Pengembangan Kompetensi ASN Dalam Menghadapi Era Industri...

Preview:

Citation preview

Pengembangan Kompetensi ASN

Dalam Menghadapi Era Industri 4.0

DASAR HUKUM

1. UNDANG - UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014

(APARATUR SIPIL NEGARA)

2. PP NOMOR 11 TAHUN 2017 (MANAJEMEN PNS)

3. PERATURAN MENPAN JABATAN FUNGSIONAL

Pengertian Era industri 4.0

Era Industri 4.0 dapat dipahami sebagai suatu sistem

dimana seluruh proses pekerjaan dapat dilaksanakan

dimana saja dan kapan saja menggunakan jaringan

internet dengan transparansi informasi dan

ketersediaan data yang tidak terbatas.

Hampir semua pelayanan yang dilakukan oleh

ASN Kemenkes, sudah berbasis teknologi

Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasyankes, menggunakan alat-alat digital danterkomputerisasi, mulai dari pendaftaran, tindakan medis sampai dengan perekaman medis;

Sistem pelaporan keuangan yang sudah terkomputerisasi dan menggunakan sistem informasi;

Sistem pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas internet dan sistem informasi

Pengelolaan proses kepegawaian yang hampir semuanya berbasis sistem informasidan jaringan internet

Perkembangan teknologi

1

2

3

Telepon, SMS, game monokrom, teknologi 2G

Telepon, SMS, teknologi 3G, pertukaran data ukuran kecil

Telepon, SMS, teknologi 4G, email, pertukarandata ukuran besar, chat, sosmed, game online, dll

Seiring berjalannya

waktu, teknologi terus

maju dan berkembang...

Bagaimanakitamenyikapi ???

PENATAAN ASN

POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN

Pegawai Negeri : 1) PNS 2) TNI 3) POLRI

UU No. 8 Tahun 1974

UU No. 43 Tahun 1999

UU No. 5 Tahun 2014

APARATUR SIPIL NEGARA

(PNS + PPPK)UU 2/2002

(POLRI)

UU 34/2004

(TNI)

UU ASN menetapkan, ASN sebagai Profesi

Nilai Dasar(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)

Kode EtikMengatur etika dalam menjalankan profesi sebagai ASN

Sebagai profesi maka ASN mempunyai nilaidasar, kode etik profesi dan kode perilaku

Setiap instansi harus menyusun Kode Etik dan Kode Perilaku untuk lingkungannya

Kode PerilakuPelanggaran terhadap kode etik dan kode perilaku dapat dikenakan sanksi moral

Mengatur tata tertib yang harus ditaatidalam menjalankan tugas, termasukdalam berinteraksi ke pihak luar

Aparatur Sipil Negara (ASN)

profesi bagi :1. Pegawai Negeri Sipil2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian

Kerja

1. Jabatan Pimpinan Tinggi2. Jabatan Administrasi3. Jabatan Fungsional (psl.18)

Jafung keahlian: a) ahli utama; b) ahli madya; c) ahli muda; d) ahli pertama.

Jafung keterampilan: a) penyelia;b) mahir;c) terampil; d) pemula;

Jabatan Administrasi: a) Administrator (es.III)b) Pengawas (es.IV)c) Pelaksana (es.V & JFU)

Jabatan Pimpinan Tinggi:a) Utama (es.I Pim LPNK)b) Madya (es.I)c) Pratama (es.II)

UU ASN telah meletakkan dasar

yang kuat bagi perwujudan

Birokrasi Kelas Dunia melalui

profesionalitasASN.

Jenis Kompetensi yang harus

dikuasai ASN adalah Kompetensi

Manajerial, Teknis, dan Sosial

Kultural.

Jaminan bahwa setiapASN

mendapatkan hakpengembangan

kompetensi setiap tahun dalam

rangka pengembangan kariernya.

Variasi jenis kegiatan

pengembangan kompetensi yang

dapat dilakukan.

Keharusan Penyusunan Rencana

Pengembangan Kompetensibagi

setiap instansi yang tertuang

dalampenganggaran.

Pengembangan Kompetensi harus

direncanakan, dilaksanakan, dan

dievaluasi.

Kegiatan Pengembangan

Kompetensi harus terekamdalam

Sistem Informasi Pengembangan

Kompetensi ASNNasional.

Kebijakan Nasional

tentang Pengembangan Kompetensi ASN

Sistem Merit

kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan padakualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secaraadil dan wajar dengan tanpa diskriminasi.

Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas danmenempatkan mereka pada jabatan-jabatan birokrasipemerintah sesuai kompetensinya;

Mempertahankan ASN melalui pemberian kompensasi yang adil dan layak;Tujuan

Sistem Merit Mengembangkan kemampuan ASN melalui

bimbingan dan diklat;

Melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip merit (neptisme, primordialisme,

UU 5 th 2014Pasal 73

Setiap Pegawai

ASN memiliki

hak dan

kesempatan

untuk

mengembangk

an kompetensi

Pengembangankompetensiantara lain

melaluipendidikan dan

pelatihan,seminar, kursus,dan penataran

PP 11 tahun 2017 Pasal 203 ayat (1)

Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang

sama untuk diikutsertakan dalam

pengembangan kompetensi dengan

memperhatikan hasil penilaian kinerja dan

penilaian kompetensi PNS yang bersangkutan

paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran

dalam 1(satu) tahun (PP 11 tahun 2017 Pasal 203

ayat (4)

KOMPETENSI MANAJERIAL• Pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku

yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan utk

memimpin dan/atau mengelola unit organisasi

• diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural

atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan

KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL• Pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan

dikembangkan terkait dg pengalaman berinteraksi dg masyarakat majemuk dlmhal

agama, suku & budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai2 moral, emosi

& prinsip, yg hrs dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan utk memperoleh hasil

kerja sesuai dg peran, fungsi, & jabatan

• diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal

agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

KOMPETENSI TEKNIS• Pengetahuan, keterampilan, dan

sikap/perilaku yang dapat diamati,

diukur, dan dikembangkan yg spesifik

berkaitan dg bidang teknis jabatan

• diukur dari tingkat dan spesialisasi

pendidikan, pelatihan teknis fungsional

dan pengalaman bekerja secara teknis;

✓ KOMPETENSI TEKNIS

oleh Instansi Teknis

/Pembina JF (Kementerian

/ LPNK )

KOMPETENSI ASN

✓ KOMPETENSI MANAJERIAL

oleh Lembaga Administrasi

Negara

✓ KOMPETENSI SOSIAL

KULTURAL oleh Lembaga

Administrasi Negara

Pengembangan Kompetensi

Pendidikan Pelatihan

PP 11 tahun 2017 pasal 210 ayat (2)

Pendidikan

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian PNS melaluipendidikan formal (pemberian tugas belajar)

Memenuhi kebutuhan standar kompetensi jabatandan pengembangan karier

Pelatihan

Klasikal NonKlasikal

Pembelajaran tatapmuka dalam kelas, minimal melaluipelatihan, seminar, kursus dan penataran

E-learning, bimbingan di tempat kerja, pelatihanjarak jauh, magang,

Pelaksanaan PengembanganKompetensi

MandiriBersama instansi

pemerintah lain yang

memiliki akreditasi untuk

kompetensi tertentu

Bersama dengan lembaga

pengembangan kompetensi yang

independen

Pengembangan Kompetensi Teknis

Pelatihan Teknis

ASN yang profesional sesuai bidangpekerjaannya

Lembaga PelatihanTerakreditasi

Pengembangan Kompetensi Fungsional

Pelatihan Fungsional

Pemangku jabatan fungsionalyang kompeten dan profesional

Lembaga PelatihanTerakreditasi

Untuk mencapai kompetensi sesuai

jenjang jabatan fungsional

Harapan

Permenkes Nomor 1 tahun 2017:Pemberian izin oleh PPK (Kepala Biro Kepegawaian) kepadaPNS untuk melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yanglebih tinggi, dengan biaya sendiri yang diselenggarakan diluarjam kerja dan tidak mengganggu tugas kedinasan

Peningkatan Pendidikan di lingkungan

Kementerian Kesehatan

Izin

Belajar

A S N

Tugas

Belajar

Dibiayai oleh negara, meninggalkan tugas kedinasan.

Syarat dan ketentuan sesuai Surat Edaran Tugas Belajar yangditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan

Contoh Pelatihan Teknis

Pelatihan Ms. Office

Pelatihan Pemoragraman Web

Pelatihan Komunikasi Efektif

Pelatihan Keuangan/Akuntansi/Perbendaharaan

Pelatihan Presentasi/Paparan

Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan

Dan Pelatihan lainnya

Uji Kompetensi Fungsional

Uji Kompetensi dilakukan untuk mengukurpengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja pejabatfungsional.

Jabatan fungsional yang harus mengikuti dan lulus uji

kompetensi:

- Perawat - Perawat Gigi

- Pembimbing Kesja - Pengelola PBJ

- Radiografer - Arsiparis

- Teknisi Elektromedis - Pustakawan

- Perekam Medis - Audiwan

- Pranata Lab Pendidikan - dan lain-lain

Pelatihan Teknis Biro Kepegawaian

secara Mandiri

(1)

Pelatihan Teknis Biro Kepegawaian

secara Mandiri

(2)

Pelatihan Teknis Biro Kepegawaian

secara Mandiri

(3)

Desain Slide Profesional “Amazing Slide” Training

Effective Communication Towards Service Excellence Training

Pelatihan Teknis Biro Kepegawaian

bekerja sama dengan BKN

TUJUAN

1. Memetakan seluruh pegawaiberdasarkan kompetensi, kualifikasi,dan persyaratan yang dibutuhkan olehjabatan.

2. Talent Pool dalam rangka pengisianJabatan Pimpinan Tinggi dan JabatanAdministrasi.

3. Merancang program pengembangankapasitas, sehingga kompetensipegawai dapat sesuai dengankompetensi yang dibutuhkan.

MANFAAT1. Mengidentifikasi kader-kader

pemimpin (talent pool).2. Mengidentifikasi,

menghasilkan strategi dantindakan pengembanganyang spesifik dan terencanabagi pegawai.

3. Salah satu sarana/alat dalampengambilan keputusan yangberkaitan dengan SDMseperti rekruitmen, promosi,mutasi dan pengembangankarir pegawai.

METODE UJI KOMPETENSI

1. Merupakan evaluasi terstandar mengenai perilaku individu denganmenggunakan beragam simulasi dan instrumen tes perilaku.

2. Dilakukan dengan beragam materi tes, instrumen evaluasi kepribadian danwawancara,

3. Dilakukan oleh para assesor yang terlatih melakukan obsevasi terhadapperilaku para peserta (assessi) yang kemudian memberikan penilaian akhirassessment serta umpan balik dan saran pengembangan.

4. Hasil nilai assessment dan umpan balik diharapkan akan memberikansumbangan berharga bagi peningkatan mutu.

ALAT UKUR UJI KOMPETENSI

1. Psikotes .2. Kuesioner kompetensi.3. Wawancara.4. Leaderless Group Discussion.5. Presentasi.6. Tes Kesehatan Mental

PERUBAHAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

PEGAWAI TERKAIT PP 11 TAHUN 2017

TREYresearch

SELEKSI TERBUKAJABATAN PIMPINAN TINGGI

33

Seleksi terbuka (open recruitment) mempunyaimakna dan sasaran terhadap peningkatanprofesionalisme ASN dalam menjalankan tugaspemerintahan dan pembangunan.

TREYresearch

TRANSFORMASI PELAKSANAAN

SELEKSI TERBUKA

Add a footer 34

2013 SE MENPAN NOMOR 16 TAHUN 2012

2014 PERMENPAN NOMOR 13 TAHUN 2014

2015APLIKASI SELEKSI TERBUKA

JPT KEMENKES (SISKA)

2017 APLIKASI SIJAPTI KASN

Perbaikan yang terus ber-

kesinambungan

TREYresearch

PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA

Add a footer 35

TAHUN 2013

TREYresearch

PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA

Add a footer 36

TAHUN 2014

MENGACU PADAPERATURAN MENPAN DAN RB

NOMOR 13 TAHUN 2014

TREYresearch

PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA

Add a footer 37

TAHUN 2015

APLIKASI SELEKSI TERBUKAJABATAN PIMPINAN TINGGIKEMENTERIAN KESEHATAN

(SISKA)

TREYresearch

PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA

Add a footer 38

TAHUN 2017

APLIKASI SIJAPTI KASN

TREYresearch

UJIAN DINAS DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT

PENYESUAIAN IJAZAHUjian Dinas adalah ujian yang wajib ditempuh oleh setiap PNS yang akan naik pangkat setingkat lebihtinggi dari Pengatur Tingkat I Golongan Ruang II/d

dan dari Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. Sedangkan UKPPI adalah ujian yang wajib ditempuh

oleh Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah tertentu dan akan

dinaikkan Pangkatnya sesuai dengan tingkat ijazah yang diperolehnya.

39

TREYresearch

PELAKSANAAN UJIAN DINAS DAN UKKPI

Add a footer 40

•AplikasiUjian Dinasdan UKPPI

2015

•Aplikasi CAT Ujian Dinasdan UKPPI

2018

PENGEMBANGAN KARIER PEJABAT FUNGSIONAL ASN

1. Kualifikasi2. Kompetensi3. Penilaian kinerja, dan;4. Kebutuhan Instansi Pemerintah

1. Integritas dan;2. Moralitas

BERDASARKAN

MEMPERTIMBANGKAN

Tujuan Penetapan

Jabatan Fungsional

PeningkatanProduktivitas

Kerja PNS

PeningkatanProduktivitas Unit

kerja

PeningkatanKarier PNS

PeningkatanProfesionalisme

PNS

Perubahan Nomenklatur

Jabatan Fungsional

KeterampilanPenyelia

Pelaksana Lanjutan

Pelaksana

Pelaksana Pemula

KeahlianUtama

Madya

Muda

Pertama

Penyelia

Mahir

Terampil

Pemula

Ahli Utama

Ahli Madya

Ahli Muda

Ahli Pertama

BUPPP 21 tahun 2014 Pasal 2 ayat (2)

58 th→ JF Ahli Muda dan Pertama serta JF Keterampilan;

60 th→ 1) JF Ahli Utama dan Ahli Madya; JF Apoteker; JF Dokter; JF Dokter Gigi; JF Dokter Pendidik Klinis Muda dan Pertama; JF Widyaiswara Madya dan Muda; atau JF lain yg ditentukan oleh Presiden.

65 th→ JF Peneliti Utama dan Peneliti Madya; JF Dokter Pendidik Klinis Utama dan Madya; JF Widyaiswara Utama; JF Pustakawan Utama; dan JF lain yg ditentukan oleh Presiden

PP 11 tahun 2017 Pasal 239

58 th→ JA, JF ahli muda, JF ahli pertama, dan JF Keterampilan;

60 th→ JPT dan JF ahli madya

65 th→ JF Ahli Utama

Kecuali JF yang ditentukan dalam Undang-Undang

Paling lambat

31 Desember 2018

KETENTUAN PERALIHAN (2)

Perawat Keahlian yang berijazah :

a. Diploma IV Keperawatan harus mengikuti dan lulus

program penyetaraan Pengakuan Pembelajaran Lalu

(PPL);

b. Sarjana Keperawatan (S.Kep) harus mengikuti dan

lulus pendidikan profesi Ners;

Permenpan 25 pasal 41 ayat 2

TREYresearch

Pemangku Jabfungkes yang belum memiliki pendidikansekurang-kurangnya Diploma III, harus meningkatkan

jenjang pendidikannya paling lambat tahun 2020

UU 36 tahun 2014tentang Tenaga Kesehatan

TREYresearch

BAGAIMANAN A MENYIKAPI DATANGNYA ERA INDUSTRI 4.0…

1. PERSIAPAN

2. HADAPI

3. ATUR STRATEGI…..

47

Recommended