View
18
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH ISI DAKWAH USTADZ ABDUL SOMAD DI YOUTUBE
TERHADAP PERSEPSI KEISLAMAN MAHASISWA FAKULTAS
DAKWAH IAIN SALATIGA ANGKATAN TAHUN 2017
SKRIPSI
Skripsi Ini Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
OLEH:
MACHBUB HAMBALI
NIM: 43010-15-0062
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS DAKWAH Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Pulutan Sidorejo Salatiga 50716
http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran : 4 (Empat) Eksemplar Salatiga, 27 Mei 2019
Hal : Naskah Skripsi
a.n Sdra. Machbub Hambali
Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah
Instutut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya bersama ini saya
kirimkan skripsi saudara:
Nama : Machbub Hambali
NIM : 43010-15-0062
Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Judul : PENGARUH ISI DAKWAH USTADZ ABDUL SOMAD DI
YOUTUBE TERHADAP PERSEPSI KEISLAMAN MAHASISWA
FAKULTAS DAKWAH IAIN SALATIGA ANGKATAN TAHUN
2017
Selanjutnya saya mohon kepada Bapak Dekan Fakultas Dakwah agar
skripsi saudara tersebut dapat dimunaqasyahkan dan atas perhatian Bapak kami
ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
PEMBIMBING
Drs. Bahroni, M.Pd
NIP. 19640408181994031004
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS DAKWAH Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Pulutan Sidorejo Salatiga 50716
http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
PROGRAM STUDI: KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Machbub Hambali
NIM : 43010-15-0062
Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Tanggal UJian : 13 Agustus 2019
Judul Skripsi : PENGARUH ISI DAKWAH USTADZ ABDUL SOMAD DI
YOUTUBE TERHADAP PERSEPSI KEISLAMAN
MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN SALATIGA
ANGKATAN TAHUN 2017
Panitia Munaqosyah Skripsi
1. Ketua Sidang : Rovi’in, M. Ag. ______________________
2. Sekretaris : Reza Ahmadiansyah, M. Si. ______________________
3. Penguji I : Yahya, M. H.I. ______________________
4. Penguji II : Dra. Sri Suparwi, M. A. ______________________
Mengetahui,
Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga
iv
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS DAKWAH Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Pulutan Sidorejo Salatiga 50716
http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Machbub Hambali
NIM : 43010-15-0062
Fakultas : Dakwah
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Judul : PENGARUH ISI DAKWAH USTADZ ABDUL SOMAD DI
YOUTUBE TERHADAP PERSEPSI KEISLAMAN
MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN SALATIGA
ANGKATAN TAHUN 2017
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip/dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Salatiga, 27 Mei 2019
Yang Menyatakan
Machbub Hambali
43010-15-0062
v
ABSTRAK
Hambali, Machbub. 2019. PENGARUH ISI DAKWAH USTADZ ABDUL SOMAD
DI YOUTUBE TERHADAP PERSEPSI KEISLAMAN
MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN SALATIGA
ANGKATAN TAHUN 2017. Skripsi. Fakultas Dakwah.
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs.
Bahroni, M.Pd.
Kata Kunci: Dakwah, Ustadz Abdul Somad, Youtube, Persepsi Keislaman
Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim. Seiring perkembangannya,
media dakwah turut mengalami transformasi dan pembaharuan. Salah satu dari
inovasi media dawah adalah youtube. Youtube merupakan media yang cukup
fenomenal dan dapat menjadi solusi alternatif dan efektif dalam penyampaian
pesan dakwah. Diantara yang memanfaatkan peluang tersebut adalah Ustadz
Abdul Somad. Namun, ditengah uforia dakwah Islam yang semakin masif,
dakwah Ustadz Abdul Somad justru menuai banyak pro kontra hingga
memunculkan berbagai persepsi terkait pesan keislaman yang beliau sampaikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui bagaimana pengaruh
isi dakwah Ustadz Abdul Somad di youtube terhadap persepsi keislaman
mahasiswa fakultas Dakwah IAIN Salatiga angkatan tahun 2017.
Penelitian ini merupakan jenis penilitian Quasi Eksperiment dengan
pendekatan kuantitatif model One Group Pre-test Post-test Design dan termasuk
dalam jenis Pre-Eksperimental Designs. Teori yang digunakan adalah teori
Stimulus Organism Respons (S-O-R). Subjek dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga angkatan tahun 2017 yang berjumlah
414 dan kemudian diambil sampel sebanyak 41 (10%) responden. Pengumpulan
data dilakukan dengan membagikan kuesioner dengan jenis skala Likert.
Sedangkan analisis data menggunakan metode analisis statistik diskriptif dan uji
regresi linear sederhana (Uji t) yang didukung dengan program SPSS versi 16.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup
signifikan antara tayangan isi dakwah Ustadz Abdul Somad di youtube terhadap
persepsi keislaman mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga angkatan tahun
2017. Dari sini dapat dinyatakan pula bahwa mahasiswa memiliki respon yang
cukup positif terhadap isi dakwah Ustadz Abdul Somad di youtube. Hal tersebut
ditunjukkan dari hasil uji t yang menunjukkan bahwa nilai t hitung 4,278 > (lebih
besar) dari t tabel 2,02 serta pada uji tingkat koefisien korelasi dan kekuatan
hubungan yang masuk dalam kategori cukup kuat dengan nilai R Square 0,400.
vi
MOTTO
“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya
pahala seperti orang yang melaksanakannya”
(HR. Muslim)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Kedua orang tua, Bapak Trimo Iskandar dan Ibu Ngatini yang telah
membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang dan
pengorbanan baik secara lahir dan batin. Dan juga telah mensupport,
membimbing, dan selalu mendoakan hingga sampai pada titik ini.
Keluarga besar Iskandar, Mba Yuli dan Mba Tri yang mana telah
menjadi orang tua kedua bagi saya. Selalu mendo’akan dan memberi
dukungan baik secara moril maupun materil.
Sahabat-sahabatku Dani, Rohman, Zaki, Sifa, Rais, Sumyani, Anis, Diyan,
Nova, Tyak, Dilla, Coro, Vio, Nona dan lainnya, yang tiada henti
memberikan dukungan dan semangat dan telah menemani proses
selama ini.
Adik-adikku Dwi, Wahyu Ketel, Gus Farhan, Bonggo, Alip, Gopar, Akmal,
Yupit dan yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
terimakasih atas candatawa, dukungan dan semangatnya.
Kakak senior, Mas Pujek, Mba Husna, Mas Rifngani, Mba Intan, Mba Desi
dan yang lainnya, yang terus menuntun dan mendampingi proses hingga
saat ini.
Keluarga Cemara, Mak Ika, Isna, Erna, Eny dan Anik, terimakasih atas
dukungan serta kebahagiaan yang luar biasa.
viii
Sahabat/I keluarga besar PMII Kota Salatiga, khususnya Rayon Dakwah,
yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi dan masih setia
menemani proses belajar sampai detik ini.
Teman – teman program studi Komunikasi Penyiaran Islam angkatan
2015.
Para pembaca yang budiman.
ix
KATA PENGANTAR
بسم هللا الر حمن الرحىم
Alhamdulillahirabil ‘ alamin segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta karunia Nya sehingga penulis
dapat melewati proses dalam penyusunan skripsi, dan berhasil menyelesaikan
skripsi dengan judul “Pengaruh Isi Dakwah Ustadz Abdul Somad Di Youtube
Terhadap Persepsi Keislaman Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga
Angkatan Tahun 2017” guna memenuhi tugas akhir untuk memperoleh gelar
kesarjanaan dalam Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi Agung
Muhammad Saw yang telah menghantarkan kita dari zaman Jahiliyah menuju
zaman yang terang benderang seperti sekarang ini, serta yang telah membimbing
kita ke jalan yang lurus, yakni agama Islam. Semoga kita semua termasuk orang-
orang yang mendapatkan syafa’atnya di hari kiamat kelak. Amiin.
Selesainya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dukungan, motivasi dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis untuk
mengucapkan banyak terimakasih yang tiada terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyyudin selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Mukti Ali, M. Hum. selaku dekan Fakultas Dakwah IAIN
Salatiga
3. Ibu Hj. Maryatin, M. Pd., selaku ketua Program Studi Komunikasi
Penyiaran Islam dan Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa
membimbing saya dengan sangat baik.
4. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus
pemberi motivasi dan pengarahan sampai selesainya penulisan skrispsi
ini.
x
5. Bapak Ageng Widodo, Bapak Abrori dan Bapak Fahhrudin Yusuf yang
senantiasa memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis.
6. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh Staf IAIN Salatiga yang telah memberikan
pendidikan, bimbingan, pengarahan dan pengetahuan serta dukungan dan
motivasi yang begitu luar biasa.
7. Bapak/Ibu Staf Akademik Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Teman-teman mahasiswa angkatan tahun 2017, yang telah berkenan dan
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
9. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Besar harapan penulis semoga semua perbuatan baik dapat diterima dan
diridhoi Allah Swt. Tak lupa selain itu, penulis selalu mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya serta bagi para pembaca pada umunya.
Salatiga, 27 Mei 2019
Penulis
Machbub Hambali
xi
DAFTAR ISI
JUDUL SAMPUL ......................................................................................... i
PESETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
PERNYTAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
MOTTO ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ................. 9
A. Tinjauan Pustaka........................................................................ 9
B. Landasan Teori ......................................................................... 12
C. Variabel Penelitian ................................................................... 12
1. Variabel Tergantung ........................................................... 13
a. Persepsi Keislaman ....................................................... 13
xii
b. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi .......................... 18
c. Proses Terjadinya Persepsi ........................................... 19
2. Variabel Bebas .................................................................... 21
a. Dakwah ........................................................................ 21
1) Pengertian Dakwah ................................................. 24
2) Unsur Dakwah ........................................................ 28
3) Metode Dakwah ...................................................... 30
4) Isi/Pesan Dakwah ................................................... 33
5) Media Dakwah ........................................................ 35
b. Ustadz Abdul Somad .................................................... 40
c. Youtube ......................................................................... 42
1) Sejarah Youtube ...................................................... 42
2) Youtube Sebagai Media Dakwah ............................ 43
3. Hubungan Antar Dua Variabel ........................................... 45
D. Hipotesis ................................................................................... 46
E. Teori Stimulus Organism Respons (S-O-R) ............................. 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 51
A. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ........................ 52
B. Populasi dan Sampel ................................................................. 56
1. Populasi ............................................................................. 56
2. Sampel ............................................................................... 57
C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 58
xiii
D. Desain Eksperimen ................................................................... 61
E. Prosedur Eksperimen ................................................................ 63
1. Persiapan ........................................................................... 63
2. Pelaksanaan ....................................................................... 64
F. Validitas Reliabilitas ................................................................. 64
1. Validitas Instrumen ........................................................... 65
2. Reliabilitas ........................................................................ 65
G. Metode Analisis Data ............................................................... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 69
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ...................................... 69
1. Persiapan ............................................................................. 69
2. Pelaksanaan ........................................................................ 71
B. Subjek Penelitian ...................................................................... 74
C. Hasil Analisis Data dan Intepretasi .......................................... 76
1. Uji Instrumen ...................................................................... 77
2. Analisis Hasil Penelitian ..................................................... 80
3. Uji Normalitas Data ............................................................ 96
4. Uji Statistik ......................................................................... 97
a. Analisis Regresi Linear Sederhana ............................... 97
b. Uji Hipotesis One Group Pre-test Post-test Design ...... 99
D. Pembahasan .............................................................................. 104
xiv
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 107
A. Kesimpulan ............................................................................... 107
B. Saran ......................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 110
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 114
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Unsur-unsur Dakwah
Tabel 2.2 Teori S-O-R
Tabel 3.1 Identifikasi Variabel
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.3 Jumlah Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Angkatan Tahun
2017
Tabel 3.4 Besaran Sampel Per Program Studi
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.6 Rumus Olah Data
Tabel 4.1 Daftar Nama Responden
Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel X (Dakwah UAS di Youtube)
Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel Y (Persepsi Keislaman Mahasiswa)
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y
Tabel 4.5 Pernyataan No.1
Tabel 4.6 Pernyataan No.7
Tabel 4.7 Pernyataan No.2
Tabel 4.8 Pernyataan No.3
Tabel 4.9 Pernyataan No.4
Tabel 4.10 Pernyataan No.5
Tabel 4.11 Pernyataan No.6
Tabel 4.12 Pernyataan No.8
Tabel 4.13 Pernyataan No.9
Tabel 4.14 Pernyataan No.10
Tabel 4.15 Pernyataan No.11
Tabel 4.16 Pernyataan No.18
Tabel 4.17 Pernyataan No.12
Tabel 4.18 Pernyataan No.16
Tabel 4.19 Pernyataan No.17
xvi
Tabel 4.20 Pernyataan No.14
Tabel 4.21 Pernyataan No.19
Tabel 4.22 Pernyataan No.13
Tabel 4.23 Pernyataan No.15
Tabel 4.24 Pernyataan No.20
Tabel 4.25 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tabel 4.26 Coefficientsa
Tabel 4.27 Model Summary
Tabel 4.28 Sebaran Data Hasil Pre-Test dan Post-Test
Tabel 4.29 Paired Samples Test
Tabel 4.30 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Tabel Kuesioner Penelitian
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Judul: “Sahkah shalat jika mengulang-ulang surat yang sama pada
saat shalat”
Gambar 2. Judul: “Amalan yang paling dicintai Allah”
Gambar 3. Judul: “Puncak ilmu adalah Akhlak”
Gambar 4. Judul: “Cara mengganti sholat yang pernah ditinggalkan”
Gambar 5. Judul: “Perbedaan Infaq dan Shodaqoh”
Gambar 6. Judul: “Hukum pacaran dalam Islam”
Gambar 7. Judul: “Untuk apa kita hidup di dunia”
Gambar 8. Suasana pada saat dilaksanakan eksperimen penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan kebutuhan utama manusia sebagai
makhluk sosial. Hampir setiap detik kehidupannya, manusia melakukan
komunikasi atau interaksi dengan sesamanya. Dimulai dari lahir sampai
menjelang kematianpun, manusia masih melakukan interaksi dengan orang
lain. Di lingkungan keluarga, lingkungan rumah, tempat bermain, sekolah,
tempat kerja dan sebagainya, semuanya membutuhkan komunikasi.
Komunikasi adalah hubungan kontak langsung maupun tidak
langsung antar manusia, baik itu individu maupun kelompok (Widjaya,
2000:26). Proses interaksi antara manusia satu dengan yang lainnya
menunjukkan bahwa setiap orang memerlukan orang lain untuk membantu
dan mendukung kehidupannya. Maka dari itu, kita memerlukan yang
namanya komunikasi. Siapapun, kapanpun dan dimanapun manusia pasti
melakukan interaksi. Termasuk mereka yang memiliki keterbatasan dalam
melakukan komunikasi. Misalnya tuna netra, tuna rungu tuna wicara dan
lain-lain tetap bisa melakukan komunikasi dengan cara-cara yang berbeda.
Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu berkeinginan untuk
berbicara, tukar-menukar gagasan, mengirim dan menerima informasi,
berbagi pengalaman, bekerjasama dengan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan dan sebagainya. Berbagai keinginan tersebut hanya dapat
terpenuhi melalui kegiatan interaksi dengan orang lain dalam suatu sistem
2
sosial tertentu. Adanya aktivitas-aktivitas dalam kehidupan sosial
menunjukkan bahwa manusia mempunyai naluri untuk hidup bergaul
dengan sesamanya. Naluri ini merupakan satu hal yang mendasar dalam
kebutuhan manusia, di samping kebutuhan akan afeksi (kebutuhan akan
kasih sayang), dan kontrol (kebutuhan akan pengawasan). Dalam
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup tersebut akan mendorong manusia
untuk melakukan interaksi dengan sesamanya, baik untuk mengadakan
kerjasama (cooperation) maupun untuk melakukan persaingan
(competition) (Suranto, 2011:1).
Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan adanya komponen
atau unsur pendukung dan penyempurna proses komunikasi. Dalam
bukunya yang berjudul Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Widjaya
(2000:30) mengatakan terdapat beberapa unsur dalam komunikasi, “bahwa
unsur-unsur komunikasi terdiri atas sumber (orang, lembaga, buku,
dokumen, dan lain sebagainya), komunikator (orang, kelompok, surat
kabar, radio, TV, film dan lain-lain), pesan (bisa melaui lisan, tatap muka
langsung), saluran media umum dan media massa (media umum seperti
radio, OHP, dan lain-lain, sedangkan media massa seperti pers, radio, film,
dan TV), komunikan (orang, kelompok atau negara), efek atau pengaruh
(perbedaan antara apa yang dirasakan atau apa yang dipikirkan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan). Sejalan
dengan komunikasi, hal tersebut pun berlaku dalam proses atau kegiatan
dakwah.
3
Dakwah merupakan sebuah kewajiban setiap umat manusia dalam
rangka penyempurnaan imannya terhadap Tuhan. Agama Islam khususnya
mewajibkan para pemeluknya untuk senantiasa berdakwah, yakni
mensyiarkan kebajikan dan mencegah keburukan (amar ma’ruf nahi
munkar). Setelah seseorang dianggap baligh berdasarkan ketentuan atau
syari’at yang berlaku, maka saat itu juga dia harus mulai menjalankan
tugas dan kewajibannya sebagai seorang umat sebagaimana yang telah
diperintahkan Allah Swt dan diajarkan oleh Rasulullah Saw. Sehubungan
dengan itu, ruang dan peluang yang terdapat dalam media baru ini
sewajarnya digunakan untuk mempromosikan kepahaman Islam dan
perkara-perkara yang bermanfaat. Media dakwah di media baru itu
banyak, antaranya adalah melalui media sosial. Keseluruhan media itu bisa
digunakan untuk penyebaran dakwah. Lembaga We Are Social
memublikasikan hasil penelitian terhadap perilaku internet, akses terhadap
internet hingga akun media sosial dari seluruh dunia. Hasil penelitian
dipublikasikan di http://wearsocial.sg tersebut mencakup berbagai negara
dari benua yang berbeda. Data riset tersebut juga menunjukkan bahwa
rata-rata pengguna internet di Indonesia menghabiskan waktu hampir 3
jam untuk terkonseksi dan berselancar di media sosial. Maka jelas di sini
bahwa media adalah suatu medium yang amat baik untuk penyebaran
dakwah (Adib, 2017:20).
Anas (2002) menjelaskan, dakwah sebagai proses inforrmasi nilai-
nilai keislaman membutuhkan apa yang dinamakan proses
4
pengkomunikasian. Kandungan ajaran Islam yang didakwahkan
merupakan sekumpulan pesan-pesan yang dikomunikasikan kepada
manusia. Di sinilah berlaku pola proses dakwah dengan proses
komunikasi. Secara kebetulan bahwa interaksi dakwah dan komunikasi
yang pada akhirnya juga memunculkan ilmu dakwah dan ilmu komunikasi
juga nampak selalu saling mendukung. Dakwah dikembangkan dengan
ilmu komunikasi, dan ilmu komunikasi juga semakin mengalami perluasan
area dan perkembangan tersebut melalui intensitas dakwah yang selalu
membutuhkan kreatifitas dan pengembangan metode, materi dan
sebagainya. Antara dakwah dan komunikasi terdapat kesamaan dalam
berbagai segi, juga perbedaan dalam cara dan tujuan yang dihasilkan
dalam proses masing-masing. Satu hal yang menjadi titik temu antara
keduanya, bahwa pengembangan metode dakwah dan metode
pengembangan dakwah beserta ilmunya, sebagaimana komunikasi dan
ilmunya dapat merambah ke dalam bidang-bidang lain, dalam upaya
mewujudkan nilai pesan yang ingin dihasilkan (Anas, 2002:76). Dengan
demikian antara komunikasi dan dakwah, keduanya saling memiliki
keterikatan.
Komunikasi, utamanya komunikasi massa, pada era globalisasi
media dan kapitalisme ekonomi dewasa ini, juga mengalami kapitalisasi
dalam implikasinya (Anas, 2002:78). Hal ini pun berlaku juga dalam
proses atau kegiatan dakwah. Realitas hari ini menunjukkan munculnya
inovasi-inovasi baru dalam penyampaian informasi. Penggunaan media
5
sebagai salah satu unsur komunikasi dari hari ke hari merangsang manusia
untuk terus berkreasi. Media yang dimaksudkan di sini adalah media
massa. Media massa yang kemudian dispesifikkan lagi sebagai media
sosial merupakan bukti semakin berkembangnya teknologi informasi, yang
mana memberikan pengaruh serta dampak signifikan bagi proses
kehidupan masyarakat. Berbagai bidang kehidupan kini terbantu dengan
adanya media sosial. Bukan hanya dibidang ekonomi (penjualan
/pemasaran), bidang sosial, politik, budaya dan yang lainnyapun telah
didukung dengan hadirnya media sosial. Proses penyampaian dan
penerimaan informasi dengan sangat mudah dapat diakses. Maka tidak
bisa dipungkiri bahwa bidang penyiaran di sini adalah yang paling
diuntungkan.
Media sosial terpecah kepada banyak bagian, diantaranya adalah
media jejaring sosial (sosial networking), jurnal online (blog), media
berbagi (media sharing), penanda sosial (sosial bookmarking), media
konten bersama atau Wiki (Nasrullah, 2015:39). Situs berbagi media
(media sharing) merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi
penggunanya untuk berbagi media, mulai dari dokumen (file), video,
audio, gambar dan sebagainya. Beberapa contoh media ini adalah Youtube,
Flickr, Photo bucket, atau snapfish.
Kehadiran youtube memberikan alternatif pilihan untuk
menyaksikan tayangan audio-visual yang bersaing dengan program di
televisi tersebut. Tidak hanya itu, waktu yang disediakan, sumber yang
6
tampak batas, serta bisa diakses kapan dan di mana saja, menyebabkan
kehadiran internet dan media-media di dalamnya menjadi lebih
mendominasi. Youtube adalah situs web video sharing (berbagi video) di
mana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video
secara gratis. Umumnya video-video di Youtube adalah klip musik (video
klip), film, TV, kuliah agama, serta video buatan para penggunanya sendiri
(Adib, 2017:19).
Youtube, merupakan media yang cukup fenomenal pada hari ini,
menjadi solusi alternatif bagi kalangan pendakwah. Selain digemari oleh
masyarakat, media youtube dianggap sangat efektif dalam penyampaian
dan penyebaran informasi. Tidak sedikit pendakwah (da’i) Indonesia yang
pada hari ini menggunakan youtube sebagai sarana untuk mensyi’arkan
syari’at agama. Da’i yang cukup dikenal masyarakat seperti, AA Gym,
Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansur, dan yang akhir-akhir ini
menjadi sorotan publik yakni Ustadz Abdul Somad juga turut berperan
aktif mengembangkan dakwah melalui media youtube. Dengan
karakteristiknya yang unik, Ustadz Abdul Somad banyak mencuri
perhatian masyarakat, khususnya muslim yang aktif dalam kegiatan
keagamaan. Namun, disisi lain dakwahnya juga mendapatkan respon
kurang positif dari kalangan masyarakat muslim. Hal ini terlihat dari
komentar netizen di media sosial seperti Instagram, Facebook dan lebih
khusus lagi di youtube. Selain komentar positif, peneliti juga menemukan
komentar-komentar negatif yang ditujukan untuk dakwah Ustadz Abdul
7
Somad tersebut. Pro kontra terhadap dakwahnya semakin marak dan
menjadi banyak perbincangan masyarakat. Hal ini lah yang kemudian
melatar belakangi peneliti untuk meneliti dakwah Ustadz Abdul Somad,
yang mana peneliti fokuskan pada dakwahnya di media youtube.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana
pengaruh isi dakwah ustadz Abdul Somad di youtube terhadap persepsi
keislaman mahasiswa fakultas Dakwah IAIN Salatiga angkatan tahun
2017?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah, untuk mengetahui pengaruh isi
dakwah Ustadz Abdul Somad di youtube terhadap persepsi keislaman
mahasiswa fakultas Dakwah IAIN Salatiga angkatan tahun 2017?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi pembaca, baik dari segi teoritis ataupun praktis, sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan khazanah keilmuan terutama dalam bidang dakwah
Islam bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
2. Manfaat Praktis
8
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan
pengetahuan bagi aktivis dakwah, serta mampu merangsang para
pembaca untuk lebih aktif dan responsif kaitannya dengan kegiatan
dakwah.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka (literature review) adalah proses penelusuran
bahan pustaka untuk memilih dan menentukan teori yang akan digunakan
dalam penelitian. Bahan pustaka ini dapat berupa buku-buku, jurnal-jurnal
hasil penelitian, atau apa saja yang menjadi khazanah pengetahuan ilmiah
(Sadiah, 2015:68). Selanjutnya sebagai rujukan, peneliti menggunakan
beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Adib Bin
Sailan pada tahun 2017, dengan judul “Persepsi Mahasiswa IMARAH
terhadap Dakwah Ustadz Azhar Idrus di Media Youtube”. Penelitian
tersebut dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
gambaran isi dakwah Ustadz Azhar Idrus dan persepsi mahasiswa
IMARAH terhadap dakwah tersebut di youtube. Hasil penelitiannya
menunujukkan gambaran dakwah Ustadz Azhar Idrus di media Youtube
menggunakan metode al-hikmah yaitu ketepatan di dalam setiap ucapan,
dengan keilmuan yang ada, diuraikan dengan sebaiknya sesuai dengan
pembahasan setiap permasalahan berlandaskan al-Qur’an dan Hadits
Rasulullah Saw. Serta metode al-mau’idza al-hasanah yaitu memberikan
kata-kata nasihat dan bimbingan dengan cara yang baik dan mudah
10
diterima oleh setiap mad’u, seperti humor yang digunakan di dalam setiap
ceramahnya. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan, persepsi
mahasiswa Ikatan Mahasiswa Malaysia Raden Fatah (IMARAH) terhadap
dakwah di media baru yang terfokus pada penggunaan youtube adalah
positif dalam usaha penyebaran dakwah dengan mudah dan dapat menarik
perhatian para mad’u untuk mendengar ceramah atau pesan yang
disampaikan.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Paramita Widya Sartika
tahun 2017, dengan judul “Persepsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Alauddin Makassar Terhadap Program Hitam Putih di
Trans7”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui tanggapan
mahasiswa dan motif Untuk mengetahui motif apa yang mendorong
mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar
menonton program “Hitam Putih” di Trans7. Dalam penelitian tersebut
Widya menyimpulkan, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Alauddin Makassar menganggap bahwa program “Hitam Putih” di Trans7
dapat memenuhi kebutuhan mereka dalam memperoleh informasi dan
hiburan. Program “Hitam Putih” di Trans7 dinilai dapat menjawab rasa
keingintahuan mahasiswa, karena dianggap memiliki informasi yang lebih
lengkap dibandingkan dengan informasi yang mereka peroleh dari sumber
lain. Selain itu, tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
pola menonton program “Hitam Putih” di Trans7 bagi mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.
11
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Adwinda Febilia,
mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang pada tahun 2018 yang berjudul
“Persepsi Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Terhadap
Konsep Kebhinekaan Dalam Ceramah Ustadz Abdul Somad Melalui
Media Youtube”. Penelitian tersebut menggunakan metode kuantitatif
dengan menyebar angket atau kuesioner kepada responden sejumlah 23
mahasiswa. Teori yang digunakan adalah teori S-O-R, dengan tujuan
untuk mengetahui persepsi mahasiswa mengenai toleransi beragama di
Indonesia dan konsep kebhinekaan dalam ceramah Ustadz Abdul somad
melalui media youtube. Kesimpulan dalam penelitian tersebut adalah
bahwa konsep kebhinekaan dalam ceramah Ustadz abdul Somad di
youtube memiliki pengaruh kuat terhadap persepsi mahasiswa, dengan
memperoleh nilai R Square sebesar 0,672 (67%). Sehingga penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap toleransi
beragama di Indonesia cukup positif.
Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah
terdapat pada objek, subjek, metode serta rancangan penelitian yang
digunakan. Ketiga penelitian yang menjadi rujukan peneliti tersebut tidak
ada yang menggunakan metode Quasi Eksperimen, terlebih dengan Pre-
test Post-test One Group Design. Sehingga hasil dari penelitian ini pun
sangat berbeda dengan penelitian yang menjadi rujukan peneliti.
12
B. Landasan Teori
Landasan teori adalah teori yang relevan yang digunakan untuk
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk
memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan
(hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian. Teori yang digunakan
bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori
yang benar-benar telah teruji kebenarannya. Landasan teori perlu
ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan
sekedar perbuatan coba-coba (trial and error) (Sugiyono, 2012: 61).
C. Variabel Penelitian
Istilah “variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan
dalam setiap jenis penelitian, F.N. Kerlinger menyebut variabel sebagai
sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf
dalam konsep kesadaran (Arikunto, 2013:159).
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Variabel adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hasil tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan dua jenis variabel, yakni variabel bebas (X) dan variabel
tergantung atau terikat (Y).
13
Variabel Bebas (Independent Variabel) merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang
lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi
lebih dulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif merupakan
variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Variabel
ini biasa disimbolkan dengan variabel “X”. Variabel terikat (dependent
variable) merupakan variabel yang diakibatan atau dipengaruhi oleh
variabel bebas. Keberadaan variabel ini dalam penelitian uantitatif adalah
sebagai variabel yang dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian.
Variabel ini biasanya disimbolkan dengan variabel “Y” (Martono, 2011:
57).
1. Variabel Tergantung
Variable tergantung adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas, yang mana merupakan hasil akibat dari masalah yang
diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel tergantung
adalah persepsi keislaman mahasiswa.
a. Persepsi Keislaman
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna
diantara makhluk lain yang diciptakan Tuhan. Selain bentuk
tubuhnya yang sempurna, manusia juga dianugerahkan bagian-
bagian tubuh yang sempurna pula, diantaranya adalah indera.
Dengan indera manusia memiliki kemampuan untuk merasakan
melihat, mendengar, menyentuh, mencium aroma atau bau dan
14
yang lainnya. Dengan demikian setiap indera memiliki fungsi
yang berbeda-beda.
Indera merupakan bagian tubuh yang bersifat menerima
rangsangan atau informasi dari seluruh organ ditubuh. Namun
informasi yang datang dari organ-organ indera kiranya perlu
terlebih dahulu diorganisasikan dan diinterpretasikan sebelum
dapat dimengerti, dan proses ini dinamakan persepsi (perception)
(Malcolm dan Steve, 1988:83).
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya.
Namun, proses itu tidak berhenti sampai di situ saja, melainkan
stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak dan
terjadilah proses psikologis, sehingga individu menyadari apa
yang ia lihat, apa yang ia dengar, dan sebagainya, individu
mengalami persepsi. Karena itu proses penginderaan tidak lepas
dari proses persepsi, dan proses penginderaan merupakan proses
pendahulu dari proses persepsi. Proses penginderaan akan selalu
terjadi setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus
melalui alat inderanya melalui reseptornya. Alat indera
merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya
(Walgito, 1997 dari Branca, 1965)
15
Persepsi adalah kemampuan membeda-bedakan,
mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap satu objek
rangsang. Dalam proses pengelompokan dan membedakan ini,
persepsi melibatkan proses interpretasi berdasar (Abdul dan
Muhbib, 2004:88).
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informais dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan
makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Faktor yang
mempengaruhi persepsi antara lain yakni perhatian. Perhatian
adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya
melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri
pada salah stau alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-
masukan melalui alat indera yang lain. Krech dan Crutchfield
merumuskan dalil persepi yang pertama: persepsi bersifat
selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa objek-objek
yang mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek
yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.
Mereka memberikan contoh pengaruh kebutuhan, kesiapan
mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya terhadap
persepsi. Kedua: medan perseptual dan kognitif selalu
diorganisasikan dan diberi arti. Ketiga: sifat-sifat perseptual dan
16
kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-
sifat struktur secara keseluruhan. Menurut dalil ini, jika individu
dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang
berkaitan dengan sifat kelompok akan dipengaruhi oleh
keanggotaan kelompoknya, dengan efek yang berupa asimilasi
atau kontras (Rakhmat, 1986: 51).
Persepsi dibedakan menjadi dua bentuk, yakni persepsi
positif dan negatif.
1) Persepsi positif yaitu persepsi yang menggambarkan segala
pengetahuan (tahu tidaknya atau kenal tidaknya) dan
tanggapan yang diteruskan dengan upaya pemanfaatannya.
Hal ini akan diteruskan dengan keaktifan atau menerima dan
mendukung terhadap objek yang dipersepsikan.
2) Persepsi negatif, yaitu persepsi yang menggambarkan segala
pengetahuan (tahu tidaknya atau kenal tidaknya) dan
tanggapan yang tidak selaras dengan objek yangdipersepsi.
Hal itu akan diteruskan dengan ke pasifan atau menolak dan
menenang terhadap objek yang dipersepsikan (Irwanto, 2002:
71).
Menurut teori rangsangan-tanggapan (stimulus-
response/SR), persepsi merupakan bagian dari keseluruhan
proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan
diterapkan kepada manusia. Sedangkan menurut mulyana,
17
persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak
akurat kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif.
Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan
mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi tingkat derajat
kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin
sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuennya,
semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau
kelompok identitas (Adib, 2017:11, dikutip dari Sobur,
2013:446).
Pertama, persepsi adalah proses menjadi sadar terhadap
beberapa stimulus yang ada disekitar kita. Kedua, persepsi
merupakan proses neurologis ketika sensori stimulus diterima,
diketahui, dan diakui sebagai makna yang sederhana. Persepsi
merupakan proses di mana individu memilih, mengorganisasi,
dan mengintepretasi apa yang dibayangkan tentang dunia
sekelilingnya.
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran
(interpretrasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan
penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi, hal ini
jelas tampak pada definisi John R. Wenburg dan William W.
Wilmot: “Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme
memberi makna”; Rudolph F. Verderber: “Persepsi adalah proses
menafsirkan informasi inderawi,” atau J. Cohen: “Persepsi
18
didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atau sensasi sebagai
representatif objek eksternal; persepsi adalah pengetahuan yang
tampak mengenai apa yang ada diluar sana” (Mulyana, 2016:
180).
Perbedaan persepsi diantara pengirim dan penerima
ketika berkomunikasi dapat ditekan hanya jika individu mampu
melihat dirinya sendiri (self-concept) dan melihat orang lain
(other) sebagaimana adanya, hal ini karena konsep diri
mempengaruhi persepsi individu terhadap orang lain.
b. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut para ahli bahwa ada tiga faktor penting yang
mempengaruhi persepsi yaitu pengetahuan (knowledge), harapan
(expectation) dan penilaian (evaluation) (Linda, 1988: 248).
Sedangkan menurut Robbins dan Judge, ada tiga faktor yang
mempengaruhi persepsi, yaitu: (1)receiver, orang yang
memberikan persepsi, (2) target, orang atau objek yang menjadi
sasaran persepsi, (3) situasi, keadaan pada saat persepsi
dilakukan (Wibowo, 2013: 60). Selain itu terdapat faktor-faktor
lain yang mempengaruhi persepsi (Liliweri, 2011: 153),
diantaranya :
1) Fisiologis, kemampuan sensori (visual dan audio; fisik;
umur)
19
2) Kebudayaan (kebudayaan; nilai-nilai; pemahaman; asumsi
taken-for-granted)
3) Standpoint theory (komunitas sosial; ras, etnisitas, gender,
kelas ekonomi, agama, spiritualitas, umur, dan orientasi
seksual; posisi kekuasaan dalam hierarki sosial)
4) Peranan sosial (peranan sosial ketika berkomunikasi dengan
kita; harapan terhadap kepenuhan peran; pilihan karier)
5) Kemampuan kognitif
6) Kompleksitas kognitif
7) Persepsi yang berpusat pada orang.
c. Proses Terjadinya Persepsi
Persepsi adalah proses menilai dimana individu dapat
menilai baik atau buruk sebuah pesan yang diterimanya. Persepsi
terbagi atas tiga proses (Widya, 2017:6), yaitu:
1) Seleksi yaitu proses penyaringan oleh indera terhadap
rangsangan dari luar.
2) Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi
sehingga mempunyai arti bagi seseorang, yang dapat
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, motivasi,
kepribadian dan kecerdasan.
3) Reaksi yaitu tingkah laku setelah berlangsungnya proses
seleksi dan interpretasi.
20
Dalam kajian psikologi didefinisikan sebagai proses
dimana individu menjadi lebih sadar tentang objek dan peristiwa
yang terjadi dalam dunia sekeliling. Proses persepsi ini dapat
terjadi dalam tiga tahapan utama yaitu, (1) individu
memperhatikan dan membuat seleksi, (2) individu
mengorganisasikan objek yang ditangkap indera, dan (3) individu
membuat intepretasi. Pada umumnya, pemerhati psikologi
komunikasi mengikuti lima tahapan utama, yakni tahapan, (1)
stimulation, (2) organization, (3) interpretation-evaluation, (4)
memory, (5) recall (Liliweri, 2011:154).
Proses terjadinya persepsi apabila informasi yang datang
dari luar diri individu melalui panca indera, seperti: mata, telinga,
lidah, dan kulit. Kemudian rangsangan diterima, lalu di
interpretasikan, setelah itu baru dilakukan proses penyadaran
oleh individu tersebut. Setiap individu mempunyai pengalaman
dan latar belakang yang berbeda-beda terhadap rangsangan yang
diterimanya, sehingga hasil persepsinya juga berbeda. Bila yang
dipersepsi dirinya sendiri sebagai objek persepsi, inilah yang
disebut persepsi diri (self-perception). Karena dalam persepsi itu
merupakan aktivitas yang integrated, maka seluruh apa yang ada
dalam diri individu akan ikut berperan dalam persepsi tersebut
(Dimyati, 1990: 41).
21
Keislaman sendiri merupakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan agama islam, mulai dari urusan ibadah,
muamalah, akidah, akhlak, hukum atau syariat dan sebagainya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi keislaman berarti
tanggapan atau penilaian individu (mad’u) terhadap pesan-pesan
keislaman yang meliputi pesan akidah, syari’at dan akhlak al-
karimah.
2. Variabel Bebas
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang
menjadi sebab adanya variabel tergantung. Variabel ini sering disebut
juga sebagai variabel stimulus. Dalam penelitian ini independen
variabelnya adalah Isi Dakwah Ustadz Abdul Somad di Youtube.
a. Dakwah
Allah SWT berfirman dalam al- Qur’an Surah Ali-Imran
ayat 110:
ة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر كنتم خير أم
نهم المؤمنون ولو آمن أهل الكتاب لكان خيرا لهم م وتؤمنون بالل
الفاسقون وأكثرهم
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka
ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-
orang yang fasik” (QS. Ali-Imran: 110).
22
Perintah Allah untuk menyeru kepada sekalian manusia
merupakan perintah untuk berinteraksi melalui informasi dan
komunikasi. Al-Qur’an adalah sumber informasi mengenai
keagamaan (Islam) dari Tuhan kepada umat manusia sebagai
pemeluk Islam (Munir, 2013: vii).
Pada saat ini, dunia tengah dihadapkan pada era revolusi
informasi. Hampir seluruh bidang kehidupan terdampak pengaruh
dari revolusi ini. Bidang perekonomian, sosial, politik, budaya dan
lain sebagainya hari ke hari semakin bergantung pada informasi.
Hal tersebut tentunya dilatarbelakangi oleh berbagai macam faktor,
salah satunya ialah semakin canggihnya teknologi komunikasi.
Hari ini, proses komunikasi tidak lagi memerlukan waktu lama dan
jangkaunnyapun lebih luas. Bahkan, nyaris tidak ada wilayah yang
tidak terjangkau oleh canggihnya teknologi komunikasi.
Komunikasi, utamanya komunikasi massa, pada era
globalisasi media dan kapitalisme ekonomi dewasa ini, juga
mengalami kapitalisasi dalam implikasinya (Anas, 2002: 78). Hal
ini pun berlaku juga dalam proses atau kegiatan dakwah. Realitas
hari ini menunjukkan munculnya inovasi-inovasi baru dalam
penyampaian informasi. Penggunaan media sebagai salah satu
unsur komunikasi dari hari ke hari merangsang manusia untuk
terus berkreasi.
23
Dakwah disebut juga komunikasi Islam, memiliki beberapa
unsur, seperti da’i, media (wasilah), metode (uslub), materi
(maudhu’), sasaran (mad’u), dan tujuan dakwah. Semua unsur ini
merupakan konsep yang harus diuji melalui riset-riset yang lebih
empirik. Pijakan dakwah adalah isyarat-isyarat etik-normatif dari
al-Qur’an dan Hadis (Aripudin, 2011: 1).
Dakwah merupakan aktivitas untuk mengajak manusia agar
berbuat kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat
kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan mungkar agar
mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Di samping
itu, dakwah Islam juga dapat dimaknai sebagai usaha dan aktivitas
orang beriman dalam mewujudkan ajaran Islam dengan
menggunakan system dan cara tertentu ke dalam kenyataan hidup
perorangan (fardiyah), keluarga (usrah), kelompok (thaifah),
masyarakat (mujtama’), dan negara (baldatun) merupakan kegiatan
yang menyebabkan terbentuknya komunitas dan masyarakat
muslim serta peradabannya. Tanpa adanya aktivitas dakwah,
masyarakat muslim tidak mungkin terbentuk. Oleh karena itu,
dakwah merupakan aktivitas yang berfungsi mentransformasikan
nilai-nilai Islam sebagai ajaran (doktrin) menjadi kenyataan tata
masyarakat dan peradabannya yang berdasarkan pada pandangan
dunia Islam yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Sunnah. Oleh
karena itu dakwah Islam merupakan faktor dinamik dalam
24
membentuk terwujudnya masyarakat yang berkualitas khairu
ummah dan baldatun thayyibah wa rabbun ghafur (Munir, 2013).
Dakwah pada masa nabi sangat berbeda dengan dakwah di
zaman ini. Nabi Muhammad Saw, pada waktu itu diutus oleh Allah
untuk melakukan dakwah dengan tujuan untuk menyempurnakan
akhlak, budi pekerti dan keimanan masyarakat Arab. Dengan
teknis dan metode yang sedemikian rupa, Rasulullah berhasil
menyebarkan agama Islam di seluruh penjuru dunia. Jika pada
masa itu Rasulullah berdakwah masih dengan cara yang sederhana,
maka berbeda dengan proses dakwah pada saat ini. Jika dulu
tantangan dakwah Rasul adalah penolakan dari sebagian umat,
maka hari ini tantangan dakwah adalah peradaban manusia yang
mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat.
Berbagai macam bidang kehidupan berlomba-lomba menciptakan
inovasi dan metode baru.
Sebagai jawaban dari seluruh tantangan di era teknologi
komunikasi ini, maka diperlukan adanya pengembangan dan
penyelarasan dalam kegiatan dakwah Islam. Jika tidak demikian,
bisa jadi proses dakwah akan sangat tertinggal dan tidak lagi
mampu mempertahankan eksistensinya. Karena realitas hari ini,
bahwa seluruh bidang kehidupan manusia sangat bergantung
dengan teknologi komunikasi, termasuk salah satunya adalah
dakwah. Di samping itu, dakwah sebagai suatu kegiatan yang
25
mulia selain membutuhkan keimanan dan ketakwaan, dakwah juga
membutuhkan yang namanya ilmu dan teknologi, khususnya
teknologi komunikasi.
Melalui perencanaan dan persiapan (manajemen) yang
baik, kegiatan dakwah pun dapat dijalankan secara maksimal.
Teknologi komunikasi hari ini dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu media pengembangan kegiatan dakwah Islam. Seperti halnya
media yang digunakan, jika pada zaman dahulu dakwah hanya
dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan metode ceramah,
maka pada saat ini dakwah dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara, salah satunya dengan media komunikasi kontemporer.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dakwah pada
masa ini dalam pelaksanaannya tidak dapat terlepas dari peran
teknologi komunikasi. Hal tersebut tentunya demi mewujudkan
kegiatan dakwah yang efektif dan efisien serta dapat mencapai
tujuan dakwah secara maksimal.
1) Pengertian Dakwah
Ditinjau dari etimologi atau bahasa, kata dakwah
berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a yad’u da’watan, artinya
mengajak, menyeru, memanggil. Warson Munawwir,
menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggil (to
call), mengundang (to invite), mengajak (to summon), menyeru
26
(to propose), mendorong (to urge) dan memohon (to pray
(Amin, 2009:1).
Dakwah dalam pengertian tersebut dapat dijumpai
dalam ayat-ayat al-Qur’an antara lain:
يدعو إلى دار السلم ويهدي من يشاء إلى صراط مستقيم وللا
“Allah menyeru manusia ke Dar As-Salam (negeri
keselamatan), dan memberi petunjuk orang-orang yang
dikehendakinya kepada jalan yang lurus (Islam)” (QS.
Yunus: 25.
Dalam bukunya, Munir (2013:1) menjelaskan
pengertian dakwah menurut beberapa ahli, diantaranya:
pertama, menurut Toha Yahya Omar dakwah adalah mengajak
manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai
dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan
mereka dunia dan akhirat; kedua, menurut M. Natsir, dakwah
adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan konsepsi
Islam kepada perorangan dan seluruh umat manusia tentang
pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, dan yang
meliputi al-amar bi al ma’ruf an-nahyu an al-munkar dengan
berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak
dan membimbing pengalamannya dalam perikehidupan
bermasyarakat dan perikehidupan bernegara; ketiga, menurut
A. Hasjmy Dakwah yaitu mengajak orang lain untuk meyakini
27
dan mengamalkan akidah dan syariah Islam yang terlebih
dahulu diyakini dan diamalkan oleh pendakwah itu sendiri.
Dalam jurnalnya, Umi Hayati (2017:1) menjelaskan,
dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa
Arab: da’a yad’u da’watan yang berarti mengajak, menyeru,
dan memanggil (Amin, 2008:3). Menyeru, ad du’a ila syai’i,
artinya menyeru dan mendorong pada sesuatu (Aziz, 2011:1).
Dalam dunia dakwah, orang yang berdakwah biasa disebut
da’i dan orang yang menerima dakwah atau orang yang
didakwahi disebut dengan mad’u (Saputra, 2011:1).
Berdasarkan makna secara bahasa tersebut, dakwah
berarti upaya memanggil, menyeru, dan mengajak manusia
menuju Allah. Sedangkan yang dimaksud ajakan kepada Allah
berarti ajakan kepada agama-Nya, yaitu al-Islam. Dakwah
terkadang dipahami sebagai aktivitas (proses) mengajak
kepada jalan keselamatan, pada hakikatnya, dakwah adalah
proses Islamisasi (Islamization process) (Basit, 2005: 27).
Pada intinya, pemahaman lebih luas dari pengertian
dawah yang telah didefinisian oleh para ahli tersebut adalah:
Pertama, ajakan ke jalan Allah Swt. Kedua, dilakukan secara
berorganisasi. Ketiga, kegiatan untuk mempengaruhi manusia
agar masuk jalan Allah SWT. Keempat, sasaran bisa secara
fardiyah atau jama’ah. Dalam konteks dakwah istilah ‘amar
28
ma’ruf nahy’i munkar secara lengkap dan popular dipakai
adalah yang terekam dalam al-Qur’an, Surah Ali Imran, ayat
104:
ة يدعون إلى ا نكم أم لخير ويأمرون بالمعروف وينهون ولتكن م
ئك هم المفلحون عن المنكر وأول
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah
orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104).
Secara umum, dakwah adalah ajakan atau seruan
kepada yang baik dan yang lebih baik. Dakwah mengandung
ide tentang progresivitas, sebuah proses terus menerus menuju
kepada yang baik dan yang lebih baik dalam mewujudan
tujuan dakwah tersebut. Dengan begitu, dalam dakwah
terdapat suatu ide dinamis, sesuatu yang terus tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tuntunan ruang dan waktu.
Sementara itu, dakwah dalam prakteknya merupakan kegiatan
untuk mentransformasikan nilai-nilai agama yang mempunyai
arti penting dan berperan langsung dalam pembentukan
persepsi umat tentang berbagai nilai kehidupan.
29
2) Unsur-unsur Dakwah
Dalam kegiatan atau aktivitas dakwah perlu
diperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam dakwah atau
dalam bahasa lain adalah komponen-komponen yang harus ada
dalam setiap kegiatan dakwah.
Tabel 2.1 Unsur-unsur Dakwah
Unsur
Dakwah Definisi
Da’i
adalah orang yang melaksanakan dakwah
baik secara lisan maupun tulisan ataupun
perbuatan dan baik secara individu,
kelompok atau bentuk organisasi atau
lembaga
Mad’u manusia yang menjadi mitra dakwah atau
menjadi sasaran dakwah atau manusia
penerima dakwah, baik secara individu,
kelompok, baik yang beragama Islam
maupun tidak, dengan kata lain manusia
secara keseluruhan
Materi isi pesan yang disampaikan da’i kepada
mad’u. Pada dasarnya pesan dakwah itu
adalah ajaran islam itu sendiri (Ilaihi, 2010:
15)
30
Metode Cara-cara sistematis yang menjelaskan arah
strategi dakwah yang telah ditetapkan (Aziz,
2016:358)
Media Alat yang menjadi perantara penyampaian
pesan dakwah kepada mitra dakwah (Aziz,
2016:404)
Efek Dampak atau keadaan mad’u setelah
menerima pesan dakwah
3) Metode Dakwah (Ushlub)
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu
“meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara). Metode adalah
cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata
methodos artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut thariq
(Munir, 2009: 6). M. Munir dalam bukunya Metode Dakwah
menyatakan bahwa metode dakwah adalah cara-cara tertentu
yang dilakukan oleh seorang da’i (komunikator) kepada mad’u
untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih
sayang.
Basrah Lubis mendefinisikan metode dakwah adalah
suatu cara dalam melaksanakan dakwah, agar tercapai tujuan
dakwah yang ditentukan, yaitu terciptanya kondisi kehidupan
31
mad’u yang selamat sejahtera dan bahagia dikehidupan dunia
dan akhirat (Aliyudin, 2009:83).
Selanjutnya metode dakwah telah dijelaskan dalam
Q.S. An-Nahl ayat 125, yaitu: dengan hikmah, mauidzah al-
hasanah (pelajaran yang baik), dan al-mujadalah (berdebat
dengan baik).
ادع إلى سبيل رب ك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي
ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين أحسن إن
“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dab Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk” (QS. An-Nahl: 125).
a) Hikmah
Berdakwah dengan memperhatikan situasi dan
kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada
kemampuan-kemampuan mereka, sehingga didalam
menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya mereka tidak
lagi merasa terpaksa atau keberatan. Sebagai metode
dakwah, hikmah diartikan bijaksana, akal budi yang mulia,
dada yang lapang, hati yang bersih, dan menarik perhatian
orang kepada agama dan Tuhan. Dari pengertian tersebut,
M. Munir mengartikan hikmah merupakan kemampuan dan
32
ketepatan da’i dalam memilih dan menyelaraskan teknik
dakwah dengan kondisi objektif mad’u (Munir, 2009:11).
Dalam metode ini seorang da’i harus memperhatikan
situasi dan kondisi mad’u atau dengan kata lain materi
dakwah harus diselaraskan dengan tingkat kemampuan dan
pengetahuan mad’u.
b) Mauidzah Hasanah
Istilah mauidzah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu
mauidzah dan hasanah. Kata mauidzah berarti nasihat,
bimbingan, pendidikan dan peringatan. Sementara
hasanah merupakan kebalikan dari sayyi’ah yang artinya
kebaikan lawan kejelekan (Munir, 2009:11). Jadi
Mauidzah hasanah yaitu berdakwah dengan memberikkan
nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam,
dan yang disampaikan ini dapat menyentuh hati mereka.
c) Mujadalah
Mujadalah adalah metode dakwah dengan bertukar
pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya
dengan tidak memberikan tekanan kepada sasaran dakwah
(Aziz, 2011:136). M. Munir mengartikan ,mujadalah
merupakan tukar pendapat yang dilakukan dua pihak
secara sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan
tujuan agar lawan menerima pendapat yang diajukan
33
dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat
(Munir, 2009:19).
4) Isi/Pesan Dakwah (Maudhu’)
Dalam Ilmu Komunikasi pesan dakwah adalah
massage, yaitu simbol-simbol. Istilah pesan dakwah dipandang
lebih tepat untuk menjelaskan isi dakwah berupa kata, gambar,
lukisan dan sebagainya yang diharapakan dapat memeberikan
pemahaman bahkan perubahan sikap dan perilaku mitra
dakwah (Aziz, 2004:318).
Pada dasarnya pesan dakwah itu adalah ajaran Islam
yang secara umum yaitu pesan aqidah, syari’ah dan akhlak
(Ilahi, 2006: 20). Pesan dakwah adalah semua pernyataan yang
bersumber dari al-Qur’an dan al-Sunnah baik secara tertulis
maupun bentuk pesan-pesan (Tasmara, 1987:43).
a) Keimanan (Akidah)
Akidah adalah pokok kepercayaan dalam agama Islam.
Aqidah Islam disebut tauhid dan merupakan inti dari
keperayaan. Tauhid adalah suatu keimanan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Dalam Islam, akidah merupakan I’tiqad
bathiniyyah yang menakup masalah-masalah yang erat
hubungannya dengan rukun iman.
b) Keislaman (Syariat)
34
Syariat dalam Islam adalah hubungan erat dengan amal
lahir (nyata) dalam ranga menaati semua peraturan/hukum
Allah guna mengatur hubungan antar manusia dengan
Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antara sesama
manusia ( Syukri, 1983: 61). Syariat adalah seluruh hukum
dan perundang-undangan yang terdapat dalam Islam, baik
yang berhubungan manusia dengan Tuhan, maupun antar
manusia sendiri. Dalam Islam, syariat berhubungan erat
dengan amal lahir (nyata), dalam rangka menaati semua
peraturan atau hukum Allah, guna mengatur hubungan
antara manusia dengan Tuhannya dan mengatur antara
sesama manusia.
c) Budi Pekerti (al-Akhlaq al-karimah)
Akhlak dalam aktivitas dakwah (sebagai materi dakwah)
merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi
keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini
berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah
akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah
keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak merupakan
penyempurna keimanan dan keislaman seseorang. Ajaran
akhlak atau budi pekerti dalam Islam termasuk ke dalam
materi dakwah yang penting untuk disampaikan kepada
masyarakat penerima dakwah. Islam menjunjung tinggi
35
nilai-nilai moralitas dalam kehidupan manusia. Dengan
akhlak yang baik dan keyakinan agama yang kuat maka
Islam membendung terjadinya dekadensi moral (Munir,
2009: 90).
5) Media Dakwah (Wasilah al-Dakwah)
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang
secara harfiah berarti perantara, tengah atau pengantar. Dalam
bahasa inggris media bentuk dari medium yang berarti tengah,
antara, rata-rata (Aziz, 2004: 403).
Media merupakan hasil perkembangan ilmu dan
teknologi, sebagai bentuk penguasaan manusia terhadap
sunnatullah yang menguaasai alam. Eksistensinya dalam
kehidupan manusia memiliki implikasi sosial, yang juga
berkaitan dengan sunnatullah yang menguasai kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial. Justru itu media sangat
penting dan memiliki urgensi bagi dakwah, terutama media
massa yang dapat menjangkau khalayak yang banyak (massa)
dengan cepat. Dalam ilmu ini medium (tunggal) dan media
(jamak) diartikan sebagai alat menyalurkan gagasan isi jiwa
dan kesadaran manusia. Oleh karena itu, eksistensi dan urgensi
media dalam bermasyarakat menjadi penting bagi dakwah
dalam menopang budaya dan peradaban manusia modern.
36
Dalam proses pelaksanaan dakwah, media massa
memiliki posisi dan peran “mediasi” yaitu penyampai
(transmitter) berbagai pesan dakwah (al khayr, amr ma’ruf,
dan nahyi munkar) dari pihak-pihak di luar dirinya, sekaligus
sebagai pengirim (sender) pesan dakwah yang dibuat
(constructed) oleh para wartawannya kepada khalayak
(audience). Bahkan media massa patut dipakai oleh para da’i
atau mubaligh untuk menyampaikan ajaran-ajaran Islam
kepada khalayak yang besar jumlahnya dan sekaligus
menyerap berbagai iformasi yang disiarkan oleh media massa
(Arifin, 2011: 88).
Media dibagi menjadi dua, yaitu (Munir, 2009:114):
a) Nonmedia Massa
(1) Manusia; utusan, kurir, dan lain-lain.
(2) Benda; telepon, surat, dan lain-lain.
b) Media Massa
(1) Media massa manusia; pertemuan, rapat umum,
seminar, seolah, dan lain-lain.
(2) Media massa benda; spanduk, buku, selebaran, poster,
folder, dan lain-lain.
(3) Media massa periodic-cetak dan eletronik; visual,
audio dan audio visual.
37
Saat ini, saluran media dicirikan dengan banyaknya
pilihan yang membingungkan- terdapat ratusan saluran televisi
kabel dan program siaran sesuai permintaan yang dapat
dijumpai setiap hari. Belum lagi internet yang memiliki isi
beraneka ragam tanpa batas. Selanjutnya dan mungkin yang
lebih penting saat ini teknologi media baru memberi peluang
bagi selera dan mengkreasi isi media seperti blog, halaman
Facebook, portal¸ dan catatan harian video Youtube (Berger
dkk, 2015; 381).
Menurut Denis McQuail dalam bukunya Teori
Komunikasi Massa (2011: 43) ciri utama media baru adalah
adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak
individu sebagai penerima maupun pengirim pesan,
interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter
yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana. Adapun
perbedaan media baru dari media lama, yakni media baru
mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan
memungkinkan terjadinya percakapan antar banyak pihak,
memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan
penyebaran kembali objek-objek budaya, mengganggu
tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari hubungan
kewilayahan dan modernitas, menyediakan kontak global
secara instan, dan memasukkan subjek modern/akhir modern
38
ke dalam mesin aparat yang berjaringan (David, dkk. 2017:
Volume VI).
Adapun yang dimaksud dengan media dakwah adalah
alat yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah
kepada mad’u (Saputra, 2012: 288). Media Dakwah adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah
ini dapat berupa barang (material), orang, tempat, kondisi
tertentu dan sebagainya (Syukir, 1983: 163).
Menurut Moh. Ali Aziz (2016: 405) ada beberapa
pendapat tentang media dakwah dan macam-macamnya, antara
lain sebagai berikut:
a) A. Hasjmy menyebut media dakwah ada enam macam,
yaitu: mimbar (podium) dan hithabah (pidato/ceramah),
alam (pena) dan itabah (tulisan), masrah (pementasan) dan
malhamah (drama), seni suara dan seni bahasa, madrasah
dan dayah (surau), serta lingkungan kerja dan usaha (1974:
269-270).
b) Abdul Kadir Munsyi (1981: 41-43) mencatat enam jenis
media dakwah: lisan, tulisan, lukisan atau gambaran, audio-
visual, perbuatan, dan organisasi.
c) Mira Fauziyah (2006: 102-103) membagi media dakwah
menjadi dua macam: media dakwah eksternal (media cetak,
39
media auditif, media visual, dan media auditif visual) dan
media dakwah internal (surat, telepon, pertemuan,
wawancara, dan kunjungan).
Terdapat berbagai macam jenis media yang dapat
digunakan dalam proses penyampaian pesan dakwah. Dalam hal
ini segala macam alat komunikasi dapat dijadikan sebagai
media dakwah. Tergantung bagaimana seorang da’i mampu
mengambil peluang dan dapat memanfaatkannya dengan baik.
Dalam hal ini diperlukan sebuah inovasi yang nantinya dapat
membantu dan mempermudah seorang da’i dalam berdakwah.
Sebuah media yang mampu menjangkau massa yang lebih luas,
dan memiliki daya manfaat besar bagi kegiatan dakwah.
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan diatas mengenai media,
terdapat sebuh media baru bernama youtube yang mana sangat
sesuai dengan apa yang diperlukan seorang pendakwah, yang
pada masa ini banyak digunakan oleh masyarakat khususnya
para da’i.
Youtube merupakan salah satu media sosial baru yang
pada era ini banyak digemari oleh masyarakat, selain
jangkauannya yang luas hampir seluruh kalangan pun dapat
mengaksesnya. Maka dari itu peneliti memberikas fokus media
pada media massa elektronik masa kini tersebut.
40
b. Ustadz Abdul Somad
Berbicara tentang Ustadz Abdul Somad, maka tidak asing
lagi di telinga kita. Da’i dengan teknik dakwahnya yang unik ini
tengah terkenal di dunia kedakwahan Indonesia, bahkan tidak
jarang beliau diundang ke negara tetangga seperti Malaysia,
Jepang, Brunei Darussalam dan sebagainya, untuk menyampaikan
pesan-pesan keislaman.
Ustadz kelahiran Pekanbaru Riau, empat puluh dua (42)
tahun lalu, tepatnya pada hari Rabu, 18 Mei 1977 ini dibesarkan
oleh keluarga yang sangat taat pada agama. Sejak di bangku
sekolah dasar beliau dididik melalui sekolah berbasis pada tahfidzh
al-Qur’an. Setelah tamat dari SD al-Washliyah tahun 1990,
layaknya orang Sumatera yang merantau dalam mencari ilmu,
begitu pula yang dilakukan Somad ketika remaja. Beliau
melanjutkan pendidikannya di MTS Mu’allimin al-Washliyah
Medan yang jauh dari kampung halamannya, dengan jarak kurang
lebih 729 km. Tamat MTS di tahun 1993. Rasa ingin tahunya kuat
membawanya untuk terus menuntut ilmu ke berbagai guru dan
tempat. Sejak kecil beliau sudah ditempa menjadi ulama, yaitu
guru mengaji al-Qur’an (Qohar dan Yusuf, 2018:18).
Semenjak remaja, Somad suka beribadah, sampai
melakukan ibadah haji di usia belia. Saat tengah menimba ilmu di
MTs kelas 2, masih berumur 15 tahun, sekitar tahun 1992 beliau
41
sudah berangkat haji. Ada cerita unik ketika belajar fikih di MTs
al-Washliyah. Dalam pelajaran fikih dikenal yang namanya fikih
shalat, fikih puasa, fikih zakat, fikih haji, dan sebagainya. Ketika
belajar fikih haji, gurunya kurang percaya diri mengajar.
Alasannya, karena beliau sendiri belum pernah menunaikan haji,
dan kebetulan di kelas itu ada muridnya yang sudah pernah
menunaikan haji. Ya, dia adalah Abdul Somad. Karena itu, ketika
belajar fikih haji, yang diminta mengajar adalah Abdul Somad.
Gurunya ikut mendengar dan menyimak (Tim Redaksi
Qultummedia, 2018: 20).
Setelah tamat MTs Somad remaja meneruskan belajar di
Pesantren Darul Arafah, Deli Serdang, Sumatera Utara selama satu
tahun. Dalam pesantren tersebut beliau mendalami pelajaran fiqih,
berkaitan shalat, puasa, zakat, dan haji. Pada pelajaran fiqih haji
bersamaan beliau juga telah secara langsung mempraktikan ibadah
haji sehingga beliau disuruh mengajar di kelas khusus kitab haji.
Setelah tamat tahun 1993, wikipedia menyebutkan tahun 1994
Somad muda kembali ke Riau untuk menempuh pendidikan di
Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan
menyelesaikannya di tahun 1996. Setelah lulus dari Nurul Falah,
Somad melanjutkan kuliah di UIN Suska Riau, namun hanya dua
tahun (1996-1998). Kemudian beliau mengikuti tes beasiswa untuk
studi di Universitas Al-Azhar dan tepat pada 5 September 1998
42
berangkatlah beliau ke kota Kairo, Mesir (Qohar dan Yusuf, 2018:
18).
Ustadz Abdul Somad adalah salah satu dari banyaknya
aktivis dakwah yang pada era ini memanfaatkan teknologi digital
sebagai peluang menyebarkan ajaran agama Islam secara efektif.
c. Youtube
1) Sejarah Youtube
Diluncurkan pada bulan Mei 2005, Youtube telah
memudahkan miliaran orang untuk menemukan, menonton,
dan membagikan beragam video. Youtube menyediakan forum
bagi orang-orang untuk saling berhubungan, memberikan
informasi, dan menginspirasi orang lain di seluruh dunia, serta
bertindak sebagai platform distribusi bagi pembuat konten asli
dan pengiklan, baik yang besar maupun kecil. Youtube
merupakan salah satu perusahaan milik Google. Youtube
diciptakan oleh 3 orang mantan karyawan PayPal (website
online komersial), Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim
pada Februari 2005. Sejak awal diluncurkan, Youtube langsung
mendapat sambutan baik di masyarakat. Youtube adalah video
online dan yang utama dari kegunaan situs ini ialah sebagai
media untuk mencari, melihat dan berbagi video yang asli ke
dan dari segala penjuru dunia melalui suatu web (Budiargo,
2015; 47).
43
Kehadiran Youtube membawa pengaruh luar biasa
kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang memiliki
gairah di bidang pembuatan video, mulai dari film pendek,
dokumenter, hingga video blog, tetapi tidak memiliki lahan
untuk mempublikasikan karyanya. Youtube mudah
dipergunakan, tidak memerlukan biaya tinggi, dan dapat
diakses dimanapun, tentunya dengan gadget yang kompatibel.
Hal itu membuat pembuat video amatir dapat dengan bebas
mengunggah konten-konten video mereka untuk dipublikasikan
(David, dkk. 2017: Volume VI).
Youtube dalah sebuah situs web video sharing (berbagi
video) dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan
berbagi klip video secara gratis. Umumnya video-video di
Youtube adalah klip musik (video klip), film, TV, serta video
buata para penggunanya sendiri. Format yang digunakan video-
video di Youtube adalah flv yang dapat diputar di penjelajah
web yang memiliki plugn Flash Player (Liliweri, 2015:304).
2) Youtube sebagai Media Dakwah
Media youtube merupakan salah satu media sosial yang
sangat potensial dan mudah dalam mendapatkan perhatian dan
sangat mudah pula dalam menghipnotis pemerhatinya untuk
selalu mengikuti apa yang diceritakan atau dikeluarkan melalui
media. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini akan
44
sangat menguntungkan dalam berdakwah apabila dimanfaatkan
secara bijak oleh para pelaku dakwah , karena pada awalnya
dalam berdakwah para pelaku menggunakan media tradisional
yang kemudian berkembang dengan menggunakan sentuhan
teknologi modern untuk senantiasa menuntut semua pihak,
khususnya pelaku dakwah (da’i) kreatif dan inovatif dalam
memanfaatkan teknologi guna untuk kemaslahatan umat
manusia, khususnya umat islam. Youtube sebagai media
dakwah adalah suatu penerapan dan pemanfaatan hasil
teknologi modern, yang mana dengan pemanfaatan hasil
teknologi itu diharapkan seluruh pelaku dakwah dapat
mencapai sasaran (tujuan) yang lebih optimal baik kuantitatif
maupun kualitatif (Adib, 2017: 47). Diantara berbagai macam
video dakwah yang ada dalam media youtube salah satunya
adalah dakwah Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad merupakan salah satu da’i yang
cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Metode dakwahnya
yang unik menjadi salah satu hal yang mungkin menarik
perhatian. Banyak sekali video dakwah beliau yang di bagikan
dilaman youtube. Berdasarkan pengamatan peneliti terdapat
sekitar dua ratus (200) video. Namun, peneliti hanya memilih
tujuh unggahan video sebagai bahan penelitian ini. Alasan
dalam pemilihan video berdasar pada:
45
a) Konten atau isi dakwah yang disampaikan
b) Jumlah like dan viewers
c) Komentar viewers
3. Hubungan Antar Dua Varaiabel
Hubungan antar variabel dapat dibedaan menjadi beberapa
jenis. Ada tiga jenis hubungan antarvariabel (Martono, 2011: 59),
yaitu:
a) Hubungan simetris
Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan simetris, apabila
variabel yang satu tidak disebabkan oleh variabel yang lain, atau
tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain.
x y
b) Hubungan Timbal Balik (Resiprokal)
Hubungan timbal balik yaitu sebuah hubungan ketika sebuah
variabel dapat menjadi sebab dan juga menjadi akibat dari
variabel lainnya. Kedudukan kedua variabel tersebut dapat saling
dipertukarkan dalam waktu yang berbeda (tidak dalam waktu
yang bersamaan).
x y
c) Hubungan Asimetris
Hubungan asimetris, yaitu suatu jenis hubungan ketika variabel
yang satu mempengaruhi variabel yang lain dan tidak dapat
saling dipertukarkan.
x y
46
Berdasarkan hasil analisis peneliti, maka ditentukan bahwa
hubungan yang terjalin antarvariabel dalam penelitian ini adalah
hubungan asimetris, yang mana salah satu variabel mempengaruhi
variabel yang lain. Isi dakwah Ustadz Abdul Somad (x) merupakan
stimuli yang mempengaruhi persepsi keislaman mahasiswa (y).
D. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “di bawah” dan
“thesa” yang berarti “kebenaran”. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai
jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji, atau rangkuman
kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Hipotesis juga
merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya atau merupakan
suatu jawaban atas pertanyaan penelitian (Martono, 2011: 63).
Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau
pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun
kebenarannya masih harus dibuktikan, anggapan dasar (Departemen
Pendidikan nasional, 2001:404). Pengertian hipotesis merupakan
kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, masih harus
dibuktikan atau dites/diuji kebenarannya. Pada dasarnya hipotesis dapat
muncul dari diri kita sendiri sebagai hasil pemikiran kita tentang hal-hal
yang terjadi disekitar kita. Hipotesis merupakan perkiraan kebenaran atau
Persepsi Keislaman
Mahasiswa
Isi Dakwah Ustadz
Abdul Somad
47
dugaan sementara yang ditentukan oleh seorang peneliti. Fungsi hipotesis
adalah (Sadiah, 2015:74) :
1. Memperoleh suatu kesimpulan tentang suatu masalah
2. Memperjelas keadaan yang membingungkan (puzzling situation)
3. Memiliki arah dalam memberikan tindakan
4. Memberikan suatu prediksi yang mungkin
Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan
mengidentifikasikan hubungan antar variabel. Hubungan antar variabel
bersifat hipotesis. Hipotesis dalam penelitian kuantitatif dapat berupa
hipotesis satu variable dan hipotesis dua atau lebih variabel yang dikenal
sebagai hipotesis kausal. Berbeda dengan hipotesis satu variabel, hipotesis
kausal/sebab akibat memiliki ciri-ciri, yaitu: sekurang-kurangnya
mengandung dua variabel, menggambarkan hubungan sebab akibat, dapat
memprediksi hasil yang akan terjadi, berkaitan logis dengan pertanyaan
penelitian, dan dapat dibuktikan keberlakuan/ketidakberlakuan (Prasetyo
dan Jannah,2011:76).
a. Hipotesis Alternatif
Hipotesis alternatif atau yang sering disebut dengan hipotesis
kerja (Ha) merupakan hipotesis yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
positif. Ha menyatakan adanya hubungan diantara dua variabel yang
dioperasionalkan peneliti. Berdasar pada uraian diatas, peneliti
merumuskan hipotesis kerja yang selanjutnya disingkat Ha. Hipotesis
48
kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau
adanya perbedaan antara dua kelompok (Arikunto, 2010:112).
Ha: Ada pengaruh antara tayangan isi dakwah Ustadz Abdul
Somad di youtube terhadap persepsi keislaman mahasiswa fakultas
Dakwah IAIN Salatiga angkatan tahun 2017.
b. Hipotesis Nol
Hipotesis nol (null hypotheses) atau yang disingkat dengan Ho
merupakan hipotesis yang sering dipakai dalam penelitian yang bersifat
statistik sehingga disebut juga dengan hipotesis statistik. Berkebalikan
dengan hipotesis alternatif, dalam hipotesis nol menyatakan bahwa
tidak ada hubungan, perbedaan, atau pengaruh antar variabel. Agar
peneliti tidak memiliki prasangka terhadap hasil penelitian, amaka
peneliti turut merumuskan hipotesis nol (Ho) dengan pernyataan
sebagai berikut:
Ho: Tidak ada pengaruh antara tayangan isi dakwah Ustadz Abdul
Somad di youtube terhadap persepsi keislaman mahasiswa fakultas
Dakwah IAIN Salatiga angkatan tahun 2017.
E. Teori Stimulus Organism Respons (S-O-R)
Objek material dari psikologi dan komunikasi adalah sama, yaitu
jiwanya yang meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku,
kognisi, afeksi dan konasi. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab
terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang
(stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Asumsi dasar dari
49
model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan
langsung terhadap komunikan. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi
adalah proses aksi-reaksi (Febilia, 2018: 31).
Prinsip stimulus-respons (SR) pada dasarnya merupakan suatu
prinsip belajar yang sederhana dimana efek merupakan reaksi terhadap
stimulus tertentu dengan demikian seorang dapat mengharapan atau
memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi
audience elemen-elemen utama dari teori ini adalah: (a) pesan (stimulus);
(b) seorang penerima/receiver (organisme); dan (c) efek (respons). Prinsip
stimulus respons ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermik, teori
klasik mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat
berpengaruh. Dalam teori ini isi media dipandang sebagai obat yang
disuntikkan ke dalam pembuluh darah audience, yang kemudian
diasumsikan akan bereaksi seperti yang diharapkan (Rohim, 2016: 185),
karena media merupakan salah satu instrumen pokok yang diperlukan
dalam penyebaran informasi. Penggunaan media sebagai produktor dan
distributor pesan diharapkan mampu menjangkau khalayak secara
menyeluruh.
50
Tabel 2.2 Teori S-O-R
Stimulus Organism Respons
1. Pesan yang
disampaikan
melalui media
youtube
2. Materi pesan
3. Metode pesan
1. Perhatian
2. Pengertian
3. Penerimaan
1. Perubahan sikap
2. Pengetahuan
3. Motivasi
4. Tindakan
5. Penilaiaan
(Sumber: Adib, 2017: 12)
Berdasarkan tabel di atas stimulus (pesan atau informasi) yang
dimaksud merupakan isi dakwah ustadz Abdul Somad, yang mana
distribusinya menggunakan media massa kontemporer berupa youtube,
organisme adalah masyarakat yang menontonnya serta respons berupa
persepsi atau tanggapan. Sehingga dalam hal ini, tidak ada kemungkinan
intervensi atau keterlibatan unsur lain yang berpengaruh terhadap
rangsangan dan respon dari media maupun penerima.
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian
yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud
mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan,
meramalkan dan mengendalikan keadaan (Syamsuddin dan Damayanti,
2011: 14).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dan termasuk
dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka). Penelitian
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan rancangan yang terstruktur,
formal dan spesifik, serta mempunyai rancangan operasional yang
mendetail. Ini berarti dalam rancangan itu telah terdapat antara lain
masalah, perbatasan masalah, perumusan masalah, kegunaan penelitian,
studi kepustakaan, jenis instrumen, populasi dan sampel, serta teknik
analisis yang digunakan (Yusuf, 2014:58).
Metode eksperimen adalah suatu metode penelitian yang
digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hubungan sebab akibat
antara variabel dalam kondisi yang terkontrol (Zuldafrial, 2012: 8).
Arikunto (2013:207) menjelaskan “secara umum di dalam pembicaraan
penelitian dikenal adanya dua jenis penelitian eksperimen, yaitu:
eksperimen betul (true eksperimen) dan eksperimen tidak betul-betul tetapi
52
hanya mirip eksperimen. itulah sebabnya maka penelitian yang kedua ini
dikenal sebagai “penelitian pura-pura” atau quasi eksperment.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain metode
eksperimen semu (quasi eksperiment). Quasi eksperiment adalah suatu
metode yang mana menguji hubungan kausal sebab akibat antar variabel
penelitian. Dengan kata lain metode tersebut untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh antar variabel yang satu kepada variabel lainnya. Quasi
ekspeiment adalah jenis eksperimen yang hanya melakukan pengujian
terhadap satu kelompok eksperimen, sehingga tidak ada kelompok
pembanding atau kelompok kontrol.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dan kalau ada seberapa
besarnya, maka dapat dilakukan dengan cara membandingkan keadaan
sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan atau dengan
membandingkan kelompok yang diberikan perlakuan dengan kelompok
yang tidak diberikan perlakuan. Rancangan penelitian dalam metode
eksperimen dimana peneliti membandingkan hasil suatu perlakuan dengan
sebelum diberikan perlakuan disebut dengan Pre-test-Postest One-Group
Design (Zuldafrial, 2012:9).
A. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian digunakan untuk
memahami lebih mendalam tentang varibel pada penelitian ini, agar lebih
mudah dituangkan dalam indikator-indikator sehingga variabel tersebut
dapat diukur.
53
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan
yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady,
1981 dalam Sugiyono, 2016:38).
Tabel 3.1
Identifikasi Variabel
Variabel Jenis Variabel
Isi Dakwah UAS di Youtube Variabel Bebas (X)
Persepsi Keislaman Mahasiswa Variabel Terikat (Y)
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis,
indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian.
Operasional adalah menentukan suatu konstruk sehingga menjadi variabel
yang dapat diukur (Rakhmat, 2002:12).
Definisi operasional variabel adalah batasan dan cara pengukuran
variabel yang akan diteliti (Rasimin, 2018:156). Definisi operasional
adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang
dapat diamati (diobservasi). Konsep dapat diamati atau diobservasi ini
penting, arena hal yang dapat diamati itu membuka kemungkinan bagi
orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa
yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali orang lain
(Suryabrata, 2009:29).
54
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Variabel Konsep Dimensi Indikator Skala
Ukur
Isi Dakwah
UAS di
Youtube
(X)
Dakwah
terkadang
dipahami sebagai
aktivitas (proses)
mengajak kepada
jalan
keselamatan, pada
hakikatnya,
dakwah adalah
proses Islamisasi
(Islamization
process) (Basit,
2005: 27). Dalam
hal ini subjek
yang dimaksud
adalah proses
penyampaian
pesan dakwah
oleh Ustadz
Abdul Somad
yang
dikonversikan
melalui media
youtube.
1. Metode
Dakwah,
adalah suatu
cara dalam
melaksanakan
dakwah, agar
tercapai tujuan
dakwah yang
ditentukan,
yaitu
terciptanya
kondisi
kehidupan
mad’u yang
selamat
sejahtera dan
bahagia
dikehidupan
dunia dan
akhirat
(Aliyudin,
2009:83).
a. Hikmah
b. Mauidzah
Hasanah
c. Mujadalah
Likert
2. Materi
Dakwah,
adalah ajaran
Islam yang
secara umum
yaitu pesan
aqidah,
syari’ah dan
akhlak (Ilahi,
2006: 20).
a. Aqidah
b. Syariat
c. Akhlak
al-
karimah
Likert
3. Media
Dakwah,
Media
a. Nonmedi
a Massa
(manusia/
Likert
55
Dakwah
adalah segala
sesuatu yang
dapat
digunakan
sebagai alat
untuk
mencapai
tujuan dakwah
yang telah
ditentukan.
Media dakwah
ini dapat
berupa barang
(material),
orang, tempat,
kondisi
tertentu dan
sebagainya
(Syukir, 1983:
163).
benda:
UAS)
b. Media
Massa
(audio-
visual:
youtube)
4. Efek, adalah
keadaan
mad’u setelah
menerima
pesan dakwah
a. Perubaha
n sikap
b. Pengetah
uan
c. Motivasi
d. Tindakan
e. Penilaian
Likert
Persepsi
Keislaman
Mahasiswa
(Y)
Persepsi adalah
proses menilai di
mana individu
dapat menilai
baik atau buruk
sebuah pesan
yang diterimanya.
Proses terjadinya
persepsi
mahasiswa ini
dimulai dari
1. Perhatian
2. Pengertian
3. Penerimaan
a. Perubaha
n sikap
b. Pengetah
uan
c. Motivasi
d. Tindakan
e. Penilaian
Likert
56
diterimanya
rangsangan
berupa sajian data
tentang dakwah
ustadz Abdul
Somad di youtube
sebagai objek
yang kemudian
diharapkan akan
memberikan
tanggapan sesuai
kesadaan dan
penerimaannya.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,
2010:173). Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa-
mahasiswi Fakultas Dakwah angkatan tahun 2017 yang terdiri dari
beberapa program studi, yakni program studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI), Manajemen Dakwah (MD), Pengembangan
Masyarakat Islam (PMI) dan program studi Psikologi Islam (PI).
Tabel 3.3 Jumlah Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga
Angkatan Tahun 2017
NO. JURUSAN POPULASI
PERSENTASE
(%)
1. Komunikasi dan
Penyiaran Islam 185 45
2. Manajemen Dakwah 76 19
3. Pengembangan
Masyarakat Islam 40 9
4. Psikologi Islam 113 27
Total 414 100%
Sumber : Akademik Fakultas Dakwah
57
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2010:174). Harun Al Rasjid (1984), menerangkan bahwa
Simple Random Sampling (SRS) yaitu “sampling acak sederhana”
adalah teknik pengambilan atau penentuan ukuran jumlah anggota
sampel dan teknik pemilihan anggota yang masuk ke dalam sampel
tersebut. Yang termasuk ke dalam teknik pemilihan sampel secara acak
ialah cara sederhana, cara melalui pembagian dan dengan
menggunakan tabel angka random (Bachtiar, 1997:88). Maka dari itu,
peneliti menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random
sampling), namun penentuannya dengan memperhatikan jenis kelas
(program studi) yang ada dalam populasi. Selanjutnya peneliti
menentukan jumlah sampel sebanyak 10% dari total populasi yang
ada.
Jumlah sampel = Total Populasi x 10%
= 414 x 10%
= 41
Berdasarkan hasil olahan data peneliti tersebut, diperoleh
sampel keseluruhan berjumlah 41 (empat puluh satu) responden.
Rumus Sampel Kelas:
Populasi Kelas
Total Populasi
x 41 n =
58
Tabel 3.4 Besaran Sampel Per Program Studi
C. Metode Pengumpulan Data
1. Angket (Kuesioner)
Angket merupakan alat pengumpulan data yag digunakan dalam
penelitian dengan teknik komunikasi tidak langsung dengan sumber
data. Data yang akan dikumpulkan dijabarkan dalam bentuk
pertanyaan secara tertulis dan responden memberi jawaban secara
tertulis pula (Zuldafrial, 2012: 50). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan jenis angket tertutup, yakni dengan memberikan
jawaban alternatif kepada responden. Artinya responden tinggal
memilih jawaban yang telah disediakan peneliti. Adapun pertanyaan-
pertanyan yang terdapat dalam lembar angket, diantaranya meliputi
bagaimana persepsi responden terhadap metode, media, efek dan isi
dakwah ustadz Abdul Somad di youtube. Adapun kisi-kisi dalam
kuesioner sebagai berikut:
No. Jurusan N Jumlah Sampel
1. KPI 185/414 x 41 18
2. MD 76/414 x 41 8
3. PMI 40/414 x 41 4
4. PI 113/414 x 41 11
TOTAL 41
Sumber: Olahan data peneliti, 2019.
59
Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No. Indikator No. Butir
Soal
Jumlah
Soal
Isi Dakwah UAS di Youtube
1. Metode atau pendekatan yang
digunakan oleh UAS dalam
proses ceramahnya
1 & 7 2
2. Materi dakwah yang berupa
pesan-pesan keislaman
(Aqidah, syariat, dan akhlak
al-Karimah)
2, 3, 4, 5, & 6 5
3. Efek atau dampak yang
ditimbulkan dari ceramah
UAS kepada mad’u
8, 9, & 10 3
Persepsi Keislaman Mahasiswa
4. Penerimaan responden
terhadap dakwah UAS yang
mana merangsang terjadinya
perubahan sikap
11 & 18 2
5. Penerimaan informasi atau
pengetahuan baru responden 12, 16, & 17 3
6. Perhatian responden terhadap
dakwah UAS yang kemudian
mengasilkan sebuah motivasi
14 & 19 2
7. Tindakan konkrit yang
dilakukan oleh responden
setelah menonton tayangan
dakwah UAS
13 1
8. Perhatian yang dicurahkan
responden terhadap dakwah
UAS dapat menghasilkan
suatu argumen atau penilaian
15 & 20 2
60
2. Skala
Untuk melakukan pengukuran terhadap jawaban responden atas angket
yang telah diberikan, maka diperlukan adanya skala. Dalam penelian
ini, peneliti menggunakan jenis skala Likert. Lebih jelasnya, Sugiyono
(2013:93) mejelaskan bahwa, skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban
setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa
kata-kata antara lain (Sugiyono, 2016:93):
a. Sangat setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Netral (N)
d. Tidak setuju (TS)
e. Sangat tidak setuju (STS)
Rating SS S N TS STS
Skor 5 4 3 2 1
3. Modul penelitian
Peneliti memperoleh data dari sumber tertulis yang berkaitan dengan
topik yang dibahas, baik dari buku, skripsi, jurnal, dan laporan hasil
61
penelitian dari peneliti terdahulu. Kemudian mengklasifikasikan data
yang telah diperoleh dan meneliti data-data tersebut.
4. Observasi
Setelah melakukan tinjauan pustaka, selanjutnya peneliti melakukan
observasi. Teknik observasi yang peneliti gunakan adalah bersifat
langsung dengan mengamati objek yang diteliti.
5. Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2013: 274). Peneliti mengumpulkan
data berupa transkrip video dakwah ustadz Abdul Somad di youtube.
D. Desain Eksperimen
Desain eksperimen adalah strategi dan atau langkah-langkah dalam
penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini peneliti menggunakan
model eksperimen semu (Quasi Eksperiment) dengan desain pre-test post-
test one group design dan termasuk dalam jenis Pre-Eksperimental
Designs untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil eksperimen.
Menurut Arikunto (2002:78) “pre-test post-test one group design adalah
penelitian yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen
(pre-test) dan sesudah eksperimen (post-test) dengan satu kelompok
subjek.” Penulis menggunakan design penelitian ini karena dirasa cocok
dengan judul penelitian yang diambil dan desain tersebut merupakan
desain terbaik dibanding dengan yang lainnya, karena memungkinkan
62
peneliti untuk melihat pengaruh variabel diluar variabel bebas terhadap
variabel tergantung dengan membandingkan kecenderungan perubahan
skor variabel tergantung sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Serta
perubahan skor tepat sebelum dan skor yang diperoleh pertama kali saat
program telah berlangsung akan menunjukkan perubahan yang disebabkan
oleh variable bebas. Berdasarkan pendapat Arikunto tersebut, peneliti
memberikan tes awal (pre-test) pada responden untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuan mereka tentang dakwah ustadz Abdul Somad di
youtube. Setelah diberikan tes awal, selanjutnya peneliti melakukan
eksperimen dengan memberikan perlakuan berupa penayangan video
dakwah ustadz Abdul Somad di youtube. Pada tahap akhir, peneliti
melakukan tes akhir (post-test) dengan tujuan untuk membandingkan data
awal (pre-test) dan tes akhir (post-test).
Berikut model tes awal - tes akhir kelompok tunggal (The one
group pre-test-post-test design) menurut Syamsuddin dan Damayanti
(2011:157).
The one group pre-test-post-test design:
O1 = Nilai pre-test (sebelum diberi perlakuan)
X = Perlakuan (treatment)
O2 = Nilai post-test (setelah diberi perlakuan)
O1 X O2
63
Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O1 - O2 diasumsikan merupakan efek dari
treatmen atau eksperimen (Arikunto, 2013:125).
dengan keterangan:
Md : mean dari deviasi (d) antara post-test dan pre-test
xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi
N : total subjek penelitian
E. Prosedur Eksperimen
1. Persiapan Eksperimen
Sebelum peneliti melakukan eksperimen, terlebih dahulu
peneliti melakukan persiapan. Dalam tahap persiapan ini, peneliti
melakukan observasi secara mendalam terhadap subjek penelitian,
merumuskan desain eksperimen dan menentukan metode yang akan
Persiapan merumuskan
desain menentuan skala
ukur
merumuskan kuesioner
Pre-test Pelaksanaan
Treatment Post-test Evaluasi
t =
64
digunakan, menentukan alat ukur yang akan digunakan dalam
eksperimen, memilih instrument yang akan digunakan dengan
membuat dan menyusun pertanyaan-pertanyaan dalam angket
penelitian, serta membuat pedoman pengumpulan data dan melakukan
uji coba instrumen.
2. Pelaksanaan Eksperimen
Setelah seluruh rangkaian pra (persiapan) eksperimen telah
selesai, selanjutnya peneliti melakukan eksekusi eksperimen. Yang
pertama, peneliti mengumpulakan dan mengkategorikan responden
sesuai dengan jumlah sempel penelitian yang telah ditentukan,
melakukan pre-test sebagai permulaan eksperimen, selanjutnya
memberikan perlakuan (treatment) kepada responden yang kemudian
dilanjutkan dengan post-test. Sebagai langkah akhir eksperimen,
peneliti melakukan evaluasi terhadap eksperimen yang telah dilakukan,
yakni dengan membandingkan hasil uji tes awal dan tes akhir.
F. Validitas Reliabilitas
Syarat utama dari suatu penelitian adalah didapatkannya data yang
valid dan reliable. Dalam penelitian kuantitatif, validitas dan reliabilitas
penelitian dapat diukur melalui istrumen penelitian yang digunakan. Bila
instrument valid dan reliabel, maka data yang dihasilkan juga akan valid
dan reliabel. Validitas instrument penelitian merupakan derajat ketepatan
alat ukur engukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas instrument
65
merupakan derajat ketepatan atau keajekan atau konsistensi alat ukur yang
digunakan untuk mengukur (Zuldafrial, 2012: 21).
1. Validitas Instrumen
Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur, atau sejauh mana alat ukur yang
digunakan mengenai sasaran. Menurut Sugiyono (2013:172) valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data
sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh
peneliti.
2. Reliabilitas
Sebenarnya reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya.
Dengan kata lain, suatu alat ukur memiliki reliabilitas bila hasil
pengukurannya relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan
berulang kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lainnya
(Kriyantono, 2006: 143).
Ada tiga teknik untuk menguji reliabilitas instrument, yaitu
teknik pararel (pararel form atau alternate form), teknik tes ulang (test
re-test) dan teknik belah dua (split halve method) (Arikunto,
2005:168). Dalam eksperimen ini, peneliti memilih teknik belah dua
yang mana hanya menggunakan satu perangkat instrument dan hanya
diujikan satu kali. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil
instrumen dengan membelah seluruh instrument menjadi dua sama
66
besar atau sama banyak atas dasar nomor awal dan nomor akhir. Pada
belahan pertama terdapat butir-butir pertanyaan bagian awal dan
belahan kedua adalah butir-butir pada pertanyaan bagian akhir.
G. Metode Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data
menggolongkannya ke dalam suatu pola, ketegori, dan satuan uraian dasar
(Moleong, 2009: 103). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
data kuantitatif dan menganalisisnya dengan metode analisis statistik
diskriptif serta uji regresi linear sederhana (uji t). Berikut adalah salah satu
rumus yang peneliti gunakan dalam olah data dengan metode statistik
diskriptif:
Tabel 3.6 Rumus Olah Data
Rumus Keterangan
P =
x 100%
P : angket persentase
f : frekuensi atau jumlah jawaban
n : jumlah sampel
Dalam bukunya Hasan (2004:29) mengatakan bahwa analisis data
adalah, membandingan dua hal atau dua nilai variabel untu mengetahui
selisihnya atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya (X-Y) = selisih,
X/Y = rasio. Memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh
secara kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap
sesuatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan/meramalkan
67
kejadian lainnya kejadian (event) dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai
variabel.
Berdasarkan apa yang dikemukakan hasan tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa analisis data merupakan proses dimana data
penelitian diolah dan kemudian digolongkan berdasar pada pola dan
kategori. Dengan menganalisis data peneliti dapat menentukan besarnya
pengaruh perlakuan terhadap hasil tes akhir (post-test).
Tujuan dari analisis data ini antara lain (Hasan, 2004:30):
1. Memecahan masalah-masalah penelitian
2. Memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam
penelitian
3. Memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam
penelitian
4. Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi dan saran-saran
yang berguna untuk kebijakan penelian selanjutnya.
Terdapat berbagai macam tahapan dalam proses analisis data
dalam penelitian ini. Sejalan dengan apa yang dikemukakan Arikunto
(2013:278), dalam penelitian ini terdapat beberapa langkah dalam analisis
data, diantaranya:
a. Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain:
1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.
68
2) Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen
pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran
instrumen barangkali ada yang terlepas atau sobek).
3) Mengecek macam isian data.
b. Tabulasi
1) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi
skor.
2) Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
3) Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik
analisis yang akan digunakan.
4) Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan
data jika akan menggunakan komputer.
c. Penerapan data sesuai dengan pendeatan penelitian
Maksud rumusan yang dikemukakan dalam bagian bab ini
adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-
rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan
penelitian atau desain yang diambil.
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
Dalam sebuah penelitian harus memiliki yang namanya prosedur
atau siklus penelitian. Prosedur tersebut sangat berguna untuk peneliti
dalam menentukan alur penelitian yang akan dilakukannya. Sama halnya
dalam penelitian ini, sebelum melakukan atau melaksanakan penelitian,
peneliti terlebih dahulu membuat kerangka prosedur penelitian. Sehingga
harapannya, agar penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Berdasarkan prosedur yang telah peneliti buat, penelitian ini
terbagi dalam dua tahap, yakni tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
1. Persiapan
Langkah awal dalam sebuah penelitian adalah mencari dan
atau menemukan sebuah permasalahan. Pada saat peneliti melihat atau
menganalisis suatu hal yang dirasa tidak sesuai atau terdapat
kesenjangan didalamnya, maka bisa jadi itulah permasalahan yang
perlu diteliti. Begitu juga dalam penelitian ini, dalam prosedur
penelitian ini diawali dengan menentukan masalah teraikait dakwah
Ustadz Abdul Somad yang baru-baru ini ramai menjadi perbincangan
masyarakat. Selanjutnya peneliti melakukan studi pendahuluan
70
dengan mencari sumber-sumber yang dapat mendukung penelitian ini,
baru kemudian peneliti menentukan rumusan masalah.
Tahap selanjutnya peneliti merumuskan anggapan dasar yang
mana sama halnya dengan merumuskan hipotesis penelitian.
Anggapan dasar bisa dikatakan sebagai titik pemikiran peneliti. Dalam
perumusan anggapan dasar ini peneliti juga melakukan studi pustaka
guna memperoleh teori-teori yang digunkan sebagai landasan dalam
penelitian ini.
Setelah peneliti melakukan analisis mendalam terhadap
anggapan dasar, selanjutnya peneliti merumuskan hipotesis.
Perumusan hipotesis ini berfungsi sebagai jawaban sementara
terhadap permasalahan penelitian. Langkah selanjutnya, peneliti
memilih pendekatan yang sesuai dengan penelitian ini. Setelah
pendekatan ditentukan, peneliti memilih dan menentukan variabel,
yang mana pada penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel X
berupa “Isi Dakwah Ustadz Abdul Somad di Youtube” dan variabel Y
merupakan “Persepsi Keislaman Mahasiswa”. Bersamaan dengan hal
itu, kemudian peneliti menentukan sumber data, yakni merupakan
subjek data penelitian ini diperoleh. Subjek data dalam penelitian ini
merupakan responden yang mana merupakan mahasiswa fakultas
Dakwah IAIN Salatiga angkatan tahun 2017. Dari 414 jumlah
populasi yang ada, terdapat 41 responden yang menjadi sampel dalam
71
penelitian ini. Menyusun instrument yang akan digunakan dalam
penelitian ini menjadi langkah akhir pada tahap persiapan penelitian.
2. Pelaksanaan
Pada tahap awal peneliti telah melakukan persiapan terhadap
segala sesuatu yang diperlukan dalam penelitian. Langkah selanjutnya
adalah proses pelaksanaan penelitian. Pada tahap ini peneliti
memulainya dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam
penyusunan laporan penelitian, baik itu data primer maupun sekunder.
Tahap pengumpulan data merupakan tahap paling inti dalam
penelitian ini, karena pada tahap inilah peneliti mengaplikasikan
instrument penelitian dalam proses eksperimen.
Berdasarkan metode yang peneliti gunakan, maka terdapat
beberapa langkah dalam tahap eksperimen ini, diantaranya:
a. Tes Awal (Pre-test)
Tes awal (pre-test) merupakan test pertama yang peneliti lakukan
sebelum memberikan treatment kepada responden. Tujuannya
adalah untuk mengukur pengetahuan responden terkait dakwah
ustadz Abdul Somad di youtube dan bagaiman pepsepsi
keislamannya.
b. Memberikan Perlakuan (Treatment)
Perlakuan (treatment) merupakan variabel independen yang
digunakan sebagai stimulus dalam proses eksperimen. Maka sudah
72
jelas bahwa tayangan video dakwah uatadz Abdul Somad di
youtube merupakan bentuk perlakuan dalam tahap eksperimen ini.
c. Tes Akhir (Post-test)
Setelah melakukan treatment kepada responden, peneliti memberi
lembar kuesioner untuk yang kedua kali sebagai tes akhir (post-
test). Bentuk kuesionernyapun sama persis dengan tes awal. Hasil
dari post-test inilah yang akan peneliti gunakan sebagai data
pembanding. Sehingga nantinya peneliti akan memperoleh hasil
perbandingan antara test awal sebelum dilakukan treatment dan
test akhir setelah dilakukan treatment. Peneliti juga akan
memperoleh data hasil analisis berupa besaran pengaruh tayangan
isi dakwah Ustadz Abdul Somad di youtube terhadap persepsi
keislaman mahasiswa.
73
Lebih jelasnya, prosedur atau tahap-tahap dalam penelitian ini
dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
Bagan 4.1 Prosedur Penelitian
Analisis Data
Memilih Masalah
Studi Pendahuluan
Merumuskan Masalah
Merumuskan
Anggapan Dasar
Memilih Pendekatan
Menentukan
Variabel
Menentukan
Sumber Data
Analisis Data
Menarik Kesimpulan
Menyusun Laporan
Merumuskan
Hipotesis
Menentukan dan
Menyusun Isntrumen
74
B. Subjek penelitian
Dalam bukunya Arikunto (2005:88) menjelaskan, subjek penelitian
adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian
melekat, dan yang dipermasalahkan. Subjek dalam penelitian kuantitatif
disebut dengan istilah responden atau orang untuk melakukan eksperimen
penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
mahasiswa aktif Fakultas Dakwah IAIN Salatiga angkatan tahun 2017,
dengan jumlah populasi sebanyak 414 dan selanjutnya ditentukan sampel
10% dari total populasi tersebut.
Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa jumlah sampel
yang diperoleh sebesar 41. Dari ke 41 subjek tersebut tersebar dalam
empat bidang program studi, yakni Komunikasi Penyiaran Islam (KPI),
Manajemen Dakwah (MD), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) dan
Psikologi Islam (PI). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Daftar Nama Responden
No.
Respon
den
Nama Responden Program
Studi
Jenis
Kelamin
1. Nailul Barokah
PI
P
2. Sri Wahyuni P
3. Jafar Rezza S. L
4. M. Ali Akbar L
N=
x 414 = 41
75
5. Devinda Arya P. P
6. Erna Wulandari P
7. Sabiela Hayyan D P
8. Mayang Sekar P
9. Muhamad Fahmi H. L
10. Muhammad Agus S. L
11. Arlinda D. P
12. Aulia Alvin K. MD P
13. Nur Layli Fauziah
PMI
P
14. Durrotun Nashichatus P
15. Septyani Amalia K. P
16. Ghifarul A. L
17. Fajar Tofa K.
MD
L
18. Khoirul Aminudin L
19. Arinie P
20. Sindi Tiyas P
21. Azamy P
22. Resta P
23. M. Sofianul Khoir L
24. Aginza Novia
KPI
P
25. Fitrianing Sari P
26. Khusnul K P
27. Isma Ramadhani P
28. James Dean D.J.P L
29. Miftahul Huda L
30. Syahrul W. L
31. Fikri Yudi R. L
76
32. Shima W.W. P
33. Bina Ida M.F P
34. Aidha Safira P
35. Mifta Nur H. P
36. Adinda Fatma F. P
37. Suyatni P
38. Ika Nur Widiyanti P
39. Fitriana Sani P
40. Tri Nuryani P
41. Rina Fitriana P
Jumlah 41
C. Hasil Analisis Data dan Interpretasi
Analisis data merupakan hal yang wajib dilakukan oleh peneliti
setelah data dari responden penelitian terkumpul. Dalam analisis data
terdapat beberapa langkah yang peneliti lakukan, mulai dari memisahkan
dan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
menginput dan membagi data berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang
kemudian peneliti sajikan pada tiap variabel, menghitung data dan menguji
hipotesis penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data dengan
menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi linear sederhana (Uji
t). Yang pertama peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan
statistik deskriptif. Pada bagian tersebut, peneliti melakukan penyajian
77
data dengan menggunakan tabel angka-angka disertai persentase pada
masing-masing kolom alternatif jawaban.
Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya
hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi
dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan
membandingkan rata-rata data sampel atau populasi (Sugiyono,
2018:227). Pada analisis selanjutnya peneliti memilih menggunakan
analisis regresi linear sederhana, dengan tujuan untuk memperoleh tingkat
signifikansi hubungan atau pengaruh variabel x terhadap variabel y
sehingga dapat menguji hipotesis dalam penelitian ini.
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Dalam instrument penelitian ini, peneliti memilii pernyataan
sejumlah 20 butir, dengan 10 pernyataan untuk variabel Dakwah
Ustadz Abdul Somad di Youtube (x) dan 10 butir pernyataan lainnya
untuk variabel Persepsi keislaman Mahasiswa (y). Untuk dapat
mengetahui valid tidaknya instrument dalam penelitian ini, maka
peneliti melakukan uji validitas dalam penelitian dengan
menggunakan program SPSS 16. Peneliti juga menggunakan r tabel
product moment dengan taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05 dengan
degrees of freedom (df) = N – 2 = 41 – 2 = 39, sehingga diketahui r
tabelnya 0,316.
78
Tabel 4.2
Uji Validitas Variabel X (Dakwah UAS di Youtube)
No.
Item
Rhitung (Pearson
Correlation)
Rtabel (5%)
N = 41 Keterangan
1 0,785 0,316 Valid
2 0,759 0,316 Valid
3 0,776 0,316 Valid
4 0,662 0,316 Valid
5 0,603 0,316 Valid
6 0,497 0,316 Valid
7 0,520 0,316 Valid
8 0,838 0,316 Valid
9 0,646 0,316 Valid
10 0,488 0,316 Valid
(Olah data peneliti dengan SPSS 16, Mei 2019)
Tabel 4.3
Uji Validitas Variabel Y (Persepsi Keislaman Mahasiswa)
No.
Item
Rhitung (Pearson
Correlation)
Rtabel (5%)
N = 41 Keterangan
1 0,662 0,316 Valid
2 0,618 0,316 Valid
3 0,585 0,316 Valid
4 0,749 0,316 Valid
5 0,694 0,316 Valid
6 0,793 0,316 Valid
7 0,474 0,316 Valid
8 0,619 0,316 Valid
9 0,857 0,316 Valid
10 0,473 0,316 Valid
(Olah data peneliti dengan SPSS 16, Mei 2019)
79
Berdasarkan hasil olah data tersebut, dapat disimpulkan
bahwa setelah dilakukan uji validitas pada instrument penelitian
dengan menggunakan program SPSS 16 diperoleh nilai r hitung pada
masing-masing tabel, baik variabel x maupun y lebih besar dari pada
r tabel. Sehingga dari hasil uji validitas tersebut dapat disimpulkan
bahwa instrument penelitian dinyatakan valid dan layak untuk
digunakan.
b. Uji Reliabilitas
Tahap selanjutnya setelah uji validitas yaitu uji reliabilitas. Uji
reliabilitas ini juga menggunakan program SPSS 16 dengan variabel
x tayangan isi dakwah Ustadz Abdul Somad di youtube dan variabel
y persepsi keislaman mahasiswa. Berdasarkan Olah pada uji validitas,
diperoleh nilai r tabel sebesar 0,316. Jika Cronbach’s Alpha > r tabel
maka instrument penelitian dapat dikatakan reliabel.
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y
Variabel Jumlah Item
Pernyataan
Cronbach's
Alpha Keterangan
X:
Dakwah Ustadz Abdul
Somad di Youtube
10 0,854 Valid
Y:
Persepsi Keislaman
Mahasiswa
10 0,858 Valid
(Olah data peneliti dengan SPSS 16, Mei 2019)
80
Pada tabel tersebut diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,854 pada variabel x dan 0,858 pada variabel y. Hasil tersebut lebih
besar (>) dari nilai t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa variabel x
dan variabel y memenuhi syarat sebagai alat ukur pengambilan data.
2. Analisis Hasil Penelitian
Dalam menganalisis data dari angket yang memiliki rating skor
mulai dari 1 sampai 5, peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif
jawaban sebagai berikut:
a. Sangat Setuju (SS), merupakan rating dengan skor tertinggi bernilai
5.
b. Setuju (S) menunjukkan rating lebih rendah satu tingkat dengan
skor 4.
c. Netral (N) adalah alternatif jawaban tengah diantara rating yang
ada, dengan skor 3.
d. Tidak Setuju (TS) merupakan alternatif jawaban yang mana
berkebalikan dengan kode S yang bernilai 2.
e. Sangat Tidak Setuju (STS), yang mana merupakan alternatif
jawaban dengan skor rating paling bawah, yakni 1.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam menganalisis data dengan
angket yang memiliki rating perlu mencermati banyaknya centangan
dalam setiap kolom rating yang berbeda yang selanjutnya dikalikan
dengan frekuensi pada masing-masing kolom.
81
Dalam menganalisis hasil penelitian ini peneliti
mengelompokkannya pada masing-masing variabel. Variabel X (Isi
Dakwah Ustadz Abdul Somad di Youtube) memiliki empat dimensi
yakni metode, materi, media dan efek dakwah dengan total pernyataan
sebanyak sepuluh pernyataan. Sedangkan pada Variabel Y (Persepsi
Keislaman Mahasiswa) terdapat tiga dimensi yaitu perhatian,
pengertian dan penerimaan yang selanjutnya dari ketiga dimensi
tersebut peneliti uraikan ke dalam lima indikator, yakni perubahan
sikap, pengetahuan, motivasi, tindakan dan penilaian.
1) Variabel Isi Dakwah UAS di youtube
a) Metode Dakwah (dimensi ini memiliki dua butir pernyataan,
yang terdapat pada butir nomor 1 dan 7)
(1) Saya tertarik mendengar ceramah UAS di youtube karena
pendekatannya sangat familiar dan mudah diterima.
Tabel 4.5 Pernyataan No.1
Alternati
f
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f
Jumlah
Skor
% f Jumlah
Skor %
SS (5) 4 20 14.50% 11 55 35.03%
S (4) 11 44 31.89% 14 56 35.67%
N (3) 23 69 50% 14 42 26.75%
TS (2) 2 4 2.89% 2 4 2.55%
STS (1) 1 1 0.72% 0 0 0%
Jumlah 41 138 100% 157 100%
82
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 41
responden yang menjawab soal pertanyaan nomor 1 terdapat
perubahan yang cukup signifikan terhadap nilai pre-test dan
post-test yang peneliti lakukan. Hal tersebut terlihat khususnya
pada rating dengan jawaban Sangat Setuju (SS) persentasenya
sebesar 14.50% menjadi 35.03%, jawaban Setuju (S) yang
semula 31.89% menjadi 35.67%, dan yang lebih signifikan lagi
terdapat pada rating Netral (N) yang pada pre-test
persentasenya 50 %, pada post-test turun menjadi 26.75%.
(7) Metode yang digunakan UAS sangat baik dan menarik serta
penjelasan materi ceramahnya mudah dipahami
Tabel 4.6 Pernyataan No.7
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
F Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 9 45 30% 10 50 32%
S (4) 9 36 24% 16 64 42%
N (3) 23 69 46% 11 33 21%
TS (2) 0 0 0% 3 6 4%
STS (1) 0 0 0% 1 1 1%
Jumlah 41 150 100% 41 154 100%
Tabel tersebut menunjukkan bahwa perbedaan yang
sigifikan terlihat pada alternatif jawaban Setuju (S), yang pada
pre-test persentasenya 24% pada post-test 42% naik sekitar
18%. Selain itu terdapat pula pada alternatif jawaban Netral (N),
83
yang turun cukup signifikan sekitar 25%. Sedangkan alternatif
jawaban Tidak setuju (TS) dan Sangat tidak setuju (STS)
memiliki persentase yang paling rendah.
b) Isi/pesan dakwah (dimensi ini memiliki 5 butir pernyataan, yang
terdapat pada butir pernyataan nomor 2,3,4,5 dan 6))
(2) Materi ceramah UAS di youtube mengandung pesan untuk
lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta, Allah SWT
Tabel 4.7 Pernyataan No.2
Berdasarkan tabel tersebut terdapat perbedaan yang
cukup signifikan pada alternatif jawaban Netral (N) yang mana
nilai pada pre-test sebesar 17,5% turun menjadi 7,3%. Terdapat
kenaikan pada alternatif jawaban Setuju (S) dan Sangat Setuju
(SS), masing-masing sekitar 6% dan 4%.
(3) Materi ceramah UAS selalu berkaitan dengan fenomena
sosial masyarakat saat ini
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
F Jumlah
Skor % F
Jumlah
Skor %
SS (5) 7 35 22,6% 9 45 27%
S (4) 22 88 56,8% 26 104 63%
N (3) 9 27 17,5% 4 12 7%
TS (2) 2 4 2,5% 2 4 3%
STS (1) 1 1 0,6% 0 0 0%
Jumlah 41 155 100% 41 165 100%
84
Tabel 4.8 Pernyataan No.3
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
F Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 5 25 17% 10 50 31%
S (4) 24 96 64% 21 84 52%
N (3) 8 24 16% 9 27 17%
TS (2) 1 2 1% 1 2 1%
STS (1) 3 3 2% 0 0 0%
Jumlah 41 150 100% 41 163 100%
Berdasarkan tabel tersebut terdapat perbedaan yang
cukup signifikan pada alternatif jawaban Sangat Setuju (SS),
yang semula pada pre-test persentasenya sebesar 17% naik
sekitar 14% menjadi 31%. Pada alternatif jawaban Setuju (S)
justru turun cukup signifikan sekitar 12%.
(4) Ceramah UAS di youtube menjadikan masyarakat
memahami perbedaan antara ibadah, syariat dan akhlak
Tabel 4.9 Pernyataan No.4
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
F Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 2 10 7% 8 40 26%
S (4) 19 76 54,3% 20 80 51%
N (3) 16 48 34,3% 11 33 21%
TS (2) 2 4 3% 1 2 1%
STS (1) 2 2 1,4% 1 1 1%
Jumlah 41 140 100% 41 156 100%
85
Berdasarkan tabel tersebut terdapat perbedaan yang
cukup signifikan pada alternatif jawaban Sangat Setuju (SS)
yang naik sekitar 19%, dari pre-test 7% pada post-test menjadi
26%. Sedangan pada alternatif jawaban Netral (N) turun cukup
signifikan di angka 13%.
(5) Materi ceramah UAS selalu mengungkap perihal syari’at
Islam
Tabel 4.10 Pernyataan No.5
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 2 10 7,3% 7 35 22%
S (4) 14 56 41% 24 96 60%
N (3) 21 63 46,3% 9 27 17%
TS (2) 3 6 4,4% 1 2 1%
STS (1) 1 1 1% 0 0 0%
Jumlah 41 136 100% 41 160 100%
Berdasarkan tabel tersebut terdapat perbedaan yang
cukup signifikan pada alternatif jawaban Sangat Setuju (SS)
yang naik sekitar 15% dari pre-test ke post-test, Setuju (S) yang
tadinya 41% menjadi 60% naik sekitar 19% dan pada alternatif
jawaban Netral (N) turun sangat signifikan yakni sekitar 29%.
(6) Materi ceramah UAS mengingatkan kepada kebaikan dan
keutamaan menjaga akhlak
86
Tabel 4.11 Pernyataan No.6
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 13 65 39% 13 65 37%
S (4) 19 76 46% 26 104 60%
N (3) 8 24 14% 1 3 2%
TS (2) 1 2 1% 1 2 1%
STS (1) 0 0 0% 0 0 0%
Jumlah 41 167 100% 41 174 100%
Berdasarkan tabel tersebut terdapat perbedaan yang
cukup signifikan pada alternatif jawaban Setuju (S), yang naik
pada kisaran persentase 14%. Sedangkan pada alternatif
jawaban Netral (N) turun cukup signifikan sekitar 12%.
c) Efek
(8) Ceramah UAS menyadarkan akan pentingnya hablum
minallah dan hamblum minannas
Tabel 4.12 Pernyataan No.8
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 7 35 23% 8 40 25%
S (4) 20 80 52% 24 96 59%
N (3) 12 36 24% 9 27 17%
TS (2) 0 0 0% 0 0 0%
STS (1) 2 2 0% 0 0 0%
Jumlah 41 153 100% 41 163 100%
87
Berdasarkan tabel tersebut perbedaan yang ada tidak
cukup signifikan. Rata-rata perubahan sekitar 3% sampai 7%.
Sedangkan alternatif jwaban Tidak setuju (TS) dan Sangat tidak
setuju (STS) masih tetap, tidak ada perubahan sama sekali.
(9) Ceramah UAS mengingatkan agar senantiasa melakukan
amar ma’ruf nahi munkar
Tabel 4.13 Pernyataan No.9
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 5 25 16% 12 60 36%
S (4) 19 76 50% 19 76 46%
N (3) 17 51 34% 10 30 18%
TS (2) 0 0 0% 0 0 0%
STS (1) 0 0 0% 0 0 0%
Jumlah 41 152 100% 41 166 100%
Berdasarkan tabel tersebut terdapat perbedaan yang
cukup signifikan pada alternatif jawaban Setuju (S), yang
mana pada pre-test hanya berada pada persentase 16% pada
post-test naik 20% menjadi 36%. Berkebalikan dengan hal
itu alternatif jawaban Netral (N) memiliki perubahan yang
ckup signifikan, yakni turun sekitar 16% yang mana pada
pre-test 34% turun menjadi 18%.
88
(10) Ceramah UAS berjudul “Amalan yang paling dicintai
Allah” membuka kesadaran akan pentingnya menjaga
amalan dan ibadah”
Tabel 4.14 Pernyataan No.10
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % F
Jumlah
Skor %
SS (5) 6 30 21% 12 60 36%
S (4) 12 48 33% 19 76 46%
N (3) 21 63 43% 10 30 18%
TS (2) 2 4 3% 0 0 0%
STS (1) 0 0 0% 0 0 0%
Jumlah 41 145 100% 41 166 100%
Berdasarkan tabel tersebut terdapat perbedaan
kenaikan yang cukup signifikan pada alternatif jawaban
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) yakni masing-masing naik
sekitar 15% dan 13%, dan turun cukup signifikan pada
alternatif jawaban Netral (N) yang semula persentase pada
pre-test 48% berubah menjadi 18% pada post-test.
2) Variabel Persepsi Keislaman Mahasiswa
a) Perubahan Sikap (indikator ini memiliki dua pernyataan yakni
terdapat pada butir nomor 11 dan 18)
(11) Setelah mendengar materi ceramah UAS saya jadi lebih
percaya diri dalam menjalankan ibadah
89
Tabel 4.15 Pernyataan No.11
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
F Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 1 5 4% 6 30 20%
S (4) 18 72 52% 16 64 43%
N (3) 18 54 39% 16 48 32%
TS (2) 3 6 4% 3 6 4%
STS (1) 1 1 0% 0 0 0%
Jumlah 41 138 100% 41 148 100%
Berdasarkan tabel tersebut terlihat perbedaan yang
cukup signifikan pada alternatif jawaban Sangat Setuju (SS)
dengan taraf kenaikan sekitar 16%, dari pre-test 4% pada
post-test menjadi 20%. Serta terdapat penurunan yang cukup
signifikan sebesar 9% pada alternatif jawaban Setuju (S).
(18) Judul “Pumcak ilmu adalah akhlak” menyadarkan saya
agar senantiasa menjaga tutur kata dan tigkah laku sehari-
hari
Tabel 4.16 Pernyataan No.18
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
F Jumlah
Skor % F
Jumlah
Skor %
SS (5) 7 35 23% 16 80 47%
S (4) 17 68 45% 17 68 40%
N (3) 14 42 28% 6 18 11%
TS (2) 3 6 4% 1 2 1%
STS (1) 0 0 0% 1 1 1%
Jumlah 41 151 100% 41 169 100%
90
Berdasarkan tabel tersebut terlihat perbedaan yang
sangat signifikan pada alternatif jawaban Sangat Setuju (SS),
yang naik pada kisaran angka 24%, dan terdapat penurunan
cukup signifikan pada alternatif jawaban Netral (N) sekitar 17%.
b) Pengetahuan (pada indikator ini terdapat tiga pernyataan yang
terdapat pada butir pernyataan nomor 12, 16 dan 17)
(12) Ceramah UAS di youtube, memberikan pemahaman
kepada saya terkait tata cara wudhu yang baik dan benar
Tabel 4.17 Pernyataan No.12
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 1 5 4% 3 15 11%
S (4) 11 44 34% 13 52 37%
N (3) 25 75 58% 23 69 50%
TS (2) 2 4 3% 1 2 1%
STS (1) 2 2 0% 1 1 1%
Jumlah 41 130 100% 41 139 100%
Tabel tersebut tersebut menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang cukup signifikan antara pre-test dan post-
test. Masing-masing skor masuk menunjukkan kenaikan dan
penurunan yang wajar/normal.
(16) Berdasarkan materi ceramah UAS di youtube “perbedaan
infaq dan sodaqoh”, saya menjadi lebih paham perbedaan
antara keduanya
91
Tabel 4.18 Pernyataan No.16
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 1 5 4% 8 40 25%
S (4) 16 64 47% 18 72 46%
N (3) 20 60 44% 15 45 29%
TS (2) 2 4 3% 0 0 0%
STS (1) 2 2 0% 0 0 0%
Jumlah 41 135 100% 41 157 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pada alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) mengalami
kenaikan yang sangat signifikan yakni sekitar 21%, dan
penurunan yang cukup signifikan pada alternatif jawaban
Netral (N) yakni sekitar 15%.
(17) Ceramah UAS menyadarkan saya bahwa wajib hukumnya
mengganti sholat fardhu yang kita tinggalkan
Tabel 4.19 Pernyataan No.17
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 9 45 28% 8 40 25%
S (4) 17 68 43% 25 100 62%
N (3) 15 45 28% 6 18 11%
TS (2) 0 0 0% 2 4 2%
STS (1) 0 0 0% 0 0 0%
Jumlah 41 158 100% 41 162 100%
92
Taraf signifikansi berdasarkan tabel tersebut terlihat
pada alternatif jawaban Setuju (S) yang naik sekitar 19%.
Sedangkan berkebalikannya, alternatif jawaban Netral (N) turun
sekitar 17%.
c) Motivasi (pada indikator ini terdapat dua pernyataan, yakni pada
butir nomor 14 dan 19)
(14) Materi ceramah UAS menyadarkan saya betapa
pentingnya melakukan amalan untuk kedua orang tua
Tabel 4.20 Pernyataan No.14
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 10 50 31% 13 65 39%
S (4) 20 80 50% 19 76 46%
N (3) 10 30 19% 8 24 14%
TS (2) 0 0 0% 0 0 0%
STS (1) 1 1 0% 1 1 1%
Jumlah 41 161 100% 41 166 100%
Berdasarkan apa yang terlihat dalam tabel tersebut,
dapat dikatakan bahwa tidak ada perubahan signifikan pada
masing-masing alternatif jawaban.
19) Materi ceramah UAS tentabg “untuk apa kita hidup”
menyadarkan saya tentang tujuan hiduo manusi
sebenarnya
93
Tabel 4.21 Pernyataan No.19
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 7 35 24% 8 40 25%
S (4) 14 56 38% 20 80 50%
N (3) 16 48 33% 13 39 25%
TS (2) 3 6 4% 0 0 0%
STS (1) 1 1 0% 0 0 0%
Jumlah 41 146 100% 41 159 100%
Berdasarkan tabel tersebut yang mengalami kenaikan
yang cukup signifikan hanyalah alternatif jawaban Setuju (S)
sekitar 12%. Dan pada alternatif jawaban Netral (N) turun
sekitar 8%.
d) Tindakan (terdapat satu pernyataan yang berada pada butir
nomor 13)
(13) Setelah mendengar materi ceramah UAS yang berjudul
“sahkah shalat jika mengulang-ulang surat yang sama
pada waktu shalat”, saya menjadi lebih percaya diri
melafalkan ayat yang saya bisa dan saya pahami
94
Tabel 4.22 Pernyataan No.13
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 3 15 11% 3 15 10%
S (4) 14 56 41% 16 64 45%
N (3) 20 60 43% 21 63 44%
TS (2) 3 6 4% 0 0 0%
STS (1) 1 1 0% 1 1 1%
Jumlah 41 138 100% 41 143 100%
Berdasarkan apa yang terlihat dalam tabel tersebut, dapat
dikatakan bahwa nyaris tidak ada perubahan signifikan pada
masing-masing alternatif jawaban.
e) Penlilaian (pada indikator ini terdapat dua pernyataan)
(15) Ceramah UAS yang berjudul “Hukum pacaran dalam
Islam”, menyadarkan saya bahwa pacaran memberikan
dampak negative sereta dilarang dalam Islam
Tabel 4.23 Pernyataan No.15
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
f Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 5 25 18% 10 50 32%
S (4) 15 60 43% 18 72 46%
N (3) 15 45 32% 10 30 19%
TS (2) 5 10 7% 3 6 4%
STS (1) 1 1 0% 0 0 0%
Jumlah 41 141 100% 41 158 100%
95
Berdasarkan tabel tersebut terdapat kenaikan yang
cukup signifikan pada alternatif jawaban Sangat Setuju (SS)
dengan mengalami kenaikan persentase sebesar 14%. Dan
alternatif jawaban Netral (N) turun sekitar 13%.
(20) Secara tidak langsung, ceramah UAS di youtube dapat
mengupas permasalahan yang ada pada diri saya
Tabel 4.24 Pernyataan No.20
Alternatif
Jawaban
Pre-test (x) Post-test (y)
F Jumlah
Skor % f
Jumlah
Skor %
SS (5) 4 20 15% 6 30 20%
S (4) 10 40 29% 19 76 50%
N (3) 24 72 53% 14 42 28%
TS (2) 2 4 3% 2 4 3%
STS (1) 1 1 0% 0 0 0%
Jumlah 41 137 100% 41 152 100%
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel tersebut
terlihat alternatif jawaban Setuju (S) terdapat kenaikan yang
sangat signifikan, yakni sebesar 21%. Sebaliknya, alternatif
jawaban Netral (N) mengalami penurunan sangat signifikan
sebesar 25%.
96
3. Uji Normalitas Data
Selain melakukan uji validitas dan reliabilitas, peneliti juga
melakukan uji normalitas data dengan tujuan untuk mengetahui
apakah data dengan distribusi normal memiliki pola distribusi yang
normal atau justru sebaliknya. Uji normalitas data ini dilakukan
menggunakan program SPSS 16 dengan teknik Kolmogorov-
Smirnov Test.
Ho : Data berdistribusi normal
H1 : Data berdistribusi tidak normal
Dengan ketentuan: Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak
Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima
Tabel 4.25 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pre_test Post_test
N 41 41
Normal Parametersa Mean 71.22 77.17
Std. Deviation 10.083 10.660
Most Extreme Differences Absolute .082 .090
Positive .070 .067
Negative -.082 -.090
Kolmogorov-Smirnov Z .526 .579
Asymp. Sig. (2-tailed) .945 .891
a. Test distribution is Normal.
(olah data peneliti dengan SPSS 16, Mei 2019)
Berdasarkan uji normalitaas pada tabel tersebut diketahui
nilai Asymp.Sig sebesar 0,945 untuk pre-test dan 0,891 untuk post-
test > dari 0,05, artinya bahwa Ho diterima dan H1 ditolak.
97
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
4. Uji Statistik
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Kegunaan uji regresi sederhana adalah untuk
meramalkan (memprediksi) variabel terikat (y) bila variabel
bebas (x) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena
didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat
(kausal) variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y)
(Riduwan, 244:2015).
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti akan mencari
seberapa besar pengaruh variabel x (Isi dakwah ustadz abdul
somad) terhadap variabel y (persepsi keislaman mahasiswa)
dengan menggunakan rumus statistic uji regeresi linear
sederhana menggunakan program SPSS 16 dengan ketentuan
bahwa jika nilai signifikansi (Sig.) < (kurang dari) probabiitas
0,05 mengandung arti bahwa ada pengaruh variabel independen
(x) terhadap variabel dependen (y). Namun sebaliknya, jika
nilai signifikansi (Sig.) > (lebih dari) probabilitas 0,05
mengandung arti bahwa tidak ada pengaruh variabel
independen (x) terhadap variabel dependen (y).
Pada uji regresi ini peneliti menempatkan hasil post-test
(tes akhir) sebagai variabel x (independent variable) atau yang
98
mempengaruhi, dan hasil pre-test (tes awal) sebagai variabel y
(dependent variable) atau yang dipengaruhi.
Berdasarkan tabel hasil uji regresi dengan statistik
tersebut diperoleh nilai Sig. 0,000, dimana 0,000 < 0,05,
artinya variabel x berpengaruh terhadap variabel y. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa treatment yang dilakukan peneliti
sebelum post-test dengan nilai constant 25,053 dan nilai post-
test 0,598 berpengaruh terhadap hasil nilai pre-test atau
sebelum dilakukannya treatment.
Setelah mengetahui pengaruh variabel x dan variabel y,
selanjutnya peneliti ingin mengukur seberapa besar hubungan
antara variabel x (post-test) dengan variabel y (pre-test).
Tabel 4.26 Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
(Constant) 25.053 9.138
2.742 .009
Post_test .598 .117 .632 5.099 .000
a. Dependent Variable: Pre_test
(Olah data peneliti dengan SPSS 16, Mei 2019)
99
Dari tabel tersebut dapat dilihat pada kolom R square
menunjukkan angka 0,400 atau jika dipersentasekan adalah
40%. Artinya bahwa perbedaan nilai post-test dengan pre-test
setelah dilakukannya treatment cukup besar. Hal ini
menandakan bahwa tayangan isi dakwah Ustadz Abdul Somad
di youtube berpengaruh terhadap persepsi keislaman
mahasiswa.
b. Uji Hipotesis One Group Pre-test Post-test Design
1) Rumus Uji t non-statistik
Untuk menganalisis hasil eksperimen dengan model
pre-test - post-test one group design dilakukan dengan
rumus:
t =
Tabel 4.27 Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .632a .400 .385 7.910
a. Predictors: (Constant), Post_test
100
Tabel 4.28
Sebaran Data Hasil Pre-Test dan Post-Test
No. Pre-test Post-test D D2
1 71 87 16 256
2 62 81 19 361
3 68 75 7 49
4 58 73 15 225
5 73 74 1 1
6 76 94 18 324
7 92 98 6 36
8 74 76 2 4
9 70 78 8 64
10 79 96 17 289
11 62 87 25 625
12 73 86 13 169
13 83 85 2 4
14 79 91 12 144
15 70 83 13 169
16 81 83 2 4
17 78 82 4 16
18 64 70 6 36
19 74 80 6 36
20 80 74 -6 36
21 77 77 0 0
22 84 75 -9 81
23 77 74 -3 9
24 57 46 -11 121
25 67 67 0 0
26 70 68 -2 4
27 65 77 12 144
28 88 90 2 4
29 58 71 13 169
30 64 69 5 25
31 79 87 8 64
32 69 75 6 36
33 69 76 7 49
34 68 76 8 64
35 35 58 23 529
36 60 64 4 16
37 73 80 7 49
101
38 79 88 9 81
39 69 69 0 0
40 80 62 -18 324
41 65 62 -3 9
Jumlah 244 4626
N 41
Md 5,95122
Rumus kuadrat deviasi:
diperoleh:
t =
= 4,278
Berdasarkan hasil analisis data dengan rumus uji t
tersebut diperoleh nilai t hitung sebesar 4,278 dan nilai t tabel
dengan tingkat signifikansi 0,05 untuk uji dua fihak (two tail
test) adalah t0,05 harga t = 2,02 . Itu artinya bahwa t tabel 2,02 <
t hitung 4,278 atau t hitung 4,278 > dari t tabel 2,02. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara hasil pre-test dan
post-test signifikan.
2) Rumus Uji t dengan Statistik
Jika pada uji t pertama peneliti menggunakan rumus
analisis hasil eksperimen tanpa statistik, maka untuk
membuktikan hasil tersebut peneliti selanjutnya melakukan
= 3.174
d.b = N – 1
= 41 – 1
= 40
102
analisis hasil eksperimen dengan statistik menggunakan
program SPSS 16.
Tabel 4.29 Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Devia
tion
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre_test -
Post_test -5.951 8.908 1.391 -8.763 -3.140 -4.278 40 .000
(Olah data peneliti dengan SPSS 16, Mei 2019)
Berdasarkan hasil analisis dengan statistik tersebut
diperoleh nilai t = 4,728 dengan df (degree of freedom) = 40,
itu artinya t tabel adalah 2,02. Maka dapat disimpulkan bahwa
hasil analisis ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan
antara hasil pre-test dengan post-test.
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh antar variabel,
peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho (Hipotesis Nol):
Tidak ada pengaruh antara tayangan isi dakwah Ustadz
Abdul Somad di youtube terhadap persepsi keislaman
mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga
103
H1 (Hipotesis Alternatif):
Ada pengaruh antara tayangan isi dakwah Ustadz Abdul
Somad di youtube terhadap persepsi keislaman mahasiswa
Fakultas Dakwah IAIN Salatiga
Dengan kriteria pengujian, berdasarkan nilai t:
1. Jika nilai t hitung < t tabel dengan taraf signifikansi 0,05
maka Ho ditolak.
2. Jika nilai t hitung > t tabel dengan taraf signifikansi 0,05
maka H1 diterima.
Berdasarkan hasil analisis yang telah peneliti paparkan
tersebut, bahwa t tabel dengan rumus df (degree of freedom) = N –
1 = 41 – 1 = 40, diketahui t tabelnya 2,02. Jadi hasil dari uji t baik
itu dengan metode statistik menggunakan program SPSS 16 atau
dengan rumus uji t non-statistic diperoleh nilai t hitung sebesar
4,278 > 2,02 dengan signifikansi 0,000 maka dapat dinyatakan
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima.
104
D. Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan responden sebanyak
empat puluh satu (41) responden yang mana merupakan mahasiswa
Fakultas Dakwah IAIN Salatiga angkatan tahun 2017 (semester 4). Dalam
eksperimennya peneliti memberikan kuesioner dengan total pernyataan
sebanyak 20 kepada responden. Dari 20 pernyataan tersebut setidaknya
terdiri atas 10 pernyataan untuk variabel x dan 10 pernyataan lainnya
adalah variabel y. Karena penelitian ini menggunakan model one group
pre-test-postest design, maka peneliti mengabaikan kriteria atau jenis
pernyataan dalam kuesioner. Peneliti lebih memperhatikan nilai
eksperimen pada hasil pre-test dan post-test. Sehingga kemudian peneliti
mengklasifikasikan nilai post-test sebagai variabel x (independent
variable) dan nilai pre-test sebagai variabel y (dependent variable).
Selanjutnya untuk mengetahu pengaruh antara variabel x dan y dilakukan
analisis data eksperimen dengan statistik menggunakan program SPSS
versi 16.
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel tersebut, terlihat bahwa
rata-rata hasil pre-test dan post-test mengalami perubahan yang cukup
signifikan, itu artinya responden merespon positif terhadap treatment yang
peneliti lakukan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tayangan isi
dakwah Ustadz Abdul Somad memberikan rangsangan positif terhadap
persepsi keislaman mahasiswa. Pada analisis uji regresi linear sederhana
diperoleh tingkat signifikansi 0,000 dimana lebih rendah atau < (kurang
105
dari) 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel x berpengaruh terhadap
variabel y. Sedangkan pada analisis data hasil eksperimen dengan statistik
maupun non-statistik diperoleh nilai t hitung sebesar 4,278 yang mana >
(lebih besar) dari nilai t tabel yang hanya sebesar 2,02, sehingga dapat
dinyatakan terdapat pengaruh signifikan tayangan isi dakwah Ustadz
Abdul Somad di youtube terhadap persepsi mahasiswa Fakultas Dakwah
IAIN Salatiga.
Selanjutnya peneliti melakukan pengukuran koefisien pengaruh
variabel x terhadap variabel y. Peneliti menggunakan nilai koefisien
korelasi pada tabel interval korelasi bilangan yang mana menyatakan
seberapa besar kekuatan hubungan atau pengaruh antara kedua variabel
tersebut.
Tabel 4.30
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan (Syofian, 2013)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Berdasarkan nilai tabel koefisien tersebut, maka uji korelasi antara
tayangan isi dakwah ustadz abdul somad di youtube terhadap persepsi
keislaman mahasiswa sebesar 0,400 termasuk dalam kategori cukup kuat.
106
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang cukup kuat antara tayangan isi dakwah ustadz abdul somad di
youtube terhadap persepsi keislaman mahasiswa. Dari sini dapat
dinyatakan pula bahwa mahasiswa memiliki respon yang cukup positif
terhadap isi dakwah Ustadz Abdul Somad di youtube.
107
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa,
terdapat perbedaan signifikan antara hasil pre-test dan post-test, hal
tersebut terlihat dari hasil analisis data dengan rumus uji t yang mana
diperoleh nilai t hitung sebesar 4,278 dan diketahui nilai t tabel dengan
t0,05 harga t = 2,02 . Itu artinya bahwa t hitung 4,278 > dari t tabel
2,02. Sehingga dapat dinyatakan bahwa perbedaan antara hasil pre-test
dan post-test signifikan. Selanjutnya dari sini dapat disimpulkan,
bahwa isi dakwah Ustadz Abdul Somad berpengaruh cukup kuat
terhadap persepsi keislaman mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN
Salatiga angkatan tahun 2017. Hal tersebut terlihat dari nilai R Square
dan pada nilai koefisien korelasi yang mengukur kekuatan hubungan
atau pengaruh sebesar 0,400 sehingga termasuk dalam kategori cukup.
Sehingga dapat dinyataan pula bahwa tayangan isi dakwah Ustadz
Abdul Somad di youtube memberikan stimulus yang cukup baik
kepada mahasiswa. Isi atau materi dakwah yang disampaikan beliau
variatif, mulai dari perihal aqidah, syariat, dan akhlak al karimah.
Dapat dinyatakan pula bahwa isi dakwah Ustadz Abdul Somad cukup
baik, mulai dari metode, materi/pesan, media serta efek dakwah Ustadz
108
Abdul Somad mendapat respon positif dari mahasiswa yang menjadi
responden penelitian
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang
dapat peneliti sampaikan, diantaranya:
1. Untuk pihak atau akun (orang/kelompok) yang membagikan
video apapun itu khususnya video dakwah Ustadz Abdul Somad
di jejaring media sosial kontemporer youtube, agar lebih
memperhatikan kualitas video dan audio yang uploadnya.
Sehingga penonton atau mad’u dapat menikmati video unggahan
tersebut dengan baik dan dapat mempelajari pesan yang
disampaikan dalam video tersebut dengan baik pula.
2. Untuk para pegiat dakwah, agar dapat mempelajari media baru
dnegan maksud mematangkan strategi dakwah yang sesuai
dengan kondisi khalayak atau mad’u saat ini. Karena, saat ini
media mempunyai peran penting dalam menyebarkan informasi,
hal tersebut dapat dijadikan inovasi untuk para da’i agar bisa
berbagi ilmu/pengetahuan keagamaan kepada orang lain dengan
cara yang lebih mudah dan efektif.
3. Untuk pembaca yang budiman, diharapkan dapat mengambil sisi
positif dari penelitian ini. Bahwa masing-masing da’i memiliki
cara atau metode serta pemahaman agama yang berbeda dalam
berdakwah. Siapapun itu da’inya, semoga tetap memberikan
109
respon positif dan dapat mengambil pelajaran terhadap apa yang
disampaikan da’i tersebut.
4. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti lebih
mendalam terkait dakwah dengan media baru agar dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan serta referensi untuk peneliti
lainnya.
110
DAFTAR PUSTAKA
A. W. Suranto. 2001. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Graha Ilmu
Adib, Muhammad. 2017. Skripsi: Persepsi Mahasiswa IMARAH terhadap
Dakwah Ustadz Azhar Idrus di Media Youtube. UIN Raden
Fatah Palembang
Amin, Samsul Munir. 2008. Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta
. 2013. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah
Anas, Ahmad. 2002. Paradigma Dakwah Kontemporer. Semarang: PT.
Pustaka Rizki Putra
Arifin, Anwar, 2011. Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Aripudin, Asep. 2011. Pengembangan Metode Dakwah: Respon Da’i
Terhadap Dinamika Kehidupan di Kaki Ceremai. Jakarta:
RajaGrafindo Persada
Asmuni Syukri. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dawah Dalam Islam.
Surabaya: Al Ikhlas
Bachtiar, Wardi. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta : Logos
Wacana Ilmu
Basit, Abdul. 2005. Wacana Dakwah Kontemporer. Purwokerto: Pustaka
Pelajar Offset
Berger, Charles R, dkk. 2015. Handbook Ilmu Komunikasi. Bandung: Nusa
Media
Budiargo, Dian. 2015. Berkomunikasi Ala Net Generation. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahsa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Dimyati, Mahmud. 1990. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: BPFE
Eribka Ruthellia David, dkk. 2017. Pengaruh Konten Vlog dalam Youtube
terhadap Pembentukan Sikap Mahasiswa Ilmu Komunikasi
111
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi. e-
journal “Acta Diurna” Volume VI. No.1
Febilia, Adwinda. 2016. Skripsi: Persepsi Mahasiswa Fakultas Dakwah
Dan Komunikasi Terhadap Konsep Kebhinekaan Dalam
Ceramah Ustadz Abdul Somad Melalui Media Youtube. UIN
Raden Fatah Palembang
Hayati, Umi. 2017. Nilai-nilai dakwah: aktivitas ibadah dan perilaku sosial.
Pemalang: INJECT
Ilaihi, Wahyu, 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Irwanto, 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prehallindo
Jum’ah Amin dan Abdul Aziz. 2011. Fiqih Dakwah: studi atas berbagai
prinsip dan kaidah yang harus dijadikan acuan dalam dakwah
Islamiah. Solo
Kriyantono, Rahmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana- Prenadamedia Grup
Liliweri, Alo. 2015. Komunikasi Antar Personal. Jakarta: Prenadamedia
Grup
. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta:
Kencana
Linda, Davidoff, 1988. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga
Malcolm Hardy dan Steve Heyes, 1988. Pengantar Psikologi-Edisi Kedua.
Jakarta: Erlangga
Moh. Ali Aziz, 2016. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana- Prenadamedia Group
, 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenadamedia Grup
Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Morissan, 2013. Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta:
Kencana
Mulyana, Deddy, 2000. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Munir, M. 2009. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana
Ni’amul Qohar dan Muhammad Yusuf, 2018. Abdul Somad Ustadz Zaman
Now. Jakarta: Mutiara Media
112
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Rahim, Syaiful. 2016. Teori Komunikasi Perspektif, Ragam Dan Aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta
Rakhmat, jalaluddin. 1986. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Rasimin. 2018. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis Kualitatif.
Yogyakarta: Mitra Cendekia
Riduan. 2015. Dasar-dasar Statistika-Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta
Rulli Nasrullah. 2015. Media sosial perspektif komunikasi, budaya dan
sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Sadiah, Dewi. 2015. Metode Penelitian Dakwah. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Saputra, wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta
Sartika, Paramita Widya. 2017. Skripsi: Persepsi Mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Alauiddin Terhadap Program
Hitam Putih di Trans7. UIN Alauiddin Makassar
Shaleh, Abdul Rahman & Muhbib Abdul Wahab. 2004. Psikologi Suatu
Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media
Singarimbun Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai.
Jakarta: LP3ES
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif . Bandung: Alfabeta
. 2016. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers
Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Startegi Dakwah Islam. Surabaya: al-
Ikhlas
Tasmara, Toto. 1987. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama
Tim Redaksi Qultummedia, 2018. Ustadz Abdul Somad Ustadz Zaman Now.
Jakarta: QultumMedia
113
Walgito, Bimo, 1997. Pengantar Psikologi Umum- Edisi Revisi.
Yogyakarta: Andi Offset
Wibowo, 2013. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers
Widjaya, H. A. W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadameida group
Zuldafrial. 2012. Penelitian Kuantitatif. Surakarta: Media Perkasa
https://www.youtube.com/watch?v=4YCEFvWyyUc diakses pada 14 April
2019 pukul 17.15
https://www.youtube.com/watch?v=LR4OqXNMedw diakses pada 14 April
2019 pukul 17.32
https://www.youtube.com/watch?v=x_o1A-2w6Hc diakses pada 14 April
2019 pukul 17.36
https://www.youtube.com/watch?v=4-5vue8LCOE8 diakses pada 14 April
2019 pukul 17.43
https://www.youtube.com/watch?v=cTIIBoUUQ8Y diakses pada 14 April
2019 pukul 17.49
https://www.youtube.com/watch?v=4YLMlekCEOk diakses pada 17 April
2019 pukul 23.20
https://www.youtube.com/watch?v=xCsJn8lyc7A diakses pada 14 April
2019 pukul 23.07
114
LAMPIRAN-LAMPRAN
115
KUESIONER PENELITIAN
“PENGARUH ISI DAKWAH USTADZ ABDUL SOMAD DI YOUTUBE
TERHADAP PERSEPSI KEISLAMAN MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH
IAIN SALATIGA ANGKATAN TAHUN 2017”
Nama Responden : .............................................................................................
Program Studi : .............................................................................................
Usia : .............................................................................................
Jenis Kelamin : .............................................................................................
Alamat : .............................................................................................
.............................................................................................
Keterangan:
Rating SS S N TS STS
Skor 5 4 3 2 1
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Responden:
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Kuesioner ini semata-mata hanya untuk keperluan akademis atau penelitian
2. Mohon baca dan jawab semua pernyataan dengan teliti, jujur serta ikhlas
untuk membantu peneliti
3. Berilah tanda cheklist () pada jawaban yang anda anggap paling benar
4. Bantuan dan kerjasama anda untuk melengkapi kuesioner ini sangatlah
berarti dan peneliti ucapkan terimakasih.
116
No. PERNYATAAN SS S N TS STS
1.
Saya tertarik mendengar ceramah UAS di
youtube karena pendekatannya sangat familiar
dan mudah diterima
2.
Materi ceramah Ustadz Abdul Somad di
youtube mengandung pesan untuk lebih
mendekatkan diri kepada sang pencipta, Allah
SWT
3. Materi ceramah UAS selalu berkaitan dengan
fenomena sosial di masyarakat saat ini
4.
Ceramah UAS di youtube menjadikan
masyarakat memahami perbedaan antara ibadah,
syariat, dan akhlak
5. Materi ceramah UAS selalu mengungkap
perihal syari’at Islam
6. Materi ceramah UAS mengingatkan kepada
kebaikan dan keutamaan menjaga akhlak
7.
Metode yang digunakan UAS sangat baik dan
menarik serta penjelasan Materi ceramahnya
mudah dipahami
8. Ceramah UAS menyadarkan akan pentingnya
hablum minallah dan hablum minannas
9. Ceramah UAS mengingatkan agar senantiasa
melakuan amar ma’ruf nahi munkar
10.
Ceramah UAS berjudul “Amalan yang paling
dicintai Allah” membuka kesadaran akan
pentingnya menjaga amalan dan ibadah
11.
Setelah mendengar Materi ceramah UAS saya
jadi lebih percaya diri dalam menjalankan
ibadah
12.
Ceramah UAS di youtube, memberikan
pemahaman kepada saya terkait tata cara wudhu
yang baik dan benar
13.
Setelah mendengar Materi ceramah UAS yang
berjudul “sahkah shalat jika mengulang-ulang
surat yang sama pada waktu shalat”, saya
menjadi lebih peraya diri melafalkan ayat yang
saya bisa dan pahami
14.
Materi ceramah UAS menyadarkan saya betapa
pentingnya melakukan amalan untuk kedua
orang tua
15. Ceramah UAS yang berjudul “Hukum Pacaran
dalam Islam”, menyadarkan saya bahwa
117
pacaran memberikan dampak negatif serta
dilarang dalam Islam
16.
Berdasarkan materi ceramah UAS di youtube
“Perbedaan Infaq dan Shodakoh”, saya
menjadi lebih paham perbedaan antara
keduanya
17.
Ceramah UAS menyadarkan saya bahwa wajib
hukumnya mengganti sholat yang kita
tinggalkan
18.
Judul “puncak ilmu adalah akhlak”
menyadarkan saya agar senantiasa menjaga
tutur kata dan tingkah laku sehari-hari
19.
Materi ceramah UAS tentang “untuk apa kita
hidup” menyadarkan saya tentang tujuan hidup
manusia sebenarmya
20.
Secara tidak langsung, ceramah UAS di youtube
dapat mengupas permasalahan yang ada pada
diri saya
118
Correlations
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 Item_10
Skor_
total
Item_1 Pearson
Correlation 1 .523
** .673
** .654
** .277 .226 .429
** .654
** .387
* .269 .785
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .080 .155 .005 .000 .012 .088 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Item_2 Pearson
Correlation .523
** 1 .514
** .516
** .463
** .348
* .292 .603
** .488
** .249 .759
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .002 .026 .064 .000 .001 .116 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Item_3 Pearson
Correlation .673
** .514
** 1 .607
** .238 .257 .333
* .718
** .439
** .211 .776
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .134 .104 .033 .000 .004 .185 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Item_4 Pearson
Correlation .654
** .516
** .607
** 1 .279 -.082 .348
* .456
** .212 .256 .662
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .078 .609 .026 .003 .183 .107 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Item_5 Pearson
Correlation .277 .463
** .238 .279 1 .364
* .203 .429
** .438
** .409
** .603
**
Sig. (2-tailed) .080 .002 .134 .078 .019 .204 .005 .004 .008 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Item_6 Pearson
Correlation .226 .348
* .257 -.082 .364
* 1 .198 .441
** .262 .343
* .497
**
Sig. (2-tailed) .155 .026 .104 .609 .019 .214 .004 .097 .028 .001
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Item_7 Pearson
Correlation .429
** .292 .333
* .348
* .203 .198 1 .256 .266 -.060 .520
**
Sig. (2-tailed) .005 .064 .033 .026 .204 .214 .106 .093 .708 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Item_8 Pearson
Correlation .654
** .603
** .718
** .456
** .429
** .441
** .256 1 .574
** .380
* .838
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .005 .004 .106 .000 .014 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Item_9 Pearson
Correlation .387
* .488
** .439
** .212 .438
** .262 .266 .574
** 1 .326
* .646
**
Sig. (2-tailed) .012 .001 .004 .183 .004 .097 .093 .000 .038 .000
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
119
Item_10 Pearson
Correlation .269 .249 .211 .256 .409
** .343
* -.060 .380
* .326
* 1 .488
**
Sig. (2-tailed) .088 .116 .185 .107 .008 .028 .708 .014 .038 .001
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
Skor_tot
al
Pearson
Correlation .785
** .759
** .776
** .662
** .603
** .497
** .520
** .838
** .646
** .488
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .001
N 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 41 100.0
Excludeda 0 .0
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.854 10
120
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 32.93 25.070 .717 .827
Item_2 32.51 24.956 .680 .829
Item_3 32.63 24.038 .689 .828
Item_4 32.88 26.010 .561 .840
Item_5 32.98 26.974 .502 .845
Item_6 32.22 27.926 .381 .854
Item_7 32.71 26.862 .372 .860
Item_8 32.56 23.852 .778 .819
Item_9 32.46 27.305 .568 .841
Item_10 32.76 28.039 .373 .855
121
Correlations
Item_1
1
Item_1
2
Item_1
3
Item_1
4
Item_1
5
Item_1
6
Item_1
7
Item_1
8
Item_1
9
Item_2
0
Skor_t
otal
Item_11 Pearson
Correlation 1 .414
** .368
* .498
** .370
* .453
** .167 .352
* .469
** .428
** .662
**
Sig. (2-tailed) .007 .018 .001 .017 .003 .302 .024 .002 .005 .000
N 41 41 41 41 41 41 40 41 41 41 41
Item_12 Pearson
Correlation .414
** 1 .438
** .421
** .285 .474
** .280 .131 .354
* .359
* .618
**
Sig. (2-tailed) .007 .004 .006 .071 .002 .080 .413 .023 .021 .000
N 41 41 41 41 41 41 40 41 41 41 41
Item_13 Pearson
Correlation .368
* .438
** 1 .413
** .231 .664
** .260 .248 .372
* .148 .585
**
Sig. (2-tailed) .018 .004 .007 .146 .000 .106 .118 .016 .356 .000
N 41 41 41 41 41 41 40 41 41 41 41
Item_14 Pearson
Correlation .498
** .421
** .413
** 1 .564
** .474
** .339
* .441
** .612
** .164 .749
**
Sig. (2-tailed) .001 .006 .007 .000 .002 .032 .004 .000 .305 .000
N 41 41 41 41 41 41 40 41 41 41 41
Item_15 Pearson
Correlation .370
* .285 .231 .564
** 1 .444
** .192 .360
* .637
** .294 .694
**
Sig. (2-tailed) .017 .071 .146 .000 .004 .235 .021 .000 .062 .000
N 41 41 41 41 41 41 40 41 41 41 41
Item_16 Pearson
Correlation .453
** .474
** .664
** .474
** .444
** 1 .215 .431
** .692
** .277 .793
**
Sig. (2-tailed) .003 .002 .000 .002 .004 .183 .005 .000 .080 .000
N 41 41 41 41 41 41 40 41 41 41 41
Item_17 Pearson
Correlation .167 .280 .260 .339
* .192 .215 1 .371
* .376
* .002 .474
**
Sig. (2-tailed) .302 .080 .106 .032 .235 .183 .018 .017 .990 .002
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Item_18 Pearson
Correlation .352
* .131 .248 .441
** .360
* .431
** .371
* 1 .703
** .078 .619
**
Sig. (2-tailed) .024 .413 .118 .004 .021 .005 .018 .000 .627 .000
N 41 41 41 41 41 41 40 41 41 41 41
Item_19 Pearson
Correlation .469
** .354
* .372
* .612
** .637
** .692
** .376
* .703
** 1 .324
* .857
**
Sig. (2-tailed) .002 .023 .016 .000 .000 .000 .017 .000 .039 .000
N 41 41 41 41 41 41 40 41 41 41 41
Item_20 Pearson
Correlation .428
** .359
* .148 .164 .294 .277 .002 .078 .324
* 1 .473
**
122
Sig. (2-tailed) .005 .021 .356 .305 .062 .080 .990 .627 .039 .002
N 41 41 41 41 41 41 40 41 41 41 41
Skor_tot
al
Pearson
Correlation .662
** .618
** .585
** .749
** .694
** .793
** .474
** .619
** .857
** .473
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .002
N 41 41 41 41 41 41 40 41 41 41 41
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 97.6
Excludeda 1 2.4
Total 41 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.858 10
123
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_11 31.72 25.076 .608 .841
Item_12 31.85 25.772 .519 .848
Item_13 31.82 26.046 .531 .848
Item_14 31.10 23.990 .677 .834
Item_15 31.50 24.000 .579 .844
Item_16 31.80 24.626 .731 .832
Item_17 31.12 27.138 .357 .861
Item_18 31.35 25.464 .532 .847
Item_19 31.47 22.410 .798 .822
Item_20 31.70 26.933 .339 .863
124
125
126
127
128
129
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pre_test 41 71.22 10.083 35 92
Post_test 41 77.17 10.660 46 98
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pre_test Post_test
N 41 41
Normal Parametersa Mean 71.22 77.17
Std. Deviation 10.083 10.660
Most Extreme Differences Absolute .082 .090
Positive .070 .067
Negative -.082 -.090
Kolmogorov-Smirnov Z .526 .579
Asymp. Sig. (2-tailed) .945 .891
a. Test distribution is Normal.
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pre_test 71.22 41 10.083 1.575
Post_test 77.17 41 10.660 1.665
130
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pre_test & Post_test 41 .632 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre_test -
Post_test -5.951 8.908 1.391 -8.763 -3.140 -4.278 40 .000
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Pre_test 71.22 10.083 41
Post_test 77.17 10.660 41
Correlations
Pre_test Post_test
Pearson Correlation Pre_test 1.000 .632
Post_test .632 1.000
Sig. (1-tailed) Pre_test . .000
Post_test .000 .
N Pre_test 41 41
Post_test 41 41
Variables Entered/Removedb
131
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Post_testa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Pre_test
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .632a .400 .385 7.910
a. Predictors: (Constant), Post_test
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1626.880 1 1626.880 26.002 .000a
Residual 2440.144 39 62.568
Total 4067.024 40
a. Predictors: (Constant), Post_test
b. Dependent Variable: Pre_test
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 25.053 9.138 2.742 .009 6.571 43.536
Post_test .598 .117 .632 5.099 .000 .361 .836
a. Dependent Variable: Pre_test
132
GAMBAR HASIL SCREENSHOOT PENELITI TERHADAP DAKWAH
USTADZ ABDUL SOMAD DI YOUTUBE
Gambar 1. Judul: “Sahkah shalat jika mengulang-ulang surat yang sama pada
saat shalat”
Gambar 2. Judul: “Amalan yang paling dicintai Allah”
133
Gambar 3. Judul: “Puncak ilmu adalah Akhlak”
Gambar 4. Judul: “Cara mengganti sholat yang pernah ditinggalkan”
134
Gambar 5. Judul: “Perbedaan Infaq dan Shodaqoh”
Gambar 6. Judul: “Hukum pacaran dalam Islam”
.
135
Gambar 7. Judul: “Untuk apa kita hidup di dunia”
136
GAMBAR 8. SUASANA PADA SAAT DILAKSANAKAN EKSPERIMEN
PENELITIAN
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
MACHBUB HAMBALI
Address : Jln. Sunan Geseng Km.01
Dsn. Tirto RT.03/RW.01
Ds.Tirto, Kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang 56196
Cellphone : 0822 23753742
Email : bobhambali2@gmail.com
Place, Date of Birth : Magelang, 21st of April 1997
Age : 22 years old
Status : Single
Religion : Islam
MI MA’ARIF TIRTO GRABAG : Graduated 2008
MTs MA’ARIF 03 GRABAG : Graduated 2011
MAS MA’ARIF GRABAG : Graduated 2015
IAIN SALATIGA : Graduated 2019
HMJ KPI
PMII SALATIGA
TEATER GETAR
SENAT MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH
PIK SAHAJASA IAIN SALATIGA
FORUM GENRE SALATIGA
PANDAWA SALATIGA
PERSONAL DETAILS
EDUCATION
ORGANIZATION
Recommended