View
247
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/17/2019 PKP PORNI.docx
1/41
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPendidikan anak usia dini merupakan sebuah pendidikan
yang berkaitan dengan anak dan ini menandakan proses
pembelajaran harus dalam keadaan menyenangkan dan
menarik. Pendidikan anak usia dini berperan penting dalam
tumbuh kembang anak khususnya untuk bisa bersoalisasi dan
beradaptasi dengan lingkungan sekitar, dan juga bisa
mengasa keterampilan dan kemandirian anak. Seringkali
proses pembelajaran menjadi tidak menyenangkan karena
saat menyampaikan cerita dan tema pada anak tidak menarik
karena teknik bercerita/mendongeng dan media yang
digunakan pendidik tidak menarik. Yang akhirnya proses
penerimaan pesan tidak optimal.
Untuk hal itu, seorang pendidik yang akan menjadipendamping anak dalam proses kegiatan belajar dan bermain
harus mempunyai metode yang menarik, agar anak dapat
menerima pesan yang disampaikan oleh pendidik menjadi
optimal.Kemudian hal ini banyak terjadi di beberapa skolah khususnya
sekolah yang jauh dari kota fasilitas untuk menunjang
pembelajaran anak di usia di pada TK yang ada itu sangat
minim karena jauhnya jangkauan dari kota, sehingga guru
pengajar tersebut harus memiliki banyak keterampilan dan
ide untuk menciptakan pembelajaran yang menyenankan.Pada sebuah sekolah yang terletak di bagian terjauh dari
pusat gorontalo yang terletak di kabupaten pohuato pada
kecamatan terujung pohuati yaitu di kecamatan patilanggio,
di TK Tunas !angsa, beberapa murid yang ada di TK ini
memilki kesulitan untuk berkomunikas karena belum bisa
"
8/17/2019 PKP PORNI.docx
2/41
beradaptasi di lingkungan sekolah sehingga guru sulit
mengajak untuk belajar, kemudian keterampilan berbicara
anak belum terasa.Keterampilan berbicara pada anak usia dini sangat penting
untuk diasa karena mereka kesulitan untuk berkomunikasi
pada lingkungan mereka akan mengakibatkan beberapa
gangguan kepribadian terhadap anak, misalnya mereka sulit
untuk menerima keadaan sekitar dan tidak ingin
bersosialisasi, keadaan ini akan sangat sulit untuk tua, karena
anak tidak akan menjadi anak yang tumbuh mandiri, maka
dari itu begitu penting untuk mengasa keterampilan berbicara
anak pada pendidik anak usia dini, #enurut Suhartono $%&&'(
")*"+ baha -peranan bahasa bagi anak usia dini
diantaranya sebagai sarana untuk berkir, sarana untuk
mendengarkan, sarana untuk melakukan kegiatan berbicara,
dan sebagai sarana anak agar mampu membaca dan
menulis-. alam hal peranan bahasa sebagai sarana untuk
melakukan kegiatan berbicara, maka bahasa perlu dikenalkan
dan latihkan kepada anak setiap hari dalam pergaulannya
secara baik dan maksimal diantaranya dengan melatih
keterampilan berbicara anak yang baik dan benar, karena
anak usia dini melakukan akti0itas berbahasa dengan
mendengarkan dan berbicara, mereka belum mampu
membaca dan menulis. 1adi, untuk anak usia dini dalam
berbahasa yang perlu dibina dan dikembangkan terutama
keterampilan mendengarkan dan berbicara.Sedangkan di TK Tunas !angsa ini banyak kesulitan
pada sisa karena tidak memiliki ketertarikan pada
pembelajaran yang berada di sekolah, sehingga guru harus
memiliki beberapa metode yang baru pada pembelajaran
anak usia dini. Sehingga berdasarkan studi kasus yang ada
%
8/17/2019 PKP PORNI.docx
3/41
penulis melakukan penelitian yang mengambil masalah 2
Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Metode
Bermain Peran Pada Siswa-Siswi TK Tunas Bangsa di
Kecamatan Patilanggio dan Kabupaten Pohuwato.
1. Identifkasi Masalah
3dentikasi masalah sangat erat kaitannya dengan
masalah apa yang ingin dikaji. 3dentikasi masalah pada
penelitian ini antara lain (
". Kurangnya perhatian guru terhadap pentingnya
Keterampilan anak dalam berbicara.
%. !erbagai faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi
belajar sisa adalah minat sisa rendah dalam belajar
pada TK, kurangnya sarana dan prasarana belajar, dan
sisa tidak memiliki cara belajar yang baik.
). ari hasil pengajaran dilapangan/indentikasi masalah
yang didapat maka kseimpulannya meliputi ketuntasan
belajar indi0idual meningkat, dari %& sisa ketuntasan
dalam keterampilan bebicara mulai dari '4,+5 pada
aal meningkat ke 6+, )5, dan pada akhirnya mencapai
ketuntasan yang maksimal "&&5.
2. Analisis Masalah
7dapun yang menjadi analisis masalah adalah Untuk
meningkatkan keterampilan berbicara pada sisa*sii di
TK Tunas !angsa, Keterampilan berbicara perlu dilatih
sejak dini supaya mereka mampu berbicara dengan teratur
dan terampil di masa*masa yang akan datang, karena
bicara merupakan salah satu alat komunikasi yang utama.
!erdasarkan masalah*masalah yang terdapat dilatar
)
8/17/2019 PKP PORNI.docx
4/41
8/17/2019 PKP PORNI.docx
5/41
a. #eningkatkan ketrampilan berbicara pada anak usia dinib. #enambah aasan bagi penulis pada khususnya dan
para pembaca pada umumnya terhadap pentingnya
mengasa keterampilan berbicara melalui metode
membaca.
'
8/17/2019 PKP PORNI.docx
6/41
BAB II
$A%IAN PU&!A$A
A. Hakikat $eteram'ilan Ber(i)araPermasalahan bahasa bagi anak usia dini terutama yang
berkaitan dengan kemampuan berbicara terkait erat dengan
alat pendengaran, bunyi ujaran yang didengar, dan artikulasi
yang dimiliki, karena ditemukan juga anak yang masih kurang
jelas pendengarannya dalam mendengarkan kata*kata guru,
jadi perlu diulang kembali apa yang telah diucapkan. Kadang*
kadang anak juga dalam menyebutkan kata*kata belum tepat
pengucapannya, mereka hanya bisa meniru apa yang mereka
dengar, belum mengetahui apa yang ditirukan itu benar atau
salah, baik atau tidak yang diucapkan. Permasalahan bahasa
menurut Suhartono $%&&'( "6 baha(2Terdapat lima permasalahan yang berkaitan denganbahasa anak yaitu( keterbatasan kata*kata yang
diketahuinya, menirukan ucapan atau lafal yang tidakbenar dari orang tuanya, mempunyai gangguan artikulasi,kebiasaan menggunakan bentuk bahasa yang hanya diapahami oleh orang tuanya, dan kesulitan menyesuaikanbahasa dalam berinteraksi dengan teman*teman di TK-.
Permasalahan diatas mestinya tidak perlu terjadi jika
keluarganya di rumah dalam berbahasa dilakukan secara
benar dan sadar akan kepentingan bahasa anak dalam
berinteraksi, baik sebelum ia masuk TK dan setalah masuk
TK, karena pengaruh lingkungan keluarganya. isinilah
pentingnya peran keluarga di rumah dan guru di sekolah
dalam membimbing dan mendidik anak untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa terutama dalam hal
keterampilan berbicara dengan mengunakan !ahasa
3ndonesia yang baik dan benar. #oh 9:endi $";;)( )
8/17/2019 PKP PORNI.docx
7/41
2pemerolehan kosakata anak ketika menginjak usia )tahun diperkirakan antara
8/17/2019 PKP PORNI.docx
8/41
=atihan untuk terampil berbicara juga akan memberikan
masukan bagi anak agar peka terhadap makna setiap kata.
Pengembangan keterampilan berbicara anak sangat menarik
untuk diperhatikan karena dengan memperhatikan bicara
anak, kita dapat mengetahui berbagai perkembangan bahasa
dan perilaku yang dilakukannya, mulai dari perkembangan
ucapan*ucapannya, sampai mereka bisa berbicara dengan
kata*kata atau membuat kalimat sendiri.
Untuk dapat mengetahui kemampuan berbicara anak dan
dapat melakukan bimbingan secara intensif agar berguna
untuk masa depan anak. 1adi, supaya anak terampil berbicara
maka anak harus mengucapkan huruf dan kata*kata dengan
benar dan tepat atau jelas dalam mengucap kata dan
membuat kata menjadi sebuah kalimat. #ereka juga harus
memahami apa yang diucapkan, tidak sekedar berbicara, jadi
guru perlu memberikan penjelasan arti kata yang diucapkan
dengan memperlihatkan media gambar atau menunjukan
sesuatu yang konkrit sehingga anak bisa memahami arti kata
yang diucapkan.
#enurut teori belajar $>achmat ";
8/17/2019 PKP PORNI.docx
9/41
tentu erat berhubungan dengan perkembangan kosa kata
yang diperoleh anak melalui kegiatan menyimak dan
membaca. Sebelum matang dalam perkembangan bahasa
juga merupakan suatu keterlambatan dalam kegiatan
berbahasa.
Tujuan berbicara adalah untuk memberitahukan,
melaporkan, menghibur, membujuk, dan meyakinkan
seseorang yang terdiri dari saspek kebahasaan dan
nonkebahasaan $hieni, %&&6().4 dalam @alida $%&"".
#enurut teori belajar $>achmat ";
8/17/2019 PKP PORNI.docx
10/41
Keberanian yaitu keberanian dalam mengemukakan
pendapat, seperti anak mampu menceritakan pengalaman
yang dialami. Selain itu, keberanian untuk berpihak terhadap
gagasan yang diyakini kebenarannya.
% Kelancaran
=ancar dalam berbicara sangat ditunjang oleh penguasaan
materi/bahan yang baik. Penguasaan kosakata akan
membantu dalam penguasaan materi pembicaraan.
) 9kspresi/Aerak*gerik Tubuh
9kspresi tubuh sangat diperlukan dalam menunjang
keefektifan berbicara. 7rti pembicaraan tersebut dapat
dipahami melalui ekspresi tubuh yang ditunjukkan
pembicara.
Unsur isi dalam pembicaraan merupakan bagian yang
lebih penting. Tanpa isi yang diidentikasi secara jelas, pesan
yang ingin disampaikan melalui kegiatan berbicara tidak akan
tersampaikan secara jelas pula, dalam aspek isi dari
berbicara terdiri dari kerincian dan kejelasan dalam
menyampaikan isi dari pembicaraan.
2. +akt,r*#akt,r -ang Mem'engaruhi $eteram'ilan
Ber(i)ara
Keterampilan berbicara dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor baik faktor dari dalam diri maupun dari luar. #enurut
@urlock $";6
8/17/2019 PKP PORNI.docx
11/41
tidak dapat menghasilkan bunyi yang diperlukan bagi
katakata.
% Kesiapan #ental untuk !erbicara
Kesiapan mental untuk berbicara tergantung pada
kematangan otak, khususnya bagian*bagian asosiasi otak.
!iasanya kesiapan tersebut berkembang di antara umur "%
dan "< bulan dan dalam perkembangan bicara dipandang
sebagai 2saat dapat diajar-.
) #odel yang !aik untuk ditiru
#odel yang baik untuk ditiru diperlukan agar anak tahu
mengucapkan kata dengan benar. #odel tersebut mungkin
orang di lingkungan sekitar mereka. 1ika mereka kekurangan
model yang baik, maka mereka akan sulit belajar berbicara
dan hasil yang dicapai berada di baah kemampuan
mereka.
+ Kesempatan untuk !erpraktik
1ika anak tidak diberikan kesempatan untuk berpraktek
maka mereka akan putus asa dan moti0asi anak menjadi
rendah. Bledman dalam @alida $%&"" mengungkapkan
baha di dalam area drama, anak*anak memiliki
kesempatan untuk bermain peran dalam situasi kehidupan
yang sebenarnya serta mempraktikkan kemampuan
berbahasa sehingga dapat membantu meningkatkan
keterampilan berbicara pada anak.
' #oti0asi
1ika anak mengetahui baha mereka dapat memperoleh
apa saja yang mereka inginkan tanpa memintanya, dan jika
anak tahu baha pengganti bicara seperti tangis dan isyarat
""
8/17/2019 PKP PORNI.docx
12/41
dapat mencapai tujuan tersebut, maka moti0asi anak untuk
belajar berbicara akan melemah.
4 !imbingan
Cara yang paling baik untuk membimbing belajar
berbicara adalah menyediakan model yang baik,
mengadakan kata*kata dengan jelas, serta memberikan
bantuan mengikuti model.
!erdasarkan uraian mengenai faktor*faktor yang
mempengaruhi keterampilan berbicara, dapat disimpulkan
baha keterampilan berbicara dapat dipengaruhi oleh
model yang baik untuk ditiru serta adanya kesempatan yang
diberikan pada anak untuk berbicara. @al tersebut dapat
dilakukan melalui bermain peran.
B. $,nse' Met,de Bermain
#etode bermain peran ini dikategorikan sebagai metode
belajar yang berumpun kepada metode perilaku yang
diterapkan dalam kegiatan pengembangan. Karakteristiknya
adalah adanya kecenderungan memecahkan tugas belajar
dalam sejumlah perilaku yang berurutan, konkret dan dapat
diamati. !ermain peran dikenal juga dengan sebutan bermain
pura*pura, khayalan, fantasi, make belive, atau simbolik.
#enurut Piaget, aal main peran dapat menjadi bukti
perilaku anak. 3a menyatakan baha main peran ditandai
oleh penerapan cerita pada objek dan mengulang perilaku
menyenangkan yang diingatnya. Piaget menyatakan baha
keterlibatan anak dalam main peran dan upaya anak
mencapai tahap yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak
lainnya disebut sebagai collective symbolism.
"%
8/17/2019 PKP PORNI.docx
13/41
1oyce dan Deil $%&&& !ermain peran $role*playing
adalah strategi pengajaran yang termasuk ke dalam
kelompok model pembelajaran sosial $social models.
Strategi ini menekankan sifat sosial pembelajaran, dan
memandang baha perilaku kooperatif dapat merangsang
sisa baik secara sosial maupun intelektual.
1ill @adeld $";
8/17/2019 PKP PORNI.docx
14/41
penerapan strategi bermain peran. ari hasil pengamatan
Bogg, sisa menjadi lebih tertarik dengan bahan
pembelajaran yang diberikan.
Strategi bermain peran $role playing dapat
meningkatkan keaktifan sisa dalam pembelajaran.
Sebagaimana diketahui, sisa bukanlah botol kosong yang
dengan serta*merta menerima ilmu pengetahuan yang
diberikan oleh guru. #ereka harus terlibat aktif dalam
kegiatan proses pembelajaran baik secara hands on maupun
minds on.
!erdasarkan penelitian Poorman $%&&%, sisa yang
diaancarai mengatakan baha dengan strategi bermain
peran yang dilaksanakan oleh guru, membuat mereka ingin
terlibat aktif melakukan sesuatu dalam pembelajaran. @al ini
senada sebagaimana yang diteliti Bogg $%&&" baha
pembelajaran yang menggunakan strategi bermain peran
meningkatkan keaktifan sisa dalam kegiatan belajar.
Strategi bermain peran $role playing dapat
mengajarkan sisa untuk berempati dan memahami suatu
hal melalui berbagai sudut pandang. Suatu kegiatan belajar
yang menggunakan strategi bermain peran ternyata dapat
mengajarkan sisa untuk berempati. Tentu saha kelebihan ini
dapat dengan mudah kita maklumi karena strategi bermain
peran sangat melibatkan emosi sisa. 3ni adalah suatu hal
yang sangat positif terkait domain afektif. engan
memainkan suatu peran tertentu, mereka akan memahami
bagaimana posisi seseorang yang diperankannya. engan
strategi bermain peran mereka tidak akan dengan mudahnya
menghakimi seseorang atau suatu masalah, kecuali dengan
terlebih dahulu melihatnya dari berbagai sudut pandang.
"+
8/17/2019 PKP PORNI.docx
15/41
Strategi bermain peran memberikan kesempatan
kepada sisa untuk memerankan tokoh yang barangkali
dikenal dalam kehidupannya sehari*hari. engan bermain
peran sisa akan dapat mengalami dan merasakan
bagaimana menjadi seorang tokoh yang mungkin familiar
dalam kehidupan mereka. @al ini akan membuat mereka
menjadi lebih peka terhadap masalah*masalah yang ada di
sekitarnya, meningkatkan keterampilan interpersonal, dan
tentu saja dapat meningkatkan keterampilan komunikasi.
Strategi bermain peran dapat diterapkan dalam
berbagai setting. 1angan mengira strategi bermain peran sulit
untuk diaplikasikan. !ermain peran dapat diterapkan dalam
setting yang sangat ber0ariasi, termasuk di dalam ruang
kelas standar. Selain itu bermain peran dapat dilakukan sisa
secara indi0idual maupun secara berkelompok.
Strategi bermain peran membutuhkan kerja keras
semua pihak yang terlibat. #empersiapkan pembelajaran
dengan strategi bermain peran kadangkala memerlukan kerja
keras dari guru maupun sisa, atau bahkan pihak lain yang
mungkin dilibatkan. 7kan tetapi, semuanya ini akan impas
dengan moti0asi yang akan dimiliki sisa serta penguasaan
terhadap konsep yang dibelajarkan pada mereka.
1. !u"uan dan +ungsi Met,de Bermain Peran
!ermain peran dalam proses pembelajaran yang
ditujukan agar anak didik dapat mendramatisasikan tingkah
laku, atau ungkapan gerak*gerik ajah seseorang dalam
hubungan sosial atau manusia.
>oestiyah $%&""(;" menegaskan baha guru
menggunakan metode ini dalam proses belajar memiliki
"'
8/17/2019 PKP PORNI.docx
16/41
tujuan agar anak didik dapat memahami perasaan orang lain,
dapat tepa seliro dan toleransi. engan bermain peran
mereka dapat menghayati peranan apa yang dimainkan,
mampu menempatkan diri dalam situasi orang lain yang
dikehendaki guru. 3a bisa belajar atak orang lain, cara
bergaul dengan orang lain, cara mendekati dan berhubungan
dengan orang lain, dalam situasi itu mereka harus bisa
memecahkan masalahnya
BAB III
PELA$&ANAAN PENILI!IAN PERBAI$AN PEMBELA%ARAN
A. &u(-ek !em'at dan /aktu Penelitian Pihak -ang
Mem(antu
Penelitian ini dilaksanakan pada sisa*sisi Kelompok 7 TK
Tunas !angsa Kecamatan Patilanggio Kabupaten Pohuato
dengan jumlah jumlah subjek penelitian sebanyak "; sisa.
Daktu pelaksanaan penelitian mulai !ulan 7gustus sampai
September %&"+ dengan pihak yang membantu dalam penelitian
ini adalah kepala sekolah, teman sejaat dan sisa*sisi
kelompok 7.
B. Desain Pr,sedur Per(aikan Pem(ela"aran
1. !aha' Persia'an
alam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukanperencanaan tindakan sebagai berikut.
a. #engajukan permohonan kepada Kepala TK Tunas !angsa
Kecamatan Patilanggio untuk mendapatkan i?in penelitian
b. !erkonsultasi dengan guru yang akan menjadi mitra kerja
c. #embuat rencana kegiatan penelitian untuk dikonsultasikan
dengan kepala sekolah dan guru yang menjadi mitra kerja
"4
8/17/2019 PKP PORNI.docx
17/41
d. #enyediakan fasilitas penunjang yang diperlukan untuk
kegiatan pembelajaran.
2. !aha' Pelaksanaan !indakan
Pada tahap ini peneliti melakukan hal*hal sebagai berikut.
a. Tahap Persiapan Tindakan
a. #engadakan obser0asi aal terhadap hasil belajar
b. #enyusun instrumen $lembar obser0asi dan melakukan
obser0asi aal terhadap subjek penelitian
c. #embuat skenario pembelajaran mengacu pada langkah*
langkah pemecahan masalah
d. #enyediakan fasilitas penunjang guna berhasilnya usaha
untuk meningkatkan kemampuan anak dalam keterampilan
membaca
b. Tahap Tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan siklus demi siklus terkait
penelitian yang dilaksanakan.
a. &iklus I
Kegiatan siklus 3 dilakukan dengan terlebih dahulu
menetapkan tema serta sub tema pembelajaran.
Tema pembelajaran ( iri Sendiri
Sub tema pembelajaran ( 7gamaku
#engacu pada tema yang dipilih maka ditetapkan langkah*
langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
a. Auru melakukan obser0asi terhadap kemampuan anak dalam
keteraampilan berbicara
b. Auru menciptakan komunikan dan iteraksi antar guru dan
sisa dengan cara bertanya apa yang mereka lakukan pada
mata pelajaran sebelumnya
c. Auru menyuruh sisa untuk menyebutkan beberapa macam
agama yang ada di negara indonesia
"6
8/17/2019 PKP PORNI.docx
18/41
d. Kemudian guru bertanya ada berapa agama yang ada didalam
kelas mereka
e. Auru memberikan penjelasan tentang bermain peran, dan
pada pertemuan berikutnya akan bermain peran.
f. Kemudian membagi peran kepada sisa sisi lainnya
g. Setelah itu mengajak sisa untuk berdoa bersama pada akhir
pembelajaran.
(. &iklus II
Tema pembelajaran ( iri Sendiri
Sub tema pembelajaran ( 7gamaku
=angkah Kegiatan Pembelajaran.
a. Auru mempersiapkan anak*anak bermain peranb. Auru mengamati anak*anak ketika bermain peranc. Auru menilai bagaimana keterampilan berbicara pada anakd. Auru melihat perbandingan nilai pada anak khususnya
keterampilan berbicara
). !aha' Pemantauan dan E0aluasi
7dapun pada tahap ini yang menjadi pedoman dalam
melakukan pemantauan dan e0aluasi adalah sebagai berikut.
a. Kemampuan berbicara pada anakb. Keberanian anak untuk tampilc. Kelancaran anak ketika berbicarad. an yang terakhir Aerak*gerik tubuh atau ekspresi pada anak
ketikan tampil.
d. !aha' Analisis dan Reeksi
Pada tahap ini hasil yang telah diperoleh dari tahap obser0asi
dan e0aluasi dikumpulkan serta dianalisis bersama antar
pengamat dengan guru, secara kualitatif. ari hasil analisis ini
guru dapat mereEeksi diri dengan melihat data obser0asi
kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan yang
"
8/17/2019 PKP PORNI.docx
19/41
terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. ata hasil
obser0asi selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi guru untuk
dapat menge0aluasi dirinya sendiri. engan demikian maka guru
memiliki stFndar yang dapat digunakan untuk menilai tingkat
kemampuannya dalam melatih keterampilan berbicara anak.
Proses pengolahan data yang diperoleh melalui lembar obser0asi
tentang penilaian anak dari pegamatan masing*masing dijumlah
sesuai aspek dan kriterianya.
e. !eknik Analisis Data
7nalisis data secara bertahap dan berkesinambungan pada
setiap akhir siklus pembelajaran data yang dianalisis meliputi
data hasil pengamatan dan data kegiatan anak.
";
8/17/2019 PKP PORNI.docx
20/41
BAB I
HA&IL PENELI!IAN DAN PEMBAHA&AN
A. Deskr'si Hasil Penelitian Per(aikan Pem(ela"aran1. Pr,sedur Pelaksanaan Met,de Bermain Peran
alam melaksanakan metode bermain peran ini agar
berhasil dengan efektif, maka perlu mempertimbangkan
prosedur pelaksanaannya. #enurut >oestiyah $%&""(;" prosedur
pelaksanaan bermain peran dimaksud sebagai berikut (
". #enyiapkan naskah, alat, media yang akan digunakan
dalam kegiatan bermain peran.%. Auru harus menerangkan kepada anak didik, untuk
memperkenalkan teknik ini, baha dengan jalan bermain
peran anak didik diharapkan dapat memecahkan masalah
hubungan sosial yang aktual ada di masyarakat.). Auru menunjuk beberapa anak yang akan berperan,
masing*masing akan mencari pemecahan masalah sesuai
dengan perannya. an anak yang lain jadi penonton
dengan tugas*tugas tertentu pula.+. Auru harus memilih masalah yang urgen, sehingga
menarik minat anak. 3a mampu menjelaskan dengan
menarik sehingga anak terangsang untuk berusaha
memecahkan masalah itu.'. #emberi kebebasan kepada anak untuk memilih peran
apa yang disukai.
%&
8/17/2019 PKP PORNI.docx
21/41
4. 7gar anak dapat memahami peristianya, maka guru
harus bisa menceritakan sambil mengatur adegan
pertama.6. 1elaskan kepada pemeran*pemeran itu sebaik*baiknya,
sehingga mereka tahu tugas peranannya, menguasai
masalahnya, pandai bermimik maupun berdialog.
8/17/2019 PKP PORNI.docx
22/41
#enghangatkan suasana kelompok termasuk
mengantarkan peserta didik terhadap masalah pembelajaran
yang perlu dipelajari. @al ini dapat dilakukan dengan
mengidentikasi masalah, menjelaskan masalah, menafsirkan
cerita dan mengeksplorasi isu*isu, serta menjelaskan peran yang
akan dimainkan.
Tahap ini lebih banyak dimaksudkan untuk memoti0asi
peserta didik agar tertarik pada masalah karena itu tahap ini
sangat penting dalam bermain peran dan paling menentukan
keberhasilan. !ermain peran akan berhasil apabila peserta didik
menaruh minat dan memperhatikan masalah yang diajukan guru.
%. Memilih peran
#emilih peran dalam pembelajaran, tahap ini peserta
didik dan guru mendeskripsikan berbagai atak atau karakter,
apa yang mereka suka, bagaimana mereka merasakan, dan apa
yang harus mereka kerjakan, kemudian para peserta didik diberi
kesempatan secara sukarela untuk menjadi pemeran.
). Menyusun tahap-tahap peran
#enyusun tahap*tahap baru, pada tahap ini para
pemeran menyusun garis*garis besar adegan yang akan
dimainkan. alam hal ini, tidak perlu ada dialog khusus karena
para peserta didik dituntut untuk bertindak dan berbicara secara
spontan.
%%
8/17/2019 PKP PORNI.docx
23/41
+. Menyiapkan pengamat
#enyiapkan pengamat, sebaiknya pengamat
dipersiapkan secara matang dan terlibat dalam cerita yang akan
dimainkan agar semua peserta didik turut mengalami dan
menghayati peran yang dimainkan dan aktif mendiskusikannya.
'. Pemeranan
Pada tahap ini para peserta didik mulai beraksi secara
spontan, sesuai dengan peran masing*masing. Pemeranan dapat
berhenti apabila para peserta didik telah merasa cukup, dan apa
yang seharusnya mereka perankan telah dicoba lakukan. 7da
kalanya para peserta didik keasyikan bermain peran sehingga
tanpa disadari telah mamakan aktu yang terlampau lama.
alam hal ini guru perlu menilai kapan bermain peran
dihentikan.
4. Diskusi dan evaluasi
iskusi akan mudah dimulai jika pemeran dan pengamat
telah terlibat dalam bermain peran, baik secara emosional
maupun secara intelektual. engan melontarkan sebuah
pertanyaan, para peserta didik akan segera terpancing untuk
diskusi.
6. Pemeranan ulang
Pemeranan ulang, dilakukan berdasarkan hasil e0aluasi
dan diskusi mengenai alternatif pemeranan. #ungkin ada
%)
8/17/2019 PKP PORNI.docx
24/41
perubahan peran atak yang dituntut. Perubahan ini
memungkinkan adanya perkembangan baru dalam upaya
pemecahan masalah. Setiap perubahan peran akan
mempengaruhi peran lainnya.
8/17/2019 PKP PORNI.docx
25/41
a. Auru meminta sisa untuk berdoa sebelum
melaksanakan pembelajaranb. Auru dan murid bertanya jaab mengenai masalah*
masalah actual yang terjadi dalam kehidupan sehari*
hari yang sedang hangathangatnya dibicarakan orang.c. Kemudian mengajak bernyanyi agar sisa lebih relaG
dan bersemangat mengikuti pembelajaran%. Kegiatan inti belajar mengajar
- Auru mempersiapkan panggung sederhana untuk
bermain peran sisa
- Auru meminta orang tua dan guru lain untukmendampingi
- Auru memoti0asi sisa agar dapat lebih semangat
untuk mmembaakan peran yang telah di pilih mereka
sendiri.- Auru telah membagi sisa menjadi ) kelompok dari ";
jumlah sisa. Auru membagi jadi ) kelompok terdiri dari
4 H 6 sisa dalam " kelompok.
- Auru mengamati keterampilan berbicara sisa padasaat mereka bermain peran
- Auru memberikan nilai kepada sisa*sisi sesuai
keterampilan yang mereka berikan saat bermain peran..
). 7khir K!#Auru memberikan pertanyaan pada setiap sisa setelah
bermain peran, tentang tokoh yang mereka mainkan,
kemudian bagaiman perasaan mereka ketikan
membaakan peran yang mereka pilih, dan meminta sisa
2. Deskri'si Pratindakan
!erdasarkan yang telah dijabarkan sebelumnya, penelitian
tindakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara, penelitian
ini dilaksanakan dalam % siklus yang setiap siklus meliputi " atau
% kali pertemuan. Setiap pertemuan menggunakan aktu %G+'
%'
8/17/2019 PKP PORNI.docx
26/41
menit. Sebelum hasil penelitian dipaparkan, pada bab ini
diuraikan terlebih dahulu mengenai kondisi aal dalam
ketermapilan berbicara pada sisa kelompok 7 TK Tunas !angsa
Kec.Patilanggio. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti
melakukan sur0ei aal. Sur0ei aal ini dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi aal atau proses pembelajaran mengamati
keterampilan berbicara pada sisa, pemahaman serta
kemampuan aal sisa.
Pada kegiatan pratindakan, sesudah guru dan peneliti
memasuki kelas, guru menyuruh sisa berdoa. Kemudian guru
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
menanyakan adakah sisa yang tidak masuk. !eberapa sisa
menjaab 2ada-, yang lain tidak menjaab karena sedang asyik
bermain dan lainya tetap diam dipangkuan ibu atau penjaganya.
Setelah mengisi buku harian kelas, guru mengadakan pretes
tentang kemampuan mereka dalam berbicara berrkomunikasi,
guru mengajak sisa berkomunikasi dengan materi yang
dibaakan pada saat itu, guru mengamati gerak/gerik tubuh
atau ekspresi sisa, kemudian melihat kelancaran dan
keberanian sisa dalam menjaab pertanyaan yang diberikan.
Pada saat itu guru memberikan apersepsi tentang materi yang
akan diajarkan pada siklus " nanti, guru membacakan dongeng
pada sisa membuat sisa lebih tertarik materi yang akan
dibaakan, setelah itu guru membagi "; sisa menjadi )
kelompok, kemudian memminta beberapa guru untuk
mendampingi ketiga kelompok tersebut,seterla itu guru
membagikan naskah drama sederhana dan meminta guru
pendamping untuk menceritakan naskah drama tersebut,
kemudian sisa memilih tokoh apa yang ingin mereka baakan
dalam drama tersebut. !eberapa sisa tidak ingin ikut dan tidak
%4
8/17/2019 PKP PORNI.docx
27/41
mempunyai keberanian, sehingga guru pengajar memberikan
moti0asi pada sisa*sisinya kemudian meminta bantuan orang
tua ali murid untuk melatih peran yang mereka emban
dirumah, dan sehingga pada pertemuan minggu ke % sisa*sisi
dapat siap untuk memereankan tokoh yang mereka pilih.
memang tampak memperhatikan penjelasan guru namun tidak
sedikit pula sisa yang menguap, bosan, menopang dagu,
berbicara dengan teman, serta sibuk berakti0itas sendiri. @asil
pengamatan peneliti dengan lembar obser0asi, diketahui baha
sisa yang menunjukkan sikap senang selama kegiatan
apersepsi dan dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 4 orang
atau )6.'5 dari seluruh sisa di kelas tersebut.
@al ini dapat dilihat dari hasil tes setelah kegiatan untuk
mengasa ketermapilan berbicara. Sebagian besar sisa masih
mengungkapkan jaaban yang belum tepat, kemudian
menunjukkan sikap yang enggan untuk menerima materi karena
tidak ada ketertikkan sisa, kemudia sebagian sisa belum
mempunyai keberanian, dan akhirnya kelancaran dalam
keterampilan berbicara belum terlihat.
%6
8/17/2019 PKP PORNI.docx
28/41
Tabel "." 3nstrumen Penilaian
Io Iama Sisa
7spek yang di obser0asi7 ! C
# K# T# # K# T# # K# T#
" 7hamad Yasin% 7lan Tanano) 7kbar Tangahu+ 7lan Yasin
'Kafa !udiyanto
!akari
4#ohammad
>.Tantu6 Padil Yohan< #arfel #ahmud; >aditia =ukum
"& 3ksan Tantu"" 7inun Kadue"% #eylan Yasin
") Sila jafar"+ Jlin ia Salihi"' Tiara Puhi"4 3satun Yasin"6 Salmaati Yasin"< >e0a Yasin
$eterangan3
M 3 Mam'u
!M 3 !idak Mam'u
$M 3 $urang Mam'u
A 3 $e(eranian anank (er(i)ara
B 3 $elan)aran dalam (er(i)ara
3 Eks'resi anak $etika (er(i)ara
!erdasarkan tabel di atas dapat diketahui baha dari "<
sisa, hanya ' sisa atau sekitar 45 yang memilki keterampilan
berbicara berkategori nilai yang tinggi. Sisanya adalah
%
8/17/2019 PKP PORNI.docx
29/41
berkategori kurang bahkan tidak mampu. Bakta tersebut
menunjukkan betapa rendah keterampilan berbicara sisa
Kelompok 7 Tk Tunas !angsa Kec. Patilanggio, instrument
penilaian keterampilan berbicara ini meliputi ) aspek
kesenangan terhadap kegiatan keterampilan berbicara, yaitu
Kelancaraan, Keberanian dan 9kspresi.
Sementara itu nilai dari hasil pengamatan dari kelima sisa
yang mempunyai nilai yang tinggi, hanya " dari sisa yang
mempunyai katergori mampu, selain itu dari ) aspek yang dinilai
ada yang mempunyai keberanian tapi tidak memiliki kelancaran
dan eksperesi, nilainy sangat ber0ariasi, tetapi belum memenuhi
kriteria tuntas dalam keterampilan berbicara.
!erdasar pada analisis di atas, dapat dikemukakan dua hal
pokok yang perlu diatasi, yaitu rendahnya keberanian sisa
dalam keterampilan berbicara dan kemampua pemahaman sisa
yang rendah dalam penjelasan guru, artinya ini merupakan
aspek ketiga yaitu pemahaman ketika mereka di ajak
berkomunikasi, ekspresi yang mereka ungkapkan ketika diajak
berkomunikasi.
!erdasarkan hasil penilaian, indikasi rendahnya
keterampilan berbicara sisa ini mencakup(
". !elum adanya satupun sisa yang menunjukkan sikap
senang terhadap kegiatan pembelajaran. @anya ' dari "<
sisa atau )&5 yang menunjukkan sikap bisa terhadap
keterampilan berbicara. Sisanya atau 6&5 menunjukkan
sikap kurang tertarik dan merasa bosan dengan akti0itas
pembelajaran.%. @anya ) sisa atau
8/17/2019 PKP PORNI.docx
30/41
baha kegiatan belajar bukanlah akti0itas yang
menyenangkan.). Sisa dari sisa yang ada tidak menjaab pertanyaan
yang diberikan. 7tau menunjukan sikap enggan untuk
berbicara, dan lainnya tidak suka diajak berkomunikasi.
B. Hasil Penelitian
1. &iklus I
Kegiatan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 20 agustus 2014. Kegiatan
siklus ini dilakukan dalam 4 tahapan sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan dengan membuat rencana kegiatan harian serta
membuat lembar pengamatan untuk mengeveluasi prses pembela!aran serta
kegiatan guru dan kegiatan sis"a #ang dilaksanakan dalam pembela!aran.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan mengacu pada $atuan Kegiatan
%arian &$K%) #ang telah direncanakan sebelumn#a. Kegiatan siklus I dilakukan
dengan cara melakukan identi'ikasi terhadap kemampuan anak dalam
keterampilan berbicara. (erdasarkan hasil identi'ikasi tersebut guru selan!utn#a
men#iapkan kelas #ang akan di!adikan sebagai sarana pembela!aran.
nak-anak berlatih peran #ang telah dipilih leh mereka sendiri
berdasarkan naskah #ang tealh dibagikan guru sebelumn#a. *uru men#iapkan
'asilitas penun!ang berupa kelas dan prperti penung!ang untuk metde bermain
peran diperlukan untuk kegiatan pembela!aran keterampilan berbicara.
+) Tahap Pemantauan dan ,valuasi
Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan menganalisis
kemampuan anak dalam keterampilan berbicara berdasarkan + aspek #ang telah
dikutip dan di!abarkan pada bab II ka!ian Pustaka. ari kegiatan #ang
dilaksanakan pada tahap bservasi menun!ukkan bah"a ter!adi peningkatan
kemampuan anak dalam berdialg. Peningkatan ini terlihat dari !umlah anak #ang
)&
8/17/2019 PKP PORNI.docx
31/41
memiliki kemampuan keterampilan berbicara terdiri / anak &+0) pada bservasi
siklus pertama meningkat men!adi 10 anak atau 0. %asil bservasi terhadap
keterampilan berbicara melalui metde bermain. alam pelaksanaan siklus 1 ini
guru mata pela!aran men#ediakan + pengamat untuk menilai + aspek #ang telah
ditentukan. $ehingga dapa dlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.2 Imstrumen Peniliaian Penelitian $iklus I
N
OPengamat
Aspek Penilaian Rata
A B C Rata
MK
M
T
M
MK
M
T
M
MK
M
T
M
MK
M
TM
1 Pengamat 1 10 8 0 10 8 0 10 0 8 10 0 8
2 Pengamat 2 10 8 0 12 3 3 10 1 7 11 4 3
3 Pengamat 3 10 5 3 10 8 0 10 0 8 10 5 3
Presentase 70 20 5 75 20 5 70 5 25 75 10 15
$eterangan3
M 3 Mam'u
!M 3 !idak Mam'u
$M 3 $urang Mam'uA 3 $e(eranian anank (er(i)ara
B 3 $elan)aran dalam (er(i)ara
3 Eks'resi anak $etika (er(i)ara
4) Tahap nalisis dan e'leksi
Tahap ini dilakukan dengan melakukan analisis dan re'leksi terhadap
kegiatan #ang telah dilakukan. Khusus tahap analisis dan re'leksi pada siklus I
menun!ukkan beberapa hal sebagai berikut:
a) $ebagian anak mulai mau untuk bergabung dalam pembela!aran
karena melihat keadaan #ang berbeda pada prses pembela!aran.
b) Terdapat sebagian anak #ang mulai mencba untuk berkmunikasi
pada ka"an mereka dengan membelas percakapan #ang ada pada
naskah.
c) Terdapat anak mampu dan lancara dalam dialg #ang ada pada
naskah.
)"
8/17/2019 PKP PORNI.docx
32/41
d) $ebagian anak mulai termtivasi untuk ma!u pada memainkan peran
dengan lancar berbicara tapi belum memiliki ekspresi.
e) Pembela!aran tentang mengasah keterampilan berbicara terlihat begitu
menarik karana anak-anak lain mampu berekspresi dengan peran #ang
mereka geluti "alau kelancara dalam berbahasa kurang mampu.
') nak-anak #ang pada a"aln#a duduk dipangkuan rang tua mulai
pergi ke guru mereka dan mengatakan ingin tampil men!adi peran
#ang mereka ingin.
g) an anak-anak #ang memiliki kelancaran dalam bebicara tetapi tidak
memiliki keberanian mulai ma!u dan bermain peran "alau gerak-
gerik tubuh belum terlalu diperlihatkan leh mereka.
2. &iklus II
Kegiatan siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 20 september 2014.
Kegiatan siklus II ini sama dengan kegiatan #ang ada pada siklus I treatmen #ang
kedua ini dilakukan karena masih belum memnuhi target dalam tu!uan
pembela!aran dalam $K% dalam siklus #ang kedua ini memiliki tahapan #ang
sama #aitu 4 tahapan sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan
Tahap #ang pertama #aitu tahap persiapan #ang dilakukan sama pada
siklus I tetapi pada siklus II tinggal beberapa perbaikan #aitu kekurangan #ang
ada pada siklus I tahap pertam ini dilakukan dengan membuat rencana kegiatan
harian serta membuat lembar pengamatan untuk mengeveluasi prses
pembela!aran serta kegiatan guru dan kegiatan sis"a #ang dilaksanakan dalam
pembela!aran.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kemudian pada pelaksanaan pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan
mengacu !uga pada $atuan Kegiatan %arian &$K%) #ang telah direncanakan
sebelumn#a sama dengan siklus I. Kegiatan siklus II dilakukan dengan cara
melakukan identi'ikasi terhadap kemampuan anak dalam keterampilan berbicara
)%
8/17/2019 PKP PORNI.docx
33/41
#ang ada pada siklus I menambahkan beberapa #ang masih memiliki kekurangan
dalam prses pembela!aran siklus I. (erdasarkan hasil identi'ikasi tersebut guru
selan!utn#a men#iapkan kelas #ang akan di!adikan sebagai sarana pembela!aran
masih tempat dan kelas #ang sama pada siklus I.
nak-anak berlatih peran #ang telah dipilih leh mereka sendiri
berdasarkan naskah #ang tealh dibagikan guru sebelumn#a pada siklus I. *uru
men#iapkan 'asilitas penun!ang berupa kelas dan prperti penun!ang #ang masih
kurang pada siklus I untuk metde bermain peran diperlukan untuk kegiatan
pembela!aran keterampilan berbicara agar lebih meningkat lagi kemampuan
sis"a lebih meningkat lagi lebih dari hasil pengamatan pada siklus I sehiingga
memiliki keberhasilan untuk tu!an pembela!aran serta indikatr pencapaian
pembela!aran lebih meningkat khususn#a pada keterampilan berbicara anak.
+) Tahap Pemantauan dan ,valuasi
(erdasarkan analisis kegiatan #ang dilaksanakan pada siklus II tern#ata
ter!adi peningkatan kemampuan anak dalam keterampilan berbicara. ealitas #ang
ada menun!ukkan bah"a !umlah anak #ang meningkat kemampuann#a dalam
keterampilan berbicara mengalami peningkatan dari kegiatan siklus I sebelumn#a
#iatu mengalami peningkatan men!adi 10 anak &0). %asil pelaksanaan tindakan
pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.+ Penilaian Instrument Penelitian $iklus II
N
O
Pengamat
Aspek Penilaian Rata
A B C Rata
M
K
M
T
MM
K
M
T
MM
K
M
T
MM
K
MTM
1 Pengamat 1 15 1 2 15 3 0 15 1 2 15 2 1
2 Pengamat 2 15 0 3 15 3 0 15 1 2 15 1 2
3 Pengamat 3 15 0 3 15 3 0 15 2 1 15 2 1
Presentase 0 1 0 10 0 0 5 5 0 5 5
$eterangan3
M 3 Mam'u
!M 3 !idak Mam'u
$M 3 $urang Mam'u
))
8/17/2019 PKP PORNI.docx
34/41
A 3 $e(eranian anank (er(i)ara
B 3 $elan)aran dalam (er(i)ara
3 Eks'resi anak $etika (er(i)ara
Tahap pemantauan dan evaluasi pada siklus II dilakukan dengan
menganalisis kemampuan anak dalam keterampilan berbicara pada siklus I dengan
membandingkan beberapa kekurangan #ang dimilki leh siklus I akan diperbaiki
pada siklus II ini berdasarkan + aspek #ang telah dikutip dan di!abarkan pada bab
II ka!ian Pustaka. ari kegiatan #ang dilaksanakan pada tahap bservasi
menun!ukkan bah"a ter!adi peningkatan kemampuan anak dalam keterampilan
berbicara setelah itu dilakukan tindakan pada tanggal 20 gustus 2014 #ang
dinamakan dengan siklus I kemudian hasil peningkatan #ang ditun!ukan pada
siklus I !uga lebih meningkat lagi tetapi masih memiliki kekurangan kemudian
presentase #ang ditun!ukan pada siklus I han#a 0 dan karena masih meilki
kekurang maka itu dilakukan treatmen atau tindakan kedua pada siklus I. Pada
siklus II ini. Peningkatan ini terlihat dari !umlah anak #ang memiliki kemampuan
keterampilan berbicara pada bservasi a"al masi / anak kemudian 10 anak d
presentase dari bservasi a"al pada siklus I #aitu +0 kemudian meningkat
men!adi 0 dan pada siklus kedua ini terdiri 1/ anak &30) meningkat lagi
keterampilan berbicara selain keterampilan #ang meningkat keperca#aan diri
anak !uga lebih meningkat dan anak-anak lebih termtivasi dalam prses
pembela!aran.
4) Tahap nalisis dan e'leksi(erdasarkan tindakan #ang telah dilakukan pada siklus II ini dengan
melakukan analisis dan re'leksi terhadap kegiatan #ang telah dilakukan. Khusus
tahap analisis dan re'leksi pada siklus II menun!ukkan beberapa hal #ang baru
keterampilan berbicara !uga berkmunikasi lebih terlihat sehingga bisa di!abarkan
sebagai berikut:
a) pada siklus I sebahagian anak masih kaku dalam melakukan beberapa
kegiatan pada prses pembela!aran masih malu-malu utnuk tampil
)+
8/17/2019 PKP PORNI.docx
35/41
didepan kelas tetapi pada siklus II ini hampir semua anak mau ma!u
dan memilki keberanian untuk ma!u bermain peran sehingga rang
tua !uga lebih termtivasi untuk men#iapkan anak-anak meraka tampil
baik dalam drama karena keinginan anak #ang besar pada prses
pembela!aran.
b) Kemampuan anak dalam berkmunikasi lebih tumbuh meningkat
cnthnn#a mereka mulai mengatur teman dalam drama menga!ak
teman berkmunikasi untuk kesuksesan drama #ang meraka ba"akan.
c) Kelancaran dalam berbicara lebih menn!l dibanding pada siklus I..
d) nak-anak mulai mengasa ekspresi pada dialg #ang mereka
utarakan sehingga tingkat kepekaan mereka terhadap kmunikasi
#ang ditumbuhkan itu sangat terlihat sehingga drama #ang diba"akan
men!adi sukses .
. Pem(ahasan
!erdasarkan hasil pengamatan peneliti pada tindakan
siklus 3 dan Siklus 33, dapat dikemukakan baha kualitas
pembelajaran dalam mengasah keterampilan berbicara meliputi
proses bermain peran. etde bermain peran merupakan salah satu
alternati' metde #ang dapat digunakan untuk memperkenalkan kepada anak cara
mengasah ketermpilan berbicara. alam Cara seseorang berperilaku
dalam posisi dan situasi tertentu. >ole playing nama lain dari
metode bermain adalah Suatu metode mengajar yang
merupakan tindakan yang dilakukan secara sadar oleh
sekelompok sisa dalam memperagakan secara singkat tentang
materi pembelajaran dengan memerankan tokoh. dalam
memberikan pengalaman langsung kepada anak tentang cara
berbicara yang baik dan benar, kelancaran yang begitu
meningkat dengan % kali tindakan, yaitu siklus 3 dan Siklus 33
pemahaman anak atas knsep #ang dia!arkan. Peningkatan proses
yaitu minat membaca sisa ditandai oleh( $" dalam
berkomunikasi yang lancar pada guru, teman sekelas dan orang
)'
8/17/2019 PKP PORNI.docx
36/41
tua, guru menggunakan metode bermain peran ini dengan
moti0asi yang lebih pada anak. Pada saat itu terlihat usaha sisa
dalam berdialog alaupun beleum memilki keberanian, sehingga
kelancaran dan ekspresi itu belum di perlihatkan pada pra
tindakan dan kemudian tindakan pertama yaitu siklus pertama,
dan keterampilan berbicara sedikit demi sedikit. $% terlihat daya
tahan sisa dalam melakukan akti0itas pada proses
pembelajaran lebih lama, dan itu berarti tingkat kebosanan sisa
terhapus secara bertahap. Bakta ini terlihat pada pertemuan
kedua dari siklus 3 yang selama % jam pelajaran penuh menuntut
sisa melakukan akti0itas bermain peran dan berkomunikasi
secara lancar dengan pemahaman lebih meningkat juga,
alaupun masih mempunyai beberapa kekurangan, sehingga
kekurangan tersebut dihilangkan pada tindakan kedua yaitu pada
siklus %. Sehingga kemampuan sisa lebih meningkat menjadi ;&
5, $) nilai rata*rata kelas dalam keterampilan berbicara
meningkat dari tingkat 2kurang sekali- menjadi 2kurang-.
Sementara itu, peningkatan keterampilan berbicara pada siklus 3
dan Siklus 33 ini meliputi ) aspek( $" keberanian sisa untuk
maju didepan kelas untuk bermain pera, kelancara dalam
berbahasa dan bertutur kata dan kemudian gerak*gerik tubuh
atau ekspresi anak dalam artian tingkat pemahaman dalam
berkonikasi sisa. Ketiga aspek tersebut merupakan komponen
penting dalam keterampilan berbicara, dalam hal ini ketiga asek
tersebut memiliki peningkatan yang berbeda terhadap tindakan
yang telah dilaksanakan.
Kemudian guru mengadakan e0aluasi berupa mengajak
sisa dan sisi berkomunikasi, penagalaman apa yang mereka
miliki ketika bermain peran,
)4
8/17/2019 PKP PORNI.docx
37/41
8/17/2019 PKP PORNI.docx
38/41
BAB
$E&IMPULAN DAN &ARAN
A. $esim'ulan
!erdasarkan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan
pada bab 3, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut(
". Penerapan metode Bermain Peran dapat meningkatkan minat
sisa dalam proses pembelajaran kemudian dapat
meningkatka keterampilan berbicara pada sisa.2. Penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman sisa dalam berkomunkasi yang
ditandai dengan( $a peningkatan jumlah sisa yang dapat
)
8/17/2019 PKP PORNI.docx
39/41
lancar dalam berbicara, $b peningkatan jumlah sisa yang
mampu mengatur teman sejahatnya dalam drama
berlansung ketika terjadi kesalahan dialog4. #oti0asi sisa dalam proses pembelajaran lebih meningkat,
ditandai dengan lamanya keberdaan sisa dalam kelas untuk
menyaksikan drama dari teman lainnya.5. Kepercayaan diri yang tumbuh pada sisa lebih meningkata,
yang ditandai dengan anak*anak yang dengan senang hati
dan ceria memainkan peran yang mereka pilih pada naskah
drama.B. &aran dan !indak Lan"ut
". Pihak pemerhati pendidikan atau pihak yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan. disarankan untuk lebih
memperhatikan perkembangan dunia pendidikan anak serta
memberikan sosialisasi tentang berbagai ino0asi dalam
pembelajaran khususnya pada pembelajaran pada anak usia
dini.%. Pihak guru disarankan untuk lebih mengembangkan
pengetahuannya mengenai berbagai ilmu dalam penerapan
belajar melalui penggunaan metode bermain peran.
). Pihak sekolah disarankan untuk memberikan apresiasi
kepada guru agar lebih ino0atif dan kreatif dalam
pembelajaran serta memperbanyak literatur di sekolah agar
berguna bagi perkembangan pembelajaran guru maupuncalon guru di sekolah dasar.
+. Pihak peneliti disarankan untuk lebih mengembangkan
penelitiannya terutama dalam keterampilan berbicara anak,
karana keterampilan berbicara salah satu media untuk bisa
berkomunikasi dengan orang banyak dan lingkungan sekitar.
);
8/17/2019 PKP PORNI.docx
40/41
DA+!AR PU&!A$A
@alida. %&"". #etode !ermain Peran dalam #engotimalkan
Kemampuan !erbicara 7nak Usia ini $+*' tahun. Jurnal
[online]. Pontianak( P7U BK3P Uni0ersitas Tanjungpura.
$http(//jurnal.untan.ac.id/indeG.php/jckr/article/0ie/%6&/%
6'. iakses tanggal &"*"&* %&"+
Iurkancana. %&&6. Pemahaman dan Prestasi Belaar pada Peserta
Didik . >ineka Cipta( 1akarta
Slameto. %&"&. Belaar dan !aktor-"aktor yang Mempengaruhinya.
#disi $. 1akarta( >ineka Cipta.
Sudjana, Iana. %&&%. Penilaian %asil Proses Belaar Mengaar .
!andung. PT >emaja >osdakarya.
Sumartono. %&&6. Modi&kasi 'egiatan Belaar Mengaar . Tarsito(
!andung.
Uno, @am?ah !., %&&6. Model Pembelaaran. 1akarta( !umi 7ksara
Dahyudin dkk. %&&4. Pengelolaan 'egiatan Belaar Mengaar Di
(ekolah. >ineka Cipta( 1akarta.
>oestiyah, %&&"", (trategi Belaar Mengaar , 1akarta ( >ineka
Cipta.
@alidu Salma. %&&6. Diktat Moral dan Displin, Aorontalo (
Uni0ersitas Iegeri Aorontalo
+&
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/view/270/275.%20Diakses%20tanggal%2001-10-%202014http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/view/270/275.%20Diakses%20tanggal%2001-10-%202014http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/view/270/275.%20Diakses%20tanggal%2001-10-%202014http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/view/270/275.%20Diakses%20tanggal%2001-10-%202014http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/view/270/275.%20Diakses%20tanggal%2001-10-%202014http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/view/270/275.%20Diakses%20tanggal%2001-10-%202014
8/17/2019 PKP PORNI.docx
41/41
Bogg, P. $%&&". ) history pro"essor engages students by giving
them a role in the action. Chronicle of @igher 9ducation.
1ill @adeld $";., L Deil, #. $%&&&. +ole Playing, (tudying (ocial
Behavior and alues. n Models o" /eaching. 7llyn and
!acon.
Poorman, P. !. $%&&%. Biography and role-playing0"ostering
empathy in abnormal
psychology . Teaching of Psychology.
Puranto, Igalim. %&&emaja >osdakarya.
>oestiyah. %&&". (trategi Belaar Mengaar . 1akarta ( >ineka Cipta.
Dinkel. D.S $";
Recommended