Perintah Menggunakan Jilbab Dinyatakan Dalam Al

Preview:

Citation preview

  • 8/16/2019 Perintah Menggunakan Jilbab Dinyatakan Dalam Al

    1/2

    Perintah menggunakan Jilbab dinyatakan dalam Al – Qur’an

    Senin, 16 Juli 2012

    Jilbab yang dalam bahasa Arab merupakan kata jamak dari Jilabah, artinya sendiri telah mengundang

    kontroversi. Ada ulama yang mengatakan Jilbab secara umum adalah gaun panjang serupa antel yang

    menutup tubuh !anita hampir sekujur badan, kecuali kepalan tangan dan kepala. Ada ulama yang berpendapat

    gaun !anita itu menutup hingga meliputi kepala. "alam konteks budaya, ada ulama yang berpendapat bah!a

    Jilbab adalah pakaian tradisionil orang # orang Arab di $imur $engah. $etapi ada yang mengatakan merupakan

    pakaian, dalam pengertian yang umum untuk memenuhi hijab.

    Sebenarnya perbedaan ta%sir tersebut tidak perlu dipertentangkan, bilamana ternyata dalam memahami atau

    mengartikan Jilbab menumbuhkan keraguan, atau mengandung pengertian yang tersamar. &arena sebagai

    suatu yang menimbulkan keraguan, apalagi merupakan bagian ayat tersamar atau yang dikenal sebagai ayat

    mutasyabihat, manusia dengan akalnya diminta dan diperbolehkan, untuk menentukan maknanya, tetapi makna

    yang sebenarnya hanyalah $uhan yang tahu. engklaim kebenaran atas makna ayat mutasyabihat, apalagi

    untuk tujuan menyalahkan atau bahkan mem%itnah, adalah jelas # jelas dilarang oleh $uhan, sebagaimana

    dinyatakan dalam Al # 'ur(an. Segala perbedaan atas pena%siran tentang suatu perkara harus diartikan sebagai

    sesuatu yang memperkaya khasanah Agama.

    )erintah menggunakan Jilbab dinyatakan dalam Al # 'ur(an surat Al Ah*ab ayat +, yang berbunyi - /ai abi,

    katakanlah kepada isteriisterimu, anakanak perempuanmu dan isteriisteri orang mukmin 3/endaklah mereka

    mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.( 4ang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali,

    karena itu mereka tidak diganggu. "an Allah adalah aha )engampun lagi aha )enyayang5

     A!al %irman dengan kata katakanlah 5 dan kemudian diikuti5hendaklah5, dita%sirkan berbeda oleh para ulama.

     Ada ulama yang mena%sirkan sebagai anjuran, tetapi ada ulama yang mena%sirkan sebagai perintah yang berarti

    sebuah ke!ajiban. 7ah!a perintah atau anjuran itu jelas berlaku bagi !anita muslim, pada saat keluar rumah,

    karena berkaitan dengan kesan yang ditimbulkan - sehingga mudah dikenali dan tidak diganggu.

    udah dikenali, dimaksudkan tentu agar seorang !anita menampilkan identitasnya sesempurna mungkin.

    8ambut sebagai bagian dari identitas seorang !anita yang bukan merupakan aurat yang perlu ditutupi, menurut

    logika, seharusnya tetap ditampilkan. &ecuali bagi mereka yang beranggapan bah!a rambut adalah bagian dari

    aurat yang perlu disembunyikan.

    $idak diganggu, tentu dimaksudkan agar pakaian yang dikenakan menutup dengan sempurna aurat !anita dan

    tidak menumbuhkan keinginan lain selain mengenali dan sebatas kemudian menyampaikan salam atau sapaan.

    4ang kritikal dalam konteks melihat intensitas perintah atau anjuran adalah pemahaman tentang Jilbab itu

    sendiri. 9lama seperti 'uraisy Shihab yang memandang Jilbab sebagai pakaian tradisionil, tentu beranggapan

    bah!a gaun panjang yang dimaksudkan bukanlah sebagai sebuah pakaian yang dalam bentuknya seperti itu

    dikenakan, sehingga bukanlah !ajib hukumnya. &arena, kitab suci tidak akan memaksakan sesuatu tradisidijalani oleh kaum atau umat yang memiliki tradisi yang berbeda, sehingga ayat ini lebih penting untuk ditangkap

  • 8/16/2019 Perintah Menggunakan Jilbab Dinyatakan Dalam Al

    2/2

    nuansanya, yaitu perintah atau anjuran agar seorang !anita muslim berpakaian menurut ketentuan /ijab.

    Sebagaimana pengertian hijab yang banyak dikutip dalam ayat # ayat lain Al # 'ur(an, yaitu pakaian yang

    memenuhi kaidah kesopanan dengan menutup atau menyembunyikan aurat, untuk memenuhi sebagaimana

    yang diperintahkan atau dianjurkan ayat tersebut diatas, yaitu mudah dikenali dan tidah diganggu.

    Sementara, ulama yang memandang Jilbab bukan dalam pengertian pakaian tradisionil, melainkan sebuah ujud

    yang telah nyata # nyata dikenali, akan menganggap sebagai sebuah keharusan untuk menggunakannya,

    bahkan dalam pengertian ekstrim hingga menutup kepala. :ebih ekstrim lagi, hingga menutup sebalah mata.

    "i ;ndonesia, memakai Jilbab menjadi sebuah trend dan pengertian jilbab sering direduksi sebagai kain penutup

    kepala semata. $erlihat, banyak !anita menggunakan penutup kepala, sedangkan pakaian ba!ahnya berupa

     jean yang ketat. 7ahkan terlihat seorang !anita pemanjat tebing menggunakan penutup kepala juga.

    4ang sengaja dan senang memamaki jilbab5, tentu karena merasa nyaman dengan menampilkan kesan dirinya

    sebagai seorang muslim sejati, yang dengan penampilan seperti itu kemudian menjadi terasa lebih denkat

    kepada Allah.

    4ang tidak menggunakan, selain merasakan ketidak nyamanan disebabkan oleh kegerahan yang ditimbulkan

    dengan penutupan kepala secara mampat, adalah dalam upaya menghindari penggunaan atribut yang

    dikenakan oleh mereka mereka yang menjalani kehidupan 8abbaniyah, yang harus dijauhi menurut ;slam.

    Seperti pakaian biara!ati yang hidup dalam pengasingan < seclution =, misalnya. Selain itu, yang tidak ingin

    menggunakan, umumnya tidak ingin menunjukkan kesan primordial ;slam dan menampilkan symbol keislaman

    untuk mendukung jati dirinya, dan terutama untuk menunjukkan kesan universal ;slam.

    Jilbab, dengan demikian merupakan pilihan bagi !anita uslim yang pemakaiannya dilandasi keyakinan masing

     # masing penggunanya.