View
225
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
1/42
BAHAN AJARPENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUKCALON KEPALA SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2013
T U T
W U R I HAN D A
Y A N
I
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
2/42
1
PENGELOLAAN KURIKULUM
Pendahuluan
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 38
ayat 2 mengamanatkan kepada setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah untuk mengembangkan kurikulum bagi satuan pendidikannya masing-
masing. Dalam proses ini dikoordinaskani dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah. Oleh karena itu setiap kepala sekolah wajib memiliki kompetensi
dalam pengembangan kurikulum, sehingga mampu membimbing, mengarahkan, dan
mengeevaluasi proses pengembangan kurikulum maupun implementasinya.
Bahan pembelajaran ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang prinsip,
prosedur dan kriteria Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Calon kepala
sekolah/madrasah, sebagai calon pengembang kurikulum di sekolah/madrasah, perlu
memahami konsep dasar penyusunan KTSP sebelum mereka menjadi kepala
sekolah/madrasah.
Kompetensi yang Diharapkan
Komptensi utama yang perlu dimiliki oleh Kepala Sekolah agar melaksanakan tugasnya
dalam pengelolaan kurikulum di sekolah adalah:
1. Memahami berbagai pedoman dan regulasi yang berlaku terkait penyusunan
kurikulum di jenjang pendidikan dasar dan menengah;
2. Mampu mengkoordinasikan proses penyusunan dokumen 1 dan dokumen 2
KTSP
3. Mampu menganalisis kurikulum dan merekomendasikan perbaikannya.
Ruang Lingkup Materi.
Bahan ajar ini memuat uraian tentang:
1. Penyusunan Dokumen 1 KTSP
2. Pengembangan Dokumen 2 KTSP: Silabus
3. Pengembangan Dokumen 2 KTSP: RPP
Beberapa pedoman dan regulasi yang terlebih dahulu perlu dipahamidiantaranya adalah:(1) Panduan penyusunan KTSP 2006 BSNP yang memuat konsep dasar, prinsip,
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
3/42
2
prosedur dan kriteria pengembangan KTSP; (2) Permendiknas No 22/2006 tentang
standar isi; (3) Permendiknas No 23/2006 tentang standar kompetensi lulusan; (4)
Permendiknas No 24/2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 Tahun
2006; dan (5) Permendiknas No 06/2007 tentang perbaikan pelaksanaan Permendiknas
No 22 dan 23 Tahun 2006. Selain itu saudara juga perlu mengkaji: (1) Permendiknas No
20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan; dan (2) Permendiknas No 41
Tahun 2007 tentang standar proses pendidikan. Selain juga harus mendalami panduan
penyusunan KTSP yang dikeluarkan oleh direktorat terkait, yakni Direktorat TK/SD,
Direktorat SMP, Direktorat SMA dan Direktorat PSMK. Pada dasarnya semua panduan
penyusunan KTSP yang diterbitkan oleh masing-masing direktorat adalah sama, yakni
mengacu ke Panduan penyusunan KTSP 2006 yang dikeluarkan oleh BSNP. Perbedaan
yang ada adalah karena penyesuaian dengan karakteristik dan kekhasan masing-masing
jenjang pendidikan.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
4/42
3
BAB IPENYUSUNAN DOKUMEN 1 KTSP
Para anggota Tim Pengembang kurikulum di sekolah, sebelum melaksanakan tugasnya
terlebih dahulu perlu memahami beberapa ketentuan dan konsepsi dalam
Pengembangan KTSP
A. Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP
Prinsip-prinsip pengembangan KTSP yang perlu diperhatikan adalah: (1) Berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya,
(2) Beragam dan terpadu, (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5) Menyeluruh dan
berkesinambungan, (6) Belajar sepanjang hayat, (7) Seimbang antara kepentingan
nasional dan kepentingan daerah.
KTSP merupakan perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. Penyusunan kurikulumtingkat satuan pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan
provinsi, dan berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.
B. Acuan Operasional Penyusunan KTSP
Acuan operasional penyusunan KTSP harus memperhatikan hal-hal berikut ini: (1)
Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia, (2) Peningkatan potensi, kecerdasan,
dan minat sesuai dengan tingkat per-kembangan dan kemampuan peserta didik, (3)Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan, (4) Tuntutan pembangunan
daerah dan nasional, (5) Tuntutan dunia kerja, (6) Perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni, (7) Agama, (8) Dinamika perkembangan global, (9) Persatuan
nasional dan niai-nilai kebangsaan, (10) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat,
(11) Kesetaraan gender, (12) Karakteristik satuan pendidikan.
Jika perhatikan, prinsip dan acuan operasional KTSP di atas tidak hanya mementingkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga dari unsur kemanusiaan, sosial, dan spiritual.
KTSP menggunakan model pendekatan campuran yakni, sebagian dikembangkan oleh
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
5/42
4
pusat, yaitu Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, sebagian lagi dikembangkan
oleh daerah/sekolah. Sekolah menterjemahkan SI dan SKL ke dalam bentuk kurikulum
operasional yang digunakan oleh setiap jenjang dan jenis pendidikan masing-masing
sekolah dengan berpedoman kepada rambu-rambu prosedur pengembangan KTSP yang
dikembangkan BNSP.
C. Komponen KTSP
Komponen-komponen yang terdapat dalam KTSP meliputi; (1) Profil sekolah yang terdiri
dari visi, misi, keunggulan, program, strategi dan lainnya. Pendidikan karakter
merupakan suatu kesatuan program kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu
program pendidikan karakter harus tertera dalam setiap komponen KTSP, mulai dari visi,
misi, tujuan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP.
a. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan
mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut. (1) Tujuan pendidikan dasar
dalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, (2) Tujuan
pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut (3) Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
b. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
6/42
5
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum. Untuk kelas 1,2 dan 3 SD pembelajaran dilakukan dengan pendekatan
tematik.
a. Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan
berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI.
b. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokalditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis
muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan
satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu
tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
c. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan keparamukaan,kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan
untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan
kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada matapelajaran.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
7/42
6
d. Pengaturan Beban Belajar
1) Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan
SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar maupun mandiri.
2) Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh
SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri
3) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang
tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap
penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam
Standar Isi.
e. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan
belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Pelaporan
hasil belajar (raport) peserta didik diserahkan pada satuan pendidikan dengan
memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh direktorat teknis terkait.
f. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas
diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait. Sesuai dengan ketentuan PP
19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
8/42
7
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
3) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; dan
4) lulus Ujian Nasional.
g. Penjurusan
Penjurusan dilakukan pada kelas XI dan XII di SMA/MA. Kriteria penjurusan diatur
oleh direktorat teknis terkait. Penjurusan pada SMK/MAK didasarkan pada spektrum
pendidikan kejuruan yang diatur oleh direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
h. Pendidikan Kecakapan Hidup
1) Kurikulum dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan
vokasional.
2) Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
3) Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain
dan/atau nonformal.
i. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
2) Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
9/42
8
j. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter dapat diimplementasikan melalui:
1) Integrasi dalam mata pelajaran yang ada, yaitu dengan mengembangkan silabus
daaan RPP pada kompetensi yang telah ada sesuai dengan nilai yang akan
diterapkan;
2) Mata pelajaran dalam muatan lokal yang ditetapkan oleh sekolah;
3) Kegiatan pengembanga diri melalui pembudayaan dan pembasaan,
ekstrakurikuler dan bimbingan konseling
k. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat
dalam Standar Isi.
D. Pelaksanaan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Bagaimana tahapan menyusun KTSP di sekolah? Mari kita ikuti uraian di bawah ini:
1. Analisis Konteks
a. Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP.
b. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program.
c. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan
sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia
industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
2. Mekanisme Penyusunan
a. Tim Penyusun
Tim penyusun KTSP tingkat satuan pendidikan atas guru, konselor, dan kepala sekolah
sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite
sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Untuk SD dan SMP, supervisi
dilakukan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota, untuk MI dan MTs supervisi dilakukan
oleh departemen agama dan untuk satuan pendidikan khusus (SDLB dan SMPLB),
supervisi dilakukan oleh dinas pendidikan provinsi.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
10/42
9
b. Kegiatan
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah.
Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau
kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun
pelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: penyiapan dan
penyusunan draf, mengkaji ulang (review ) dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan
penilaian. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan
diselenggarakan oleh tim penyusun.
3. Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD dan SMP dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelahmendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan. Dokumen KTSP pada MI
dan MTs dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah setelah mendapat pertimbangan dari
komite madrasah dan diketahui oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan
di bidang agama. Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SDLB dan SMPLB
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta mendapat pertimbangan dari komite
sekolah dan diketahui dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
E. TUGAS
Setelah mengkaji materi di atas, selanjutnya, tugas Saudara adalah mengkaji Dokumen 1
kurikulum dari sekolah model yang telah disiapkan sesuai dengan jenjang sekolah.
• Peserta bekerja secara kelompok (4-5 orang) berdasarkan jenjang pendidikan.
• Setiap kelompok menerima sebuah kurikulum sekolah model.
• Kajilah kurikulum sekolah model tersebut dengan mengisi Instrumen Analisis
Dokumen I.
• Presentasikan hasil analisis tersebut di kelas (15 menit/kelompok) untuk
mendapatkan tanggapan dari kelompok lain dan umpan balik dari Fasilitator.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
11/42
10
BAB IIENYUSUNAN DOKUMEN 2 SILABUS
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/
tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
B. Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual
peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalamkehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
12/42
11
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor).
C. Unit Waktu Silabus
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan
untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan
pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per
tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan
alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK
menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.
D. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau berkelompok
dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, Kelompok Kerja Guru (KKG),
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus
yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun
secara bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
13/42
12
sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam
lingkup MGMP/PKG setempat.
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing.
E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI.
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran.
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
Kajian bisa dilakukan sendiri oleh sekolah atau dengan menghadirkan praktisi yang
sukses, pengguna lulusan (user) dan/atau pakar yang relevan dengan substansi mata
pelajaran.
Untuk melakukan kajian bisa digunakan format sebagai berikut.
No. SK KD Komentar*)
1.
2.
*) Isi kolom komentar dengan menjawab pertanyaan berikut secara deskriptif:
1) Apakah urutan kompetensi sesuai dengan hirarki konsep keilmuan pada disiplin
ilmu tersebut?
2) Apakah urutan kompetensi dasarnya sesuai dengan urutan tingkat kesulitan,
misalnya berdasarkan konsep psikologi belajar?
3) Apakah kompetensi dasar (KD) benar-benar merupakan bagian dari standar
kompetensi?
4) Apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada berkaitan dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran yang lain?
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
14/42
13
5) Apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran tersebut
cukup untuk mewujudkan misi, visi, dan tujuan sekolah?
Berdasarkan hasil kajian sekolah akan bisa menyusun silabus yang benar-benar
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.
2. Merumuskan Indikator Penguasaan Kompetensi
Indikator merupakan penanda penguasaan kompetensi dasar yang ditandai oleh perilaku
yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan
materi pokok/pembelajaran dan kegiatan pembelajaran untuk memberikan pengalaman
belajar yang tepat. Pada sisi lain, indikator merupakan dasar untuk memilih metode
penilaian dan menyusun alat penilaian yang tepat.
Langkah-langkah perumusan indikator bisa dilakukan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi aspek apa saja yang tercakup pada kompetensi dasar.
b. Memilih kata-kata kerja operasional yang sesuai dengan aspek-aspek yang
teridentifikasi dan cukup untuk menguasai aspek-aspek kompetensi tersebut.
c. Dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuanpendidikan, dan potensi daerah yang akan dikembangkan, merumuskan indikator
penguasaan kompetensi.
d. Untuk melakukan kegiatan ini kita bisa menggunakan alur berpikir seperti kolom
sebagai berikut:
SK KDASPEK
KKO Indikator
KOG PSI AFK
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
15/42
14
3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Materi pokok/pembelajaran dikembangkan berdasarkan indikator penguasaan
kompetensi yang diturunkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Ini dilakukan
dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik
b. relevansi dengan karakteristik daerah,
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h. alokasi waktu.
Identifikasi materi pokok bisa dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut:
a. Apakah peserta didik sudah memiliki kompetensi prasyarat yang cukup untuk
mempelajari kompetensi pada mata pelajaran itu?
b. Apakah peserta didik memiliki potensi di atas standar pada jenjang pendidikan
sebelumnya?
c. Apakah potensi peserta didik telah berkembang pada jenjang pendidikan di
bawahnya?
d. Apakah peserta didik memiliki kompetensi ekstra atau justru sebaliknya mereka
memiliki banyak kelemahan pada berbagai aspek?
e. Apakah yang menjadi karakteristik daerah: apakah itu daerah pertanian, pusat bisnis,
terpencil dan jauh dari akses informasi, dll?
f. Seberapa kuat relevansinya dengan kompetensi yang akan dikembangkan pada mata
pelajaran tersebut?
g. Apakah peserta didik masih kanak-kanak atau remaja, bagaimana kemampuan
intelektualya, perkembangan emosionalnya, kemampuan sosialisasinya, dll?
h. Seberapa banyak manfaat kompetensi tersebut bagi peserta didik: kemampuan
kognitifnya; keterampilan dan sikapnya; maupun kegunaannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya?
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
16/42
15
i. Apakah kompetensi tersebut sesuai bagi peserta didik dari aspek kekinian, kedalaman
maupun keluasannya?
j. Seberapa besar relevansi kompetensi tersebut bagi peserta didik dan lingkungannya?
k. Seberapa banyak waktu yang dibutuhkan (tersedia) untuk menguasai kompetensi
tersebut?
Berdasarkan jawaban atas pertanyaan di atas akan dihasilkan pilihan materi pokok yang
benar-benar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Kemudian, materi-materi
tersebut akan bisa ditata bagian mana yang akan digunakan untuk pengkondisian (materi
prasyarat); mana yang merupakan materi pokok pembelajaran; dan mana yang
merupakan materi pengayaan. Dalam implementasinya sekolah bisa menerapkan
pembelajaran matrikulasi untuk pengkondisian awal; sedangkan materi pengayaan bisa
diarahkan untuk menunjukkan kekhususan sekolah, misalnya untuk menghadapi
kompetisi yang bersifat akademis (lomba kompetensi, olimpiade sains, dan sebagainya).
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk menyediakan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Secara singkat, kegiatan pembelajaran pada dasarnya sama dengan
pengalaman belajar. Dalam konteks ini, pengalaman belajar dapat disediakan melalui
penerapan metoda pembelajaran beragam (multi-metoda) dan berpusat pada peserta
didik. Pengalaman belajar dapat memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik. Pengalaman belajar berbeda dengan indikator. Pengalaman belajar merupakan
kegiatan yang memungkinkan siswa mencapai tingkat ketuntasan kompetensi dasar
secara maksimal sedangkan indikator merupakan kemampuan spesifik yang dijabarkan
dari kompetensi dasar. Kadang-kadang sebuah pengalaman belajar sama dengan
indikator, seperti mengukur, mengamati.
Di bawah ini disajikan contoh pengalaman belajar, indikator dan metode/strategi.
Pengalaman Belajar Indikator Metode/Strategi
Membuat rangkuman cerita Membuat catatan penting Menonton video
Mengembangkan argumen Mengemukakan pendapat
secara runtut
Diskusi
Membuat laporan survei Membuat laporan survei Survey pasar
Menemukan ide pokok dari Membaca cepat dengan Membaca cepat
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
17/42
16
teks tertulis kecepatan 150 kata per
menit
Membuat hipotesis penelitian Menyusun hipotesis
berdasarkan masalah
Melakukan penelitian
sederhana
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
b. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar, yaitu kegiatan
pembelajar dan materi.
Kegiatan pembelajaran bisa dikembangkan dengan melanjutkan langkah-langkah
pengembangan indikator sebagai berikut:
a. Mengkaji ulang aspek yang ada pada indicator apakah kognitif, psikomotorik, atau
gabungan dari aspek-aspek tersebut.
b. Menentukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan aspek yang ada pada indikator.
SK KD
ASPEK
Indikator Kegiatan PembelajaranKOG PSI AFK
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
18/42
17
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian bisa dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes. Tes bisa dalam bentuk
tertulis maupun lisan. Tes tulis bisa menggunakan jenis objektif dan atau esai/uraian. Tes
bentuk objektif bisa berupa plihan ganda, benar-salah, menjodohkan, melengkapi dengan
jawaban pendek. Sedangkan bentuk esai/uraian bisa uraian terbatas atau uraian bebas.
Penilaian yang dilakukan dengan non tes bisa berupa pengamatan kinerja, pengukuran
sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan criteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem penilaian yang direncanakan adalah sistem penilaian berkelanjutan. Artinya,
semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi
dasar mana yang telah dikuasai dan mana yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan
observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
f. Alur berpikir yang digunakan adalah dengan mengikuti proses sebelumnya, sebagai
berikut
SK KDASPEK
Indikator Metode PenilaianKOG PSI AFK
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
19/42
18
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan
kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik
yang beragam melalui beberapa alternatif kegiatan: tatap muka (TM), tugas terstruktur
(TT), dan tugas mandiri tidak terstruktur (TMT) pada sekolah non kejuruan; atau denganalternatif: tatap muka (TM), praktik di sekolah (PS), dan praktik di industri (PI) dengan
rumusan 1 : 2 : 4 pada sekolah kejuruan.
Secara praktis alokasi waktu dilakukan dengan mengikuti alur berpikir yang sudah
ditempuh sampai pengembangan kegiatan pembelajaran. Gambarannya sebagai berikut:
SK KD
ASPEK
IndikatorKegiatan
PembelajaranAlokasi Waktu
KOG PSI AFK
Apa saja? Berapa menit waktu
yang dibutuhkan
untuk masing-
masing kegiatan itu?
TM TT TMT
atau
TM PS PI
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
20/42
19
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi. Alur berpikirnya sama, yaitu melanjutkan apa yang sudah dilakukan
sebelumnya, sebagai berikut:
F. TUGAS
Tugas Saudara terkait materi ini adalah mengkaji Dokumen 2 sebuah silabus model yang
telah disiapkan sesuai dengan jenjang sekolah dan mata pelajaran yang diampu.
• Peserta bekerja secara individu.
• Pilihlah salah satu silabus yang disediakan yang saudara kehendaki.
• Analisislah silabus tersebut dengan menggunakan instrument yang disediakan
(lampiran 2) dan berikan rekomendasi perbaikannya.
• Perbaikilah silabus baru dari silabus model tadi berdasarkan rekomendasi yang
Saudara buat sehingga menjadi lebih baik.
• Pertukarkan silabus baru yang saudara buat beserta silabus model paling tidak
dengan 2 orang peserta lain untuk mendapatkan tanggapan dari peserta lain dan
umpan balik dari Fasilitator.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
21/42
20
BAB IIIPENYUSUNAN DOKUMEN 2 – RPP
A. Hakekat, Makna, dan Pengertian RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang
dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalanRPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan. Komponen RPP meliputi,
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program
keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu
pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diamati dan diukur untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera-
sional yang mudah diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
22/42
21
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran selalu
mengacu pada indikator pencapaian kompetensi dan dalam beberapa hal, tujuan
pembelajaran dapat sama dengan indikator.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan bisa ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Materi
ajar ini menjelaskan kedalaman dan keluasan materi yang akan diajarkan.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk melakukan kegiatan
pembelajaran dalam upaya pencapaian KD yang disesuaikan dengan beban belajar yang
sudah ditetapkan.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat
indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan
situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensiyang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Bagi guru SD, pembelajaran tematik
dapat digunakan di kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 SD/MI.
9. Kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (KN)
Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang diperlukan untuk beberapa hal seperti, menumbuhkan motivasi,
memusatkan perhatian, menggali pengetahuan awal peserta didik melalui kegiatan
appersepsi. Kegiatan pendahuluan disarankan tidak terlalu lama sekitar 10 sampai 15
menit. Selain itu, kegiatan pendahuluan dimanfaatkan untuk menjelaskan topic, tujuan
pembelajaran, waktu pembelajaran, dan strategi kegiatan pembelajaran. Semua
kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan semua siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan.
b. Kegiatan Inti (KI)
Kegiatan inti merupakan kegiatan pembelajaran utama yang dilakukan peserta didikuntuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran ini disarankan beragam dan dilakukan
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
23/42
22
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik
melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kalau guru ingin menyajikan
beberapa kegiatan guru disarankan hanya sebagai pelengkap (supplemen) seperti
juga informasi tentang organisasi kelas, lama waktu, dan sumber belajar yang
digunakan, Semua kegiatan inti merupakan kegiatan semua siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
c. Kegiatan Penutup (KP)
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut serta pengembangan materi
melalui pemberian tugas tambahan di rumah dalam bentuk PR.
Semua KN, KI, dan KP dapat dikembangkan menjadi pola khas masing-masing mata
pelajaran sesuai kekhasan masing-masing mata pelajaran dan kelas. Guru dapat saja
mejabarkan KN, KI, dan KP menjadi 5 kelompok yaitu Pengantar (Introduction),
Koneksi (Conection), Penerapan (Application), Refleksi (Reflection), dan
Pengembangan (Extention) sehingga menjadi pola I CARE. Pada pola I CARE ini, I
pada kegiatan pendahuluan, CAR pada kegiatan inti, dan E pada kegiatan penutup.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. Sebelum
menyusun instrumen penilaian disarankan untuk membuat kisi-kisi penilaian dengan
mengikuti kaidah-kaidah penilaian yang berlaku.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Sumber belajar tidak terbatas pada buku referensi tetapi dapat juga memanfaatkan
liongkungan sekitar, nara sumber professional di sekitar sekolah, dan situs website
yang relevan.
B. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
24/42
23
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, produktivitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat
belajar. Ini berarti, semua kegiatan guru harus diarahkan untuk mendorong semua siswa
aktif melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam kondisi ini, peran guru lebih diarahkan
pada peran fasilitator (pemermudah siswa belajar) bukan pada tukang ajar yang selalu
menuangkan informasi ke pikiran peserta didik.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.Untuk
keperluan ini, perlu mencegah kebiasaan siswa takut salah, tidak berani berpendapat,
tiidak mandiri.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi. Kegiatan ini perlu dilakukan secara hati-hati supaya peserta didik tidak
memvonis dirinya negative.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas
aspek belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
C. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan selalu mempertimbangkan karakteristik,
kebutuhan, dan kemampuan siswa serta membuat peserta didik merasa nyaman selama
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
25/42
24
mengikuti kegiatan pembelajaran. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran antara
lain adalah;
1. Rombongan belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:
a. SD/MI : 28 peserta didik
b. SMP/MT : 32 peserta didik
c. SMA/MA : 32 peserta didik
d. SMK/MAK : 32 peserta didik
2. Beban kerja minimal guru
a. beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih
peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;
b. beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah sekurang-
kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
3. Buku teks pelajaran
a. buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui rapat
guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku-buku teks pelajaran
yang ditetapkan oleh Menteri;
b. rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;
c. selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan,
buku referensi dan sumber belajar lainnya;
d. guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain
yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.
4. Pengelolaan kelas
a. guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik;
c. tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
d. guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik;
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
26/42
25
e. guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan
pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
f. guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
g. guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis
kelamin, dan status sosial ekonomi;
h. guru menghargai pendapat peserta didik;
i. guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
j. pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya; dan
k. guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
D. Menyusun Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru perlu,
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
27/42
26
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru perlu,
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru
dan belajar dari aneka sumber;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru perlu:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentuyang bermakna;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untukmemunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk
yang dihasilkan;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan
dan rasa percaya diri peserta didik.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
28/42
27
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru perlu,
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang
baku dan benar;
b) membantu menyelesaikan masalah;
c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru perlu:
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
29/42
28
E. Menyusun Penilaian Hasil Pembelajaran.
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian
dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan
nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian
hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian
Kelompok Mata Pelajaran.
F. Tugas
Tugas Saudara selanjutnya adalah mengkaji Dokumen 2 sebuah RPP model yang telah
disiapkan sesuai dengan jenjang sekolah.
! Peserta bekerja secara individu.
! Di dalam bahan ajar, pada bagian bahan pembelajaran, terdapat banyak RPP model.
Pilihlah salah satu yang saudara kehendaki, di luar mata pelajaran yang saudara
ampu.
! Kajilah RPP model tersebut dengan mengisi Instrumen Analisis Dokumen 2: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran/RPP (lampiran 3) dan berikan rekomendasi
perbaikannya.
! Pertukarkan hasil analisis dan rekomendasi tersebut paling tidak dengan 2 orang
peserta lain untuk mendapatkan tanggapan dari peserta lain dan umpan balik dari
Fasilitator.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
30/42
29
DAFTAR REFERENSI
Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan, Jakarta
Permendiknas No: 22, 23 Tahun 2006
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Pengembangan Model Pembelajaran Tatap
Muka,Penugasan Terstruktur, dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
Tuntas (Mastery Learning). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Atas
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
Remidial. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
Pengayaan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
Semiawan, Conny, dkk. 1987. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia
Sudjana, Nana. 1987. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru
Suprihatin. 2001. Belajar yang Efektif . Analisa: Jogjakarta.
Tim MBS Unesco-Unicef. 2003. Menciptakan Masyarakat Peduli Pendidikan (Paket
Pelatihan ). Jakarta: Perwakilan Unesco –Unicef.
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
31/42
30
Lampiran 1:
INSTRUMEN ANALISIS DOKUMEN I KTSP
Nama SD/SMP/SMA/SMK : .................................................Kabupaten/Kota : ................................................
Provinsi : ................................................
Nama Kepala SD/SMP/SMA/SMK : ................................................
Petunjuk:
Instrumen di bawah ini adalah untuk melihat kelengkapan Dokumen 1 KTSP.
• Silahkan Anda memberi tanda cek (!) pada tempat yang telah disediakan apabila dokumen
yang Anda cermati sesuai dengan indikator yang ada.
• Silahkan menuliskan skor sesuai dengan banyaknya tanda cek.
• Tuliskan data tambahan/catatan-catatan yang diperlukan pada kolom keterangan.
No. ASPEK INDIKATOR CEK (!) SKOR KET
1 Struktur dan
muatan komponen
KTSP
1. Mata pelajaran dan alokasi waktu
berpedoman pada struktur
kurikulum yang tercantum dalam
Standar Isi
2. Program muatan lokal mencakup
jenis program dan strategi
pelaksanaan
3. Kegiatan pengembangan diri mencakup jenis program dan
strategi pelaksanaan
4. Pengaturan beban belajar
memuat:
• Sistem Paket (untuk SD atau
SMP ), atau
• Sistem Satuan Kredit Semester
(SKS) (untuk SMP atau SMA)
5. Ketuntasan belajar memuat KKM
seluruh mata pelajaran " 75 %dan dilengkapi dengan rencana
pencapaian kriteria ketuntasan
ideal 100%.
6. Kenaikan kelas dan kelulusan
• Adanya kriteria kenaikan kelas
yang disesuaikan dengan KKM
yang telah ditetapkan dan
karakteristik satuan pendidikan
yang bersangkutan
• Adanya kriteria kelulusan " 75%
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
32/42
31
No. ASPEK INDIKATOR CEK (!) SKOR KET
7. Penjurusan (adanya kriteria
penjurusan yang disesuaikan
dengan KKM dan karateristik
sekolah yang bersangkutan)8. Pendidikan kecakapan hidup
• Ada program (terintegrasi pada
mata pelajaran atau berupa
paket/modul yang dirancang
secara khusus)
• Ada Strategi pelaksanaannya
(disekolah ybs atau dari satuan
pendidikan formal /non formal
lain)
9. Pendidikan berbasis keunggulanlokal dan global
• Ada program (terintegrasi pada
MP atau berupa paket/modul
yang dirancang secara khusus)
• Ada strategi pelaksanaannya
(disekolah yang bersangkutan
atau dari satuan pendidikan
formal/non formal lain)
10. Memuat kalender pendidikan
tingkat satuan pendidikan yang
disusun sesuai dengan
kebutuhan daerah dan
karakteristik sekolah
2 Bab I Bab I minimal terdiri atas:
1. latar belakang
2. profil sekolah/analisis swot
3. prinsip-prinsip pengembangan
KTSP
4. tujuan penyusunan KTSP
3 Kelayakan LatarBelakang
Layak apabila terdiri atas:1. dasar penyusunan KTSP
2. tujuan pengembangan KTSP
3. prinsip PengembanganKTSP
4. sesuai dengan karakteristik
4 Kelayakan Visi Berpedoman pada rambu-rambu perumusan
visi, yaitu:
1. mengacu pada landasan filosofis
bangsa, UUD, dll yang bersifat
baku dan telah menjadi pegangan
hidup bangsa Indonesia
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
33/42
32
No. ASPEK INDIKATOR CEK (!) SKOR KET
2. memiliki indikator pengembangan
prestasi akademik dan non
akademik
3. mengacu kepada perkembanganIPTEK
4. menggambarkan harapan masa
datang
5 Kelayakan Misi 1. misi mengacu kepada indikator
atau ada benang merah dengan
misinya
2. redaksinya operasional
3. terukur
4. kata kerja
6 Kelayakan Tujuan 1. berbentuk layanan untukmemenuhi tuntutan visi
2. berupa rumusan tindakan sebagai
arahan untuk mewujudkan visi
3. sejumlah yang dibutuhkan untuk
mewujudkan visi
7 Keberadaan
Standar
Kompetensi
Lulusan
Terdapat:
1. SKL satuan pendidikan
2. SKL kelompok mata pelajaran
3. SKL mata pelajaran
8 Kesesuaian Antara
Visi, Misi, dan
Tujuan
Bila ada saling keterkaitan antara:
1. visi dan misi
2. visi dan tujuan
3. misi dan tujuan
4. visi, misi, dan tujuan
9 Kesesuaian
Struktur dan
Muatan Kurikulum
Terdapat:
1. sepuluh mapel nasional
2. mulok
10 Kesesuaian Beban
belajar
1. Sesuai ketentuan pada struktur
kurikulum
2. Ada uraian tentang pengaturan
beban belajar tugas terstruktur
11 Kelayakan Muatan
Lokal
1. Terdapat latar belakang pemilihan
mulok
2. Disesuaikan dengan potensi
daerah
12 Kelayakan KKM 1. melebihi standar UN yang
ditetapkan pada tahun berjalan
13 Kelayakan Mengakomodasi:
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
34/42
33
No. ASPEK INDIKATOR CEK (!) SKOR KET
Ketentuan
Kenaikan Kelas dan
Kelulusan
1. ketentuan pada Permen No. 20
tahun 2007 tentang Standar
Penilaian
2. rambu-rambu kenaikan kelas yangdisusun oleh Direktorat terkait
14 Menyusun dan
menetapkan
peraturan akademik
Ada:
1. persyaratan minimal kehadiran
siswa untuk mengikuti pelajaran
dan tugas dari guru
2. ketentuan mengenai ulangan,
remedial, ujian, kenaikan kelas,
dan kelulusan
3. ketentuan mengenai hak siswa
untuk menggunakan fasilitasbelajar, laboratorium,
perpustakaan, penggunaan buku
pelajaran, buku referensi, dan
buku perpustakaan
4. Ketentuan mengenai layanan
konsultasi kepada guru mata
pelajaran, wali kelas, dan konselor
15 Kelayakan
Kalender
Pendidikan
1. Terdiri atas 34-38 minggu efektif
2. Ada jadwal pembelajaran
3. Ada jadwal ulangan4. Ada jadwal ujian
5. Ada jadwal kegiatan
ekstrakurikuler
6. Ada jadwal hari libur
Pengolahan Hasil Analisis
1. Skor indikator keberhasilan
Keberhasilan penyusunan Dokumen I KTSP, diskor berdasarkan pertimbangan kualitas
proses dan hasil yang diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Skor tiap aspek: merupakan jumlah skor dari indikator
b.
komponen setiapmaksimum skor jumlah
diperoleh yang komponen skor jumlahaspek komponen Kinerja =
c. Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 55)
2. Nilai Kinerja
a. Amat baik : skor 45 - 55
b. Baik : skor 36 - 44
c. Cukup : skor 31 - 35
d. Kurang : skor < 31
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
35/42
34
3. Perhitungan Nilai
Klasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (Umum) dengan
kriteria sebagai berikut.
a. AMAT BAIK = 81 - 100%
b. BAIK = 66 - 80%
c. CUKUP = 56 - 65%
d. KURANG = < 56%
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
36/42
35
Lampiran 2:
INSTRUMEN ANALISIS DOKUMEN SILABUS
Nama SD/SMP/SMA/SMK :.................................................
Kabupaten/Kota : ................................................
Provinsi : ................................................
Nama Kepala SD/ SMP/SMA/SMK : ................................................
Petunjuk:
Instrumen di bawah ini adalah untuk melihat kelengkapan Dokumen 1 KTSP.
• Silahkan Anda memberi tanda cek (!) pada tempat yang telah disediakan apabila dokumen yang Anda
cermati sesuai dengan indikator yang ada.
• Silahkan menuliskan skor sesuai dengan banyaknya tanda cek.
• Tuliskan data tambahan/catatan-catatan yang diperlukan pada kolom keterangan.
NO ASPEK INDIKATORCEK
(!)SKOR KET
1 Komponen
Silabus
10. Standar Kompetensi
11. Kompetensi Dasar
12. Materi Ajar
13. Kegiatan Pembelajaran
14. Indikator Pencapaian Kompetensi
15. Penilaian Hasil Belajar
16. Alokasi Waktu
17. Sumber Belajar
2 Standar
Kompetensi
1. Adanya keterkaitan antar standar
kompetensi dan kompetensi dasar
dalam mata pelajaran.
2. Keterkaitan standar kompetensi dan
kompetensi dasar antar mata
pelajaran.
3 Kompetensi
Dasar
1. Adanya keterkaitan antar standar
kompetensi dan kompetensi dasar
dalam mata pelajaran.
2. Adanya keterkaitan standar
kompetensi dan kompetensi dasar
antar mata pelajaran.
4 Materi Ajar 1. Mempertimbangkan potensi peserta
didik.
2. Mempertimbangkan tingkat
perkembangan fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan spritual peserta
didik.
3. Mempertimbangkan kebermanfaatan
bagi peserta didik.
4. Mempertimbangkan struktur keilmuan.
5. Mempertimbangkan aktualitas,
kedalaman, dan keluasan materi
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
37/42
36
NO ASPEK INDIKATORCEK
(!)SKOR KET
pembelajaran.
6. Mempertimbangkan relevansi dengan
kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan.
7. Mempertimbangkan alokasi waktu.
5 Kegiatan
Pembelajaran
1. Memberikan bantuan guru agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran
secara professional.
2. Memuat rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan peserta didik secara
berurutan untuk mencapai kompetensi
dasar.
3. Penentuan urutan kegiatanpembelajaran sesuai dengan hirarki
konsep materi ajar.
4. Rumusan pernyataan dalam kegiatan
pembelajaran mencerminkan
pengelolaan pengalaman belajar
peserta didik, yaitu kegiatan siswa dan
materi.
6 Indikator
Pencapaian
Kompetensi
1. KD dikembangkan menjadi beberapa
indikator pencapaian kompetensi (lebih
dari dua).
2. Menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diukur dan/atau diobservasi
3. Tingkat kata kerja dalam indikator
pencapaian kompetensi lebih rendah
atau setara dengan kata kerja dalam
KD maupun SK.
4. Merupakan tanda-tanda, perilaku untuk
pencapaian kompetensi yang
merupakan kemampuan bersikap,
berpikir, dan bertindak secara
konsisten.
7 Penilaian
Hasil Belajar
1. Mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik, yang dilakukan
berdasarkan indikator pencapaian
kompetensi
2. Sesuai dengan pengalaman belajar
yang ditempuh dalam kegiatan
pembelajaran
3. Penilaian hasil belajar dilakukan
dengan menggunakan tes
4. Penilaian menggunakan non tes,
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
38/42
37
NO ASPEK INDIKATORCEK
(!)SKOR KET
seperti: bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, sikap, penilaian
hasil karya berupa proyek atau produk,
penggunaan portofolio, atau penilaian
diri.
8 Alokasi
Waktu
1. Alokasi waktu dicantumkan pada setiap
kompetensi dasar
2. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan waktu
rerata untuk menguasai kompetensi
dasar
9 Sumber
Belajar
1. Sumber belajar merupakan rujukan,
objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran.
2. Sumber belajar berupa media cetak
dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan
budaya
3. Penentuan sumber belajar didasarkan
pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi
pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
10 Kesesuaian
antar
Komponen
Silabus
1. Adanya kesesuaian antara KD dan
materi ajar
2. Adanya kesesuaian antara KD dan
indikator pencapaian kompetensi
3. Adanya kesesuaian antara materi
pokok dan kegiatan pembelajaran
4. Adanya kesesuaian antara indikator
pencapaian kompetensi dan kegiatan
pembelajaran
5. Adanya kesesuaian antara indikator
pencapaian kompetensi dan penilaian
hasil belajar
6. Adanya kesesuaian antara kegiatan
pembelajaran dan sumber belajar
Pengolahan Hasil Analisiss
4. Skor indikator keberhasilan
Keberhasilan penyusunan Silabus diskor berdasarkan pertimbangan kualitas proses dan hasil
yang diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Skor tiap aspek: merupakan jumlah skor dari indikator
b.
komponen setiapmaksimum skor jumlah
diperoleh yang komponen skor jumlahaspek komponen Kinerja =
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
39/42
38
c. Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 42)
5. Nilai Kinerja
e. Amat baik : skor 34 - 42
f. Baik : skor 28 - 34
g. Cukup : skor 24 - 27
h. Kurang : skor < 24
6. Perhitungan Nilai
Klasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (Umum) dengan kriteria
sebagai berikut.
a. AMAT BAIK = 81 - 100%
b. BAIK = 66 - 80%
c. CUKUP = 56 - 65%
d. KURANG = < 56%
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
40/42
39
Lampiran 3:
INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN MENYUSUN RPP
Nama Sekolah :
Alamat :
Nama Guru :
N I P :
Pangkat/Golongan :
Mengajar di Kelas :
Bidang Studi :
Petunjuk : Lingkarilah skor yang sesuai dengan deskriptor yang
teramati
NO ASPEK YANG
DINILAIINDIKATOR KINERJA SKOR
1 Kemampuan
merumuskan
tujuan
pembelajaran
• Rumusan tujuan pembelajaran
menyebutkan subjek belajar
• Rumusan tujuan pembelajaran dalam
bentuk tingkah laku peserta didik dengan
menggunakan kata kerja yang
operasional
• Rumusan tujuan pembelajaran
menyantumkan dalam kondisi yang
bagaimana tingkah laku diwujudkan
• Rumusan tujuan pembelajaran
menyatakan kreteria keberhasilan
1 2 3 4
2 Kemampuan
mengorganisasika
n bahan
pembelajaran
• Bahan pelajaran dicantumkan sesuai
dengan tujuan pembelajaran
• Bahan pelajaran dicantumkan dengan
penjabaran secara singkat dan relevan
dengan tujuan pembelajaran
• Bahan pelajaran dicantumkan dengan
penjabaran secara sistematis dan relevan
dengan tujuan pembelajaran
• Bahan pelajaran dicantumkan sesuai
dengan kaedah ilmiah
1 2 3 4
3 Kemampuan
menentukan
strategi mengajar
• Merumuskan strategi mengajar yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran
• Menyantumkan lebih dari dua metode
mengajar
• Strategi yang dicantumkan melibatkan
siswa
• Menyantumkan strategi mengajar yang
ada unsur CTL, QT, dan PAKEM
1 2 3 4
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
41/42
40
4 Kemampuan
menentukan
langkah-langkah
mengajar
• Menyantumkan langkah-langkah
mengajar (Kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan akhir).
• Langkah-langkah yang dicantumkan
menggambarkan pola interaksi (pelibatan
peserta didik) yang variatif.
• Menyantumkan langkah-langkah
mengajar secara sistematis dan
prosedural
• Langkah-langkah yang dicantumkan
efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran
1 2 3 4
5 Kemampuan
menentukan
alokasi waktu
• Menyantumkan alokasi waktu
• Menyantumkan alokasi waktu secara
proporsional
• Menentukan alokasi waktu untuk kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir
• Alokasi waktun yang ditentukan efektif
untuk mencapai tujuan pembelajaran
1 2 3 4
6 Kemampuan
menentukan
sumber, media,
dan alat
• Menentukan sumber belajar yang cocok
untuk mencapai KD, indikator, atau tujuan
pembelajaran
• Menentukan media pembelajaran yang
cocok untuk mencapai KD, indikator, atau
tujuan pembelajaran
• Menentukan LKS/hand out yang cocok
untuk mencapai KD, indikator, atau tujuan
pembelajaran
• Mengunakan lebih dari satu sumber dan
media pembelajaran yang cocok untuk
mencapai KD, indikator, atau tujuan
pembelajaran
1 2 3 4
7 Kemampuan
menentukan
bentuk, prosedur,
dan alat penilaian
• Menentukan bentuk penilaian yang cocok
untuk mengetahui ketercapaian setiap
KD, indikator, atau tujuan pembelajaran
• Menyantumkan lebih dari satu jenis
penilaian
• Menyantumkan bentuk penilaian kelas
• Mengembangkan instrumen penilaian dan
rubriknya sesuai dengan bentuk penilaian
yang dipilih yang cocok untuk mengetahui
ketercapaian setiap KD, indikator, atau
tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan
1 2 3 4
8/18/2019 Pengelolaan kurikulum.pdf
42/42
Skor maksimal
ideal = 28
Skor yang diperoleh guru =
Nilai maksimal = 100
Skor yang diperoleh
Nilai yang diperoleh = -------------------------------- x 100 = --------------
28
Klasifikasi Nilai sebagai berikut.
a. AMAT BAIK = 81 - 100%
b. BAIK = 66 - 80%
c. CUKUP = 56 - 65%
d. KURANG = < 56%
Simpulan : ...............................................................................................................
Saran : ...............................................................................................................
Recommended