View
217
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
UJI EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL HERBA
SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP JUMLAH NEUTROFIL DAN
EKSPRESI COX-2 PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Albertin Gilang Kristanti
138114070
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
UJI EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL HERBA
SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP JUMLAH NEUTROFIL DAN
EKSPRESI COX-2 PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Albertin Gilang Kristanti
138114070
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fengesahan Skripsi Berj uclul
UJI EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL HERBASELEDRI (Apium graveolens L.) TERIIADAP JUMLAH NEUTROFIL DANEKSFRESI COX.2 PAI}A MENCIT BSTINA GALUR SWISS TERINDUKSI
KARAGENIN
Oleh:
Alberiin Gilang Kristanti
NIM: 138114470
Diperrahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal 8 Desember 2016
Mengetahui
Fakultas Fannasi
Panitia Penguji:
l. drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D
2. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt
3. Damiana Sapta Candrasari, M.Sc.
111
4- ) .-' :-a ?
f' ^^+r' *"
,/;r aj)''; '?r!r u -+.-..- \/-_# ;i?r;';;-7t l+l+rj*) ---"---l
,*''fur,95'Hfi;ti*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Education is not the learning of facts, but the training of minds to
think
-Albert Einstein-
Karya ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus dan Bunda Maria, sumber segala kekuatan
Bapak dan Ibu tersayang yang selalu setia mendukung dalam segala hal
Sahabat-sahabat terkasih atas doa dan dukungannya
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat, cinta
kasih dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan
skripsi yang berjudul “Uji Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Herba Seledri
(Apium graveolens L.) Terhadap Jumlah Neutrofil dan Ekspresi COX-2 pada
Mencit Betina Galur Swiss Terinduksi Karagenin”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik secra langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :
1. Ibu Aris Widyawati, M.Sc., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Ibu drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D., selaku Pembimbing Skripsi yang
telah membimbing dan mendampingi, membantu, memberikan semangat,
serta mengarahkan selama proses penelitian hingga penyusunan skripsi.
3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang sangat membangun untuk penelitian ini.
4. Ibu Damiana Sapta Candrasari, M.Sc., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang sangat membangun untuk penelitian ini.
5. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc., selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan bimingan, pengarahan, dan dukungan
selama menjalani proses perkuiahan di Fakultas Farmasi hingga saat ini.
6. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Penanggung Jawab
Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberi izin menggunakan
fasilitas laboratorium untuk penelitian.
7. Bapak drh. Sugiyono, M.Sc. selaku Dosen Fakultas Kedokteran Hewan
UGM yang telah membantu dan membimbing selama penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
8. Staf laboratorium, Bapak Heru, Bapak Wagiran, Bapak Suparjiman, Bapak
Kayatno, dan Bapak Lilik yang telah membantu dalam proses penelitian di
laboratorium.
9. Keluarga tercinta Bapak Dalyono dan Ibu Theresia Dayu Murwani, Greggo
yang selalu memberikan dukungan dan doa pada penulis.
10. Sahabat-sahabat “Galaxy Team”, Amanda Angraini, Liana Yudomulyo,
Dian Pratiwi, Clara Wina Caesaria, Veronika Lauren, Emerentio Renola,
atas bantuan, kerjasama, perjuangan suka duka yang dialami selama
penelitian.
11. Sahabat-sahabat “Betutu Family”, Puspa, Cewe, Hastya, Ajeng, Priska,
Sari,Tiwi, Hastya, yang selalu memberikan semangat, membantu dan
memberi masukan kepada penulis.
12. Penghuni Kos Keasa, Mbak Sus, Indri, Evi, Dara, Dea, Ety, Kak Sisil, Sinta,
atas segala dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis.
13. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan naskah skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelmahan dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 25 November 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING1 .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
PRAKATA ........................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiii
ABSTRACT ........................................................................................................ xiv
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
METODE PENELITIAN .................................................................................... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 4
KESIMPULAN ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12
LAMPIRAN ........................................................................................................ 14
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rata-rata jumlah neutrofil dan hasil uji Scheffe jumlah sel
neutrofil pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak etanol
Apium graveolens L. secara topikal ..................................................... 7
Tabel 2. Rata-rata ekpresi protein COX-2 ( dalam %) dan hasil uji
Tamhene’s pada kelompok uji antiinflamasi ekstrak etanol
Apium graveolens L. ............................................................................9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
………….5
………….6
…………..8
………….18
………….18
………….18
………….18
………….19
………….20
………….20
………….20
………….20
………….21
………….21
………….21
………….22
………….22
………….22
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 14.
Gambar 15.
Gambar 16.
Gambar 17.
Gambar 18.
Kurva grafik peningkatan tebal lipat kulit selama enam
jam……………………………………………………………
Mikrofotografi pengecatan HE kulit normal, perlakuan ekstrak
etanol Apium graveolens L. beserta kontrol negatif (karagenin)
dengan perbesaran 100 kali dan 400
kali…………………………………………………………...
Mikrofotografi pengecatan Immunohistokimia dengan antibodi
anti-COX-2 kulit normal, perlakuan Apium graveolens L.
konsentrasi % beserta kontrol negatif karagenin) dengan
perbesaran 100 kali dan 400 kali.)……………………………...
Apium graveolens L…………………………………………….
Serbuk Apium graveolens L……………………………………
Proses pemekatan ekstrak………………………………………
Ekstrak etanol Apium graveolens L…………………………….
Ekstrak Apium graveolens L yang sudah homogenkan dengan
Biocream® …………………………………………………….
Mencit betina galur Swiss ……………………………………..
Kulit punggung mencit setelah pencukuran…………………….
Injeksi karagenin……………………………………………….
Pengolesan krim ekstrak etanol Apium graveolens
L………………………………………………………………..
Proses pembedahan kulit……………………………………….
Rendaman kulit mencit di formalin 10% ………………………
Proses trimming ……………………………………………….
Biocream®……………………………………………………..
Spuit injeksi……………………………………………………
Serbuk karagenin ………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Surat keterangan hasil determinasi herba seledri spesies Apium
graveolens L………………………………………………………….
15
LAMPIRAN 2. Surat Ethical Clearance…………………………………….............
16
LAMPIRAN 3. Surat Legalisasi Statistik………………………………..............
17
LAMPIRAN 4. Tanaman yang Digunakan (Apium graveolens L.)……………..
18
LAMPIRAN 5. Hewan Uji yang Digunakan dan Pengawetan Kulit…................
20
LAMPIRAN 6. Biocream®,Spuit Injeksi dan Serbuk Karagenin……………….
22
LAMPIRAN 7. Hasil Perhitungan Jumlah Sel Neutrofil pada Uji Hematoksilin
dan Eosin……………………………………………………….
23
LAMPIRAN 8. Hasil Uji Statistik Jumlah Sel Neutrofil………………………..
25
LAMPIRAN 9. Hasil Uji Statistik Persen Ekspresi COX-2…………………….
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Inflamasi merupakan usaha tubuh untuk meniadakan zat iritan yang
menyerang serta mengatur perbaikan jaringan. Penelitian dilakukan merupakan
penelitian ekspreimentasl murni yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas
antiinflamasi topikal ekstrak etanol Apium graveolens L dengan parameter
penurunan jumlah neutrofil dan ekspresi COX-2.. Sebanyak 25 mencit betina galur
Swiss umur 2-3 bulan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 kontrol negatif
karagenin 3%, kelompok II kontrol Biocream®, kelompok III-V perlakuan krim
ekstrak etanol Apium graveolens L. dengan konsentrasi 12,5;25;50%. Semua hewan
uji diinjeksikan karagenin secara subkutan pada kulit punggung mencit, lalu
dioleskan krim pada daerah edema, setelah 24 jam kemudian dibedah untuk diambil
kulitnya pada area edema serta dicat hematoksilin dan eosin (HE) dan
immunohistokimia. Jumlah sel neutrofil diamati dengan metode pengecatan HE dan
ekpresi COX-2 diamati menggunakan pengecatan immunohistokimia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rerata jumlah sel neutrofil ± SE ekstrak etanol
Apium graveolens L. konsentrasi 12,5;25;50% secara berturut-turut adalah 76,53 ±
1,57;50,36 ± 4,44;38,08 ± 2,33 dan pada konsentrasi yang sama rerata ekpresi
protein COX-2 secara berturut-turut adalah 83,63 ± 2,09;85,78 ± 0,81;76,43 ± 0,48.
Kata kunci : antiinflamasi, ekstrak etanol Apium graveolens L., neutrofil, COX-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Inflammation is the body's attempt to elimination irritants invading and
regulate tissue repair. This research was purely experimental research which is
aimed to know anti-inflammatory effects of ethanol extract of Apium graveolens L.
topical measurement number of neutrophils and expression of COX-2. Twenty-five
female mice Swiss strains aged 2-3 months were divided into 5 groups. Group I
negative control group karagenin 3%, group II control Biocream®, group III-V
ethanol extract Apium graveolens L. concentration of 12.5;25;50%. All mice are
injected subcutaneously karagenin on the back skin, then smeared the cream on the
area of edema, after 24 hours dissected their skins on area of edema and painted a
hematoxylin and eosin (HE) and immunohistochemistry. Neutrophil cell counts
were observed by HE staining method and COX-2 expression was observed using
immunohistochemical staining. The results showed that neutrophil cells ± SE
Apium graveolens L. ethanol extract concentration of 12.5; 25; 50% respectively
was 76.53 ± 1 , 57; 50.36 ± 4.44; 38.08 ± 2.33 and at the same concentration ,
expression of COX-2 protein respectively was 83.63 ± 2.09; 85, 78 ± 0.81; 76.43 ±
0.48.
Keyword : antiinflammatory, ethanol extract of Apium graveolens L., neutrophils,
COX-2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Inflamasi merupakan usaha tubuh yang bertujuan untuk meniadakan zat iritan, merusak
organisme yang menyerang serta mengatur perbaikan jaringan (Mycek, 2001). Tanda-tanda
inflamasi antara lain kalor (panas), rubor (kemerahan), tumor (pembengkakan), dolor
(nyeri), function laesa (hilangnya fungsi normal. Pada fase akut saat inflamasi, neutrofil akan
bermigrasi kedaerah radang dan mempunyai aktivitas fagositosis. Aktivitas protein COX-2
dalam inflamasi berperan dalam pembentukan mediator-mediator inflamasi, termasuk
prostaglandin , prostasiklin dan tromboksan.
Namun demikian, efek inflamasi ini dapat menimbulkan kerugian, oleh karena itu
diperlukan adanya obat antiinflamasi. Obat antiinflamasi dapat berupa peroral maupun
topikal. Penggunaan topikal lebih banyak dipilih terkait keuntungan penggunaan yang
mudah dalam pengaplikasian zat aktif, mudah dibersihkan (Yanhendri dan Yenny,2012).
Sebagai upaya untuk mengembangkan obat berbahan dasar herbal untuk mengatasi
inflamasi inilah perlu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang dapat
digunakan sebagai bahan obat. Penggunaan Obat-obat yang berbahan dasar herbal mudah
didapat dan mempunyai harga yang terjangkau, juga mempunyai efek samping yang lebih
rendah dibanding dengan obat kimia (Setiawan, 2010).
Salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan adalah Apium graveolens L. Herba
Apium graveolens L. diketahui mempunyai aktivitas antiinflamasi. Sudarsono dkk. (1996)
melaporkan bahwa seluruh herba Apium graviolens L. mengandung glikosida apiin (
glikosida flavon ), isoquarsetin, serta umbelliferon, mannnite, inosite, asparagine,
glutamine, choline, linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan vitamin B. Selain itu,
penelitian yang pernah dilakukan dilakukan oleh Rusdiana dkk. (2007) menunjukkan bahwa
ekstrak Apium graveolens L. mempunyai aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar
0,0466107 % atau sebesar 466,107 ppm. Kandungan flavonoid pada herba Apium graveolens
L. diduga bertindak sebagai pemberi efek antiinflamasi.
Nasri dkk. (2009) melaporkan bahwa herba Apium graveolens L. mempunyai
aktivitas antiinflamasi. Pengujian dengan ekstrak alkohol-air herba Apium graveolens
L.secara intraperitoneal (ip) dengan xylene sebagai penginduksi inflamasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Peng Li dkk. (2013) menggunakan etanol 70% untuk
mengekstraksi flavonoid dalam Apium graveolens L. selain itu, dalam penelitian Peng Li
dkk. (2013) melaporkan bahwa senyawa apigenin merupakan salah satu komponen bioaktif
utama dalam seledri yang termasuk dalam kelas flavon, yang ada dalam bentuk flavonoid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
apiin. Berdasarkan uraian diatas, dilakukan uji efek antiinflamasi esktrak etanol Apium
graveolens L. yang diaplikasikan secara topikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
adanya aktivitas antiinflamasi topikal ektrak etanol Apum graveolens L. terhadap jumlah
neutrofil dan COX-2.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan acak
lengkap pola searah.
Alat : Oven (Memmert®, mesin penyerbuk, ayakan no. 40,waterbath,shaker, vacuum rotary
evaporator (Buchi R 201/215), moisture balance (Halogen Moisture Analyzer HG53), alat-
alat gelas,neraca analitik, gunting, stopwatch, alat pencukur bulu mencit, spuit injeksi 1 mL,
stopwatch, mortir dan stamper, gunting bedah, formalin 10%,karton, container, pinset,
papan lilin dan pines, mikroskop binokuler (Olympus CX21®).
Bahan : Hewan uji mencit betina galur Swiss yang berumur sekitar 2-3 bulan dengan bobot
sekitar 20- 30 gram dalam kondisi yang sehat, herba Apium graveolens L., karagenin tipe I
(Sigma Chemical co.) sebagai inflamatogen, etanol 70% ,NaCl 0,9%, teknis sebagai pelarut
karagenin, akuades, Biocream®, Veet® sebagai perontok bulu, hematoksilin dan eosin
(Leica), antibodi primer COX-2 universal monoclonal, sekunder Trekkie Universal Link
(Anti Mouse and Rabbit ter-biotinylated).
Determinasi Tanaman
Herba Apium graveolens L. didapatkan dari daerah pertanian seledri Pogalan, Pakis,
Magelang. Determinasi dilakukan di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Pengeringan dan Pembuatan Simplisia
Herba Apium graveoolens L. yang digunakan dalam penelitian ini adalah herba yang
masih segar berwarna hijau,tidak berlubang, tidak ada bercak pada batang dan aun
seledri.Tanaman dicuci bersih dan dipisahkan bagian daun, batang, dan akar. Bagian-bagian
tanaman ini kemudian dikeringkan ,setelah itu, dilakukan penyerbukan.
Pembuatan Ekstrak Etanol Apium graveolens L.
Serbuk herba Apium graveolens L. ditimbang seberat 50 gram dan ditambahkan 150
mL etanol 70% pada Erlenmeyer bersumbat selama 3 hari di atas shaker mekanik, setelah 3
hari dilakukan penyaringan menggunakan corong buchner, setelah itu remaserasi selama 2
hari kemudian dilakukan penyaringan kembali. Hasil penyarian kemudian diuapkan dengan
menggunakan rotary evaporator.Hasil filtrat dipanaskan diatas waterbath dengan suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
50°C. Ekstrak kental yang diperoleh kemudian di oven dengan suhu 40°C hingga diperoleh
bobot tetap.
Uji Kadar Air
Pengujian kadar air dilakukan dengan memasukkan serbuk 0,2 g ke dalam moisture
balance, sample akan dipanaskan hingga suhu 120°C dan akan menunjukkan sebarapa besar
kandungan air dalam serbuk.
Pendahuluan Karagenin, Uji Biocream®
Pada uji pendahuluan digunakan 6 ekor mencit yang dibagi menjadi 2 kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit. Konsentrasi karagenin yang digunakan
adalah 1,5% dan 3%. Karagenin 0,15g dan 0,3 g masing-masing dilarutkan dalam 10 mL
NaCl 0,9% sehingga didapat konsentrasi karagenin 1,5% dan 3%. Uji karagenin dilakukan
dengan meninjeksikan larutan karagenin pada kulit punggung mencit, lalu dilakukan
pengukuran tebal lipat kulit punggung selama 6 jam menggunakan jangka sorong.
Konsentrasi karagenin optimal apabila dapat meningkatkan 2-3 kali tebal lipat kulit dan
udem bertahan selama 6 jam. Uji Biocream® dilakukan dengan menginjeksikan karagenin
3% pada kulit punggung mencit lalu dioleskan Biocream® pada kulit punggung, 24 jam
kemudian kulit punggung dibedah dan dilakukan pengecatan HE dan immunohistokimia
untuk dihitung jumlah neutrofil dan ekspresi COX-2.
Uji efek antiinflamasi Ekstrak Etanol Apium graveolens L.
Sebanyak 25 ekor mencit dibagi secara acak kedalam 5 kelompok yaitu kelompok
kontrol negatif (karagenin),kontrol Biocream®, dan perlakuan ekstrak etanol Apium
graveolens L. konsentrasi 12,5%;25%;50%, masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor
mencit. Sebelum diberi perlakuan, bulu bagian punggung mencit harus dibersihkan dengan
Veet®. Kelompok I (kontrol negatif (-) ) diinjeksikan karagenin 3% secara subkutan dikulit
punggung mencit. Kelompok II (kontrol Biocream®) diinjeksikan karagenin 3% lalu
dioleskan Biocream®, kelompok III-V berturut-turut diinjeksikan karagenin 3% dan
dioleskan krim ekstrak etanol Apium graveolens L. dengan konsentrasi berturut-turut
12,5;25;50%. Pembuatan konsentrasi ekstrak dilakukan dengan cara mencampurkan 0,632
g;1,257 g;2,51 g ekstrak etanol kental Apium graveolens L. masing-masing ke dalam 5 g
Biocream®, kemudian dihomogenkan. Dua puluh empat (24) jam setelah perlakuan, mencit
pada semua kelompok uji antiinflamasi dikorbankan dengan dislokasi tulang
leher,kemudian kulit punggung mencit diambil pada area edema. Kulit diletakkan diatas
karton selanjutnya direndam dalam formalin 10%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Kulit yang sudah direndam formalin kemudian dicat hemaktosislin dan eosin (HE)
serta pengecatan imunohistokimia dengan antibodi anti-COX-2 mice. Pengamatan dilakukan
pada jaringan kulit punggung mencit pada 5 sudut pandang yang berbeda dibawah
mikroskop binokler. Selanjutnya dilakukan penangkapan gambar mikroskopik
menggunakan OptiLab Viewer kemudian dilakukan penghitungan terhadap sel neutrofil dan
ekspresi COX-2 menggunakan aplikasi Image Raster. Penghitungan jumlah neutrofil
menggunakan perhitungan langsung dan perhitungan persen (%) ekspresi COX-2 pada kulit
punggung mencit, dan data yang didapat kemudian dianalisis secara statistik.
Persen (%) ekspresi COX-2 dianalisis secara semi kuantitatif dengan menggunakan rumus
% 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 𝐶𝑂𝑋 − 2 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 𝑐𝑜𝑥 − 2
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 × 100%
(Ikawati,2006)
Analisis Statistik
Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji Shapiro-Wilk
untuk mengetahui kenormalan distribusi data, dan Uji statistik Levene Test untuk melihat
homogenitas data. Data yang terdistrbusi normal dan homogenitas sama dilanjutkan dengan
uji One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Data yang dianalisis tidak
berpasangan dan lebih dari dua kelompok maka analisis dilanjutkan dengan Post Hoc dengan
Scheffe Test dan Tamhene Test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Determinasi
Bagian yang digunakan peneliti untuk determinasi yaitu akar,batang,daun. Berdasarkan
determinasi yang dilakukan di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada terbukti bahwa
tanaman yang digunakan merupakan Apium graveolens L.
Pengeringan dan Pembuatan Simplisia
Simplisia yang sudah dikeringkan lalu diserbuk dan diayak menggunakan no.mesh 40.
Penyerbukan bertujuan untuk memperluas permukaan herba Apium graveolens L. agar
kontak dengan pelarut lebih besar sehingga senyawa aktif dapat terbawa oleh pelarut. Serbuk
yang lolos pengayakan akan diekstraksi.
Uji Kadar Air
Uji kadar air bertujuan untuk mengetahui persen (%) kadar air yang terdapat pada
serbuk. Serbuk simplisia yang baik adalah apabila kadar air <10% (BPOM, 2014). Kadar air
serbuk Apium graveolens L. adalah 7,31% .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Ekstraksi
Bioaktif senyawa flavonoid banyak terdeteksi pada etanol 70% dibanding dengan
etanol murni, selain itu senyawa apigenin yang menjadi target dalam penelitian ini akan
teresktraksi dengan etanol 70% (Bimakr dkk., 2011).
Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi, yaitu memasukkan 50 g serbuk Apium
graveolens L. kedalam 100 mL Etanol 70% diletakkan diatas shaker, kemudian diuapkan
dengan rotary evaporator dengan suhu 60oC. Penyerbukan Apium graveolens L. dan
pengadukan diatas shaker memudahkan untuk memperluas kontak antara permukaan serbuk
dan pelarut sehingga mempermudah penyarian dan penarikan senyawa aktif oleh pelarut
(Ditjen POM,2000). Rendemen ekstrak sebesar 17,25%.
Uji Orientasi Karagenin
Uji pendahuluan dimulai dengan melakukan orientasi penetapan konsentrasi karagenin.
Konsentrasi karagenin yang digunakan dalam orientasi ini adalah karagenin 1,5 dan 3% yang
dibagi menjadi 2 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri atas 3 ekor mencit.
Setelah diinjeksi dengan karagenin, mencit diamati dengan mengukur tebal lipat kulit
punggung mencit menggunakan jangka sorong digital tiap jam selama 6 jam.
Gambar 1. Kurva grafik peningkatan tebal lipat kulit selama enam jam
Pada kelompok perlakuan konsentrasi karagenin 1,5% peningkatan tebal lipat kulit
punggung sebesar 2,25 kali pada jam pertama, konsentrasi 3% peningkatan tebal lipat kulit
punggung sebesar 3,13 kali pada jam pertama (Gambar 1). Konsentrasi karagenin yang
digunakan sebagai penginduksi inflamasi pada penelitian ini adalah konsentrasi karagenin
3% karena menunjukkan peningkatan tebal lipat kulit 2-3 kali lipat kulit awal dan edema
masih menunjukkan lebih dari 2 kali tebal lipat kulit awal selama 6 jam pengamatan.
0
1
2
3
4
0 2 4 6 8
Teb
al e
de
ma
(mm
)
Waktu (jam)
Karagenin 1.5%
Karagenin 3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Apium graveolens L. Terhadap
Jumlah Neutrofil
Neutrofil adalah sel darah putih pertama yang bermigrasi dari pembuluh menuju daerah
cidera yang dapat dijumpai pada fase akut inflamasi. Sel neutrofil mendominasi peradangan
selama 6 sampai 24 jam perama, kemudian setelah 24 sampai 48 jam akan digantikan oleh
monosit (Kumar, dkk., 2005).
Pengujian ini bertujuan untuk melihat efek antiinflamasi topikal ekstrak etanol Apium
graveolens L. terhadap penurunan jumlah neutrofil. Pengecatan HE dilakukan untuk
memberikan warna ada jaringan agar berbagai unsur jaringan jelas terlihat dan dapat
dibedakan. Ekstrak dibuat menjadi 3 seri konsentrasi, yaitu 12,5;25;50%, tujuan pembuatan
variasi konsentrasi adalah untuk melihat dan menentukan konsentrasi optimal ekstrak etanol
Apium graveolens L. Profil pengecatan HE antar kelompok perlakuan dapat dilihat pada
gambar 2.
Keterangan :
1. Kulit normal 100x
2. Kulit normal 400x
3. Kulit dengan karagenin 100x
4. Kulit dengan karagenin 400x
5. Kulit dengan karagenin + perlakuan ( konsentrasi 50%) 100x
6. Kulit dengan karagenin + perlakuan (konsentrasi 50%) 400x
1 2
3 4
6 5
Gambar 2. Mikrofotografi pengecatan HE kulit normal, perlakuan ekstrak etanol
Apium graveolens L. beserta kontrol negatif (karagenin) dengan
perbesaran 100 kali dan 400 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel 1. Rata-rata jumlah neutrofil dan hasil uji Scheffe jumlah sel neutrofil pada
kelompok uji antiinflamasi ekstrak etanol Apium graveolens L. secara topikal
Kel Jumlah sel
neutrofil
Kontrol
(-)
Kontrol
Biocream®
+
Karagenin
EEAG
12,5% +
Karagenin
EEAG
25% +
Karagenin
EAAG
50% +
Karagenin
Kontrol (-) 183,36 ±
9,37
BTB BB BB BB
Kontrol
Biocream +
Karagenin
181,40 ±
9,93
BTB BB BB BB
EEAG 12,5% +
Karagenin
76,53 ± 3,52 BB BB BB BB
EEAG 25% +
Karagenin
50,36 ± 7,68 BB BB BB BTB
EAAG 50% +
Karagenin
38,08 ± 5,21 BB BB BB BTB
Rata-rata jumlah neutrofil dan hasil uji Scheffe jumlah neutrofil pada kelompok uji
antiinflamasi ekstrak etanol Apium graveolens L. dapat dilihat pada tabel 2. Kelompok
kontrol (-) dan kontrol Biocream® mempunyai rata-rata jumlah neutrofil sebesar 183,36 ±
9,37 dan 181,40 ± 9,93. Konsentrasi 50% memiliki rata-rata jumlah sel neutrofil yang lebih
besar yaitu 38,08 ± 2,33 dibandingkan dengan kelompok perlakuan dengan konsentrasi 25
% yang memiliki rerata sebesar 50,36 ± 4,44 dan konsentrasi 12,5% memiliki rerata sebesar
76,53 ± 1,57.
Hasil uji Scheffe kelompok kontrol (-) dan kelompok kontrol Biocream® mempunyai
perbedaan yang tidak bermakna, hal ini menunjukkan bahwa Biocream® tidak mempunyai
aktivitas antiinflamasi. Hasil uji Scheffe pemberian ekstrak etanol Apium graveolens L.
konsentrasi 12,5;25;50% masing-masing menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
dengan kontrol (-) dan kontrol Biocream®. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstrak etanol
Apium graveolens L. konsentrasi 12,5;25;50% memiliki efek untuk menurunkan jumlah
neutrofil pada daerah subkutan, namun pada konsentrasi 25% dan 50% menunjukkan hasil
yang berbeda tidak bermakna yang artinya kedua konsentrasi tersebut memiliki efek
penurunan jumlah sel-sel neutrofil yang sama. Konsentrasi optimal ekstrak etanol Apium
Keterangan : Hasil disajikan dalam bentuk Rerata ± SD
EEAG = Ekstrak Apium graveolens L.
BB = Berbeda Bermakna
BTB = Berbeda Tidak Bermakna
X= Rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
graveolens L. dalam penurunan jumlah neutrofil adalah 25%, dimana pada konsentrasi
tersebut sudah memiliki efek antinflamasi dengan menurunkan jumlah neutrofil.
Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Apium graveolens L. Terhadap
Persen (%) Ekspresi COX-2
Siklooksigenase 2 (COX-2) merupakan enzim yang berperan dalam merubah asam
arakhidonat menjadi mediator-mediator inflamasi, salah satunya adalah prostaglandin.
COX-2 akan diekspresikan bila terjadi inflamasi atau keadaan patologis lainnya, selain itu
COX-2 merupakan biomarker yang sering digunakan untuk reaksi inflamasi.
Pengujian dengan metode immunohistokimia dengan antibodi anti COX-2 bertujuan
untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dari ekstrak etanol Apium graveolens L. melalui
pengamatan ekspresi protein COX-2. Sitoplasma sel neutrofil yang mengekspresikan protein
COX-2 akan berwarna coklat, sedangkan sel neutrofil yang tidak mengekspresikan COX-2
berwarna biru (Anonim,2015). Hasil pengecatan immunohistokimia dengan antibody anti
COX-2 masing-masing perlakuan beserta kontrol dapat dilihat pada gambar 3 dan tabel 3.
Keterangan :
1. Kulit normal dengan perbesaran 100x
2. Kulit normal dengan perbesaran 400x
3. Kulit kontrol karagenin dengan perbesaran 100x
4. Kulit kontrol karagenin dengan perbesaran 400x
5. Kulit ekstrak etanol Apium graveolens L. 50% dengan perbesaran 100x
6. Kulit ekstrak etanol Apium graveolens L. 50% dengan perbesaran 400x
Gambar 3. Mikrofotografi pengecatan Immunohistokimia dengan antibodi anti-COX-2 kulit
normal, perlakuan Apium graveolens L. beserta kontrol negatif (karagenin) dengan
perbesaran 100 kali dan 400 kali.
4 3
2 1
6 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tabel 2. Rata-rata ekpresi protein COX-2 ( dalam %) dan hasil uji Tamhene’s pada
kelompok uji antiinflamasi ekstrak etanol Apium graveolens L.
Data tabel 3. menunjukkan bahwa kelompok perlakuan kontrol negatif (karagenin 3%)
dan kontrol Biocream® memiliki rata-rata persen ekspresi protein COX-2 paling besar
dibanding dengan kelompok lainnya yaitu 98,04% ± 0,24; 95,50 ± 1,25. Penurunan rerata
persen ekspresi protein COX-2 pada kelompok ekstrak etanol Apium graveolens L.
konsentrasi 12.5%; 25% ;50% secara berturut-turut sebesar 83,63 ± 2,09 ; 85,78 ± 0,81 ;
76,43 ± 0,48.
Hasil yang diperoleh dari uji Shapiro-wilk menunjukkan bahwa data yang diperoleh
terdistribusi normal, dengan nilai p=0,938 (p>0,05). Hasil Levene Test yang didapat
menunjukkan bahwa homogenitas varian data berbeda, dengan nilai yaitu p=0,03 (p>0,05).
Hasil uji Tamhene’s menunjukkan bahwa kontrol (-) mempunyai perbedaan yang bermakna
dengan semua kelompok perlakuan ekstrak etanol Apium graveolens L. ditunjukkan dengan
hasil rerata ekspresi protein COX-2 kontrol karagenin sebesar 98,04% dan pada perlakuan
ekstrak sebesar 83,63%. Kelompok kontrol (-) dan kelompok Biocream® mempunyai
perbandingan yang tidak berbeda bermakna, artinya Biocream® tidak mempunyai aktivitas
antiinflamasi. Hasil uji Tamhene’s menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok
kontrol Biocream® dan semua kelompok perlakuan ekstrak etanol Apium gaveolens L.
Kelompok perlakuan ekstrak konsentrasi 12,5; 25 dan 50% menunjukkan persen ekspresi
Kelompok Ekspresi
protein
COX-2
(dalam %)
Kontrol
(-) +
Karagenin
Kontrol
Biocream®+
Karagenin
EEAG
12,5% +
Karagenin
EEAG
25% +
Karagenin
EEAG
50% +
Karagenin
Kontrol (-) 98,04 ±
0,24
- BTB BB BB BB
Kontrol
Biocream®+
Karagenin
95,50 ±
1,25
BTB - BB BB BB
EEAG 12,5%
+ Karagenin
83,63 ±
2,09
BB BB - BTB BTB
EEAG 25% +
Karagenin
85,78 ±
0,81
BB BB BTB - BTB
EEAG 50% +
Karagenin
76,43 ±
0,48
BB BB BTB BTB -
Keterangan : Keterangan : Hasil disajikan dalam bentuk Rerata ± SE
EEAG = Ekstrak Apium graveolens L.
BB = Berbeda Bermakna
BTB = Berbeda Tidak Bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
COX-2 sebesar 83,63; 85,78 dan 76,43%. Esktrak etanol Apium graveolens L. pada semua
konsentrasi mempunyai perbandingan yang berbeda tidak bermakna, hal ini menunjukkan
bahwa pada konsentrasi 12,5% merupakan konsentrasi optimal yang mampu menurunkan
ekspresi COX-2 pada daerah inflamasi.
Konsentrasi optimal ekstrak etanol Apium graveolens L. dalam penurunan jumlah
neutrofil adalah pada konsentrasi 25%, sedangkan konsentrasi optimal ekstrak etanol Apium
graveolens L dalam menurunkan ekspresi COX-2 adalah pada konsentrasi 12,5 %.
Perbedaan konsentrasi optimal pada penurunan jumlah neutrofil dan ekspresi COX-2
disebabkan karena tidak semua neutrofil mengekspresikan COX-2, jumlah sel neutrofil tidak
selalu berbanding lurus dengan peningkatan ekspresi COX-2. Pada saat proses terjadinya
inflamasi, terjadi penimbunan sel darah putih, salah satunya adalah neutrofil yang
memfagositosis agen-agen penyebab inflamasi. Rangsangan inflamasi inilah yang
menyebabkan terbentuknya enzim siklooksigenase (COX-2). Enzim COX-2 akan
mengkatalisis pembentukan mediator inflamasi, yaitu prostaglandin yang merupakan hasil
biosentesis asam arakhidonat. Peningkatan prostaglandin akan menyebabkan timbulnya rasa
nyeri serta meningkatkan respon inflamasi. Respon inflamasi harus dikendalikan agar tidak
terjadi kerusakan jaringan yang semakin parah.
Aktivitas antiinflamasi pada ekstrak etanol Apium graveolens L. diduga berasal dari
senyawa flavonoid. Senyawa flavonoid apiin yang dilaporkan bertindak sebagai antioksidan
dan melindungi sel-sel dari radikal bebas (Peng Li dkk.,2013). Gomes (2008) menegaskan
bahwa senyawa flavonoid juga dapat berperan sebagai antioksidan sehingga mencegah
kerusakan jaringan semakin parah . Mekanisme senyawa flavonoid pada Apium gravolens
L. adalah dengan menghambat migrasi sel neutrofil sehingga akan menurunkan regulasi
nitric oxide synthases (iNOS ). iNOS merupakan enzim yang menginduksi terbentuknya
nitric oxide (NO) dimana iNOS akan lebih banyak terproduksi ketika jumlah neutrofil dan
makrofag meningkat.
Aktivitas antiinflamasi dari ekstrak etanol Apium graveolens L. Berupa penurunan jumlah
neutrofil dan ekspresi COX-2 ini didukung melalui uji antiinflamasi topikal ekstrak etanol
Apium graveolens L. secara makroskopik yaitu melihat tebal lipat kulit punggung mencit.
Pengukuran dilakukan setiap satu jam selama 6 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kesimpulan
Pemberian esktrak etanol Apium graveolens L. mempunyai aktivitas inflamasi, dan dapat
menurunkan jumlah neutrofil dengan konsentrasi optimal 25% dan menurunkan ekspresi
COX-2 dengan konsentrasi optimal 12,5%.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui senyawa spesifik yang bertanggung jawab sebagai antiinflamasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2014. Pedoman
Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak.
Bimakr,M., Russly , A.R., Farah, S.T., Ali G., Liza , M.S., Jinap, S., Azizah, H.,
Zaidul. 2011. Comparison Of Different Extraction Methods For The
Extraction Of Major Bioactive Flavonoid Compounds From Spearmint
(Mentha spicata L.) Leaves. Elsevier, 9(3), 67-72.
Caesaria, C.W.,2016. Uji Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Herba Seledri
(Apium graveolens L.) pada Edema Kulit Punggung Mencit Galur Swiss
Terinduksi Karagenin. Thesis. Universitas Sanata Dharma.
Departemen Kesehatan RI., 2008. Farmakope Herbal Indonesia.
Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Gomes, A., Fernandes, E., Lima, J.L.F.C., Mira, L., Corvo, M.L., 2008. Molecular
Mecanisms of Anti-inflammatory Activity Mediated by Flavonoids.
Current Medicinal Chemistry,15, 1586-1605.
IHC World.,2015., Hematoxylin and Eosin (H & E) Staining Protocol.
https://www.ihcworl.com/_protocols/special_stains/h&e_ellis.htm diakses
tanggal 20 November 2016
Ikawati, Z., Nugroho, A.E., Werdhinindah, W., 2006. Efek Ekstrak Etanol Daun
Erythrina fusca Lour (cangkring) Terhadap Penekanan Ekspresi Enzim
Sikloogsigenase-2 pada kultur Sel Raji. Majalah Farmasi Indonesia,17(2),
85-90.
Mycek, M.J., Harvey, R.A., dan Champe, C.C., 2001 . Farmakologi : Ulasan
Bergambar. Jakarta, Widya Medika. pp. 259.
Nasri, S., Ramazani, M., Yasa N., 2009. Antinociceptive and anti-inflammatory
effects of hydro-alcoholic extract of Apium graveolens L. Medical Sciences
Journal., 10 (4):25–31.
Peng Li, Jia Jia, Daihui Zhang, Jingli Xie, Xueshu Xu and Dongzhi Wei. 2013. In
Vitro And In Vivo Antioxidant Activities Of A Flavonoid Isolated From
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Celery (Apium graveolens L. Var. Dulce). The Royal Society of Chemistry.,
06, 17-38.
Rusdiana,T., Ida, M., Nawang, A., 2007, Formulasi Gel Antioksidan dari Ekstrak
Seledri (Apium graveolens L.) dengan menggunakan AQUAPEC HV-505.
Thesis. Universitas Padjadjaran.
Setiawan, R., 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus
sabdariffa L.) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih (Rattus
norvegicus) yang diinduksi Aloksan. Skripsi. Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.
Sosteles, Dui., 2015. Uji Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun
Majapahit Seledri (Crescentia cucejete L). Terhadap Jumlah Neutrofil dan
Ekspresi Siklooksigenase 2 pada Mencit Betina Terinduksi Karagenin.
Thesis. Universitas Sanata Dharma.
Sudarsono., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., Drajad, M., Wibowo, S.,
dan Ngatidjan., 1996. Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan
Penggunaan.
Utami, R.H.T., Uji Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun Trengguli
(Cassia fistula L). Secara Topikal Terhadap Jumlah Neutrofil dan
Siklooksigenase-2 ©X-2) pada Mencit Terinduksi Karagenin. Thesis.
Universitas Sanata Dharma.
Yanhendri dan Yenny, S.W., 2012. Berbagai Bentuk Sediaan Topikal Dalam
Dermatologi. Cermin Dunia Kedokteran. 39(6), 423-430.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
LAMPIRAN 1. Surat keterangan hasil determinasi herba seledri spesies Apium graveolens
L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
LAMPIRAN 2. Surat Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
LAMPIRAN 3. Surat Legalisasi Statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
LAMPIRAN 4. Tanaman yang digunakan (Apium graveolens L.)
Gambar 4. Apium graveolens
L.
Gambar 5. Serbuk Apium
graveolens L.
Gambar 7. Ekstrak etanol
Apium graveolens L.
Gambar 6. Proses pemekatan
ekstrak
dengan rotary evaporator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 8. Ekstrak etanol Apium
graveolens L. yang sudah
homogenkan dengan biocream
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
LAMPIRAN 5. Hewan Uji yang Digunakan dan Pengawetan Kulit
Gambar 9. Mencit betina
galur Swiss.
Gambar 10. Kulit punggung
mencit setelah pencukuran
Gambar 11. Injeksi karagenin Gambar 12. Pengolesan krim
ekstrak etanol Apium
graveolens L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar 14. Rendaman kulit
mencit
Gambar 15. Proses trimming
Gambar 13. Proses pembedahan kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
LAMPIRAN 6. Biocream® , Spuit Injeksi dan Serbuk Karagenin
Gambar 17. Spuit injeksi Gambar 16. Biocream®
Gambar 18. Serbuk karagenin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
LAMPIRAN 7. Hasil Uji Statistik Jumlah Sel Neutrofil
Descriptives
PERLAKUAN Statistic Std. Error
JUMLAH_NEUTROFIL KONTROL KARAGENIN Mean 183.3600
4.19066
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
171.7249
Upper Bound
194.9951
5% Trimmed Mean 182.9778
182.0000
Median
Variance 87.808
Std. Deviation 9.37059
Minimum 175.00
Maximum 198.60
Range
23.60
.913
Interquartile Range 15.80
Skewness 1.340
Kurtosis 1.877 2.000
Mean
181.4000
4.44162 KONTROL BIOCREAM
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
169.0681
Upper Bound
193.7319
5% Trimmed Mean
181.1000
Median
178.4000
Variance
98.640
Std. Deviation
9.93177
Minimum
171.20
Maximum
197.00
Range
25.80
Interquartile Range
17.10
Skewness
1.096 .913
Kurtosis
1.129 2.000
Mean
76.5200 1.57683 APIUM GRAVEOLENS 12,5%
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
72.1420
Upper Bound
80.8980
5% Trimmed Mean 76.5778
Median 77.0000
Variance 12.432
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Descriptives
PERLAKUAN Statistic Std. Error
Std. Deviation 3.52590
Minimum 71.40
Maximum 80.60
Range 9.20
Interquartile Range 6.40
Skewness -.577 .913
Kurtosis -.006 2.000
APIUM GRAVEOLENS 25% Mean 50.3600 3.43826
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
40.8139
Upper Bound
59.9061
5% Trimmed Mean 50.5222
Median 48.8000
Variance 59.108
Std. Deviation 7.68817
Minimum 39.80
Maximum 58.00
Range 18.20
Interquartile Range 14.30
Skewness -.320 .913
Kurtosis -1.206 2.000
APIUM GRAVEOLENS 50% Mean 38.0800 2.33032
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
31.6100
Upper Bound
44.5500
5% Trimmed Mean 38.2444
Median 40.4000
Variance 27.152
Std. Deviation 5.21076
Minimum 30.00
Maximum 43.20
Range 13.20
Interquartile Range 9.00
Skewness -1.089 .913
Kurtosis .566 2.000
Hasil uji normalitas dengan Shapiro-Wilk
Tests of Normality
PERLAKUAN Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
JUMLAH_NEUTROFIL KONTROL KARAGENIN .247 5 .200
* .884 5 .326
KONTROL BIOCREAM .219 5 .200
* .932 5 .609
APIUM GRAVEOLENS 12,5%
.154 5 .200
* .981 5 .939
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
APIUM GRAVEOLENS 25%
.233 5 .200
* .902 5 .423
APIUM GRAVEOLENS 50%
.272 5 .200
* .908 5 .457
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Test of Homogeneity of Variances
JUMLAH_NEUTROFIL
Levene Statistic
df1 df2 Sig.
1.102
4 20 .383
JUMLAH_NEUTROFIL
Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
Between Groups 101238.602 4 25309.650 443.811 .000
Within Groups 1140.560
20 57.028
Total 102379.162 24
Multiple Comparisons
Dependent Variable: JUMLAH_NEUTROFIL
Scheffe
Mean 95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
(I) PERLAKUAN (J) PERLAKUAN Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
KONTROL KARAGENIN KONTROL BIOCREAM 1.96000 4.77611
.996 -14.2114 18.1314
APIUM GRAVEOLENS 12,5%
106.84000* 4.7761
1 .000 90.6686 123.0114
APIUM GRAVEOLENS 25%
133.00000* 4.7761
1 .000 116.8286 149.1714
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
APIUM GRAVEOLENS 50%
145.28000* 4.7761
1 .000 129.1086 161.4514
KONTROL BIOCREAM KONTROL KARAGENIN -1.96000 4.77611
.996 -18.1314 14.2114
APIUM GRAVEOLENS 12,5%
104.88000* 4.7761
1 .000 88.7086 121.0514
APIUM GRAVEOLENS 25%
131.04000* 4.7761
1 .000 114.8686 147.2114
APIUM GRAVEOLENS 50%
143.32000* 4.7761
1 .000 127.1486 159.4914
APIUM GRAVEOLENS KONTROL KARAGENIN -106.84000* 4.7761
1 .000 -123.0114 -90.6686
12,5% KONTROL BIOCREAM -104.88000
* 4.77611
.000 -121.0514 -88.7086
APIUM GRAVEOLENS 25%
26.16000* 4.7761
1 .001 9.9886 42.3314
APIUM GRAVEOLENS 50%
38.44000* 4.7761
1 .000 22.2686 54.6114
APIUM GRAVEOLENS 25%
KONTROL KARAGENIN -133.00000* 4.7761
1 .000 -149.1714 -116.8286
KONTROL BIOCREAM -131.04000
* 4.77611
.000 -147.2114 -114.8686
APIUM GRAVEOLENS 12,5%
-26.16000* 4.7761
1 .001 -42.3314 -9.9886
APIUM GRAVEOLENS 50%
12.28000 4.77611
.200 -3.8914 28.4514
APIUM GRAVEOLENS 50%
KONTROL KARAGENIN -145.28000* 4.7761
1 .000 -161.4514 -129.1086
KONTROL BIOCREAM -143.32000
* 4.77611
.000 -159.4914 -127.1486
APIUM GRAVEOLENS 12,5%
-38.44000* 4.7761
1 .000 -54.6114 -22.2686
APIUM GRAVEOLENS 25%
-12.28000 4.77611
.200 -28.4514 3.8914
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
LAMPIRAN 8. Hasil Analisis Statistik Perhitungan Rata-Rata Ekspresi COX-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Hasil uji normalitas dengan Shapiro-Wilk
Hasil pengujian ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Uji Efek
Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Herba Seledri
(Apium graveolens L.) Terhadap Jumlah Neutrofil dan
Ekspresi COX-2 pada Mencit Betina Galur Swiss
Terinduksi Karagenin” bernama lengkap Albertin
Gilang Kristanti, dilahirkan di Bantul pada tanggal 19
Mei 1995 sebagai anak pertama dari dua bersaudara
dari pasangan Dominikus Dalyono dan Theresia Dayu
Murwani.
Penulis menempuh pendidikan SD sampai SMA
di Lampung, yaitu SD N 01 Biha (2001-2007), SMP N
1 Ngambur (2007-2010), SMA Xaverius Pringsewu
(2010-2013), kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta (2013-2017).
Semasa kuliah, penulis aktif dalam kepanitiaan, baik dalam fakultas maupun
di luar fakultas. Penulis pernah menjadi Koordinator Seksi Acara dalam Perayaan
Pekan Suci 2013, Divisi Perlengkapan dan Table Pharmacy Performance dan
Pharmacy Road to School, Koordinator Divisi Table dan Dekorasi PPRTOS 2015
dan pernah menjadi peserta dibeberapa seminar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended