View
9
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016-2018
SKRIPSI
Oleh
ADYTIA RAHMAN
NIM 105731105016
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
HALAMAN JUDUL
PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016-2018
SKRIPSI
Oleh ADYTIA RAHMAN
NIM 105731105016
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
iii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah saya ini kupersembahkan untuk :
1. Ayahanda Abdul Rahman Bin Junaid dan ibunda-ku tercinta Burhani
terima kasih atas segala kasih sayang yang berlimpah dari mulai saya
terlahir ke dunia ini hingga saya sampai saat ini, terimakasih atas
segala limpahan doa yang tak berkesudahan serta terima kasih atas
segala pengorbanan yang telah engkau lakukan selama ini dan untuk
saudara-saudari, kakak ku Dewi Ramandhani , Nur Rahmi S. Farm,
Rian Antono Rahman, serta ketiga Adik-adikku tersayang
Nursyamsinar Rahman, Muh. Jafar Rahman dan Suci Amelia terima
terlebih untuk ponakan saya Muh. Ghazy Javier Aktam terima kasih
atas segala doa dan dukungan yang telah kalian haturkan.
Kupersembahkan sebuah tulisan yang ku tuliskan diatas lembaran
putih ini yang ku rangkai dari kata demi kata dan kalimat yang diiringi
dengan berjuta makna kehidupan yang tak lain sebagai ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya. Dan juga sebagai bentuk
warisan dari bapak dan ibu dalam hal ini bukan bentuk materi tetapi
sebuah pendidikan.
2. Bapak dan Ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini
tulus dan ikhlas meluangkan waktunya menuntun dan memberi
arahan dalam menyelesaikan karya ini.
3. Para sahabat dan teman-teman yang selalu memberi bantuan dan
semangat beserta dukungan dalam penyelesaian karya ini.
MOTTO HIDUP
“Jangan pergi mengikuti kemana jalan akan berujung. Buat jalanmu
sendiri dan tinggalkan jejak”
iv
“Sejatinya langkah kaki bukan soal kanan tapi soal kiri dan kanan, kiri dan
kanan melangkah secara bergantian begitulah hidup semua harus
beriringan. Dan janganlah gegabah untuk mengangkasa ketika bulu sayap
belum tumbuh”
“Sesungguhnya ALLAH tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali
mereka mengubah keadaan mereka sendiri”
(Q.S Ar Ra’ad
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedungiqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
v
LEMBAR PERSETUJUANSKRIPSI
Judul Penelitian : “Pengaruh Kebijakan Hutang, Struktur Modal Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-
2018“.
Nama Mahasiswa : Adytia Rahman
No. Stambuk/ NIM : 105731105016
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diujiankan serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi yang dilaksanakan pada tanggal 6 November 2020 di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis di Ruangan IQ 7.1 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
Makassar, November 2020
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hj. Ruliaty, MM Mira, SE.,M.AK
NIDN 0009095406 NIDN 093038803
Mengetahui Ketua Program Studi Akuntansi,
Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP
NBM : 1 073428
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedungiqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
vi
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi atas Nama Adytia Rahman, NIM : 105731105016, diterima dan
disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: /1442H/2020 M, Pada tanggal
27 Rabiul Awal 1442 H/ 13 November 2020 M, sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
27 Rabiul Awal 1442 H
Makassar,
13 November 2020 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (………….)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...………..)
(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...………..)
(WD I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Dr. Ansyarif, SE., M.Si., Ak (………….)
2. Mira, SE., M.Ak (………….)
3. Asriani Hazan, SE., M.Sc (………….)
4. Abd Salam, SE. M.Si., Ak.CA.CSP (………….)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedungiqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
vii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Adytia Rahman
Stambuk : 105731105016
Jurusan : Akuntansi
Dengan judul : “Pengaruh Kebijakan Hutang, Struktur Modal Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-
2018“.
Dengan ini menyatakan bahwa :
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, November 2020
Yang Membuat Pernyataan
Adytia Rahman NIM.105731105016
Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ismail Rasulong, SE.,MM NBM. 903 078
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. Ismail Badollahi,SE,M.Si.Ak.CA.CSP NBM. 1 073 428
v
ABSTRAK
Adytia Rahman, 2020. “Pengaruh Kebijakan Hutang, Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018“. Skripsi Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Ruliaty dan Mira.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kebijakan Hutang (Debt to Asset Ratio /DAR), Struktur Modal (Debt to Asset Ratio /DER) terhadap Profitabilitas(Return on Equity/ROE) pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018. Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatori. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan melihat pengaruh DAR, DER terhadap Profitabilitas pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Alat analisis yang digunakan adalah program SPSS versi 22.
Hasil dari penelitian ini adalah, variabel DAR berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap profitabilitas, dan variabel DAR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci: Kebijakan Hutang (DAR), Struktur Modal (DER).
vi
ABSTRACT
Adytia Rahman, 2020. "The Effect of Debt Policy, Capital Structure on
Profitability in Property and Real Estate Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange 2016-2018". Thesis Accounting Study Program Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Ruliaty and Mira.
This study aims to determine the effect of Debt Policy (Debt to Asset Ratio / DAR), Capital Structure (Debt to Asset Ratio / DER) on Profitability (Return on Equity / ROE) in property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016. -2018. This study uses a quantitative research approach with explanatory research type. This study aims to examine and see the effect of DAR, DER on profitability in property and real estate companies on the Indonesia Stock Exchange. This research uses multiple linear regression analysis method. The analysis tool used is the SPSS version 22 program.
The results of this study are, the DAR variable has a positive but insignificant effect on profitability, and the DAR variable has a significant positive effect on profitability in property and real estate companies on the Indonesia Stock Exchange. Keywords: Debt Policy (DAR), Capital Structure (DER).
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syukur Allhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Pengaruh Kebijakan Hutang, Struktur Modal Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2016-2018”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, kepada keluarga serta sahabat-sahabat beliau yang telah
menerbarkan permadani-permadani kebenaran dan memerangi benih-benih
kebatilan hingga kita dapat merasakan ketentraman hidup saat ini.
Terima kasih pula kepada kedua orang tua, Bapak Abdul Rahman dan
Ibu Burhani yang selalu mendoakan penulis dalam setiap langkahnya, yang
selalu memberi dukungan, memberi motivasi dan berkorban demi masa depan
penulis dan juga kepada saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa
mendoakan, membantu dan memberi dorongan kepada penulis selama ini.
Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan
cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menemui kesulitan dan
hambatan dalam penulisan dan penyusunan, namun berkat do’a, dukungan
viii
dan bimbingan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.,Ak.CA.,CSP selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. IbuDr. Hj. Ruliaty, MM, selaku pembimbing I yang telah berkenang
meluangkan waktunya guna membimbing, dan memberikan arahan serta
memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. IbuMira, SE.,M.AK, selaku pembimbing II yang telah membimbing,
memberikan pengarahan kepada penulis dan memberi petunjuk serta
saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen serta yang termasuk dalam ruang lingkup
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang
telah memberikan pengajaran serta ilmunya kepada penulis selama masa
perkuliahan.
7. Kepada seluruh staf (tata usaha) yang telah memberikan pelayanan yang
baik selama ini.
8. Kepada teman-teman seperjuangan Akuntansi 16.B yang telah
memberikan bagitu banyak sumbangan pemikiran, selalu memotivasi dan
nasihat ketika penulis berpikir untuk menyerah.
9. Kepada kakak-kakak khususnya di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
ix
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang juga selalu
mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis.
10. Kepada kakanda dan jajaran direksi CV. REDEFA CHICK memberikan
bagitu banyak sumbangan pemikiran, selalu memotivasi dan nasihat
ketika penulis berpikir untuk menyerah.
11. Kepada adik-adik khususnya di Jurusan Akuntansi fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang juga selalu mendoakan
dan memberi dukungan kepada penulis.
12. Para sahabat-sahabatku yang juga berperan penting dan membantu
penulis selama ini.
13. Kepada teman-teman Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia Simpul Sul-
Sel yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan motivasi
serta nasehat-nasehat yang sangat membantu penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
14. Serta saudara-saudaraku di perantauan terkhusus penghuni Wisma
Pattinjo yang memberikan doa, dukungan, masukan, dan motivasi selama
ini yang tak mampu penulis tuliskan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan
kekurangan tidak lepas dari kodrat kita sebagai manusia biasa. Demikian juga
halnya dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis berharap kiranya skripsi ini
dapat memberikan manfaat baik bagi pembaca maupun penulis.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, Oktober 2020
ADYTIA RAHMAN
x
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................ i HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................. v LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................ vii ABSTRAK .......................................................................................... viii ABSTRACK ....................................................................................... ix KATA PENGANTAR .......................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 8
A. Tinjauan Teoritis ....................................................................... 8
1. Profitabilitas ....................................................................... 8
2. Kebijakan Hutang ............................................................... 13
3. Struktur Modal .................................................................... 17
B. Penelitian Terdahulu ................................................................ 28
C. Kerangka Konsep ..................................................................... 32
D. Hipotesis .................................................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 34
A. Pendekatan Penelitian ............................................................. 34
B. Lokasi Dan Waktu .................................................................... 34
C. Populasi Dan Sampel ............................................................... 35
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 40
E. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ........................ 42
xi
F. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 44
G. Metode Analisis ........................................................................ 47
H. Uji Hipotesis ............................................................................. 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 51
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 51
1. Gambaran Umum Perusahaan .......................................... 51
2. Deskripsi Data atas Variabel .............................................. 55
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 62
B. Pembahasan ............................................................................ 70
1. Analisis Data Penelitian ..................................................... 70
2. Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 72
BAB V KESIMPULAN ........................................................................ 80
A. Kesimpulan .............................................................................. 80
B. Saran ....................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 84
LAMPIRAN......................................................................................... 83
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 28
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan .......................................................................... 35
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ............................................................................ 39
Tabel 3.3 Pengukuran Variabel ....................................................................... 42
Tabel 3.4 Pengambilan Keputusan ada tidaknya autokorelasi ....................... 47
Tabel 4.1 Data Variabel Kebijakan Hutang ..................................................... 57
Tabel 4.2 Data Variabel Struktur Modal .......................................................... 58
Tabel 4.3 Data Variabel Profitabilitas .............................................................. 60
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 62
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 64
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 65
Tabel 4.7 Uji Multikoloniaritas .......................................................................... 66
Tabel 4.8 Uji Heterokosdisitas ......................................................................... 67
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi ................................................................................ 69
Tabel 4.10 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................... 70
Tabel 4.11 Hasil Uji Analisis Statistik Iferensial............................................... 71
Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial .............................................................................. 73
Tabel 4.13 Hasil Uji Determinasi ..................................................................... 75
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 32
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia .................................. 53
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1 : Data Kebijakan Hutang ............................................................. 85
Lampiran 2 : Data Struktur Modal .................................................................. 91
Lampiran 3 : Data Profitabilitas...................................................................... 97
Lampiran 4 : Tabulasi Data Transform dengan LG10 ................................... 103
Lampiran 5 : Analisis Deskriptif ..................................................................... 105
Lampiran 6 : Uji Normalitas ........................................................................... 106
Lampiran 7 : Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 107
Lampiran 8 : Uji Multikolinearitas ................................................................... 108
Lampiran 9 : Uji Autokorelasi ......................................................................... 108
Lampiran 10 : Analisis Statistik Iferensial ....................................................... 108
Lampiran 11: Uji T (Parsial) ............................................................................. 109
Lampiran 12:Uji Determinasi .......................................................................... 109
Lampiran 13 : Surat Balasan Penelitian .......................................................... 110
29
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian selalu mengalami perubahan dan persaingan bisnis
yang semakin pesat sehingga membuat para manajer terus meningkatkan
profitabilitas perusahaannya dengan mengembangkan dan menjalankan
usahanya. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan dana sangat besar
untuk meningkatkan profit perusahaannya. Kebutuhan dana akan semakin
bertambah seiring dengan besarnya kegiatan ekspansi yang dilakukan
perusahaan. Kebutuhan dana dapat berasal dari sumber internal dan
sumber eksternal perusahaan. Sumber internal perusahaan adalah sumber
dana yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, misal modal. Sumber
eksternal perusahaan adalah sumber dana yang berasal dari luar
perusahaan, misal hutang.
Selain itu, untuk menghadapi setiap persaingan serta pembiayaan
kegiatan operasionalnya, setiap perusahaan tentunya membutuhkan dana.
Dana tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik dana yang berasal
dari dalam perusahaan (modal sendiri) maupun dari luar perusahaan (modal
asing). Nah, terkadang sebagian perusahaan, sumber pendanaan dari modal
sendiri seringkali dirasa kurang karena keterbatasan modal yang dimiliki
perusahaan. Dengan keterbatasan tersebut perusahaan memilih hutang
sebagai sumber pendanaan karena sifatnya yang tidak permanen dan lebih
murah jika dibandingkan apabila perusahaan harus menerbitkan saham
baru, perusahaan harus mengeluarkan biaya modal saham. Guna proses
operasional perusahaan untuk memperoleh profit yang sebanyak mungkin.
2
Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri
(Sartono,2010:122). Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan
return on equity (ROE). Return on equity (ROE) merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih untuk pengembalian ekuitas terhadap pemegang saham.
Profitabilitas merupakan kemampuan labayang dihasilkan oleh
perusahaan. Manajer keuangan yang menggunakan packing ordertheory
dengan laba ditahan sebagai pilihan pertama dalam pemenuhan kebutuhan
danadan hutang sebagai pilihan kedua serta penerbitan saham sebagai
pilihan ketiga akan selalu memperbesar profitabilitas untuk meningkatkan
laba. Profitabilitas sangat diperhatikan oleh calon investor maupun
pemegang saham karena berkaitan dengan harga saham yang akan
diterima (Mayogi,2016).
Dalam perekonomian yang selalu mengalami perubahan serta
persaingan bisnis yang semakin kuat membuat para manajer terus
meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan menjalankan dan mengelola
produktivitas perusahaannya. Hanafi (2014:42) yang menyatakanbahwa
profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat
profitabilitas yang positif berarti bahwa perusahaan menghasilkan laba,
sebaliknya apabila tingkat profitabilitas sebuah perusahaan negatif berarti
menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Semakin tinggi
tingkat rasio ini semakin baik karena berarti posisi pemilik perusahaan
3
semakin kuat, demikian juga sebaliknya jika tingkat rasio semakin buruk
berarti posisi perusahaan tersebut buruk.
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian
kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis berupa
rasio keuangan untuk dapat menilainya. Dalam mengukur profitabilitas
penulis menggunakan rasio profitabilitas sebagai indikator pengukurannya,
yaitu Return on Equity (ROE).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas dalam
penelitian ini adalah kebijakan hutang. Penentuan kebijakan utang ini
berkaitan dengan struktur modal karena utang merupakan bagian dari
penentuan struktur modal yang optimal (Mahendra, 2015). Kebijakan hutang
yaitu kebijakan perusahaan dalam menentukan seberapa besar kebutuhan
pendanaan perusahaan dibiayai oleh hutang. Kebijakan hutang merupakan
kebijakan pendanaan perusahaan yang sumbernya berasal dari eksternal
perusahaan Menurut (Darmawan dalam Mardhiyah dkk, 2018).
Rasio yang digunakan untuk mengukur kebijakan hutang adalah yaitu
dengan menggunakan rasio Debt to Assets Rasio (DAR). Menurut Kasmir
(2019:158) DAR merupakan rasio hutang yag digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva
perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
Penggunaan hutang dalam suatu perusahaan akan menaikkan laba,
karena adanya kenaikan pajak yang merupakan pos deduksi terhadap
biayahutang, namun pada titik tertentu penggunaan hutang dapat
menurunkan laba karena adanya pengaruh biaya kepailitan dan biaya bunga
4
yang ditimbulkan dari adanya penggunaan hutang. Dengan adanya pajak
makaperusahaan atau laba dipengaruhi oleh struktur modal (Halim,2017).
Selain daripada Kebijakan Hutang adapun faktor yang diduga dapat
mempengaruhi Profitabilitas yaitu Struktur Modal. Menurut (Septariani dan
Johan, 2018) Struktur modal merupakan proporsi penggunaan hutang
jangka panjang dan modal sendiri dalam memenuhi kebutuhan dana
perusahaan. Struktur Modal diharapkan dapat meningkatkan keuntungan
perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik
perusahaan. Pengendalian struktur modal diharapkan dapat mempengaruhi
profit perusahaan.
Rasio yang digunakan untuk mengukur Struktur Modal adalah yaitu
dengan menggunakan rasio Debt to Equity Rasio (DER). DER merupakan
rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini dicari
dengan cara membandingkan antara seluruh hutang, termasuk hutang
lancar dan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana
yang disediakan peminjam (kreditur) dengan pemilik perusahaan. Dengan
kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan untuk jaminan hutang (Kasmir, 2019:159-160).
Penelitian terdahulu mengenai kebijakan hutang dengan profitabilitas
dilakukan oleh Hakim dan Nuzula (2018). Hasil penelitian menemukan terjadi
hubungan positif dan signifikan DAR terhadap ROE. Hasil penelitian tersebut
berbanding terbalik dari penelitian yang dilakukan oleh Yunuarta dan Sari
(2013) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif pengaruh
kebijakan hutang terhadap profitabilitas. Sedangkan Supiyadi, dkk (2018)
meneliti hubungan struktur modal memiliki pengaruh signifikan positif
5
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian tersebut terbalik dari penelitian yang
dilakukan oleh Astivasari (2018) menunjukkan bahwa struktur modal
berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) BUMN pada
akhir tahun 2019 naik 16,1% dibanding posisi akhir tahun 2018. Dari sisi
jumlah, porsi utang BUMN mencapai 26,2% dari total utang swasta. Jumlah
tersebut meningkat dibanding posisinya pada Desember 2018 yang hanya
24,1%. Total utang BUMN Indonesia per akhir Desember 2019 mencapai
US$ 52,8 miliar atau setara dengan Rp 739,2 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
Sementara posisi utang BUMN tahun 2018 sebesar US$ 45,5 miliar. Artinya,
utang BUMN naik dobel digit secara tahunan dalam satuan persen.
Kenaikan utang BUMN paling tinggi disumbang oleh perusahaan non
lembaga keuangan yang mencatatkan utang sebesar US$ 41,5 miliar dari
sebelumnya ditahun 2018 yang hanya US$ 34,7 miliar. Artinya, dalam satu
tahun utang BUMN ini naik 19,6%. Penyebab utang BUMN membengkak
salah satunya akibat proyek-proyek pemerintah terutama pembangunan
rumahan hunian bersubsidi yang diperuntukkan untuk BUMN, sehingga
perusahaan-perusahaan pelat merah membutuhkan pendanaan untuk
menggarap proyek tersebut.
Penelitian ini menggunakan objek pada laporan keuangan
perusahaan Property, Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Pada periode 2016-2018. Berdasarkan argumentasi diatas, peneliti
memilih dan tertarik untuk membahas mengenai “Pengaruh Kebijakan
Hutang, Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
6
Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2016-2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kebijakan hutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018?
2. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, adapun tujuan penelitian
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah kebijakan hutang berpengaruh terhadap
profitabilitas pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018.
2. Untuk mengetahui apakah struktur modal berpengaruh terhadap
profitabilitas pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan mengenai pengaruh kebijakan hutang dan
7
struktur modal terhadap profitabilitas yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, dan juga diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu
pengetahuan dalam pendidikan di Indonesia di bangku perkuliahan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana
yang bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan
peneliti mengenai pengaruh kebijakan hutang dan struktur modal
terhadap profitabilitas.
b. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi sebagai bahan penelitian selanjutnya yang lebih
mendalam dimasa akan yang datang.
c. Bagi perguruan tinggi, penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan materi pengajaran terutama dibangku
perkuliahan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
Setiap perusahaan yang didirikan pasti mempunyai tujuan yang
ingin dicapai, salah satunya memperoleh laba (profitabilitas). Menurut
Halim (2017) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba dengan keahliannya mengelola sumber daya yang
dimiliki. Untuk mengukur perolehan laba suatu perusahaan, dibutuhkan
penggunaan rasio profitabilitas. Ada beberapa tujuan dari rasio
profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan
menurut Kasmir (2008), yaitu:
1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh dari
perusahaan dalam satu periode tertentu.
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
9
Adapun manfaat yang diperoleh dari penggunaan rasio profitabilitas
adalah, untuk:
1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode.
2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
b. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Ada beberapa jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat
digunakan untuk mengukur suatu perusahaan dalam meningkatkan laba
yaitu:
1) Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Menurut Sartono (2005), semakin tinggi profitabilitasnya berarti
semakin baik. Tetapi perlu diperhatikan bahwa Gross Profit Margin
sangat dipengaruhi oleh Harga Pokok Penjualan (HPP). Apabila
HPP meningkat maka Gross Profit Margin akan menurun., begitu
pula sebaliknya. Gross Profit Margin dapat diukur menggunakan
rumus:
Gross Profit Margin =
10
2) Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Net Profit Margin adalah ukuran profitabilitas perusahaan dari
penjualan setelah memperhitungkan semua biaya dan pajak
penghasilan. Rasio ini befungsi untuk mengukur tingkat kembalian
keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya. Semakin tinggi
Net Profit Margin, maka semakin baik operasi perusahaan, begitu
pula sebaliknya. Net Profit Margin dapat diukur menggunakan
rumus:
Net Profit Margin =
3) Operating Ratio Margin (OPM)
OPM menunjukkan berapa biaya yang dikorbankan dalam
penjualan atau beberapa presentase biaya yang dikeluarkan dalam
penjualan. Semakin tinggi rasio OPM, maka semakin baik pula
operasi suatu perusahaan. Menurut Ang. (1997) OPM dapat
dihitung dengan rumus:
Operating Ratio Margin =
4) Return On Investment (ROI)atau Return On Asset (ROA)
Menurut Sartono (2005), ROA menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur ROA adalah
sebagai berikut:
11
ROA =
5) Return On Equity (ROE)
Menurut Sartono (2005), ROE mengukur kemampuan usaha
memperoleh laba yang tersedia. Rasio ini juga dipengaruhi oleh
besar kecilnya hutang. Apabila proporsi hutang makin besar, maka
rasio ini juga akan makin besar. ROE dapat diukur dengan
menggunakan rumus:
ROE =
6) Return On Capital Employed (ROCE)
Mahendra (2015) menjelaskan bahwa ROCE merupakan rasio yang
menunjukkan efisiensi dan profitabilitas dari investasi modal
perusahaan. Dengan kata lain, ROCE merupakan indicator
seberapa baiknya perusahaan dalam memanfaatkan modal untuk
menghasilkan pendapatan. Rumus yang digunakan untuk
menghitung ROCE adalah:
ROCE =
7) Earning Power
Menurut Sartono (2005), Earning Power merupakan tolak ukur
kemampuan suatu usaha dalam menghasilkan laba dengan aktiva
yang digunakan. Rasio ini menunjukkan pula tingkat efisiensi
investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva. Apabila
12
tingkat perputaran aktiva meningkat dan Net Profit Margin tetap,
maka Earning Power juga akan meningkat. Rumus yang digunakan
untuk mengukur Earning Power adalah:
Earning Power =
x
8) Earning Per Share (EPS)
Laba per saham atau EPS menunjukkan berapa besar kemampuan
per lembar saham menghasilkan laba. EPS diperoleh dari laba yang
tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata-
rata saham biasa yang beredar. Menurut Kasmir (2014), EPS dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
EPS =
c. Return On Equity (ROE)
Laba dan tingkat profitabilitas yang tinggi merupakan tujuan
utama sebuah perusahaan didirikan, semua kegiatan perusahaan yang
dilakukan baik bersifat operasional maupun non operasional
merupakan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk mengukur
tingkat profitabilitas perusahaan, rasio profitabilitas yakni Return On
Equity (ROE) bisa digunakan. Return On Equity (ROE) adalah rasio
yang mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan
sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas
ekuitas. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya posisi pemilik
perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya (Kasmir,
13
2012:204). Dengan tingginya nilai ROE dapat dikatakan bahwa tingkat
profitabilitas perusahaan dalam keadaan yang baik.
2. Kebijakan Hutang
Hutang merupakan kewajiban suatu perusahaan kepada pihak
ketiga yang timbul dari transaksi masa lalu yang dibayar dengan
menyerahkan aktiva atau jasa yang diberikan dalam jangka waktu tertentu.
Perusahaan memiliki dua cara alternatif dalam melakukan pendanaan
untuk mengoperasikan perusahaannya, diantaranya pendanaan internal
dan pendanaan eksternal. Dalam hal ini hutang merupakan pendanaan
eksternal karena modal perusahaan berasal dari kreditor atau berasal dari
luar perusahaan yang dioperasikan. Hutang dapat dibedakan menjadi dua
bagian (Sudana, 2011:3), yaitu:
a. Hutang Jangka Pendek (Short-term Debt)
Hutang jangka pendek merupakan kewajiban yang
diperkirakan untuk memenuhi pembayaran tunai dalam jangka waktu
satu tahun atau dalam siklus operasi, yang mungkin lebih singkat
(Sjahrial, 2007:397). Hutang jangka pendek meliputi:
1) Hutang Dagang adalah hutang yang timbul karena adanya
pembelian barang dagangan.
2) Hutang wesel adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada suatu tanggal tertentu dimasa depan dan dapat
berasal dari pembelian, pembiayaan, atau transaksi lainnya.
14
3) Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang sudah
terjadi tetapi belum dilakukan pembayaran.
4) Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian
atau seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang
jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayaran.
5) Penghasilan yang diterima dimuka (deferred revenue) adalah
penerimaan uang untuk penjualan barang dan jasa yang belum
terealisir.
b. Hutang Jangka Panjang (Long-term Debt)
Hutang jangka panjang merupakan hutang yang jangka waktu
pembayarannya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca dan
sumber-sumber untuk melunasi hutang jangka panjang adalah sumber
bukan dari kelompok aktiva lancar. Hutang jangka panjang terdiri dari
(Sudana, 2011:181):
1) Hutang obligasi merupakan suatu promes (surat janji) untuk
membayar sejumlah uang pada saat jatuh tempo, yang sifatnya
jangka panjang.
2) Hipotik merupakan hutang jangka panjang yang pembayarannya
dijamin dengan harta tidak bergerak, seperti tanah, gedung dan
sebagainya.
Dari sudut pasar pemegang hutang jangka panjang, risiko
hutang lebih kecil dibanding saham biasa atau saham preferen.
Meskipun begitu, hutang dianggap memiliki keunggulan terbatas
dipandang dari segi laba, dan dianggap lemah dipandang dari segi
15
pengendalian. Hal ini dapat dijelaskan oleh Weston dan Copeland
(1997) dalam Gusti (2013), sebagai berikut:
1) Dari segi resiko, hutang dipandang lebih menguntungkan dibanding
saham biasa atau saham preferen karena hutang memberi prioritas
dalam hal pendapatan dan juga dalam hal likuidasi. Hutang juga
memiliki masa jatuh tempo yang pasti dan dilindungi oleh akad
(covenants) dalam indenture.
2) Dari segi laba, para pemegang obligasi memiliki hasil pengembalian
tetap, kecuali dalam kasus obligasi pendapatan (income bonds)
atau surat hutang dengan suku bunga mengambang. Pembayaran
bunga tidak tergantung pada tingkat laba perusahaan atau suku
bunga pasar yang sedang berlaku. Meskipun demikian, hutang tidak
pernah dapat ikut menikmati laba perusahaan yaitu saat
perusahaan bisa berhasil menarik laba yang maksimal. Sering kali
hutang jangka panjang bisa dibatalkan sebelum waktunya. Jika hal
ini terjadi, misalnya obligasi ditarik melalui opsi tarik, investor akan
menerima kembali uangnya, yang harus ditanam kembali agar dana
tersebut tidak mati.
3) Dari segi pengendalian, pemegang obligasi biasanya tidak memiliki
hak suara. Meskipun begitu, jika sampai obligasi dinyatakan tak
dapat dibayar, pemegang obligasi dapat mengambil alih kendali
perusahaan.
Menurut Jensen, et al (2012) dalam Sucipto (2018) pendanaan
dari luar akan menurunkan besarnya konflik antara pemegang saham
dengan manajemen, disamping itu hutang juga akan menurunkan excess
16
cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga menurunkan
kemungkinan pemborosan yang dilakukan manajemen perusahaan.
Kebijakan hutang merupakan keputusan yang sangat penting bagi
setiap perusahaan karena kebijakan ini diambil oleh manajemen
perusahaan dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi
perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan
(Rahmawati, 2012). Menurut Darmawan (2012), kebijakan hutang adalah
kebijakan perusahaan dalam menentukan seberapa besar kebutuhan
pendanaan perusahaan dibiayai oleh hutang. Perusahaan dinilai berisiko
apabila memiliki porsi hutang yang besar dalam struktur modal, namun
sebaliknya apabila perusahaan menggunakan hutang yang kecil atau tidak
sama sekali perusahaan dinilai tidak dapat memanfaatkan operasional
perusahaan. Maka dari itu, manajer dituntut agar lebih berhati-hati dalam
menentukan kebijakan hutang dalam perusahaannya.
Keputusan pembiayaan melalui hutang mempunyai batasan
sampai seberapa besar dana dapat digali. Penggunaan hutang yang terlalu
tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk
dalam kategori extreme leverage (hutang ekstrem) yaitu perusahaan
terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan
beban hutang tersebut. Karena itu sebaiknya perusahaan harus
menyeimbangkan berapa hutang yang layak diambil dan darimana sumber-
sumber yang dapat dipakai untuk membayar hutang. Biasanya ada standar
rasio tertentu untuk menentukan rasio hutang tertentu yang tidak boleh
dilampaui. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar perusahaan dibiayai dengan hutang adalah sebagai berikut:
17
DAR =
Rasio DAR(debt to asstes ratio) menurut Fahmi (2013:127) atau
disebut juga rasio yang melihat perbandingan hutang perusahaan, yaitu
diperoleh dari perbandingan total hutang dibagi dengan total aset. DAR
menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam
mengadaptasi kondisi pengurangan aset akibat kerugian tanpa mengurangi
pembayaran bunga pada kreditor. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan
peningkatan dari resiko pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan
membayar semua kewajibannya.
Kebijakan hutang berkaitan dengan struktur modal dimana hutang
merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal. Keputusan
pembiayaan atau pendanaan perusahaan juga akan dapat mempengaruhi
struktur modal perusahaan.
3. Struktur Modal
a. Pengertian Struktur Modal
Ada beberapa pengertian stuktur modal. Menurut Brigham dan
Gapenski dalam Rodoni (2014:129) struktur modal merupakan proporsi
atau perbandingan dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja
perusahaan, apakah dengan cara menggunakan hutang, ekuitas, atau
dengan cara menerbitkan saham.
Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara
modal asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini
adalah utang, baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga
18
dengan penyertaan kepemilikan perusahaan (Sulindawati dkk, 2017:
111-112). Menurut Fahmi (2013:179), struktur modal merupakan
gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan dari bentuk
proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang
bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal
sendiri (shareholder’s equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu
perusahaan.
b. Pembagian dan Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Buku Analisis Laporan Keuangan mengemukakan bahwa untuk
memahami tentang struktur modal maka perlu kita pahami pembagian
dari struktur modal itu sendiri yaitu secara garis besar dapat dibedakan
menjadi dua yaitu (Martin, Petty et.al.,:1992).
1) Simple Capital Structure, yaitu jika perusahaan hanya
menggunakan modal sendiri saja dalam struktur modalnya.
2) Complex Capital Structure, yaitu jika perusahaan tidak hanya
menggunakan modal senidri tapi juga menggunakan modal
pinjaman dalam struktur modalnya.
Yang perlu diingat pada suatu perusahaan mempergunakan
modal dari luar, maka memungkinkan masuknya berbagai pemikiran
dan konsep dari pihak eksternal. Misalnya perusahaan menjual saham
baru yang dibeli oleh pihak baru, sehingga memungkinkan timbulnya
delusi dan ini memungkinakan terjadi jika perusahaan menerapkan
complex capital structure. Namun sebaliknya jika perusahaan
menerapkan simple capital structure, maka delusi tersebut bisa tidak
19
terjadi atau sulit untuk terjadi. Karena perusahaan tidak menerima
tambahan dana dari pihak luar dan artinya setiap keputusan yang telah
dibuat dapat terus dijalankan sesuai dengan yang direncanakan.
Menurut Fahmi (2013), ada beberapa faktor yang memengaruhi
struktur modal suatu perusahaan, yaitu:
1) Bentuk atau karakteristik bisnis yang dijalankan.
2) Ruang lingkup aktivitas operasi bisnis yang dijalankan.
3) Karakteristik manajemen (management characteristic) yang
diterapkan di organisasi bisnis tersebut.
4) Karakteristik, kebijakan dan keinginan pemilik.
5) Kondisi micro and macro economy yang berlaku di dalam negeri
dan di luar negeri yang turut mempengaruhi pengambilan
keputusan perusahaan.
c. Rasio Struktur Modal
Ada beberapa jenis rasio yang dipergunakan dalam struktur
modal (capital structure) ini. Smith, Skousen, Stice anda Stice (Fahmi,
2013) menjelaskan tentang bentuk rumus struktur modal, yaitu:
1) Debt-to Equity Ratio
2) Number of Times Interest is Earned
20
3) Book Value Pershare
Keterangan:
Total Liabilities = Total Hutang
Stockholder’ Equity = Modal Sendiri
Income Before Taxes And Interest Expense = pendapatan
sebelum bunga dan pajak
Interest expense = Beban Bunga. Biaya dana pinjaman pada
periode yang berjalan yang memperlihatkan pengeluaran uang
dalam laporan rugi laba.
Common Stockholders’ Equity = Kekayaan Pemegang Saham.
Number of share of common stock outstanding.
Berdasarkan rumus di atas kita dapat memperhatikan bahwa
data laporan keuangan yang diperlukan untuk mendukung dalam
mempergunakan rumus di atas adalah bersumber dari balance sheet
dan income statement.
d. DER (Debt to Equity Ratio)
Menurut Mahendra (2015) DERadalah rasio yang
menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini digunakan
untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor)
dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk
21
mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan
hutang. Menurut Kasmir (2010:113) keuntungan dengan mengetahui
rasio DERantara lain adalah :
1) Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban
kepada pihak lain.
2) Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat
tetap.
3) Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva
tetap dengan modal.
4) Guna mengambil keputusan penggunaan sumber dana ke depan.
e. Teori Struktur Modal
Secara umum, teori yang membahas tentang struktur modal
ada dua, yaitu:
1) Balancing Theories
Balancing theories merupakan suatu kebijakan yang
ditempuh oleh perusahaan untuk mencari dana tambahan dengan
cara mencari pinjaman baik ke perbankan maupun dengan
menerbitkan obligasi (bonds). Obligasi adalah sebuah surat
berharga (commercial paper) yang mencantumkan nilai nominal,
tingkat suku bunga, dan jangka waktu dimana itu dikeluarkan baik
oleh perusahaan ataupun government untuk kemudian dijual
kepada publik.
22
Ada beberapa bentuk resiko yang harus ditanggung oleh
perusahaan pada saat kebijakan balancing theories diterapkan,
yaitu:
a) Jika perusahaan meminjam dana ke perbankan maka
dibutuhkan jaminan atau agunan seperti tanah, gedung,
kendaraan, dan sejenisnya. Jika angsuran kredit tersebut
terlambat dibayar perbankan akan memberikan teguran dalam
bentuk lisan ataupun tulisan. Persoalannya adalah seandainya
perusahaan tidak mampu lagi membayar angsuran di atas
batas waktu yang ditentukan, maka agunan tersebut diambil
dan dilelang oleh perbankan untuk menutupi kerugian sejumlah
nilai pinjaman. Artinya, perusahaan telah kehilangan aset yang
diagunankan tersebut.
b) Jika kebutuhan dana dengan cara menjual obligasi. Bentuk
risiko yang dihadapi adalah jika seandainya tidak sanggup
membayar bunga obligasi secara tepat waktu atau bergeser
dari waktu yang disepakati, maka perusahaan harus melakukan
berbagai kebijakan untuk mengatasi ini termasuk mengonversi
dari pemegang obligasi ke pemegang saham.
c) Risiko selanjutnya terhadap masalah yang dialami oleh
perusahaan tersebut adalah telah menyebabkan nilai
perusahaan di mata publik terjadi penurunan, karena publik
menilai kinerja keuangan perusahaan tidak baik khususnya
dalam kemampuan manajemen struktur modal (capital
structuremanagement).
23
Ada beberapa kondisi yang harus diterapkan oleh manajer
keuangan dalam menerapkan kondisi balancing theories yang
adalah sebagai berikut:
a) Kondisi perekonomian cenderung dalam keadaan stabil, dalam
artian inflasi dalam keadaan rendah, serta pertumbuhan
ekonomi berada dalam kondisi yang diharapkan. Kondisi
seperti ini biasanya kemampuan daya beli (purchasing power
parity) masyarakat tinggi dan stabil.
b) Kondisi grafik pejualan perusahaan berada dalam peningkatan,
sehingga jika perusahaan meminjam ke perbankan
memungkinkan angsuran kredit untuk mampu dibayar secara
tepat waktu.
c) Cadangan perusahaan (company reserve) berada dalam
keadaan yang maksimal sehingga jika sewaktu-waktu hasil dari
penjualan terjadi penurunan dan perusahaan harus membayar
angsuran pinjaman maka bisa mempergunakan untuk
sementara sebagai dana cadangan.
d) Kondisi dan situasi sosial politik dalam dan luar negeri
diperkirakan cenderung dalam keadaan baik dan stabil secara
jangka panjang. Dalam keadaan seperti ini, iklim investasi akan
berkembang dengan pesat bahkan FDI (Foreign Direct
Investment) cenderung untuk meningkat. Kondisi ini membawa
dampak positif bagi keuangan perusahaan.
24
2) Pecking Order Theory
Pecking order theory merupakan suatu kebijakan yang
ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mencari tambahan dana
dengan cara menjual aset yang dimilikinya seperti menjual gedung
(build), tanah (land), peralatan (inventory) yang dimilikinya dan aset-
aset lainnya, temasuk dengan menerbitkan dan menjual saham di
pasar modal (capital market) dan dana yang berasal dari laba
ditahan (retained earning). Laba ditahan pada hakikatnya adalah
tempat pertemuan akun-akun neraca dan akun-akun laporan laba
rugi.
Ada beberapa solusi yang dapat ditempuh oleh
perusahaan untuk memperkecil resiko yang akan timbul karena
diterapkannya kebijakan packing order theory, yaitu:
a) Melakukan kebijakan penjualan aset berdasarkan skala
prioritas dan kebutuhan.
b) Menerapkan kebijakan prudential principle (prinsip kehati-
hatian) sebelum keputusan tersebut dibuat. Prudential principle
artinya keputusan yang dibuat dilakukan berdasarkan
perhitungan yang matang, matang dari segi perhitungan
matematis dan analisis kualitatifnya.
c) Menerapkan kebijakan yang bersifat hard control (kontrol keras)
terhadap yang sudah diambil. Adapun hard control artinya
setelah keputusan tersebut diambil, maka dilaksanakan secara
betul-betul penuh dengan pengawasan yang ketat dan
maksimal.
25
Adapun kondisi packing order theory yang layak untuk
diterapkan adalah:
a) Kondisi ekonomi berada dalam keadaan cenderung tidak begitu
menguntungkan atau instabilitas sehingga diperkirakan jika
meminjam uang ke perbankan maka kemampuan
mengembalikan angsuran secara tepat waktu sulit dicapai,
maka lebih aman dengan menjual aset perusahaan.
b) Aset perusahaan berada dalam keadaan yang cukup untuk
dijual dan penjualan itu tidak mempengaruhi kondisi keuangan
perusahaan secara jangka pendek.
c) Perusahaan menjual dan menerbitkan right issue berdasarkan
besarnya kebutuhan saja.
d) Dalam kondisi menerapkan packing order theory perusahaan
boleh menjual obligasi dan saham, dalam artian obligasi dan
saham dalam jumlah nominal yang realistis dan feasible (layak)
secara ukuran keuangan.
f. Struktur Modal dan Sumber Dana Perusahaan
Untuk memperkuat struktur modal suatu perusahaan, dapat
dilihat dari segi sumber-sumber dana perusahaan. Menurut Fahmi
(2013:195) jika kebutuhan dana perusahaan untuk membiayai aktivitas
yang bersifat jangka pendek maka akan lebih baik jika diambil dari yang
bersumber pengeluaran jangka pendek (short term expenditures) dan
jika untuk membiayai aktivitas yang bersifat jangka panjang maka akan
leibh baik diambil dari yang bersumber pengeluaran jangka panjang
(long term expenditures).
26
Sumber-sumber dana yang bisa dipakai untuk membiayai
pengeluaran jangka pendek adalah:
1) Pinjaman perbankan yang bersifat jangka pendek.
2) Hutang dagang
3) Factoring. Factoring merupakan suatu kondisi dimana sebuah
perusahaan membutuhkan dana dan memiliki piutang perusahaan,
dimana selanjutnya piutang perusahaan tersebut dijual kepada
suatu lembaga yang siap menampung dan mau menerima untuk
membayarnya seperti lembaga keuangan dan sejenisnya.
4) Letter of Credit (LC). Letter of credit menurut M. Fuad dkk.,
merupakan janji tulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar
sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju (penjual) bila
sejumlah kondisi telah terpenuhi.
5) Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan. Ada dua bentuk yaitu
pertama kredit rekening koran (line of credit) dan kredit rekening
koran yang diperpanjang (revolving line of credit).
Adapun sumber–sumber dana yang bisa dipakai untuk
membiayai pengeluaran jangka panjang adalah:
1) Pejualan obligasi. Obligasi merupakan salah satu jenis surat
berharga yagn memiliki masa waktu yang panjang, baisanya masa
tenornya mencapai lima hingga sepuluh tahun.
2) Hutang perbankan yang bersifat jangka panjang. Sebuah
perusahaan dapat meminjam dana yang berasal dari perbankan
dengan jangka waktu panjang seperti sepuluh hingga lima belas
27
tahun. Pinjaman yang bersifat jangka panjang atau kredit jangka
panjang ini biasanya perbankan menerapkan perhitungan kredit
sistem mengambang atau mengikuti perubahan yang terjadi atau
sesuai dengan kondisi pasar.
28
B. Penelitian Terdahulu.
Adapun penelitian terdahulu dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti/Tahun/Judul Variabel Sampel Alat Analisis Hasil Temuan
1
Abdul Halim (2017).
Pengaruh Current Ratio,
Debt to Equity Ratio, dan
Debt to Assets Ratio
terhadap Profitabilitas
pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2015
Current Ratio
Debt to Equity
Ratio
Debt to Assets
Ratio
Profitabilitas
Perusahaan
Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode
2012-2015 yang
berjumlah 41
perusahaan
Analisis
Regresi Linier
Berganda
Current ratio tidakberpengaruh
terhadap profitabilitas.
Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas.
Debt to Assets Ratio berpengaruh
terhadap profitabilitas.
Current ratio, Debt to Equity Ratio, Debt
to Equity Ratio secara bersama-sama
berpengaruh terhadap profitabilitas.
29
2 Mitha Rahma Fauzan dan
Mukaram (2017).
Pengaruh Struktur Modal
Terhadap Profitabilitas
(Studi Pada Perusahaan
Pertambangan Yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-
2015)
Debt to equity
ratio (DER)
Debt to asset
ratio (DAR)
Return on Equity
(ROE)
Return on Assets
(ROA)
Perusahaan
Pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode
2011-2015 yang
berjumlah 29
perusahaan
pertambangan.
Analisis
Regresi Linier
Berganda
Struktur modal berpengaruh signifikan
terhadap kedua dimensi profitabilitas
secara simultan. Sementara
sebagiannya, hanya dimensi DAR yang
menunjukkan pengaruh signifikan
terhadap dimensi ROE dan ROA.
3 Nissya Endah Ismawati,
Agung Winarno (2018).
Pengaruh Struktur Modal
terhadap Profitabilitas
Debt to asset
ratio (DAR)
Debt to equity
ratio (DER)
Koperasi Pegawai
Republik Indonesia
(KPRI) berjumlah 62 di
Kota Malang.
Analisis
Regresi Linier
Berganda
ROA cenderung menurun namun
masih dalam kategori efisien dalam
menghasilkan laba.
DAR cenderung menurun namun
30
Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI)
Return on Assets
(ROA)
masih dalam kategori efisien dalam
penggunaan utang
DER cenderung meningkat namun
masih dalam kategori efisien dalam
penggunaan utang
DAR berpengaruh negatif terhadap
ROA
DER tidak berpengaruh terhadap ROA
4 Yolandafitri Zulvia (2019).
Pengaruh Debt to Equity
Ratio (DER) dan Debt to
Total Asset Ratio (DAR)
Terhadap Profitability
Debt to Equity
Ratio (DER)
Debt to Total
Asset Ratio
(DAR)
Return on Assets
Perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode
2014-2017 yang
berjumlah 97
Analisis
Regresi
Berganda
DER berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA
DAR berpengsruh negatif dan
signifikan terhadap ROA
31
Pada Perusahaan
Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode
2014-2017
(ROA) perusahaan
5 Yulia Pebrianti (2019).
Pengaruh Debt to Total
Asset Ratio (DAR) dan
Debt to Equity Ratio
(DER) terhadap
Profitabilitas Perusahaan
Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI)
Debt to Total
Asset Ratio
(DAR)
Debt to Equity
Ratio (DER)
Return on Assets
(ROA)
Perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode
2017 yang berjumlah
45 perusahaan yang
tercatat sebagai Indeks
LQ 45
Analisis
Regresi
Berganda
DER dan DAR tidak berpengaruh
terhadap ROA
32
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan hanya
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2014).
Berdasarkan teori di atas, maka hipotesis yang diuji dalam penelitian ini
adalah:
H1 : Diduga Kebijakan Hutang berpengaruh terhadap Profitabilitas pada
perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun
2016-2018.
Kebijakan Hutang
(X1)
Struktur Modal
(X2)
Profitabilitas
(Y)
33
H2 : Diduga Struktur Modal berpengaruh terhadap Profitabilitas pada
perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun
2016-2018.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan
jenis penelitian eksplanatori. Metode penelitian kuantitatif adalah cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2014:147).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di website yang dapat diakses melalui situs
http://idx.co.id. Untuk keperluan administrasi kampus maka akan dilakukan
pula penelitian di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia di Kampus
UNISMUH Makassar Jalan Sultan Alauddin, Gn. Sari, Kec. Rappocini, Kota
Makassar.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama kurang lebih dua
bulan terhitung dari bulanSeptember tahun 2020 sampai dengan
bulanOktober tahun 2020.
35
C. Populasi danSampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2014:215) populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan (financial report)
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2016-2018 sebanyak 65 yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2018.
Adapun perusahaan dalam penelitian ini adalah.
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan
NO KODE SAHAM NAMA PERUSAHAAN
1 ARMY PT. Armidian Karyatama Tbk
2 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk
3 ASRI PT. Alam Sutera Reality Tbk
4 BAPA PT. Bekasi Asri Pemula Tbk
5 BAPI PT. Bahkti Agung Propertindo Tbk
6 BCIP PT. Bumi Citra Permai Tbk
7 BEST PT. Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
36
8 BIKA PT. Binakarya Jaya Abadi Tbk
9 BIPP PT. Bhuwanatala Indah Permai Tbk
10 BKDP PT. Bukit Darmo Property Tbk
11 BKSL PT. Sentul City Tbk
12 BSDE PT. Bumi Serpong Tbk
13 CITY PT. Natura City Developments Tbk
14 COWL PT. Cowell Development Tbk
15 CPRI PT. Capri Nusa Satu Properti Tbk
16 CTRA PT. Ciputra Development Tbk
17 DART PT. Duta Anggada Realty Tbk
18 DILD PT. Intiland Development Tbk
19 DMAS PT. Puradelta Lestari Tbk
20 DUTI PT. Duta Pertiwi tbk
21 ELTY PT. Bakrieland Development Tbk
22 EMDE PT. Megapolitan Development Tbk
23 FMII PT. Fortune Mate Indonesia Tbk
24 FORZ PT. Forza land Indonesia Tbk
25 GAMA PT. Gading Development Tbk
26 GMTD PT. Goa Makassar Tourism Development
Tbk
27 GPRA PT. Perdana Gapura Prima Tbk
28 GWSA PT. Greenwood Sejahtera Tbk
29 INDO PT. Royalindo Investa Wijaya Tbk
30 JRPT PT. Jaya Real Propertindo Tbk
37
31 KIJA PT. Kawasan Industri Jabeka Tbk
32 KOTA PT. DMS Propertindo Tbk
33 LAND PT. Trimitra Propertindo Tbk
34 LCGP PT. Eureke Prima Jakarta Tbk
35 LPCK PT. Lippo Cikarang Tbk
36 LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk
37 MDLN PT. Moderland Realty Tbk
38 MKPI PT. Metropolitan Kentjana Tbk
39 MMLP PT. Manunggal Property Tbk
40 MPRO PT. Propetindo Mulia Investasi Tbk
41 MTLA PT. Metropolitan Land Tbk
42 MYRX
43 NIRO PT. City Reatail Developments Tbk d.h PT.
Nirvana Development Tbk
44 NZIA PT. Nusantara Almazia Tbk
45 MORE PT. Indonesia Prima Property Tbk
46 PAMG PT. Bima Sakti Pertiwi Tbk
47 PLIN PT. Plaza Indonesia Realty Tbk
48 POLI PT. Pollux Investasi Internasional Tbk
49 POLL PT. Pollux Properti Indonesia Tbk
50 POSA PT. Bliss Preoperti Indonesia Tbk
51 PPRO PT. PP Properti Tbk
52 PUDP PT. Pudjiati Prestige Tbk
53 PWON PT. Pakuwon Jati Tbk
38
54 REAL PT. Repower Asia Indonesia Tbk
55 RISE PT. Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk
56 RBMS PT. Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk
57 RDTX PT. Roda Vivatex Tbk
58 RODA PT. Pikko Land Development Tbk
59 SATU PT. Kota Satu Property Tbk
60 SCBD PT. Dadanayasa Arthatama Tbk
61 SMDM PT. Suryamas Dutamakmur Tbk
62 SMRA PT. Summarecon Agung Tbk
63 TARA PT. Sitara Propertindo Tbk
64 TRIN PT. Perintis Triniti Properti
65 URBN PT. Urban Jakarta Propertindo
Sumber : www.idx.co.id
2. Sampel
Definisi sampel menurut Sugiyono (2014:215) adalah sebagian dari
populasi itu, misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah pegawai pada
organisasi tertentu, jumlah murid dan guru di sekolah tertentu dan
sebagainya. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling, dimana peneliti memilih sampel yang
memenuhikriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria pemilihan
sampel adalah sebagai berikut:
39
a. Perusahaanproperty dan real estateyang terus-menerus terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2016-2018 dan tidak
mengalami delisting.
b. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-
turut selama tahun 2016-2018.
c. Perusahaan yang menyatakan dalam mata uang rupiah selama periode
tahun 2016-2018.
d. Laporan memiliki informasi yang dibutuhkan mengenai data yang
berhubungan dengan variabel yang diteliti, seperti profitabilitas,
kebijakan hutang, dan struktur modal.
Dari total perusahaan yang terdaftar di BEI salama tahun 2016-
2018, perusahaan memenuhi kriteria yang telah ditentukan untuk dijadikan
sampel dan dapat dilihat melalui tabel dibawah ini:
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No. Kriteria Sampel Jumlah
Perusahaan
1
Perusahaan property dan real estateyang terus-
menerus terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama periode tahun 2016-2018.
65
2 Perusahaan property dan real estate yang tidak (23)
40
mempublikasikan laporan keuangan secara
berturut-turut selama tahun 2016-2018.
3
Perusahaan property dan real estate yang tidak
menyatakan dalam mata uang rupiah selama
periode tahun 2016-2018.
(0)
4
Laporan yang tidak memiliki informasi yang
dibutuhkan mengenai data yang berhubungan
dengan variabel yang diteliti, seperti profitabilitas,
kebijakan hutang, dan struktur modal.
(0)
Jumlah sampel yang diteliti 42
Jumlah observasi (3x42) 162
D. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan informasi yang
diperoleh dari data-data laporan keuangan perusahaan property dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018.
2. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder karena data ini
diperoleh dari dokumen laporan keuangan. Data yang digunakan merupakan
41
data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018 dan
juga diperoleh dari situs website http://idx.co.id.
3. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
a. Pengumpulan data dokumentasi, dimana data-data yang digunakan
dalam penelitian ini diambil dari berbagai jurnal, dan data keuangan yang
ada di Bursa Efek Indonesia.
b. Penelitian kepustakaan, yaitu data yang dikumpulkan dari beberapa buku
dan literatur tentang yang berkaitan dengan permasalahan dalam
penelitian.
c. Mengakses website dan situs-situs online. Hal ini digunakan guna
mencari data yang menyediakan informasi sehubungan dengan masalah
dengan penelitian dari teori yang mendukung atas penelitian yang
dilakukan.
42
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Menurut Sugiyono (2014:28), Variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbetuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Macam-macam variabel menurut Sugiyono (2014:39) adalah
sebagai berikut:
1. Variabel Independen (variabel bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau
yang akan menjadi sebab timbulnya variabel dependen (variabel terikat).
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah kebijakan
hutang dan struktur modal.
2. Variabel Dependen (variabel terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat adanya variabel independen (variabel bebas). Dalam penelitian
ini, yang merupakan variabel dependen adalah profitabilitas.
Pengukuran variabel dan indikator dalam penelitian inidisajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 3. 3 Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Indikator
Skala
Data
Kebijakan
Hutang
(X1)
Pengertian
Kebijakan Hutang
adalah kebijakan
Debt to Assets Ratio (DAR)
DAR =
Rasio
43
perusahaan dalam
menentukan
seberapa besar
kebutuhan
pendanaan
perusahaan dibiayai
oleh hutang
Sumber: Yanuarta dan Sari
(2013)
Struktur
Modal
(X2)
Struktur Modal
adalah struktur
modal merupakan
proporsi atau
perbandingan dalam
menentukan
pemenuhan
kebutuhan belanja
perusahaan, apakah
dengan cara
menggunakan
hutang, ekuitas,
atau dengan cara
Debt to Equity Ratio (DER)
DER =
Rasio
44
menerbitkan saham.
Sumber: Mahendra (2015)
Profitabilitas
(Y)
Profitabilitas adalah
kemampuan
perusahaan dalam
memperoleh laba
dengan keahliannya
mengelola sumber
daya yang dimiliki
Return of Equity (ROE)
ROE =
Sumber: Widodo (2018)
Rasio
F. Uji Asumsi Klasik
Pengujian instrumen dalam penelitian ini meliputi tiga pengujian yakni uji
normalitas, uji multikoloniearitas dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Sesuai dengan namanya uji normalitas adalah pengujian tentang
kenormalan data. Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal (Ghozali, 2013: 160). Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah
sebuah data terdistribusi secara normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal. Metode yang digunakan adalah dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data
45
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan
dibandingkan dengan garis lurus. Jika distribusi data adalah normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. Pedoman pengambilan keputusan dalam uji normalitas
Kolmogrov-Smirnov (KS) yakni:
a. Jika nilai signifikansi KS > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.
b. Jika nilai signifikansi KS < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi
normal.
2. Uji Multikoloniearitas
Uji multikoliniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
bebas (Ghozali, 2013:105).
Dasar pengambilan keputusan pengujian ini dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
a. Dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai VIF < dari 10.00
maka artinya tidak terjadi multikoloniearitas terhadap data yang diuji.
b. Dilihat dari nilai tolerance. Jika nilai tolerance> 0.10 maka artinya tidak
terjadi multikoloniearitas terhadap data yang diuji.
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
46
residual satu pengamat ke pengamat yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamat ke pengamat lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik seharusnya homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan pada uji
heteroskedastisitas yakni:
a. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya).
Masalah autokorelasi disebabkan oleh residual (kesalahan pengganggu)
tidak bebas dari observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi dalam
penelitian ini menggunakan model Durbin Watson (DW-test). Menurut Durbin
Watson, ketentuan atau dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
H0: Tidak ada autokorelasi (r = 0)
H1: Ada autokorelasi (r≠ 0)
47
Tabel 3.4
Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi
Hipotesis Nol Keterangan Jika
Deteksi autokorelasi
positif
Terdapat autokorelasi positif d < dl
Tidak terdapat autokorelasi
positif
d > du
Pengujian tidak meyakinkan
atau tidak dapat disimpulkan
dl < d < du
Deteksi autokorelasi
negatif
Terdapat autokorelasi negatif (4 – d) < dl
Tidak terdapat autokorelasi
negatif
(4 – d) > du
Pengujian tidak meyakinkan
atau tidak dapat disimpulkan
dl < (4 – d) < du
G. Metode Analisis
1. Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2014:147) analisis deskriptif adalah menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
48
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis yang digunakan
adalah analisis mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data sampel dan
hasilnya akan digenerelalisasikan untuk populasi dimana sampel diambil.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda (multiple regression). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara variabel yaitu hubungan antara satu variabel independen
(X) dengan variabel dependen (Y). Model regresi dirumuskan dengan
persamaan sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2 X2 + e
Ket. :
Y = Profitabilitas
α = Kostanta
X1 = Kebijakan Hutang
X2 = Struktur Modal
β = Koefisien regresi
e = Error term (residual)
49
H. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (t-test)
Pengujian koefisien secara parsial adalah untuk
mengetahuipengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
(sendiri) terhadap variabel dependennya. Berdasarkan hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis statistik yang akan
diuji sebagai berikut:
a. Hipotesis Pertama
Ho1: β1 = 0, artinya kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Ha1: β1 ≠ 0, artinya kebijakan hutangberpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Hipotesis Kedua
Ho2: β2 = 0, artinya struktur modal tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Ha2: β2 ≠ 0, artinya struktur modalberpengaruh signifikan terhadap
profitabilitaspada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Uji Determinasi (R2-test)
Uji determinasi merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui
berapa besar varians (variasi perubahan) yang terjadi pada variabel
dependen (Y) yang dapat dijelaskan oleh varians yang terjadi pada variabel
50
independen (X). Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap
naik turunnya variabel Y harus dihitung dengan rumus koefisien determinasi
( x100%) dengan syarat ≤R^2≤1 (Ghozali, 2012:97).Nilai
koefisien sebesar 1 menunjukkan bahwa variabel independen yang
digunakan 100% tepat (sempurna) dalam menjelaskan variabel yang terjadi
pada variabel dependen, dalam hal ini koefisien determinasi dicari untuk
mengetahui seberapa besar kebijakan hutang dan struktur modalyang dapat
dijelaskan oleh variasi profitabilitas secara bersama-sama.
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Bursa Efek Indonesia
Sejarah pasar modal indonesia dimulai sejak pemerintah Hindia
Belanda yang mendirikan Bursa Efek Batavia pada tanggal 14 Desember
1912, yang diselenggarakan oleh Vereniging Voor De Effecten Handel.
Tujuan pendirian Bursa Efek di Batavia adalah dalam rangka menampung
efek-efek yang dimiliki oleh orang Belanda yang sering diperjualbelikan di
Bursa Amsterdam. Sehingga kehadiran Bursa Efek di Indonesia pada
jaman kolonial merupakan pelengkap dari Bursa Amsterdam. Efek yang
diperjualbelikan merupakan saham dan obligasi perusahaan Belanda yang
beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia
Belanda serta efek-efek Belanda yang lain.
Penetapan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
juga semakin mengukuhkan peran BEJ dan BES sebagai bagian dari
SelfRegulatory Organization (SRO) Pasar Modal Indonesia. Sejak itu, BEJ
tumbuh pesat berkat sejumlah pencapaian di bidang teknologi
perdagangan, antara lain dengan diterapkannya Jakarta Automated Trading
System (JATS) di tahun 1995, perdagangan tanpa warkat di tahun 2001
dan remote trading system pada tahun 2002. Sementara itu, BES
mengembangkan pasar obligasi dan derivatif. Pada akhir tahun 2007,
52
melalui persetujuan para pemegang saham kedua Bursa, BES digabungkan
ke dalam BEJ yang kemudian menjadi BEI. Penggabungan menjadi 59 satu
Bursa yang terintegrasi ini menandai sebuah era baru dalam
perkembangan Pasar Modal Indonesia yang diharapkan dapat semakin
berperan dalam perkembangan ekonomi nasional yang berkelanjutan di
masa mendatang.
b. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang menggambarkan
hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan yang ada
dalam suatu organisasi. Untuk melaksanakan kegiatan yang terarah untuk
dapat mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditetapkan, sehingga
tercapainya kerja sama dan koordinasi usaha diantara setiap unit organisasi
dalam mengambil tindakan dan mencapai tujuan struktur organisasi yang
baik dan merupakan suatu yang penting bagi perusahaan, karena dengan
struktur organisasi yang baik dan tepatdapat membantu kelancaran
jalannya usaha yang baik dan teratur. Adapun mengenai struktur organisasi
PT. Bursa Efek Indonesia, adalah sebagai berikut:
53
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
c. Perusahaan Property dan Real Estate
Industri real estate dan properti pada umumnya merupakan dua hal
yang berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan
permanen diatasnya termasuk bangunan-bangunan, seperti gedung,
pembangunan jalan, tanah terbuka dan segala bentuk pengembangan
lainnyayang melekat secara permanen. Menurut perundang-undangan di
Indonesia,pengertian mengenai industri real estate tercantum dalam PDMN
No.5Tahun 1974 yang mengaturtentang industri real estate. Dalam
peraturan ini pengertian industri real estate adalah perusahaan properti
yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan serta pematangan
tanah bagi keperluan usaha-usaha industri, termasuk industri pariwisata.
54
Sedangkan definisiproperty menurut SK Menteri Perumahan Rakyat
no.05/KPTS/BKP4N/1995,Ps 1.a:4 property adalah tanah hak dan atau
bangunan permanen yangmenjadi objek pemilik dan pembangunan.
Dengan kata lain, properti adalah industri real estate ditambah dengan
hukum-hukum seperti sewa dan kepemilikan.
Produk yang dihasilkan dari industri properti dan real estate sangatlah
beragam. Produk tersebut dapat berupa perumahan, apartement,rumah
took (ruko), rumah kantor (rukan) dan gedung perkantoran, yang
mananama-nama tersebuttermasuk dalam landed property. Sedangkan
produk lainseperti mall, plaza, atau trade center termasuk dalam
commercial building.
Perusahaan properti dan real estate merupakan salah satu sektor
industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan
industri properti dan real estate begitu pesat saat ini dan akan semakin
besar di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh semakin
meningkatnya jumlah penduduk sedangkan supply tanah bersifat tetap.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi perusahaan properti
dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun2016
sampai 2018. Perusahaan properti dan real estate merupakan salah
satudari 9 sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jumlahkeseluruhan perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di
Bursa EfekIndonesia sebanyak 64 perusahaan.
55
2. Deskripsi Data atas Variabel Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2016 sampai 2018 sebanyak 42 perusahaan dan
penelitian dilakukan selama 3 tahun pengamatan sehingga jumlah data
laporan keuangan, laporan tahunan, dan laporan keberlanjutan perusahaan
yang diperoleh sebanyak 126 data.
Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yaituprofitabilitas,
serta menggunakan dua variabel independen yaitu kebijakan hutang dan
struktur modal.
a. Deskripsi Data atas Variabel Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang merupakan keputusan yang sangat penting bagi
setiap perusahaan karena kebijakan ini diambil oleh manajemen
perusahaan dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi
perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan
(Rahmawati, 2012). Menurut Darmawan (2012), kebijakan hutang adalah
kebijakan perusahaan dalam menentukan seberapa besar kebutuhan
pendanaan perusahaan dibiayai oleh hutang. Perusahaan dinilai berisiko
apabila memiliki porsi hutang yang besar dalam struktur modal, namun
sebaliknya apabila perusahaan menggunakan hutang yang kecil atau tidak
sama sekali perusahaan dinilai tidak dapat memanfaatkan operasional
perusahaan.
56
Rasio DAR(debt to asstes ratio) menurut Fahmi (2013:127) atau
disebut juga rasio yang melihat perbandingan hutang perusahaan, yaitu
diperoleh dari perbandingan total hutang dibagi dengan total aset. DAR
menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam
mengadaptasi kondisi pengurangan aset akibat kerugian tanpa
mengurangi pembayaran bunga pada kreditor. Rumus dari kebijakan
hutang adalah:
DAR =
Tabel 4.1
Data Variabel Kebijakan Hutang
NO KODE
PERUSAHAAN 2016 2017 2018
1 ARMY 0,54 0,3 0,21
2 APLN 0,61 0,6 0,59
3 BAPA 0,4 0,33 0,26
4 BEST 0,35 0,33 0,34
5 BIKA 0,72 0,71 0,72
6 BIPP 0,27 0,31 0,45
7 BKDP 0,3 0,36 0,39
8 BKSL 0,37 0,34 0,35
9 BSDE 0,37 0,36 0,42
10 COWL 0,66 0,68 0,75
11 CTRA 0,51 0,51 0,51
12 DART 0,4 0,44 0,48
13 DILD 0,57 0,52 0,54
14 DUTI 0,2 0,21 0,26
15 EMDE 0,5 0,58 0,62
16 FMII 0,13 0,15 0,28
57
Sumber: data sekunder, diolah 2020
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa selama tahun
pengamatan 2016-2018, sebanyak 142 data laporan tahunan
perusahaan yang memiliki rata-rata pengungkapan kebijakan hutang
sebesar 0,36.
17 GAMA 0,18 0,22 0,2
18 GPRA 0,36 0,31 0,3
19 GWSA 0,07 0,07 0,08
20 JRPT 0,42 0,37 0,37
21 KIJA 0,47 0,48 0,49
22 LCGP 0,03 0,03 0,03
23 LPCK 0,3 0,38 0,2
24 LPKR 0,52 0,47 0,5
25 MDLN 0,55 0,52 0,55
26 MKPI 0,44 0,33 0,25
27 MMLP 0,17 0,13 0,13
28 MTLA 0,36 0,38 0,34
29 MYRX 0,33 0,3 0,32
30 NIRO 0,22 0,25 0,19
31 MORE 0,03 0,05 0,1
32 PLIN 0,5 0,79 0,76
33 PPRO 0,66 0,6 0,65
34 PUDP 0,38 0,34 0,31
35 PWON 0,47 0,45 0,39
36 RBMS 0,03 0,47 0,3
37 RDTX 0,13 0,1 0,08
38 RODA 0,19 0,29 0,32
39 SCBD 0,28 0,25 0,24
40 SMDM 0,2 0,2 0,19
41 SMRA 0,61 0,61 1,64
42 TARA 0,14 0,15 0,06
58
b. Deskripsi Data atas Variabel Struktur Modal
Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan
antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam
hal ini adalah utang, baik jangka panjang maupun dalam jangka
pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan
bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan (Sulindawati
dkk, 2017: 111-112). Rumus perhitungan Struktur Modal yang
digunakan adalah sebagai berikut:
DER =
Tabel 4.2
Data Variabel Struktur Modal
NO KODE
PERUSAHAAN 2016 2017 2018
1 ARMY 1,17 0,43 0,27
2 APLN 1,58 89,26 1,42
3 BAPA 0,67 0,49 0,35
4 BEST 0,54 0,49 0,51
5 BIKA 2,59 2,41 2,54
6 BIPP 0,37 0,44 0,82
7 BKDP 0,44 0,57 0,65
8 BKSL 0,59 0,51 0,53
9 BSDE 0,58 0,57 0,72
10 COWL 1,91 2,17 3,07
11 CTRA 1,03 1,05 1,06
12 DART 0,67 0,79 0,93
13 DILD 1,34 1,08 1,18
14 DUTI 0,24 0,27 0,34
15 EMDE 0,98 1,37 1,61
16 FMII 0,15 0,18 0,39
17 GAMA 0,23 0,28 0,25
59
18 GPRA 0,55 0,45 0,42
19 GWSA 0,07 0,08 0,09
20 JRPT 0,73 0,58 0,57
21 KIJA 0,90 0,91 0,95
22 LCGP 0,03 0,03 0,03
23 LPCK 0,40 0,61 0,25
24 LPKR 1,07 1,10 0,98
25 MDLN 1,20 1,06 1,23
26 MKPI 0,78 0,50 0,34
27 MMLP 0,00 0,00 0,00
28 MTLA 0,44 0,39 0,33
29 MYRX 1,15 1,01 1,07
30 NIRO 0,14 0,18 0,18
31 MORE 0,04 0,06 0,11
32 PLIN 1,01 3,70 3,09
33 PPRO 1,96 1,51 1,83
34 PUDP 0,61 0,51 0,45
35 PWON 0,88 0,83 0,63
36 RBMS 0,03 0,87 0,43
37 RDTX 0,15 0,11 0,09
38 RODA 0,24 0,41 0,46
39 SCBD 0,39 0,34 0,31
40 SMDM 0,25 0,26 0,24
41 SMRA 1,55 1,59 2,57
42 TARA 0,16 0,17 0,07
Sumber: data sekunder, diolah 2020
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa selama tahun
pengamatan 2017-2018, sebanyak 42 data laporan tahunan
perusahaan yang memiliki rasio struktur modal dengan nilai
pengungkapan terendah yang diungkapkan pada perusahaan MMLP
sebesar 0,00 sedangkan nilai pengungkapan tertinggi diungkapkan
pada perusahaan APLN sebesar 89,26.
60
c. Deskripsi Data atas Variabel Profitabilitas
Setiap perusahaan yang didirikan pasti mempunyai tujuan
yang ingin dicapai, salah satunya memperoleh laba (profitabilitas).
Menurut Halim (2017) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba dengan keahliannya mengelola sumber
daya yang dimiliki. Untuk mengukur perolehan laba suatu
perusahaan, dibutuhkan penggunaan rasio profitabilitas.
Menurut Sartono (2005), ROE mengukur kemampuan usaha
memperoleh laba yang tersedia. Rasio ini juga dipengaruhi oleh
besar kecilnya hutang. Apabila proporsi hutang makin besar, maka
rasio ini juga akan makin besar. ROE dapat diukur dengan
menggunakan rumus:
ROE =
Tabel 4.3
Data Variabel Profitabilitas
1 ARMY -0,02 0,03 0,05
1 ARMY -0,02 0,03 0,05
2 APLN 0,09 9,72 0,02
3 BAPA 0,02 0,11 0,04
4 BEST 0,10 0,13 0,10
5 BIKA -0,12 -0,06 -0,07
6 BIPP 0,02 -0,03 -0,07
7 BKDP -0,05 -0,09 -0,08
8 BKSL 0,08 0,05 0,04
9 BSDE 0,08 0,18 0,06
10 COWL -0,02 -0,06 -0,23
61
11 CTRA 0,08 0,06 0,08
12 DART 0,05 0,01 0,00
13 DILD 0,06 0,04 0,03
14 DUTI 0,11 0,08 0,12
15 EMDE 0,10 0,13 0,02
16 FMII 0,41 -0,05 0,01
17 GAMA 0,00 0,00 0,00
18 GPRA 0,05 0,03 0,05
19 GWSA 0,03 0,03 0,03
20 JRPT 0,21 0,19 0,16
21 KIJA 0,07 0,02 0,02
22 LCGP 0,00 -0,01 0,00
23 LPCK 0,13 0,00 0,32
24 LPKR 0,07 0,08 0,06
25 MDLN 0,08 0,08 0,00
26 MKPI 0,32 0,26 0,20
27 MMLP 0,00 0,00 0,00
28 MTLA 0,09 0,12 0,10
29 MYRX -85,33 -28,30 43,13
30 NIRO 0,66 0,00 0,00
31 MORE 0,08 -0,02 0,04
32 PLIN 0,32 0,28 0,18
33 PPRO 0,13 0,10 0,10
34 PUDP 0,07 0,02 0,02
35 PWON 0,16 0,16 0,19
36 RBMS -0,04 0,06 0,01
37 RDTX 0,14 0,12 0,12
38 RODA 0,02 0,02 0,00
39 SCBD 0,08 0,05 0,05
40 SMDM 0,01 0,01 0,03
41 SMRA 0,07 0,06 0,08
42 TARA 0,00 0,00 0,00
Sumber: data sekunder, diolah 2020
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa selama tahun
pengamatan 2017-2018, sebanyak 42 data laporan tahunan
perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas dengan nilai
62
pengungkapan terendah yang diungkapkan pada perusahaan MYRX
sebesar -85,33 sedangkan nilai pengungkapan tertinggi diungkapkan
pada juga perusahaan MYRX pada tahun 2018 sebesar 43,13.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu variabel
berdistribusi normal atau tidak. Normal atau tidaknya suatu variabel
diukur berdasarkan distribusi normal dari data dengan mean dan standar
deviasi yang sama. Model regresi yang baik adalah yang memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang digunakan
adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif
dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis lurus. Jika
distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.Uji statistik yang dapat
digunakan untuk menguji normalitas data, yaitu uji Kolmogorov-Smirnov
(KS) dengan tingkat probabilitas signifikansi sebesar 0.05. Data
dikatakan normal apabila hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov (KS)
memiliki tingkat probabilitas signifikansi lebih besar dari 0.05 atau 5%
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
63
Unstandardized
Residual
N 126
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 8.90828285
Most Extreme Differences Absolute .481
Positive .438
Negative -.481
Test Statistic .481
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Output SPSS 22 tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.4diketahui bahwa hasil uji nilai Test
Statistic sebesar 0,481 > 0,05 dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0,000c,< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji tidak
berdistribusi secara normal. Sehingga diperlukan perbaikan data
dengan cara menghilangkan data-data yang outlier atau dengan kata
lain adalah data yang menyimpang terlalu jauh dari data lainnya
dalam suatu rangkaian data. Menurut Solimun dkk (2018:217) data
yang mengandung outliers dapat dikatakan sebagai data yang tidak
berkualitas. Data seperti ini jika dianalisis akan menghasilkan
informasi yang bias.
Hasil regresi yang dilakukan menunjukkan terdapat 33
perusahaan sampel yang datanya outliers ditransform dengan LG10
64
sehingga diperoleh data sampel setelah menghilangkan data-data
outlier sebanyak 91 sampel penelitian. Hasil uji normalitas tanpa data
outlier dapat dilihat pada tabel berikut:
Sumber: Output SPSS 22 tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa hasil uji nilai Test Statistic
sebesar 0,092 > 0,05 dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,053c,>
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi
secara normal.
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 91
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .48724509
Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .092
Negative -.086
Test Statistic .092
Asymp. Sig. (2-tailed) .053c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
65
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
b. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen. Suatu
model penelitian dikatakan baik apabila memiliki multikolinearitas yang
rendah. Multikolinearitas yang tinggi menunjukkan bahwa model
tersebut memiliki efek parsial dari satu variabel dependen terhadap
variabel dependen lainnya. Pengujian multikolinearitas dapat
didasarkan pada besarnya nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation
Faktor). Jika nilai tolerance> 0.10 dan VIF < 10 maka dapat diartikan
bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut. Dan
sebaliknya jika tolerance< 0.10 dan VIF > 10 maka terjadi gangguan
multikolinearitas pada penelitian tersebut.
66
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.199 .109 -11.020 .000
DAR .102 .250 .040 .408 .684 .973 1.028
DER .024 .006 .417 4.264 .000 .973 1.028
a. Dependent Variable: Transform_LG10
Sumber: Output SPSS 22 tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa nilai Tolerance
variabel Struktur Modal (X1) 0,973 dan Kebijakan Hutang (X2) 0,973
kedua variabel tersebut lebih besar dari 0,10. Sementara itu, nilai VIF
variabel Struktur Modal (X1) 1,028 danKebijakan Hutang (X2) 1,028
kedua variabel tersebut kecil dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan
tidak terjadi multikolonieritas
c. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varians tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari setiap kesalahan
pengganggu untuk variabel-variabel bebas yang diketahui tidak
mempunyai varian yang sama untuk semua observasi. Akibatnya
penaksiran Ordinary Least Square (OLS) tetap tidak bias dan tidak efisien
(Ghozali, 2012:139). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
67
dapat dilakukan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresi nilai
absolut residual sebagai variabel dependen dengan semua variabel
independen dalam model. Jika signifikansi < 0,05 berarti ada gejala
heteroskedastisitas dan jika signifikansi > 0,05 berarti tidak terjadi gejala
heterokedastisitas.
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa nilai signifikansi
variabel Kebijakan Hutang (X1) sebesar 0,117 lebih besar dari 0,05,
artinya tidak terjadi heterokedastisitas pada variabel Kebijakan
Hutang (X1) dan nilai signifikansi variabel Struktur Modal (X2) sebesar
0,521 lebih besar dari 0,05, artinya tidak terjadi heterokedastisitas
pada variabel Struktur Modal (X2). Dengan demikian disimpulkan
bahwa data ini memenuhi uji asumsi klasik pada uji
heterokedastisitas.
Tabel 4.8
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .447 .078 5.757 .000
DAR -.282 .178 -.168 -1.584 .117
DER -.003 .004 -.068 -.644 .521
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Output SPSS 22 tahun 2020
68
d. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode
sebelumnya). Masalah autokorelasi disebabkan oleh residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari observasi ke observasi
lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini
menggunakan model Durbin Watson (DW-test). Pengambilan
keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:
H0: Tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha: Ada autokorelasi (r≠ 0)
1) Jika D-W < dL atau (4 - d) < dL maka hipotesis nol ditolak dan
hipotesis alternatif diterima.
2) Jika D-W > dU dan (4 – d) > dU, maka hipotesis nol diterima dan
hipotesis alternatif ditolak.
3) Jika dL < d < dU atau dl < (4 – d) < dU, maka tidak menghasilkan
kesimpulan yang pasti.
69
Tabel 4.9
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .425a .181 .162 .49275 2.101
a. Predictors: (Constant), DER, DAR
b. Dependent Variable: Transform_LG10
Sumber: Output SPSS 22 tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa nilai D-W sebesar
2,101, nilai dL dan dU diperoleh dari Durbin Watson Table dengan T
= 91, k = 3 maka diperoleh nilai dL sebesar 1,591 dan dU sebesar
1,7275. Oleh karena itu, D-W 2,101 > dU 1,7275 dan (4 – D-W) 2,097
> dU 1,7275 maka dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi antara periode
t dengan periode sebelumnya.
70
B. Pembahasan
1. Analisis Data Penelitian
a. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
datayang menjadikan sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk
dipahami, yang dilihat dari nilaimean, maksimum, minimum, dan standar
deviasi
Tabel 4.10
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation Variance
DAR 126 .03 1.64 .3680 .21742 .047
DER 126 .00 89.26 1.4507 7.91645 62.670
ROE 126 -85.33 43.13 -.4204 8.95159 80.131
Valid N (listwise) 126
Sumber: Output SPSS 22 tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui jumlah data yang diobservasi (N)
sebanyak 126. Dari 126 data tersebut kebijakan hutang (DAR) mempunyai
nilai minimum sebesar 0.03, nilai maksimum sebesar 1.64 dengan rata-rata
sebesar 0.3680 dan standar deviasi sebesar 0.21742. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia rata-rata
mengungkapkan kebijakan hutangsebesar 0.36%.
Struktur modal memiliki nilai minimum 0.00, nilai maksimum89,26 ,
dengan nilai rata-rata sebesar 1.4507 dan standar deviasi sebesar 7.9164.
Nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa
71
tidak terdapat penyebaran data yang terlalu menyimpang dari data rata-rata
dari perusahaan sampel.
Profitabilitas memiliki nilai minimum -85.33dan nilai maksimum
43.13dengan rata-rata sebesar -0.4209dan standar deviasi sebesar 8.95159.
b. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis berganda ini digunakan untuk mengetahui variabel dependen
apakah positif atau negative dan untuk memprediksikan nilai dari variabel
dependen apabila nilai variable dependen mengalami kenaikan. Hasil dari
pengujian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.11 Uji Analisis Statistik Inferensial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.199 .109 -11.020 .000
DAR .102 .250 .040 .408 .684
DER .024 .006 .417 4.264 .000
a. Dependent Variable: Transform_LG10
Sumber: Output SPSS 22 tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui nilai koefisien regresi Kebijakan
Hutang (X1), dan Struktur Modal (X2)terhadap Profitabiolitas (Y) masing-
masing sebesar 0,102 (X1) dan 0,024(X2) dan nilai konstanta sebesar -1.199
Dengan demikian terbentuk persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -1.199 + 0,102 X1+ 0,024X2+ e
Model ini menunjukkan bahwa koefisien regresi hasil taksiran
bertanda negatif. Hal ini memberikan gambaran bahwa adanya hubungan yang
72
positif antara Kebijakan Hutangdengan Profitabilitasyang berarti bahwa
semakin tinggi Kebijakan Hutang maka semakin rendah tingkat Profitabilitas.
Sedangkan Struktur Modal memiliki hubungan positif terhadap Profitabilitas
yang artinya semakin tinggi tingkat Struktur Modal maka semakin tinggi
tingkatProfitabilitas.
Dapat dijelaskan bahwa variabel Kebijakan Hutang (X1) memiliki
koefisien regresi positif 0,102 berarti bahwa apabila Kebijakan Hutang naik
sebesar 1%, maka Profitabiltas akan mengalami peningkatan sebesar 0,102
pada saat variabel bebas lainnya tidak berubah (konstan). Variabel Struktur
Modal memiliki koefisien regresi positif sebesar 0,024 berarti apabila Struktur
Modal meningkat 1%, maka Profitabilitas akan mengalami peningkatan
sebesar 0,024 pada saat variabel bebas lainnya tidak berubah (konstan).
Kemudian jika tidak terjadi pengungkapan Kebijakan Hutang dan Struktur
Modal maka nilai Profitabilitas sebesar -1.199.
2. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (t-test)
Pengujian koefisien secara parsial adalah untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (sendiri)
terhadap variabel dependennya. Berdasarkan hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis statistik yang akan diuji
sebagai berikut:
73
1. Hipotesis Pertama
Ho1: β1 = 0, artinya kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Ha1: β1 ≠ 0, artinya kebijakan hutangberpengaruh signifikan terhadap
profitabilitaspada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Hipotesis Kedua
Ho2: β2 = 0, artinya struktur modaltidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Ha2: β2 ≠ 0, artinya struktur modalberpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berikut adalah tabel hasil pengujian parsial penelitian
Tabel 4.12
Hasil Uji parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.199 .109 -11.020 .000
DAR .102 .250 .040 .408 .684
DER .024 .006 .417 4.264 .000
a. Dependent Variable: Transform_LG10
Sumber: Output SPSS 22 tahun 2020
74
Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh thit untuk masing-masing variabel
independen yaitu Kebijakan Hutang sebesar 0,48 dan Struktur Modal 4.262
. Dengan demikian pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah variabel
independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Profitabilitas
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.12, variabel Kebijakan
hutang (DAR) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,684. Nilai sig 0,684
lebih besar dari 0,05 dan nilai t-hitung 0,408 lebih kecil dari nilai t-tabel
1,978. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel Kebijakan Hutang (x1)
Menolak Hipotesis 1 dan menerima Hipotesis 0 yang berarrti Kebijakan
Hutang (DAR) bepengaruh posistif tidak signifikan terhadap profitabilitas
b) Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.12, variabel Konsep
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai sig 0,000 lebih kecil dari
0,05 dan memiliki nilai t-hitung 4,264 yang lebih besar dari nilai t-tabel
1,978. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel X2
Struktur Modal (DER) menerima Hipotesis 2 dan menolak hipotesis 0
sehingga dapat diartikan bahwa Struktur Modal memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
75
b. Hasil Uji Determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya pengaruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Dalam hal ini koofisien determinasi dicari untuk mengetahui seberapa
besar persentase perubahan Profitabilitas yang dapat dijelaskan oleh
variasi Kebijakan Hutang dan Struktur Modal secara bersama-sama
(simultan) dihitung dengan rumus koefisien determinasi (R2 x 100%)
dengan syarat 0 ≤ R2 ≤ 1 (Ghozali, 2012:97). Berikut adalah tabel hasil
pengujian determinasi penelitian:
Tabel 4.13
Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .425a .181 .162 .49275
a. Predictors: (Constant), DER, DAR
b. Dependent Variable: Transform_LG10
Sumber: Output SPSS 22 tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.13 (model summary) diketahui bahwa nilai R
Square sebesar 0,181. Berdasarkan nilai R Square (R2) dapat dikatakan
bahwa sebesar 18,1% variasi perubahan Profitabilitas yang dapat
dijelaskan oleh Kebijakan Hutang dan Struktur Modal secara bersama-
sama, sedangkan variasi Profitabilitas yang tidak dapat dijelaskan
Kebijakan Hutang dan Struktur Modal tetapi bisa dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti adalah sebesar 81,9% (100%-
18,1%).
76
c. Interpretasi Hasil Penelitian
a. Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Profitabilitas
Kebijakan hutang merupakan keputusan yang sangat penting bagi
setiap perusahaan karena kebijakan ini diambil oleh manajemen
perusahaan dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi
perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Dalam
hal ini kebijakan hutang dapat membantu manajemen untuk menentukan
seberapa besar kebutuhan pendanaan perusahaan mampu di biayai oleh
hutang. Perusahaan dinilai berisiko apabila memiliki porsi hutang yang
besar dalam struktur modal, namun sebaliknya apabila perusahaan
menggunakan hutang yang kecil atau tidak sama sekali perusahaan dinilai
tidak dapat memanfaatkan operasional perusahaan.
Hipotesis yang diajukan dalam peneltian ini menyatakan kebijakan
hutangberpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, namun hasi uji t
(parsial) tidak sesuai dengan hipotesis peneliti, hal ini berarti hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini ditolak hasil ini menunjukkan bahwa
kebijakan hutang berpengaruh posistif tidak signifikan terhadap
Profitabilitas studi pada perusahaan Property dan Real Esatet yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan laba tidak hanya mengandalkan utang baik jangka panjang
atau jangka pendek perusahaan dalam menjalankan operasionalnya,
tetapi ada beberapa seperti total aktiva yang terlalu besar. Nilai
perusahaan yang menggunakan utang akan lebih besar dibandingkan
77
dengan perusahaan yang tidak menggunakan utang. Utang
yangdigunakan kelebihannya yaitu bunga yang dibayarkan merupakan
pengurang pajak dan perusahaan yang menggunakan utang dan
keuntungannya lebih besar dari biaya tetapnya, maka perusahaan akan
mendapatkan keuntungan. Semakin tinggi nilaiDebt to Asset Ratio (DAR)
maka perusahaan akan mendapatkan profitability (ROE)yang semakin
tinggi.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Priyanto, dkk (2017)
meneliti hubungan kebijkan hutang memiliki pengaruh positif tidak
signifikan profitabilitas. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan
kebijakan hutang berpengaruh terhadap profitabilitas dan sejalan dengan
penelitian ini.
b. PengaruhSruktur ModalTerhadap Profitabilitas
Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal
asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah utang,
baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal
sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan
kepemilikan perusahaan.
Pengaruh positif antara debt to asset ratio terhadap return onequity
memiliki arti bahwa peningkatan penggunaan hutang akan berdampak
padapeningkatanprofitabilitas. Struktur modal (debt to equity ratio)
berpengaruh positif dan signifikan terhadapprofitabilitas (return on equity).
Pengaruh positif antara (debt to equity ratio) terhadap return onequity
78
memiliki arti bahwa peningkatan penggunaan hutang akan berdampak
pada peningkatan profitabilitas. Meskipun peningkatan penggunaan
hutang dapat meningkatkan profitabilitas,manajer keuangan disarankan
untuk menggunakan hutang hanya sampai tingkat dimanapenghematan
pajak yang timbul dari bunga pinjaman yang bersifat tax deductible lebih
besar atausama dengan biaya kesulitan keuangan, karena struktur modal
yang optimal akan tercapai ketika perusahaan menggunakan rasio hutang
terhadap ekuitas (debt to equity ratio) yang paling tepat bagi perusahaan.
Pengaruh signifikan antara debt to equity ratio terhadap return on equity
menjadi indikasi bahwa debt to equity ratio merupakan variabel yang
relevan untuk menjelaskan pengaruh struktur modal terhadap
profitabilitas.
Ketika struktur modal besar, baik modal saham atau pemilik dan atau
modal lainnya akan memberikan kontribusi pada peningkatan profitabilitas,
yang berarti pihak manajemen dapat menggunakan modal tersebut untuk
melakukan investasi jangka pendek dalam hal ini penerbitan saham dan
obligasi dengan tujuan memperoleh dividen/bunga sehingga
keuntungan/laba perusahaan meningkat. Selain itu perusahaan juga dapat
melakukan akuisi/merger sehingga dapat terjadi hubungan timbal balik
berupa pengembalian investasi atau hak profit, maka secara otomatis
mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Supiyadi, dkk (2018)
meneliti hubungan struktur modal memiliki pengaruh positif dan signifikan
79
terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan
strukturmodalberpengaruh terhadap profitabilitas dan sejalan dengan
penelitian ini.
80
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kebijakan hutang dan
struktur modal terhadap profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Real
Estate Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2018. Maka dapat dtarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kebijakan Hutang mempunyai dampak atau pengaruh posistif tidak signifikan
terhadap Profitabilitas hal ini dibuktikan dengan Nilai t hitung variabel nilai
Kebijakan Hutang sebesar 0,408 < t table1,978, dan nilai Sig. 0,684 >
probabilitas 0,05. Informasi nilai Kebijakan Hutang (DAR) tidak dapat
dijadikan sebagai pertimbangan utama oleh manajer dalam pengambilan
keputusan apakah dengan perbandingan total hutang dengan asset
perusahaan mampu menghasilkan laba..
2. Struktur Modal mempunyai dampak atau pengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung variabel struktur
modal sebesar 4,264. Karena nilai t hitung4,264 > t table1,978, dan nilai Sig.
0,000 < probabilitas 0,05. Semakin tinggi struktur modal akan semakin
tinggi pula Profit akan hasilkan oleh perusahaan.
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnyatidak hanya menggunakan data sekunder saja,
melainkan menggunakan data-data primer yang dimiliki oleh perusahaan
81
sehingga hasil yang didapatdari variasi variabel independen lebih valid dan
beragam.
2. Bagi peneliti selanjutnya lebih melihat skema struktur modal pada
perusahaan yang diteliti berdasarkan tingkat total utang, laba ditahan,dan
total modal dan ditinjau dari total asset yang dimiliki perusahaan.
82
DAFTAR PUSTAKA
Al Hakim, M. F., & Nuzula, N. F. (2018). Pengaruh Corporate Governance Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016). Jurnal Administrasi Bisnis, 61(1), 191-200.
Astivasari, N., & Siswanto, E. (2018). Pengaruh Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Indonesia (Studi Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Listing Di Bei Periode 2012-2014). Ekonomi Bisnis, 23(1), 35-42.
Fahmi, Irham. 2013. Analilis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Halim, A. (2017). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Debt To Assets Ratio Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji, 1-14.
Ismawati, N. E., & Winarno, A. (2018). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Koperasi Pegawai Republik Indonesia (Kpri). Ekonomi Bisnis, 23(1), 29-34.
Johan, R. S., & Septariani, D. (2017). Pengaruh Tingkat Leverage, Return On Equity Dan Current Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Feed Animal Husbandry Di Bursa Efek Indonesia. Jabe (Journal Of Applied Business And Economic), 3(3), 126-138.
Kasmir. 2019. Analisis Laporan Keuangan. Depok : Rajawali Pers
Mahendra, P. T. (2015). Pengaruh Kebijakan Hutang, Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Aktivitas Investasi Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Eksis: Jurnal Riset Ekonomi Dan Bisnis, 10(2).
Mardhiyah, A., Wahono, B., & Salim, M. A. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Net Profit Margin Dan Return On Equity Dan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Lq-45 Tahun 2012-2015. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 7(01).
Mayogi, D., & Fidiana, (2016) Pengarug Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Dan Kebijakan Utang Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(1), 1-18.
Sarasati, G., & Widyarti, E. T. (2013). Analisis Pengaruh Profitabilitas, Price Earning Ratio, Struktur Aktiva, Operating Leverage, Dan Pertumbuhan Pernjualan
83
Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2011) (Doctoral Dissertation, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis).
Sartono, Agus. 2005. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: Bpfe.
Sucipto, E., & Sudiyatno, B. (2018). Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia. Dinamika Akuntansi Keuangan Dan Perbankan, 7(2).
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Supiyadi, D., Ramdhonah, Z., & Fithriani, M. (2018). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas (The Effect Of Capital Structure On Profitability: A Literature Review). Available At Ssrn 3106140.
Priyanto, S. (2016). Pengaruh Debt to Asset Ratio (Dar), Debt to Equity Ratio (Der), Long Term Debt to Asset Ratio (Ldar) Dan Long Term Debt to Equity Ratio (Lder) Terhadap Profitability (Roe) Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO).
Wibowo, H. A., & Pujiati, D. (2011). Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Dan Singapura (Sgx). The Indonesian Accounting Review, 1(2), 155-178.
Yanuarta, R., & Sari, S. P. (2013). Pengaruh Likuiditas, Kebijakan Hutang, Dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei). Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, 2(02).
Zulvia, Y. (2019). Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Total Asset Ratio (Dar) Terhadap Profitability Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2014-2017. Jurnal Economac, 3(2), 3.
http://idx.co.id. Diakses April 2020
84
LAMPIRAN
85
Lampiran 1: Data Kebijakan Hutang , Debt to Asset Ratio (DAR)
DATA DIOLAH TAHUN 2016
NO KODE
PERUSAHAAN Total Liablitas Total Asset DAR
1 ARMY
Rp 730.262.011.174 Rp 1.354.456.733.755 0,539154919
2 APLN
Rp 15.741.190.673 Rp 25.711.953.382 0,612212944
3 BAPA
Rp 72.040.603.450 Rp 179.260.878.116 0,40187577
4 BEST
Rp 1.814.537.354.523 Rp 5.205.373.116.830 0,348589297
5 BIKA
Rp 1.731.221.077.695 Rp 2.400.682.388.179 0,721137076
6 BIPP
Rp 444.202.117.934 Rp 1.648.021.678.720 0,269536574
7 BKDP
Rp 239.151.281.393 Rp 785.095.652.150 0,304614197
8 BKSL
Rp 4.199.257.402.891 Rp 11.359.506.311.011 0,369669006
9 BSDE
Rp 14.074.217.874.315 Rp 38.536.825.180.203 0,365214773
10 COWL
Rp 2.292.924.704.109 Rp 3.493.055.380.115 0,656423805
11 CTRA
Rp 14.774.323 Rp 29.072.250 0,508193311
12 DART
Rp 2.442.909.056 Rp 6.066.257.596 0,402704471
13 DILD
Rp 6.782.581.912.231 Rp 11.840.059.936.442 0,572850302
14 DUTI
Rp 1.899.304.756.790 Rp 9.692.217.785.825 0,195961832
15 EMDE
Rp 675.649.658.921 Rp 1.363.641.661.657 0,495474492
16 FMII
Rp 98.838 Rp 771.547 0,128103667
17 GAMA
Rp 247.197.419.367 Rp 1.344.868.368.117 0,183807892
18 GPRA
Rp 559.139.315.183 Rp 1.569.319.030.878 0,35629423
19 GWSA
Rp 478.485.384.788 Rp 6.963.273.062.204 0,068715585
20 JRPT
Rp 3.578.037.749 Rp 8.484.436.652 0,421717775
21 KIJA
Rp 5.095.107.624.314 Rp 10.733.598.205.115 0,474687754
22 LCGP
Rp 50.977.838.582 Rp 1.673.377.584.467 0,030464038
86
23 LPCK
Rp 1.695.594 Rp 5.653.153 0,299937752
24 LPKR
Rp 23.528.544 Rp 45.603.683 0,515935171
25 MDLN
Rp 7.944.774.284.719 Rp 14.540.108.285.179 0,546404066
26 MKPI
Rp 2.897.296.559.011 Rp 6.612.200.867.199 0,438174311
27 MMLP
Rp 681.509.496 Rp 3.965.769.441 0,171847987
28 MTLA
Rp 1.430.126.743 Rp 3.932.529.273 0,363665886
29 MYRX
Rp 2.878.433.036.719 Rp 8.610.804.657.896 0,334281539
30 NIRO
Rp 818.301.197.063 Rp 3.791.983.263.313 0,215797682
31 OMRE
Rp 146.961.455.436 Rp 4.264.983.383.118 0,034457685
32 PLIN
Rp 2.301.324.680 Rp 4.586.569.370 0,501752943
33 PPRO
Rp 5.858.373.083.290 Rp 8.849.833.866.255 0,661975487
34 PUDP
Rp 201.639.122.560 Rp 531.168.640.936 0,379614132
35 PWON
Rp 9.654.447.854 Rp 20.674.141.654 0,466981799
36 RBMS
Rp 5.615.874.579 Rp 167.489.721.098 0,033529667
37 RDTX
Rp 273.290.660.870 Rp 2.101.753.788.854 0,130029817
38 RODA
Rp 662.456.964.876 Rp 3.428.743.677.749 0,193206908
39 SCBD
Rp 1.592.379.580 Rp 5.714.281.871 0,278666614
40 SMDM
Rp 623.122.518.910 Rp 3.098.989.165.921 0,201072829
41 SMRA
Rp 12.644.764.172 Rp 20.810.319.657 0,607619891
42 TARA
Rp 165.757.986.444 Rp 1.218.023.176.513 0,136087711
DATA DIOLAH TAHUN 2017
NO KODE
PERUSAHAAN Total Liablitas Total Asset DAR
1 ARMY
Rp 487.980.490.736 Rp 1.624.868.441.487 0,30032
2 APLN
Rp 17.293.138.465 Rp 28.790.116.014 0,60066234
87
3 BAPA
Rp 58.885.428.730 Rp 179.035.974.052 0,328902775
4 BEST
Rp 1.870.815.438.091 Rp 5.719.000.999.540 0,327122768
5 BIKA
Rp 1.678.796.791.720 Rp 2.374.443.387.792 0,707027508
6 BIPP
Rp 534.787.535.126 Rp 1.748.640.897.106 0,305830394
7 BKDP
Rp 283.731.887.459 Rp 783.494.758.697 0,362136293
8 BKSL
Rp 5.034.486.488.719 Rp 14.977.041.120.833 0,336146936
9 BSDE
Rp 16.754.337.385.933 Rp 45.951.188.475.157 0,364611623
10 COWL
Rp 2.450.909.735.506 Rp 3.578.766.164.667 0,684847688
11 CTRA
Rp 16.321.729 Rp 31.872.302 0,512097589
12 DART
Rp 2.801.378.185 Rp 6.360.845.609 0,440409712
13 DILD
Rp 6.786.634.657.165 Rp 13.097.184.984.411 0,518175063
14 DUTI
Rp 2.240.819.998.834 Rp 10.575.681.686.285 0,211884214
15 EMDE
Rp 1.081.693.156.648 Rp 1.868.623.723.806 0,578871574
16 FMII
Rp 119.588 Rp 801.479 0,14920915
17 GAMA
Rp 304.391.699.654 Rp 1.402.556.223.275 0,21702638
18 GPRA
Rp 466.150.356.014 Rp 1.499.462.028.211 0,3108784
19 GWSA
Rp 524.360.986.056 Rp 7.200.861.383.403 0,072819203
20 JRPT
Rp 3.496.187.155 Rp 9.472.682.688 0,369080995
21 KIJA
Rp 5.366.080.073.786 Rp 11.266.320.312.348 0,476293938
22 LCGP
Rp 51.533.513.571 Rp 1.660.390.874.694 0,031036977
23 LPCK
Rp 4.734.087 Rp 12.378.227 0,382452754
24 LPKR
Rp 26.911.822 Rp 56.772.116 0,474032393
25 MDLN
Rp 7.522.211.606.109 Rp 14.599.669.337.351 0,515231642
26 MKPI
Rp 2.276.438.836.762 Rp 6.828.046.514.843 0,333395332
27 MMLP
Rp 693.479.770 Rp 5.363.669.399 0,129292042
28 MTLA
Rp 1.819.793.556 Rp 4.819.145.802 0,377617451
88
29 MYRX
Rp 3.046.007.262.472 Rp 10.008.169.293.650 0,304352092
30 NIRO
Rp 1.236.499.805.113 Rp 4.892.233.716.330 0,252747493
31 OMRE
Rp 228.898.177.174 Rp 4.242.934.699.631 0,053948079
32 PLIN
Rp 3.652.525.537 Rp 4.639.438.405 0,787277515
33 PPRO
Rp 7.559.823.781.194 Rp 12.559.932.322.129 0,601900041
34 PUDP
Rp 170.214.821.823 Rp 504.843.795.570 0,337163343
35 PWON
Rp 10.567.227.711 Rp 23.358.717.736 0,452389032
36 RBMS
Rp 201.017.062.310 Rp 432.055.786.199 0,465257193
37 RDTX
Rp 225.499.951.528 Rp 2.280.461.717.989 0,098883463
38 RODA
Rp 1.123.580.529.314 Rp 3.857.234.679.308 0,291291721
39 SCBD
Rp 1.472.489.392 Rp 5.783.263.814 0,254612177
40 SMDM
Rp 643.807.670.857 Rp 3.141.680.323.403 0,204924628
41 SMRA
Rp 13.309.208.657 Rp 21.662.950.720 0,614376538
42 TARA
Rp 180.826.802.445 Rp 1.234.608.879.825 0,146464848
DATA DIOLAH TAHUN 2018
NO KODE
PERUSAHAAN Total Liablitas Total Asset DAR
1 ARMY
Rp 320.723.018.568 Rp 1.513.669.666.232 0,2118844
2 APLN
Rp 17.376.276.425 Rp 29.583.829.904 0,5873572
3 BAPA
Rp 44.423.132.493 Rp 172.313.437.729 0,2578042
4 BEST
Rp 2.118.132.306.800 Rp 6.290.126.551.391 0,3367392
5 BIKA
Rp 1.674.921.852.871 Rp 2.333.636.785.839 0,7177303
6 BIPP
Rp 932.018.121.876 Rp 2.063.247.282.902 0,4517239
7 BKDP
Rp 300.149.514.530 Rp 763.537.440.280 0,3931039
8 BKSL
Rp 5.631.606.614.993 Rp 16.252.732.184.207 0,3465021
89
9 BSDE
Rp 21.814.594.254.302 Rp 52.101.492.204.552 0,4186942
10 COWL
Rp 2.814.731.509.951 Rp 3.733.012.257.460 0,7540108
11 CTRA
Rp 17.644.741 Rp 34.289.017 0,5145887
12 DART
Rp 3.329.371.379 Rp 6.905.286.394 0,4821482
13 DILD
Rp 7.699.882.620.129 Rp 14.215.535.191.206 0,5416527
14 DUTI
Rp 3.227.976.940.583 Rp 12.642.895.738.823 0,2553194
15 EMDE
Rp 1.292.022.707.779 Rp 2.096.614.260.152 0,6162424
16 FMII
Rp 265.462 Rp 940.955 0,2821198
17 GAMA
Rp 272.660.250.727 Rp 1.372.352.219.092 0,198681
18 GPRA
Rp 454.440.028.598 Rp 1.536.453.590.418 0,2957721
19 GWSA
Rp 597.490.070.576 Rp 7.491.033.825.272 0,0797607
20 JRPT
Rp 3.847.899.580 Rp 10.541.248.267 0,3650326
21 KIJA
Rp 5.731.263.365.834 Rp 11.783.772.244.027 0,4863692
22 LCGP
Rp 46.077.146.230 Rp 1.648.862.748.218 0,0279448
23 LPCK
Rp 1.695.594 Rp 8.589.827 0,1973956
24 LPKR
Rp 24.336.392 Rp 49.083.460 0,4958166
25 MDLN
Rp 8.397.680.558.019 Rp 15.227.479.982.230 0,551482
26 MKPI
Rp 1.776.589.738.461 Rp 7.008.254.843.361 0,2534996
27 MMLP
Rp 783.095.982 Rp 6.091.322.807 0,1285593
28 MTLA
Rp 1.755.200.333 Rp 5.193.962.740 0,3379309
29 MYRX
Rp 3.700.746.491.765 Rp 11.625.186.862.977 0,3183387
30 NIRO
Rp 1.440.688.937.326 Rp 7.555.705.400.512 0,1906756
31 OMRE
Rp 405.042.815.008 Rp 4.252.706.473.038 0,0952435
32 PLIN
Rp 3.811.773.076 Rp 5.043.925.604 0,7557156
33 PPRO
Rp 10.657.152.475.401 Rp 16.475.720.486.284 0,6468398
34 PUDP
Rp 151.354.742.889 Rp 489.530.579.233 0,3091834
90
35 PWON
Rp 9.706.398.758 Rp 25.018.080.224 0,3879754
36 RBMS
Rp 268.758.850.964 Rp 897.968.027.638 0,2992967
37 RDTX
Rp 213.066.766.537 Rp 2.526.489.781.165 0,0843331
38 RODA
Rp 1.254.879.640.372 Rp 3.980.849.234.878 0,3152291
39 SCBD
Rp 1.376.616.763 Rp 5.772.828.195 0,2384649
40 SMDM
Rp 606.128.820.887 Rp 3.158.642.385.060 0,1918954
41 SMRA
Rp 23.299.242.068 Rp 14.238.537.503 1,6363508
42 TARA
Rp 69.255.452.233 Rp 1.122.279.225.842 0,0617096
91
Lampiran 2: Data Struktur Modal, Debt to Equity Ratio (DER)
DATA DIOLAH TAHUN 2016
NO KODE
PERUSAHAAN Total Liablitas Total Ekuitas DER
1 ARMY
Rp 730.262.011.174 Rp 624.194.722.581 1,169926603
2 APLN
Rp 15.741.190.673 Rp 9.970.762.709 1,57873486
3 BAPA
Rp 72.040.603.450 Rp 107.220.274.666 0,67189348
4 BEST
Rp 1.814.537.354.523 Rp 3.390.835.762.307 0,535129827
5 BIKA
Rp 1.731.221.077.695 Rp 669.461.310.484 2,58599123
6 BIPP
Rp 444.202.117.934 Rp 1.203.819.560.786 0,368993936
7 BKDP
Rp 239.151.281.393 Rp 545.944.370.757 0,438050641
8 BKSL
Rp 4.199.257.402.891 Rp 7.160.248.908.120 0,586468076
9 BSDE
Rp 14.074.217.874.315 Rp 24.462.607.305.888 0,575335969
10 COWL
Rp 2.292.924.704.109 Rp 1.200.130.676.006 1,910562533
11 CTRA
Rp 14.774.323 Rp 14.297.927 1,033319236
12 DART
Rp 2.442.909.056 Rp 3.623.348.540 0,674213101
13 DILD
Rp 6.782.581.912.231 Rp 5.057.478.024.211 1,341099631
14 DUTI
Rp 1.899.304.756.790 Rp 7.792.913.029.035 0,243722052
15 EMDE
Rp 675.649.658.921 Rp 687.992.002.736 0,982060338
16 FMII
Rp 98.838 Rp 672.709 0,146925342
17 GAMA
Rp 247.197.419.367 Rp 1.097.670.948.750 0,225201751
18 GPRA
Rp 559.139.315.183 Rp 1.010.179.715.695 0,553504794
19 GWSA
Rp 478.485.384.788 Rp 6.484.787.677.416 0,073785821
20 JRPT
Rp 3.578.037.749 Rp 4.906.398.903 0,729259447
21 KIJA
Rp 5.095.107.624.314 Rp 5.638.490.580.801 0,903629713
22 LCGP
Rp 50.977.838.582 Rp 1.622.399.745.885 0,031421257
92
23 LPCK
Rp 1.695.594 Rp 4.243.385 0,399585237
24 LPKR
Rp 23.528.544 Rp 22.075.139 1,065838997
25 MDLN
Rp 7.944.774.284.719 Rp 6.595.334.000.460 1,204605299
26 MKPI
Rp 2.897.296.559.011 Rp 3.714.904.308.188 0,779911491
27 MMLP
Rp 681.509.496 Rp 3.714.904.308.188 0,000183453
28 MTLA
Rp 1.430.126.743 Rp 3.284.259.945 0,435448706
29 MYRX
Rp 2.878.433.036.719 Rp 2.502.402.530 1.150,267794
30 NIRO
Rp 818.301.197.063 Rp 5.732.371.621.177 0,142750898
31 OMRE
Rp 146.961.455.436 Rp 4.118.021.927.682 0,03568739
32 PLIN
Rp 2.301.324.680 Rp 2.285.244.690 1,007036441
33 PPRO
Rp 5.858.373.083.290 Rp 2.991.460.782.965 1,95836533
34 PUDP
Rp 201.639.122.560 Rp 329.529.518.376 0,611900031
35 PWON
Rp 9.654.447.854 Rp 11.019.693.800 0,876108541
36 RBMS
Rp 5.615.874.579 Rp 161.873.846.519 0,034692909
37 RDTX
Rp 273.290.660.870 Rp 1.828.463.127.984 0,149464682
38 RODA
Rp 662.456.964.876 Rp 2.766.286.712.873 0,239475164
39 SCBD
Rp 1.592.379.580 Rp 4.121.902.291 0,386321525
40 SMDM
Rp 623.122.518.910 Rp 2.475.866.647.011 0,251678546
41 SMRA
Rp 12.644.764.172 Rp 8.165.555.485 1,54854917
42 TARA
Rp 165.757.986.444 Rp 1.052.265.190.069 0,157524917
93
DATA DIOLAH TAHUN 2017
NO KODE
PERUSAHAAN Total Liablitas Total Ekuitas DER
1 ARMY
Rp 487.980.490.736 Rp 1.136.887.950.751 0,429224789
2 APLN
Rp 17.293.138.465 Rp 193.730.292 89,26398802
3 BAPA
Rp 58.885.428.730 Rp 120.150.545.322 0,490097058
4 BEST
Rp 1.870.815.438.091 Rp 3.848.185.561.449 0,486155204
5 BIKA
Rp 1.678.796.791.720 Rp 695.646.596.072 2,413289738
6 BIPP
Rp 534.787.535.126 Rp 1.213.853.361.980 0,440570131
7 BKDP
Rp 283.731.887.459 Rp 499.762.871.238 0,567733027
8 BKSL
Rp 5.034.486.488.719 Rp 9.942.554.632.114 0,506357438
9 BSDE
Rp 16.754.337.385.933 Rp 29.196.851.089.224 0,57384056
10 COWL
Rp 2.450.909.735.506 Rp 1.127.856.429.161 2,173068905
11 CTRA
Rp 16.321.729 Rp 15.550.573 1,049590198
12 DART
Rp 2.801.378.185 Rp 3.559.467.424 0,787021723
13 DILD
Rp 6.786.634.657.165 Rp 6.310.550.327.246 1,075442601
14 DUTI
Rp 2.240.819.998.834 Rp 8.334.861.687.451 0,268849092
15 EMDE
Rp 1.081.693.156.648 Rp 786.930.567.158 1,37457255
16 FMII
Rp 119.588 Rp 681.891 0,175377003
17 GAMA
Rp 304.391.699.654 Rp 1.098.164.523.621 0,277182237
18 GPRA
Rp 466.150.356.014 Rp 1.033.311.672.197 0,451122704
19 GWSA
Rp 524.360.986.056 Rp 6.676.500.397.347 0,078538299
20 JRPT
Rp 3.496.187.155 Rp 5.976.495.533 0,584989504
21 KIJA
Rp 5.366.080.073.786 Rp 5.900.240.238.562 0,909468065
22 LCGP
Rp 51.533.513.571 Rp 1.608.857.361.123 0,032031126
23 LPCK
Rp 4.734.087 Rp 7.721.416 0,613111248
24 LPKR
Rp 26.911.822 Rp 24.367.204 1,104427984
94
25 MDLN
Rp 7.522.211.606.109 Rp 7.077.457.731.242 1,062840909
26 MKPI
Rp 2.276.438.836.762 Rp 4.551.607.678.081 0,500139511
27 MMLP
Rp 693.479.770 Rp 1.186.586.955.893 0,000584432
28 MTLA
Rp 1.819.793.556 Rp 4.670.189.629 0,389661598
29 MYRX
Rp 3.046.007.262.472 Rp 2.999.352.246 1.016
30 NIRO
Rp 1.236.499.805.113 Rp 6.962.162.031.178 0,177602848
31 OMRE
Rp 228.898.177.174 Rp 4.014.036.522.457 0,057024438
32 PLIN
Rp 3.652.525.537 Rp 986.912.868 3,700960496
33 PPRO
Rp 7.559.823.781.194 Rp 5.000.108.540.935 1,511931935
34 PUDP
Rp 170.214.821.823 Rp 334.628.973.747 0,508667316
35 PWON
Rp 10.567.227.711 Rp 12.791.490.025 0,8261139
36 RBMS
Rp 201.017.062.310 Rp 231.038.723.889 0,87005788
37 RDTX
Rp 225.499.951.528 Rp 2.054.961.766.461 0,109734378
38 RODA
Rp 1.123.580.529.314 Rp 2.733.654.149.994 0,411017805
39 SCBD
Rp 1.472.489.392 Rp 4.310.774.422 0,341583495
40 SMDM
Rp 643.807.670.857 Rp 2.497.872.652.546 0,257742391
41 SMRA
Rp 13.309.208.657 Rp 8.353.742.063 1,593203208
42 TARA
Rp 180.826.802.445 Rp 1.053.782.077.380 0,17159791
95
DATA DIOLAH TAHUN 2018
NO KODE
PERUSAHAAN Total Liablitas Total Ekuitas DER
1 ARMY
Rp 320.723.018.568 Rp 1.192.946.647.664 0,268849424
2 APLN
Rp 17.376.276.425 Rp 12.207.553.479 1,42340367
3 BAPA
Rp 44.423.132.493 Rp 127.890.305.236 0,347353401
4 BEST
Rp 2.118.132.306.800 Rp 4.171.994.244.591 0,507702596
5 BIKA
Rp 1.674.921.852.871 Rp 658.714.932.968 2,542711223
6 BIPP
Rp 932.018.121.876 Rp 1.131.229.161.026 0,8238986
7 BKDP
Rp 300.149.514.530 Rp 463.387.925.750 0,647728389
8 BKSL
Rp 5.631.606.614.993 Rp 10.621.125.569.214 0,530226912
9 BSDE
Rp 21.814.594.254.302 Rp 30.286.897.950.250 0,720265056
10 COWL
Rp 2.814.731.509.951 Rp 918.280.747.509 3,065218908
11 CTRA
Rp 17.644.741 Rp 16.644.276 1,060108652
12 DART
Rp 3.329.371.379 Rp 3.575.915.015 0,931054392
13 DILD
Rp 7.699.882.620.129 Rp 6.515.652.571.077 1,181751565
14 DUTI
Rp 3.227.976.940.583 Rp 9.414.918.798.240 0,342857651
15 EMDE
Rp 1.292.022.707.779 Rp 804.591.552.373 1,605811923
16 FMII
Rp 265.462 Rp 675.493 0,392990009
17 GAMA
Rp 272.660.250.727 Rp 1.099.691.968.365 0,247942386
18 GPRA
Rp 454.440.028.598 Rp 1.082.013.561.820 0,419994762
19 GWSA
Rp 597.490.070.576 Rp 6.893.543.754.696 0,086673864
20 JRPT
Rp 3.847.899.580 Rp 6.693.348.687 0,574884077
21 KIJA
Rp 5.731.263.365.834 Rp 6.052.508.878.193 0,946923578
22 LCGP
Rp 46.077.146.230 Rp 1.602.785.601.988 0,028748166
23 LPCK
Rp 1.695.594 Rp 6.894.233 0,24594382
24 LPKR
Rp 24.336.392 Rp 24.747.068 0,983405064
96
25 MDLN
Rp 8.397.680.558.019 Rp 6.829.799.424.211 1,229564741
26 MKPI
Rp 1.776.589.738.461 Rp 5.231.665.104.900 0,339583995
27 MMLP
Rp 783.095.982 Rp 1.029.941.012.819 0,000760331
28 MTLA
Rp 1.755.200.333 Rp 5.308.226.825 0,330656619
29 MYRX
Rp 3.700.746.491.765 Rp 3.438.762.407 1.076
30 NIRO
Rp 1.440.688.937.326 Rp 7.924.440.371.212 0,18180324
31 OMRE
Rp 405.042.815.008 Rp 3.847.663.658.030 0,105269808
32 PLIN
Rp 3.811.773.076 Rp 1.232.152.528 3,09358865
33 PPRO
Rp 10.657.152.475.401 Rp 5.818.568.010.883 1,831576507
34 PUDP
Rp 151.354.742.889 Rp 338.175.836.344 0,447562264
35 PWON
Rp 9.706.398.758 Rp 15.311.681.466 0,633921152
36 RBMS
Rp 268.758.850.964 Rp 629.209.176.674 0,427137526
37 RDTX
Rp 213.066.766.537 Rp 2.313.423.014.628 0,092100219
38 RODA
Rp 1.254.879.640.372 Rp 2.725.969.594.506 0,460342494
39 SCBD
Rp 1.376.616.763 Rp 4.396.211.432 0,313137069
40 SMDM
Rp 606.128.820.887 Rp 2.552.513.564.173 0,237463506
41 SMRA
Rp 23.299.242.068 Rp 9.060.704.565 2,571460299
42 TARA
Rp 69.255.452.233 Rp 1.053.023.773.609 0,065768175
97
Lampiran 3: Data Profitabilitas, Return on Equity (ROE)
DATA DIOLAH TAHUN 2016
NO KODE
PERUSAHAAN LABA B. SET PAJAK Total Ekuitas ROE
1 ARMY
-Rp 14.059.142.063 Rp 624.194.722.581 -0,022523648
2 APLN
Rp 939.737.108 Rp 9.970.762.709 0,09424927
3 BAPA
Rp 1.818.062.130 Rp 107.220.274.666 0,016956328
4 BEST
Rp 336.287.878.603 Rp 3.390.835.762.307 0,099175514
5 BIKA
-Rp 77.981.341.628 Rp 669.461.310.484 -0,116483717
6 BIPP
Rp 27.224.420.762 Rp 1.203.819.560.786 0,022615034
7 BKDP
-Rp 26.813.170.783 Rp 545.944.370.757 -0,049113375
8 BKSL
Rp 562.230.562.000 Rp 7.160.248.908.120 0,078521092
9 BSDE
Rp 2.037.537.680.130 Rp 24.462.607.305.888 0,083291926
10 COWL
-Rp 20.923.852.067 Rp 1.200.130.676.006 -0,017434645
11 CTRA
Rp 1.143.006 Rp 14.297.927 0,079942078
12 DART
Rp 192.211.614 Rp 3.623.348.540 0,053048061
13 DILD
Rp 292.729.179.325 Rp 5.057.478.024.211 0,057880465
14 DUTI
Rp 835.889.569.058 Rp 7.792.913.029.035 0,107262787
15 EMDE
Rp 65.756.118.197 Rp 687.992.002.736 0,095576864
16 FMII
Rp 277.213 Rp 672.709 0,412084571
17 GAMA
Rp 1.110.491.027 Rp 1.097.670.948.750 0,001011679
18 GPRA
Rp 53.737.224.861 Rp 1.010.179.715.695 0,053195708
19 GWSA
Rp 210.038.384.736 Rp 6.484.787.677.416 0,0323894
20 JRPT
Rp 1.014.232.173 Rp 4.906.398.903 0,206716207
21 KIJA
Rp 416.061.311.203 Rp 5.638.490.580.801 0,073789484
22 LCGP
Rp 3.392.671.256 Rp 1.622.399.745.885 0,002091144
98
23 LPCK
Rp 539.796 Rp 4.243.385 0,12720882
24 LPKR
Rp 1.636.156 Rp 22.075.139 0,074117585
25 MDLN
Rp 501.679.359.486 Rp 6.595.334.000.460 0,0760658
26 MKPI
Rp 1.191.768.267.588 Rp 3.714.904.308.188 0,320807259
27 MMLP
Rp 399.202.211 Rp 3.714.904.308.188 0,00010746
28 MTLA
Rp 309.279.940 Rp 3.284.259.945 0,09417036
29 MYRX
-Rp 213.520.418.394 Rp 2.502.402.530 -85,32616789
30 NIRO
Rp 3.791.983.263.313 Rp 5.732.371.621.177 0,661503391
31 OMRE
Rp 315.417.220.496 Rp 4.118.021.927.682 0,076594352
32 PLIN
Rp 731.181.507 Rp 2.285.244.690 0,319957644
33 PPRO
Rp 388.907.713.317 Rp 2.991.460.782.965 0,130005954
34 PUDP
Rp 22.852.883.834 Rp 329.529.518.376 0,069350036
35 PWON
Rp 1.776.412.002 Rp 11.019.693.800 0,16120339
36 RBMS
-Rp 6.468.179.715 Rp 161.873.846.519 -0,039958152
37 RDTX
Rp 258.948.179.433 Rp 1.828.463.127.984 0,141620673
38 RODA
Rp 60.746.115.712 Rp 2.766.286.712.873 0,021959443
39 SCBD
Rp 335.066.370 Rp 4.121.902.291 0,081289256
40 SMDM
Rp 20.894.687.547 Rp 2.475.866.647.011 0,008439343
41 SMRA
Rp 595.879.214 Rp 8.165.555.485 0,072974731
42 TARA
Rp 3.172.446.581 Rp 1.052.265.190.069 0,003014874
99
DATA DIOLAH TAHUN 2017
NO KODE
PERUSAHAAN LABA B. SET PAJAK Total Ekuitas ROE
1 ARMY
Rp 29.556.633.405 Rp 1.136.887.950.751 0,025997842
2 APLN
Rp 1.882.581.400 Rp 193.730.292 9,717537617
3 BAPA
Rp 13.212.381.915 Rp 120.150.545.322 0,109965226
4 BEST
Rp 483.387.486.933 Rp 3.848.185.561.449 0,125614391
5 BIKA
-Rp 44.354.027.770 Rp 695.646.596.072 -0,063759426
6 BIPP
-Rp 31.033.697.167 Rp 1.213.853.361.980 -0,025566265
7 BKDP
-Rp 46.181.499.519 Rp 499.762.871.238 -0,092406824
8 BKSL
Rp 466.871.374.097 Rp 9.942.554.632.114 0,046956883
9 BSDE
Rp 5.166.720.070.985 Rp 29.196.851.089.224 0,176961552
10 COWL
-Rp 72.261.173.404 Rp 1.127.856.429.161 -0,064069479
11 CTRA
Rp 966.452 Rp 15.550.573 0,062148964
12 DART
Rp 31.058.904 Rp 3.559.467.424 0,008725717
13 DILD
Rp 272.287.599.941 Rp 6.310.550.327.246 0,043147996
14 DUTI
Rp 637.067.860.291 Rp 8.334.861.687.451 0,076434125
15 EMDE
Rp 105.638.564.422 Rp 786.930.567.158 0,134241277
16 FMII
-Rp 32.263 Rp 681.891 -0,047314014
17 GAMA
Rp 493.574.871 Rp 1.098.164.523.621 0,000449454
18 GPRA
Rp 35.701.272.512 Rp 1.033.311.672.197 0,034550343
19 GWSA
Rp 188.463.044.931 Rp 6.676.500.397.347 0,028227819
20 JRPT
Rp 1.114.019.159 Rp 5.976.495.533 0,186400066
21 KIJA
Rp 135.353.256.019 Rp 5.900.240.238.562 0,022940296
22 LCGP
-Rp 13.692.384.762 Rp 1.608.857.361.123 -0,008510627
23 LPCK
Rp 36.844 Rp 7.721.416 0,004771664
24 LPKR
Rp 1.858.325 Rp 24.367.204 0,076263366
100
25 MDLN
Rp 596.924.704.158 Rp 7.077.457.731.242 0,084341684
26 MKPI
Rp 1.186.586.955.893 Rp 4.551.607.678.081 0,260696229
27 MMLP
Rp 292.082.689 Rp 1.186.586.955.893 0,000246154
28 MTLA
Rp 537.521.885 Rp 4.670.189.629 0,115096372
29 MYRX
-Rp 84.893.265.309 Rp 2.999.352.246 -28,30386642
30 NIRO
Rp 2.974.839.955 Rp 6.962.162.031.178 0,000427287
31 OMRE
-Rp 65.349.410.075 Rp 4.014.036.522.457 -0,016280223
32 PLIN
Rp 279.686.697 Rp 986.912.868 0,283395532
33 PPRO
Rp 499.655.987.671 Rp 5.000.108.540.935 0,099929028
34 PUDP
Rp 6.088.135.371 Rp 334.628.973.747 0,018193689
35 PWON
Rp 2.002.490.448 Rp 12.791.490.025 0,156548646
36 RBMS
Rp 14.073.122.886 Rp 231.038.723.889 0,060912399
37 RDTX
Rp 248.246.602.835 Rp 2.054.961.766.461 0,120803514
38 RODA
Rp 41.945.895.680 Rp 2.733.654.149.994 0,015344258
39 SCBD
Rp 221.315.168 Rp 4.310.774.422 0,051340002
40 SMDM
Rp 17.501.005.535 Rp 2.497.872.652.546 0,007006364
41 SMRA
Rp 509.451.941 Rp 8.353.742.063 0,060984878
42 TARA
Rp 1.107.700.911 Rp 1.053.782.077.380 0,001051167
DATA DIOLAH TAHUN 2018
NO KODE
PERUSAHAAN LABA B. SET PAJAK Total Ekuitas ROE
1 ARMY
Rp 56.610.183.053 Rp 1.192.946.647.664 0,047454078
2 APLN
Rp 193.730.292 Rp 12.207.553.479 0,015869707
3 BAPA
Rp 4.950.263.483 Rp 127.890.305.236 0,038707105
4 BEST
Rp 422.536.948.687 Rp 4.171.994.244.591 0,10127937
101
5 BIKA
-Rp 45.682.595.609 Rp 658.714.932.968 -0,069351085
6 BIPP
-Rp 79.203.069.270 Rp 1.131.229.161.026 -0,070015053
7 BKDP
-Rp 36.304.502.245 Rp 463.387.925.750 -0,07834581
8 BKSL
Rp 376.063.389.204 Rp 10.621.125.569.214 0,035407113
9 BSDE
Rp1.701.817.694.927 Rp 30.286.897.950.250 0,056189898
10 COWL
-Rp 209.534.100.984 Rp 918.280.747.509 -0,228180871
11 CTRA
Rp 1.326.395 Rp 16.644.276 0,07969076
12 DART
Rp 16.448.459 Rp 3.575.915.015 0,00459979
13 DILD
Rp 212.504.509.510 Rp 6.515.652.571.077 0,032614463
14 DUTI
Rp1.137.475.180.472 Rp 9.414.918.798.240 0,12081625
15 EMDE
Rp 17.660.985.215 Rp 804.591.552.373 0,021950249
16 FMII
Rp 6.747 Rp 675.493 0,00998826
17 GAMA
Rp 1.527.444.744 Rp 1.099.691.968.365 0,001388975
18 GPRA
Rp 52.978.544.959 Rp 1.082.013.561.820 0,048962921
19 GWSA
Rp 214.092.032.349 Rp 6.893.543.754.696 0,03105689
20 JRPT
Rp 1.054.538.394 Rp 6.693.348.687 0,157550195
21 KIJA
Rp 115.286.125.452 Rp 6.052.508.878.193 0,019047659
22 LCGP
-Rp 6.071.759.135 Rp 1.602.785.601.988 -0,003788254
23 LPCK
Rp 2.220.722 Rp 6.894.233 0,322112989
24 LPKR
Rp 1.541.781 Rp 24.747.068 0,062301562
25 MDLN
Rp 20.036.984.233 Rp 6.829.799.424.211 0,002933759
26 MKPI
Rp1.029.941.012.819 Rp 5.231.665.104.900 0,19686677
27 MMLP
Rp 281.176.297 Rp 1.029.941.012.819 0,000273002
28 MTLA
Rp 511.352.185 Rp 5.308.226.825 0,096332015
29 MYRX
Rp 148.307.842.375 Rp 3.438.762.407 43,12826093
30 NIRO
-Rp 35.183.400.198 Rp 7.924.440.371.212 -0,004439859
102
31 OMRE
Rp 144.577.610.420 Rp 3.847.663.658.030 0,037575428
32 PLIN
Rp 225.933.553 Rp 1.232.152.528 0,183364923
33 PPRO
Rp 604.770.296.377 Rp 5.818.568.010.883 0,103937996
34 PUDP
Rp 5.225.723.370 Rp 338.175.836.344 0,015452681
35 PWON
Rp 2.851.348.911 Rp 15.311.681.466 0,186220496
36 RBMS
Rp 5.782.475.696 Rp 629.209.176.674 0,009190069
37 RDTX
Rp 269.784.513.505 Rp 2.313.423.014.628 0,116617027
38 RODA
Rp 1.044.499.360 Rp 2.725.969.594.506 0,000383166
39 SCBD
Rp 202.437.012 Rp 4.396.211.432 0,046048061
40 SMDM
Rp 85.903.072.895 Rp 2.552.513.564.173 0,033654306
41 SMRA
Rp 707.801.637 Rp 9.060.704.565 0,078117726
42 TARA
Rp 1.130.218.942 Rp 1.053.023.773.609 0,001073308
103
Lampiran 4: Tabulasi Data Transform dengan LG10
No KODE
PERUSAHAAN DAR DER ROE LN10
1 APLN 0,61 1,58 0,09 -1,05
2 BAPA 0,40 0,67 0,02 -1,7
3 BEST 0,35 0,54 0,10 -1
4 BIPP 0,27 0,37 0,02 -1,7
5 BKSL 0,37 0,59 0,08 -1,1
6 BSDE 0,37 0,58 0,08 -1,1
7 CTRA 0,51 1,03 0,08 -1,1
8 DART 0,40 0,67 0,05 -1,3
9 DILD 0,57 1,34 0,06 -1,22
10 DUTI 0,20 0,24 0,11 -0,96
11 EMDE 0,50 0,98 0,10 -1
12 FMII 0,13 0,15 0,41 -0,39
13 GPRA 0,36 0,55 0,05 -1,3
14 GWSA 0,07 0,07 0,03 -1,52
15 JRPT 0,42 0,73 0,21 -0,68
16 KIJA 0,47 0,90 0,07 -1,15
17 LPCK 0,30 0,40 0,13 -0,89
18 LPKR 0,52 1,07 0,07 -1,15
19 MDLN 0,55 1,20 0,08 -1,1
20 MKPI 0,44 0,78 0,32 -0,49
21 MTLA 0,36 0,44 0,09 -1,05
22 NIRO 0,22 0,14 0,66 -0,18
23 MORE 0,03 0,04 0,08 -1,1
24 PLIN 0,50 1,01 0,32 -0,49
25 PPRO 0,66 1,96 0,13 -0,89
26 PUDP 0,38 0,61 0,07 -1,15
27 PWON 0,47 0,88 0,16 -0,8
28 RDTX 0,13 0,15 0,14 -0,85
29 RODA 0,19 0,24 0,02 -1,7
30 SCBD 0,28 0,39 0,08 -1,1
31 SMDM 0,20 0,25 0,01 -2
32 SMRA 0,61 1,55 0,07 -1,15
33 ARMY 0,30 0,43 0,03 -1,52
34 APLN 0,60 89,26 9,72 0,99
104
35 BAPA 0,33 0,49 0,11 -0,96
36 BEST 0,33 0,49 0,13 -0,89
37 BKSL 0,34 0,51 0,05 -1,3
38 BSDE 0,36 0,57 0,18 -0,74
39 CTRA 0,51 1,05 0,06 -1,22
40 DART 0,44 0,79 0,01 -2
41 DILD 0,52 1,08 0,04 -1,4
42 DUTI 0,21 0,27 0,08 -1,1
43 EMDE 0,58 1,37 0,13 -0,89
44 GPRA 0,31 0,45 0,03 -1,52
45 GWSA 0,07 0,08 0,03 -1,52
46 JRPT 0,37 0,58 0,19 -0,72
47 KIJA 0,48 0,91 0,02 -1,7
48 LPKR 0,47 1,10 0,08 -1,1
49 MDLN 0,52 1,06 0,08 -1,1
50 MKPI 0,33 0,50 0,26 -0,59
51 MTLA 0,38 0,39 0,12 -0,92
52 PLIN 0,79 3,70 0,28 -0,55
53 PPRO 0,60 1,51 0,10 -1
54 PUDP 0,34 0,51 0,02 -1,7
55 PWON 0,45 0,83 0,16 -0,8
56 RBMS 0,47 0,87 0,06 -1,22
57 RDTX 0,10 0,11 0,12 -0,92
58 RODA 0,29 0,41 0,02 -1,7
59 SCBD 0,25 0,34 0,05 -1,3
60 SMDM 0,20 0,26 0,01 -2
61 SMRA 0,61 1,59 0,06 -1,22
62 ARMY 0,21 0,27 0,05 -1,3
63 APLN 0,59 1,42 0,02 -1,7
64 BAPA 0,26 0,35 0,04 -1,4
65 BEST 0,34 0,51 0,10 -1
66 BKSL 0,35 0,53 0,04 -1,4
67 BSDE 0,42 0,72 0,06 -1,22
68 CTRA 0,51 1,06 0,08 -1,1
69 DILD 0,54 1,18 0,03 -1,52
70 DUTI 0,26 0,34 0,12 -0,92
71 EMDE 0,62 1,61 0,02 -1,7
72 FMII 0,28 0,39 0,01 -2
105
73 GPRA 0,30 0,42 0,05 -1,3
74 GWSA 0,08 0,09 0,03 -1,52
75 JRPT 0,37 0,57 0,16 -0,8
76 KIJA 0,49 0,95 0,02 -1,7
77 LPCK 0,20 0,25 0,32 -0,49
78 LPKR 0,50 0,98 0,06 -1,22
79 MKPI 0,25 0,34 0,20 -0,7
80 MTLA 0,34 0,33 0,10 -1
81 MYRX 0,32
1,07
43,13 1,63
82 MORE 0,10 0,11 0,04 -1,4
83 PLIN 0,76 3,09 0,18 -0,74
84 PPRO 0,65 1,83 0,10 -1
85 PUDP 0,31 0,45 0,02 -1,7
86 PWON 0,39 0,63 0,19 -0,72
87 RBMS 0,30 0,43 0,01 -2
88 RDTX 0,08 0,09 0,12 -0,92
89 SCBD 0,24 0,31 0,05 -1,3
90 SMDM 0,19 0,24 0,03 -1,52
91 SMRA 1,64 2,57 0,08 -1,1
Lampiran 5 : Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviatio
n Variance
DAR 126 .03 1.64 .3680 .21742 .047
DER 126 .00 89.26 1.4507 7.91645 62.670
ROE 126 -85.33 43.13 -.4204 8.95159 80.131
Valid N (listwise) 126
106
Lampiran 6: Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 126
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 8.90828285
Most Extreme Differences Absolute .481
Positive .438
Negative -.481
Test Statistic .481
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 91
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .48724509
Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .092
Negative -.086
Test Statistic .092
Asymp. Sig. (2-tailed) .053c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
107
Lampiran 7: Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .447 .078 5.757 .000
DAR -.282 .178 -.168 -1.584 .117
DER -.003 .004 -.068 -.644 .521
a. Dependent Variable: RES2
108
Lampiran 8: Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -1.199 .109 -11.020 .000
DAR .102 .250 .040 .408 .684 .973 1.028
DER .024 .006 .417 4.264 .000 .973 1.028
a. Dependent Variable: Transform_LG10
Lampiran 9: Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .425a .181 .162 .49275 2.101
a. Predictors: (Constant), DER, DAR
b. Dependent Variable: Transform_LG10
Lampiran 10: Analisis Statistik Inferensial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.199 .109 -11.020 .000
109
DAR .102 .250 .040 .408 .684
DER .024 .006 .417 4.264 .000
a. Dependent Variable: Transform_LG10
Lampiran 11 : Uji T (Parsial)
Coefficientsa
Lampiran 12:Uji Determinasi
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .425a .181 .162 .49275
a. Predictors: (Constant), DER, DAR
b. Dependent Variable: Transform_LG10
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.199 .109 -11.020 .000
DAR .102 .250 .040 .408 .684
DER .024 .006 .417 4.264 .000
a. Dependent Variable: Transform_LG10
110
Lampiran 13: Surat Balasan Penelitian
111
BIOGRAFI PENULIS
Adytia Rahmanadalah Nama penulis skripsi ini. Penulis lahir
di Garungga pada tanggal 13Juni 1998 dari pasangan suami
istri Bapak Abd Rahman Bin Djunaid dan Burhani. Penulis
adalah keempat dari tujuh bersaudara. Penulis
menyelesaikan pendidikan dimulai dari TK Nurul Ilmi, di Kel.
Kassa Kec. Batulappa pada tahun 2004. Lulus pendidikan
SDN 184 Bilajeng, Kec. Batulappa Pinrang tahun 2010. Lulus pendidikan MTS DDI
Bilajeng, Pinrang tahun 2013. Lulus pendidikan SMK Negeri 6 Pinrang, Pinrang
tahun 2016. Mulai tahun 2016 melanjutkan pendidikan S1 Akuntansi di Universitas
Muhammadiyah Makassarsampai dengan sekarang.Penulis juga aktif di organisasi
kedaerahan Kerukunan Mahasiswa Pinrang Cabang Batulappa serta Koperti
Unismuh Makassar. Juga di Himpunan Mahasiswa Akuntansi Unismuh Makassar
Serta di Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia Simpul Sulawesi-Selatan (IMAI) Sul-
Sel. Dengan ketekunan dan semangat, penulis telah berhasil menyelesaikan
pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan ini mampu
memberikan kontribusi yang positif dalam dunia pendidikan.
Recommended