View
141
Download
6
Category
Preview:
DESCRIPTION
Kumpulan berbagai macam artikel tentang mpasi
Citation preview
http://www.tipsanakbayi.com/2014/08/5-resep-dan-cara-membuat-bubur-bayi-6-bulan.html
MENGENALKAN MPASI SETELAH BAYI BERUSIA 6 BULAN
http://www.tipsbayi.com/mengenalkan-mpasi-setelah-bayi-berusia-6-bulan.html
Anda mulai bisa memperkenalkan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) kepada bayi Anda
setelah ia berusia 6 bulan. Hingga usianya 6 bulan, asupan terbaik untuknya adalah ASI Eksklusif.
Ketika bayi sudah siap menerima MPASI, biasanya ia akan memberikan “sinyal”, alias tanda-tanda,
diantaranya:
Kekuatan kepala: ia sudah bisa menahan kepalanya dalam posisi tegak dengan stabil.
Untuk bisa menyimpan makanan dalam mulutnya untuk kemudian ditelan, bayi harus mulai
berhenti menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan keluar dari mulutnya.
Duduk dengan baik sambil bersandar: untuk bisa menelan dengan baik, tentu saja bayi harus
sudah bisa duduk dengan tegak, walaupun dengan bersandar.
Pada sebagian bayi, seringkali mereka akan terlihat “kelaparan”, walaupun sudah 8-10 minum
ASI/Sufor dalam sehari.
Mulai tertarik dengan makanan Anda
Baca juga artikel terkait tentang makanan pertama bayi dan tuntunan membuat makanan bayi sendiri.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengenalan MPASI adalah
sebagai berikut:
1. MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2 -3 sendok pada saat pertama, dan jumlahnya
bisa ditambah seiring perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnya.
2. Pemberian MPASI dilakukan di sela-sela pemberian ASI dan dilakukan secara bertahap pula.
Misalnya untuk pertama 1 kali dalam sehari, kemudian meningkat menjadi 3 kali dalam sehari.
3. Tepung beras sangat baik digunakan sebagai bahan MPASI karena sangat kecil kemungkinannya
menyebabkan alergi pada bayi. Tepung beras yang baik adalah yang berasal dari beras pecah kulit
yang lebih banyak kandungan gizinya.
4. Pengenalan sayuran sebaiknya didahulukan daripada pengenalan buah, karena rasa buah yang
lebih manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, dikhawatirkan akan
ada kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang
dikenalkan pun hendaknya dipilih yang mempunyai rasa manis.
5. Hindari penggunaan garam dan gula. Utamakan memberikan MPASI dengan rasa asli makanan,
karena bayi usia 6-7 bulan, fungsi ginjalnya belum sempurna. Untuk selanjutnya, gula dan garam
bisa ditambahkan tetapi tetap dalam jumlah yang sedikit saja. Sedangkan untuk merica bisa
ditambahkan setelah anak berusia 2 tahun.
6. Untuk menambah cita rasa, MPASI bisa menggunakan kaldu ayam, sapi, atau ikan yang Anda
buat sendiri, serta bisa juga disertakan berbagai bumbu seperti daun salam, daun bawang, seledri.
7. Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis makanan pada awal pemberian MPASI, namun
cukup satu per satu saja. Berikan dulu dalam 2-4 hari untuk mengetahui reaksi bayi terhadap
setiap makanan yang diberikan, untuk mengetahui jika ia memiliki alergi terhadap makanan
tertentu.
8. Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi seperti telur, kacang, ikan, susu dan
gandum.
9. Telur bisa diberikan kepada bayi sejak umur 6 bulan, tetapi pemberiannya bagian kuning terlebih
dahulu, karena bagian putih telur dapat memicu reaksi alergi.
10. Madu sebaiknya diberikan pada bayi usia lebih dari 1 tahun karena madu seringkali mengandung
suatu jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada saluran cerna bayi yang dikenal sebagai
toksin botulinnum (infant botulism).
11. Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan kebersihannya.
Tahapan pengenalan MPASI:
Mulai usia 6 bulan
Tekstur makanan : semi cair.
Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur
susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang
dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah,
kacang hijau, atau labu kuning.
Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang
disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk.
Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu makan utama.Untuk kebutuhan susu/cairan
dihitung dari kebutuhan cairan per usia dan berat badan bayi. Kebutuhan cairan pada usia bayi trimester
pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan trimester ketiga 110
cc/kg BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10 kg = 1.100 cc
Mulai usia 7 bulan
Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya
bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya. Jika tidak nanti bayi akan malas
mengunyah.
Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang.
Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring.
Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah,
timun suri, peach.
Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe.
Mulai usia 9 bulan
Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup.
Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga.
Contoh Jadwal Pemberian MPASI
Sebagai acuan, untuk memberikan MPASI kepda si kceil, Anda bisa melihat jadwal di bawah ini. Jadwal
ini bukan acuan baku lho, hanya untuk memberikan gambaran. Silahkan sesuaikan dengan kondisi buah
hati Anda…
Untuk Bayi Usia 6-7 bulan:
06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : biskuit yang diencerkan dengan air/ASI/susu formula.
10.00 : buah.
12.00 : bubur susu.
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : biskuit yang diencerkan dengan air/ ASI/ susu formula.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00: Bubur susu.
19.00 : ASI/susu formula.
Untuk Bayi Usia 7-8 bulan:
06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : biskuit/ bubur susu.
10.00 : buah.
12.00 : bubur saring.
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : bubur susu.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00 : bubur saring.
19.00 : ASI / susu formula.
Untuk Bayi Usia 9-12 bulan:
06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : bubur susu.
10.00 : buah.
12.00 : bubur tim/ nasi lembek.
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : bubur susu/ biskuit/ snack.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00 : Nasi tim/ nasi lembek.
19.00 : ASI/ susu formula.
Apa Tanda Si Kecil Sudah Kenyang?
Berikut tanda-tanda yang bisa menjadi ukuran ketika bayi Anda kenyang…
1. Duduk bersandar di kursinya
2. Berpaling setiap kali Anda sodorkan makanan
3. Mulai memainkan makanan atau sendoknya
4. Tidak mau membuka mulutnya
5 Jenis Buah-Buahan pada Tahap Memperkenalkan MPASI
http://bidanku.com/5-jenis-buah-buahan-pada-tahap-memperkenalkan-mpasi
Buah merupakan sumber vitamin yang baik bagi bayi anda.
Pada masing-masing buah memiliki kandungan vitamin yang berbeda-beda. Masing masing vitamin
mempunyai manfaat bagi tubuh bayi. Meskipun pada dasarnya buah memberikan manfaat yang baik
untuk bayi anda akan tetapi seringkali anda kebingungan dalam memberikan buah pada tahap
memperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Menurut ahli gizi bahwa semua buah memiliki manfaat yang bagus untuk bayi hanya saja dalam
pemberian buah harus disesuaikan dengan usia bayi. Buah dapat mulai diberikan pada bayi usia 6 bulan.
Pada usia ini kematangan pencernaannya sudah dapat mendukung pemberian buah.
Nah, kali ini kami akan berbagi mengenai jenis buah yang dapat diperkenalkan dalam tahap MPASI
pertama (usia 6 bulan). Meskipun pada dasarnya buah dapat diberikan pada bayi akan tetapi anda harus
mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya tekstur. Pertama kali dalam mengenalkan buah sebaiknya
buah yang memiliki tekstur yang lembut dan anda dapat menghaluskannya terlebih dahulu.
Pencernaan bayi masih dalam tahap penyempurnaan sehingga ketika diberikan buah sebaiknya buah yang
berasa manis terlebih dahulu. Kenali dalam waktu satu minggu apabila tidak mengalami masalah
pencernaan (ditandai dengan BAB yang normal, tidak mulas) maka dapat diberikan kembali.
Berikut adalah 5 jenis buah-buahan yang baik diberikan pada tahap awal pe mberian MPASI :
1. Pisang
Kandungan yang terdapat pada buah pisang yaitu fosfor, kalium, asam folat dan juga vitamin A yang baik
untuk kesehatan bayi anda. Untuk penyajian pisang pada tahap pengenalan MPASI adalah dengan
mengeruk daging buah pisang hingga lembut kemudian sajikan pada bayi. Ada pula yang dibuat
campuran bubur atau pure sehingga menambah rasa dan tidak membuat bayi anda bosan.
2. Jeruk
Pemberian buah jeruk memang ada yang mencemasakan ketika dikenalkan pada usia pemberian MPASI.
Perlu anda ketahui bahwa jeruk yang baik adalah yang memiliki rasa manis sehingga anda tidak perlu
khawatir dengan masalah kesehatannya. Kandungan gizi jeruk sangat bagus yaitu untuk kalsium, kalium,
vitamin C, vitamin A, serat dan asam folat yang baik untuk kesehatan bayi. Dalam penyajiannya anda
dapat mengupasnya kemudian peras hingga air nya yang diberikan pada bayi. Pemberian secara langsung
belum disarankan karena teksturnya masih sulit dicerna oleh bayi.
3. Tomat
Kandungan yang dimiliki tomat seperti kalsium, natrium, serat, protein, magnesium, asam folat dan juga
vitamin A. Anda dapat memperkenalkan buah tomat dengan campuran bubur sehingga memiliki rasa
yang berbeda. Jadikan tomat sebagai pelengkap atau saus yang disajikan bersama bubur atau pure.
4. Pir
Kandungan gizi di dalam buah pir yaitu fosfor, kalium, kalsium dan juga vitamin C. Kandungan tersebut
baik untuk kesehatan bayi.saran penyajian dengan cara potong kecil-kecil buah pir kemudian kukus
sampe lunak.
5. Apel
Kandungan gizi di dalam buah apel yaitu kalium,fostor, kalsium, megnesium, vitamin A, vitamin C.saran
penyajian kupas kulit apel lalu potong kecil-kecil sesudah itu masukan ke dalam panci, tambahkan air
secukupnya atau bisa juga sampe potongan ampel terendam oleh air.sesudah apel lunak kita bisa langsung
masukan ke dalam blender.
Sumber : 5 Jenis Buah-Buahan pada Tahap Memperkenalkan MPASI - Bidanku.com http://bidanku.com/5-jenis-
buah-buahan-pada-tahap-memperkenalkan-mpasi#ixzz3XMySQUus
Memulai Makanan Padat (MPASI) http://www.breastfeedinginc.ca/content.php?pagename=doc-SSF-indo
Health Canada, Canadian Pediatric Society, American Academy of Pediatrics, IBFAN, UNICEF, WHO
Global Strategies on Infant Feeding dan sebagian besar ikatan dokter anak di seluruh dunia
merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai dengan enam bulan. Banyak tenaga kesehatan yang
menyarankan pemberian makanan padat sejak usia empat bulan; banyak juga yang sekarang mengatakan
jangan memberikan makanan padat sebelum usia enam bulan. Bagaimanapun, kebanyakan bayi baik-baik
saja dengan pemberian ASI eksklusif hingga usia enam bulan atau bahkan sedikit lebih lama. Sebaiknya
Anda mulai memberikan makanan padat saat bayi menunjukkan tanda-tanda siap untuk makanan
makanan padat, bukan berdasarkan kalender. Berikut pembahasannya.
Mengapa Memberikan Makanan Padat?
Akan tiba masanya ASI tidak lagi memasok semua kebutuhan gizi bayi (bukan berarti bahwa tidak ada nilai gizi dalam ASI setelah bayi berusia enam bulan sebagaimana pendapat awam). Bayi cukup bulan akan mulai membutuhkan zat besi dari sumber lain pada usia 6 sampai 9 bulan. Beberapa bayi usia 8 sampai 9 bulan mungkin tidak lagi mendapat kalori cukup dari ASI, meskipun ada juga yang dapat terus tumbuh dengan baik hanya dengan ASI hingga usia satu tahun. Apabila bayi telah menunjukkan kesiapannya, tidak ada alasan untuk menunda pengenalan makanan padat. Berikut penjelasan mengenai isyarat bayi siap untuk makan.
Bayi yang baru memulai makan makanan padat pada usia tertentu (9-12 bulan) mungkin akan memiliki kesulitan menerima makanan padat.
Karena mulai makan makanan padat merupakan salah satu tahap perkembangan yang anak lewati. Dia tumbuh. Biasanya, ia akan menginginkan makan makanan padat sama seperti Anda. Dia siap bergabung dengan seluruh keluarga dalam kegiatan ini. Mengapa harus dihalangi?
Kapan Mulai Memberikan Makanan Padat
Waktu terbaik untuk memulai makanan padatadalah ketika bayi menunjukkan minatnya. Beberapa bayi
sangat tertarik dengan makanan orang tua mereka sejak usia empat bulan. Pada usia lima atau enam bulan
kebanyakan bayi akan meraih dan mencoba mengambil makanan di piring orang tua mereka. Pada saat
bayi mulai meraih, mengambil dan mencoba memasukkan makanan ke dalam mulutnya, mungkin
memang tiba waktunya untuk mulai membiarkan dia makan. Tidak ada alasan untuk mulai padatanggal
tertentu (empat bulan atau enam bulan). Ikuti saja isyarat si bayi.
Dalam beberapa kasus, mungkin lebih baik untuk memulai makanan lebih awal. Bayi tampak lapar atau
kenaikan berat badan tidak baik, bisa menjadi salah satu alasan untuk memulai makanan padat pada usia
dini misalnya tiga bulan. Bagaimanapun, jika semua (kegiatan menyusui-red) berjalan lancar hal tersebut
tidak dianjurkan (lihat di atas). Tapi, sangat mungkin, dengan bantuan, untuk menyusui saja tanpa perlu
tambahan makanan padat, dan sangat memungkinkan mengejar kebutuhan agar bayi tidak merasa lapar
terus dan/atau yang sedang tumbuh cepat. Lihat lembar informasi Protokol untuk Mengatur Asupan ASI.
Lihat juga lembar informasi Penambahan Berat Badan Lambat Setelah Penambahan Berat Badan Awal
Pesat tentang masalah penurunan pasokan ASI dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkannya.
Lihat videonya di nbci.ca agar Anda bisa menggunakan Protokolnya dengan lebih baik. Apabila semua
teknik yang digunakan di klinik, yang seharusnya meningkatkan asupan ASI bagi bayi tidak dapat
membantu, mungkin memang perlu menambahkan makanan padat. Perlu diingat bahwa meningkatkan
asupan bayi saat menyusui adalah langkah pertama dan langkah terbaik. Pemberikan susu buatan
(formula) tidak ada keuntungannya sama sekali bahkan menunjukkan beberapa kelemahan, terutama jika
diberikan melalui botol. Bayi yang tidak puas dengan menyusu langsung akan mulai meminta lebih dan
lebih dari botol, dan berakhir dengan menolak payudara sepenuhnya.
Bayi ASI akan mencerna makanan padat lebih baik dan lebih cepat dibandung bayi yang diberi makanan
buatan karena ASI mengandung enzim yang membantu mencerna lemak, protein, dan pati. Bayi ASI juga
mencecap bermacam rasa dalam kehidupan mereka melalui ASI, karena rasa aneka makanan yang ibu
konsumsi akan masuk ke dalam ASI. Dengan demikian bayi yang mendapat ASI lebih mudah menerima
makanan padat daripada bayi yang diberi makanan buatan (formula). ASI itu menakjubkan, bukan?
Bagaimana Mengenalkan Makanan Padat?
Ada sedikit perbedaan dalam mengenalkan jenis makanan atau urutan pemberiannya ketika bayi mulai
makan makanan padat sekitar usia enam bulan. Alangkah bijaksana menghindari makanan yang sangat
berbumbu atau sering menimbulkan alergi (misalnya putih telur dan stroberi) pada awal pemberian
MPASI, . Selalu pastikan suhu makanan tidak terlalu panas lalu biarkan ia memegangnya. Tidak ada
urutan tertentu dan tidak perlu memberikan hanya satu jenis makanan untuk jangka waktu tertentu.
Beberapa bayi ASI eksklusif usia 6 bulan atau lebih tidak menyukai MPASI instan. Tidak perlu khawatir
apalagi memaksa jika bayi menolaknya karena memang tidak penting. Lebih baik tawarkan bayi Anda
makanan yang menarik baginya. Biarkan bayi menikmati makanan awalnya dan jangan khawatir
mengenai jumlah yang ia makan saat itu. Sebagian besar mungkin akan berakhir di rambutnya atau di
lantai. Bagi bayi usia enam bulan atau lebih bisa diberikan makanan yang dihaluskan dengan garpu. Anda
juga tidak perlu khawatir berlebihan mengenai jumlah asupannya. Mengapa membatasi bayi dengan satu
sendok makan jika ia ingin lebih? Jangan membuang uang Anda pada makanan instan bayi.
Lakukan dengan santai, beri makan bayi pada waktu makan Anda, dan saat ia menjadi pemakan makanan padat yang lebih baik, tawarkan berbagai jenis makanan pada satu waktu.
Cara termudah untuk mendapatkan tambahan zat besi bagi bayi usia lima atau enam bulan adalah dengan memberinya daging. Sereal bayi memang mengandung zat besi tetapi sulit untuk dicerna dan dapat menyebabkan sembelit. Jika Anda menginginkan bayi Anda menjadi vegetarian, sebaiknya tanyakan ahli gizi anak yang berpengalaman tentang cara memasukkan zat besi ke dalam menu makan bayi.
Tidak ada alasan untuk memperkenalkan sayuran sebelum buah. ASI jauh lebih manis daripada buah, sehingga tidak perlu mempercayai anggapan bayi akan makan sayuran lebih baik dengan menunda pengenalan buah.
Hormati kesukaan dan ketidaksukaan bayi Anda. Tidak ada makanan yang lebih penting dari yang lain (kecuali ASI). Bila menurut Anda makanan tersebut penting baginya, tunggu beberapa minggu ke depan lalu coba tawarkan kembali.
Sekitar usia delapan bulan bayi lebih menampilkan kemandiriannya. Dia mungkin tidak mau disuapi. Bayi akan berusaha mengambil sendok dari tangan Anda dan memasukkannya sendiri ke dalam mulut. Hormati usahanya dan dorong terus keinginannya untuk belajar.
Bagaimana Jika Makanan Padat Dimulai pada Usia Tiga Bulan?
Alangkah bijaksana untuk mulai secara lebih perlahan pada usia ini. Mulai dengan alpukat matang atau
makanan yang mudah dihaluskan seperti pisang atau sereal buatan sendiri. Kadang bayi dapat makan
lebih baik dari jari Anda (atau jarinya!) dibanding dari sendok. Ketika bayi sudah dapat menerima
makanan padat, jumlah dan jenis makanan dapat ditingkatkan sesuai keinginan bayi. Oh ya, mengapa
Anda mulai memberikan makanan padat pada usia tiga bulan? Banyak nenek yang menginginkan bayi
mulai makan "makanan sungguhan", sebaiknya jangan jika tidak ada alasan yang baik untuk mulai sejak
3 bulan. (Alasan yang paling umum untuk memulai lebih awal dari usia lima atau enam bulan adalah
penambahan berat badan yang kurang yang tidak diperbaiki dengan pelekatan yang baik, melakukan
tekanan pada payudara, menyusui dengan berganti-ganti payudara, penggunaan domperidone).
Bagaimana Jika Saya Sudah Memberikan Tambahan Susu Formula?
Memulai pemberian MPASI dini adalah cara untuk mencegah pemberian formula dengan botol. Formula
dapat ditambahkan ke makanan padat sehingga bayi mendapat kalori ekstra (dari formula) dengan sendok
bukan dengan botol.
Memberikan ASI atau MPASI terlebih dahulu?
Ketika seorang anak mulai makanan padat ada kekhawatiran tentang memberikan ASI atau MPASI
terlebih dahulu. Jika menyusui dan pengenalan makanan padat sama-sama berjalan dengan baik, hal ini
tidak menjadi masalah. Pada kenyataanya memang tidak ada alasan bayi harus mendapat ASI MPASI
setiap kali makan.
Pertanyaan? Pertama-tama kunjungi laman nbci.ca atau drjacknewman.com. Jika informasi yang Anda
butuhkan tidak ada, klik Contact Us dan tulis pertanyaan Anda ke dalam email. Informasi juga tersedia di
dalam Dr. Jack Newman's Guide to Breastfeeding (atau The Ultimate Breastfeeding Book of
Answers); dan/atau DVD kami, Dr. Jack Newman's Visual Guide to Breastfeeding (tersedia dalam
bahasa Perancis atau dengan teks dalam bahasa Spanyol, Portugis dan Itali); dan/atau The Latch Book
and Other Keys to Breastfeeding Success; dan/atau L-eat Latch and Transfer Tool; dan/atau
GamePlan for Protecting and Supporting Breastfeeding in the First 24 Hours of Life and Beyond.
Untuk membuat perjanjian dengan klinik kami kunjungi www.nbci.ca. Jika Anda kesulitan mengirim
email atau mendapat akses internet, hubungi (416) 498-0002.
Latihan Bikin MPASI Puree Kacang Hijau Posted in Baby Stuffs, MPASI by jessmite
https://intanrastini.wordpress.com/2013/11/12/latihan-bikin-mpasi-puree-kacang-hijau/
Menurut referensi yang pernah aku baca (mungkin majalah Ayahbunda, maaf lupa), kulit kacang hijau
dikupas dulu supaya mudah dicerna oleh bayi. Aku sebelumnya ga tau cara ngupas kulitnya, papa dan
Ratih bilang direndem aja dulu..
Kacang hijau kupas
Mengupas kacang hijau: aku ambil segenggam kacang hijau, bersihkan kumpulan kacang hijau dari
kotoran seperti batu, dan benda-benda asing lainnya. Lalu aku rendam kacang hijau dengan air. Airnya
harus banyak sehingga kacang hijaunya tenggelam, kalo telalu sedikit, kacangnya bakal berkecambah.
Rendam pagi, besok paginya baru bisa dikuliti (dilepas-lepas kulit ari kacang hijaunya) yang telaten..
karena nggak semua kulit kacang udah terlepas sendiri, kalo rendam kelamaan ntar bisa berkecambah
juga. Selama perendaman, air rendaman harus diganti minimal 1 kali, pakai air matang juga lebih bagus
agar tidak berbau rendamannya.
Step by step puree kacang hijau:
Kacang hijau kupas direbus sampai empuk Saring kacang hijau matang dari air rebusan
kacang hijau rebus disaring. sempat nyoba langsung numbuk kacangnya, eh lama banget dapet
halusnya, jadi diblender dulu
Kacang hijau rebus yang masih basah itu diblender sampai halus Hasil blender kacang hijau yang bertekstur boleh disaring lagi supaya lebih halus Kalau kurang encer bisa ditambahkan ASI atau susu formula
Sebelum disaring tekstur agak kasar, kalo pertama kali MPASI pake yang disaring biar lembut
P.S Ngupas kacang hijau kudu sabar ya…
Latihan MPASI Terakhir: Puree Wortel dan Pepaya Posted in Baby Stuffs, MPASI by jessmite
https://intanrastini.wordpress.com/2013/11/28/latihan-mpasi-terakhir-puree-wortel-dan-pepaya/
Ini gunanya latihan… bisa tau mana yang berhasil dan mana yang enggak. Maksudnya, I just found out
that it wasn’t easy to blend the carrot with a quarter of glass of water! Seingetku waktu bikin jus wortel
pake juicer kok mudah aja ya padahal nggak ditambahin air sama sekali? Hasil yang keluar pun sari-sari
wortelnya aja yang berupa air, jadi encer. Ampasnya left behind dah! Makanya nama lainnya juice
extractor ya :D Mama…. need your juicer… pinjemin doooong!
Wortel emang dagingnya keras jadi kalo diblender kurang air ya susah ngeblend, choppernya stuck!
Kebetulan pake blender kecil yang biasanya buat bumbu, jadi kayak keseretan dia. Nah, berkebalikan
dengan pepaya yang dagingnya lembuuuut, nggak usah diblender, langsung aja dibejek di atas saringan
keluar deh sari-sarinya.. serat ampas pepayanya pun dikit. Hampir semua seratnya lolos dari saringan :)
pure pepaya saring, hasil sari pepayanya encer, seratnya yang lolos saringan nempel dibawah
saringankawat
Ini latihan terakhir, karena 3 hari lagi Kalki mulai MPASInya, jadi besok dan lusa adalah hari-hari
tenangnya U,U
Hari ini sekaligus bikin 2 kayak belajar kebut sehari hehehe ya mumpung ada pepaya gratis! Dari pu’un
sendiri fufufufu..
Karena pure wortelnya kurang berhasil, akhirnya diblender lagi dengan blender yang wadahnya besar trus
ikut nyemplung 3 buah tomat dan ditambah air merendam potongan-potongan buah itu sekitar 3/4-nya
lebih. Pas dinyalain blendernya… smoothly blended n’ chopped~
ice cubes as the topping
Daah ah, mama istirahat dulu belajar prakteknya ya, Ki… Mudah-mudahan perjalanan pemberian MPASI
Kalki (praktek sesungguhnya, nih) berjalan dengan lancar.
MPASI Kalki 1 Bulan Pertama Posted in Baby Guscil, MPASI by jessmite
Start tanggal 1 Desember jadi numbering di bawah ini juga berarti sebagai tanggal:
1. Bubur Beras putih: lahap, padahal mama dan papanya Kalki ngasi makannya pas siang-siang saat dia udah ngantuk dan mau tidur, eh pas didudukkan untuk makan, dianya jadi antusias
2. Bubur Beras Putih: habis 3. Bubur Beras Putih + sedikit Beras Merah 4. Bubur Beras Putih + sedikit Beras Merah 5. Bubur Beras Putih 50% + Beras Merah 50% 6. Bubur Beras Putih 25%+ Beras Merah 75% 7. Bubur Beras Merah 8. Bubur Beras Merah 9. Pure Apel Kukus: mengernyit karena asem, tapi tetep dimakan sampai 2-3 suap trus muntah; agak sore
nyobain Alpukat yang dikerok langsung 5-6 suap selesai makan, sorenya muntah ijo keluar alpukatnya bersama ASI
10. Bubur Beras Putih + Bayam diblender -disaring: suka 11. Bubur Beras Putih + Bayam diblender -disaring: suka, abis banyak 12. Bubur Beras Putih + Bayam diblender -disaring: suka, abis banyak 13. Oatmeal + sedikit Pir kukus: habis 14. Oatmeal saus Pir kukus 15. Oatmeal saus Pir kukus
“Oatmeal Saus Pir” Minggu, 15 Des
16. Oatmeal + Bayam cincang 2x [pagi dan siang]
“Oatmeal Bertabur Bayam Cincang” Senin, 16 Des
17. Oatmeal + Kaldu Ati Ayam Kampung [pagi] Oatmeal + Kaldu Ati Ayam Kampung + Buncis cincang [siang]
“Oatmeal Buncis Cincang” Selasa, 17 Des
18. Pisang Kepok kerok [pagi] Oatmeal + Kaldu Ati Ayam Kampung + Buncis saring [siang]
19. Pisang Kepok tumbuk [pagi]: habis 1 buah tanpa bagian tengahnya daging pisang Apel Red Delicious diparut [siang]: nggak abis
20. Pisang Kepok tumbuk [pagi]: 1 buah tanpa bagian tengahnya daging pisang Sari Apel Red Delicious + oat [siang]
21. Pisang Kepok tumbuk [pagi]: 1 buah tanpa bagian tengahnya daging pisang Bubur tepung beras merah + Apel Red Delicious tumbuk [siang]
22. Apel tumbuk [pagi] Oatmeal diseduh kaldu ati [siang]
23. Apel tumbuk [pagi] Oatmeal + kaldu ati + bayam kukus [siang]
24. Apel tumbuk [pagi]: cuma beberapa suap aja trus nggak mau [pagi] Oatmeal + kaldu ati [siang]: nggak mau Semangka saring [sore]: mau abis
25. Apel tumbuk + ASI [pagi]: mau Oatmeal + kaldu ati [siang]: mau Semangka saring [sore]: abis
26. Apel tumbuk [pagi] Oatmeal + kaldu ati [siang]
27. Apel + pisang ambon ditumbuk [pagi]: mau Alpukat saring [siang]: suka banget, pengen nambah
28. Pisang Ambon tumbuk [pagi] Alpukat saring [siang]
29. Pisang ambon [pagi]: makannya kurang antusias ternyata tumbuh gigi! Alpukat + oatmeal [siang]: nggak antusias
30. Alpukat [pagi] Oatmeal +bayam kukus cincang + Cerelac buah [siang]
31. Alpukat [pagi] Oatmeal + Cerelac [siang] Oatmeal + Cerelac [sore]: seharian belum pup
Progress variasi makanannya Kalki termasuk lambat. Keliatan banget makannya itu-itu aja… maaf ya
Kalki mama kurang cekatan masaknya jadi sering kelamaan dan nggak variatif! Mudah-mudahan
semakin hari semakin improve. Cari bahan makanan yang bervariasi di desa seperti di sini gampang-
gampang susah karena masalah akses, ada bahan pangan dari kebun yang sebenernya bisa untuk MPASI
Kalki, tapi kadang belum siap petik.
Lalu di akhir, Kalki kena juga yang namanya bubur instan tuh… yah awalnya mama semangat dan pede
banget bisa bikin full MPASI rumahan tapi akhirnya karena kerepotan upacara otonmu dan lalu karena
sakit mama pasrah aja deh dan be flexible. Saat mama sakit yang bikinin makanannya Kalki itu papa lho
:)
Di awal-awal mulai makan makanan padat pertama Kalki semangat banget makannya, sayang lama-lama
dia mulai ogah-ogahan makan uuuhhh… mungkin karena tumbuh gigi itu makanya jadi kurang antusias.
Mudah-mudahan cepet lahap lagi ya maemnya, Ki!
Latihan bikin MPASI rumahan Posted in Baby Stuffs, MPASI by jessmite
Kalki kan sudah menuju 6 bulan, jadi mamanya mesti siap-siap buat MPASI rumahan yang dibikin
dengan bahan-bahan segar dan dengan cinta mama. Waktu Kalki usia 4,5 bulan, mama udah first test
drive pertama bikin puree pisang susu+ASI yang disaring juga bikin bubur ayam (tapi belum nyoba
buburnya diblender agar lebih halus lagi, sih). Nah, malam ini mama nyoba lagi bikin puree
bayam+jeruk+ASI yang diblender dan disaring.
Kenapa kok mama perlu latihan? Hehehe… sebenernya mama cukup deg-degan menyambut masa
pemberian makanan Kalki, jadi mama gladi resik dulu sebelum hari H-nya. Supaya menguasai seluk
beluk pemberian MPASI, selain belajar teori kan lebih bagus lagi belajar praktek? Jadi nanti mama saat
tiba waktunya menyajikan makanan pendamping asi pertamamu, sudah siap dan bisa lebih efisien. Trus
hasil latihan MPASInya dikemanain? Sempat mama cicipin yang pisang+ASI itu… rasanya nggak enak
:P (ya Tuhan mudah-mudahan Kalki suka). Kalo yang bubur ayam ya memang untuk mama makan. Kalo
yang bayam+jeruk+ASI rasanya not bad lah, lebih cenderung hambar, langu dan sedikit asam. Mungkin
kombinasi rasa pisang yang manis dan asi nggak cocok aja dilidah mama, kalo Kalki kan udah pasti suka
asi toh?
Tentang pemberian MPASI pertama bayi, banyak juga yang masih menganut tradisi lama atau anjuran
dari orang tua yaitu pemberian di bawah 6 bulan, padahal idealnya bayi sudah siap sistem pencernaannya
di usia 6 bulan, lho. Tapi itu terserah orang tua masing-masing, kan kebijakan mereka dalam pengasuhan
bayi. Cuma aku kasihan aja terhadap bayi-bayi yang diberi makan terlalu dini karena ada resiko
invaginasi dan alergi makanan. Banyak contoh yang aku temukan di sini, anak tetangga yang belum 2
bulan aja udah dikasi pisang kerok. Buseeeeeeetttt! Trus Rieqbal yang umur 4 bulan juga udah dikasi
pisang kerok.
Kalo aku sih ogah ngasi makan anakku sebelum 6 bulan. Maklum disini aku tinggal di kampung, jadi ya
sering juga denger orang yang main berkunjung ke sini bilang bahwa Kalki udah bisa dikasi makan
pisang kepok. Ya aku dengerin aja, eksekusinya kapan itu otoritasku. Dan suamiku pun setuju ngasi
MPASI Kalki ya pas usianya 6 bulan. Harusnya Posyandu memberikan penyuluhan disini bahwa
sebaiknya bayi diberi MPASI saat usia 6 bulan. Nah, tenaga medis disini sudah cukup bagus, karena
mengingatkan aku bahwa nanti usia 6 bulan dikasi MPASI. Ditambah buku KIA pun sudah ada petunjuk
lengkapnya tentang MPASI, usia yang tepat ya 6 bulan, diberi sedikit resep MPASI lagi! Mereka pada
nggak baca buku KIA apa ya?
Trus aku agak bingung juga menentukan MPASI pertama Kalki nanti enaknya dikenalkan apa dulu ya?
Umumnya sih pisang. Mungkin karena pisang mudah didapat. Tapi aku nggak tau juga kenapa anak bayi
mesti di kasi pisang ambon? Emang pisang lainnya kenapa? Pisang susu kan juga teksturnya lembut tuh?
Orang-orang sini sih nganjurinnya pisak kepok, itu pisang yang dibuat pisang goreng atau pisang rebus.
Kalo menurut aku pisang kepok itu terlalu berserat, teksturnya agak kasar dari pisang ambon dan pisang
susu jadi aku nggak bakal pilih pisang kepok.
Karena aku latihan bikin MPASI, aku jadi tau benda-benda apa saja tepatnya yang aku butuhkan untuk
bikin MPASI. Mamaku udah ngasi aku saringan kawat, penumbuk kayu, piring bayi, sendok bayi dan
boon squirt. Mertuaku udah punya blender. Jadi aku perlu nambah:
1. Botol kaca tutup karet buat nampung ASI (udah punya 5 botol) 2. Pompa ASI (Pigeon manual breast pump). Awalnya aku pengen perah pake tangan dengan teknik Marmet.
Tapi udah coba berkali-kali kok belum mahir juga ya, lebih efisien dan cepat pake pompa deh sampe sekarang.
3. Pengukus 4. Talenan 2 (khusus daging dan khusus sayuran/buah) 5. Pisau stainless steel (maunya yang victorinox)
6. Termos makanan 7. Spons anti bacterial (scoth brite) 8. Baby liquid dish wash (udah punya Sleek dan Huki)
Yah itu peralatan perangnya kira-kira yang dasar. Pelengkapnya bisa beli sterilizer, tapi kata suami suruh
rebus manual aja pake kompor!
Ini hasil bikin puree bayam+jeruk+ASI, yang puree pisang+ASI nggak difoto. Pureenya kan harus encer
seperti ASI untuk saat-saat awal pengenalan MPASI, nah encernya ini mengingatkanku akan juicer! Ya,
mamaku kan punya juicer, kenapa nggak aku pinjem aja dulu ya, ntar kalo Kalki udah beralih ke MPASI
yang lebih bertekstur, aku balikin lagi juicernya. Daripada repot mblender trus nyaring, kan mending
sekali kerja aja pakai juicer!
Bayamnya metik di halaman rumah lho, karena ibu mertuaku yang nanem bayam. Banyak orang tua yang
bingung juga seperti aku, enaknya MPASI pertama bayinya dikasi apa ya… @ID_AyahAsi bilang mostly
jawabannya: bisa buah/sayur, yang ada di rumah (yang tersedia atau yang mudah didapat lah). Nah,
karena di rumah ada ladang bayam, aku pilih bikin puree bayam dulu aja deh sama jeruk. Pertimbangan
lainnya adalah karena menurut IDAI, bayi usia 4 bulan sampai 2 tahun butuh asupan zat besi tambahan
(dalam bentuk suplemen yang mereka anjurkan, jumlah zat besinya tergantung berat badan anak), jadi
bayam ini tepat karena mengandung zat besi yang tinggi. Zat besi akan mudah dicerna jika dikonsumsi
bersama vitamin C, jadi ya aku kombinasikan dengan jeruk, yang penting jangan sampai terlalu asam
rasanya buat bayi, kasian lambungnya. Trus trus… katanya di referensi yang pernah aku baca,
mengenalkan bayi pada sayur duluan bisa buat dia suka sayur karena buah kan manis, jadi rasa manis itu
lebih gampang disukai ketimbang rasa hambar dan langunya sayur.
Ok deh… pakem-pakemnnya pemberian MPASI juga udah aku pelajari dari berbagai sumber. Dan
sedikit-sedikit aku juga belajar ilmu gizi nih akibat mau memberikan MPASI ke anakku. Seperti, bayam
100gr = 3,8 mg zat besi. Berdasarkan bobotnya Kalki, dia butuh 15mg zat besi, jadi dalam sehari kudu
konsumsi 400gr bayam? banyak juga ya.. abis pake suplemen Ferriz drops nggak cocok sih! Jadi mau
diusahakan kasi asupan zat besi yang alami dari MPASI-nya.
Next project: puree kacang hijau+ASI. Majalah AyahBunda menganjurkan kacang hijau kupas! Kemarin
aku udah rendam segenggam kacang hijau 2 hari 2 malam baru bisa lepas semua kulitnya (lama juga dan
bikin kacangnya berkecambah). Tapi saat perebusan kacang hijau, aku tinggal internetan dan lupa kecilin
apinya dan nambahin air, jadinya kacangnya gosong airnya sad, habis bisss bissss….! Inilah pelajaran
yang bisa didapat saat test drive hahahahaha…
Ntar lanjut lagi ya… sekalian aku tulis pakem-pakemnya dalam pemberian MPASI yang udah aku
kumpulkan dari berbagai sumber dan rangkum poin-poin terpentingnya di buku catatan ;-)
MPASI Rumahan Mudah Dan Cepat Untuk Bayi 6 Bulan
http://www.ibudanmama.com/pola-asuh/mpasi-rumahan-mudah-dan-cepat-untuk-bayi-6-bulan/
23 Sep 2013 Penulis Dewi Novianingsih 24 Komentar
Setelah usia si kecil 6 bulan, ASI (Air Susu Ibu) tidak bisa mencukupi nutrisi bayi secara lengkap. Ia
membutuhkan tambahan makanan lain untuk mencukupi nutrisinya. Makanan ini disebut makanan
pendamping ASI (MPASI). Namun, banyak ibu yang masih bingung dalam pengenalan MPASI pada
buah hatinya.
Setelah si kecil mendapatkan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, tiba saatnya ia mendapatkan makanan
tambahan atau yang akrab disebut makanan pendamping ASI (MPASI). Sayangnya, tak semua ibu
memahami hal ini. Bahkan, ada yang sudah memberi makanan pendamping ASI saat usia si kecil belum
genap 6 bulan. Alasan pemberian makanan pendamping di usia 6 bulan ini, yakni pada usia tersebut
kebutuhan gizi bayi semakin meningkat dan ASI sudah tidak bisa mencukupi semua kebutuhan
nutrisinya. Selain itu, di usianya yang 6 bulan ini, si kecil juga sudah memiliki pencernaan yang lebih siap
untuk mencerna makanan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Beberapa ibu sering merasa bingung untuk memberi MPASI bagi si kecil. Apalagi bagi ibu baru yang
belum berpengalaman mengasuh buah hati. Memang, saat ini banyak sekali produk MPASI instan yang
beredar di pasaran. Namun, tak semua ibu dan anak merasa cocok dengan produk-produk tersebut. Ada
ibu yang memang menginginkan MPASI buatan sendiri untuk si kecil atau memang si kecil tak mau
dengan produk MPASI instan sehingga harus dibuatkan sendiri.
Membuatkan MPASI buatan sendiri atau yang kemudian lebih dikenal MPASI rumahan ini sering
membuat ibu merasa repot. Ibu harus mengurus si kecil, memasak untuk keluarga, menyelesaikan
pekerjaan rumah, dan ditambah kini harus menyediakan makanan MPASI untuk si kecil. Kalau ibu tidak
pintar mengatur waktu dan memilih resep MPASI yang mudah dan cepat disajikan untuk si kecil memang
terasa merepotkan. Memang, makanan yang bisa disajikan untuk si kecil tak bisa sembarangan. Ibu harus
memilih bahan makanan yang sesuai, pengolahan yang benar, hingga porsinya pun harus diperhatikan.
Meskipun begitu, ibu tak perlu menyerah untuk memberikan MPASI rumahan bagi si kecil. Banyak kok,
makanan pendamping yang mudah dan cepat dibuat, bahkan nilai gizinya tak diragukan lagi. Lalu MPASI
apa yang dapat dibuat dengan cepat dan mudah untuk diberikan kepada si kecil di 6 bulan pertama ini?
Berikut ini ada beberapa contoh resep MPASI yang bisa Anda coba untuk si kecil di usia 6 bulan. Karena
baru mulai dikenalkan makanan, sebaiknya makanan pendamping yang diberikan bersifat encer dengan
porsi yang kecil, yakni 2-3 sendok makan setiap kali makan. Anda bisa mengenalkan pure saat pemberian
MPASI kepada si kecil di usianya 6 bulan ini. Pure adalah bahan makanan yang dijadikan lebih lembut
supaya aman untuk dikonsumsi bayi. Beberapa resep pure di bawah ini bisa ibu coba. Resep pure ini
cukup sederhana, bahannya mudah didapatkan dan cara penyajiannya pun cepat dan mudah.
Pure pepaya
Bahan:
150 gr pepaya (kupas kulitnya, cuci, potong-potong) 75 cc asi perah/susu formula
Cara membuat:
1. Siapkan blender. Masukkan potongan pepaya yang telah dikupas kulitnya dan dicuci hingga bersih. Tambahkan asi perah atau susu formula.
2. Blender sampai halus sekitar 3 menit. Matikan blender. 3. Tuang ke dalam gelas atau tempat makan si kecil.
*Bisa disajikan untuk 2 kali makan.
Pure alpukat
Bahan:
50 gr alpukat (ambil dagingnya, cuci, potong-potong) 25 cc asi perah atau susu formula
Cara membuat:
1. Siapkan blender. Masukkan daging alpukat yang telah dipotong-potong dan dicuci. Tambahkan asi perah atau susu formula.
2. Blender sampai halus, kira-kira 3-4 menit. 3. Sajikan dalam gelas atau tempat makan si kecil.
*Bisa disajikan untuk 1 kali makan.
Pure Pir + Pisang
Bahan:
50 gr buah pir (kupas kulitnya, cuci, potong-potong) 50 gr pisang sunpride 50 cc asi perah atau susu formula
Cara membuat:
1. Kukus buah pir hingga lunak, kira-kira 10 menit. Angkat lalu sisihkan.
2. Siapkan blender dan blender buah pir bersama asi perah atau susu formula sampai halus. Tuang ke dalam tempat makan si kecil.
3. Siapkan wadah, kerok pisang sunpride dengan sendok sampai halus. 4. Campurkan pisang bersama buah pir ke dalam wadah. Sajikan.
*Bisa disajikan untuk 2 kali makan.
Pure kacang hijau
Bahan:
2 sdm kacang hijau (cuci sampai bersih) 200 cc air 50 cc asi perah atau susu formula
Cara membuat:
1. Siapkan panci, rebus kacang hijau kurang lebih 20 menit dengan api sedang. Angkat. 2. Haluskan kacang hijau namun jangan diblender. Selanjutnya, saring supaya kulitnya tidak ikut termakan. 3. Tambahkan air rebusan kacang hijau dan asi perah atau susu formula supaya encer dan siap dimakan si
kecil.
*Bisa disajikan untuk 1 kali makan.
Selamat menyajikan masakan sehat untuk buah hati ya Bu. Dengan makanan bergizi buatan ibu sendiri,
tumbuh kembang si kecil pasti lebih optimal.
Cara Praktis Menyimpan Puree, Makanan Bayi Bernutrisi
Monday, May 5, 2014 2:15:00 PM Asia/Bangkok
Membuat makanan bayi sendiri memang banyak kelebihannya, selain dapat menghemat pengeluaran,
Ibu juga bisa mengontrol kebutuhan nutrisi dan jenis bahan makanan yang harus dikonsumsi si Kecil.
Buah dan sayur yang bisa diolah menjadi puree juga sangat banyak tergantung dari selera dan tekstur
yang dimiliki. Puree adalah makanan bayi dengan tekstur lembek seperti bubur, terbuat dari buah atau
sayur segar yang dilembutkan.
Makanan bayi harus dibuat dari bahan yang segar dan sehat sehingga manfaat baiknya bisa langsung
dirasakan oleh buah hati. Namun, bagaimana jadinya jika si Kecil sedang tidak doyan makan dan
menyisakan puree lezatnya? Ibu tidak perlu khawatir karena makanan bayi dari buah dan sayur ini bisa
disimpan hingga waktu pengonsumsian berikutnya. Begitu pula ketika Anda membuat puree dalam
jumlah cukup banyak sehingga tak perlu repot memasak lagi, makanan sehat tersebut bisa disimpan
beberapa waktu.
Setelah membuat makanan bayi untuk beberapa porsi, jangan menyimpannya begitu saja di dalam
lemari es ya Bu, karena makanan ini bisa cepat membusuk. Untuk menghindari proses pembusukkan dan
kerusakan vitamin, cobalah melakukan langkah mudah ini :
1) Untuk makanan bayi yang akan disantap lebih dari 1 hari, Ibu memerlukan pencetak es batu. Tuangkan
puree ke dalamnya lalu tutup hingga rapat.
2) Bekukan dalam lemari es. Proses pembekuan ini akan mengurangi kemungkinan bakteri pembusuk
makanan tumbuh dan berkembang sehingga makanan bayi bisa dikonsumsi dalam keadaan segar dan
sehat meskipun telah mengalami proses penyimpanan.
3) Setelah dibekukan, keluarkan semua puree beku tadi dan tempatkan pada toples gelas , tutup rapat lalu
masukkan kembali ke dalam lemari pembeku. Ingat, makanan ini harus beku, bukan sekedar dingin.
4) Berikan label pada tiap toples dengan menuliskan tanggal pembuatan makanan dan bahan buah atau
sayur yang digunakan.
5) Selalu batasi jumlah makanan yang dibekukan untuk menghindari penyimpanan makanan bayi dalam
waktu terlampau lama.
6) Gunakan makanan bayi yang sudah dibuat terlebih dahulu sesuai tanggal agar tidak membuatnya
menunggu terlalu lama untuk dikonsumsi.
Setelah membekukan makanan bayi tersebut, Anda bisa menyajikannya pada buah hati dengan
memanaskannya dalam microwave atau mencairkannya di atas panci tanpa tambahan air. Aduk dengan
lembut tanpa membuatnya mendidih karena itu akan membuat vitamin di dalam puree hilang.
Setelah mengetahui cara penyimpanan puree yang sehat ini, Ibu tidak perlu memasak makanan bayi
berulang kali dalam 1 hari. Buatlah puree dalam porsi lumayan dengan satu bahan tertentu, lalu simpan
untuk jam makan si Kecil selanjutnya. Praktis sekali kan, Moms?
This entry was posted in Baby Makanan and tagged
cara menyimpan makanan bayi
Menyimpan Makanan Bayi yang Dibekukan http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/bayi/tips/menyimpan.makanan.bayi.yang.dibekukan/001/005/251/1/1
Image by : Dokumentasi Ayahbunda
Cara menyimpan makanan bayi dengan dibekukan, bisa Anda pilih jika membuat makanan
bayi dalam jumlah banyak, atau direncanakan akan disimpan lebih dari 2 hari.
Peralatan: wadah tahan beku bertutup, misalnya wadah pencetak es batu yang bertutup, atau plastik yang bisa dirapatkan, dan label berperekat.
Yang bisa dibekukan: kaldu ayam/sapi, dan aneka pure/bubur buah atau sayuran, seperti
apel, avokad, pisang, mangga, pir, brokoli, kol bunga, wortel, jagung, buncis, kacang kapri, dan daging. Beberapa bahan makanan berikut akan berubah teksturnya jika dibekukan, antara lain tahu, telur, kentang dan melon.
Caranya:
Masukkan satu jenis pure atau bubur lembut ke dalam wadah pencetak es batu yang
bersih/steril. Ratakan. Jika tidak ada tutupny, tutupi wadah dengan plastik. Masukkan ke dalam lemari pembeku (freezer). Setelah beku, keluarkan dari wadah, lalu simpan ke dalam kantong plastik. Lebih baik
lagi jika Anda masukkan 2-3 potong (sesuaikan untuk 1 porsi) ke dalam kantong plastik ukuran kecil. Tempelkan label bertuliskan tanggal pembuatan dna bahan pembuat pure pada kantong plastik.
Segera masukkan kembali ke dalam lemari pembeku. Atur agar yangberada di deretan terdepan/atas (dan dikonsumsi lebih dulu) adalah kemasan makanan yang paling dulu.
Wadah pencetak es batu dapat Anda gunakan untuk membuat pure jenis lain.
Catatan:
Maknan beku harus berada pada temperatur -12°C (ini adalah temperature maksimum
yang dapat dicapai oleh lemari pembeku rumah tangga). Hindari membuaka tutup pintu lemari pembeku.
Untuk kulkas 2 pintu atau lebih, letakkan kemasan makanan beku di dalam ruang lemari pembeku, jangan di bagian pintunya.
Jangan pernah membekukan makanan dalam sembarang wadah gelas, misalnya botol
bekas makanan bayi. Wadah yang tidak secara khusus dibuat untuk pembekuan, kemungkinan akan retak dan meninggalkan serpihan-serpihan yang teramat sangat kecil, atau pecah secara tiba-tiba.
Gunakan makanan yang sudah beku sesuai kebutuhan bayi. misalnya, satu atau dua buah hasil cetakan dengan satu atau lebih rasa dipadukan.
Jika ingin membekukan kembali makanan beku yang sudah dicairkan, makanan tersebut
harus dimasak terlebih dahulu (temperatur masakan sat dipanaskan minimal mencapai 70°C). Namun, hal ini hanya dapat Anda lakukan satu kali saja, jangan diulang-ulang.
Makanan di dalam freezer memiliki waktu penyimpanan yang bervariasi, dari 1 sampai 3
bulan, namun sebaiknya makanan bayi yang sudah dibekukan digunakan dalam waktu maksimal 1 bulan. Semakin cepat diberikan, semakin baik. (me)
Baca juga:
Menyimpan makanan bayi yang didinginkan
Menyimpan makanan bayi yang dicairkan dan dipanaskan
Kembali
Recommended