View
9
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
~U TU< - l'f Pl\lVG.
untU.-tw A-< r" - ; r: r kiV '
LAPORAN PENELITIAN
PERANAN USAHAWAN BESAR
DALAM KEHli)UPAN. POUTIK DI·JEPANG
Oleh:
Soelistyati lsmall · Gani
Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Mada
Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: UGM/1380/M/01/09 Tanggal14 - 2 - 1989
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ll.MU POLITIK
· UNIVERSITAS GADJAH MADA
1989
LAPORAN PENELITIAN
PERANAN USAHA WAN BFSAR
DAI.AM KEHII>UPAN POUTIK DI JEPANG.';
Oleh:
Soelistyati Ismail Gani
Dilaksanakan dengan biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Mada
Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: UGM/1380/MJUl/09 Tanggal14 - 2 - 1989
FAKULTAS ll.MU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADiAH MADA
1989
DAFI'ARISI
JUDUL
PRAKATA
DAFI'ARISI
BAB L PEND-.AliULUAN" ·································-···············-~···· A .Alasan dan Tujuan ··························~·······-~················· B. Pcrumusan. Mas.alah. ·································-····; .....•....
C. R'UaDg Ung"lc:up ·············-············································ D. Hypothesa ................................................................... .
BAB n. ALAM,KEBUDAYAANDAN"MASYARAK.AT.-.
A l.,etak dan Keadaan .Alam ......•........•.••..•......•.... ·-·····
B. Kebudayaan dan Masyarakat.. .......... ·-············-······ 1. Kesadaran Kelompok. •.....•.......•....•..........•...........
2. Keterhbatan. An.ggota. ••..•••••••.••••••.•••••. .-.•.•••... ~ •••....
3. Ka.ri, Giri dan. -oN .•.•.•.•....•.•..•...•....••...•...•....•....•.••.
4. Rasa Tergantung ............................•......................
5. Klik. ........................................................................ .
6. Hubungan Hierarki .............................................. .
BAB ill. SISTEM POUTIK. DAN PEMERINTAHAN ........•.•.
A Pembaharuan Pada Masa Pendudukan ........ ~ ........ .
B. Kehidupan Politik. .... -···············································-1. Partai-Partai Politik. ..................................... _ ..•....
1
1
2'
5
5
7
7
9
10
13
13
15
16
19
21
21
26
26
•
BAB V.
2. Partai Demokrasi Liberal .......... : ......................... .
a. Terbentuknya IDP dan Pengaruhnya ...••.......
b. WP dan. Fraksi-Fraksi .........••••••.••••......•.••••.....
c. Struktur Org~asi W P ••.......•..•..........•..........
3. Partai Oposisi ................. ~ ...................................... .
a. Partai Sosialis J epan.g ....................................... .
b. Partai Sosialis Demokrat. ................................ .
c. Partai Komunis J epang ...•..............•..••..............
d Partai Pemerintah Bersih. .........•.•.•.•................
C. Sistem Pemerintahan ....... ·-········································
1. Diet .........•..........................................•.... ~·············-
a. K.edudukan Diet.. ............•... , ............................ .
b. Tugas Diet ...........•........................ ~ ................ : .. :.
c. Kekuasaan Khusus Majelis Rendah dan Majelis
27
28
30
33 34
35
36
36
37
37
37
37
40
Tmgg~ •••••..•.••••••••• ·-···················"-···················-····· , 41 d Komisi dan Kegiatan .................................. ~ ..... .
2 Kabinet. ......•....••• · .....••••....•..............•••.....•....••.•••.•....
3. Biro'krasi .•.••..•••..•••••••.••..•••..•.•.•.....•...•..•.•••.........•.•...
A ZAIKAI: Pengertian dan Pengaruh ....................•....
B. Dana Politik. .........................................• _ .................•..
c . .Am.akudari ••••••••••••••••..••••••.•••.••.•••.•....•.••.••••••••...•••.•..•••
D. Usahawan Besar dalam Kehidupan Politik. .......... .
KES IMP ULAN' .•.....................•••......•...••............•.•....••.•.••
D .AFr AR. PUST .AKA.. ••••••••••.•..•.••••••••••••••••••••••••••.•.•••••••
41
44
49
49
51
53
56
63
70
PRAKATA
Dalam mengembangkan tugas Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu tugas
dalam bidang penclidikan/pengajaran, pengabdian masyarakat dan penelitian,
Universitas Gadjah Mada telah berprakarsa untuk meningkatkan kegiatan .·
penelitian ilmiah bagi para staf pengajar yang ada dilingkungan Universitas
Gadjah Mada dengan menyediakan biaya Penelitian dari Dana Penunjang
Pendidikan Universitas. Berkaitan dengan .prakarSa tersebut maka Fakultas .
llmu Sosial dan llmu Politik Universitas Gadjah Mada telah menyediakan
sebagian dari Dana Penunjang Pendidikan Fisipol UGM untuk membiayai
kegiatan Penelitian bagi para staff pengajarnya yang pelaksanaannya diserah
kan pada jurusan-jurusan yang ada didalam Fakultas. Selanjutnya oleh
Jurusan llmu Hubungan Internasional, kami diberi kesempatan untuk
mengadakan penelitian mengenai Peranan Usahawan Besar Dalam Kehidu
pan Politik Di Jepang.
Mengenai manfaat yang _ingin dicapai dari penelitian ini antara lain ialah
pemahaman yang mendalam terhadap peranan Usahawan Besar dalam
kehidupan politik diJepang, mengingat Jepang sebagai raksasa ekonomi yang
telah mencapai prestasinya dalam kurun waktu yang relatif singkat yaitu
hanya tiga decade sejak hari kemerdekaannya pada tanggal 28 April 1952.
Kami menyadari bahwa penelitian ini tidak akan dapat berjalan dengan
lancar tanpa adanya kesempatan yang diberikan oleh Fakultas Ilmu Sosial
dan llmu Politik Universitas Gadjah Mada, khususnya jurusan Ilmu .
1
u,
Hubungan Internasional yang merupakan bagian dari Fakultas dan ada dida
lamnya serta juga bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini kami merasa perlu menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rektor beserta para pembantu Rektor Universitas Gadjah Mada.
2. Bapak Dekan beserta para pembantu Dekan Fakultas Dmu Sosial Dan
Dmu Politik Universitas Gadjah Mada.
3. Ketua Jurusan beserta Bapak dan Ibu Tenaga Pengajar Ilmu Hu
bungan lntemasional Fisipol UGM.
4. Bapak DR. Robert Taylor, ketua Jurusan Ekonomi dan Politik School
·of Oriental and African Studies University of London yang telah berse
dia memeriksa Laporan Penelitian ini bersama-sama dengan Bapak DR.
William Nester, ahli dan dosen Pengantar Politik Jepang pada School of
Oriental and African Studies, University of London.
5. Segenap Staff Perspustakaan SOAS University of London yang telah
banyak membantu mencarikan buku-buku yang kami perlukan untuk
mendukung data penelitian ini.
6. Bapak Drs. H.Ismail Gani dan semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk dapat
menghasilkan suatu penelitian yang berkwalitas dan dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah, akan tetapi kami menyadari masih adanya beberapa
2
kekurangan, oleh karena itu kami tetap mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari siapa saja untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya.
Akhir kata, dengan segala kekurangan yang ada, harapan kami semoga
basil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak betapapun kecilnya dan dapat dijadikan bahan masukan bagi para pembuat kebijaksanaan, dan
mahasiswa serta beberapa pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, Mei 1989
Peneliti,
Soelistyati Ismail Gani
3
BAB I
PENDAHULUAN
A Alasan dan Tujuan
Dewasa ini mempelajari J epang agaknya merupakan suatu hal yang
penting. Terdapat banyak masalah untuk membuat studi penelitian
tentang Jepang, ini disebabkan oleh karena keberhasilan Jepang dalam
berbagai bidang yaitu bidang ekonomi dan politik. Bidang politik yaitu
keberhasilan Jepang memelihara kemantapan dalam pemerintahan tidak
dapat dikesampingkan, dan sangat menarik untuk diteliti; mengingat
pada waktu Perang Dunia ll berakhir, Jepang mengalami kehancuran
politik dan ekonomi. Tentara Sekutu dibawah pimpinan Jenderal Mac
Arthur menduduki J epang dan mendirikan pemerintahan pendudukan.
Segala aktifitas politik dan pemerintahan ada di bawah Komando
Jenderal Mac Arthur. Sedang dalam bidang ekonomi mengalami
kerusakan yang parah. Sebagian besar sarana industri dan pertanian
hancur akibat born atom. Dengan kondisi seperti itu mestinya Jepang
akan memerlukan waktu yang lama untuk kembali ke keadaan seperti
semula. Namun kenyataannya tidak demikian. Jepang dapat bangkit
kembali dalam kurun waktu yang relatif singkat. Keberhasilan ekonomi
Jepang oleh beberapa pengamat dianggap sebagai suatu keajaiban
Anggapan tersebut didasarkan pada fakta bahwa dalam waktu kurang
dari sepuluh tahun, tepatnya setelah pendudukan Sekutu berakhir 1952,
Jepang hampir mencapai kembali tingkat produksinya sebelum Perang.
Angka pertumbuhan ekonomi rata-rata pertahun adalah 9,6% pada tahun
1
1950-an dan 11% pada 1960-an, lebih dari dua kali lipat dari angka pertum
buhan sebelum perang, yaitu 4,6% untuk tahun 1926-1939. Dengan angka
pertumbuhaii ekonomi yang tinggi itu, pendapatan nasional per kapita naik
dari 183 dolar pada 1953 menjadi 374 dolar pada 1960. Selanjutnya pada 1970
pendapatan nasionalnya menjadi 1.588 dolar dan pada 1972 mencapai 2.387
dolar.l
Dalam perdagangan internasional, barang-barang Jepang
mendominasi pasar intemasional. Pada 1950-an, radio, tape recorder,
sepeda motor dan perlengkapanoptik buatan Jepang telah dapat
bersaing dengan barang-barang sejenis dari negara asalnya.
Keberhasilan ini meluas ke bidang-bidang lain seperti perlengkapan ski,
mobil salju, barang pecah-belah dan seb~gainya. Sedang perusahaan
industri mobil seperti Toyota, Nissan dan Honda pada akhir 1970-an
telah menjadi pengexport mobil utama di Amerika.
Salah satu arsitek utama yang mengantar Jepangke jenjangkeberhasilan
tersebut adalah kelompok usahawan besar. Hirschmeier dan Yui T
menyebut kelompok ini dengan sebutan Zaikai sebagai salah satu
organisasi keajruban. Jepang. 2
Penelitian ini bertujuan menjajagi dan mengamati dunia kel;ompok
usahawan besar atau dunia Zaikai, jaring-jaring hubungannya serta
peranannya dalam kehidupan poltik di Jepang.
B. Perumusan Masalah
Kehidupan politik di Jepang pada saat ini chbangun diatas· suatu sistem
politik yang dikenal sebagai sistem politik demokrasi parlementer.
Dalam sistem ini, Diet atau parlemen sebagaimana yang tercantum
2
dalam Konstitusi, merupakan organ satu-satunya pembuat undang
undang dan alat tertinggi kekuasaan negara. Diet atau parlemen terdiri
dari 2 Majelis yaitu Majelis Rendah dan Majelis Tinggi. Perdana
Menteri dipilih oleh Diet dari kalangan anggota parlemen. Perdana
Menteri yang berhasil terpilih akan membentuk kabinetnya. Dinamika
politik Jepang ditandai juga dengan adanya sejumlah partai yakni Partai
Ltberal Demokrat (IDP), Partai Sosialis Jepang (JSP), Partai Sosialis
Demokrat (DSP), Partai Pemerintah Bersih (CGP), dan Partai Komunis
Jepang (JCP). I.DP sebagai partai yang berkuasa, senantiasa mendapat
oposisi dari partai-partai Jainnya. Di samping itu kelompok kepentingan
seperti Federasi Org~sasi Ekonomi (Keidenren), Sarikat Buruh Jepang
(Sokyo ), Federasi Buruh Jepang (Domei) juga aktif mehbatkan diri dalam
kehidupan politik. Tahun 1955 merupakan tahun yang penting sebagai
titik balik dalam kehidupan politik negara Jepang.3 Hal ini disebabkan
oleh karena pada tahun tersebut kedua partai konservatif, yaitu Partai
Liberal (Seiyukai) dan Partai Demokrat (Minseito) bergabung menjadi
Partai liberal Demokrat (l.DP).
Terbentuknya partai baru itu menandai suatu masa baru dalam sejarah
politik Jepang. Terdapat suatu ketakutan dan kekhawatiran terhadap
kemungkinan kemenangan orang-orang sosialis dalam pemilihan umum
yang berarti akan berkuasanya rejim pemerintah sosialis. Kecemasan
· itulah yang merupakan motivasi dan dorongan bagi kelompok bisnis
yang ingin mempertahankan sistem kapitalisme, sehingga terbentuklah
Partai Liberal Demokrat.
Berkuasanya l.DP mempunyai dampak positif berjangka panjang.
Akibat yang jelas diakui yaitu terciptanya stabilitas politik oleh karena
J epang terus menerus diperintah satu partai yang selalu mendapat
3
dukungan mayoritas pemilih dalam pemilihan umum. Dalam suasana
yang stabil dengan pimpinan IDP, berhasil dilancarkan pembangunan
ekonomi sehingga mencapai prestasi yang mengagumkan dan terjadi
berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat Hal ini sejalan dengan
pendapat Joji Watanuki yang mengatakan bahwa "pertumbuhan ekonomi
Jepang dan yang dapat hidup damai dengan bangsa-bangsa lain di dunia
merupakan bukti kapabilitas yang tinggi dari 1DP.4
Sebenarnya kc:berhasilan lDP tersebut tidak dapat dipi~an dari
dukungan kelompok birokrat pemerintah, terutama kelompok pegawai
tinggi. Kelompok ini merupakan inti elit dari birokrasi pemerintah
nasional yang amat menonjol dalam pendidikan, ketrampilan dan
pengetahuan teknis serta memiliki reputasi oleh karena tidak memihak.
Berdasarkan pengamatan, sudah sejak Masa Restorasi (1867-1868)
kelompok birokrat berperanan aktif dan penting dalam sistem politik
Jepang. Walaupun demikian ide bahwa birokrat sebagai "abdi
masyarakat" baru muncul dengan pencantuman secara jelas dalam
artikel15 Konstitusi baru 194 7. Sebelum itu, biasanya birokrat
dipandang sebagai abdi Kaisar terpilih, mahluk yang superior d~ segi
sosial-politik dan memiliki status privilege tertentu oleh karena
hubungannya dengan Kaisar. Penelitian ini akan mengamati
bagaimanakah peranan usahawan besar dalam kehidupan politik di
Jepang.
4
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini berkisar antara masa 1952 sampai
dengan 1980.
Sejak tahun 1952 pusat perhatian dan kebijaksanaan pemerintah adalah
pertumbuhan ekonomi. Tahun 1952 merupak~n tahun awal sesudah
Jepang memproklamasikan Kemerdekaannya.
D. Hmothesa
Kelompok Usahawan Besar mempunyai peranan yang tidak langsung
dalam kehidupan Politik di Jepang. Kelompok usahawan besar
mempunyai jalinan dengan kelompok politisi (WP) dan birokrat, ketiga
kelompok tersebut saling membutuhkan dan kait mengkait.
E. Sistematika Penulisan
•
Adapun sistimatika penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab TI : Alam, Kebudayaan dan Masyarakat Jepang .
. Faktor fisik- geografis dan faktor kebudayaan - pengaruh
hubungan dan interaksi antara usahawan besar dan lapangan
politik.
Bab ill : Sistem politik dan Pemerintahan.
Dalam bab ini akan d.Ibahas tentang kebidupan politik di Jepang.
Partai-partai politik yang ada dengan fokus LDP.
5
Bab IV : Usahawan Besar dan Peranannya.
Kelompok usahawan besar, jalinan hubungannya dengan LDP
dan Birokrat, serta keterkaitannya satu sama lain.
Bab V : Kesimpulan.
6
BABll
ALAM, KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
A Letak dan Keadaan Alam
Jepang terletak dilepas pantai timur benua Asia, terdiri dari 4 pulau
utama yaitu Ho.kkaido, Honshu, Shikoku dan Kyushu serta nbuan pulau kecil
yang berdekatan. Kepulauan ini terbentang berupa lengkungan dari utara ke ·
selatan, mencakup panjang 3.800 km sedangkan luas keseluruhan adalah
337.748 km persegi. Ini berartisekitar 4% dari luas Amerika Serikat, dan satu
setengah kali besar Kerajaan Inggris. Jepang menempati kurang dari0,3%
dari keseluruhan luas daratan bumi.
TopografiJepang adalah bergunung-gunung. Pegununganmenduduki 71%
dari luas daratan nasional sedang dataran dan celung meliputi sisanya yaitu
29%. Rangkaian panjang pegunungan melintasi bagian tengah dari kepu
lauan sempit yang panjang dan membaginya menjadi 2 yaitu sisi Pasifik dan
sisi Laut Jepang. Pada umumnya sungai-sungai pendek dan mengalir cepat.
Kepulauan ini tersiram arus Jepang dan Tsushima yang hangat serta arus
Kurile yang dingin.
Sebagai negeri yang kaya akan gunung, Jepang memiliki sekitar 10% dari
gunung-gunung api dunia yang masih aktif. Gunung tertinggi yaitu Gunung
Fuji merupakan sebuah gunung api yang padam.
7
Ibukota Jepang adalah Tokyo yang terletak pada garis bujur utara 35°
41'. Cuaca pada umumnya termasuk Zona angin musim yang sedang; kecuali
bagian Hokkaido disebelah utara dan pulau-pulau sebelah selatan Kepulauan
Amami di selatan. Temperatur rata-rata adalah 22,4° C di Naha, Okinawa
dan 6-3° C di Wakkanai, Hokaido.
Curah hujan berlimpah, berkisar dari 1.000 sampai 2.500 mili meter per
tahun. Berkat letaknya di zona sedang, Jepang mempunyai perubahan musim
yangjelas batasny~. Dengan demikian Jepang dapat digambarkan sebagai
negara yang mempunyai ciri-ciri sebagai negara pulau, bergunung api, ·sempit,
panjang membujur, terpisah dari pantai benua Asia dan terletak di Lautan
Pasifik.
Keadaan alam yang demikian mempunyai pengaruh dalam kehidupan
sosial, politik, ekonom.i dan hubungan dengan negara luar. Pengaruh perta
ma dalam hafkesatuan politik: dari segi sejarah kelihatan bahwa pulau-pulau
dengan sarana komunikasi yang sulit, telah menyebabkan timbulnya kelom
pok wilayah dengan tradisi dan sejarah sendiri-sendiri bahkan sampai pada
idensitas politiknya. Dalam pengertian politik modern, J epang benar-benar
menjadi satu kesatuan secara efektif yaitu baru pada Masa Restorasi. Desen
tralisasi dan lokalisme dalam sejarah Jepang yang begitu lama mempunyai
pengaruh yang masih dapat terlihat dalam kehidupan politik Jepang
Modem.1
Karena keadaan alamnya, J epang be bas dari invasi asing sehingga oleh
karenanya bangsa J epang terhindar dari berbagai kemelut yang ditimbulkan
nya. Dalam sejarah Jepang tercatat adanya usaha percobaan invasi 2 kali
oleh negara asing yaitu dari Mongolia dan dari R usia. N amun keduanya
mengalami kegagalan. Peristiwa penyerbuan yang gagal ini menambah
keyakinan bangsa Jepang bahwa mereka selalu dilindungi oleh laut yang tidak
8
dapat ditaklukkan dan bahwa pantai-pantainya selalu dikawal oleh gelom
bang dan badai yang ramah terhadap negerinya. "Alam menurut keyakinan
bangsa Jepang senantiasa bersahabat dengan mereka dan berpihak
pada mereka".2
Pengaruh yang lain berhubung dengan keadaan Alam Jepang ialah
terasa dalam usaha kehidupan sehari-hari. Perikanan cukup menyajikan
lapangan kerja bagi rakyat dan merupakan sumber utama gizi. Dari hal ini
dapat dimengerti mengapa petemakan tidak mendapat tempat yang penting
dalam kehidupan perekonomian Jepang. Disamping ik1im yang tidak cocok
dan larangan dati agama Buddha dan Shinto untuk membunuh binatang
alasan lain bagi tidak berkembangnya peternakan adalah oleh karena sudah
tersedianya hasillaut yang melimpah
Keadaan al~m, letak dan iklim telah membentuk Jepang untuk berjuang
dengan keras.
B. Kebudayaan dan Masyarakat
Dalam struktur masyarakat Jepang terdapat 3 nilai yang menonjol
untuk diamati yaitu kelompok, hierarki dan gerontokrasi. Ketiga nilai terse
but mempunyai akar dalam kehidupan keluarga.
Diungkapkan secara lain bahwa nilai-nilai tersebut diatas merupakan pantu
lan cara berpikir, kebiasaan dan norma-norma yang hidup dan berlaku dalam
keluarga tradisional Jepang dimasa lampau. 3
Semenjak dicanangkan tekad pembaharuan pada Masa Meiji tahun
1868 memang telah terjadi bermacam-macam perubahan dan juga pergeser
an nilai akan tetapi nilai-nilai itu masih tetap kuat mempengaruhi sikap
9
masyarak:at Jepang terhadap pekerjaan, pemerintah dan masyarakat. Dalam
bab ini akan diuraikan tentang nilai-nilai dan unsur-unsur penting dalam
kebudayaan dan kehidupan masyarakat Jepang dewasa ini dengan aspek
aspek pengalaman dan praktek kehidupan keluarga sehari-hari yangmenjadi
latar belakang.
1. Kesadaran Kelompok
Dalam masyarakat Jepang, salah satu ciri kehidupan yang sangat
menonjol yaitu orientasinya pada kelompok. Apabila dalam kehidupan
masyarakat Barat kedudukan individu amat dominan dan menentukan, maka
di Jepang semangat kelompok merupakan nilai utama yang secara substansial
mempengaruhi nilai-nilai lain. Dalam hal pekerjaan misalnya, orang Jepang
ak:an merasa lebih senang apabila bekerja dalam kelompok. Berkaitan
dengan ini Dore yang pemah membuat penelitian perbandingan antara orang
Inggris dan Jepang, memberi suatu gambaran bahwa rata-rata "orang Jepang
kurang individualistis, lebih cendrung membenamkan identitasnya dalam satu
kelompok yang lebih luas dan dihinggapi obsesi terhadap perasaan
kuajiban."4
Sebaliknyarata-rataoranglnggrislebihingat padadiridanlebihcondong
untuk mengatakan bahwa secara pribadi semuanya beres. Disamping itu
menurut Dore, orang-orang Jepang kurang mempedulikan apa yang terjadi
diluar kelompoknya dan kurang memiliki rasa tanggungjawab sosial dalam
mengoreksi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam masyarakatnya
sendiri sedangkan "orang-orang Inggris senang mencampuri urusan omg lain,
enggan untuk membiarkan begitu saja".5
10
Orang Jepang begitu mementingkan kelompok dan sangat kerasan
didalamnya ini disebabkan oleh latar belakang pengalaman masa kanak
kanak yang dialami oleh orang Jepang dalam keluarganya. Setiap orang
membutuhkan rasa aman dan diterima oleh lingkungannya. Bagi orang
Jepang, perasaan aman itu ·baru dapat terwujud apabila ia masuk dalam satu
kelompok dan diterima secara keseluruhan. Seorang Jepang yang tidak dite
rima dalam kelompok -- yang berarti juga tidak mempunyai tempat - akan
merasa hilang seperti halnya seorang anak yang tidak mempunyai tempat
dalam keluarga. Perasaan bergantung kepada kelompok ini sesungguhnya
berakar dan bersumber pada pengalaman semasa kanak-kanak.
Jalinanyang terangkai antara ibu dan anak pada masa itu mencerminkan
pengalamanan yang kuat membekas dan mempengaruhi sikap dan tindakan
nya pada tahap hidup sesudahnya sebagai orang dewasa.
Kehidupan masyarakat tradisional Jepang didominasi oleh pria.
Seorang suami dapat dengan leluasa bergaul dan menghabiskan waktu
dengan ternan bekerjanya di luar rumah. Sebaliknya orientasi isteri tertuju ke
dalam rumah, perhatiannya terarah pada keluarga, dunianya dibangun dalam
ke1uarga. Oleh karena itu, keluarga Jepang adalah tipe keluarga yang diwar
nai dengan relasi antara ibu dan anak. Anak-anak dilahirkan dalam suasana
dan satu lingkungan yang selalu siap menerima mereka. Ibu selalu siap
dengan perawatan dan perlindungan terhadap a:qak. Antara ibu dan anak
terdapat hubungan yang sangat erat. Kehangatan dan rasa terlindung ter
pateri secara kuat dalam diri anak. Setelah dewasa, anak mendambakan lagi
kedamaian dan rasa terlindung itu, akan tetapi sekarang dalam lingkungan
lain, dalam lingkungan yang lebih artifisial yaitu kelompok sosial tertentu.
Dengan menjadi anggota salah satu kelompok sosial yang pada umumnya
memiliki pola-pola seperti keluarga, orang-orang Jepang dapat memusatkan
kebutuhannya akan rasa tergantung dan terlindung. Kebanyakan kelompok
11
sosial sekunder di Jepang mempunyai kekeluargaan dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
(1 ). Keanggotaan bersifat partikularistik dan tertutup bagi orang Juar;
(2). Memungkinkan seorang anggota memberi komitmen emosional tetapi
anggota juga diharapkan menjalankan peranannya dengan setia demi
kepentingan kelompok;
(3). Memungkinkan anggota tumbuh dalam kedewasaan tanpa banyak terjadi
persaingan dalam kelompok sendiri. 6
Kelompok, dengan demikian memungkinkan seseorang terlibat secara
emosional, merasa krasan dan karena itu dengan setia dan penuh dedikasi
menjalankan tugasnya. Semuanya ini pada akhirnya akan menumbuhkan
semangat kelompok yang tinggi. Setiap orang yang memasuki satu kelompok
harus mulai meniti kariernya dari dasar. Menerima seorang anggota baru
pada tingkat yang lebih tinggi berarti mengundang kegoncangan bagi keman
tapan dan keseimbangan hirarki yang telah tercipta berdasarkan senioritas,
umur dan autoritas yang ada. Dengan demiki~m dapat dimengerti mengapa
instansi-instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan hanya merekruit
pegawai-pegawai baru setahun sekali dan terbatas dari kalangan sarjana yang
lulus pada tahun tersebut. Pegawai satu perusahaan akan bertahan disana
selama masa kariernya.
Struktur sosial masyarakat J epang dengan demikian banyak lorong
lorongnya. Kelompok menjadi semacam media yang menghubungkan indivi
du dengan masyarakat. Contoh dalam perusahaan Mitsubishi, setiap orang
pertama-tama adalah pegawai perusahaan, kedua sebagai kepada seksi dan
ketiga sebagai Akuntan jadi tingkat-tingkatnya pertama pegawai perusahaan
(identitas kelompok, kedua, sebagai kepala (status dalam kelompok) dan
ketiga sebagai Akuntan (profesi). 7
12
2. Keterlibatan Anggota.
Orang Jepang cenderung membenamkan diri dalam kelompok. Bagi
orang Jepang, perwujudan dirinya hanya mungkin berlangsung dalam kelom
pok dan sehubungan dengan itu ia mencari kesempatan tersebut didalamnya.
Dalam hubungan kelompok, kesadaran akan status dan rangking akan diiden
tikkan dengan bagaimana status dan ranking kelompok dan perusahaannya
dalam perbandingan dengan kelompok lainnya. Terdapat juga kepekaan
khusus terhadap kadar seksinya dalam suatu perusahaan. Dari sinilah ber
kembang perasaan kompak dan kesatuan yang kuat. lsi emosional dari
kekompakan justru memenuhi kebutuhan psikologis anggota-anggota
kelompok.B
Menurut Ruth Benedict, etika dalam masyarakat Jepang dinamakan
sebagai "shame ethics" menurutnya, unsur yang dominan dalam masyarakat
Jepang adalah rasa takut ditertawakan, takut kehilangan muka dan takut
dibuat merasa malu. Sehubungan dengan itu masyarakat cenderung kepada
kolektivisme dan kesepakatan. lndividu lebih suka menyesuaikan diri dengan
kelompok dan bukan menonjolkan diri yang dapat beralobat bahwa ia pada
akhimya akan ditolak oleh kelompoknya. Tindakan penolakan ini ditakuti
oleh karena . merupakan sanksi moral y~g dirasa sangat berat. 9
3. Karl, Giri dan On.
Dalam setiap masyarakat dapat dijumpai hubungan-hubungan inter
personal berdasarkan hutang dan kuajiban-kuajiban tertentu. Demikian juga
di Jepang, dapat diidentifikasikan dalam 3 macam hubungan kuajiban sebagai
berikut:
13
a). K:ari
Merupakan suatu ~ibanmoral untuk membayar, dalam 11uatu peristiwa
atau undangan. Sebagai misal :suatu ·saat seseorang mendapat jamuan
tniktir makan siang/malam disalah saturumah makan dari -seorang ternan.
Hal ini bagi -seseorang tadi merupakan satu perbuatan baik dari ternan
terse but. Sebagai. akibat ;dari kebaikan hati tersebut maka "timbul .sema
cam perasaan berhutang"'terhadap ternan tadi. Perasaan berhutan_g
semacam itulahyang.din~muikan Karl.
Apabila -seseorang tadi ganti mengundang makan "'teman "'tersebut pada
salah satu kesernpatan untuk makan sianglrnalam juga clisalah "Satu rumah
rnakan rnaka ~sernumzya akan beres dan selesai, terl~pas dari perasaan
berhutangterhadap ternan tersebut.
b). G iri.
Berlainan dengan kari, rnaka giri terdiri dari rangkaian hubungan
ltew~ji~n man usia yang berasal dari tradisi dan harus dipenuhi o1eh
setiap anggota masyarakat. Apabila Karl dapat timbui diantara 2 orang
yang berternan ·biasa maka dalam hal.iirl Girl hanya dapat teijadi ~antara
oran.g-orang yang mernpunyai ikatan khusus. Semakin erat ikatan itu
maka semakin kuat lruajiban girl. Setiap orang dapat memiliki perasaan
girl terhadap atasannya, terhadap orang yang lebih tua, ataupun orang
yang ia hormati. Bentuk perwujudan girl dapat berupa perhatian dengan
ucapan selamat kepada para atasan pada kesernpatan ulang tab~ atau
hari-hari Besar ataupun menghadiri undangan-undangan tertentu.
Esensi dari giri adalah bahwa seseorang tidak boleh atau tidak pantas
menolak apabila diminta bantuan ataupun kehadirannya ·oleh orang yang
terhadapnya ia merasa rnemlliki girl.
14
c). 0 n.
Lain lagi dengan On. On merupakan perasaan terimakasih terhadap
orang lain oleh karena kemurahan hati atau kebaikan yang dialami oleh
seseorang. Kebaikan karena On tersebut begitu tidak terbatas; sangat
besar sehingga tidak dapat chbalas·dengan memadai. Bentuk: perwujudan
On misalnya kebaikan yang dialcimi oleh seseorang yang. telah diasuh dan
dirawat oleh seseorang atau kebaikan dari orang yang telah menyelamat
kan nyawa seseorang atau kemuraban dari seseorang yang telah mengor-.
bitkan seseorang ke suatu jenjang karier yang puncak dan sebagainya.
Mereka semua yang telah berbaik hati dan bermurah hati tersebut tetap
merupakan orang-orang yang mempunyai tempat khusus bagi mereka
yang telah diselematkan atau diorbitkan.
Menurut Kanji Haitant, giri dan On merupakan kekuatan sosial yang
sangat potensial.
4. Rasa Tergantung.
Dalam masyarakat Jepang, orang-orang Jepang mempunyai rasa
tergantung yang kuat pada kelompoknya. Dalam setiap kelompok terdapat
orientasi hierarki yang kuat. Dalam hierarki terdapat autoritas dan sikap
sikap yang impersonal. Dalam setiap hubungan personal yang vertikal selalu
berkembang suatu sikap yang disertai rasa tergantung dari pihak bawahan
terhadap pihak atasan. Perasaan ketergantungan ini pada umumnya tum bub.
secara instinktif.
Istilah yang biasa dipergunakan dalam menggambarkan kwalitas
hubungan ketergantungan ini adalah kata/istilah 1111Ule. Istilah ini mengan-
~ 15
dung arti "menerima dan menyetujui rasa kebaikan dari seseorang yang dekat.
dengan anda."lO Orang dimana seseorang dapat bergantung biasanya meru
pakan orang yang lebih tua. Dapat seseorang itu ayah a tau kakak atau kepala
Bagian atau kepala Seksi ataupun ketua dalam partai politik. Dalam masya
rakat Jepang, sindrome amae, menurut Gibney adalah sangat berakar dalam.
Fenomena te~ebut merupakan ciri dari masyarakat kolektivistis dalam mana .
kebanyakan para anggotanya mengharapkan perlindungan dengan salah satu
cara yang·biasa disebut dengan hubungan patron-client yang sangat hierar
chis.
5. Klik
Dalam masyarakat Jepang terdapat berbagai kelompok informal yang
unik. Kelompok-kelompok masyarakat terse~ut dikenal sebagai habatsu atau
Klik. Dalam masyarakat Jepang terdapat K1ik berdasarkan fraksi, terutama
dalam organisasi pemerintah dan partai politik. .. Namun disamping itu terda
pat juga Zaibatsu merupakan klik yang terdiri dari lembaga keuangan dan
· perusahaan-perusa:haan besar. Keibatsu merupakan klik berdasarkan
kekerabatan Gakubatsu l!lerupakan klik berdasarkan perguruan tinggi;
Sedang Kyodobatsu merupakan klik menurut daerah ataupun propinsi dan
sebagainya. Antara klik yang satu dengan klik yang lain selalu terjadi per
saingan yang tajam dan keras. Habatsu di Jepang mempunyai ciri-ciri terten
tu.ll
Pertama, budaya tradisional Jepang sebenarnya tidak mengenal orga
nisasi birokratis berlin gkup besar dengan hubungan yang bersifat impersonal.
Oleh karena itu maka orang-orang Jepang merasa terasing dan kurang krasan
didalam organisasi-organisasi semacam itu. Sebagai gantinya mereka men
carinya dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil yang memberi ikatan
emosional yang khusus. Sehubungan dengan itu maka faktor kebutuhan
psikologis itulah ang menyebabkan timbulnya habatsu.
Kedua, kelompok-kelompok informal bertujuan meningkatkan penga
ruh dan kekuasaan terhadap organisasi resmi. Dengan menguasai organis~i
organisasi resmi mereka mempunyai harapan dapat melindungi dan mening
katkan kepentingan para anggotanya melalui persaing~n ketat dengan
kelompok yang lain; atau dengan perkataan lain, habatsu sangat berorientasi .
pada tujuan.
Ketiga, keanggotaan didalam habatsu didasarkan pada ikatan yang
sama dan tidak berubah seperti daerah asal yang sama ataupun asal sekolah
yang sama. Terdapatnya ikatan-ikatan seperti tersebut secara otomatis akan
menimbulkan rasa saling percaya dan rasa ketergantungan walaupun ke
mungkinan belum pernah saling mengenal. Perlu diperhatikan bahwa di ·
Jepang orang hanya boleh menjadi anggota dari satu kelompok informal yang
menuntut agar anggota-anggotanya memberi komitmen total dan tetap.
Keempat, anggota habatsu berasal dari berbagai tingkat status dan
tersusun secara hierarchis. Orang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam
organisasi formal akan menempati juga posisi yang penting dalam habatsu.
Atau dengan perkataan lain bahwa status dalam organisasi formal akan
menentukan juga status dalam habatsu.
Terdapat beberapa cara yang dapat dipergunakan oleh habatsu untuk
mempengaruhi organisasi-organisasi resmi. Antara lain, pertama, dapat
melalui jaringan komunikasi khusus yang terbentuk diantara mereka.
Mengingat struktur organisasi yang dimiliki dan kesetiaan anggota kepada
kelompok, maka jalur komunikasi khusus ini biasanya cukup efektif.
17
Kedua, oleh karena begitu bertedkad untuk meningkaktkan penga
ruhnya dalam organisasi formal maka dapat menciptakan ketegangan dan
konflik. Persaingan internal habatsu bukan sesuatu yang baru dalam organis
asi birokratis. Persaingan tersebut tidak hanya melibatkan para pemimpin
saja akan tetapijuga sampai pada bawahan.
Ketiga, habatsu seringkali menciptakan masalah morale. Apabila
suatu habatsu dominan muncul, maka anggota habatsu lainnya akan ada
dalam posisi yang tidak menguntungkan. Semuanya ini akan mempengaruhi
morale mereka yang berkaitan dengan semangat juang.
Keempat, apabila teijadi suatu konflik antara kepentingan habatsu
dengan kepentingan organisasi resmi maka kepentingan yang terakhir yaitu
organisasi resmi biasanya mengalah. Hal ini dapat dimengerti oleh adanya
ikatan partikularistik yang kuat antara habatsu dengan anggota-anggotanya
dan lagi pula oleh karena habatsu dapat memberi imbalan atau hukuman
terhadap anggota-anggota yang sama.
Selanjutnya merupakan cara yang terakhir, kehadiran habatsu dapat
juga mempersukar pembuatan keputusan. Dapat disebutkan bahwa tidak
ada satu keputusan penting dapat diambil tanpa persetujuan habatsu yang .
berpengaruh. Habatsu yang berpengaruh dapat mem-vet6 suatu keputusan
yang dirasa merugikan. Kesemuanya ini dapat memperlambat suatu kepu
tusan dan bahkan tidak jarang suatu keputusan terpaksa harus dirumuskan
kembali agar dapat diterima oleh habatsu.12
18
6. Hubungan Hierarki.
Keyakinan tentang hubungan hierarki paling menonjol dalam kehi
dupan keluarga dalam masyarakat Jepang. Sehubungan dengan itu, berhu
bung organisasi-organisasi sosial juga dibentuk berdasarkan pola keluarga
maka dalam tubuh organisasi-organisasi sosial tersebut juga dapat diketemu
kan pola hubungan yang hierarkis. Hubungan antara individu dalam sebuah
organisasi diatur menurut satu garis vertikal dengan urutan ranking berdasar
kan umur, tahun masuk dalam perusahaan ataupun saat pengangkatan
menjadi pegawai perusahaan. Ranking seperti itu sangat penting didalam
kehidupan masyarakat sehingga sampai menjadi dasar norma sosial.
Terdapat 3 macam hubungan vertikal yang mewarnai hubungan antara
individu dalam setiap organisasi resmi. Pertama, hubungan Atasan - Bawa
han Tingkat seseorang dalam sebuah organisasi birokratis merupakan fungs1
dari posisi ataupun gelar yang disandangnya. Semakin tinggi kedudukan
seseorang dalam sebuah masyarakat, semakin dituntut sikap dan tata krama
khusus dalam berhubungan dengan orang tersebut. Sikap konfroptasi terbu
ka dengan seorang atasan seyogyanya dihindarkan. Apabila terjadi perselisi
han pendapat ataupun konflik kepentingan, maka bawahan dituntut harus
mengalah. Telah merupakan kebiasaan bagi bawahan untuk mengunjungi
dan membawa bingkisan-bingkisan kecil bagi atasannya.
Kedua, hubungan Senpai- Kohai (Senior- Yunior).
Hubungan Senpai - Kohai dibentuk berdasarkan prinsip senioritas. Anggota
anggota dalam satu kelompok biasanya dibagi menjadi 3 kategori yaitu :
Senpai (Senior), Kohai (Yunior) dan Dohai (orang-orang seumur). Hu
bungan yang terjadi antara ketiganya berlangsung dalam suatu kerangka
urutan waktu. Orang-orang yang lebih dahulu menjadi anggota kelompok
19
merupakan Sen-pai bagi kedua kategori Iainnya. Dengan senioritas tidak
hanya dimaksudkan masa tugas akan tetapi juga termasuk didalamnya rank
ing dan umur. Dengan demikian berarti bahwa seorang Sen-pai pasti Iebih
tua usia dan lebih tinggi tingkatannya. Hubungan ini bersifat kurang personal
dan tidak mehbatkan emosi.
Ketiga, hubungan Qyabun - Kobun (Pemimpin-PenKfirut).
Hubungari ini pada.dasarnyaseperti hubungan antara orang tua dan anak.
Sehubungan dengan itu maka sifat hubungan ini sangat personai dan penuh
emosi. Kesetiaan dan perlindungan merupakan unsur-unsur dasar yang
mewamai hubungan. Hubungan semacam ini dapat tumbuh dan berkembang
dari kedua jenis hubungan lainnya. -Dalam sebuah organisasi, seorang atasan .. kemungkinan menaruh perhatian terhadap bawahan. Demikian sebaliknya
apabila terdapat tanggapan yaitu bawahan merasa bahwa atasan itu patut
dihargai dan diperlukan untuk kemajuan perkembangan organaisasi, maka
hubungan Oyabun-Kobun akan terbentuk.13
Melihat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa· kelompok adalah
merupakan nilai yang sangat dominan dalam masyarakat Jepang. Dalam
suatu kelompok, seseorang dapat merasa aman dan diterima. Dengan demi
kian ia mempunyai tempat dan kedudukan yang tersusun secara hierarkis
vertikal. Demikian juga rasa ketergantungan pada kelompok adalah sangat
kuat dengan disertai segala kuajiban antara anggota. Sedang hubungan
antara kelompok adalah merupakan.hubungan antara "kita" dan "mereka".
Disamping itu klik-klikjuga turut mewarnai masyarakat dan corak kehidupan
masyarakat Jepang. Keadaan alam, corak hidup dan nilai budaya kuat
mempengaruhi hubungan saling pengaruh-mempengaruhi antara usahawan
besar dengan para politisi.
20
BABID
SISTEM POUTIK DAN PEMERINTAHAN
A Pembaharuan pada Masa Pendudukan.
~ecah Perang Dunia II sangat membawa kehancuran bagi negara
Jepang. Perang tersebut telah menelan korban jiwa kurang lebih bampir 2
juta orang. Diperkirakan 25% dari kekayaan negara hancur serta 40% dari . . wilayab yang telab dibangun menjadi korban serangan udara; 20% rumah
tempat tinggal dan 20% gedung lainnya hangus; dan 30% dari kapasitas
industri bancur.l
Dari segi psikologis, kekalaban dan kehancuran a1obat Perang Dunia
n membawa Jepang pada suatu kesadaran dan pengakuan terbadap kegaga
lan akibat sikap dan pandangan masa lalunya. Dikalangan bangsa Jepang
timbul rasa malu yang mendalam. Malu oleb karena telah menciptakan rasa
tidak aman dan kehancuran diseluruh Asia serta malu oleb karena telah
melibatkan diri dalam perang dan dipojokkan dari pergaulan internasional.
Selanjutnya terdapat kecenderungan kearah usaha pembersiban diri secara
nasional dan muncul perasaan menolak dan meremehkan segala yang berbau
Jepang. Namun disisi lain, kenyataan tersebut justru menyebabkan negara
Jepang dengan cepat menyerap pembaharuan yang dicanangkan pada masa
pendudukan yaitu tahun 1945- 1952. Apabila pendudukan Jepang oleh
Amerika disebut sebagai suatu experimen pembabaruan maka basil yang
dicapai lewat experimen itu yalah cukup spektakuler. Dua hal tindakan
21
dalam masa pendudukan yaitu tindakan "demiliterisasi dan demokratisasi. "2
Melalui demiliterisasi, Panglima Tertinggi Negara-negara Sekutu,
ingin menjamin sejauh mungkin bahwa Jepang tidak akan lagi menjadi
ancaman bagi perdamaian dunia. Sedang dipihak lain, Jepang juga didorong
untuk membangun suatu sistem pemerintahan sendiri yang demokratis.
Secara implisit terdapat keyakinan bahwa usaha tersebut saling berkaitan.
Jepang yang cinta damai akan menjadi demokratis dan dengan berpemerin
tahan sendiri yang demokratis Jepang juga tidak akan menjadi militeristik. 3
Mengenai tindakan demiliterisasi meliputi pengaturan penyerahan dan
perlucutan angkatan perang Jepang didalam dan diluar negeri; repatriasi
personil militer dan sipil dari semua wilayah di Asia Timur; semua tentara
kembali menjadi sipil dan Departemen Angkatan Darat dan Angkatan Laut
dihapus ..
Tindakan demiliterisasi berlangsung cepat dan tidak banyak menga
lami hambatan. Namun sebaliknya demokratisasi dibidang sosial, politik dan
ekonomi, justru merupakan usaha pembaharuan yang terasa lebih sulit pelak
sanaannya oleh karena berkaitan dengan masalah transplantasi nilai dari satu
bangsa dengan latar belakang kebudayaan tertentu kedalam suatu masyara
kat asing yang juga memiliki kebudayaan dan orientasi nilai sendiri. Keber
hasilan usaha ini akan ditentukan, disatu pihak oleh kesediaan penerima yaitu
Jepang untuk bekerja sama a tau tidak. Sedangkan disisi lain, kesediaan itu
sendiri dipengaruhi oleh manfaat yang dirasakan oleh berbagai kelompok
masyarakat sebagai alabat dari perubahan-perubahan tadi.
Langkah pembaharuan utama yang dijalankan dalam kehidupan poli
tik adalah pembaharuan atau perubahan tentang pemegang kedaulatan
22
• I
dalam negara. Dalam konstitusi Meiji dic~ntumkan bahwa kedaulatan
berada dalam tangan Kaisar. Akan tetapi dalam praktek sang Kaisar tidak
berkuasa. Kekuasaan selalu bergeser diantara kelompok-kelompok birokrat
kalangan atas, kelompok bankir dan industrialis, genro (negarawan senior),
militer dan Dewan Penasehat Kaisar. 4
Setiap kelompok tersebut, khususriya militer, selalu m~ncari kemung- .
kinan dan menggunakan kesempatan yang ada untuk bertindak sambil
mengatakan bahwa semuanya itu dilakukan atas nama Kaisar. Mac Arthur
dan para pejabat yang bertanggung jawab dalam pembaharuan ingin meru
bah keadaan diatas. Mereka membimbing pemerintah J epang untuk meran
cang suatu konstitusi baru. Dari semua perubahan yang terdapat dalam
konstitusi baru itu yang terpenting adalah pencantuman konsep kedaulatan
rakyat. Dalam Konstitusi ·Baru ditetapkan bahwa kedaulatan sepenuhnya
berada dalam tangan rakyat yang dilaksanakan melalui.parlemen dan kabinet
bertanggung jawab secara langsung kepada parlemen.
Kedudukan Kaisar dalam Konstitusi baru hanya sebagai "simbol kesatuan
negara" dan fungsinya lebih bersifat seremonial.5
Pembaharuan politik berikutnya adalah penghapusan Dewan Penase
hat Kaisar, Departeman Rumah Tangga Kaisar dan genro. Sebagai usaha
meningkatkan partisipasi dtbidang politik maka hak untuk mengikuti pemili
han umum juga diperluas sehingga mencakup semua pria dan wanita yang
telah berusia 20 tahun keatas. Bermacam-macam persatuan dagang dan
kepentingan kelompok lainnya dibentuk. Kelompok-kelompok tersebut
didorong agar menyatakan pendapat dan memperjuangkan kepentingan
kepentingannya melalui desakan-desakan yang ditujukan kepada pemerintah.
Di samping kelompok-kelompok kepentingan, partai-partai politik diberi
kebebasan untuk bangkit kembali dan meng-organisir diri.
23
Di bidang pendidikan diterapkan sistem pendidikan Am erika dan
banyak pendidikan perguruan tinggi swasta dididirikan. Masa wajib sekolah
diperpanjang dari 6 tabun menjadi 9 tahun. Selanjutnya yang lebih penting
adalah bahwa sekolah tidak lagi menjadi alat yang digunakan oleh negara
untuk melestarikan ideologi politik dan.nilai-nilai moral tradisional. Orienta
si utama pendidikan adalah mendidik masyarkat Jepang kearah sikap
yang hberal dan individualis. 6
Meluasnya pendidikan menyebabkan banyak dihasilkan tenaga-tenaga
yang memungkinkan Jepang siap untuk bermacam · perkembangan dan
pembangunan yang menyusul kemudian. Pendidikan juga menimbulkan
rasa percaya diri yang mendalam. Sedang dipihak lain, dari pusat-pusat
pendidikan yang sama khususnya perguruan tinggi muncul sikap menentang
Amerika dikelompok kalangan intelektual yang tertarik pada Marx. 7
Pembaharuan dibidang ekonomi tampak lebih radikal dari langkah
langkah pembaharuan yang ditempuh dalam bidang sosial dan politik.
Terdapat 3 bidang yang menjadi sasaran pembaharuan ekonomi yaitu dekon
sentrasi ekonomi, pembentukan sarikat buruh yang kuat dan pembaharuan
chbidang pertanian. 8
Mengenai tujuan utama pembaharuan dibidang ekonomi yaitu. men
ciptakan sistem ekonomi yang baru, demokratis, kompetitif, dengan .Pemili
kan dan kekuasaan yang lebih merata dan menyebar dibidang ekonomi.
Dengan demikian diharapkan bahwa Jepang akan terhindar dari sistem
ekonomi yang cenderung membangkitkan agresivitas. Sedang dekonsentrasi
ekonomi dilakukan dengan membubarkan gabungan usaha besar dibidang
industri d3;D perdagangan yang dikenal dengan nam3: Zaibatsu.
24
Selanjutnya demi kepentingan buruh maka diciptakan undang-undang
yang melindungi buruh, menjamin suatu standar hidup yang layak dan
memberi hak kepada mereka untuk membentuk perserikatan serta hak untuk
melakukan pemogokan. Sebagai usaha mewujudkan semuanya itu maka
dibentuk komisi-komisi dalam Departemen Tenaga Kerja dengan tugas
melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan undang-undang tersebut. Sebagai
alobat dari pembaharuan ini muncullah organisasi buruh besar-besaran dan
kadang-kadang mereka melakukan pemogokan dan tindakan kekerasan oleh
karena tekanan ekonomi. Dengan pembaharuan~pembaharuan didalam
bidang ekonomi ini, maka tercipta suatu mekanisme yang memungkinkan
buruh menyadari hak dan kepentingannya dan kemudian menyalurkannya
sesuai dengan prosedur yang demokratis.
Dalam bidang pertanian diciptakan undang-undang yang bertujuan
memperbaiki kondisi pertanian, menghapus kekUasaan tUan tariah~-ejq>loitasi
yang dilakukan pihak penyewa tanah. Panitia urusan tanah yang mengatur
· semuanya itu dipilih secara demokratis. Setengah anggotany~ adal~ penye
wa sedang separuhnya lagi terdiri dari penggarap pemilik. Perselisihan
dibidang ini sering terjadi dan meskipun panitia berulang kali mendapat
pengi:rruh dan tekanan dari tuan-tuan tanah namun demikian kekuatan dan
kekuasaan para tuan tanah terus menerus merosot. Terdapat 2 alasan·
penting untuk dilaksanakan land Reform. Yang pertama adalah cita-cita
demokrasi dibidang pertanian, khususnya bagi para petani kecil. Alasan
kedua adalah untuk menghindarkan ker~sahan yang timbul akibat kesen
jangan ekonomi dan sosial yang komunal dan hierarkis.
Masa pendudukan berlangsung selama hampir 7 tahun dan secara
keseluruhan ternyata berhasil. Masyarakat Jepang cukup tanggap dan ..
kooperatif. Satu hal yang perlu dikemukakan adalah mengapa bangsa Jepang
25
bersedia dan rela menanggapi semua ini, alasan yang. dikemukakan adalah
kekalahan mereka dalam perang, hormat terhadap kekuasaan pihak yang
mengalahkan mereka dan kebiasaan dalam menerima perubahan nasib.
Namun menurut Baetwald, kesemuanya itu hanya mnyangkut sep~ kenya
taan. Ada hal yang turut menentukan yaitu kenyataan bahwa berbagai
segmen dalam masyarakat Jepang telah mengantisipasi perubahan-peruba
han yang dicanangkan dan oleh karena itu mereka bersedia mendukung
program-program tersebut, walaupun sponsor utamanya adalah orang asing
yang nampaknya ingin mencampuri masalah internal mereka - suatu hal yang
sebenarnya tidak disenangi oleh kebanyakan orang Jepang.~ ·
•
B. Kehidupan Politik.
Mengenai kehidupan politik, akan diamati kehidupan partai-partai
politik yaitu LDP dengan partai-partai oposisi; oleh. karena lembaga politik .. ini memiliki wakil-wakil yang terhbat langsung dalam pembuatan kebijaksa-
naan/keputusan seperti Diet dan Kabinet. Dengan partai-partai politik ini
para usahawan besar membina jalinan yang erat.
1. Partai-Partai Politik.
Partai politik yang pertama yang muncul di Jepang adalah Aikoku
Koto (Himpunan umum Kaum Patriot), chbentuk pada tahun 1874 chbawah
pimpinan. Taisuke Itagaki. Partai ini menyampaikan sebuah petisi tertulis
yang menghendaki penerapan sistem parlementer melalui pemilihan-pemili
han umum. Gerakan partai kedua diorganisrr·oleh Ok'uma pada tahun 1882
dengan nama Kaishinto. Munculnya kedua partai ini menandai awal dari
26
kehidupan partai diJ epang sekaligus sebagai perintis partai-partai yang
menyusul kemudian sesudah Perang Dunia 11.10
Dengan memakai nama yang sering berganti, kedua partai itu berusa
ha untuk menguasai parlemen pada waktu itu. Pada awal mulanya parlemen
selalu dikuasai oleh partai pimpinan Taisuke Itagaki. Kemudian pada tahun
1900 partai Itagaki bergabung dengan partai pimpinan Ito serta membentuk
partai Seiyukai. Dalam perkembangan selanjutnya partai Seiyukai banyak
merebut simpati dari penduduk petani dan menyalurkan berbagai kepen
tingan yang menyangkut soal tanah. Sesudah Perang Dunia II partai Seiyukai
ini muncul dengan nama Partai Liberal.
Dalam perkembangannya Kaishinto merupakan partai yang sering
berganti nama juga. Untuk beberapa lama partai ini dikenal dengan nama
Minseito dan selanjutnya partai ini disebut dengan sebutan partai Min Seito
(Partai Democrat). Sarna seperti Seiyukai partafini juga berulang kali
mengalami re-organisasi, pembubaran dan penyatuan kembali.
Pada pemilihan-pemilihan yang diadakan pada saat itu, partai K.a:ishin.:
to pimpinan Okuma biasanya menduduki posisi urutan kedua. Barupada
tahun 1915 Kaishinto berhasil memenangkan suara terbanyak dalam pemi
lihan, sehingga dengan demikian mulai saat itu, kedua partai tersebut saling
bergantian dalam menghimpun suatu mayoritas. Partai Kaishinto dalam
perkembangan selanjutnya lebih banyak condong kepada kepentingan-kepen
tingan bisnis. Sesudah Perang Ddunia II partai ini muncul·lagi dengan nama
Partai Demokrat.
27
2. LDP (Partai Demokrat Liberal).
a. Terbentuknya IDP dan Pengaruhnya,
Partai Demokrat Uberal sesuai dengan namanya mempunyai akar
pada Partai Demokrat dan Partai Liberal. Kedua partai ini sebenarnya
pernah bergabung pada tahun 1898 namun hanya berumur 4 bulan. Dalam
perjalanan selanjutnya kedua partai ini masih mengalami perpecahan keda
lam berbagai kelompok konservatif atau bergabung dengan partai lain.
Keadaan semacam ini berlangsung sampai dengan tahun 1940 pada saat
partai-partai chbubarkan.ll •
Sesudah Perang. Dunia II partai-partai konservatif muncul kembali.
Dua diantara partai-partai politik konservatif itu adalah Partai Liberal Jepang
dan Partai Progressive Jepang. Disamping kedua partai ini muncul juga
sejumlah partai-partai kecil. Satu dian tara partai-partai terse but yang ter- ·· ·
penting adalah Partai Kooperatif Jepang. Pada waktu Mac Arthur melancar
kan tindakan pembersihan pada bulan Januari 1946, terhadap para penjabat
yang mendukung pemerintah militer, dampaknya terasa juga dalam ketiga
partai baru terse but. Dalam Partai Liberal terdapat 30 tokoh yang terkena
tindakan pembersihan, sedang dari Partai Kooperatif terhitung 21 orang.
Namun yang paling menderita adalah Partai Progressif oleh karena kehilan
gan tokoh sebanyak 260 orang.12
Dari kehidupan politik yang berlangsung antar berbagai partai politik
konservatif yang ada, pada akhimya yang tetap dapat bertahan adalah Partai
.Uberal dan Partai Demokrat Jepang sebagai partai-partai konservatif.
Dengan berkuasanya LDP terjadi pula pergeseran kekuatan relatif diantara
partai-partai. Partai-partai oposisi semakin lemah dalam menghimpun suara
dukungan dan fragmentarisasi pandangan dikalangan mereka sendiri juga
28
semakin kelihatan. Pada tahun 1959 Partai Sosialis pecah menjadi 2 yaitu
Partai Sosialis Jepang dan Partai Demok:rat Sosialis. Namun kc;dua partai ini
tidak mampu memperluas kekuatannya melalui proses. pemilihan sampai
pada tin gkat yang berarti. Demikian juga dengan partai oposisi yang lain,
Partai Komunis, semakin merosot dalam menghimpun suara. Partai
Pemerintah Bersih (Komeito) yang terbentuk pada tahun 1964 dan mengikuti
pemilihan umum pada tahun yang sama ternyata juga tidak dapat berbuat
banyak dalam menghimpun kekuatan.
Dalam ~asalah-masalah tertentu, partai-partai oposisi sering berga
bung menentang u;:>P. Namun, walaau demikian IDP masih tetap berkuasa
dan hal yang demikian akan berlangsung terus kecuali apabila terjadi perten
- tangan dan friksi internal yang sukar diatasi. Berkuasanya IDP mempunyai
· effek positif berjangka panjang. Semenjak kekalahan Jepang dalam perang
Pasifik, Jepang menyadari bahwa militer yang kuat justru membawa mereka
kepada kehancuran dan kegagalan dalam berbagai bidang. Contoh dila
pangan kehidupan Ekonomi: Jepang tampil dengan wajah suram, pangan
susah, perumahan menyedihkan, standar hidup merosot dan kota-kota han
cur. Menyadari keadaan yang demikian, maka pembangunan kembali
ekonomi dengan fokus utama pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan
prioritas kebijaksanaan IDP dalam kerjasama dengan pemerintah sesudah
perang. Melalui cara yang demikian diharapkan Jepang dapat mengejar
ketinggalannya dari negara-negara Barat lainnya.
Kurangnya ketegangan dan polarisasi politik sesudah perang -- yang
berarti terciptanya stabilitas politik antara lain adalah oleh karena LOP
merupakan partai satu-satunya yang mampu secara serentak menanggapi .
keinginan para pemilih di Jepang sesudah perang yaitu "penataan kembali
kehidupan ekonomi yang sehat, aliansi dengan Amerika Serikat dan pelem-
29
bagaan sistem demokrasi."13 Dalam keadaan yang stabil tersebut, dengan
· pimp in an LDP, berhasil dilancarkan pembangunan ekonomi sehingga
mencapai prestasi yang mengagumkan.
b. LDP dan Fraksi-Fraksi.
Sebenarnya LDP tidak memiliki satu ideologi pengikut yang jelas.
Didalam LDP terhimpun anggota-anggota partai dengan spektrum pan
dangan yang sangat luas mengenai berbagai masalah. Walaupun demik:ian,
l.DP berhasil menggalang solidaritas dikalangan anggota-anggotanya dalam
parlemen. Menurut Reischauer, disimlah letak keunggulan Jepang dalam
menggabungkan basis politik lokal yang berpusat pada pribadi atau tokoh
tertentu dengan disiplin partai dalam diet maupun dewan-dewan perwakilan
didaerah.
Anggota-anggota LDP dalam diet terdiri dari kelompok-kelompok
yang disebut fraksi. Karakteristik dari fraksi-fraksi dewasa ini merupakan
warisan dari fraksi sebelum perang. Sejarah kehidupan politik modern
Jepang bahkan dapat ditinjau dari perspektif timbul tenggelamnya ~aksi
fraksi. Akan tetapi apabila diamati, terdapat perbedaan yang dapat diidenti
fikasi antara fraksi-fraksi sebelum dan sesudah perang. Pada dasamya sebe
lum perang fraksi-fraksi dapat dikatakan sebagai pelengkap dalam proses •
politik sedangkan sesudah perang, fraksi-fraksi merupakan bagian integral
dari kehidupan politik di Jepang. Sebelum perang, tidak ada politisi yang
merasa perlu menjadi anggota salah satu fraksi. Kebanyakan fraksi pada saat
itu mirip kelompok diskusi politik. Pada waktu sekarang, peranan fraksi bagi
politik Jepang adalah sangat penting.
Dalam partai konservatif sekarang terdapat sejumlah fraksi seperti
30
Susuki, Tanaka, Nakasone, Fukuda, Komoto dan sebagainya yang tergolong
sebagai fraksi yang besar dengan jumlah anggota antara 40 - 80 orang dan
sejumlah fraksi kecil. Fraksi-fraksi yang sudah terlampau besar cenderung
untuk pecah menjadi lebih kecil sedang yang terlalu kecil biasanya kurang
berpengaruh. Fraksi-fraksi tersebut mempunyai pemimpin yang diakui,
sedang pemimpin tersebut biasanya merupakan orang kuat dalam parlemen
dan partai. Mekanisme politik yang berlangsung dalam LDP dapat dikatakan
bahwa fraksi-fraksi merupakan "pelaku yang sebenarnya dalam politik intra
partai", oleh karena mereka itulah yang akan menentukan siapa yang akan
menjadi Perdana ~enteri dan anggota kabinet. Fraksi-fraksi merupakan
entitas politik formal dengan pusat-pusat kegiatan perte~uan rutin, mempu
nya anggota yang dikenal, struktur yang mapan dan disiplin yag kuat. Oleh
karena itu maka fraksi menjadi semacam partai di dalam partai. Peranan
fraksi menjadi besar, ini dapat dimengerti oleh karena beberapa alasa·n.
Pertama LDP, merupakan gabungan dari 2 partai konservatifyaBg telah ada
sebelum Perang Dunia II. Kedua partai ini mempunyai fraksi sendiri-sendiri
waktu bergabung, semua ciri tersebut ikut terbawa masuk kedalam LDP.
Berhubung terdapat kebiasaan .untuk setia pada kelompok maka wajarlah
apabila persaingan antara fraksi pun terus berlanjut di dalam LDP. Kedua,.
fraksi muncul sebagai akibat konflik yang timbul antara orang-orang atau
kelompok konservatif yang tersingkir untuk semen tara waktu, pada waktu
dilancarkan pembersihan terhadap unsur-unsur militeristis dan ultra nasional
istis, dan tokoh yang muncul sebagai pemimpin pada waktu "saudara-sauda
ranya" masih merupakan persona non grata. Sedang alasan ketiga timbulnya
fraksi ialah adanya perbedaan orientasi antara mereka yang memasuki kehid
upan politik melalui badan-badan legislatif dengan mereka yang mempunyai
latar belakang sebagai birokrat. Perbedaan ini menyebabkan munculnya
pertentangan antara tojin (orang partai) dan Kanryo (birokrat). Alasan
keempat tumbuhnya fraksi berhubungan erat dengan masalah dana politik.
31
Biasanya partai mengalami kekurangan uang untuk mendukung semua caJon
yang diterima. Oleh karena jumlah uang yang diper1ukan cukup besar, biasa
nya para caJon lalu mendekati para pemimpin fraksi untuk memperoleh 25%
dari anggaran kampanye. Seorang pemimpin fraksi, hampir pasti adalah
seorang yang berkemampuan mengumpulkan dana politik. Besarnya jumlall
uang yang berhasil dikumpulkan oleh pemimpin fraksi sudah barang tentu
akan berpengaruh terhadap jumlah anggota LDP yang dapat dibantu baik
sebagai calon maupun sebagai anggota lama parlemen. Sedang mereka
semua yang telah dibantu, sudah dengan sendirinya akan menjadi pengikut
dan pendukungnya. Alasan kelima timbulnya fraksi merupakan al~an yang
bersifat psikologis, yaitu pemuasan kebutuhan identitas. Pemenuhan kebutu
han ini dapat diperoleh dalam kelompok. Bagi anggota parlemen, fraksi
merupakan sarana dan tempat mereka menemukan identitasnya dan merasa
diterima. Alasan keenam yaitu persaingan untuk menduduki jabatan ketua
partai yang berarti juga sekaligus sebagai ·Perdana Menteri. Pada waktu
berlangsungnya pemilihan Ketua LDP selalu terjadi aliansi-aliansi koalisi dan
janji-janji tertentu. Kekuatan dan pengaruh seorang pemimpin fraksi, dapat
dilihat dari jumlah pengikut-pengikutnya yang duduk di dalam parlemen
sebagai anggota Majelis Rendab. Apabila dibandingkan dengan Majelis
Tinggi, suara anggota Majelis Rendah adalah lebih penting dan berarti bagi
seorang pemimpin fraksi oleh karena sangat menentukan dalam pemilihan
seorang perdana menteri. Apabila seorang pemimpin fraksi memiliki banyak
pengikut, ini berarti, dia juga memiliki kekuatan untuk melakukan tawar
menawar dengan pemimpin fraksi lain dan juga dapat menampilkan caJonnya
sendiri untuk jabatan Ketua partai. Alasan ketujuh, sistem pemilihan anggota
Majelis Rendah merupakan salah satu unsur yang kondusiv bagi timbulnya
fraksi. Dari satu wilayah, dapat diajukan beberapa calon anggota Majelis
Rendah. Ini berarti antara calon-calon dari wilayah yang sama akan terjadi
persaingan yang keras walaupun sama-sama berasal dari satu partai yang
32
sama. Disebabkan oleh karena partai bersikap tidak memihak ·dan memper
lakukan mereka secara sama, maka, dalam usaha mencari dukungan, calon
calon tersebut berpaling kepada fraksi-fraksi. Selanjutnya dalam pemilihan
tersebut, fraksi-fraksi tidak hanya membantu anggota parlemen fraksi yang
lama akan tetapi juga secara aktif mendukung calon-calon baru. Semakin
banyak anggota yang dihimpun berarti semakin kuat fraksi dan lebih khusus
berarti juga akan semakin banyak suara dukungan dalam pemilihan ketua
partai. Pada umumnya sebuah fraksi jarang menerima calori baru dari daerah
yang telah ada calonnya, oleh karena dalam persaingan waktu pemilihan
terdapat kamungkinan besar bahwa caJon baru tersebut akan dikalahkan.
Adanya fraksi-fraksi menyebabkan ·bahwa bermacam-macam segmen
masyarakat Jepang turut berperan dan dengan demikian juga ada ke
mungkinan ditampilkannya ide-ide, kebijaksanaan, dan usul-usul altematif
dari pendukung dan penentang dalam partai berkuasa. Menurut Hans
Baerwald, fraksi-fraksi membuat kehidupan politik Jepang menjadi lebih
terbuka dan kompetitif. Dalam sistem politik Jepang, fraksi-fraksi tidak hanya
menguntungkan akan tetapi juga sangat rasional.
C. Struktur Organisasi LDP
LDP mempunyai Akademi Politik dipusat yang berfungsi mendidik
kader-kader dan ·aktifis partai serta bermarkas pusat di Tokyo. Kongres
partai berlangsung sekali setahun, setiap dua tahun memilih ketua partai yang
merupakan jabatan terpenting dalam partai. Orang kedua dalam partai
adalah Sekretaris Jenderal yang menjalankan kegiatan partai sehari-hari. Ia
bertugas juga menentukan wakil-wakil Menteri dan Ketua Komisi Parlemen,
mengawasi birokrasi partai dan Komisi Kebijaksanaan Pemilihan yang
menentukan calon-calon anggota parlemen yang akan diterima partai.
33
Merupakan organ-organ partai yang lain adalah Ketua Biro Eksekutif dan
Dewan Peneliti Masalah-masalah Kebijaksanaan. Anggota-anggotanya
diangkat oleh Ketua partai dan terdiri dari orang-orang yang berpengaruh
dalam partai serta J:pewakili kepentingan berbagai fraksi. Dewan Peneliti
Masalah-Masalah Kebijaksanaan--mengajukan kebijaksanaan kepada Dewan
Eksekutif dan apabila diterima maka rekomendasi tersebut akan menjadi
kebijaksanaan partai. Kebijaksanaan yang telah . ditentukan pimpinan
pusat harus dipatuhi dengan disiplin yang ketat oleh para anggota diet.
Apabila terjadi penyelewengan maka sanksinya ialah pemecatan dari partai.
Dasar dukungan untuk LDP dapat dikategorikan menjadi 4 kelompok.
Pertama yaitu Kaum Industrialis dan kelompok pemilik uang yang memberi
dukungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Merupa
kan pendukung yang lain adalah petani-petani,nelayan dan birokrat. Kelom
pok birokrat merupakan sumber kebijaksanaan dan bimbingan legislatif bagi
lDP.
Apabila diamati dengan seksama maka IDP sebenarnya merupakan
partai Kader. Walaupun sudah ada usaha untuk menjadikan lDP sebagai
partai Massa akan tetapi belum berhasil. Kekuatan lDP tidak terletak pada
organisasi massa akan tetapi dalam keberhasilan calon-calon individu dalam
pemilihan, juga pada masyarakat Jepang sendiri yang pada umumnya masih
berorientasi konservatif terutama didaerah-daerah pedesaan.
3. Partai Oposisi
Merupakan partai Oposisi utama adalah Partai Sosialis Jepang (JSP),
Partai Sosialis Demokrat (DSP), Partai Komunis Jepang (JCP) dan Partai
34
Pemerintah Bersih (CGP).
a. Partai Sosialis Jepang
Partai Sosialis Jepang dibentuk pada 1ahun 1955 melalui merger
berbagai partai proletarian sebelum perang. Segala kegiatan partai diatur
dari markas besarnya yang berpusat di Tokyo. Partai ini bertujuan kearah
realisasi sosialisme melalui sebuah "revolusi damai dan demokratis" sambil
menunjang Konstitusi yang berlaku sekarang. Partai ini menyerukan netrali
tas tidak bersenjata dan inenentang perjanjian keamanan Jepailg-Amerika
Serikat.
Secara teoritis Kongres Partai merupakan badan yang berkuasa ~alam
partai. Kongres memilih ketua partai, Sekretaris Jenderal, Anggota-anggota
Komite Sentral dan Komite Eksekutif Sentral. Sekretaris Jenderal merupa
kari kepala administratif partai. Kekuasaan sesungguhnya dalam pembuatan
keputusan berada dalam tangan para pejabat eksekutif puncak yang dikepalai
oleh Ketua Komite Eksekutif pusat.
Partai Sosialis terbagi menjadi sayap kiri dan sayap kanan yang sering
lebih radikal dari Partai Komunis. Partai Sosialis sayap kiri secara terbuka
menunjukkan cenderung kepada Maoisme dan berulang kalimendesak agar
Jepang mengadakan pendekatan kembali dengan Cina Komunis. Platform
dasar dari partai ini adalah mendukung gerakan non Blok, perjanjian Non
agresi dikalangan negara-nebara besar dan perubahan J epang dari negara
Kapitalis menjadi negara sosialis. Partai Sosialis Jepang sangat menentang
sikap LOP yang pro Amerika.
35
b. Partai Sosialis Demokrat.
Partai Sosialis Demok:rat dibentuk pada bulan Januari 1960 oleh seke
lompok orang yang memisahkan diri dari Partai Sosialis Jepang pad~ tahun
sebelumnya. Partai Sosialis Demokrat ini menentang i9eologi-ideologi
ekstrim dan mengabdikan diri bagi pembentukan sebuah masyarakat sosialis
melalui proses-proses demokratis. Partai ini memiliki sikap dan kebijaksa
naan yang relatif moderat termasuk sikapnya yang menghendaki penghapus
an secara bertahap perjanjian keamanan Jepang- Amerika Serikat. Partai ini
juga mengajukan suatu sistem ekonomi yang sosialis dimulai dengan menasi
onalisasi beberapa industri utama, untuk tahap pertama.
Dasar utama politiknya adalah Domei yaitu 2,2 juta anggota Kon
federasi Buruh J epang. Effektivitas partai baru alcan kelihatan apabila para
pemimpin-pemimpin partai LDP dan Partai Sosialis Jepang mencari du
kungan untuk suatu masalah tertentu. Organisasi partai ini sama dengan yang
terdapat pada partai sosialis. Wewenang tertinggi terletak pada Kongres
Partai, namun dalam prakteknya satu dewan yang terdiri dari anggota partai
dalam Diet, yang menentukan sebagian besar kebijaksanaan.
c. Partai Komunis Jepang.
Partai Komunis Jepang didirikan sebagai asosiasi politik bawah tanah
pad~ bulan Juli 1922. Partai ini muncul secara terbuka sebagai partai resmi
sesudah perang, bertujuan mewujudkan sebuah masyarakat komunis di
Jepang melalui "sebuah revolusi demokrasi rakyat dan sebuah revolusi sosiaiis
berikutnya". Partai Komunis Jepang mendjadi partai resmi sejak 1945.
Jumlah anggotanya cukup kecil sekitar 400.000 orang anggota. Melalui disi
plin yang ketat partai ini senantiasa berusaha meningkatkan kegiatannya
36
secara bersatu. Perhatian utama dari partai ini terarah pada masalah-masa
lah dalam negeri.
d. Partai Pemerintah Bersih.
Partai Pemerintah Bersih juga dikenal sebagai Komeito dibentuk
pada bulan Nopember 1964, semula sebagai wahana politik dari Soka
Gakkai, sebuah organisasi keagamaan awam yang berafiliasi dengan
Sekte Nicheren Shoshu Buddhis. Selanjutnya pada tahun 1970 politik dan
agama secara resmi dipisahkan. Partai ini mengajukan program pemerintah
bersih dan mengusahakan calon-calon pemimpin negara dari kalangan gener
asi muda. Partai Pemerintah Bersih menentang pemerintab dalam masalah
luar negeri khususnya yang menyangkut dipertahankannya perjanjian
Keamanan Bersama Jepang- Amerika. Tujuan Partai Pemerintah Bersih
mencakup pembang~nan suatu masyarakat sejahtera berdasarkan konsep
"Sosialisme Kemanusiaan".
e. Sistem Pemerintahan.
Dalam membahas tentang mekanisme pemerintahan J epang berarti
membahas organ-organ pemerintahan dan tugas-tugasnya. A.kan dibahas
mengenai Diet, Kabinet dan Birokrat pemerintah.
1. Diet.
a. Kedudukan Diet ..
Sistem politik J~pang yang demokratis dan parlementer mempunyai
37
•
tulang punggung pada Diet. Diet, merupakan badan tertinggi dalam negara
dan satu-satunya organ yang wenang membuat undang-undang. Kedudukan
dan kekuasaan Diet ditentukan oleh rakyat sebagai pemegang kedaulatan
utama. Dengan demikian anggota-anggota parlemen merupakan wakil-~
yang dipilih melalui pemilihan umum. Terdapat perubahan-perubahan ter
tentu dalam Konstitusi baru jika dibandingkan dengan Konstitusi lama.
Apabila didalam Konstitusi lama, Kaisar merupakan pusat kekuasaan maka
dalam Konstitusi baru kedudukan Kaisar bergeser kepada parlemen I Diet
dan wakil-wakil rakyat terpilih. Diet terdiri dari 2 kamar yaitu Majelis
Rendah dan Majelis Tinggi. Jumlah anggota Majelis Rendah 511 orang yang
dipilih dari 130 daerah pemiliban secara langsung. Tiap daerah memilih 3
sampai 5 orang wakil. Hanya ada satu daerah saja yang memilih satu wakil.
Masa jabatan anggota Majelis Rendah adalah 4 tahun sesuai dengan keten
tuan konstitusi, walaupun demikian dapat menjadi lebih singkat apabila
Majelis Rendah ters~but dibubarkan sebelum masa jabatannya berakhir.
Sedang anggota Majelis Tinggi berjumlah lebih kecil yaitu 252
orang. Masa jabatan anggota Majelis Tinggi adalah 6 tahun. Separuh dari
mereka dipilih setiap 3 tahun. Mengenai anggota Majelis Tinggi ini sebagian
ada yang dipilih dalam distrik nasional yaitu sebanyak 50 anggota dan 76
anggota lainnya merupakan basil pemilihan distrik lokal. Sedang jumlah
anggota yang dipilih distrik lokal berbeda-beda : 3 anggota ( 4 distik), 2
anggota (15 distrik), dan satu anggota (26 distrik).l4
Majelis Tinggi tersebut tidak dapat dibubarkan. Menurut Konstitusi
tidak seorangpun dapat merangkap sebagai anggota majelis rendah
dan majelis tinggi.
Menurut Konstitusi kedudukan Majelis Rendah lebih kuat dan lebih
berkuasa daripada Majelis Tinggi.. Kekuasaan tersebut nampak dalam 4 hal
38
yaitu : 1 ). pengambilan. keputusan mengenai pengesahan undang-undang
baru; 2). pengesahan anggaran belanja negara; 3). persetujuan dengan
negara lain dan 4). penentuan Perdana Menteri.15
Dalam Diet, khususnya Majelis Rendah, terdapat 3 jenis sidang yaitu sidang
biasa, sidang luar biasa dan sidang khusus. Sidang biasa pada umumnya
berlangsung minimal sekali dalam setahun pada pertengahan bulan Desem
ber. Rancangan undang-undang terpenting yang chbahas pada sidang biasa
tersebut adalah anggaran Tahun berikutnya. Sidang luar biasa dapat dilaku
kan setiap waktu apabila diminta oleh Kabinet yang merasa perlu untuk
mengadakan $idang seperti itu atau apabila 1/4 anggota parlemen atau lebih
dari salah satu majelis, menghendaki sidang seperti itu.. Sedang mengenai
sidang khusus harus dilakukan dalam waktu 30 hari sesudah pemilihan umum,
misal sidang khusus untuk pemilihan Perdana Menteri.
Anggota-anggota parlemen dari kedua majelis tersebut memiliki
sejumlah privilege seperti bebas dari penahanan semasa sidang, tidak dapat
dimintai pertanggungan jawab atas pembicaraan, debat ataupun pemberian
suara dalam majelis. Mereka juga mempunyai hak atas jumlah uang setiap
tahun yang sama jumlahnya dengan yang diterima oleh pejabat-pejabat
negara dari Eselon tertinggi.16
Kegiatan utama parlemen yaitu mengadakan pertemuan untuk
menentukan pemilihan ketua dan wakil ketua, penetapan upacara pembu
kaan, lamanya sidang luar biasa dan khusus serta juga perpanjangannya.
Masalah yang sering menimbulkan pertentangan adalah tentang pengang
katan ketua dan wakil ketua dan lamanya sidang. Masalah yang ada yaitu
mengenai pengangkatan ketua dan wakil ketua, apakah kedua jabatan itu
dipegang oleh partai berkuasa ataukah jabatan wakil ketua diberikan kepada
partai oposisi terbesar. Kenyataannya, sampai saat ini, untuk kedua jabatan
39
tersebut dipilih orang dari partcrl mayoritas. Demikian juga lamanya sidang
juga sering menimbulkan persoalan terutama menyangkut masalah RUU dan
persetuju~ terhadap suatu perjanjian. Menurut undang-undang parlemen
lamanya sidang biasa adalah 150 hari. Perpanjangan masa sidang-sidang
biasa hanya boleh satu kali - harus . disetujui oleh kedua majelis. Demikian
juga untuk perpanjangan dan lamanya sidang luar biasa dan sidang khusus.
Jika terjadi ketidak sepakatan, maka keputusan mejelis rendah-lah yang
menentukan dan mengikat.
b. Tugas Diet.
Parlemen merupakan organ satu-satunya pembu~t Undang-Undang;
berarti bahwa kekuasaan Undang-Undang secara teoritis dimonopoli oleh
Diet. Namun dalam prakteknya, sedikit sekali Rencana Undang-Undang
yang dibuat didalam parlemen. Sebagian besar RUU dirancang dan dispon
sori oleh birokrat-birokrat elit dalam berbagai departemen. Suatu RUU baru
akan menjadi UU apabila diterima oleh kedua majelis. Walaupun dalam
prakteknya hampir semua RUU pada umumnya diterima oleh kedua majelis,
namun demikian dapat terjadi perbedaan pendapat.
Tugas lain dari Diet yaitu tugas untuk membahas dan meneliti suatu
rencana anggaran yang dibuat oleh Kabinet. Diet juga berperanan dalam
menentukan suatu perjanjian dengan negara lain. Dalam hubungan dengan
anggaran, konstitusi menyatakan bahwa keputusan majelis rendah berlaku
sebagai keputusan parlemen, apabila keputusan majelis tinggi berbeda
dengan keputusan majelis rendah dan juga apabila tidak terdapat kesepaka
tan dalam suatu sidang Komisi bersama atau apabila dalam 30 hari majelis
tinggi tidak memberi keputusan tentang rencana anggaran yang diterima.17
40
c. Kekuasaan Khusus Majelis Rendah dan Majelis Tinggi.
Dalam kehidupan politik demokrasi parlementer, kekuasaan khusus
Majelis Rendah adalah mengajukan mosi tidak percaya atau menolak resolusi
kepercayaan dalam Kabinet. Sumber kekuasaan tersebut adalah Article 69
yang menyatakan bahwa apabila majelis rendah mengajukan mosi tidak
percaya atau menolak resolusi kepercayaan kepada Kabinet maka Kabinet
harus mengundurkan diri secara keseluruhan kecuali apabila Majelis Rendah
dibubarkan dalam waktu 10 hari. Majelis Tinggi mempunyai kekuasaan
eksklusif dalam meminta agar diadakan sidang darurat seperti yang tercan
tum dalam artikel54, paragraf 2 dan 3. Menurut arikel tersebut majelis tinggi
dapat meminta diadakan sidang darurat kebinet pada saat majelis rendah
dibubarkan.
d. Komisi dan Kegiatan.
Sesuai dengan Undang-Undang parlemen, Parlemen mempunyai 16
Komisi. Komisi-Komisi tersebut mempunyai tugas yang paralel dengan
berbagai Organisasi administratif pemerintah seperti Komisi luar negeri,
keuangan, pendidikan, anggaran dan sebagainya. Disamping Komisi Tetap,
terdapat juga Komisi khusus yang chbentuk untuk menangani masala-masalah
tertentu seperti sistem pemilihan, kebijaksanaan harga, keamanan lalu lintas
dan sebagainya.18
2.Kabinet.
a. Perdana Menteri dan Kabinet.
Kekuasaan eksklusif dipegang oleh Kabinet, yang terdiri dari pardana
41
•
menteri dan 20 menteri negara, secara kolektif bertanggung jawab kepada
Diet. Perdana Menteri ditunjuk oleh Diet dan yang bersangkutan harus
seorang anggota Diet.
Perdana Menteri mempunyai wewenang mengangkat dan memecat
para menteri negara, yang semuanya harus orang sipil dan mayoritasnya
adalah anggota Diet. Kabinet harus mengundurkan dir1 apabila Dewan
Perwakilan Rakyat mengeluarkan resolusi tidak percaya atau menolak
sebuab Resolusi percaya terhadap pemerintab, kecuali apabila Dewan
Perwakilan Rakyat dibubarkan dalam waktu 10 hari setelah diterimanya
Resolusi tersebut.
Sistim KabinetJepang dewasa ini ditandai dengan ketentuan-ketentuan yang
memperjelas dan membatasi. Misalnya pertama, kabinet harus mendapat
kepercayaan dari parlemen khususnya dari Majelis Rendah dengan menjaga
kelangsungannya, kedua kabinet berlruasa untuk menuntut pembubaran
Majelis Rendah.
Ketua partai, khususnyaLDP, yang secara otomatis akan menjadiPerdana
Menteri, dipilih dari ketua-ketua fraksi. Pemimpin-pemimpin dari fraksi ·
adalah orang-orang yang bertipe : pertama tipe "politisi murni" yang menjadi
anggota parlemen pada umur muda dan terus meningkat dalam diet. Tipe
kedua adalah tipe "eks birokrat" yang memasuki diet sesudah bertugas disalah
satu departemen. Untuk menjadi Perdana Menteri harus pemah bertugas
antara lain, sebagai Sekretaris Jenderal LDP, Menteri dari departemen
terkenal (Keuangan, MITI, Deplu) a tau kepala dari Lembaga tertentu . .
(Badan Perencana Ekonomi).
42
b. Fungsi Kabinet dan Kekuasaan Perdana Menteri.
Selain menjalankan fungsi administrasi umuni, kabinet mempunyai
fungsi: (1) menjalankan undang-undang dan memimphi urusan negara; (2)
mengurus urusan luar negeri: (3) menanda tangani perjanjian-perjanjian; (4)
mengatur pamongpraja; (5) menyiapkan anggaran belanja dan mengajukan
nya kepada Diet; (6) mengundangkan perintah-perintah Kabinet dan (7)
memutuskan mengenai amnesti umum, amnesti khusus, pengurangan masa
hukuman, penangguhan hukuman dan pe~ulihan hak-hak.
· Disampingfungsi-fungsiitu kabinetjuga harusmenyerahkankepada Diet
laporan akhir tentang perbelanjaan dan pendapatan negara serta harus
melaporkan secara teratur, minimal sekali setahun tentang keuangan Na
sional.
Dalam KabinetwewenangPerdanaMenteri sangat besar,menurutKonstitusi
wewenang tersebut yaitu untuk (1) mengajukan RUU kepa~a Diet; (2)
memberi laporan mengenai masalah-masalah Nasional dan luar negeri
kepada Diet; (3) mengawasi berbagaiinstansi pemerintah.19
Kekuasaan Perdana Menteri di Jepang sangat menonjol, karena dalam
demokrasi parlementer Jepang. seorang Perdana Menteri juga merupakan
Ketua Partai mayoritas yang memungkinkan dia menjalankan pengaruh yang .
penting terhadap badan-badan legislatif.
c. Kegiatan Kabinet.
Kekuasaan Eksekutif dilaksanakan lewat pertemuan kabinet. Perte-
43
muan kabinet merupakan unsur utama kegiatan administrasi kabinet dan
organ terakhir untuk menentukan keputusan. Pertemuan kabinet dipimpin
oleh Perdana Menteri diadakan secara teratur, 2.· kali seminggu. Pendapat
Menteri-menteri merupakan faktor penentu Keputusan K.abinet.
d. Bubungan Kabinet dan Diet.
Antara K.abinet dan Diet terdapat hubungan yang sangat erat dan
saling tergantung. K.abinet adalah basil ciptaan Diet- Majelis Rendab - lewat
kekuasaannya untuk memilih Perdana Menteri. Kabinet bertanggung jawab
kepada Diet.
3. Birokrasi.
Kelompok Birokrat merupakan salah satu power elite di Jepang.
Peranannya sangat besar dalam mengumpulkan, memprotes dan menganalisa
data yang diperlukan bagi perumusan Kebijaksanaan Nasional. Peranan
kelompok ini begitu besar dalam usaha membangun Jepang sehingga keber
hasilan tersebut sering diidentikkan dengan kebijaksanaan yang dicetuskan
oleh pemikir/pejabat Birokrat. Banyak pejabat-pejabat birokrat sesu~ah
pensiun kemudian berpindah karir memasuki perusahaan swasta. Melalui
mereka ini terjalin komunikasi antara departemen-departemen utama
dengan para usahawan Besar.
44
a. Birokrat Elit
Birokrat merupakan Kelompok Elit yang berarti bahwa jabatan-:jaba
tan tinggi dalam pemerintah sangat menarik bagi kaum muda Jepang yang
amat cemerlang. Birokrat Elit diJepang hampir semuanya lulusan Universitas
Tokyo.
b. IDerarki dalam Departemen.
Dalam setiap departemen terdapat jabatan-jabatan yang tersusun
secara hierarkis. Wakil Menteri merupakan jabatan karir tertinggi dalam
birokrasi departemen. Wakil Menteri bertugas sebagai penghubung antara
Menteri dan Kabinet. Setingkat dibawahnya yaitu Dirjen, disusul kemudian
Kepala Biro, dan Kepala Sekretariat yang sama tingkatnya dengan Kepala
Biro. Pada dasarnya setiap Departemen terdiri dari Sekretariat Departemen
dan Biro-Biro. Sementara itu Lembaga-Lembaga merupakan organisasi yang
kwasi-otonom akan tetapi ada hubungannya dengan Departemen.
c. Sumber Kekuasaan Birokrat.
Faktor-faktor yang menjadi sumber kekuasaan kelompok Birokrat,
Lembaga Kebudayaan Jepang menyebut 3 sumber utama yaitu: pertama,
wewenang mengatur Kelompok Birokrat mempunyai hak istimewa yang sah
dalam memberi sanksi dan izin resmi. Kedua, kebijaksanaan dalam menyu
sun anggaran. Birokrat menyusun anggaran Nasional dan juga Undang
Undang pembagian anggaran sesuai dengan sasaran kebijaksanaan. Ketiga,
45
penghargaan publik. Sumber Jain kekuasaan Birokrat adalah kepercayaan
yang cbberikan publik. Untuk memenuhi harapan publik inimaka Birokrat
Birokrat secara individu harus orang-orang yang tepat.untuk tugasnya baik
dari segi temperamen maupun kemampuan ..
d. Proses Pembuatan Keputusan.
Secara formal pusat pembuatan keputusan politik ada dalam tangan
Diet dengan komponen utamanya partai-partai dan dukungan para pemilih
nya. Dalam kenyataan, birokrat departemen-departemen memainkan pera
nan yang cukup besar dalam pembuatan suatu keputusaan politik, bahkan ·
kadang departemen-departemen sebagai badan utama dalam pembuatan
keputusan sedang organ partai dan Diet hanya sebagai pembantu. Menurut
Edwin 0. Reischauer, 70% RUU yang diserahkan kepada Diet sesungguhnya
dirancang dalam departemen-departemen, dan 30% sisanya berasal dati
anggota Diet. RUU yang diajukan oleh departemen hampir pasti sebagian
besar diterima sedang yang diajukan oleh. anggota Diet biasanya sedikit sekali
yang diterima. 20
Dalam kehidupan politik Jepang, kebijaksanaan berasal dari 4 sumber
yaitu Diet, Kelompok .Pendesak, Partai Oposisi dan Birokrat. Menurut
Hayakawa Takashi, seorang politikus yang pernah menjabat Ketua Dewan
Peneliti Masalah Kebijaksanaan, memperkirakan bahwa usul Kebijaksanaan
20% berasal dati Diet, 20% dari Kelompok Pendesak, 60% dati Birokrat.
Mengenai berapa besar peranan Kelompok Oposisi tidak disebut.21
Pembahasan mengenai pembuatan keputusan dan kebijaksanaan
46
dalam pemerintah J epang berarti meneliti metode ringisei. Ringisei berarti
"suatu sistem memohon dengan hormat niat baik atasan" atau dapat berarti.
sebagai pengajuan suatu usulan untuk dipertimbangkan dan disetujui. Dalam
sistem Ringisei, rencana dan keputusan pemerintah dibuat lewat pengedaran
dokumen yang disebut Ringisho. Ringisho dikerjakan, pada tempat awal,
oleh seorang pegawai rendah. Dokumen tersebut kemudian diedarkan dika
langan pejabat-pejabat dalam departemen atau Lembaga yang berkepen
tingan. Bila disetujui maka diberi cap. Akhimya dokumen akan tiba pada
pejabat terakhir yaitu Menteri atau pejabat Eksekutif puncak. Bila pejabat
ini setuju dengan Ringisho ~ersebut maka akan diberi cap dan keputusan
berhasil. Maka dapat digambarkan prosesnya adalah sebagai berikut-:
(1). Tahap merancang suatu RUU.
Rancangan ini dilakukan dalam Seksi yang bertanggung jawab dan
membidangi masalah tersebut. Tahap ini menc~kup diskusi informal
berlangsung dalam satu Seksi tertentu dan konsultasi dengan instansi lain
yang berkepentingan.
(2). Tahap konsultasi dan pertemuan.
Disini mulai diadakan pembicaraan dan pertemuan resmi untuk
merevisi Draft yang telah dirancang, untuk mencari dukungan.
(3). Tahap pengedaran.
Pada tahap ini dokumen yang telah jadi diedarkan naik turun melalui
instansi-instansi yang berurusan dengan dokumen tersebut untuk menda
pat cap dan persetujuan mulai dari Kepala Kantor sampai dengan Wakil
Menteri.
( 4). Tahap penyerah~n.
Pada tahap ini dokumen diserahkan kepada Menteri untuk dipertim
bangkan dalam Kabinet atau diajukan ke Diet. .
47
Proses pembuatankeputusan modelRingiseimempunyaikebaikan. Pertama,
sistem ini mengandung nilai Edukatif. Kedua, setiap pejabat yang berurusan '
dengan Kebijaksanaan yang terdapat dalam Ringisho memperoleh informasi
tentang apa yang akan dilakukan.
Dipihakyanglain pembuatan keputusan ini mempunyai kelemahanyaitu
pertama, bisa terjadi seorang kepala Kantor hanya memberi cap pada kertas
kertas yang tidak dibaca dan tidak diketahui isinya. Kedua, dalam sistem ini
banyak waktu dibutuhkan. Kelemahan ketiga menyangkut tentang tanggung
jawab. Disini tanggung jawab menjadi kabur oleh karena Ringisho dirancang
dan disetujui pada tingkat yang berbeda-beda. Kelemahan keempat, Ringisei
menyebabkan seorang pejabat tinggi sipil tidak dapat memainkan peranan
sebagai pemimpin dalam pengambilan keputusan.
Jepang merupakan suatu negara yang kontroversial. Di Jepang dapat
disaksikan kebidupan modern berjalan berdampingan dengan nilai-nilai tradi-
sional.
48
'
BAB IV
USAHA WAN BESAR DAN PERANANNYA
A. ZAIKAI: Pengertian dan pengaruh.
Terdapat 4 kelompok menejer yang turut mengantar Jepang kejenjang
keberhasilan yaitu pemimpin-pemimpin Zaikai, Manajer-Manajer yang mulai
dari bawah, Wiraswastawan dan Manajer dari perusahaan menengah. Dari
keempat kelompok ini yang paling mendapat perhatian dari para politisi
adalah Pemimpin-Pemimpin Zaikai.
Dalam pengertian umumZaikai dapat dikatakan mencakup semuakelompok
namun dalam pengertian khusus Zaikai digunakan untuk Kelompok kecil
Bisnis a tau lndustri dan lembaga keuangan besar yang menguasai jalur
Komunikasi dengan Pemerintah. Dengan demikian dalam artian umum
Zaikai berarti menunjuk pada dunia bisnis yang mencakup 4 kelompok yaitu :
(1) Pemimpin-pemimpin industri dasar, seperti industri baja, gas, tenaga lis
trik; (2) Wakil-wakil keempat organisasi Ekonomi Besar yaitu Federasi
Organisasi Ekonomi (Keidanren ), Kamar Dagang J epang (Nissbo ), Komisi
Pembangunan Ekonomi Jepang (Keizai-Doyukai) dan Federasi Organisasi
Buruh Jepang (Nikkeiren); (3) Pemilik saham dan ( 4) Wakil-wakil dari
Federasi lndustri dan Pemimpin-pemimpin Perusahaan Kecil dan Menengah.
Bertitik pangkal dari kelompok bisnis yang ada di Jepang maka dapat
dikatakan bahwa dalam arti yang lebih khusus Pemimpin Zaikai meliputi
wakil-wakil kelompok bisnis pertama dan kedua yaitu industri dasar dan
49
federasi organisasi Ekonomi serta lembaga-lembaga keuangan besar. Satu
hal yang menandai dan membedakan Zaikai dengan E1it bisnis dinegara lain
adalah bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemimpin Zaikai tidak
langsung berkaitan dengan kepentingan bisnis perusahaannya sendiri melain
kan berhubungan dengan kepentingan bisnis pada umumnya dan kepentingan
masyarakat luas. Juga tidak semua pemimpin industri menjadi pemimpin
Zaikai. Terdapat pengusaha-pengusaha yang mencapai sulcses karena usaha
sendiri merupakan orang yang berada diluar Zaikai. Terdapat banyak
pemimpin Zaikai yang mana mereka adalah tokoh-tokob senior yang mendu
duki posisi pimpinan sejak sesudah perang dunia kedua dan merupa:kan
orang-orang terkemuka dalam dunia bisnis. Mereka tersebut tidak saja
berhasll sebagai usahawan akan tetapi juga merupakan ahli strategi, politisi,
negarawan, menejer dan berkemampuan dan menguasai organisasi ekonomi
yang besar. Dibawah pimpinan kelompok inilah Jepang dibangun kembali
dan berhasil mencapai pertumbuban ekonomi yang tinggi. Nathaniel Thayer
mencatat ciri-ciri dari kelompok ini seperti berikut .:1
Pertama, kebanyakan dari orang ini berkantor di Tokyo walau ada di~ mereka yang pulang balik dari Osaka ke Tokyo. Kedua, kematnpuan !'Wl-
. . . . n aruh seseorang dalam raswasta besamya industri, tidak menentukan pe g .
' . . . dari ra pemimpin tersebut, meski-dunia ekonomi. Keuga, udak satupun pa: . d . ik . . enjadi anggota ba an
dah terlibat dalam kehidupan poltt tngtn m . pun su . . . . bahwa usahawan-usaha-legislaltif. Te\ab menjadi semacam tradtSt dtlepang. ~· satu sebab
,;ddi . .....ota parlemen. wan Besar tidak tertarik untuk men.r-. · ·.~. · vang cukUP
. ··'" roem;apai satu Jabatan J--
adalab bahWa pada saat:.::: uz: /uP tua \(Btenanyaia tidal<~~-~ hnntri dalam pe~ 1 ".;..;; . naota parlemen. a
1
uuecr . ai seorang anoo
\
memulai baru \agi dalam kaner ;-. ·. . h· ~tik usahawan besar maka. . rup~ ~- k
a: abila orang berbltara me {. e.. ar'* .. ··.·.·. Zaikai, sekeloropo
.,. .p. • sud · ala~V. · · "'"""'"' """'"' I nada umumn~a ~ang . ~.,.-<-. · ;'\\'\.\.1.'-~-a.."t\ 0."\l."t\."'la.
~~ :kOh yan~berusaha m."-m.~ ~""~~ · ·· 511
I
berhadapan dengan pemerintah, m~yaraka~ dan kancah kehidupan interna
sional: Menurut Thayer, kekuasaan para politisi ditentukan oleh Zaikai,
dengan tulisannya : "the 11C1U1i1 orpotentilll JlOWt!T of a,politidtm 1uu often bl!l!'ll '
Jlat:Jibed- in temu oftlae 1lllmber tinu:s he meets witla#ae .buSi1u:s.vnen..u:h
W«<t'}
Sehubungan dengan itu · Chitoshi Y anaga menilai bahwa seorang calon
Perdana Menteri hanya akan berhasil terpilih apabila ia mendapat dulrungan
Zaikai dan apabila kebijaksanaannya tidak bertentangan .dengan dce~ginan .
Zaikai, o1eh karena jtu "'-7he~ Miliist6'.s41lys~~Te11111111bt!n!df{Jis ;]JtJlit2s
-or11U!IhotlsnoJongrr meet with its (Zm7cai) a~-.3
PengaruhZaikainampakjugadalampengajuansuatuRUU. SuatuRUU
yang ditentang keras oleh Zaikai tidak akan diajukan oleh pemerintah a tau
diterima oleh Diet. Zaikai. bahkan terlibat dalam segala aspek kehidupan
masyarakat.
B. DanaPolitik.
Merupakan kenyataan adalah bahwa untuk dapat berhasil muncul
sebagai politikus di Jepang dibutuhkan banyak uang atau dana. Pada perten
gahan tahun 1974, seorang calon anggota parlemen (Maje1is Tinggi) untuk
pe.milihan tingkat nasional harus mengeluarkan uang antara $1.000.000 -
$3.000.000 atau lebih untuk dapat memenangkan .)CIDilihan tersebut.4 Diber
itakan dalam surat-surat lcabar yang melaporkan peridraan l.mtuk masing
masing calon dari lDP membutuhkan 100 juta yen agar dapat memenangkan
pemilihan. Apabila mereka ·kurang memiliki uang sejumlah tersebut misaln,ya
70 juta :yen mereka akan gagal dalam pemilihan. Akibat dari perkiraan terse-
51
-
Apa peranan dari sumbangan yang besar tersebut bagi kelompok
usahawan besar dan sejauh mana, dana politik menjadi sarana pengaruh
usahawan besar dalam kehidupan politik? Ada 3 kegiatan utama dari Zaikai.
Pertama, Zaikai mengartikulasikan ideologi bisnis yaitu "free enterprise
system" diidentifikasikan dengan pemerintahan konservatif. Jadi perhatian
utama Zaikai ditujukan kepada usaha mempertahankan dan mengembang-
. kan Kapitalisme. Kedua, Zaikai berusaha meningkatkan kepentingan bisnis
namun tidak dalam arti sempit dan jangka pendek. Mereka menginginkan
suatu kerangka iklim yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas.
Ketiga, Zaikai kecuali menjalin komunikasi dengan birokrat pemerin
tah juga membina hubungan dengan para politisi secara kontinyu.
Jadi dana politik ditempatkan dalam kerangka ideologi bisnis dan visi .
jangka panjang.
c. Amakudarl.
Para pejabat birokrat sesudah pensiun menemukan karir kedua,
sehingga dengan demikian seorang birokrat elit memiliki 2 karier. Karier
pertama dalam birokrasi pemerintah merupakan batu loncatan menuju karier
kedua yang memberi imbalan besar dari segi financial. Mengenai karier
kedua ada 4 kemungkinan: (1) Mendapat kedudukan dalam perusahaan
perusahaan swasta, sedang pola perpindahan ini disebut amalcudllri yang
artinya turon dari surga, (2) Bekerja pada perusahaan-perusahaan negara
sepertiPerusahaan Perumahan Jepang, Perusahaan Monopoli Jepang dan
sebagainya. Pola ini disebutr Yokosubeti yang berarti tergelincir kesamping,
(3) Bekerja pada salah satu asos.iasi dagang yang mewakili berbagai industri
Jepang seperti Federasi Besi dan Baja Jepang atau Uga Minyak Jepang, (4)
Terjun dalam politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen.
Perpindahan karier ini disebut chii J9ro atau pemanfaatan posisi.9
53
Amakudari sebenamya merupakan gejala perkembangan sesudah Perang
Dunia II. Salah satu sebab timbulnya Amakudari yaitu gaji pegawai yang
rendah. Sebelum Perang Duniall para pejabat tidak menjalani pensiun
dalam usia dini (50-55), mereka memperoleh gaji yang baik. Jumlahnya tidak
begitu banyak, disamping itu mereka menganggap jabatan pegawai negeri
sebagai status yang membanggakan sehingga memalukan apabila bekerja
pada pekerJaan swasta sesudah pensiun. Lebih-lebih pejabat senior yang
pensiun biasanya diangkat kembali menjadi anggota House of Peer a tau
Majelis Tinggi dalam Konstitusi 1889.10
Kehidupan ekonomi turut mempengar.uhi sikap usahawan besar
terhadap Amakudari. Pengawasan yang ketat dari pihak-pihak pemerintah
terhadap kehidupan ekonomi pada tahun 1950-an, kbususnya dalam hal ijin
eksport dan import, dana investasi, hal ini menyebabkan banyak perusahaan
menerima pensiunan. Deng~n cara ini yaitu menerima mereka, usahawan
usahawan besar berharap dapat meningkatkan jalur masuk dalam lapangan
pemerintahan demi kepentingan kegiatan bisnis.
Perubahan-perubahan terjadi pada tahun 1960-an. Pengawasan
pemerintah terhadap perekonomian semakin longgar. Jum1ah pensiunan
semakin membengkak. Hal ini mengalobatkan kesediaan perusahaan besar
untuk menyerap tenaga pensiunan menjadi semakin berkur~ng. Lebih-lebih
lagi, dengan adanya buruh seumur hidup, membangkitkan perasaan sebagai
warga asli dikalangan buruh perusahaan tertentu. Masuknya para pensiunan
menimbulkan perasaan tidak senang bagi mereka para warga asli.
Walaupun sebenamya perusahaan-perusahaan pada dasamya tidak
senang menerima orang dari Iuar yaitu para pensiunan, namun akhirnya
mereka mau juga menerima oleh karena pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut:
54
1. Pejabt-pejabat itu merupakan orang yang kemampuannya sudah terbukti.
2. Kepada pejabat-pejabat tersebut, perusahaan-perusahaan kemungkinan
pernah berhutang sehingga oleh karenanya harus membayar kembali.
3. Bekas birokrat-birokrat itu mengetahui bagaimana liku-liku lolosnya
sebuah proyek dan proses perizinan dalam departemen.
4. Mereka mengenal pejabat-pejabat penting dalam departemen sebagai
bekas kolega, bawahan, kohai atau kobun. Koneksi pnbadi sudah dengan
sendirinya sangat berguna untuk kegiatan-kegiatan dalam bidang bisnis,
terutama sebagai. jalur untuk mengemukakan pendapat dan kebijaksa
naan dari pihak bisnis.ll
Dari kutipan diatas nampak bahwa amakudari dapat berperanan
didalam mempermudah komunikasi antara kelompok bisnis, terutama
usahawan besar, dan pemerintah. Walaupun demikian penerimaan birokrat
pensiunan untuk bekerja dalam perusahaan tidak diprakarsai pertama-tama
oleh usahawan besar. Masa p(msiun yang terlalu dini berarti juga penyia
nyiaan terhadap potensi yang masih produktif. Oleh karena itu departemen
departemen berusaha untuk memberi rangsangan terhadap industri-industri
agar bersedia mempekerjakan birokrat-birokrat pensiunan. A.dalah dipan
dang sebagai kuajiban moral untuk membantu mencari pekerjaan bagi para
birokrat yang pensiun. Lebih lanjut, usaha ini juga merupakan satu cara
untuk mengurangi jumlah orang yang bersaing dalam promosi kenaikan
jabatan karena saluran-saluran menuju jabatan tinggi semakin sedikit pada
jenjang yang lebih tinggi. Disamping itu, amakudari merupakan satu kebij~
sanaan yang positif bagi pemerintah dalam rangka meningkatkan bimbingan
dan pengarahan yang dikenal sebagai bimbingan administrasi terbadap kebi
jaksanaan dan kegiatan bisnis dari industri dan perusahaan swasta.12
Amakudari telah digunakan oleh usahawan besar sebagai jalur untuk
mempengaruhi pemerintah.
55
d. Usahawan Besar dalam kehidupan Politik
Dalam Konstitusi J epang, parlemen merupakan badan .tertinggi
negara dan badan satu-satunya yang berhak membuat undang-undang.
Parlemen terdiri dari 2 majelis yaitu Majelis Rendah yang mempunyai 511
anggota dan Majelis Tinggi yang mempunyai 252 anggota.
Anggota parlemenyangmewakili LOP dalamMajelis Rendah terbagihampir
seimbang antara bekas birokrat dan politisi professional. Mengenai kompo
sisi anggota LOP dalam parlemen adalah bahwa bekas birokrat menduduki
urutan pertama, disusul kemudian oleh politisi-politisi professional, kemudian
wakil usahawan yang berjumlah 20% dan disusul berturut-turut oleh anggota
anggota dengan latar belakang sebagai wartawan dan aJ:ili hukum.13 .
Wakil usahawan yang berjumlah 20% itu tercakup wakil-wakil usaha
wan besar dan pengusaha-pengusaha kecil didaerah.
Fraksi-fraksi memainkan peranan yang penting dalam kehidupan
politik di J epang. Ketua fraksi merupakan orang kuat dalam fraksi yang
dapat dicalonkan sebagai Ketua LOP dan nanti menjadi Perdana Menteri.
Salah satu persyaratan untuk diangkat sebagai Menteri dalam kabinet adalah
telah berhasfl dalam pemilihan sebagai anggota parlemen sebanyak 5 sampai
6 kali. Kenyataan menunjukkan bahwa jumlah anggota yang memenuhi
persyaratan itu jauh lebih banyak dari jumlah pos yang harus diduduki dalam
kabinet. Perdana Menteri harus melakukan pilihan. Dalam hal ini kelompok
bekas birokrat memiliki peluang terbesar untuk diangkat sebagai Menteri,
kedua adalah para usahawan dan ketiga adalah para politisi professional.14
Para usahawan besar walaupun terlibat dalam kehidupan politik, mereka
tidak ingin menjadi anggota parlemen. Mereka cukup tua untuk memulai
56 .
dari awal sebagai seorang calon anggota parlemen. Saluran yang digunakan
untuk menyuarakan pendapat dan kebijaksanaan mereka yaitu melalui
Federasi Organisasi Ekonomi.
OrganisasiEkonomi tertua diJepang, Kamar DagangJepang, telah didirikan
sejak akhir abad XIX atas prakarsa pemez:intah yang juga memberi bantuan
uang dan status hukum. Perkumpulan lndustri Jepang tahun 1917 dan
Federasi Ekonomi tahun 1923 didirikan atas inisiatif pihak usahawan.15
Federasi Organisasi Ekonomi m.erupakan salah satu faktor determinan
pengaruh kelompok usahawan besar. Terdapat 4 Federasi Organisasi
Ekonomi yang terkenal di Jepang yaitu Keidanren, Nikkeiren, Nissho dan
Kezai Doyukai. Pemimpin-pemimpin Zaikai, terdiri dari wakil-wakil Federa
si Organisasi Ekonomi diatas.
Keidanren.
Keidanren adalah singkatan dari Meizai Dantai Rengokai, merupakan
organisasi ekonomi swasta yang tidak mencari keuntungan dan mewakili
semua cabang kegiatan ekonomi di Jepang. Melalui gabungan beberapa
organisasi ekonomi dan industri sebelum Perang Dunia II, organisasi ini resmi
didirikan pada tahun 1946. Sejak berdirinya Keidanren terus berkembang
menjadi satu badan yang menjangkau seluruh negara dengan 947 anggota
pada tahun 1973 dan meningkat menjadi 956 anggota pada tahun 1984.
Organisasi yang menjadi anggota Keidanren, antara lain yaitu Federasi Besi
dan Baja Jepang, Asosiasi Perminyakan Jepang, Federasi Perusahaan
Tenaga Listrik, Asosiasi Pabrik Mobil Jepang, Aso siasi Galangan Kapal
Jepang dan Asosiasi Industri Kimia Jepang. Lain daripada itu keanggotaan
57
Keidanren mencakup juga Bank-Bank, Perusahaan Eceran, Perusahaan
Asuransi dan sebagainya. Berhubung begitu luas keanggotaannya dan
merupakan Federasi Organisasi Ekonomi yang paling berpengaruh maka
presiden Keidanren mendapat julukan sebagai "Perdana Menteri Zaikai."
Sedang pemimpin-pemimpin Keidanren adalah orang-orang dari kalangan
usahawan yang memiliki reputasi intemasional. Kemampuan mereka diakui
oleh usahawan-usahawan Senior dari Amerika Serikat. Keidanren berusaha
untuk memecahkan persoalan-persoalan ekonomi secara pragmatis dan
dalam jangka panjang, menciptakan perkembangan perekonomian Jepang '
yang sehat. Keidanren dikenal berpandangan konservatif dan kapitalis serta
men en tang undang-undang anti· monopoli. Keidanren memiliki kerangka
berpikir menyangkut dunia bisnis secara keseluruhan dan membahas masa
lah-masalah yang berskala nasional. Sedang Pengurus Keidanren merupakan
orang-orang yang mempunyai nama dalam perusahaannya sendiri. Dengan
menjadi pemimpin Keidanren mereka merasa tanggungjawab mereka adalah
memperhatikan tujuan-tujuan yang lebih luas, yang menguntungkan rakyat
Jepang.
Keidanren memberi sumbangan dana cukup besar bagi partai politik, khusus
nya LDP. Melalui badan yang didirikan khusus untuk kepentingan itu,
Keidanren menarik dana dari berbagai perusahaan sesuai dengan kemam
puan dan penghasilan keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan
tersebut. Dana yang telah dikumpulkan disalurkan pertama-tama untuk LDP
akan tetapi partai oposisi juga diberi.
Federasi Organisasi ekonomiinimenjalinkerjasama yang erat dengan pemer
intah. Kerjasama terse but terwujud dalam bentuk (1) Komisi Keidanren
mempelajari masalah-m~lah ekonomi yang aktual untuk kemudian disam
paikan sebagai sikap dan pandangan Keidanren kepada pemetintah. (2)
Keidanren memberi nasihat kepada departemen-departeme yang meminta
58
pendapatnya mengenai masalah bisnis, (3) Wakil-wakil Keidanren diangkat
menjadi anggota badan-badan penasihat pemerintah. Lewat badan-badan
ini Keidanren turut memberi input dalam perumusan kebijaksanaan nasional,
( 4) Kontak rutin an tara Keidanren dan pejabat berbagai departemen guna
membicarakan masalah-masalah ekonomi.l6
Keidanren mempunyai 37 Komisi untuk berbagai masalah ekonomi baik
dalam maupun luar negeri. Staf Komisi selalu berhubungan dengan pejabat
pejabat pemerintah tingkat bawah dan menengah dari departemen yang
kegiatannya berhubungan dengan komisi bersangkutan. Departemen yang
paling mendapat perhatian adalah MITI. Antara MITI dan Keidanren selalu
berlangsung pertukaran dokumen dan pertemuan antara anggota staf secara
tetap. Disamping itu Keidanren secara teratur juga mengadakan pertemuan
dengan penjabat tinggi negara dan para Menteri Kabinet.
Keidanren juga terlibat dalam penelitian dan publikasi tentang berba
gai persoalan ekonomi. Secara teratur, Keidanren mengajukan usulan, tuntu
tan dan permohonan kepada pemerintah. Setiap tahun Keidanren menge
luarkan resolusi menyangkut berbagai masalah. Resolusi Keidanren. terbany
ak menyangkut masalah ekonomi kemudian keuangan, pajak, perdagangan
luar negeri, sumber energi dan produksi persenjataan.17
Keidanren merupakan Federasi Organisasi Ekonomi yang kegiatan
nya menyangkut kepentingan dunia bisnis. Kesepakatan yang dicapai Kei
danren terbatas pada masalah-masalah yang umum. Keidanren merupakan
sumber dana yang besar bagi LDP namun tidak langsung berhubungan
dengan anggota-anggota LDP. Disamping itu, struktur dan kegiatan Keidan
ren memungkinkan para usahawan dapat berhubungan dengan para pejabat
pemerintah untuk mendiskusikan masalah-masalah tertentu dan memperoleh
informasi yang berguna.
59
Nikkeiren.
Federasi Asosiasi Buruh ini didirikan pada tahun 1948; dengan tujuan
khusus untuk menangani masalah hubungan buruh perusahaan yang mencak- •
up penentuan kebijaksanaan kerja, ~enciptakan ketenangan dalam industri
dan meningkatkan produksi. Guna mencapai tujuan tersebut maka dibentuk
komisi-komisi yang menyelidiki berbagai permasalahan yang dihadapi peru
sahaan dan buruh, mengenai masalah upah, kerja, Undang-Undang Perburu
han dan kesejahteraan buruh. Pada awal berdirinya, sikap Nikkeiren sangat
berpihak pada perusahaan dan anti terhadap persatuan buruh. Organisasi ini ·
lebih mengutamakan penyelesaian kasus-kasus. dan tidak berusaha untuk
menggariskan suatu program jangka panjang. Nikkeiren merupakan federasi
. dari 48 cabang perusahaan dan 9 kelompok regionat·yang setiap tahun memi
lih wakil-wakil dewan pimpinan yang terdiri dari 558 direktur. Sedang keang
gotaan Nikkeiren dan Keidanren saling tumpang tindih. Dengan adanya ·
kemajuan dalam perkembangan ekonomi Jepang sebagai kekuatan ekonomi
dunia maka Nikkeiren-pun semakin sesuai dengan cita-cita semula. Sikap
Nikkeiren terhadap buruh mulai berubah. Nikkeiren mendorong perusa
haan-perusahaan agar meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sosial
perusahaan serta menciptakan lingkungan kerja untuk buruh yang lebih baik.
Nissbo.
Nissho atau Kamar Dagang dan Industri Jepang merupakan Organisa
si ekonomi. Jepang yang paling tua, didirikan oleh usahawan Shibusawa Eichi
tahun 1878. Sesudah Perang Dunia II yaitu tahun 1949 Nissho bangkit
kembali. Nissho merupakan forum bagi perusahaan-perusahaan kecil dan
menengah yang sekaligus merupakan anggota mayoritas dalam organisasi
60
ekonomi. Cabang-cabangnya tersebar diseluruh Jepang.18
Nissho diorganisir dalam departemen-departemen yang meliputi bidang
keuangan, hubungan masyarakat, bisnis internasional, penelitian, perdagan
gan, pariwisata, konsultasi dan teknologi. Nissho berusaha menghimpun
perusahaan-perusahaan dalam sektor sekunder dan tersier.
Keizai Doyukai.
Keizai Doyukai, Komisi untuk Pembangunan Ekonomi, didirikan pada
tahun 1946. Sebagai Komisi Ekonomi yang terdiri dari 70 pengusaha muda
progressif, Keizai mengusahakan demokratisasi ekonomi Jepang lewat distri
busi saham yang lebih meluas, menekankan pemisahan antara pemilik peru
sahaan dan pemilik modal, melembagakan cara penentuan keputusan bersa
ma yang mencakup wakil-wakil dari pemilik modal, perusahaan dan pekerja,
menjamin adanya batas gaji minimum dan pengambilan bagian dalam keun
tungan yang diperoleh perusahaan. Keizai Doyukai tidak menghimpun
wakil-wakil dari salah satu organisasi ekonomi kbusus. Keizai lebih mirip
kelompok persaudaraan orang-orang yang berpikiran sama dibidang bisnis.
Banyak dari anggotanya menjabat kedudukan penting dalam Keidanren d~
Nissho. Sehubungan dengan itu maka Keizai dianggap sebagai sekolah bagi
elit-elit Zeikai.
e. Usahawan Besar, Politisi dan Birokrat.
Jepang memiliki mekanisme tertentu yang unik untuk memudahkan
hubungan informal antara elit. Ada pertemuan informal yang merupakan
kesempatan penting yang dapat digunakan oleh para pemimpin Zaikai untuk
menyatakan sikap dan pandangannya secara langsung kepada seorang Perda-
61
na Menteri atau pejabat pemerintah dan politisi lainnya. Kelompok usaha
wan besar banyak memiliki jalur masuk dalam kehidup~ politik dan pemer
intah. Jalur masuk ini mempermudah komunikasi, pertukaran informasi dan
pemberian input; melalui mekanisme clubs tempat bertemu antara Perdana
Menteri, politisi dan usahawan besar. Dalam pertemuan-pertemuan infon:p.al
tersebut dapat digodok berbagai pemildran dan dapat terbina saling penger
tian serta terjalin ikatan-ikatan pnbadi.
Perananyangpentingdari para pemimpin usahawan besardalam kebijaksa
naan Ekonomi Intemasional Jepang dapat ditunjukkan dalam Kasus Misi
Takasugi yang telah berhasil meningkatkan hubungan Ekonomi Jepang
Indonesia pada tahun 1968.
AgendaMisi Takasugimeliputi diskusi-diskusi tingkat tinggi dengan pemim
pin-pemimpin Indonesia, termasuk Presiden Suharto untuk bertukar penda
pat mengenai kebijaksanaan dan bantuan ekonomi Jepang pada Indonesia.
Diikuti dengan sejumlah pertemuan-pertemuan dengan para pemimpin
Indonesia, misi 1kem'Qali ke Jepang dan menyerahkan laporan pada Menteri
Luar Negeri Takeo Miki dan juga pada Keidanren. Takasugi adalah ketua
Committe Keidanren yang ditunjuk ~leh Menteri Luar Negeri untuk memim
pin Misi ke Indonesia.19
Misi Takasugi menghasilkan hubungan ekonomi antara negara Jepang
dan Indonesia meningkat. Baik Kementerian Luar Negeri maupun Keidan
ren dua-duanya memperoleh keuntungan dari Misi Takasugi tersebut. Misi
tersebut mengumpulkan data yang penting dan informasi mengenai keadaan
politik Indonesia dan juga ekonomi yang dibutuhkan, data mana sangat
chbutuhkan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang untuk memformulasikan
Kebijaksanaan Jepang terhadap Indonesia.
62
BAB V
KESIMPUL AN
Jepang pada dewasa ini merupakan negara industri modern, ada pada
urutan ketiga sesudah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Disamping prestasi
modern yang telah dicapai, Jepang masih memelihara nilai-nilai budaya dan_
tradisi tertentu. Hubungan atasan- bawahan, senior- yunior, pemimpin
pengikut, fraksiisme-orientasi pada harmoni dan kelompok, pembuatan
keputusan ala ringisei, dan klik, masih dapat ditemukan dalam kehidupan
politik dan pemerintahan serta sistem perekonomian Jepang.
Dalam sistem Demokrasi parlementer Jepang dapat diidentifisir 2
kelompok utama pembuat keputusan yaitu kelompok politisi dan kelompok
birokrat elit. Kelompok pertama terdiri dari anggota parlemen yang mayori
tas berasal dari LDP. Dalam praktek, mereka butuh nasihat dan bantuan
birokrat untuk merumuskan berbagai kebijaksanaan.
Prosedurpembuatankebijaksanaan dalam departemen-departemenyang
kemudian diajukan ke diet, mengikuti pola tradisi sistem ringisei. Dalam
pembuatan keputusan ala ringisei, draft suatu kebijfksanaan dalam bentuk
dokumen yang disebut ringisho harus diedarkan kepada sejumlah pejabat
atasan untuk mendapat persetujuan sebelum menjadi kebijaksanaan dalam
bentuk definitif.
63
Kelompok usahawan besar sangat dekat dan mempunyai jalinan dengan
kelompok politisi IDP dan birokrat. Faktor-faktor yang memungkinkan hal
itu antara lain karena politisi membutuhkan dana yang besar dari para
usahawan; karena mobilitas k~rir dari pensiunan birokrat yang memasuki
· dunia bisnis besar, karena usahawan-usahawan mempunyai wakil-wakil yang
duduk dalam lembagai-lembaga strategis seperti diet; karena usahawan besar
mempunyai organisasi yang memungkinkan mereka berhubungan dengan
pusat-pusat kekuasaan dan mengartikulasikan kepentingan mereka; karena
faktor hubungan informal yang terjadi an tara Perdana Menteri, politisi dan
pejabat pemerintah dengan usahawan besar. Faktor-faktor tersebut menye
babkan kelompok usahawan besar mempunyai banycik peluang dalam berhu
bungan dengan pusat-pusat pembuat keputusan.
Dana politik telah menjadi sumber pengaruh bagi kelompok usahawan
besar dalam kehidupan politik.
Federasi Organisasi Ekonomi ~erupakan sarana bagi \Wlhawan besar
dalam memperjuangkan kepentingannya. Keidanren merupakall salah satu
saluran yang sangat luas jangkauannya dan memiliki wawasan pemikiran yang
berskala nasional, dimana zaikai dapat merumuskan berbagai kebjjaksanaan
untuk diajukan kepada pemerintah sebagai rekomendasi.
Tradisi hubungan informal mempunyai peranan penting dalam kehi
dupan ·masyarakat Jepang. Pertemuan informal secara rutin antara.elit, dapat
digunakan oleh para pemimpin zaikai untuk menyatakan sikap dan pandan
gannya secara langsung kepada seorang Perdana Menteri atau pejabat
Pemerintah dan politisi lainnya. Dalam pertemuan informal tersebut didisku
sikan berbagai masalah dan kelompok usahawan besar dapat mengutarakan
berbagai kepentingan.
64
Hubungan antara 3 power elite yaitu politisi/LDP, usahawan besar dan
kelompok birokrat merupakan hubungan yang kait-mengait, saling membu
tuhkan dan menguntungkan. Kelompok politisi dan usahawan besar saling
membutuhkan. Para politisi dapat menjadi perantara bagi perusahaan
perusahaan swasta dalam mendekati pejabat-pejabat pemerintah untuk
memperoleh ijin dan persetujuan yang lebih cepat bagi suatu permohonan
dan juga demi terciptanya peraturan-peraturan yang menguntungkan perusa
haan. Para Politisi membutuhkan dana politik yang dapat beraiti bagi
~ereka bergantung pada dunia bisnis, khususnya usahawan besar. Kelompok
birokrat mempunyai pengaruh terhadap kelompok politisi dan juga terhadap
kelompok bisnis, khususnya usahawan besar, sehubungan dengan perijinan.
dan persetujuan terhadap proyek-proyek dan kekuasaan dalam pemberian
kredit. Sebaliknya pada sisi yang lain, kelompok birokrat, khususnya pejabat
tinggi yang sudah dalam masa persiapan pensiun, harus tanggap terhadap
keinginan usahawan besar -demi karir kedua. Para birokrat membutuhkan
kerjasama dengan usahawan besar dalam menerapkan kebijaksanaan pemer
intah.
65
CATATAN KAKI:
BAB I.
1. Saburo Okota; Jaf:an in the World Economy, The Japan Fondation, Tokyo, 1975, hal. 1-23. _
2. Johannes Hirschmeier and Yui T; The Development of Ja~anese business 1600-1973. George Allen and Unwin, London, 19 5, hal. k228.
3. J.A.A. Stockwinn, Japan: Divided Politics in A Growth Economy, W.W. Norton, New York, 1975, hal. 60.
4. Joji Watanuki, Politics in Postwar Japanese Society. University of Tokyo, 1977, hal. 20.
BABU
1. Robert E Ward, Japan's Political System, Printice Hall, Inc., Englewood Oiffs, New Jersey, 1978, hal. 29.
2. Taketsugu Tsurutani, Japanese Policy and East Asian Security, Praeger Publisher, New York, 1981, hal. 111-114.
3. J.A.A Stockwinn, Japan: Divided Politics in A Growth Economy, Norton,New York, 1975, hal .. 22
4. R. Dore, Britishi Factory-Japanese Factory: The Origins of National Diversity in Indistrial Relations, University of California Press, Berkeley, 1973, hal. 279.
5. Loc.cit.
6. Loc.cit.
7. Loc.cit.
8. Kanji Haitani, The Japanese Economic System, D.C. Heath and Company, Massachusetts, 1979, hal. 22
9. Ruth Benedct, Pedang Samurai dan Bunga Seruni Pola-Pola Kebudayaan Jeiang, terjemahan Pamuji, Cahaya Printing Company, Jakarta, 19 3, hal. 265. .
10. Gtbney Frank, The Fragi1e Superpower, Charles E. Tuttle Co, Tokyo, 1979, hal. 119-133.
11. M .. Y. Yashino, Japan's Managerial System Tradition and Innovation, The MIT Press, Massachusett, 1968, hal. 2-08-210. .
66
12. Ibid.
BABlli
1. Robert E. Ward, Japan's Political System, Printice Hall, Inc., Englewood Oiffs, New Jersey, 1978, hal .. 1~. .
2. Robert E. Ward, ibid; hal. 20.
3. Hans H. Baerwald, Japan's Parliament: An Introduction, Cam.bcindge University Press, New York, 1974, hal. 6.
4. Hans H. Baerwald, ibid; hal. 2.
5. Edwin 0. Reischauer, The United States and J'iean, Appendix II, Harvard University Press, Cambridge, 1965 hal. 25 257.
6. M.Y. Yashino, Janan's Managerial System Tradition and Innovation. The MIT Press, Massachusetts, 1968, hal~31.
7. Johannes Hirschmeier and Yuit, The Development of Japanese Business: 1600-1973, George Allen and Unwin, London, 1975, hal. 229-230.
8. Ibid, hal. 230.
9. Hans H. Baerwald, op.cit., ~al. 13.
10. Edwin 0. Reischauer, The Japanese, The Belknap Press of H~d University Press, Chambridge, 1977, hal. 276.
11. Koichi Kishimoto, Politics in Modern Japan: Development and Organization. Japan Echo Inc., Tokyo, 1977, hal. 98.
12. Ibid., hal. 99.
13. Brezinski Zbigniew, Fragile Blossom: Crisis and Change in Japan, Harper and Row, New York, 1972, hal .. 135.
14. Sayidiman Suryohadiprojo, Manusia Dan Masyarakat Jepang Da1am Pergolakan, U.I. Press dan Pustaka Bradjaguna, Jakarta, 1982, hill:. 61 .
. 15. Ibid., hal. 60.
16. The Constitution of Japan, Article 45, 50, 51; J.A .. A. Stcokwinn; op.cit., hal. 74-75.
17. Ibid., article 60.
67
18. Frank Langdon, Politics in Japan, Little, Brown, Boston, 1967, hal. 166.
19. The Constitution of Japan, Article 72. .
20. Nathaniel B Thayer, How the Conservatives Rule Japan, Princeton University Press, 1971, hal. 219.
21. Nathaniel B .. Thayer, Ibid, hal. 219.
BABIV.
1. Nathaniel B. Thayer, How The Conservatives Rule Japan. Princeton University Press, 1971, hal. 63-64. .
2. Ibid., hal. 59.
3. Gerald L. Curtis, ''Big Business .and Political Inffluence," dalam Ezra · F, Vogel, ( ed), Modern Japanese OrJanization and Decision Making, Berkeley University Press, 1975, hal. 6.
4. Philip Trezise and Yukio Suzuki, "Politics Government and Economic Growth", dalam Hugh Patrick and Hemy Rosovsky, (eds.), Asia's New Giant, How the Japanese Economy Works, The Brooking Institultion, Washington, 1976, hal. 767.
5. Hans H.Baerwald, Japan's Parliament: An Introduction, Cambridge· University Press, 1974, hal. 49-50. .
6. Philip Trezise and Yukuo Suzuki, op.cit, hal. 767-768.
7. Gerald L. Curtis, Election Cornpaifjing Jaianese Style, Columbia University Press, New York, 1971, ha. 233-23 •
8. Philip Treazise and Yukio Suzuki, op.cit.,hal. 768.
9. Asian Survey, November 1974, hal. 958.
10. Asian Survey. November 1974, hal. 958.
11. Kanji Haitani, The Japanese Economic System. An Institutional Overview, Lexington Books, D.C. Heath Company, Massachusetts, 1976,hal.45-46. . .
12. Gerald L. Curtis, op.cit., hal. 45.
13. Philip Trezise and Yukio Suzuki, op.cit., hal. 768.
14. Gerald L. Curtis, op.cit., hal. 42.
68
15. Geral L Curtis, ibid., hal. 54.
16. Keidanren, 1984, hal. 13.
17. Gerald L. Curtis, op.cit., hal. 56.
18. Tanaka Yonosuke, "The World of the Zaikai" dalam Hyoe Murakami and Johannes Hirschameier, Politics and Economis in Contemporazy Japan, The Japan Culture Institute, Tokyo, 1979, hal. 72.
19. Bryrant Williem E, Ja<}anese Private Ecnomomic Diplomacy: An Analysis of Business- overnment Linkages, New York: Praeger, 1975, hal. 52-53. .
69
DAFTAR PUSTAKA
Baerwald, Hans H; Japan's Parliament: An Introduction, Cambridge University Press, New York, 1974.
Brezinski, Zbigniew, Fragile Blossom: Crisis and Change in Japan, Harper and Row, New York, 1972. .
Bryrant, William E., Japanese Private Economic Diplomacy: An Analyses of Busines~-Government Unkages, New York, Praeger, 1975.
Curtis, Gerald L, Election Campaignin2: Japanese Style, Columbia Universi-ty Press, New York, 1971. ,
Frank, Gibney, The Fragile Superpower, Charles E. Tuttle Co., Tokyo, 1979.
Haitani, Kanji, The Ja anese EconomicS te Ins ·tutional Overview Lexington Book, D. Heath Company, Massachusetts, 1976.
Hirschmeier, Johannes and Yui T., The Development of Japanese Business 1600-1973, George Allen and Unwin, London, 1975.
Hugh, Patrick and Rosovsky, Henry, (eds.), Asia's New Giant. How the Japanese Economy Works, The Brooking Institution, Washington, 1976.
Keidanren. 1984.
Kishimoto, Koichi; Politics in Modem Japan: Development and Organization, Japan Echo Inc., Tokyo, 1977.
Langdon, Frank; Politics in Japan. Utle Brown Boston, 1967.
Okita, Saburo, Japan in the World Economy. The Japan Foundation,Tokyo, 1975.
Reischauer, Edwin 0, The United States and Japan, Harvard University Press, Cambridge, 1965.
Reischauer, Edwin, 0, The Japanese, The Belknap Press of Harvard University, Cambridge, 1977.
Sayidiman Suryohadiprojo, Manusia Dan Masyarakat Jepang Dalam Pergolakan, U.I. Press dan Pustaka Bradjaguna, Jakarta, 1982.
70
Stockwinn, J.A. Japan,Divided Politics in a Growth Economy, New York, Norton, 1975.
Thayer, Nathaniel, B. How The Conservatives Rule Japan, Princeton University Press, 1971.
Tsurutani, Takesugu., Japanese Policy and East Asian Security, Praeger Publishers, New York, 1981. ·
Trezise, Philip H., and Yukio, Suzuki," Politics Government, and Economy Growith in Japan", ( eds. ), Asia's New Giant: How the Japanese Economy Works. The Brooking Institutions, Washington, 1976.
Ward, Robert E., Ja~an's Political System. Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 19 8. .
Watanuki, Joji, Politics in Postwar Japanese Society, University of Tokyo, 1977. .
Yonosuke, Tanaka, "The World of the Zaikai" dalam Hyoe Murakami dan Johannes Hirschmeier, Politics and Economics in Contemporary Japan. The Japan Culture Institute, Tokyo, 1979.
Majallah:
Asian Survey, November 1974.
71
Recommended