View
9
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENGGUNAAN BLOK ALJABAR UNTUK MEMBELAJARKAN
PERSAMAAN KUADRAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Magister Pendidikan Matematika
Oleh:
Christiana Erlin Disasmitowati
161442013
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. “Umur bukanlah penghalang untuk tetap dapat menuntut ilmu”.
2. " Menuntut Ilmu dibutuhkan perjuangan "
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, tesis ini kuperuntukkan.
1. Kedua orang tuaku, Ibu Fx. Rustiati dan Bapak Ign Soesilojarso, terima kasih atas
kasih sayang, do’a dan dukungannya.
2. Ketiga anak-anakku,Bagus,Dwi dan Vina, terima kasih atas do’a, semangat dan
dukungannya.
3. Bapak Dosen, terima kasih atas ilmu yang telah ku terima.
4. Guru-guruku, terima kasih atas ilmu yang ku terima.
5. Sahabat-sahabatku, terimakasih selalu mendukungku dalam pembuatan tesis ini.
6. Teman-teman dan sahabat seperjuangan Magister Pendidikan Matematika 2016
yang selalu memberiku semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Christiana Erlin Disasmitowati. 2020. Penggunaan Blok Aljabar Untuk Membelajarkan
Persamaan Kuadrat Dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik. Tesis,
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Berdasarkan temuan dilapangan dan hasil wawancara siswa serta pamong SMP Negeri 12
Yogyakarta mengatakan bahwa materi matematika yang dianggap sulit salah satunya
adalah aljabar, kesulitan itu disebabkan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah
sehingga siswa merasa sulit dan pamong juga merasa kesulitan untuk memberikan pemahan
yang abstrak. Tujuan penelitian ini adalah (1). Bagaimana membelajarkan pemfaktoran
bentuk aljabar dengan pendekatan matematika realistik menggunakan alat bantu BLOK
ALJABAR pada siswa kelas IX SMP NEGERI 12 Yogyakarta tahun 2019 ?(2)Bagaimana
mengubah sikap berpikir siswa dalam pembelajaran bentuk aljabar dengan pendekatan
matematika realistik ? Jenis penelitian ini adalah penelitian desain, model deskriptif. Subjek
pada penelitian ini adalah 33 siswa pada kelas uji coba dan 8 siswa pada kelas penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini berdasarkan Miles and Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan serta verifikasi. Pada penelitian ini dilakukan uji coba penelitian 2
pertemuan pembelajaran matematika realistic dan 1 pertemuan untuk tes. Secara umum
langkah-langkah uji coba yang dilakukan oleh peneliti yaitu (1) peneliti mengenalkan blok
aljabar sebagai alat peraga pemfaktoran dan cara menggunakan pada materi pemfaktoran
persamaan kuadrat, untuk memudahkan siswa bekerja serta pemantauan peneliti
menggunakan Lembar Kegiatan Siswa(LKS)(2) peneliti memberikan masalah nyata terkait
materi persamaan kuadrat dengan penyelesaian menggunakan pemfaktoran (3) peneliti
memberikan tes akhir berupa masalah nyata yang penyelesaiannya dapat menggunakan
pemfaktoran. Selanjutnya, hasil penelitian diperoleh dengan melakukan proses
pembelajaran sebanyak 2 pertemuan dan 1 pertemuan untuk tes akhir. Secara umum
langkah-langkah penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu (1) peneliti memberikan
masalah nyata terkait materi persamaan kuadrat yang penyelesaiannya menggunakan
pemfaktoran dengan blok aljabar, (2) peneliti memberikan masalah nyata terkait materi
persamaan kuadrat yang penyelesaiannya menggunakan pemfaktoran, (3) peneliti
memberikan tes akhir berupa masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan kuadrat
penyelesaian dapat menggunakan pemfaktoran dan menentukan akar-akar persamaan
kuadrat.
Hasil belajar siswa sesudah menjalani proses pembelajaran matematika dengan
menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik(PMR/RME) yaitu (1) siswa dapat
menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan menggunakan cara pemfaktoran, (2)
siswa dapat menyelesaikan masalah nyata terkait dengan Persamaan Kuadrat dengan
pemfaktoran, (3) Sifat kritis siswa muncul hasil tes yang diperoleh 96,6%.
Kata Kunci: blok aljabar, persamaan kuadrat, pembelajaran matematika realistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Christiana Erlin Disasmitowati, 2020, The use of Algebra Blocks to Learn Quadratic
Equations Using a Realistic Mathematical Approac. Thesis. Master Program in
Mathematics Education, Department of Mathematics and Natural Science Education,
Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.
Based on the findings in the field and the results of student interviews and officials of SMP
Negeri 12 Yogyakarta said that mathematical material that is considered difficult one of them
is algebra, the difficulty is caused by learning still using the lecture method so that students
feel difficult and civil servants also find it difficult to provide abstract representation. The
purpose of this study is (1). How to teach algebraic factoring in a realistic mathematical
approach using ALGABAR BLOCK aids to class IX students of SMP NEGERI 12 Yogyakarta
in 2019? (2) How to change students' thinking attitudes in learning algebraic forms with a
realistic mathematical approach? This type of research is design research, descriptive models.
The subjects in this study were 33 students in the pilot class and 8 students in the research
class. The data collection method used is a test. Analysis of the data used in this study is based
on Miles and Huberman namely data reduction, data presentation and conclusion drawing and
verification. In this study, research trials were conducted in 2 meetings of realistic mathematics
learning and 1 meeting for tests. In general the steps of the trials conducted by researchers are
(1) researchers introduce algebraic blocks as factoring props and how to use in factoring
quadratic equation material, to facilitate students' work and monitoring researchers using
Student Activity Sheets (LKS) (2) researchers provide real problems related to the material of
quadratic equations with solving using factoring (3) researchers provide final tests in the form
of real problems that solve using factoring. Furthermore, the results of the study were obtained
by conducting a learning process of 2 meetings and 1 meeting for the final test. In general, the
research steps carried out by researchers are (1) researchers provide real problems related to
the material quadratic equations that solve using factoring with algebraic blocks, (2)
researchers provide real problems related to the material quadratic equations that solve using
factoring, (3) researchers provide a final test in the form of a real problem related to quadratic
equations. The settlement can use factoring and determine the roots of quadratic equations.
Student learning outcomes after undergoing the process of learning mathematics
using Realistic Mathematics Learning (PMR / RME), namely (1) students can determine the
roots of quadratic equations using factoring, (2) students can solve real problems related to
Quadratic Equations with factoring, (3) The critical nature of students appears test results
obtained 96.6%.
Keywords: algebraic blocks, quadratic equations, realistic mathematics learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Selama menyusun tesis ini,
penulis telah banyak menerima bantuan, kerjasama dan sumbangan pikiran dari
berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si., Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Dr.Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd., Ketua Program Studi Magister Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Pembimbing, terima kasih atas ilmu dan
kesempatan yang diberikan serta arahan yang sangat berharga dalam penulisan tesis
ini.
4. Bapak/Ibu Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selama ini telah
memberikan ilmu yang bermanfaat.
5. Abdurrahman, S.Pd, M.Pd Si, Kepala SMP Negeri 12 yogyakarta, yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
6. Seluruh staff pengajar dan karyawan SMP Negeri 12 Yogyakarta, atas bantuan yang
diberikan selama penelitian.
7. Siswa-siswi SMP Negeri 12 Yogyakarta yang telah membantu proses penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini belum sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhirnya
penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pembaca demi kebaikan sekarang
dan di masa yang akan datang.
Yogyakarta, 30 Juli 2020
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
D. Batasan Masalah .................................................................................... 6
E. Batasan Istilah ........................................................................................ 6
F. Tujuan Penelitian ................................................................................... . 6
G. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
H. Kebaruan Penelitian ............................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 8
A. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) .............................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Penelitian Desain ................................................................................... 18
C. Blok Aljabar ........................................................................................... 26
D. Persamaan kuadrat. ................................................................................ 29
E. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 30
F. Kerangka Berpikir .................................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 36
A. Jenis Penelitian....................................................................................... 36
B. Objek dan Subjek Penelitian .................................................................. 37
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 37
D. InstrumenPenelitian ............................................................................... 38
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 39
F. Teknik Analisis Data.............................................................................. 40
G. Rancangan Penelitian ............................................................................. 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 44
A. Deskripsi Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Kelas Uji coba …… 44
B. Deskripsi Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Kelas Penelitian ...... 84
C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 138
D. Refleksi Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 139
BAB V KESIMPULAN dan SARAN ............................................................... 141
A. Kesimpulan ............................................................................................ 141
B. Saran ...................................................................................................... 142
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 143
LAMPIRAN ....................................................................................................... 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR hal
Gambar 1.1 konsep Pembelajaran Matematika Realistik ………………. 5
Gambar 2.1 skema konsep matematisasi De Lange ………………………… 11
Gambar 2.2 proses matematisasi pada PMR ………………………………. 14
Gambar 2.3 tahapan penelitian desain ………………………………. 25
Gambar 2.4 alur penelitian ………………………………………………. 35
Gambar 4.1 soal no.1 LKS 1 ……………………………………………….. 46
Gambar 4.2 soal no 2 LKS 1 ………………………………………………. 46
Gambar 4.3 soal no3 LKS 1 ..……………………………………………… 47
Gambar 4.4 jawaban siswa kelompok 1 LKS 1 no 1 ………………………. 50
Gambar 4.5 jawaban siswa kelompok 1 LKS 1 no 2 ………………………. 50
Gambar 4.6 jawaban siswa kelompok 1 LKS 1 no 3 ………………………. 51
Gambar 4.7 jawaban siswa kelompok 2 LKS 1 no 1 ………………………. 52
Gambar 4.8 jawaban siswa kelompok 2 LKS 1 no 2 ………………………. 53
Gambar 4.9 jawaban siswa kelompok 2 LKS 1 no 3 ………………………. 53
Gambar 4.10 jawaban siswa kelompok 3 LKS 1 no 1 …….………………. 54
Gambar 4.11 jawaban siswa kelompok 3 LKS 1 no 2 ..…………………… 55
Gambar 4.12 jawaban siswa kelompok 3 LKS 1 no 3 ..…………………… 56
Gambar 4.13 jawaban siswa kelompok 1 LKS 2 no 1 …………………… 57
Gambar 4.14 jawaban siswa kelompok 2 LKS 2 no 1 …………………… 58
Gambar 4.15 jawaban siswa kelompok 1 LKS 2 no 2 …………………… 59
Gambar 4.16 jawaban siswa kelompok 2 LKS 2 no 2 ……………………. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Gambar 4.17 jawaban siswa kelompok 1 LKS 2 no 3 ……………………. 61
Gambar 4.18 jawaban siswa kelompok 2 LKS 2 no 3 ……………………. 62
Gambar 4.19 permasalahan pada LKS 3 …………….……………………. 65
Ganbar 4.20 permasalahan pada LKS 4 no 1 ……..……………………. 66
Gambar 4.21 permasalahan pada LKS 4 no 2 .…………………………… 66
Gambar 4.22 kesimpulan pada LKS 4 ……………………………….. 67
Gambar 4.23 permasalahan pada LKS 5 ……………………………….. 67
Gambar 4.24 hasil kerja kelompok 1 LKS 3 ………………………. 68
Gambar 4.25 hasil kerja kelompok 2 LKS 3 ………………………... 69
Gambar 4.26 hasil kerja kelompok 1 pada LKS 4 no 1 ………………… 70
Gambar 4.27 hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 no1 ………………… 70
Gambar 4.28 hasil kerja kelompok 3 pada LKS 4 no 1 …………………. 71
Gambar 4.29 hasil kerja kelompok 1 pada LKS 4 no 2 ………………….. 72
Gambar 4.30 hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 no 2 ………………….. 72
Gambar 4.31 hasil kerja kelompok 3 pada LKS 4 no 2 ………………….. 73
Gambar 4.32 kesimpulan kelompok 1 pada LKS 4 …………………………... 74
Gambar 4.33 kesimpulan kelompok 2 pada LKS 4 …………………………… 74
Gambar 4.34 kesimpulan kelompok 3 pada LKS 4 ……………………………. 75
Gambar 4.35 hasil kerja kelompok 1 pada LKS 5 …………………………… 76
Gambar 4.36 hasil kerja kelompok 2 pada LKS 5 ……………………………. 77
Gambar 4.37 hasil kerja kelompok 3 pada LKS 5 …………………………… 77
Gambar 4.38 presentasi hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 no 1 …………… 78
Gambar 4.39 presentasi hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 no 2 ……………. 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Gambar 4.40 presentasi hasil kerja kelompok 3 pada LKS 5 ……………. 80
Gambar 4.41 soal evaluasi pada pertemuan 3 ……………………………. 81
Gambar 4.42 hasil evaluasi kelompok 1 pertemuan 3 ………………… 82
Gambar 4.43 hasil evaluasi kelompok 2 pertemuan 3 ………………… 82
Gambar 4.44 hasil evaluasi kelompok 3 pertemuan 3 ………………… 83
Gambar 4.45 soal no 1 pada LKS 1 ………………………………………… 85
Gambar 4.46 soal no 2 pada LKS 1 ………………………………………… 85
Gambar 4.47 soal no 3 pada LKS 1 ………………………………………… 86
Gambar 4.48 permasalahan pada LKS 2 ………………………………… 86
Gambar 4.49 hasil kerja S1 pada LKS 1 no 1 ………………………… 87
Gambar 4.50 hasil kerja S2 pada LKS 1 no 1 ………………………… 87
Gambar 4.51 hasil kerja S3 pada LKS 1 no 1 ………………………… 88
Gambar 4.52 hasil kerja S4 pada LKS 1 no 1 ………………………… 88
Gambar 4.53 hasil kerja S5 pada LKS 1 no 1 …………………………. 89
Gambar 4.54 hasil kerja S6 pada LKS 1 no 1 ………………………… 89
Gambar 4.55 hasil kerja S7 pada LKS 1 no 1 ………………………… 90
Gambar 4.56 hasil kerja S8 pada LKS 1 no 1 …………………………. 90
Gambar 4.57 hasil kerja S1 pada LKS 1 no 2 ………………………… 91
Gambar 4.58 hasil kerja S2 pada LKS 1 no 2 ………………………… 91
Gambar 4.59 hasil kerja S3 pada LKS 1 no 2 ………………………… 91
Gambar 4.60 hasil kerja S4 pada LKS 1 no 2 ………………………… 92
Gambar 4.61 hasil kerja S5 pada LKS 1 no 2 ………………………… 92
Gambar 4.62 hasil kerja S6 pada LKS 1 no 2 ………………………… 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Gambar 4.63 hasil kerja S7 pada LKS 1 no 2 ………………………… 93
Gambar 4.64 hasil kerja S8 pada LKS 1 no 2 ………………………… 93
Gambar 4.65 hasil kerja S1 pada LKS 1 no 3 ………………………… 94
Gambar 4.66 hasil kerja S2 pada LKS 1 no 3 ………………………… 94
Gambar 4.67 hasil kerja S3 pada LKS 1 no 3 ………………………… 95
Gambar 4.68 hasil kerja S4 pada LKS 1 no 3 ………………………… 95
Gambar 4.69 hasil kerja S5 pada LKS 1 no 3 ………………………… 96
Gambar 4.70 hasil kerja S6 pada LKS 1 no 3 ………………………… 96
Gambar 4.71 hasil kerja S7 pada LKS 1 no 3 ………………………… 97
Gambar 4.72 hasil kerja S8 pada LKS 1 no 3 ………………………… 97
Gambar 4.73 hasil kerja S1 pada LKS 2 ………………………………… 98
Gambar 4.74 hasil kerja S2 pada LKS 2 …………………………………. 98
Gambar 4.75 hasil kerja S3 pada LKS 2 …………………………………. 99
Gambar 4.76 hasil kerja S4 pada LKS 2 …………………………………. 99
Gambar 4.77 hasil kerja S5 pada LKS 2 …………………………………. 100
Gambar 4.78 hasil kerja S6 pada LKS 2 …………………………………. 100
Gambar 4.79 hasil kerja S7 pada LKS 2 …………………………………. 101
Gambar 4.80 hasil kerja S8 pada LKS 2 …………………………………. 101
Gambar 4.81 permasalahan no 1 LKS 3 …………………………………. 103
Gambar 4.82 permasalahan no 2 LKS 3 …………………………………. 104
Gambar 4.83 kesimpulan pada LKS 3 …………………………………. 104
Gambar 4.84 permasalahan pada LKS 4 …………………………………. 105
Gambar 4.85 hasil kerja S1 pada permasalahan 1 LKS 3 …………………. 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.86 hasil kerja S2 pada permasalahan 1 LKS 3 …………………. 106
Gambar 4.87 hasil kerja S3 pada permasalahan 1 LKS 3 …………………. 107
Gambar 4.88 hasil kerja S4 pada permasalahan 1 LKS 3 …………………. 107
Gambar 4.89 hasil kerja S5 pada permasalahan 1 LKS 3 …………………. 108
Gambar 4.90 hasil kerja S6 pada permasalahan 1 LKS 3 …………………. 108
Gambar 4.91 hasil kerja S7 pada permasalahan 1 LKS 3 …………………. 108
Gambar 4.92 hasil kerja S8 pada permasalahan 1 LKS 3 …………………. 109
Gambar 4.93 hasil kerja S1 pada permasalahan 2 LKS 3 …………………. 109
Gambar 4.94 hasil kerja S2 pada permasalahan 2 LKS 3 …………………. 110
Gambar 4.95 hasil kerja S3 pada permasalahan 2 LKS 3 …………………. 110
Gambar 4.96 hasil kerja S4 pada permasalahan 2 LKS 3 …………………. 111
Gambar 4.97 hasil kerja S5 pada permasalahan 2 LKS 3 …………………. 111
Gambar 4.98 hasil kerja S6 pada permasalahan 2 LKS 3 …………………. 112
Gambar 4.99 hasil kerja S7 pada permasalahan 2 LKS 3 …………………. 112
Gambar 4.100 hasil kerja S8 pada permasalahan 2 LKS 3 …………………. 113
Gambar 4.101 hasil kerja S1 pada kesimpulan LKS 3 …………………. 113
Gambar 4.102 hasil kerja S2 pada kesimpulan LKS 3 …………………. 114
Gambar 4.103 hasil kerja S3 pada kesimpulan LKS 3 …………………. 114
Gambar 4.104 hasil kerja S4 pada kesimpulan LKS 3 …………………. 115
Gambar 4.105 hasil kerja S5 pada kesimpulan LKS 3 …………………. 115
Gambar 4.106 hasil kerja S6 pada kesimpulan LKS 3 …………………. 116
Gambar 4.107 hasil kerja S7 pada kesimpulan LKS 3 …………………. 116
Gambar 4.108 hasil kerja S8 pada kesimpulan LKS 3 …………………. 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4.109 hasil kerja S1 pada LKS 4 …………………………………. 117
Gambar 4.110 hasil kerja S2 pada LKS 4 …………………………………. 118
Gambar 4.111 hasil kerja S3 pada LKS 4 …………………………………. 118
Gambar 4.112 hasil kerja S4 pada LKS 4 …………………………………. 119
Gambar 4.113 hasil kerja S5 pada LKS 4 …………………………………. 119
Gambar 4.114 hasil kerja S6 pada LKS 4 …………………………………. 120
Gambar 4.115 hasil kerja S7 pada LKS 4 …………………………………. 120
Gambar 4.116 hasil kerja S8 pada LKS 4 …………………………………. 121
Gambar 4.117 hasil kerja S1 pada LKS 5 no 1 …………………………. 121
Gambar 4.118 hasil kerja S2 pada LKS 5 no 1 …………………………. 122
Gambar 4.119 hasil kerja S3 pada LKS 5 no 1 …………………………. 122
Gambar 4.120 hasil kerja S4 pada LKS 5 no 1 …………………………. 123
Gambar 4.121 hasil kerja S5 pada LKS 5 no 1 …………………………. 123
Gambar 4.122 hasil kerja S6 pada LKS 5 no 1 …………………………. 124
Gambar 4.123 hasil kerja S7 pada LKS 5 no 1 …………………………. 124
Gambar 4.124 hasil kerja S8 pada LKS 5 no 1 …………………………. 125
Gambar 4.125 hasil kerja S1 pada LKS 5 no 2 …………………………. 125
Gambar 4.126 hasil kerja S2 pada LKS 5 no 2 …………………………. 126
Gambar 4.127 hasil kerja S3 pada LKS 5 no 2 …………………………. 126
Gambar 4.128 hasil kerja S4 pada LKS 5 no 2 …………………………. 127
Gambar 4.129 hasil kerja S5 pada LKS 5 no 2 …………………………. 127
Gambar 4.130 hasil kerja S6 pada LKS 5 no 2 …………………………. 128
Gambar 4.131 hasil kerja S7 pada LKS 5 no 2 …………………………. 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 4.132 hasil kerja S8 pada LKS 5 no 2 …………………………. 129
Gambar 4.133 hasil kerja S1 pada LKS 5 no 3 …………………………. 129
Gambar 4.134 hasil kerja S2 pada LKS 5 no 3 …………………………. 130
Gambar 4.135 hasil kerja S3 pada LKS 5 no 3 …………………………. 130
Gambar 4.136 hasil kerja S4 pada LKS 5 no 3 …………………………. 130
Gambar 4.137 hasil kerja S5 pada LKS 5 no 3 …………………………. 131
Gambar 4.138 hasil kerja S6 pada LKS 5 no 3 …………………………. 131
Gambar 4.139 hasil kerja S7 pada LKS 5 no 3 …………………………. 131
Gambar 4.140 hasil kerja S8 pada LKS 5 no 3 …………………………. 132
Gambar 4.141 soal evaluasi …………………………………………………. 135
Gambar 4.142 evaluasi S1 …………………………………………………. 135
Gambar 4.143 evaluasi S2 ………………………………………………… 136
Gambar 4.144 evaluasi S3 ………………………………………………… 136
Gambar 4.145 evaluasi S4 ………………………………………………… 136
Gambar 4.146 evaluasi S5 ………………………………………………… 136
Gambar 4.147 evaluasi S6 ………………………………………………… 137
Gambar 4.148 evaluasi S7 ………………………………………………… 137
Gambar 4.149 evaluasi S8 ………………………………………………… 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN hal
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……………………… 145
Lembar Kerja Siswa (LKS) ……………………………………… 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar siswa SMP menganggap bahwa pelajaran matematika
adalah mata pelajaran yang sulit. Hal ini juga terjadi pada siswa SMP Negeri 12
Yogyakarta bahwa pelajaran matematika dianggap pelajaran yang sulit dan
membosankan. Dari hasil wawancara dengan sebagian siswa dan beberapa guru
matematika, materi matematika yang dianggap sulit salah satunya adalah materi
aljabar. Pembelajaran aljabar masih konvensional ini fakta di lapangan yang
dijumpai peneliti. Oleh sebab itu. Peneliti mengambil materi pemfaktoran bentuk
aljabar dan sebagai dasar materi persamaan kuadrat.
Guru membelajarkan pemfaktoran bentuk aljabar menggunakan metode
tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas serta pendekatan menggunakan sifat
distributif. Metode tanyajawab kurang membuahkan hasil ini dapat dilihat bahwa
siswa merasa kurang bahkan sebagian besar siswa merasakan kesulitan dan
dirasakan abstrak. Oleh sebab itu peneliti akan menggunakan pendekatan Realistik
dalam pembelajaran. Sehingga siswa akan merasakan pemfaktoran bentuk aljabar
bukan hal yang abstrak tetapi nyata/ kontekstual dan mudah dipelajari.Peneliti
menggunakan model pembelajaran langsung (kooperatif) dengan pendekatan
Matematika Realistik (PMRI/RME) sebagai bantuan alat peraga Blok Aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Permendikbud nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah meliputi capaian pembelajaran menjadi tiga domain, yaitu dimensi
pengetahuan yang terkait dengan penguasaan pengetahuan, dimensi sikap yang
terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta dimensi ketrampilan yang
terkait dengan penguasaan ketrampilan. Dimensi pengetahuan diklasifikasikan
menjadi faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif yang penguasaannya
dapat dilihat dari hasil belajar.
Matematika adalah pelajaran yang sudah dipelajari sejak tingkat Pendidikan
Dasar (SD dan SMP) sampai ke Pendidikan Tinggi sehingga matematika dianggap
penting dalam kehidupan. Peningkatkan kompetensi dasar matematika, siswa
diharapkan dapat menunjukkan sikap logis dan kritis. Pada penelitian ini siswa
diharapkan mampu mengembangkan sikap berpikir kritis dan logis dalam
menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan..
Apabila siswa mampu berpikir kritis dan logis sudah pasti siswa tersebut
menguasai materi dengan baik. Hal ini akan memunculkan rasa ingin tahu, siswa
akan lebih kreatif dan inovatif. Kemampuan yang dicapai siswa tidak lepas dari
peran guru sebagai fasilitator yang baik. Guru sebagai fasilitator juga harus
mempersiapkan materi yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran(RPP) serta metode kooperatif dengan model Pembelajaran
Matematika Realistik (PMR) merupakan pembelajaran yang kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pendapat pakar pendidikan matematika realistik mengatakan bahwa Kata
‘realistik’ merujuk pada pendekatan pembelajaran dalam pendidikan matematika
yang telah dikembangkan di Belanda selama kurang lebih 33 tahun (dimulai tahun
1971). Kata tersebut diambil dari klasifikasi yang dikemukakan Teffers (Streefland,
1991: 32). Pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistic yaitu
mechanistic, empiristic, strukturalistik, dan realistik. Pendekatan ini mengacu pada
pendapat Freudenthal (Gravenmeijer, 1994) yang mengatakan bahwa matematika
adalah aktivitas manusia dan banyak berhubungan dengan realitas.
Soedjadi (2001a: 2) mengemukakan bahwa pendekatan Matematika
realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan realitas dan lingkungan yang dipahami
oleh peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran matematika sehingga
dapat mencapai tujuan pendidikan matematika secara lebih baik dari pada masa
lalu. Lebih lanjut Soedjadi (2001a: 3) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
realitas adalah hal-hal nyata atau konkret yang dapat diamati atau dipahami siswa
lewat membayangkan. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan adalah
lingkungan tempat siswa berada baik lingkungan sekolah, keluarga, maupun
masyarakat yang dapat dipahami siswa. Lingkungan ini disebut kehidupan sehari-
hari siswa.
Jadi Pendekatan Matematika Realistik pada dasarnya merupakan
pendekatan pembelajaran matematika yang memanfaatkan realitas dan lingkungan
yang dipahami siswa untuk memperlancar proses pembelajaran matematika
sehingga dapat mencapai pendidikan matematika secara lebih baik dari pada masa
yang lalu. Seperti halnya pandangan baru tentang proses belajar mengajar, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pendekatan Matematika Realistik juga diperlukan upaya mengaktifkan siswa.
Upaya tersebut dapat diwujudkan dengan cara (1) Mengoptimalkan keikutsertaan
unsur-unsur proses belajar mengajar (2) Mengoptimalkan keikutsertaan seluruh
peserta didik. Salah satu kemungkinannya adalah dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk dapat menemukan atau mengkontruksi sendiri pengetahuan
yang akan dikuasainya.
Pendekatan Matematika Realistik memberikan kemudahan bagi guru
matematika dalam mengembangkan konsep-konsep dan gagasan-gagasan
matematika bermula dari dunia nyata. Dunia nyata tidak berarti kongkret secara
fisik dan kasad mata, namun juga termasuk yang dapat dibayangkan oleh pikiran
anak. Jadi dengan demikian Pendekatan Matematika Realistik menggunakan situasi
dunia nyata atau suatu konteks nyata sebagai titik tolak belajar matematika
Pendidikan Matematika Realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran
matematika yang selalu menggunakan masalah sehari – hari. Pernyatan
Freudenential bahwa :‘matematika merupakan bentuk aktivitas manusia’ melandasi
pengembangan Pendidikan Matematika Realistik ( Freudenthal, 1991 ). Treffers
(1987) merumuskan lima karakteristik pendidikan Matematika Realistik yaitu
penggunaan konteks, penggunaan model untuk matematisasi progresif,
pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan. Guru akan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekplorasi strategi penyelesaian
masalah. Menurut pendekatan ini, kelas matematika bukan tempat memindahkan
matematika dari guru kepada siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali
ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata. Di sini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
matematika dilihat sebagai kegiatan manusia yang bermula dari pemecahan
masalah (Dolk, 2006).
Gambar 1.1
konsep Pendidikan Matematika Realistik
Berdasarkan ketentuan di atas maka pemfaktoran bentuk aljabar dapat
diselesaikan dengan menggunakan matematika realistik, yaitu menggunakan alat
peraga blok aljabar. Sehingga memudahkan dalam siswa menjawab permasalahan
pemfaktoran bentuk aljabar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, faktor yang menjadi penyebab
rendahnya kemampuan dalam penguasaan pemfaktoran bentuk aljabar ada
beberapa hal antara lain :
1. Materi yang dirasa cukup sulit
2. Metode Pembelajaran yang digunakan masih konvensional
3. Kemampuan berpikir kritis dan logis masih rendah
4. Guru kurang memahami karakter peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
5. Guru kurang menguasai teknologi sehingga tidak kreatif .
C. Perumusan Masalah
1. Bagaimana membelajarkan pemfaktoran persamaan kuadrat dengan pendekatan
matematika realistik menggunakan alat bantu BLOK ALJABAR pada siswa
kelas IX SMP NEGERI 12 Yogyakarta tahun 2019 ?
2. Bagaimana mengubah sikap berpikir siswa dalam pembelajaran pemfaktoran
persamaan kuadrat dengan pendekatan matematika realistik ?
D. Batasan Masalah
Masalah penelitian perlu dibatasi agar pembahasan fokus pada
permasalahan yaitu pemfaktoran persamaan kuadrat dengan pendekatan
matematika realistik menggunakan alat peraga blok aljabar. Pada awal penelitian
dibahas penggunakan alat peraga blok aljabar kemudian dilanjutkan dengan
permasalahan kontektual yang berkaitan dengan persamaan kuadrat.
E. Batasan Istilah
Batasan istilah penelitian ini yaitu pengertian blok aljabar , persamaan
kuadrat, masalah kontekstual serta pembelajaran matematika realistic.
F. Tujuan Penelitian
1. Bagi Siswa tujuan penelitian untuk mengembangkan sikap berpikir kritis, logis,
kreatif dan inovatif dalam memfaktoran bentuk aljabar dengan pendekatan
matematika realistik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Bagi Guru bertujuan untuk mengembangkan sikap kreatif dan inovatif dalam
menerapkan model pembelajaran.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian :
1. Bagi siswa Matematika realistik dapat mengubah cara berpikir siswa.
2. Bagi guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dan
menumbuhkan sikap inovatif.
3. Bagi sekolah menumbuhkan motivasi penelitian berikutnya untuk kemajuan
guru sebagai pamong juga peneliti.
H. Kebaruan Penelitian
Penelitian sebelumnya dengan pendekatan PMR(Pembelajaran Matematika
Realistik) sudah ada. Namun penelitian berupa PTK(Penelitian Tindakan Kelas)
dengan pendekatan PMR.
Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pembelajaran
pemfaktoran persamaan kuadrat dengan pendekatan PMR dan menggunakan alat
peraga blok aljabar benar hasil karya peneliti sendiri. Apabila penelitian ini akan
dikembangkan oleh peneliti lainnya dipersilakan dengan catatan jangan menjiplak
hasil penelitian yang sudah lakukan.
Semoga penelitian ini bermanfaat untuk kemajuan pembelajaran
matematika khususnya materi pemfaktoran persamaan kuadrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
1. Pengertian Pembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran matematika realistik adalah padanan Realistic
Mathematics Education (RME), sebuah pendekatan pembelajaran
matematika yang dikembangkan Frudenthal di Belanda. Gravemeijer
(1994:82) mengungkapkan Realistic mathematics education is rooted
in freudenthal’s interpretation of mathematicsas an activity.
Ungkapan Gravemeijer di atas menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika realistik dikembangkan berdasar
pandangan Freudenthal yang menyatakan matematika sebagai suatu
aktivitas. Lebih lanjut Gravemeijer (1994: 82) menjelaskan bahwa
yang dapat digolongkan sebagai aktivitas tersebut meliputi aktivitas
pemecahan masalah, mencari masalah dan mengorganisasi pokok
persoalan. Menurut Freudenthal aktivitas-aktivitas itu disebut
matematisasi.
Pendidikan matematika realistik ( RME ) diketahui sebagai
pendekatan yang telah berhasil di Netherlands. Salah satu filososfi
yang mendasari pendekatan realistik adalah bahwa matematika
bukanlah satu kumpulan aturan sifat- sifat yang sudah lengkap yang
harus siswa sadari. Menurut Treffers (dalam Fauzan, 2002: 33-34 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mengungkapkan bahwa ide kunci dari pembelajaran matematika
realistik yang menekankan perlunya kesempatan bagi siswa untuk
menemukan kembali matematika dengan bantuan orang dewasa
(guru). Selain itu disebutkan pula bahwa pengetahuan matematika
formal dapat dikembangkan (ditemukan kembali) berdasar
pengetahuan informal yang dimiliki siswa.
Pernyataan-pernyataan yang dikemukakan di atas menjelaskan
suatu cara pandang terhadap pembelajaran matamatika yang
ditempatkan sebagai suatu proses bagi siswa untuk menemukan
sendiri pengetahuan matematika berdasar pengetahuan informal
yang dimilikinya. Dalam pandangan ini matematika disajikan bukan
sebagai barang “jadi” yang dapat dipindahkan oleh guru ke dalam
pikiran siswa.
Terkait dengan aktivitas matematisasi dalam belajar
matematika, Freudenthal (dalam Panhuizen, 1996: 11) menyebutkan
dua jenis matematisasi yaitu matematisasi horisontal dan vertikal
dengan penjelasan seperti berikut ini.
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa matematisasi horisontal
menyangkut proses transformasi masalah nyata/sehari-hari ke dalam
bentuk simbol. Sedangkan matematisasi vertikal merupakan proses
yang terjadi dalam lingkup simbol matematika itu sendiri. Contoh
matematisasi horisontal adalah pengidentifikasian, perumusan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pemvisualisasian masalah dengan cara-cara yang berbeda oleh
siswa. Sedangkan contoh matematisasi vertikal adalah presentasi
hubungan-hubungan dalam rumus, menghaluskan dan
menyesuaikan model matematika, penggunaan model-model yang
berbeda, perumusan model matematika dan penggeneralisasi.
Pendekatan RME ini didasari oleh fakta bahwa matematika
bukanlah satu kumpulan aturan atau sifat-sifat yang sudah lengkap
yang harus siswa pelajari. Freudenthal (dalam TIM MKPBM,
2001:125) menyatakan “matematika bukan merupakan suatu objek
yang siap saji untuk siswa, melainkan bahwa matematika adalah
“suatu pelajaran yang dinamis yang dapat dipelajari dengan cara
mengerjakannya.
Adapun Matematika realistik (MR) adalah matematika yang
disajikan sebagai suatu proses kegiatan manusia, bukan sebagai
suatu produk jadi. Bahan pelajaran yang disajikan melalui bahan
cerita yang sesuai dengan lingkungan siswa/kontekstual (Zigma
Edisi, 14, 12 Oktober 2007).
Dunia nyata dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada
di luar matematika, seperti kehidupan sehari-hari, lingkungan
sekitar, bahkan mata pelajaran lain pun dapat dianggap sebagai dunia
nyata. Dunia nyata digunakan sebagai titik awal pembelajaran
matematika. Untuk menekankan bahwa proses lebih penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
daripada hasil, dalam pendekatan PMR digunakan istilah
matematisasi, yaitu proses mematikakan dunia nyata. Proses ini
digambarkan oleh de Lange.
Gambar 2.1
skema konsep matematisasi De Lange
Gambar di atas menunjukkan dua proses matematisasi yang berupa
siklus di mana “dunia nyata” tidak hanya sebagai sumber matematisasi,
tetapi juga sebagai tempat untuk mengaplikasikan kembali matematika.
Pada RME, pembelajaran diawali dengan masalah kontekstual (“dunia
nyata”), sehingga memungkinkan mereka menggunakan pengalaman
sebelumnya secara langsung. Proses penyarian (inti) dari konsep yang
sesuai dari situasi nyata dinyatakan oleh De Lange sebagai matematisasi
konseptual.
Melalui abstraksi dan formalisasi siswa akan mengembangkan
konsep yang lebih lengkap. Kemudian, siswa dapat mengaplikasikan
Dunia
Matematisasi
dan aplikasi
Matematisasi
dan refleksi
Aplikasi dan
formalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
konsep-konsep matematika ke bidang baru dari dunia nyata (applied
mathematization). Oleh karena itu, untuk menjembatani konsep-konsep
matematika dengan pengalaman anak sehari-hari perlu diperhatikan
matematisasi pengalaman sehari-hari (mathematization of everyday
experience) dari penerapan matematika dalam sehari-hari.
Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa Realistic
Mathematics Education (PMR) merupakan teori belajar mengajar dalam
pendidikan matematika.
Menurut Soedjadi (2001: 3) pembelajaran matematika realistik
mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:
a. Menggunakan konteks, artinya dalam pembelajaran matematika
realistik lingkungan keseharian atau pengetahuan yang telah dimiliki
siswa dapat dijadikan sebagai bagian materi belajar yang kontekstual
bagi siswa.
b. Menggunakan model, artinya permasalahan atau ide dalam
matematika dapat dinyatakan dalam bentuk model, baik model dari
situasi nyata maupun model yang mengarah ke tingkat abstrak.
c. Menggunakan kontribusi siswa, artinya pemecahan masalah atau
penemuan konsep yang didasarkan pada sumbangan gagasan siswa.
d. Interaktif, artinya aktivitas proses pembelajaran dibangun oleh
interaksi siswa,siswa dengan guru. Siswa dengan lingkungannya dan
sebagainya.Intertwin,artinya topik–topik yang berbeda dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
diintegrasikan sehingga dapat memunculkan pemahaman tentang
suatu konsep secara serentak.
2. Komponen Matematisasi dalam PMR
Menurut A.Treffres, “pendekatan matematika realistik
menggunakan dua komponen matematisasi dalam proses pembelajaran
matematika yaitu matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal”,
Turmuzi Muhammad (2001: 184).
a. Matematisasi Horizontal
Matematisasi horizontal adalah proses penyelesaian soal-soal
kontekstual dari dunia nyata. Dalam matematika horizontal, siswa
mencoba menyelesaikan soal-soal dari dunia nyata dengan cara mereka
sendiri, dan menggunakan bahasa dan simbol mereka sendiri, Hartono
Yusuf (2001: 4).
b. Matematisasi Vertikal
Matematisasi vertikal adalah proses formalisasi konsep matematika.
Dalam matematisasi vertikal, siswa mencoba menyusun prosedur
umum yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-soal sejenis
secara langsung tanpa bantuan konteks, Hartono Yusuf (2001: 4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dua tipe matematisasi pada PMR tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut, Julie Hongki (2002: 30).
Masalah
Matematisasi Model
Matematisasi
vertikal
Matematisas
i vertikal
Jawab Jawab
Matematisasi
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa matematisasi
horizontal berarti bergerak dari dunia nyata ke dalam dunia simbol,
sedangkan matematisasi vertikal berarti bergerak di dalam dunia simbol
itu sendiri. Dengan kata lain, menghasilkan konsep, prinsip, atau model
matematika dari masalah kontekstual sehari-hari termasuk
matematisasi horizontal, sedangkan menghasilkan konsep, prinsip, atau
model matematika dari matematika sendiri termasuk matematisasi
vertikal.
3. Prinsip Utama PMR
Gravemeijer dalam Yuwono, merumuskan tiga prinsip pokok PMR,
yaitu:
a. Penemuan Kembali Terbimbing dan Matematisasi Progresif
(Guided Reinvention and Progressive Mathematization)
Gambar 2.2
proses matematisasi pada PMR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Ini mengandung arti bahwa belajar dengan PMR membimbing
siswa dalam belajar untuk menemukan sendiri strategi/cara
penyelesaian permasalahan sesuai dengan tingkat kognitifnya, karena
dengan menemukan sendiri lebih dipahami dan lebih lama diingat
oleh siswa. Peranan guru hanyalah sebagai pendamping yang hanya
meluruskan arah pikiran siswa, sekiranya jalan berpikir siswa
melenceng jauh dari pokok bahasan yang sedang dipelajari.
b. Fenomenologi Didaktis (Didactial Phenomenology)
Fenomenologi didaktis mengandung arti bahwa dalam
mempelajari konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan materi-materi lain
dalam matematika, para peserta didik perlu bertolak dari masalah-
masalah yang dapat dibayangkan sebagai masalah-masalah yang
nyata. Masalah yang dipilih untuk dipecahkan juga harus disesuaikan
dengan tingkat berpikir peserta didik.
c. Mengembangkan Model-model Sendiri (Self developed models)
Self developed models mengandung arti bahwa dalam
mempelajari konsep-konsep dan materi-materi matematika yang lain,
dengan melalui masalah-masalah yang realistik peserta didik
mengembangkan sendiri model-model atau cara-cara menyelesaikan
masalah-masalah tersebut dengan berbekal pengetahuan penunjang
yang telah dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Langkah-langkah Membelajarkan Matematika dengan
Menggunakan PMR
Berikut akan dijelaskan bagaimana langkah-langkah
membelajarkan matematika dengan menggunakan pendekatan realistik,
adalah sebagai berikut:
a. Memahami masalah kontekstual
Siswa diberi masalah/soal kontekstual, guru meminta siswa
memahami masalah tersebut secara individual. Guru memberi
kesempatan kepada siswa menanyakan masalah/soal yang belum
dipahami, dan guru hanya memberikan petunjuk seperlunya
terhadap bagian-bagian situasi dan kondisi masalah/soal yang belum
dipahami siswa. Karakteristik yang muncul pada langkah ini adalah
karakteristik pertama yaitu menggunakan masalah kontekstual
sebagai titik tolak dalam pembelajaran, dan karakteristik keempat
yaitu interaksi.
b. Menyelesaikan masalah
Siswa mendeskripsikan masalah kontekstual, melakukan interpretasi
aspek matematika yang ada pada masalah yang dimaksud, dan
memikirkan strategi pemecahan masalah. Selanjutnya siswa bekerja
menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri berdasarkan
pengetahuan awal yang dimilikinya, sehingga dimungkinkan adanya
perbedaan penyelesaian siswa yang satu dengan yang lainnya. Guru
mengamati, memotivasi, dan memberi bimbingan terbatas, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
siswa dapat memperoleh penyelesaian masalah-masalah tersebut.
Karakteristik PMR yang muncul pada langkah ini yaitu karakteristik
kedua menggunakan model.
c. Membandingkan jawaban
Guru meminta siswa membentuk kelompok secara berpasangan
dengan teman sebangkunya, bekerja sama mendiskusikan
penyelesaian masalah-masalah yang telah diselesaikan secara
individu (negosiasi, membandingkan, dan berdiskusi). Guru
mengamati kegiatan yang dilakukan siswa, dan memberi bantuan
jika dibutuhkan.
Dipilih kelompok berpasangan, dengan pertimbangan efisiensi
waktu. Karena di sekolah tempat pelaksanaan uji coba. Sedangkan
kelompok berpasangan tidak membutuhkan waktu, karena siswa
telah duduk dalam tatanan kelompok berpasangan. Setelah diskusi
berpasangan dilakukan, guru menunjuk wakil-wakil kelompok
untuk menuliskan masing-masing ide penyelesaian dan alasan dari
jawabannya, kemudian guru sebagai fasilitator dan moderator
mengarahkan siswa berdiskusi, membimbing siswa mengambil
kesimpulan sampai pada rumusan konsep/prinsip berdasarkan
matematika formal (idealisasi, abstraksi). Karakteristik PMR yang
muncul yaitu interaksi.
d. Menyimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dari hasil diskusi kelas, guru mengarahkan siswa untuk menarik
kesimpulan suatu rumusan konsep/prinsip dari topik yang dipelajari.
Karakteristik PMR yang muncul pada langkah ini adalah adanya
interaksi antar siswa dengan guru.
B. Penelitian Desain
1. Pengertian Penelitian Desain
Ketika sebuah penelitian menempatkan proses desain sebagai
bagian yang penting, maka penelitian tersebut dapat dikatakan sebagai
penelitian desain. Menurut Cobb (1999) Bakker (2004), istilah
penelitian desain juga dimasukkan ke dalam penelitian pengembangan
(development research), karena berkaitan dengan pengembangan
materi dan bahan pembelajaran. Istilah penelitian desain lebih dipilih
untuk digunakan dibanding penelitian pengembangan karena dapat
mengabaikan kerancuan konotasi dengan istilah dalam psikologi
perkembangan menurut Piaget atau dengan penelitian yang
menjelaskan perkembangan konsep matematika pada siswa. Menurut
Edelson (2002) Bakker (2004), baik penelitian desain, penelitian
pengembangan maupun percobaan desain semuanya menempatkan
proses perancangan sebagai strategi untuk mengembangkan teori.
Model-model penelitian ini banyak digunakan dalam berbagai
penelitian di berbagai bidang sesuai dengan masalah penelitian yang
diajukan. Setiap model penelitian memiliki karakteristik masing-
masing, termasuk penelitian desain. Walaupun memiliki beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
karakteristik sebagai berikut (Cobb et all. 2003; Kelly 2003; Design-
Based Research Collective 2003; Reeves et all. 2005; van den Akker
1999, dalam van den Akker et all., 2006 : 5).
a. Interventionist: penelitian bertujuan untuk merancang suatu
intervensi dalam dunia nyata;
b. Iterative: penelitian menggabungkan pendekatan siklikal yang
meliputi perancangan, evaluasi dan revisi;
c. Process Oriented: model kotak hitam pada pengukuran input-
output diabaikan, tetapi difokuskan pada pemahaman dan
pengembangan model intervensi;
d. Utility Oriented: keunggulan dari rancangan diukur untuk bisa
digunakan secara praktis oleh pengguna, serta;
e. Theory Oriented: rancangan dibangun didasarkan pada preposisi
teoritis kemudian dilakukan pengujian lapangan untuk
memberikan konstribusi pada teori.
Berdarkan karakteristik tersebut, berikut ini adalah salah satu
definisi pembelajaran penelitian desain yang berikan oleh Barab dan
Squire (2004), van den Akker et all. (2006 : 5), yaitu : serangkaian
pendekatan, dengan maksud untuk menghasilkan teori-teori baru,
artefak, dan model praktis yang menjelaskan dan berpotensi berdampak
pada pembelajaran dengan pengaturan yang alami. Sementara menurut
Plomp (2007: 13), penelitian desain adalah: suatu kajian sistematis
tentang merancang, mengembangkan dan mengevaluasi intervensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pendidikan (seperti program, strategi dan bahan pembelajaran, produk
dan sistem) sebagai solusi untuk memecahkan masalah yang kompleks
dalam praktik pendidikan, yang juga bertujuan untuk memajukan
pengetahuan kita tentang karakteristik dari intervensi-intervensi
tersebut serta proses perancangan dan pengembangannya.
2. Motif Penggunaan Penelitian Desain dalam Penelitian Pendidikan
Sebagaimana model penelitian lainnya, penggunaan suatu model
penelitian didasarkan pada motif tertentu. Ada tiga motif penggunaan
penelitian desain Van Den Akker et all (2006), yaitu:
a. Meningkatkan Relevasi Penelitian
Penggunaan Penelitian desain didasarkan pada keinginan untuk
meningkatkan relevansi penelitian dengan kebijakan dan praktik
pendidikan. Penelitian pendidikan sering dikritik karena tidak
langsung dapat memperbaiki praktik pendidikan. Dengan kajian
yang hati-hati dan bertahap untuk memperoleh model intervensi
yang paling ideal pada situasi tertentu, peneliti dan praktisi dapat
mengembangkan model intervensi yang tepat dan efektif melalui
proses artikulasi prinsip-prinsip dari berbagai dampak intervensi
yang terjadi Collins et all. (2004), Van Den Akker (1999), dalam van
den Akker et all (2006 : 4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Mengembangkan Landasan Teori secara Empiris
Motif kedua penggunaan penelitian desain untuk penelitian pendidikan
adalah berkaitan dengan sisi ilmiah yang dihasilkan. Penelitian
desain memiliki tujuan untuk mengembangkan teori-teori yang
diperoleh dari pengalaman empiris dengan menggabungkan kajian
pada proses pembelajaran dengan berbagai aspek yang mendukung
proses pembelajaran tersebut pada Sessa and Cobb (2004);
Gravemeijer (1994, 1998), dalam Van Den Akker et all. (2006: 4).
Motif ini menegaskan penelitian desain sebagai percobaan penelitian
desain yang menghasilkan landasan teori melalui pendekatan
kualitatif.
c. Meningkatkan Kekokohan Penerapan Rancangan
Motif ini berkaitan dengan upaya meningkatkan kekokohan dari
penerapan sebuah rancangan. Banyak inovasi yang dirancang oleh para
praktisi dan peneliti pendidikan untuk mengatasi masalah yang terjadi,
tetapi pemahaman mereka seringkali tetap eksplisit mengenai
keputusan yang dibuat maupun rancangan pembelajaran agar eksplisit
yang dapat menghasilkan upaya pengembangan rancangan berikutnya
Richey dan Nelson (1996); Richey et all (2004); Visscher-Voerman dan
Gustafon, (2004), dalam Van Den Akker et all. (2006 : 4).
Seorang peneliti yang menggunakan penelitian desain harus
mengikuti prinsip-prinsip penelitian ilmiah sebagaimana halnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
penelitian lain agar proses dan hasil penelitiannya diakui secara ilmiah,
Shavelson dan Towne (2002), dalam Plomp (2007: 12), yaitu:
a) Mengajukan pertanyaan (rumusan masalah) penting yang dapat di
selidiki
b) Menghubungkan penelitian dengan teori yang relevan
c) Menggunakan metode yang secara langsung memungkinkan dapat
menyelidiki pertanyaan penelitian
d) Menyajikan urutan penalaran yang koheren dan eksplisit
e) Melakukan replikasi dan generalisasi keseluruhan penelitian
f) Membuka penelitian untuk pengawasan profesional dan kritik.
Berdasarkan karakteristik, fungsi dan motif penggunaan penelitian
desain, maka penelitian desain dianggap sebagai model penelitian yang
sangat relevan untuk mengembangkan kualitas pendidikan, khususnya
pembelajaran karena mampu menjembatani perkembangan teori
dengan praktik serta menghasilkan rancangan pembelajaran yang
aplikatif dan praktis. Di sisi lain, penelitian desain dapat menghasilkan
suatu teori yang berbasiskan praktik eksperimen suatu rancangan.
Pendekatan luas penelitian yang digunakan memang lebih mengarah
kepada penelitian kualitatif naturalistik yang melibatkan suatu proses
perancangan, pengembangan, eksperimen dan evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Langkah-langkah Penelitian Desain
Proses penelitian pada penelitian desain meliputi langkah-
langkah seperti halnya proses perancangan pendidikan, yaitu analisis,
perancangan, evaluasi dan revisi yang merupakan proses siklikal yang
berakhir pada keseimbangan antara yang ideal dengan praktiknya.
Dalam penelitian desain, proses pelaksanaan penelitian dipandu
oleh suatu instrument yang disebut ‘hypothetical learning trajectory’
(HLT) sebagai perluasan dari percobaan pikiran yang dikembangkan
oleh Freudenthal.
HLT digunakan sebagai bagian dari apa yang disebut siklus
mengajar matematika untuk satu atau dua pembelajaran, atau bahkan
untuk lebih dari dua pembelajaran. HLT dapat menghubungkan antara
teori pembelajaran dan percobaan pembelajaran secara konkrit. HLT
digunakan untuk membimbing proses percobaan pembelajaran agar
sesuai dengan spesifikasi materi dan hipotesis pembelajaran yang sudah
ditentukan dalam bentuk HLT.
HLT berperan pada setiap tahapan penelitian desain, berikut ini
adalah peran dan posisi HLT dalam setiap tahapan penelitian desain,
Bakker (2004).
a. Tahap Persiapan dan Desain : pada tahap ini, HLT dirancang untuk
membimbing proses perancangan bahan pembelajaran yang akan
dikembangkan dan diadaptasi. Konprontasi antara pemikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
umum dengan kegiatan konkrit sering mengarah pada HLT yang
lebih spesifik. HLT dirancang selama tahap persiapan dan desain.
b. Tahap Eksperimen Desain : selama percobaan pembelajaran, HLT
berfungsi sebagai pembimbing untuk guru dan peneliti apa yang
akan difokuskan dalam proses pembelajaran, wawancara dan
observasi. Peneliti dan guru perlu menyesuaikan HLT dengan
kegiatan pembelajaran untuk pertemuan pembelajaran. Dengan
HLT, proses penelitian dan pengembangan bisa lebih efisien.
Perubahan dalam HLT biasanya dipengaruhi oleh kejadian di kelas
yang belum dapat diantisipasi, strategi yang belum terlaksana, serta
kegiatan yang terlalu sulit untuk dilaksanakan, perubahan HLT
dilakukan untuk menghasilkan kondisi yang optimal dan
merupakan bagian dari yang akan dianalisis. Perubahan HLT harus
dilaporkan untuk mendukung proses pembentukan teori. HLT
dapat berubah selama tahap teaching experiment. Dalam tahap
eksperimen desain ini terdapat siklus tahapan penelitian desain,
berikut adalah gambar siklus tahapan penelitian desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 2.3
tahapan penelitian desain
c. Tahap Analisis Retosprektif : pada tahap ini, HLT berperan sebagai
petunjuk dalam menentukan fokus analisis bagi peneliti. Karena
prediksi dibuat berkaitan proses belajar siswa, maka peneliti dapat
membandingkan antisipasi dari prediksi melalui observasi selama
percobaan pembelajaran. Analisis seperti ini, menyangkut saling
mempengaruhi antara HLT dan pengamatan empiris dapat menjadi
dasar pembentukan teori. Setelah tahap ini, HLT diformulasikan
kembali berdasarkan hasil temuan observasi dan analisis yang
dilakukan. HLT yang baru akan menjadi petunjuk pada tahap
rancangan berikutnya.
Dengan begitu, HLT merupakan bentuk konkrit atau
pengkonkritan teori pembelajaran. Sebaliknya, teori pembelajaran
dibentuk dari pengembangan HLT. Karena HLT, memuat tiga
komponen, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
hipotesis pembelajaran, maka keberadaannya sangat penting dalam
seluruh tahapan penelitian desain.
Uji coba Penelitian
Analisis
data uji
Menyiapkan
desain
pembelajaran
Analisis
data
Melaksanakan
penelitian desain
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Blok Aljabar
Blok Aljabar merupakan alat peraga berupa model geometri yang
digunakan untuk mengkonkritkan pengertian variabel dan konstanta
dalam aljabar yang merupakan konsep abstrak. Merupakan model
geometri karena alat ini berupa blok yang berbentuk bangun geometri,
yaitu: persegi dan persegi- panjang, dan penggunaan alat ini juga
mengacu pada prinsip-prinsip yang ada dalam geometri, yaitu konsep
panjang, lebar dan luas.
Alat peraga blok aljabar terdiri dari 3 jenis blok, yaitu:
1. Blok satuan, berupa persegi dengan panjang sisi satu satuan panjang
atau 1 cm. Pada blok satuan ini ada dua jenis warna, yaitu warna
merah menunjukkan positif satu (1) dan warna biru menunjukkan
negatif satu (-1).
(-1) 1
2. Blok x, berupa persegi panjang dengan ukuran 2,5 cm x 1 cm.
Blok ini juga menggunakan dua jenis warna, yaitu warna merah
menunjukkan positif x, dan (-x) warna biru menunjukkan negatif.
- x x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
-x2 x2
3. Blok x2, berupa persegi dengan panjang sisi 2,5 cm. Blok ini
juga menggunakan dua jenis warna, yaitu merah untuk positif
x2
dan biru untuk negatif (-x2).
Untuk keperluan penggunaan oleh siswa agar mudah dipegang,
disusun dan diamati, blok-blok dalam alat ini akan dibuat dengan
menggunakan kertas manila berwarna atau kertas asturo. Alat peraga
ini digunakan dengan cara menyusunnya sesuai dengan simbol pada
aljabar, kemudian diotak-atik dan dipindah-pindah untuk memahami
simbol-simbol dan mencari penyelesaian pada pelajaran persamaan
kuadrat. Sesuatu yang dapat diotak-atik, dipindahkan dan disusun untuk
mendapatkan sesuatu yang baru, merupakan sebuah pendekatan yang
baru (Sobel, Max A. dkk, 2003).
Pada penggunaan blok aljabar, siswa mengkonstruksi kembali
pengetahuan-pengetahuan tentang perkalian yang telah dimilikinya.
Menurut Yulaelawati (2004: 54) dalam teori konstruktivistik, belajar
merupakan proses yang aktif di mana pengetahuan dikembangkan
berdasarkan pengalaman dan perundingan (negosiasi) makna melalui
berbagai informasi atau mencari kesepakatan dari berbagai pandangan
melalui interaksi atau kerja sama dengan orang lain. Bruner dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kenney, pada tahun 1963 (Lambas, 2004: 10) mengemukakan empat
prinsip tentang cara belajar dan mengajar matematika yang masing-
masing mereka sebut sebagai “teorema”. Keempat teorema tersebut
adalah teorema konstruksi, teorema notasi, teorema kekontrasan dan
variasi serta teorema konektivitas. Dalam teorema konstruksi dikatakan
bahwa cara yang terbaik bagi seseorang siswa untuk mempelajari
sesuatu konsep atau prinsip matematika adalah mengkonstruksi sebuah
representasi dari konsep atau prinsip tersebut. Siswa yang lebih dewasa
mungkin dapat memahami suatu konsep atau prinsip matematika hanya
dengan menganalisis sebuah representasi yang disajikan oleh guru.
Akan tetapi kebanyakan siswa yang lebih muda, proses belajar akan
lebih baik jika para siswa mengkonstruksi sendiri representasi dari apa
yang dipelajari. Alasannya, jika siswa dapat mengkonstruksi sendiri
representasi tersebut mereka akan lebih mudah menemukan sendiri
konsep atau prinsip yang terkandung dalam representasi tersebut,
sehingga selanjutnya mereka juga mudah untuk mengingat hal-hal
tersebut dan dapat mengaplikasikannya dalam situasi-situasi yang
sesuai.
Memfaktorkan artinya menyatakan suatu bentuk aljabar ke
dalam perkalian dua bentuk aljabar. Dalam geometri luas daerah suatu
persegi panjang merupakan hasil- kali panjang dan lebar yang dapat
dikatakan juga merupakan perkalian dari dua bilangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sehingga dapat dikatakan memfaktorkan adalah menguraikan luas
persegi panjang ke dalam panjang dan lebarnya.
D. Persamaan Kuadrat.
Persamaan kuadrat merupakan suatu persamaan polynomial berordo
2 dengan bentuk umum dari persamaan kuadrat yaitu y = ax2 + bx + c
dengan x merupakan variabel, a merupakan koefisien dari x2, b
merupakan koefien dari x sedangkan c merupakan konstanta atau suku
bebas, a ≠ 0. Nilai a, b dan c ini yang menentukan bagaimana bentuk
parabola dari fungsi persamaan kuadrat dalam ruang xy ( Wayan
Juliartawan,2005:29) Terdapar 3 cara dalam menyelesaikan persamaan
kuadrat yaitu memfaktorkan persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 maka
kita harus menentuka dua bilangan jika dijumlahkan hasilnya b dan
ketika dikalikan hasilnya c dan a = 1.
ax2 + bx + c = 0
(x – x1)(x – x2) = 0
x = x1 atau x = x2
Fokus penelitian ini pemfaktoran persamaan kuadrat dengan
menggunakan blok aljabar sebagai alat peraga. Tujuan menggunakan
peraga ini membantu siswa agar lebih mudah dalam mempelajari
pemfaktoran persamaan kuadrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh UMMUL HUSNA (2007).
a. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan populasi
seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Alalak. Pengambilan sampel
menggunakan teknik random sampling (sampel acak) dengan
mengambil dua kelas yang berdistribusi normal dan homogen,
diperoleh kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D
sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan pendekatan realistik sedangkan pada kelas
kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes, lembar observasi, angket
dan dokumentasi.
b. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan yang
signifikan pada hasil belajar matematika siswa antara kelas eksperimen
yang menggunakan pendekatan realistik dengan kelas kontrol yang
menggunakan pembelajaran konvensional, dimana pembelajaran
lingkaran dengan pendekatan realistik menunjukkan hasil belajar yang
lebih baik; (2) aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran lingkaran
telah memenuhi aspek-aspek aktivitas pembelajaran berdasarkan
karakteristik pendekatan realistik; (3) siswa memiliki respon positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
terhadap pembelajaran lingkaran dengan menggunakan pendekatan
realistik.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Widodo (2010)
a. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari
dua siklus. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII C SMP
Negeri 3 Purworejo tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah
24 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini
dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus 4 pertemuan. Setiap
siklus menggunakan pembelajaran kooperatif dengan blok aljabar.
b. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan kenaikan rerata dari kondisi awal
terhadap siklus 1, siklus 1 terhadap siklus 2, maupun kondisi awal
terhadap siklus 2. Rerata hasil belajar dari kondisi awal, siklus 1, dan
siklus 2 berturut-turut: 81, 88, 89. Prosentase tuntas belajar
menunjukkan kenaikan baik dari kondisi awal terhadap siklus 1, siklus
1 terhadap siklus 2, maupun kondisi awal terhadap siklus 2. Prosentase
ketuntasan dari kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 berturut-turut:
70,83%, 87,50%, dan 91,67%.
3. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti Ely Susanti, Somakim dan
Yulianita (2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan desain research. Subyek penelitian adalah 40
orang siswa kelas X SMA Negeri 15 Palembang. Teknik pengumpulan
data yang digunakan pada saat penelitian berupa rekaman video,
observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan.
b. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan pendekatan
PMRI pada pokok bahasan sudut pada bangun ruang memiliki peranan
penting karena pendekatan PMRI dapat digunakan sebagai starting
point pada pembelajaran, dapat mendukung kemampuan siswa dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari terkait
dengan soal-soal sudut pada bangun ruang.
F. Kerangka Berpikir
Pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik merupakan
proses pembelajaran matematika yang diawali dengan masalah-
masalah nyata (kontekstual) yang memungkinkan siswa menggunakan
pengalaman sehari-hari mereka untuk membangun konsep matematika
melalui abstraksi dan formalisasi, dalam hal ini pembelajaran tidak
dimulai dari sistem formal.
Pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik
diawali dengan menggunakan masalah kontekstual, hal ini bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
agar siswa dapat langsung terlibat dalam situasi yang sesuai dengan
pengalaman mereka. Sehingga mereka mampu mengindentifikasi unsur
yang kritis dan memilih prosedur yang benar terkait dengan masalah
yang dialami.
Menggunakan kontribusi murid pada proses belajar mengajar
diharapkan siswa memiliki kebebasan untuk mengekspresikan atau
mengembangkan hasil kerja mereka dalam menyelesaikan masalah
kontekstual yang diberikan oleh guru. Sehingga siswa mampu
memahami atau menemukan kembali konsep dan istilah matematika.
Interaktifitas antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa
merupakan elemen yang penting dalam proses belajar mengajar secara
konstruktif dimana strategi informal siswa digunakan sebagian jantung
untuk mencapai yang formal.
Pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik tersebut di
atas dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk
mengemukakan pendapat atau ide-idenya mengenai suatu pemecahan
masalah. Dengan demikian, proses pembelajaran tidak monoton dengan
mendengarkan ceramah guru dan latihan saja, akan tetapi menjadi lebih
kreatif dan menyenangkan sehingga aktivitas belajar siswa di kelas
berjalan dengan optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Persiapan
Penelitian
Menentukan materi
pemfaktoran Persamaan
Kuadrat
Meyusun desain
pembelajaran
Pelaksanaan
Penelitian
Uji coba HLT dan
Proses pembelajaran
Pemfaktoran persamaan
kuadrat dengan
pendekatan realistik
mengguanakan blok
aljabar
Evaluasi dan Revisi
HLT
Akhir Penelitian
Analisis
data
penelitian
Reduksi
Penyajian
Gambar 2.4
alur penelitian
Penarikan kesimpulan
dan verifikasi
Penelitian Proses
pembelajaran
Pemfaktoran persamaan
kuadrat dengan
pendekatan realistik
mengguanakan blok
aljabar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian desain. Plomp dan
Nieveen (2007) mengartikan bahwa penelitian desain sebagai suatu kajian
sistematis tentang merancang, mengembangkan dan mengevaluasi
intervensi pendidikan (seperti program, strategi dan bahan pembelajaran,
produk dan sistem) sebagai solusi untuk memecahkan masalah yang
kompleks dalam praktik pendidikan, yang juga bertujuan untuk memajukan
pengetahuan kita tentang karakteristik dari intervensi-intervensi tersebut
serta proses perancang dan pengembangannya. Sedangkan Van Den Akker,
dkk (2006) menemukakan bahwa penelitian desain adalah studi sistematis
merancang, mengembangkan dan mengevaluasi program-program
pendidikan, proses dan produk. Jadi penelitian desian merupakan salah satu
jenis penelitian yang bertujuan untuk merancang dan mengembangkan
kumpulan teori mengenai proses belajar yang terjadi. Penelitian desain
cocok digunakan untuk penelitian ini karena pada proses pembelajaran
terdapat perbaikan-perbaikan dari Hypothetical Learning Trajectory (HLT)
agar tujuan penelitian dapat tercapai dengan maksimal sesuai dengan
harapan peneliti. Tahap pertama dalam penelitian desain adalah persiapan
percobaan yaitu dengan melakukan kajian literatur mengenai pembelajaran
matematika realistic, menyusun HLT, membuat lembar kegiatan siswa dan
menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian. Tahap kedua adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
percobaan desain pembelajaran, yaitu mengujicobakan HLT yang telah
dirancang. Tahap ketiga adalah analisis retrospektif, yaitu menganalisis
hasil ujicoba HLT dan hasilnya dijadikan pedoman dalam mengembangkan
desain pembelajaran selanjutnya. Setelah tujuan pembelajaran tercapai, data
yang diperoleh selama penelitian yaitu data pembelajaran matematika
realistic dengan tes dan lembar kerja siswa kemudian dianalisis yang terdiri
dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
B. Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian adalah pemfaktoran persamaam kuadrat
menggunakan pendekatan matematika realistic, blok aljabar sebagai alat
bantu. Subjek penelitian adalah siswa Kelas IX SMPN 12 Yogyakarta
Tahun pelajaran 2018/2019. Kelas uji coba adalah siswa kelas IX-B
sejumlah 32 orang dengan kemampuan yang berbeda. Sedangkan siswa
pada kelas penelitian adalah sejumlah 8 orang diambil dari kelas
IXA,IXC,IXD dan IXE secara acak dengan kemampuan yang berbeda.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 12 Yogyakarta yang
beralamatkan di Jl.Tentara Pelajar no 9 Yogyakarta. Sedangkan penelitian
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 pada bulan Mei
– Juni 2019. Sedangkan uji coba dilaksanakan pada semester ganjil tahun
pelajaran 2018/2019 pada bulan September – Oktober 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah,
Arikunto (2006: 149 ). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan metode
dokumentasi. Data dari penelitian ini berbentuk rekaman video dan foto
pembelajaran dan dokumentasi hasil pekerjaan siswa. Melalui rekaman
video dan foto, peneliti dapat melihat bagaimana aktivitas siswa selama
proses pembelajaran dan pelaksanaan dari desain yang dirancang di kelas.
Sedangkan hasil pekerjaan siswa, peneliti dapat melihat bagaimana
strategi dan cara berpikir siswa dalam menggunakan blok aljabar untuk
memfaktorkan persamaan kuadrat. dengan adanya data tertulis peneliti
dapat mengetahui pemikiran siswa secara detail.
2. Bahan belajar siswa
Bahan belajar yang digunakan dalam penelitian ini berupa buku
paket untuk siswa kurikulum 2013 serta lembar kegiatan siswa (LKS).
3. Lintasan belajar siswa
Dalam penelitian ini peneliti akan membuat lintasan belajar siswa.
Lintasan belajar siswa akan memuat tujuan pembelajaran, proses berpikir
siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan peneliti dan
kesimpulan yang akan dicapai dari proses pembelajaran yang dilakukan.
4. Angket/kuesioner
Angket/kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
meyakinkan penulis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku dan
karakteristik siswa yang bisa terpengaruh oleh system.
Dengan menggunakan angket penulis berupaya mengukur apa yang
ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menemukan seberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu
wawancara.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:
1. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, lengger, agenda, foto dan sebagainya, Suharsimi Arikunto
(2006: 231).
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan metode
dokumentasi. Data dari penelitian ini berbentuk rekaman video
pembelajaran dan dokumentasi hasil pekerjaan siswa. Melalui rekaman
video, peneliti dapat melihat bagaimana aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dan pelaksanaan dari desain yang dirancang di kelas. Video
digunakan untuk merekam diskusi-diskusi kecil yang terjadi saat siswa
menyelesaikan permasalahan tentang pemfaktoran persamaan kuadrat.
Sedangkan hasil pekerjaan siswa, peneliti dapat melihat bagaimana
strategi dan cara berpikir siswa dalam menguasai pemfaktoran persamaan
kuadrat. Melalui rekaman video, peneliti tidak dapat melihat bagaimana
pemikiran siswa secara detail, namun dengan adanya data tertulis peneliti
dapat mengetahui pemikiran siswa secara detail.
2. LKS
LKS adalah lembar kerja siswa yang berisi pedoman bagi siswa
untuk melakukan kegiatan yang mencerminkan ketrampilan proses agar
siswa memperoleh pengetahuan atau ketrampilan yang perlu dikuasainya.
LKS dalam penelitian ini berupa masalah yang harus dikerjakan oleh
siswa terkait dengan pemfaktoran persamaan kuadrat yang diberikan pada
setiap akhir pertemuan. LKSnya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu masalah yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Tes
Metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan
pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2010: 266).
Pengumpulan data menggunakan tes ini bertujuan untuk mengetahui
hasil belajar pemfaktoran bentuk aljabar dengan model RME/PMRI
mengguakan blok aljabar. Dari hasil tes, terlihat bagaimana siswa
menggunakan alat peraga blok aljabar dalam menyelesaikan permasalahan
sehari-hari. Tes ini difokuskan pada bagaimana siswa menyelesaikan
masalah dalam kehidupan nyata terkait pemfaktoran bentuk aljabar pada
terapan persamaan kuadrat dengan model RME/PMRI. Tes dikerjakan
secara individual yang diberikan kepada siswa setelah diberikan
pembelajaran matematika menggunakan RME/PMRI.
4. Angket/Kuesioner
Angket/kuesioner merupakan instrument penelitian yang berupa
daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah
responden.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles
dan Huberman, yang mana mencakup 3 aktivitas dalam analisis datanya,
yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan beserta
verifikasi.
1. Reduksi Data
Mereduksi data menurut Sugiyono (2008: 92) berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dicari tema dan polanya. Pada penelitian ini peneliti mereduksi data
dengan memilih tema materi yang akan digunakan dalam penelitian yaitu
pemfaktoran persamaan kuadrat, pada pemfaktoran persamaan kuadrat
mencakup materi yaitu perkalian suku dua dengan suku dua,
menyelesaikan masalah sehari-hari berkaitan dengan perkalian suku dua
pemfaktoran persamaan kuadrat dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan permfaktoran persamaan kuadrat. Dengan reduksi ini
data tersebut akan memberikan gambaran materi yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data.
2. Penyajian Data
Setelah reduksi data dilakukan, langkah selanjutnya adalah
penyajian data. Penyajian data adalah upaya menyajikan data untuk
melihat gambaran secara keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dari
penelitian. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008: 95)
dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchart dan sejenisnya.
Penyajian data dalam penelitian ini berupa uraian tentang bagaimana
proses desain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika
realistik dan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan oleh peneliti.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah terakhir dalam proses analisis data dalam penelitian ini
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu suatu upaya untuk
mencari makna persamaan, hal-hal yang sering timbul dan sebagainya.
Kesimpulan dan verifikasi dalam penelitian ini, yaitu ketercapaian desain
pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik dengan
materi pemfaktoran persamaan kuadrat pada proses pembelajaran yang
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
G. Rancangan Penelitian
Penelitian desain ini merupakan rangkaian tahapan yang dirancang dalam
3 tahapan. Tahapan tersebut disusun dalam beberapa pertemuan dan setiap
pertemuan dilaksanakan sesuai dengan target yang ingin dicapai dalam
penelitian ini.
1. Tahap Persiapan dan Desain
Pada tahap ini, peneliti menentukan topik materi pemfaktoran persamaan
kuadrat menggunakan blok aljabar dengan model pembelajaran
matematika realistic. kemudian menyusun desain pembelajaran dengan
pendekatan realistik dan soal kontektual yang berkaitan dengan
pemfaktoran persamaan kuadrat. Selain menyusun desain pembelajaran
peneliti juga menyusun prediksi-prediksi jawaban siswa dalam
menyelesaikan masalah yang akan diberikan setelah dilakukan proses
pembelajaran tersebut.
2. Tahap Eksperimen Desain
Pada tahap ini, peneliti menyusun 3 pertemuan. Dibawah ini akan
dijelaskan bagaimana pertemuan pembelajarannya:
Pertemuan I
a) Perumusan tujuan desain pembelajaran tentang perkalian suku dua
dengan menggunakan blok aljabar ada di LKS 1. Dilanjutkan di LKS
2 berisi tentang hasil kali dan jumlah dua bilangan
b) Menyiapkan desain pembelajaran, prediksi proses pembelajaran dan
prediksi strategi siswa untuk perkalian suku dua dengan menggunakan
blok aljabar.
c) Melakukan kegiatan penelitian desain pembelajaran. Data yang
dihasilkan pada tahap ini berupa hasil pekerjaan siswa pada proses
pembelajaran dan foto pada saat pembelajaran berlangsung siswa.
d) Analisa hasil kegiatan penelitian desain pembelajaran perkalian suku
dua dengan suku dua dan menentukan hasil kali serta jumlah dua
bilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Pertemuan II
a) Perumusan tujuan desain pembelajaran tentang pemfaktoran
persamaan kuadrat(LKS 3) dengan menyusun blok aljabar sebagai
alat bantu. Kemudian dilanjutkan menentukan factor-faktor
persamaan kuadrat(LKS 4).
b) Menyiapkan desain pembelajaran, prediksi proses pembelajaran dan
prediksi strategi siswa untuk pemfaktoran persamaan kuadrat.
c) Melakukan kegiatan penelitian desain pembelajaran. Data yang
dihasilkan pada tahap ini hasil pekerjaan siswa.
d) Analisa hasil kegiatan penelitian desain pembelajaran pemfaktoran
persamaan kuadrat dan menentukan akar-akar persamaan kuadrat.
Pertemuan III
a) Perumusan tujuan desain pembelajaran tentang menyelesaikan
masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan kuadrat
menggunakan pendekatan matematika realistik.
b) Menyiapkan desain pembelajaran, prediksi proses pembelajaran dan
prediksi strategi siswa untuk menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan persamaan kuadrat menggunakan pendekatan
matematika realistik.
c) Melakukan kegiatan penelitian desain pembelajaran dilanjutkan
evaluasi. Data yang dihasilkan pada tahap ini berupa foto
pembelajaran dan hasil pekerjaan siswa.
d) Analisa hasil kegiatan penelitian desain pembelajaran untuk materi
menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
persamaan kuadrat menggunakan pendekatan matematika realistik..
Dalam penelitian ini desain penelitian difokuskan pada penyelesaian
persamaan kuadrat dengan memfaktorkan dengan pendekatan matematika
realistik. Fenomena tersebut dilihat dari aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dan hasil pekerjaan siswa. Dengan kata lain, fenomena yang
diharapkan adalah fenomena mengenai dampak desain pembelajaran
realistik yang dibuat terhadap siswa serta bagaimana desain proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pembelajaran yang terjadi sesuai dengan desain pembelajaran yang telah
dibuat.
3. Tahap Analisis Retrospektif
Pada tahap analisis retrospektif ini, berkaitan pada tahapan
sebelumnya, yaitu bagaimana menjelaskan proses berpikir siswa tentang
menyelesaikan persamaan kuadrat dengan pemfaktoran menggunakan
pendekatan matematika realistik. Hasil proses berpikir siswa, merupakan
suatu data yang dihasilkan dari tes pada setiap akhir pertemuan
pembelajarannya, dari data yang diperoleh peneliti mendeskripsikan
kesimpulan tentang bagaimana cara proses berpikir siswa dan dianalisis,
kemudian peneliti membandingkan dengan HLT yang telah disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan
pembahasannya. Bab ini akan dipaparkan bagaimana proses pembelajaran yang
terjadi dengan prediksi desain pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti.
Selain itu peneliti juga memaparkan mengenai proses matematisasi yang dilalui
siswa, refleksi antara proses pembelajaran yang terjadi dengan prediksi desain
pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti
A. Deskripsi Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Uji
Coba Lintasan Belajar
Kelas uji coba diambil kelas IXB sejumlah 31 siswa dibagi menjadi 11
kelompok dengan tiap kelompok berjumlah maksimal 3 siswa, karena kelas
tersebut peneliti tidak mengajar sehingga proses pembelajaran untuk kelas uji
coba mengenalkan dahulu tentang blok aljabar sebagai alat peraga
membelajarkan pemfaktoran persamaan kuadrat. Pembelajaran yang dilakukan
menurut lintasan belajar yang telah dirancang ada tiga pertemuan. Pertemuan
pertama adalah uji coba Lintasan Belajar 1 terdiri dari LKS no 1 s/d no3,
tujuannya adalah siswa dapat menemukan hasil perkalian suku dua dengan suku
dua menggunakan blok aljabar, model dengan pendekatan pembelajaran
RME/PMR. Pertemuan kedua adalah uji coba Lintasan Belajar 2 terdiri dari
LKS no 4 s/d no 5 , tujuannya adalah siswa dapat menggunakan blok aljabar
untuk memfaktorkan bentuk aljabar serta menyelesaikan masalah nyata terkait
dengan materi persamaan kuadrat. Pertemuan ketiga evaluasi. Subjek pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
uji coba lintasan belajar ini adalah siswa kelas XI-B. Peneliti mengambil 31
siswa. Pengelompokan didasarkan hasil jawaban siswa pada tiap LKS, pada tiap
kelompok diambil satu kelompok yang mewakilinya. Berikut pemaparan dari
proses pembelajaran yang terjadi untuk kelas uji coba.
1. Deskripsi Pertemuan 1
Ujicoba lintasan belajar 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26
September 2018. Proses pembelajaran perkalian suku dua dengan suku dua
menggunakan alat bantu blok aljabar dengan pendekatan pembelajaran
RME/PMRI. Pada proses pembelajaran, peneliti memberikan 3 masalah
yang berkaitan dengan perkalian suku dua dengan suku dua menggunakan
blok aljabar. Pada pertemuan 1 ini ada 2 LKS yang diberikan untuk dibahas
yaitu LKS 1 dan LKS 2. Berikut masalah dan hasil uji coba yang diberikan
kepada siswa :
a. Permasalahan yang ada pada LKS 1 dan LKS 2
1).Permasalahan yang ada pada LKS 1 yaitu
a). Disajikan gambar 4.1 menunjukkan blok aljabar yang
menggambarkan Perkalian suku dua dengan suku dua. Melalui gambar
tersebut siswa menentukan luas daerah, ukuran Panjang dan lebar.
Berapakah luas persegipanjang pada gambar serta ukuran Panjang dan
lebar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 4.1.
soal no 1 LKS 1
b). Disajikan gambar 4.2 menunjukkan blok aljabar yang
menggambarkan perkalian suku dua dengan suku dua. Melalui gambar
tersebut siswa menentukan ukuran Panjang dan lebar serta luas.
Berapakah ukuran panjang, lebar dan luas persegipanjang ?
Gambar 4.2
soal no 2 LKS 1
c). Disajikan gambar 4.3 menunjukkan blok aljabar yang
menggambarkan perkalian suku dua dengan suku dua. Dengan
disediakan gambar siswa menentukan luas, serta ukuran panjang dan
lebar. Berapakah luas persegipanjang, ukuran Panjang dan lebar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 4.3
soal no 3 LKS 1
2). Permasalahan yang ada pada LKS 2 yaitu :
Peneliti memberikan 3 permasalahan pada LKS no 2, permasalahan
yang diberikan berkaitan persamaan kuadrat dalam kehidupan
sehari-hari.
a). Permasalahan no 1 pada LKS no 2
Pada LKS no 2 ini, siswa dituntut kemampuan menguasai
Bahasa dan mampu mengaplikasikan dalam kalimat
matematika. Siswa dituntut mampu mengaplikasikan
permasalahan sehari-hari menjadi persamaan kuadrat dan
mampu mencari penyelesaian
b). Permasalahan no 2 pada LKS no 2
Permasalahan 1:
Ada dua bilangan. Bilangan kedua tujuh lebihnya dari
bilangan pertama. Jika kedua bilangan dikalikan hasilnya
adalah – 10. Tentukan kedua bilangan tersebut!
Solusi :
Gambar 4.16
Permasalahan no 1 LKS no 2
Permasalahan 2:
Pak Hadi seorang pembuat akuarium. Diketahui bahwa panjang
akuarium 30 cm lebihnya daripada tinggi akuarium, sedangkan
lebarnya 10 cm lebihnya daripada tinggi akuarium. Luas kaca yang
diperlukan untuk membuat alas akuarium adalah 2400 cm2.
Tentukan luas kaca yang diperlukan untuk membuat satu
akuarium!
Solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Siswa mampu menentukan ukuran akuarium yaitu panjang, lebar
dan tinggi akuarium. Siswa mampu menyusun persamaan kuadrat
dalam x serta mampu menghitung luas kaca yang diperlukan.
c). Permasalahan no 3 pada LKS No 2
Pada permasalahan no 3 LKS no 2, siswa dituntut mampu
mengaplikasikan keliling dan luas persegipanjang serta menyusun
persamaan kuadrat. Kemudian siswa mampu menyelesaikan
persamaan kuadrat untuk menghitung panjang dan lebar taman.
Pada pertemuan I, peneliti memperkenalkan blok aljabar dan
bagaimana menggunakan alat peraga blok aljabar pada materi aljabar.
Pada pertemuan ini, peneliti memberikan permasalahan perkalian
suku dua dengan suku dua dengan menggunakan blok aljabar karena
pada pembelajaran sebelumnya belum pernah menggunakan blok
aljabar. Pada pembelajaran perkalian suku dua dengan suku dua
menggunakan sifat distributif, siswa merasa kesulitan karena harus
membayangkan hal-hal yang abstrak. Pada pertemuan pertama ini
peneliti memberikan gambar susunan blok aljabar yang membentuk
bangun persegipanjang dan pada permasalaan ke tiga diberikan
gambar susunan blok aljabar yang berbentuk persegi atau
Permasalahan 3:
Sebuah taman berbentuk persegipanjang, bila keliling taman
100 m dan luas taman 400 m2. Hitunglah ukuran Panjang dan
lebar taman !
Solusi :
Gambar 4.18
Permasalahan no 3 LKS no 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
persegipanjang. Ketiga permasalahan yang diajukan sama yaitu
menentukan menentukan luas, ukuran persegi atau persegipanjang
pada masing-masing gambar. Siswa diajak berpikir dengan dunia
nyata sehingga muncul berpikir kratif dan kritis, di sini terjadi
matematikanisasi horizontal yakni dari symbol/lambang yang
menggambarkan x2, x dan 1 satuan luas menjadi kalimat matematika
setelah itu siswa juga harus mampu mengaplikasikan permasalahan
persamaan kuadrat dalam kehidupan sehari-hari. Pada awal
memperkenalkan blok aljabar siswa merasa kesulitan menggunakan
karena baru pertama mengetahui alat peraga tersebut dengan proses
matematisasi yang terjadi, siswa akhirnya mengerti bagaimana cara
menentukan luas persegi atau persegipanjang, ukuran persegi atau
persegipanjang.
b. Menyelesaikan Masalah Kontekstual
Pada subbab ini dijelaskan hasil belajar untuk LKS 1 dan LKS 2 .
Kemudian jawaban siswa yang diperoleh akan dilihat juga bagaimana
proses matematisasi horizontal maupun matematisasi vertikal yang terjadi.
1). Berikut adalah hasil jawaban siswa serta langkah-langkah pengerjaan
LKS 1 yang dituliskan oleh siswa terdapat 3 kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kelompok 1
Langkah-langkah mengerjakan soal no 1 untuk kelompok 1 :
a. Siswa kelompok 1, hampir semuanya sudah dapat menentukan
bahwa panjang dari persegipanjang tersebut adalah x + 3, sedangkan
lebar persegipanjang adalah x + 2.
b. Siswa kelompok 1 hampir semua sudah dapat menentukan luas dari
persegipanjang adalah panjang dikali lebar atau (x+3)(x+2) adalah
x2 + 5x + 6
Langkah-langkah mengerjakan siswa kelompok 1, pada soal no 2:
a. Siswa kelompok 1, hampir semuanya sudah dapat menentukan
bahwa panjang dari persegipanjang tersebut adalah x + 6, sedangkan
lebar persegipanjang adalah x + 1.
Gambar 4.4
jawaban siswa kelompok 1 LKS 1 no 1
Gambar 4.5
Jawaban siswa kelompok 1 LKS 1 no 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
b. Siswa kelompok 1 hampir semua sudah dapat menentukan luas dari
persegipanjang adalah panjang dikali lebar atau (x+6)(x+1) adalah
x2 + 7x + 6
Langkah-langkah mengerjakan kelompok 1, pada soal no 3:
a. Siswa kelompok 1, hampir semuanya sudah dapat menentukan
bahwa panjang sisi dari persegi tersebut adalah x + 3.
b. Siswa kelompok 1 hampir semua sudah dapat menentukan luas dari
persegi adalah panjang sisi dikali panjang sisi atau (x+3)(x+3)
adalah x2 + 6x + 9
Pada soal no 3 siswa kelompok 1 menentukan luas sudah benar tetapi
menentukan ukuran bangun datar masih belum tepat, karena bentuk
bangun persegi maka ukuran sisinya adalah panjang sisi adalah x+3.
Kelompok 1 terdapat 28 siswa, dalam menjawab pertanyaan LKS no
1 tidak begitu banyak memerlukan bimbingan. Semua siswa dapat
mengerjakan LKS 1 setelah menerima penjelasan dari guru.
Gambar 4.6
jawaban siswa kelompok 1 LKS 1 no 3
Gambar 4.6
Jawaban siswa kelompok 1,soal no 3 LKS no 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kelompok 2
Langkah-langkah mengerjakan soal no 1 untuk kelompok 2:
a. Siswa kelompok 2, sudah dapat menentukan bahwa panjang dari
persegipanjang tersebut adalah x + 3, sedangkan lebar
persegipanjang adalah x + 2.
b. Siswa kelompok 2 menentukan luas dari persegipanjang
adalah panjang dikali lebar atau (x+3) (x+2) yang seharusnya
x2 +5x+ 6 ditulis x2 + x5+ 6. Peneliti menanyakan kepada siswa
kelompok 2 yang terdiri dari 2 siswa, luasan yang mana
menunjukkan x5 ? siswa menujukkan pesegi panjang yang
luasan x ada 5 maka ditulis x5 . Peneliti memberi penjelasan
kepada kelompok 2 dan membetulkan konsep yang salah, jika
luasan persegipanjangx ada 5 maka luasanya adalah 5x.
Gambar 4.7
jawaban siswa kelompok 2 LKS 1 no 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Langkah-langkah mengerjakan siswa kelompok 2, pada soal no 2:
a. Siswa kelompok 2, sudah dapat menentukan bahwa panjang
dari persegipanjang tersebut adalah x + 6, sedangkan lebar
persegipanjang adalah x + 1.
b. Siswa kelompok 2 menentukan luas dari persegipanjang
adalah menghitung luasan pada pola. yang seharusnya x2 +7x+
6 ditulis x2 + x7+ 6. Peneliti menanyakan kepada siswa
kelompok 2 yang terdiri dari 1 siswa, luasan yang mana
menunjukkan x7 ? siswa menujukkan pesegi panjang yang
luasan x ada 7 maka ditulis x7 . Peneliti memberi penjelasan
kepada kelompok 2 dan membetulkan konsep yang salah, jika
luasan persegipanjang x ada 7 maka luasanya adalah 7x.
Gambar 4.8
Jawaban siswa kelompok 2 LKS 1 no 2
Gambar 4.9
Jawaban siswa kelompok 2 LKS 1 no 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Langkah-langkah mengerjakan siswa kelompok 2, pada soal no 3:
a. Siswa kelompok 2, sudah dapat menentukan bahwa panjang sisi
persegi tersebut adalah x + 3.
b. Siswa kelompok 2 menentukan luas dari persegipanjang
adalah menghitung luasan persegi/persegipanjang yang
seharusnya x2 +6x+ 9 ditulis x2 + x6+ 9. Peneliti menanyakan
kepada siswa kelompok 2 yang terdiri dari 1 siswa, luasan yang
mana menunjukkan x6 ? siswa menujukkan pesegi panjang yang
luasan x ada 6 maka ditulis x6 . Peneliti memberi penjelasan
kepada kelompok 2 dan membetulkan konsep yang salah, jika
luasan persegipanjang x ada 6 maka luasanya adalah 6x.
Kelompok 3 :
Langkah-langkah mengerjakan kelompok 3, pada soal no 1 LKS no 1
a. Siswa kelompok 3 sejumlah 1 siswa belum dapat menentukan
ukuran panjang dan lebar pesegipanjang, panjang persegi
panjang dihitung satu satuan luas ada 3 dan lebar 2 satuan luas.
Siswa sudah dibimbing, ditanya mana persegi yang luasnya x2
Gambar 4.10
jawaban siswa kelompok 3 LKS 1 no 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
satuan luas dan 1 satuan luas ? siswa dapat menunjukkannya.
Kemudian siswa ditanya peneliti lagi kenapa dapat menyatakan
panjang persegi adalah 3 dan lebarnya 2 ? jawaban siswa yang
dihitung hanya yang lebar masing-masing 1 satuan.
b. Siswa kelompok 3, pada saat menghitung luas mengalikan
panjang dengan lebar rumus sudah benar hanya ukuran Panjang
dan lebar persegipanjang yang salah maka menghitung luas juga
salah. Sehingga yang diperoleh luas 3 dikali 2 adalah 6.
Langkah-langkah mengerjakan kelompok 3, pada soal no 2 LKS no 1
Siswa kelompok 3, belum dapat menentukan ukuran panjang dan
lebar pesegipanjang, panjang persegi panjang dihitung satu satuan
luas ada 6 dan lebar 1 satuan luas. Siswa sudah dibimbing, ditanya
mana persegi yang luasnya x2 satuan luas dan 1 satuan luas ? siswa
dapat menunjukkannya. Kemudian siswa ditanya peneliti lagi
kenapa dapat menyatakan panjang persegi adalah 6 dan lebarnya 1
? jawaban siswa yang dihitung hanya yang lebar masing-masing 1
satuan.
Gambar 4.11
Jawaban siswa kelompok 3 LKS 1 no 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
a. Siswa kelompok 3, pada saat menghitung luas mengalikan
panjang dengan lebar rumus sudah benar hanya ukuran panjang
dan lebar yang tidak tepat. Sehingga luas adalah 6 dikali 1 sama
dengan 6.
Langkah-langkah mengerjakan kelompok 3, pada soal no 2 LKS no 1
a. Siswa kelompok 3, belum dapat menentukan ukuran panjang
dan lebar pesegipanjang, panjang sisi persegi dihitung satu
satuan luas ada 3 dan lebar 3 satuan luas. Siswa sudah dibimbing,
ditanya mana persegi yang luasnya x2 satuan luas dan 1 satuan
luas ? siswa dapat menunjukkannya. Kemudian siswa ditanya
peneliti lagi kenapa dapat menyatakan panjang persegi adalah 3
dan lebarnya 3 ? jawaban siswa yang dihitung hanya yang lebar
masing-masing 1 satuan.
b. Siswa kelompok 3, pada saat menghitung luas mengalikan
panjang dengan lebar rumus sudah benar hanya ukuran panjang
dan lebar yang tidak tepat. Sehingga luas adalah 3 dikali 3 sama
dengan 9.
Gambar 4.12
jawaban siswa kelompok 3 LKS 1 no 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pada soal no 3 siswa kelompok 3 menentukan luas belum benar
tetapi menentukan ukuran persegi masih belum tepat, karena
bentuk bangun persegi maka ukuran sisinya adalah panjang sisi
adalah x+3.
Siswa kelompok 3 banyak memerlukan bimbingan pada saat
mengerjakan soal no 1 s/d 3, masih kurang tepat pada saat
mengerjakan LKS no 1 banyak menerima penjelasan dari guru.
2).Menyelesaikan Permasalahan yang ada pada LKS No. 2
a). Berikut adalah hasil jawaban siswa serta langkah-langkah pengerjaan
LKS 2 permasalahan no 1 yang dituliskan oleh siswa terdapat 2
kelompok :
Kelompok 1
Gambar 4.13
jawaban siswa kelompok 1 LKS 2 no 1
siswa sudah dapat memahami permasalahan kontekstual dan dapat
mengaplikasikan ke dalam kalimat matematika. Siswa kelompok 1
ini sudah dapat menyusun persamaan kuadrat dengan sedikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
bimbingan. Peneliti memberikan stimulus untuk pemisalan dua
bilangan selanjutnya siswa sudah dapat melanjutkan menentukan
persamaan kuadrat serta dapat mengaplikasikan blok aljabar,
Menyusun menjadi bentuk persegipanjang dengan Panjang (a+5)
dan lebar(a+2) sehingga siswa dapat menentukan nilai a sebagai
penyelesaian persamaan kudrat. Pada kelompok 1 sudah dapat
menentukan nilai bilangan pertama tetapi belum sampai menentukan
bilangan kedua yaitu b.
Kelompok 2.
Gambar 4.14
jawaban siswa kelompok 2 LKS 2 no 2
Siswa kelompok 2 dalam memahami permasalahan kontektual 1 LKS
2 ini mengalami kendala dalam mengaplikasikan ke dalam kalimat
matematika. Peneliti memberikan stimulus dalam pemisalan dua
bilangan , kendala berikutnya memahami kalimat tujuh lebihnya dari
bilangan pertama ini juga memahaminya membutuhkan waktu yang
agak lama. Sehingga peneliti harus berulang-ulang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
memahamkannya, dengan bimbngan peneliti siswa dapat menyusun
persamaan kuadrat dan mengaplikasikaan ke dalam blok aljabar.
Peneliti membimbing siswa yang lain ternyata kelompok 2 ini belum
selesai sampai menentukan kedua bilangan yang dimaksud pada
permasalahan 1 ini.
b). Berikut adalah hasil jawaban siswa serta langkah-langkah
pengerjaan LKS 2 permasalahan no 2 yang dituliskan oleh siswa
terdapat 2 kelompok :
Kelompok 1.
Gambar 4.15
jawaban siswa kelompok 1 LKS 2 noo 2
Siswa pada kelompok 1 pada awalnya mengalami kesulitan dalam
memahami permasalahan kontektual yang diberikan. Peneliti
memberikan bantuan untuk membaca setiap kalimat kemudian
mengaplikasikan ke dalam kalimat matematika, peneliti juga
memberikan saran apabila belum paham maksud kalimatnya dibaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pelan-pelan dan diulangi lagi. Akhirnya siswa kelompok 1 dapat
memahami kalimat dan daapat mengaplikasikan ke dalam kalimat
matematika. Siswa kelompok 1 juga sudah dapat menentuka tinggi
akuarium sehingga dapat menghitung luas kaca yang dibutuhkan
untuk membuat akuarium.
Kelompok 2 :
Hasil kerja kelompok 2 pada soal no 2 LKS 2, yaitu :
Gambar 4.16
jawaban siswa kelompok 2 LKS 2 no 2
Siswa pada kelompok 2 dalam Menyelesaikan permasalahan soal no
2 LKS 2 juga mengalami kendala dalam memahami kalimat /
pernyataan yang ada. Peneliti memberikan bantuan yang sama
supaya siiswa membaca berulangkali dan menemukan kalimat
matemmatika yang tepat. Siswa pada kelompok 2 sudah dapat
menentuka tinggi akuarium tetapi belum sampai menghitung luas
kaca yang dibutuhkan untuk membuat akuarium yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c). Berikut adalah hasil belajar siswa dalam menyelesaikan
permasalahan 3 LKS 2:
Kelompok 1 :
Hasil kerja kelompok 1 soal no 3 LKS 2
Gambar 4.17
hasil kerja siswa kelompok 1 LKS 2 no 3
Siswa pada kelompok 1 dalam mengerjakan permasalahan tidak banyak
kendala, siswa sudah memahami rumus keliling persegipanjang dan
luas persegipanjang. Berdasar pengalaman mengerjakan soal no 1 dan
2 , siswa sudah dapat Menyusun persamaan kuadrat dan dapat
menyelesaikannya.
Kelompok 2 :
Berikut ini disajikan hasil kerja kelompok 2 dalam Menyelesaikan
permasalahan no 3 LKS 2:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4.18
hasil kerja siswa kelompok 2 LKS 2 no 3
Siswa kelompok 2 sudah dapat memahami permasalahan no 3 LKS 2,
siswa sudah dapat menuliskan keliling dan luas persegipanjang serta
dapat menyusun persamaan kuadrat yang dimaksudkan pada
permasalahan no 3. Siswa sudah dapat menentukan salah satu sisi yaitu
lebar, tetapi siswa belum menenntukan ukuran panjang taman.
c). Mempresentasikan Hasil Pekerjaan
Pada pertemuan pertama diberikan 3 permasalahan di LKS 1 dan 2,
pada hasil kerja LKS 1 terdapat 3 kelompok dan hail kerja LKS 2 ada 2
kelompok.
1). Berikut pemaparan hasil kerja LKS 1 :
Kelompok 1 memaparkan hasil kerja permasalahan 1,2 dan 3. Siswa
menjelaskan bagaimana menentukan panjang dan lebar susunan blok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
aljabar yang ada pada permasalahan 1,2 dan 3. Siswa kelompok 1 ini
sudah menguasai penggunaan blok aljabar sehingga untuk menentukan
panjang dan lebar tidak begitu mengalami kendala. Setelah selesai
mempresentasikan hasil kerjanya peneliti memberikan kesempatan
kepada siswa lain apabila ingin bertanya. Ada satu pertanyaan dari
kelompok lain "bagaimana cara memperoleh panjang = x+3? ". siswa
kelomppok 1 menjawab persegi yang Luasnya x2, mempunyai ukuran
panjang sisi x dan persegipanjang yang luasnya x mempunyai panjang
1 satuan karena yang ke kanan ada 3 maka ukuran panjang x + 3,
demikian juga untuk menentukan lebarnya caranya sama. Selesai
mempresentasikan peneliti memberikan komentar dan pujian kepada
siswa kelompok 1.
2). Berikut pemaparan hasil kerja kelompok 2 untuk permasalahan 1,2 dan
3 LKS 2 :
Kelompok 2 memaparkan hasil kerja pada permasalahan 1 dan 2 sudah
sampai ke penyelesaian persamaan kuadrat tetapi belum menjawab
pertanyaan. Pada permasalahan 1 sudah mendapatkan nilai variable saja
berarti baru mencari bilangan pertama, bilangan kedua belum
ditentukan. Demikian juga pada permasalahan 2 sudah diperoleh tinggi
akuarium tetapi belum menjawab pertanyaan selanjutnya yaitu kaca
yang diperlukan untuk membuat akuarium, kelompok 2 menyadari
karena keterbatasan dalam memahami kalimat dan mengaplikasikan ke
dalam kalimat matematika masih sangat kurang. Pada permasalahan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3 kelompok 2 sudah dapat memahami dan mengaplikasikan ke dalam
persamaan kuadrat. Kalimat yang sederhana pada permasalahan 3 maka
kelompok 2 dapat menjawab permasalahan 3 dengan benar.
d). Menyimpulkan
Pada pertemuan pertama tujuan utamanya mampu menggunakan blok
aljabar dan mengaplikasikan pada permasalahan kontestual. Pada
awalnya menggunakan blok aljabar mengalami kesulitan karena baru
mengenal dan mempergunakan dalam pemfaktoran, kesulitan itu segera
teratasi dan siswa merasa ada tambahan pengetahuan serta pengalaman
belajar yang baru mereka peroleh pada permalasahan LKS 1. Pada
permasalahan LKS 2 kesulitan yang dialami pada saat memahami
kalimat dan mengaplikasikan ke dalam kalimat matematika. Pada
penyelesaian persamaan kuadrat sudah dapat diselesaikan akan tetapi
masih kurang teliti dalam menjawab setiap permasalahan pada LKS 2.
Pada umumnya pertemuan pertama untuk tujuan menggunakan blok
aljabar sudah tercapai hanya pada permasalahan LKS 2 terkendala pada
pemahaman kalimat.
2. Deskripsi Pertemuan 2
Pertemuan kedua adalah uji coba Lintasan Belajar 2 terdiri dari LKS no 3
s/d no 5 , tujuannya adalah siswa dapat menggunakan blok aljabar untuk
memfaktorkan bentuk aljabar serta menyelesaikan masalah nyata terkait
dengan materi persamaan kuadrat. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Rabu, 3 Oktober 2018. Pada LKS 3 diberikan 2 permasalahan, LKS 4
diberikan 5 permasalahan dan LKS 5 ada 3 permasalahan. Pertemuan ke 2
peneliti masih menggunakan pendekatan RME/PMR. Berikut permasalahan
dan hasil kerja siswa untuk pertemuan ke 2 :
a. Permasalahan yang ada pada LKS 3, LKS 4 dan LKS 5
1). Permasalahan yang ada pada LKS 3 yaitu:
Lengkapilah table berikut!
Gambar 4.19
permasalahan pada LKS 3 pertemuan 2
Pada permasalahan LKS 3 ada 5 nomor soal, permasalahan yang
diajukan kepada siswa yaitu siswa dapat menggunakan jumlah dan
perkalian akar-akar persamaan kuadrat.
2). Pada LKS 4 Pertemuan 2 ada 2 permasalahan
a). Permasalahan 1 LKS 4 pertemuan 2 adalah :
Disajikan blok aljabar terdiri dari persegi dengan luas x2 sebanyak 1
(satu), persegipanjang dengan luas x ada 2 (dua) dan persegi satuan
ada 1(satu). Siswa diminta menyusun menjadi persegi atau
No. Panjang
( x + p )
Lebar
( x + q) Luas p + q p x q
1. x + 2 x+1 ...... … …..
2. x + … x + 1 X2 + …. X + 5 …. …..
3. x + 3 x + … X2 + 6 X + … …. …..
4. x + …. x + X2 + 5 X + 6 …. …..
5. x + … x + 3 X2 + 7 X + … 7 …..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
peersegipanjang kemudian menentukan ukuran panjang dan lebar,
berikut gambar permasalahan :
Gambar 4.20
permasalahan pada LKS 4 no 1
b). Permasalahan 2 pada LKS 4 disajikan blok aljabar terdiri dari 1(satu) persegi
dengan luas x2, persegi Panjang dengan luas x sejumlah 7(tujuh) dan persegi
satuan sejumlah 10 (sepuluh), siswa diminta Menyusun menjadi
persegi/persegipanjang dan menentukan ukuran Panjang dan lebarnya.
Berikut gambar permasalahan ke 2 LKS 4:
Gambar 4.21
permasalahan pada LKS 4 no 2
Setelah mengerjakan permasalahan 1 dan 2 siswa diminta
memberikan kesimpulan berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 4.22
kesimpulan pada LKS 4
3). Permasalahan yang ada pada LKS 5 pertemuan 2
Pada LKS 5 terdapat 5 soal yang diberikan peneliti. Tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai yaitu siswa dapat menentukan akar-
akar persamaan kuadrat menggunakan pemfaktoran. Berikut
permasalahan yang diberikan :
Gambar 4.23
permasalahan pada LKS 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. Menyelesaikan masalah kontekstual pada pertemuan 2
Pada pertemuan ke 2 diberikan 3 LKS dengan permasalahan yang sudah
disampaikan sebelumnya, berikut akan disajikan hasil kerja siswa :
1). Hasil kerja siswa LKS 3 pertemuan 2.
Hasil kerja siswa pada pertemuan 2 terdapat 2 kelompok, berikut hasil
kerja:
a). kelompok 1 :
Gambar 4.24
hasil kerja kelompok 1 pada LKS 3
Kelompok 1 ini siswa mengerjakan tidak banyak mengalami kendala.
Pada awal mengerjakan siswa minta diberikan contoh untuk
menemukan koefisien x dan konstanta soal no 1. Peneliti mengingatkan
kembali tentang perkalian suku dua dengan suku dua. Setelah siswa
memahami permasalahannya, siswa dapat menyelesaikan setiap soal
yang apa pada LKS 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b). Berikut hasil kerja kelompok 2 :
Gambar 4.25
hasil kerja kelompok 2 pada LKS 3
Pada LKS 3 pertemuan 2 ini siswa mempunyai permasalah yang
hampir sama dengan siswa di kelompok 1 yaitu meminta contoh
menentukan koefisien x dan kontanta. Setelah diberikan contoh siswa
dapat mengerjakan soal yang ada pada LKS 3, karena kurang teliti
maka pada saat menghitung koefisien x pada soal no 2 salah. Peneliti
menanyakan kenapa terjadi kesalahan, siswa mengatakan bahwa
dalam menghitung koefisien x itu ditambah tetapi yang terjadi
dikalikan sehingga seharusnya 5 + 1 = 6 maka yang tertulis 5 karena
berpikirnya 5 x 1 = 5.
2). Hasil kerja siswa pertemuan 2 pada LKS 4.
Berikut disajikan hasil kerja pertemuan 2 LKS 4 ada 3 kelompok :
a). Hasil kerja siswa pada LKS 4 permasalahan no 1 :
Kelompok 1:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.26
hasil kerja kelompok 1 pada LKS 4 no 1
Pada LKS 4, siswa kelompok 1 menyususn blok aljabar yang
disediakan menjadi persegipanjang tidak begitu mengalami kesulitan
Blok aljabar dengan luasan x satuan luas ada 2 dan luasan 1 satuan
hanya ada 1. Pada saat menentukan ukuran panjang dan lebar masih
aada kekeliruan yaitu lebar = x2 + x dan panjang = x2 + x, cara berpikir
mereka bahwa lebar dan panjang memuat x2 dan x. Siswa memahami
setelah dijelaskan oleh peneliti bahwa yang dimaksud panjang
merupakan ururan sisi bukan luasan.
Kelompok 2 :
Gambar 4.27
hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 no 1
Hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 pertemuan 2 siswa tidak banyak
mengalami kesulitan. Blok aljabar yang tersedia 1 buah persegi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dengan luasan x2, persegipanjang dengan luasan x ada 2 buah dan 1
buah luasan satuan. Siswa Menyusun blok aljabar menjadi persegi dan
menentukan ukuran Panjang, lebar dan luas tidak mengalami
kesulitan.
Kelompok 3 :
Gambar 4.28
hasil kerja kelompok 3 pada LKS 4 no 1
Hasil kerja kelompok 3 pada LKS 4 pertemuan 2 siswa tidak
banyak mengalami kesulitan. Blok aljabar yang tersedia 1 buah
persegi dengan luasan x2, persegipanjang dengan luasan x ada 2
buah dan 1 buah luasan satuan. Siswa menyusun blok aljabar
menjadi persegi dan menentukan ukuran panjang, lebar dan luas
tidak mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b). Hasil kerja siswa pada LKS 4 permasalahan no 2 :
Kelompok 1:
Gambar 4.29
hasil kerja kelompok 1 pada LKS 4 no 2
Hasil kerja kelompok 1 pada LKS 4 permasalahan 2 pertemuan 2,
siswa mengalami kesulitan untuk menyusun menjadi persegi ataau
persegipanjang, karena blok aljabar yang tersedia 1 buah persegi
dengan luasan x2, persegipanjang dengan luasan x ada 7 buah dan
10 buah luasan satuan. Siswa menyusun blok aljabar menjadi
persegi atau persegipanjang membutuhkan waktu lebih lama.
Siswa menentukan ukuran panjang, lebar masih belum benar dan
menentukan luas tidak mengalami kesulitan.
Kelompok 2:
Gambar 4.30
hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 no 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 permasalahan 2 pertemuan 2,
siswa mengalami kesulitan untuk menyusun menjadi persegi ataau
persegipanjang, karena blok aljabar yang tersedia 1 buah persegi
dengan luasan x2, persegipanjang dengan luasan x ada 7 buah dan
10 buah luasan satuan. Siswa menyusun blok aljabar menjadi
persegi atau persegipanjang membutuhkan waktu lebih lama.
Siswa menentukan ukuran panjang, lebar mengalami kesulitan
tetapi menentukan luas tidak mengalami kesulitan.
Kelompok 3:
Gambar 4.31
hasil kerja kelompok 3 pada LKS 4 no 2
Hasil kerja kelompok 3 pada LKS 4 permasalahan 2 pertemuan 2,
siswa mengalami kesulitan untuk menyusun menjadi persegi ataau
persegipanjang, karena blok aljabar yang tersedia 1 buah persegi
dengan luasan x2, persegipanjang dengan luasan x ada 7 buah dan
10 buah luasan satuan. Siswa menyusun blok aljabar menjadi
persegi atau persegipanjang membutuhkan waktu lebih lama.
Siswa menentukan ukuran panjang, lebar dan luas mengalami
kesulitan, tetapi siswa mampu menyelesaikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
.
c) Hasil kerja siswa dalam menyimpulkan LKS 4 permuan 2:
Kelompok 1 :
Gambar 4.32
kesimpulan kelompok 1 pada LKS 4
Hasil kerja kelompok 1 dalam membuat kesimpulan masih ada
kesalahan yaitu pada penulisan salah satu akarnya seharusnya 1
tertulis 2, penulis menanyakan kenapa menuliskan 2 dan 1 ?
mmereka berpikir karena di bawah terdapat bilangan 2 dan 1.
Pada kesimpulan berikutnya sudah benar.
Kelompok 2:
Gambar 4.33
kesimpulan kelompok 2 pada LKS 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 kesimpulan yang mereka buat
sudah benar. Baik menentukan akar-akar persamaan kuadrat
maupun menntukan jumlah dan hasil kali akar-akarnya.
Kelompok 3 :
Gambar 4.34
kesimpulan kelompok 3 pada LKS 4
Hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 kesimpulan yang mereka buat
sudah benar. Baik menentukan akar-akar persamaan kuadrat
maupun menntukan jumlah dan hasil kali akar-akarnya.
3). Hasil kerja siswa pertemuan 2 pada LKS 5.
Berikut disajikan hasil kerja pertemuan 2 LKS 5 ada 3 kelompok :
kelompok 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gambar 4.35
hasil kerja kelompok 1 pada LKS 5
Hasil kerja kelompok 1 pada LKS 5 pertemuan 2, ada 5 soal yang
diberikan. Siswa masih mengalami kesulitan, pada soal a siswa
belum benar dalam menentuka akar-akar persamaan kuaadrat.
Pada soal c masih ada kesalahan tanda pada salah satu akar
persamaan kuadrat. Pada soal b,d dan e kesalahan tanda pada
hasil akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kelompok 2 :
Gambar 4.36
hasil kerja kelompok 2 pada LKS 5
Hasil kerja kelompok 2 pada LKS 5 pertemuan 2, siswa
mengerjakan 4 soal sudah benar dan masih ada kesalahan tanda
pada salah satu akar persamaan kuadrat.
Kelompok 3 :
Gambar 4.37
hasil kerja kelompok 3 pada LKS 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hasil kerja kelompok 3 pada LKS 5 pertemuan 2, pada awalnya
mengalami kesulitan tetapi setelah diberikan penjelasan siswa sudah
mampu menentukan kar-akar persamaan kuadrat dengan benar pada
5 soal yang diberikan.
c. Mempresentasikan Hasil Kerja Siswa
Pada pertemuan 2 siswa diberikan 3 LKS dengan prmasalahan pada
LKS 3 ada 5 soal, LKS 4 ada 2 permasalahan dan LKS 5 ada 5 soal.
Berikut disajikan :
1). Presentasi hasil diskusi LKS 3 diwakii kelompok 1
Kelompok 1 dalam presntasinya menyampaikan bagaimana
memperoleh koefisien x dan nilai konstanta pada persamaan
kuadrat. Sebaloknya jika diketahuii koefisien x dan konstanta maka
dapat dicari faktor-faktornya.
2) Presentasi hasil diskusi LKS 4 diwakili kelompok 2
Pada LKS 4 ada 2 permasalahan yaitu menyususn blok aljabar yang
tersedia dan menentukan ukurannya, kelopmpok 2 memaparkannya:
Gambar 4.38
Presentasi hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 no 1
Karena ada 2 luasan x dan 1 luasan satuan maka kelompok 2
menyusun seperti pada gambar, itu permasalahan 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Pada permasalahan 2, tingkat kesulitan lebih tinggi kaarena
banyaknya luasaan x ada 7 dan persegi satuannya ada 10. Kelompok
2 sedikit mengalami kesulitaan tetapi dapat Menyusun menjadi
persegipanjang berikut :
Gambar 4.39
presentasi hasil kerja kelompok 2 pada LKS 4 no 2
Pada ukuran persegipanjang ada kesalahan, yang seharusnya x + 5
ditulis x2 + 5 begitu juga lebarnya. Kesimpulan yang dipaparkan
sudah benar.
3) Presentasi hasil diskusi LKS 5 diwakili kelompok 3
Pada presentasi yang dipaparkan kelompok 3 LKS 5 ada 5 soal tentang
pemfaktoran persamaan kuadrat. Kelompok 3 dalam menentukan
akar-akar persamaan kuadrat sudah dapat menyelesaikan, sudah dapat
menentukaan koefisien x diperoleh dari penjumlahan akar-akar
persanaan kuadrat dan menetukan konstanta diperoleh dari perkalian
akar-akarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Gambar 4.40
presentasi hasil kerja kelompok 3 pada LKS 5
Untuk kelompok lain yang bertanya dipersilahkan.
d. Menyimpulkan Deskripsi Pertemuan 2
Pada pertemuan 2 terdapat 3 LKS, pada LKS 3 menentukan hubungan
koefisien x dengan hasil perkalian akar-akar dan konstanta diperoleh
dari hasil perkalian akar-akarnya, peneliti harus mengingatkan kembali
perkalian pada LKS 1. LKS 4 dan LKS 5 sudah runtut dalam urutan
berpikir, LKS 4 menggunakan blok aljabar untuk mendapatkan akar-
akar persamaan kuadrat dan LKS 5 tanpa blok aljabar siswa sudah dapat
menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara melihat
hubungan koefisien x dan hasil penjumlahan akar-akar, konstanta
dengan hasil perkalian akar-akar persamaan kuadrat. Sehingga pada
pertemuan 2 LKS 2 ditukar dengan LKS pada pertemuan 2 sebagai
bahan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
3. Deskripsi pertemuan 3
Pada pertemuan 3 uji coba penelitian diberikan evaluasi, semua siswa
diberikan 4 nomor yaitu 3 permasalahan kontekstual dan 1 nomor soal
dengan 3 pertanyaan menentukan akar-akar persamaan kuadrat. Berikut
soal evaluasi yang diberikan :
Gambar 4. 41
soal evaluasi pada pertemuan 3
Berikut disampaikan hasil evaluasi pada pertemuan 3, terdapat 3
kelompok :
a) Kelompok 1:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4. 42
hasil evaluasi kelompok 1 pertemuan 3
Kelompok 1 bekerja dengan baik dan sudah memehami permasalahan
sehingga nilai yang diperoleh 100.
Kelompok 2 :
Gambar 4. 43
hasil evaluasi kelompok 2 pertemuan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kelompok 2 mengalami permasalahan 3, siswa mengalami kesulitan
dalam menganalisa permasalahan sehingga tidak dijawab.
Kelompok 3:
Hasil evaluasi kelompok 3 pertemuan 3.
Gambar 4. 44
hasil evaluasi kelompok 3 pertemuan 3
Siswa pada kelompok 3 mengalami kesulitan pada permasalahan 3
sehingga tidak dijawab dan permasalahan 2 dijawab tetapi belum
selesai.
Hasil evaluasi 3 kelompok, ada 1 permasalahan dimana 2 kelompok
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yaitu
permasalahan 3 oleh sebab itu pada penelitian yang akan datang
permasalahan 3 diperlukan keterangan tambahan yang memperjelas
permasalahan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
B. Deskripsi Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa Pada Penelitian.
Penelitian ini dilakukan dalam 3 pertemuan, pertemuan 1 terdapat 2 LKS,
pertemuan 2 ada 3 LKS dan pertemuan 3 evaluasi. Penelitian dilaksanakan
pada Senin, 27 Mei 2019 sampai dengan hari Rabu, 29 Mei 2019. Peneliti
mengambil 8 siswa dari 4 kelas tiap kelas diambil 2 siswa dengan kemampuan
yang bervariasi.
Berdasarkan hasil evaluasi pada uji coba LKS yang diberikan ada sedikit
pergeseran yaitu pada uji coba LKS 2 dipindahkan ke LKS 5, LKS 3 menjadi
LKS 2, LKS 4 menjadi LKS 3, dan LKS 5 menjadi LKS 4.
Pada penelitian ini akan disampaikan HLT yang berupa LKS yang berisi
tentang permasalahan dan hasil kerja siswa
pada tiap pertemuan.
1. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Pertemuan 1
Pada pertemuan 1 disajikan 2 LKS yang harus dikerjakan siswa, masing-
masing LKS akan disampaikan berikut :
a. Permasalahan yang ada pada pertemuan 1
Pada pertemuan 1 ada 2 LKS yang disajikan yaitu LKS 1 dan LKS2 .
berikut akan disajikan LKS 1 dengan 3 permasalah dan LKS 2 ada 5 nomor
soal.
1). Permasalahan yang ada pada LKS 1 pertemuan 1
a). Disajikan gambar 4.45 menunjukkan blok aljabar yang
menggambarkan Perkalian suku dua dengan suku dua. Melalui
gambar tersebut siswa menentukan luas daerah, ukuran panjang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
lebar. Berapakah luas persegipanjang pada gambar serta ukuran
Panjang dan lebar?
Gambar 4.45
soal no 1 LKS 1
b). Disajikan gambar 4.46 menunjukkan blok aljabar yang
menggambarkan perkalian suku dua dengan suku dua. Melalui
gambar tersebut siswa menentukan ukuran Panjang dan lebar serta
luas. Berapakah ukuran panjang, lebar dan luas persegipanjang ?
Gambar 4.46
soal no 2 LKS 1
c). Disajikan gambar 4.47 menunjukkan blok aljabar yang
menggambarkan perkalian suku dua dengan suku dua. Dengan
disediakan gambar siswa menentukan luas, serta ukuran panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dan lebar. Berapakah luas persegipanjang, ukuran Panjang dan
lebar?
Gambar 4.47
soal no 3 LKS 1
2). Permasalahan yang ada pada LKS 2 pertemuan 1
Pada LKS 2 disajikan soal 5 nomor dengan tujuan siswa dapat
menentukan hubungan jumlah dan hasil perkalian akar-akar persamaan
kuadrat.
Lengkapilah table berikut!
Gambar 4.48
permasalahan pada LKS 2
No. Panjang
( x + p )
Lebar
( x + q) Luas p + q p x q
1. x + 2 x+1 ...... … …..
2. x + … x + 1 X2 + …. X + 5 …. …..
3. x + 3 x + … X2 + 6 X + … …. …..
4. x + …. x + X2 + 5 X + 6 …. …..
5. x + … x + 3 X2 + 7 X + … 7 …..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b. Menyelesaikan Permasalahan
1). Berikut disajikan hasil kerja 8 siswa pada LKS 1 ada 3
permasalahan :
a) Hasil kerja siswa pada permasalahan 1 LKS 1
S1 ( siswa 1):
Gambar 4. 49
hasil kerja S1 pada LKS 1 no 1
Siswa 1 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 1 LKS 1
dengan baik.
S2 (siswa 2)
Gambar 4. 50
hasil kerja S2 pada LKS 1 no 1
Siswa 2 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 1 LKS 1
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
S3 (siswa 3)
Gambar 4. 51
hasil kerja S3 pada LKS 1 no 1
Siswa 3 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 1 LKS 1
dengan baik.
S4 ( Siswa 4)
Gambar 4.52
hasil kerja S4 pada LKS 1 no 1
Siswa 4 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 1 LKS 1
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
S5 ( siswa 5)
Gambar 4. 53
hasil kerja S5 pada LKS 1 no 1
Siswa 5 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 1 LKS 1
dengan baik.
S6 (Siswa 6)
Gambar 4.54
hasil kerja S6 pada LKS 1 no 1
Siswa 6 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 1 LKS 1
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
S7 (Siswa 7)
Gambar 4.55
hasil kerja S7 pada LKS 1 no 1
Siswa 7 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 1 LKS 1
dengan baik.
S8 ( Siswa 8)
Gambar 4.56
hasil kerja S8 pada LKS 1 no 1
Siswa 8 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 1 LKS 1
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
b) Hasil kerja siswa pada permasalahan 2 LKS 1
S1:
Gambar 4.57
hasil kerja S1 pada LKS 1 no 2
Siswa 1 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 2 pada LKS 1
dan tidak mengalami kesulitan.
S2:
Gambar 4 .58
hasil kerja S2 pada LKS 1 no 2
Siswa 2 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 2 pada LKS 1
dan tidak mengalami kesulitan.
S3:
Gambar 4. 59
hasil kerja S3 pada LKS 1 no 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Siswa 3 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 2 pada LKS 1
dan tidak mengalami kesulitan.
S4:
Gambar 4.60
hasil kerja S4 pada LKS 1 no 2
Siswa 4 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 2 pada LKS 1
dan tidak mengalami kesulitan.
S5:
Gambar 4.61
hasil kerja S5 pada LKS 1 no 2
Siswa 5 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 2 pada LKS 1
dan tidak mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
S6:
Gambar 4.62
hasil kerja S6 pada LKS 1 no 2
Siswa 6 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 2 pada LKS 1
dan tidak mengalami kesulitan.
S7:
Gambar 4.63
hasil kerja S7 pada LKS 1 no 2
Siswa 7 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 2 pada LKS 1
dan tidak mengalami kesulitan.
S8:
Gambar 4.64
Hasil kerja S8 pada LKS 1 no 2
Siswa 8 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 2 pada LKS 1
dan tidak mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
c) Hasil kerja siswa pada permasalahan 3 LKS 1:
S1:
Gamabar 4.65
hasil kerja S1 pada LKS 1 no 3
Siswa 1 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 3 pada LKS 1
dan tidak mengalami kesulitan.
S2:
Gambar 4, 66
hasil kerja S2 pada LKS 1 no 3
Siswa 2 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 3 pada LKS
1 dan tidak mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
S3:
Gambar 4.67
Hasil kerja S3 pada LKS1 no 3
Siswa 3 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 3 pada
LKS 1 dan tidak mengalami kesulitan.
S4:
Gambar 4. 68
Hasil kerja S4 pada LKS1 no 3
Siswa 4 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 3 pada LKS
1 dan tidak mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
S5:
Gambar 4.69
hasil kerja S5 padaLKS 1 no 3
Siswa 5 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 3 pada LKS
1 dan tidak mengalami kesulitan.
S6:
Gambar 4.70
hasil kerja S6 pada LKS 1 no 3
Siswa 6 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 3 pada LKS
1 dan tidak mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
S7:
Gambar 4.71
hasil kerja S7 pada LKS 1 no 3
Siswa 7 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 3 pada LKS
1 dan tidak mengalami kesulitan.
S8:
Gambar 4.72
Hasil kerja S8 pada LKS 1 no 3
Siswa 5 sudah mampu menyelesaikan permasalahan 3 pada LKS
1 dan tidak mengalami kesulitan.
2). Berikut disajikan hasil kerja 8 siswa pada LKS 2:
Pada LKS 2 disajikan 5 nomor soal, berikut hasil kerja siswa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
S1:
Gambar 4.73
hasil kerja S1 pada LKS 2
Siswa 1 pada LKS 2 sudah dapat mengerjakan tidak banyak
mengalami kendala hanya membutuhkan sedikit penjelasan.
S2:
Gambar 4.74
hasil kerja S2 pada LKS 2
Siswa 2 pada LKS 2 sudah dapat mengerjakan tidak banyak
mengalami kendala hanya membutuhkan sedikit penjelasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
S3:
Gambar 4.75
hasil kerja S3 pada LKS 2
Siswa 3 pada LKS 2 sudah dapat mengerjakan tidak banyak
mengalami kendala hanya membutuhkan sedikit penjelasan.
S4:
Gambar 4.76
hasil kerja S4 pada LKS 2
Siswa 4 pada LKS 2 sudah dapat mengerjakan tidak banyak
mengalami kendala hanya membutuhkan sedikit penjelasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
S5:
Gambar 4.77
hasil kerja S5 pada LKS 2
Siswa 5 pada LKS 2 sudah dapat mengerjakan tidak banyak
mengalami kendala hanya membutuhkan sedikit penjelasan.
S6:
Gambar 4. 78
hasil kerja S6 pada LKS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Siswa 6 pada LKS 2 sudah dapat mengerjakan tidak banyak
mengalami kendala hanya membutuhkan sedikit penjelasan.
S7:
Gambar 4.79
hasil kerja S7 pada LKS 2
Siswa 7 pada LKS 2 sudah dapat mengerjakan tidak banyak
mengalami kendala hanya membutuhkan sedikit penjelasan.
S8:
Gambar 4.80
hasil kerja S8 padaLKS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Siswa 8 pada LKS 2 sudah dapat mengerjakan tidak banyak
mengalami kendala hanya membutuhkan sedikit penjelasan.
c. Mempresentasikan hasil kerja siswa pada LKS 1 dan LKS 2.
1). Presentasi hasil kerja siswa pada LKS 1, Siswa 7:
Siswa 7 mempresentasikan hasil kerja, siswa mengatakan
untuk menentukan ukuran panjang dan lebar dihitung panjang
sisi persegi panjang yang disusun dari blok aljabar begitu juga
untuk menentukan lebarnya. Luas dapat dihitung dari blok
aljabar yang tersedia pada setiap permasalahan.
2). Presentasi hasil kerja siswa pada LKS 2, Siswa 6:
Koefisien x sama dengan hasil pennjumlahan p dan q dan
konstanta sama dengan hasil perkalian p dan q.
d. Menyimpulkan
Pada pertemuan 1 dengan LKS 1 dan LKS 2 yang disajikan,
siswa mampu menggunakan blok aljabar untuk menentukan
perkalian suku dua dengan suku dua. Siswa sudah dapat
membuat kesimpulan bahwa koefisien x diperoleh dari hasil
penjumlahan akar-akar dan hasil perkalian merupakan
konstanta.
2. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Pertemuan 2
Pada pertemuan 2 ada 3 LKS yang disajikan peneliti yaitu LKS 3, LKS
4 dan LKS 5. Tujuan yang ingin dicapai pada pertemuan 2 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
mampu menggunakan blok aljabar untuk memfaktorkan, menentukan
hubungan koefisien x dan konstanta dengan jumlah dan hasil kali akar-
akar persamaan kuadrat, tujuan keetiga siswa mmampu menerapkan
pemfaktoran pada masalah kontekstual. Berikur peneliti sampaika
permasalahan yang ada pada setiap LKS:
a. Pemasalahan yang ada pada pertemun 2:
1). Permasalahan pada LKS 3 ada 2 yaitu :
a). Disajikan blok aljabar siswa diminta menyusun serta mampu
menentukan ukuran panjang dan lebar persegi/persegipanjang yang
telah disusun. Blok aljabar terdiri dari persegi dengan luas x2 sebanyak
1 (satu), persegipanjang dengan luas x ada 2 (dua) dan persegi satuan
ada 1(satu). Siswa diminta menyusun menjadi persegi atau
peersegipanjang kemudian menentukan ukuran panjang dan lebar,
berikut gambar permasalahan :
Gambar 4.81
permasalahan no 1 LKS 3
b). Permasalahan 2 pada LKS 3 disajikan blok aljabar terdiri dari 1(satu) persegi
dengan luas x2, persegi Panjang dengan luas x sejumlah 7(tujuh) dan
persegi satuan sejumlah 10 (sepuluh), siswa diminta Menyusun menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
persegi/persegipanjang dan menentukan ukuran Panjang dan lebarnya.
Berikut gambar permasalahan ke 2 LKS 4:
Gambar 4.82
permasalahan no 2 pada LKS 3
Setelah mengerjakan permasalahan 1 dan 2 siswa diminta
memberikan kesimpulan berikut :
Gambar 4.83
kesimpulan pada LKS 3
2). Permasalahan pada LKS 4 ada 5 soal menentukan akar-akar
persamaan kuadrat yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Gambar 4.84
permasalahan pada LKS 4
3). Permasalahan pada LKS 5 ada 3 masalah kontekstual yang
disajikan, tujuan dari LKS 5 adalah siswa mampu menerapkan
pemfaktoran peda masalah kontekstual yang diberikan.
a). permasalahan 1 pada LKS 5 pertemuan 2 :
b). permasalahan 2 pada LKS 5 pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
c). permasalahan 3 pada LKS 5 pertemuan 2:
b. Menyelesaikan masalah
Pada penyelesaian masalah di sini akan dipaparkan hasil kerja siswa.
1). Hasil kerja siswa permasalahan 1 LKS 3 pertemuan 2
S1:
Gambar 4. 85
hasil kerja S1 pada permasalahan 1 LKS 3
Siswa 1 tidak mengalami kesulitan untuk Menyusun blok aljabar yang
disajikan.
S2:
Gambar 4.86
Hasil kerja S2 pada permasalahan 1 LKS 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Siswa 2 tidak mengalami kesulitan untuk Menyusun blok aljabar
yang disajikan.
S3 :
Gambar 4. 87
hasil kerja S3 pada permasalahan1 LKS 3
Siswa 3 tidak mengalami kesulitan untuk menyusun blok aljabar
yang disajikan.
S4:
Gambar 4.88
hasil kerja S4 pada permasalahan 1 LKS 3
Siswa 4 tidak mengalami kesulitan untuk menyusun blok aljabar
yang disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
S5:
Gambar 4.89
hasil kerja S5 pada permasalahan 1 LKS 3
Siswa 5 tidak mengalami kesulitan untuk menyusun blok aljabar
yang disajikan.
S6:
Gambar 4. 90
hasil kerja S6 permasalahan no 1 LKS 3
Siswa 6 tidak mengalami kesulitan untuk menyusun blok aljabar
yang disajikan.
S7:
Gambar 4.91
hasil kerja S7 pada permasalahan no 1 LKS 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Siswa 7 tidak mengalami kesulitan untuk menyusun blok aljabar
yang disajikan.
S8 :
Gambar 4.92
hasil kerja S8 pada permasalahan 1 LKS 3
Siswa 8 tidak mengalami kesulitan untuk menyusun blok aljabar
yang disajikan.
2). Hasil kerja siswa permasalahan 2 LKS 3 pertemuan 2 :
S1:
Gambar 4. 93
hasil kerja S1 permasalahan 2 LKS 3
Pada saat mengerjakan siswa 1 mengalami untuk menyusun blok
aljabar karena jumlah ada 7 persegipanjang yang luasan x dan ada
10 persegi satuan. Tetapi akhirnya dapat menyusun menjadi
sebuah persegipanjang dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
S2 :
Gambar 4. 94
hasil kerja S2 pada permasalahan 2 LKS 3
Pada saat mengerjakan siswa 2 mengalami untuk menyusun blok
aljabar karena jumlah ada 7 persegipanjang yang luasan x dan ada
10 persegi satuan. Tetapi akhirnya dapat menyusun menjadi
sebuah persegipanjang dengan benar
S3:
Gambar 4. 95
hasil kerja S3 pada permasalahan 2 LKS 3
Pada saat mengerjakan siswa 3 mengalami untuk menyusun blok
aljabar karena jumlah ada 7 persegipanjang yang luasan x dan ada
10 persegi satuan. Tetapi akhirnya dapat menyusun menjadi
sebuah persegipanjang dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
S4:
Gambar 4.96
hasil kerja S4 pada permasalahan 2 LKS 3
Pada saat mengerjakan siswa 4 mengalami untuk menyusun blok
aljabar karena jumlah ada 7 persegipanjang yang luasan x dan ada
10 persegi satuan. Tetapi akhirnya dapat menyusun menjadi
sebuah persegipanjang dengan benar.
S5:
Gambar 4. 97
hasil kerja S5 pada permasalahan 2 LKS 3
Pada saat mengerjakan siswa 5 mengalami untuk menyusun blok
aljabar karena jumlah ada 7 persegipanjang yang luasan x dan ada
10 persegi satuan. Tetapi akhirnya dapat menyusun menjadi
sebuah persegipanjang dengan benar. Ada kekurangan 1 luasan
x siswa 5 tidak meminta, sehingga ada 1 persegipanjang putih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
S6 :
Gambar 4.98
hasil kerja S6 pada permasalahan 2 LKS 3
Pada saat mengerjakan siswa 6 mengalami untuk menyusun blok
aljabar karena jumlah ada 7 persegipanjang yang luasan x dan ada
10 persegi satuan. Tetapi akhirnya dapat menyusun menjadi
sebuah persegipanjang dengan benar.
S7:
Gambar 4. 99
hasil kerja S7 pada permasalahan 2 LKS 3
Pada saat mengerjakan siswa 7 mengalami untuk menyusun blok
aljabar karena jumlah ada 7 persegipanjang yang luasan x dan ada
10 persegi satuan. Tetapi akhirnya dapat menyusun menjadi sebuah
persegipanjang dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
S8:
Gambar 4.100
hasil kerja S8 pada permasalahan 2 LKS 3
Pada saat mengerjakan siswa 7 mengalami untuk menyusun blok
aljabar karena jumlah ada 7 persegipanjang yang luasan x dan ada
10 persegi satuan. Tetapi akhirnya dapat menyusun menjadi sebuah
persegipanjang dengan benar.
3).Kesimpulan LKS 3 yang dikerjakan siswa pada pertemuan 2 :
S1:
Gambar 4.101
hasil kerja S1 kesimpulan pada LKS 3
Siswa 1 sudah dapat membuat kesimpulan pada pemfaktoran
bentuk kuadrat, koefisien x sama dengan jumlah akar-akar dan
konstanta sama dengan perkalian akar-akar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
S2:
Gambar 4.102
hasil kerja S2 pada kesimpulan LKS 3
Siswa 2 sudah dapat membuat kesimpulan pada pemfaktoran
bentuk kuadrat, koefisien x sama dengan jumlah akar-akar dan
konstanta sama dengan perkalian akar-akar.
S3:
Gambar 4.103
hasil kerja S3 pada kesimpulan LKS 3
Siswa 3 sudah dapat membuat kesimpulan pada pemfaktoran
bentuk kuadrat, koefisien x sama dengan jumlah akar-akar dan
konstanta sama dengan perkalian akar-akar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
S4:
Gambar 4.104
hasil kerja S4 pada kesimpulan LKS 3
Siswa 4 sudah dapat membuat kesimpulan pada pemfaktoran bentuk
kuadrat, koefisien x sama dengan jumlah akar-akar dan konstanta
sama dengan perkalian akar-akar.
S5:
Gambar 4.105
hasil kerja S5 pada kesimpulan LKS 3
Siswa 5 sudah dapat membuat kesimpulan pada pemfaktoran bentuk
kuadrat, koefisien x sama dengan jumlah akar-akar dan konstanta
sama dengan perkalian akar-akar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
S6:
Gambar 4.106
hasil kerja S6 pada kesimpulan LKS 3
Siswa 6 sudah dapat membuat kesimpulan pada pemfaktoran bentuk
kuadrat, koefisien x sama dengan jumlah akar-akar dan konstanta
sama dengan perkalian akar-akar
S7:
Gambar 4.107
hasil kerja S7 pada kesimpulan LKS 3
Siswa 7 sudah dapat membuat kesimpulan pada pemfaktoran bentuk
kuadrat, koefisien x sama dengan jumlah akar-akar dan konstanta
sama dengan perkalian akar-akar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
S8:
Gambar 4.108
hasil kerja S8 pada kesimpulan LKS 3
Siswa 8 sudah dapat membuat kesimpulan pada pemfaktoran bentuk
kuadrat, koefisien x sama dengan jumlah akar-akar dan konstanta
sama dengan perkalian akar-akar.
4). Hasil kerja siswa mengerjakan 5 soal pada LKS 4 pertemuan 2 :
S1 :
Gambar 4. 109
hasil kerja S1 pada LKS 4
Hasil kerja siswa 1 pada umumnya sudah bagus, 5 soal dapat
diselesaikan dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
S2:
Gambar 4. 110
hasil kerja S2 pada LKS 4
Hasil kerja siswa 2 pada dasarnya sudah benar namun belum
sampai hasil akhir yaitu menentukan niai x yang memenuhi. Siswa
2 baru sampai pada menetukan faktor-faktor persamaan kuadrat.
S3:
Gambar 4. 111
hasil kerja S3 pada LKS 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Hasil kerja siswa 3 pada umumnya sudah benar namun pada soal
nomor 2 masih ada kesalahan dalam menentuka salah satu akar
persamaan kuadrat.
S4:
Gambar 4. 112
hasil kerja S4 pada LKS 4
Hasil kerja siswa 4, semua soal pada LKS 4 sudah dapat dikerjakan
dengan benar.
S5:
Gambar 4. 113
hasil kerja S5 pada LKS 4
Hasil kerja siswa 5 pada dasarnya sudah benar hanya pada soal no
2 ada kesalahan menentukan salah satu akar persamaan kuadrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
S6 :
Gambar 4. 114
hasil kerja S6 pada LKS 4
Hasil kerja siswa 6 pada dasarnya sudah benar, namun pada soal
nomor 1 sedikit salah memahami soal. Siswa 6 akhirnya memahami
sehingga dapat Menyelesaikan soal dengan benar.
S7:
Gambar 4.115
hasil kerja S7 pada LKS 4
Hasil kerja siswa 7 sudah baik, 5 soal dikerjakan dengan benar.
Siswa mengerjakan tanpa ada kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
S8 :
Gambar 4.116
hasil kerja S8 pada LKS 4
Hasil kerja siswa 8 pada dasarnya sudah baik, namun ada kesalahan
pada soal nomor 2. Siswa 8 mengerjakan soal nomor 2 ada kesalahan
menentukan salah satu akar persamaan kuadrat.
5). Hasil kerja siswa pada LKS 5 pertemuan 2 :
a). Hasil kerja pada permasalahan 1 LKS 5 Pertemuan 2:
S1:
Gambar 4. 117 hasil kerja S1 pada LKS 5 permasalahan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Hasil kerja siswa 1 dapat menuliskan diketahui, menyusun
persamaan kuadrat, menyelesaikan persamaan kuadrat dan mampu
nenetukan kedua bilangan yang ditanyakan.
S2:
Gambar 4.118 hasil kerja S2 pada LKS 5 permasalahan 1
Hasil kerja siswa 2 dapat menuliskan diketahui, menyusun
persamaan kuadrat, menyelesaikan persamaan kuadrat. Siswa 2
mampu memperkirakan jawaban yaitu menentukan bilangan
pertama -2 dan bilangan kedua 5 tanpa memfaktorkan lebih dahulu.
S3:
Gambar 4. 119 hasil kerja S3 pada LKS 5 permasalahan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Hasil kerja siswa 3 dapat menuliskan diketahui, menyusun
persamaan kuadrat, menyelesaikan persamaan kuadrat dan mampu
nenetukan kedua bilangan yang ditanyakan
S4:
Gambar 4.120
hasil kerja S4 pada LKS 5 permasalahan 1
Hasil kerja siswa 1 dapat menuliskan diketahui, menyusun
persamaan kuadrat, menyelesaikan persamaan kuadrat dan mampu
menetukan kedua bilangan yang ditanyakan secara runtut.
S5 :
Gambar 4.121 hasil kerja S5 pada LKS 5 permasalahan 1
Hasil kerja siswa 5 dapat menuliskan diketahui, menyusun
persamaan kuadrat, menyelesaikan persamaan kuadrat dan mampu
menetukan kedua bilangan yang ditanyakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
S6 :
Gambar 4. 122
hasil kerja S6 pada LKS 5 permasalahan 1
Hasil kerja siswa 6 dapat menuliskan diketahui, menyusun
persamaan kuadrat, namun belum sampai menyelesaikan persamaan
kuadrat serta belum mampu menetukan kedua bilangan yang
ditanyakan.
S7 :
Gambar 4.123 hasil Kerja S7 pada LKS 5 permasalahan 1
Hasil kerja siswa 7 dapat menuliskan diketahui, menyusun
persamaan kuadrat, menyelesaikan persamaan kuadrat dan mampu
menetukan kedua bilangan yang ditanyakan secara runtut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
S8 :
Gambar 4.124
hasil kerja S8 pada LKS 5 permasalahan 1
Hasil kerja siswa 8 dapat menuliskan diketahui, menyusun
persamaan kuadrat, menyelesaikan persamaan kuadrat dan mampu
menetukan kedua bilangan yang ditanyakan secara runtut.
b). Hasil Kerja siswa pada LKS 5 no 2 pertemuan 2:
S1 :
Gambar 4.125
hasil kerja S1 pada LKS 5 permasalahan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Hasil kerja siswa 1sudah benar, langkah-langkah menyelesaikan
soal sudah benar. Siswa 1 menjawab sudah benar sesuai dengan
pertanyaan.
S2:
Gambar 4. 126
hasil kerja S2 pada LKS 5 permasalahan 2
Hasil kerja siswa 2 pada permasalahan 2 sudah benar namun pada
langkah akhir belum selesai sampai baru sampai menentukan luas
kaca yang diperlukan belum sampai hasil akhir.
S3:
Gambar 4. 127
hasil kerja S3 pada LKS 5 permasalahan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Hasil kerja siswa 3 sudah benar, langkah-langkah menyelesaikan
permasalahan sampai akhir sudah tepat.
S4:
Gambar 4.128
hasil kerja S4 paada LKS 2 permasalahan 2
Hasil kerja siswa 4 sudah benar, langkah-langkah menyelesaikan
permasalahan sampai akhir sudah tepat.
S5 :
Gambar 4. 129
hasil kerja S5 pada LKS 5 pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Hasil kerja siswa 5 pada permasalahan 2 sudah benar namun pada
langkah akhir belum selesai sampai baru sampai menentukan luas
kaca yang diperlukan belum sampai hasil akhir.
S6:
Gambar 4.130
hasil kerja S6 pada LKS 5 permasalahan 2
Hasil kerja siswa 3 sudah benar, langkah-langkah menyelesaikan
permasalahan sampai akhir sudah tepat.
S7:
Gambar 4.131
hasil kerka S7 pada LKS 5 permasalahan 2
Hasil kerja siswa 7 sudah benar, langkah-langkah menyelesaikan
permasalahan sampai akhir sudah tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
S8 :
Gambar 4. 132
hasil kerja S8 pada LKS 5 permasalahan 2
Hasil kerja siswa 8 pada permasalahan 2 sudah benar namun pada
langkah akhir belum selesai sampai baru sampai menentukan luas
kaca yang diperlukan belum sampai hasil akhir.
c). Hasil kerja Siswa LKS 5 permasalahan no 3 peertemuan 2 :
S1:
Gambar 4.133
hasil kerja S1 pada LKS 3 permasalahan 3
Hasil kerja siswa 1 pada LKS 5 permasalahan 3 sudah benar
walaupun prosedur tidak ditulir lengkap. Siswa sudah dapat
memperkirakan panjang dan lebar taman dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
S2 :
Gambar 4. 134
hasil kerja S2 pada LKS 5 permasalahan 3
Hasil kerja siswa 2 pada LKS 5 permasalahan 3, sudah dapat
meperkirakan jawaban dengan tepat .
S3 :
Gambar 4.135
hasil kerja S2 pada LKS 5 pertemuan 3
Hasil kerja siswa 3 pada LKS 5 permasalahan 3, sudah dapat
meperkirakan jawaban dengan tepat .
S4 :
Gambar 4.136
hasil kerja S4 pada LKS 5 permasalahan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Hasil kerja siswa 4 pada LKS 5 permasalahan 3, sudah dapat
meperkirakan jawaban dengan tepat .
S5:
Gambar 4. 137
hasil kerja S5 pada LKS 5 permasalahan 3
Hasil kerja siswa 5 pada LKS 5 permasalahan 3, sudah dapat
meperkirakan jawaban dengan tepat .
S6 :
Gambar 4.138
hasil kerja S6 pada LKS 5 permasalahan 3
Hasil kerja siswa 6 pada LKS 5 permasalahan 3, sudah dapat
meperkirakan jawaban dengan tepat .
S7 :
Gambar 4. 139
hasil kerja S7 pada LKS 5 permasalahan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Hasil kerja siswa 7 pada LKS 5 permasalahan 3, sudah dapat
meperkirakan jawaban dengan tepat.
S8 :
Gambar 4.140
hasil kerja S8 pada LKS 5 permasalahan 3
Hasil kerja siswa 6 pada LKS 5 permasalahan 3, sudah dapat
meperkirakan jawaban dengan tepat.
c. Mempresentasikan hasil kerja siswa pada pertemuan 2 .
1). Berikut presentasi hasil kerja pada LKS 3
Siswa 8 mempresentasikan permasalahan 1 pada LKS 3, siswa 8
menceritakan cara menyusun blok aljabar yang tersedia yaitu x2 ada
1 buah, luasan x ada 2 buah dan luasan satuan ada 1 buah. Luasan x
ada 2 diletakan sebelah kanan dan bawah x2 dan luasan satuan berada
di bawah luasan x. Sehingga ukuran persegi yang terjadi panjang sisi
x + 1.
Pada permasalahan 2 LKS 3 blok aljabar yang tersedia luasan x2 ada
1, luasan x ada 7 dan luasan satuan ada 10. Siswa 8 mengaturnya
luasan x disebelah kanan ada 5 dan di bawah x2 ada 2 dan 10 pesegi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
satuan diatur di bawah x menjadi 2 baris masing-masing baris ada 5
persegi.
Siswa 8 menyampaikan kesimpul dengan jelas dan benar.
2). Berikut presentasi hasil kerja LKS 4
Siswa 4 mempesentasikan hasil kerja LKS 4 yang mana pada LKS 4
diberikan 5 soal menentukan akar-akar persamaan kuadrat. Siswa 4
memaparkan bagaimana menentukan faktor-faktor setiap persamaan
kuadrat yang ada dengan menggunakan kesimpulan pada LKS 3.
Siswa 4 dapat menjelaskan dengan benar.
3). Berikut presentasi hasil kerja LKS 5
Pada LKS 5 pertemuan 2, ada 3 masalah kontekstual yang disajikan.
Siswa 7 mempresentasikan permasalahan 1 menentukan 2 bilangan
jika dikalikan hasilnya -10 dan bilangan kedua 7 lebihnya dari
bilangan pertama. Siswa menjelaskan bagaimana membuat kalimat
matematika dari permasalahan yang ada dan menyusun persamaan
kuadrat serta menyelesaikan persamaan kuadrat. Setelah
mendapatkan hasil akar persamaan kuadrat sebagai bilangan
pertama kemudian dijelaskan cara menentukan bilangan kedua.
Siswa 7 melanjutkan presentasi permasalahan 2 yaitu menentukan
luas kaca yang dipeerlukan untuk membuat akuarium, apabila
tingginya x, panjang x+ 30 dan lebar x + 10. Luas alas 2400 maka
siswa 7 dapat menyusun persamaan kuadrat dan menyelesaikannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
dengan nilai x yang memenuhi 30 maka siswa 7 dapat menentukan
ukuran akuarium serta dapat menentukan luas kaca yang diperlukan.
Pada permasalahan 3 LKS 5 siswa 7 menyampaikan bahwa untuk
menentukan ukuran panjang dan lebar taman jika diketahui keliling
taman 100 m dan luas 400 m2, keliling dibagi 2 akan sama dengan
p+l dan p x l = 400. Jadi p = 40 dan l = 10.
d. Menyimpulkan
Pada pertemuan 2, LKS 3 semua siswa sudah benar mengerjakan dan
tidak banyak mengalami kendala hanya pada permasalahn 2 waktu
mengerjakan lebih lama dibanding permasalahan 1. Kesimpulan
sudah dapat dikerjakan dengan benar.
Pada LKS 4 menentukan akar-akar persamaan kuadrat masih ada
kesalahan pada soal no 2 ada 4 siswa yang masih melakukan
kesalahan dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat dan ada
satu siswa yang baru sampai menentukan faktornya belun sampai ke
akar-akar persamaan kuadrat.
Pada LKS 5 disajikan 3 permasalah kontekstual, permasalahan 1
pada umumnya semua siswa secara matematis dapat memaahami
permasalahan kontekstual 1 ada 1 siswa (siswa 2) yang belum
menyelesaikan sampai pada menetukan bilangan pertama dan kedua
baru sampai akar-akar persamaan kuadrat dan ada 1 siswa yang
belum sampai pada menyusun persamaan kuadrat (siswa 6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Pada permasalahan 2 LKS 5, pada umumnya dapat menjawab
sampai hasil akhir namun ada 2 siswa yang belum sampai pada luas
kaca yang diperlukan yaitu siswa 5 dan 8.
Pada permasalahan 3 LKS 5 semua siswa dapat menjawab dengan
benar.
3. Pertemuan 3
Pada pertemuan 3, 8 siswa diberikan evaluasi sebagai pengukur
kemampuan pengetahuan dari 2 pertemuan yang telah dilaksanan.
Evaluasi ada 4 soal terdiri dari 3 soal kontekstual dan 1 soal terdiri
3 pertanyaan menentukan akar-akar persamaan kuadrat.
Gambar 4.141
soal evaluasi
Berikut hasil Evaluasi pada pertemuan 3:
S1 :
Gambar 4.142
evaluasi S1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
S2:
Gambar 4.143
evaluasi S2
S3:
Gambar 4.144
evaluasi S3
S4:
Gambar 4.145
evaluasi S4
S5:
Gambar 4.146
evaluasi S5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
S6:
Gambar 4.147
evaluasi S6
S7:
Gambar 4.148
evaluasi S7
S8:
Gambar 4.149
evaluasi S8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Hasil evaluasi 8 siswa dengan 4 soal (6 pertanyaan) diperoleh rata-
rata 96,6 ini menunjukkan bahwa penguasaan materi persamaan
kuadrat dengan memfaktorkan sudah dikuasai siswa.
C. Keterbatasan Penelitian
Setelah penelitian dilakukan, peneliti menemukan beberapa hal yang menjadi
catatan baik pada saat uji coba maupun pada saat penelitian. Penelitian
dilaksanakan di SMP NEGERI 12 Yogyakarta pada siswa kelas IX. Peneliti
menemukan kesulitan siswa menggunakan alat peraga dan saat siswa memahami
permasalahan kontekstual. Mengapa pada saat menggunakan alat peraga
mengalami kesulitan ? . peneliti bertanya kepada siswa ternyata selama belajar
di SMP Negeri 12 Yogyakarta hampir tidak pernah menggunakan alat peraga
untuk pembelajaran bahkan blok aljabar baru dia kenal lewat penelitian. Kenapa
peneliti tanyakan kepada siswa sebelum penelitian dilakukan, peneliti mulai
mengajar di SMP Negeri 12 Yogyakarta pertanggal 1 Februari 2018 mengajar
kelas IX yang 2 bulan berikutnya siswa harus ujian, oleh sebab itu peneliti
melaksanakan pada tahun berikutnya tahun 2019. Siswa kelas IX peneliti tanya
apakah dikelas sebelumnya juga sudah pernah mengenal blok aljabar ternyata
jawaban sama dengan siswa tahun 2018. Peneliti juga tanyakan kepada
pengampu kelas7 maupun kelas 8 belum pernah bahkan gurunya sediri bertanya
blok aljabar itu seperti apa ya bu? Oleh sebab itu peneliti harus mengenalkan
dahulu blok aljabar lewat pembelajaran, awalnya juga lama siswa memahaminya
namun pada akhirnya siswa mampu menguasai bahkan setelah pembelajaran
selesai peneliti tanyakan sebagian besar mengatakan senang dan tambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
pengalaman. Pada saat penelitian dari 8 siswa ada 5 siswa mengatakan lebih
mudah menggunakan blok aljabar untuk menyelesaikan persamaan kuadrat
dengan memfaktorkan. Hal lain yang menjadi catatan penelitian adalah
penguasaan bahasa pada permasalahan kontestual mengalami kesulitan karena
siswa malas membaca, mengaplikasikan ke dalam kalimat matematika
(matematisasi horizontal maupu vertical) juga kurang karena tidak terbiasa
diberikan masalah-masalah kontekstual. Namun setelah peneliti memberikan
stimulus/ scaffolding siswa mampu Menyelesaikan permasalahan kontekstual
yang diberikan.
D. Refleksi Pelaksanaan Penelitian
Setelah melakukan penelitian, ada beberapa hal manfaat yang peneliti peroleh
antara lain :
1. Peneliti mengajak pamong lainnya agak lebih meningkatkan proses
pembelajaran. Apabila materi yang abstrak dan baru dikenal maka
penggunaan alat peraga wajib digunakan.
2. Pamong melatih siswa dengan permasalahan kontekstual dalam
pembelajaran sehingga sifat kritis dan logis terbangun.
3. Manfaat yang diperoleh peneliti pada penelitian ini adalah sebuah
pengalaman yang baru sesuai dengan tujuan awal masuk ke Pendidikan S2
Sanata Dharma yaitu ingin mencari pengalaman menulis, melakukan
penelitian dan untuk meningkatkan kemampuan peneliti pada proses
pembelajaran. Peneliti juga merasakan lebih mudah mengenali cara berpikir
siswa dalam menyelesaikan setiap permasalahan, hal ini terlihat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
perolehan hasil belajar siswa yang peneliti ampu pada tahun 2018 siswa
yang memperoleh nilai sempurna 1 orang dan rata-rata perolehan nilai rata-
rata UN tahun 2018 adalah 68,95 dan peningkatan terjadi pada tahun 2019
peolehan nilai sempurna 5 orang dan rata-rata nilai UN adalah 75,5 .
Seorang pamong merasa berhasil dalam mencerdaskan anak bangsa jika
nilai ketercapaian siswa maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembelajaran pemfaktoran persamaan kuadrat dengan pendekatan
matematika realistik menggunakan alat bantu BLOK ALJABAR pada
siswa kelas IX SMP NEGERI 12 Yogyakarta tahun 2019 sudah
terlaksana. Hal ini dilihat dari hasil evaluasi mencapai nilai 96,6 %.
2. Penggunaan blok aljabar dapat menjelaskan pengetahuan yang abstrak
menjadi nyata (sesuai dengan pembelajaran matematika realistik) pada
materi aljabar yang menurut siswa sulit dipahami. Materi aljabar adalah
materi baru yang dipelajari oleh siswa SMP, sehingga perlu digunakan
alat peraga yaitu blok aljabar. Blok aljabar merupakan salah satu alat
peraga yang mampu menumbuhkan sikap kreatif, kritis dan logis pada
diri siswa.
B. SARAN
Saran terkait penelitian yang telah dilakukan agar manfaat penelitian dapat
terealisasi adalah :
1. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan tekun karena pendekatan
matematika realistik membutuhkan proses yang panjang untuk
membangun pengetahuan baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
2. Bagi guru perlu ditingkatkan teknik penyampaian sehingga siswa
tertarik dan tidak merasa bosan. Guru harus mampu mencari inovasi
yang baru sehingga mampu meningkatkan siswa berpikir kritis.
3. Bagi sekolah penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar
oleh sebab itu sekolah harus dapat memotivasi penelitian yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
DAFTAR PUSTAKA
Agus,S.2009.Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran Matematika.Yogyakarta:P4TK Yogyakarta
Arikunto suharsimi. 2014.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta
Jan vann dan akker,koeno gravemeijer.2006.Educational Design Research.Routledge; London and New York
Hadi. S. 2005. Pembelajaran Matematika Realistik dan Implementasinya. Banjarmasin: Tulip
K. Sembiring, Robert. 2010. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Perkembangan dan Tantangannya. IndoMS.
J.M.E. Vol.1 No. 1 Juli 2010, pp. 11-16.
Nasrullah. Upaya Peningkatan Hasil Belajar dengan Metode Demonstrasi Berbatuan Media Blok Aljabar pada Materi Operasi Bilangan Bulat Siswa kelas VII SMP Inshafuddin Banda Aceh,Proposal Skripsi. (Banda Aceh:UIN Ar-Raniry,2013).hal.12- 13
Permendikbud no 21 Tahun 2016. Standar Isi.Menteri Pendidikan dan kebudayaan
Rahmawati,S dkk. 2014. Metodologi Penelitian Matematika Kumpulan Materi Research.Palembang: FKIP Univ.Sriwijaya
Rizki Swaditya.2015.Bahan ajar Persamaan Dan Fungsi Kuadrat.Merto: Pend Matematika FKIP Muhammadiyah Metro. file:///E:/flash/contoh%20RPP_smp%2012/contoh%20RPP_smp%2012/bahanajar-persamaandanfungsikuadrat-cetak-151217071626.pdf
Shadiq fadjar.2014.Pembelajaran Matematika Caara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa.Yogyakarta: Graha Ilmu
Suyono,Haryanto.2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Unesa Rosda.Bandung:Remaja Rosendakarya
MEDIA PENELITIAN PENDIDIKAN Vol. 6 No. 2 Desember 2012
Suroto.2012. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIc SMP N 2 Semarang Pada Kompetensi Dasar Pemfaktoran Bentuk Aljabar Melalui Alat Peraga Domino. file:///E:/flash/tesis/ipi133513pemfaktoran%20dg%20domino.pdf
Widodo,Teguh. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Faktorisasi Suku Aljabar Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Blok Aljabar Siswa Kelas VIII C Semester 1 SMP Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2010/2011. file:///E:/flash/tesis/ipi9243pemfaktoran%20dengan%20blok%20aljabar.pdf
Wijay, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Wahyudin sudrajat.2003. Ensiklopedia Matematika untuk SMP Topik Pengayaan. Jakarta:Tawrity samudera Berlian
Zulkardi dan Ratu Ilma. 2010. Pengembangan Blog Support untuk Membantu Siswa dan Guru Matematika Indonesia Belajar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). JIPPBalitbang.
2013.Pendekatan Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME).
http://proposalmatematika23.blogspot.co.id/2013/05/pendekatan-pembelajaran-realistic.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Materi Pokok : Persamaan Kuadrat
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran @40 Menit
A. Kompetensi Inti
1. KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
2. KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
3. KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Menjelaskan persamaan kuadrat dan
karakteristiknya berdasarkan akar-akarnya
serta cara penyelesaiannya
3.2.1. Menjelaskan permasalahan sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan kuadrat
3.2.2. Menganalisis faktor-faktor bentuk aljabar dalam
persamaan kuadrat, penyelesaian (akar-akar) dari
persamaan kuadrat, cara menentukan akar-akar
persamaan kuadrat
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan persamaan kuadrat 4.2.1. Menyajikan hasil pembelajaran persamaan kuadrat.
4.2.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan kuadrat
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan kuadrat
2. Menganalisis faktor-faktor bentuk aljabar dalam persamaan kuadrat, penyelesaian (akar-akar) dari
persamaan kuadrat, cara menentukan akar-akar persamaan kuadrat
3. Mengidentifikasi hasil jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
4. Menyajikan hasil pembelajaran persamaan kuadrat
5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan kuadrat
D. Materi Pembelajaran
1. Persamaan kuadrat
2. Pemfaktoran persamaan kuadrat
3. Akar persamaan kuadrat
4. Penyelesaian persamaan kuadrat
5. Pemecahan masalah yang melibatkan persamaan kuadrat
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : PMR(Pembelajaran Matematika Realistik)
2. Model : Saintifik
3. Metode : Demonstrasi
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
F. Media Pembelajaran dan Alat
1. Laptop
2. LCD
3. Power Point
4. Internet
5. Blok Aljabar
6. LKS( Lembar kegiatan Siswa)
G. Sumber Belajar
❖ Buku Penunjang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Matematika, Kelas IX, Kemendikbud, Revisi Tahun 2015
❖ Internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
❖ Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
❖ Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
❖ Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
❖ Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
❖ Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
❖ Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalamkehidupan
sehari-hari.
❖ Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : ➢ Persamaan kuadrat
❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung ❖ Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
❖ Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
❖ Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung ❖ Pembagian kelompok belajar ❖ Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Sintak Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Permasalah
an
kontekstual
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
materi Persamaan kuadrat dengan cara :
❖ Melihat (ta dengan Alat peraga blok aljabar)
❖ Menayangkan gambar/foto/video yang elevan.
❖ Mengamati
➢ Lembar kerja siswa 1. Perkalian suku dua dengan suku dua
➢ Lembar kerja siswa 2. Permasalahan kontekstual
➢ Pemberian contoh-contoh materi penggunaan alat peraga blok aljabar padaa
perkalian suku dua ❖ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan blok aljabar ❖ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait perkalian suku dua dengan
blok aljabar ❖ Mendengar
Pemberian materi perkalian suku dua dengan blok aljabar oleh guru. ❖ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
mengenai materi :
➢ Perkalian suku dua dan permasalahan kontekstual
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari
informasi.
Penyelesaian maasalah kontekstual
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan LKS 1 dan LKS2 yang disajikan dan
akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : ❖ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
➢ Penggunaan blok aljabar pada perkalian suku dua dan masalah kontekstual yang
disajikan pada LKS 1 dan LKS 2
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Mepresentasikan
hasil diskusi
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
telah diidentifikasi melalui kegiatan: ❖ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi perkalian suku dua dan permasalahan
kontekstual yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya. ❖ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi perkalian suku dua dan permasalahan kontekstual yang sedang
dipelajari. ❖ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
perkalian suku dua dan permasalahan kontekstual yang sedang dipelajari.
❖ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
❖ Mendiskusikan
❖ Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi perkalian suku dua dan permasalahan kontekstual Mengumpulkan
informasi
Mencatat semua informasi tentang materi perkalian suku dua dan permasalahan
kontekstual yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. ❖ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi
dengan rasa percaya diri Persamaan kuadrat sesuai dengan pemahamannya. ❖ Saling tukar informasi tentang materi :
perkalian suku dua dan permasalahan kontekstual dengan ditanggapi aktif oleh
peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara : ❖ Berdiskusi tentang data dari Materi : ➢ Permasalahan kontekstual pada LKS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
❖ Mengolah informasi dari materi blok aljabar untuk masalah kontekstual yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja. ❖ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi LKS 1 dan LKS 2.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
❖ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi : ➢ LKS 1 DAN LKS 2
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
❖ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Persamaan kuadrat berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan. ❖ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
➢ Persamaan kuadrat
❖ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi
Persamaan kuadrat dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
❖ Bertanya atas presentasi tentang materi Persamaan kuadrat yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. CREATIVITY (KREATIVITAS)
❖ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
➢ Persamaan kuadrat
❖ Menjawab pertanyaan tentang materi Persamaan kuadrat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Persamaan kuadrat yang akan
selesai dipelajari
❖ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Persamaan kuadrat yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Perkalian suku dua dan permasalahan kontekstual berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
❖ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Perkalian suku dua dan permasalahan kontekstual
yang baru dilakukan.
❖ Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Perkalian suku dua dan permasalahan kontekstual yang baru diselesaikan.
❖ Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
❖ Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Perkalian suku dua dan
permasalahan kontekstual.
❖ Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Perkalian suku dua dan permasalahan kontekstual kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
2 . Pertemuan Kedua (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
❖ Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
❖ Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
❖ Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya ❖ Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
❖ Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
❖ Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalamkehidupan
sehari-hari.
❖ Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
➢ Pemfaktoran persamaan kuadrat
❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung ❖ Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
❖ Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
❖ Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung ❖ Pembagian kelompok belajar ❖ Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Sintak Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
materi Pemfaktoran persamaan kuadrat dengan cara :
❖ Melihat (dengan Alat Peraga Blok Aljabar)
❖ Menayangkan gambar/foto/video yang
relevan. ❖ Mengamati
➢ Lembar kerja materi Pemfaktoran persamaan kuadrat(LKS 3)
➢ Pemberian contoh-contoh materi Pemfaktoran persamaan kuadrat untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
❖ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Pemfaktoran persamaan kuadrat.
❖ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Pemfaktoran persamaan
kuadrat. ❖ Mendengar
Pemberian materi Pemfaktoran persamaan kuadrat oleh guru.
❖ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi : ➢ Pemfaktoran persamaan kuadrat
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari
informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Permasalahan
kontekstual
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
❖ Mengajukan pertanyaan tentang materi : ➢ Pemfaktoran persamaan kuadrat(LKS 3) yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
2 . Pertemuan Kedua
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
telah diidentifikasi melalui kegiatan: ❖ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pemfaktoran persamaan kuadrat (LKS 4 dan LKS
5) yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya. ❖ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Pemfaktoran persamaan kuadrat yang sedang dipelajari. ❖ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Pemfaktoran persamaan kuadrat yang sedang dipelajari. ❖ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Pemfaktoran persamaan kuadrat
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
❖ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Pemfaktoran persamaan kuadrat(LKS 4 dan LKS5)
❖ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pemfaktoran persamaan kuadrat yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. ❖ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi
dengan rasa percaya diri Pemfaktoran persamaan kuadrat sesuai dengan
pemahamannya. ❖ Saling tukar informasi tentang materi :
➢ Pemfaktoran persamaan kuadrat(LKS 4 dan LKS 5)
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Menyelesaikan masalah
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan
cara :
❖ Berdiskusi tentang data dari Materi :
➢ Pemfaktoran persamaan kuadrat(LKS 4 dan LKS 5)
❖ Mengolah informasi dari materi Pemfaktoran persamaan kuadrat yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
❖ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Pemfaktoran persamaan
kuadrat.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan : ❖ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
Pertemuan Kedua
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi : ➢ Pemfaktoran persamaan kuadrat
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Kesimpulan COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
❖ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pemfaktoran persamaan kuadrat berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan. ❖ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
➢ Pemfaktoran persamaan kuadrat
❖ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi
Pemfaktoran persamaan kuadrat dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
❖ Bertanya atas presentasi tentang materi Pemfaktoran persamaan kuadrat yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
❖ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
➢ Pemfaktoran persamaan kuadrat
❖ Menjawab pertanyaan tentang materi Pemfaktoran persamaan kuadrat yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Pemfaktoran persamaan kuadrat
yang akan selesai dipelajari
❖ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pemfaktoran persamaan kuadrat yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Pemfaktoran persamaan kuadrat berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
❖ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Pemfaktoran persamaan kuadrat yang baru dilakukan.
❖ Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pemfaktoran persamaan kuadrat yang baru
diselesaikan.
❖ Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
❖ Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Pemfaktoran
persamaan kuadrat.
❖ Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi
paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada
materi pelajaran Pemfaktoran persamaan kuadrat.
❖ Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pemfaktoran persamaan kuadrat kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Pertemuan ketiga (2x40 menit)
Evaluasi (soal terlampir)
Penilaian pengetahuan
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik Penilaian (terlampir)
1) Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
1. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400 2. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
3. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
4. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap
bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.
50
250
62,50
C
2 Ketika kami berdiskusi, setiap
anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.
50
3 Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.
50
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50 4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ... Pengamat : ...
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
450
90,00
SB
2 Memberikan solusi terhadap permasalahan.
100
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.
100
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00 4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
2) Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 100
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian. 3) Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
No
Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik (100)
Baik
(75)
Kurang
Baik (50)
Tidak
Baik (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan : 100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian! 3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : …………………………………………….. KKM : ……………………………………………..
No
Nama Peserta Didik
Nilai
Ulangan
Indikator yang Belum
Dikuasai
Bentuk Tindakan Remedial
Nilai Setelah
Remedial
Keterangan
1
2
3
4
5
6
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut : 1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Yogyakarta, 17 Januari 2019
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Subandiyo,S.Pd Ch. Erlin Disasmitowati,S.Pd
NIP. 19590723 198301 1 001 NIP. 19681214 199006 2 001
Catatan :
1. Siswa mengalami kesulitan untuk mengerjakan LKS 2.
2. Pada saat penelitian LKS 3 maju menjadi LKS2 geser ke LKS 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
LEMBAR KERJA SISWA ( LKS NO. 1 )
NAMA : __________________________
KELAS : 9 __
NO. ABSN : ___
NO SOAL JAWAB
1. Perhatikan gambar berikut !
Tentukan luas daerah yang dibentuk oleh bangun di
atas!
P = l = L =
2. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan luas daerah yang dibentuk oleh bangun di
atas!
P = l = L =
3.
Perhatikan gambar berikut!
Tentukan luas daerah yang dibentuk oleh bangun di
atas!
P = l = L =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
LEMBAR KERJA SISWA
( LKS NO. 2 )
NAMA : __________________________
KELAS : 9 __
NO. ABSN : ___
Lengkapilah table berikut!
No. Panjang
( x + p )
Lebar
( x + q) Luas p + q p x q
1. x + 2 x+1 ...... … …..
2. x + … x + 1 X2 + …. X + 5 …. …..
3. x + 3 x + … X2 + 6 X + … …. …..
4. x + …. x + X2 + 5 X + 6 …. …..
5. x + … x + 3 X2 + 7 X + … 7 …..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
LEMBAR KERJA SISWA
( LKS NO. 3 )
NAMA : __________________________ KELAS : 9 __ NO. ABSN : ___
Buatlah suatu persegi panjang dengan menggunakan persegi dan / atau persegi
panjang yang disediakan, tentukan panjang, lebar, dan luasnya.
No. Representasi Luas tanah Gambar persegi/ persegipanjang yang diperoleh
1.
Ukuran : Panjang = ......... Lebar = ......... Luas = .........
2.
Ukuran : Panjang = ......... Lebar = ......... Luas = .........
Kesimpulan :
1. Luas persegipanjang = Panjang x lebar
2. x2 + 2x + 1 = ( x +…. ) ( x + …. ) … + ….. = 2 …. x …. = 1
3. x2 + 7x + 10 = ( x +…. ) ( x + …. ) … + ….. = 7 …. x …. = 10
4. x2 + bx + c = ( x + p ) ( x + q ) p + q = b p x q = c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
LEMBAR KERJA SISWA
( LKS NO. 4 )
NAMA : __________________________
KELAS : 9 __
NO. ABSN : ___
Carilah akar – akar persamaan kuadrat berikut :
NO SOAL SOLUSI
a. x2 + 7x + 6 = 0
b. x2 + x - 6 = 0
c.
x2 - 7x + 12 = 0
d. x2 – x - 20 = 0
e. x2 + 7x – 30 = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
LEMBAR KERJA SISWA
( LKS NO. 5 )
NAMA : __________________________
KELAS : 9 __
NO. ABSN : ___
Permasalahan 1 :
Ada dua bilangan. Bilangan kedua tujuh lebihnya dari bilangan pertama. Jika kedua bilangan
dikalikan hasilnya - 10. Tentukan kedua bilangan tersebut ! ( petunjuk : misalkan bilangan
pertama = x . persamaan dalam x )
Solusi :
Permasalahan 2:
Pak Hadi adalah seorang pembuat akuarium. Diketahui Panjang akuarium 30 cm lebih daripada
tinggi akuarium, sedangkan lebarnya 10 cm lebih daripada tinggi akuarium. Luas kaca yang
diperlukan untuk membuat alas akuarium adalah 2400 cm2 Tentukan luas kaca yang diperlukan
untuk membuat satu akuarium! ( petunjuk : misalkan tingginya = x, persamaan dalam x )
Solusi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Permasalahan 3 :
Sebuah taman berbentuk persegipanjang, bila keliling taman 100 m dan luas taman 400 m2. Hitunglah
ukuran Panjang dan lebar taman !
Solusi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
EVALUASI
NAMA : __________________________
KELAS : 9 __
NO. ABSN : ___
Soal :
1. Banyak kelereng Ade dikurangi banyak kelereng Adi adalah 3 dan hasil kali
banyak kelereng keduanya adalah 88. Tentukan banyak kelereng Adi dan Ade!
2. Tanah pekarang Bu Surti berbentuk persegi panjang. Panjang pekarangan 10
meter lebih panjang daripada lebarnya. Diketahui bahwa luas pekarangan adalah
200 m2. Berapa meterkah panjang dan lebar pekarangan tersebut?
3. Selembar kertas berbentuk persegi panjang akan dibuat suatu kotak berbentuk
balok yang tidak memiliki tutup. Volume kotak tersebut adalah 160 cm3. Cara
membuat kotak tersebut adalah dengan cara membuat di setiap pojok persegi
panjang tersebut persegi seluas 4 x 4 cm 2 dan dibuang. Jika panjang bidang
alas kotak 6 cm lebih panjang dari lebarnya, tentukan panjang dan lebar alas
kotak tersebut!
4. Carilah akar-akar persaman kuadrat berikut ini!
a. x2 + 5 x - 6 = 0
b. x2 - 15x + 56 = 0
c. x2 - 2 x - 80 = 0
Solusi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended