View
11
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS
PROSEDUR MENGGUNAKAN APLIKASI ADOBE FLASH PROFESIONAL
CS6 PADA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH TERPADU EL
JASMEEN SINGOSARI MALANG
Fatih Holis Ahnaf
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma Fatihholis9090@gmali.com
Abstrak: Media pembelajaran merupakan komponen penting dalam proses
belajar. Apalagi ditunjang dengan perkembangan iptek yang kompleks dan
kurikulum yang diterapkan saat ini yaitu kurikulum 2013. Pelajaran bahasa
Indonesia adalah berbasis teks. Oleh karena itu, guru dituntut
profesionalitasnya untuk mengembangkan media pembelajaran yang
inovatif, interaktif, dan menyenangkan. Untuk mengatasi persoalan ini,
maka dikembangkan media pembelajaran interaktif dalam keterampilan
menulis teks prosedur. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi
objektif tentang pengembangan bahan ajar interaktif teks prosedur kelas VII
MTs Terpadu El-Jasmeen melalui model pengembangan 4-D.Model 4-D
terdiri dari empat tahapan (1) define (pendefinisian), (2) design
(perencanaan), (3) develop (pengembangan) dan (4) disseminate
(penyebaran). Penelitian pengembangan yang dilakukan berhasil
memperoleh informasi terkait kebutuhan guru dan siswa terhadap media
pembelajaran yang inovatif, interaktif, menyenangkan, dan menarik. Dari
informasi yang diperoleh peneliti mengembangkan media pembelajaran
interaktif teks prosedur dengan menggunakan aplikasi Adobe Flash
Profesional Cs6. Dalam media pembelajran terdapat KI, KD, indikator,
pengemasan materi dipadukan antara teks dan video, serta soal latihan yang
interaktif. Berdasarkan hasil analisis dari beberapa validator media
pembelajaran interaktif diperoleh skor 80% untuk ahli materi, 88% ahli
media, praktisi 83%, dan pengguna/user memperoleh skor sebesar 82%. Hal
ini menunjukan bahwa media pembelajaran interaktif valid dan layak
digunakan dalam pembelajaran materi teks prosedur kelas VII SMP/MTs.
Kata-kata kunci: pengembangan, media pembelajaran interaktif, teks
prosedur
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses
yang kompleks, namun
kompleksitasnya selalu seiring dengan
perkembangan teknologi serta
manusianya. Melalui pendidikan pula
berbagai aspek kehidupan
dikembangkan melalui proses belajar
dan pembelajaran. Berbagai masalah
dalam proses belajar perlu diselaraskan
dan distabilkan dengan kondisi dan
situasi yang berlangsung agar berjalan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
serta dapat diperoleh hasil seoptimal
mungkin. Untuk melengkapi komponen
belajar dan pembelajaran di sekolah,
sudah seharusnya guru me-manfaatkan
media atau alat bantu yang mampu
merangsang pembelajaran secara efektif
dan efisien. Apalagi perkembangan
teknologi pada saat ini sudah terbilang
canggih. Penyampaian informasi dapat
berlangsung begitu cepat dengan
bantuan teknologi.
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 2
Guru pada era sekarang harus
mampu memanfaatkan teknologi serta
mengadaptasinya menjadi media
pembelajaran yang menarik. Manfaat
atau keuntungan menggunakan media
pem-belajaran menurut Kemp (dalam
Susilana, 2009:9) (1) pembelajaran
men-jadi lebih interaktif dengan
menggunakan teori belajar, (2)
pembelajaran dapat lebih menarik, (3)
waktu pelaksanaan pem-belajan dapat
diperpendek, (4) kualitas pembelajan
dapat ditingkatkan, (5) sikap positif
terhadap materi pembelajaran serta
proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
Dalam hal ini sudah cukup jelas
bahwa terdapat tuntutan profesionalitas
seorang guru, serta banyak keuntungan
yang diperoleh ketika menggunakan
sebuah media dalam proses
pembelajaran. Dari pendapat tersebut
dapat dipahami mengenai pentingnya
media pembelajaran sebagai sarana
yang digunakan dalam menyampai-kan
materi pembelajaran. Disisi lain dapat
dengan mudah memahami materi
pembelajaran.
Media pembelajaran, khususnya
media interaktif selalu berkembang
seiring dengan kemajuan teknologi pada
setiap masanya. Saat ini sudah banyak
sekolah yang sudah terfasilitasi
labolatorium komputer yang digunakan
sebagai alat penujang. Namun sebagian
besar hanya digunakan untuk
kepentingan pelajaran TIK (teknologi
informasi dan komunikasi). Hal ini
dikarenakan masih banyak guru yang
belum mampu memanfaatkan komputer
sebagai media yang efektif dalam
penyampaian materi pembelajarannya,
terutama pembelajaran bahasa Indonesia
mengenai teks prosedur.
Pengembangan media interaktif
ini diterapkan pada dengan berdasarkan
kurikulum 2013 edisi revisi 2017. untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih
menekankan pada pembelajaran yang
mengacu pada genre teks, dan
merupakan sintesis dari 3 pendekatan,
yaitu: (1) pedagogi genre, (2) saintifik,
dan (3) Content and language
integrated learning (CLIL). Pendekatan
tersebut digunakan guna mencapai
indikator pembelajaran pada tiap
Kompetensi Dasar (KD) yang berkaitan
dengan materi ajar, serta mengacu pada
silabus. Secara umum pada jenjang
SMP/MTs memiliki tujuan kompetensi
yang diharapkan mampu dikuasai siswa
yaitu menjadiinsan yang memiliki
kemampuan berbahasa dan bersastra
untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. Kompetensi yang menjadi
tujuan pengembangan media
pembelajaran ini mengacu pada teks
prosedur. Kompetensi dasar yang harus
dicapai dalam pengembangan media
pembelajaran interaktif ini yaitu; (1)
mengidentifikasi ciri teks prosedur, (2)
menyimpulkan isi teks prosedur, (3)
menelaah struktur dan bahasa pada teks
prosedur, (4) menulis dan memeragakan
teks prosedur.
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian pengembangan. Objek dari
pengembangannya yaitu media pem-
belajaran untuk siswa kelas VII
Madrasah Tsanawiya Terpadu El
Jasmeen Singosari Malang dengan
menggunakan aplikasi Adobe Flash
Profesional Cs6.aplikasi yang khusus
didesain oleh Adobe dan program
aplikasi standar authoring tool
professional yang digunakan untuk
membuat animasi dan bitmap yang
sangat menarik untuk keperluan
pembangunan situs web yang interaktif
dan dinamis. Adobe Flash Profesional
Cs6 menyediakan berbagai macam fitur
yang akan sangat membantu para
animator untuk membuat animasi
menjadi semakin mudah dan tentunya
menarik. Adobe Flash Profesional Cs6
telah mampu membuat dan mengolah
objek maupun teks dengan efek tiga
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 3
dimensi, sehingga hasilnya tampak
lebih menarik untuk dijadikan sebuah
media pem-belajaran. Selain itu, dengan
Adobe Flash Profesional Cs6tidak
hanya menampilkan materi, tetapi juga
dapat disisipkan gambar, musik, audio,
video dan mampu membuat latihan soal
secara secara interaktif.
Pentingnya pengembangan media
pembelajaran interaktif sebagai alat
yang dapat mempermudah,
penyampaian materi pembelajaran, serta
pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan. Selain itu, dengan
menggunakan media pembelajaran
dapat meningkatkan mutu pembelajaran
siswa, khususnya pembelajaran bahasa
indonesia teks prosedur. Oleh karena itu
pentingnya pegembangan media
pembelaran interaktif yang menarik,
praktis, inovatif, dan me-nyenangkan.
Maka dari itu peneliti mengangkat judul
pengembangan media pembelajaran
interaktif teks prosedur de-ngan
menggunakan aplikasi Adobe Flash
Profesional Cs6 kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Terpadu El-Jasmen
Singosari Malang.
Sadiman (2012:7) menjelaskan
media pembelajaran adalah “segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima pesan”. Maksud dari
pernyataan tersebut adalah proses
merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, minat, serta perhatian
sehingga proses be-lajar dapat
terjalin.Gagne 1997 (dalam Subana,
2009:289) mengatakan “media adalah
salah satu komponen dari suatu sistem
penyampaian. Didalamnya tercakup
segala peralatan fisik pada komunikasi,
seperti buku, modul, komputer, slide,
tape recorder dan lain-lain.
Berdasarkan pernyataan tersebut
dapat disimpulkan bahwa media pem-
belajaran adalah alat yang digunakan
oleh guru sebagai alat bantu dalam
mengajar, serta mempermudah
pemahaman dari sesuatu yang abstrak
menjadi lebih kongkret.
Sanjaya (2014:164) menyatakan
bahwa Hal yang terkait dengan
komunikasi dua arah atau suatu hal
bersifat saling melakukan aksi, saling
aktif dan saling berhubungan serta
mempunyai timbal balik antara satu
dengan lainnya”. Media pem-belajaran
interaktif dibuat dengan bantuan
software yang merupakan program yang
mampu mengemas, cerita, materi, yang
disuguhkan dalam bentuk gambar,
bagan, video, grafik, diagram dan lain
sebagainya, sehingga pembelajaran
menjari lebih menarik.
Adobe Flash Profesional Cs6
mem-berikan berbagai macam fitur
yang akan sangat membantu para
animator dalam membuat animasi
menjadi semakin mudah dan menarik.
Adobe Flash Profesional Cs6 telah
mampu membuat dan mengolah teks
maupun objek dengan efek tiga dimensi,
sehingga hasilnya tampak jauh menarik
dari aplikasi sebelumnya. Flash didesain
dengan kemampuan untuk membuat
animasi 2 dimensi atau 3 dimensi yang
handal dan ringan sehingga Flash
banyak digunakan untuk membangun
dan memberikan efek animasi pada
website, pembelajaran CD Interaktif dan
yang lainnya.
Teks proedur merupakan teks
yang didalamnya terdapat urutan
langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk mencapai tujuan. Tujuan teks
prosedur secara umum yaitu, untuk
membantu pem-baca atau pendengar
memahami bagaimana cara melakukan
atau membuat sesuatu dengan tepat.
Berdasarkan tujuannya teks prosedur
dibagi menjadi tiga jenis yaitu; (1) teks
pro-sedur untuk memandu cara meng-
gunakan/memainkan suatu alat (cara
me-mainkan suatu alat musik, cara
meng-gunakan alat, (2) teks prosedur
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 4
untuk memandu cara membuat (ada
bahan, cara, dan langkah), dan (3) teks
prosedur untuk memandu cara
melakukan sebuah kegiatan (cara
menari, cara melakukan senam).
Kemendikbud (2017:91).
METODE
Titik fokus penelitian yang
dilakukan peneliti adalah
pengembangan media pembelajaran
interaktif teks pro-sedur dengan
menggunakan aplikasi Adobe Flash
Profesional Cs6 kelas VII MTs Terpadu
El-jasmeen Singosari Malang dengan
melakukan kajian awal berupa analisis
kebutuhan. Tindakan ini dilakukan
untuk memperoleh tingkat kebutuhan
siswa dan guru terkait media
pembelajaran yang akan dikembangkan.
Adapun model yang digunakan untuk
memperoleh informasi awal yaitu
dengan menggunakan model 4-D yang
terdiri dari empat tahap, yaitu tahap
define, design, develop, dan
disseminate.
Media pembelajaran interaktif
teks prosedur sebelunya harus melalui
proses validasi yang dilakukan oleh ahli
materi dan ahli media. Setelah
divalidasi oleh ahli materi dan ahli
media, kemudian media direvisi lagi
sehingga diperoleh media re-visi
tahap I. Media pembelajaran interaktif
hasil revisi tahap I kemudian
diujicobakan dengan cara digunakan
oleh guru dalam pembelajaran di kelas.
Media yang telah melalui proses ujicoba
akan direvisi kembali untuk
mendapatkan media yang sesuai dan
layak digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan tahap-tahap tersebut, maka
akan dihasilkan produk akhir media
pembelajaran interaktif teks prosedur
menggunakan aplikasiAdobe Flash
Profesional Cs6 untuk kelas VII tingkat
SMP/MTs.
Untuk mengetahui kevalidan
media yang dikembangkan. Adapun
subjek uji coba dalam penelitian ini
yaitu; (1) ahli materi, terdiri dari satu
dosen pendidikan bahasa Indonesia
dengan spesifikasi minimal pendidikan
terakhir S3, (2) ahli media, terdiri dari
satu orang, dengan spesifikasi minimal
sarjana pendidikan komputer, (3)
validator praktisi guru bahasa Indonesia
telah tuntas menyelesaikan pendidikan
bahasa Indonesia S1, dan (4) user atau
pengguna, yaitu siswa kelas VII
Madrasah Tsanawiyah Terpadu El
Jasmeen Singosari dengan jumlah 9
orang.
Jenis Data yang digunakan
untuk mengumpulkan data ada dua,
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif ini merupakan data
verbal atau deskriptif yang diperoleh
dari: (1) pilihan jawaban dari responden
yang berupa SS (Sangat Setuju), S
(Setuju), KS (Kurang Setuju), TS
(Tidak Setuju), (2) data yang diperoleh
dari penarikan kesimpulan setelah
melakukan analisis data, yaitu berupa
Valid atau Tidak Valid, dan (3) data
yang dikumpulkan dari komentar dan
saran validator yang ditulis pada lembar
validasi Data kualitatif dihasilkan dari
tanggapan validator ahli media, ahli
materi, dan tanggapan serta masukan
siswa terhadap media yang telah
dikembangkan. Sedangkan data
kuantitatif berupa skor penilaian yang
ditulis pada angket validasi mengenai
penilaian terhadap media pembelajaran
interaktif yang di-kembangkan. Data ini
berupa skor rata hasil dari perhitungan
analisis angket penilaian. Produk yang
di hasilkan akan di validasi oleh
validator ahli media, validator ahli
materi, dan siswa/pengguna. Data
kuantitatif yang dihasilkan dari
perhitungan berupa rata-rata dan
persentase.
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 5
Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian
ini berupa angket yaitu; 1) angket
analisis kebutuhan, 2) angket validasi
ahli materi, ahli materi, praktisi, dan
pengguna/user.
Analisis data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang konkret
tentang keberhasilan media
pembelajaran yang telah dikembangkan.
Hasil yang diperoleh digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam
memperbaiki media pembelajaran
interaktif yang telah dibuat. Analisis
data yang digunakan dalam
pengembangan ini adalah analisis
kevalidan media pembelajaran. Data
yang terkumpul diklasifikasikan
menjadi dua kelompok data yaitu, Data
kuantitatif adalah data yang berupa data
numerik. Data numeric diperoleh dari
penghitungan skor pada angket validasi.
Sebagai dasar untuk pemaknaan data
numerik, berikut dirumuskan pedoman
tingkat kevalidan. Rumus yang
digunakan dalam penghitungan adalah:
𝑃 =∑ 𝑋
𝑁× 100% 𝑑𝑎𝑛𝑁𝐴 =
∑ 𝑃
𝑛
Berikutnya yaitu data kualitatif.
Data kualitatif diperoleh dari
interprestasi data kuantitatif, komentar,
dan saran oleh validator terhadap media
pembelajaran interktif yang
dikembangkan. Adapun teknik analisis
data yang digunakan pada data
komentar dan saran terhadap media
pembelajaran interktif yaitu; (1) reduksi
data berati merangkum, memilih hal
pokok, memfokuskan pada hal penting
dan dicari tema dari data tersebut, (2)
penyajian data dalam bentuk uraian
singkat yang bersifat naratif, (3)
verifikasi tahap ini meliputi penarikan
kesimpulan dari hasil penyajian data dan
reduksi data.
HASIL PENGEMBANGAN
Pengumpulan Informasi Awal
Pengumpulan informasi awal
merupakan kegiatan pengembang
mencari dan mengoservasi subjek
penelitian. Tujuan tahap ini memeroleh
informasi awal sebelum
mengembangkan produk. Pada tahap ini
peneliti melakukan melakukan
penyebaran angket kepada siswa untuk
memeroleh informasi mengenai materi
dan media yang akan dikembangkan.
Adapun langkah-langkah yang
dilakukan untuk mengumpulkan
informasi awal berdasarkan metode
pengembangan 4-D meliputi; ((1) define
(pendefinisian), (2) design
(perancangan), (3) develop
(pengembangan) Trianto (2007:65).
Tahapdevine/pendefinisian ini
terdiri dari empat langkah, yaitu: (1)
analisis ujung depan, hasil analisis
ujung depan dilakukan dengan
melakukan penjaringan data yang
dilakukan pada 20 siswa diperoleh skor
60% siswa setuju dengan Media
pembelajaran berbasis multimedia, yang
di dalammya terdapat video, animasi,
maupun gambar yang menarik. Untuk
itu diperlukan media pembelajaran
berbasis elektronik dengan
menggunakan metode pembelajaran
untuk menarik minat siswa belajar
mandiri, 2) analisis karakteristik siswa,
memperoleh skor sebesar 65%. dapat
disimpulkan bahwa siswa kelas VII
MTs Terpadu El Jasmeen Kota Malang
rata-rata kurang memahami materi
sistem teks prosedur pada materi
tertentu.( (3) analisis materi dilakukan
dalam rangka mengidentifikasi, merinci,
dan menyusun secara sistematis sub
materi yang menjadi isi materi dalam
media pembelajaran interaktif dengan
menggunakan Aplikasi Adobe Flash
Profesional Cs6 pada materi teks
prosedur kelas VII. Hal ini dilakukan
dengan untuk menyesuaiakan dengan
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 6
tujuan akhir kurikulum, serta untuk
mengetahui hal-hal yang sudah
diketahui siswa, dengan apa yang harus
dicapai siswa Trianto (2007:67). Materi
yang dipilih pengembang yaitu materi
teks prosedur KD 3.6 menelaah struktur
dan aspek kebahasaan teks prosedur
tentang cara melakukan sesuatu dan
cara membuat (cara memainkan alat
musik/ tarian daerah, cara membuat
kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai
sumber yang dibaca dan didengar
Hasil analisis kebutuhan guru,
dapat disimpulkan bahwa guru setuju
apabila pembelajaran perlu
dikembangkan dengan media interaktif
dan variatif. 100% guru menyatakan
sangat setuju pada pernyataan guru
perlu mengembangkan pembelajaran
yang berpusat pada siswa. 75% guru
menyatakan setuju bila media
pembelajaran sebaiknya berbasis
teknologi komunikasi. Dapat
dinyatakan, 100% diperlukan media
pembelajaran teks prosedur untuk
mengatasi kesulitan pemahaman siswa.
Tahap Design (Perancangan)
bertujuan untuk merancang media
pembelajaran interaktif dengan
menggunakan aplikasi Adobe Flash
Profesional Cs6 pada materi teks
prosedur untuk siswa kelas VII.
Beberapa hal yang dilakukan pada tahap
ini yaitu (1) membuat flowchart,untuk
memudahkan pembuatan program,
terlebih dahulu menentukan bagian-
bagian yang akan disajikan dalam
program. Flowchart materi secara
keseluruhan diilustrasikanadalah proses
membuat tampilan pada kertas yang
akan dipindahkan pada layar komputer,
(2) storyboard,memuat isi Media
pembelajaran interaktif yang akan
disajikandan (3) design, Tahap ini me-
rupakan penyusunan media
pembelajaran interaktif, kemudian
dilanjutkan dengan menggunakan
software Adobe Flash Profesional CS6.
Format penyusunan media pembelajaran
interaktif dirancang menjadi format
digital dengan mengg-unakan Software
Adobe Flash Profesional CS6. Berikut
adalah gambar desain tampilan media
pembelajaran interaktif;
1) Tampilan Awal
Halaman utama ditampilkan
dengan warna yang cerah. Hal ini
disesuaikan dengan tingkat siswa yang
cenderung masih senang dengan
unsurwarna yang kontras. Adapun
komponen lainnya yaitu judul “Teks
Prosedur” serta tingkat pendidikan.
Selain itu terdapat tombol yang
mengarah pada menu utama dari
aplikasi ini.
Gambar 4.1 Tampilan Awal
2) Tampilan Menu Utama,
Pada tampilan ini terdapat tujuh
tombol yang dapat diakses ketika di
klik. Tombol tersebut meliputi materi,
petunjuk penggunaan, profil
pengembang, profil pembimbing,
kompetensi dasar, soal latihan, kunci
jawaban, namun kunci ja-waban hanya
dapat diakses ketika pengguna/user
telah selesai mengerjakan soal latihan.
Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 7
3) Tampilan Apersepsi
Bagian apersepsi dilengkapi
dengan video pengantar yang berisi
tentang beberapa jenis teks prosedur.
Video ini bertujuan sebagai
pengetahuan aw-al/meningkatkan
kembali mengenai jenis-jenis teks
prosedur. Jenis yang terdapat pada
bagian apersepsi disesuaikan dengan
indikator yang terdapat pada K13,
meliputi, cara membuat, cara
melakukan, dan cara memainkan.
.Gambar 4.3 TampilanApersepsi
4) Tampilan Soal Latihan
Soal latihan di desain interaktif
dengan adanya respon dari aplikasi atas
jawaban yang diberikan pengguna/user.
Skor akan langsung diperoleh ketika
peng-guna selesai menjawab soal
latihan.
Gambar 4.4 TampilanSoal Latihan
5) Tampilan Kunci Jawaban
Kunci jawaban hanya dapat
diaksek ketika pengguna/user telah
selesai mengerjakan soal. Setelah
memperoleh skor dari soal latihan
pengguna akan me-mperoleh kata sandi
untuk membuka kunci jawaban.
Gambar 4.5 TampilanKata Sandi Kunci
Jawaban
Gambar 4.6 Tampilan Kunci Jawaban
Uji Ketepatan Produk
Tahap Develop (Pengembangan)
Dilakukan dengan memberikan
draft media pembelajaran interaktif
kepada validator instrumen untuk
divalidasi, setelah dinyatakan valid,
intrumen di-berikan kepada ahli materi,
media, praktisi, dan pengguna/user.
Hasil analisis dari validasi
materi diperoleh dengan memberikan
lembar penilaian, disertai dengan draf
media pembelajaran yang sudah di
desain. Didalam draf yang diberikan
terdapa materi, serta soal latihan
mengenai teks prosedur. Adapun aspek
penilaian yang terdapat pada lembar
validasi me-liputi,empat aspek yaitu,
aspek kesesuaian tujuan dengan tingkat
perkembangan siswa, aspek
konsep/uraian materi pembelajaran,
aspek soal latihan, dan aspek
penggunaan kaidah kebahasaan.
Penilaian yang di-lakuan berisi tentang
kesesuaian materi yang dikembangkan.
Skala penilaian dari ahli media berupa
skor, dan selanjutnya dianalisis
berdasarkan aspek dengan menghitung
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 8
skor rata-rata tiap aspeknya. Ahli materi
pada penelitian ini yaitu dosen
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
yang sudah berpendidikan minimal S-3
jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Pada pengembangan ini yang
menjadi validator ahli materi adalah Dr.
Akhmad Tabrani, M.Pd yang
merupakan dosen bahasa Indonesia
Pascasarjana Universitas Islam Malang.
Hasil analisis materi kesesuaian tujuan
75%, aspek konsep/uraian materi
pembelajaran 79%, aspek soal latihan
83%, penggunaan kaidah kebahasaan
sebesar 83%, serta persentase NA/nilai
akhir sebesar 80%, maka materi media
pembelajaran interaktif dengan
menggunakan aplikasi Adobe Flash
Profesional Cs6 dinyatakan valid.
Hasil analilisis ahli media,
dianalisa berdasarkan tiap aspek. Aspek
yang dianalisis meliputi, (1) aspek
kemenarikan dan kemudahan dalam
memahami media pembelajaran, (2)
aspek kelayakan pe-nyajian
pembelajaran, dan (3) aspek
penggunaan media. Ahli media pada
penelitian ini yaitu orang yang ahli
dalam bidang desain, desain grafis dan
multimedia yang sudah berpendidikan
S-1 jurusan animasi dan desain grafis.
Pada pe-ngembangan ini yang menjadi
validator ahli media adalah Saiful Rizal,
S.Kom lulusan dari Universitas STMIK
ASIA Malang. Hasil yang diperoleh
untuk aspek ke-menariakan dan
kemudahan 85%, aspek kelayakan
penyajian pembelajaran85%, Kualitas
Fisik Media 89%, penggunaan media
pembelajaran92%, serta persentase
NA/nilai akhir sebesar 88%, maka
materi media pembelajaran interaktif
dengan menggunakan aplikasi Adobe
Flash Profesional Cs6 dinyatakan valid.
Namun ada beberapa revisi yang
diberikan ahli media. Perbaikan yang
harus dilakukan meliputi;
1) kesesuaian warna pada media,
Gambar 4.7 Tampilan Sebelum Revisi
Gambar 4.8 Tampilan Sesudah Revisi
2) peletakan menu pintasan pada tiap
materi, dan (3) penambahan
ilustrasi/emotikon pada bagain soal
latian.
Praktisi pada penelitian ini yaitu
guru mata pelajaran bahasa Indonesia
dengan syarat minimal pada kriteria
yang telah ditentukan yaitu,
berpendidikan S-1 jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia.Secara
keseluruhan hasil analisis data validasi
dari praktisi di nilai ber-dasarkan aspek
yang telah ditentukan. Hasil yang
diperoleh untuk aspek Aspek materi
86%, aspeksoal latiahan75%, aspek
bahasa75%, aspek tampilan 90%, serta
persentase NA/nilai akhir sebesar 83%,
maka materi media pembelajaran
interaktif dengan menggunakan aplikasi
Adobe Flash Profesional Cs6
dinyatakan valid untuk digunakan siswa
kelas VII materi teks prosedur di MTs
Terpadu El Jasmeen Singosari Malang.
Berdasarkan hasil analisis uji
coba user pada 9 siswa kelas VII
tersebut menunjukkan bahwa media
pembelajaran interaktif memiliki
kriteria praktis dengan skor 80%. Hal
ini ditujukan dari per-hitungan 9 subjek
memperoleh nilai rata-rata 85%, untuk
aspek kelayakan isi, 75% aspek
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 9
kebahasaan, 89% untuk aspek tampilan,
dan kesimpulan memperoleh skor 82%.
Skor kesimpulan diperoleh dari pen-
jumlahan penjumlahan rata-rata yang
dibagai dengan tiga aspek, sehingga
memperoleh skor 82%. Berdasarkan
tabel kriteria kevalidan (diadaptasi dari
Sudjana, 2009:124) yang terletak pada
bab tiga, maka nilai 82% dinyatakan
bahwa media pembelajaran interaktif
valid, atau layak digunakan untuk siswa
kelas VII materi teks prosedur di MTs
Terpadu El Jasmeen Singosari
Malang.Adapun saran yang diberikan
pengguna/user selama meng-gunakan
media pembelajaran interaktif. Berikut
komentar/saran dari pengguna/user. Tabel 4.1Komentara/saran Uji Coba User
User Komentardan Saran
Pengguna/user1 Sangat menarik
Pengguna/user2 Tidak ada
Pengguna/user Media pembelajaran
interaktif sangat menarik,
karena lebih mudah dan sangat canggih.
Pengguna/user4 Teori dan contoh yang ada
pada media pembelajaran
interaktif sangat membantu
dalam belajar Bahasa
Indonesia dan tampilan
yang ada di media
pembelajaran interaktif
sangat menarik.
Pengguna/user5 Tidak ada
Pengguna/user6 Tidakada
Pengguna/user7 Video yang ada pada media
pembelajaran interaktif
sangan membantu. Jadi
tidak hanya teori saja
Pengguna/user8 Kalau bisa ditambah game biar lebih menarik
Pengguna/user9 Dengan media
pembelajaran interaktif
para siswa lebih paham dan
jelas dalam mempelajari
materi yang diajarkan dan
tampilan media
pembelajaran interaktif
membuat para siswa tidak
bosan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Kajian Produk
Pengembangan media
pembelajaran interaktif didasarkan
dengan tingkat kebutuhan guru dan
siswa di MTs Terpadu El Jasmeen
Singosari Malang. Dari data yang
diperoleh 60% siswa setuju dengan
media pembelajaran berbasis
multimedia, yang di dalammya terdapat
video, animasi, maupun gambar yang
menarik. Begitu pula data yang
diperoleh dari hasil analisis kebutuhan
guru. Data yang diperoleh dari analisi
kebutuhan yaitu 75% guru menyatakan
setujubila media pembelajaran
sebaiknya berbasis teknologi
komunikasi. Oleh karena itu diperlukan
media pembelajaran berbasis elektronik
dengan menggunakan metode
pembelajaran untuk menarik minat
siswa belajar mandiri. Langkah
pengembangan produk media
pembelajaran interaktif ber-dasarikan
kurikulum 2013 untuk SMP/MTs kelas
VII semester gasal dengan
menggunakan model 4-D.
Tahap-tahap pengembangan
produk meliputi; (1) Define (kajian
awal) bertujuan untuk menentukan dan
menetapkan masalah dasar yang akan
dihadapi dan pembelajaran (2) Design
(perancangan) tahap ini meliputi tahap
awal perancangan media dengan
pembuatan flowchart, story-board, dan
membuat istrumen penelitian, (3)
Develop (pengembangan), meliputi
pengembangan media pembelajaran
interaktif pada materi teks prosedur
untuk siswa kelas VII dan validasi
produk oleh beberapa validator yaitu
validator ahli materi, validator ahli
media, dan validator praktisi.
Setelah media pembelajaran
interaktif dinyatakan valid oleh para ahli
dan praktisi, langkah selanjutnya adalah
mengujicobakan media pembelajaran
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 10
interaktif kepada user (pengguna) yaitu
9 siswakelas VII MTs El jasmeen
Malang, (4) Desiminate (penyebaran)
Tahap disseminate meliputi penyebaran
produk pada skala yang lebih luas.
Namun karena keterbatasan biaya dan
waktu pengembangan maka tahap ini
tidak dilaksanakan.
Ketepatan produk
pengembangan ini disimpulkan
berdasarkan hasil penilaian dari
validator. Menurut ahli materi, aspek
produk yang sudah dikembangkan
media pembelajaran interaktif
padamateri teks prosedur untuk siswa
kelas VII 80% dengan kriteria kevali
dan adalah valid tanpa melakukan
revisi,
Menurut ahli media, aspek
produk yang sudah dikembangkan pada
media pembelajaran interaktif pada
materi teks prosedur untuk siswa kelas
VII 88% dengan criteria kevalidan
adalah valid.
Menurut ahli praktisi, aspek
produk yang sudah dikembangkan pada
media pembelajaran interaktif pada
materi teks prosedur untuk siswa kelas
VII 83% dengan kriteriakevalidan
adalahs angat valid. Menurut respon
siswa (user), aspek produk yang sudah
dikembangkan pada media
pembelajaran interaktif pada materi teks
prosedur untuk siswa kelas VII 82%
dengan criteria kevalidan adalah praktis.
Saran
Saran pemanfaatan media
pembelajaran interaktifbagi guru yaitu;
(1) Guru hendaknya menciptakan situasi
pembelajaran yang mampu merangsang
siswa terlibat secara aktif agar media
pembelajaran interaktif dapat digunakan
secara efektif. Pembelajaran mandiri
dapat mendorong siswa bersikap aktif
dalam proses pembelajaran, (2)
perhatian khusus perlu diberikan kepada
siswa yang memiliki kriteria kurang
agar mereka selalu termotivasi untuk
ikut terlibat dalam proses pembelajaran
menggunakan dengan menggunakan
media pembelajaran interaktif.
Bagi siswa pengunaan media
pembelajaran interaktifini dapat
digunakan sebagai sarana belajar
mandiri. Media ini bersifat interaktif
sehingga skor bisa lang-sung diperoleh
apabila mengerjakan latihan soal yang
terdapat pada media pem-belajaran
interaktif. Siswa hendaknya memahami
dengan benar petunjuk petunjuk
penggunaan media pembelajaran
interaktif agar tidak megalami kesulitan
dalam menjalankan aplikasi media pem-
belajaran interaktif.
Saran penyebaran ditujukan
kepada pengembangan selanjutnya dan
guru mata pelajaran bahasa Indonesia.
Peneliti menyarankan untuk melakukan
penelitian hingga pada tahap
penyebaran hal ini dikarenakan Media
pembelajaran interaktif ini belum
melalui tahap penyebaran, media
pembelajaran interaktif dikarenakan
masih menggunakan uji coba terbatas
yang diujicobakan pada kelompok kecil
sebanyak 9 siswa. Sebaiknya bagi
pengembang selanjutnya melakukan
penyebaran media pembelajaran
interaktif pada skala yang lebih luas
sekaligus untuk mengetahui
keefektifannya. Selain itu media
pembelajaran ini dapat digunakan pada
tingkatan sekolah dengan taraf
pendidikan yang sama, yaitu kelas VII
SMP/MTs di sekolah yang berbeda.
Adapun syarat yang harus dipenuhi
apabila menggunakan media
pembelajaran interaktif untuk teks
prosedur ini yaitu, (1) sekolah harus
memiliki fasilitas berupa lab computer
dengan jumlah yang cukup untuk
digunakan satu kelas, (2) pada media
pembelajaran yang di-kembangkan
terdapat kolom yang digunakan siswa
menulis, bagian tersebut dapat diakses
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 11
apabila keluar dari menu fullscreen
dengan menekan tombol esc pada
keyboard.
DAFTAR RUJUKAN
Adobe. 2017. Flash Profesional cs6.
(Online),(https://helpx.adobe.co
m/flash/atv/cs6-tutorials/what-is-
flash-professional-cs6-.html, 2
April 2018).
Asobe. 2018. Adobe Flash Player.
(Online),(https://www.adobe.co
m/products/flashplayer/faq.html,
diakses pada 7 Juli 2018).
Arikunto, 2013. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, Azhar. 2014. Media
Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Pers.Bandung:
Angkasa.
Ariani, Niken dan Haryanto. 2010.
Pembelajaran Multimedia di
Sekolah.Jakarta: Prestasi
Pustakarya.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2013. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kemendikbud. 2017. Bahasa Indonesia.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud. Mistar, Junaidi 2010. Pedoman
Penulisan Tesis. Malang:
Program Pacasarjana Universitas
Islam Malang.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media
dan Sumber Pembelajaran.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sadiman. 2012. Media Pendidikan.
Jakarta:RajaGrafindo Persada.
Setyosari, Punaji 2013. Metode
Penelitian Pengembangan.
Jakarta: Prenada
Media.
Susilana. 2009. Media Pembelajaran,
hakikat Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. Cv
Wacana Prima. Bandung.
Sanjaya, Wina. 2014. Strategi
Pembelajran Beroientasi
Standart Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Sudjana, Nana. 2017. Media
Pengajaran. Bandung. Sinar
Baru Algensindo.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
Pembelajaran: Landasan &
Aplikasinya. Jakarta: Rineka.
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 12
Recommended