View
225
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
21
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI OJT
Oleh : *) Ahmad Nawawi
ABSTRAK
Sumber Daya Manusia adalah faktor sentral dalam suatu organisasi.Apapun
bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan
manusia dan dalam pelaksanaan misinya, dikelola dan diurus oleh manusia.Jadi,
manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan instansi/perusahaan.Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi, sebagai instansi yang mempunyai
fungsi melakukan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat, dituntut kemampuannya
untuk dapat melakukan pendidikan, pengajaran dan pelatihan secara handal dan
professional. Namun demikian permasalahan yang ada saat ini adalah masih adanya
gap kompetensi bagi sumberdaya manusia (pengajar) di Pusdiklat migas terhadap
standar kompetensi yang harus di milikinya, sehingga perlu adanya pengembangan
bagi sumberdaya manusia tersebut. Salah satu cara untuk menjadikan sumberdaya
manusia yang handal adalah dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
melakukan Off the Job Ttraining. Dalam hal ini penulis telah melakukan program Off
theJob Training, di PT. Total E&P Indonesie, Kalimantan Timur. Terdapat 3 (tiga)
manfaat dari pelaksanaan Off the Job Training ini, yaitu; (1) kesempatan untuk
bertukar pengalaman, (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, (3)
Mengetahui secara langsung kesesuaian antara materi pelatihan dengan peralatan
operasional .sehingga dengan melakukan Off the Job Training dilapangan operasional
PT. Total E&P Indonesie ini, kompetensi bagi sumberdaya manusia pusdiklat migas
dapat ditingkatkan.
Kata kunci : OJT, Gap Kompetensi, SDM Handal dan Profesional.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di dalam dunia kerja kita selalu
mendengar istilah pelatihan kerja
(training). Pelatihan kerja banyak
digunakan perusahaan untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM)-nya. Memiliki karyawan yang
berpotensi, tidak menjamin bahwa
karyawan tersebut dapat berhasil
melakukan pekerjaannya. Karyawan
harus mengetahui dan memahami serta
menguasai tugasnya dengan baik
sesuai dengan keinginan perusahaan
sehingga tujuan perusahaan tercapai.
Guna meningkatkan potensi kerja
karyawan maka perusahaan
memerlukan suatu pelatihan kerja bagi
karyawannya.
Pelatihan kerja yang biasa
dikenal dengan pelatihan menurut PP
31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan kerja Nasional adalah
keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan serta
mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos
kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang
dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Bermacam-macam metoda pelatihan
yang dapat digunakan oleh
perusahaan.Salah satu metoda yang
paling popular sejak lama adalah
metoda Off the Job Training (OJT).
22
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
Off the Job Training (OJT)
adalah suatu proses yang terorganisasi
untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan karyawan. Dengan kata
lain OJT merupakan metoda pelatihan
dengan carakaryawan
ditempatkan/ditugaskan dalam kondisi
pekerjaan yang sebenarnya yang
berada diluar tempat kerja/instansinya,
dibawah bimbingan dan pengawasan
dari pegawai yang telah
berpengalaman atau
seorang supervisor.
Metoda OJT sangat cocok untuk
meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan karyawan, sehingga Gap
Competency dapat diketahui, dan
ditindaklanjuti dengan mengisi Gap
Competency tersebut dengan
keterampilan dan pengetahuan.
2. Tujuan
Tujuan yang diinginkan dari
program Off The Job Training ini adalah
a. Mempunyai kesempatan untuk
bertukar pengalaman dengan
karyawan/instruktur PT Total E&P
Indonesie.
b. Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan
c. Mengetahui secara langsung
kesesuaian antara materi, baik teori
maupun praktik yang disajikan
pada pelatihan yang dilaksanakan
di Pusdiklat Migas Cepu, terhadap
peralatan yang dioperasikan
dilapangan PT Total E&P
Indonesie.
3. Kondisi saat ini dan kondisi ideal
Kondisi saat ini :Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi,
sebagai instansi yang mempunyai
fungsi melakukan pendidikan dan
pelatihan bagi masyarakat, dituntut
kemampuannya untuk dapat
melakukan pendidikan, pengajaran dan
pelatihan secara handal dan
professional. Namun demikian
permasalahan yang ada saat ini adalah
masih adanya gap kompetensi bagi
sumberdaya manusia (pengajar) di
Pusdiklat migas terhadap standar
kompetensi yang yang diinginkan oleh
pengguna jasa diklat (Pt Total E&P
Indonesie), sehingga diperlukan
adanya pengembangan bagi
sumberdaya manusia.
Kondisi ideal :Materi yang disajikan,
baik teori maupun praktik dari pusdiklat
migas, sesuai dengan peralatan yang
dioperasikan dilapangan produksi
mereka dan kompetensi yang
diinginkan dari pihak pengguna jasa
diklat terpenuhi.
B. TEORI DASAR
1. Metoda Pelatihan dan
Pengembangan
Kata pelatihan dan
pengembangan sudah sangat sering
kita dengar. Kedua hal ini merupakan
bagian vital dalam sebuah organisasi.
Pelatihan dan pengembangan adalah
dua hal yang berbeda. Pelatihan
(training) adalah serangkaian aktivitas
yang dirancang untuk meningkatkan
keahlian, pengetahuan, pengalaman,
ataupun perubahan sikap seseorang.
Sedangkan pengembangan
(Development) mempunyai ruang
lingkup lebih luas. Pengembangan
merupakan sebagai penyiapan individu
untuk memikul tanggung jawab yang
berbeda atau yang lebih tinggi dalam
organisasi. Pengembangan biasanya
berkaitan dengan peningkatan
kemampuan intelektual atau emosional
untuk melakukan pekerjaan lebih baik.
Terdapat dua macam metoda pelatihan
yaitu on the job dan off the job. Teknik-
teknik dalam on the job lebih sering
digunakan untuk pelatihan. Sedangkan
teknik-teknik dalam off the joblebih
sering digunakan untuk
pengembangan.
23
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
2. Teknik-teknik (metoda) Pelatihan
dan Pengembangan
Program-program pelatihan dan
pengembangan dirancang untuk
meningkatkan perestasi kerja,
mengurangi absensi dan perputaran,
serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada
dua kategori pokok program pelatihan
dan pengembangan sumberdaya
manusia
a. Teknik-teknik presentasi informasi
dan metoda-metoda simulasi (off
the job training)
b. Metoda praktis (on the job training)
Masing-masing kategori
mempunyai sasaran pengajaran sikap
konsep atau pengetahuan dan/atau
keterampilan utama yang berbeda.
Dalam pemilihan teknik tertentu untuk
digunakan pada program pelatihan dan
pengembangan, ada beberapa trade
offs. Ini berarti tidak ada satu teknik
yang selalu baik,metoda tergantung
pada sejauh mana suatu teknik
memenuhi faktor-faktor berikut:
Efektivitas biaya.
Isi program yang dikehendaki
Kelayakan fasilitas-fasilitas
Preferensi dan kemampuan peserta
Preferensi dan kemampuan
instruktur atau pengajar.
Pengertian On The job training dan
off the job training
On the job training adalah suatu
proses yang terorganisasi untuk
meningkatkan keterampilan,
pengetahuan, kebiasaan kerja dan
sikap karyawan. Dengan kata lain on
the job training adalah pelatihan
dengan cara pekerja atau calon pekerja
ditempatkan dalam kondisi pekerjaan
yang sebenarnya, dibawah bimbingan
dan pengawasan dari pegawai yang
telah bepengalaman atau seorang
supervisor.
Off the job training atau
pelatihan di luar kerja adalah pelatihan
yang berlangsung pada waktu
karyawan yang dilatih tidak
melaksanakan pekerjaan rutin/biasa.
3. Ciri-Ciri
a. Off the job training :
Dilaksanakan dalam suatu
ruangan/kelas (diluar tempat
kerja) atau dilaksanakan pada
lokasi terpisah dengan tempat
kerja.
Dilaksanakan pada karyawan
yang bekerja tetap untuk
mengembangkan diri dan
pengembangan karir.
Dipergunakan apabila banyak
pekerja yang harus dilatih dengan
cepat seperti halnya dalam
penguasaan pekerjaan
Pengetahuan/keterampilan
berupa konsep
Dilaksakansecara kelompok
Biaya relatif besar
b. On the job training :
Dilaksanakan di tempat kerja
Dilaksanakan pada setiap
karyawan baru pindah kebagian
lain (mutasi), yang berganti tugas
dan tanggung jawabnya,
karyawan yang menunjukkan
prestasi kurang baik dalam
pekerjaannya.
Dilaksanakan untuk memberikan
kecakapan yang diperlukan
dalam pekerjaan tertentu sesuai
dengan tuntutan kemampuan
bagi pekerjaan tersebut sebagai
alat untuk menaikkan jabatan.
Pengetahuan/keterampilan
berupa pengalaman (praktik
langsung)
Dilaksanakan secara individual
Biaya relatif kecil
4. Persamaan On the Job Training
dan Off the Job Training
Dilakukan untuk
mengembangkan kemampuan
karyawan agar memiliki
24
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
kecakapan yang menunjang
pekerjaannya
Dilakukan untuk meningkatkan
kinerja/prestise serta
meningkatkan kinerja suatu
perusahaan
Dilakukan oleh instansi atau
perusahaan
5. Perbedaan On The Job Training
dan Off The Job Training
Sasaran On the job training
dilakukan secara individual
sedangkan off the job training
dilakukan secara kelompok
On the job training dilakukan di
tempat kerja sedangkan Offthe
job training dilakukan pada lokasi
terpisah dengan tempat kerja
Pada on the job training berupa
pengalaman langsung(praktik),
sedangkan off the job training
berupa pengetahuan/
keterampilan yang diperoleh
berupa konsep.
C. PELAKSANAAN OFF THE JOB
TRAINING DI PT. TOTAL E&P
INDONESIE
1. Gambaran Umum PT. Total E&P
Indonesie
Total adalah perusahaan
internasional yang bergerak dalam
bidang operasi energi dan manufaktur
kimia, terutama dalam bidang industri
minyak dan gas. Total yang dulunya
dikenal dengan nama Campaigne
Francaise du Petrole (CFP) telah
beroperasi di Indonesia sejak
pertengahan tahun 1968 dibawah
Production Sharing Contract (PSC)
dengan perusahaan minyak dan gas
milik pemerintah, Pertamina. Eksplorasi
pertama pada tahun yang sama adalah
eksplorasi lapangan minyak Muara
Tebo di Jambi tetapi eksplorasi ini tidak
membuahkan hasil.
Di tahun 1971, Total
berkolaborasi dengan Inpex untuk
memulai ekplorasi di blok Mahakam di
Kalimantan timur, yang nantinya akan
menjadi produsen minyak dan gas
paling produktif di Indonesia yang
membawa Total menjadi produsen gas
terbesar di Indonesia. Di Kalimantan
timur sendiri, Total memproduksi
sekitar 80% dari seluruh produksi gas
yang akan dikirim ke Bontang. Karena
telah beroperasi di Indonesia selama
hampir 45 tahun, Total telah menjadi
salah satu bagian dari eksplorasi dan
produksi migas Indonesia. Total telah
menjaga hubungan baik dengan
pemerintah Indonesia dengan
berdasarkan kepentingan bersama
untuk menyediakan energi fosil bagi
masyarakat Indonesia.
Selama pengoperasianya,
khususnya di delta Mahakam, Total
telah menemukan beberapa lapangan
minyak dan gas. Dimulai dari lapangan
minyak lepas pantai Bekapai pada
tahun 1972, diikuti dengan penemuan
lapangan minyak Handil dan Tambora
tahun 1983, dan penemuan lapangan
gas Sisi/Nubi di akhir 1986. Di tahun
1976, didirikan terminal loading area
dan penyimpanan minyak di Senipah.
Selanjutnya pada tahun 1982, Total
membuat perjanjian dengan Pertamina
untuk mendistribusikan gas alam dan
melakukan pengiriman gas pertama ke
Bontang pada tahun yang sama.
Sampai dengan tahun 2008 lapangan
minyak dan gas yang telah ditemukan
telah memproduksi minyak dan gas.
Untuk memberikan bekal
pengetahuan dan keterampilan
khususnya bagi karyawan baru, serta
untuk pengembangan sumber daya
manusia pada karyawan PT. Total E&P
Indonesie.Pihak PT. Total E&P
Indonesie, memberikan keparcayaan
pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
25
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat
Migas) Cepu.
Sebagai langkah sinkronisasi
antara kurikulum dan silabi (materi ajar)
dengan peralatan yang dioperasikan
dilapangan PT. Total E&P Indonesie,
serta untuk menambah
pengetahuan/wawasan bagi pegawai
Pusdiklat Migas yang akan
menyampaikan materi pada diklat
Operator and Technician Training
Program angkatan IV, maka Off the Job
Training ini sangat perlu dilaksanakan.
2. Kegiaatan Off the Job Training
Dalam melakukan Off the Job
Training ini, ada 2 pengamatan yang
menjadi fokus perhatian, yaitu terhadap
peralatan listrik yang dioperasikan dan
terhadap modul atau bahan ajar yang
dipakai untuk pelatihan in house
training bagi karyawan baru mereka.
a. Pengoperasian peralatan listrik.
Untuk menunjang
operasionalnya, PT Total E&P
Indonesie megoperasikan beberapa
peralatan listrik, dan sebagian dari
peralatan ini telah disampaikan pada
saat calon karyawan Total
melaksanakan diklat di pusdiklat migas,
baik teori dan praktik, namun ada juga
beberapa peralatan yang tidak dimilki
oleh pusdiklat migas, sehinga belum
tersampaiakan, berikut peralatan yang
jadi focus pengamatan :
Power Generator
Dalam penyediaan sumber
energy, PT. Total E&P Indonesie
dioperasikan beberapa unit turbo
generator.
Turbo Generator di SPS Area
Dengan data sebagai berikut;
Fabricated : IDEAL ELECTRIC COMPANY
MANSFIELD, OHIO. USA
BRUSHLESS AC GENERATOR
S/N : 981001-02. FRAME : 21520-57
kW : 10.000 kVA : 12.500 V : 5500
RPM : 1500 Amp : 1312 PH : 3
Wire : 6 Hz : 50 Duty : cont.
PF : 0.80 Ins.Cl : F T.Rise : 80o C
Ambient Temperature : 40o C
BRUSHLESS EXCITER
FRAME : BE - 14 - 3 Type : FRBA Kw : 35
DC VOLT : 250 DC AMPS : 140 ins.Cl. :F
FLO VOLT : 125 FLO AMPS : 6.6
Temp. rise : 60 o C
Rectifier Quantity : 3 No : 230471 - A01PA
Quantity : 3 No : 230471 - A01PB
ENCL. : SOLAR P/N : 1010946-53231-1
WEIGHT LBS : 77190 ROTOR : 21540
PRESSURE LUBRICATED BEARING
OIL PRESSURE : 35 PSI
FLOW RATE : 2.4 GPM PER BEARING
OIL VISCOCITY : 150 SSU 100O F
S/N : 981001 – 2
SOLAR TURBIN INC.
P/N: 1010946– 53231
Generator yang dioperasikan di
PT Total, pada dasarnya sama dengan
generator yang dioperasikan di
pusdklat migas, namun penggerak
generator yang digunakan berbeda
dengan pengerarak generator pusdiklat
migas yaitu disesel engine, sementara
PT Total mengguanakan turbin.
Protective Device Power Generator :
Sebagai proteksi dari turbo
generator ini dioperasikan 1 unit
peralatan proteksi SEPAM 2000, yang
dapat mendeteksi beberapa gangguan,
yaitu ; Phase Overcurrent, Earth Fault,
Breaker Failure, Negative Sequence
Current, Thermal Overload, Machine
Differential, Directional Earth Fault,
Active Over Power, Reactive Over
26
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
Power, Field Loss, Pole Slip, Over
Speed, Voltage Retrained Overcurrent,
Under Impedance, Inadvertant
Energization, Third Harmonic
Undervolt, Over Fluxing, Positive
Sequence Undervoltage, Overvoltage,
Neutral Voltage Displacement,
Negative Sequence Over Voltage, Over
Frequency, Under Frequency Dan
Temperature Monitoring.
Alat proteksi ini tidak dimiliki
oleh pusdiklat migas, yang hanya
menggunakan proteksi konvensional
sebagai proteksi pada system
pembangitnya (diesel engine
generator). Disamping turbo generator,
juga dioperasikan juga CCVT (circle
closedvapour turbine) dan
THEG(thermal Electric Generator).
CCVT adalah suatu pembangkit energy
listrik dengan memanfaatkan uap air
hasil pembakaran cairan liquid trichloro
benzene untuk mengerakkan turbin
generator, seperti gambar dibawah.
Generator CCVT
Sedangkan THEG adalah suatu
alat yang menghasilkan daya listrik
melalui konversi dari energi panas ke
energi listrik. Prinsip kerja THEG sama
dengan prinsip kerja pada
thermocouple yakni alat yang terbuat
dari dua unsur logam yang berbeda
yang dikumpulkan menjadi satu,
apabila dua logam ini dipanaskan,
maka pada kedua ujungnya (bagian
yang dingin) akan timbul tegangan.
Dibawah adalah bentuk phisik dari
THEG.
Generator THEG
Kedua jenis generator CCVT dan
THEG ini tidak dimiliki oleh pusdiklat
migas.
Power Transformer
Untuk menyalurkan tenaga
listrik dari power generator ke beban
perlu melalui unit transformer, ini
berfungsi untuk menurunkan tegangan
sesuai kebutuhan pada beban,
transformer yang dioperasikan di PT.
Total E&P Indonesie, seperti gambar
dibawah ;
Distribution Power Transformer
27
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
Data Spesifikasi
UNINDO
STANDARD IEC 76 / SPLN - 50
Transformer 3 phase 50 hz
No: 71247 Year 98
Rated Power Primary 2500 KVA
Secondary 2500 KVA
Vector Group DYn 11
1 577.5
2 5637.5
Rated Voltage 3 5500 422.0
4 5362.5
5 5225.0
Rated Current 262.4 A 3420.3A
Impedance Voltage/ Teg Hub-Singkat= 7%
Cooling Onan Type off oil ESSO – 80
Temp Rise 60 0 C ( OIL )
65 0 C ( winding )
Insulation Level 60 kv
Total Weight 5310 kg
Oil Weight 1285 kg
MADE IN INDONESIA
Protective Device Power
Transformer :
SEPAM 2000 ;Phase Overcurrent,
Earth Fault, Thermal Overload, dan
Unbalance.
DGPT 2 ; DischargeOff Gas,
Presure dan Temperature.
Transformator yang
dioperasikan PT Total tidak beda
dengan yang ada di Pusdiklat Migas
hanya system proteksinya yang
berbeda.
Electrical Motor
Sebagai penggerak dari
kompresor, pompa dan lain-lain
dioperasikan electric motor. Jenis
electric motornya adalah SCIM(squirrel
cake induction motor), motor jenis ini
juga diopersikan/dipakai di pusdiklat
migas, system proteksi Pt Total sedikit
lebih baik dari Pusdiklat Migas,
Pusdiklat Migas masih mengunakan
system konvensional, contoh salah
motor yang dioperasikan seperti
gambar dibawah.
SCIM penggerak kompresor
Data Spesifikasi :
MARK : ABB Industrie
AC MACHINES 77430 Champagne / Seine
Induction Motor Squirrel Cage Motor
Type : TXCC 560 LD 04 B3 PL-BR-n4
Enclosure: Ex "Na" II T:3 200 IP: 55
Motor S/N: 352473 KW:1900 Phase: 3
Duty: S1 HZ: 50 Cos q: 0.91
Conection:"STAR", 5500 Volt, I: 228.3A
ST/FLT: 0.5, RPM: 1487, SC/FLC: 4.5
Made in FRANCE.
Protective Device Electric Motor :
Sepam 2000 ; Phase Overcurrent ,
Earth Fault, Thermal Overload, Phase
Overcurrent, negative Sequence
Current, Excessive Starting Time &
Locked Rotor, dan Start Per Hour
UPS dan Battery System
Sebagai backup power terhadap
beban-beban kritis bilamana terjadi
blackout pada power system,
dioperasikan UPS dan Battery
System.Pusdiklat migas juga
mengoperasikan UPS dan Bettery
system, hanya kapasitas dan
produknya yang berbeda.
28
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
UPS dan Battery Charger
Data Spesifikasi :
TYPE : DOUBLE TPR 220V 150A
H20L
CODE : A7180 - 010 PG1
DATE : ########
POWER SUPPLY : 400 V 71A 3PH
AC 50HZ
USE : 220V 150A DC
BATT : 183 VO80
Power Cable
Untuk menyalurkan system
tenaga listrik ke beban-beban
diperkukan suatu penghantar, ada dua
jenis penghantar atau power cable
yang di gunakan di PT. Total E&P
Indonesie, yaitu underground cable dan
submarine cable, contoh underground
cableseperti pada gambar dibawah;
Data Spesifikasi cable underground:
Power cable jenis underground
sama seperti yang dipakai pusdiklat
migas akan tetapi sub-marine cable
tidak dimiliki oleh pusdiklat migas.
Lightning Protection
Sebagai proteksi terhadap petir,
PT. Total E&P Indonesie menggunakan
system proteksi petir seperti terlihat
pada gambar dibawah
Jenis-jenis grounding yang dipasang
PT. Total E&P Indonesie
Jenis proteksi terhadap petir
yang digunakan Pt Total sama dengan
yang digunakan pusdiklat migas, hanya
jenis elektrodanya yang berbeda, di
pusdiklat migas menggunakan
elektroda jenis batang tembaga.
Cathodic Protection
Untuk menahan laju korosi pada pipa-
pipa dan tangki di Pt Total digunakan 2
jenis system proteksi kathodik, yaitu ;
pipa dan tangki pada SPS
menggunakan system impressed
current cathodic protection dan pipa
penyalur gas ke Pt Badak
menggunakan sacrificial anode
29
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
cathodic protection, schematic gambar
proteksi kathodik seperti gambar
dibawah ;
Sacrifical anode pada pipa
Impressed current pada tangki
Teori yang disajikan pada diklat calon
karyawan Pt Total di pusdikat
migastelah sesuai degan system yang
dipakai di Pt Total E&P Indonesie.
b. Bahan ajar
Calon karyawan Pt Total setelah
selesai diklat di pusdiklat migas, juga
mendapat materi pelatihan di Pt Total
(in house training), sehingga Pt Total
juga memiliki bahan ajar, bahan ajar
yang dimiliki Pt Total lebih lengkap,
dilihat dari jeenis mata diklatnya dan
dirasa lebih standar dilihat dari segi isi
dan formatnya, sebagai contoh
dibawah terlihat perbedaan bahan ajar
dari pusdiklat migas dan Pt Total
Indonesie.
Daftar isi dan format bahan ajar
pusdiklat migas
Dari gambar diatas dapat dilihat
isi bahan ajar dan format bahan ajar
versi pusdiklat migas.
30
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
Daftar isi dan format bahan ajar Pt
Total
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Pelatihan dan pengembangan
adalah dua hal yang berbeda. Pelatihan
(training) adalah serangkaian aktivitas
yang dirancang untuk meningkatkan
keahlian, pengetahuan, pengalaman,
ataupun perubahan sikap seseorang.
Sedangkan pengembangan
(development) mempunyai ruang
lingkup lebih luas.
Off the job training adalah
metoda pelatihan dengan
menggunakan situasi di luar pekerjaan.
Umumnya digunakan apabila target
yang perlu dicapai banyak. Dengan
telah dilakukannya Off the Job Training,
dapat diketahui bahwa masih adanya
kekurang sesuaian antara materi yang
disajikan pada diklat yang dilaksanakan
di pusdiklat migas dengan peralatan
yang dioperasikan di Pt Total dan
bahan ajar yang dimiliki oleh Pt Total
lebih baik dari bahan ajar pusdiklat
migas.Disamping itu dengan
melakukan Off the Job Training ini
sumber daya manusia (pengajar)
pusdiklat migas, mempunyai
kesempatan untuk bertukar
pengalaman dengan karyawan/
instruktur PT Total E&P Indonesie,
meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan (kompetensi), sehingga
kompetensi yang diinginkan dari pihak
pengguna jasa diklat dapat terpenuhi.
2. Saran
Seperti telah diuaraikan diatas,
bahwa terdapat beberapa peralatan
lisrik yang dioperasikan di Pt Total E&P
Indonesie, seperti ;CCVT, THEG,
protective device pada generator,
electric motor, transformator, yang tidak
dimiliki pusdiklat migas dan secara teori
maupun praktikpun belum disajikan
saat calon karyawan PT. Total
menjalani diklat di pusdiklat migas,
31
FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2
untuk itu disarankan agar sumber daya
manusia (pengajar) pusdiklat migas
diberikan kesempatan diklat tentang
peralatan tersebut.
Bahan ajar yang dimiliki Pt Total
E&P Indonesia, lebih lengkap dan lebih
terstandar formatnya, ada baiknya
pusdiklat migas memperbaiki bahan
ajarnya baik dari isi (content) maupun
standarnya formatnya, dengan
mengacu bahan ajar Pt Total E&P
Indonesie.
DAFTAR PUSTAKA
1. Manullang,M,Drs. 1984. Management Personalia. Jakarta Timur: Balai Aksara
2. Sastrohadiwiryo, B. Siswanto.2001.Manajemen Tenaga
KerjaIndonesia.Jakarta:Bumi Aksara.
3. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber daya manusia. Yogyakarta
4. Drs. Noor Muhammad (Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
UMMagelang)
5. http://jurnal-sdm.blogspot.com.
6. Herawati, Popon (2008), Modul 9: Pelatihan & Pengembangan, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar – UMB. Diakses dari
http://kk.mercubuana.ac.id/files/31004-9-564085135657.pdf
7. Stocks, J.T. (2000), Introduction to Single Subject Design. Diakses dari
https://www.msu.edu/user/sw/ssd/issd10d.htm
8. Raja Presentasi (1985) Meningkatkan Efektivitas Training [WWW] rajapresentasi.
9. Rachmawati, Ike Kusdiyah, Hj., SE, MM. (2007) manajemen sumber daya manusia.
Yogyakarta : Penerbit ANDI.
10. Train To Gain (2005) How to Evaluate Individual Training and Development.
11. Sari, Kumala (2007) Jurus Jitu Evaluasi Pelatihan.
(http://www.portalhr.com/komunitas/opini/jurus-jitu-evaluasi-pelatihan/)
12. Junita.2012.Evaluasi Pelatihan, (http://langkahkecil-
junita.blogspot.com/2012/01/evaluasi-pelatihan.html)
13. Dokumen PT Total E&P Indonesie.
*) Widyaiswara Muda Pusdiklat Migas
Recommended