Pengaruh Logam Berat (Cu dan Cd) dan Salinitas Terhadap ... · digunakan tidak dapat ... dengan...

Preview:

Citation preview

Pengaruh Logam Berat (Cu dan Cd) dan SalinitasTerhadap Peningkatan Kadar Lipid Pada Chlorellavulgaris dan Botryococcus braunii serta PeranChorella vulgaris dan Botryococcus braunii DalamPenurunan Kadar COD Pada Limbah Industri PT. SIER

• Oleh:

• Ayu Dina Evelyana 2309100049

• Firdausil Jannah 2309100059

Laboratorium Pengolahan Limbah IndustriJurusan Teknik Kimia

Fakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Dosen Pembimbing:

Ir. Nuniek Hendrianie, MT.

Keberadaan mikroalga spesies Chlorella vulgarisdan Botryococcus brauniiyang melimpah belum dimanfaatkan secara maksimal Kebutuhan biodiesel tinggi,

namun bahan baku yang digunakan tidak dapat diperhaharui

Meningkatkan kadar lipid pada Chlorella vulgaris dan

Botryococcus braunii dengan pemberian faktor-faktor stres lingkungan untuk digunakan

sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.

Mengetahui pengaruh pertumbuhan Chlorella

vulgaris dan Botryococcus braunii pada penurunan

kadar COD air limbah PT SIER.

Penelitian ini dilakukan untuk tahap meningkatkan kadar lipida pada mikroalga Chlorella vulgaris dan Botryococcus braunii.

Media yang digunakan untuk penanaman Chlorella vulgaris dan Botryococcus braunii adalah air limbah PT. SIER.

Kondisi pertumbuhan Chlorella vulgaris danBotryococcus braunii diarahkan dalam kondisi stres lingkungan

Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium di Laboratorium Pengolahan Limbah Cair Industri Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Dapat memanfaatkan Chlorella vulgaris dan Botryococcus braunii sebagai bahan baku pembuatan biodiesel

Merupakan organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata.

Chlorella vulgaris

Kondisi tumbuh Chlorella vulgaris

Suhu optimum : 25ºC

Pencahayaan: 10 klux

pH : 6,5-11Unsur hara (makro &

mikronutrisi)

Botryococcus braunii

• Merupakan salah satu mikroalga uniselulerfotosintetik yang termasuk dalam anggota darichlorophyta.

• Mikroalga ini dapat hidup dan tersebar luasdiperairan tawar dan payau.

(Banerjee et al, 2002)

Botryococcus braunii

Kondisi tumbuh Botryococcus braunii

Suhu optimum : 25º-27ºC

Pencahayaan : 10 klux

pH : 7-8,5Unsur hara

(mikro & makronutrisi)

• Merupakan nama suatu golongan senyawaorganik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larutdalam pelarut-pelarut organik tetapi sukarlarut atau tidak larut dalam air.

(Iskandar, 1974).

• Untuk mendapatkan kandungan lipid yangtinggi dalam suatu alga dapat dilakukandengan biosintesis lipid. Biosintesis lipid ataupeningkatan kadar lipid ini dapat dilakukandengan mengkondisikan environmentalstresses terhadap mikroalga.

• Pemberian environmental stresses pada algadapat berupa nutrientsstress, radiation, pH, temperature, heavymetals, salinity.

LIMBAH

adalah buangan yang dihasilkan darisuatu proses produksi baik industrimaupun domestik (rumah tangga).

Dalam penelitian ini digunakan airlimbah PT. SIER.

No. Nama Peneliti Jurnal Hasil Penelitian

1. Yecong Li, Wenguang Zhou, Bing Hu, Min Min, Paul Chen danRoger R. Ruan

Integration of algae cultivation as biodiesel production feedstock with municipal wastewater treatment: strain screening and significance evaluation of environmental factors

Seleksi jenis alga terhadap faktor–faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan alga, seperti intensitas cahaya, siklus terang-gelap, dan konsentrasi CO2, pengurangan nutrien pada limbah dan produksi biodiesel

2. Irina A. Guschina, dan John L. Harwood

Lipids and lipid metabolism in eukariotic algae

Pengaruh logam berat Cu, Zn dan Cd yang terkandung pada limbah terhadap lipid pada mikroalga.

Mikroalga spesies Chlorella vulgaris & Botryococcus braunii (mikroalga : limbah (v/v) = 1:4)

Kondisi tumbuh:

• Suhu operasi : 25ºC-30ºC

• Intensitas cahaya 10 klux

Limbah Cair PT. SIER

KNO3 : 0,0002 %

Kadar CO2 : 15 %

VARIABEL TETAP

Konsentrasi salinitas :

• 0 gr/l NaCl

• 0,01 gr/l NaCl

• 0,02 gr/l NaCl

Konsentrasi Cu :

• 0,22 mM

• 0,28 mM

• 0,33 mM

Konsentrasi Cd :

• 0,3 mM

• 0,35 mM

• 0,4 mM

VARIABEL BEBAS

BESARAN YANG DIUKUR WAKTU PENGUKURAN

Jumlah sel mikroalga Awal, hari ke-4 dan saat

pemanenan (hari ke-7)Kadar lipid Awal, hari ke-4 dan saat

pemanenan (hari ke-7)Kandungan COD air limbah Awal, hari ke-4 dan saat

pemanenan (hari ke-7)

Beaker Glass

Aerator

Selang

Lampu neon 36watt

Tangki CO2

Keterangan :

1. Aerator

2. Sumber cahaya

(lampu neon)

3. Beaker Glass

4. Selang

5. Gas CO2

6. Sumber listrik

Gambar peralatan penelitian

Mikroalga Chlorella vulgaris& Botryococcus

braunii

Air limbah

PT. SIER

Sumber nitrogen (KNO3)

Gas CO2 NaClLogam berat (Cu dan Cd)

Pra-kultur

Kultur

Pemrosesan

Pemanenan dan pengeringan

Pra-kultur

Kultur

Pemrosesan

Pemanenan dan pengeringan

Mencatat kondisi awal proses pra – kultur bibit Chlorella vulgaris dan Botryococcus

braunii Analisa jumlah sel

Melakukan prosedur kultur Chlorella vulgaris dan Botryococcus braunii

Analisa jumlah sel dan kadar lipid

Menyiapkan kultur dengan kondisi optimum alga (kadar nitrogen: 0,03% N (KNO3), kadar CO2: 15%)

A

Menumbuhkan Chlorella vulgaris dan Botryococcus

braunii sampai mencapai fase log dan siap untuk diumpankan ke dalam limbah

Melakukan prosedur pemrosesan Chlorella vulgaris danBotryococcus braunii sesuai variabel yang ditentukan

Memasukkan 600 ml limbah ke masing-masing beaker glass

A

Memasukkan 400 ml strain bibit Chlorella vulgaris dan Botryococcus braunii pada masing-masing beaker glass

Menyiapkan variabel yang ditetapkan (salinitas, kadar Cu, kadar Cd)

Menganalisa jumlah sel, kadar lipid dan kandungan COD pada sampel Chlorella vulgaris dan Botryococcus braunii

pada saat awal, hari ke-4 dan pemanenan (hari ke-7)

A

Melakukan prosedur pengeringan mikroalga sampai menjadi serbuk mikroalga yang sudah dikemas dalam

kertas saring bungkus

END

Analisa Lipid ekstraksi dan distilasi

Analisa kandungan COD

Analisa perhitungan jumlah sel mikroalga counting chamber

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

UNTUK MIKROALGA

CHLORELLA VULGARIS

02000000400000060000008000000

1000000012000000140000001600000018000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

02000000400000060000008000000

1000000012000000140000001600000018000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.1. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,22 mM dan tanpa

salinitas.

Grafik 4.2. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,28 mM dan tanpa

salinitas.

Grafik 4.3. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,33 mM dan tanpa

salinitas.

02000000400000060000008000000

1000000012000000140000001600000018000000

0 50 100 150 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Cd=0,4 mM

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.4. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,22 mM dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.5. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,28 mM dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.6. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,33 mM dan NaCl 0,01 gr/l.

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

200000

300000

400000

500000

600000

700000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Cd=0,4 mM

200000

300000

400000

500000

600000

700000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

150000

250000

350000

450000

550000

650000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.7. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,22 mM dan

NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.9. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,33 mM dan

NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.8. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,28 mM dan

NaCl 0,02 gr/l.

• Dari grafik pengamatan jumlah sel diatasmenunjukkan bahwa semakin besarpenambahan konsentrasi Cd dan Cumenyebabkan jumlah sel Chlorella vulgaris

semakin menurun. Hal ini disebabkan bahwapenambahan logam Cd dan Cu membuatkeadaan mikroalga menjadi stress dan jumlahselnya menurun.

5

10

15

20

25

30

0 50 100 150 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

579

11131517192123

0 50 100 150 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Cd=0,4 mM

5

10

15

20

25

30

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Cd=0,4 mM

Grafik 4.10. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,22 mM

dan tanpa salinitas.

Grafik 4.11. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,28 mM

dan tanpa salinitas.

Grafik 4.12. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,33 mM

dan tanpa salinitas.

5

10

15

20

25

30

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mMCd=0,4 mM

5

10

15

20

25

30

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

5

10

15

20

25

30

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.13. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,22 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.14. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,28 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.15. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,33 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

5

10

15

20

25

30

35

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

5

10

15

20

25

30

35

0 100 200

kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Cd=0,4 mM

5

10

15

20

25

30

35

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Cd=0,4 mM

Grafik 4.16. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,22 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.17. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,28 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.18. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,33 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

• Dari grafik pengamatan kadar lipid diatasmenunjukkan bahwa semakin besarpenambahan konsentrasi Cd dan Cumenyebabkan kadar lipid Chlorella vulgarissemakin tinggi. Hal ini disebabkan bahwapenambahan logam Cd dan Cu membuatkeadaan mikroalga menjadi stress dan kadarlipidnya semakin tinggi.

0

20

40

60

80

100

120

140

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

20

40

60

80

100

120

140

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

20

40

60

80

100

120

140

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.19. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,22 mM

dan tanpa salinitas.

Grafik 4.20. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,28 mM

dan tanpa salinitas.

Grafik 4.21. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,33 mM

dan tanpa salinitas.

104106108110112114116118120122

0 100 200

CO

D (

mg

/l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Cd=0,4 mM

113114115116117118119120121122

0 100 200

CO

D (

mg

/l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

113114115116117118119120121122

0 100 200

CO

D (

mg

/l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=04 mM

Grafik 4.22. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,22 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.23. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,28 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.24. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,33 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

112

114

116

118

120

122

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Cd=0,4 mM

114

115

116

117

118

119

120

121

122

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

112

114

116

118

120

122

0 100 200

CO

D (

mg

/l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Grafik 4.25. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,22 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.26. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,28 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.27. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,33 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

• Dari grafik pengamatan kandungan COD diatasmenunjukkan bahwa setelah penanamanmikroalga species Chlorella vulgaris, kandunganCOD air limbah berkurang. Hal ini dikarenakanterdapat mikroalga yang merombak karbonorganik yang terkandung dalam air limbah.Walaupun jumlah selnya semakin turun akibatpenambahan variabel Cu, Cd dan NaCl namunkandungan COD tetap turun walaupun tidaksebanyak penurunan pada saat awal sampai harike-4 hal ini dikarenakan jumlah selnya masihtetap ada walaupun mengalami penurunan.

PENGAMATAN UNTUK

MIKROALGA SPECIES

BOTRYOCOCCUS BRAUNII

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

16000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

16000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Cd=0,4 mM

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

16000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.28. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,22 mM dan tanpa salinitas.

Grafik 4.29. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,28 mM dan tanpa salinitas.

Grafik 4.30. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,33 mM dan tanpa salinitas.

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Cd=0,4 mM

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.31. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,22 mM dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.32. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,28 mM dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.33. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,33 mM dan NaCl 0,01 gr/l.

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

0 100 200

Jum

lah

se

l (se

l/m

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.34. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,22 mM dan NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.35. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,28 mM dan NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.36. Pengaruh penambahan Cd terhadap jumlah sel pada saat Cu 0,33 mM dan NaCl 0,02 gr/l.

• Dari grafik pengamatan jumlah sel B.brauniidiatas menunjukkan bahwa semakin besarpenambahan konsentrasi Cd dan Cumenyebabkan jumlah sel Botryococcus brauniisemakin menurun. Hal ini disebabkan bahwapenambahan logam Cd dan Cu membuatkeadaan mikroalga menjadi stress dan jumlahselnya menurun.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

5

10

15

20

25

30

35

40

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

05

1015202530354045

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.37. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,22 mM

dan tanpa salinitas.

Grafik 4.38. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,28 mM

dan tanpa salinitas.

Grafik 4.39. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,33 mM

dan tanpa salinitas.

05

1015202530354045

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

5

10

15

20

25

30

35

40

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

5

10

15

20

25

30

35

40

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.40. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,22 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.42. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,33 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.41. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,28 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

05

10152025303540

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

5

10

15

20

25

30

35

40

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

10

20

30

40

50

0 100 200

Kad

ar li

pid

(%

w/w

)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.40. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,22 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.40. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,33 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.40. Pengaruh penambahan Cd terhadap kadar lipid pada saat Cu 0,28 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

• Dari grafik pengamatan kadar lipid diatasmenunjukkan bahwa semakin besarpenambahan konsentrasi Cd dan Cumenyebabkan kadar lipid Botryococcus brauniisemakin besar. Hal ini disebabkan bahwapenambahan logam Cd dan Cu membuatkeadaan mikroalga menjadi stress dan kadarlipidnya semakin tinggi.

80859095

100105110115120125

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

80859095

100105110115120125

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

80859095

100105110115120125

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.46. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,22 mM

dan tanpa salinitas.

Grafik 4.48. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,33 mM

dan tanpa salinitas.

Grafik 4.47. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,28 mM

dan tanpa salinitas.

75

85

95

105

115

125

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

80859095

100105110115120125

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

80859095

100105110115120125

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

Grafik 4.49. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,22 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.51. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,33 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

Grafik 4.50. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,28 mM

dan NaCl 0,01 gr/l.

80

90

100

110

120

130

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mMCd=0,4 mM

80

90

100

110

120

130

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mMCd=0,35 mMCd=0,4 mM

0

20

40

60

80

100

120

140

0 100 200

CO

D (

mg/

l)

Waktu (jam)

Cd=0,3 mM

Cd=0,35 mM

Grafik 4.52. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,22 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.53. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,28 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

Grafik 4.54. Pengaruh penambahan Cd terhadap pengurangan COD air limbah pada saat Cu 0,33 mM

dan NaCl 0,02 gr/l.

• Dari grafik pengamatan kandungan COD diatasmenunjukkan bahwa setelah penanaman mikroalgaspecies Botryococcus braunii, kandungan COD airlimbah berkurang. Hal ini dikarenakan terdapatmikroalga yang merombak karbon organik yangterkandung dalam air limbah. Walaupun jumlah selnyasemakin turun akibat penambahan variabel Cu, Cd danNaCl namun kandungan COD tetap turun walaupuntidak sebanyak penurunan pada saat awal sampai harike-4 hal ini dikarenakan jumlah selnya masih tetap adawalaupun mengalami penurunan.

KESIMPULAN

1. Untuk mikroalga species Chlorella vulgaris, didapatkadar lipid tertinggi sebesar 32 % yaitu padapenambahan variabel Cu 0,33 mM; Cd=0,4 mM danNaCl 0,02 gr/l.

2. Untuk mikroalga species Botryococcus braunii, didapatkadar lipid tertinggi sebesar 41 % yaitu padapenambahan variabel Cu 0,33 m M; Cd=0,4 mM danNaCl 0,02 gr/l.

3. Untuk mikroalga species Chlorella vulgaris maupunBotryococcus braunii, pengurangan kandungan CODterbesar ada pada saat penambahan variabel Cu sebesar0,22 mM, Cd sebesar 0,3 mM dan tanpa salinitas.

DAFTAR PUSTAKA• Ansyori. 2004. Etanol sebagai Bahan Bakar Alternatif. Erlangga, Jakarta• Banerjee, Anirban., Sharma, Rohit., Chisti, Yusuf., Banerjee, U. C. 2002.

Botryococcus braunii: A Renewable Source of Hydrocarbons and Other Chemicals. Critical Reviewer in Biotechnology, vol 22, no 3, 245-279.

• Firdaus, M dan Ardhyasari, Rosita. 2009. Ekstraksi Minyak Alga dari Spirulina Sp. Sebagai Bahan Baku Alternatif pada Proses Pembuatan Biodiesel. Universitas Brawijaya, Malang.

• Harsanto, Soni. 2009. Analisa Asam Lemak Mikroalga Nanaochloropsisoculata. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

• Iskandar, Yuli. 1974. Biokimia Bagian I. Yayasan Dharma Graha : Jakarta.• Pratama, Irfan. 2011. Pengaruh Metode Pemanenan Mikroalga terhadap

Biomassa dan Kandungan Esensial Chlorella vulgaris. Universitas Indonesia, Depok.

• Ranga, R. A., dkk. 2006. Effect of Salinity on Growth of Green Microalgae Botryococcus braunii and its Constituents. Central Food Technological Research Institute, India.

• R. Krishna, Arjun., Dev, Lipin., V. Thankamani. 2012. An integrated process for Industrial effluent treatment and Biodiesel production using Microalgae. Research in Biotechnology, vol 3, no 1, 47-60.

• Roziyah, Aniatur dkk. 2008. Potensi Mikroalga Chlorella vulgaris sebagaibahan baku penghasil biodiesel yang terbaharui, ekonomis dan ramahLingkungan. Universitas Brawijaya. Malang.

• Sharma, Kalpesh K., Holger Schuhmann and Peer M. Schenk. 2012. High Lipid Induction in Microalgae for Biodiesel Production. Energies, vol5, 1532-1553.

• Sidabutar, Elisabeth. 1999. Pengaruh Jenis Medium PertumbuhanMikroalga Chlorella vulgaris terhadap aktivitas senyawa pemacuPertumbuhan yang dihasilkan. Instutut Pertanian Bogor. Bogor.

• Suneerat, R. 2011. Effect of Light, Nutrient, Cultivation Time and Salinity on Lipid Production of Newly Isolated Strain of The Green Microalgae Botryococcus braunii. Faculty of Agricultural Technology, King Mongkut’sInstitute of TechnologyLadkrabang, Bangkok.

• Suprihatin, dkk. 2010. Produksi Biodiesel dari Mikroalga Limbah. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

• Teresa M. M., Antonio A. M. dan Caetano, N.S. 2010. Microalgae for Biodiesel Production and Other Applications: A Review, Renewable and Sustainable Energy, 14 217-232

• Zhang, K.dan Kojima, E. 1998. Effect of Light Intensity on Colony Size of Microalga Botryococcus braunii in Bubble Column Photobioreactors. Institute of Applied Biochemistry, University of Tsukuba, Japan.

• http://id.wikipedia.org/wiki/alga, waktu akses 9 januari 2013 pukul 20.49

• http://id.wikipedia.org/wiki/Biomassa. waktu akses 9 januari 2013 pukul21.30

• http://id.wikipedia.org/wiki/chlorella. Waktu akses: 9 januari 2013 pukul21.13

• http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid. waktu akses 13 januari pukul 7.45

• http://kutukuliah.blogspot.com/2011/10/makalah-lipid.html. Waktuakses: 11 januari 2013 pukul 21.13

• http://nr1037.blogspot.com/2010_04_01_archive.html. waktu akses 6 Januari 2013 pukul 23:29

• http://www.algaebase.org/search/species/detail/?species_id=27992. Waktu akses 21 januari pukul 08.16

• http://www.algaebase.org/search/species/detail/?species_id=27676&sk=0&from=results. Waktu akses 9 januari 2013 pukul 22.03

• http://www.lontar.ui.ac.id. Waktu akses 9 januari 2013 pukul 22.39

Recommended