View
13
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH MEDIA EVERYCIRCUIT DALAM
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS SISWA
PADA MATERI LISTRIK DINAMIS
(Kuasi Eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan
Tahun Ajaran 2019/2020)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD EKI ISLAMI
11150163000056
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
iv
ABSTRAK
MUHAMMAD EKI ISLAMI, NIM. 11150163000056. Pengaruh Media
EveryCircuit dalam Pembelajaran Discovery Learning terhadap Kemampuan
Menganalisis Siswa pada Materi Listrik Dinamis. Skripsi Program Studi Tadris
Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media EveryCircuit dalam
pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan menganalisis siswa pada
materi listrik dinamis. Penelitian dilakukan di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan
pada bulan September 2019. Sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas XII MIPA 4
sebagai kelas eksperimen dan XII MIPA 1 sebagai kelas kontrol. Penentuan sampel
dilakukan dengan teknik purposive sampling, dimana sampel diambil berdasarkan
pertimbangan nilai pretest. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
quasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group. Pada desain ini
terdapat dua kelompok berbeda berdasarkan perlakuan yang diberikan, yaitu
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Instrumen yang digunakan yaitu
instrumen tes berupa 15 soal pilihan ganda dan instrumen nontes berupa lembar
observasi. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney,
diperoleh informasi bahwa nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (𝛼). Artinya,
terdapat pengaruh media EveryCircuit dalam pembelajaran discovery learning
terhadap kemampuan menganalisis siswa pada materi listrik dinamis. Selain itu,
hasil observasi menunjukkan bahwa media EveryCircuit mampu meminimalisir
kelemahan model discovery learning pada tahap pengumpulan data (data
collection). Hasil observasi tersebut masuk dalam kategori baik (77,8%).
Kata Kunci: EveryCircuit, Discovery Learning, Kemampuan Menganalisis,
Listrik Dinamis.
v
ABSTRACT
MUHAMMAD EKI ISLAMI, NIM. 11150163000056. The Effect of
EveryCircuit Media in Discovery Learning towards Students’ Analyze
Capabilities on the material Dynamic Electricity. “A Skripsi” of the Physics
Education Major, The Faculty of Tarbiya and Teacher’s Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2020.
This research aims to determine the effect of EveryCircuit media in discovery
learning towards students’ analyze capabilities on the material dynamic electricity.
The research was conducted at SMAN 5 Kota Tangerang Selatan in September
2019. The sample in this research that class XII Science 4 as an experimental class
and XII Science 1 as a control class. Determination of the sample by purposive
sampling technique, where the sample is taken based on consideration of the pre-
test value. The researcher used quasi-experimental method with a non-equivalent
control group design. In this design there are two different groups based on the
treatment given, the control group and the experimental group. The instrument that
researcher used a test instrument in the form of 15 multiple choice questions and a
non-test instrument in the form of an observation sheet. Based on the results of
hypothesis testing used the Mann-Whitney test, obtained information that the value
of Sig. (2-tailed) < significance level (𝛼). That means, there is an effect of
EveryCircuit media in discovery learning towards students’ analyze capabilities on
the material dynamic electricity. In addition, the observation shows that
EveryCircuit media was able to minimize the weaknesses of the discovery learning
model at the data collection stage. The results of these observations are in the good
category (77.8%).
Keywords: EveryCircuit, Discovery Learning, Analyze Capabilities, Dynamic
Electricity.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Media EveryCircuit dalam
Pembelajaran Discovery Learning terhadap Kemampuan Menganalisis Siswa
pada Materi Listrik Dinamis”. Semoga skripsi ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Apresiasi dan terima kasih peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan ucapan terima kasih
tersebut disampaikan kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Tadris Fisika UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Erina Hertanti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan saran dan arahan selama proses pembuatan skripsi.
4. Kinkin Suartini, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis selama menjadi mahasiswa Tadris Fisika.
5. Iwan Permana Suwarna, M.Pd. dan Ai Nurlaela, M.Si., selaku Dosen Penguji
Skripsi.
6. Seluruh dosen, staf dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Program Studi Tadris Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman dan pelayanan selama proses perkuliahan.
7. Drs. H. Hamdari, M.Pd., selaku kepala SMAN 5 Kota Tangerang Selatan yang
telah memberikan izin penelitian di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan.
8. Daryono, S.Pd, MM, selaku guru bidang studi fisika SMAN 5 Kota Tangerang
Selatan yang telah membimbing selama penelitian berlangsung.
9. Keluarga tercinta, khususnya papah (Alm. H. Ibrahim), mamah (Hj. Siti
Rohmah), kakak (Desi, Jaka, Hani, Fariz) dan adik (Ferdi, Putri) yang selalu
memberikan doa dan dukungan serta menjadi motivasi kepada penulis, serta
vii
keponakan (Jibril, Mikala, Zamir, Kasya, Nahda) yang selalu menghibur
penulis.
10. Keluarga Pendidikan Fisika 2015, khususnya 7 Icon (Faras, Fatih, Habib,
Haris, Mustofa, Sidik), dan LOD45 yang telah memberikan pelajaran dan
pengalaman dalam berbagai bentuk selama masa perkuliahan.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan penelitian ini sangat penulis nantikan. Penulis berharap
semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Januari 2020
Penulis
viii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ...................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
F. Kegunaan Penelitian...................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ...................... 7
A. Deskripsi Teoritik.......................................................................... 7
1. Model Pembelajaran ................................................................. 7
2. Model Discovery Learning ....................................................... 9
3. Media EveryCircuit dalam Discovery Learning .................... 14
4. Kemampuan Menganalisis ..................................................... 19
5. Listrik Dinamis ....................................................................... 22
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 27
C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 29
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 32
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 33
B. Metode Penelitian........................................................................ 33
C. Desain Penelitian ......................................................................... 33
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 34
E. Populasi dan Sampel ................................................................... 34
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 35
G. Instrumen Penelitian.................................................................... 35
1. Instrumen Tes ......................................................................... 35
2. Instrumen Nontes ................................................................... 36
H. Kalibrasi Instrumen ..................................................................... 37
1. Uji Validitas ........................................................................... 37
2. Uji Reliabilitas ........................................................................ 38
3. Taraf Kesukaran ..................................................................... 39
4. Daya Pembeda ........................................................................ 40
I. Teknik Analisis Data ................................................................... 41
1. Analisis Data Tes .................................................................... 41
2. Analisis Data Nontes .............................................................. 45
J. Hipotesis Statistik ....................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 47
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 47
1. Hasil Pretest ........................................................................... 47
2. Hasil Posttest .......................................................................... 48
3. Rekapitulasi Hasil Tes Kemampuan Menganalisis Siswa ..... 49
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ..................................... 49
5. Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 51
6. Peningkatan Indikator Kemampuan Menganalisis ................. 52
7. Hasil Analisis Data Lembar Observasi .................................. 53
B. Pembahasan ................................................................................. 53
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 58
A. Kesimpulan ................................................................................. 58
B. Saran ............................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 59
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 34
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes ............................................................... 36
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi ......................................................... 36
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi ..................................................... 38
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ................................................ 38
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ................................................. 39
Tabel 3.7 Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran ...................................... 39
Tabel 3.8 Hasil Taraf Kesukaran Instrumen Tes .......................................... 40
Tabel 3.9 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda ......................................... 41
Tabel 3.10 Hasil Daya Pembeda Instrumen Tes ............................................. 41
Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Lembar Observasi ............................................ 45
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ............................................................................... 49
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................................... 50
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................................... 51
Tabel 4.4 Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ............................................................................... 51
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Data Lembar Observasi ................... 53
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan Respon EveryCircuit secara Real Time ........................ 15
Gambar 2.2 Penjelasan Mengenai Beberapa Materi Fisika .............................. 16
Gambar 2.3 (a) Tampilan Menyimpan Rangkaian Listrik pada EveryCircuit .. 17
(b) Tampilan Memuat Rangkaian Listrik pada EveryCircuit ........ 17
Gambar 2.4 Animasi Rangkaian Listrik pada EveryCircuit ............................. 18
Gambar 2.5 Rangkaian Listrik ......................................................................... 19
Gambar 2.6 Peta Konsep Listrik Dinamis ........................................................ 23
Gambar 2.7 Tiga Resistor Terhubung secara Seri antara Titik a dan b ............ 24
Gambar 2.8 Rangkaian Ekuivalen, dimana Ketiga Resistor Diganti oleh
𝑅𝑒𝑘 ................................................................................................ 25
Gambar 2.9 (a) Tiga Resistor Terhubung Paralel antara Titik a dan b ............. 25
(b) Rangkaian Ekuivalen, Ketiga Resistor Diganti dengan 𝑅𝑒𝑘 ... 25
Gambar 2.10 Skema Rangkaian Listrik ............................................................. 26
Gambar 2.11 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 32
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ......................................................................................... 47
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ......................................................................................... 48
Gambar 4.3 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Indikator Kemampuan
Menganalisis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................... 52
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran ............................................... 63
Lampiran A.1 RPP Kelas Eksperimen ..................................................... 64
Lampiran A.2 RPP Kelas Kontrol ......................................................... 103
Lampiran A.3 LKS Kelas Eksperimen .................................................. 141
Lampiran A.4 LKS Kelas Kontrol ......................................................... 163
Lampiran B Instrumen Penelitian .................................................... 180
Lampiran B.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes ................................................. 181
Lampiran B.2 Instrumen Tes ................................................................. 182
Lampiran B.3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen .......................... 214
Lampiran B.4 Soal Instrumen Penelitian ............................................... 215
Lampiran B.5 Kisi-Kisi Instrumen Non Tes (Lembar Observasi) ......... 241
Lampiran B.6 Lembar Observasi ........................................................... 242
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ...................................... 244
Lampiran C.1 Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .....
.......................................................................................... 245
Lampiran C.2 Hasil Pretest Kelas Eksperimen ...................................... 246
Lampiran C.3 Hasil Pretest Kelas Kontrol ............................................ 248
Lampiran C.4 Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....
.......................................................................................... 250
Lampiran C.5 Hasil Posttest Kelas Eksperimen .................................... 251
Lampiran C.6 Hasil Posttest Kelas Kontrol ........................................... 253
Lampiran C.7 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen .............. 255
Lampiran C.8 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol .................... 256
Lampiran C.9 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ............ 257
Lampiran C.10 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ................... 258
Lampiran C.11 Uji Homogenitas Data Pretest ........................................ 259
Lampiran C.12 Uji Homogenitas Data Posttest ....................................... 260
Lampiran C.13 Uji Hipotesis Data Pretest ............................................... 261
xiv
Lampiran C.14 Uji Hipotesis Data Posttest ............................................. 262
Lampiran C.15 Data Persentase Indikator Kemampuan Menganalisis .... 263
Lampiran C.16 Data Hasil Observasi ....................................................... 271
Lampiran D Surat-Surat Penelitian ................................................. 273
Lampiran D.1 Surat Permohonan Izin Penelitian .................................. 274
Lampiran D.2 Surat Keterangan Penelitian ........................................... 275
Lampiran E Lain-Lain ....................................................................... 276
Lampiran E.1 Print Screen EveryCircuit .............................................. 277
Lampiran E.2 Lembar Uji Referensi ..................................................... 279
Lampiran E.3 Biodata Penulis ............................................................... 286
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill) merupakan
proses berpikir yang tidak sekedar menghafal dan menyampaikan kembali
informasi yang ada, namun proses berpikir yang dapat menghubungkan
pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki.1 Kemampuan berpikir tingkat
tinggi menuntut siswa untuk mampu menggabungkan fakta dan ide dalam proses
menganalisis, mengevaluasi, sampai pada tahap membuat.2 Kemampuan berpikir
tingkat tinggi perlu dimiliki oleh siswa. Namun, kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa Indonesia menempati peringkat 70 dari 79 negara.3 Kategori untuk
kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkreasi.4 Dilihat dari ketiga kategori tersebut, kemampuan menganalisis
merupakan gerbang awal dari kemampuan berpikir tingkat tinggi yang harus
dikuasai siswa. Hal ini senada seperti yang dikatakan Lorin, menganalisis
dipandang sebagai perluasan dari memahami dan sebagai pembuka untuk
mengevaluasi atau mencipta.5
Kemampuan menganalisis merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki
siswa, karena tinggi rendahnya kemampuan menganalisis memiliki pengaruh
terhadap prestasi belajar siswa.6 Kemampuan menganalisis merupakan kecakapan
1 Emi Rofiah, dkk, "Penyusunan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika
pada Siswa SMP", Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 1, No. 2, 2013, h. 18. 2 Tia Agusti Annuuru, dkk, "Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar melalui Model Pembelajaran
Treffinger", EDUTECHNOLOGIA, Vol. 3, No. 2, 2017, h. 137. 3 An Programme for International Student Assesment Result from PISA 2018 (Paris: OECD
Publishing, 2019), h. 8. 4 Wihdati Martalyna, dkk, "Integrasi Keterampilan Higher Order Thinking dalam Perspektif
Literasi Matematika", Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2018, h. 357. 5 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, A Taxonomy for Learning, Teaching, and
Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, (New York: Addison
Wesley, 2001), h. 79. 6 Suliman, dkk, "Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Fisika dengan Metode Eksperimen
dan Demonstrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Abstrak dan Kemampuan Analisis Siswa",
Jurnal Inkuiri, ISSN. 2252-7893, Vol. 6, No. 1, 2017, h. 23 dan 25.
2
diri untuk memecahkan sebuah permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian
dari permasalahan, mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian dan mencari tahu
bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan.7 Guru harus
memberikan perlakuan di dalam kelas berupa menerapkan model pembelajaran
ataupun menggunakan media pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan agar siswa
dapat menentukan sudut pandang tidak hanya melalui proses mengingat,
memahami, ataupun menghitung, melainkan juga melalui proses menganalisis.
Dengan begitu, kemampuan menganalisis siswa dapat meningkat. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan terdapat pengaruh dari masing-masing perlakuan yang
diberikan terhadap kemampuan menganalisis siswa pada mata pelajaran, seperti
kimia,8 biologi,9 ekonomi,10 dan fisika.11
Dalam mata pelajaran fisika terdapat beberapa materi yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis, salah satunya adalah listrik
dinamis. Namun, terdapat permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran
pada listrik dinamis, yaitu siswa lebih sering mendengarkan penjelasan dari guru
daripada melakukan percobaan di laboratorium.12 Fakta di lapangan menunjukkan
bahwa pembelajaran fisika yang sering digunakan guru berupa penyajian materi
dalam kumpulan rumus dan siswa wajib untuk menghafal.13 Pembelajaran seperti
ini tidak melatih siswa dalam menganalisis, karena siswa tidak terlibat di dalam
7 Martalyna, Loc. Cit., h. 358. 8 Lilik Saputra, "Pengaruh Model Pembelajaran Multiliterasi dan Kemampuan Berorganisasi
terhadap Kemampuan Analisis Kimia Peserta Didik (Eksperimen pada Peserta Didik SMA Negeri
di Kecamatan Cilodong Kota Depok)", Alfarisi: Jurnal Pendidikan MIPA, ISSN. 2615-7756, Vol.
1, No. 1, 2018, h. 68. 9 Sindy Dewina, dkk, "Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
terhadap Kemampuan Menganalisis dan Keterampilan Berargumentasi Siswa pada Konsep
Pencemaran Lingkungan di Kelas X", Quagga, ISSN. 1907-3089, Vol. 9, No. 2, 2017, h. 54. 10 Arie Indra G., "Pengaruh Pendekatan Saintifik dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Inkuiri terhadap Kemampuan Analisis Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi", Jurnal Edunomic, Vol.
5, No. 1, 2017, h. 1. 11 Hamidah Lidiana, dkk, "Pengaruh Model Discovery Learning Berbantuan Media PhET
terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI SMAN 1 Kediri Tahun Ajaran 2017/2018",
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, Vol. 4, No. 1, 2018, h. 38. 12 Dwi Fajar Saputri dan Arif Dwi Rahman, "Penerapan Metode Eksperimen Berbantuan
Software PhET pada Materi Listrik Dinamis Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa Kelas X MAN
Sintang", Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, Vol. 9, No. 1, 2018, h. 95. 13 Silvia Qaulina Damayanti, dkk, "Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Media
Animasi Macromedia Flash disertai LKS yang Terintegrasi dengan Multirepresentasi dalam
Pembelajaran Fisika di SMA", Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 4, No. 4, 2016, h. 357-358.
3
pembelajaran. Siswa tidak dapat memilih informasi relevan ataupun
menghubungkan informasi dengan pengalaman pribadi sehingga kesulitan untuk
menentukan sudut pandang suatu materi. Berdasarkan penelitian Hamidah, model
discovery learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis.14
Oleh karena itu, upaya yang dilakukan dalam penelitian ini untuk meningkatkan
kemampuan menganalisis siswa selama proses pembelajaran, yaitu menerapkan
model pembelajaran discovery learning.
Model discovery learning dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk
memecahkan masalah, mendorong keterlibatan keaktifan siswa, dan mendorong
siswa berpikir intuisi serta merumuskan hipotesis sendiri.15 Siswa dapat mencari
dan menemukan permasalahan secara sistematis, kritis, logis dan analitis, sehingga
siswa dapat merumuskan penemuannya dengan percaya diri. Namun, berdasarkan
beberapa hasil penelitian ditemukan kelemahan pada model discovery learning.
Pertama, terlalu banyak langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan model ini,
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.16 Kedua, terjadi ketidakefisienan
waktu pada fase pengumpulan data (data collection).17 Kelemahan-kelemahan
tersebut menjadikan model discovery learning kurang tepat untuk diterapkan.
Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengatasi kelemahan model
discovery learning tersebut, yaitu menerapkan media laboratorium virtual ke dalam
proses pembelajaran.
Proses pembelajaran menggunakan laboratorium virtual dapat meningkatkan
efisiensi dari pekerjaan siswa, karena siswa dapat melakukan eksperimen dalam
waktu yang lebih singkat dan melakukan sedikit kesalahan.18 Laboratorium virtual
(virtual laboratory) merupakan serangkaian program yang dapat
14 Lidiana, dkk, Loc. Cit. 15 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci
Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), h. 288. 16 Damayanti, dkk, Loc. Cit., h. 363. 17 Ihdi Shabrona Putri, dkk, "Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap
Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas Siswa", Jurnal Pendidikan Fisika, ISSN. 2252-732X, Vol. 6, No.
2, 2017, h. 94. 18 Piotr Jagodzinski dan Robert Wolski, "The Examination of the Impact on Students’ Use of
Gestures while Working in A Virtual Chemical Laboratory for Their Cognitive Abilities", Problems
of Education in The 21th Century, Vol. 61, 2014, h. 53.
4
memvisualisasikan fenomena atau percobaan yang rumit dilakukan di laboratorium
nyata, sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar dalam upaya
mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah.19
Banyak pengembang yang menyediakan media laboratorium virtual untuk
pembelajaran, seperti ViPhyLab, Protheus, Multisim, Ltspice, OrCad, Pspice, dan
EveryCircuit. Pada penelitian ini, media laboratorium yang digunakan adalah
EveryCircuit. Pemilihan EveryCircuit didasari karena belum banyaknya
pemanfaatan EveryCircuit dalam proses pembelajaran.
EveryCircuit merupakan aplikasi berupa simulator rangkaian elektronika.20
Pengguna EveryCircuit dapat membuat dan mensimulasikan rangkaian pada
smartphone sesuai dengan keinginan. Aplikasi ini nantinya akan menampilkan
worksheet yang di dalamnya terdapat komponen-komponen elektronika. Fitur ini
memungkinkan siswa dapat menambahkan beberapa komponen, misalnya sumber
tegangan, sumber arus, dan hambatan dengan nilai yang telah ditentukan. Fitur ini
juga memungkinkan siswa dapat merangkai komponen secara seri dan paralel, yaitu
dengan meng-click dan men-drag komponen sesuai keinginan atau petunjuk.
Selanjutnya, pembuktian kebenaran dari rangkaian yang telah disusun dilakukan
dengan menjalankan simulasi. Kebenaran dari rangkaian ditunjukkan dengan
adanya arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut.
Berdasarkan karakteristik EveryCircuit yang telah diuraikan di atas, artinya
salah satu materi yang dapat diterapkan menggunakan EveryCircuit adalah materi
listrik dinamis, karena aplikasi EveryCircuit dapat meningkatkan kemampuan
menganalisis rangkaian pada siswa.21 Selain itu, berdasarkan kompetensi dasarnya,
materi listrik dinamis juga menuntut siswa untuk menganalisis. Oleh karena itu,
penting untuk menuangkan dasar pemikiran ini melalui sebuah penelitian yang
19 Dewi Purwati, dkk, "Penerapan Media Laboratorium Virtual dalam Pembelajaran Fisika di
SMA Negeri 2 Sengkang", Jurnal Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Makassar, ISSN.
2302-8939, Vol. 3, No. 1, 2017, h. 57-58. 20 Evie Suci Kartikasari dan Lusia Rakhmawati, "Pengembangan Modul Pembelajaran
Berbantuan Aplikasi EveryCircuit pada Mata Pelajaran Penerapan Rangkaian Elektronika Kelas XI
di SMK Negeri 2 Surabaya", Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol. 5, No. 3, 2016, h. 992. 21 Tursina Ratu dan Muhammad Erfan, "The Effect of EveryCircuit Simulator to Enhance
Motivation and Students Ability in Analyzing Electrical Circuits", AES 2017 – 2nd Asian Education
Symposium, ISBN. 978-989-758-331-5, 2017, h. 403.
5
berjudul Pengaruh Media EveryCircuit dalam Pembelajaran Discovery
Learning terhadap Kemampuan Menganalisis Siswa pada Materi Listrik
Dinamis.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut.
1. Siswa hanya disajikan materi fisika dalam bentuk kumpulan rumus.
2. Siswa tidak dapat memilih informasi relevan ataupun menghubungkan
informasi dengan pengalaman pribadi.
3. Siswa jarang melakukan percobaan di laboratorium.
4. Rendahnya kemampuan menganalisis siswa.
5. Terlalu banyak langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan model
discovery learning.
6. Siswa tidak diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan pemahamannya
sendiri.
7. Siswa tidak dilatih untuk menyimpulkan suatu materi berdasarkan pandangan
konstruktivisme.
8. Terjadi ketidakefisienan waktu pada fase pengumpulan data (data collection).
9. Siswa kesulitan untuk menganalisis hubungan antar-variabel ketika melakukan
percobaan pada tahap pengumpulan data (data collection).
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan, maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada kemampuan menganalisis. Kemampuan menganalisis
yang dimaksud, yaitu kemampuan menganalisis pada materi listrik dinamis dengan
menggunakan pembelajaran konvensional (menggunakan model discovery
learning), dan media EveryCircuit dalam pembelajaran discovery learning.
Kemampuan menganalisis siswa mengacu pada taksonomi Bloom revisi Anderson
Krathwohl ranah kognitif C4 yang terdiri dari tiga indikator, yakni membedakan,
mengorganisasi, dan mengatribusi.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh dari media EveryCircuit dalam pembelajaran
discovery learning terhadap kemampuan menganalisis siswa pada materi listrik
dinamis?”
2. Bagaimana proses pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
tahapan pengumpulan data (data collection)?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh media EveryCircuit dalam pembelajaran discovery
learning terhadap kemampuan menganalisis siswa pada materi listrik dinamis.
2. Mengetahui proses pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
tahapan pengumpulan data (data collection).
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Merekomendasikan guru untuk menerapkan media EveryCircuit dalam
pembelajaran discovery learning di kelas.
2. Memberikan informasi mengenai fitur-fitur pada aplikasi EveryCircuit yang
dapat diterapkan ke dalam materi listrik dinamis.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh informasi bahwa terdapat pengaruh
media EveryCircuit dalam pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan
menganalisis siswa pada materi listrik dinamis. Hal ini terlihat pada hasil uji
hipotesis data posttest, dimana nilai Sig. (2-tailed) (0,000) lebih kecil dari taraf
signifikansi (0,05). Sementara, hasil observasi menunjukkan bahwa aplikasi
EveryCircuit mampu meminimalisir kelemahan model discovery learning pada
tahapan pengumpulan data (data collection).
B. Saran
Saran yang dapat dijadikan tindak lanjut dari penelitian, yaitu:
1. LKS yang digunakan dalam penelitian ini belum mendeskripsikan secara detail
perihal komponen-komponen listrik di EveryCircuit, seperti lampu dan
ground, sehingga perlu dipertimbangkan kembali.
2. Memberikan aktivitas praktikum menggunakan laboratorium riil pada kelas
kontrol.
59
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. Fisika Dasar II. Bandung: ITB, 2017.
Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik
bagi Anak Usia Dini TK/RA & Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Prenada Media
Group, 2015.
Anderson, Lorin W. dan David R. Krathwohl. A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing. New York: Addison Wesley, 2001.
Anderson, Lorin W. dan David R. Krathwohl. Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Annuuru, Tia Agusti, Riche Cynthia Johan dan Mohammad Ali. Peningkatan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Peserta Didik Sekolah Dasar melalui Model Pembelajaran Treffinger.
Edutechnologia. 2017.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara, 2018.
Damayanti, Silvia Qaulina, I Ketut Mahardika dan Indrawati. Penerapan Model
Discovery Learning Berbantuan Media Animasi Macromedia Flash Disertai
LKS yang Terintegrasi dengan Multirepresentasi dalam Pembelajaran Fisika di
SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika. 2016.
Dewina Sindy, Ondi Suganda dan Rahma Widiantie. Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Kemampuan
Menganalisis dan Keterampilan Berargumentasi Siswa pada Konsep
Pencemaran Lingkungan di Kelas X. Quagga. 2017.
Giancoli, Douglas C. Fisika 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga 2001.
Halliday, David. Fisika Edisi Ketiga Jilid Dua. Jakarta: Erlangga, 1978.
Halliday, David, Robert Resnick dan Jearl Walker. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid
Dua. Jakarta: Erlangga, 2010.
Hanief, Yulingga Nanda dan Wasis Himawanto. Statistika Pendidikan.
Yogyakarta: Deepublish. 2017.
60
Hidayat, Rian. Pengaruh Model Guided Discovery Learning Berbantuan Media
Simulasi PhET terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa. Berkala Ilmiah
Pendidikan Fisika. 2019.
Hosnan, M. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21:
Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia. 2014.
Indra G., Arie dan Imas Amaliyah. Pengaruh Pendekatan Saintifik dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Analisis
Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal Edunomic. 2017.
Jagodzinski, Piotr dan Robert Wolski. The Examination of the Impact on Students’
use of Gestures while Working in a Virtual Chemical Laboratory for their
Cognitive Abilities. Problems of Education in The 21th Century. 2014.
Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. 2015.
Kartikasari, Evie Suci dan Lusia Rakhmawati. Pengembangan Modul Pembelajaran
Berbantuan Aplikasi EveryCircuit pada Mata Pelajaran Penerapan Rangkaian
Elektronika Kelas XI di SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik
Elektro. 2016.
Kurniawan, Asep. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2018.
Lidiana, Hamidah, Gunawan dan Muhammad Taufik. Pengaruh Model Discovery
Learning Berbantuan Media PhET terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Kelas XI SMAN 1 Kediri Tahun Ajaran 2017/2018. Jurnal Pendidikan Fisika
dan Teknologi. 2018.
Martalyna, Wihdati, Wardono dan Kartono. Integrasi Keterampilan High Order
Thinking dalam Perspektif Literasi Matematika. Prosiding Seminar Nasional
Matematika. 2018.
Muryani, Arik Diyah dan Rochmawati. Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning yang Berbantuan dan
Tanpa Berbantuan Lembar Kerja Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 2015.
MuseMaze. http:play.google.com./. (Diakses pada tanggal 20 Juni 2019).
Nahampun, Jeperis. Efek Modul Discovery Learning Berbantuan Multimedia dan
Kreativitas terhadap Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Fisika.
2014.
61
Nofita, Inka, Afrizal Mayub dan Eko Swistoro. Pengaruh Model Discovery
Learning dengan LKS Berbasis Penemuan terhadap Hasil Belajar,
Keterampilan Proses Sains, serta Minat Belajar pada Konsep Getaran dan
Gelombang di SMPN 1 Kota Bengkulu. Jurnal Pembelajaran Fisika. 2017.
Nur, Masruhin. Pengaruh Model Pemecahan Masalah POLYA Berbantuan LKPD
terhadap Kemampuan Menganalisis Materi Fisika Peserta Didik SMAN 1
Selong Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi.
2017.
Purwati, Dewi, Ahmad Yani dan Abd. Haris. Penerapan Media Laboratorium
Virtual dalam Pembelajaran Fisika di SMA Negeri 2 Sengkang. Jurnal
Pendidikan Fisika.
Putri, Ihdi Shabrona, Rita Juliana dan Ilan Nia Lestari. Pengaruh Model
Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas
Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. 2017.
Putri, Rizka Hartami, Albertus Djoko Lesmono dan Pramudya Dwi Aristya.
Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Motivasi Belajar dan Hasil
Belajar Fisika Siswa MAN Bondowoso. Jurnal Pembelajaran Fisika. 2017.
Ratu, Tursina dan Muhammad Erfan. The Effect of EveryCircuit Simulator to
Enhance Motivation and Students Ability in Analyzing Electrical Circuits. AES
2017 – 2nd Asian Education Symposium. 2017.
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula.
Bandung: Alfabeta, 2013.
Rofiah, Emi, Nonoh Siti Aminah dan Elvin Yusliana Ekawati. Penyusunan
Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika pada Siswa SMP.
Jurnal Pendidikan Fisika. 2013.
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru
Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Saputri, Dwi Fajar dan Arif Dwi Rahman. Penerapan Metode Eksperimen
Berbantuan Software PhET pada Materi Listrik Dinamis ditinjau dari
Kemandirian Belajar Siswa Kelas X MAN Sintang. Jurnal Pendidikan
Matematika dan IPA. 2018.
Saputra, Lilik. Pengaruh Model Pembelajaran Multiliterasi dan Kemampuan
Berorganisasi terhadap Kemampuan Analisis Kimia Peserta Didik
(Eksperimen pada Peserta Didik SMA Negeri di Kecamatan Cilodong Kota
Depok). Alfarisi: Jurnal Pendidikan MIPA. 2018.
62
Sari, Devi Permata dan Mariati P. Simanjuntak. Pengaruh Model Discovery
Learning Berbantuan Media PhET terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Inpafi.
2016.
Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan Edisi Ketiga.
Jakarta: Prenadamedia Group, 2013.
Siyoto, Sandu. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015.
Sudaryono. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2011.
Suliman, Sarwanto dan Suparmi. Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Fisika
dengan Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Kemampuan
Berpikir Abstrak dan Kemampuan Analisis Siswa. Jurnal Inkuiri. 2017.
Sundayana, Rostina. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta: 2014.
Sutirman. Media & Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada
Media Group. 2013.
Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2009.
Waluyo, Widodo. Solusi Smart Fisika. Jakarta: Cmedia, 2004.
Winarno. Metodologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Malang: UM Press,
2013.
Winarti. Profil Kemampuan Berpikir Analisis dan Evaluasi Mahasiswa dalam
Mengerjakan Soal Konsep Kalor. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika.
2015.
63
LAMPIRAN A
Perangkat Pembelajaran
1. RPP Kelas Eksperimen
2. RPP Kelas Kontrol
3. LKS Kelas Eksperimen
4. LKS Kelas Kontrol
64
Lampiran A.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SMAN 5 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Listrik Dinamis
Sub Materi Pokok : Kuat arus dan tegangan, hukum Ohm, dan hambatan listrik
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit
Pertemuan : 1
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut
keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
3.1.1 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hambatan penghantar.
3.1.2 Menganalisis hubungan hambatan, tegangan dan kuat arus pada
rangkaian tertutup.
65
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hambatan
penghantar setelah melakukan praktikum menggunakan media
EveryCircuit dan mengolah data berdasarkan percobaan 1.
2. Siswa mampu menganalisis hubungan hambatan, tegangan dan kuat arus
pada rangkaian tertutup setelah melakukan praktikum menggunakan
media EveryCircuit dan mengolah data berdasarkan percobaan 2.
E. Materi Pembelajaran
1. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir dalam
satu detik. Alat untuk mengukur kuat arus yang mengalir dalam suatu komponen
listrik adalah amperemeter. Amperemeter harus dirangkai seri dengan komponen
yang akan diukur arusnya. Arus listrik harus mengalir masuk ke kutub positif dan
keluar melalui kutub negatif. Jika dihubungkan secara terbalik, jarum penunjuk
akan menyimpang dalam arah kebalikan. Akan tetapi, jika menggunakan
amperemeter digital yang memiliki polaritas otomatis, hubungan dengan polaritas
terbalik tidak masalah. Gambar berikut merupakan cara mengukur kuat arus
komponen menggunakan amperemeter.
Gambar 1 Merangkai amperemeter untuk mengukur kuat arus melalui resistor
2. Tegangan Listrik
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah voltmeter.
Voltmeter harus dihubungkan secara paralel pada komponen listrik yang akan
diukur tegangannya. Perhatikan bahwa titik yang potensialnya lebih tinggi harus
dihubungkan ke kutub positif dan titik yang potensialnya lebih rendah harus
dihubungkan ke kutub negatif. Gambar berikut merupakan cara mengukur tegangan
menggunakan voltmeter.
66
Gambar 2 Menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan listrik
3. Hukum Ohm
Arus listrik pada rangkaian dapat dihasilkan dengan adanya beda potensial.
Satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. George Simon
Ohm (1787-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam
sebanding dengan beda potensial 𝑉 yang diberikan ke ujung-ujungnya:
I ∞ V
Jika pada ujung-ujung sebuah hambatan 𝑅 diberi beda potensial 𝑉, arus akan
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Sehingga dapat diformulasikan
sebagai berikut.
I =V
R
Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
V : tegangan listrik (V)
R : hambatan listrik (Ω)
4. Hambatan Listrik
Ketika arus listrik mengalir dalam kawat konduktor, elektron mengalami
rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam konduktor tersebut, sehingga
aliran arus listrik mengalami hambatan. Hambatan konduktor bergantung pada jenis
konduktor, luas penampang konduktor, panjang konduktor dan temperatur
konduktor. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
R = ρl
A
Keterangan:
R : hambatan (Ω)
ρ : hambatan jenis (kg/m3)
l : panjang kawat (m)
A : luas penampang kawat (m2)
F. Pendekatan Pembelajaran
1. Model : Discovery Learning
2. Metode : Praktikum dan Diskusi Kelompok
67
G. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Smartphone, LKS, Buku Paket Fisika
2. Sumber : EveryCircuit, Listrik Dinamis
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Orientasi
• Memberi salam
dan meminta
ketua kelas
memimpin doa
sebelum memulai
pembelajaran.
• Mengkondisikan
kelas agar siswa
siap untuk
mengikuti
pembelajaran.
• Menanyakan
kehadiran siswa.
• Menjawab salam
dan berdoa untuk
memulai
pembelajaran.
• Mengikuti arahan
dari guru dan
mempersiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran.
• Menjawab siapa
yang hadir ataupun
tidak hadir.
10
menit
Apersepsi
Menggali
kemampuan awal
siswa dengan
mengajukan
pertanyaan
“Apakah lampu
akan menyala jika
dihubungkan ke
baterai?”
Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
guru
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Memperhatikan guru.
Pemberian Acuan
• Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok yang
beranggotakan 4-
6 orang, dilanjut
dengan
membagikan
LKS.
• Menjelaskan
mekanisme
pelaksanaan
pembelajaran.
• Mengikuti arahan
guru dan menuju
kelompok masing-
masing.
• Memperhatikan
guru.
68
Inti
Stimulus (Stimulation)
• Meminta siswa
mengamati
gambar yang
disajikan.
Gambar 1
Gambar 2
Mengamati
• Mengamati gambar
yang disajikan guru.
70
menit
Identifikasi Masalah
(Problem Statement)
• Meminta siswa
untuk bertanya
terkait kuat arus,
tegangan, hukum
Ohm, dan
hambatan listrik
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Meminta siswa
untuk berdiskusi
dengan
kelompoknya
dan
mengidentifikasi
masalah terkait
kuat arus,
tegangan, hukum
Ohm, dan
hambatan listrik
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
Menanya
• Bertanya kepada
guru terkait kuat
arus, tegangan,
hukum Ohm, dan
hambatan listrik
berdasarkan gambar
yang disajikan di
atas.
• Berdiskusi dengan
kelompok dan
mengidentifikasi
masalah yang ada.
69
• Mengarahkan
siswa untuk
merumuskan
hipotesis.
• Merumuskan
hipotesis dengan
kelompoknya.
Pengumpulan Data (Data
Collection)
• Meminta setiap
siswa membuka
aplikasi
EveryCircuit.
• Meminta siswa
merangkai
komponen di
EveryCircuit
terkait cara
pengukuran arus,
cara pengukuran
tegangan, dan
hukum Ohm.
• Memantau
kegiatan siswa
dan memberikan
bantuan bagi
yang mengalami
kendala.
• Meminta siswa
untuk mengambil
data praktikum.
• Meminta siswa
untuk berdiskusi
dengan
kelompoknya.
Mengumpulkan
informasi
• Membuka aplikasi
EveryCircuit.
• Merangkai
komponen pada
EveryCircuit.
• Mengambil data
praktikum.
• Berdiskusi dengan
kelompoknya.
Pengolahan Data (Data
Processing)
Meminta siswa
untuk mengolah
data yang didapat.
Mengasosiasi
Mengolah data yang
didapat.
Pembuktian (Verification)
Meminta siswa
untuk memeriksa
kebenaran hipotesis
awal berdasarkan
hasil olahan data.
Memeriksa hipotesis
yang telah
didiskusikan
berdasarkan hasil
olahan data.
70
Penarikan Kesimpulan
(Generalitation)
• Meminta siswa
untuk
mempresen-
tasikan hasil
diskusi dengan
kelompoknya.
• Memberikan
pemahaman
terkait materi
yang dipelajari.
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan
hasil diskusi.
• Memperhatikan
guru.
Penutup
Evaluasi
Meminta siswa
mengerjakan soal
evaluasi.
Mengerjakan soal
evaluasi.
10
menit
Doa
• Meminta ketua
kelas untuk
memimpin doa.
• Menutup
pembelajaran
dengan salam.
• Ketua kelas
memimpin doa.
• Menjawab salam.
Total Alokasi Waktu 90
menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Pilihan Ganda
J. Pedoman Penilaian
1. Penilaian Sikap (Terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (Terlampir)
3. Penilaian Kognitif (Terlampir)
71
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai Skor
Aktif Jujur
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Menunjukkan keaktifan diri
terhadap materi pembelajaran
dan hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari.
1. Tidak menunjukkan keaktifan diri
dalam pembelajaran.
2. Menunjukkan keaktifan diri, namun
tidak mencari informasi tambahan
dari sumber bacaan lain.
3. Menunjukkan keaktifan diri yang
besar serta mencari informasi
tambahan dari sumber bacaan yang
lain.
2 Menunjukkan sikap jujur dalam
menyelesaikan latihan-latihan
yang diberikan.
1. Tidak menunjukkan sikap jujur
dalam mengerjakan tugas yang
diberikan, masih mengandalkan
jawaban temannya.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu, namun
memberikan jawaban kepada
temannya.
3. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
72
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor Keterampilan
Menganalisis
Rangkaian
Keterampilan
Mencari
Informasi
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Keterampilan menganalisis
rangkaian
1. Tidak mampu menganalisis
rangkaian.
2. Mampu menganalisis rangkaian
tetapi salah dalam perhitungan.
3. Mampu menganalisis rangkaian
serta benar dalam perhitungan.
2 Keterampilan mencari informasi 1. Tidak mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
2. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan tetapi kurang
lengkap.
3. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan dengan lengkap.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
73
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No. Soal Jawaban Skor
1 Seorang siswa diminta untuk mengukur tegangan
dan kuat arus menggunakan voltmeter dan
amperemeter pada rangkaian berikut.
Skema rangkaian yang tepat untuk pengukuran
tegangan dan kuat arus pada R2 adalah ...
a.
b.
Amperemeter dipasang secara
seri dan voltmeter dipasang
secara paralel pada rangkaian
yang akan diukur.
Jawaban: b
25
74
c.
d.
e.
2 Voltmeter V memiliki hambatan 1 kΩ, sedangkan
amperemeter A memiliki hambatan 1 Ω. Kedua
alat ini digunakan untuk mengukur hambatan X
dengan menggunakan rangkaian seperti pada
gambar.
Diketahui:
VV = 5 V
RV = 1 kΩ = 1000 Ω
IA = 25 mA = 0,025 A
RA = 1 Ω
Ditanya:
R = . . . ?
Jawab:
IA = IX + IV
IX = IA − IV
25
75
Jika pada voltmeter terbaca 5 V dan pada
amperemeter 25 mA, besar hambatan X adalah ...
a. 250 Ω
b. 200 Ω
c. 100 Ω
d. 0,25 Ω
e. 0,20 Ω
VV = IVRV
IV =VV
RV=
5 V
1000 Ω= 0,005 A
IV = 5 mA
IX = IA − IV
IX = 25 mA − 5 mA
IX = 20 mA = 0,020 A
VX = IXRX
RX =VX
IX=
5 V
0,020 A=
5000 V
20 Ω
RX = 250 Ω
Jawaban: a
3 Faras melakukan sebuah percobaan dengan
merangkai resistor, potensiometer, sumber
tegangan, saklar, voltmeter dan amperemeter. Dia
menggunakan tiga potensiometer yang berbeda
untuk melihat perbedaan tegangan dan kuat arus
yang terbaca pada voltmeter dan amperemeter.
Saat saklar dihubungkan, terlihat nilai pada
voltmeter dan amperemeter untuk masing-masing
potensiometer yang berbeda seperti gambar
berikut.
Terlihat tegangan dan kuat
arus nilainya sama pada
masing-masing potensiometer
yang berbeda, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tegangan
sebanding dengan kuat arus.
Jawaban: c
25
I
V
76
Grafik yang tepat untuk menggambarkan
percobaan Faras adalah ...
a.
b.
I
R
I
V
77
c.
d.
e.
4 Fani merangkai sejumlah resistor identik dengan
nilai 120 Ω secara paralel. Dia ingin kuat arus
yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar
5 A. Jika sumber tegangan yang akan
dihubungkan pada rangkaian adalah 100 V, maka
jumlah resistor yang dibutuhkan adalah ...
a. 4 buah
b. 5 buah
c. 6 buah
d. 7 buah
e. 8 buah
Diketahui:
R1 = R2 = . . . = Rn = 120 Ω
I = 5 A
V = 100 V
Ditanya:
n = . . . ?
Jawab:
25
I
V
R
V
I
V
78
1
𝑅𝑝=
1
𝑅1+
1
𝑅2+
1
𝑅3+
1
𝑅4+
1
𝑅5+
1
𝑅6
1
𝑅𝑝= (
1
120+
1
120+
1
120+
1
120+
1
120+
1
120) Ω =
6
120 Ω
𝑅𝑝 =120
6Ω = 20 Ω
𝐼 =𝑉
𝑅=
100 𝑉
20 Ω= 5 𝐴
Jadi, jumlah resistor yang
dibutuhkan adalah 6 buah.
Jawaban: c
Format Penilaian:
1. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 4
2. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SMAN 5 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Listrik Dinamis
Sub Materi Pokok : Susunan seri dan paralel resistor
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit
Pertemuan : 2
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut
keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi prinsip utama susunan seri dan paralel resistor
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi prinsip utama susunan seri dan paralel
resistor setelah melakukan praktikum menggunakan media EveryCircuit
dan mengolah data berdasarkan percobaan 1 dan 2.
2. Siswa mampu menganalisis rangkaian seri dan paralel setelah melakukan
praktikum menggunakan media EveryCircuit dan mengolah data
berdasarkan percobaan 1 dan 2.
80
E. Materi Pembelajaran
1. Rangkaian Seri Resistor
Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan, terlihat
seperti gambar berikut.
Gambar 1 Rangkaian seri resistor
Jika dilakukan pengukuran pada rangkaian seri resistor, maka diperoleh prinsip
utama rangkaian seri. Adapun prinsip utama rangkaian seri, yaitu:
a. Kuat arus yang mengalir pada tiap resistor sama besar dan akan sama dengan
kuat arus utama rangkaian.
b. Tegangan pada masing-masing resistor sebanding dengan hambatan resistor.
c. Tegangan yang diberikan pada rangkaian seri sama dengan jumlah tegangan
tiap resistor.
Jika persamaan 𝑉 = 𝐼𝑅𝑠 dan 𝑉𝑛 = ∑ 𝐼𝑅𝑛 disubstitusikan ke poin c, maka
diperoleh persamaan
𝑅𝑠 = ∑ 𝑅𝑛 = 𝑅1 + 𝑅2+ . . . +𝑅𝑛
2. Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki titik percabangan, terlihat
seperti gambar berikut.
Gambar 2 Rangkaian paralel resistor
Jika dilakukan pengukuran pada rangkaian paralel resistor, maka diperoleh
prinsip utama rangkaian paralel. Adapun prinsip utama rangkaian paralel, yaitu:
a. Tegangan pada ujung-ujung tiap resistor sama besar dan sama dengan tegangan
yang diberikan pada rangkaian.
b. Arus yang melalui tiap resistor berbanding terbalik dengan hambatan resistor.
c. Kuat arus yang diberikan pada rangkaian paralel sama dengan jumlah kuat arus
melalui tiap resistor.
Jika persamaan 𝐼 =𝑉
𝑅𝑝 dan 𝐼𝑛 = ∑
𝑉
𝑅𝑛 disubstitusikan ke poin c, maka diperoleh
persamaan
81
1
𝑅𝑝= ∑
1
𝑅𝑛=
1
𝑅1+
1
𝑅2+ . . . +
1
𝑅𝑛
F. Pendekatan Pembelajaran
1. Model : Discovery Learning
2. Metode : Praktikum dan Diskusi Kelompok
G. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Smartphone, LKS, Buku Paket Fisika
2. Sumber : EveryCircuit, Listrik Dinamis
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Orientasi
• Memberi salam
dan meminta
ketua kelas
memimpin doa
sebelum memulai
pembelajaran.
• Mengkondisikan
kelas agar siswa
siap untuk
mengikuti
pembelajaran.
• Menanyakan
kehadiran siswa.
• Menjawab salam
dan berdoa untuk
memulai
pembelajaran.
• Mengikuti arahan
dari guru dan
mempersiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran.
• Menjawab siapa
yang hadir ataupun
tidak hadir.
10
menit
Apersepsi
Menggali
kemampuan awal
siswa dengan
mengajukan
pertanyaan
“Apakah lampu
ruang tamu
rumah kalian
akan mati jika
lampu toiletnya
dimatikan?”
Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
guru
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Memperhatikan guru.
Pemberian Acuan • Membagi siswa
menjadi beberapa
• Mengikuti arahan
guru dan menuju
82
kelompok yang
beranggotakan 4-
6 orang, dilanjut
dengan
membagikan
LKS.
• Menjelaskan
mekanisme
pelaksanaan
pembelajaran.
kelompok masing-
masing.
• Memperhatikan
guru.
Inti
Stimulus (Stimulation)
• Meminta siswa
mengamati
gambar yang
disajikan.
Gambar 1
Mengamati
• Mengamati gambar
yang disajikan guru.
70
menit
Identifikasi Masalah
(Problem Statement)
• Meminta siswa
untuk bertanya
terkait prinsip
utama susunan
seri dan paralel
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Meminta siswa
untuk berdiskusi
dengan
kelompoknya
dan
mengidentifikasi
masalah terkait
prinsip utama
susunan seri dan
paralel
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
Menanya
• Bertanya kepada
guru terkait prinsip
utama susunan seri
dan paralel
berdasarkan gambar
yang disajikan di
atas.
• Berdiskusi dengan
kelompok dan
mengidentifikasi
masalah yang ada.
83
• Mengarahkan
siswa untuk
merumuskan
hipotesis.
• Merumuskan
hipotesis dengan
kelompoknya.
Pengumpulan Data (Data
Collection)
• Meminta setiap
siswa membuka
aplikasi
EveryCircuit.
• Meminta siswa
merangkai
komponen di
EveryCircuit
terkait cara
susunan seri dan
paralel.
• Memantau
kegiatan siswa
dan memberikan
bantuan bagi
yang mengalami
kendala.
• Meminta siswa
untuk mengambil
data praktikum.
• Meminta siswa
untuk berdiskusi
dengan
kelompoknya.
Mengumpulkan
informasi
• Membuka aplikasi
EveryCircuit.
• Merangkai
komponen pada
EveryCircuit.
• Mengambil data
praktikum.
• Berdiskusi dengan
kelompoknya.
Pengolahan Data (Data
Processing)
Meminta siswa
untuk mengolah
data yang didapat.
Mengasosiasi
Mengolah data yang
didapat.
Pembuktian (Verification)
Meminta siswa
untuk memeriksa
kebenaran hipotesis
awal berdasarkan
hasil olahan data.
Memeriksa hipotesis
yang telah
didiskusikan
berdasarkan hasil
olahan data.
84
Penarikan Kesimpulan
(Generalitation)
• Meminta siswa
untuk
mempresen-
tasikan hasil
diskusi dengan
kelompoknya.
• Memberikan
pemahaman
terkait materi
yang dipelajari.
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan
hasil diskusi.
• Memperhatikan
guru.
Penutup
Evaluasi
Meminta siswa
mengerjakan soal
evaluasi.
Mengerjakan soal
evaluasi.
10
menit
Doa
• Meminta ketua
kelas untuk
memimpin doa.
• Menutup
pembelajaran
dengan salam.
• Ketua kelas
memimpin doa.
• Menjawab salam.
Total Alokasi Waktu 90
menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Pilihan Ganda
J. Pedoman Penilaian
1. Penilaian Sikap (Terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (Terlampir)
3. Penilaian Kognitif (Terlampir)
85
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai Skor
Aktif Jujur
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Menunjukkan keaktifan diri
terhadap materi pembelajaran
dan hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari.
1. Tidak menunjukkan keaktifan diri
dalam pembelajaran.
2. Menunjukkan keaktifan diri, namun
tidak mencari informasi tambahan
dari sumber bacaan lain.
3. Menunjukkan keaktifan diri yang
besar serta mencari informasi
tambahan dari sumber bacaan yang
lain.
2 Menunjukkan sikap jujur dalam
menyelesaikan latihan-latihan
yang diberikan.
1. Tidak menunjukkan sikap jujur
dalam mengerjakan tugas yang
diberikan, masih mengandalkan
jawaban temannya.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu, namun
memberikan jawaban kepada
temannya.
3. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
86
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor Keterampilan
Menganalisis
Rangkaian
Keterampilan
Mencari
Informasi
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Keterampilan menganalisis
rangkaian
1. Tidak mampu menganalisis
rangkaian.
2. Mampu menganalisis rangkaian
tetapi salah dalam perhitungan.
3. Mampu menganalisis rangkaian
serta benar dalam perhitungan.
2 Keterampilan mencari informasi 1. Tidak mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
2. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan tetapi kurang
lengkap.
3. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan dengan lengkap.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
87
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No. Soal Jawaban Skor
1 Perhatikan gambar di bawah ini!
Kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
adalah ...
a. 0,02 A
b. 0,2 A
c. 2 A
d. 20 A
e. 2 mA
Diketahui:
R1 = 1 Ω; R2 = 2 Ω; R3 =2 Ω; R4 = 2 Ω; R5 = 2 Ω;
R6 = 1 Ω; R7 = 1 Ω; R8 =1 Ω
E1 = 3 V; E2 = 6 V
Ditanya:
I = . . . ?
Jawab:
Rtotal = 1 + (1
1
2+
1
2
) +
(1
1
2+
1
2
) + 1 + (1
1
1+
1
1
)
Rtot = 1 + 1 + 1 + 1 +0,5 = 4,5 Ω
I =V
Rtot=
6 V+3 V
4,5 Ω= 2 A
Jawaban: c
25
2 Haris melakukan percobaan untuk mengetahui
cahaya yang dihasilkan dari masing-masing
lampu. Dia menggunakan enam buah lampu
sejenis seperti pada gambar di bawah. Saat saklar
S dihubungkan, maka lampu yang menyala paling
terang adalah lampu ...
Lampu yang menyala paling
terang adalah lampu C karena
arus yang mengalir ke arah
lampu C merupakan jumlah
arus yang mengalir dari
lampu A dan lampu B.
Sedangkan arus listrik pada
lampu yang lainnya terbagi-
bagi karena memiliki cabang.
Jawaban: b
25
88
a. A dan B
b. C
c. D
d. E
e. F
3 Silva memiliki lima buah lampu identik yang
dirangkai seperti gambar berikut.
Jika dia menambahkan lampu keenam, L6,
diantara lampu L1 dan L2, maka ...
a. lampu L1 dan L2 lebih terang dari semula
b. lampu L3, L4, dan L5 lebih terang dari semula
c. lampu L1 lebih redup dan lampu L2 lebih
terang dari semula
d. lampu L1 dan L2 lebih redup dari semula
e. lampu L2 dan L4 menyala sama terang
Pemasangan lampu L6 akan
menyebabkan tegangan dan
kuat arus semula menjadi
lebih kecil dikarenakan
lampu L6 merupakan sebuah
hambatan. Dengan demikian,
semua lampu akan lebih
redup dari semula.
Jawaban: d
25
89
4 Seorang guru memberikan tantangan bagi
siswanya untuk mencari kuat arus pada rangkaian
berbentuk lingkaran seperti gambar berikut.
Kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
adalah ...
a. 1
5 A
b. 1
3 A
c. 4
5 A
d. 1 A
e. 3 A
Diketahui:
R1 = 3 Ω; R2 = 3 Ω; R3 =6 Ω; R4 = 9 Ω
E = 9,6 V
Ditanya:
I = . . . ?
Jawab:
Sederhanakan rangkaian
hingga tampak sebagai
gambar berikut.
Rp1 =R3R4
R3+R4
Rp1 =(3 Ω)(6 Ω)
3 +6 =
18 Ω
9 = 2 Ω
Rs = R2 + Rp1
Rs = 3 Ω + 2 Ω = 5 Ω
Rtot =R1Rs
R1+Rs
Rtot =(9 Ω)(5 Ω)
9 +5
Rtot =45 Ω
14
Itot =Vtot
Rtot
Itot =9,6 V45 Ω
14
Itot = 9,6 V ×14
45 Ω
Itot = 2,986 A
Itot ≈ 3 A
Jawaban: e
25
Format Penilaian:
1. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 4
2. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
90
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Sekolah : SMAN 5 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Listrik Dinamis
Sub Materi Pokok : Hukum Kirchhoff dan daya listrik
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit
Pertemuan : 3
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut
keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
3.1.1 Menganalisis rangkaian seri dan paralel menggunakan hukum
Kirchhoff.
3.1.2 Mengidentifikasi besaran daya listrik melalui peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis rangkaian seri dan paralel menggunakan
hukum Kirchhoff setelah melakukan praktikum menggunakan media
EveryCircuit dan mengolah data berdasarkan percobaan 1 dan 2.
91
2. Siswa mampu mengidentifikasi besaran daya listrik melalui peristiwa
dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan praktikum menggunakan
media EveryCircuit dan mengolah data berdasarkan percobaan 3.
E. Materi Pembelajaran
1. Hukum I Kirchhoff
Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa pada rangkaian listrik yang bercabang,
jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus
yang keluar dari titik cabang itu.
∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Skema aliran arus berdasarkan hukum I Kirchhoff dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 1 Hukum I Kirchhoff
2. Hukum II Kirchhoff
Hukum II Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah aljabar perubahan tegangan
yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.
∑ 𝑉 = 0
Gaya gerak listrik dalam sumber tegangan menyebabkan arus listrik mengalir
sepanjang loop dan arus listrik yang mendapat hambatan menyebabkan penurunan
tegangan, sehingga hasil penjumlahan dari jumlah GGL dalam sumber tegangan
dan penurunan tegangan sepanjang rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.
∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
3. Daya Listrik
Daya listrik merupakan banyaknya energi listrik tiap satuan waktu. Daya yang
diubah oleh peralatan listrik dapat dicari dengan menggunakan konsep “energi yang
diubah bila muatan Q bergerak melintasi beda potensial sebesar V adalah QV”. Hal
demikian menjadikan daya sebagai kecepatan perubahan energi.
𝑃 =𝑄𝑉
𝑡
Muatan yang mengalir per detik, 𝑄/𝑡, merupakan arus listrik, 𝐼. Dengan demikian
didapat:
𝑃 = 𝐼𝑉
𝑃 = 𝐼(𝐼𝑅) = 𝐼2𝑅
𝑃 = (𝑉
𝑅) 𝑅 =
𝑉2
𝑅
92
Keterangan:
𝑄 = besar muatan yang dipindahkan (coulomb)
𝑉 = beda potensial (V)
𝑡 = waktu (s)
𝐼 = arus listrik (A)
𝑅 = hambatan listrik (Ω)
F. Pendekatan Pembelajaran
1. Model : Discovery Learning
2. Metode : Praktikum dan Diskusi Kelompok
G. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Smartphone, LKS, Buku Paket Fisika
2. Sumber : EveryCircuit, Listrik Dinamis
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Orientasi
• Memberi salam
dan meminta
ketua kelas
memimpin doa
sebelum memulai
pembelajaran.
• Mengkondisikan
kelas agar siswa
siap untuk
mengikuti
pembelajaran.
• Menanyakan
kehadiran siswa.
• Menjawab salam
dan berdoa untuk
memulai
pembelajaran.
• Mengikuti arahan
dari guru dan
mempersiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran.
• Menjawab siapa
yang hadir ataupun
tidak hadir.
10
menit
Apersepsi
Menggali
kemampuan awal
siswa dengan
menayangkan
video
dan bertanya
“Apakah kuat
arus yang
Melihat video dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
guru
93
mengalir di titik A
dan titik B
sama?”
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Memperhatikan guru.
Pemberian Acuan
• Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok yang
beranggotakan 4-
6 orang, dilanjut
dengan
membagikan
LKS.
• Menjelaskan
mekanisme
pelaksanaan
pembelajaran.
• Mengikuti arahan
guru dan menuju
kelompok masing-
masing.
• Memperhatikan
guru.
Inti
Stimulus (Stimulation)
• Meminta siswa
mengamati
gambar yang
disajikan.
Gambar 1
Mengamati
• Mengamati gambar
yang disajikan guru.
70
menit
Identifikasi Masalah
(Problem Statement)
• Meminta siswa
untuk bertanya
terkait hukum
Kirchhoff dan
daya listrik
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Meminta siswa
untuk berdiskusi
dengan
kelompoknya
dan
Menanya
• Bertanya kepada
guru terkait hukum
Kirchhoff dan daya
listrik berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Berdiskusi dengan
kelompok dan
mengidentifikasi
masalah yang ada.
94
mengidentifikasi
masalah terkait
hukum
Kirchhoff dan
daya listrik
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Mengarahkan
siswa untuk
merumuskan
hipotesis.
• Merumuskan
hipotesis dengan
kelompoknya.
Pengumpulan Data (Data
Collection)
• Meminta setiap
siswa membuka
aplikasi
EveryCircuit.
• Meminta siswa
merangkai
komponen di
EveryCircuit
terkait cara
analisis rangkaian
menggunakan
hukum Kirchhoff
dan daya listrik.
• Memantau
kegiatan siswa
dan memberikan
bantuan bagi
yang mengalami
kendala.
• Meminta siswa
untuk mengambil
data praktikum.
• Meminta siswa
untuk berdiskusi
dengan
kelompoknya.
Mengumpulkan
informasi
• Membuka aplikasi
EveryCircuit.
• Merangkai
komponen pada
EveryCircuit.
• Mengambil data
praktikum.
• Berdiskusi dengan
kelompoknya.
Pengolahan Data (Data
Processing)
Meminta siswa
untuk mengolah
data yang didapat.
Mengasosiasi
Mengolah data yang
didapat.
95
Pembuktian (Verification)
Meminta siswa
untuk memeriksa
kebenaran hipotesis
awal berdasarkan
hasil olahan data.
Memeriksa hipotesis
yang telah
didiskusikan
berdasarkan hasil
olahan data.
Penarikan Kesimpulan
(Generalitation)
• Meminta siswa
untuk
mempresen-
tasikan hasil
diskusi dengan
kelompoknya.
• Memberikan
pemahaman
terkait materi
yang dipelajari.
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan
hasil diskusi.
• Memperhatikan
guru.
Penutup
Evaluasi
Meminta siswa
mengerjakan soal
evaluasi.
Mengerjakan soal
evaluasi.
10
menit
Doa
• Meminta ketua
kelas untuk
memimpin doa.
• Menutup
pembelajaran
dengan salam.
• Ketua kelas
memimpin doa.
• Menjawab salam.
Total Alokasi Waktu 90
menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Pilihan Ganda
96
J. Pedoman Penilaian
1. Penilaian Sikap (Terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (Terlampir)
3. Penilaian Kognitif (Terlampir)
97
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai Skor
Aktif Jujur
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Menunjukkan keaktifan diri
terhadap materi pembelajaran
dan hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari.
1. Tidak menunjukkan keaktifan diri
dalam pembelajaran.
2. Menunjukkan keaktifan diri,
namun tidak mencari informasi
tambahan dari sumber bacaan lain.
3. Menunjukkan keaktifan diri yang
besar serta mencari informasi
tambahan dari sumber bacaan yang
lain.
2 Menunjukkan sikap jujur dalam
menyelesaikan latihan-latihan
yang diberikan.
1. Tidak menunjukkan sikap jujur
dalam mengerjakan tugas yang
diberikan, masih mengandalkan
jawaban temannya.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu, namun
memberikan jawaban kepada
temannya.
3. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
98
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor Keterampilan
Menganalisis
Rangkaian
Keterampilan
Mencari
Informasi
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Keterampilan menganalisis
rangkaian
1. Tidak mampu menganalisis
rangkaian.
2. Mampu menganalisis rangkaian
tetapi salah dalam perhitungan.
3. Mampu menganalisis rangkaian
serta benar dalam perhitungan.
2 Keterampilan mencari informasi 1. Tidak mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
2. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan tetapi kurang
lengkap.
3. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan dengan lengkap.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
99
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No. Soal Jawaban Skor
1 Devi merangkai komponen seperti gambar berikut.
Jika dia menggunakan sumber tegangan dengan
hambatan dalam masing-masing bernilai 0,5 Ω,
maka kuat arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut adalah ...
a. 0,5 Ω
b. 1,0 Ω
c. 1,5 Ω
d. 2,0 Ω
e. 2,5 Ω
Diketahui:
R1 = 2 Ω; R2 = 3 Ω
r = 0,5 Ω
E1 = 9 V; E2 = 18 V
Ditanya:
I = . . . ?
Jawab:
∑ ε + ∑ IR = 0 (9 − 18) + I(2 + 0,5 + 3 +0,5) = 0
−9 + 6I = 0
6I = 9
I =9
6= 1,5 A
Jawaban: c
25
2 Suci merangkai komponen seperti gambar di
bawah. Dia ingin menghitung besar kuat arus pada
beberapa resistor yang dirangkainya.
Jika hambatan dalam pada masing-masing sumber
tegangan adalah 0,5 Ω, maka kuat arus yang
mengalir pada resistor 1 Ω, 2,5 Ω, dan 6 Ω adalah ...
a. 7
9 A,
4
9 A,
1
3 A
b. 7
9 A,
1
3 A,
4
9 A
c. 4
9 A,
1
3 A,
7
9 A
d. 1
3 A,
4
9 A,
7
9 A
e. 1
3 A,
7
9 A,
4
9 A
Diketahui:
R1 = 1 Ω; R2 = 5 Ω; R3 =6 Ω; R4 = 2,5 Ω
Ditanya:
IR1, IR2
, IR3= . . . ?
Jawab:
Loop 1 ∑ ε + ∑ IR = 0
−4 + (0,5 + 1 + 0,5)I1 +6I2 = 0
−4 + 2I1 + 6I2 = 0
I1 + 3I2 = 2 ... (1)
Loop 2 ∑ ε + ∑ IR = 0
−2 + (2,5 + 0,5)I3 + 6I2 =0
−2 + 3I3 + 6I2 = 0
25
100
3I3 + 6I2 = 2 ... (2)
I1 + I3 = I2
I1 = I2 − I3 ... (3)
Substitusi pers. (3) ke pers.
(1), didapat (I2 − I3) + 3I2 = 2
4I2 − I3 = 2 ... (4)
Eliminasi pers. (2) dan (4),
didapat
I2 =8
18=
4
9
Substitusi I2 ke pers. (2),
didapat
I3 = −2
6 A = −
1
3 A
Substitusi I2 dan I3 ke pers.
(3), didapat
I1 = I2 − I3
I1 =4
9 A − (−
1
3 A) =
7
9 A
Jawaban: b
3 Pada saat praktikum, guru meminta siswa untuk
merangkai komponen yang telah disediakan
seperti gambar di bawah ini!
Setelah itu, siswa diminta untuk mengubah posisi
saklar ke keadaan on. Saat saklar terhubung ke
rangkaian, kuat arus yang mengalir pada titik A
dan B adalah ...
a. 4,69 A
b. 4,63 A
c. 4,61 A
d. 4,59 A
e. 4,53 A
Diketahui:
R1 = 4 Ω; R2 = 100 mΩ;
R3 = 100 mΩ
E1 = 2 V; E2 = 3 V
Ditanya:
IAB = . . . ?
Jawab:
Loop 1 ∑ ε + ∑ IR = 0 (2 V − 3 V) + 0,1 Ω I1 +0,1 Ω I3 = 0
−1 V + 0,1 Ω I1 + 0,1 Ω I3 =0
0,1 Ω I1 + 0,1 Ω I3 = 1 V .....
(1)
Loop 2 ∑ ε + ∑ IR = 0
25
101
−2 V + 4 Ω I2 − 0,1 Ω I3 =0
4 Ω I2 − 0,1 Ω I3 = 2 V .....
(2)
I1 = I2 + I3
I2 = I1 − I3 ..... (3)
Substitusi pers. (3) ke pers.
(2)
4 Ω I2 − 0,1 Ω I3 = 2 V
4 Ω (I1 − I3) − 0,1 Ω I3 =2 V
4 Ω I1 − 4 Ω I3 − 0,1 Ω I3 =2 V
4 Ω I1 − 4,1 Ω I3 = 2V .....
(5)
Eliminasi pers. (5) dan pers.
(2), didapat
0,81 Ω I1 = 4,3 V
I1 =4,3 V
0,81 Ω= 5,31 A
Substitusi I1 ke pers. (1)
0,1 Ω I1 + 0,1 Ω I3 = 1 V
0,1 Ω (5,31 A) + 0,1 Ω I3 =1 V
0,1 Ω I3 = 1 V − 0,531 V =0,469 V
I3 = 4,69 A
Jawaban: a
4 Keluarga Pak Nasa menyewa listrik PLN sebesar
500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk
penerangan keluarga Pak Nasa menggunakan
lampu 100 W, 220 V, maka jumlah maksimum
lampu yang dapat dipasang adalah ...
a. 5 buah
b. 10 buah
c. 15 buah
d. 20 buah
e. 25 buah
Diketahui:
P = 500 W
V = 110 V
lampu = 100 W, 220 V
Ditanya:
Jumlah maksimum lampu
yang dapat digunakan (n)?
Jawab:
Hambatan lampu
R =V2
P=
(220 V)2
100= 484 Ω
Hambatan total
Rtot =V2
P=
(110 V)2
500=
24,2 Ω
25
102
Lampu dipasang secara
paralel 1
Rtot=
1
R1+
1
R2+ . . . +
1
Rn
1
Rtot= n
1
R
n =R
Rtot=
484
24,2= 20 buah
Jawaban: d
Format Penilaian:
1. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 4
2. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
103
Lampiran A.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SMAN 5 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Listrik Dinamis
Sub Materi Pokok : Kuat arus dan tegangan, hukum Ohm, hambatan listrik
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit
Pertemuan : 1
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut
keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
3.1.1 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hambatan penghantar.
3.1.2 Menganalisis hubungan hambatan, tegangan dan kuat arus pada
rangkaian tertutup.
104
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hambatan
penghantar setelah melakukan diskusi kelompok dan mengolah data yang
didapat.
2. Siswa mampu menganalisis hubungan hambatan, tegangan dan kuat arus
pada rangkaian tertutup setelah melakukan diskusi kelompok dan
mengolah data yang didapat.
E. Materi Pembelajaran
1. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir dalam
satu detik. Alat untuk mengukur kuat arus yang mengalir dalam suatu komponen
listrik adalah amperemeter. Amperemeter harus dirangkai seri dengan komponen
yang akan diukur arusnya. Arus listrik harus mengalir masuk ke kutub positif dan
keluar melalui kutub negatif. Jika dihubungkan secara terbalik, jarum penunjuk
akan menyimpang dalam arah kebalikan. Akan tetapi, jika menggunakan
amperemeter digital yang memiliki polaritas otomatis, hubungan dengan polaritas
terbalik tidak masalah. Gambar berikut merupakan cara mengukur kuat arus
komponen menggunakan amperemeter.
Gambar 1 Merangkai amperemeter untuk mengukur kuat arus melalui resistor
2. Tegangan Listrik
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah voltmeter.
Voltmeter harus dihubungkan secara paralel pada komponen listrik yang akan
diukur tegangannya. Perhatikan bahwa titik yang potensialnya lebih tinggi harus
dihubungkan ke kutub positif dan titik yang potensialnya lebih rendah harus
dihubungkan ke kutub negatif. Gambar berikut merupakan cara mengukur tegangan
menggunakan voltmeter.
105
Gambar 2 Menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan listrik
3. Hukum Ohm
Arus listrik pada rangkaian dapat dihasilkan dengan adanya beda potensial.
Satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. George Simon
Ohm (1787-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam
sebanding dengan beda potensial 𝑉 yang diberikan ke ujung-ujungnya:
I ∞ V
Jika pada ujung-ujung sebuah hambatan 𝑅 diberi beda potensial 𝑉, arus akan
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Sehingga dapat diformulasikan
sebagai berikut.
I =V
R
Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
V : tegangan listrik (V)
R : hambatan listrik (Ω)
4. Hambatan Listrik
Ketika arus listrik mengalir dalam kawat konduktor, elektron mengalami
rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam konduktor tersebut, sehingga
aliran arus listrik mengalami hambatan. Hambatan konduktor bergantung pada jenis
konduktor, luas penampang konduktor, panjang konduktor dan temperatur
konduktor. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
R = ρl
A
Keterangan:
R : hambatan (Ω)
ρ : hambatan jenis (kg/m3)
l : panjang kawat (m)
A : luas penampang kawat (m2)
F. Pendekatan Pembelajaran
1. Model : Discovery Learning
2. Metode : Diskusi Kelompok
106
G. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Buku Paket Fisika
2. Sumber : Listrik Dinamis
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Orientasi
• Memberi salam
dan meminta
ketua kelas
memimpin doa
sebelum memulai
pembelajaran.
• Mengkondisikan
kelas agar siswa
siap untuk
mengikuti
pembelajaran.
• Menanyakan
kehadiran siswa.
• Menjawab salam
dan berdoa untuk
memulai
pembelajaran.
• Mengikuti arahan
dari guru dan
mempersiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran.
• Menjawab siapa
yang hadir ataupun
tidak hadir.
10
menit
Apersepsi
Menggali
kemampuan awal
siswa dengan
mengajukan
pertanyaan
“Apakah lampu
akan menyala jika
dihubungkan ke
baterai?”
Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
guru
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Memperhatikan guru.
Pemberian Acuan
• Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok yang
beranggotakan 4-
6 orang.
• Menjelaskan
mekanisme
pelaksanaan
pembelajaran.
• Mengikuti arahan
guru dan menuju
kelompok masing-
masing.
• Memperhatikan
guru.
107
Inti
Stimulus (Stimulation)
• Meminta siswa
mengamati
gambar yang
disajikan.
Gambar 1
Gambar 2
Mengamati
• Mengamati gambar
yang disajikan guru.
70
menit
Identifikasi Masalah
(Problem Statement)
• Meminta siswa
untuk bertanya
terkait kuat arus,
tegangan, hukum
Ohm, dan
hambatan listrik
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Meminta siswa
untuk berdiskusi
dengan
kelompoknya
dan
mengidentifikasi
masalah terkait
kuat arus,
tegangan, hukum
Ohm, dan
hambatan listrik
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
Menanya
• Bertanya kepada
guru terkait kuat
arus, tegangan,
hukum Ohm, dan
hambatan listrik
berdasarkan gambar
yang disajikan di
atas.
• Berdiskusi dengan
kelompok dan
mengidentifikasi
masalah yang ada.
108
• Mengarahkan
siswa untuk
merumuskan
hipotesis.
• Merumuskan
hipotesis dengan
kelompoknya.
Pengumpulan Data (Data
Collection)
• Meminta siswa
untuk membaca
materi kuat arus,
tegangan, hukum
Ohm, dan
hambatan listrik.
• Meminta siswa
mendiskusikan
materi kuat arus,
tegangan, hukum
Ohm, dan
hambatan listrik
dengan
kelompoknya.
• Memantau
kegiatan siswa
dan memberikan
bantuan bagi
yang mengalami
kendala.
• Meminta siswa
mencatat hasil
diskusinya.
Mengumpulkan
informasi
• Membaca materi.
• Mendiskusikan
materi dengan
kelompoknya.
• Mencatat hasil
diskusi.
Pengolahan Data (Data
Processing)
Meminta siswa
untuk mengerjakan
latihan soal.
Mengasosiasi
Mengerjakan latihan
soal.
Pembuktian (Verification)
Meminta siswa
untuk memeriksa
kebenaran hipotesis
awal berdasarkan
informasi yang
didapat.
Memeriksa hipotesis
yang telah
didiskusikan
berdasarkan informasi
yang didapat.
Penarikan Kesimpulan
(Generalitation)
• Meminta siswa
untuk
mempresen-
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan
hasil diskusi.
109
tasikan hasil
diskusi dengan
kelompoknya.
• Memberikan
pemahaman
terkait materi
yang dipelajari.
• Memperhatikan
guru.
Penutup
Evaluasi
Meminta siswa
mengerjakan soal
evaluasi.
Mengerjakan soal
evaluasi.
10
menit
Doa
• Meminta ketua
kelas untuk
memimpin doa.
• Menutup
pembelajaran
dengan salam.
• Ketua kelas
memimpin doa.
• Menjawab salam.
Total Alokasi Waktu 90
menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Pilihan Ganda
J. Pedoman Penilaian
1. Penilaian Sikap (Terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (Terlampir)
3. Penilaian Kognitif (Terlampir)
110
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai Skor
Aktif Jujur
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Menunjukkan keaktifan diri
terhadap materi pembelajaran
dan hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari.
1. Tidak menunjukkan keaktifan diri
dalam pembelajaran.
2. Menunjukkan keaktifan diri, namun
tidak mencari informasi tambahan
dari sumber bacaan lain.
3. Menunjukkan keaktifan diri yang
besar serta mencari informasi
tambahan dari sumber bacaan yang
lain.
2 Menunjukkan sikap jujur dalam
menyelesaikan latihan-latihan
yang diberikan.
1. Tidak menunjukkan sikap jujur
dalam mengerjakan tugas yang
diberikan, masih mengandalkan
jawaban temannya.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu, namun
memberikan jawaban kepada
temannya.
3. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
111
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor Keterampilan
Menganalisis
Rangkaian
Keterampilan
Mencari
Informasi
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Keterampilan menganalisis
rangkaian
1. Tidak mampu menganalisis
rangkaian.
2. Mampu menganalisis rangkaian
tetapi salah dalam perhitungan.
3. Mampu menganalisis rangkaian
serta benar dalam perhitungan.
2 Keterampilan mencari informasi 1. Tidak mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
2. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan tetapi kurang
lengkap.
3. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan dengan lengkap.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
112
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No. Soal Jawaban Skor
1 Seorang siswa diminta untuk mengukur tegangan
dan kuat arus menggunakan voltmeter dan
amperemeter pada rangkaian berikut.
Skema rangkaian yang tepat untuk pengukuran
tegangan dan kuat arus pada R2 adalah ...
a.
b.
Amperemeter dipasang secara
seri dan voltmeter dipasang
secara paralel pada rangkaian
yang akan diukur.
Jawaban: b
25
113
c.
d.
e.
2 Voltmeter V memiliki hambatan 1 kΩ, sedangkan
amperemeter A memiliki hambatan 1 Ω. Kedua
alat ini digunakan untuk mengukur hambatan X
dengan menggunakan rangkaian seperti pada
gambar.
Diketahui:
VV = 5 V
RV = 1 kΩ = 1000 Ω
IA = 25 mA = 0,025 A
RA = 1 Ω
Ditanya:
R = . . . ?
Jawab:
IA = IX + IV
IX = IA − IV
25
114
Jika pada voltmeter terbaca 5 V dan pada
amperemeter 25 mA, besar hambatan X adalah ...
a. 250 Ω
b. 200 Ω
c. 100 Ω
d. 0,25 Ω
e. 0,20 Ω
VV = IVRV
IV =VV
RV=
5 V
1000 Ω= 0,005 A
IV = 5 mA
IX = IA − IV
IX = 25 mA − 5 mA
IX = 20 mA = 0,020 A
VX = IXRX
RX =VX
IX=
5 V
0,020 A=
5000 V
20 Ω
RX = 250 Ω
Jawaban: a
3 Faras melakukan sebuah percobaan dengan
merangkai resistor, potensiometer, sumber
tegangan, saklar, voltmeter dan amperemeter. Dia
menggunakan tiga potensiometer yang berbeda
untuk melihat perbedaan tegangan dan kuat arus
yang terbaca pada voltmeter dan amperemeter.
Saat saklar dihubungkan, terlihat nilai pada
voltmeter dan amperemeter untuk masing-masing
potensiometer yang berbeda seperti gambar
berikut.
Terlihat tegangan dan kuat
arus nilainya sama pada
masing-masing potensiometer
yang berbeda, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tegangan
sebanding dengan kuat arus.
Jawaban: c
25
I
V
115
Grafik yang tepat untuk menggambarkan
percobaan Faras adalah ...
a.
b.
I
R
I
V
116
c.
d.
e.
4 Fani merangkai sejumlah resistor identik dengan
nilai 120 Ω secara paralel. Dia ingin kuat arus
yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar
5 A. Jika sumber tegangan yang akan
dihubungkan pada rangkaian adalah 100 V, maka
jumlah resistor yang dibutuhkan adalah ...
a. 4 buah
b. 5 buah
c. 6 buah
d. 7 buah
e. 8 buah
Diketahui:
R1 = R2 = . . . = Rn = 120 Ω
I = 5 A
V = 100 V
Ditanya:
n = . . . ?
Jawab:
25
I
V
R
V
I
V
117
1
𝑅𝑝=
1
𝑅1+
1
𝑅2+
1
𝑅3+
1
𝑅4+
1
𝑅5+
1
𝑅6
1
𝑅𝑝= (
1
120+
1
120+
1
120+
1
120+
1
120+
1
120) Ω =
6
120 Ω
𝑅𝑝 =120
6Ω = 20 Ω
𝐼 =𝑉
𝑅=
100 𝑉
20 Ω= 5 𝐴
Jadi, jumlah resistor yang
dibutuhkan adalah 6 buah.
Jawaban: c
Format Penilaian:
1. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 4
2. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SMAN 5 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Listrik Dinamis
Sub Materi Pokok : Susunan seri dan paralel resistor
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit
Pertemuan : 2
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut
keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi prinsip utama susunan seri dan paralel resistor.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi prinsip utama susunan seri dan paralel
resistor setelah melakukan diskusi kelompok dan mengolah data yang
didapat.
2. Siswa mampu menganalisis rangkaian seri dan paralel setelah melakukan
diskusi kelompok dan mengolah data yang didapat.
119
E. Materi Pembelajaran
1. Rangkaian Seri Resistor
Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan, terlihat
seperti gambar berikut.
Gambar 1 Rangkaian seri resistor
Jika dilakukan pengukuran pada rangkaian seri resistor, maka diperoleh
prinsip utama rangkaian seri. Adapun prinsip utama rangkaian seri, yaitu:
a. Kuat arus yang mengalir pada tiap resistor sama besar dan akan sama dengan
kuat arus utama rangkaian.
b. Tegangan pada masing-masing resistor sebanding dengan hambatan resistor.
c. Tegangan yang diberikan pada rangkaian seri sama dengan jumlah tegangan
tiap resistor.
Jika persamaan 𝑉 = 𝐼𝑅𝑠 dan 𝑉𝑛 = ∑ 𝐼𝑅𝑛 disubstitusikan ke poin c, maka
diperoleh persamaan
𝑅𝑠 = ∑ 𝑅𝑛 = 𝑅1 + 𝑅2+ . . . +𝑅𝑛
2. Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki titik percabangan, terlihat
seperti gambar berikut.
Gambar 2 Rangkaian paralel resistor
Jika dilakukan pengukuran pada rangkaian paralel resistor, maka diperoleh
prinsip utama rangkaian paralel. Adapun prinsip utama rangkaian paralel, yaitu:
a. Tegangan pada ujung-ujung tiap resistor sama besar dan sama dengan
tegangan yang diberikan pada rangkaian.
b. Arus yang melalui tiap resistor berbanding terbalik dengan hambatan resistor.
c. Kuat arus yang diberikan pada rangkaian paralel sama dengan jumlah kuat
arus melalui tiap resistor.
Jika persamaan 𝐼 =𝑉
𝑅𝑝 dan 𝐼𝑛 = ∑
𝑉
𝑅𝑛 disubstitusikan ke poin c, maka diperoleh
persamaan
120
1
𝑅𝑝= ∑
1
𝑅𝑛=
1
𝑅1+
1
𝑅2+ . . . +
1
𝑅𝑛
F. Pendekatan Pembelajaran
1. Model : Discovery Learning
2. Metode : Diskusi Kelompok
G. Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Buku Paket Fisika
2. Sumber : Listrik Dinamis
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Orientasi
• Memberi salam
dan meminta
ketua kelas
memimpin doa
sebelum memulai
pembelajaran.
• Mengkondisikan
kelas agar siswa
siap untuk
mengikuti
pembelajaran.
• Menanyakan
kehadiran siswa.
• Menjawab salam
dan berdoa untuk
memulai
pembelajaran.
• Mengikuti arahan
dari guru dan
mempersiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran.
• Menjawab siapa
yang hadir ataupun
tidak hadir.
10
menit
Apersepsi
Menggali
kemampuan awal
siswa dengan
mengajukan
pertanyaan
“Apakah lampu
ruang tamu
rumah kalian
akan mati jika
lampu toiletnya
dimatikan?”
Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
guru
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Memperhatikan guru.
Pemberian Acuan • Membagi siswa
menjadi beberapa
• Mengikuti arahan
guru dan menuju
121
kelompok yang
beranggotakan 4-
6 orang.
• Menjelaskan
mekanisme
pelaksanaan
pembelajaran.
kelompok masing-
masing.
• Memperhatikan
guru.
Inti
Stimulus (Stimulation)
• Meminta siswa
mengamati
gambar yang
disajikan.
Gambar 1
Mengamati
• Mengamati gambar
yang disajikan guru.
70
menit
Identifikasi Masalah
(Problem Statement)
• Meminta siswa
untuk bertanya
terkait prinsip
utama susunan
seri dan paralel
resistor
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Meminta siswa
untuk berdiskusi
dengan
kelompoknya
dan
mengidentifikasi
masalah terkait
prinsip utama
susunan seri dan
paralel resistor
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Mengarahkan
siswa untuk
merumuskan
hipotesis.
Menanya
• Bertanya kepada
guru terkait prinsip
utama susunan seri
dan paralel resistor
berdasarkan gambar
yang disajikan di
atas.
• Berdiskusi dengan
kelompok dan
mengidentifikasi
masalah yang ada.
• Merumuskan
hipotesis dengan
kelompoknya.
122
Pengumpulan Data (Data
Collection)
• Meminta siswa
untuk membaca
materi prinsip
utama susunan
seri dan paralel
resistor.
• Meminta siswa
mendiskusikan
materi prinsip
utama susunan
seri dan paralel
resistor dengan
kelompoknya.
• Memantau
kegiatan siswa
dan memberikan
bantuan bagi
yang mengalami
kendala.
• Meminta siswa
mencatat hasil
diskusinya.
Mengumpulkan
informasi
• Membaca materi.
• Mendiskusikan
materi dengan
kelompoknya.
• Mencatat hasil
diskusi.
Pengolahan Data (Data
Processing)
Meminta siswa
untuk mengerjakan
latihan soal.
Mengasosiasi
Mengerjakan latihan
soal.
Pembuktian (Verification)
Meminta siswa
untuk memeriksa
kebenaran hipotesis
awal berdasarkan
informasi yang
didapat.
Memeriksa hipotesis
yang telah
didiskusikan
berdasarkan informasi
yang didapat.
Penarikan Kesimpulan
(Generalitation)
• Meminta siswa
untuk
mempresen-
tasikan hasil
diskusi dengan
kelompoknya.
• Memberikan
pemahaman
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan
hasil diskusi.
• Memperhatikan
guru.
123
terkait materi
yang dipelajari.
Penutup
Evaluasi
Meminta siswa
mengerjakan soal
evaluasi.
Mengerjakan soal
evaluasi.
10
menit
Doa
• Meminta ketua
kelas untuk
memimpin doa.
• Menutup
pembelajaran
dengan salam.
• Ketua kelas
memimpin doa.
• Menjawab salam.
Total Alokasi Waktu 90
menit
I. Penilaian
3. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
4. Bentuk Instrumen : Tes Pilihan Ganda
J. Pedoman Penilaian
4. Penilaian Sikap (Terlampir)
5. Penilaian Psikomotorik (Terlampir)
6. Penilaian Kognitif (Terlampir)
124
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai Skor
Aktif Jujur
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Menunjukkan keaktifan diri
terhadap materi pembelajaran
dan hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari.
1. Tidak menunjukkan keaktifan diri
dalam pembelajaran.
2. Menunjukkan keaktifan diri, namun
tidak mencari informasi tambahan
dari sumber bacaan lain.
3. Menunjukkan keaktifan diri yang
besar serta mencari informasi
tambahan dari sumber bacaan yang
lain.
2 Menunjukkan sikap jujur dalam
menyelesaikan latihan-latihan
yang diberikan.
1. Tidak menunjukkan sikap jujur
dalam mengerjakan tugas yang
diberikan, masih mengandalkan
jawaban temannya.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu, namun
memberikan jawaban kepada
temannya.
3. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
125
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor Keterampilan
Menganalisis
Rangkaian
Keterampilan
Mencari
Informasi
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Keterampilan menganalisis
rangkaian
1. Tidak mampu menganalisis
rangkaian.
2. Mampu menganalisis rangkaian
tetapi salah dalam perhitungan.
3. Mampu menganalisis rangkaian
serta benar dalam perhitungan.
2 Keterampilan mencari informasi 1. Tidak mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
2. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan tetapi kurang
lengkap.
3. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan dengan lengkap.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
126
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No. Soal Jawaban Skor
1 Perhatikan gambar di bawah ini!
Kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
adalah ...
a. 0,02 A
b. 0,2 A
c. 2 A
d. 20 A
e. 2 mA
Diketahui:
R1 = 1 Ω; R2 = 2 Ω; R3 =2 Ω; R4 = 2 Ω; R5 = 2 Ω;
R6 = 1 Ω; R7 = 1 Ω; R8 =1 Ω
E1 = 3 V; E2 = 6 V
Ditanya:
I = . . . ?
Jawab:
Rtotal = 1 + (1
1
2+
1
2
) +
(1
1
2+
1
2
) + 1 + (1
1
1+
1
1
)
Rtot = 1 + 1 + 1 + 1 +0,5 = 4,5 Ω
I =V
Rtot=
6 V+3 V
4,5 Ω= 2 A
Jawaban: c
25
2 Haris melakukan percobaan untuk mengetahui
cahaya yang dihasilkan dari masing-masing
lampu. Dia menggunakan enam buah lampu
sejenis seperti pada gambar di bawah. Saat saklar
S dihubungkan, maka lampu yang menyala paling
terang adalah lampu ...
Lampu yang menyala paling
terang adalah lampu C karena
arus yang mengalir ke arah
lampu C merupakan jumlah
arus yang mengalir dari
lampu A dan lampu B.
Sedangkan arus listrik pada
lampu yang lainnya terbagi-
bagi karena memiliki cabang.
Jawaban: b
25
127
a. A dan B
b. C
c. D
d. E
e. F
3 Silva memiliki lima buah lampu identik yang
dirangkai seperti gambar berikut.
Jika dia menambahkan lampu keenam, L6,
diantara lampu L1 dan L2, maka ...
a. lampu L1 dan L2 lebih terang dari semula
b. lampu L3, L4, dan L5 lebih terang dari semula
c. lampu L1 lebih redup dan lampu L2 lebih
terang dari semula
d. lampu L1 dan L2 lebih redup dari semula
e. lampu L2 dan L4 menyala sama terang
Pemasangan lampu L6 akan
menyebabkan tegangan dan
kuat arus semula menjadi
lebih kecil dikarenakan
lampu L6 merupakan sebuah
hambatan. Dengan demikian,
semua lampu akan lebih
redup dari semula.
Jawaban: d
25
128
4 Seorang guru memberikan tantangan bagi
siswanya untuk mencari kuat arus pada rangkaian
berbentuk lingkaran seperti gambar berikut.
Kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
adalah ...
a. 1
5 A
b. 1
3 A
c. 4
5 A
d. 1 A
e. 3 A
Diketahui:
R1 = 3 Ω; R2 = 3 Ω; R3 =6 Ω; R4 = 9 Ω
E = 9,6 V
Ditanya:
I = . . . ?
Jawab:
Sederhanakan rangkaian
hingga tampak sebagai
gambar berikut.
Rp1 =R3R4
R3+R4
Rp1 =(3 Ω)(6 Ω)
3 +6 =
18 Ω
9 = 2 Ω
Rs = R2 + Rp1
Rs = 3 Ω + 2 Ω = 5 Ω
Rtot =R1Rs
R1+Rs
Rtot =(9 Ω)(5 Ω)
9 +5
Rtot =45 Ω
14
Itot =Vtot
Rtot
Itot =9,6 V45 Ω
14
Itot = 9,6 V ×14
45 Ω
Itot = 2,986 A
Itot ≈ 3 A
Jawaban: e
25
Format Penilaian:
1. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 4
2. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
129
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Sekolah : SMAN 5 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Listrik Dinamis
Sub Materi Pokok : Hukum Kirchhoff dan daya listrik
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit
Pertemuan : 3
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut
keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
3.1.1 Menganalisis rangkaian seri dan paralel menggunakan hukum
Kirchhoff.
3.1.2 Mengidentifikasi besaran daya listrik melalui peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis rangkaian seri dan paralel menggunakan
hukum Kirchhoff setelah melakukan diskusi kelompok dan mengolah data
yang didapat.
130
2. Siswa mampu mengidentifikasi besaran daya listrik melalui peristiwa
dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan diskusi kelompok dan
mengolah data yang didapat.
E. Materi Pembelajaran
1. Hukum I Kirchhoff
Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa pada rangkaian listrik yang
bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu.
∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Skema aliran arus berdasarkan hukum I Kirchhoff dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 1 Hukum I Kirchhoff
2. Hukum II Kirchhoff
Hukum II Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah aljabar perubahan tegangan
yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.
∑ 𝑉 = 0
Gaya gerak listrik dalam sumber tegangan menyebabkan arus listrik mengalir
sepanjang loop dan arus listrik yang mendapat hambatan menyebabkan penurunan
tegangan, sehingga hasil penjumlahan dari jumlah GGL dalam sumber tegangan
dan penurunan tegangan sepanjang rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.
∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
3. Daya Listrik
Daya listrik merupakan banyaknya energi listrik tiap satuan waktu. Daya yang
diubah oleh peralatan listrik dapat dicari dengan menggunakan konsep “energi yang
diubah bila muatan Q bergerak melintasi beda potensial sebesar V adalah QV”. Hal
demikian menjadikan daya sebagai kecepatan perubahan energi.
𝑃 =𝑄𝑉
𝑡
Muatan yang mengalir per detik, 𝑄/𝑡, merupakan arus listrik, 𝐼. Dengan demikian
didapat:
𝑃 = 𝐼𝑉
𝑃 = 𝐼(𝐼𝑅) = 𝐼2𝑅
𝑃 = (𝑉
𝑅) 𝑅 =
𝑉2
𝑅
131
Keterangan:
𝑄 = besar muatan yang dipindahkan (coulomb)
𝑉 = beda potensial (V)
𝑡 = waktu (s)
𝐼 = arus listrik (A)
𝑅 = hambatan listrik (Ω)
F. Pendekatan Pembelajaran
3. Model : Discovery Learning
4. Metode : Diskusi Kelompok
G. Alat dan Sumber Pembelajaran
3. Media : Buku Paket Fisika
4. Sumber : Listrik Dinamis
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Orientasi
• Memberi salam
dan meminta
ketua kelas
memimpin doa
sebelum memulai
pembelajaran.
• Mengkondisikan
kelas agar siswa
siap untuk
mengikuti
pembelajaran.
• Menanyakan
kehadiran siswa.
• Menjawab salam
dan berdoa untuk
memulai
pembelajaran.
• Mengikuti arahan
dari guru dan
mempersiapkan diri
untuk memulai
pembelajaran.
• Menjawab siapa
yang hadir ataupun
tidak hadir.
10
menit
Apersepsi
Menggali
kemampuan awal
siswa dengan
menayangkan
video
dan bertanya
“Apakah kuat
arus yang
Melihat video dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
guru
132
mengalir di titik A
dan titik B
sama?”
Motivasi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Memperhatikan guru.
Pemberian Acuan
• Membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok yang
beranggotakan 4-
6 orang.
• Menjelaskan
mekanisme
pelaksanaan
pembelajaran.
• Mengikuti arahan
guru dan menuju
kelompok masing-
masing.
• Memperhatikan
guru.
Inti
Stimulus (Stimulation)
• Meminta siswa
mengamati
gambar yang
disajikan.
Gambar 1
Mengamati
• Mengamati gambar
yang disajikan guru.
70
menit
Identifikasi Masalah
(Problem Statement)
• Meminta siswa
untuk bertanya
terkait hukum
Kirchhoff dan
daya listrik
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Meminta siswa
untuk berdiskusi
dengan
kelompoknya
dan
mengidentifikasi
masalah terkait
hukum
Kirchhoff dan
Menanya
• Bertanya kepada
guru terkait hukum
Kirchhoff dan daya
listrik berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Berdiskusi dengan
kelompok dan
mengidentifikasi
masalah yang ada.
133
daya listrik
berdasarkan
gambar yang
disajikan di atas.
• Mengarahkan
siswa untuk
merumuskan
hipotesis.
• Merumuskan
hipotesis dengan
kelompoknya.
Pengumpulan Data (Data
Collection)
• Meminta siswa
untuk membaca
materi hukum
Kirchhoff dan
daya listrik.
• Meminta siswa
mendiskusikan
materi hukum
Kirchhoff dan
daya listrik
dengan
kelompoknya.
• Memantau
kegiatan siswa
dan memberikan
bantuan bagi
yang mengalami
kendala.
• Meminta siswa
mencatat hasil
diskusinya.
Mengumpulkan
informasi
• Membaca materi.
• Mendiskusikan
materi dengan
kelompoknya.
• Mencatat hasil
diskusi.
Pengolahan Data (Data
Processing)
Meminta siswa
untuk mengerjakan
latihan soal.
Mengasosiasi
Mengerjakan latihan
soal.
Pembuktian (Verification)
Meminta siswa
untuk memeriksa
kebenaran hipotesis
awal berdasarkan
informasi yang
didapat.
Memeriksa hipotesis
yang telah
didiskusikan
berdasarkan informasi
yang didapat.
134
Penarikan Kesimpulan
(Generalitation)
• Meminta siswa
untuk
mempresen-
tasikan hasil
diskusi dengan
kelompoknya.
• Memberikan
pemahaman
terkait materi
yang dipelajari.
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan
hasil diskusi.
• Memperhatikan
guru.
Penutup
Evaluasi
Meminta siswa
mengerjakan soal
evaluasi.
Mengerjakan soal
evaluasi.
10
menit
Doa
• Meminta ketua
kelas untuk
memimpin doa.
• Menutup
pembelajaran
dengan salam.
• Ketua kelas
memimpin doa.
• Menjawab salam.
Total Alokasi Waktu 90
menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Pilihan Ganda
J. Pedoman Penilaian
1. Penilaian Sikap (Terlampir)
2. Penilaian Psikomotorik (Terlampir)
3. Penilaian Kognitif (Terlampir)
135
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai Skor
Aktif Jujur
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Menunjukkan keaktifan diri
terhadap materi pembelajaran
dan hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari.
1. Tidak menunjukkan keaktifan diri
dalam pembelajaran.
2. Menunjukkan keaktifan diri,
namun tidak mencari informasi
tambahan dari sumber bacaan lain.
3. Menunjukkan keaktifan diri yang
besar serta mencari informasi
tambahan dari sumber bacaan yang
lain.
2 Menunjukkan sikap jujur dalam
menyelesaikan latihan-latihan
yang diberikan.
1. Tidak menunjukkan sikap jujur
dalam mengerjakan tugas yang
diberikan, masih mengandalkan
jawaban temannya.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu, namun
memberikan jawaban kepada
temannya.
3. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru secara individu.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
136
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No. Nama
Kelompok Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Skor Keterampilan
Menganalisis
Rangkaian
Keterampilan
Mencari
Informasi
1
1.
2.
3.
4.
2
1.
2.
3.
4.
Rubrik:
No. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian
1 Keterampilan menganalisis
rangkaian
1. Tidak mampu menganalisis
rangkaian.
2. Mampu menganalisis rangkaian
tetapi salah dalam perhitungan.
3. Mampu menganalisis rangkaian
serta benar dalam perhitungan.
2 Keterampilan mencari informasi 1. Tidak mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
2. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan tetapi kurang
lengkap.
3. Mendapatkan materi yang
dibutuhkan dengan lengkap.
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 3 x 2 = 6
2. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
6× 100
3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
137
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No. Soal Jawaban Skor
1 Devi merangkai komponen seperti gambar berikut.
Jika dia menggunakan sumber tegangan dengan
hambatan dalam masing-masing bernilai 0,5 Ω,
maka kuat arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut adalah ...
a. 0,5 Ω
b. 1,0 Ω
c. 1,5 Ω
d. 2,0 Ω
e. 2,5 Ω
Diketahui:
R1 = 2 Ω; R2 = 3 Ω
r = 0,5 Ω
E1 = 9 V; E2 = 18 V
Ditanya:
I = . . . ?
Jawab:
∑ ε + ∑ IR = 0 (9 − 18) + I(2 + 0,5 + 3 +0,5) = 0
−9 + 6I = 0
6I = 9
I =9
6= 1,5 A
Jawaban: c
25
2 Suci merangkai komponen seperti gambar di
bawah. Dia ingin menghitung besar kuat arus pada
beberapa resistor yang dirangkainya.
Jika hambatan dalam pada masing-masing sumber
tegangan adalah 0,5 Ω, maka kuat arus yang
mengalir pada resistor 1 Ω, 2,5 Ω, dan 6 Ω adalah ...
a. 7
9 A,
4
9 A,
1
3 A
b. 7
9 A,
1
3 A,
4
9 A
c. 4
9 A,
1
3 A,
7
9 A
d. 1
3 A,
4
9 A,
7
9 A
e. 1
3 A,
7
9 A,
4
9 A
Diketahui:
R1 = 1 Ω; R2 = 5 Ω; R3 =6 Ω; R4 = 2,5 Ω
Ditanya:
IR1, IR2
, IR3= . . . ?
Jawab:
Loop 1 ∑ ε + ∑ IR = 0
−4 + (0,5 + 1 + 0,5)I1 +6I2 = 0
−4 + 2I1 + 6I2 = 0
I1 + 3I2 = 2 ... (1)
Loop 2 ∑ ε + ∑ IR = 0
−2 + (2,5 + 0,5)I3 + 6I2 =0
−2 + 3I3 + 6I2 = 0
25
138
3I3 + 6I2 = 2 ... (2)
I1 + I3 = I2
I1 = I2 − I3 ... (3)
Substitusi pers. (3) ke pers.
(1), didapat (I2 − I3) + 3I2 = 2
4I2 − I3 = 2 ... (4)
Eliminasi pers. (2) dan (4),
didapat
I2 =8
18=
4
9
Substitusi I2 ke pers. (2),
didapat
I3 = −2
6 A = −
1
3 A
Substitusi I2 dan I3 ke pers.
(3), didapat
I1 = I2 − I3
I1 =4
9 A − (−
1
3 A) =
7
9 A
Jawaban: b
3 Pada saat praktikum, guru meminta siswa untuk
merangkai komponen yang telah disediakan
seperti gambar di bawah ini!
Setelah itu, siswa diminta untuk mengubah posisi
saklar ke keadaan on. Saat saklar terhubung ke
rangkaian, kuat arus yang mengalir pada titik A
dan B adalah ...
a. 4,69 A
b. 4,63 A
c. 4,61 A
d. 4,59 A
e. 4,53 A
Diketahui:
R1 = 4 Ω; R2 = 100 mΩ;
R3 = 100 mΩ
E1 = 2 V; E2 = 3 V
Ditanya:
IAB = . . . ?
Jawab:
Loop 1 ∑ ε + ∑ IR = 0 (2 V − 3 V) + 0,1 Ω I1 +0,1 Ω I3 = 0
−1 V + 0,1 Ω I1 + 0,1 Ω I3 =0
0,1 Ω I1 + 0,1 Ω I3 = 1 V .....
(1)
Loop 2 ∑ ε + ∑ IR = 0
25
139
−2 V + 4 Ω I2 − 0,1 Ω I3 =0
4 Ω I2 − 0,1 Ω I3 = 2 V .....
(2)
I1 = I2 + I3
I2 = I1 − I3 ..... (3)
Substitusi pers. (3) ke pers.
(2)
4 Ω I2 − 0,1 Ω I3 = 2 V
4 Ω (I1 − I3) − 0,1 Ω I3 =2 V
4 Ω I1 − 4 Ω I3 − 0,1 Ω I3 =2 V
4 Ω I1 − 4,1 Ω I3 = 2V .....
(5)
Eliminasi pers. (5) dan pers.
(2), didapat
0,81 Ω I1 = 4,3 V
I1 =4,3 V
0,81 Ω= 5,31 A
Substitusi I1 ke pers. (1)
0,1 Ω I1 + 0,1 Ω I3 = 1 V
0,1 Ω (5,31 A) + 0,1 Ω I3 =1 V
0,1 Ω I3 = 1 V − 0,531 V =0,469 V
I3 = 4,69 A
Jawaban: a
4 Keluarga Pak Nasa menyewa listrik PLN sebesar
500 W dengan tegangan 110 V. Jika untuk
penerangan keluarga Pak Nasa menggunakan
lampu 100 W, 220 V, maka jumlah maksimum
lampu yang dapat dipasang adalah ...
a. 5 buah
b. 10 buah
c. 15 buah
d. 20 buah
e. 25 buah
Diketahui:
P = 500 W
V = 110 V
lampu = 100 W, 220 V
Ditanya:
Jumlah maksimum lampu
yang dapat digunakan (n)?
Jawab:
Hambatan lampu
R =V2
P=
(220 V)2
100= 484 Ω
Hambatan total
Rtot =V2
P=
(110 V)2
500=
24,2 Ω
25
140
Lampu dipasang secara
paralel 1
Rtot=
1
R1+
1
R2+ . . . +
1
Rn
1
Rtot= n
1
R
n =R
Rtot=
484
24,2= 20 buah
Jawaban: d
Format Penilaian:
1. Nilai
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 × 4
2. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut.
Sangat baik (SB) = 80 – 100
Baik (B) = 70 – 79
Cukup (C) = 60 – 69
Kurang (K) = < 60
141
Lampiran A.3
LEMBAR KERJA SISWA
KELAS EKSPERIMEN (PERTEMUAN KE-1)
A. Tujuan Percobaan
1. Siswa mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hambatan
penghantar setelah melakukan praktikum menggunakan media EveryCircuit
dan mengolah data berdasarkan percobaan 1.
2. Siswa mampu menganalisis hubungan hambatan, tegangan dan kuat arus
pada rangkaian tertutup setelah melakukan praktikum menggunakan media
EveryCircuit dan mengolah data berdasarkan percobaan 2.
B. Dasar Teori
1. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang
mengalir dalam satu detik. Alat untuk mengukur kuat arus yang mengalir
dalam suatu komponen listrik adalah amperemeter. Amperemeter harus
dirangkai seri dengan komponen yang akan diukur arusnya. Arus listrik
harus mengalir masuk ke kutub positif dan keluar melalui kutub negatif. Jika
dihubungkan secara terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang dalam arah
kebalikan. Akan tetapi, jika menggunakan amperemeter digital yang
memiliki polaritas otomatis, hubungan dengan polaritas terbalik tidak
masalah. Gambar berikut merupakan cara mengukur kuat arus komponen
menggunakan amperemeter.
Kelompok:
Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
142
Gambar 1 Merangkai amperemeter untuk mengukur kuat arus melalui
resistor
2. Tegangan Listrik
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah voltmeter.
Voltmeter harus dihubungkan secara paralel pada komponen listrik yang
akan diukur tegangannya. Perhatikan bahwa titik yang potensialnya lebih
tinggi harus dihubungkan ke kutub positif dan titik yang potensialnya lebih
rendah harus dihubungkan ke kutub negatif. Gambar berikut merupakan
cara mengukur tegangan menggunakan voltmeter.
Gambar 2 Menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan listrik
3. Hukum Ohm
Arus listrik pada rangkaian dapat dihasilkan dengan adanya beda
potensial. Satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan
baterai. George Simon Ohm (1787-1854) menentukan dengan eksperimen
bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial 𝑉 yang
diberikan ke ujung-ujungnya:
I ∞ V
Jika pada ujung-ujung sebuah hambatan 𝑅 diberi beda potensial 𝑉, arus akan
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Sehingga dapat
diformulasikan sebagai berikut.
I =V
R
Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
V : tegangan listrik (V)
R : hambatan listrik (Ω)
143
4. Hambatan Listrik
Ketika arus listrik mengalir dalam kawat konduktor, elektron
mengalami rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam konduktor
tersebut, sehingga aliran arus listrik mengalami hambatan. Hambatan
konduktor bergantung pada jenis konduktor, luas penampang konduktor,
panjang konduktor dan temperatur konduktor. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut.
R = ρl
A
Keterangan:
R : hambatan (Ω)
ρ : hambatan jenis (kg/m3)
l : panjang kawat (m)
A : luas penampang kawat (m2)
C. Hipotesis
D. Langkah Percobaan
Percobaan 1:
1. Buka Aplikasi EveryCircuit pada smartphone Anda.
2. Klik kolom workspace, lalu klik opsi create a new circuit.
3. Rangkailah komponen seperti gambar di bawah ini.
4. Amatilah kecerahan cahaya bola lampu dan arus listrik yang mengalir pada
rangkaian.
5. Catat kecerahan cahaya bola lampu dan arus listrik yang mengalir pada tabel
data pengamatan.
6. Lakukan kembali percobaan tersebut dengan menggunakan jumlah baterai
(disusun seri) yang berbeda sesuai tabel data pengamatan.
Percobaan 2:
1. Buka Aplikasi EveryCircuit pada smartphone Anda.
2. Klik kolom workspace, lalu klik opsi create a new circuit.
3. Rangkailah komponen seperti gambar di bawah ini.
144
4. Amatilah nilai arus listrik yang mengalir pada rangkaian.
5. Catat nilai arus yang terbaca pada tabel data pengamatan.
6. Lakukan kembali percobaan tersebut dengan menggunakan tegangan
baterai yang berbeda sesuai tabel data pengamatan.
E. Data Pengamatan
Percobaan 1:
No. Jumlah Baterai
(1 volt)
Kecerahan Lampu Arus
Listrik
(A) Redup Terang
Terang
Sekali
1 1
2 2
3 3
Berilah tanda ceklis pada kolom kecerahan lampu sesuai dengan hasil
percobaan.
Percobaan 2:
No. Tegangan (V) Hambatan (𝛀) Arus Listrik (A)
1 2 10
2 4 10
3 6 10
4 8 10
145
F. Pengolahan Data
G. Kesimpulan
146
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan benar!
1. Seorang siswa diminta untuk mengukur tegangan dan kuat arus menggunakan
voltmeter dan amperemeter pada rangkaian berikut.
Skema rangkaian yang tepat untuk pengukuran tegangan dan kuat arus pada R2
adalah ...
a.
b.
147
c.
d.
e.
2. Voltmeter V memiliki hambatan 1 kΩ, sedangkan amperemeter A memiliki
hambatan 1 Ω. Kedua alat ini digunakan untuk mengukur hambatan X dengan
menggunakan rangkaian seperti pada gambar.
148
Jika pada voltmeter terbaca 5 V dan pada amperemeter 25 mA, besar hambatan
X adalah ...
a. 250 Ω
b. 200 Ω
c. 100 Ω
d. 0,25 Ω
e. 0,20 Ω
3. Faras melakukan sebuah percobaan dengan merangkai resistor, potensiometer,
sumber tegangan, saklar, voltmeter dan amperemeter. Dia menggunakan tiga
potensiometer yang berbeda untuk melihat perbedaan tegangan dan kuat arus
yang terbaca pada voltmeter dan amperemeter. Saat saklar dihubungkan, terlihat
nilai pada voltmeter dan amperemeter untuk masing-masing potensiometer yang
berbeda seperti gambar berikut.
149
Grafik yang tepat untuk menggambarkan percobaan Faras adalah ...
a. b.
c. d.
I
V
I
R
I
V
R
V
150
e.
4. Fani merangkai sejumlah resistor identik dengan nilai 120 Ω secara paralel. Dia
ingin kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar 5 A. Jika sumber
tegangan yang akan dihubungkan pada rangkaian adalah 100 V, maka jumlah
resistor yang dibutuhkan adalah ...
a. 4 buah
b. 5 buah
c. 6 buah
d. 7 buah
e. 8 buah
I
V
151
LEMBAR KERJA SISWA
KELAS EKSPERIMEN (PERTEMUAN KE-2)
A. Tujuan Percobaan
1. Siswa mampu mengidentifikasi prinsip utama susunan seri dan paralel
resistor setelah melakukan praktikum menggunakan media EveryCircuit
dan mengolah data berdasarkan percobaan 1 dan 2.
2. Siswa mampu menganalisis rangkaian seri dan paralel setelah melakukan
praktikum menggunakan media EveryCircuit dan mengolah data
berdasarkan percobaan 1 dan 2.
B. Dasar Teori
1. Rangkaian Seri Resistor
Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan,
terlihat seperti gambar berikut.
Gambar 1 Rangkaian seri resistor
Jika dilakukan pengukuran pada rangkaian seri resistor, maka diperoleh
prinsip utama rangkaian seri. Adapun prinsip utama rangkaian seri, yaitu:
a) Kuat arus yang mengalir pada tiap resistor sama besar dan akan sama
dengan kuat arus utama rangkaian.
b) Tegangan pada masing-masing resistor sebanding dengan hambatan
resistor.
c) Tegangan yang diberikan pada rangkaian seri sama dengan jumlah
tegangan tiap resistor.
Jika persamaan 𝑉 = 𝐼𝑅𝑠 dan 𝑉𝑛 = ∑ 𝐼𝑅𝑛 disubstitusikan ke poin c, maka
diperoleh persamaan
𝑅𝑠 = ∑ 𝑅𝑛 = 𝑅1 + 𝑅2+ . . . +𝑅𝑛
2. Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki titik percabangan,
terlihat seperti gambar berikut.
Kelompok:
Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
152
Gambar 2 Rangkaian paralel resistor
Jika dilakukan pengukuran pada rangkaian paralel resistor, maka
diperoleh prinsip utama rangkaian paralel. Adapun prinsip utama rangkaian
paralel, yaitu:
a) Tegangan pada ujung-ujung tiap resistor sama besar dan sama dengan
tegangan yang diberikan pada rangkaian.
b) Arus yang melalui tiap resistor berbanding terbalik dengan hambatan
resistor.
c) Kuat arus yang diberikan pada rangkaian paralel sama dengan jumlah
kuat arus melalui tiap resistor.
Jika persamaan 𝐼 =𝑉
𝑅𝑝 dan 𝐼𝑛 = ∑
𝑉
𝑅𝑛 disubstitusikan ke poin c, maka
diperoleh persamaan 1
𝑅𝑝= ∑
1
𝑅𝑛=
1
𝑅1+
1
𝑅2+ . . . +
1
𝑅𝑛
C. Hipotesis
D. Langkah Percobaan
Percobaan 1:
1. Buka Aplikasi EveryCircuit pada smartphone Anda.
2. Klik kolom workspace, lalu klik opsi create a new circuit.
3. Rangkailah komponen seperti gambar di bawah ini.
153
4. Amatilah nilai arus listrik dan tegangan listrik pada rangkaian.
5. Catat nilai arus dan tegangan yang terbaca pada tabel data pengamatan.
6. Lakukan kembali percobaan tersebut dengan menggunakan sumber
tegangan yang berbeda sesuai tabel data pengamatan.
Percobaan 2:
1. Buka Aplikasi EveryCircuit pada smartphone Anda.
2. Klik kolom workspace, lalu klik opsi create a new circuit.
3. Rangkailah komponen seperti gambar di bawah ini.
4. Amatilah nilai arus listrik dan tegangan listrik pada rangkaian.
5. Catat nilai arus dan tegangan yang terbaca pada data pengamatan.
6. Lakukan kembali percobaan tersebut dengan menggunakan sumber
tegangan yang berbeda sesuai tabel data pengamatan.
E. Data Pengamatan
Percobaan 1:
No. Hambatan (𝛀) Tegangan (V) Arus Listrik (A)
𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑽𝒕𝒐𝒕 𝑽𝟏 𝑽𝟐 𝑰𝒕𝒐𝒕 𝑰𝟏 𝑰𝟐
1 10 10 1
2 10 10 2
3 10 10 3
Percobaan 2:
No. Hambatan (𝛀) Tegangan (V) Arus Listrik (A)
𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑽𝒕𝒐𝒕 𝑽𝟏 𝑽𝟐 𝑰𝒕𝒐𝒕 𝑰𝟏 𝑰𝟐
1 10 10 1
2 10 10 2
3 10 10 3
154
F. Pengolahan Data
G. Kesimpulan
155
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan benar!
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah ...
a. 0,02 A
b. 0,2 A
c. 2 A
d. 20 A
e. 2 mA
2. Haris melakukan percobaan untuk mengetahui cahaya yang dihasilkan dari
masing-masing lampu. Dia menggunakan enam buah lampu sejenis seperti pada
gambar di bawah. Saat saklar S dihubungkan, maka lampu yang menyala paling
terang adalah lampu ...
a. A dan B
b. C
c. D
d. E
e. F
156
3. Silva memiliki lima buah lampu identik yang dirangkai seperti gambar berikut.
Jika dia menambahkan lampu keenam, L6, diantara lampu L1 dan L2, maka ...
a. lampu L1 dan L2 lebih terang dari semula
b. lampu L3, L4, dan L5 lebih terang dari semula
c. lampu L1 lebih redup dan lampu L2 lebih terang dari semula
d. lampu L1 dan L2 lebih redup dari semula
e. lampu L2 dan L4 menyala sama terang
4. Seorang guru memberikan tantangan bagi siswanya untuk mencari kuat arus
pada rangkaian berbentuk lingkaran seperti gambar berikut.
Kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah ...
a. 1
5 A
b. 1
3 A
c. 4
5 A
d. 1 A
e. 3 A
157
LEMBAR KERJA SISWA
KELAS EKSPERIMEN (PERTEMUAN KE-3)
A. Tujuan Percobaan
1. Siswa mampu menganalisis rangkaian seri dan paralel menggunakan hukum
Kirchhoff setelah melakukan praktikum menggunakan media EveryCircuit
dan mengolah data berdasarkan percobaan 1 dan 2.
2. Siswa mampu mengidentifikasi besaran daya listrik melalui peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari setelah melakukan praktikum menggunakan media
EveryCircuit dan mengolah data berdasarkan percobaan 3.
B. Dasar Teori
1. Hukum I Kirchhoff
Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa pada rangkaian listrik yang
bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu. ∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Skema aliran arus berdasarkan hukum I Kirchhoff dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 1 Hukum I Kirchhoff
2. Hukum II Kirchhoff
Hukum II Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah aljabar perubahan
tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama dengan
nol. ∑ 𝑉 = 0
Gaya gerak listrik dalam sumber tegangan menyebabkan arus listrik
mengalir sepanjang loop dan arus listrik yang mendapat hambatan
menyebabkan penurunan tegangan, sehingga hasil penjumlahan dari jumlah
Kelompok:
Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
158
GGL dalam sumber tegangan dan penurunan tegangan sepanjang rangkaian
tertutup (loop) sama dengan nol. ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
3. Daya Listrik
Daya listrik merupakan banyaknya energi listrik tiap satuan waktu.
Daya yang diubah oleh peralatan listrik dapat dicari dengan menggunakan
konsep “energi yang diubah bila muatan Q bergerak melintasi beda potensial
sebesar V adalah QV”. Hal demikian menjadikan daya sebagai kecepatan
perubahan energi.
𝑃 =𝑄𝑉
𝑡
Muatan yang mengalir per detik, 𝑄/𝑡, merupakan arus listrik, 𝐼. Dengan
demikian didapat:
𝑃 = 𝐼𝑉
𝑃 = 𝐼(𝐼𝑅) = 𝐼2𝑅
𝑃 = (𝑉
𝑅) 𝑅 =
𝑉2
𝑅
Keterangan:
𝑄 = besar muatan yang dipindahkan (coulomb)
𝑉 = beda potensial (V)
𝑡 = waktu (s)
𝐼 = arus listrik (A)
𝑅 = hambatan listrik (Ω)
C. Hipotesis
D. Langkah Percobaan
Percobaan 1:
1. Buka Aplikasi EveryCircuit pada smartphone Anda.
2. Klik kolom workspace, lalu klik opsi create a new circuit.
3. Rangkailah komponen seperti gambar di bawah ini.
4. Amatilah kuat arus yang masuk dan keluar pada titik A dan B.
159
5. Catat arus listrik yang masuk dan keluar pada tabel data pengamatan.
6. Lakukan kembali percobaan tersebut dengan menggunakan hambatan yang
berbeda sesuai tabel data pengamatan.
Percobaan 2:
1. Buka Aplikasi EveryCircuit pada smartphone Anda.
2. Klik kolom workspace, lalu klik opsi create a new circuit.
3. Rangkailah komponen seperti gambar di bawah ini.
4. Amatilah kuat arus yang masuk dan keluar pada titik A dan B.
5. Catat arus listrik yang masuk dan keluar pada tabel data pengamatan.
Percobaan 3:
1. Buka Aplikasi EveryCircuit pada smartphone Anda.
2. Klik kolom workspace, lalu klik opsi create a new circuit.
3. Rangkailah komponen seperti gambar di bawah ini.
4. Amatilah kuat arus yang mengalir pada rangkaian.
5. Catat kuat arus listrik yang mengalir pada tabel data pengamatan
6. Lakukan kembali percobaan tersebut dengan menggunakan lampu yang
berbeda sesuai tabel data pengamatan.
160
E. Data Pengamatan
Percobaan 1:
No. Hambatan (𝛀)
Tegangan (V) Titik A Titik B
𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝐈𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 (A) 𝐈𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫 (A) 𝐈𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 (A) 𝐈𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫 (A)
1 500 1000 6
2 600 1200 6
3 700 1400 6
Percobaan 2:
R (10 𝛀) R (2 𝛀) R (5 𝛀)
I (A)
Percobaan 3:
No. Tegangan (V) Lampu Arus (A) Daya (W)
1 220 110 V, 100 W
2 220 80 V, 100 W
3 220 60 V, 100 W
F. Pengolahan Data
G. Kesimpulan
161
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan benar!
1. Devi merangkai komponen seperti gambar berikut.
Jika dia menggunakan sumber tegangan dengan hambatan dalam masing-masing
bernilai 0,5 Ω, maka kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah ...
a. 0,5 Ω
b. 1,0 Ω
c. 1,5 Ω
d. 2,0 Ω
e. 2,5 Ω
2. Suci merangkai komponen seperti gambar di bawah. Dia ingin menghitung besar
kuat arus pada beberapa resistor yang dirangkainya.
Jika hambatan dalam pada masing-masing sumber tegangan adalah 0,5 Ω, maka
kuat arus yang mengalir pada resistor 1 Ω, 2,5 Ω, dan 6 Ω adalah ...
a. 7
9 A,
4
9 A,
1
3 A
b. 7
9 A,
1
3 A,
4
9 A
c. 4
9 A,
1
3 A,
7
9 A
d. 1
3 A,
4
9 A,
7
9 A
e. 1
3 A,
7
9 A,
4
9 A
3. Pada saat praktikum, guru meminta siswa untuk merangkai komponen yang
telah disediakan seperti gambar di bawah ini!
162
Setelah itu, siswa diminta untuk mengubah posisi saklar ke keadaan on. Saat
saklar terhubung ke rangkaian, kuat arus yang mengalir pada titik A dan B adalah
...
a. 4,69 A
b. 4,63 A
c. 4,61 A
d. 4,59 A
e. 4,53 A
4. Keluarga Pak Nasa menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan
110 V. Jika untuk penerangan keluarga Pak Nasa menggunakan lampu
100 W, 220 V, maka jumlah maksimum lampu yang dapat dipasang adalah ...
a. 5 buah
b. 10 buah
c. 15 buah
d. 20 buah
e. 25 buah
163
Lampiran A.4
LEMBAR KERJA SISWA
KELAS KONTROL (PERTEMUAN KE-1)
A. Tujuan Percobaan
1. Siswa mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hambatan
penghantar setelah melakukan diskusi kelompok dan mengolah data yang
didapat.
2. Siswa mampu menganalisis hubungan hambatan, tegangan dan kuat arus
pada rangkaian tertutup setelah melakukan diskusi kelompok dan mengolah
data yang didapat.
B. Dasar Teori
1. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang
mengalir dalam satu detik. Alat untuk mengukur kuat arus yang mengalir
dalam suatu komponen listrik adalah amperemeter. Amperemeter harus
dirangkai seri dengan komponen yang akan diukur arusnya. Arus listrik
harus mengalir masuk ke kutub positif dan keluar melalui kutub negatif. Jika
dihubungkan secara terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang dalam arah
kebalikan. Akan tetapi, jika menggunakan amperemeter digital yang
memiliki polaritas otomatis, hubungan dengan polaritas terbalik tidak
masalah. Gambar berikut merupakan cara mengukur kuat arus komponen
menggunakan amperemeter.
Kelompok:
Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
164
Gambar 1 Merangkai amperemeter untuk mengukur kuat arus melalui
resistor
2. Tegangan Listrik
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah voltmeter.
Voltmeter harus dihubungkan secara paralel pada komponen listrik yang
akan diukur tegangannya. Perhatikan bahwa titik yang potensialnya lebih
tinggi harus dihubungkan ke kutub positif dan titik yang potensialnya lebih
rendah harus dihubungkan ke kutub negatif. Gambar berikut merupakan
cara mengukur tegangan menggunakan voltmeter.
Gambar 2 Menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan listrik
3. Hukum Ohm
Arus listrik pada rangkaian dapat dihasilkan dengan adanya beda
potensial. Satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan
baterai. George Simon Ohm (1787-1854) menentukan dengan eksperimen
bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial 𝑉 yang
diberikan ke ujung-ujungnya:
I ∞ V
Jika pada ujung-ujung sebuah hambatan 𝑅 diberi beda potensial 𝑉, arus akan
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Sehingga dapat
diformulasikan sebagai berikut.
I =V
R
Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
V : tegangan listrik (V)
R : hambatan listrik (Ω)
165
4. Hambatan Listrik
Ketika arus listrik mengalir dalam kawat konduktor, elektron
mengalami rintangan dari molekul-molekul dan ion-ion dalam konduktor
tersebut, sehingga aliran arus listrik mengalami hambatan. Hambatan
konduktor bergantung pada jenis konduktor, luas penampang konduktor,
panjang konduktor dan temperatur konduktor. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut.
R = ρl
A
Keterangan:
R : hambatan (Ω)
ρ : hambatan jenis (kg/m3)
l : panjang kawat (m)
A : luas penampang kawat (m2)
C. Hipotesis
D. Kesimpulan
166
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan benar!
1. Seorang siswa diminta untuk mengukur tegangan dan kuat arus menggunakan
voltmeter dan amperemeter pada rangkaian berikut.
Skema rangkaian yang tepat untuk pengukuran tegangan dan kuat arus pada R2
adalah ...
a.
b.
167
c.
d.
e.
2. Voltmeter V memiliki hambatan 1 kΩ, sedangkan amperemeter A memiliki
hambatan 1 Ω. Kedua alat ini digunakan untuk mengukur hambatan X dengan
menggunakan rangkaian seperti pada gambar.
168
Jika pada voltmeter terbaca 5 V dan pada amperemeter 25 mA, besar hambatan
X adalah ...
a. 250 Ω
b. 200 Ω
c. 100 Ω
d. 0,25 Ω
e. 0,20 Ω
3. Faras melakukan sebuah percobaan dengan merangkai resistor, potensiometer,
sumber tegangan, saklar, voltmeter dan amperemeter. Dia menggunakan tiga
potensiometer yang berbeda untuk melihat perbedaan tegangan dan kuat arus
yang terbaca pada voltmeter dan amperemeter. Saat saklar dihubungkan, terlihat
nilai pada voltmeter dan amperemeter untuk masing-masing potensiometer yang
berbeda seperti gambar berikut.
169
Grafik yang tepat untuk menggambarkan percobaan Faras adalah ...
a. b.
c. d.
I
V
I
R
I
V
R
V
170
e.
4. Fani merangkai sejumlah resistor identik dengan nilai 120 Ω secara paralel. Dia
ingin kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar 5 A. Jika sumber
tegangan yang akan dihubungkan pada rangkaian adalah 100 V, maka jumlah
resistor yang dibutuhkan adalah ...
a. 4 buah
b. 5 buah
c. 6 buah
d. 7 buah
e. 8 buah
I
V
171
LEMBAR KERJA SISWA
KELAS KONTROL (PERTEMUAN KE-2)
A. Tujuan Percobaan
1. Siswa mampu mengidentifikasi prinsip utama susunan seri dan paralel
resistor setelah melakukan diskusi kelompok dan mengolah data yang
didapat.
2. Siswa mampu menganalisis rangkaian seri dan paralel setelah melakukan
diskusi kelompok dan mengolah data yang didapat.
B. Dasar Teori
1. Rangkaian Seri Resistor
Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan,
terlihat seperti gambar berikut.
Gambar 1 Rangkaian seri resistor
Jika dilakukan pengukuran pada rangkaian seri resistor, maka diperoleh
prinsip utama rangkaian seri. Adapun prinsip utama rangkaian seri, yaitu:
a) Kuat arus yang mengalir pada tiap resistor sama besar dan akan sama
dengan kuat arus utama rangkaian.
b) Tegangan pada masing-masing resistor sebanding dengan hambatan
resistor.
c) Tegangan yang diberikan pada rangkaian seri sama dengan jumlah
tegangan tiap resistor.
Jika persamaan 𝑉 = 𝐼𝑅𝑠 dan 𝑉𝑛 = ∑ 𝐼𝑅𝑛 disubstitusikan ke poin c, maka
diperoleh persamaan
𝑅𝑠 = ∑ 𝑅𝑛 = 𝑅1 + 𝑅2+ . . . +𝑅𝑛
2. Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki titik percabangan,
terlihat seperti gambar berikut.
Kelompok:
Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
172
Gambar 2 Rangkaian paralel resistor
Jika dilakukan pengukuran pada rangkaian paralel resistor, maka
diperoleh prinsip utama rangkaian paralel. Adapun prinsip utama rangkaian
paralel, yaitu:
a) Tegangan pada ujung-ujung tiap resistor sama besar dan sama dengan
tegangan yang diberikan pada rangkaian.
b) Arus yang melalui tiap resistor berbanding terbalik dengan hambatan
resistor.
c) Kuat arus yang diberikan pada rangkaian paralel sama dengan jumlah
kuat arus melalui tiap resistor.
Jika persamaan 𝐼 =𝑉
𝑅𝑝 dan 𝐼𝑛 = ∑
𝑉
𝑅𝑛 disubstitusikan ke poin c, maka
diperoleh persamaan 1
𝑅𝑝= ∑
1
𝑅𝑛=
1
𝑅1+
1
𝑅2+ . . . +
1
𝑅𝑛
C. Hipotesis
D. Kesimpulan
173
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan benar!
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah ...
a. 0,02 A
b. 0,2 A
c. 2 A
d. 20 A
e. 2 mA
2. Haris melakukan percobaan untuk mengetahui cahaya yang dihasilkan dari
masing-masing lampu. Dia menggunakan enam buah lampu sejenis seperti pada
gambar di bawah. Saat saklar S dihubungkan, maka lampu yang menyala paling
terang adalah lampu ...
a. A dan B
b. C
c. D
d. E
e. F
174
3. Silva memiliki lima buah lampu identik yang dirangkai seperti gambar berikut.
Jika dia menambahkan lampu keenam, L6, diantara lampu L1 dan L2, maka ...
a. lampu L1 dan L2 lebih terang dari semula
b. lampu L3, L4, dan L5 lebih terang dari semula
c. lampu L1 lebih redup dan lampu L2 lebih terang dari semula
d. lampu L1 dan L2 lebih redup dari semula
e. lampu L2 dan L4 menyala sama terang
4. Seorang guru memberikan tantangan bagi siswanya untuk mencari kuat arus
pada rangkaian berbentuk lingkaran seperti gambar berikut.
Kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah ...
a. 1
5 A
b. 1
3 A
c. 4
5 A
d. 1 A
e. 3 A
175
LEMBAR KERJA SISWA
KELAS KONTROL (PERTEMUAN KE-3)
A. Tujuan Percobaan
1. Siswa mampu menganalisis rangkaian seri dan paralel menggunakan hukum
Kirchhoff setelah melakukan diskusi kelompok dan mengolah data yang
didapat.
2. Siswa mampu mengidentifikasi besaran daya listrik melalui peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari setelah melakukan diskusi kelompok dan mengolah
data yang didapat.
B. Dasar Teori
1. Hukum I Kirchhoff
Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa pada rangkaian listrik yang
bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu. ∑ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ∑ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Skema aliran arus berdasarkan hukum I Kirchhoff dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 1 Hukum I Kirchhoff
2. Hukum II Kirchhoff
Hukum II Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah aljabar perubahan
tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama dengan
nol. ∑ 𝑉 = 0
Gaya gerak listrik dalam sumber tegangan menyebabkan arus listrik
mengalir sepanjang loop dan arus listrik yang mendapat hambatan
menyebabkan penurunan tegangan, sehingga hasil penjumlahan dari jumlah
Kelompok:
Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
176
GGL dalam sumber tegangan dan penurunan tegangan sepanjang rangkaian
tertutup (loop) sama dengan nol. ∑ 𝜀 + ∑ 𝐼𝑅 = 0
3. Daya Listrik
Daya listrik merupakan banyaknya energi listrik tiap satuan waktu.
Daya yang diubah oleh peralatan listrik dapat dicari dengan menggunakan
konsep “energi yang diubah bila muatan Q bergerak melintasi beda potensial
sebesar V adalah QV”. Hal demikian menjadikan daya sebagai kecepatan
perubahan energi.
𝑃 =𝑄𝑉
𝑡
Muatan yang mengalir per detik, 𝑄/𝑡, merupakan arus listrik, 𝐼. Dengan
demikian didapat:
𝑃 = 𝐼𝑉
𝑃 = 𝐼(𝐼𝑅) = 𝐼2𝑅
𝑃 = (𝑉
𝑅) 𝑅 =
𝑉2
𝑅
Keterangan:
𝑄 = besar muatan yang dipindahkan (coulomb)
𝑉 = beda potensial (V)
𝑡 = waktu (s)
𝐼 = arus listrik (A)
𝑅 = hambatan listrik (Ω)
C. Hipotesis
D. Kesimpulan
177
Kerjakanlah soal di bawah ini dengan benar!
1. Devi merangkai komponen seperti gambar berikut.
Jika dia menggunakan sumber tegangan dengan hambatan dalam masing-masing
bernilai 0,5 Ω, maka kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah ...
a. 0,5 Ω
b. 1,0 Ω
c. 1,5 Ω
d. 2,0 Ω
e. 2,5 Ω
2. Suci merangkai komponen seperti gambar di bawah. Dia ingin menghitung besar
kuat arus pada beberapa resistor yang dirangkainya.
Jika hambatan dalam pada masing-masing sumber tegangan adalah 0,5 Ω, maka
kuat arus yang mengalir pada resistor 1 Ω, 2,5 Ω, dan 6 Ω adalah ...
a. 7
9 A,
4
9 A,
1
3 A
b. 7
9 A,
1
3 A,
4
9 A
c. 4
9 A,
1
3 A,
7
9 A
d. 1
3 A,
4
9 A,
7
9 A
e. 1
3 A,
7
9 A,
4
9 A
3. Pada saat praktikum, guru meminta siswa untuk merangkai komponen yang
telah disediakan seperti gambar di bawah ini!
178
Setelah itu, siswa diminta untuk mengubah posisi saklar ke keadaan on. Saat
saklar terhubung ke rangkaian, kuat arus yang mengalir pada titik A dan B adalah
...
a. 4,69 A
b. 4,63 A
c. 4,61 A
d. 4,59 A
e. 4,53 A
4. Keluarga Pak Nasa menyewa listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan
110 V. Jika untuk penerangan keluarga Pak Nasa menggunakan lampu
100 W, 220 V, maka jumlah maksimum lampu yang dapat dipasang adalah ...
a. 5 buah
b. 10 buah
c. 15 buah
d. 20 buah
e. 25 buah
179
LAMPIRAN B
Instrumen Penelitian
1. Kisi-kisi Instrumen Tes
2. Instrumen Tes
3. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
4. Soal Instrumen Tes
5. Kisi-Kisi Instrumen Non Tes (Lembar Observasi)
6. Lembar Observasi
213
Lampiran B.3
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
Rata-rata = 11,00 Reliabilitas Tes = 0,86
Simpangan Baku = 4,49 Butir Soal = 22
Korelasi XY = 0,75 Jumlah Subyek = 35
No. Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda
Keputusan Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori
1 0,688 Valid 0,500 Sedang 0,818 Baik Sekali Tidak Digunakan
2 0,490 Valid 0,825 Mudah 0,546 Baik Digunakan
3 0,519 Valid 0,500 Sedang 0,546 Baik Digunakan
4 0,406 Valid 0,700 Sedang 0,546 Baik Digunakan
5 0,237 Tidak Valid 0,500 Sedang 0,182 Jelek Tidak Digunakan
6 0,418 Valid 0,475 Sedang 0,546 Baik Digunakan
7 0,479 Valid 0,200 Sukar 0,455 Baik Digunakan
8 0,142 Tidak Valid 0,650 Sedang 0,182 Jelek Tidak Digunakan
9 0,418 Valid 0,300 Sukar 0,455 Baik Digunakan
10 0,722 Valid 0,625 Sedang 0,818 Baik Sekali Digunakan
11 0,395 Valid 0,800 Mudah 0,455 Baik Digunakan
12 0,455 Valid 0,700 Sedang 0,364 Cukup Tidak Digunakan
13 0,440 Valid 0,525 Sedang 0,636 Baik Tidak Digunakan
14 0,598 Valid 0,500 Sedang 0,727 Baik Sekali Digunakan
15 0,474 Valid 0,500 Sedang 0,546 Baik Digunakan
16 0,459 Valid 0,225 Sukar 0,546 Baik Digunakan
17 0,181 Tidak Valid 0,550 Sedang 0,364 Cukup Tidak Digunakan
18 -0,034 Tidak Valid 0,425 Sedang 0,00 Jelek Tidak Digunakan
19 0,480 Valid 0,275 Sukar 0,546 Baik Digunakan
20 0,411 Valid 0,425 Sedang 0,546 Baik Digunakan
21 0,644 Valid 0,525 Sedang 0,727 Baik Sekali Digunakan
22 0,455 Valid 0,275 Sukar 0,455 Baik Digunakan
214
Lampiran B.4
INSTRUMEN TES KEMAMPUAN MENGANALISIS
Materi: Listrik Dinamis
Petunjuk Pengerjaan:
1. Soal terdiri dari 15 soal pilihan ganda.
2. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
3. Tuliskan nama, kelas dan nomor presensi pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
4. Beri tanda silang (×) untuk jawaban yang dipilih.
5. Selama tes berlangsung, tidak diperkenankan membuka buku, catatan dan alat
bantu hitung.
6. Tidak diperkenankan bekerja sama dengan teman lain.
7. Bacalah soal dengan teliti, serta kerjakanlah soal yang dianggap mudah
terlebih dahulu.
8. Periksa kembali jawaban Anda sebelum dikumpulkan.
1. Pada saat praktikum, guru membuat rangkaian beserta dengan nilainya seperti
gambar di bawah. Namun, ada satu sumber tegangan, E2, yang memiliki nilai
X. Guru meminta siswa melengkapi sumber tegangan E2 untuk menghasilkan
kuat arus sebesar 10 mA. Besar sumber tegangan yang cocok untuk dipasang
pada rangkaian tersebut adalah ...
a. 6 V
b. 7 V
c. 8 V
d. 9 V
e. 10 V
215
2. Siswa mendapatkan tugas dari guru untuk membuat rangkaian yang terdiri dari
lima buah resistor, dua buah sumber tegangan dan satu saklar seperti gambar
berikut.
Guru hanya memberi tahu nilai empat resistor dan dua sumber tegangan kepada
siswa. Guru meminta siswa untuk mencari tahu nilai X pada resistor lainnya
sehingga saat saklar dihubungkan kuat arus yang mengalir sebesar 1 A.
Resistor yang cocok dipasang ke rangkaian tersebut bernilai ...
a. 2 Ω
b. 3 Ω
c. 4 Ω
d. 5 Ω
e. 6 Ω
3. Nia melakukan pengukuran pada dua buah resistor, yaitu R1 dan R2 seperti
gambar di bawah. Terlihat bahwa tegangan yang terbaca pada voltmeter satu,
V1, adalah 12 V dan pada voltmeter 2, V2, adalah 18 V. Jika kuat arus yang
mengalir pada rangkaian adalah 2 A, maka hambatan total pada rangkaian
adalah ...
a. 0,5 Ω
b. 0,1 Ω
c. 5 Ω
d. 10 Ω
e. 15 Ω
216
4. Aulia merangkai tiga hambatan dengan nilai 3 Ω, 2 Ω, dan 6 Ω secara paralel,
kemudian dia menghubungkannya pada sumber tegangan. Ternyata kuat arus
yang keluar dari sumber sebesar 3 A. Jika Aulia merangkai kembali ketiga
hambatan tersebut secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan yang
sama, kuat arus yang keluar adalah 0,5 A. Besar sumber tegangan dan
hambatan dalam yang Aulia gunakan adalah ...
a. 4 V, 1 Ω
b. 6 V, 1 Ω
c. 4 V, 2 Ω
d. 6 V, 2 Ω
e. 2 V, 4 Ω
5. Abib dan Sidik melihat banyak burung berterbangan saat mereka berjalan.
Abib bertanya kepada Sidik, apa yang akan terjadi jika burung-burung tersebut
bertengger di atas kabel listrik. Jawaban yang tepat untuk pertanyaan Abib
adalah ...
a. burung-burung tersebut akan tersengat listrik karena arus listrik akan
mengalir melalui tubuhnya
b. burung-burung tersebut akan tersengat listrik karena kedua kaki burung
memiliki beda potensial yang berbeda
c. burung-burung tersebut akan tersengat listrik karena kedua kaki burung
memiliki beda potensial yang sama
d. burung-burung tersebut tidak akan tersengat listrik karena kedua kaki
burung memiliki beda potensial yang berbeda
e. burung-burung tersebut tidak akan tersengat listrik karena kedua kaki
burung memiliki beda potensial yang sama
6. Terdapat dua buah baterai, mempunyai GGL dan hambatan dalam masing-
masing berbeda, dihubungkan secara seri satu sama lain. Kemudian, kedua
baterai tersebut dihubungkan kembali secara seri dengan hambatan luar,
sehingga besar arus listrik dalam rangkaian tersebut adalah 4 𝐴. Jika polaritas
salah satu baterai dibalik, maka besar arus listrik dalam rangkaian berkurang
menjadi 2 𝐴. Dengan demikian, besar perbandingan GGL kedua baterai adalah
…
a. 1 ∶ 2
b. 1 ∶ 3
c. 2 ∶ 1
d. 3 ∶ 1
e. 3 ∶ 2
217
7. Gambar di bawah ini tampak seperti pohon resistor.
Kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah ...
a. 0,1 mA
b. 0,1 A
c. 1 mA
d. 1 A
e. 2 A
8. Diketahui terdapat empat buah resistor dengan hambatan masing-masing 2 Ω.
Rangkaian yang memiliki hambatan pengganti 1
2Ω adalah ...
a.
b.
c.
d.
e.
218
9. Rangkaian pada gambar di bawah memiliki tiga bola lampu yang identik,
masing-masing dengan hambatan R.
Jika saklar S ditutup, maka kecerahan lampu L1, L2, dan L3 adalah ...
a. lampu L1 akan menyala lebih terang dibandingkan dengan lampu L2 dan
L3
b. lampu L2 akan menyala lebih terang dibandingkan dengan lampu L1 dan
L3
c. lampu L3 akan menyala lebih terang dibandingkan dengan lampu L1 dan
L2
d. lampu L1 dan L2 akan menyala lebih terang dibandingkan dengan lampu
L3
e. lampu L1, L2, dan L3 memiliki kecerahan yang sama
10. Fatih melakukan sebuah percobaan dengan merangkai komponen seperti
gambar di bawah ini!
Jika saklar S1 dihubungkan oleh Fatih, maka kuat arus yang mengalir pada
rangkaian tertutup adalah ...
a. 0,5 mA
b. 1 mA
c. 0,5 A
d. 1 A
e. 2 A
219
11. Erna melakukan percobaan dengan merangkai komponen seperti gambar di
bawah. Dia ingin mengetahui kuat arus yang mengalir pada rangkaian yang
dibuatnya.
Jika diketahui resistor r = 1,0 Ω, maka besar arus I1 yang mengalir pada
rangkaian tersebut adalah ...
a. 0,769 A
b. 0,796 A
c. 0,679 A
d. 0,697 A
e. 0,976 A
12. Imas merangkai komponen seperti gambar berikut.
Dia ingin menghitung kuat arus yang mengalir pada rangkaian dengan
menggunakan amperemeter. Nilai kuat arus yang terbaca pada amperemeter
A1, A2 dan A3 secara berturut-turut adalah ...
a. 0,75 A; 2,5 A; 2,25 A
b. 2,25 A; 0,75 A; 2,5 A
c. 2,25 A; 2,5 A; 0,75 A
d. 2,5 A; 0,75 A; 2,25 A
e. 2,5 A; 2,25 A; 0,75 A
220
13. Seorang ayah dan anaknya bertentangan mengenai merangkai tiga lampu pijar
identik yang mereka miliki dengan nilai 100 W; 110 V menggunakan sumber
tegangan 220 V. Jika mereka ingin menghasilkan nyala lampu sebesar 200 W,
maka lampu pijar tersebut harus dihubungkan ke sumber tegangan dengan cara
...
a. dua lampu disusun secara paralel
b. dua lampu disusun secara seri
c. tiga lampu disusun secara paralel
d. tiga lampu disusun secara seri
e. satu lampu disusun secara paralel dengan dua lampu lain yang disusun seri
14. Fitri membuat rangkaian seperti gambar berikut.
Jika dia menyusun dua resistor dan satu sumber tegangan secara seri, maka
daya listrik pada rangkaian tersebut adalah ...
a. 48 watt
b. 24 watt
c. 12 watt
d. 6 watt
e. 3 watt
15. Seorang anak memiliki sebuah lampu pijar dengan spesifikasi 30 V, 90 W.
Lampu tersebut dipasang pada sumber tegangan 120 V. Hambatan R
dipasangkan secara seri dengan lampu supaya daya lampu memiliki nilai tetap,
tampak seperti gambar berikut.
Besar hambatan R pada rangkaian adalah ...
a. 20 Ω
b. 30 Ω
c. 40 Ω
d. 50 Ω
e. 60 Ω
240
Lampiran B.5
Kisi-kisi Instrumen Non Tes (Lembar Observasi)
No. Indikator Skor Maksimal
1 Aktif dalam mengumpulkan informasi. 3
2 Terfasilitasi dengan informasi yang ada. 6
3 Terbantu dengan informasi yang ada. 6
Jumlah 15
241
Lampiran B.6
Instrumen Non-Tes (Lembar Observasi)
Indikator No. Kriteria Skor Checklist
()
Aktif dalam
mengumpulkan
informasi
1
Semua siswa berpartisipasi aktif dalam mengumpulkan informasi (100%
dari jumlah siswa di kelas). 3
Sebagian besar siswa berpartisipasi aktif dalam mengumpulkan informasi
(≥ 50% dari jumlah siswa di kelas). 2
Beberapa siswa berpartisipasi aktif dalam mengumpulkan informasi (<50% jumlah siswa di kelas).
1
Seluruh siswa tidak berpartisipasi dalam mengumpulkan informasi (0% dari
jumlah siswa di kelas). 0
Terfasilitasi dengan
informasi yang ada
2
Semua siswa mampu mendapatkan informasi yang dibutuhkan sesuai
dengan waktu yang ditentukan (100% dari jumlah siswa di kelas). 3
Sebagian besar siswa mampu mendapatkan informasi yang dibutuhkan
sesuai dengan waktu yang ditentukan (≥ 50% dari jumlah siswa di kelas). 2
Beberapa siswa mampu mendapatkan informasi yang dibutuhkan sesuai
dengan waktu yang ditentukan (< 50% jumlah siswa di kelas). 1
Seluruh siswa tidak mampu mendapatkan informasi yang dibutuhkan sesuai
dengan waktu yang ditentukan (0% dari jumlah siswa di kelas). 0
3
Semua siswa mampu menganalisis rangkaian dengan benar berdasarkan
informasi yang didapat (100% dari jumlah siswa di kelas). 3
Sebagian besar siswa mampu menganalisis rangkaian dengan benar
berdasarkan informasi yang didapat (≥ 50% dari jumlah siswa di kelas). 2
Beberapa siswa mampu menganalisis rangkaian dengan benar berdasarkan
informasi yang didapat (< 50% jumlah siswa di kelas). 1
242
Seluruh siswa tidak mampu menganalisis rangkaian dengan benar
berdasarkan informasi yang didapat (0% dari jumlah siswa di kelas). 0
Terbantu dengan
informasi yang ada
4
Semua siswa mampu memahami materi dari informasi yang ada (100% dari
jumlah siswa di kelas). 3
Sebagian besar siswa mampu memahami materi dari informasi yang ada (≥50% dari jumlah siswa di kelas).
2
Beberapa siswa mampu memahami materi dari informasi yang ada (< 50%
dari jumlah siswa di kelas). 1
Seluruh siswa tidak mampu memahami materi dari informasi yang ada (0%
dari jumlah siswa di kelas). 0
5
Semua siswa termotivasi untuk mencari informasi (100% dari jumlah siswa
di kelas). 3
Sebagian besar siswa termotivasi untuk mencari informasi (≥ 50% dari
jumlah siswa di kelas). 2
Beberapa siswa termotivasi untuk mencari informasi (< 50% jumlah siswa
di kelas). 1
Seluruh siswa tidak termotivasi untuk mencari informasi (0% dari jumlah
siswa di kelas). 0
243
LAMPIRAN C
Analisis Data Hasil Penelitian
1. Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
2. Hasil Pretest Kelas Eksperimen
3. Hasil Pretest Kelas Kontrol
4. Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
5. Hasil Posttest Kelas Eksperimen
6. Hasil Posttest Kelas Kontrol
7. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen
8. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol
9. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen
10. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol
11. Uji Homogenitas Data Pretest
12. Uji Homogenitas Data Posttest
13. Uji Hipotesis Data Pretest
14. Uji Hipotesis Data Posttest
15. Data Persentase Indikator Kemampuan
Menganalisis
16. Data Hasil Observasi
244
Lampiran C.1
Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Nama Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
S1 54 40
S2 47 47
S3 34 54
S4 47 54
S5 60 40
S6 34 40
S7 40 60
S8 40 47
S9 47 54
S10 60 47
S11 47 40
S12 60 54
S13 67 54
S14 54 40
S15 40 47
S16 34 54
S17 60 47
S18 40 47
S19 54 34
S20 60 40
S21 40 47
S22 40 40
S23 60 40
S24 40 54
S25 67 67
S26 40 54
S27 40 67
S28 34 54
S29 40 67
S30 47 60
S31 40 40
S32 40 40
S33 40 54
S34 40 40
S35 54 54
Rerata 46,88 49,08
245
Lampiran C.2
Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat
dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
34 40 40 40 47 54 60
34 40 40 40 47 54 60
34 40 40 40 47 60 60
34 40 40 47 54 60 67
40 40 40 47 54 60 67
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
Jumlah siswa (n) = 35
Nilai Maksimal (Xmax) = 67
Nilai Minimal (Xmin) = 34
Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya:
a. Rentang (R) = Nilai maksimal – nilai minimal
= 67 – 34
= 33
b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 5,09 ≈ 6
c. Panjang kelas (P) = R/K
= 33/6
= 5,5 ≈ 6
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen
Interval Frekuensi (f)
34-39 4
40-45 14
46-51 5
52-57 4
58-63 6
64-69 2
Jumlah 35
246
Berikut disajikan tabel deskriptif dari data Pretest Kelas Kontrol dengan
menggunakan SPSS 23:
Statistics
Pretest Eksperimen
N Valid 35
Missing 0
Mean 46,8857
Median 40,0000
Mode 40,00
Std. Deviation 9,95806
Variance 99,163
Skewness ,572
Std. Error of Skewness ,398
Kurtosis -,940
Std. Error of Kurtosis ,778
Range 33,00
Minimum 34,00
Maximum 67,00
247
Lampiran C.3
Hasil Pretest Kelas Kontrol
Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat
dari kelas kontrol adalah sebagai berikut
34 40 40 47 54 54 60
40 40 40 47 54 54 60
40 40 47 47 54 54 67
40 40 47 47 54 54 67
40 40 47 54 54 54 67
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
Jumlah siswa (n) = 35
Nilai Maksimal (Xmax) = 67
Nilai Minimal (Xmin) = 34
Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya:
a. Rentang (R) = Nilai maksimal – nilai minimal
= 67 – 34
= 33
b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 5,09 ≈ 6
c. Panjang kelas (P) = R/K
= 33/6
= 5,5 ≈ 6
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol
Interval Frekuensi (f)
34-39 1
40-45 11
46-51 7
52-57 11
58-63 2
64-69 3
Jumlah 35
248
Berikut disajikan tabel deskriptif dari data Pretest Kelas Kontrol dengan
menggunakan SPSS 23:
Statistics
Pretest Kontrol
N Valid 35
Missing 0
Mean 49,0857
Median 47,0000
Mode 40,00a
Std. Deviation 8,79964
Variance 77,434
Skewness ,431
Std. Error of Skewness ,398
Kurtosis -,529
Std. Error of Kurtosis ,778
Range 33,00
Minimum 34,00
Maximum 67,00
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown
249
Lampiran C.4
Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Nama Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
S1 74 60
S2 67 67
S3 74 74
S4 87 67
S5 74 67
S6 74 60
S7 74 60
S8 67 60
S9 60 67
S10 94 60
S11 60 67
S12 74 87
S13 74 74
S14 74 60
S15 60 60
S16 74 60
S17 74 60
S18 74 60
S19 74 60
S20 87 60
S21 87 60
S22 94 67
S23 60 60
S24 60 67
S25 74 74
S26 74 67
S27 74 74
S28 87 60
S29 67 74
S30 60 67
S31 60 60
S32 74 67
S33 60 67
S34 87 67
S35 74 67
Rerata 73,20 65,37
250
Lampiran C.5
Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat
dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut
60 60 67 74 74 74 87
60 60 74 74 74 74 87
60 60 74 74 74 74 87
60 67 74 74 74 87 94
60 67 74 74 74 87 94
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
Jumlah siswa (n) = 35
Nilai Maksimal (Xmax) = 94
Nilai Minimal (Xmin) = 60
Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya:
a. Rentang (R) = Nilai maksimal – nilai minimal
= 94 – 60
= 34
b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 5,09 ≈ 6
c. Panjang kelas (P) = R/K
= 34/6
= 5,67 ≈ 6
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen
Interval Frekuensi (f)
60-65 8
66-71 3
72-77 17
78-83 0
84-89 5
90-95 2
Jumlah 35
251
Berikut disajikan tabel deskriptif dari data Pretest Kelas Eksperimen dengan
menggunakan SPSS 23:
Statistics
Posttest Eksperimen
N Valid 35
Missing 0
Mean 73,2000
Median 74,0000
Mode 74,00
Std. Deviation 9,90781
Variance 98,165
Skewness ,386
Std. Error of Skewness ,398
Kurtosis -,360
Std. Error of Kurtosis ,778
Range 34,00
Minimum 60,00
Maximum 94,00
252
Lampiran C.6
Hasil Posttest Kelas Kontrol
Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat
dari kelas kontrol adalah sebagai berikut
60 60 60 60 67 67 74
60 60 60 67 67 67 74
60 60 60 67 67 67 74
60 60 60 67 67 67 74
60 60 60 67 67 74 87
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
Jumlah siswa (n) = 35
Nilai Maksimal (Xmax) = 94
Nilai Minimal (Xmin) = 60
Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya:
a. Rentang (R) = Nilai maksimal – nilai minimal
= 87 – 60
= 27
b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 35
= 5,09 ≈ 6
c. Panjang kelas (P) = R/K
= 27/6
= 4,5 ≈ 5
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol
Interval Frekuensi (f)
60-64 16
65-69 13
70-74 17
75-79 5
80-84 0
85-89 1
Jumlah 35
253
Berikut disajikan tabel deskriptif dari data Pretest Kelas Kontrol dengan
menggunakan SPSS 23:
Statistics
Posttest Kontrol
N Valid 35
Missing 0
Mean 65,3714
Median 67,0000
Mode 60,00
Std. Deviation 6,26890
Variance 39,299
Skewness 1,381
Std. Error of Skewness ,398
Kurtosis 2,623
Std. Error of Kurtosis ,778
Range 27,00
Minimum 60,00
Maximum 87,00
254
Lampiran C.7
Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen
Uji normalitas data pretest yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Shapiro
Wilk menggunakan software SPSS 23, dengan hasil sebagai berikut:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest Eksperimen .270 35 .000 .872 35 .001
a. Lilliefors Significance Correction
Analisa:
Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data terdistribusi
normal.
Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data tidak terdistribusi
normal.
Kesimpulan:
Nilai Sig. (2-tailed) (0,001) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data tidak
terdistribusi normal.
255
Lampiran C.8
Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol
Uji normalitas data pretest yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Shapiro
Wilk menggunakan software SPSS 23, dengan hasil sebagai berikut:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest Kontrol .192 35 .002 .897 35 .003
a. Lilliefors Significance Correction
Analisa:
Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data terdistribusi
normal.
Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data tidak terdistribusi
normal.
Kesimpulan:
Nilai Sig. (2-tailed) (0,003) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data tidak
terdistribusi normal.
256
Lampiran C.9
Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen
Uji normalitas data posttest yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Shapiro
Wilk menggunakan software SPSS 23, dengan hasil sebagai berikut:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Posttest Eksperimen .268 35 .000 .862 35 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Analisa:
Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data terdistribusi
normal.
Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data tidak terdistribusi
normal.
Kesimpulan:
Nilai Sig. (2-tailed) (0,000) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data tidak
terdistribusi normal.
257
Lampiran C.10
Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol
Uji normalitas data posttest yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Shapiro
Wilk menggunakan software SPSS 23, dengan hasil sebagai berikut:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Posttest Kontrol .261 35 .000 .773 35 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Analisa:
Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data terdistribusi
normal.
Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data tidak terdistribusi
normal.
Kesimpulan:
Nilai Sig. (2-tailed) (0,001) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka data tidak
terdistribusi normal.
258
Lampiran C.11
Uji Homogenitas Data Pretest
Uji homogenitas data pretest yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Levene
menggunakan software SPSS 23, dengan hasil sebagai berikut:
Test of Homogeneity of Variances
Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.824 1 68 .367
ANOVA
Pretest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 84.700 1 84.700 .959 .331
Within Groups 6004.286 68 88.298
Total 6088.986 69
Analisa:
Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka sampel memiliki
kemampuan yang sama (homogen).
Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka sampel memiliki
kemampuan yang berbeda (heterogen).
Kesimpulan:
Nilai Sig. (2-tailed) (0,367) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka sampel memiliki
kemampuan yang sama (homogen).
259
Lampiran C.12
Uji Homogenitas Data Posttest
Uji homogenitas data posttest yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Levene
menggunakan software SPSS 23, dengan hasil sebagai berikut:
Test of Homogeneity of Variances
Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.752 1 68 .102
ANOVA
Posttest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1072.514 1 1072.514 15.604 .000
Within Groups 4673.771 68 68.732
Total 5746.286 69
Analisa:
Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka sampel memiliki
kemampuan yang sama (homogen).
Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka sampel memiliki
kemampuan yang berbeda (heterogen).
Kesimpulan:
Nilai Sig. (2-tailed) (0,102) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka sampel memiliki
kemampuan yang sama (homogen).
260
Lampiran C.13
Uji Hipotesis Data Pretest
Uji hipotesis data pretest yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Mann-
Whitney dengan menggunakan software SPSS 23, dengan hasil sebagai berikut:
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Kemampuan Menganalisis
Pretest
Eksperimen 35 32.90 1151.50
Kontrol 35 38.10 1333.50
Total 70
Test Statisticsa
Kemampuan
Menganalisis
Pretest
Mann-Whitney U 521.500
Wilcoxon W 1151.500
Z -1.104
Asymp. Sig. (2-tailed) .270
a. Grouping Variable: Kelas
Analisa:
H0 : hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh media EveryCircuit dalam
pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan menganalisis siswa
pada materi litrik dinamis.
Ha : hipotesis alternatif, terdapat pengaruh media EveryCircuit dalam
pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan menganalisis siswa
pada materi listrik dinamis.
Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
Kesimpulan:
Nilai Sig. (2-tailed) (0,270) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka 𝐇𝟎 diterima dan
𝐇𝐚 ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh media EveryCircuit dalam
pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan menganalisis siswa pada
materi litrik dinamis.
261
Lampiran C.14
Uji Hipotesis Data Posttest
Uji hipotesis data posttest yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Mann-
Whitney dengan menggunakan software SPSS 23, dengan hasil sebagai berikut:
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Kemampuan Menganalisis
Posttest
Eksperimen 35 43.99 1539.50
Kontrol 35 27.01 945.50
Total 70
Test Statisticsa
Kemampuan
Menganalisis
Posttest
Mann-Whitney U 315.500
Wilcoxon W 945.500
Z -3.645
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Kelas
Analisa:
H0 : hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh media EveryCircuit dalam
pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan menganalisis siswa
pada materi litrik dinamis.
Ha : hipotesis alternatif, terdapat pengaruh media EveryCircuit dalam
pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan menganalisis siswa
pada materi listrik dinamis.
Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
Kesimpulan:
Nilai Sig. (2-tailed) (0,000) < taraf signifikansi (𝛼) (0,05), maka 𝐇𝟎 ditolak dan
𝐇𝐚 diterima. Artinya terdapat pengaruh media EveryCircuit dalam pembelajaran
discovery learning terhadap kemampuan menganalisis siswa pada materi listrik
dinamis.
26
2
Lampiran C.15
Data Persentase Indikator Kemampuan Menganalisis
1. Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Menganalisis Pretest Kelas Eksperimen
Siswa
Kemampuan Menganalisis
Membedakan Mengorganisasi Mengatribusi
3 8 10 13 5 6 7 9 14 15 1 2 4 11 12
E1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0
E2 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
E3 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
E4 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
E5 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1
E6 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
E7 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0
E8 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0
E9 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1
E10 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1
E11 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0
E12 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0
E13 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
E14 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0
E15 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
E16 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
E17 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
E18 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0
E19 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1
E20 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1
26
3
E21 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0
E22 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0
E23 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0
E24 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0
E25 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
E26 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0
E27 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0
E28 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
E29 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0
E30 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1
E31 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
E32 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
E33 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
E34 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
E35 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0
Jumlah 12 17 24 18 18 9 20 12 16 26 26 21 11 8 7
35 34% 48% 68% 51% 51% 25% 57% 34% 45% 74% 74% 60% 31% 22% 20%
50% 47% 41%
46%
26
4
2. Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Menganalisis Pretest Kelas Kontrol
Siswa
Kemampuan Menganalisis
Membedakan Mengorganisasi Mengatribusi
3 8 10 13 5 6 7 9 14 15 1 2 4 11 12
E1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0
E2 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0
E3 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
E4 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
E5 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
E6 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
E7 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1
E8 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
E9 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0
E10 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
E11 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
E12 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
E13 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1
E14 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
E15 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0
E16 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0
E17 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
E18 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0
E19 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
E20 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
E21 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
E22 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
E23 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
26
5
E24 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
E25 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
E26 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
E27 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
E28 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
E29 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
E30 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0
E31 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
E32 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0
E33 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0
E34 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0
E35 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
Jumlah 13 14 18 18 15 11 13 9 23 22 34 28 21 10 7
35 37% 40% 51% 51% 42% 31% 37% 25% 65% 62% 97% 80% 60% 28% 20%
44% 43% 57%
48%
26
6
3. Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Menganalisis Posttest Kelas Eksperimen
Siswa
Kemampuan Menganalisis
Membedakan Mengorganisasi Mengatribusi
3 8 10 13 5 6 7 9 14 15 1 2 4 11 12
E1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
E2 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
E3 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
E4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
E5 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
E6 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
E7 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
E8 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
E9 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0
E10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
E11 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0
E12 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
E13 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
E14 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
E15 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
E16 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
E17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1
E18 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
E19 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1
E20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
E21 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
E22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
E23 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
26
7
E24 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
E25 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
E26 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
E27 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
E28 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
E29 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
E30 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1
E31 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1
E32 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
E33 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1
E34 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
E35 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
Jumlah 20 28 31 26 24 19 27 23 29 29 30 30 24 20 22
35 57% 80% 88% 74% 68% 54% 77% 65% 82% 82% 85% 85% 68% 57% 62%
74% 71% 71%
72%
26
8
4. Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Menganalisis Posttest Kelas Kontrol
Siswa
Kemampuan Menganalisis
Membedakan Mengorganisasi Mengatribusi
3 8 10 13 5 6 7 9 14 15 1 2 4 11 12
E1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0
E2 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1
E3 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
E4 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
E5 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
E6 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0
E7 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
E8 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
E9 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
E10 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
E11 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
E12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
E13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0
E14 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1
E15 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0
E16 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
E17 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1
E18 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
E19 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0
E20 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1
E21 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1
E22 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
E23 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0
26
9
E24 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
E25 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
E26 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0
E27 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
E28 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0
E29 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
E30 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1
E31 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0
E32 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
E33 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
E34 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0
E35 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
Jumlah 17 27 26 25 22 18 22 23 24 25 27 26 20 16 20
35 48% 77% 74% 71% 62% 51% 62% 65% 68% 71% 77% 74% 57% 45% 57%
67% 63% 62%
64%
27
0
Lampiran C.16
Data Hasil Observasi
Indikator No. Kriteria Skor Checklist ()
Eksperimen Kontrol
Aktif dalam
mengumpulkan
informasi
1
Semua siswa berpartisipasi aktif dalam mengumpulkan informasi
(100% dari jumlah siswa di kelas). 3
Sebagian besar siswa berpartisipasi aktif dalam mengumpulkan
informasi (≥ 50% dari jumlah siswa di kelas). 2 √
Beberapa siswa berpartisipasi aktif dalam mengumpulkan
informasi (< 50% jumlah siswa di kelas). 1 √
Seluruh siswa tidak berpartisipasi dalam mengumpulkan
informasi (0% dari jumlah siswa di kelas). 0
Terfasilitasi
dengan informasi
yang ada
2
Semua siswa mampu mendapatkan informasi yang dibutuhkan
sesuai dengan waktu yang ditentukan (100% dari jumlah siswa di
kelas).
3 √
Sebagian besar siswa mampu mendapatkan informasi yang
dibutuhkan sesuai dengan waktu yang ditentukan (≥ 50% dari
jumlah siswa di kelas).
2
Beberapa siswa mampu mendapatkan informasi yang dibutuhkan
sesuai dengan waktu yang ditentukan (< 50% jumlah siswa di
kelas).
1 √
Seluruh siswa tidak mampu mendapatkan informasi yang
dibutuhkan sesuai dengan waktu yang ditentukan (0% dari jumlah
siswa di kelas).
0
27
1
3
Semua siswa mampu menganalisis rangkaian dengan benar
berdasarkan informasi yang didapat (100% dari jumlah siswa di
kelas).
3
Sebagian besar siswa mampu menganalisis rangkaian dengan
benar berdasarkan informasi yang didapat (≥ 50% dari jumlah
siswa di kelas).
2 √
Beberapa siswa mampu menganalisis rangkaian dengan benar
berdasarkan informasi yang didapat (< 50% jumlah siswa di
kelas).
1 √
Seluruh siswa tidak mampu menganalisis rangkaian dengan benar
berdasarkan informasi yang didapat (0% dari jumlah siswa di
kelas).
0
Terbantu dengan
informasi yang ada
4
Semua siswa mampu memahami materi dari informasi yang ada
(100% dari jumlah siswa di kelas). 3
Sebagian besar siswa mampu memahami materi dari informasi
yang ada (≥ 50% dari jumlah siswa di kelas). 2 √
Beberapa siswa mampu memahami materi dari informasi yang ada
(< 50% dari jumlah siswa di kelas). 1 √
Seluruh siswa tidak mampu memahami materi dari informasi yang
ada (0% dari jumlah siswa di kelas). 0
5
Semua siswa termotivasi untuk mencari informasi (100% dari
jumlah siswa di kelas). 3 √
Sebagian besar siswa termotivasi untuk mencari informasi (≥50% dari jumlah siswa di kelas).
2
Beberapa siswa termotivasi untuk mencari informasi (< 50%
jumlah siswa di kelas). 1 √
Seluruh siswa tidak termotivasi untuk mencari informasi (0% dari
jumlah siswa di kelas). 0
272
LAMPIRAN D
Surat-surat Penelitian
1. Surat Permohonan Izin Penelitian
2. Surat Keterangan Penelitian
273
Lampiran D.1
274
Lampiran D.2
275
LAMPIRAN E
Lain-lain
1. Print Screen EveryCircuit
2. Lembar Uji Referensi
3. Biodata Penulis
276
Lampiran E.1
Print Screen EveryCircuit
Fitur examples Fasilitas examples berupa materi
Fitur animasi Fitur workspace
277
Fitur worksheet Fitur real time
278
Lampiran E.2
279
280
281
282
283
284
285
286
Lampiran E.3
Biodata Penulis
MUHAMMAD EKI ISLAMI. Anak kelima dari
tujuh bersaudara, pasangan dari (Alm.) Bapak H.
Ibrahim dan Ibu Hj. Siti Rohmah. Lahir di Jakarta
pada tanggal 2 Agustus 1997, bertempat tinggal di
Kampung Pulo Rt. 007/02 No. 04, Jakarta.
Riwayat Pendidikan. Telah menyelesaikan
pendidikan di SDN 01 Bali Mester pada tahun
2008, SMPN 26 Jakarta pada tahun 2011, dan
SMAN 45 Jakarta pada tahun 2014. Memulai
pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta melalui jalur Ujian Mandiri pada tahun 2015, diterima di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi
Pendidikan Fisika.
Recommended