View
256
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
1/32
PENYAKIT DALAM
EPIDEMIOLOGI
HIRYADI,M.Kep,Sp.Kom
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
2/32
PENYAKIT
Penyakit adl kegagalan dari mekanismeadaptasi suatu organisme untuk bereaksi scrtepat thd rangsangan atau tekanan shg
timbul gangguan pd fungsi atau struktur drbagian, organ atau sistem dr tubuh (goldmedical dictionary)
Penyakit adl suatu kead. Pd mana proseskehidupan tdk lagi teratur atau tergangguperjalannya.
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
3/32
Penyakit tdk sama dg
rasa sakit.
RASASAKI
T
PENYAKITpositif negatif
positif 1 2
negatif 3 4
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
4/32
KONSEP DASAR TERJADINYA
PENYAKIT
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
JARING-JARING SEBAB AKIBAT
RODA
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
5/32
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
6/32
Hubungan Host Agent Environment
( The Epidemiologi Triangle)
Sehat
Sakit, bila Agent meningkat
Daya tahan tubuh menurun
Lingkungan berubah
H A
E
H
E
A
H
E
A
H
E
A
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
7/32
JARING-JARING SEBAB
AKIBAT
Menurut model ini, suatu penyakit tidak
bergantung pada satu sebab yang berdiri
sendiri melainkan sebagai akibat dari
serangkaian proses sebab dan akibat.
Dengan demikian maka timbulnya penyakit
dapat dicegah atau dihentikan dengan
memotong mata rantai pada berbagai titik.
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
8/32
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
9/32
RODA
Model roda memerlukan identifikasi dari berbagai faktoryang berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak
begitu menekankan pentingnya agen.
Disini dipentingkan hubungan antara manusia denganlingkungan hidupnya.
Besarnya peranan dari masing-masing lingkunganbergantung pada penyakit yang bersangkutan.
Sebagai contoh peranan lingkungan sosial lebih besar dariyang lainnya pada stress mental, peranan lingkungan
biologis lebih besar dari lainnya pada penyakit yangpenularannya melalui vektor (vektor borne disease) danperanan inti genetik lebih besar dari lainnya pada penyakitketurunan.
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
10/32
RODA( WHEEL)
HUB MNS-LINGK TETAPI TDK MENEKANKAN AGENT
INTI
GEN
INDUK SEMGHOST (MNS)
LING SOSIAL
LINGK FISIK
LINGK BIOLOGIS
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
11/32
FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI PENYAKIT
PEJAMU (HOST)
BIBIT PENYAKIT (AGEN)
LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
12/32
PEJAMU (HOST)
Semua faktor yg terdapat pd diri manusia
yg dpt mempengaruhi timbulnya serta
perjalanan penyakit
Faktor ;
Keturunan - status perkawinan
Pertahanan tubuh - pekerjaan
Umur - kebiasaan hidup
Jenis kelamin - ras
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
13/32
BIBIT PENYAKIT (AGEN)
Substansi atau elemen kehadirannya atau
ketidakhadirannya dapat menyebabkan atau
menggerakkan timbulnya penyakit.
Dpt dikelompokkan ;
Golongan nutrien - Gol. mekanik
Gol kimia - Gol biologik
Gol. fisik
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
14/32
SIFAT BIBIT PENYAKIT
Patogenisiti : kemamp. Bibit penyakit
untuk menimbulkan reaksi pd pejamu shg
timbul penyakit (disease stimulus). Jika tdk
dimiliki = a patogen.
Virulensi : ukuran keganasan atau derajat
kerusakan yg ditimbulkan oleh bibit
penyakit
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
15/32
Antigenesiti : kemamp. Bibit penyakit
merangsang timbulnya mekanisme
pertahanan tubuh (antigen) pd diri pejamu.
Infektiviti : kemamp. Bibit penyakit
mengadakan invasi dan menyusuaikan diri,
bertempat tinggal dan berkembang biak
dlm diri pejamu
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
16/32
LINGKUNGAN
(ENVIRONMENT)
Lingk. Fisik
Lingk. Non fisik
Dari sini timbul istilah reservoar yang
diartikan sebagai habitat dimana bibit
penyakit tersebut hidup dan berkembang. Reservoar tersebut dapat berupa manusia,
binatang atau benda-benda mati
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
17/32
Carrier
Carrier adalah orang yang mempunyai bibit penyakit didalamtubuhnya tanpa menunjukkan adanya gejala penyakit tetapi orangtersebut dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain.
Convalescant carriers adalah orang yang masih mengandung bibitpenyakit setelah sembuh dari suatu penyakit.
Carriers adalah sangat penting dalam epidemiologi,Hal ini disebabkankarena : Jumlah (banyaknya carriers jauh lebih banyak daripada orang yang
sakitnya sendiri).
Carriers maupun orang yang ditulari sama sekali tidak tahu bahwamereka menderita / kena penyakit.
Carriers tidak menurunkan kesehatannya karena masih dapat melakukan
pekerjaan sehari-hari. Carriers mungkin sebagai sumber infeksi untuk jangka waktu yang relatif
lama
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
18/32
Reservoar pada Binatang
Penularan penyakit-penyakit pada binatang
ini melalui berbagai cara, yakni :
Orang makan daging binatang yang menderita
penyakit, misalnya cacing pita.
Melalui gigitan binatang sebagai vektornya,
misalnya malaria, filariasis, demam berdarah
melalui gigitan nyamuk. Binatang penderita penyakit langsung
menggigit orang misalnya rabies.
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
19/32
Benda-Benda Mati sebagai
Reservoar
Pada umumnya bibit penyakit ini berkembang
biak pada lingkungan yang cocok untuknya. Oleh
karena itu bila terjadi perubahan temperatur atau
kelembaban dari kondisi dimana ia dapat hidupmaka ia berkembang biak dan siap infektif.
Contoh clostridium tetani penyebab tetanus, C.
botulinum penyebab keracunan makanan dan
sebagainya.
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
20/32
Macam-Macam Penularan
(Mode of Transmission)
Mode penularan adalah suatu mekanisme dimana
agen / penyebab penyakit tersebut ditularkan dari
orang ke orang lain atau dari reservoar kepada
induk semang baru. Penularan ini melalui berbagai cara antara lain :
Kontak (Contact)
Kontak disini dapat terjadi kontak langsung maupun kontak
tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi.
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
21/32
Inhalasi (Inhalation)
Yaitu penularan melalui udara / pernapasan.
Oleh karena itu ventilasi rumah yang kurang,
berjejalan (over crowding) dan tempat-tempatumum adalah faktor yang sangat penting
didalam epidemiologi penyakit ini. Penyakit
yang ditularkan melalui udara ini sering
disebut air borne infection (penyakit yang
ditularkan melalui udara).
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
22/32
Penetrasi pada Kulit
Hal ini dapat langsung oleh organisme itu
sendiri. Penetrasi pada kulit misalnya cacing
tambang, melalui gigitan vektor misalnyamalaria atau melalui luka misalnya tetanus.
Infeksi Melalui Plasenta
Yakni infeksi yang diperoleh melalui plasentadari ibu penderita penyakit pada waktu
mengandung, misalnya toxoplasmosis.
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
23/32
Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit
Eliminasi Reservoir (Sumber Penyakit)
Mengisolasi penderita (pasien), yaitumenempatkan pasien di tempat yang khusus
untuk mengurangi kontak dengan orang lain. Karantina adalah membatasi ruang gerak
penderita dan menempatkannya bersama-samapenderita lain yang sejenis pada tempat yang
khusus didesain untuk itu. Biasanya dalamwaktu yang lama, misalnya karantina untukpenderita kusta.
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
24/32
Memutus Mata Rantai Penularan
Meningkatkan sanitasi lingkungan dan higiene
perorangan adalah merupakan usaha yang penting
untuk memutus hubungan atau mata rantai penularan
penyakit menular.
Melindungi Orang-Orang (Kelompok) yang
Rentan
Bayi dan anak balita adalah merupakan kelompok usiayang rentan terhadap penyakit menular. Kelompok usia
yang rentan ini perlu lindungan khusus (specific
protection) dengan imunisasi.
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
25/32
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
The Naural H istory of Disease
Ada 5 tahapan Perkembangan Suatu Penyakit
1. Tahap Prepatogenesis (tahap sebelum sakit) ; telah adaInteraksi Host, agent dan environment.
2. Tahap inkubasi.
Bibit penyakit masuk kedalam tubuh kemudian timbul gejalapenyakit(masa inkubasi penyakit tidak sama) Bila dayatahan tubuh kuat perkembangan penyakit lambat sampaitimbulnya penyakit.
3. Tahap Penyakit Dini.Dihitung mulai munculnya gejala penyakit sampai orangtelah jatuh sakit, tapi masih ringan.
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
26/32
4. Tahap Penyakit Lanjut
Penderita tidak dapat melakukan pekerjaan apapun-> perluperawatn lebih baik di rumah sakit, tergantung macampenyakit.
5. Tahap akhir Penyakita. Sembuh sempurna.>> fungsi dan bentuk
tubuh kembali pada seb.sakit.
b. Sembuh cacat.
c. carierd. Khronis
e. Meninggal
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
27/32
Clinical Disease death
kronik
Clinical horizon
In apparent or
subclinical
In apparent
condition
karier
cacat
sembuh
Stage of
Disease
Subceptibility Pre
Symptomatic
Clinical Disease Disability
Or
Recovery
Tissue changes Pre Patogenesis Path ogenesis Resolution
or Squele
Level of Prev. Primary scondary Tertiary
Mode of
Intervention
Health
Promotion
Specific
Protection
Detection
Early
diagnosisis
Prompt
Treatment
Treatment and
Rehabilitation
Limitation of
Disability
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
28/32
LEVEL PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PRIMER (PRIMARY
PREVENTION)
PENCEGAHAN SEKUNDER
(SECONDARY PREVENTION)
PENCEGAHAN TERSIER (TERTIARY
PREVENTION)
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
29/32
PENCEGAHAN PRIMER
(PRIMARY PREVENTION)
ADA 2 KATEGORI :
PENINGKATAN KESEHATAN (HEALTH
PROMOTION)
PERBAIKAN STATUS GIZI
PERBAIKAN KONDISI RUMAH & LINGKUNGAN
PENDIDIKAN KESEHATAN
PENCEGAHAN SPESIFIK (SPESIFIC
PROTECTION)
PROGRAM IMUNISASI
PENCEGAHAN KECELAKAAN
PENGATURAN DIET & OLAH RAGA
PENCEGAHAN SEKUNDER
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
30/32
PENCEGAHAN SEKUNDER
(SECONDARY PREVENTION)
PENEMUAN ATAU DETEKSI SECARA
DINI (EARLY DIAGNOSIS)
PENGOBATAN & PERAWATAN
SECARA DINI
PENCEGAHAN TERSIER
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
31/32
PENCEGAHAN TERSIER
(TERTIARY PREVENTION)
MEMBATASI KECACATAN
(DISABILITY LIMITATION)
REHABILITASI (REHABILITATION)
7/22/2019 PENYAKIT DALAM EPIDEMIOLOGI
32/32
Recommended