View
224
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS KERJA DAN
PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BANK
SYARIAH
STUDI KASUSPADA BANK MANDIRI SYARIAH KC
KENDAL
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
IKA SETIYANINGRUM
NIM : 213-12-068
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ika Setiyaningrum
NIM : 213-12-068
Jurusan : Pernbankan Syariah S1
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS KERJA DAN PELATIHAN
KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN PADA BANK SYARIAH (Studi kasus BSM KC
Kendal)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Salatiga,16 Maret 2017
Yang menyatakan,
Ika Setiyaningrum
iii
iv
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298)
323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ika Setiyaningrum
NIM : 213-12-068
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Progdi : Perbankan Syariah (S1)
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi secara keseluruhan bebas dari plagiasi.
Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Salatiga, 12 Oktober 2017
Penulis
Ika Setiyaningrum
NIM. 213 12 068
vi
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful.
Hereby the writer fully declares that the graduating paper is made by the writer
herself, and it is not contained the materials written or has been published by other
people and others, people ideas except the information from the references.
The writer is capable to account for graduating paper if in the future it can proved
of containing other’s ideas or fact the writer imitated to other’s graduating paper.
Like wise the declaration made by the writer and he hopes that this declaration
can be understood.
Salatiga, 12 Oct 2017
The Writer,
Ika Setiyaningrum
NIM. 213 12 068
vii
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ika Setiyaningrum
NIM : 213-12-068
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Progdi : Perbankan Syariah (S1)
Judul : Pengaruh Disiplin, Fasilitas Kerja dan Pelatihan Karyawan
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bank Syariah
(Studi Kasus Pada Bank Mandiri Syariah KC Kendal)
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri dan tidak
berkeberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN Salatiga tanpa menuntut
konsekuensi apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika pada kemudian hari terbukti
karya saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk menanggung semua
konsekuensinya.
Salatiga, 12 Oktober 2017
Penulis
Ika Setiyaningrum
NIM. 213 12 068
viii
Motto
Sob’ru yu’inu ‘alakulli ‘amali
( Kesabaran itu dapat menolong segala pekerjaan )
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk
dirimu sendiri (QS. Al- Isra’: 7)
Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya
menggunakan memotong, ia yang akan memotongmu (H.R. Muslim)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya
persembahkan untuk :
Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kesehatan dan
kelancaran dalam membuat skripsi ini.
Kedua orang tuaku ibu Suyanti dan bapak Mariman yang selalu
mensupport, mendoakan dalam segala keadaan dan kondisi .
Seluruh keluarga dan kerabat yang memberikan semangat dalam
pembuatan skripsi ini.
Untuk semua sahabat dan teman yang selalu mendukung Isni, Candra,
Aji, semua teman kost togaten dan sahabat-sahabat yang berjuang
bersama-sama dari awal masuk kuliah.
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ Pengaruh Disiplin, Fasilitas Kerja dan Pelatihan Karyawan terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan pada Bank Syariah (Studi kasus pada Bank
Syariah Mandiri KC Kendal)” degan lancar. Sholawat dan salam tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan seluruh pengikutnya di akhir zaman.
Skripsi ini diajukan gua memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar strata satu jurusan Perbankan Syariah Fakultas E konomi dan Bisnis Islam.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih
terutama penulis kami sampaikan kepada :
1. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr.Anton Bawono selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
3. Ibu Fetria Eka Yudiana,M.Si selaku ketua jurusan S1 Perbankan Syariah
4. Bapak H.Agus Waluyo, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Dosen Jurusan S1 Perbankan Syariah
6. Kedua orang tuaku tercinta yang telah mendoakan, memberikan dukungan
moril maupun materiil kepada penulis
7. Sahabat dan teman-teman yang telah mendukung dan mensupport selama
menempuh pendidikan di IAIN Salatiga
xi
8. Semua orang yang saya sayangi
9. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaaatbagi berbagai pihak.
Salatiga 16 maret 2017
Penulis
Ika Setiyaningrum
NIM :213-12-068
xii
ABSTRAK
Setiyaningrum, Ika. 2017. Pengaruh Disiplin, Fasilitas Kerja dan Pelatihan
Karyawan Twrhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Bank
Syariah (Studi kasus pada Bank Mandiri Syariah KC Kendal).
Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi
Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing : H. Agus Waluyo, M.Ag
Email Penulis : ikasetya202@yahoo.co.id
Email Dosen Pembimbing : aagwal@yahoo.com
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan, manusia dituntut
untuk dapat mempunyai keterampilan yang berkualitas untuk memenuhi taraf
hidup yang lebih baik. Oleh karena itu sumber daya manusia yang didaya gunakan
secara efektif dan efesien akan bermanfaat untuk menunjang ekonomi yang
berkelanjutan. Persoalan sekarang yang ada adalah bagaimana menciptakan
sumber daya manusia yang dapat menghasilkan produktivitas secara optimal yang
ada dalam setiap individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pengaruh Disiplin, Fasilitas kErja dan Pelatihan Karyawan sebagai variabel
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus pada Bank Mandiri Syariah
KC Kendal)
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Objek penelitian yang
digunakan adalah karyawan Bank Mandiri Syariah KC Kendal sebanyak 37
karyawan dengan menggunakan sampel jenuh. Sedangkan untuk teknik
pengumpulan data menggunakan metode kuisioner, wawancara dan observasi.
Data dioalah dengan menggunakan aplikasi SPSS. Uji data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah uji reabilitas, uji validitas, uji statistik dan uji asumsi klasik.
Dari hasil pengolahan data tersebut data tersebut menunjukan variabel
disiplin dan fasilitas kerja berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan BSM KC Kendal. Sedangkan variabel pelatihan berpengaruh
negatif signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Artinya jika ada
peningkatan pelatihan kerja tidak berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan.
Kata kunci : Disiplin, Fasilitas Kerja, Pelatihan Karyawan, Produktivitas Kerja.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI...........................................................v
DECLARATION..........................................................................................vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI....................................................vii
MOTO........................................................................................................viii
PERSEMBAHAN.............. ................................... ......................................ix
KATA PENGANTAR .......................... .......................................................x
ABSTRAK ....................... ...........................................................................xi
DAFTAR ISI .................... ..........................................................................xii
DAFTAR TABEL .....................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR. ..................... ..........................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................. .................... ...........1
B. Rumusan Masalah................................... ................... ......................5
C. Tujuan............................................................................. ..................5
D. Manfaat............................................................................. ................6
E. Sistematika Penulisan................................. .................... ..................6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 9
B. Kerangka Teori
1. Kedisiplinan.......... ..................................................................... 13
2. Fasilitas Kerja............................................................................. 18
3. Pelatihan Kerja ........................................................................... 22
4. Produktivitas Kerja..................................................................... 28
C. Kerangka Penelitian ............................................................................... 32
xiv
D. Hipotesis ............................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................ 40
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 40
C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 40
D. Teknik pengumpulan Data ..................................................................... 40
E. Skala Pengukuran .................................................................................. 42
F. Definisi Operasional .............................................................................. 42
1. Variabel Penelitian .................................................................... .42
2. Operasional Variabel .................................................................. 43
G. Metode Analisis ..................................................................................... 44
1. Uji instrumen Penelitian ............................................................. 45
2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 46
3. Uji Statistik ................................................................................ 49
H. Alat Analisa ........................................................................................... 52
BAB IV ANALISIS DATA
A. Gambaran Objek Penelitian ................................................................. 54
1. Profil Bank......................................................................................... 54
2. Deskripsi Data Responden ................................................................ 56
B. Analisa Data........................................................................................... 60
1. Uji Instrumen Penelitian............................................................. 60
a. Uji Reabilitas........................................................................ 60
b. Uji Validitas......................................................................... 61
2. Uji Statistik................................................................................. 63
a. Uji R2 ............................................................................................................................
64
b. Uji F-test...............................................................................65
c. Uji T-test..............................................................................66
3. Uji Asumsi Klasik......................................................................70
a. Uji Multikolinieritas............................................................. 70
b. Uji Heteroskedastisitas......................................................... 71
c. Uji Normalitas...................................................................... 72
d. Uji Linieritas......................................................................... 75
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda.....................................76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 77
B. Saran.................................................................................................77
C. Keterbatasan.....................................................................................78
xv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Telaah Pustaka ............................................................................. 10
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian ................................................ 43
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................................ 57
Tabel 4.2 Usia Responden............................................................................ 58
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden .................................................. 58
Tabel 4.4 Masa Kerja Responden ................................................................ 59
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas ............................................................................. 60
Tabel 4.6 Uji Validitas ................................................................................. 62
Tabel 4.7 Uji R2 ........................................................................................... 64
Tabel 4.8 Uji F ............................................................................................. 65
Tabel 4.9 Uji ttest .......................................................................................... 66
Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Metode VIF ............................................. 70
Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas Metode Park ......................................... 71
Tabel 4.12 Uji Linieritas .............................................................................. 75
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ....................................................................... 32
Gambar 4.1 Histogram ........................................................................................ 73
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot .................................................................. 74
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial
intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus
unit) kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) pada waktu yang
ditentukan (Dendawijaya 2009:14). Bank mempunyai fungsi sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya
sebagai lembaga perantara, bank mendasarkan kegiatan usahanya pada
kepercayaan masyarakat. Maka bank juga disebut sebagai lembaga perantara,
bank mendasarkan kegiatan usahanya pada kepercayaan masyarakat. Maka
bank juga disebut sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trust).
Selain berfungsi sebagai agent of trust bank juga berfungsi bagi
pembangunan perekonomian nasional (agent of development) dalam rangka
meningkatkan pemerataan,pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional
(Hasibuan 2005:4).
Bank berperan penting dalam mendorong perekonomian nasional
karena bank merupakan pengumpul dana dari surplus unit dan penyalur kredit
kepada deficit unit, tempat menabung yang efektif dan produktif bagi
masyarakat, serta memperlancar lalu lintas pembayaran bagi semua sektor
perekonomian (Hasibuan 2005:3).
Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No.10 Tahun 1998, tentang
Perbankan, terdapat dua jenis bank, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan
2
Rakyat. Kedua jenis bank tersebut dalam menjalankan kegiatan
usahanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bank konvensional dan bank
dengan prinsip syariah.
Bank Syariah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari
kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim yang berupaya
mengakomodasi desakan dari berbagai pihak yang menginginkan agar
tersedia jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral
dan prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Secara filosofis bank syariah adalah
bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Dengan demikian,
penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan salah satu tantangan yang
dihadapi dunia Islam. Oleh karena itu, didirikan mekanisme perbankan yang
bebas bunga (bank Syariah). Perbankan Syariah didirikan berdasarkan alasan
filosofis maupun praktik. Secara filosofis, karena dilarangnya pengambilan
riba dalam transaksi keuangan maupun non keuangan. Secara praktis, karena
sistem perbankan berbasis bunga atau konvensional mengandung kelemahan.
Faktor-faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas
perusahaan adalah disiplin kerja fasilitas kerja dan pelatihan karyawan.
Disipilin kerja karyawan sangat diharapkan oleh perusahaan dalam rangka
merealisasikan tujuan perusahaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka
panjang. Disiplin kerja adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum
bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Dari pendapat tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan bentuk
3
pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan
tingkat kesungguhan kerja tim didalam sebuah organisasi.
Hasil penelitia Prawatya (2015) menunjukkan bahwa disiplin kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. organisasi, dan mencurahkan lebih
banyak upaya dalam bekerja.Untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan,
perlu adanya Disiplin kerja adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana
seorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya.
Untuk hasil penelitian yang dilakukan Usman (2016) menunjukan
bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan namun memiliki korelasi yang
lemah dan disarankan umtuk peneliti selanjutnya dapat menemukan atau
menggunakan variabel lain dalam mencari hubungan yang signifikan dan
memiliki korelasi yang kuat terhadap produktivitas kerja karyawan.
Husnan (2002:187) “Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk
pelayanan perusahaan terhadap karyawan agar menunjang kinerja dalam
memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas
kerja karyawan.” Adanya fasilitas kerja yang disediakan oleh perusahaan
sangat mendukung karyawan dalam bekerja.
Dalam penelitian Hayati (2014) Fasilitas tidak berpengaruh signifikan
atau negatif terhadap kinerja karyawan, karena setelah melakukan penelitian
fasilitas tidak ada hubungannya dengan kinerja karyawan.
Anwar (2015) Pelatihan berpengaruh positif terhadap produktivitas
kerja karyawan ini mengindikasikan bahwa semakin baiknya pelatihan yang
4
diberikan kepada karyawan maka akan meningkatkan produktivitas kerja
karyawan.
Sudrajat (2015) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa pelatihan
berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan tetapi korelasinya
lemah karena dalam penelitiannya faktor yang paling mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan adalah semangat kerja dan kecakapan dalam
pekerjaan.
Alasan mengapa peneliti melakukan penelitian ini adalah karena
produktivitas kerja sangat penting dalam membantu pihak Bank untuk
mewujudkan peningkatan produktivitas kerja karyawan yang baik.
Mulyono dan Sudarmo (2001: 12) “Produktivitas bukanlah hanya satu
masalah teknis maupun manajerial tetapi merupakan suatu masalah yang
kompleks, merupakan masalah yang berkenaan barang-barang pemerintah,
serikat buruh dan lembaga-lembaga sosial lainnya, yang semakin berbeda
tujuannya akan semakin beda pula definisinya, produktivitasnya.”
Produkttivitas juga mencerminkan etos kerja karyawan yang disana
tercermin juga sikap mental yang baik. Dengan demikian baik pengusaha
maupun karyawan yang terlibat berupaya meningkatkan produktivitasnya
dengan berbagai kebijakan yang secara efesien mampu meningkatkan
produktivitas karyawan (Sulaeman 2014). Tingkat produktivitas kerja
karyawan dapat diukur dengan menggunakan pendekatan output yaitu hasil
produksi karyawan yang diperoleh sesuai target yang diinginkan perusahaan.
5
Sehingga, dalam penelitian ini mengukur produktivitas kerja karyawan
dengan menggunakan pendekatan hasil atau output oleh Syarif (2010).
Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik melakukan
penelitian terkait produktivitas kerja karyawan dengan judul : Pengaruh
Disiplin Kerja, Fasilitas Kerja dan Pelatihan Karyawan Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bank Syariah. (Studi Kasus pada
Bank Mandiri Syariah KC Kendal ).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan pada BSM KC Kendal?
2. Bagaimana pengaruh fasilitas kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan pada BSM KC Kendal?
3. Bagaimana pengaruh pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan pada BSM KC Kendal?
4. Bagaimana pengaruh variabel secara bersama-sama mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan pada BSM Kendal?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan
pada BSM KC Kendal.
2. Mengetahui pengaruh fasilitas kerja terhadap produktivitas karyawan
pada BSM KC Kendal.
3. Mengetahui pengaruh pelatihan kerja terhadap produktivitas karyawan
pada BSM KC Kendal.
6
4. Mengetahui pengaruh secara bersama-sama 3 variabel yang diteliti
terhadap produktivitas kerja karyawan pada BSM KC Kendal..
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat bagi BSM KC Kendal
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan terkait
dengan produktivitas karyawan, sehingga dapat membantu pihak instansi
dalam menyusun satu kebijakan dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan produktivitas.
2. Manfaat bagi penulis
Disamping menambah pengalaman dan menjadi pembanding antara ilmu
yang diperoleh di bangku kuliah dalam aplikasi nyata di dunia kerja dan
publik (masyarakat) juga sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana.
3. Manfaat bagi penelitian
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan perbandingan bagi peneliti
selanjutnya yang berkaitan dengan disiplin kerja, fasilitas kerja dan
pelatihan karyawan terhadap produkitivitas karyawan.
4. Manfaat bagi akademisi
Sebagai teoritis mengenai pengaruh disiplin kerja, fasilitas kerja dan
pelatihan karyawan terhadap produkitivitas karyawan dan sebagai acuan
referensi serta sebagai bahan penunjang untuk penelitian selanjutnya.
7
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran, penulis akan menjelaskan secara
garis besar materi yang terkandung dalam masing-masing bab.
Bab I Pendahuluan, Pada bab I penulis akan menjelaskan tentang
garis besar permasalahan penelitian yang meliputi : latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian
Bab II Landasan Teori, Pada Bab II ini penulis akan membahas
telaah pustaka tentang informasi variabel-variabel yang diteliti, landasan
teoritik, dan hipotesis yang berkaitan dengan variabel yang diteliti.
Bab III Metode Penelitian, Pada Bab III di jelaskan tentang
metodologi penelitian yang meliputi : Lokasi penelitian, Definisi
Operasional Variabel, Jenis Pendekatan, Sumber Data, Teknik
Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.
Bab IV Analisis Dan Pembahasan, Pada Bab IV ini berisi tentang
hasil analisis dari pengolahan data, baik analisis data secara deskriptif
maupun analisis hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Analisis
tersebut diinterprestasikan terhadap hasil pengolahan data dengan
menggunakan teori.
Bab V Penutup, Pada Bab V di jelaskan tentang penarikan
kesimpulan, saran dan keterbatasan penulis.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian yang dilakukan Ria Mentari Muslimin dkk (2016) yang
berjudul Analisis pelatihan, motivasi dan disiplin kerja terhadap
Produktivitas kerja pegawai pada Pt. Pos dan giro Manado, menggunakan
50 karyawan sebagai dan 40 sampel hasilnya menyimpulkan bahwa
pelatihan, motivasi dan disiplin berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja pegawai tersebut.
Sudarjat (2015) dalam penelitinnya yang berjudul Pengaruh
Pelatihan Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT Indomakmur Sawit
Berjaya Rambah Hilir Kabupaten Rukan Hulu meneliti populasi sebanyak
129 orang karyawan 42 orang sebagai sampel dan kesimpulanya adalah
pengaruh variabel pelatihan hanya mempengaruhi 12,2 % terhadap
produktivitas karyawan sedangkan 87,8 % dipengaruhi oleh variabel diluar
variabel penelitian.
Hayati (2016) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Motivasi,
Lingkungan Kerja Dan Fasilitas terhadap kinerja karyawan PT. Radio
Suara Singgalang Mahimbau meneliti populasi 33 orang karyawan yang
semuanya dijadikan sampel menyimpulkan bahwa variabel fasilitas tidak
berpengaruh terhadap kinerja dari hasil uji t yang dilakukan nilai sig 0,233
9
> 0,05 yang kesimpulannya memiliki pengaruh negatif atau tidak
signifikan sedangkan 2 variabel lainnya positif signifikan.
Arianto (2016) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh
Kedisiplinan, Lingkungan Kerja, dan Budaya kerja terhadap Kinerja
Tenaga Pengajar hasilnya bahwa kedisiplinan dan lingkungan kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja, sedangkan budaya kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja tenaga pengajar.
TABEL 2.1
Research Gap
NO Penelitian
(Tahun)
Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Yerri
Suryoadi,
2012
Pengaruh
Pelatihan dan
Kepuasan
Kompensasi
terhadap Kinerja
Karyawan pada
PT.Bank
Muamalat
Indonesia cabang
Semarang
Kinerja Karyawan
(Y),Pelatihan
(X1),Kepuasan
Kompensasi (X2)
Hasil penelitian
menunjukkan
ada pengaruh
positif dan
signifikan
pelatihan
terhadap kinerja
karyawan di
kantor Bank
Muamalat
Cabang
Semarang
dengan nilai
probabilitas
sebesar 0,001
dan ada
pengaruh positif
dan signifikan
kepuasan
kompensasi
terhadap kinerja
10
karyawan di
Kantor Bank
Muamalat
Cabang
Semarang
dengan nilai
probabilitas
sebesar 0,012.
2. Sidanti,
2015
Pengaruh
lingkungan kerja
,disiplin kerja dan
motivasi kerja
terhadap kinerja
karyawan bagian
akuntansi dan
keuangan Bank
BPR di
Tanjungpinang
Kinerja Pegawai (Y),
Lingkungan kerja
(X1),Disiplin Kerja
(X2),Motivasi kerja
(X3)
Hasilnya bahwa
disiplin kerja
dan motivasi
kerja positif
signifikan
terhadap kinerja
pegawai.Sedang
kan lingkungan
kerja tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja
pegawai.
3. Eli
Yulianti,
2015
Pengaruh
Pelatihan
Terhadap Kinerja
Karyawan Grand
Fatma Hotel Di
Tenggarong Kutai
Kartanegara
Kinerja Karyawan
(Y),Pelatihan (X)
Hasilnya bahwa
variabel
pelatihan
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap kinerja
karyawan
4. Faradista
R.
Paputunga
n, 2014
Motivasi, Jenjang
karir Dan Disiplin
Kerja
Pengaruhnya
terhadap Kinerja
Karyawan Pada
PT.Bank Sulut
Cabang Cilaca
Kinerja Karyawan
(Y)Motivasi
(X1)Jenjang Karir
(X2)Disiplin Kerja
(X3)
Hasilnya bahwa
Motivasi,Jenjan
g Karir Dan
Disiplin Kerja
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
5. Patricia Pengaruh Kinerja Karyawan Hasilnya bahwa
11
M.
Sahangga
mu, 2014
Pelatihan
Kerja,Motivasi
Dan Disiplin
Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan
Pada PT.Bank
Perkreditan
Rakyat Dana Raya
Cabang Manado.
(Y),Pelatihan
(X1),Motivasi (X2)
Disiplin Kerja (X3)
Pelatihan,Motiv
asi Dan Disiplin
Kerja
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
6. Awaluddi
n K dkk,
2016
Pengaruh
Pemberian
Fasilitas, Tingkat
Pendidikan dan
Disiplin Kerja
Terhadap
Peningkatan
Kinerja Pegawai
Pada Badan Pusat
Statistik
Kabupaten Maros.
Kinerja Pegawai (Y),
Fasilitas (X1),
Tingkat Pendidikan
(X2), Disiplin Kerja
(X3)
Hasilnya
penelitian ini
menunjukan
bahwa variabel
fasilitas
berkontribusi
dominan
terhadap kinerja
pegawai.
7. Iin Sri
Rejeki,
2014
Pengaruh
Motivasi
,Disiplin,Keteram
pilan Interpersonal
terhadap Kinerja
Karyawan P.T
Bank BNI Syariah
Cabang Surakarta
Kinerja Karyawan
(Y),Motivasi
(X1),Disiplin
(X2),Keterampilan
Interpersonal (X3)
Hasinya bahwa
Motivasi
,Disiplin dan
Keterampilan
Interpersonal
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
Kinerja
Karyawan.
8. Irvan
Trang
dkk,2016
Pengaruh Evaluasi
Pekerjaan, Gaji
dan Fasilitas Kerja
Terhadap Kinerja
Pegawai pada Rs
Pancaran Kasih
Manado
Kinerja Pegawai (Y)
Evaluasi Kerja(X1),
Gaji (X2), Fasilitas
Kerja (X3)
Hasilnya bahwa
Evaluasi Kerja,
Gaji dan
Fasilias Kerja
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
Kinerja
12
Pegawai Rs
Pancaran Kasih
Manado.
9 Edi
Saputra
dkk, 2014
Pengaruh
Pendidikan dan
Pelatihan terhadap
Kinerja Pegawai (
studi pada Badan
Kepegawaian
Daerah Malang)
Kinerja Pegawai (Y)
Pendidikan (X1)
Pelatihan (X2)
Hasilnya
penelitian ini
menunjukan
bahwa variabel
pelatihan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja
pegawai.
Adapun perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian-penelitian
terdahulu terletak pada obyek dan sampelnya. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan obyek lokasi Bank Syariah Mandiri Kc Kendal, sedangkan
pada penelitian terdahulu bulum ada yang menggunakan bank tersebut.
Adapun untuk sampel peneliti menggunakan sampel jenuh dengan jumlah
sampel 37 karyawan, sedangkan dalam penelitian terdahulu kebanyakan
menggunakan random sampling. Kemudian alasan peneliti mengambil
sampel karyawan yaitu karena karyawan adalah unsur yang penting dalam
menjalankan suatu organisasi atau bank.
B. Kerangka Teori
1. Kedisiplinan
a. Pengertian Kedisiplinan
Disiplin merupakan tindakan manajer untuk mendorong
anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut.
13
Dengan kata lain, pendisiplinan karyawan adalah suatu bentuk
pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk
pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan
tersebut secara suka rela berusaha bekerja secara kooperatif dengan
para karyawan lain serta meningkatkan prestasi kerjanya menurut
Siagian (2008). Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang yang berlaku. (Malayu, 2007).
b. Bentuk bentuk kedisiplinan kerja
Menurut Mangkunegara (2004:129), mengatakan ada dua bentuk
disiplin diantaranya yaitu:
1) Disiplin preventif
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan
pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-
aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Dengan cara
preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap
peraturan-peraturan perusahaan.Pemimpin perusahaan yang
mempunyai tanggung jawab dalam membangun iklim
organisasi dengan disiplin preventif. Begitu juga pegawai
harus dan wajib mengetahui, memahami pedoman kerja serta
peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Disiplin
preventif suatu sistem yang berhubungan denga kebuutuhan
untuk semua bagian sistem yang ada dalam organisai. Jika
14
sistem organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah
menegakkan disiplin kerja.
2) Displin korektif
Disiplin korektif adalah upaya untuk menggerakkan pegawai
dalam menyatakan suatu peraturan dan menggerakkan untuk
tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang
berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korrektif, pegawai yang
melanggar disiplin perlu diberikan sanksi adalah untuk
memperbaiki pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku,
dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.
Sedangkan menurut Handoko (2001:208) mengatakan ada tiga
tipe kegiatan pendisiplinan yaitu:
1) Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendorong para pegawai agar mengikuti standar dan aturan
sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
2) Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk
menangani pelanggaran terhadap atura-aturan dan mencoba
untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
Sebagai contoh tindakan ini dapat berupa peringatan atau
skorsing. Adapun sasaran tindakan untuk memperbaiki
15
pelanggaran dan untuk mencegah para pegawai yang lain
supaya tidak melakukan hal yang serupa.
3) Disiplin progresif
Disiplin progresif adalah memberikan hukuman-hukuman
yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang
berulang, sebagai contih sistem disiplin progresif adalah
sebagai berikut:
Teguran secara lisan oleh pengawas, teguran tertulis, dengan
catatan dalam file personalia, skorsing, diturunkan
pangkatnya (Demosi), pemutusan hubungan kerja atau
dipecat.
c. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Faktor–faktor yang mempengaruhi kedisiplinan adalah sebagai
berikut (Fathoni, 2006) Tujuan dan kemampuan, keteladanan
pimpinan, dan keadilan.
Semua organisasi atau perusahaan pasti mempunyai standar
perilaku yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan
pekerjaan dan menginginkan para karyawan untuk mematuhinya
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas.
d. Indikator Kedisiplinan Kerja
Adapun 5 indikator yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan
(Dharma, 2003) adalah:
1) Kehadiran karyawan setiap hari
16
Karyawan wajib hadir di perusahaannya sebelum jam kerja, dan
pada biasanya digunakan sarana kartu kehadiran pada mesin
absensi.
2) Ketepatan jam kerja
Penetapan hari kerja dan jam kerja diatur atau ditentukan oleh
perusahaan. Karyawan diwajibkan untuk mengikuti aturan jam
kerja, tidak melakukan pelanggaran jam istirahat dan jadwal kerja
lain, keterlambatan masuk kerja, dan wajib mengikuti aturan jam
kerja per hari.
3) Mengenakan pakaian kerja dan tanda pengenal
Seluruh karyawan wajib memakai pakaian yg rapi dan sopan,
dan mengenakan tanda pengenal selama menjalankan tugas
kedinasan. Bagi sebahagian besar perusahaan biasanya
menyediakan pakaian seragam yang sama untuk semua
karyawannya sebagai bentuk simbol dari kebersamaan dan
keakraban di sebuah perusahaan.
4) Ketaatan karyawan terhadap peraturan.
Adakalanya karyawan secara terang–terangan menunjukkan
ketidakpatuhan, seperti menolak melaksanakan tugas yang
seharusnya dilakukan. Jika tingkah laku karyawan menimbulkan
dampak atas kinerjanya, para pemimpin harus siap melakukan
tindakan pendisiplinan.
5) Tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugas.
17
Disiplin dapat ditunjukkan melalui tanggung jawab. Apakah
seorang pegawai menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan
dengan tepat waktu atau tidak akan memperlihatkan bagaimana
sikap pegawai terhadap perusahaan. Pegawai yang disiplin dalam
kerja akan memberikan tanggung jawab yang tinggi pula pada
pekerjaan. Termasuk menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna.
2. Fasilitas Kerja
a. Pengertian Faslilitas kerja
Menurut Moekijat (2001 : 155) secara sederhana yang
dimaksud dengan fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat
memproses suatu masukan (input) menuju keluaran (output)
yang diinginkan. Selanjutnya menurut Buchari (2001 : 12)
fasilitas adalah penyedia perlengkapan – perlengkapan fisik
untuk memberikan kemudahan kepada penggunanya, sehingga
kebutuhan-kebutuhan dari pengguna fasilitas tersebut dapat
terpenuhi.
Ditambahkan oleh Bary (2002: 67) fasilitas kerja adalah
sebagai sarana yang diberikan perusahaan untuk mendukung
jalannya nada perusahaan dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan oleh pemegang kendali.
Pandjojo dan husnan (2002: 37), “pelayanan yang bersifat
memberikan fasilitas adalah kegiatan yang secara normal perlu
18
diurus oleh para karyawan sendiri dalam kehidupan sehari
harinya”.
Sementara itu menurut Tjiptono (2006 : 19) fasilitas
adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa
ditawarkan kepada konsumen.
Ditambahkan oleh Harmizar (2003 : 155) menyatakan
dengan sederhana fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat
memproses suatu masukan (input) menjadi keluaran (output).
b. Karakteristik fasilitas kerja
Menurut Hartanto (2000 : 501) karakteristik dari sarana
pendukung dalam proses aktivitas perusahaan adalah
1) Mempunyai bentuk fisik
2) Dipakai atau digunakan secara aktif dalam kegiatan normal
perusahaan
3) Mempunyai jangka waktu kegunaan relative permanen lebih
dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu bulan.
4) Memberikan manfaat di masa yang akan datang.
Dari teori diatas dapat diketahui bahwa fasilitas kerja
merupakan sarana atau wahana atau alat untuk mempermudah
aktivitas perusahaan dan juga untuk mensejahterakan karyawan
agar para karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan
baik. Jadi fasilitas kerja adalah sesuatu yang harus disediakan
oleh perusahaan, baik fasilitas yang disediakan secara langsung
19
maupun fasilitas pendukung untuk kemudahan dan kenyamanan
bagi karyawan dalammelakukan pekerjaan. Menyadari akan
pentingnya fasilitas kerja bagi karyawan maka perusahaan
dituntut untuk menyediakan dan memberikan fasilitas kerja
karena keberhasilan suatu perusahaan tidak pernah terlepas dari
pemberian fasilitas kerja.
c. Jenis-jenis Fasilitas Kerja dan tujuannya.
Menurut Sofyan (2001 : 22) jenis –jenis fasilitas kerja terdiri
dari :
1) Mesin dan peralatannya yang merupakan keseluruhan peralatan
yang tujuannya digunakan untuk mendukung proses produksi
yang ada di perusahaan.
2) Prasarana ,yaitu fasilitas pendukung yang igunakan untuk
memperlancar aktivitas perusahaan, diantaranya adalah
jembatan, jalan, dan lainnya.
3) Fasilitas yang mendukung aktivitas kegiatan yang ada di
perkantoran, seperti perabot kantor (meja, kursi, lemari, dan
lainnya).
4) Peralatan inventaris, yaitu peralatan yang dianggap sebagai alat
– alat yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris
kendaraaan yang tujuannya untuk mempermudah transportasi
karyawan.
20
5) Tanah, yaitu asset yang terhampar luas baik yang digunakan
ditempat bangunan, maupun yang merupakan lahan kosong
yang digunakan untuk aktivitas perusahaan.
6) Bangunan, yaitu fasilitas yang tujuannya mendukung aktivitas
sentral kegiatan perusahaan utama seperti perkantoran dan
pergudangan.
7) Alat transportasi, yaitu semua jenis peralatan yang digunakan
untuk tujuannya membantu terlaksananya aktivitas perusahaan
seperti truk, traktor, mobil, motor, dan lainnya.
Sedangkan Alex S. Nitisemito (2000 : 181) jenis – jenis
fasilitas yang menyenangkan dapat ditafsirkan secara luas
antara lain tempat rekreasi kafetaria, tempat olah raga, balai
pengobatan, tempat ibadah, kamar kecil yang bersih,
pendidikan untuk anak dan sebagainya.
d. Indikator fasilitas kerja
Indikator fasilitas kerja harus sesuai dengan apa yang
dibutuhkan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya. Indikator fasilitas menurut Faisal
(2005 ;22) adalah:
1. Sesuai dengan kebutuhan,
2. Mampu mengoptimalkan hasil kerja,
3. Mudah dalam penggunaan,
4. Mempercepat proses kerja,
21
5. Penempatan ditata dengan benar
3. Pelatihan Kerja
a. Pengertian Pelatihan
Menurut Gomes (1997 : 197), “Pelatihan adalah setiap usaha
untuk memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu
yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Idealnya, pelatihan
harus dirancang untuk mewujudkan tujuan – tujuan organisasi,
yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan – tujuan
para pekerja secara perorangan. Pelatihan sering dianggap sebagai
aktivitas yang paling umum dan para pimpinan mendukung
adanya pelatihan karena melalui pelatihan, para pekerja akan
menjadi lebih trampil dan karenanya akan lebih produktif
sekalipun manfaat – manfaat tersebut harus diperhitungkan
dengan waktu yang tersita ketika pekerja sedang dilatih.
Pelatihan menurut Gary Dessler (1997 : 263) adalah “Proses
mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan
dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan
mereka”.
b. Analisis kebutuhan pelatihan
Dalam penelitian McNamara,2011 Kebutuhan pelatihan di
masyarakat sering dihubungkan dengan life stage atau tahap
kehidupan manusia. Dikalangan karyawan perusahaan swasta
juga dikenal pelatihan penjenjangan karier.Cara penetapan
22
kebutuhan pelatihan pada penjenjangan karier juga didasarkan
pada analisis tugas.Pelatihan ini umumnya juga untuk promosi.
Dikalangan karyawan perusahaan swasta juga ada pelatihan-
pelatihan keterampilan. Analisis kebutuhan pelatihan antara
lain adalah
1. Perencanaan Program pelatihan
Perencanaan program pelatihan merupakan kegiatan
merencanakanpogram pelatihan secara menyeluruh.
Kegiatan perencanaaan pelatihan pada umumnya adalah
sebagai berikut:
a. Menetapkan pengelola dan staf pembantu program
pelatihan
b. Menetapkan tujuan pelatihan
c. Menetapkan bahan ajar pelatihan
d. Menetapkan metode-metode yang akan digunakan
e. Menetapkan alat bantu pelatihan
f. Menetapkan cara evaluasi pelatihan
g. Menetapkan instruktur pelatihan
h. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal pelatihan
i. Menghitung anggaran yang dibutuhkan
2. Penyusunan bahan pelatihan
Bahan yang perlu disiapkan antaranya adalah :
a. Tujuan belajar
23
b. Bahan ajar
c. Pustaka pendukung
d. Komputer dan fasilitas internet
e. Alat-alat bantu belajar
Peran instruktur : Peran instruktur berperan penting dalam
seluruh kegiatan persiapan ini.Khususnya dalam penyiapan
bahan ajar dan segala hal yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran.Para pengelola dan staf pembantu menyiapkan
segala hal yang bersangkutandengan proses penyelenggaraan
pelatihan dalam aspek teknis,seperti penyiapan tempat
pelatihan,penginapan,kertas,alat tulis dan sebagainya.
3. Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan mengikuti rencana yang telah
ditetapkan.Akan tetapi dalam pelaksanaanya selalu banyak
masalah yang memerlukan pemecahan.Pemecahan masalah
sering berakibat adanya keharusan mengubah beberapa dalam
rencana tetapi perubahan dan penyesuaian apapun yang
dilakukan harus selalu berorientasi pada upaya
mempertahankan kualitas pelatihan,menjaga kelancaran proses
pelatihan dan tidak merugikan kepentingan partisipan.
24
4. Penilaian Pelatihan
Sasaran evaluasi / penilaian adalah partisipan pelatihan
,instruktur,penyelenggara pelatihan ,bahan pelatihan dan alat
bantu belajar dan program pelatihan.
1) Partisipan pelatihan: Penilaian bertujuan mengukir
perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan setiap
partisipan sebagai hasil pelatihan.
2) instruktur: Penilaian bertujuan mengukur kekuatan dan
kelemahan instruktur dalam pelaksanaan tugas.
3) Penyelenggara pelatihan: Penilaian bertujuan untuk
mengukur kekuatan dan kelemahan dalam penyelengaraan
teknis program pelatihan.
4) Bahan pelatihan dan alat bantu belajar: Penilaian bertujuan
mengukur keefektifannya sebagai sarana untuk mencapai
tujuan pelatihan.
5) Program pelatihan: Penilaian bertujuan mengukur
keefektifan dan keefesienan program pelatihan,dipandang
dari segi hasil yang dicapai partisipan dalam bandingannya
dengan biaya yang dikeluarkan.
c. Tujuan pelatihan
Tujuan pelatihan menurut Moekijat (1995:55) adalah:
1) Untuk mengembangkan keahlian sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif.
25
2) Untuk mengembangkan pengetahuan sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan secara rasional.
3) Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kerja
sama dengan teman-teman pegawai dan pimpinan.
Alasan pentinganya diadakan pelatihan menurut Hariandja
(2002:168):
a. Karyawan yang baru direkrut sering kali belum
memahami secara benar bagaimana melakukan
pekerjaan.
b. Perubahan – perubahan lingkungan kerja dan tenaga
kerja. Perubahan – perubahan disini meliputi perubahan
– perubahan dalam teknologi proses seperti munculnya
teknologi baru atau munculnya metode kerja baru.
c. Meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki
produktivitas.
d. Menyesuaikan dengan peraturan – peraturan yang ada,
misalnya standar pelaksanaan pekerjaan yang
dikeluarkan oleh asosiasi industri dan pemerintah,
untuk menjamin kualitas produksi atau keselamatan
dan kesehatan kerja.
d. Indikator pelatihan
Dalam penelitian Ary Setiawan (2016) terdapat 5 indikator
pelatihan kerja yaitu:
26
1. Tingkat kesesuaian materi pelatihan dengan kebutuhan kerja
karyawan.
2. Tingkat ketepatan metode pelatihan yang digunakan dengan
penyampaian materi
3. Kesesuaian materi pelatihan dengan pekerjaan
4. Tingkat pemahaman peserta terhadap materi pelatihan
5. Kecukupan waktu yang diberikan untuk memahami materi
pelatihan
e. Manfaat Pelatihan
Manullang (1990:47) memberikan batasan tentang manfaat
nyata yang dapat diperoleh dengan adanya program pelatihan yang
dilaksanakan oleh organisasi / perusahaan terhadap karyawan.
Manfaatnya antara lain: meningkatkan rasa puas karyawan,
pengurangan pemborosan ,mengurangi ketidakhadiran dan turn
over karyawan,memperbaiki metode dan sistem kerja,menaikan
tingkat penghasilan,mengurangi biaya-biaya lembur,mengurangi
biaya pemeliharaan mesin-mesin,mengurangi keluhan-keluhan
karyawan.
Manfaat lain yang diperoleh dari latihan kerja yang dilaksanakan
oleh setiap organisasi perusahaan menurut Soeprihanto (1997:24)
adalah kenaikan produktivitas,kenaikan moral kerja,menurunnya
pengawasan,menurunkan tingakt kecelakaan kerja, kenaikan
stabilitas kerja, dan mengembangkan kebutuhan pribadi.
27
4. Produktivitas Kerja
Produktivitas memiliki perana penting dalam pencapaian
tujuan organisasi atau perusahaan. Produktivitas didefinisikan
sebagai rasio antara output dan input, atau rasio antara hasil
produk dengan total sumber daya yang digunakan
(Evianto,2004:47). Produktivitas mengandung arti sebagai
perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan
keseluruhansumberdaya yang digunakan (input). Dengan kata
lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi
pertama adalah efektivitas yang mengarah pada pencapaian
target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu.
Kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya
membandingkan input dengan realisasi penggunaannya
(Umar,1998).
a. Pengertian Produktivitas kerja
Filosofia mengenai produktivitas mengandung arti
keinginan dan usaha dari setiap manusia untuk selalu
meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupannya.
Kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan
kehidupan hari esok tentunya harus lebih baik dari hari ini,
pandangan yang memberi spirit pada produktivitas
(Mulyono,2004:3). Pandangan ini memberi arti yang dalam
28
karena memungkinkan setiap orang yang memahaminya
dan menerapkan dalam berproduksi maka hasilnya semakin
hari semakin baik, mengutamakan bekerja dengan mengacu
kepada efektif dan efisien.
Menurut Simanjuntak (1987: 30) produktivitas
mengandung pengertian filosofis, definisi kerja, dan teknis
operasional. Secara filosofis, produktivitas mengandung
pengertian pandangan hidup dan sikap mental yang selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan lebih baik
dari hari ini.
Menurut pendapatan Ravinto(1986:16), bahwa
produktivitas mengandung sebuah pengertian perbandingan
antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja
persatuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk dari seorang tenaga kerja. Pendapat lain
mengartikan produktivitas sebagai kemampuan seperangkat
sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau
diartikan juga sebagai perbandingan antara pengorbanan
(output) dengan penghasilan (input).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa produktivitas merupakan kemampuan sumber-
sumber daya yang ada diperusahaan, dimana sumber itu
29
harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien agar tercapai
tujuan perusahaan, atau sebagai perbandingan antara
pengorbanan (output) dengan hasil yang dicapai (input).
b. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas kerja
Beberapa factor yang mempengaruhi produktivitas kerja
menurut Sudarmayanti dalam Suhadi, 2010: 21, yaitu:
1. Sikap mental, berupa: motivasi kerja, disiplin kerja, etika
kerja.
2. Pendidikan: pada umumnya orang yang berpendidikan
memiliki tingkat kesadaran akan pentingnya produktivitas,
hal ini dapat mendorong seseorang melakukan tindakan
produktif.
3. Keterampilan: pada aspek tertentu apabila seorang
karyawan lebih terampil maka akan lebih mampu bekerja
dan menggunakan fasilitas kerja dengan baik.
4. Manajemen: berkaitan dengan system yang diterapkan oleh
pimpinan untuk mengelola serta mengendalikan
bawahannya. Apabila manajemennya tepat maka akan
menimbulkan semangat yang lebih tinggi sehingga
mendorong pegawai untuk melakukan tindakan produktif.
30
c. Manfaat produktivitas
Dalam skripsi (Suhadi, 2010: 33) terdapat dua manfaat
produktivitas, yaitu:
1. Manfaat mikro: penurunan ongkos-ongkos per unit,
peningkatan kontribusi pajak dan pemerintah, penghemat
sumber-sumber daya masukan, menunjang hubungan kerja
lebih baik, peningkatan kualitas produk atau jasayang
dihasilkan, peningkatan daya bayar dan motivasi.
2. Manfaat makro: membuka kesempatan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat melalui penghasilan dan penurunan
harga-harga barang dan jasa di pasar, penghematan sumber
daya alam, perbaikian keaadaan kerja dan mutu hidup
termasuk jam kerja yang pendek.
d. Dimensi produktivitas kerja
Dimensi produktivitas kerja, menurut Balai Pengembangan
Produktivitas Daerah (dalam Umar, 2001: 1), yaitu:
1. Dimensi sikap kerja dioperasional, meliputi: sikap dalam
melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap
melakukan inisiatif kerja.
31
2. Dimensi tingkat ketrampilan dioperasional, meliputi:
ketrampilan pencapaian tugas, ketrampilan melaksanakan
progam, dan ketrampilan mengevaluasi pencapaian progam
3. Dimensi hubungan kerja dioperasional, meliputi: hubungan
kerja dengan pimpinan, hubungan kerja antar bagian, dan
hubungan kerja dengan reken sekerja.
4. Dimensi manajemen produktivitas, meliputi: koordinasi
pekerjaan, komunikasi antar bagian, dan tanggung jawa
pekerjaan.
5. Dimensi efisiensi, meliputi: jumlah tenaga kerja,
pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga
kerja.
C. Kerangka Penelitian
H1
H2
H3
Gambar 2.1
Disiplin (X1)
Fasilitas Kerja(X2)
Pelatihan Kerja
(X3)
Produktivitas
Kinerja Karyawan
(y)
32
Kerangka Penelitian
Dari gambar tersebut diatas, maka dapat dibuat persamaan
matematisnya yaitu:
Y= a + b1x1 + b2x2 + b3xb3 + e
Dimana :
Y = Produktivitas kerja karyawan = Disiplin
a = Konstanta Interception = Fasilitas Kerja
b = Koefisien Regresi = Pelatihan Kerja
e = error
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009) hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan penelitian di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Ada 3 Hipotesis merupakan
kesimpulan sementara yang mungkin benar dan mungkin bisa salah.
1. Pengaruh variabel Disiplin terhadap Produktivitas kinerja karyawan
Menurut Siagian (2008) Disiplin merupakan tindakan manajer
untuk mendorong anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai
ketentuan tersebut. Dengan kata lain, pendisiplinan karyawan adalah
suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk
pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan
33
tersebut secara suka rela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para
karyawan lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.Sedangkan menurut
Malayu (2007) Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seorang
menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang yang
berlaku.
Dari hasil jurnal yang diteliti Fitriatin (2014) yang berjudul
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada
PT Food Station Tjipinang Jaya terhadap 50 karyawan sebagai sampel
yang diketahui tingkat standar koefesiennya sebesar 0,934 atau 93,4%
variabel yang diteliti mempengaruhi tingkat produktivitas sedangkan
5,6% dipengaruhi variabel lain.
Sedangkan dalam penelitian (Erinda Fauzia dkk :2014)Pengaruh
Motivasi ,Disiplin,Dan Fasilitas Terhadap Kinerja Karyawan Asuransi
Jiwa Bumi Putra 1912 Semarang menyimpulkan bahwa Berdasarkan
hasil penelitian menunjukan bahwa disiplin berpengaruh posisif
signifikan terhadap kinerja karyawan.Untuk meningkatkan kinerja
karyawan Bumiputera 1912 Semarang perusahaan meningkatkan
kedisiplinan yang sesuai standart perusahaan agar karyawan
semakin disiplin dalam hal bekerja dan menyelesaikan pekerjaan tiap
perintah dari atasan.
H1= Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kinerja karyawan.
34
2. Pengaruh Variabel Fasilitas Kerja terhadap Produktivitas Kinerja
Karyawan
Menurut Moekijat (2001 : 155) secara sederhana yang
dimaksud dengan fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat
memproses suatu masukan (input) menuju keluaran (output) yang
diinginkan.
Sedangkan menurut Bary (2002 : 67) fasilitas kerja adalah sebagai
sarana yang diberikan perusahaan untuk mendukung jalannya nada
perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pemegang
kendali.
Dalam penelitian Yusuf (2013) yang berjudul Pengaruh Pemberian
Fasilitas, Tingkat Pendidikan Dan Disiplin Kerja Terhadap Peningkatan
Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros yang
menggunakan semua populasi menjadi sampel yaitu 30 orang karyawan
pada koefesien R square menunjukan bahwa variabel fasilitas,
pendidikan, dan disiplin berpengaruh sebesar 71,6% dan 28,4%
dipengaruhi oleh variabel lain.
H2= Variabel Fasilitas Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
3. Pengaruh Variabel Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Menurut Gomes (1997 : 197), “Pelatihan adalah setiap usaha untuk
memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang
menjadi tanggung jawabnya. Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk
35
mewujudkan tujuan – tujuan organisasi, yang pada waktu bersamaan
juga mewujudkan tujuan – tujuan para pekerja secara perorangan.
Dalam penelitian Breemer Jacob(2015) yang berjudul Pengaruh
Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT.Bank Danamon
Cabang Kendari menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan variabel Pelatihan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari ά =
0,05 terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian yang dilakukan Supra Setyawati,2016 yang berjudul
Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Teller
Dan Customer Sevice PT.Bank PANIN TBK Surabaya menyatakan
pelatihan dan motivasi kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan
kinerja karyawan. Dari uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis:
H3= Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas
kinerja karyawan
4. Ketiga variabel bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas karyawan
Dari ketiga hipotesis diatas dan teori yang digunakan variabel disiplin
kerja, fasilitas kerja dan pelatihan berpengaruh terhadap produktivitas
kerja karyawan.
H4= Ketiga variabel bersama-sama berpengaruh positif signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena
peneliti ingin mengkonfirmasi konsep dengan teori yang telah diterangkan
pada bab sebelumnya dengan data dan fakta yang ditemukan di lapangan.
Penelitian kali ini adalah tentang kedisiplinan, fasilitas dan pelatihan kerja
terhadap produktivitas kerja.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilakukan di BSM KC Kendal,Jl Raya Soekarno
Hatta No. 325, Kelurahan Pegulon, Kecamatan Kendal, Kabupaten
Kendal, Jawa Tengah yang dilaksanakan selama bulan desember.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek dan subjek penelitian yang
ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti
(Bawono,2006:28).
Sedangkan sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih
untuk mewakili keseluruhan dari populasi.
Pada penelitian ini, populasi yang digunakan sebanyak 37 jumlah
karyawan di BSM KC Kendal ada 37 orang yang menjadi sampel. Ini
disebut dengan sampel jenuh atau keseluruan populasi dijadikan sampel.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
54
Supardi (2005: 117) menyimpulkan bahwa metode pengumpulan
data merupakan perencanaan kegiatan penelitian yang berkaitan
dengan proses penentuan cara-cara untuk mendapapatkan data
penelitian.
2. Sumber dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer yaitu pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari lapangan melalui angket, wawancara, dan pengamatan
Bawono (2006: 30).
3. Teknik pengumpulan Data
Menurut Arikunto dalam Andini (2014) Teknik pengumpulan data
adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang
dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah, (Bawono, 2006: 29):
1. Penelitian lapangan
Metode kuisioner atau angket
Untuk memperoleh data yang diperlukan, teknik yang
digunakan adalah pengisian kuisioner. Metode kuisinoer atau
angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna.
55
E. Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau symbol
diletakkan pada karakteristik atau property suatu stimuli sesuai dengan
aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali,2013:5). Dalam
penskalaan dengan skala interval banyak juga menyebutkan dengan skala
linkert (Bawono:2006:31). Dalam penelitian ini menggunakan skala
interval, skor 0-10.
F. Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu
variabel bebas (independent variable) atau variabel yang tidak
tergantung pada variabel lainnya, serta variabel terikat (dependent
variable) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya (Andini,
2014).
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(Ghozali, 2013: 6). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
independen adalah kepemimpinan (X1), lingkungan kerja (X2) dan
kompensasi (X3).
b. Variabel Terikat (Dependent Variables)
Variable terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas(Ghozali,2016:6).
56
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan
(Y).
2. Operasional Variabel
Operasional adalah penjabaran masing-masing variabel terhadap
indikator-indikator yang membentuknya (Ghozali, 2013: 7). Dalam
penelitian ini, indikator-indikator variabel tersebut antara lain sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Variable dan Indikator Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator
Kedisiplinan
(X1)
Kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan
seorang menaati semua
peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang
yang berlaku. (Malayu,
2007).
1. Kehadiran karyawan
setiap hari
2. Ketepatan jam kerja
3. Mengenakan
pakaian kerja dan
tanda pengenal
4. Ketaatan karyawan
terhadap peraturan
5. Tanggung jawab
karyawan terhadap
tugas-tugas
Fasilitas
(X2)
Menurut Buchari (2001 :
12) fasilitas adalah
penyedia perlengkapan –
perlengkapan fisik untuk
memberikan kemudahan
kepada penggunanya,
sehingga kebutuhan-
kebutuhan dari pengguna
fasilitas tersebut dapat
terpenuhi.
1. Sesuai dengan
kebutuhan
2. Mampu
mengoptimalkan
hasil kerja
3. Mudah dalam
penggunaan,
4. Mempercepat proses
kerja,
5. Penempatan ditata
dengan benar
6. Keamanan kerja
57
Pelatihan
(X3)
Pelatihan menurut Gary
Dessler (1997 : 263)
adalah “Proses
mengajarkan karyawan
baru atau yang ada
sekarang, ketrampilan
dasar yang mereka
butuhkan untuk
menjalankan pekerjaan
mereka”.
6. Tingkat kesesuaian
materi pelatihan
dengan kebutuhan
kerja karyawan.
7. Tingkat ketepatan
metode pelatihan
yang digunakan
dengan penyampaian
materi
8. Kesesuaian materi
pelatihan dengan
pekerjaan
9. Tingkat pemahaman
peserta terhadap
materi pelatihan
10. Kecukupan
waktuyang diberikan
untuk memahami
materi pelatihan
Produktivitas
Kerja (Y)
Menurut pendapatan
Ravinto(1986:16), bahwa
produktivitas mengandung
sebuah pengertian
perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan peran
serta tenaga kerja
persatuan waktu yang
dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari
seorang tenaga kerja.
1. Sikap kerja
2. Tingkat keterampilan
3. Manajemen
4. Efesiensi
5. Hubungan
interpersonal:
Hubungan antar
karyawan.
Hubungan
dengan atasan
G. Metode Analisis
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif.
Dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain:
58
1. Uji Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2000) Instrumen penelitian adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Instrument penelitian memegang peran penting
dalam penelitian kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam
banyak hal ditentukan oleh kualitas instrument yang digunakan. Oleh
karena itu terlebih dahulu menguji instrument tersebut supaya bisa
menghasilkan suatu penelitian yang akurat.
a. Uji Reliabilitas
Prinsipnya uji reliabitas digunakan untuk menguji data yang kita
peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita
bagikan. Suatu koesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu kewaktu.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu koesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada koesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh koesioner tersebut. Misalnya jika dicontohkan
mengenai data kerukunan umat beragama, maka responden ketika
diberi empat pertanyaan, pertanyaan tersebut bisa secara tepat
59
mengungkapkan tingkat kerukunan umat beragama. Uji validitas
dari peneliti ini untuk mengungkapkan korelasi antara butir
pertanyaan dengan kuesionernya (Bawono,2006: 68):
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan
dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi
klasik diharapkan dapat dihasilkan regresi yang handal, pelanggaran
terhadap uji asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak
banyak bermanfaat dan kurang valid(Bawono,2006: 115). Uji asumsi
klasik terdiri dari (ghozali,2013:105):
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas
(independen). Multikolonieritas yang serius dapat mengakibatkan
berubahnya tanda dari parameter estimasi.
Untuk uji multikolonieritas ini peneliti menggunakan metode
VIF (Varian Infation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF
dan tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau Tolerancenya besar
maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih
besar dari 5 (lima), jika lebih maka bias dikatakan ada gejala
multikolonieritas, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5
60
maka tidak ada gejala multikolonieritas. Demikian juga dengan
nilai Tolerance nya berarti sebalinya (Bawono, 2006: 123).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan kepengamatan yang lain. Dalam uji ini dapat
menggunakan beberapa metode, salah satunya yaitu metode park.
Park mengemukakan metode bahwa σ2 merupakan fungsi dari
variabrl-variabrl bebas, yang dinyatakan sebagai berikut:
σ2i = αX
β
Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk log sehingga menjadi
:Ln σ2i = α + β Ln Xi + Vi karena σ
2i umumnya tidak diketahui,
maka ini dapat ditaksirkan dengan menggunakan Ui sebagai
proksi, sehingga:
LnU2i = α + β Ln Xi + Vi
Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut
signifikan secara statistic, hal ini menunjukkan bahwa dalam
model empiris yang diestimasi tersebut terdapat
heteroskedatisitas, dan sebaliknya, jika β tidak signifikan secara
statistic, maka asumsi homokedastisitas pada model tersebut tidak
dapat ditolak (Bawono,2006:137).
61
c. Uji Normalitas
Ujinormalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti telah diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini
dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. Pada penelitian ini menggunakan grafik dengan cara
melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan
distribusi yang mendekati normal, normal probability yang
membandingkandistribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika
distribusi normal maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mendekati garis normal (Bawono, 2006: 174).
d. Uji Linieritas
Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain spesifikasi model dapat berupa linier,
kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang epat,
salah satunya dengan uji Langrange multiplier. metode ini biasanya
ditunjukkan untuk mencari perbandingan χ2 hitung dan χ2 tabel
(Bawono, 2006: 185).
62
3. Uji Statistik
Uji satistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data
yang kita analisa. Nilai ketepatan ini dapat diukur dari goodness of fit
nya. Dapat dilihat dari nilai t hitung , F hitung dan nilai determinasinya
(Bawono,2006:89).
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen ,
atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel
dependen (Bawono,2006:92).
Ciri-ciri nilai R2 adalah:
a) Besar nilai koefisien determinasi antara 0 (nol) dan 1 (satu)
b) R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen
dalam menjelaskan variable-variabel dependen sangat terbatas
c) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
d) Nilai mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
63
b. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat (Ghozali,2013:98). Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji
adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol,
atau:
H0 : b1 = b2 =……= bK=0
Atinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan
penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen.
HA : b1 ≠ b2≠……≠bk≠0
Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan
penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut :
Quik look : bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat
ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita
menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa semua
variabel independen secara serentak den signifikan mempengaruhi
variabel dependen.
64
a) Mencari F hitung dengan rumus :
Dimana :
R2 = Koefisien determinasi
K = Jumlah variable independen
n = Jumlah sampel
b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengn nilai F
menurut table. Bila nilai F hitung lebih besar daripada F nilai
table (f hitung > f table), maka H0 ditolak dan menerima Ha.
c. Uji ttest (uji secara individu)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri (Bawono,2006:89). Menentukan hipotesis:
a) HO : β = 0, = artinya variable independen (Xi) tidak
berpengaruh terhadap variable dependen (Y).
HO :β ≠ O, = artinya variable independen (Xi) berpengaruh
terhadap variable dependen (Y).
b) Menentukan t table
f=R2/(K-1)
(1-R2)/(n-k)
65
Menentukan t table dengan menggunakan tingkat α 5% dan
derajat kebebasan (dk) = n – 1 – k
Dimana :
n : Jumlah data
k : Jumlah variable yang dipakai
c) Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t table, maka HO diterima. Artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variable independen dengan
variable dependen
Jika t hitung > t table, maka HO ditolak. Artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variable independen dengan variable
dependen dan jika besarnya nilai sig lebih kecil dari 0,05 atau
5% maka secara individu variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
H. Alat Analisis
Alat analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan program data SPSS (Statistical Product and Service
Solution), data yang diperoleh merupakan data kuantitatif dimana data
tersebut dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan lebih mudah
diaplikasikan kedalam SPSS. SPSS merupakan sebuah progam komputer
66
statistic yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data
statistic secara tepat dan cepat.Serta menghasilkan berbagai output yang
dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistic dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data,
meringkas atau menyajikan data kemudian menganilisis data dengan
menggunakan metode tertentu, dan menginterprestasikan hasil dari analisis
tersebut dalam penghitungan statistic. Alat yang sering digunakan adalah
olah data SPSS forwindows. Progam olah data SPSS ini sangat membantu
dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga
dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
67
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Profil Bank
Sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang (KC)
Kendal tidak terlepas dari sejarah berdirinya (BSM) pertama kali berdiri di
Indonesia. Sejarah Bank Syariah Mandiri (BSM) berawal sejak tahun 1999,
Telah kita ketahui bersama bahwa kurang lebih dua tahun sebelum kehadiran
bank ini, Indonesia mengalami krisis ekonomi dan moneter yang begitu hebat
sejak bulan juli 1997 yang berlanjut dengan dampak krisis di seluruh sendi
kehidupan bangsa terutama yang terjadi di dunia usaha. Dampak yang
ditimbulkannya bagi bank-bank konvensional di masa itu mengharuskan
pemerintah mengambil kebijakan dengan melakukan restrukturisasi dan
merekapitalisasi sejumlah bank di Indonesia. Dominasi industri perbankan
nasional oleh bank-bank konvensional di tanah air saat itu mengakibatkan
begitu meluasnya dampak krisis ekonomi dan moneter yang terjadi.
Bank konvensional saat ini itu yang merasakan dampak krisis
diantaranya : PT Bank Susila Bakti (BSB) milik Yayasan Kesejahteraan
Pegawai (YKP), PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga
terkena dampak krisis. BSB saat itu berupaya untuk keluar dari krisis dengan
melakukan merger atau penggabungan dengan sejumlah bank lain serta
mengundang investor asing. Kemudian di saat bersamaan, pada tanggal 31
68
Juli 1999 pemerintah melakukan merger empat bank (Bank Dagang
Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru
bernama PT. Bank Mandiri (Persero). Kebijakan ini juga menempatkan
sekaligus menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik
mayoritas baru BSB.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kemudian melakukan konsolidasi dan
membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah sebagai follow up atau
tindak lanjut dari keputusan merger oleh pemerintah. Tim yang dibentuk
bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok
perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10
tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi
syariah (dual banking system).
Tim yang bekerja tersebut memandang bahwa berlakunya UU No. 10
Tahun 1998 menjadi momentum tepat untuk melakukan konversi PT. Bank
Susila Bakti sebagai bank konvensional menjadi bank syariah. Karena itu,
Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera menyiapkan infrastruktur dan
sistemnya, sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah
dari bank konvensional menjadi Bank Syariah dengan nama PT Bank Syariah
Mandiri dengan Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September
1999.
Kegiatan usaha BSB yang berubah menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, via Surat Keputusan
69
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI
menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Dengan ini,
PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak hari Senin
tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 Masehi sampai
sekarang. Tampil, tumbuh dan berkembang sebagai bank yang melandasi
kegiatan operasionalnya dengan memadukan idealisme usaha dengan nilai-
nilai rohani. Inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri
dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
Bank Syari’ah Mandiri Cabang Kendal sendiri merupakan salah satu
dari sekian banyak kantor cabang yang berada di Provinsi Jawa Tengah
(Wilayah III) yang berlokasi di jalan Soekarno Hatta no. 325 Kec. Kendal
Kab. Kendal dan Bank Syariah Mandiri Cabang Kendal ini telah berdiri tahun
2010 dan mulai beroperasi sejak tanggal 22 Juli 2011 sebagai wujud adanya
peningkatan pangsa pasar di kabupaten Kendal.
2. Deskripsi Data Responden
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh disiplin,fasilitas kerja dan
pelatihan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan. Adapun
responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 37 karyawan dari
37 karyawan pada BSM cabang Kendal. Berdasarkan kuesioner yang telah
diisi responden, maka peneliti akan mengidenifikasi berdasarkan jenis
kelamin,usia,pendidikan dan lamanya bekerja. Berikut ini adalah gambaran
umum para responden:
70
a. Pada kategori jenis kelamin, responden dibedakan dalam 2 kelompok
yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin
responden yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid lakilaki 28 75.7 75.7 75.7
perempuan 9 24.3 24.3 100.0
Total 37 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa
responden terbanyak adalah laki-laki yaitu 28 orang atau 75,7%
dibanding dengan perempuan yang hanya 9 orang atau 24,3%.
b. Pada kategori usia responden dibedakan menjadi 4 tingkatan yaitu usia <
20 tahun, usia 20 – 30 tahun, usia 31 – 40 tahun dan usia > 41 tahun.
Untuk mengetahui proporsi usia responden yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut ini:
71
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa
responden yang berusia < 20 tahun sebanyak 3 orang, yang berusia - 30
tahun sebanyak 20 orang, sedangkan responden yang berusia > 31-40
tahun 9 orang dan > 40 tahun ada 5 orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa
responden yang berusia -30 tahun paling banyak jumlahnya.
c. Pada kategori pendidikan terakhir, responden dibedakan menjadi 4
tingkatan yaitu SMA, Diploma, S1 dan S2. Untuk mengetahui proporsi
pendidikan terakhir responden yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sma 7 18.9 18.9 18.9
diploma 3 8.1 8.1 27.0
s1 24 64.9 64.9 91.9
s2 3 8.1 8.1 100.0
Total 37 100.0 100.0
Sumber; Data primer diolah, 2017
Tabel 4.2
Usia Responden
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid <20th 3 8.1 8.1 8.1
-30th 20 54.1 54.1 62.2
31-40th 9 24.3 24.3 86.5
>40th 5 13.5 13.5 100.0
Total 37 100.0 100.0
72
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa
responden yang berpendidikan terakhir SMA terdapat 7 orang, yang
berpendidikan teakhir Diploma sebanyak 3 orang, sedangkan yang
berpendidikan terakhir S1 sebanyak 24 orang dan S2 sebanyak 3 orang.
Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang berpendidikan paling
banyak yaitu S1.
d. Pada kategori masa kerja, responden dibedakan dalam 4 tingkatan yaitu <
1 tahun, 1 – 5 tahun, 5 – 10 tahun dan 10 tahun. Untuk mengetahui
proporsi masa kerja responden yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Masa Kerja Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid <1th 9 24.3 24.3 24.3
1-5th 14 37.8 37.8 62.2
5-10th 13 35.1 35.1 97.3
>10th 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah, 2017
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang masa kerjanya
< 1 tahun sebanyak 9 orang ,responden yang masa kerjanya 1-5 tahun
sebanyak 14 orang , 5-10 tahun ada 13 orang dan > 10 tahun hanya 1
orang. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini banyak yang
memiliki masa kerja 1-5 tahun.
73
B. Analisa Data
1. Uji Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2000) Instrumen penelitian adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan, agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Instrument penelitian
memegang peran penting dalam penelitian kuantitatif karena
kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh
kualitas instrument yang digunakan. Uji Reliabilitas
Prinsipnya uji reliabitas digunakan untuk menguji data
yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner
yang kita bagikan. Teknik yang digunakan dalam pengukuran
reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha . suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6
(Bawono, 2006: 64). Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Uji Reliabilitas
Variabel
Corected Item Total Corelation Keterangan
Disiplin
0.65 Reliabel
Fasilitas
0,679 Reliabel
Pelatihan
0,680 Reliabel
74
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji tabel di atas, nilaiCronbach
Alpha dari masing-masing variabel X1,X2,X3 dan Y lebih
besar dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
variabel yang digunakan dalam penelitian dinyatakan
handal atau reliable sebagai alat ukur variabel.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu koesioner. Suatu koesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada koesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh koesioner
tersebut. Cara menentukan korelasi antara score butir
pertanyaan dengan total score, signifikan atau tidaknya
penelitian ini dapat dilihat dari kolom atau baris total score,
jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total
butir pertanyaan menghasilkan tanda bintang, berarti data
tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua kemingkian
(Bawono, 2006: 60):
1) Bintang satu berarti korelasi signifikan pada level
5%(0,05) untuk dua sisi.
Produktivitas
0.831 Reliabel
75
2) Bintang dua berarti korelasi signifikan pada level 1%
(0,01) untuk dua sisi.Hasil pengujian validitas dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Uji Validitas
Variable Item Corected Total Correlation
Keterangan
Disiplin Butir 514**
Valid
Butir
570**
Valid
Butir
587**
Valid
Butir
797**
Valid
Butir
826**
Valid
Fasilitas Kerja Butir
655**
Valid
Butir
656**
Valid
Butir
797**
Valid
Butir
446**
Valid
Butir
472**
Valid
Butir
582**
Valid
Butir
586**
Valid
Pelatihan Kerja Butir
724**
Valid
Butir
666**
Valid
Butir
798**
Valid
Butir
794**
Valid
Butir Valid
76
327*
Produktivitas Kerja Butir
766**
Valid
Butir
578**
Valid
Butir
764**
Valid
Butir
793**
Valid
Butir
765**
Valid
Butir
759**
Valid
Butir
453**
Valid
Butir
617**
Valid
Sumber: Data primer diolah, 2017
Dari hasil uji tabel di atas dapat diketahui bahwa
semua butir pertanyaan yang digunakan dalam variabel
terdapat bintang. Ada yangberbintang satu pada level 5%
dan berbintang dua pada level 1%. Jadi dapat disimpulkan
bahwa semua butir pertanyaan yang digunakan adalah
valid.
2. Uji Statistik (Hipotesis)
Uji satistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir
dari data yang kita analisa. Nilai ketepatan ini dapat diukur
dari goodness of fit nya. Dapat dilihat dari nilai t hitung, F
hitung dan nilai determinasinya (Bawono, 2006: 89). Uji
statistic dikatakan lolos atau tidak tergantung dari tingkat
signifikansi dari hasil perhitungannya tersebut, jika hasil
77
berada di daerah kritis atau yang menolak Ho maka dikatakan
bahwa uji statistiknya lolos dan layak untuk uji selanjutnya
dan ini berlaku sebaliknya jika berada di daerah yang
menerima Ho .
a. Uji determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukan sejauh mana kontribusi
variabel-variabel independen (X1,X2,X3) terhadap variabel
dependen (Y) nilai R2 dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji R2
Model Summary
Model
R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
dimension0 1 .971a .942 .937 1.077
a. Predictors: (Constant), pelatihan kerja,fasilitas,disiplin
Sumber: Data primer dioalah, 2017
Tabel ini menunjukkan:
a) Koefisien korelasi (R) sebesar 0,971, artinya bahwa ada
hubungan yang kuat antara variable independen dengan
variable dependen karena mendekati angka 1.
b) Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,942 artinya
kontribusi variable independen menjelaskan atau
mempengaruhi variable dependen sebesar 94,2%,
sedangkan sisanya 5,8% dipengaruhi oleh variable lain
diluar model.
78
c) Koefisien Adjusted R2 sebesar 0,942 ini merupakan
korelasi dari r2 sehingga gambarannya lebih mendekati
populasi.
a. Uji F test(Uji Serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh semua variabel independen (X1, X2 dan X3) secara
bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Y),
(Bawono, 2006: 91).
Tabel 4.8
Hasil Uji F
Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa F
hitung = 180,061. F table dapat dicari dengan melihat
kolom df penyebut = 33 sedangkan α: 5%, maka nilai F
tabel = 2,892. Berdasarkan nilai F hitung dan F tabel, maka
nilai F hitung > F tabel, sehingga dapat disimpulkan ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 626.790 3 208.930 180.061 .000a
Residual 38.291 33 1.160
Total 665.081 36
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: y
79
b. Uji ttest (uji secara individu)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara
individu atau sendiri-sendiri (Bawono, 2006: 89).
Tabel 4.9
Hasil Uji t-test
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -
13.600
3.752
-
3.625
.001
D 1.041 .114 .571 9.129 .000
FK .518 .065 .450 7.962 .000
PK .144 .101 .106 1.428 .163
a. Dependent Variable: y
Sumber: Data primer diolah, 2016
1. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai koefesien regresi
variabel disiplin bernilai sebesar 1,041, hasil uji statistik uji
t sebesar 9,129 dan nilai signifikan 0,000. Oleh karena nilai
signifikan dari disipilin lebih kecil dari 0,05, nilai t hitung
lebih besar t tabel 2,036 dan koefesien regresi bernilai
positif,maka dapat dikatakan bahwa disiplin berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktifitas kerja di BSM
cabang Kendal. Artinya saat terjadi peningkatan disiplin
maka produktifitas kerja akan mengalami peningkatan.
Hasil penelitian tersebut juga menunjukan bahwa secara
80
empiris mmenerima hipotesis yang pertama yang
menyatakan bahwa disiplin berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktifitas kerja karyawan. Hasil
penelitian ini didukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Fitriatin (2014) dalam jurnalnya yang
berjudul Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap produktivitas
kerja karyawan pada PT Food Station Tjipinang Jaya
menunjukan bahwa adanya pengaruh signifikan antara
disiplin dengan produktivitas kerja karyawan, Namun hasil
penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang
dilakukan Dwi Agung Nugroho Arianto (2013) yang
berjudul Pengaruh Kedisiplinan,Lingkungan kerja, dan
Budaya kerja terhadap kinerja Tenaga Pengajar yang
hasilnya bahwa kedisiplinan dan lingkungan kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja,sedangkan budaya kerja
berpengaruh positif terhadap tenaga pengajar.
2. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai koefesien regresi
variabel fasilitas kerja bernilai sebesar 0,518 hasil statistik
uji t sebesar 7,962 dan nilai signifikan 0,000. Oleh karena
nilai signifikan dari fasilitas kerja lebih kecil dari 0,05 dan t
tabel lebih besar dari 2,036 maka dapat dikatakan bahwa
fasilitas kerja berpengaruh positif signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan di BSM Cabang Kendal.
81
Artinya pada saat terjadi peningkatan fasilitas kerja
karyawan maka produktivitas kerja karyawan meningkat.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan Yusuf (2013) dalam jurnal yang berjudul
Pengaruh Pemberian Fasilitas, Tingkat Pendidikan dan
Disiplin Kerja Tehadap Peningkatan kinerja pegawai Pada
Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros yang
menyimpulkan bahwa fasilitas merupakan variabel paling
berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
3. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai koefesien regresi
variabel pelatihan sebesar 0,144,hasil statistik uji t sebesar
1,428 dan nilai signifikan 0,163. Oleh karena nilai
signifikan dari pelatihan kerja lebih besar dari 0,05 dan
nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 2,036 , maka dapat
dikatakan bahwa pelatihan kerja tidak berpengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan BSM Cabang
Kendal. Artinya pada saat terjadi peningkatan pelatihan
kerja maka tidak akan mengalami perubahan. Hasil
penelitian juga menunjukan bahwa secara empiris menolak
hipotesis yang ketiga yang menyatakan bahwa pelatihan
kerja berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan, karena mungkin karyawan sudah
berpengalaman sebelumnya dan pelatihan yang diberikan
82
pihak bank yang sekarang tidak mempengaruhi
produktivitas kerjanya atau hanya karena terbiasa bekerja
dengan cara sendiri bukan karena pelatihan yang diajarkan
dari bank tersebut. Namun hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian Rizal (2015) dalam skripsinya yang
berjudul Pengaruh pelatihan, disiplin kerja, dan Gaya
kepemimpinan terhadap Produktivitas kerja karyawan
(Studi Pada Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Surabaya),
menyimpulkan bahwa pelatihan,disiplin kerja dan gaya
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan.
4. Berdasarkan Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai
koefesien regresi variabel disiplin bernilai sebesar 1,041,
hasil uji statistik uji t sebesar 9,129 dan nilai signifikan
0,000. variabel fasilitas kerja bernilai sebesar 0,518 hasil
statistik uji t sebesar 7,962 dan nilai signifikan 0,000. Dan
variabel pelatihan sebesar 0,144,hasil statistik uji t sebesar
1,428 dan nilai signifikan 0,163. Jadi nilai variabel yang
paling berpengaruh adalah hasil dari variabel disiplin
didukung dengan teori disiplin yang telah digunakan
sebelumnya.
83
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan model
regresi yang handal sesuai dengan kaidah best linier unbiased
estimator, yang menghasilkan model regresi yang tidak bias
sehingga dapat digunakan sebagai alat pemrediksi yang handal
(Bawono, 2006: 115). Uji asumsi klasik yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah uji multikolenieritas, uji
heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji linieritas.
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi
antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya (Baihaqi,
2014: 75). Dalam penelitian ini menggunakan metode VIF dan
tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau tolerancenya besar maka
VIF nya kecil dan sebaliknya.Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari
(lima), jika lebih besar maka bias dikatakan ada gejala
multikolenieritas dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5
maka tidak ada gejala multikolenieritas. Demikian juga dengan
nilai tolerance nya berarti sebaliknya.
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas Metode VIF
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
84
1 (Cons) -13.600 3.752
-
3.625
.001
x1 1.041 .114 .571 9.129 .000 .446 2.242
x2 .518 .065 .450 7.962 .000 .545 1.834
x3 .144 .101 .106 1.428 .163 .317 3.151
Dependent Variable: y
Sumber : Data primer diolah 2017
Dari hasil uji diatas dapat diketahui bahwa variabel Disiplin
sebesar 2,242,variabel fasilitas kerja sebesar 1,834 dan pelatihan
kerja 3,151 dimana nilai VIF lebih kecil dari 5. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terdapat gejala
multikolenieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan kepengamatan yang lain. Dalam uji ini
dapat menggunakan beberapa metode, salah satunya yaitu
metode park.
Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas Metode Park
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -8.163 3.261 -2.503 .017
x1 .115 .099 .279 1.157 .256
x2 .077 .057 .299 1.371 .180
85
Dari data di atas menyatakan bahwa nilai signifikan disiplin
0,256 variabel fasilitas kerja 0,180 dan variabel pelatihan
0,595 . Maka tidak ada gejala heteroskedastisitas. Jadi
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap.Pengujian hipotesis 5% dan derajat pengujian n-k-
1 =45-4-1 =40 maka diperoleh t-tabel = 2,021. T-test <dari
t-tabel maka menunjukan bahwa dalam data ini terdapat
homokedastisitas, atau tidak ada gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variable pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Pada penelitian ini menggunakan grafik
dengan cara melihat histogram yang membandingkan data
observasi dengan distribusi yang mendekati normal, normal
probability yang membandingkan distribusi kumulatif dari
data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
data distribusi normal. Berikut ini gambar histogram dan
normal probability plot:
x3 -.047 .088 -.153 -.536 .595
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber: Data primer diolah, 2017
86
Gambar 4.1
Histogram
Gambar 4.2
Normal P-P Plot
Sumber: Data primer diolah, 2017
87
1) Interprestasi grafik histogram (Gambar 4.1)
Hasil histogram di atas, menunjukkan perbandingan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Terlihat bahwa grafik histogram menunjukan pola
distribusi yang mendekati normal, sehingga disimpulkan
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Interprestasi grafik normal P-P plot (Gambar 4.2)
Dapat kita lihat perbandingan antar distribusi kumulatif dari
data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Grafik normal plot terlihat adanya titik-
titik yang menyebar garis diagonal, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
d. Uji linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dengan model
lain (Bawono, 2006: 179). Dalam pengujian ini
menggunakan metode Langrange Multiplier, untuk
mendapatkan nilai χ2 hitung, kemudian dibandingkan
dengan nilai χ2 tabel. Berikut ini merupakan tabel hasil
perkalian jumlah data dengan R2:
88
Tabel 4.12
Uji Linieritas
Disiplin kerja, Fasilitas Kerja dan Pelatihan terhadap
produktivitas kerja
Model Summary
Model
R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. E ror of the
Estimate
dimension0
1 .018a .000 -.091 1.07701106
a. Predictors: (Constant), Pelatihan Kerja2,Fasilitas2,Disiplin2
Sumber: Data primer dioalah, 2017
Pengujian linearitas menggunakan uji lagrange
multiplier ditunjukkan untuk mencari perbandingan χ2
hitung dan χ2 tabel, yang mana :
χ2 hitung = n * R2 = 37 * 0,000 = 0.
Dengan tingkat signifikan 5% dan df : 37 maka χ2 tabel =
52,1923 Dengan demikian maka nilai χ2 hitung < χ2 tabel
sehingga spesifikasi model persamaan regresi linier adalah
benar.
4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat
multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai
variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari
satu (minimal dua variabel). Kondisi variabel independen
dalam mempengaruhi variabel dependen dapat bersifat positif
atau negatif (Bawono, 2006: 84).
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja
karyawan di BSM KC Kendal.
2. Fasilitas Kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja
karyawan di BSM KC Kendal.
3. Pelatihan kerja tidak berpengaruh atau negatif terhadap produktivitas
kerja di BSM KC Kendal.
4. Ketiga variabel bersama-sama berpngaruh positif terhadap
produktivitas kerja di BSM KC Kendal.
B. Saran
Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan diatas, saran yang
dapat diberikan oleh peneliti selanjutnya:
1. Sebaiknya peneliti selanjutnya lebih memperluas penelitian sehingga
menghasilkan penelitian yang lebih baik dan juga penelitian ini dapat
dijadikan acuan maupun bahan koreksi untuk penelitian selanjutnya.
2. Penelitian ini hanya fokus pada 3 (tiga) variabel bebas yaitu disiplin
kerja, fasilitas kerja, dan pelatihan terhadap produktivitas kerja
karyawan. Perlu adanya tambahan variabel baru agar dapat
menghasilkan gambaran yang luas dan hasil yang lebih akurat,
misalnya bebas keahlian, kemampuan, kompensasi, kerjasama dll.
90
Serta menggunakan sampel yang lebih banyak sehingga data yang
dihasikan lebih akurat.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini banyak keterbatasan antara lain :
1. Adanya banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas tetapi
penulis hanya menggunakan 3 variabel yaitu disiplin, fasilitas kerja
dan pelatihan.
2. Keterbatasan pengetahuan penulis tentang analisa disiplin, fasilitas
dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan sehingga
uraian teori tidak lengkap.
3. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya dari penulis sehingga
penelitian tidak maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Barry,Cushway. Human resoursce management ( Jakarta : PT Elek Media
Kumpitindo.
Bawono,A. 2006. Multivariate analysis SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Buchari, Alma. Pengantar Bisnis ( Bandung: Alfabeta 2001).
Dharma,Agus. Manajemen Supervisi (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2003)
cetakan kelima.
Fandi, Tjiptono. 2006. Manajemen Jasa, Yogyakarta Andi Offset. Hal 19,edisi ke-
2
Fathoni, Abdurrahmat , 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung,,
Rineka Cipta
Handoko, 1995. Majanemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,Yogyakarta,
BPFE, Hal 110
Malayu, H. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara
Moekijat, 2001. Tata Laksana Kantor, Manajemen Perkantoran, Bandung:
Mandar Maju, Hal 155, cetakan ke-9
Mangkunegara, Anwar. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung PT Remaja Rsodakarya. Hal 129
Suad Husnan dan Enny Pujiastuti. 2002. Dasar–dasar Manajemen, Yogyakarta :
UPP-AMP YKPN, Hal 187, Edisi ke-3.
Sofyan Syafri Harahap. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta :
PT. Raja Grafindo, Hal 22, Edisi 1, Cetakan -3
Skripsi/Jurnal
Arianto, Nugroho.2013. “Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja, dan Budaya
Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar. Jurnal Ekonomi. Vol 9. No 2
Awaludin, dkk. 2016. “Pengaruh Pemberian Fasilitas, Tingkat Pendidikan dan
Disiplin Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat
Statistik Kabupaten Maros”. Jurnal Manajemen. Vol 4. No 3
Faisal. 2005. “ Pengaruh Insentif dan Fasilitas Kerja Terhadap Produktivitas
Karyawan . E-Journal. Vol 12. No 1
(http//repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/pdf)
Hayati, Welli 2014.” Pengaruh Motivasi, Lingkungn Kerja dan Fasilitas terhadap
Kinerja Karyawan, PT Radio Suara Singgalang Mahimbau”. Jurnal
Online. Universitas Taman Siswa, Padang.
Sidanti, Heny. 2015.” Pengaruh lingkungan kerja ,disiplin kerja dan motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi dan keuangan Bank
BPR di Tanjungpinang. Jurnal JIBEKA. Vol 9. No 1
Ismail, Usman.2016 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan PT.Allo Jaya di Bandung. E-journal Administrasi
Bisnis.(e.journal.ad.bisnis.fisip.unmul.ac.id)
Muslimin, Mentari. 2016. “Analisis pelatihan, motivasi dan disiplin kerja terhadap
Produktivitas kerja pegawai pada Pt. Pos dan giro Manado. Jurnal Emba
Vol 4. No 2
Paputungan, R Faradista 2014 “Motivasi,Jenjang Karir dan Disiplin Kerja
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Bank Sulut Cabang
Cilaca”. Jurnal Ekonomi. Vol 1. No 4
Sudarjat, Asep. 2015.” Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Karyawan
pada PT Indomakmur Sawit Berjaya Rambah Hilir Kabupaten Rukan
Hulu. Artikel Ilmiah. Universitas Pasir Pangairan
Sulaeman, Ardika. 2014. Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap
Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang. Jurnal
Trikonomika. Vol 13. No 1
Suryoadi, Yerri. 2012.” Pengaruh Pelatihan Kepuasan Kompensasi terhadap
Kinrja Karyawanpada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang”.
Jurnal Manajemen. Vol 3. No 2
Sukanto, dkk. 2014.”Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja
Pegawai di Badan Kepegawaian Malang”. Jurnal Administrasi Publik.
Vol 2. No 1
Trang, Irvan, dkk. 2016.” Pengaruh Evaluasi Pekerjaan, Gaji dan Fasilitas Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai pada Rs Pancaran Kasih Manado”. Jurnal
Emba. Vol 4. No 5
Yudiningsih, dkk. 2016.”Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai”. E-Journal Ekonomi dan Bisnis. Vol 4. No 1
Yulianti,E. 2015. “Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Grand Fatma
Hotel Di Tenggarong Kutai Kartanegara”. Jurnal administrasi bisnis.
Vol 3. No 4
A. Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini terdiri dari 5 bagian, yaitu Data Responden, Pernyataan
mengenai disiplin, fasilitas kerja, pelatihan dan produktivitas kerja
karyawan. Bapak/Ibu/Sdr(i) cukup memilih salah satu jawaban dengan
memberi tanda centang (√).
B. Data Responden
1. Nama : ...........................................................
2. Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
3. Usia
< 20 Tahun 31 – 40 Tahun
– 30 Tahun > 41 Tahun
4. Pendidikan Terakhir
SD SMA S1 S1
SMP Diploma S2
5. Masa Kerja
≤ 1 Tahun 5 – 10 Tahun
1 – 5 Tahun ≥ 10 Tahun
6. Jabatan / posisi : .................................................................
Berilah tanda centang (√) pada pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai
dengan pendapat anda pada kolom jawaban yang telah tersedia.
C. Variabel Disiplin Kerja
No Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Selalu hadir bekerja di
hari aktif bekerja
2 Selalu hadir bekerja
tepat waktu
3 Mengenakan pakaian
kerja dan tanda pengenal
4 Ketaatan karyawan
terhadap peraturan
5 Saya mengerjakan
dengan baik tanggung
jawab dan tugas-tugas
saya
D. Variabel Fasilitas Kerja (X2)
No Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ketersediaan fasilitas
untuk mempermudah
karyawan baik dan layak
v
2 Fasilitas yg diberikan
kantor mampu
mengoptimalkan
pekerjaan.
3 Mudah menggunakan
fasilitas kantor seperti
internet dan kelengkapan
sarana pekerjaan.
4 Merasakan fasilitas yang
diberikan mempercepat
penyelesaian pekerjaan.
5 Tata warna di ruang kerja
sudah bagus dan
membuat semangat kerja
6 Ruangan kerja cukup
luas, sehingga ruang
gerak yang diperlukan
sudah cukup.
7 Saya merasa terlindungi
dengan adanya jaminan
kesehatan dan keamanan
dalam bekerja.
E. Variabel pelatihan kerja(X3)
No Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya memahami materi
pelatihan dengan
kebutuhan kerja
karyawan.
2 Saya memahami metode
pelatihan yang digunakan
dengan penyampaian
materi.
3 Saya memahami dengan
baik isi materi pelatihan
terkait hubungannya
dengan pekerjaan.
4 Saya mengerti dan bisa
mengaplikasikan materi
pelatihan dengan baik.
5 Saya diberi kecukupan
waktu untuk memahami
materi pelatihan.
F. Variabel Produktivitas kerja Karyawan (Y)
No Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mampu menyelesaikan
setiap pekerjaan sesuai
waktu yang ditentukan
dan hasil yang
disesuaikan.
2 Banyaknya pekerjaan
yang diselesaikan sesuai
dengan target yang
diberikan.
3 Selalu masuk kerja
tepat Waktu dan pulang
sesuai dengan aturan.
4 Sumber daya yang
digunakan sesuai dengan
kebutuhan.
5 Menggunakan fasilitas
perusahaan hanya untuk
pekerjaan.
6 Menyelesaikan
pekerjaan dengan baik
tanpa bimbingan atasan.
7 Hubungan kerjasama
antar karyawan terjalin
baik.
8 Hubungan kerjasama
antara atasan dan
bawahan terjalin dengan
baik.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr(i) mengisi kuisioner ini saya ucapkan terima kasih.
Semoga Allah berkenan membalas kebaikan Bapak/Ibu/Sdr(i), Amin.
Salatiga…...………… , Oktober 2016
Responden
FREQUENCIES VARIABLES=jeniskelamin usia pendidikan masakerja
/ORDER=ANALYSIS.
Statistics
Jeniskelamin Usia pendidikan masakerja
N Valid 37 37 37 37
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
jeniskelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Lakilaki 28 75.7 75.7 75.7
Perempuan 9 24.3 24.3 100.0
Total 37 100.0 100.0
usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid <20th 3 8.1 8.1 8.1
-30th 20 54.1 54.1 62.2
31-40th 9 24.3 24.3 86.5
>40th 5 13.5 13.5 100.0
Total 37 100.0 100.0
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sma 7 18.9 18.9 18.9
diploma 3 8.1 8.1 27.0
s1 24 64.9 64.9 91.9
s2 3 8.1 8.1 100.0
Total 37 100.0 100.0
masakerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid <1th 9 24.3 24.3 24.3
1-5th 14 37.8 37.8 62.2
5-10th 13 35.1 35.1 97.3
>10th 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0
RELIABILITY
/VARIABLES=butir1 butir2 butir3 butir4 butir5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE COV
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 37 100.0
Excludeda 0 .0
Total 37 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.650 .677 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir1 9.03 .687 37
butir2 8.78 .712 37
butir3 8.65 .857 37
butir4 8.95 .815 37
butir5 8.65 .538 37
Inter-Item Covariance Matrix
butir1 butir2 butir3 butir4 butir5
butir1 .471 -.022 -.018 .252 .149
butir2 -.022 .508 .116 .210 .144
butir3 -.018 .116 .734 .147 .206
butir4 .252 .210 .147 .664 .258
butir5 .149 .144 .206 .258 .290
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
butir1 35.03 4.360 .251 .344 .662
butir2 35.27 4.147 .309 .249 .639
butir3 35.41 3.914 .267 .254 .675
butir4 35.11 3.155 .599 .446 .487
butir5 35.41 3.748 .727 .533 .488
RELIABILITY
/VARIABLES=butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE COV
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 37 100.0
Excludeda 0 .0
Total 37 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.679 .711 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir6 8.70 .878 37
butir7 8.76 .683 37
butir8 8.92 .862 37
butir9 8.16 .834 37
butir10 8.65 .824 37
butir11 8.00 .816 37
butir12 8.30 1.351 37
Inter-Item Covariance Matrix
butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12
butir6 .770 .342 .559 .022 .337 -.028 .146
butir7 .342 .467 .369 .207 .162 .056 .074
butir8 .559 .369 .743 .208 .137 .167 .386
butir9 .022 .207 .208 .695 .059 .250 -.050
butir10 .337 .162 .137 .059 .679 .083 -.004
butir11 -.028 .056 .167 .250 .083 .667 .583
butir12 .146 .074 .386 -.050 -.004 .583 1.826
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
butir6 50.78 10.452 .486 .741 .617
butir7 50.73 11.092 .532 .488 .618
butir8 50.57 9.586 .684 .739 .561
butir9 51.32 11.892 .242 .396 .680
butir10 50.84 11.751 .274 .354 .672
butir11 51.49 11.090 .409 .488 .639
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
butir6 50.78 10.452 .486 .741 .617
butir7 50.73 11.092 .532 .488 .618
butir8 50.57 9.586 .684 .739 .561
butir9 51.32 11.892 .242 .396 .680
butir10 50.84 11.751 .274 .354 .672
butir11 51.49 11.090 .409 .488 .639
butir12 51.19 9.880 .268 .435 .712
RELIABILITY
/VARIABLES=butir13 butir14 butir15 butir16 butir17
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE COV
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 37 100.0
Excludeda 0 .0
Total 37 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.680 .681 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir13 8.95 .815 37
butir14 8.78 1.058 37
butir15 9.08 .983 37
butir16 8.86 .976 37
butir17 8.32 .915 37
Inter-Item Covariance Matrix
butir13 butir14 butir15 butir16 butir17
butir13 .664 .321 .421 .381 .074
butir14 .321 1.119 .462 .387 -.067
butir15 .421 .462 .965 .622 .001
butir16 .381 .387 .622 .953 .101
butir17 .074 -.067 .001 .101 .836
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
butir13 35.05 6.886 .560 .335 .583
butir14 35.22 6.619 .406 .241 .645
butir15 34.92 5.965 .628 .512 .535
butir16 35.14 6.009 .623 .462 .538
butir17 35.68 8.892 .040 .042 .778
RELIABILITY
/VARIABLES=butir18 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23
butir24 butir25
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE COV
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 37 100.0
Excludeda 0 .0
Total 37 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.831 .841 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir18 8.65 .857 37
butir19 8.95 .815 37
butir20 8.65 .538 37
butir21 8.70 .878 37
butir22 8.76 .683 37
butir23 8.92 .862 37
butir24 8.16 .834 37
butir25 8.65 .824 37
Inter-Item Covariance Matrix
butir18 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 butir25
butir18 .734 .147 .206 .476 .273 .415 .197 .373
butir19 .147 .664 .258 .206 .209 .162 .120 .258
butir20 .206 .258 .290 .282 .218 .221 .114 .179
butir21 .476 .206 .282 .770 .342 .559 .022 .337
butir22 .273 .209 .218 .342 .467 .369 .207 .162
butir23 .415 .162 .221 .559 .369 .743 .208 .137
butir24 .197 .120 .114 .022 .207 .208 .695 .059
butir25 .373 .258 .179 .337 .162 .137 .059 .679
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir18 60.78 13.563 .662 .552 .796
butir19 60.49 15.090 .430 .409 .828
butir20 60.78 15.230 .703 .597 .803
butir21 60.73 13.258 .696 .758 .791
butir22 60.68 14.447 .685 .536 .797
butir23 60.51 13.590 .651 .689 .798
butir24 61.27 15.925 .279 .326 .848
butir25 60.78 14.785 .475 .455 .822
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 x1
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 x1
butir1 Pearson Correlation 1 -.045 -.031 .450** .402
* .514
**
Sig. (2-tailed) .794 .857 .005 .014 .001
N 37 37 37 37 37 37
butir2 Pearson Correlation -.045 1 .191 .362* .376
* .570
**
Sig. (2-tailed) .794 .258 .028 .022 .000
N 37 37 37 37 37 37
butir3 Pearson Correlation -.031 .191 1 .211 .448** .587
**
Sig. (2-tailed) .857 .258 .210 .005 .000
N 37 37 37 37 37 37
butir4 Pearson Correlation .450** .362
* .211 1 .589
** .797
**
Sig. (2-tailed) .005 .028 .210 .000 .000
N 37 37 37 37 37 37
butir5 Pearson Correlation .402* .376
* .448
** .589
** 1 .826
**
Sig. (2-tailed) .014 .022 .005 .000 .000
N 37 37 37 37 37 37
x1 Pearson Correlation .514** .570
** .587
** .797
** .826
** 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 37 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12
x2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 x2
butir6 Pearson Correlation 1 .571** .738
** .030 .466
** -.039 .123 .655
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .861 .004 .820 .467 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
butir7 Pearson Correlation .571** 1 .626
** .364
* .288 .100 .080 .656
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .027 .084 .558 .636 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
butir8 Pearson Correlation .738** .626
** 1 .289 .193 .237 .331
* .797
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .082 .251 .158 .045 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
butir9 Pearson Correlation .030 .364* .289 1 .085 .367
* -.044 .446
**
Sig. (2-tailed) .861 .027 .082 .616 .025 .796 .006
N 37 37 37 37 37 37 37 37
butir10 Pearson Correlation .466** .288 .193 .085 1 .124 -.003 .472
**
Sig. (2-tailed) .004 .084 .251 .616 .465 .984 .003
N 37 37 37 37 37 37 37 37
butir11 Pearson Correlation -.039 .100 .237 .367* .124 1 .529
** .582
**
Sig. (2-tailed) .820 .558 .158 .025 .465 .001 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
butir12 Pearson Correlation .123 .080 .331* -.044 -.003 .529
** 1 .586
**
Sig. (2-tailed) .467 .636 .045 .796 .984 .001 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x2 Pearson Correlation .655** .656
** .797
** .446
** .472
** .582
** .586
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .006 .003 .000 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
butir13 butir14 butir15 butir16 butir17 x3
butir13 Pearson Correlation 1 .373* .526
** .479
** .099 .724
**
Sig. (2-tailed) .023 .001 .003 .561 .000
N 37 37 37 37 37 37
butir14 Pearson Correlation .373* 1 .445
** .374
* -.069 .666
**
Sig. (2-tailed) .023 .006 .022 .685 .000
N 37 37 37 37 37 37
butir15 Pearson Correlation .526** .445
** 1 .649
** .001 .798
**
Sig. (2-tailed) .001 .006 .000 .996 .000
N 37 37 37 37 37 37
butir16 Pearson Correlation .479** .374
* .649
** 1 .113 .794
**
Sig. (2-tailed) .003 .022 .000 .507 .000
N 37 37 37 37 37 37
butir17 Pearson Correlation .099 -.069 .001 .113 1 .327*
Sig. (2-tailed) .561 .685 .996 .507 .048
N 37 37 37 37 37 37
x3 Pearson Correlation .724** .666
** .798
** .794
** .327
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .048
N 37 37 37 37 37 37
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
DATASET ACTIVATE DataSet4.
CORRELATIONS
/VARIABLES=butir18 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23
butir24 butir25 y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
butir18 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 butir25 y
butir18 Pearson Correlation 1 .211 .448** .633
** .467
** .562
** .276 .529
** .766
**
Sig. (2-tailed) .210 .005 .000 .004 .000 .098 .001 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37
butir19 Pearson Correlation .211 1 .589** .288 .375
* .231 .177 .385
* .578
**
Sig. (2-tailed) .210 .000 .084 .022 .169 .295 .019 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37
butir20 Pearson Correlation .448** .589
** 1 .596
** .592
** .476
** .254 .403
* .764
**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000 .003 .129 .013 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37
butir21 Pearson Correlation .633** .288 .596
** 1 .571
** .738
** .030 .466
** .793
**
Sig. (2-tailed) .000 .084 .000 .000 .000 .861 .004 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37
butir22 Pearson Correlation .467** .375
* .592
** .571
** 1 .626
** .364
* .288 .765
**
Sig. (2-tailed) .004 .022 .000 .000 .000 .027 .084 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37
butir23 Pearson Correlation .562** .231 .476
** .738
** .626
** 1 .289 .193 .759
**
Sig. (2-tailed) .000 .169 .003 .000 .000 .082 .251 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37
butir24 Pearson Correlation .276 .177 .254 .030 .364* .289 1 .085 .453
**
Sig. (2-tailed) .098 .295 .129 .861 .027 .082 .616 .005
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37
butir25 Pearson Correlation .529** .385
* .403
* .466
** .288 .193 .085 1 .617
**
Sig. (2-tailed) .001 .019 .013 .004 .084 .251 .616 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37
y Pearson Correlation .766** .578
** .764
** .793
** .765
** .759
** .453
** .617
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
DATASET ACTIVATE DataSet1.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT y
/METHOD=ENTER x1 x2 x3.
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
dimension0
1 x3, x2, x1a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y
Model Summary
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 .971a .942 .937 1.077
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 626.790 3 208.930 180.061 .000a
Residual 38.291 33 1.160
Total 665.081 36
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: y
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -13.600 3.752
-
3.625
.001
x1 1.041 .114 .571 9.129 .000 .446 2.242
x2 .518 .065 .450 7.962 .000 .545 1.834
x3 .144 .101 .106 1.428 .163 .317 3.151
a. Dependent Variable: y
Coefficient Correlationsa
Model x3 x2 x1
1 Correlations x3 1.000 -.538 -.647
x2 -.538 1.000 .038
x1 -.647 .038 1.000
Covariances x3 .010 -.004 -.007
x2 -.004 .004 .000
x1 -.007 .000 .013
a. Dependent Variable: y
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension
Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) x1 x2 x3
dimension0
1
dimension1
1 3.995 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .003 39.562 .52 .00 .04 .22
3 .002 47.231 .00 .21 .73 .07
4 .001 75.289 .48 .79 .23 .71
a. Dependent Variable: y
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT LnU2i
/METHOD=ENTER x1 x2 x3.
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
dimension0
1 x3, x2, x1a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: LnU2i
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
dimension0
1 .382a .146 .068 .93613
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.928 3 1.643 1.874 .153a
Residual 28.919 33 .876
Total 33.847 36
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: LnU2i
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -8.163 3.261 -2.503 .017
x1 .115 .099 .279 1.157 .256
x2 .077 .057 .299 1.371 .180
x3 -.047 .088 -.153 -.536 .595
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -8.163 3.261 -2.503 .017
x1 .115 .099 .279 1.157 .256
x2 .077 .057 .299 1.371 .180
x3 -.047 .088 -.153 -.536 .595
a. Dependent Variable: LnU2i
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT y
/METHOD=ENTER x1 x2 x3.
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
dimension0
1 x3, x2, x1a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
dimension0
1 .971a .942 .937 1.077
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 626.790 3 208.930 180.061 .000a
Residual 38.291 33 1.160
Total 665.081 36
a. Predictors: (Constant), x3, x2, x1
b. Dependent Variable: y
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -13.600 3.752 -3.625 .001
x1 1.041 .114 .571 9.129 .000
x2 .518 .065 .450 7.962 .000
x3 .144 .101 .106 1.428 .163
a. Dependent Variable: y
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ika Setiyaningrum
Tempat Tanggal Lahir : Boyolali, 23 Maret 1995
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Dsn Karang bendo, desa Sranten, kecamatan
Karanggede
Riwayat Pendidikan :
1. SD N Sranten 1 lulus tahun 2006
2. SMP N 1 Karanggede lulus tahun 2009
3. SMA N 1 Karanggede lulus tahun 2012
Demikian riwayat hidup penulis dibuat sebenar-benarnya, kemudian bagi yang
berkepentingan harap maklum adanya
Salatiga, 2 Oktober 2017
Penulis
Ika Setiyaningrum
213-12-068
Recommended