View
9
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Halaman 1 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
P U T U S A N
Nomor: 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Jember yang mengadili perkara perdata pada tingkat
pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan
antara :
PT. Dafam Hotel Management, berkedudukan di Menara Suara Merdeka
Lantai 11 Jalan Pandanaran No.30 Kota Semarang, Pekunden,
Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, dalam hal ini
memberikan kuasa kepada Imam Hidayat, SH.MH, Dkk, pekerjaan
Advokat dan Konsultan Hukum berkantor di Law Firm Imam Hidayat &
Partners, beralamat di “Red Building” Jalan Ahmad Yani Utara No.33A
Kota Malang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
No.017/IH&P/SKK/XI/2020 tertanggal 10 November 2020, sebagai -------
--------------------------------------------------------------------- PENGGUGAT ;
Lawan:
PT. Griya Artha Langgeng Semesta, bertempat tinggal di Ruko Meruya
Plaza 2 Blok B No.16, Taman Meruya Ilir, Jakarta Barat, Meruya Utara,
Kembangan, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta, dalam hal ini memberikan
kuasa kepada Dr. H. Ahmad Muliadi, SH.MH, Dkk, pekerjaan Advokat
pada Law Office MULIADI & PARTNERS, berkedudukan di Jl.Tebet
Timur Dalam IIIC No. 2, Kotamadya Jakarta Selatan, Propinsi DKI
Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 05 Januari 2021
sebagai ------------------------------------------------------------- TERGUGAT ;
Pengadilan Negeri tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 20
November 2020 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Jember pada tanggal 7 Desember 2020 dalam Register Nomor
125/Pdt.G/2020/PN Jmr, telah mengajukan gugatan sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat adalah Perusahaan yang berbadan hukum yang bergerak
dibidang jasa tidak terbatas pada konsultasi bidang perhotelah dan jasa
pengelolaan hotel yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang
Halaman 2 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
manajemen dan pengelolaan hotel serta merupakan pemilik dan atau
pemegang hak atas merek – merek hotel yang terdaftar atas nama
PT.DAFAM HOTEL MANAGEMENT diseluruh Indonesia ;
2. Bahwa sedangkan Tergugat adalah pemilik modal dan atau investor yang
bermaksud untuk mendirikan dan atau membangun hotel lengkap dengan
fasilitasnya sesuai standar hotel berbintang sebagaimana yang ditetapkan
oleh Lembaga Sertifikasi Usaha yang beralamat Jenderal Gatot Subroto
No.47 Jember, Jawa Timur ;
3. Bahwa pada tanggal 7 Januari 2015 bertempat di Jakarta antara Penggugat
dengan Tergugat bersepakat melakukan kerjasama untuk Pembanguna dan
Pengelolaan Hotel yang terletak di Jember yang kemudian dituangkan ke
dalam Nota Kesepahaman Oleh dan Antara PT. GRIYA ARTHA LANGGENG
SEMESTA (Tergugat) dengan PT. DAFAM HOTEL MANAGEMENT
(Penggugat) ;
4. Bahwa Nota Kesepahaman Oleh dan Antara PT. DAFAM HOTEL
MANAGEMENT (Penggugat) dengan PT. GRIYA ARTHA LANGGENG
SEMESTA (Tergugat) dibuat untuk melakukan kerjasama saling
menguntungkan dalam pembangunan dan pengelolaan Hotel milik Tergugat
yang terletak di Jalan Jendra Gatot Subroto No. 47 Jember, Jawa Timur dan
nantinya hotel tersebut diberi nama HOTEL DAFAM LOTUS JEMBER ;
5. Bahwa untuk menindaklanjuti Nota Kesepahaman yang dibuat oleh
Penggugat dengan Tergugat pada tanggal 7 Januari 2015 tersebut,
kemudian Penggugat dengan Tergugat membuat Perjanjian yang dituangkan
dalam PERJANJIAN PENGELOLAAN HOTEL Nomor : 003/MA/DHM/
GALS/VII/2016 Tertanggal 11 Juli 2016 antara PT. GRIYA ARTHA
LANGGENG SEMESTA (Tergugat) dengan PT. DAFAM HOTEL
MANAGEMENT (Penggugat) dengan nilai Technical Assistant Fee sebesar
Rp. 450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) ;
6. Bahwa ditengah perjalanan Tergugant meminta tolong kepada Penggugat
untuk dapat mengubah nilai Techincal Assistant Fee yang awalnya disepakati
sebesar Rp. 450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) diubah
menjadi Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) dengan alasan
dari Tergugat agar nilai tersebut dapat diajukan untuk peminjaman di Bank ;
7. Bahwa atas permohonan dari Tergugat tersebut maka Penggugat menyetujui
untuk mengubah nilai Techincal Assistant Fee yang kemudian Penggugat
dengan Tergugat bersepakat untuk merubah Techincal Assistant Fee dari
Rp.450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) menjadi
Rp.750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) yang kesepakatan itu
dibuat dan dituangkan kedalam Perubahan Ke – 2 PERJANJIAN
PENGELOLAAN HOTEL Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal
Halaman 3 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
11 Juli 2016 antara PT. GRIYA ARTHA LANGGENG SEMESTA (Tergugat)
dengan PT. DAFAM HOTEL MANAGEMENT (Penggugat) dengan Nomor
Perjanjian dan tanggal Perjanjian dibuat sama dengan Perjanjian yang dibuat
Pertama ;
8. Bahwa kemudian setelah adanya Perubahan Perjanjian tersebut maka
merujuk pada Pasal 3 dan Pasal 4 PERJANJIAN PENGELOLAAN HOTEL
Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal 11 Juli 2016 ruang lingkup
Peranjian itu mengenai Kerjasama dalam rangkan Perencanaan,
Pembangunan, Pembukaan dan Pengelolaan Hotel yang terletak di Jalan
Gatot Subroto No. 47 Jember, Jawa Timur dengan merek hotel adalah
HOTEL DAFAM LOTUS JEMBER dengan Jangka Waktu yang disepakati
selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak Pembukaan Hotel secara resmi
(grand opening) ;
9. Bahwa oleh karena Penggugat telah melakukan kewajibannya yaitu
peletakan batu pertama (ground breaking) serta dana pinjaman pada bank
yang telah cair maka merujuk Pasal 13 ayat (1) point a Perubahan Ke – 2
PERJANJIAN PENGELOLAAN HOTEL Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/
2016 Tertanggal 11 Juli 2016, mengenai Technical Assistant Fee sebesar
Rp.750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) maka Penggugat berhak
atas termin pembayaran pertama sebesar Rp. 150.000.000 (seratus lima
puluh juta rupiah) dan termin kedua pada saat Ground Breaking sebesar
Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), termin ketiga pada saat Topping Off
sebesar Rp.200.000.000 (dua ratus juta) dan termin keempat saat Soft
Opening/Grand Opening sebesar Rp. 200.000.000 (dua ratus juta) sehingga
total keseluruhan sebesar Rp.750.000.000,- (tiga ratus lima pulug juta
rupiah);
10. Bahwa kemudian atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh Penggugat yaitu
melakukan peletakkan batu pertama (ground breaking) tersebut maka
sesuai dengan Point 9 diatas, Penggugat melakukan tagihan pertama pada
tanggal 12 Agustus 2016 kepada Tergugat dengan mengeluarkan Invoice
Nomor : TEC 089 atas pekerjaan yang telah dilakukan sebesar
Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) atas Invoice Nomor : TEC 089
tersebut, pada tanggal 13 April 2017 Tergugat melakukan pembayaran
kepada Penggugat ;
11. Bahwa selanjutnya pada tanggal 23 Mei 2017, Penggugat melakukan
tagihan kepada Tergugat mengenai pembayaran Technical Assistant Fee
dengan mengeluarkan Invoice Nomor : TEC 100 sebesar Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah), akan tetapi hingga sampai saat gugatan ini diajukan
Tergugat masih belum melakukan Pembayaran atas tagihan ke – 2 dari
Penggugat untuk itu sudah sangat tepat mohon kiranya Majelis Hakim
Halaman 4 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Pemeriksa Perkara a quo untuk menerima dan mengabulkan Gugatan
Penggugat oleh karena Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi
(ingkar janji) terhadap Penggugat ;
12. Bahwa selanjutnya pada 31 Oktober 2017, Penggugat melakukan tagihan
kepada Tergugat mengenai pembayaran Technical Assistant Fee dengan
mengeluarkan Invoice Nomor : TEC 104 sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus
juta rupiah), akan tetapi hingga sampai saat gugatan ini diajukan Tergugat
masih belum melakukan pembayaran atas tagihan Ke – 3 dari Penggugat
untuk itu sudah sangat tepatmohon kiranya Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara a quo untuk menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat oleh
karena Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi (ingkar janji)
terhadap Penggugat ;
13. Bahwa pada tanggal 16 November 2017 pembangunan hotel DAFAM
LOTUS JEMBER telah selesai pada saat dilakukan soft opening hotel
DAFAM LOTUS JEMBER, Tergugat juga hadir dan ikut bersama – sama
dengan Penggugat melakukan soft openinghotel DAFAM LOTUS JEMBER ;
14. Bahwa kemudian pada tanggal 19 April 2018, Penggugat melakukan
tagihan kepada Tergugat mengenai pembayaran Technical Assistant Fee
dengan mengeluarkan Invoice Nomor : TEC 110 sebesar Rp. 150.000.000
(seratus lima puluh juta), akan tetapi hingga soft opening sampai hotel
DAFAM LOTUS JEMBER telah beroperasi penuh dan sampai gugatan in
diajukan Tergugat masih belum melakukan pembayaran atas tagihan –
tagihan yang diajukan oleh Penggugat sehingga total Pembayaran yang
belum terbayarkan oleh Tergugat adalah total yang tertagih
Rp.350.000.000,- sedangkan yang tidak tertagih sejumlah Rp.300.000.000,-
sehingga total keseluruhan hutang Tergugat adalah sejumlah
Rp.650.000.000,- (enam ratus lima puluh juta rupiah) untuk itu sudah sangat
tepatmohon kiranya Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk
menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat oleh karena Tergugat
telah melakukan perbuatan wanprestasi (ingakar janji) terhadap Penggugat ;
15. Bahwa setelah hotel DAFAM LOTUS JEMBER beroperasi penuh dan
Penggugat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengelolah
hotel DAFAM LOTUS JEMBER maka Penggugat berhak memperoleh
Imbalan Jasa yang disebut sebagai Management Fee didasarkan pada
Perubahan Ke – 2 PERJANJIAN PENGELOLAAN HOTEL Nomor : 003/MA/
DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal 11 Juli 2016 dalam Pasal 13 ayat (1) huruf
(b), (c) dan (d) yang menyatakan : (b). Base Fee, sebesar 2,5 % (dua koma
lima persen) perbulan dihitung dari Total Hotel Revenue (pendapatan hotel
total), (c). Incentive Fee, perbulan ditetapkan berikut 6% flat (enam persen)
apabila GOP ≥ 30% dari total pencapaian GOP, (d). Sales and Marketing
Halaman 5 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Fee sebesar 1% (satu persen) perbulan dihitung dari Room Revenue
(pendapat operasional total) ;
16. Bahwa oleh karena hotel DAFAM LOTUS JEMBER telah beroperasi penuh
dan berjalan dengan baik dan setiap bulannya menghasilkan dan atau
memperoleh keuntungan maka kemudian Penggugat mengajukan tagihan
Management Fee kepada Tergugat dengan mengeluarkan proforma invoice
(invoice sementara) akan tetapi dari tagihan pertama di bulan Desember
2017 sampai Desemebr 2018 dan hingga gugatan ini diajukan Tergugat
sama sekali belum melakukan kewajibannya dalam membayar Management
Fee yang telah disepakati dalam Perubahan Ke – 2 PERJANJIAN
PENGELOLAAN HOTEL Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal
11 Juli 2016 dalam Pasal 13 ayat (1) huruf (b), (c) dan (d) kepada
Penggugat untuk itu sudah sangat tepat mohon kiranya Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara a quo untuk menerima dan mengabulkan Gugatan
Penggugat oleh karena Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi
(ingakar janji) terhadap Penggugat;
17. Bahwa adapun rincian – rincian tagihan Management Fee + Non
Management Fee yang belum dibayarkan oleh Tergugat kepada Penggugat
sejak bulan Desember 2017 hingga Desember 2018 sebagai berikut :
I. MANAGEMENT FEE :
Proforma Invoice Nomor : 940 P, Tertanggal 28 Desember 2017 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 29.263.206,29
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 6.691.800,33
Incentive Fee sebesar 6% Rp. 25.813.620,28 +
Total Rp. 61.768.626,90
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 6.176.862,69 +
Sub Total Rp. 67.945.489,59
Proforma Invoice Nomor : 963 P, Tertanggal 29 Januari 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 21.538.350,40
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 4.870.769,24
Incentive Fee sebesar 0% Rp. --------- +
Total Rp. 26.409.119,64
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 2.640.911,96 +
Sub Total Rp. 29.050.031,60
Proforma Invoice Nomor : 985 P, Tertanggal 27 Februari 2018 :
Base Fee sebesar 2,5 Rp. 24.194.588,83
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 5.471.475,71
Incentive Fee sebesar 4% Rp. 25.535.188,21 +
Total Rp. 55.201.252,75
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 5.520.125 +
Halaman 6 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Sub Total Rp. 60.721.377,75
Proforma Invoice Nomor : 1007 P, Tertanggal 29 Maret 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 26.176.163,88
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 6.920.374,77
Incentive Fee sebesar 6% Rp. 28.695.437,74 +
Total Rp. 61.791.976,39
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 6.179.197 +
Sub Total Rp. 67.971.173,39
Proforma Invoice Nomor : 1030 P, Tertanggal 27 April 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 33.099.492,85
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 8.736.986,7
Incentive Fee sebesar 6% Rp. 34.691.996,86 +
Total Rp. 76.528.476,41
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 7.652.847 +
Sub Total Rp. 84.181.323,41
Proforma Invoice Nomor : 1053 P, Tertanggal 30 Mei 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 29.915.907,46
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 6.656.300,39
Incentive Fee sebesar 6% Rp. 27.284.885,37 +
Total Rp. 63.857.093,22
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 6.385.709 +
Sub Total Rp. 70.242.802,22
Proforma Invoice Nomor : 1076 P, Tertanggal 28 Juni 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 28.473.943,91
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 7.464.622,22
Incentive Fee sebesar 6% Rp. ---------- +
Total Rp. 35.938.566,13
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 3.593.856 +
Sub Total Rp. 39.532.422,13
Proforma Invoice Nomor : 1093 P, Tertanggal 30 Juli 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 37.482.533,07
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 9.739.491,12
Incentive Fee sebesar 6% Rp. 37.507.486,98 +
Total Rp. 84.729.511,17
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 8.472.951 +
Sub Total Rp. 93.202.462,17
Proforma Invoice Nomor : 1114 P, Tertanggal 30 Agustus 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 36.214.014,95
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 9.632.615,79
Incentive Fee sebesar 6% Rp. 39.628.873,98 +
Halaman 7 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Total Rp. 85.475.504,72
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 8.547.550 +
Sub Total Rp. 94.023.054,72
Proforma Invoice Nomor : 1136 P, Tertanggal 27 September 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 36.519.930,99
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 8.718.504,28
Incentive Fee sebesar 6% Rp. 33.371.359,86 +
Total Rp. 78.609.795,13
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 7.860.979 +
Sub Total Rp. 86.470.774,13
Proforma Invoice Nomor : 1162 P, Tertanggal 30 Oktober 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 33.094.754,92
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 8.673.796,4
Incentive Fee sebesar 6% Rp. 30.494.416,87 +
Total Rp. 72.262.968,19
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 7.226.296 +
Sub Total Rp. 79.489.264,19
Proforma Invoice Nomor : 1185 P, Tertanggal 29 November 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 32.846.612
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 8.202.018
Incentive Fee sebesar 6% Rp. 28.525.386 +
Total Rp. 69.574.016
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 6.957.401 +
Sub Total Rp. 76.531.417
Proforma Invoice Nomor : 1208 P, Tertanggal 29 Desember 2018 :
Base Fee sebesar 2,5% Rp. 40.817.222
Sales & Marketing Fee sebesar 1% Rp. 10.108.992
Incentive Fee sebesar 6% Rp. 40.965.997 +
Total Rp. 91.892.211
VAT (Value Added Tax) 10% Rp. 8.472.951 +
Sub Total Rp. 101.081.432,00
Grand Total Rp. 950.443.024,30
II. NON MANAGEMENT FEE :
Subscription Channel Management Des 2019 Rp. 1.284.562,80
Fee Booking Engine November 2019 Rp. 115.622,00
Zimbra Email Service Januari 2020 Rp. 1.729.200,00
Subscription Channel Management Jan 2020 Rp. 1.287.212,40
Zimbra Email Service Februari 2020 Rp. 1.729.200,00
Subscription Channel Management Feb 2020 Rp. 1.249.393,50
Halaman 8 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
dan PMS Interface Feb 2020
Fee Booking Engine Service Januari 2020 Rp. 258.772,00
Zimbra Email Service Maret 2020 Rp. 1.729.200,00
Zimbra Email Service April 2020 Rp. 1.729.200,00
Subscription Channel Management Maret 2020 Rp. 1.296.530,10
dan PMS interface Maret 2020
Fee Booking Engine Februari 2020 Rp. 526.450,00
Fee Booking Engine Maret 2020 Rp. 102.385,00
Subscription Channel Management Mei 2020 Rp. 1.477.170,00
dan PMS Interface Mei 2020
Zimbra Email Service Mei 2020 Rp. 1.729.200,00 +
Total Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Sehingga total keseluruhanyang merupakan HAK dari Penggugat yang
belum dibayarkan oleh Tergugat sampai dengan saat ini adalah sejumlah :
Rp. 950.443.024,30 + Rp. 16.244.097,80 = Rp. 966.687.122,10 (sembilan
ratus enam puluh enam juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu seratus
dua puluh dua koma sepuluh rupiah) untuk itu sudah sangat tepat mohon
kiranya Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk menerima dan
mengabulkan Gugatan Penggugat oleh karena Tergugat telah melakukan
perbuatan wanprestasi (ingakar janji) terhadap Penggugat ;
18. Bahwa merujuk pada Pasal 9 angka (10) Perubahan Ke – 2 PERJANJIAN
PENGELOLAAN HOTEL Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal
11 Juli 2016yang menyatakan “Pihak Pertama wajib membayar imbalan
jasa atas kinerja Pihak Kedua selambat – lambatnya 15 (lima belas) hari
sejak tanggal invoice tagihan dari Pihak Kedua”, akan tetapi hingga sampai
dengan gugatan ini diajukan Tergugat sama sekali belum membayarkan
apa yang menjadi hak dari Penggugat untuk itu sudah sangat tepat mohon
kiranya Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk menerima dan
mengabulkan Gugatan Penggugat oleh karena Tergugat telah melakukan
perbuatan wanprestasi (ingakar janji) terhadap Penggugat ;
19. Bahwa meskipun Tergugat belum juga membayar Hak – Hak yang
seharusnya diterima oleh Penggugat namun Penggugat masih mempunyai
itikad baik untuk tetap mengelola hotel DAFAM LOTUS JEMBER sesuai
dengan apa yang telah disepakai anatar Penggugat dengan Tergugat
sesuai dalam Perubahan Ke – 2 PERJANJIAN PENGELOLAAN HOTEL
Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal 11 Juli 2016 hingga hotel
DAFAM LOTUS JEMBER mengalami progress yang cukup baik serta
berkembang dengan baik dan dikenal oleh masyarakat luas ;
20. Bahwa untuk menindaklanjuti atas hutang – hutang Tergugat yang masih
belum dibayarkan kepada Penggugat, kemudian Penggugat mengirim Surat
Halaman 9 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Teguran Nomor : 089/MD-DHM/IX/2018 Tertanggal 10 September 2018
kepada Tergugat guna mengingatkan Tergugat untuk menyelesaikan
kewajiban – kewajiban pembayaran hutang yang menjadi hak dari
Penggugat ;
21. Bahwa atas Surat Teguran Nomor : 089/MD-DHM/IX/2018 Tertanggal 10
September 2018, kemudian Tergugat menanggapi surat tersebut dengan
mengirimkan Surat Nomor : 010/GALS/DIR/IX/2018 Tertanggal 28
September 2018 yang pada inti dari Surat tersebut adalah Tergugat
meminta pemotongan Management Fee kepada Penggugat sebesar 50%
dari total tagihan dan akan dibayarkan sesuai dengan schedule penerimaan
dana dari kerjasama dengan Traveloka ;
22. Bahwa atas Surat dari Tergugat Nomor : 010/GALS/DIR/IX/2018 Tertanggal
28 September 2018, kemudian Penggugat juga menanggapi dengan
mengirimkan Surat Nomor : 105/MD-DHM/X/2018 Tertanggal 17 Oktober
2018 yang pada intinya adalah surat tersebut menyetujui atas pemotongan
sebesar 50% periode Desember 2017 s/d Juli 2018 dari total tagihan
Management Fee yang dimohonkan Tergugat ;
23. Bahwa atas Kesepakatan mengenai pemotongan sebesar 50% periode
Desember 2017 s/d Juli 2018 dari total tagihan Management Fee sehingga
jumlah Management Fee periode Desember 2017 s/d Juli 2018 setelah
dipotong 50% maka diperoleh nilai sejumlah Rp.256.423.540,63 dengan
rincian sebagai berikut :
Desemeber 2017 : Rp. 67.945.488,59 x 50% = Rp.33.972.744,30
Januari 2018 : Rp. 29.050.031,60 x 50% = Rp. 14.525.015,80
Februari 2018 : Rp. 60.721.377,75 x 50% = Rp. 30.360.688,88
Maret 2018 : Rp. 67.971.173,39 x 50% = Rp. 33.985.586,70
April 2018 : Rp. 84.181.323,41 x 50% = Rp. 42.090.661,71
Mei 2018 : Rp. 70.242.802,22 x 50% = Rp. 35.121.401,11
Juni 2018 : Rp. 39.532.422,13 x 50% = Rp. 19.766.211,07
Juli 2018 : Rp. 93.202.462,17 x 50% = Rp. 46.601.231,09 +
Total setelah discount 50% Rp. 256.423.540,63
Total setelah discount 50%(Rp.512.847.081,26 x 50% =Rp.256.423.540,63)
24. Bahwa oleh karena potongan 50% hanya berlaku pada periode Desember
2017 s/d Juni 2018 maka untuk periode Agustus 2019 s/d Desember 2018
dibayarkan sesuai dengan tagihan yaitu sejumlah Rp. 437.595.942,04 yang
harus dibayarkan penuh oleh Tergugat dengan rincian sebagai berikut :
Agustus 2018 Rp. 94.023.054,72
September 2018 Rp. 86.470.774,13
Oktober 2018 Rp. 79.489.264,19
November 2018 Rp. 76.531.417,00
Halaman 10 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Desember 2018 Rp. 101.081.432,00 +
Total Rp. 437.595.942,04
25. Bahwa hingga surat tanggapan yang terakhir dikirim oleh Penggugat yaitu
Surat Nomor : 105/MD-DHM/X/2018 Tertanggal 17 Oktober 2018, Tergugat
sama sekali tidak menanggapi baik itu melalui surat dan ataupun
berkomunikasi langsung dengan Penggugat sehingga menyebabkan
terhambatnya proses negosiasi pembayaran hutang dari Tergugat kepada
Penggugat yang berdampak pada neraca keuangan dari Penggugat untuk
itu sudah sangat tepat mohon kiranya Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a
quo untuk menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat oleh karena
Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi (ingakar janji) terhadap
Penggugat;
26. Bahwa pada tanggal 28 November 2018, diketahui apabila dana hasil
kerjasama dengan traveloka telah diterima oleh Tergugat dengan nilai
Rp.1.000.000.000 (satu miliar rupiah) akan tetapi dari hasil kerjasama itu
Tergugat tetap tidak membayarkan kewajibannya kepada Penggugat sesuai
dalam Surat Nomor : 010/GALS/DIR/IX/2018 Tertanggal 28 September
2018 yang dikirimkan Tergugat kepada Penggugat yang mengatakan akan
membayar kewajibannya setelah adanya dana kerjasama dari traveloka
untuk itu sudah sangat tepat mohon kiranya Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara a quo untuk menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat oleh
karena Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi (ingakar janji)
terhadap Penggugat;
27. Bahwa kemudian Penggugat kembali mengirim Surat Teguran Kedua
Nomor : 136/MD-DHM/XII/2018 Tertanggal 17 Desember 2018 yang
ditujukan kepada Tergugat yang pada intinya Penggugat mengajak untuk
menindaklanjuti Surat Nomor : 105/MD-DHM/X/2018 Tertanggal 17 Oktober
2018 yang dikirimkan Tergugat kepada Penggugat untuk segera
merealisasikan surat tersebut akan tetapi tidak ada tanggapan sama sekali
dari Tergugat untuk itu sudah sangat tepat mohon kiranya Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara a quo untuk menerima dan mengabulkan Gugatan
Penggugat oleh karena Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi
(ingakar janji) terhadap Penggugat;
28. Bahwa oleh karena tidak ada tanggapan sama sekali dari Tergugat,
kemudian Penggugat berinisiatif untuk berikirim surat kepada Tergugat yang
ditujukan kepada Bapak Rachmata Indrajaya selaku Owner Representative
PT. GRIYA ARTHA LANGGENG SEMESTA untuk Hotel DAFAM LOTUS
JEMBER dengan Surat Nomor : 005/EXT/MD-DHM/I/2019 Tertanggal 17
Januari 2019 yang pada intinya Penggugat membantu memberikan opsi –
opsi terkait keringanan pembayaran tunggakan hutang Tergugat atas surat
Halaman 11 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
yang dikirim oleh Penggugat tersebut kemudian antara Penggugat dan
Tergugat yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Rachmata Indrajaya selaku
Owner Representative melakukan pertemuan serta membicarakan dan atau
membahas opsi – opsi pembayaran hutang Tergugat ;
29. Bahwa atas Surat Nomor : 005/EXT/MD-DHM/I/2019 Tertanggal 17 Januari
2019 dari Penggugat kemudian Tergugat menanggapi dan mengirimkan
surat ke Penggugat dengan Surat Nomor : 002/GALS/DIR/II/2019 yang
pada intinya Tergugat menanggapi isi dari Surat Nomor : 005/EXT/MD-
DHM/I/2019 Tertanggal 17 Januari 2019 yang dikirim oleh Penggugat ;
30. Bahwa atas pertemuan yang telah dilakukan tersebut tercapai opsi – opsi
yang disepakati oleh sdr. Rachmata Indrajaya selaku Owner Representative
PT. GRIYA ARTHA LANGGENG SEMESTA untuk Hotel DAFAM LOTUS
JEMBER dengan Penggugat yang kemudian Penggugat berkirim Surat
Nomor : 019/EXT/MD-DHM/IV/2019 Tertanggal 23 April 2019 ke Tergugat
yang ditujukan kepada Bapak Ranto M. Selaku Direktur PT. GRIYA ARTHA
LANGGENG SEMESTA yang intinya atas pertemuan tersebut adalah
Penggugat berhak atas biaya royalti (brand royaltie) atas penggunaan nama
DAFAM sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) setiap bulannya
serta mengenai tunggakan imbalan jasa yang diperoleh Penggugat,
dibayarkan oleh Tergugat dengan cara mengangsur sebesar
Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) setiap bulannya ;
31. Bahwa atas Surat Nomor : 019/EXT/MD-DHM/IV/2019 Tertanggal 23 April
2019 yang dikirim Penggugat tersebut akan tetapi sangat disayangkan oleh
karena Tergugat baru menanggapi surat tersebut melalui Surat Nomor :
011/GALS/DIR/2019 Tertanggal 8 Oktober 2019 yang pada intinya secara
garis besar Tergugat menyepakati opsi – opsi yang ditawarkan oleh
Penggugat terkecuali terkait mengenai insentif management feeyang tetap
berlaku pencapaian GOP lebih dari 30% ;
32. Bahwa atas apa yang telah disepakati oleh Penggugat dengan Tergugat
terkait biaya royalti (brand royalti) atas pemakaian merek DAFAM, maka
terhitung sejak Februari 2019 Penggugat mengeluarkan surat tangihan
kepada Tergugat mengenai biaya royalti (brand royalti) dengan rincian
sebagai berikut :
Invoice No : B 001, Tanggal 27 Februari 2019 Rp.20.000.000,-
Invoice No : B 002, Tanggal 30 Maret 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 003, Tanggal 29 April 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 004, Tanggal 30 Mei 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 005, Tanggal 29 Juni 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 006, Tanggal 30 Juli 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 007, Tanggal 30 Agustus 2019 Rp. 20.000.000,-
Halaman 12 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Invoice No : B 008, Tanggal 29 September 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 009, Tanggal 30 Oktober 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 010, Tanggal 29 November 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 011, Tanggal 30 Desember 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 012, Tanggal 12 Januari 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 013, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 014, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 015, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 016, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 017, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 018, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 019, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,- +
Total : Rp. 380.000.000,-
PPN 10% Rp. 38.000.000,-+
Total Keseluruhan Rp. 418.000.000,-
Sehingga total keseluruhan Biaya Rotalti (brand royalti) tersebut yang
merupakan HAK dari Penggugat yang belum dibayarkan oleh Tergugat
sampai dengan saat ini adalah sejumlah Rp. 418.000.000,- (empat ratus
delapan belas juta rupiah), untuk itu sudah sangat tepat mohon kiranya
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk menerima dan mengabulkan
Gugatan Penggugat oleh karena Tergugat telah melakukan perbuatan
wanprestasi (ingakar janji) terhadap Penggugat ;
33. Bahwa terkait Surat Nomor : 011/GALS/DIR/2019 Tertanggal 8 Oktober
2019 dari Tergugat, Penggugat kemudian menanggapi dengan berkirim
Surat Nomor : 059/EXT/MD-DHM/X2019 Tertanggal 18 Oktober 2019 yang
pada intinya bahwa secara garis besar antara Penggugat dengan Tergugat
telah sama – sama bersepakat dalam teknis penyelesaian pembayaran
hutang serta pembayaran biaya royalti (brand royalti) ;
34. Bahwa atas Surat Nomor : 059/EXT/MD-DHM/X2019 Tertanggal 18 Oktober
2019 dari Penggugat kemudian Tergugat menanggapi dengan berkirim
Surat Nomor : 012/GALS/DIR/X/2019 Tertanggal 14 Desember 2019 yang
pada intinya adalah menganggapi Surat Nomor : 059/EXT/MD-DHM/X2019
Tertanggal 18 Oktober 2019 yang dikirim oleh Penggugat ;
35. Bahwa atas Surat Nomor : 012/GALS/DIR/X/2019 Tertanggal 14 Desember
2019 yang dikirim Tergugat, kemudian Penggugat menanggapi dengan
mengirimkan Surat Nomor : 080/EXT/MD-DHM/I/2020 Tertanggal 7 Januari
2020 yang intinya Penggugat menanggapi hal – hal yang dirasa masih
belum ada kecocokan mengenai opsi – opsi yang diberikan oleh Tergugat ;
36. Bahwa hingga surat tanggapan terakhir yang dikirim oleh Penggugat
kepada Tergugat masih belum adanya kata sepakat mengenai opsi – opsi
Halaman 13 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
yang ditawarkan oleh Penggugat kepada Tergugat terkait pembayaran
hutang Tergugat padahal Penggugat telah berusaha memberikan dan atau
mencari opsi yang terbaik agar meringankan Tergugat supaya dapat
membayarkan kewajiban hutangnya akan tetapi justru Tergugat malah
berkelit dalam pembayaran hutan sehingga Penggugat merasa dirugikan
atas tindak dari Tergugat yang berkelit dalam membayar hutang untuk itu
sudah sangat tepat mohon kiranya Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo
untuk menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat oleh karena
Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi (ingakar janji) terhadap
Penggugat;
37. Bahwa oleh karena tidak ada kejelasan serta tidak ada kepastian dari
Tergugat untuk mau menyelesaikan hutangnya, kemudian Penggugat
kembali melayangkan Surat Somasi Nomor : 001/Pdt/II/2020 Tertanggal 05
Februari 2020 kepada Tergugat yang pada intinya Penggugat meminta
Tergugat untuk segera menyelesaikan pembayaran hutangnya oleh karena
sudah jauh lewat tenggang waktu Tergugat dalam membayar hutang –
hutang kepada Penggugat untuk itu karena tidak ada keseriusan Tergugat
dalam menyelesaikan hutangnya maka sudah sangat tepat mohon kiranya
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk menerima dan mengabulkan
Gugatan Penggugat oleh karena Tergugat telah melakukan perbuatan
wanprestasi (ingakar janji) terhadap Penggugat;
38. Bahwa kemudian Tergugat menanggapi surat somasi dari Penggugat
dengan mengirimkan tanggapan dan atau jawaban dengan Surat Nomor :
13/MP/II/2020 Tertanggal 13 Februari 2020 yang pada intinya Tergugat
menanggapi dan menjawab hal – hal yang ada dalam surat somasi dari
Penggugat ;
39. Bahwa atas surat tanggapan dan atau jawaban dari Tergugat, kemudian
Penggugat menanggapi dengan kembali mengirimkan Surat Tanggapan
Nomor : 002/Pdt/II/2020 Tertanggal 28 Februari 2020 yang pada intinya
Penggugat mengajak Tergugat untuk dapat segera bertemu dan membahas
terkait hutang yang sudah lama jatuh tempo sehingga ada keseriusan dan
kejelasan dari Tergugat untuk menyelesaikan permasalahan ini ;
40. Bahwa akan tetapi Tergugat tidak menanggapi dan merespon niat baik
Penggugat untuk segera menyelesaikan pemasalahan ini dan oleh karena
tidak ada respon baik dari Tergugat, selanjutnya untuk terkahir kalinya
Penggugat berkirim surat kembali Tertanggal 15 Juni 2020 untuk
menanyakan keseriusan Tergugat dalam menyelesaikan permasalahan ini
namun hingga gugatan ini di ajukan ke Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jember Tergugat sama sekali tidak merespon yang mengakibatkan
permasalahan menjadi berlatur – larut tidak ada kejelasannya;
Halaman 14 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
41. Bahwa oleh karena pemasalahan itu tidak kunjung adanya penyelesaian
sehingga mengakibatkan kerugian materil bagi Penggugat oleh karena
sesuai perhitungan bersama mengenai pendapatan jangka panjang antara
Penggugat dengan Tergugat dari jangka waktu selama 10 tahun dengan
asumsi kerjasama antara Penggugat dengan Tergugat berjalan lancar akan
tetapi baru berjalan ± 3 tahun sudah mengalami permasalahan sehingga
Penggugat mengalami kerugian materil untuk 7 tahun kedepan terhitung
sejak tahun 2020 s/d 2026 dari sisa jangka waktu 10 tahun sebesar
Rp.14.125.848.766,00 (empat belas miliar seratus dua puluh lima juta
delapan ratus empat puluh delapan ribu tujuh ratus enam puluh enam
rupiah) maka sudah sangat tepat mohon kiranya Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara a quo untuk menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat oleh
karena Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi (ingakar janji)
terhadap Penggugat yang menyebabkan kerugian immateril bagi Penggugat
dan menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materill yang dialami
oleh Penggugat sejumlah Rp.14.125.848.766,00 (empat belas miliar seratus
dua puluh lima juta delapan ratus empat puluh delapan ribu tujuh ratus
enam puluh enam rupiah) ;
42. Bahwa berdasarkan uraian dan alasan – alasan diatas sangat jelas dan
nyata – nyata Tergugat telah melakukan perbuatan WANPRESTASI (ingkar
janji) oleh karena tidak memenuhi kewajiban dalam membayar kinerja dan
atau pekerjaan yang telah dilakuikan oleh Penggugat sesuai dengan
Kesepakatan yang dituangkan dalam Perubahan Ke–2 PERJANJIAN
PENGELOLAAN HOTEL Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal
11 Juli 2016 sebagaimana diatur dalam Pasal 1243 KUHPerdata yang
menyatakan “Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak
dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah
dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jikas esuatu
yang harus diberikan atau dilakukan nya hanya dapat diberikan atau
dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan” ;
43. Bahwa atas perbuatan Tergugat yang ingkat janji (wanprestasi), Penggugat
mengalami kerugian materill akibat tidak terselesaikannya permasalahan ini
dengan rincian total kerugian materill yang dialami Penggugat sebagai
berikut :
Technical Assistant Fee Rp. 650.000.000,00
Management Fee Des 2017 s/d Juli 2018 Rp. 256.423.540,63
Management Fee Ags 2018 s/d Des 2018 Rp. 437.595.942,04
Biaya Royalti Merek (brand royalti) Rp. 418.000.000,00
Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Kerugian 7 tahun (2020 s/d 2026) Rp. 14.125.848.766,00 +
Halaman 15 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Total Kerugian Penggugat : Rp. 15.904.112.346,47
Sehingga total kerugian materill yang dialami oleh Penggugat akibat
permasalahan yang berlarut – larut adalah sejumlah Rp.15.904.112.346,47
(lima belas miliar sembilan ratus empat juta seratus dua belas ribu tiga ratus
empat puluh enam koma empat puluh tujuh rupiah) untuk itu karena tidak
ada keseriusan Tergugat dalam menyelesaikan hutangnya maka sudah
sangat tepat mohon kiranya Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo untuk
menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat oleh karena Tergugat
telah melakukan perbuatan wanprestasi (ingakar janji) terhadap Penggugat
dan menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materill yang dialami
oleh Penggugat sejumlah Rp.15.904.112.346,47 (lima belas miliar sembilan
ratus empat juta seratus dua belas ribu tiga ratus empat puluh enam koma
empat puluh tujuh rupiah);
44. Bahwa oleh karena permasalahan ini yang berlarut – larut tidak ada
penyelesaian yang kemudian berdampak pada nama baik dari Penggugat
menjadi tidak baik di mata masyarakat luas maka hal itu berakibat timbul
kerugian immaterill yang dialami oleh Penggugat sehingga sudah
sepatutnya Tergugat dihukum untuk membayar ganti rugi immaterill kepada
Penggugat sebesar Rp. 2.000.000.000 (dua miliar rupiah) untuk itu karena
tidak ada keseriusan Tergugat dalam menyelesaikan hutangnya maka
sudah sangat tepat mohon kiranya Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo
untuk menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat oleh karena
Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi (ingakar janji) terhadap
Penggugat dan menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi immaterill
yang dialami oleh Penggugat sejumlah Rp. 2.000.000.000,- (dua miliar
rupiah) ;
45. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan tentang pembayaran kerugian
materill maupun immaterill akibat Wanprestasi yang dilakukan oleh
Tergugat, dikemudian hari tidak menjadi sia – sia maka sangat beralasan
pula apabila Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jember
c.q Majelis Hakim Pemeriksan Perkara a quountuk terlebih dahulu
meletakkan sita jaminan (consevatoir beslag) terhadap harta kekayaan dari
Tergugat yaitu berupa :
Tanah dan Bangunan Sertifikat Hak Milik Nomor : 6250 atas nama DIDIK
EDHIE yang terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor : 47 Jember
yang dahulu dikenal sebagai HOTEL DAFAM LOTUS JEMBER sekarang
bernama JAVA LOTUS HOTEL JEMBER, Batas – Batas :
Sebelah Utara : Jalan Besar
Sebelah Timur : Jalan Gatot Subroto No. 45 (Toko Consina)
Sebelah Selatan : Jln Gatot Subroto Gang IV No. 3 Jember
Halaman 16 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Sebelah Barat : Jalan Kecil
Untuk selanjutnya apabila terhitung 14 hari sejak perkara a quo telah
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) akan tetapi Tergugat lalai
dalam melaksanakan serta menjalankan isi putusan maka objek sita
jaminan dapat dilelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) Jember yang terletak di Jalan Slamet Riyadi No.344 A,
Krajan, Patrang, Kec. Patrang, Kabupaten Jember yang hasil dari lelang
tersebut dipergunakan untuk membayar hutang kepada Penggugat ;
46. Bahwa karena gugatan ini telah didasarkan pada fakta-fakta dan bukti-bukti
yang sah dan otientik menurut hukum, maka tidak berlebihan apabila
Pengadilan Negeri Surabaya cq Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini
untuk memutus perkara untuk dapat dilaksanakan terlebih dahulu
(Uitvoerbar bij vooraad) meskipun ada upaya Verzet, Banding, maupun
Kasasi;
Berdasarkan hal – hal sebagaimana yang telah diuraikan dalam Gugatan
Penggugat diatas, untuk itu mohon kepada Majelis Hakim Pemeriksan Perkara
a quo pada Pengadilan Negeri Jember, berkenan untuk memberikan Putusan
yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
I. DALAM PROVISI :
1. Menerima dan mengabulkan provisi Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan SAH dan BERHARGA Sita Jaminan (consevatoir beslag)
terhadap :
Tanah dan Bangunan Sertifikat Hak Milik Nomor : 6250 atas nama
DIDIK EDHIE yang terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto
Nomor:47 Jember yang dahulu dikenal sebagai HOTEL DAFAM
LOTUS JEMBER, sekarang berganti nama JAVA LOTUS HOTEL
JEMBER Batas – Batas :
Sebelah Utara : Jalan Besar
Sebelah Timur : Jalan Gatot Subroto No. 45 (Toko Consina)
Sebelah Selatan : Jln Gatot Subroto Gang IV No. 3 Jember
Sebelah Barat : Jalan Kecil
Untuk selanjutnya apabila terhitung 14 hari sejak perkara a quo telah
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) akan tetapi Tergugat
lalai dalam melaksanakan serta menjalankan isi putusan maka objek sita
jaminan dapat dilelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL ) Jember yang terletak di Jalan Slamet Riyadi No.344 A,
Krajan, Patrang, Kec. Patrang, Kabupaten Jember yang hasil dari lelang
tersebut dipergunakan untuk membayar hutang kepada Penggugat ;
3. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar
Bij Vooraad) meskipun ada upaya verzet, banding, maupun kasasi ;
Halaman 17 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
II. DALAM POKOK PERKARA :
1. Menerima dan Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Tergugat telah berhutang kepada Penggugat sebesar
Rp.15.904.112.346,47 (lima belas miliar sembilan ratus empat juta seratus
dua belas ribu tiga ratus empat puluh enam koma empat puluh tujuh
rupiah) dengan rincian hutang sebagai berikut :
Technical Assistant Fee Rp. 650.000.000,00
Management Fee Des 2017 s/d Juli 2018 Rp. 256.423.540,63
Management Fee Ags 2018 s/d Des 2018 Rp. 437.595.942,04
Biaya Royalti Merek (brand royalti) Rp. 418.000.000,00
Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Kerugian 7 tahun (2020 s/d 2026) Rp. 14.125.848.766,00 +
Total Kerugian Penggugat : Rp. 15.904.112.346,47
3. Menyatakan Perjanjian Perubahan Ke–2 PERJANJIAN PENGELOLAAN
HOTEL Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal 11 Juli 2016
berakhir oleh karena Tergugat telah melakukan perbuatan
WANPRESTASI kepada Penggugat dan telah menimbulkan kerugian baik
materill maupun immateriil;
4. Menyatakan perbuatan Tergugat yang tidak membayar hutangnya kepada
Penggugat yang telah disepakati dalam Perubahan Ke–2 PERJANJIAN
PENGELOLAAN HOTEL Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/2016
Tertanggal 11 Juli 2016 baik dalam Surat – Menyurat adalah Perbuatan
WANPRESTASI yang sangat merugikan Penggugat;
5. Menyatakan SAH dan BERHARGA Sita Jaminan (consevatoir beslag)
terhadap :
Tanah dan Bangunan Sertifikat Hak Milik Nomor : 6250 atas nama
DIDIK EDHIE yang terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor :
47 Jember yang dahulu dikenal sebagai HOTEL DAFAM LOTUS
JEMBER, sekarang berganti nama JAVA LOTUS HOTEL JEMBER
Batas – Batas :
Sebelah Utara : Jalan Besar
Sebelah Timur : Jalan Gatot Subroto No. 45 (Toko Consina)
Sebelah Selatan : Jln Gatot Subroto Gang IV No. 3 Jember
Sebelah Barat : Jalan Kecil
Untuk selanjutnya apabila terhitung 14 hari sejak perkara a quo telah
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) akan tetapi Tergugat
lalai dalam melaksanakan serta menjalankan isi putusan maka objek sita
jaminan dapat dilelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) Jember yang terletak di Jalan Slamet Riyadi No.344 A,
Halaman 18 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Krajan, Patrang, Kec. Patrang, Kabupaten Jember yang hasil dari lelang
tersebut dipergunakan untuk membayar hutang kepada Penggugat ;
6. Menghukum Tergugat untuk membayar dan melunasi kewajibannya
berupa Technical Assistant Fee, Management Fee dari Des 2017 – Des
2018, Non Management Fee, Biaya Royalti Merek (brand royalti) dan sisa
jangkat waktu 7 tahun (2020 s/d 2026) secara tunai dan seketika pada
saat putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap dengan perincian
sebagai berikut :
Technical Assistant Fee Rp. 650.000.000,00
Management Fee Des 2017 s/d Juli 2018 Rp. 256.423.540,63
Management Fee Ags 2018 s/d Des 2018 Rp. 437.595.942,04
Biaya Royalti Merek (brand royalti) Rp. 418.000.000,00
Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Kerugian 7 tahun (2020 s/d 2026) Rp. 14.125.848.766,00 +
Total Kerugian Penggugat : Rp. 15.904.112.346,47
(lima belas miliar sembilan ratus empat juta seratus dua belas ribu tiga
ratus empat puluh enam koma empat puluh tujuh rupiah)
7. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian immaterill yang dialami
oleh Penggugat karena Nama Baik dari Penggugat menjadi tidak baik di
mata masyarakat luas sejumlah Rp. 2.000.000.000,- (dua miliar rupiah)
dibayar seketika setalah gugatan ini mempunyai kekuatan hukum tetap
(inkracht van gewijsde) ;
8. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar
bij Vooraad) meskipun adaupaya verzet, banding maupun kasasi ;
9. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul atas perkara ini;
ATAU ;
Apabila Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo pada Pengadilan Negeri
Jember berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et
Bono).
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk
Penggugat dan Tergugat hadir Kuasanya sebagaimana tersebut diatas;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian
diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma RI
Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk
Jamuji, SH, Hakim pada Pengadilan Negeri Jember, sebagai Mediator;
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 18 Maret
2021, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh
Penggugat;
Halaman 19 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut :
I. DALAM KONVENSI
A. DALAM EKSEPSI:
GUGATAN PENGGUGAT KABUR (OBSCURE LIBBELIUM);
Bahwa dalam posita gugatan Penggugat mendalilkan pada tanggal 07 Januari
2015 bertempat di Jakarta, antara TERGUGAT dan PENGGUGAT membuat
sebuah NOTA KESEPAHAMAN untuk PEMBANGUNAN dan PENGELOLAAN
HOTEL milik TERGUGAT yang akan didirikan di Kabupaten Jember, Jawa
Timur, yang berlokasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor: 47, hotel mana
nantinya ketika sudah selesai proses pembangunannya akan diberi nama
DAFAM LOTUS, dan didalam NOTA KESEPAHAMAN, TERGUGAT telah
mengunakan jasa dan keahlian PENGGUGAT untuk melakukan kajian terhadap
Grand Design atas rencana hotel milik TERGUGAT.
1. Bahwa dalam posita gugatan point 3 Penggugat mendalilkan pada
tanggal 11 Juli 2016, Penggugat dan Tergugat membuat dan
menandatangani sebuah perjanjian kerjasama dalam rangka
Perencanaan, Pembangunan, Pembukaan dan Pengelolaan Hotel yang
akan didirikan oleh TERGUGAT, sebagaimana Perjanjian Pengelolaan
Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016, yang
ditandatangani oleh DIDIK EDHIE selaku Presiden Direktur PT. GRIYA
ARTHA LANGGENG SEMESTA, saat ini sebagai TERGUGAT dan
ANDHY IRAWAN KRISTYANTO selaku Direktur PT. DAFAM HOTEL
MANAGEMENT saat ini sebagai PENGGUGAT;
2. Bahwa namun demikian pada kenyataannya terdapat 2 (dua) Surat
Perjanjian Pengelolaan Hotel, dengan nomor yang sama yaitu Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/2016, dan tanggal yang sama yakni tanggal 11
Juli 2016, akan tetapi masing-masing ditandatangani oleh orang yang
berbeda satu ditandatangani ANDHY IRAWAN KRISTYANTO selaku
Direktur dan satu lagi ditandatangani oleh HANDONO SURYANTO
PUTRO juga kedudukan dalam kedudukannya selaku Direktur dari
PT.Dafam Hotel Management; sehingga membingungkan karena
dalam dalil gugatannya Penggugat tidak menjelaskan merujuk kepada
Surat Perjanjian yang mana yang berlaku, sehingga menyebabkan
gugatan Penggugat membingungkan (obscure);
3. Bahwa sebagaimana posita gugatan point (5), disebutkan mengenai
perjanjian ini para pihak sepakat, jangka waktu pengelolaan hotel adalah
selama 10 (sepuluh) tahun sejak pembukaan hotel secara resmi
sebagaimana termaksud dalam:
Pasal 4 - JANGKA WAKTU PERJANJIAN.
Halaman 20 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
(1) Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh Para Pihak.
Jangka waktu pengelolaan hotel ditetapkan selama 10 (sepuluh)
tahun, dimulai sejak tanggal pembukaan hotel secara resmi (Grand
Opening), yang akan dibuat BERITA ACARA PEMBUKAAN HOTEL
dan SERAH TERIMA BANGUNAN dari Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua, yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini;
Namun PENGGUGAT dalam dalil gugatannya tidak menguraikan secara
lengkap Pasal 4 tersebut, dengan menguraikan ketentuan ayat
selanjutnya, yaitu:
(2) Periode Kunci ditetapkan selama 3 (tiga) tahun pertama. Apabila
dalam masa periode kunci, pihak pertama memutuskan perjanjian ini
secara sepihak, tanpa adanya alasan yang sah sebagaimana diatur
dalam perjanjian ini, maka pihak pertama dikenakan “Termination
Fee”;
(3) Para Pihak sepakat apabila periode kunci selama 3 (tiga) tahun telah
berakhir, pihak pertama berhak untuk mengakhiri perjanjian ini
dengan alasan apapun, tanpa dikenakan Termination Fee atau
denda/bunga lainnya, dan dengan ini Pihak Kedua melepaskan Pihak
Pertama dari segala gugatan dan/atau tuntutan apapun baik secara
pidana maupun perdata;
(4) Perjanjian ini dapat diperpanjang manakalah telah berakhir, pihak
pertama wajib mengajukan permohonan perpanjangan kepada Pihak
Kedua, selambat- lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sebelum
berakhirnya Perjanjian
4. Bahwa namun dalam ketentuan Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 yang ditandatangani
oleh HANDONO SUYANTO PUTRO jangka waktu perjanjian ditentukan
sebagai berikut:
(1) Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh Para Pihak.
Jangka waktu pengelolaan hotel ditetapkan selama 5 (lima) tahun,
dimulai sejak tanggal ditanda tanganinya perjanjian pengelolaan hotel
ini oleh Para Pihak;
Bahwa sedangkan pada ketentuan ayat (2) s/d (3) juga terdapat
ketentuan mengenai masa Periode Kunci yang dalam Perjanjian
ditandatangani HANDONO SURYANTO PUTRO ditentukan masa kunci
adalah 2 (dua) tahun pertama, sehingga terdapat perbedaan ketentuan
yang mengakibatkan perbedaan penafsiran mengenai masa Periode
Kunci, sehingga menyebabkan Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 membinggungkan
Halaman 21 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
karena bisa menimbulkan perbedaan penafsiran mengenai masa berlaku
dan masa Periode Kunci, sehingga menyebabkan gugatan ini menjadi
kabur (Obscur libels):
B. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa segala dalil-dalil yang TERGUGAT uraikan dalam bagian eksepsi
sepanjang masih relevan dan ada kaitanya dengan bagian pokok perkara
mohon dianggap merupakan satu kesatuan dengan bagian dalam pokok
perkara, sehingga tidak perlu diulang kembali;
2. Bahwa TERGUGAT menolak seluruh dalil-dalil gugatan PENGGUGAT,
kecuali mengenai hal-hal yang secara tegas diakui dan ditegaskan baik
dalam eksepsi maupun dalam jawaban dalam pokok perkara;
3. Bahwa benar PENGGUGAT adalah perusahaan berbadan hukum yang
bergerak dibidang jasa tidak terbatas pada konsultasi bidang perhotelan
dan jasa pengelolaan hotel yang memiliki pengalaman dan keahlian
dalam bidang manejement dan pengelolaan hotel yang terdaftar atas
nama PT. DAFAM HOTEL MANEGEMENT diseluruh Indonesia;
4. Bahwa benar TERGUGAT adalah pemilik modal atau investor yang
bermaksud mendirikan dan/atau membangun hotel lengkap dengan
fasilitas sesuai standard hotel berbintang sebagaimana yang ditetapkan
oleh Lembaga Sertifikasi Usaha yang beralamat di Jalan Jenderal Gatot
Subroto No. 47 Jember, Jawa Timur;
5. Bahwa benar pada tanggal 07 Januari 2015 bertempat di Jakarta, antara
TERGUGAT dan PENGGUGAT membuat sebuah NOTA
KESEPAHAMAN untuk pembangunan dan pengelolaan hotel milik
TERGUGAT yang didirikan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang
berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto Nomor: 47 yang kemudian
dituangkan dalam nota kesepahaman oleh dan antara PT. GRIYA
ARTHA LANGENG SEMESTA (TERGUGAT) dengan PT. DAFAM
HOTEL MANEGEMENT (PENGGUGAT);
6. Bahwa benar Nota Kesepahaman oleh dan antara PT. GRIYA ARTHA
LANGENG SEMESTA (TERGUGAT) dengan PT. DAFAM HOTEL
MANEGEMENT (PENGGUGAT) dibuat untuk melakukan kerjasama
saling menguntungkan dalam pembangunan dan pengelolaan hotel milik
Tergugat yang terletak di Jalan Jendral Gatot Subroto Nomor: 47,
Jember, Jawa Timur yang saat diberi nama DAFAM LOTUS JEMBER;
7. Bahwa benar untuk menindaklanjuti NOTA KESEPAHAMAN yang dibuat
oleh PENGGUGAT dan TERGUGAT pada tanggal 07 Januari 2015
tersebut, kemudian PENGGUGAT dan TERGUGAT membuat Perjanjian
yang dituangkan dalam pada tanggal 11 Juli 2016, PENGGUGAT dan
TERGUGAT membuat dan menandatangani sebuah Perjanjian
Halaman 22 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Kerjasama Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016
tanggal 11 Juli 2016, PT. GRIYA ARTHA LANGENG SEMESTA
(TERGUGAT) dengan PT. DAFAM HOTEL MANEGEMENT
(PENGGUGAT) dengan nilai Technical Assitant Fee sebesar
Rp.450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah);
8. Bahwa Tergugat membantah dalil posita ke-6 gugatan PENGGUGAT
yang menyatakan TERGUGAT meminta tolong kepada PENGGUGAT
untuk dapat mengubah nilai Technical Assitant Fee yang awalnya
disepakati sebesar Rp. 450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah)
diubah menjadi Rp.750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
dengan alasan nilai tersebut diajukan untuk alasan peminjaman di Bank
adalah tidak berdasar dan mengada-ada karena tidak ada
hubungannya dengan permohonan peminjaman di Bank, apalagi tidak
ada bukti korespondensi (surat menyurat) sehubungan dengan
permintaan perubahan nilai Technical Assitant Fee tersebut;
9. Bahwa TERGUGAT menolak dalil posita gugatan poin ke-7 yang
mendalilkan nilai Technical Assitant Fee yang awalnya disepakati
sebesar Rp. 450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) diubah
menjadi Rp.750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) adalah atas
permohonan TERGUGAT karena perubahan nilai tersebut dilakukan atas
kesepakatan bersama dan terkait dengan perubahan dari yang ke-1
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/
VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 dengan perubahan yang ke-2 dengan
nomor dan tanggal yang sama dan keduanya ditandatangani oleh DIDIK
EDHIE selaku Presiden Direktur PT. GRIYA ARTHA LANGGENG
SEMESTA, dalam perkara ini selaku TERGUGAT, namun pihak
PT.DAFAM HOTEL MANEGEMENT (PENGGUGAT) dalam Perjanjian
Kerjasama ini terdapat 2 (dua) perjanjian dengan nomor yang sama dan
masing-masing ditandatangani oleh orang yang berbeda yaitu Perjanjian
yang ke-1 ditandatangani ANDHY IRAWAN KRISTYANTO dan
perjanjian yang ke-2 ditandatangani HANDONO SURYANTO PUTRO
bertindak selaku Direktur PT. DAFAM HOTEL MANAGEMENT, sehingga
membingungkan untuk menentukan perjanjian mana yang berlaku,
karena kedua perjanjian tersebut memiliki nomor yang sama dan
masing-masingnya telah ditandatangani pihak PENGGGUGAT dengan
TERGUGAT, akan tetapi dari kedua perjanjian yang terdapat aslinya
serta telah dibubuhi materai asli adalah Surat Perjanjian yang
ditandatangani oleh HANDONO SURYANTO PUTRO;
10. Bahwa karena terdapat perbedaan mengenai nilai Technical Assitant Fee
yang awalnya berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor:
Halaman 23 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 ke-1 yang
ditandatangani oleh ANDHY IRAWAN KRISTANTO dengan nilai
Technical Assitant Fee Rp.750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta
rupiah) dan dengan Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 ke-2 yang
ditandatangani HANDONO SUYANTO PUTRO dengan nilai Technical
Assitant Fee Rp. 450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) telah
membingungkan dan menetapkan perjanjian mana yang berlaku karena
kedua perjannjian tersebut nomor dan tanggalnya sama namun terdapat
ketentuan yang berbeda mengenai besarnya Technical Assitant Fee
sehingga membingungkan dan menyebabkan Perjanjian Pengelolaan
Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 cacat
hukum;
11. Bahwa Tergugat menolak dalil posita gugatan PENGGUGAT poin ke-8
yang mendalilkan “setelah adanya perubahan Perjanjian tersebut merujuk
kepada Pasal 3 dan Pasal 4 Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/ 2016 tanggal 11 Juli 2016, ruang lingkup
perjanjian itu mengenai Kerjasama dalam rangka perencanaan,
pembangunan, pembukaan dan pengelolaan Hotel yang terletak di
Jalan Gatot Subroto No. 47, Jember, Jawa Timur dengan jangka waktu
yang disepakati selama 10 (sepuluh) tahun terhitung setelah pembukaan
hotel secara resmi (grand Opening) adalah tidak benar karena:
11.1. Surat Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/
GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 antara yang ke-1
ditandatangani ANDHY IRAWAN KRISTANTO dan surat Perjanjian
yang ditandatangani oleh Tergugat dengan HANDONO SUYANTO
PUTRO terdapat perbedaan mengenai jangka waktu
pengelolaan hotel, Perjanjian yang ditandatangani ANDHY
IRAWAN KRISTANTO adalah selama 10 (sepuluh) tahun, dimulai
sejak tanggal pembukaan hotel secara resmi (Grand Opening),
berbeda dengan Perjanjian yang ditandatangani oleh TERGUGAT
dengan HANDONO SUYANTO PUTRO jangka waktu perjanjian
ditentukan Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh
Para Pihak. Jangka waktu pengelolaan hotel ditetapkan selama
5 (lima) tahun, dimulai sejak tanggal ditanda tanganinya
perjanjian pengelolaan hotel ini oleh Para Pihak;
11.2. Bahwa selain itu dalam Pasal 4 ayat (2) mengenai ketentuan
Periode Kunci yang dalam Perjanjian ditendatangani PENGGUGAT
ditentukan Periode Kunci ditetapkan selama 3 (tiga) tahun pertama,
sedangkan dalam Perjanjian yang ditandatangani oleh HANDONO
Halaman 24 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
SUYATNO PUTRO adalah 2 (dua) tahun pertama, dengan
ketentuan apabila dalam masa periode kunci, pihak pertama
memutuskan perjanjian ini secara sepihak, tanpa adanya alasan
yang sah sebagaimana diatur dalam perjanjian ini, maka pihak
pertama dikenakan “Termination Fee”; Dengan demikian karena
periode kunci selama 2 (dua) tahun telah berakhir, PENGGUGAT
berhak untuk mengakhiri perjanjian ini dengan alasan apapun,
tanpa dikenakan Termination Fee atau denda/bunga lainnya, dan
dengan ini Pihak Kedua melepaskan Pihak Pertama dari segala
gugatan dan/atau tuntutan apapun baik secara pidana maupun
perdata;
12. Bahwa selain itu dalam Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor : 003/MA/
DHM/GALS/VII/ 2016 tanggal 11 Juli 2016 baik yang ditandatangani
oleh TERGUGAT dengan PENGGUGAT ANDHY IRAWAN KRISTANTO
maupun HANDONO SUYANTO PUTRO mengenai ketentuan Pasal 13
ayat (1) poin (b) mengenai base fee yang ditetapkan sebesar 2,5% (dua
koma lima persen) telah direvisi menjadi 2% (dua persen) sebagaimana
dibuktikan dari korespondensi by. Email dari HANDONO S PUTRO
pada tanggal 31 Maret 2017 yang menyampaikan “perubahan
mengenai Base Manegment Fee yang sebelumnya 2.5% menjadi
2%, Incentive Fee, Jika GOP achive lebih dan/atau sama dengan
30% dari sebelumnya 6% menjadi 5% dari room revenue”, sehingga
ketentuan base fee adalah 2% (dua pesen);
13. Bahwa TERGUGAT menolak dalil gugatan PENGGUGAT posita ke 9
yang mendalilkan karena PENGGUGAT telah melakukan kewajibannya
yaitu melakukan peletakan batu pertama (groud breaking) serta
pinjaman Bank telah cair, sehingga berdasarkan Pasal 13 ayat (1)
Perubahan ke-2 Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/
GALS/VII/ 2016 tanggal 11 Juli 2016, mengenai Technical Assistant Fee
sebesar Rp.750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) maka
Penggugat berhak atas termin pembayaran Pertama, pada saat
pinjaman Bank cair Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah),
termin Kedua, pada saat Gound Breaking Rp.200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah) termin Ketiga, pada saat Topping Off Rp.200.000.000 (dua
ratus juta rupiah), dan termin keempat pada saat Soft Opening/Grand
Opening sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) adalah tidak
berdasar karena sudah tidak berlaku lagi karena sudah ada revisi
mengenai besarnya Technical Assitant Fee menjadi Rp.450.000.000,-
(empat ratus lima puluh juta rupiah);
14. Bahwa benar Penggugat telah melakukan peletakan batu pertama
Halaman 25 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
(ground breaking), dan telah mengajukan tagihan pertama pada tanggal
12 Agustus 2016 kepada Tergugat dan telah mengeluarkan Invoice TEC
089 sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan tagihan
tersebut telah dibayar oleh TERGUGAT pada tanggal 13 April 2017,
sehinga tidak ada masalah lagi, hal ini membuktikan bahwa secara
implisit perjanjian yang diakui Penggugat adalah yang ditandatangani
dengan HANDONO SUYANTO PUTRO;
15. Bahwa TERGUGAT membantah dalil posita gugatan PENGGUGAT
posita ke-11 dan pista ke-12 yang mendalilkan PENGGUGAT telah
mengajukan tagihan Technikal Asisten Fee sebesar Rp.100.000.000,-
(seratus juta rupiah) berdasarkan Invoive TEC 100 dan Invoice TEC 104
sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) belum TERGUGAT
bayar dengan alasan karena belum ada kesepakatan dalam bentuk
Addendum Perjanjian terutama mengenai perubahan angka Base
Manegement Fee 2,5% (dua koma lima persen), sehingga pembayaran
atas tagihan tersebut TERGUGAT tangguhkan;
16. Bahwa benar sebagaimana dalil posita gugatan PENGGUGAT ponit ke-
13 saat pembangunan hotel DAFAM LOTUS JEMBER telah selesai
pihak PENGGUGAT hadir dan ikut bersama-sama dengan TERGUGAT
melakukan Soft Opening hotel DAFAM LOTUS JEMBER;
17. Bahwa TERGUGAT membantah dalil posita gugatan PENGGUGAT
point ke-14 mengenai tagihan PENGGUGAT mengenai Tekhnikal
Asisten Fee berdasarkan Invoive No. 110 sebesar Rp. 150.000.000,-
(seratus lima puluh juta rupiah) dengan mendalilkan TERGUGAT belum
membayar tagihan sehingga PENGGUGAT mendalil total tagihan yang
belum Terbayarkan oleh Tergugat 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh
juta rupiah) dan belum tertagih Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah)
adalah tidak berdasar karena PENGGUGAT hanya mengakui Tekhnikal
Assiten Fee yang ditetapkan sesuai dengan Perjanjian Pengelolaan
Hotel, Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/ 2016 tanggal 11 Juli 2016 yang
ditandatnani HANDONO SUYANTO PUTRO yaitu sebesar
Rp.450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah);
18. Bahwa TERGUGAT menolak dalil gugatan posita ke-15 karena
PENGGUGAT telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dalam melakukan pengelolaan HOTEL LOTUS DAFAM sehingga
berhak memperoleh Manegement Fee didasarkan Perubahan Ke-2
Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/ 2016
tanggal 11 Juli 2016 sebagaimana ditentukan Pasal 13 ayat (1) huruf (b)
telah disepakati dirubah menjadi 2% (dua) persen, namun kesepakatan
belum dilakukan Addendum mengenai hal tersebut, sehingga
Halaman 26 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
TERGUGAT tidak membayar tagihan tersebut ;
19. Bahwa TERGUGAT membantah dalil posita gugatan ke-16 yang
mendalilkan karena DAFAM HOTEL LOTUS telah beroperasi secara
penuh dan berjalan baik setiap bulannya dan menghasilkan atau
memperoleh keuntungan, maka kemudian PENGGUGAT mengajukan
tagihan Management Fee kepada Tergugat dengan mengeluarkan
froforma invoice (invoice sementara) akan tetapi dari tagihan pertama
dibulan Desember 2017 sampai Desember 2018 dan hingga gugatan ini
diajukan TERGUGAT sama sekalli tidak melakukan kewajibannya
dalam membayar manegemant fee yang telah disepakati dalam
perubahan ke-2 Perjanjian Pengelolan Hotel Nomor: 003/MA/DHM/
GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 Pasal 13 ayat 1 huruf (b), (c) dan
(d) sehingga PENGGUGAT memohon kepada Mejelis Hakim untuk
menerima gugatan PENGGUGAT dengan menyatakan TERGUGAT
wanprestasi adalah merupakan dalil yang keliru dan tidak berdasar :
19.1. Bahwa kinerja PENGGUGAT dalam melakukan perencanaan,
pembangunan, pembukaan dan pengelolaan Hotel, sehingga
PENGGUGAT mendalilkan berhak atas Imbalan Jasa,
sebagaimana dimaksudkan pada Pasal 13 ayat (1) Perjanjian
Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 tentang
Imbalan Jasa Untuk Pihak Kedua adalah tidak berdasar karena
pihak PENGGUGAT tidak pernah terlibat baik kegiatan
perencanaan, pembangunan, pengelolaan Hotel Dafam Jember,
kalaupun terlibat itu hanya pada saat pembukaan saja, sehingga
PENGGUGAT tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang
diperjanjikan, sehingga tidak berhak memperoleh imbalan jasa
sebagaimana yang didalilkan PENGGUGAT;
19.2. Bahwa selanjutnya TERGUGAT setelah Grand Design atas Hotel
selesai difinalisasi, pada tanggal 14 Agustus 2016, peletakan batu
pertama (Ground Breaking) pembangunan Hotel milik TERGUGAT
dilakukan secara bersama- sama oleh TERGUGAT dan
PENGGUGAT, sehingga PENGGUGAT mendalilkan telah
melaksanakan kewajiban sebagaimana ketentuan Pasal 3
Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/
VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 yaitu melakukan Technical Assistant
atas Pembangunan Hotel milik TERGUGAT adalah tidak benar
dan mengada-ngada, karena PENGGUGAT tidak pernah
mengikuti dan/atau melaksanakan tugas-tugas sebagaimana yang
dimaksud pada pasal 3 ayat (1) Perjanjian, karena faktanya
PENGGUGAT sama sekali tidak terlibat dan/atau tidak pernah
Halaman 27 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
memberikan konsultasi tekhnis terkait perencanaan proyek
pembangunan hotel sampai dengan pra pembukaan hotel
sebagaimana posita gugatan point (10), sehingga PENGGUGAT
tidak berhak menuntut pembayaran atas jasa Technikal Assisten
Fee;
19.3. Bahwa PENGGUGAT tidak melaksanakan operasional hotel
dengan baik, sehingga tidak mencapai target penghasilan
sebagaimana dijanjikan oleh pihak PENGGUGAT sebagaimana
dijanjikan berdasarkan Budget Cosolidated 2018, baik
berdasarkan proyeksi hasil pendapatan perbulan maupun poyeksi
tahunan karena ternyata PENGGUGAT tidak maksimal dalam
melaksanakan pengelolaan hotel milik TERGUGAT faktanya
PENGGUGAT telah melaksanakan Perjanjian Kerjasama
Pengelolaan Hotel dengan pihak Meotel Jember, sehingga Target
yang dijanjikan oleh PENGGUGAT tidak tercapai sesuai dengan
target dan proyeksi yang dijanjikan PENGGUGAT;
19.4. Bahwa PENGGUGAT telah memanfaatkan fasilitas dari
TERGUGAT untuk melakukan kerjasama dengan pihak
Pemerintah Kabupaten Jember dalam melakukan kerjasama
optimalisasi potensi lokal Kabupaten Jember berdasarkan
Perjanjian Kerjasama No: 033/PKS/2017 dan Nomor: 022/SM-
HDIJ/VII/2017 tanggal 24 Juli 2017 Pasal 3 ditentukan Lokasi
Pejanjian adalah Meotel Jember yang berada dibawah
manegement pihak PENGGUGAT;
20. Bahwa TERGUGAT menolak dalil gugatan PENGGUGAT posita ke-17
mengenai rincian tagihan Manegemant Fee yang belum dibayarkan
sebagai terperinci dalam gugatan PENGGUGAT, karena dasar
perhitungan fee masih memakai ketentuan Base Fee sebesar 2,5% (dua
koma lima persen) dan incentive fee sebesar 6% (enam persen), padahal
ketentuan tersebut telah disepakati untuk dirubah berdasarkan
kesepakatan dengan HANDONO S PUTRO melalui email pada tanggal
31 Maret 2017 yang menyampaikan “perubahan mengenai Base
Manegment Fee yang sebelumnya 2.5% menjadi 2%, Incentive Fee,
Jika GOP achive lebih dan/atau sama dengan 30% dari sebelumnya
6% menjadi 5% dari room revenue” dan terhadap tagihan Non
Manegemnt Fee TERGUGAT akui karena fee tersebut telah dibayarkan
oleh Menegement Hotel, sehingga total keseluruhan yang ditagihkan
PENGGUGAT sebagaimana posita gugatan poin ke- 17 yaitu sebesar
Rp. 966,687.122.10,- (Sembilan ratus enam puluh enam juta enam ratus
delapan puluh tujuh ribu seratus dua puluh dua rupiah, dan sepuluh sen)
Halaman 28 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
adalah tidak berdasar karena disamping mendasarkan pada perhitungan
yang salah juga masih memperhitungkan tagihan yang sudah
terbayarkan ;
21. Bahwa Tergugat membantah dalil gugatan posita ke-18 tentang
ketentuan Pasal 9 angka (10) Perubahan Ke-2 PERJANJIAN
PENGELOLAAN HOTEL karena terdapat 2 (dua) perjanjian dengan
nomor yang sama dan masing-masing ditandatangani oleh orang yang
berbeda yaitu yang ke-1 ditandatangani ANDHY IRAWAN KRISTYANTO
dan yang ke-2 ditandatangani HANDONO SURYANTO PUTRO sehingga
membingungkan mana yang merupakan perjanjian awal mana perubahan
ke-2, sehingga Surat Perjanjian Pengelolaan Hotel tersebut cacat hukum
dan karenanya Mohon kepada Mejelis Hakim menolak gugatan
PENGGUGAT, karena tidak jelas perjanjian mana yang benar dan
berlaku;
22. Bahwa TERGUGAT menolak dalil-dalil posita gugatan ke-19 yang
mendalilkan “meskipun TERGUGAT belum juga membayar hak-hak yang
seharusnya diterima namun PENGGUGAT tetap beriktikad baik
mengelola hotel LOTUS DAFAM JEMBER sesuai dengan apa yang
disepakati dalam Perubahan ke-2 Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 hingga hotel DAFAM
LOTUS JEMBER mengalami progress yang cukup baik serta
berkembang dengan cukup baik dan dikenal masyarakat luas, adalah
sebagai dalil yang tidak benar, karena selama management hotel
ditangani PENGGUGAT tamu hotel tidak mengalami perkembangan
karena tenyata dan faktanya pihak PENGGUGAT telah juga mengelola
hotel lain yaitu MEOTEL JEMBER tanpa seizin TERGUGAT dan tidak
menempatkan Maneger yang kompeten, sehingga pengelolaan hotel
diambil alih oleh TERGUGAT Hotel DAFAM LOTUS JEMBER sampai
akhirnya setelah masa waktu kunci berakhir TERGUGAT mengelola hotel
tersebut secara penuh;
23. Bahwa benar sebagai posita gugatan poin ke-21 dan ke-22
PENGGUGAT berdasarkan surat No: 089/MD-DHM/IX/2018 tanggal 10
September 2018, perihal Surat Teguran telah mengirimkan surat kepada
TERGUGAT dengan mengingatkan TERGUGAT untuk menyelesaikan
kewajiban-kewajiban pembayaran hutang yang menjadi Hak
PENGGUGAT, dan benar atas surat teguran tersebut TERGUGAT
menyampaikan tanggapan melalui surat No. 010/GALS/DIR/IX/2018
tanggal 28 September 2018 yang menyampaikan tanggapan atas teguran
pembayaran fee yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
1) Menimbang dengan memperhatikan kinerja operasional Hotel Dafam
Halaman 29 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Lotus Jember dari Periode November 2017 s.d Juni 2018 masih jauh
dari target yang telah disepakati antara DHM dan PT. GALS;
2) Kerugian yang diderita oleh PT. GALS selaku Owner Hotel Dafam
Lotus Jember akibat tidak tercapainya target keuangan,
mengakibatkan PT. GALS terus melakukan injection dana untuk
menutupi deficit cashflow operasional cukup besar;
Oleh karena itu TERGUGAT menyampaikan pemotongan menegement
fee Penggugat sebesar 50% dari total nilai tagihan dan akan dibayarkan
sesuai dengan schedule penerimaan dana dari hasil kerjasama dengan
Traveloka;
24. Bahwa TERGUGAT membantah dalil posita gugatan PENGGUGAT point
ke-23 karena meskipun sudah ada kesepakatan mengenai pemotongan
sebesar 50% periode Desember 2017 s/d Juli 2018 dari total tagihan
management Fee sehingga diperoleh total Rp. 256.423.540,63,- (dua
ratus lima puluh enam juta empat ratus dua puluh tiga ribu lima ratus
empat puluh rupiah, dan enam puluh tiga sen) sebagaimana diperinci
PENGGUGAT pada posita gugatan ke-23, dengan alasan karena belum
ada kesepakatan mengenai nilai dan cara pembayarannya, sehingga
TERGUGAT belum melakukan pembayaran kepada PENGGUGAT;
25. Bahwa selanjutnya TERGUGAT menolak dalil posita gugatan ke-24
mengenai rincian tagihan yang harus dibayarkan TERGUGAT apalagi
dalam posita gugatan tersebut PENGGUGAT menuliskan untuk periode
Agustus 2018 s/d Desember 2018, dengan membuat rincian yang harus
dibayar dari Agustus 2018 sampai Desember 2018 dengan total sebesar
Rp. 437.595.942.04 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus sembilan
puluh lima ribu sembilan ratus empat puluh dua rupiah, dan empat sen)
adalah tidak benar karena tidak sesuai dengan kesepakatan
“perubahan mengenai Base Manegement Fee yang sebelumnya
2.5% menjadi 2%, Incentive Fee, Jika GOP achive lebih dan/atau
sama dengan 30% dari sebelumnya 6% menjadi 5% dari room
revenue”, sehingga Mohon ditolak oleh Yang Mulia Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili Perkara Aquo;
26. Bahwa benar sebagaimana posita ke-26 dana hasil kerjasama dengan
Traveloka telah diterima oleh TERGUGAT, akan tetapi dana tersebut
dipergunakan untuk menutupi devisit operasional yang telah dikeluarkan
sebelumnya, dimana devisit tersebut adalah akibat kelalaian dari
PENGGUGAT dalam pengelolaan hotel, terutama disebabkan adanya
kerjasama dengan MEOTEL JEMBER, dimana PENGGUGAT lebih
memprioritaskan tamu-tamu untuk hotel lain dari Hotel DAFAM LOTUS
JEMBER;
Halaman 30 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
27. Bahwa benar sebagaimana posita gugatan ke-27 pada tanggal 17
Desember 2018, dengan surat Nomor: 136/MD-DHM/XII/2018,
PENGGUGAT mengirimkan SURAT TEGURAN KEDUA kepada
TERGUGAT yang intinya PENGGUGAT menindaklanjuti surat nomor:
105/MD-DHM/X/2018, yang dikirimkan PENGGUGAT kepada
TERGUGAT, namun TERGUGAT menolak dalil PENGGUGAT yang
menyatakan tidak ada tanggapan sama sekali, karena TERGUGAT
masih terdapat perbedaan perhitungan dan cara pembayaran sehingga
kesepakatan penyelesaian kewajiban TERGUGAT kepada PENGGUGAT
belum terlaksana;
28. Bahwa benar sebagaimana posita ke-28 s/d 31 berdasarkan surat
tertanggal 17 Januari 2019 nomor: 005/EXT/MD-DHM/I/2019 antara
PENGGUGAT dengan TERGUGAT dengan diwakili TERGUGAT (Sdr.
Rachmata Indrajaya) diadakan untuk mencari solusi terbaik guna
mengatasi permasalahan yang terjadi. Bahwa hasil dari pertemuan
tersebut selanjutnya PENGGUGAT mengirimkan surat kepada
TERGUGAT, sebagaimana surat tertanggal 23 April 2019, Nomor:
019/EXT/MD-DHM/IV/2019 yang merupakan penegasan atas surat
PENGGUGAT tertanggal 17 Januari 2019 nomor: 005/EXT/MD-
DHM/I/2019, dan tanggapan atas surat TERGUGAT tertanggal 06
Februari 2019 nomor: 002/GALS/DIR/II/2019. PENGGUGAT
menawarkan beberapa hal kepada TERGUGAT, diantaranya sebagai
berikut:
1. Peniadaan management fee (base fee dan sales marketing fee),
selama 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal 01 Februari 2019
sampai dengan 31 Januari 2020, dengan catatan bahwa
PENGGUGAT tidak berkewajiban untuk melakukan asistensi
manajemen atas hotel.
2. TERGUGAT wajib membayar royalty kepada PENGGUGAT sebesar
Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) setiap bulannya atas
penggunaan brand Hotel DAFAM. Royalty tersebut belum termasuk
Pajak Pertambahan Nilai.
3. Incentive fee akan dihitung pertahun. Tata cara perhitungan
sebagaimana tercantum dalam Perjanjian.
4. Biaya operasional lainnya yang timbul akibat kerjasama dengan pihak
ketiga, termasuk tak terbatas pada biaya email service, booking
engine dan subscription channel management tetap menjadi
tanggung jawab TERGUGAT.
5. Tagihan technical assistant fee dan management fee per Januari
2019, dapat diangsur oleh TERGUGAT setiap bulannya sebesar
Halaman 31 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) sampai lunas;
29. Bahwa TERGUGAT juga menolak dalil posita gugatan ke-32 mengenai
perhitungan biaya (brand royalty) atas merek DAFAM, maka terhitung
sejak Februari 2019, PENGGUGAT mengeluarkan surat tagihan kepada
TERGUGAT mengenai biaya royalty (brand royalty) dengan rincian
sebagaimana dimaksudkan dalam posita gugatan dengan total
keseluruhan biaya royalty Rp. 418.000.000,- (empat ratus delapan belas
juta rupiah) adalah tidak benar karena invoice atas brand royalty tersebut
hanya berlaku selama 1 (satu) tahun Februari 2019 s/d Februari 2020
saja;
30. Bahwa benar sebagaimana posita gugatan ke-33 pada tanggal 08
Oktober 2019 melalui surat nomor: 011/GALS/DIR/X/2019, TERGUGAT
memberikan jawaban atas surat PENGGUGAT tertanggal 23 April 2019,
nomor: 019/EXT/MD- DHM/IV/2019. Adapun jawaban dari TERGUGAT
adalah sebagai berikut:
1. Sepakat tidak ada biaya management fee (base fee dan sales
marketing fee), selama 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal 01
Februari 2019 sampai dengan 31 Januari 2020;
2. Sepakat atas royalty sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah)
setiap bulannya tidak termasuk pajak, atas penggunaan brand Hotel
DAFAM.
3. Tidak sepakat mengenai Incentive Fee sebesar 30 % (tiga puluh)
persen.
4. Sepakat mengenai biaya yang timbul dari Pihak Ketiga tetap menjadi
tanggung jawab TERGUGAT.
5. Sepakat atas cara penyelesaian pembayaran atas technical assistant
fee dan management fee dengan cara dicicil sebesar sebesar
Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) sampai lunas.
31. Bahwa benar selanjutnya pada tanggal 18 Oktober 2019, dengan surat
nomor: 059/EXT/MD-DHM/X/2019, PENGGUGAT memberikan jawaban
atas surat yang dikirimkan TERGUGAT tertanggal 08 Oktober 2019
Nomor: 011/GALS/DIR/X/2019. Adapun isi surat tersebut, PENGGUGAT
menyatakan dapat menerima atas ditiadakannya Incentive fee. Terkait
penyelesaian pembayaran piutang PENGGUGAT dengan cara dicicil oleh
TERGUGAT setiap bulannya sebesar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta
rupiah) sampai lunas. Agar tidak memberatkan TERGUGAT,
PENGGUGAT menawarkan solusi penyelesaian sebagai berikut:
- Atas piutang TERGUGAT per Januari 2019 sebesar
Rp.1.050.314.419,30 (satu milyar lima puluh juta tiga ratus empat
belas ribu empat ratus Sembilan belas rupiah tiga puluh sen) belum
Halaman 32 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
termasuk manajemen fee bulan Januari 2019, diselesaikan dengan
cara:
Sebesar 50 % (lima puluh) persen atau senilai Rp.525.157.209,65
(lima ratus dua puluh lima juta seratus lima puluh tujuh ribu dua
ratus Sembilan rupiah, enam puluh lima sen) dikompensasikan
dengan “Voucher Kamar Hotel Dafam Lotus”, sebanyak 1.072
lembar. Dengan ketentuan: 1 lembar Voucher = Rp.490.000,-
/net/kamar/malam termasuk makan pagi untuk 2 orang.Voucher
berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal penandatanganan
Addendum;
Dan sisanya dibayar tunai dengan tempo 3 (tiga) bulan sejak
tanggal penandatanganan Addendum.
32. Bahwa benar atas usulan PENGGUGAT sebagaimana dimaksud pada
posita gugatan ke-34, TERGUGAT telah memberikan tanggapan
sebagaimana surat tertanggal 14 Desember 2019 nomor:
012/GALS/DIR/X/2019. Jawaban TERGUGAT adalah sebagai berikut:
- Menyetujui usulan PENGGUGAT, mengenai penyelesaian piutangnya
dengan dibayar Voucher Hotel.
- Perlu dilakukan klarifikasi antara bagian keuangan PENGGUGAT dan
TERGUGAT mengenai perbedaan angka.
- Tidak setuju mengenai jangka waktu voucher kamar selama 2 (dua)
tahun dan harga voucher setara Rp.490.000,- sebagaimana diusulkan
PENGGUGAT.
- Mengusulkan masa berlaku voucher kamar selama 12 bulan (3 kamar
perhari). Apabila PENGGUGAT menghendaki Voucher Kamar berlaku
untuk masa 2 (dua) tahun, maka harga Voucher setara dengan
Rp.510.000,-
- Mengusulkan semua piutang TERGUGAT dikompensasikan dengan
voucher kamar.
33. Bahwa atas surat Tergugat tertanggal 14 Desember 2019 nomor:
012/GALS/DIR/X/2019 pada PENGGUGAT mengirimkan jawaban
tanggal 07 Januari 2020 dengan surat nomor: 080/EXT/MD-DHM/I/2020,
yang pada pokoknya menyampaikan:
- Tidak sepakat dengan usulan jangka waktu dan harga voucher kamar
sebagaimana jawaban TERGUGAT pada suratnya. PENGGUGAT
tetap pada usulannya mengenai ketentuan jangka waktu berlakunya
voucher kamar, yaitu 2 (dua) tahun dengan minimum 10 (sepuluh)
kamar perhari atau sesuai ketersediaan dan harga voucher kamar
Rp.490.000,-
- Sepakat dengan usulan TERGUGAT untuk mengkompensasikan
Halaman 33 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
seluruh piutangnya dengan voucher kamar;
- Meminta kepada TERGUGAT agar segera mengirimkan perbedaan
data bagian keuangan kepada PENGGUGAT untuk dilakukan
verifikasi.
34. Bahwa berdasarkan posita gugatan ke-36 secara jelas adanya
Pengakuan PENGGUGAT mengenai belum adanya kata sepakat
mengenai opsi-opsi yang ditawarkan oleh PENGGUGAT kepada
TERGUGAT terkait pembayaran hutang PENGGUGAT, membuktikan
penyelesaian gugatan PENGGUGAT masih dalam tahap dan/atau proses
negosiasi dan sehingga belum ada kesepakatan antara PENGGUGAT
dan TERGUGAT, karena:
a. Belum dilakukan kesepakatan antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT secara lisan untuk merevisi Perjanjian, terkait ketentuan
mengenai Imbalan Jasa-Technical Assistant Fee dari semula sebesar
Rp.750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), menjadi
sebesar Rp.450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah), dan
kesepakatan kesepakatan ini belum sah karena tidak pernah
dituangkan secara tertulis oleh para pihak dalam Addendum
Perjanjian;
b. Bahwa belum ada kepastian dari PENGGUGAT menerima cara
pembayaran melalui voucher dan nilai voucher, sehingga belum
dapat dijadikan dasar adanya penerimaan TERGUGAT atas tagihan
Technical Assisten Fee yang tidak pernah dilaksanakan oleh
PENGGUGAT;
c. Sudah dilakukan pertemuan yang terakhir kalinya pada tanggal 9
September 2020 di Semarang, namun belum tercapai kesepakatan
dan ternyata pihak PENGGUGAT telah mengajukan gugatan melalui
Pengadilan Negeri Jember pada tanggal 14 September 2020 dengan
Reg. No. 94/Pdt.G/2020/PN.Jmr yang akahirnya dicabut oleh pihak
PENGGUGAT;
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas mohon kitanya Mejelis Hakim
Pengadilan Negeri jember yang memeriksa dan mengadili perkara
Aquo menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
35. Bahwa benar sebagaimana posita gugatan ke-37 s/d posita gugatan ke-
39 PENGGUGAT melalui kuasa hukumnya Soviadi Nor Rachman, SH,
MM Advokat di Semarang, melayangkan SOMASI kepada TERGUGAT
sebagaimana surat tertanggal 03 Februari 2020 Nomor: 001/Pdt/II/2020
agar TERGUGAT segera membayar imbalan jasa yang menjadi hak
PENGGUGAT, dan atas SOMASI tersebut TERGUGAT telah
menyampaikan surat jawaban melalui kuasa hukumnya Muliadi &
Halaman 34 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Partner, Advocate & Legal Consultant berkedudukan di Jakarta,
sebagaimana surat tertanggal 13 Februari 2020 Nomor: 13/MP/II/2020
dengan menyampaikan bahwa penyelesaian piutang TERGUGAT
merujuk pada surat PENGGUGAT tertanggal 07 Januari 2020 Nomor:
080/ETX/MD-DHM/I/2020, yang pada pokoknya TERGUGAT
menyampaikan telah tercapai kesepakatan antara para pihak terkait tata
cara penyelesaian piutang TERGUGAT, dengan catatan harus
dibuatkan addendum, namun karena hingga saat ini belum ada
adendum atas perjanjian, sehingga TERGUGAT belum melaksanakan
pembayaran atas kewajiban tersebut kepada PENGGUGAT;
36. Bahwa benar sebagaimana posita gugatan ke-40 dan posita ke-41
melalui kuasa hukum PENGGUGAT tertanggal 28 Februari 2020 nomor:
002/Pdt/II/2020, dan permintaan agar para pihak dapat bertemu untuk
membahas penyelesaian piutang TERGUGAT, namun TERGUGAT
menolak dalil YANG menyatakan TERGUGAT tidak beritikad baik,
dengan menyatakan hingga 4 (empat) bulan lamanya sejak surat
dilayangkan, TERGUGAT tidak pernah memberikan tanggapan atas
permintaan tersebut adalah sebagai dalil tidak benar, karena faktanya
TERGUGAT melalui perwakilannya (Sdr. Rachmata Indrajaya) telah
mencoba menghubungi melalui handphone maupun Whatsapp dengan
Bapak HANDONO SURYANTO PUTRO selaku pihak yang
menadatangani Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/
GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 yaitu sejak April 2020 s/d September
2020, dan baru ketemu di Semarang tanggal 9 September 2020, akan
tetapi belum ada kesepakatan dari pihak PENGGUGAT dan ternyata
pihak PENGGUGAT telah mendaftarkan gugatan kembali melalui
Pengadilan Negeri Jember pada tanggal 14 September 2020;
37. Bahwa TERGUGAT menolak dalil posita gugatan Ke-42 yang
mendalilkan karena tidak adanya kesepakatan penyelesaian, sehingga
mengakibatkan PENGGUGAT menderita kerugian materil bahwa oleh
karena sesuai dengan perhitungan bersama sesuai dengan pendapatan
jangka panjang antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT dengan
jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan asumsi kerjasama antara
PENGGUGAT dengan TERGUGAT berjalan lancar akan tetapi berjalan
selama 3 (tiga) tahun sudah mengalami permasalahan sehingga
PENGGUGAT mengalami kerugian meteril selama 7 (tujuh) tahun
terhitung sejak 2020 s/d 2026 dari sisa jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
sebesar Rp. 14.125.848.766.00 (empat belas milyar seratus dua puluh
lima juta delapan ratus empat puluh delapan ribu tujuh ratus enam puluh
enam rupiah) adalah sebagai tuntutan yang tidak berdasar dan tidak
Halaman 35 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
relevan dengan kinerja PENGGUGAT dalam mengelola Hotel milik
TERGUGAT, apalagi Penggugat karena tidak memberikan perincian
dengan jelas, cermat dan lengkap, dengan didasarkan fakta-fakta hukum
sebagai berikut:
37.1. Berdasarkan Surat Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor :
003/MA/DHM/GALS/VII/ 2016 tanggal 11 Juli 2016 yang
ditandatangani oleh HANDONO SUYANTO PUTRO dalam Pasal 2
ditentukan jangka waktu perjanjian:
(1) Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh Para
Pihak. Jangka waktu pengelolaan hotel ditetapkan selama 5
(lima) tahun, dimulai sejak tanggal ditandatanganinya
perjanjian pengelolaan hotel ini oleh Para Pihak;
(2) Periode Kunci ditetapkan selama 2 (dua) tahun pertama.
Apabila dalam masa periode kunci, pihak pertama
memutuskan perjanjian ini secara sepihak, tanpa adanya
alasan yang sah sebagaimana diatur dalam perjanjian ini,
maka pihak pertama dikenakan “Termination Fee”;
(3) Para Pihak sepakat bahwa apabila Periode Kunci selama 2
(dua) tahun telah berakhir, pihak Pertama berhak untuk
mengakhiri perjanjian ini dengan alasan apapun, tanpa
dikenakan “Termination Fee” ataupun denda bunga lainnya
dan dengan ini Pihak Kedua melapaskan Pihak Pertama dari
segala gugatan dan/atau tuntutan apapun baik secara pidana
maupun perdata;
(4) Perjanjian ini dapat diperpanjang mana kala berakhir, Pihak
Pertama wajib mengajukan permohonan perpanjangan kepada
Pihak Kedua, selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh hari)
sebelum berakhirnya Perjanjian;
Ketentuan ayat (2) s/d (3) juga terdapat ketentuan mengenai masa
Periode Kunci yang dalam Perjanjian ditandatangani HANDONO
SURYANTO PUTRO ditentukan masa kunci adalah 2 (dua) tahun
pertama, sehingga TERGUGAT berhak untuk mengajukan
pengantian perjanjian, dan berdasarkan ketentuan ayat (3)
PENGGUGAT melepaskan TERGUGAT dari segala gugatan
dan/atau tuntutan apapun baik secara pidana maupun perdata;
37.2. Bahwa tidak benar TERGUGAT melakukan perbuatan Wanprestasi
(Ingkar Janji) namun sebaliknya pihak PENGGUGAT yang justeru
melakukan Wanprestasi Ingkar Janji karena selama PENGGUGAT
mengelola hotel tidak pernah mencapai target penghasilan
sebagaimana dijanjikan berdasarkan Budget Cosolidated 2018, baik
Halaman 36 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
berdasarkan proyeksi hasil pendapatan perbulan maupun poyeksi
tahunan karena ternyata PENGGUGAT tidak maksimal dalam
melaksanakan pengelolaan hotel milik TERGUGAT dan
PENGGUGAT juga tidak pernah memberikan mengenai Laporan
Keuangan kepada TERGUGAT sehingga TERGUGAT mengalami
kerugian karena harus menutupi devisit opersional dalam
pengelolaan HOTEL DAFAM LOTUS JEMBER;
37.3. Bahwa PENGGUGAT telah memanfaatkan fasilitas dari
TERGUGAT atau fasilitas hotel DAFAM LOTUS JEMBER untuk
melakukan kerjasama dengan pihak Pemerintah Kabupaten Jember
dalam melakukan kerjasama optimalisasi potensi lokal Kabupaten
Jember berdasarkan Perjanjian Kerjasama No: 033/PKS/2017 dan
Nomor: 022/SM-HDIJ/VII/2017 tanggal 24 Juli 2017 Pasal 3
ditentukan Lokasi Pejanjian adalah MEOTEL JEMBER yang
merupakan hotel yang berada dibawah manegemet pihak
PENGGUGAT;
Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum diatas, mohon kepada yang
mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jember yang memeriksa,
mengadili dan memutus perkara Aquo, menolak gugatan Penggugat
karena PENGGUGAT lah yang wanprestasi (ingkar janji);
38. Bahwa selanjutnya berdasarkan fakta hukum sebagaimana TERGUGAT
sampaikan pada dalil-dalil jawaban poin 37, TERGUGAT menolak
tuntutan Kerugian Materil yang diajukan posita gugatan ke-43 karena
tuntuan ganti rugi tersebut tidak dijelaskan secara terperinci timbulnya
kerugian, apalagi ganti rugi tersebut hanya didasarkan pada perkiraan-
perkiraan PENGGUGAT semata dan bertentangan dengan ketentuan
Pasal 2 Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/
2016 tanggal 11 Juli 2016, sehingga menuntut ganti kerugian Meteril
dengan total Rp.15.904.112.346.47 (lima belas milyar Sembilan ratus
empat juta seratus dua belas ribu tiga ratus empat puluh enam rupiah,
empat puluh tujuh sen), maka Mohon Kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili Perkara Aquo menolak seluruh tuntutan ganti
rugi Materil yang diajukan PENGGUGAT;
39. Bahwa demikian pula terhadap ganti rugi immaterial yang diajukan
PENGGUGAT pada posita gugatan poin ke 44 yang mendalilkan “karena
permasalahan berlarut- larut tidak ada penyelesaian yang kemudian
berdampak pada nama baik PENGGUGAT menjadi tidak baik dimata
masyarakat luas” adalah sebagai dalil yang tidak berdasar karena tidak
jelas apa pengaruh nama baik PENGGUGAT akibat dari tidak
dipenuhinya kewajiban tersebut sehingga dapat dituntutkan kerugian
Halaman 37 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
immateril PENGGUGAT sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah),
apalagi faktanya justeru PENGGUGAT yang mencemarkan nama baik
TERGUGAT karena telah menggugat TERGUGAT dengan didasarkan
pada dalil- dalil yang tidak berdasar sebagaimana dalil jawaban poin ke-
37, sehingga Mohon kepada yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili perkara Aquo menolak seluruh tuntutan ganti rugi
Immateril yang diajukan PENGGUGAT;
40. Bahwa TERGUGAT keberatan terhadap dalil posita gugatan ke-45 yang
“mendalilkan untuk menjamin tentang pembayaran ganti rugi materil dan
immaterial akibat Wanprestasi yang dilakukan oleh TERGUGAT,
dikemudian hari menjadi sia-sia, dengan memohon Ketua Pengadilan
Negeri Jember Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara untuk
meletakkan sita jaminan (consevatoir beslag) terhadap harta kekayaan
TERGUGAT, berupa :
Tanah dan Banunan Sertifikat Hak Milik No: 6250 atas nama DIDIK
EDHIE yang terletak di Jalan Jenral Gatot Subroto Nomor. 47 Jember
yang dahulu dikenal HOTEL DAFAM LOTUS JEMBER sekarang
bernama JAVA LOTUS HOTEL JEMBER, dengan batas-batas:
- Sebelah Utara : Jalan Besar;
- Sebelah Timur : Jl. Gatot Subroto No. 45 (Toko Cosina);
- Sebelah Barat : Jl. Gatot Subroto Gg. IV No. 3, Jember;
- Sebelah Barat : Jalan Kecil;
Adalah sebagai tuntutan yang tidak berdasar dan keliru, karena tanah
dan bangunan SHM No. 6250 tersebut adalah terdaftar atas nama
DIDIEK EDHIE dan merupakan harta yang terpisah dari asset PT. GRIYA
ARTHA LANGGENG SEMESTA, sehingga merupakan kekayaan yang
terpisahkan dengan asset perseroan, sehingga pengajuan sita jaminan
atas asset tersebut adalah keliru dan tidak berdasar, karenanya Mohon di
tolak oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jember yang memeriksa,
mengadili dan memutus perkara Aquo;
41. Bahwa selain itu karena tanah dan bangunan tersebut adalah statusnya
masih terikat sebagai jaminan pada PT. Bank BNI karena terikat sebagai
jaminan berdasarkan Perjanjian Kredit yang terikat dengan Hak
Tanggungan, sehingga sita jaminan tersebut Mohon di tolak oleh Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Jember yang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara Aquo;
42. Bahwa demikian pula terhadap posita gugatan ke-46 mengenai tuntutan
agar putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbar bij vooraad)
meskipun ada upaya hukum banding dan kasasi karena tidak memenuhi
syarat untuk putusan serta merta sebagaimana ditentukan dalam 332 RV
Halaman 38 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
dan Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2000 tentang Putusan
Serta Merta maka tuntutan tersebut Mohon ditolak oleh Majelis Hakim
yang memerikasa, mengadili dan memutus perkawa Aquo;
II. DALAM REKONVENSI
1. Bahwa seluruh dalil-dalil yang PENGGUGAT DALAM REKONVENSI
semula TERGUGAT DALAM KONVENSI (Selanjutnya sisebut
PENGGUGAT REKONVENSI) sampaikan pada bagian eksepsi dan dalil-
dalil jawaban bagian KONVENSI meskipun secara tegas tidak disebutkan
pada bagian eksepsi dan dalam jawaban konvensi, sepanjang masih ada
kaitannya dan relevan dengan dalil-dalil KONVENSI, mohon dianggap
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan dalil-dalil
gugatan REKONVENSI;
2. Bahwa antara PENGGUGAT DALAM REKONVENSI semula
TERGUGAT DALAM KONVENSI dengan TERGUGAT DALAM
REKONVENSI semula PENGGUGAT DALAM KONVENSI (selanjutnya
disebut TERGUGAT REKONVENSI) pada tanggal 7 Januari 2015 telah
menandatangani NOTA KESEPAHAMAN dengan kesepakatan
kerjasama saling menguntungkan dengan memanfaatkan potensi,
keahlian dan fasilitas yang dimiliki masing-masing pihak dalam rangka
PEMBANGUNAN dan PENGELOLAAN HOTEL milik PENGGUGAT
REKONVENSI yang terletak di di Jalan Jendral Gatot Subroto Nomor: 47,
dengan kesepakatan diberi nama DAFAM LOTUS JEMBER, dengan
ruang lingkup yang disepakati dalam Nota Kesepahaman ini adalah:
1. Layanan Jasa Tekhnis termasuk didalamnya Asistensi;
2. Layanan Jasa Pra Pembukaan (Pre Opening) Pembukaan Parsial
(sioft Opening) dan Pembukaan Perdana (Grand Opening);
3. Layanan Operasional Penuh;
3. Bahwa selanjutnya antara PENGGUGAT REKONVENSI dengan
TERGUGAT REKONVENSI menindaklanjuti nota kesepahaman tersebut
dengan membuat dan/atau menadantangani Perjanjian Pengelolaan
Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016, yang
ditandatangani oleh DIDIK EDHIE selaku Presiden Direktur PT. GRIYA
ARTHA LANGGENG SEMESTA, dalam perkara ini selaku PENGGUGAT
REKONVENSI dengan HANDONO SURYANTO PUTRO bertindak
selaku Direktur PT. DAFAM HOTEL MANAGEMENT, dengan ruang
lingkup Perjanjian Pengelolaan Hotel sebagaimana dalam:
Pasal 3 – RUANG LINGKUP PERJANJIAN.
(1) Kerjasama dalam rangka perencanaan, pembangunan,
pembukaan dan pengelolaan Hotel sebagai berikut :
Alamat : Jl. Gatot Subroto No.47, Jember, Jawa Tengah
Halaman 39 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Peringkat Hotel : Hotel Berbintang, merujuk pada hasil
survey dari Lembaga Independen terkait.
(2) Hotel sebagaimana tersebut dalam ayat 1 merupakan Hotel
berpelayanan penuh, berikut fasilitas-fasilitas lainnya sesuai dengan
bisnis hotel.
(3) Para pihak sepakat bahwa Soft Opening hotel akan dilakukan pada
Desember 2017, dan Grand Opening dilakukan selambat-lambatnya
6 (enam) bulan setelah pelaksanaan Soft Opening;
(4) Pihak Pertama atas biaya sendiri bertanggung jawab untuk mengurus
dan memperoleh semua dokumen-dokumen perijinan yang
diperlukan dari departemen-departemen dan/atau instansi-instansi
terkait, sehubungan dengan pendirian dan operasional hotel.
(5) Para pihak sepakat bahwa merk hotel setelah penandatanganan
perjanjian ini adalah HOTEL DAFAM LOTUS JEMBER.
4. Bahwa selanjutnya dalam Pasal 4 Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 tentang Jangka waktu
Perjanjian disebutkan:
(1) Perjanjian ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh Para Pihak.
Jangka waktu pengelolaan hotel ditetapkan selama 5 (lima) tahun,
dimulai sejak tanggal ditanda tanganinya perjanjian pengelolaan hotel
ini oleh Para Pihak;
(2) Periode Kunci ditetapkan selama 2 (dua) tahun pertama. Apabila
dalam masa periode kunci, pihak pertama memutuskan perjanjian ini
secara sepihak, tanpa adanya alasan yang sah sebagaimana diatur
dalam perjanjian ini, maka pihak pertama dikenakan “Termination
Fee”;
(3) Para Pihak sepakat apabila periode kunci selama 2 (dua) tahun telah
berakhir, pihak pertama berhak untuk mengakhiri perjanjian ini
dengan alasan apapun, tanpa dikenakan Termination Fee atau
denda/bunga lainnya, dan dengan ini Pihak Kedua melepaskan Pihak
Pertama dari segala gugatan dan/atau tuntutan apapun baik secara
pidana maupun perdata;
(4) Perjanjian ini dapat diperpanjang manakalah telah berakhir, pihak
pertama wajib mengajukan permohonan perpanjangan kepada Pihak
Kedua, selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sebelum
berakhirnya Perjanjian;
5. Bahwa meskipun berdasarkan Pasal 3 Perjanjian Pengelolaan Hotel,
Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 disepakati
ruang lingkup perjanjian yang merupakan kewajiban TERGUGAT
REKONVENSI adalah meliputi perencanaan, pembangunan,
Halaman 40 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
pembukaan dan pengelolaan, namun dalam kenyataannya TERGUGAT
REKONVENSI hanya hadir pada saat peletakan batu pertama (Ground
Breaking) pembangunan Hotel milik TERGUGAT dilakukan secara
bersama-sama oleh TERGUGAT REKONVENSI dan PENGGUGAT
REKOPENSI, namun TERGUGAT REKONVENSI tidak pernah
melaksanakan tugas yang merupakan kewajiban sebagaimana
ditentukan pada Pasal 3 Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 yaitu melakukan
Technical Assistant atas Pembangunan Hotel milik PENGGUGAT
REKONVENSI, karena tidak pernah mengikuti dan/atau sama sekali tidak
terlibat dan/atau tidak pernah memberikan konsultasi tekhnis terkait
perencanaan proyek pembangunan hotel sampai dengan pra pembukaan
hotel;
6. Bahwa selama masa perencanaan TERGUGAT REKONVENSI tidak
pernah menempatkan orang dan/atau tenaga ahli untuk melakukan
assistensi terhadap perencanaan pembangunan hotel, seluruh kegiatan
perencanaan sepenuhnya dilakukan oleh TERGUGAT REKONVENSI,
kenyataannya PENGGUGAT REKONVENSI sama sekali tidak terlibat
dalam kegiatan perencanaan hotel, sehingga tidak melaksanakan tugas
dan kewajibannya sebagaimana ditetapkan pada Pasal 3 ayat (1)
Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016
tanggal 11 Juli 2016;
7. Bahwa demikian pula proses pembangunan hotel hanya PENGGUGAT
REKONVENSI yang terlibat melakukan assistensi dengan pihak
Kontraktor Pelaksanaan Pembangunan dan TERGUGAT REKONVENSI
tidak pula melakukan kegiatan Assistensi dengan menempatkan orang
dan/atau tenaga ahli yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan dalam
kegiatan pembangunan, sehingga TERGUGAT REKONVENSI tidak
melaksanakan kewajibannya dalam melaksanakan assistensi dibidang
pembangunan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Pengelolaan
Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016;
8. Bahwa karena TERGUGAT REKONVENSI hanya hadir pada saat
pembukaan yaitu pada saat soft opening dan tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana ditentukan pada Pasal 6 ayat (2) Perjanjian
Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli
2016 yaitu selama masa retensi atau garansi proyek tidak pernah
memeriksa dan meneliti seluruh kondisi fisik bangunan, jaringan dan
instalasi (mechanical, electrical dan plumbaing, interior mesin-mesin,
peralatan serta melaporkan cacat atau kekurangan-kekurangan yang ada
kepada PENGGUGAT REKONVENSI untuk ditindaklanjuti kepada Main
Halaman 41 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Contractor, sehingga terbukti TERGUGAT REKONVENSI tidak
melakukan Tekhnical Assitensi terkait perawatan;
9. Bahwa selanjutnya TERGUGAT REKONVENSI juga telah lalai dalam
melaksanakan tugas pengelolaan hotel karena terbukti tidak
menempatkan orang yang memiliki kompetensi sebagai Maneger di Hotel
Dafam Lotus Jember, sehingga proyeksi pendapatan yang dijanjikan oleh
TERGUGAT REKONVENSI berdasarkan proyeksi penghasilan sesuai
Budget Cosolidated 2018, untuk target proyek pendapatan perbulan tidak
tercapai, sehingga PENGGUGAT REKONVENSI menutupi devisit biaya,
sejak pembukaan hotel, dengan perincian sebagai berikut:
10. Bahwa demikian pula terhadap Proyeksi Pendapatan Dafam Lotus
Jember yang dijanjikan TERGUGAT REKONVENSI kepada
PENGGUGAT REKONVENSI berdasarkan table Projection Gross
Operation Profit (Loss) pada sampai dengan tahun 2019 mengakibat
kerugian kepada PENGGUGAT REKONVENSI sebesar
Rp.9.253.784.785,11 (sembilan milyar dua ratus lima puluh tiga juta
tujuh ratus delapan puluh empat ribu tujuh ratus delapan puluh lima
Halaman 42 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
rupiah, sebelas sen) karena tidak tercapainya target yang dijanjikan
TERGUGAT REKONVENSI, yang apabila diperhitungkan sepuluh tahun
yang akan datang menjadi Rp.132.048.370.066 (seratus tiga puluh dua
miliar empat puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh ribu enam
puluh enam rupiah);
11. Bahwa tidak tercapainya taget pendapatan sehingga mengakibatkan
gross operating profit (loss) sebesar Rp.9.253.784.785,11 (sembilan
milyar dua ratus lima puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh
empat ribu tujuh ratus delapan puluh lima rupiah, sebelas sen), yang
apabila diperhitungkan sepuluh tahun yang akan datang menjadi
Rp.132.048.370.066 (seratus tiga puluh dua miliar empat puluh
delapan juta tiga ratus tujuh puluh ribu enam puluh enam rupiah)
adalah merupakan tindakan wanprestasi (ingkar janji) dari TERGUGAT
REKONVENSI karena secara nyata TERGUGAT REKONVENSI telah
melakukan kerjasama Pengelolaan Hotel dengan pihak ketiga yaitu
Meotel Jember sebagaimana ternyata dari Perjanjian Kerjasama antara
Pemerintah Daerah Kabupaten Jember dengan Dafam Hotel
Manegement tanggal 24 Juli 2017 sebagaimana dalam perjanjian
diterangkan Pihak Kedua yang dalam hal ini diwakili ANDHY IRAWAN
(Ic. TERGUGAT REKONVENSI) adalah sebagai perusahaan yang
ditunjuk untuk mengelola manegement di Meotel Jember, membuktikan
pihak TERGUGAT REKONVENSI telah Wanprestasi (Ingkar Janji)
karena melanggar Pasal 18 ayat (3) Perjanjian Pengelolaan Hotel,
Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 tentang
Pembatas Bagi Pihak Kedua yang menentukan:
Pihak Kedua tanpa pesetujuan tertulis dari Pihak Pertama, dilarang
untuk:
(3) Membuat Perjajian-perjanjian dengan pihak ketiga lainnya
sehubungan dengan perjanjian jasa pemeliharaan, barter, hiburan,
promosi, iklan dan kontrak kerjasama lainnya selain perjanjian
sewa menyewa kamar hotel/kondotel/villa dan ruangan komersial
lainnya dengan nilai transaksi diatas Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta
rupiah) dan atau lebih dari 1 (satu) tahun;
12. Bahwa karena TERGUGAT REKONVENSI telah wanprestasi (ingkar
janji) telah melakukan kerja sama pengelolaan Manegment Hotel pada
Meotel Jember sehingga mengakibatkan kerugian bagi PENGGUGAT
REKONVENSI karena proyeksi hasil pendapatan perbulan maupun
poyeksi tahunan yang dibuat TERGUGAT REKONVENSI tidak tercapai
karena TERGUGAT REKONVENSI tidak melaksanakan pengelolaan
hotel milik PENGGUGAT KONVENSI dengan sebaik-baiknya karena
Halaman 43 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
faktanya TERGUGAT REKONVENSI telah melaksanakan Perjanjian
Kerjasama Pengelolaan Hotel dengan pihak MEOTEL JEMBER,
sehingga Target yang dijanjikan oleh TERGUGAT REKONVENSI tidak
tercapai sesuai dengan target dan proyeksi yang mengakibatkan
kerugian bagi PENGGUGAT REKONVENSI karena harus menutupi
devisit operasional dan harus pula menutupi pembayaran cicilan kepada
Bank BNI sehingga mengakibat kerugian bagi PENGGUGAT
REKONVENSI dengan total sebesar Rp.9.253.784.785,11 (sembilan
milyar dua ratus lima puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh
empat ribu tujuh ratus delapan puluh lima rupiah, sebelas sen), yang
apabila diperhitungkan sepuluh tahun yang akan datang menjadi
Rp.132.048.370.066 (seratus tiga puluh dua miliar empat puluh
delapan juta tiga ratus tujuh puluh ribu enam puluh enam rupiah);
13. Bahwa selain itu TERGUGAT REKONVENSI telah pula mempergunakan
fasilitas-fasilitas PENGGUGAT REKONVENSI dalam upaya memperoleh
izin dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Jember
sebagaimana terbukti dari Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah
Daerah Kabupaten Jember dengan TERGUGAT REKONVENSI
tentang Perjanjian Kerjasama Potensi Lokal Kabupaten Jember
Nomor: 033/PKS/2017/ Nomor 002/GM-HDIJ/VII/2017 tanggal 24 Juli
2017 yang secara jelas kapasitas TERGUGAT REKONVENSI adalah
sebagai PIHAK KEDUA sebagai pihak yang mengelola Menegmen di
MEOTEL JEMBER;
14. Bahwa tindakan TERGUGAT REKONVENSI yang telah memanfaatkan
fasilitas milik PENGGUGAT REKONVENSI dengan mengunakan hotel
DAFAM LOTUS JEMBER dalam melakukan kegiatan, pelatihan dan
Rapat-rapat berhubungan dengan Perjanjian Kerjasama Potensi Lokal
Kabupaten Jember Nomor: 033/PKS/2017/Nomor 002/GM-HDIJ/VII/2017
tanggal 24 Juli 2017, tanpa ada pembayaran dan/atau pemasukan
kepada Hotel DAFAM LOTUS JEMBER, sedangkan kerjasama yang
dilakukan untuk kepentingan TERGUGAT REKONVENSI dalam
kaitannya dengan kerjasama dengan MEOTEL JEMBER telah
mengakibatkan kerugian kepada PENGGUGAT REKONVENSI, sehingga
tidak mencapai target penghasilan sesuai yang dijanjikan TERGUGAT
REKONVENSI;
15. Bahwa selain itu dalam menjalankan usaha-usaha terkait peningkatan
tamu Hotel DAFAM LOTUS JEMBER, pihak TERGUGAT REKONVENSI
tidak secara serius melakukan promosi dengan mempergunakan jaringan
yang dimiliki pihak TERGUGAT REKONVENSI baik jaringan hotel,
jaringan penjualan, publisitas hubungan masyarakat dan promosi
Halaman 44 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
bersama, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 7 Perjanjian Pengelolaan
Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016, karena
pihak TERGUGAT REKONVENSI lebih focus pada pengelolaan
MEOTEL JEMBER, sehingga jika ada event dan/atau acara dan tamu-
tamu yang memanfaat jasa hotel pihak TERGUGAT REKONVENSI akan
mengutamakan MEOTEL JEMBER, sehingga tindakan tersebut sangat
merugikan PENGGUGAT REKONVENSI;
16. Bahwa meskipun secara nyata pihak TERGUGAT REKONVENSI telah
Wanprestasi (ingkar janji) namun dengan iktikad tidak baik (buruk) pihak
TERGUGAT REKONVENSI tetap menagihkan hak-hak yang timbul dari
Perjanjian Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016
tanggal 11 Juli 2016, meskipun secara nyata hasil usaha pengelolaan
Hotel DAFAM LOTUS JEMBER belum mencapai target yang
diproyeksikan dan/atau diperjanjikan, sehingga PENGGUGAT
REKONVENSI mengalami kerugian karena harus menutupi devisit
operasional hotel DAFAM LOTUS JEMBER;
17. Bahwa upaya TERGUGAT REKONVENSI menagihkan biaya Tekhnikal
Asisten Fee dan Base Fee atas Manegment hotel dilakukan dengan
melalui pengajuan gugatan melalui Pengadilan Negeri Jember dengan
mengajukan gugatan wanprestasi, sehingga adanya gugatan
TERGUGAT REKONVENSI telah menyebabkan terganggunya usaha
PENGGUGAT REKONVENSI karena harus bolak balik Jakarta – Jember
untuk mengikuti proses perkara yang meliputi persidangan-persidangan
di Pengadilan Negeri Jember, sehingga PENGGUGAT REKONVENSI
harus menunjuk PENGACARA, sehingga menimbulkan kerugian yang
jika diperinci sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah);
18. Bahwa selain itu akibat adanya gugatan wanprestasi yang diajukan
TERGUGAT REKONVENSI telah mengakibat tercemarnya nama baik
PENGGUGAT REKONVENSI sebagai pemilik hotel yang cukup ternama
di Kota Jember, karena telah dicap sebagai orang yang tidak baik dan
memiliki komitmen dalam menjalankan usaha, sehingga menyebabkan
tercemarnya nama baik PENGGUGAT REKONVENSI yang menimbulkan
kerugian immaterial yang jika diperhitungan kerugian immaterial
PENGGUGAT REKONVENSI layak dIperhitungkan sebasar
Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah);
19. Bahwa dengan akibat tindakan wanprestasi (ingkar janji) yang dilakukan
TERGUGAT REKONVENSI telah menimbulkan kerugian materil dan
immaterial yang jika diperhitungkan secara keseluruhan sebesar
Rp.21.253.784.785,11 (dua puluh satu milyar dua ratus lima puluh
tiga juta tujuh ratus delapan puluh empat ribu tujuh ratus delapan
Halaman 45 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
puluh lima rupiah, sebelas sen), yang apabila diperhitungkan sepuluh
tahun yang akan datang menjadi Rp.144.048.370.066 (seratus empat
puluh empat miliar empat puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh
ribu enam puluh enam rupiah) dengan perincian sebagai berikut:
a. Kerugian Materil ;
- Kerugian Akibat Tidak tercapai Target Operasional sebesar
Rp.9.253.784.785,11 (sembilan milyar dua ratus lima puluh tiga
juta tujuh ratus delapan puluh empat ribu tujuh ratus delapan
puluh lima rupiah, sebelas sen), yang apabila diperhitungkan
sepuluh tahun yang akan datang menjadi Rp.132.048.370.066
(seratus tiga puluh dua miliar empat puluh delapan juta tiga
ratus tujuh puluh ribu enam puluh enam rupiah);)
- Kerugian Akibat Pengantian Biaya Penanganan Perkara sebesar
Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)
b. Kerugian Immateril:
- Kerugian Immateril sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar
rupiah)
Total Kerugian Penggugat: Rp.21.253.784.785,11 (dua puluh satu
milyar dua ratus lima puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh
empat ribu tujuh ratus delapan puluh lima rupiah, sebelas sen), yang
apabila diperhitungkan sepuluh tahun yang akan datang menjadi
Rp.144.048.370.066 (seratus empat puluh empat miliar empat puluh
delapan juta tiga ratus tujuh puluh ribu enam puluh enam rupiah)
20. Bahwa untuk menjamin dipenuhi kerugian materil dan imateril yang
dialami PENGGUGAT REKONVENSI akibat tindakan wanprestasi (cidera
janji) TERGUGAT REKONVENSI, sehingga gugatan ini tidak sia-sia,
maka kami mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jember melalui
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara berkenan
meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta kebendaan milik
TERGUGAT REKONVENSI berupa Gedung Kantor PT. DAFAM HOTEL
MANAGEMENT yang terletak di Menara Suara Merdeka, Lantai 11, Jalan
Pandanaran No.30, Kota Semarang.
21. Bahwa oleh karena gugatan REKONVENSI yang diajukan PENGGUGAT
REKONVENSI didasari dengan bukti-bukti Autentik, maka cukup
beralasan jika Penggugat memohon kehadapan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Jember dalam putusannya menyatakan secara hukum
bahwa putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu
(uitvoerbaar bij voorraad), meskipun ada upaya hukum banding, kasasi
ataupun peninjauan kembali (PK);
Halaman 46 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Berdasar dalil-dalil eksepsi dan jawaban TERGUGAT KONVENSI dan
PENGGUGAT REKONVENSI, mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri
Jember melalui Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus
Perkara Aquo, berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
DALAM PROVISI;
- Menolak Gugatan Provisi yang diajukan Penggugat untuk seluruhnya;
DALAM KONVENSI
A. DALAM EKSEPSI
1) Mengabulkan eksepsi TERGUGAT mengenai gugatan kabur
(obscure libellium)
2) Menyatatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet On
vankelijkverklaard);
B. DALAM POKOK PERKARA;
1) Menolak Gugatan Penggugat Untuk Seluruhnya;
2) Membebankan kepada PENGGUGAT untuk membayar semua biaya
yang akan timbul dalam perkara ini;
DALAM REKONVENSI
1) Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT REKONVENSI untuk seluruhnya;
2) Menyatakan TERGUGAT REKONVENSI telah Wanprestasi (Cidera
Janji);
3) Menghukum TERGUGAT REKONVENSI membayar ganti rugi materil
dan imateril sebesar Rp.21.253.784.785,11 (dua puluh satu milyar dua
ratus lima puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh empat ribu tujuh
ratus delapan puluh lima rupiah, sebelas sen);
4) Meletakan sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta kebendaan milik
TERGUGAT REKONVENSI berupa Gedung Kantor PT. DAFAM HOTEL
MANAGEMENT yang terletak di Menara Suara Merdeka, Lantai 11, Jalan
Pandanaran No.30, Kota Semarang;
5) Menyatakan secara hukum bahwa putusan perkara terhadap Gugatan
REKONVENSI dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoorbaar bij voorraad),
meskipun ada upaya hukum banding, kasasi maupun peninjauan kembali
(PK);
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
- Menghukum PENGGUGAT DALAM KONVENSI/TERGUGAT DALAM
REKONVENSI untuk membayar semua biaya yang akan timbul dalam
perkara ini;
Atau :
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara berpendapat lain,
mohon putusan yang seadil- adilnya (Azas Ex Aquo Et Bono).
Halaman 47 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam
berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap
telah termuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal
yang diajukan lagi dan mohon putusan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
DALAM KONVENSI
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Konvensi
yang pada pokoknya adalah bahwa Tergugat Konvensi telah melakukan
Wanprestasi atau Cidera Janji;
DALAM PROVISI
Menimbang, bahwa dalam gugatan a quo, Penggugat Konvensi telah
mengajukan petitum Provisi sebagai berikut :
1. Menerima dan mengabulkan provisi Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan SAH dan BERHARGA Sita Jaminan (consevatoir beslag)
terhadap :
Tanah dan Bangunan Sertifikat Hak Milik Nomor : 6250 atas nama
DIDIK EDHIE yang terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto
Nomor:47 Jember yang dahulu dikenal sebagai HOTEL DAFAM
LOTUS JEMBER, sekarang berganti nama JAVA LOTUS HOTEL
JEMBER Batas – Batas :
Sebelah Utara : Jalan Besar
Sebelah Timur : Jalan Gatot Subroto No. 45 (Toko Consina)
Sebelah Selatan : Jln Gatot Subroto Gang IV No. 3 Jember
Sebelah Barat : Jalan Kecil
Untuk selanjutnya apabila terhitung 14 hari sejak perkara a quo telah
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) akan tetapi Tergugat
lalai dalam melaksanakan serta menjalankan isi putusan maka objek sita
jaminan dapat dilelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL ) Jember yang terletak di Jalan Slamet Riyadi No.344 A,
Krajan, Patrang, Kec. Patrang, Kabupaten Jember yang hasil dari lelang
tersebut dipergunakan untuk membayar hutang kepada Penggugat ;
3. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar
Bij Vooraad) meskipun ada upaya verzet, banding, maupun kasasi ;
Menimbang, bahwa secara formil, petitum provisi merupakan tuntutan
pihak berperkara yang memohon kepada Pengadilan Negeri tersebut agar
melakukan tindakan yang diperlukan terkait dengan penyelesaian perkara diluar
petitum pokok perkara ;
Halaman 48 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Menimbang, bahwa terhadap petitum provisi Penggugat diatas,
dihubungkan dengan petitum No.5 dan 9 dalam pokok perkara a quo
(Konvensi), diketahui bahwa petitum provisi tersebut pada pokoknya adalah
sama dengan petitum dalam pokok perkara a quo, sehingga secara yuridis
formil, petitum provisi Penggugat Konvensi tidak berdasar dan beralasan hokum
serta patut dinyatakan ditolak untuk seluruhnya;
DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat Konvensi diatas, Tergugat
Konvensi telah mengajukan eksepsi.
Menimbang, bahwa eksepsi yang diajukan oleh Tergugat dimaksud yaitu
bahwa gugatan Penggugat kabur (obscure libelium), dengan alasan terdapat 2
(dua) Surat Perjanjian Pengelolaan Hotel, dengan nomor yang sama yaitu
Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 dan tanggal yang sama yakni tanggal 11
Juli 2016, akan tetapi masing-masing ditandatangani oleh orang yang berbeda
satu ditandatangani Andhy Irawan Kristyanto selaku Direktur dan satu lagi
ditandatangani oleh Handono Suryanto Putro juga kedudukan dalam
kedudukannya selaku Direktur dari PT.Dafam Hotel Management, sehingga
membingungkan karena dalam dalil gugatannya Penggugat tidak menjelaskan
merujuk kepada Surat Perjanjian yang mana yang berlaku, sehingga
menyebabkan gugatan Penggugat membingungkan (obscure);
Menimbang, bahwa oleh karena dalil eksepsi yang diajukan Tergugat
adalah mengenai penilaian terhadap adanya 2 (dua) Surat Perjanjian
Pengelolaan Hotel antara Penggugat dengan Tergugat, maka menurut
pendapat Majelis dalil eksepsi tersebut adalah menyangkut pokok perkara yang
memerlukan penilaian pembuktian, maka hal tersebut akan dipertimbangkan
dalam pokok perkara, oleh karenanya eksepsi Tergugat dalam perkara a quo,
secara formil dinilai tidak berdasar dan beralasan hukum serta patut dinyatakan
ditolak;
DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Konvensi tersebut,
Tergugat Konvensi pada pokoknya menolak gugatan Penggugat dengan alasan
bahwa Penggugat mengajukan gugatan perkara a quo didasarkan pada adanya
surat perjanjian diantara Penggugat dan Tergugat, namun menurut Tergugat,
terdapat 2 (dua) perjanjian yang isinya hampir sama yang mengatur mengenai
kerjasama mereka, sehingga memunculkan kebingungan bagi Tergugat untuk
menanggapi gugatan Penggugat tersebut ;
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, oleh karena telah diakui atau
setidak-tidaknya tidak disangkal maka menurut hukum harus dianggap terbukti
hal-hal sebagai berikut ;
Halaman 49 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Bahwa Penggugat adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak
dibidang jasa pada konsultasi bidang perhotelan dan jasa pengelolaan
hotel yang terdaftar atas nama PT. Dafam Hotel Manegement ;
Bahwa Tergugat (PT. Griya Artha Langeng Semesta) adalah pemilik
modal yang awalnya bermaksud mendirikan dan/atau membangun hotel
lengkap dengan fasilitas sesuai standard hotel berbintang ;
Bahwa antara Tergugat dan Penggugat terjadi kesepahaman untuk
pembangunan dan pengelolaan hotel milik Tergugat yang didirikan di
Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang berlokasi di Jalan Jendral Gatot
Subroto Nomor 47 yang saat ini diberi nama Dafam Lotus Jember ;
Bahwa Penggugat dan Tergugat membuat dan menandatangani
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/
VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 antara PT. Griya Artha Langeng Semesta
(Tergugat) dengan PT. Dafam Hotel Manegement (Penggugat) dengan
nilai Technical Assistant Fee tertentu berikut hak dan kewajiban lainnya
bagi masing-masing pihak dalam perjanjian tersebut. Bahwa terhadap
Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel dimaksud, telah terjadi
perubahan isi perjanjian yang disepakati kedua belah pihak. Sehingga
Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel antara Penggugat dengan
Tergugat dalam perkara a quo, ada 2 (dua) buah dengan format yang
berbeda isinya ;
Menimbang, bahwa yang menjadi persengketaan antara kedua belah
pihak dalam perkara a quo yaitu bahwa Penggugat pada pokoknya
mendasarkan gugatannya pada Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel,
Nomor: 003/MA/DHM/GALS/ VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 dengan Technical
Assistant Fee senilai Rp.750.000.000,- (Tujuh ratus lima puluh juta Rupiah),
sedangkan Tergugat pada pokoknya mendasarkan gugatannya pada Surat
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel, Nomor: 003/MA/DHM/GALS/ VII/2016
tanggal 11 Juli 2016 dengan Technical Assistant Fee senilai Rp.450.000.000,-
(Empat ratus lima puluh juta Rupiah) ;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka Majelis Hakim
perlu mempertimbangkan terlebih dahulu pokok sengketa perkara a quo yaitu :
1. Dari 2 (dua) Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel, Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016, surat manakah yang
terakhir/terbaru yang mengikat secara hukum bagi Penggugat Konvensi dan
Tergugat Konvensi ? dan 2. Apakah Tergugat Konvensi telah melakukan
Wanprestasi ? ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 163 HIR, Penggugat
berkewajiban untuk membuktikan dalil gugatannya tersebut dan Tergugat
berkewajiban pula untuk membuktikan dalil sangkalannya ;
Halaman 50 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Menimbang, bahwa Penggugat Konvensi untuk menguatkan dalil
gugatannya telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda: P–1 sampai
dengan P–23 dan saksi atas nama: Endro Sulaksono, Rizki Triatmaja Susetiadi
dan Handono Suyatno Putro. Bukti surat dan keterangan saksi tersebut adalah
sebagaimana diuraikan dalam Berita Acara Persidangan.
Menimbang, bahwa Tergugat Konvensi untuk menguatkan dalil
sangkalannya telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda: T–1 sampai
dengan T–21 dan saksi atas nama : Rachmata Indrajaya. Bukti surat dan
keterangan saksi tersebut adalah sebagaimana diuraikan dalam Berita Acara
Persidangan.
Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh
kedua belah pihak, dihubungkan dengan pokok sengketa perkara a quo, Majelis
Hakim mempertimbangkan sebagai berikut :
1. Dari 2 (dua) Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel, Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016, surat manakah yang
terakhir/terbaru yang mengikat secara hukum bagi Penggugat Konvensi dan
Tergugat Konvensi ?
Bahwa Penggugat dan Tergugat mengakui telah membuat 2 (dua)
Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel dengan nomor dan
tanggal yang sama yaitu Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016
tanggal 11 Juli 2016 dengan pemahaman bahwa surat perjanjian
yang satu memperbarui surat perjanjian lainnya, dengan perbedaan
isi surat antara lain yaitu :
i. Pihak PT. Dafam Hotel Management (Penggugat)
ditandatangani oleh Andhy Irawan Kristyanto dengan nilai
Technical Assistant Fee sebesar Rp.750.000.000,- (Tujuh
ratus lima puluh juta Rupiah) dan seterusnya ;
ii. Pihak PT. Dafam Hotel Management (Penggugat)
ditandatangani oleh Handono Suyatno Putro dengan nilai
Technical Assistant Fee sebesar Rp.450.000.000,- (Empat
ratus lima puluh juta Rupiah) dan seterusnya ;
(Berdasarkan alat bukti surat P-1,P-2, T-1,T-2,T-3, keterangan saksi
bernama Endro Sulaksono, Rizki Triatmaja Susetiadi, Handono
Suyatno Putro dan Rachmata Indrajaya) ;
Bahwa pada pokoknya Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel
tersebut mengatur mengenai pekerjaan dan pembiayaan pada saat
pembangunan Hotel dan managament Hotel setelah beroperasi.
Bahwa item Technical Assistant Fee merupakan pekerjaan dan
pembiayaan pada saat pembangunan Hotel dalam surat perjanjian
tersebut. Bahwa hingga saat ini, terhadap item Technical Assistant
Halaman 51 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Fee, pihak Tergugat telah membayar sejumlah Rp.100.000.000,-
(seratus juta rupiah) dari keseluruhan kewajibannya dan Penggugat
meminta dipenuhinya sisa pembayaran item Technical Assistant Fee
dimaksud melalui permintaan bayar (Invoice) kepada Tergugat
adalah sejumlah Rp.350.000.000,- (Tiga ratus lima puluh juta
Rupiah);
(Berdasarkan alat bukti surat P-2,P-5 a-d T-2,T-3, keterangan saksi
bernama Endro Sulaksono, Rizki Triatmaja Susetiadi, Handono
Suyatno Putro, Rachmata Indrajaya dan pengakuan kedua pihak) ;
Maka berdasarkan uraian pertimbangan diatas, Majelis Hakim
memperoleh bukti yang kuat, bahwa perjanjian terakhir atau perjanjian
yang telah diperbarui (terbaru) dan mengikat kedua belah pihak adalah
Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel Nomor:
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 yang ditandatangani
oleh pihak PT. Griya Artha Langgeng Semesta (Tergugat) yaitu Didik
Edhie dan Pihak PT. Dafam Hotel Management (Penggugat) yaitu
Handono Suyatno Putro dengan nilai Technical Assistant Fee sebesar
Rp.450.000.000,- (Empat ratus lima puluh juta Rupiah) ;
2. Apakah Tergugat Konvensi telah melakukan Wanprestasi ?
Bahwa berdasarkan pertimbangan atas pokok sengketa No.1 di atas,
diketahui bahwa Penggugat dan Tergugat terikat secara sah menurut
hukum terhadap perjanjian yang mereka buat dalam Surat Perjanjian
Kerjasama Pengelolaan Hotel Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016
tanggal 11 Juli 2016 yang ditandatangani oleh pihak PT. Griya Artha
Langgeng Semesta (Tergugat) yaitu Didik Edhie dan Pihak
PT. Dafam Hotel Management (Penggugat) yaitu Handono Suyatno
Putro dengan nilai Technical Assistant Fee sebesar Rp.450.000.000,-
(Empat ratus lima puluh juta Rupiah) ;
(Berdasarkan alat bukti surat P-1,P-2, T-2, keterangan saksi bernama
Rizki Triatmaja Susetiadi, Handono Suyatno Putro dan Rachmata
Indrajaya) ;
Bahwa Penggugat dan Tergugat melakukan kerjasama dalam
pembangunan dan management Hotel. Bahwa Penggugat pada
pokoknya telah melaksanakan kewajiban sebagaimana Surat
Perjanjian tersebut berupa penyelesaian pekerjaan pembangunan
Hotel dan penyelenggaraan management Hotel milik Tergugat.
Bahwa Tergugat pada pokoknya memiliki kewajiban sebagaimana
Surat Perjanjian tersebut berupa pembiayaan atas pembangunan
Hotel yang dilakukan oleh Penggugat dan bagi hasil keuntungan
Halaman 52 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
(sharing profit) antara Tergugat selaku pemilik Hotel dengan
Penggugat selaku pelaksana management Hotel dimaksud ;
(Berdasarkan alat bukti surat P-1,P-2, T-2, keterangan saksi bernama
Endro Sulaksono, Rizki Triatmaja Susetiadi, Handono Suyatno Putro
dan Rachmata Indrajaya) ;
Bahwa Perjanjian Kerjasama antara Penggugat dan Tergugat dimulai
sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan
Hotel Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016
dengan jangka waktu kerjasama selama 5 (lima) tahun dengan
periode kunci selama 2 (dua) tahun. Bahwa pengertian periode kunci
adalah bahwa dalam masa 2 (dua) tahun pertama dari seluruh jangka
waktu perjanjian, dimana apabila Pihak Pertama (Tergugat)
melakukan pemutusan perjanjian secara sepihak dalam rentang
waktu tersebut akan dikenakan Termination Fee (denda) ;
(Berdasarkan alat bukti surat P-1,P-2, keterangan saksi bernama
Handono Suyatno Putro dan Rachmata Indrajaya) ;
Bahwa pekerjaan pembangunan Hotel yang masuk dalam item
Technical Assistant Fee dalam Surat Perjanjian tersebut, pada
pokoknya telah selesai dengan beroperasinya Hotel tersebut pada
bulan Desember 2017 ;
(Berdasarkan alat bukti surat P-2,P-15,P-16,P-21, keterangan saksi
bernama Endro Sulaksono, Rizki Triatmaja Susetiadi, Handono
Suyatno Putro, Rachmata Indrajaya dan pengakuan kedua pihak) ;
Bahwa bagi hasil (sharing profit) dari item Management Fee dalam
Surat Perjanjian tersebut, pada pokoknya telah diatur dalam
perjanjian dan berlaku sejak beroperasinya Hotel hingga Penggugat
tidak lagi mengelola hotel milik Tergugat pada bulan Januari 2019 ;
(Berdasarkan alat bukti surat P-2,P-15,P-16,P-17,P-18,P-19,P-20,P-
22, T-2,T-15,T-16,T-17, T-18,T-20, keterangan saksi bernama Endro
Sulaksono, Rizki Triatmaja Susetiadi, Handono Suyatno Putro,
Rachmata Indrajaya dan pengakuan kedua pihak) ;
Bahwa khusus item Management Fee yang harus dibayarkan oleh
Tergugat kepada Penggugat untuk bulan Desember 2017 sampai
dengan Juli 2018, telah disepakati bahwa Penggugat memberikan
potongan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari tagihan semula ;
(Berdasarkan alat bukti surat P-8,9, T-12,P-13, keterangan saksi
bernama Endro Sulaksono, Handono Suyatno Putro dan pengakuan
kedua pihak) ;
Bahwa sejak bulan Januari 2019 sampai dengan Agustus 2020,
Penggugat tidak mengelola management Hotel milik Tergugat,
Halaman 53 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
namun Tergugat menyewa Brand “Hotel Dafam Lotus Jember”
dengan nilai royalty merk sebesar Rp.20.000.000,-/bulan kepada
Penggugat ;
(Berdasarkan alat bukti surat P-13, keterangan saksi bernama
Handono Suyatno Putro dan pengakuan kedua pihak) ;
Bahwa terkait dengan tuntutan mengenai Technical Assistant Fee,
Management Fee, biaya Royalti Merek dan Non Management Fee
yang diajukan oleh Penggugat, Majelis Hakim menilai bahwa tuntutan
tersebut berdasar dan beralasan dengan pertimbangan sebagai
berikut :
Bahwa pada pokoknya Tergugat tidak menyangkal item-item
Fee yang digugat oleh Penggugat, namun Tergugat
menyangkal mengenai besaran prosentase Fee yang
seharusnya diterima oleh Penggugat ;
Bahwa terhadap bukti surat terkait dengan item-item Fee
dimaksud yang diajukan oleh Penggugat dalam bentuk foto
copy yang dicocokkan dari foto copy dan dikuatkan dengan
keterangan saksi-saksi, Tergugat tidak menyangkal terhadap
keberadaan bukti surat tersebut maupun mengajukan bukti
surat lain yang dapat membuktikan tangkisan / bantahannya
dengan jelas dan rinci mengenai perihal tersebut. Sehingga
bukti surat yang diajukan oleh Penggugat tersebut memiliki
nilai pembuktian sebagai alat bukti surat dalam perkara a quo
atau setidaknya sebagai bukti persangkaan;
Bahwa pada pokoknya terhadap somasi yang diterima oleh
Tergugat dari Penggugat, Tergugat tidak menyangkalnya
namun melakukan upaya agar Penggugat mau mengurangi
nominal item-item Fee tersebut untuk meringankan hutang
Tergugat kepada Penggugat ;
Bahwa dalam Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Hotel
Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016,
Pasal 9 tentang Pencatatan, Pembukuan dan Keuangan,
antara lain menentukan hal-hal sebagai berikut :
(2). Pihak Pertama (Tergugat) atau afiliasinya memiliki hak
untuk melakukan pemeriksaan atas pencatatan dan
pembukuan Hotel maupun melakukan Audit mendadak
terbatas sewaktu-waktu. Pihak Kedua (Penggugat) wajib
menunjukkan semua catatan pembukuan dan bukti-bukti yang
terkait kepada Pihak Pertama (Tergugat) atau afiliasinya ;
Halaman 54 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
(4). Untuk menyelenggarakan pembukuan dan keuangan
hotel, para pihak (Penggugat dan Tergugat) sepakat untuk
membuka 3 (tiga) buah rekening bank, dibuka atas nama
Pihak Pertama (Tergugat). Rekening-rekening tersebut
adalah :
a. Rekening Aktif, merupakan rekening yang digunakan untuk
melakukan pembayaran dan/atau pengeluaran atas
operasional Hotel ;
b. Rekening Pasif, merupakan rekening yang digunakan
untuk menampung seluruh penerimaan dari pihak manapun
terkait dengan operasional hotel ;
c. Rekening Dana Cadangan, merupakan rekening
penampungan, atas penyisihan sebagian dari pendapatan
operasional total, yang besarannya telah ditentukan, yang
digunakan sebagai dana cadangan perbaikan Furniture
Fixture and Expenditure ;
(Berdasarkan alat bukti surat P-2,P-6,P-7,P-8,P-9,P-10,P-11,P-12,P-
13,P-14,T-2,T-12,T-13,T-15,T-16, keterangan saksi bernama Endro
Sulaksono, Handono Suyatno Putro dan pengakuan kedua pihak) ;
Bahwa berdasarkan seluruh uraian diatas, diketahui bahwa Tergugat
belum memenuhi kewajibannya berupa pembayaran sejumlah uang
(selain Technical Assistant Fee sejumlah Rp.100.000.000) dengan
rincian sebagai berikut :
Technical Assistant Fee :
(Rp.450.000.000 – Rp.100.000.000) Rp. 350.000.000,00
Management Fee Des 2017 s/d Juli 2018 :
Desemeber 2017 Rp. 67.945.488,59 x 50% = Rp. 33.972.744,30
Januari 2018 Rp. 29.050.031,60 x 50% = Rp. 14.525.015,80
Februari 2018 Rp. 60.721.377,75 x 50% = Rp. 30.360.688,88
Maret 2018 Rp. 67.971.173,39 x 50% = Rp. 33.985.586,70
April 2018 Rp. 84.181.323,41 x 50% = Rp. 42.090.661,71
Mei 2018 Rp. 70.242.802,22 x 50% = Rp. 35.121.401,11
Juni 2018 Rp. 39.532.422,13 x 50% = Rp. 19.766.211,07
Juli 2018 Rp. 93.202.462,17 x 50% = Rp. 46.601.231,09 Total setelah discount 50% Rp. 256.423.540,63
Management Fee Ags 2018 s/d Des 2018 :
Agustus 2018 Rp. 94.023.054,72
September 2018 Rp. 86.470.774,13
Oktober 2018 Rp. 79.489.264,19
November 2018 Rp. 76.531.417,00
Desember 2018 Rp. 101.081.432,00 +
Total Rp. 437.595.942,04
Halaman 55 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Biaya Royalti Merek (brand royalti) – Jan 2019 s/d Ags 2020:
Invoice No : B 001, Tanggal 27 Februari 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 002, Tanggal 30 Maret 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 003, Tanggal 29 April 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 004, Tanggal 30 Mei 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 005, Tanggal 29 Juni 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 006, Tanggal 30 Juli 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 007, Tanggal 30 Agustus 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 008, Tanggal 29 September 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 009, Tanggal 30 Oktober 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 010, Tanggal 29 November 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 011, Tanggal 30 Desember 2019 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 012, Tanggal 12 Januari 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 013, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 014, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 015, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 016, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 017, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 018, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,-
Invoice No : B 019, Tanggal 12 Agustus 2020 Rp. 20.000.000,- + Total : Rp. 380.000.000,-
PPN 10% Rp. 38.000.000,-+ Total Keseluruhan Rp. 418.000.000,-
Non Management Fee :
Subscription Channel Management Des 2019 Rp. 1.284.562,80
Fee Booking Engine November 2019 Rp. 115.622,00
Zimbra Email Service Januari 2020 Rp. 1.729.200,00
Subscription Channel Management Jan 2020 Rp. 1.287.212,40
Zimbra Email Service Februari 2020 Rp. 1.729.200,00
Subscription Channel Management Feb 2020 Rp. 1.249.393,50
dan PMS Interface Feb 2020
Fee Booking Engine Service Januari 2020 Rp. 258.772,00
Zimbra Email Service Maret 2020 Rp. 1.729.200,00
Zimbra Email Service April 2020 Rp. 1.729.200,00
Subscription Channel Management Maret 2020 Rp. 1.296.530,10
dan PMS interface Maret 2020
Fee Booking Engine Februari 2020 Rp. 526.450,00
Fee Booking Engine Maret 2020 Rp. 102.385,00
Subscription Channel Management Mei 2020 Rp. 1.477.170,00
dan PMS Interface Mei 2020
Zimbra Email Service Mei 2020 Rp. 1.729.200,00 +
Total Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Total Kerugian Penggugat : Rp. 1.478.263.580,47
(Satu milyar empat ratus tujuh puluh delapan juta dua ratus enam
puluh tiga ribu lima ratus delapan puluh rupiah, empat puluh tujuh
sen);
Maka berdasarkan seluruh uraian pertimbangan diatas pula,
dihubungkan dengan hal-hal dibawah ini :
Halaman 56 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Pasal 1338 KUHPerdata : Semua persetujuan yang dibuat secara
sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya ;
Pengertian Wanprestasi adalah kelalaian atau kealpaan yang
dapat berupa 4 macam yaitu :
1. Tidak melakukan apa yang telah erudisanggupi atau
dilakukannya.
2. Melaksanakan apa yang telah diperjanjikannya, tetapi tidak
sebagaimana yang diperjanjikan.
3. Melakukan apa yang diperjanjikan tetapi terlambat.
4. Melakukan suatu perbuatan yang menurut perjanjian tidak
dapat dilakukan.
Bahwa dasarkan fakta dipersidangan diketahui bahwa Penggugat
telah melayangkan somasi kepada Tergugat sebagaimana bukti
surat P-14 a-d, T-11 ;
Pasal 1243 KUHPerdata : Penggantian biaya, kerugian dan bunga
karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan, bila
debitur, walaupun telah dinyatakan lalai, tetap lalai untuk
memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan
atau dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam
waktu yang melampaui tenggang waktu yang telah ditentukan.
Sehingga terhadap masalah pokok sengketa ini, Majelis Hakim berpendapat
bahwa Tergugat telah terbukti melakukan Wanprestasi dan berhutang kepada
Penggugat sejumlah Rp. 1.478.263.580,47 (Satu milyar empat ratus tujuh puluh
delapan juta dua ratus enam puluh tiga ribu lima ratus delapan puluh rupiah,
empat puluh tujuh sen);
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan
petitum gugatan Penggugat Konvensi sebagai berikut :
Menimbang, bahwa terhadap petitum Nomor 2 yaitu “Menyatakan
Tergugat telah berhutang kepada Penggugat sebesar Rp.15.904.112.346,47
(lima belas miliar sembilan ratus empat juta seratus dua belas ribu tiga ratus
empat puluh enam koma empat puluh tujuh rupiah) dengan rincian hutang
sebagai berikut :
Technical Assistant Fee Rp. 650.000.000,00
Management Fee Des 2017 s/d Juli 2018 Rp. 256.423.540,63
Management Fee Ags 2018 s/d Des 2018 Rp. 437.595.942,04
Biaya Royalti Merek (brand royalti) Rp. 418.000.000,00
Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Kerugian 7 tahun (2020 s/d 2026) Rp. 14.125.848.766,00 +
Total Kerugian Penggugat : Rp. 15.904.112.346,4
Halaman 57 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Maka berdasarkan uraian pertimbangan atas pokok sengketa No.2 diatas,
terbukti Tergugat telah melakukan wanprestasi dan berhutang kepada
Penggugat sejumlah Rp.1.478.263.580,47. Bahwa terhadap petitum mengenai
“Kerugian 7 tahun (2020 s/d 2026)”, tidak berdasar dan beralasan hokum
karena berdasarkan Pasal 4 dalam Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan
Hotel Nomor: 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016, menentukan
pada pokoknya bahwa Para Pihak (Penggugat dan Tergugat) sepakat bahwa
apabila periode kunci selama 2 (dua) tahun telah berakhir (11 Juli 2016 s/d 11
Juli 2018), pihak pertama (Tergugat) berhak untuk mengakhiri perjanjian ini
dengan alasan apapun, tanpa dikenakan Termination Fee (denda/bunga).
Bahwa permintaan Bunga dalam wanprestasi ini bukan dampak langsung dari
ganti kerugian dalam perkara a quo. Sehingga terhadap petitum ini, Majelis
Hakim mengabulkan sebagian yaitu menyatakan Tergugat Konvensi telah
berhutang kepada Penggugat Konvensi sejumlah Rp.1.478.263.580,47 (Satu
milyar empat ratus tujuh puluh delapan juta dua ratus enam puluh tiga ribu lima
ratus delapan puluh rupiah empat puluh tujuh sen) dengan rincian hutang
sebagai berikut :
Technical Assistant Fee Rp.350.000.000,00
Management Fee Des 2017 s/d Juli 2018 Rp.256.423.540,63
Management Fee Ags 2018 s/d Des 2018 Rp.437.595.942,04
Biaya Royalti Merek (brand royalti) Rp.418.000.000,00
Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Total Kerugian Penggugat Konvensi : Rp.1.478.263.580,47
Menimbang, bahwa terhadap petitum Nomor 3 yaitu “Menyatakan
Perjanjian Perubahan Ke–2 PERJANJIAN PENGELOLAAN HOTEL Nomor :
003/MA/DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal 11 Juli 2016 berakhir oleh karena
Tergugat telah melakukan perbuatan WANPRESTASI kepada Penggugat dan
telah menimbulkan kerugian baik materill maupun immateriil”,maka berdasarkan
uraian pertimbangan atas pokok sengketa perkara a quo No.2, dengan berdasar
pada perjanjian terakhir (Ke-2) atau perjanjian yang telah diperbarui dan
mengikat kedua belah pihak yaitu Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan
Hotel Nomor:003/MA/DHM/GALS/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 yang
ditandatangani oleh pihak PT. Griya Artha Langgeng Semesta (Tergugat) yaitu
Didik Edhie dan Pihak PT. Dafam Hotel Management (Penggugat) yaitu
Handono Suyatno Putro dengan nilai Technical Assistant Fee sebesar
Rp.450.000.000,- (Empat ratus lima puluh juta Rupiah) dan pemberian somasi
oleh Penggugat kepada Tergugat atas hutang Tergugat, telah terbukti bahwa
Tergugat melakukan Wanprestasi dengan nilai hutang kepada Penggugat
sejumlah Rp.1.478.263.580,47 (Satu milyar empat ratus tujuh puluh delapan
juta dua ratus enam puluh tiga ribu lima ratus delapan puluh rupiah empat puluh
Halaman 58 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
tujuh sen). Oleh karenanya, Penggugat telah dapat membuktikan kerugian
materiil dalam petitum ini, sedangkan kerugian Immateriil tidak mampu
dibuktikannya secara rinci dan terukur dalam perkara ini. Sehingga Majelis
Hakim pada pokoknya mengabulkan sebagian petitum ini;
Menimbang, bahwa terhadap petitum Nomor 4 yaitu “Menyatakan
perbuatan Tergugat yang tidak membayar hutangnya kepada Penggugat yang
telah disepakati dalam Perubahan Ke–2 PERJANJIAN PENGELOLAAN HOTEL
Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal 11 Juli 2016 baik dalam Surat
– Menyurat adalah Perbuatan WANPRESTASI yang sangat merugikan
Penggugat” maka berdasarkan uraian pertimbangan petitum No.3 diatas,
petitum ini secara mutatis mutandis berdasar dan beralasan hukum serta patut
dikabulkan;
Menimbang, bahwa terhadap petitum Nomor 5 yaitu “Menyatakan sah dan
berharga Sita Jaminan (consevatoir beslag) terhadap :
Tanah dan Bangunan Sertifikat Hak Milik Nomor : 6250 atas nama
DIDIK EDHIE yang terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor :
47 Jember yang dahulu dikenal sebagai HOTEL DAFAM LOTUS
JEMBER, sekarang berganti nama JAVA LOTUS HOTEL JEMBER
Batas – Batas :
Sebelah Utara : Jalan Besar
Sebelah Timur : Jalan Gatot Subroto No. 45 (Toko Consina)
Sebelah Selatan : Jln Gatot Subroto Gang IV No. 3 Jember
Sebelah Barat : Jalan Kecil
Untuk selanjutnya apabila terhitung 14 hari sejak perkara a quo telah
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) akan tetapi Tergugat lalai
dalam melaksanakan serta menjalankan isi putusan maka objek sita jaminan
dapat dilelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Jember yang terletak di Jalan Slamet Riyadi No.344 A, Krajan, Patrang, Kec.
Patrang, Kabupaten Jember yang hasil dari lelang tersebut dipergunakan untuk
membayar hutang kepada Penggugat” maka oleh karena selama pemeriksaan
perkara a quo Pengadilan Negeri tersebut tidak pernah meletakkan sita jaminan
atas obyek berupa Tanah dan Bangunan yang dahulu dikenal sebagai Hotel
Dafam Lotus Jember, sekarang berganti nama menjadi Java Lotus Hotel
Jember, sehingga petitum ini tidak berdasar dan beralasan hukum serta patut
ditolak pula ;
Menimbang, bahwa terhadap petitum Nomor 6 yaitu “Menghukum
Tergugat untuk membayar dan melunasi kewajibannya berupa Technical
Assistant Fee, Management Fee dari Des 2017 – Des 2018, Non Management
Fee, Biaya Royalti Merek (brand royalti) dan sisa jangkat waktu 7 tahun (2020
Halaman 59 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
s/d 2026) secara tunai dan seketika pada saat putusan perkara ini berkekuatan
hukum tetap dengan perincian sebagai berikut :
Technical Assistant Fee Rp. 650.000.000,00
Management Fee Des 2017 s/d Juli 2018 Rp. 256.423.540,63
Management Fee Ags 2018 s/d Des 2018 Rp. 437.595.942,04
Biaya Royalti Merek (brand royalti) Rp. 418.000.000,00
Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Kerugian 7 tahun (2020 s/d 2026) Rp. 14.125.848.766,00 +
Total Kerugian Penggugat : Rp. 15.904.112.346,47
(lima belas miliar sembilan ratus empat juta seratus dua belas ribu tiga
ratus empat puluh enam koma empat puluh tujuh rupiah)
Maka berdasarkan uraian pertimbangan petitum gugatan No.2 yang telah
dikabulkan sebagian, sehingga dengan mengambil alih pertimbangan dimaksud,
petitum ini berdasar dan beralasan hukum pula untuk dikabulkan sebagian yaitu
menghukum Tergugat Konvensi membayar dan melunasi kewajibannya kepada
Penggugat Konvensi berupa Technical Assistant Fee, Management Fee dari
Des 2017 – Des 2018, Non Management Fee dan Biaya Royalti Merek (brand
royalti) secara tunai dan seketika pada saat putusan perkara ini berkekuatan
hukum tetap dengan perincian sebagai berikut :
Technical Assistant Fee Rp.350.000.000,00
Management Fee Des 2017 s/d Juli 2018 Rp.256.423.540,63
Management Fee Ags 2018 s/d Des 2018 Rp.437.595.942,04
Biaya Royalti Merek (brand royalti) Rp.418.000.000,00
Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Total Kerugian Penggugat Konvensi : Rp.1.478.263.580,47
(Satu milyar empat ratus tujuh puluh delapan juta dua ratus enam
puluh tiga ribu lima ratus delapan puluh rupiah, empat puluh tujuh
sen)
Menimbang, bahwa terhadap petitum Nomor 7 yaitu “Menghukum
Tergugat untuk membayar kerugian immaterill yang dialami oleh Penggugat
karena Nama Baik dari Penggugat menjadi tidak baik di mata masyarakat luas
sejumlah Rp.2.000.000.000,- (dua miliar rupiah) dibayar seketika setelah
gugatan ini mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde)’’ , maka
oleh karena Penggugat tidak pernah membuktikan petitum ini secara rinci dan
terukur dalam pemeriksaan dipersidangan, sehingga petitum ini tidak berdasar
dan beralasan hokum serta patut ditolak ;
Menimbang, bahwa terhadap petitum Nomor 8 yaitu “Menyatakan putusan
ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij Vooraad) meskipun
adaupaya verzet, banding maupun kasasi” maka oleh karena putusan perkara
ini tidak memenuhi syarat ketentuan sebagai putusan serta merta (Uitvoerbaar
Halaman 60 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
bij Vooraad), sehingga petitum ini dinilai tidak berdasar dan beralasan hokum
serta patut ditolak pula ;
Menimbang, bahwa terhadap petitum Nomor 9 yaitu “Menghukum
Tergugat untuk membayar biaya yang timbul atas perkara ini”, maka Majelis
Hakim akan menetapkan perihal tersebut setelah mempertimbangkan gugatan
Rekonvensi dalam perkara ini ;
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut diatas,
Majelis Hakim berpendapat gugatan Penggugat Konvensi dapat dikabulkan
sebagian dan menolak untuk sebagian lainnya;
DALAM REKONVENSI
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonvensi
adalah untuk menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan Wanprestasi
(Cidera Janji) karena tidak tercapainya Target Operasional (perkiraan
pendapatan maksimal Hotel) ;
Menimbang, bahwa atas gugatan rekonvensi tersebut, Tergugat
Rekonvensi membantah dengan berpendapat bahwa Tergugat Rekonvensi
tidak melakukan kesalahan dan Penggugat Rekonvensilah yang telah
melakukan Wanprestasi kepada Tergugat Rekonvensi ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan atas pokok
sengketa dalam perkara a quo sebagaimana diuraikan dalam bagian “Pokok
Perkara” dalam gugatan Konvensi diatas, diketahui bahwa Penggugat
Rekonvensi telah terbukti melakukan Wanprestasi untuk membayar dan
melunasi kewajibannya/hutangnya sejumlah uang kepada Tergugat Rekonvensi
(Penggugat Konvensi). Sehingga dalam gugatan Rekonvensi ini, pada
pokoknya Penggugat Rekonvensi tidak dapat membuktikan dalil gugatannya
tersebut. Bahwa gugatan Rekonvensi ini menyangkut tuntutan bunga dalam
suatu wanprestasi, hal mana dalam perkara a quo, pihak Tergugat Konvensi /
Penggugat Rekonvensi terbukti melakukan wanprestasi kepada Penggugat
Konvensi / Tergugat Rekonvensi. Oleh karenanya, pihak yang salah tidak dapat
menuntut bunga dari suatu perbuatan wanprestasi yang dilakukannya kepada
pihak lain dalam perjanjian tersebut ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan
petitum gugatan Penggugat Rekonvensi sebagai berikut :
Menimbang, bahwa terhadap petitum No.2 yaitu “Menyatakan Tergugat
Rekonvensi telah Wanprestasi (Cidera Janji)”, maka berdasarkan uraian
pertimbangan diatas, petitum ini tidak berdasar dan beralasan hukum serta
patut ditolak ;
Menimbang, bahwa terhadap petitum No.3 yaitu “Menghukum Tergugat
Rekonvensi membayar ganti rugi materil dan imateril sebesar
Rp.21.253.784.785,11 (dua puluh satu milyar dua ratus lima puluh tiga juta
Halaman 61 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
tujuh ratus delapan puluh empat ribu tujuh ratus delapan puluh lima
rupiah, sebelas sen)”, maka oleh karena petitum pokok gugatan Rekonvensi
No.2 tersebut diatas telah ditolak, sehingga secara mutatis mutandis petitum ini
tidak berdasar dan beralasan hukum serta patut ditolak pula ;
Menimbang, bahwa terhadap petitum No.4 yaitu “Meletakan sita jaminan
(conservatoir beslag) atas harta kebendaan milik Tergugat Rekonvensi berupa
Gedung Kantor PT. Dafam Hotel Management yang terletak di Menara Suara
Merdeka, Lantai 11, Jalan Pandanaran No.30, Kota Semarang”, maka oleh
karena selama pemeriksaan perkara a quo Pengadilan Negeri tersebut tidak
pernah meletakkan sita jaminan atas obyek berupa Gedung Kantor PT. Dafam
Hotel Management tersebut, sehingga petitum ini tidak berdasar dan beralasan
hukum serta patut ditolak pula ;
Menimbang, bahwa terhadap petitum No.5 yaitu “Menyatakan secara
hukum bahwa putusan perkara terhadap Gugatan Rekonvensi dapat dijalankan
terlebih dahulu (uitvoorbaar bij voorraad), meskipun ada upaya hukum banding,
kasasi maupun peninjauan kembali (PK)”, maka oleh karena petitum pokok
gugatan Rekonvensi No.2 tersebut diatas telah ditolak, sehingga secara mutatis
mutandis petitum ini tidak berdasar dan beralasan hukum serta patut ditolak
pula ;
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh petitum gugatan Rekonvensi
dalam perkara a quo pada pokoknya ditolak maka beralasan hokum untuk
menyatakan menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVESI
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Konvensi
dikabulkan untuk sebagian, sedangkan gugatan Penggugat Rekonvensi ditolak
untuk seluruhnya, maka Tergugat Konvensi / Penggugat Rekonvensi sebagai
pihak yang kalah, harus dihukum untuk membayar biaya perkara a quo yang
besaran dan rinciannya akan ditetapkan dalam amar putusan ini pula ;
Memperhatikan Pasal 1338 dan Pasal 1243 KUHPerdata dan
peraturan-peraturan lain yang bersangkutan ;
MENGADILI:
DALAM KONVENSI
Dalam Provisi
Menolak gugatan provisi Penggugat Konvensi untuk seluruhnya;
Dalam Eksepsi
Menolak eksepsi Tergugat Konvensi ;
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Konvensi untuk sebagian ;
Halaman 62 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
2. Menyatakan Tergugat Konvensi telah berhutang kepada Penggugat
Konvensi sejumlah Rp.1.478.263.580,47 (Satu milyar empat ratus tujuh
puluh delapan juta dua ratus enam puluh tiga ribu lima ratus delapan
puluh rupiah empat puluh tujuh sen) dengan rincian hutang sebagai
berikut :
Technical Assistant Fee Rp.350.000.000,00
Management Fee Des 2017 s/d Juli 2018 Rp.256.423.540,63
Management Fee Ags 2018 s/d Des 2018 Rp.437.595.942,04
Biaya Royalti Merek (brand royalti) Rp.418.000.000,00
Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Total Kerugian Penggugat Konvensi : Rp.1.478.263.580,47
3. Menyatakan Perjanjian Perubahan Ke–2 Perjanjian Pengelolaan Hotel
Nomor : 003/MA/DHM/GALS/VII/2016 Tertanggal 11 Juli 2016 berakhir
oleh karena Tergugat Konvensi telah melakukan perbuatan Wanprestasi
kepada Penggugat Konvensi dan telah menimbulkan kerugian materil ;
4. Menyatakan perbuatan Tergugat Konvensi yang tidak membayar
hutangnya kepada Penggugat Konvensi yang telah disepakati dalam
Perubahan Ke–2 Perjanjian Pengelolaan Hotel Nomor :
003/MA/DHM/GALS/VII/ 2016 Tertanggal 11 Juli 2016 adalah Perbuatan
Wanprestasi yang merugikan Penggugat Konvensi ;
5. Menghukum Tergugat Konvensi untuk membayar dan melunasi
kewajibannya kepada Penggugat Konvensi berupa Technical Assistant
Fee, Management Fee dari Des 2017 – Des 2018, Non Management Fee
dan Biaya Royalti Merek (brand royalti) secara tunai dan seketika pada
saat putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap dengan perincian
sebagai berikut :
Technical Assistant Fee Rp.350.000.000,00
Management Fee Des 2017 s/d Juli 2018 Rp.256.423.540,63
Management Fee Ags 2018 s/d Des 2018 Rp.437.595.942,04
Biaya Royalti Merek (brand royalti) Rp.418.000.000,00
Non Management Fee Rp. 16.244.097,80
Total Kerugian Penggugat Konvensi : Rp.1.478.263.580,47
(Satu milyar empat ratus tujuh puluh delapan juta dua ratus enam
puluh tiga ribu lima ratus delapan puluh rupiah, empat puluh tujuh
sen);
6. Menolak gugatan Penggugat Konvensi untuk selain dan selebihnya ;
DALAM REKONVENSI
Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya ;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
Halaman 63 dari 63 Putusan Nomor 125/Pdt.G/2020/PN Jmr
Menghukum Tergugat Konvensi / Penggugat Rekonvensi untuk membayar
biaya perkara sejumlah Rp.766.000,- (Tujuh ratus enam puluh enam ribu
Rupiah) ;
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Jember, pada hari Kamis, 17 Juni 2021 oleh kami, Marolop
Simamora, SH,MH sebagai Hakim Ketua, Slamet Budiono, SH,MH dan Wisnu
Widodo, SH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk
berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jember Nomor
125/Pdt.G/2020/PN Jmr tanggal 7 Desember 2020, putusan tersebut pada hari
Selasa, 22 Juni 2021 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh
Hakim Ketua dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut, dibantu Tri
Prasetyo Budi, SH, Panitera Pengganti dan telah dikirim kepada Penggugat dan
Tergugat secara elektronik melalui sistem informasi Pengadilan pada hari itu
juga;
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
Slamet Budiono, SH.MH. Marolop Simamora, SH.MH.
Wisnu Widodo, SH.
Panitera Pengganti,
Tri Prasetyo Budi, SH.
Perincian biaya :
1. Pendaftaran ..........................
2. Proses ...................................
:
:
Rp.30.000,00;
Rp.50.000,00;
3. Penggandaan ........................ : Rp.21.000,00;
4. Panggilan .............................. : Rp.555.000,00;
5. PNBP .................................... : Rp.30.000,00;
6. Pengiriman surat ................... : Rp.60.000,00;
7. Materai Putusan .................... : Rp.10.000,00;
8. Redaksi Putusan …………….. : Rp.10.000,00;
Jumlah : Rp.766.000,00;
( Tujuh ratus enam puluh enam ribu Rupiah )
Jl. Medan Merdeka Utara No.9 - 13Telp.: (021) 3843348 | (021) 3810350 | (021) 3457661
Email: info@mahkamahagung.go.idwww.mahkamahagung.go.id
Pengadilan Negeri JemberPanitera Tingkat Pertama Munir Hamid S.H., M.H. - 196812311989031012Digital Signature Keterangan :- Salinan sesuai dengan aslinya.- Surat/dokumen ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (digital signature) dengan dilengkapi sertifikat elektronik.- Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Recommended