View
18
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
disampaikan oleh yuli sulistiyanto , ( 081325997143 ) dalam rangka bimbingan tekniskonseling keluarga berbasis kesetaraan gender dan hak anak
“Perspektif Kesetaraan Gender dan Pemenuhan Hak Anak dalam
Keluarga”
Salam sehat dan tangguh
• Yuli Sulistianto Lahir di Temanggung 1 Juli 1976
• Tinggal di Banjardowo –Genuk –Kota Semarang
• Bekerja di Yayasan SETARA
• Konsultan , Tim fasilitator KHA, Forum Anak, SBA , Ketahanan keluarga responsif Gender dan hak anak ,PUSPAGA, Pengembangan Kab/ Kota Layak Anak , serta isu lain terkait pemberdayaan masyarat, perempuan dan anak
Apa mimpi setiap Keluarga?
Keluarga Yang
Berkualitas
Perempuan
Yang
Berdaya dan
berkualitas
Anak yang Sehat,
Cerdas, Ceria dan
Berahklak Mulia
PERAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA(walaupun keikutsertaan bapak tidak dapat diabaikan begitu saja)
PERAN PEREMPUAN SEBAGAI IBU DALAM KELUARGA;
a) Ibu sebagai sumber pemenuhan kebutuhan anak ( peran penting dalam mendidik anak-anaknya, terutama pada masa balita Ibu membantu anak apabila mereka menemui kesulitan-kesulitan. ( ikatan emosional)
b) Ibu sebagai teladan atau model bagi anaknya (ibulah yang banyak mewarnai dan mempengaruhi perkembangan pribadi, perilaku dan akhlaq anak )
c) Ibu sebagi pemberi stimulan bagi perkembangan anaknya (perkembangan mental anak akan sangat ditentukan oleh seberapa rangsang yang diberikan ibu terhadap anaknya)
Peran perempuan sebagai istri;
a) Istri Sebagai Teman/Partner Hidup (teman berdiskusi tentang masalah yang dihadapi keluarga, teman curhat keluarga )
b) Istri sebagai penasehat yang bijaksana (nasehat istri sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalahnya )
c) Istri sebagai pendorong (peran istri dapat memberikan dorongan atau motivasi pada suami dan keluarga. Dengan keterbukaan satu sama lain, kerjasama yang baik dan saling pengertian.)
Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat (UU No. 1 Th. 1974)
Pemahaman gender dan hak anak dalam kualitas ketahanan keluarga
Membangun Keluarga yang berkeadilan dan berkestaraan gender serta responsif terhadap hak anak akan menjadi
landasan penting dan memudahkan keluarga dalam memenuhi beberapa kriteria (aspek) keluarga
berkualitas
KOMPONEN /DIMENSI DAN INDIKATOR PENGUKUR TINGKAT KUALITAS KELUARGA
KetahananKeluarga
Dimensi I
LandasanLegalitas, Keutuhan
Keluarga danKemitraan
Gender
Dimensi 2
KetahananFisik
Dimensi 3
KetahananEkonomi
Dimensi 4
KetahananSosial
Psikologi
Dimensi 5
KetahananSosial
Budaya
7
1. Akte Nikah2. Akte Kelahiran3. Keluarga Hidup se-rumah4. Ibu Menyisihkan waktu
khusus untuk anak5. Ayah Menyisihkan waktu
khusus untuk anak6. Keterbukaan Pengelolaan
Keuangan7. Pengambilan Keputusan
1. Mampu makanlengkap 2 kali sehari
2. CEGAH Anggota kelgyang menderitapenyakit akut/kronis/ cacat bawaan
3. CEGAH Anggota kelgmenderita masalahgizi
4. Ruang Tidur terpisah
1.Memiliki rumah2.Berpenghasilan tetap3.Keluarga memiliki tabungan4.Keluarga memiliki asuransi5.Keluarga TIDAK menunggak
membayarlistrik, . iuran Pendidikan anak
7. Anak TIDAK Putus Sekolah
TIDAK ADA1. Terjadi Kekerasan Suami-istri2. Kekerasan orang tua dan anak3. Anggota kelg terlibat masalah
pelanggaran hukum
1. Kelg Ikut dalam kegiatansocial
2. Keluarga memberiperhatian pada Lansia
3. Anggota Kelgmelaksanakan ibadahsecara rutin
Perbedaan organ biologis laki-laki danperempuankhususnya padabagian reproduksi
Jenis Kelamin
Pembedaan peran, fungsi dan tanggungjawab antaraperempuan & laki-lakisebagai hasilrekacipta/budayamasyarakat
Gender
• Ciptaan Tuhan• Kodrati• Tidak dapat
berubah• Tidak dapat ditukar
• Buatan manusia• Tidak bersifat kodrati• Dapat berubah• Dapat ditukar• Bergantung waktu dan
tempat
Gender dan Jenis Kelamin
PerbedaanJenis Kelamin
PembedaanGender
KetidakadilanGender
Perempuan punyapayudara, rahim, vagina; menstruasi, melahirkan …..
laki-laki punyajakun, testes & sperma, penis, mimpi basah, menghamili……
Di berbagai daerahPerempuan ruangdomestik, tidakberbayar; dianggapteliti & rajin, bidangpekerjaan sekretaris, bendahara…
laki-laki ruang publik, dianggap tegas & rasional, pemimpin
Terjadinyaperbedaan dalammengakses, berpartisipasi, mengontrol danmemanfaatkankegiatan danpeluang yang adadalam masyarakat, yang merugikansalah satu pihak
Bentuk Ketidakadilan Gender
Pelabelan
Marjinalisasi
Subordinasi
Beban Ganda
Biasanya perempuan dilekatkan sifat negatif yang merugikan: emosional, cerewet; cengeng; penggoda(secara seksual)
Marginalisasi lebih bersifat ekonomis, misalnya dalam pembagian harta warisanlaki- laki didahulukan dan memperoleh harta yang bernilai besar dari padaperempuan. Upah buruh perempuan lebih rendah dari upah buruh laki-laki
Pendidikan perempuan dinomor duakan. ( diberbagaidaerah )
Peran DomestikPeran ProduktifPeran Sosial
KekerasanFisikmenyakiti fisikPsikismenyakiti psikis, merendahkan martabatSeksualmenyerang secara seksualPenelantaran ekonomi Tidak dinafkahi oleh suamiPerdagangan Perempuan dan anak
BERBAGAI KERENTANAN ANAK
Dan berbagaikerentanan
lainnya
DALAM 24 JAM, DENGAN PIHAK MANA SAJA ANAK BERINTERAKSI?
Curah pendapat “ ”
• ciri –ciri perkembangananak ?
• lantas seperti apa perankita ( orang dewasa di setiap perkembangan ) ?
area/aspek perkembangan anak. Berikut adalah area/aspekperkembangan anak:
• Perkembangan fisik, yang meliputi kesehatan, perkembangan otak, perkembangan biologis dan perkembangan psikomotorik / reaksi kemampuangerakan
• Perkembangan emosional, meliputi penghargaan diri, kepercayaan diri, dan identitas diri. • Perkembangan emosional anak akan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain, dan
sebaliknya.
• Perkembangan kognitif, meliputi bahasa, intelegensia, pemikiran, pemecahanmasalah dan skill analisis
• Perkembangan sosial meliputi komunikasi, membangun relasi, sikap, skill sosial, norma, aturan, kemampuan resolusi konflik bahkan perkembangan etika dan moral.
Contoh Ciri perkembangan berdasarkan usia
11-13 thn
• Mengembangkan identitaspribadi dan lebih mandiri. Kebutuhan akan privasimeningkat dan merasasangat sensitif bila di olok-olok dan moody. Kebutuhan untuk memilikiteman meningkat.
14-16 thn• Usia pertengahan masa remaja.
Kemandirian, pengembanganseksual, dan kepedulian pada dirisendiri meningkat.
• Sangat sadar/mengutamakanpenampilan.
• Pemikiran kekanakan sudah banyakberkurang;
• mereka peduli akan fakta dan dapat membuat keputusan yang baik.
Curah pendapat “Perilaku Negative”
• Apakah pada ciripermbangan anak merekadapat melakukan prilaku/ tindakan negatif ?
• Apa yang anda lakukan terhadap prilaku negative anak ?
Tindakan tidak datang tiba-tiba, tanpa alasan dan tujuan,Orang dewasa harus mencoba mengerti persoalan yang mungkin mempengaruhi
Penyebab Misbehave/ prilaku negatif/buruk
Misbehave
Bagaian dariPerkembangan
Faktor Luar (Ekonomi, Sosial, Geografis,
Politik, dll)
Untuk Memenuhi“rasa dimiliki dan rasa
bernilai” (sense of belonging and significance)
MencariPerhatian
MenunjukkanKekuasaan
Balas Dendam
Merasa TidakMampu
(MenghindariKegagalan)
Mengidentifikasi faktor-faktor(alasan) yang mempengaruhimisbehave anak
Faktor/ alasan
penyebabperilaku
anak
Apakah karenapermasalahandari rumah?
Apakah karenapermasalahan
sosial-ekonomi?
Apakah karenamasalah materipelajaran danpendekatan
pembelajaran?
Apakah karenamasalah
biologis/kesehatan?
Apakah karenamasalah
lingkungansekolah?
Apakah masalahperkembangan(emosi, sosial, fisik, kognisi)
anak?
contoh
• Menunjukkankekuasaan
Motivasi
• Bertindakagresif,berkelahi,menantang,menggoda, tidakkooperatif
Tindakan Anak
• Mencoba memahamiperasaan anak dan menunjukkan bahwaorantua mengertiperasaan merekakekuasaan dan kekuatanmereka dapat digunakanuntuk hal baik
Respon Oang Tua
contoh
• Untuk balasdendam
Motivasi
• Menyakitiseseorang/teman, berlaku kasar, tidaksopan, kekerasan, menghancurkan sesuatu
Tindakan Anak• Mendorong Kerjasama
membangunkepercayaan dengananakanak.
Respon Orang Tua
Bagaimana membangun komunikasi efektif dengan anak :
• Jadilah pendengar yang baik saat anak berbicara atau bercerita
• Tataplah mata anak dengan penuh kasih sayang ketika dia sedang berbicara
• Bacalah isyarat tubuh atau perilaku anak untuk memahami bagaimana perasaan anak.
• Berempati dengan perasaan anak ketika dia berbicara atau bercerita.
• Selalu menanyakan apa pendapat anak atau apa yang diinginkan anak.
• Gunakan kata-kata positif ketika sedang berbicara pada anak dan menghindari kata-kata negative seperti “jangan”, “tidak boleh”
• Menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh kepada anak dengan mengajak anak berpikir sebab dan akibat.
Pola pengasuhan positif
• Pengasuhan yang dilakukan dengan penuh kasih sayang kepada anak dan mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak agar tercipta hubungan yang hangat antara anak dan orang tua
Manfaat pola pengasuhan positif
• Meningkatkan kualitas interaksi antara anak dengan orang tua
• Mengoptimalkan dan mendeteksi tumbuh kembang anak
• Mencegah anak dari prilaku menyimpang, maupun kerentanan/ resiko lain
kesimpulan
• Penting untuk mencoba memahami dan melihat dunia sebagaimanaanak/siswa memahami dan melihatnya, karena anak belajar darikehidupannya.
• Orang dewasa /orang tua harus mencoba mengerti dan mengenalipersoalan yang mungkin mempengaruhi bagaimana anak bertindak
• Dengan demikianlah kita bisa memulai merespon perilaku anakdengan bijaksana, percaya diri dan efektif.
• Keluarga harus dimampukan dalam mengelola ketahanankeluarga , Lembaga Layanan Konseling, Parenting harushadir di tengah –tengah Masyarakat.
PERAN PUSPAGA/ Lembaga serupa
• Pencegahan dini seperti konseling. pencegahan berbagaipermasalahan kekerasan terhadap anak dan perempuanserta informasi pemberdayaan perempuan.
• beberapa fasilitas layanan yang sifatnya gratis bagi wargamasyarakat, seperti ruang untuk curhat masalah keluarga, konseling anak, konsultasi hukum, hingga konsultasi untukpasangan yang akan menikah.
• kelas parenting khusus bagi Anak Berkebutuhan Khusus(ABK), dengan diprioritaskan pada penyembuhanpsikologis anak
• “one stop servis” berbasis hak anak, tersedianya tempatpembelajaran melalui pendidikan bagi orang tua, jugasebagai media berkonsultasi bagi anak dan orang tua
KHA
VIII. Langkah-langkahPerlindungan Khusus :
1.Anak dalam situasi darurat2.Anak dalam situasi ekspl. :
•Eksploitasi ekonomi•Drug Abuse•Eks. Seksual, sexual
abuse•Penculikan, perdagangan
dan trafiking•Eks. Bentuk lain
3. Anak yang berkonflikdengan hukum
4. Kelompok minoritas & suku terasing
IV. Hak Sipil danKebebasan
VII. Pendidikan, Waktu Luang & Kegiatan Budaya
V. Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif
VI. Kesehatan & Kesejahteraan Dasar
Subtansi kelompok Hak anak
bimbingandari
orangtua
Tidakdipisahkan
dariorangtua
Hak utkdipersatukan kembali
dgnorangtua
(reunifikasi)
Dilindungidari
kekerasandan
penelantaranorangtua; pemulihan
dan re-integrasi
sosial bagianak yg
mengalamikekerasan & penelantaran
orangtua
PASAL DALAM KHA 5,9,10,11,18 (1-2),19,20,21,25,27(4), 39
Hak Sipil Kebebasan
Lingkungan Keluarga &
Pengasuhan Alternatif
Kesehatan Dasar &
Kesejahteraan
Pendidikan,Pemanfaatan Waktu Luang
& Kegiatan Budaya
Perlindungan Khusus
Kelembagaan
1. Perda KLA; 2. Terlembaga KLA; 3. Keterlibatan Masyarakat, Dunia Usaha & Media
4. Akta Kelahiran5. Informasi Layak Anak
6. Partisipasi Anak7. Perkawinan Anak
8. Lembaga Konsultasibg Ortu/Keluarga
9. Lembaga PengasuhanAlternatif
10. PAUD-HI11. Infrastruktur Ramah
Anak
12. Persalinan di Faskes
13. Prevalensi Gizi 14. PMBA
15. Faskes dgn Pelayanan
Ramah Anak 16. Air Minum dan
Sanitasi17. KTR dan IPS
Rokok
18. Wajar 12 Th19. SRA20. PKA
21. Korban Kekerasan & Eksploitasi
22. Korban Pornografi & Situasi Darurat
23. Penyandang Disabilitas
24. ABH, Terorisme, Stigma
24 Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)
Kluster I
Kluster II
Kluster IIIKluster IV
Kluster V
29
prinsip hak anak
• Empat prinsip hak anak mari kita terapkan
• Kepentingan terbaik untuk semua anak
• Perkembangan, kelangsungan hidup
• Hargai pendapatnya,
• Non diskriminasi
Lagu Matahari terbenam
ANAK INDONESIA BERKUALITAS
Mengutip apa yang diungkapkan Dorothy Law Nollte
Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
maka ia belajar percaya
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
maka ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
maka ia belajar menemukan kasih dalam kehidupannya
Jadilah pribadi yang baik yang mengamalkan nilai-nilai moral yang baik.
Berikanlah didikan yang baik dan bermanfaat , karena anak-anak generasi yang akan melanjutkan masa
depanya
Moga Bermanfaat, mari berkarya dan bekerja
Recommended