View
240
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
UPDATE PERKEMBANGAN PENYUSUNANINDONESIA INTENDED NATIONALLY
DETERMINED CONTRIBUTIONS (INDC)
Jakarta, 2 Juli 2015
Endah MurniningtyasDeputi bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan HidupBadan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2
Outline:
1. Latar Belakang2. Tujuan Pelaksanaan Kaji Ulang RAN-GRK3. Metodologi dan Ruang Lingkup Pemodelan4. Proses Pelaksanaan5. Hasil Simulasi Baseline6. Perkembangan Penyusunan INDC
3
Dasar Pertimbangan Kaji Ulang RAN/RAD-GRK
Tujuan:1. Menyesuaikan dengan kebijakan pembangunan baru
Pemerintah yang dituangkan dalam RPJMN 2015-2019.
2. Mempertimbangkan hasil-hasil yang telah dicapai selama 5 tahun 2010-2014.
3. Menyusun proyeksi penurunan emisi pasca 2020 dengan metodologi yang sahih (disesuaikan dengan dinamika negosiasi UNFCCC).
4. Mengkaji kembali angka-angka maupun baseline yang telah ditetapkan sebelumnya. Baseline emisi SNC terlalu tinggi dibandingkan dengan inventori emisi (lihat grafik).
5. Kebutuhan penyampaian Intended Nationally Determined Contribution (INDC) kepada UNFCCC.
Hal–hal yang dikaji ulang: 1. Data, metode perhitungan, metode proyeksi dan tools
yang digunakan untuk membangun baseline emisi;
2. Target penurunan emisi per bidang (lahan, energi dan pengelolaan limbah);
3. Rencana kegiatan aksi mitigasi disesuaikan dengan RPJMN 2015 – 2019;
4. Pelibatan peran pelaku usaha dan masyarakat dalam aksi penurunan emisi GRK.
20002002
20042006
20082010
20122014
20162018
2020 -
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
Perbandingan Baseline Emisi SNC vs Tingkat Inventori Emisi 2000-2012 (draft Biennial
Update Report-BUR) – ribu ton CO2e
Baseline Emission SNC (est trajectori)draft BUR
Gap sangat tinggi
Latar Belakang
4
Sasaran Kaji Ulang RAN-GRK:
Tujuan Penyusunan Kaji Ulang RAN-GRK
• menurunkan emisi GRK • mempertahankan
pertumbuhan ekonomi
1. Menyusun intervensi
kebijakan mitigasi perubahan iklim
• jangka menengah (2010-2020)• Jangka panjang (2020-2030)
2. Mengukur dampak intervensi kebijakan mitigasi perubahan iklim
Pembangunan Berkelanjutan/ Pembangunan Rendah Emisi
Simulasi pemodelan dengan data serta informasi terkini digunakan untuk memenuhi pencapaian ke dua sasaran
5
Pertimbangan dalam pemilihan metodologi:Metodologi terpilih harus dapat:
Membantu para analis kebijakan dalam mengintegrasikan dan mencari hubungan sebab-akibat berbagai parameter yang berpengaruh dalam menurunkan emisi GRK dan pertumbuhan ekonomi.
Membantu para analis kebijakan dalam menyusun berbagai scenario kebijakan pembangunan di masa yang akan datang.
Membantu pengambil keputusan dalam menetapkan scenario kebijakan secara terintegrasi.
Membantu para stakeholders dari berbagai k/l untuk berdialog secara terbuka dalam melakukan kaji ulang dan merumuskan kebijakan.
Metodologi Pemodelan
System Dynamics dipilih sebagai Metodologi Pemodelan
6
Pertimbangan memilih System Dynamics: Membantu pengambil keputusan dalam:
memahami dan menganalisa hubungan sebab-akibat (feedback relationships) antara berbagai parameter yang mempengaruhi sector-sector dalam RAN-GRK
mengkaji dampak kebijakan yang dipilih di masa yang akan datang memahami dampak kebijakan yang negative dan diluar perkiraan.
Mudah dipahami tanpa menggunakan persamaan matematika yang kompleks Mengakomodasi parameter kualitatif Memudahkan untuk membangun model secara bersama dan sekaligus
menyediakan forum untuk berkomunikasi antar K/L
Metodologi Pemodelan
Dalam Kaji Ulang RAN-GRK, Powersim versi 8 Premium digunakan sebagai software pembantu
7
Sektor dalam Kaji Ulang RAN-GRK:
Ruang Lingkup Pemodelan
Hutan
Lahan Gambut
Pertanian dan Perkebunan
Peternakan
Hutan dan
Lahan Pembangkit
Transportasi
Industri
EnergiDomestik
Industri
LimbahPDB
Investasi
Pengeluaran Pemerintah
Ekonomi
1 2 3 4
Gas yang dianalisis adalah: CO2, CH4 dan N2O, tidak termasuk di dalamnya gas yang disepakati dalam
Montreal Protocol
8
Konseptualisasi hubungan antar Sektor dan sasaran Kaji Ulang RAN-GRK:
.
Kesejahteraan
C02 Emission
Ekonomi
Hutan dan lahan Energi
Trade offs
Kebijakan
?
Limbah
Industri Transportasi
Populasi
Ruang Lingkup Pemodelan
9
GARIS BESAR STRUKTUR MODEL YANG DIKEMBANGKAN
Pertumbuhanperekonomian
yang diinginkan
Perekonomian yang diinginkan
Perekonomianyang dirasakan
Investasiyang
dibutuhkan
Investasi
Perekonomianyang terjadi
Kualitaslingkungan
Pencemaran
Teknologi
Teknologi
Teknologi
Kecukupan sumberdaya
Eksploitasisumberdaya alamyang dibutuhkan
Eksploitasisumberdaya
alam
Sumberdayaalam
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+-
-
-
-
-
- -
-
+
(mesin pertumbuhan)
+
delay
delay
delay
delay
+
+
__
L1L2
L3
L4
L5 EMISI
CLD detail
Ruang Lingkup Pemodelan
RUANG LINGKUP SUB-MODEL EKONOMINo Sektor Aktivitas GRK No Sektor Aktivitas GRK
17 Konstruksi
TERKAIT DENGAN ENERGY
18 Perdagangan, Hotel, Restoran
19 Listrik dan Gas20 Air Bersih21 Keuangan dan Jasa-jasa
1 Padi
TERKAIT DENGAN SEKTOR BERBASIS
LAHAN DAN ENERGY
PERTANIAN
2 Perkebunan Sawit3 Perkebunan Non Sawit4 Kehutanan5 Pertanian Lainnya6 Peternakan
7 Pengilangan minyak bumiTERKAIT DENGAN
ENERGY8 Pertambangan Migas9 Pertambangan Non
Migas
10 Ind Kelapa sawit
TERKAIT DENGAN IPPU, LIMBAH
INDUSTRI, DAN ENERGY INDUSTRI
11 Ind Makanan Minuman12 Ind Semen
13 Ind Pupuk
14 Ind Besi dan Baja
15 Ind Pulp dan kertas
16 Ind Lainnya
22 Angkutan Darat
TERKAIT DENGAN TRANSPORTASI
23 Angkutan Laut24 Angkutan Udara25 Angkutan dan Komunikasi
Lainnya
Sub-Model ekonomi dibangun dengan menggunakan Tabel IO 25 Sektor. Pemilihan dan penentuan sektor ekonomi disepakati secara
partisipatif (workshop lintas sektor) menyesuaikan sektor RAN-GRK
Ruang Lingkup Pemodelan
CO2
CH4
N2
O
Ruang Lingkup Model Sektor Energi dan Transportasi
Emisi dihitung berdasarkan penggunaan bahan bakar dan listrik dari 5 sektor pengguna energi
Ruang Lingkup Pemodelan
• Klasifikasi 9 tutupan lahan (merupakan reklasifikasi dari 23 jenis tutupan lahan dari data awal)
Hutan
• Dekomposisi Gambut (Peat Decomposition)
• Kebakaran lahan gambut (peat fire)
Peat
• Sawah• Perkebunan sawit• Lainnya
Pertanian
• Ternak sapi• Jenis ternak lainnyaPeternakan
CO2
Ruang Lingkup Model Sektor Berbasis Lahan
CH4
Kategori apa saja sumber emisi yang diestimasi di dalam model?
N2O
Ruang Lingkup Pemodelan
13
Ruang Lingkup Sektor Limbah dan Penggeraknya:
Penduduk
Produksi
Drivers Sub-Sector
Ruang Lingkup Pemodelan
Emisi
• Emisi dari TPA• Emisi dari Pembakaran sampah
terbuka• Emisi dari proses komposting• Emisi dari sampah yang tidak
tertangani
Limbah Padat Domestik
• Emisi dari pengolahan limbah cair dari Septitank, Latrine, Sewer, Sembarangan
• Pengolahan limbah cair terpusat (aerob dan anaerob)
Limbah Cair Domestik
• Emisi limbah cairdari Pulp and Paper Industry
• Emisi dari limbah cair CPO Industry• Emisi limbah cair dari industri
lainnya
Limbah Cair Industri
CO2
CH4
N2O
14
Proses Pelaksanaan Kaji Ulang
• Membangun pemahaman bersama tentang kebutuhan kaji ulang RAN-GRK sebagai basis penyusunan INDC.
• Memanfaatkan Tim RAN-GRK yang terdiri dari staf perwakilan lintas sektor.
• Mengedepankan transparansi dalam proses pelaksanaan.• Menciptakan mekanisme dialog melalui pembangunan model
simulasi secara bersama.• Peningkatan pemahaman atas fenomena yang dihadapi melalui
pelatihan dan FGD.• Pelibatan Penentuan milestones penting misalnya: komposisi
sektor, baseline,
Prinsip yang dijalankan dalam proses Kaji Ulang RAN-GRK dan INDC
Proses Persiapan Penyusunan INDC: Intensif dan Partisipatif
15
25 NOV 2014 Pertemuan Koordinasi Review RAN-GRK dan Persiapan Peyusunan iNDC
15 JAN 2015 Pertemuan Lanjutan Review RAN-GRK dan Persiapan Peyusunan iNDC
24-26 FEB 2015 Pengenalan System Dynamics Model
4-6 MAR 2015 Penyusunan System Dynamics Model untuk Baseline Bidang Limbah dan Industrial Process and Product Use (IPPU)
18-20 MAR 2015 Penyusunan System Dynamics Model untuk Baseline Bidang Energi
31 MAR-2 APR 2015 Penyusunan System Dynamic Model untuk Baseline Bidang Berbasis Lahan
5 MEI 2015 FGD Kaji Ulang RAN-GRK dan Persiapan Penyusunan iNDC
6-8 MEI 2015 Penyusunan System Dynamic Model untuk Integrasi Baseline di Bidang Berbasis Lahan, Energi, IPPU dan Limbah
26-28 MEI 2015 Penyusunan Baseline BAU dan Skenario Kebijakan (Policy Scenario) dengan System Dynamics Model
15 JUN 2015 Finalisasi Model Baseline Emisi Semua Bidang
Sekurangnya 9 pertemuan lintas sektor telah dilakukan, dan ditambah dengan berbagai pertemuan internal masing-masing sektor
Multi Stakeholders’ Engagement
16
FGD with Line-Ministries & Modellers
FGD with Line-Ministries & Modellers
FGD with Line-Ministries & Modellers
FGD with Line-Ministries & Modellers
FGD with CSO & Modellers
Focus Group Discussions Informal meetings Resource persons: national line ministries
staff Using national modellers from ITB Involve line-ministries since the beginning Wide stakelholders’ engegament including
CSO, Business Community & Local Governments
Using existing data & information Attenting international iNDC workshops &
seminars Budget support from Indonesian
Government and Development Partners
Proses Pelaksanaan Kaji Ulang
17
Kerangka Waktu Simulasi Pemodelan:
• Reference Period: 2000-2010– Indonesia started to reform its development from 2000 (after devastating economic
crisis in 1998-1999)– Indonesia initiated its climate mitigation policy in 2010
• Simulation run: 2000-2030-2045– Selection of 2045 as the final year of simulation refer to the end of second long term
development program
• Policy scenario run: 2010-2014,2015-2019,2020-2030, 2030-2045– 2010-2014: First Mid-Term Development Plan– 2015-2019: Second Mid-Term Development Plan– 2020-2030: Policy Scenario beyond 2020 for LEDS (Regular, Fair and Ambitious)– 2030-2045: Policy Scenario beyond 2020 for LEDS (Regular, Fair and Ambitious)
Hasil Simulasi Pemodelan
• Baseline emisi SNC jauh lebih tinggi dari data inventori (draft BUR Jan 2015).
• Perhitungan baseline emisi Kaji Ulang diupayakan untuk mengkoreksi perhitungan baseline emisi SNC.
• Hasil perhitungan baseline emisi Kaji Ulang relatif lebih dekat dengan tingkat inventori emisi (draft BUR).
• Perbedaan yang terjadi antara perhitungan kaji ulang dibandingkan dengan inventori emisi disebabkan oleh karena perbedaan metodologi penghitungan AFOLU (Agriculture, Forest, Land Use Change) dimana Kaji Ulang menggunakan Stock Difference (sesuai rekomendasi Pokja Lahan RAN GRK), sementara draft BUR menggunakan metodologi gain-loss.
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
Perbandingan Baseline SNC vs Draft BUR Jan 2015 vs New Base-line Kaji Ulang RAN-GRK(dalam ribu ton CO2e)
New Baseline RAN GRK BAU SNC with Peat FireEmisi berdasarkan draft BUR
Hasil Simulasi Pemodelan
Perbandingan antara Baseline Emisi SNC dan Hasil Kaji-Ulang RAN-GRK di tahun 2020
* Perhitungan sementara tanggal 1 Juli 2015
SektorEmisi 2010 (ribu ton CO2e) Emisi 2020 (ribu ton CO2e)
SNC Kaji Ulang SNC Kaji Ulang
IPPU 52.850 37.749 62.117 47.876
Energy 476.994 414.786 1.001,093 806.081
Waste 194.365 108.156 250.231 182.027
Afolu (no peat) 338.895 339.804 192.833 379.803
Peat Decomposition 974.227 245.411 974.227 251.093
Peat Fire 468.286 314.467 468.286 137.171
Total Emission 2.505.617 1.460.373 2.948.787 1.804.051
• Terjadi penurunan tingkat baseline emisi di tahun 2020, dari 2.94 Giga ton CO2e (SNC) menjadi 1.8 Giga ton CO2e (Kaji Ulang).
• Bila tingkat persentase penurunan emisi 26% di tahun 2020 tetap dipertahankan, target penurunan emisi sebesar 766.6 juta ton CO2e (Perpres 61/2011) berubah menjadi 469 juta ton CO2e (hasil kaji ulang)
20002001
20022003
20042005
20062007
20082009
20102011
20122013
20142015
20162017
20182019
2020 -
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
Baseline Emisi Indonesia 2000-2020 (Hasi Kaji Ulang)
Energi dan transportasi AFOLU (no peat) Peat DekomposisiPeat Fire IPPU Limbah
*berdasarkan PEP RADGRK, target 26% masih dapat tercapai berdasarkan trend 2010-2014
2000 2005 2010 2015 2020 2025 -
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
Baseline Emisi Forward Looking VS Policy Scenario (Kaji Ulang)Dalam ribu ton CO2e
Baseline BAU Forward Looking Baseline Emisi Policy Scenario
Penurunan emisi dari RANGRK (2010-2014) dan RPJMN (2015-
2019) mencapai 23,6 % pada 2020 underestimate karena belum
memasukkan peran si dari daerah* dan swasta
Perbandingan antara Baseline Emisi Forward Looking dan Skenario Kebijakan Hasil Kaji-Ulang RAN-GRK di tahun 2020
• Berdasarkan skenario kebijakan, pada tahun 2020 terjadi penurunan tingkat emisi sebesar 426 juta ton CO2e atau setara 23,6%
• Sektor penyumbang penurunan emisi terbesar adalah sektor berbasis lahan diikuti oleh sektor energi.
SektorEmisi Forward Looking (ribu ton CO2e)
Emisi dengan Policy Intervention RAN GRK 2010-
2014 dan RPJMN 2015-2019(ribu ton CO2e)
Total Reduksi (ribu ton CO2e)
IPPU 47.876 46.424 1.452
Energy 806.081 740.164 65.917
Waste 182.027 131.585 50.442
Afolu (no peat) 379.803 72.391 307.412
Peat Decomposition 251.093 250.529 563
Peat Fire 137.171 137.171 -
Total Emisi (tanpa peat fire) 1.666.880 1.241.093 425.787
Total Emisi (termasuk peat fire 1.804.051 1.378.264 425.787
Keterangan SNC Kaji Ulang RAN GRK
Total Emisi tahun 2020 (Giga ton CO2e) 2,95 1,8
Total penurunan emisi dari hasil PEP RAN/RAD GRK pada 2013* 12,3% 19,5%
Target penurunan emisi pada 2020 sebesar 26% (Giga ton CO2e) 0,766 0,469
Kontributor emisi terbesar tahun 2020 AFOLU dan Gambut AFOLU, Gambut dan Energi
Implikasi Perubahan Baseline dari Hasil Kaji Ulang
*Dengan penurunan emisi sebesar 0,353 Giga ton CO2e pada 2013
PERKEMBANGAN PENYUSUNAN INDC
24
Hubungan Antara RAN-GRK dan iNDC
RAN GRK2010-2020
KAJI ULANG RAN - GRK
(Jan-Aug 2015)
Revisi RAN - GRK
2010-2020-2045
Indonesia INDC
RPJMN2015-2019
Kajian terhadap baseline emisi dan skenario kebijakan
mitigasi
Penyampaian dokumen
Indonesia INDC kepada UNFCCC
Revisi Perpres 61/2011 tentang
RAN GRK
Saat ini Proses Kaji Ulang RAN-GRK Dokumen keluaran Keputusan
Indonesia INDC adalah ‘by-product’ dari hasil kaji Ulang RAN-GRK
Proses Teknokratik
Proses Politik
Pendekatan Kaji Ulang RAN-GRK dan iNDC
1. Menyusun baseline emisi Indonesia dari 2010-2045.
2. Melakukan evaluasi pencapaian hasil RAN-RAD GRK 2010-2014, dan menentukan tingkat penurunan emisi per tahun dibandingkan dengan baseline .
3. Melakukan kajian terhadap penurunan emisi dari kebijakan pembangunan di dalam RPJMN 2015-2019 dan membandingkan dengan penurunan emisi di tahuin 2020.
4. Melakukan kajian terhadap pencapaian target 26% penurunan emisi di 2020.
5. Menetapkan target penurunan emisi pasca 2020 dan menyusun kebijakan penurunan emisi secara terintegrasi.
2010 20202015 2030/2045
26% emission
reduction target
achieved?
Emission in
2020 (X)
RAN-RAD GRK 2010-2014
Developent Plan 2015-2019
X2
More efforts in green development to achieve the expected emission beyond 2020
Emission in 20xx
X1
Langkah melaksanakan Kaji Ulang RAN-GRK (termasuk INDC):
2000
X2*
Unilateral
fairambitious
Hasil Simulasi Baseline Total Emisi GRK 2000-2045 (Kaji Ulang) dalam ribu ton CO2e:
Keterangan: - Perhitungan tanggal 24 Juni 2015
Sektor 2010 2015 2020 2030 2045
IPPU 37.749 37.717 47.876 78.205 130.658
Energy 414.786 560.282 806.081 1.438.629 1.712.274
Waste 108.156 133.432 182.027 284.886 491.897
Afolu (no peat) 339.804 367.130 379.803 436.171 625.235
Peat Decomposition 245.411 249.546 251.093 254.047 257.230
Peat Fire 314.467 288.445 137.171 385.709 266.998
Total Emisi (tanpa peat fire) 1.145.906 1.348.107 1.666.880 2.491.938 3.217.294
Total Emisi (termasuk peat fire 1.460.373 1.636.552 1.804.051 2.877.647 3.484.292
- Kontribusi sektor energi meningkat cukup signifikan- Peak Emisi Indonesia diperkirakan berada pada tahun 2045
Pola/ pattern emisi baseline sangat dipengaruhi oleh proyeksi terhadap peat-fire, mengingat kejadian peat fire memberikan dampak emisi GRK yang sangat tinggi
1990 2000 2010 2020 2030 2040 2050 -
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
4,000,000
Baseline Emisi Indonesia Hasil Kaji Ulangdalam ribu ton CO2e
Energi dan transportasi AFOLU (no peat) Peat DekomposisiPeat Fire IPPU LimbahTotal emisi (tanpa peat fire) Total Emisi termasuk peat fire
Energi
AFOLU no peat
Total emisi
TE tanpa Peatfire
30
2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 20350
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000Indonesia INDC Simulation
Scenario (RAN GRK and RPJMN 2015-2019)dalam ribu ton CO2e
Baseline Policy on 2010-2014,2015-2019,2020
unilateral scenario
Fair scenario
Ambitious scenario
INDC SimulationScenarios
Scenario INDC didasarkan:1. Perkiraan tingkat keberhasilan
dari implementasi kebijakan;2. Perubahan scenario kebijakan
RPJMN 2015-2019 terhadap parameter-parameter penting.
31
CATATAN
1. HASIL DI ATAS MERUPAKAN BASIS UNTUK PENENTUAN BAHAN PERTIMBANGAN INDC.
2. HASIL PERHITUNGAN UNTUK BASELINE MASIH AKAN DISEMPURNAKAN (sektor afolu) MASUKAN LAIN?
3. MELAKUKAN SKENARIO KEBIJAKAN BEYOND 2020
32
Terima kasih
33
AggregateDemand [Rp/year]
Demand Average[Rp/year]
Expected Demand[Rp/year]
Desired Output[Rp/year]
Desired StockInvestment [Rp/year]
++
+
+
Invers[I-A]
+
GDP [Rp/year]
Export GrowthScenario [1/year]
Desired ValueAdded [Rp/year]
+VA Ratio
+
Desired Investment[Rp/year]
Investment[Rp/year]
ResourceAvailability
Consumption[Rp/year]
+Government
Spending [Rp/year]+
Export [Rp/year]+
+
Desired Production[ton/year]+
Desired ProductionCapacity [ton/year]
Production[ton/year]
+
-
Production CapacityIncrease [ton/year/year]
+ ProductionCapacity [ton/year]
+
Depreciation[ton/year/year]
CUF+- +
-+
Desired ProductionCapacity Increase
[ton/year/year]+
+
Value Added[Rp/year]
+
+
Desired Investment inFinal Demand [Rp/year]
+
Total DesiredInvestment [Rp/year]
+
StockAvailability
Final Sales[Rp/year] +
Desired Export[Rp/year]
Export Everage[Rp/year]
+
+
+
Ratio Investment inFinal Demand
+
Desired GovernmentSpending [Rp/year]
Desired Consumption[Rp/year]
+
+
+
+
+ -
Import [Rp/year]-
+
-
+
+
+
+
++
+++
+
[I-A]
+
+ -
-
-
-
Population[person]
GDP per Capita[Rp/person/year]
-
Population Growth[person/year]
+
-
Emission [tonCO2 eq/year]
-
+<GDP [Rp/year]>
+
Waste
+
+
+
+
CAUSAL LOOP YANG DIGUNAKAN UNTUK KAJI ULANG RAN GRK DAN PERKIRAAN INDC
BACK
Recommended