View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN METODE
CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN TENTANG BUNYI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH PADA
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
Qoriatul Musiyam
Nim: 101424019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN METODE
CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN TENTANG BUNYI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH
PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
Qoriatul Musiyam
Nim: 101424019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberi rahmat dan Barokah-Nya
2. Ayah dan Ibu
Yang telah memberikan do’a, dorongan dan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini, serta telah bersedia membiayai kuliah selama
penulis menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Adik-adikku
Yang selalu memberikan do’a dan semangat untuk menyelesaikan
skripsi ini.
4. Kekasihku
Yang selalu setia mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, serta memberikan motivasi, kritik dan saran yang membangun.
5. Teman-teman
Yang mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak
dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan
orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada
ALLAH SWT apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-
lah tempat meminta dan memohon”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Qoriatul Musiyam
Nomor Mahasiswa : 101424019
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Penerapan Metode Eksperimen Dengan Metode Ceramah Dalam
Pembelajaran Tentang Bunyi Terhadap Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta”.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara tertulis dan mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN METODE
CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN TENTANG BUNYI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH
PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA
Qoriatul Musiyam
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Apakah ada
perbedaan prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode eksperimen yang
diajarkan dengan menggunakan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII
A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. (2) Apakah ada perbedaan sikap ilmiah
siswa yang diajar dengan metode eksperimen dan sikap ilmiah siswa yang diajar
dengan metode ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP
Negeri 6 Yogyakarta.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Yogyakarta selama bulan
April – Mei 2014. Subyek penelitian siswa-siswi kelas VIII A yang berjumlah 35
siswa dan VIII C yang berjumlah 32 siswa. Kelas VIII A dipilih sebagai kelas
kontrol ( kelas dengan menggunakan metode ceramah) dan kelas VIII C sebagai
kelas eksperimen (kelas dengan menggunakan metode eksperimen). Treatment
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang
digunakan yaitu : tes tertulis yang terdiri sari pre-test dan post-test, kuesioner
sikap ilmiah yang terdiri dari kuesioner pra pembelajaran dan pasca pembelajaran.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan secara
signifikan dalam hal prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode eksperimen
dan siswa yang diajar dengan metode ceramah, karena sama-sama dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa untuk materi bunyi pada siswa kelas VIII A
dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. (2) Tidak ada perbedaan secara signifikan
dalam hal sikap ilmiah siswa yang diajar dengan metode eksperimen dan siswa
yang diajar dengan metode ceramah, karena sama-sama dapat mengembangkan
sikap ilmiah siswa. Sikap ilmiah yang terbentuk dengan sikap ingin tahu,
kejujuran, ketelitian, kritis dan bekerja sama.
Kata kunci: metode eksperimen, prestasi belajar, sikap ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF EXPERIMENTAL AND LECTURE METHODS
IN LEARNING ABOUT SOUND OF SCIENTIFIC ACHIEVEMENT AND
ATTITUDE STUDENTS OF CLASS VIII SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA
Qoriatul Musiyam
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
The purpose of this study was to determine (1) Is there a difference in
learning achievement of students taught by the experimental method taught using
lecture on sound material in class VIII A and VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta.
(2) Is there a difference in the scientific attitude of students who are taught by
experimental methods and scientific attitude of students who are taught by a
lecture on the sound material in class VIII A and VIII C SMP Negeri 6
Yogyakarta.
The research was conducted in SMP Negeri 6 Yogyakarta during the
month of April-May 2014. The subject of research students of class VIII A,
amounting to 35 students and VIII C, amounting to 32 students. Class VIII A
selected as the control class (class using the lecture method) and class VIII C as
the experimental class (class by using the experimental method). Treatment used
in this study is the experimental method. The instruments used are: written test
consisting sari pre-test and post-test, scientific attitude questionnaire consisting of
questionnaires pre- and post-instructional learning.
Results showed that: (1) There is no significant difference in terms of
academic achievement and experimental method taught by the lecture method,
because it can both improve student achievement for the sound material in class
VIII A and VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. (2) There is no significant
difference in terms of the scientific attitude of students who are taught by the
experimental method and lecture method, because both can develop a scientific
attitude of students. Scientific attitude is formed with an attitude of curiosity,
honesty, rigor, critical and work together.
Keywords: experiment method, learning achievement, scientific attitude.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena dengan berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, Sholawat dan salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Eksperimen
Dengan Metode Ceramah Dalam Pembelajaran Tentang Bunyi
Terhadap Prestasi Belajar dan Sikap Ilmiah Pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 6 Yogyakarta”, dapat berjalan dengan lancar. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan sesuai dengan Program Studi yang ditempuh.
Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan Skripsi
ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis
ingin mengucapkan terimakasih pada:
1. Bapak Drs.T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa memberikan memberikan motivasi, menginspirasi,
perhatian, kesabaran dan masukkan, serta bantuan dalam
membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
3. Bapak Drs. Rohandi, M.Ed, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan
motivasi.
4. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.
5. Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan
bantuan dalam memperlancar surat perijinan ke Dinas Perizinan
Kota Yogyakarta untuk Sekolah.
6. Ibu Retna Wuryaningsih, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 6
Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Ibu Santy Astuty, S.Pd., selaku guru mata pelajaran fisika yang
memberikan dukungan, bantuan, dan masukkan dalam pelaksanaan
penelitian.
8. Siswa kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta yang
menjadi partisipan dalam peneletian.
9. Kedua orang tuaku Bapak Marmo dan Ibu Hudaipah tercinta yang
penuh kasih dan sayang, yang telah memberikan dukungan,
semangat, kasih sayang, perhatian, dan doa sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
10. Untuk adikku Inggar Hulwun Nurul’Ain dan Avona Firly Mawadah
yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
11. Untuk kekasihku Aprianto Pamungkas yang selalu memberikan
dukungan, semangat, kasih sayang, perhatian dan doa sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Rekanku seperjuangan Yoahakim Riwitriyoso, S.Pd., Setyarini,
S.Pd., Rini Widya Ningrum, Fransiskus Kurniawan atas kerjasama,
semangat, masukan, dan dukungan yang diberikan kepada penulis.
13. Sahabat-sahabatku (Agus Tyani BR Bukit, Rini Widyaningrum,
Maria Fransiska Kusumatryani) dan seluruh teman-teman pendidikan
fisika angkatan 2010.
14. Sahabat-sahabatku di LPPM khususnya Staf PKKN (Rocky, Wahyu,
vivien, Nia, Widia, Nisha, Mayang, dll) dan Ibu Santi yang selalu
memberikan doa dan semangat.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan atas kesediaannya
dalam memberikan bantuan, do’a, semangat, saran, kritik, dan
dukungan selama kuliah sampai penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta
menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata semoga penelitian ini bermanfaat
untuk setiap pembaca.
Yogyakarta, 16 Januari 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
ABSTRACK ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
E. Hipotesa Penelitian.................................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 8
A. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam .............................................................. 8
1. Pengertian IPA ...................................................................................... 8
2. Hakikat Pembelajaran IPA ................................................................... 9
3. Hakikat IPA .......................................................................................... 12
B. Metode Eksperimen .................................................................................. 15
C. Belajar ....................................................................................................... 20
D. Hasil Belajar .............................................................................................. 21
E. Sikap Ilmiah .............................................................................................. 23
F. Materi Pembelajaran Bunyi ...................................................................... 28
1. Pengertian Bunyi .................................................................................. 28
2. Sifat – sifat Bunyi ................................................................................. 29
G. Pembelajaran tentang Bunyi dengan Metode Eksperimen........................ 39
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 43
A. Diagram Aliran Metodologi Penelitian ..................................................... 43
B. Jenis Penelitian .......................................................................................... 44
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 44
1. Waktu Penelitian ................................................................................. 44
2. Tempat Penelitian................................................................................ 44
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 45
E. Prosedur Penelitian.................................................................................... 45
F. Treatment .................................................................................................. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
G. Validitas .................................................................................................... 53
H. Metode Aanalisis Data .............................................................................. 55
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 66
A. Deskripsi Penelitian .................................................................................. 66
1. Persiapan Penelitian ............................................................................ 66
2. Selama Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 67
B. Analisis Data ............................................................................................. 70
1. Pemahaman konsep siswa ................................................................... 70
2. Sikap Ilmiah Siswa .............................................................................. 83
C. Pembahasan ............................................................................................... 94
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 99
BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 100
A. Kesimpulan ............................................................................................... 100
B. Saran .......................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 102
LAMPIRAN .......................................................................................................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Cepat Rambat Bunyi dalam Berbagai Zat.............................................. 34
Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test ...................................................... 47
Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Ilmiah (Positif) ............................................ 50
Tabel 4. Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Ilmiah (Negatif) .......................................... 51
Tabel 5. Contoh KuesionerSikap Ilmiah Siswa Pra Pembelajaran ...................... 52
Tabel 6. Contoh Kuesioner Sikap Ilmiah Siswa Pasca Pembelajaran ................. 53
Tabel 7. Skor Tiap Aspek..................................................................................... 55
Tabel 8. Distribusi Grup Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................................... 60
Tabel 9. Tabel Kriteria Klasifikasi Sikap Ilmiah Siswa Kuesioner
Pra Pembelajaran .................................................................................. 62
Tabel 10. Tabel Kriteria Klasifikasi Sikap Ilmiah Siswa Kuesioner Pasca
Pembelajaran ........................................................................................ 63
Tabel 11. Klasifikasi Sikap Ilmiah Versus Prosentase (%).................................. 64
Tabel 12. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen ............................... 67
Tabel 13. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol ...................................... 69
Tabel 14. Data Analisis Test-T Kelompok Independent Pre-test Kelas Kontrol
dan Kekas Eksperimen ....................................................................... 71
Tabel 15. Data Analisis Test-T Kelompok Dependen Kelas Kontrol
(Pre-test dan Post-test) ......................................................................... 73
Tabel 16. Data Analisis Test-T Kelompok Dependen Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
(Pre-test dan Post-test) ........................................................................ 76
Tabel 17. Data Analisis Test-T Kelompok Independent Post-test Kelas Kontrol
dan Kekas Eksperimen ....................................................................... 79
Tabel 18. Distribusi Grup Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol .......................... 81
Tabel 19. Distribusi Grup Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen ................... 82
Tabel 20. Data Analisis Kuesioner Pre-test Kelompok Independent untuk Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ............................................................. 83
Tabel 21. Data Analisis Kuesioner Post-test Kelompok Independent untuk Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................... 89
Tabel 22. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah Siswa Pre-test pada
Kelas Kontrol (VIII A) ........................................................................ 91
Tabel 23. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah Siswa Post-test pada
Kelas Kontrol (VIII A) ........................................................................ 92
Tabel 24. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah Siswa Pre-test pada
Kelas Eksperimen (VIII C) .................................................................. 93
Tabel 25. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah Siswa Post-test pada
Kelas Eksperimen (VIII C) ................................................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bentuk Gelombang Longitudinal Pada Slinki ................................ 30
Gambar 2. Percobaan Moll dan Van Beek, Mengukur cepat rambat bunyi ..... 32
Gambar 3. Perambatan Bunyi pada Zat Padat .................................................. 33
Gambar 4. Batas Pendengaran Manusia Pada Frekuensi 20 – 20.000 Hz ........ 35
Gambar 5. Diagram Aliran Metodologi Penelitian ........................................... 43
Gambar 6. Foto Kegiatan Penelitian Kelas Eksperimen saat menjawab
Kuesioner sikap ilmiah pre-test ...................................................... 147
Gambar 7. Foto Kelas Eksperimen saat kegiatan menjawab soal Pre-test ....... 148
Gambar 8. Foto-foto Kelas Eksperimen saat melakukan eksperimen .............. 151
Gambar 9. Foto Kelas Eksperimen saat kegiatan menjawab soal Post-test
dan Kuesioner sikap ilmiah Post-test ............................................. 151
Gambar 10. Foto kelas kontrol saat kegiatan menjawab kuesioner
sikap ilmiah pre-test dan soal pre-test ........................................... 152
Gambar 11. Foto kelas kontrol pada saat pembelajaran bunyi .......................... 153
Gambar 12. Foto kelas kontrol pada saat menjawab soal post-test dan
kuesioner sikap ilmiah post-tets .................................................... 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Ke Sekolah ................................................. 105
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..................... 106
Lampiran 3. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) ............................. 107
Lampiran 4. LKS (Lembar Kerja Siswa) ......................................................... 114
Lampiran 5. Soal Pre-test dan Post-test .......................................................... 116
Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test ................................. 117
Lampiran 7. Kuesioner Sikap Ilmiah Pre-test ................................................. 118
Lampiran 8. Kuesioner Sikap Ilmiah Post-test ................................................ 120
Lampiran 9. Data Skor Soal Pre-test Kelas Kontrol ...................................... 124
Lampiran 10. Data Skor Soal Post-test Kelas Kontrol ...................................... 126
Lampiran 11. Data Skor Soal Pre-test Kelas Eksperimen ................................. 128
Lampiran 12. Data Skor Soal Post-test Kelas Eksperimen ................................ 129
Lampiran 13. Data Skor Kuesioner Sikap Ilmiah (Pre-test) Kelas Kontrol ...... 130
Lampiran 14. Data Skor Kuesioner Sikap Ilmiah (Post-test) Kelas Kontrol ..... 132
Lampiran 15. Data Skor Kuesioner Sikap Ilmiah (Pre-test) Kelas
Eksperimen .................................................................................. 134
Lampiran 16. Data Skor Kuesioner Sikap Ilmiah (Post-test) Kelas
Eksperimen .................................................................................. 135
Lampiran 17. Contoh Data LKS Hasil Penelitian Kelas Eksperimen ............... 137
Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Soal Pre-test .................. 140
Lampiran 20. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Soal Post-test ................ 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 23. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Kuesioner Pre-test ......... 142
Lampiran 24. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Kuesioner Post-test ....... 144
Lampiran 25. Foto Kegiatan Penelitian kelas Eksperimen ................................ 147
Lampiran 26. Foto Kegiatan Penelitian Kelas Kontrol ..................................... 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sains merupakan ilmu pengetahuan (konten) dan metode
memperoleh pengetahuan. Metode memperoleh pengetahuan melibatkan
keterampilan proses seperti mengamati, berkomunikasi, mengklasifikasi
dan menyimpulkan. Hal ini juga melibatkan keterampilan pemecahan
masalah (yaitu menggunakan induktif dan logika deduktif dan kekuatan
rasional seseorang untuk memecahkan masalah) dengan mempelajari ilmu
pengetahuan dan metode ilmiah, siswa mengembangkan sikap
penyelidikan serta tubuh pengetahuan ilmiah. Ketika siswa melakukan
proyek sains mereka secara independen bekerja, mengembangkan dan
menyempurnakan keterampilan proses mereka dan, pada saat yang sama,
meningkatkan pengetahuan mereka tentang ilmu pengetahuan dan
kemampuan mereka untuk berpikir kritis.
Pembelajaran ilmu fisika pada siswa SMP memberikan suatu
tantangan yang besar bagi para pengajarnya. Hal itu disebabkan oleh
sebagian besar materi ilmu fisika terdiri dari konsep-konsep yang abstrak
yang harus diajarkan dalam waktu yang relatif singkat.
Metode biasanya dipakai dalam ilmu pengetahuan, sesuai ciri
ilmunya. Penerapan metode pada suatu ilmu, misalnya pada bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kejuruan dan teknik menghasilkan suatu kegiatan ilmiah (Peursen,1985).
Kegiatan ilmiah adalah suatu aktivitas manusia yang bersifat ilmu. Dimana
ilmu sendiri berarti pengetahuan tentang suatu bidang.
Tercapainya tujuan kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dimiliki oleh siswa setelah
mereka selesai mengalami proses pembelajaran karena indikator tersebut
merupakan hasil dari pendidikan (Sumadji, 1998: 41; Winkel, 1996: 58-
59).
Metode eksperimen lebih menekankan keaktifan siswa dalam
mengumpulkan fakta, informasi atau data melalui percobaan yang
dilakukan dan akan menimbulkan minat siswa terhadap materi yang akan
disampaikan oleh pengajar, sehingga siswa tertarik untuk terlibat dalam
proses kegiatan belajar. Metode eksperimen memperkaya ilmu
pengetahuan serta membentuk nilai karakter yang dibangun siswa sendiri
melalui sikap, proses dan mengambil kesimpulan saat melakukan
percobaan, selain itu metode eksperimen mengasah keterampilan dalam
kerja ilmiah.
Penggunaan metode eksperimen memberikan kesempatan bagi siswa
untuk membentuk sikap ilmiah pada diri siswa. Bentuk sikap ilmiah yang
disumbangkan melalui metode eksperimen banyak dari proses
pembelajarannya. Sikap ilmiah dalam metode eksperimen yang sesuai
dengan sikap ilmiah yang telah dirumuskan oleh para ahli dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah menurut
(Brotowidjoyo, 1985: 31-34 dalam Amien, 1987: 11-14) antara lain: sikap
ingin tahu, sikap kritis, sikap obyektif, sikap ingin menemukan, sikap
menghargai karya orang lain, sikap tekun, sikap terbuka/ jujur, dan sikap
mau bekerja sama dengan orang lain. Saat melakukan percobaan, siswa
diharapkan dapat menerapkan sikap ilmiah tersebut.
Menurut Suparno, lewat pengetahuan fisika, proses pembelajaran,
atau sikap belajarnya anak didik akan dibantu berpikir nalar, mengerti
dasar-dasar teknologi dengan baik, dan dapat mengembangkan sikap
komunikasi, kerja disiplin, tanggungjawab, kreatif, dll (Suparno, 2012:
19).
Dengan demikian pembelajaran khususnya fisika dengan metode
eksperimen diharapkan lebih baik, dibandingkan dengan metode ceramah.
Untuk melakukan perubahan tersebut, yang perlu dilakukan dalam
pembelajaran fisika adalah menciptakan kondisi belajar yang
menyenangkan dengan mengoptimalkan penggunaan alat peraga. Ketika
siswa sudah mulai senang dan tertarik dengan metode eksperimen
diharapkan dapat mempengaruhi sikap ilmiah siswa dalam proses belajar
mengajar yang pada akhirnya prestasi siswa dapat meningkat. Berdasarkan
uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti prestasi hasil belajar
dan sikap ilmiah siswa yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga
dalam pembelajaran bunyi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasar latar belakang permasalah tersebut di atas, peneliti tertarik
untuk meneliti “Penerapan Metode Eksperimen Dengan Metode
Ceramah Dalam Pembelajaran Tentang Bunyi Terhadap Prestasi
Belajar Dan Sikap Ilmiah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6
Yogyakarta”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat ditarik beberapa pokok permasalahan yang perlu dikaji dalam
penelitian:
1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa yang diajar dengan
metode eksperimen dengan siswa yang diajar menggunakan metode
ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6
Yogyakarta?
2. Apakah ada perbedaan sikap ilmiah siswa yang diajar dengan metode
eksperimen dan sikap ilmiah siswa yang diajar dengan metode
ceramah pada materi bunyi di kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6
Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. PEMBATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pembelajaran dengan
metode eksperimen untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap
prestasi hasil belajar dan sikap ilmiah siswa. Menurut teori ada banyak
aspek sikap ilmiah siswa dalam metode eksperimen dan hasil belajar siswa
terhadap pembelajaran IPA. Penelitian ini hanya fokus pada 5 aspek yang
ditelusuri sebagai berikut:
1. Aspek sikap ilmiah
a. Sikap ingin tahu
b. Sikap ketelitian
c. Sikap kritis
d. Sikap kejujuran
e. Sikap bekerjasama
2. Pandangan siswa terhadap metode eksperimen
a. Pemahaman hubungan antar materi
b. Pemahaman konsep
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan metode eksperimen lebih
baik dari pada metode ceramah dalam pembelajaran mempengaruhi
prestasi belajar siswa pada materi bunyi kelas VIII SMP Negeri 6
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap ilmiah siswa yang
diajarkan dengan metode eksperimen lebih baik dari sikap ilmiah
siswa yang diajar dengan metode ceramah pada materi pembelajaran
bunyi kelas VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta.
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan penelitian ini yaitu tentang ada tidaknya
penerapan metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa siswa terhadap
sikap ilmiah siswa kelas VIII dalam mempelajari mata pelajaran fisika
pada bunyi di SMP Negeri 6 Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.
H1 : Ada perbedaan signifikan dalam hal prestasi belajar siswa dengan
siswa yang diajar metode eksperimen dan metode ceramah siswa kelas
VIII A dan VIII C dalam mempelajari mata pelajaran fisika pada
pokok bahasan bunyi di SMP Negeri 6 Yogyakarta tahun pelajaran
2013/2014.
H2 : Ada perbedaan signifikan dalam hal sikap ilmiah antara siswa yang
belajar dengan metode eksperimen dan metode ceramah siswa kelas
VIII A dan VIII C dalam mempelajari mata pelajaran bunyi di SMP
Negeri 6 Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.
Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji kebenarannya dengan
menggunakan bantuan statistik dengan data-data yang terkumpul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi siswa :
a. Dapat berlatih menggunakan metode eksperimen dan menanamkan
sikap ilmiah.
b. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode eksperimen
dan pembelajaran ilmiah.
2. Bagi guru
a. Dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam usaha peningkatan
proses kegiatan belajar dengan metode eksperimen dan proses ilmiah
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan tuntas dan baik.
b. Menumbuhkan budaya meneliti pada guru.
3. Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
penelitian yang berkaitan dengan bidang pendidikan khususnya pelajaran
fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN ALAM
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu
Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris
‘science’. Kata ‘science’ sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin
‘scientia’ yang berarti tahu. ‘Science’ terdiri dari social sciences (ilmu
pengetahuan sosial). Namun, dalam perkembangannya science sering
diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
saja, walaupun pengertian ini kurang pas dan bertentangan dengan
etimologi (Jujun Suriasumantri, 1998:299 dalam Trianto, 2010:136).
Untuk mendefinisikan IPA tidaklah mudah, karena sering kurang dapat
menggambarkan secara lengkap pengertian sains sendiri.
Menurut H.W Fowler (Laksmi Prihantoyo, 1986:13 dalam
Trianto, 2010:136), IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan
dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan
didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi. IPA mempelajari
alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut
bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang
tidak dapat diamati dengan indera. Oleh karena itu, dalam menjelaskan
hakikat fisika, pengertian IPA dipahami terlebih dahulu. IPA atau ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun
benda mati yang diamati (Kardi dan Nur, 1994: 1 dalam Trianto,
2012:136). Adapun (Wahyana 1986 dalam Trianto, 2012:136)
mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun
secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum dan terbatas
pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh
adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap
ilmiah.
Dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang
sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,
lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan
eksperimen serta menurut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka,
jujur dan sebagainya.
2. Hakikat Pembelajaran IPA
Secara umum IPA dipahami sebagai ilmu yang lahir dan
berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah,
penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalaui eksperimen,
penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat pula
dikatakan hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses
ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud
sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal (Trianto,
2012:141-143).
Merujuk pada hakikat IPA sebagaimana dijelaskan di atas, maka
nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara
lain sebagai berikut.
a) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis
menurut langkah-langkah metode ilmiah.
b) Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,
mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.
c) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan
masalah baik dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun
dalam kehidupan (Prihantro Laksmi, 1986 dalam Trianto,
2012:142).
Di samping hal itu, pembelajaran sains diharapkan pula
memberikan keterampilan (psikomotorik), kemampuan sikap ilmiah
(afektif), pemahaman, kebiasaan dan apresiasi. Di dalam mencari
jawaban terhadap suatu permasalahan. Karena ciri-ciri tersebut yang
membedakan dengan pembelajaran lainnya (Prihantro Laksmi, 1986
dalam Trianto, 2012:141-143).
Tujuan pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan antara lain
sebagai berikut:
1. Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk
meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan
konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling ketergantungan,
dan hubungan antara sains dan teknologi.
3. Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,
memecahkan masalah dan melakukan observasi.
4. Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, sensitive, obyektif, jujur
terbuka, benar, dan dapat bekerja sama.
5. Kebiasaan mengembangkan kemampuan berfikir analistis
induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip
sains untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam.
6. Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari
keindahan keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam
teknologi (Depdiknas, 2003: 2 dalam Trianto, 2012:143).
Dengan demikian, semakin jelas bahwa proses belajar mengajar
IPA lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, hingga
siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-
teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh
positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.
Selama ini proses belajar mengajar fisika hanya menghafalkan fakta,
prinsip atau teori saja. Untuk itu perlu dikembangkankan suatu model
pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya.
Guru hanya memberikan tangga yang membantu siswa untuk mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar
siswa dapat menaiki tangga tersebut (Nur dan Wikandari, 2001 dalam
Trianto, 2012:143).
3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk, proses, dan sikap
ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk,
dan sebagai prosedur (Marsetio Donosepoetro dalam Trianto 2010:137).
Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan
pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru.
Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang
diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan
untuk penyebaran atau disiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur
dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk
mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode
ilmiah (scientific method). Selain sebagai proses dan produk, Daud
Joesoef (Marsetio Donosepoetro, 1990:7 dalam Trianto, 2012:137),
pernah menganjurkan agar IPA dijadikan sebagai suatu “kebudayaan”
atau suatu kelompok atau institusi sosial dengan tradisi nilai, aspirasi,
maupun inspirasi.
Sementara itu, IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses,
dan aplikasi. Sebagai produk, IPA merupakan sekumpulan pengetahuan
dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA
merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menemukan dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai
aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi
kemudahan bagi kehidupan (Prihantoro Laksmi dkk., 1986 dalam
Trianto, 2012:137).
Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi,
fisika, dan kimia. Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA, dan
merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah
observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian
hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan
teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses
yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap
ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas
tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku
secara universal.
Pengertian keterampilan proses merupakan keseluruhan
keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor)
yang dapat digunakan untuk menentukan suatu konsep atau prinsip atau
teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya,
ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuan/flasifikasi (Indrawati, 1999 dalam Trianto, 2012:144).
Dengan kata lain keterampilan ini dapat digunakan sebagai wahana
penemuan dan pengembangan konsep/prinsip/teori. Konsep/prinsip/teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
yang telah ditemukan atau dikembangkan ini akan memantapkan
pemahaman tentang keterampilan proses tersebut.
Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari
latihan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi (Wahyana, 1997
dalam Trianto, 2012:144). Kemampuan mendasar yang telah
dikembangkan terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.
Funk (Indrawati, 1999 dalam Trianto, 2012:144) membagi
keterampilan proses menjadi dua tingkatan, yaitu keterampilan proses
tingkat dasar (basic science process skill) dan ketrampilan proses
terpadu (integrated science process skill). Keterampilan proses tingkat
dasar meliputi: observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran, prediksi,
dan inferensi. Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi
menentukan variabel, menyusun tabel data, menyusun grafik, memberi
hubungan variabel, memproses data, menganalisis penyelidikan,
menyusun hipotesis, menentukan variabel secara operasiona,
merencanakan penyelidikan, dan melakukan eksperimen.
Secara khusus fungsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum
berbasis kompetensi (Depdiknas, 2003: 2 dalam Trianto, 2012:137)
adalah sebagai berikut:
1. Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan Keterampilan, sikap dan nilai ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek sains dan
teknologi.
4. Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan
melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
B. METODE EKSPERIMEN
Secara umum metode eksperimen adalah metode mengajar yang
mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian,
pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar (Paul
Suparno, 2007:77). Jadi metode ini lebih untuk mengecek supaya siswa
makin yakin dan jelas akan teorinya. Djamarah dan Siregar menjelaskan
bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2010 dalam Siregar,
2010:80). Hamid menyatakan metode eksperimen adalah penyampaian
materi pelajaran melalui latihan menggunakan alat ukur, bahan
percobaan, dan perangkat percobaan yang dilakukan oleh murid secara
individual atau secara kelompok untuk membuktikan atau menemukan
konsep, prinsip, teori, azas, aturan, atau hukum-hukum fisika (Hamid,
2011). Metode eksperimen sering juga disebut metode laboratorium
karena percobaan biasanya dilakukan di laboratorium. Biasanya metode
eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji
teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Namun dalam pratek
guru dapat pula melakukan eksperimen untuk menemukan teorinya atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
hukumnya. Dalam hal ini seakan-akan teori atau hukum belum
ditemukan, dan siswa diminta untuk menemukan.
Dengan melakukan percobaan di laboratorium, akan membuat
lebih nyata ilmu pengetahuan. Agar hasil percobaan akurat dan baik
diperlukan saat melakukan pengukuran, maka siswa perlu melakukannya
dengan tekun dan sabar (Tobin, 1932).
Suparno membedakan metode eksperimen menjadi dua jenis, yaitu
eksperimen yang terencana atau terbimbing dan eksperimen
bebas.Eksperimen terbimbing adalah eksperimen dengan seluruh
jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan
dilakukan oleh siswa. Eksperimen bebas yaitu eksperimen dimana guru
tidak memberikan petunjuk pelaksanaan secara rinci. Dengan kata lain,
siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana merangkai
rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis serta
disimpulkan (Suparno, 2007). Dalam banyak pembelajaran fisika di
SMA dan SMP, kebanyakan eksperimen dipilih terbimbing atau
terencana. Dengan menggunakan model eksperimen terbimbing,
hasilnya akan lebih cepat selesai dan lebih teratur dan terarah, sehingga
siswa tidak mudah bingung.
Agar penggunaan teknik eksperimen itu efisien dan efektif, perlu
pelaksana memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Roestiyah, 2001:81-
82):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
a. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan,
maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup
bagi tiap siswa.
b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang
meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka
kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik
dan bersih.
c. Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi
dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu
yang cukup lama; sehingga mereka menemukan pembuktian
kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
d. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih; maka
perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping
memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga
kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam
memilih obyek eksperimen itu.
e. Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa
dieksperimenkan, seperti masalah yang mengenai kejiwaan,
beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia.
Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga
masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum
ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu
memperhatikan prosedur sebagai berikut:
a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka
harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui
eksperimen.
b. Kepada siswa perlu dijelaskan tentang:
1. Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam
percobaan.
2. Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui
variabel-variabel yang harus dikontrol dengan ketat.
3. Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.
4. Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan
dicatat.
5. Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian,
perhitungan, grafik dan sebagainya.
c. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan
siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang
kesempurnaan jalannya eksperimen.
d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil
penelitian siswa, mendiskusikan ke kelas dan mengevaluasi
dengan tes atau sekedar tanya jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Teknik eksperimen kerap kali digunakan karena memiliki
keunggulan ialah:
a. Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah
dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya
pada suatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah
percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.
b. Mereka lebih aktif berfikir dan berbuat; hal mana itu sangat
dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, di mana
siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.
c. Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen di samping
memperoleh ilmu pengetahuan; juga menemukan pengalaman
praktis serta ketrampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan.
d. Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran
sesuatu teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang
tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal.
Dengan demikian metode eksperimen adalah metode mengajar
yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian,
pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Jadi
metode eksperimen ini lebih untuk mengecek supaya siswa makin yakin
dan jelas akan teorinya atau hukumnya. Dalam hal ini seakan-akan teori
atau hukum belum ditemukan, dan siswa diminta untuk menemukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
C. BELAJAR
Oemar Hamalik (2009: 27), menyatakan bahwa dalam proses
pendidikan di sekolah, tugas utama guru adalah mengajar sedangkan
tugas utama setiap siswa adalah belajar. Belajar merupakan suatu proses,
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Sedangkan menurut
Fontana seperti yang dikutip oleh (Erman Suherman 2001:8 dalam Oemar
Hamalik 2009: 27) bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku
individu yang relatif tetap sebagai pengalaman.
Menurut (Moh. User Usman 2000:4 dalam Oemar Hamalik 2009:
27), pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian
kegiatan yang melibatkan guru, siswa, dan bahan ajar dalam lingkungan
yang kondusif untuk belajar secara optimal dalam rangka mencapai
tujuan tertentu.
Menurut (Wina Sanjaya 2005: 79 dalam Oemar Hamalik 2009),
tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi
proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai. Oleh karena itu penguasaan materi bukan akhir dari proses
pembelajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan membentuk pola perilaku
siswa. Untuk itulah strategi pembelajaran perlu ditentukan agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2002:5 dalam Oemar Hamalik
2009) mengemukakan bahwa ada beberapa strategi dasar dalam
pembelajaran antara lain: (1) mengidentifikasi kondisi dan permasalahan
yang dihadapi siswa dalam belajar, (2) merumuskan tujuan pembelajaran,
(3) memilih pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang dianggap
sesuai dengan perkembangan dan kompetensi siswa. Empat strategi dasar
tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih
baik dan relatif tetap, serta ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan,kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain
yang ada pada individu yang belajar. Jadi keaktifan belajar siswa adalah
suatu keadaan dimana siswa aktif dalam belajar.
D. HASIL BELAJAR
Berdasarkan uraian tentang konsep belajar diatas, dapat dipahami
tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotori
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Nawawi (K. Brahim, 2007:
39, dalam Susanto, 2013:5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
sejumlah materi pelajaran tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menurut Agus Suprijono (2009: 5 dalam Susanto, 2013) hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Bloom (Agus
Suprijono, 2009: 6-7 dalam Susanto, 2013) hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif adalah
knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),
analysis(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan
evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),
responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization
(organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor
meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga
mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan
intelektual.
Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar
pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentasi
atau terpisah, melainkan komprehensif (Agus Suprijono, 2009: 7 dalam
Susanto, 2013).
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan
siswa (Sunal, 1993: 93 dalam Susanto, 2013). Dengan dilakukannya
evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tidak lanjut, atau
bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan
prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian,
Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari
disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa
(Susanto, 2013: 5-6). Di dalam penelitian ini, prestasi hasil belajar siswa
diukur dengan soal pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa.
E. SIKAP ILMIAH
Sikap cenderung menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan
penelitian terhadap obyek itu, berguna atau berharga baginya atau tidak.
Sikap merupakan kemampuan internal yang berperan sekali dalam
mengalami tindakan lebih-lebih bial terbuka berbagai kemungkinan untuk
bertindak (winkel, 1987:77). Dalam penelitian ini sikap siswa diukur
dengan kuesioner pengukuran sikap dan dilihat dari skor yang diperoleh
siswa dari menjawab kuesioner pengukuran sikap. Kuesioner pengukuran
sikap ini dibuat berdasarkan komponen-komponen dan indikator sikap.
Beberapa langkah ilmiah yang biasa dilakukan oleh para ahli dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah menurut
(Brotowidjoyo, 1985: 31-34 dalam Amien, 1987: 11-14) antara lian:
a. Sikap ingin tahu yaitu apabila menghadapi suatu masalah yang
baru dikenalnya, maka ia berusaha mengetahui: senang
mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan
menggunakan alat indra sebanyak mungkin untuk menyelidiki
suatu masalah.
b. Sikap kritis yaitu tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan
tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti-bukti
pada waktu menarik kesimpulan; bersedia berubah pendapatnya
berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
c. Sikap obyektif yaitu melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek
itu, menjauhkan kebiasaan pribadi dan tidak dikuasai oleh
pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan
secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sendiri sebagai
subyek.
d. Sikap ingin menemukan yaitu selalu memberikan saran-saran untuk
menemukan eksperimen baru, kebiasaan menggunakan
eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif,
selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang
dilakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Sikap menghargai karya orang lain yaitu tidak akan mengakui dan
memandang karya orang lain sebagai karya, menerima kebenaran
ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
f. Sikap tekun yaitu tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia
mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan
berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai,
berusaha bekerja dengan teliti terhadap hal yang ingin
diketahuinya.
g. Sikap terbuka yaitu bersedia mendengarkan argumen orang lain
sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya, terbuka
menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
h. Sikap mau bekerja sama dengan orang lain dalam melakukan
percobaan, dalam memecahkan masalah.
Dua puluh komponen sikap ilmiah sebagai berikut: selalu
meragukan sesuatu, percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah,
selalu menginginkan adanya verifikasi eksperimental, tekun, suka pada
sesuatu yang baru, mudah mengubah pendapat atau opini, loyal terhadap
kebenaran, objektif, enggan mempercayai tahyul, menyukai penjelasan
ilmiah, selalu berusaha melengkapi pengetahuan yang dimilikinya, tidak
tergesa-gesa mengambil keputusan, dapat membedakan antar hipotesis
dan solusi, menyadari perlunya asumsi, pendapatnya bersifat
flundamental, menghargai struktur teoritis, menghargai kuatifikasi, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menerima pengertian keboleh jadian, dan dpat menerima pengertian
generalisasi.
Dalam hubungannya dengan batasan tentang pendidikan sains
dikemukakan oleh beberapa ahli, baik yang diproyeksikan dengan
kurikulum sebagai perangkat pendidikan, maupun yang dikaitkan dengan
pencapaian peserta belajar dalam mempelajari sains. Kirkham (dalam
Wellington, 1989:136) lebih banyak menekankan sains dalam kurikulum
pendidikan. Hendaknya sains merupakan akumulasi dari content, process,
dan context. Content menyangkut kepada hal-hal yang berkaitan dengan
fakta-fakta, definisi, konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori, model dan
terminologi.
Proses berkaitan dengan ketrampilan untuk memperoleh atau
menemukan (atau metodologi) konsep dan prinsip. Context meliputi tiga
elemen, yaitu berkaitan dengan individual, masyarakat, dan keseluruhan
pengalaman sekolah (kurikulum). Context yang berkaitan dengan
individu, peserta didik terlibat di dalamnya termasuk hal-hal yang
dipelajari peserta didik dalam sains yang bernilai dan bermanfaat dalam
kehidupannya, serta proses menkonstruksi informasi yang diperolehnya.
Context dalam kaitannya dengan masyarakat, antara lain dalam
pembelajaran sains hendaknya memperhatikan pengaruh sains dan
teknologi terhadap masyarakat umum. Sains tidak hanya diterima
sebagai aktivitas laboratorium belaka, yang tidak berhubungan dengan
isu-isu dimasyarakat dan nilai kemanusiaan. Sains hendaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
memberikan solusi, di samping penjelasan alam, terhadap masalah yang
dihadapi masyarakat sehari-hari.
Interaksi Sains, teknologi, dan masyarakat sebagai suatu
pendekatan. Dimensi sains, teknologi, dan masyarakat dapat
digambarkan sebagai dinamis. Lingkaran sains, teknologi, masyarakat
dapat berhimpitan, dan dapat saling memberikan eksplanasi dan
teknologi memberikan solusi dalam kehidupan manusia. Dan tentu
masyarakat juga dipengaruhi sains dan teknologi.
Hakikat sains sebagai aplikasi merujuk pada dimensi aksiologis IPA
sebagai suatu ilmu, yaitu penerapannya pengetahuan tentang IPA dalam
kehidupan. Untuk menerapkan pengetahuan IPA dalam kehidupan
diperlukan kemampuan untuk:
1. Mengidentifikasi hubungan konsep IPA dalam penggunaannya
dengan kehidupan sehari-hari.
2. Mengaplikasikan pemahaman konsep IPA dan ketrampilan IPA
pada masalah riil.
3. Memahami prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi yang bekerja pada
alat-alat rumah tangga.
4. Memahami dan menilai laporan-laporan perkembangan ilmiah
yang ditulis pada mass media.
Di dalam penelitian ini, sikap ilmiah siswa diukur dari skor
kuesioner sikap ilmiah sebelum pembelajaran (pre-test) dan kuesioner
sikap ilmiah setelah pembelajaran (post-test). Dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mengklasifikasikan sikap ilmiah siswa dalam 4 kategori yaitu sangat
baik, baik, kurang baik, dan tidak baik.
F. MATERI PEMBELAJARAN BUNYI
Gelombang bunyi termasuk ke dalam gelombang longitudinal
karena perambatannya membentuk pola rapatan dan renggangan.
Gelombang bunyi membutuhkan medium dalam perambatannya. Pada
bab ini, kamu akan mempelajari pengertian bunyi dan hal-hal yang
berkaitan dengan bunyi. Bunyi yang teratur menghasilkan nada yang enak
didengar, sedangkan bunyi yang tidak teratur menghasilkan suara yang
bising.
1. Pengertian Bunyi
Tuhan telah menciptakan telinga sebagai alat untuk mendengar.
Setiap saat kamu bisa mendengar bunyi orang berbicara, suara nyanyian,
suara musik, suara binatang, suara lonceng, dan sebagainya. Oleh karena
itu, kamu wajib mensyukuri nikmat Tuhan yang telah dilimpahkan
kepadamu. Dapatkah kamu bayangkan jika kamu tidak memiliki alat
pendengaran? Salah satu cara mensyukurinya adalah dengan mempelajari
gejala alam, khususnya tentang bunyi. Apakah yang disebut dengan
bunyi? Bagaimanakah bunyi merambat?
Pada saat memetik gitar, memukul gendang, dan memegang
tenggorokan ketika kamu bicara, kamu merasakan adanya getaran. Akan
tetapi, jika benda-benda itu sudah tidak bergetar, bunyi pun akan hilang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber bunyi adalah getaran.Kamu sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
mengetahui bahwa bunyi merupakan gelombang. Bunyi merambat ke
segala arah, melalui udara sekitarnya. Kamu dapat mendengar suara
lonceng pada jarak tertentu karena lonceng menggetarkan udara di
sekitarnya sehingga udara pun ikut bergetar. Perambatan getaran
membentuk pola rapatan dan renggangan. Pola rapatan dan renggangan
ini menggetarkan udara di dekatnya dan menjalar ke segala arah. Ketika
getaran udara sampai di gendang telingamu maka informasi akan
disampaikan ke otak. Hal itulah yang menyebabkan kamu dapat
mendengar bunyi. Masih ingatkah kamu tentang gelombang?
Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu
gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Termasuk
gelombang apakah bunyi itu? Oleh karena dalam perambatannya
gelombang bunyi membentuk poal rapatan dan renggangan, gelombang
bunyi merupakan gelombang longitudinal.
2. Sifat-Sifat Bunyi
1. Bunyi Merambat Memerlukan Zat Perantara (Media)
Bunyi dapat didengar setelah melalui zat perantara (media).
Tanpa adanya zat perantara, bunyi tidak dapat didengar. Jadi bunyi
dapat merambat memerlukan zat perantara dan tidak dapat merambat
diruang hampa.
Syarat terdengar bunyi
Dari penjelasan diatas dikatakan bahwa bunyi merupakan
hasil dari getaran, dan bunyi bisa didengar jika ada zat perantara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kemudian, tentu harus ada telinga atau alat pendengaran untuk dapat
mendengar bunyi. Jadi, syarat terdengarnya bunyi adalah:
a. Adanya sumber bunyi (adanya benda yang bergetar)
b. Adanya zat perantara
c. Adanya telinga (alat pendengaran)
2. Bunyi Merupakan Gelombang Longitudinal
Benda yang dipukul akan bergetar. Getaran benda tersebut akan
merambat sampai ke telinga (alat pendengar) manusia sehingga
manusia bisa mendengar bunyi benda dipukul tersebut. Bagaimana
rambatan getaran tersebut?
Gambar 1. Bentuk gelombang Longitudinal pada slinki
Rambatan getaran tersebut mirip dengan rambatan gelombang
pada slinki yang digerakkan ke depan (didorong) berulang-ulang.
Dalam setiap getaran terbentuk daerah dengan molekul-molekul udara
yang lebih rapat (rapatan) dan daerah lain dengan molekul-molekul
udara yang lebih renggang (renggangan) seperti pada gambar 1.
Rapatan dan renggangan tersebut merambat melalui udara hingga
sampai ke selaput gendang telinga kemudian bergetar. Getaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tersebut diteruskan ke otak oleh saraf pendengaran sehingga getaran
tersebut akan terdengar oleh telinga sebagai bunyi.
Gelombang yang dalam rambatannya membentuk rapatan dan
renggangan disebut gelombang longitudinal. Jadi, gelombang bunyi
termasuk gelombang longitudinal.
3. Cepat Rambat Bunyi
1. Pengertian Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh dari sumber
bunyi ke pendengar dalam selang waktu tertentu. Atau, cepat
rambat bunyi adalah hasil bagi antara jarak tempuh dengan waktu
yang diperlukan bunyi untuk merambat.
Dari pengertian tentang cepat rambat bunyi di atas, maka dapat
dirumuskan:
di mana: V = Cepat rambat bunyi (m/s)
S = jarak tempuh dari sumber bunyi ke pendengar (m)
t = waktu tempuh (s)
2. Percobaan Mengukur Cepat Rambat Bunyi
Pada tahun1934, dua orang ahli fisika dari Belanda bernama
Moll dan Van Beek melakukan percobaan mengukur cepat rambat
bunyi di udara, dengan menembakkan sebutir peluru dari meriam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Salah seorang bertindak sebagai pengamat dengan pencatat waktu.
Lihat Gambar 2 dibawah ini:
Gambar 2. Percobaan Moll dan Van Beek,
Mengukur cepat rambat bunyi.
Percobaan dilakukan di puncak dua bukit yang berjarak 17
km, dan dilakukan pada malam hari serta dalam berbagai suhu
(Sumarwan, 2007). Dari percobaan tersebut, diperoleh hasil
kecepatan bunyi di udara dalam berbagai suhu sebagai berikut.
1. Pada suhu 0° C adalah 331 m/s
2. Pada suhu 15° C adalah 340 m/s
3. Pada suhu 25° C adalah 347 m/s
Dari hasil percobaan tersebut, cepat rambat bunyi di udara
bergantung pada suhu udara. Makin tinggi suhu udara, makin besar
cepat rambat bunyi dan makin rendah suhu udara, makin kecil cepat
rambat bunyi di udara. Cepat rambat bunyi tidak bergantung tekanan
udara. Makin tinggi tempat cepat rambat bunyi makin kecil dan
sebaliknya. Ini bukan terpengaruh tekanan, tetapi karena suhunya. Di
tempat yang tinggi misalnya pegunungan, suhunya lebih rendah
daripada ditempat rendah misalnya di daerah pantai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Zat Perantara (Media) Bunyi
Kita sudah mengetahui bahwa bunyi dapat didengar jika
merambat melalui media (zat perantara). Media yang dilalui bunyi
berupa zat padat, zat cair dan gas. Buatlah telepon sederhana seperti
pada gambar 3 dibawah ini:
Gambar 3. Perambatan bunyi pada zat padat
Kamu dapat menggunakan dua kaleng logam yang dihubungkan
dengan kawat tipis. Kawat dimasukkan melalui lubang kecil di
bagian bawah kaleng. Mintalah temanmu berbicara perlahan melalui
salah satu kaleng dan kamu mendengarakan melalui kaleng yang
lain. Apakah kamu dapat mendengarkan kata-kata temanmu?
Menurut percobaan yang telah dilakukan, kamu dapat mendengar
suara temanmu. Hal tersebut karena bunyi dapat merambat melalui
zat padat.
Seorang anak yang sedang berada dalam kolam renang dapat
mendengar bunyi benturan batu ke dasar kolam. Ini menunjukkan
bahwa bunyi dapat merambat pada zat cair.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Cepat rambat bunyi dalam berbagai zat dapat dilihat pada
Tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1. Cepat Rambat Bunyi dalam Berbagai zat
No. Nama Zat Cepat rambat bunyi (m/s)
1 Udara 340
2 Helium 977
3 Air 1.500
4 Marmer 3.610
5 Batu bara 3.700
6 Kayu 3.850
7 Aluminium 5.000
8 Besi 5.120
9 Baja 6.000
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa cepat rambat
bunyi paling cepat pada zat padat dan paling lambat di dalam gas.
Hal ini disebabkan karena molekul-molekul pada zat padat lebih
rapat daripada molekul-molekul zat cair dan molekul-molekul pada
zat cair lebih rapat daripada gas.
4. Batas Pendengaran Manusia
Manusia memeliki keterbatasan pendengaran. Oleh karena itu,
meskipun semua getaran menghasilkan bunyi, tidak semua benda
yang bergetar dapat terdengar bunyinya oleh manusia. Manusia
hanya mampu mendengar bunyi yang memiliki frekuensi antara 20
– 20.000 Hz. Jadi, benda yang jumlah getarannya dalam satu sekon
kurang dari 20 Hz dan atau lebih dari 20.000 Hz tidak dapat
terdengar bunyinya oleh telinga manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan batas pendengaran manusia bunyi dapat
digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu sebagai berikut.
a. Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya di bawah 20 Hz.
Bunyi ini dapat didengar oleh jangkrik dan anjing.
b. Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 –
20.000 Hz. Ini merupakan bunyi yang dapat didengar oleh
telinga manusia.
c. Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000
Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh anjing dan kelelawar.
infrasonik audiosonik ultrasonik
20 20.000 Hz
Gambar 4. Batas pendengaran manusia ada pada frekuensi 20
– 20.000 Hz
Anjing mampu mendengar infrasonik dan ultrasonik
sehingga anjing kadang dijadikan sebagai penjaga rumah.
Kelelawar, selain dapat mendengar infrasonik juga mampu
memancarkan ultrasonik. Pancaran ultrasonik dapat menentukan
jarak suatu benda terhadap dirinya berdasarkan waktu kembalinya
ultrasonik. Oleh karena itu, meskipun kelelawar tidak dapat
melihat, kelelawar dapat terbang di malam tanpa menabrak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4. Nada
Pada saat kita mendengarkan bunyi musik, sebenarnya kita sedang
menikmati nada-nada bunyi pada alat musik yang memiliki frekuensi
tertentu dan beraturan. Jadi, nada adalah bunyi yang beraturan yang
dihasilkan oleh sumber bunyi. Atau, nada adalah bunyi yang jumlah
getaran yang terjadi setiap detiknya sama (frekuensinya teratur). Contoh
nada adalah bunyi yang dihasilkan alat-alat musik (gitar, biola, organ).
1. Tangga nada dan Interval nada
Tinggi rendahnya suatu nada bergantung pada frekuensinya.
Makin tinggi suatu nada, frekuensinya juga makin besar.
Perbandingan masing-masing nada disebut interval nada. Jika
masing-masing interval nada dibandingkan akan dihasilkan jarak
nada.
2. Hukum Mersenne
Jika kamu amati dengan seksama, senar gitar memiliki besar
(luas penampang) berbeda-beda. Cara memainkan gitar adalah
dengan cara menekan pada panjang senar tertentu. Mengapa
demikian? Cara itu dilakukan untuk memperoleh frekuensi yang
berbeda.
Alat yang digunakan untuk menyelidiki hubungan antara
frekuensi dengan panjang senar, luas penampang senar, dan
tegangan senar adalah sonometer. Untuk memahami hubungan
tersebut Marin Mersenne melakukan percobaan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
menggunakan sebuah gitar. Dari percobaannya, diperoleh
kesimpulan yang dikenal dengan sebutan Hukum Mersenne, yaitu:
a. Frekuensi berbanding terbalik denagn panjang senar (l).
Makin panjang senar makin kecil frekuensinya.
b. Frekuensi berbanding terbalik dengan akar massa jenis senar
(ρ). Senar yang ringan (massa jenisnya kecil) memiliki
frekuensi tinggi, dan senar yang berat (massa jenisnya besar)
memiliki frekuensi rendah.
c. Frekuensi berbanding terbalik dengan akar luas penampang
senar (A). Senar yang tebal memiliki frekuensi rendah,
senar yang tipis memiliki frekuensi tinggi.
d. Frekuensi sebanding akar tegangan senar (T). Senar yang
kencang (tegangan lebih besar) memiliki frekuensi lebih
tinggi, dan senar yang kendur (frekuensinya lebih rendah)
memiliki frekuensi lebih rendah.
f =
√
dengan:
f = frekuensi senar (Hz)
T = tegangan senar (kg m/s2)
l = panjang senar (m)
A = luas penampang senar (m2)
ρ = massa jenis senar (kg/m3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
5. Resonansi
Ayunan yang didorong atau ditarik secara teratur dapat berayun
semakin lama dan semakin tinggi. Jika ayunan tersebut didorong atau
ditarik dengan frekuensi yang tidak seirama dengan ayunan,
ayunanakanberhenti. Apakahpenyebabnya?
Jika bandul kamu ayunkan, bandul akan bergetar dengan
frekuensi alamiahnya. Bandul yang panjang talinya sama akan
bergetar dengan frekuensi alamiah yang sama. Itulah sebabnya, ketika
bandul A kamu getarkan, bandul yang panjang talinya sama akan ikut
bergetar. Peristiwa seperti itu disebut resonansi. Resonansi adalah
peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain.
Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi yang sama dengan
sumber getarnya.
6. Pemantulan Bunyi
Salah satu sifat bunyi adalah dapat dipantulkan. Hal itu dapat
dibuktikan apabila kita berdiri di atas bukit dan berteriak, maka
beberapa detik kemudian terdengar bunyi teriakan kedua. Bunyi
kedua tersebut merupakan bunyi teriakan pertama yang dipantulkan
oleh dinding lereng bukit. Jadi, gelombang bunyi akan dipantulkan
apabila mengenai permukaan yang keras, seperti tembok, dinding
batu, dan lereng gunung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
G. Pembelajaran tentang Bunyi dengan Metode Eksperimen
Bunyi apa yang enak didengar oleh telingamu, bunyi musik atau
kah bunyi kendaraan dijalan? Sudah pasti bunyi musik yang lebih enak
didengar karena bunyi musik merupakan bunyi yang teratur. Bunyi yang
memiliki frekuensi getaran teratur/ tertentu disebut nada. Sementara itu,
bunyi yang memiliki frekuensi getaran tidak teratur disebut desah.
Dengan demikian, teratur tidaknya suatu bunyi ditentukan oleh teratur
tidaknya frekuensi getaran. Ternyata, tinggi rendahnya nada dipengaruhi
oleh frekuensi getaran. Makin besar frekuensi getaran, makin tinggi nada
yang dihasilkan. Sebaliknya, makin kecil frekuensi getaran makin
rendah nada yang dihasilkan.
Pernahkan kamu melihat berbagai macam bentuk gitar?
penampang senar ada yang besar dan ada pula yang kecil. Begitu pula
panjangnya, senar gitar ada yang panjang dan ada pula yang pendek.
Seorang ahli fisika berkebangsaan Prancis bernama Marsenne (1558-
1648) menyelidiki hubungan frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang
bergetar dengan panjang senar, penampang senar, tegangan senar, dan
jenis senar. Alat yang digunakannya disebut sonometer. Tetapi, dalam
eksperimen ini menggunakan gitar.
Bunyi yang kita dengar memiliki cir-ciri tertentu. Dengan
perbedaan ciri tersebut kita dapat membedakan bunyi alat-alat musik
seperti gitar, bunyi air terjun dan bunyi petir. Hal tersebut disebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
setiap gelombang bunyi memiliki frekuensi dan amplitudo yang berbeda
meskipun kecepatan perambatannya sama.
Apabila kita menarik sedikit senar gitar dari kedudukan semula,
maka akan terdengar bunyi yang lemah. Akan tetapi, apabila kita
menariknya lebih jauh dari kedudukan semula, maka akan terdengar
bunyi yang lebih kuat. Perbedaan cara penarikan senar gitar tersebut
menghasilkan amplitudo yang berbeda pula, tetapi frekuensinya sama.
Ternyata, hal tersebut menghasilkan kuat bunyi yang berbeda. Dengan
demikian, kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh besar kecilnya
amplitudo getaran. Makin besar amplitudo getaran, makin kuat bunyi
yang dihasilkan. Sebaliknya, makin kecil amplitudo getaran makin
lemah pula bunyi yang dihasilkan.
Pelaksanaan metode eksperimen harus selalu didahului dengan
penjelasan baik secara lisan maupun tertulis. Dalam melakukan
eksperimen menekankan perlu adanya langkah-langkah penting seperti
berikut (Gay, 1982:201 dalam Sukardi, 2008:183):
1. Adanya permasalahan untuk diteliti.
2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok
eksperimen.
3. Pembuatan atau pengembangan instrumen.
4. Pemilihan desain penelitian.
5. Melakukan analisis data.
6. Memberikan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dalam melakukan eksperimen tentang membuktikan adanya
frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan panjang
senar, tegangan senar, penampang senar dan jenis senar. Langkah –
langkah umum untuk siswa dalam melakukan eksperimen sebagai
berikut:
a. Siswa membaca petunjuk yang dibuat guru
b. Siswa mulai melakukan percobaan
c. Siswa membuat laporan percobaan
Dari percobaannya, diperoleh hasil sebagai berikut yang dikenal
dengan sebutan Hukum Mersenne, yaitu:
1) Jika panjang senar berubah (dengan menekan kolom yang
berbeda), tetapi besar penampang senar, tegangan, dan jenis senar
tetap, maka nada yang dihasilkan berbeda.
2) Jika luas penampang senar diubah (ketika menekan senar keenam
yang memiliki penampang lebih besar), tetapi panjang senar,
tegangan, dan jenis senar tetap, maka frekuensi yang dihasilkan
berbeda.
3) Jika tegangan senar diubah (ketika memutar penyetel senar),
tetapi panjang senar, luas penampang, dan jenis senar tetap, maka
frekuensi yang dihasilkan berbeda.
4) Jika jenis senar diubah (mengganti kawat dengan senar nilon),
tetapi panjang, penampang, dan tegangan senar tetap, maka
frekuensi yang dihasilkan berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dari hasil tersebut, berarti frekuensi senar yang bergetar
bergantung pada hal-hal berikut:
1) Panjang senar, semakin panjang senar, semakin rendah frekuensi
yang dihasilkan.
2) Luas penampang senar, semakin besar luas penampang senar,
semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.
3) Tegangan senar, semakin besar tegangan senar, semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkan.
4) Massa jenis senar, semakin besar massa jenis senar, semakin
rendah frekuensi yang dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Diagram Aliran Metodologi Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat
pada gambar :
Gambar 5. Diagram Aliran Metodologi Penelitian
Melakukan Observasi
Memberikan Kuesioner
Sikap Ilmiah (Pre-test)
Memberikan soal Pre-test
Melakukan Eksperimen dan
Menyiapkan Alat dan Bahan
Eksperimen
Persiapan Alat dan Bahan
Eksperimen
Memberikan Kuesioner
Sikap Ilmiah (Pre-test)
Pengujian, Pengambilan data
Eksperimen dan Hasil Ekperimenn
Memberikan soal Pre-test
Memberikan Soal Post-test
Evaluasi Pembelajaran
Memberikan Kuesioner
Sikap Ilmiah (Post-test)
Memberikan Kuesioner
Sikap Ilmiah (Post-test)
SELESAI
Kelas Eksperimen
(VIII C)
Kelas Kontrol
(VIII A)
Pembelajaran dengan
metode ceramah
Memberikan Soal Post-tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian eksperimen
kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah satu-satunya riset yang sungguh
mengetes hipotesis tentang hubungan sebab akibat atau riset yang ingin
membuktikan suatu hipotesis (suparno, 2010: 135). Sedangkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data-data yang nantinya
akan diskor dalam angka, kemudian data-data tersebut dianalisis
menggunakan statistik (Suparno, 2010: 7).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental.
penelitian yang menggunakan treatment yang jelas dan melihat akibat dari
treatment tersebut (Suparno, 2010:7). Treatment yang digunakan peneliti
ialah menggunakan metode eksprerimen dalam pembelajaran, kemudian
melihat pengaruh dari metode tersebut terhadap prestasi hasil belajar dan
sikap ilmiah siswa. Penelitian ini juga menggunakan kelas kontrol yang
digunakan sebagai kelas pembanding dalam penggunaan dengan metode
ceramah.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan 12 April 2014 sampai dengan 10
Mei 2014 di SMP Negeri 6 Yogyakarta.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika da ruang kelas SMP
Negeri 6 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII di SMP Negeri 6
Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas sebagai sampel yaitu
siswa kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta tahun
pelajaran 2013/2014. Yang terdiri dari 67 Siswa, kelas VIII A sebagai
kelas kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas Eksperrimen.
E. Prosedur Penelitian
Variabel Penelitian ada 2 yaitu:
a. Variabel Bebas:
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen.
b. Variabel Terikat:
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dan
sikap ilmiah siswa kelas VIII A dan VIII C dalam materi bunyi.
F. Treatment
Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti
agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 51).
Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
pada materi bunyi. Eksperimen yang digunakan adalah eksperimen
terbimbing dalam penelitian ini yaitu: Membuktikan adanya hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
antara frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan panjang
senar, tegangan senar, penampang senar jenis senar.
Pengajaran dengan metode eksperimen dapat dilihat di RPP dan LKS.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran ini terdiri dari 3 instrumen yaitu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja siswa
(LKS), Serta petunjuk eksperimen.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk
menentukan garis besar kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan selama pengambilan dat penelitian. Bagian dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah (1) Identitas meliputi:
Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas/ Semester, dan Alokasi
waktu, (2) StandarKompetensi, (3) Kompetensi Dasar, (4)
Indikator, (5) Tujuan Pembelajaran, (6) Metode Pembelajaran, (7)
Kegiatan Pembelajaran, (8) Materi Pembelajaran, (9) Sumber
Pembelajaran. RPP terlampir pada lampiran 1.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat dan akan digunakan
dalam kegiatan eksperimen. LKS terlampir pada lampiran 2.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi: (1) ter tertulis yang terdiri dari pre-test dan post-test,dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
(2) kuesioner pre-test dan post-test yang terdiri dari kuesioner sikap
ilmiah siswa.
a. Pre-test
Pre-test diberikan sebelum pembelajaran menggunakan
metode eksperimen pada kelas eksperimen dan metode ceramah
pada kelas kontrol. Pre-test ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa mengenai konsep materi bunyi.
Soal Pre-test sebanyak 5 soal yang terdiri dari aspek
pengetahuan (ingatan), pemahaman, dan penerapan (aplikasi).
Pembuatan soal Pre-testdiperlukan kisi-kisi. Kisi-kisi
soal berdasar pada kompetensi dasar dan indikator yang harus
dicapai siswa. Kisi-kisi soal Pre-testdan post-testseperti tabel 1
berikut.
Tabel 2. Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post- Test
Kompetensi
Dasar
Indikator Aspek
Kognitif
Pertanyaan
Mendeskripsika
n konsep bunyi
pada senar gitar
1. Mendeskripsikan
bunyi dalam
pengetahuan umum
tentang sinar gitar
Ingatan/
Pengetahuan
1. Jika senar gitar dipetik,
akan menghasilkan tinggi
rendahnya bunyi yang
berbeda. Apa yang
mempengaruhi tinggi
rendahnya bunyi yang
dihasilkan oleh senar gitar
yang dipetik?
2. Menjelaskan konsep
bunyi dalam
Pemahaman 2. Jika luas penampang senar
diubah (tebal/tipis), tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Kompetensi
Dasar
Indikator Aspek
Kognitif
Pertanyaan
eksperimen tentang
bunyi dan adanya
pengaruh frekuensi
bunyi pada senar
gitar
panjang senar, tegangan,
dan jenis senar tetap, maka
frekuensi yang dihasilkan?
Jelaskan!
3. Jika ada dua jenis bahan
(massa jenis) senar yang
berbeda, tetapi memiliki
panjang senar, luas
penampang senar dan
tegangan senar tetap,
menghasilkan frekuensi
yang berbeda. Jelaskan!
4.Jelaskan apa yang
menyebabkan terjadinya
perbedaan frekuensi bunyi
yang dihasilkan olehsenar
gitar ketika tegangan senar
diubah (kencang dan
kendur)?
3. Menjelaskan faktor
yang mempengaruhi
frekuensi bunyi pada
senar gitar
Penerapan 5. Sebutkan faktor – faktor
yang mempengaruhi
frekuensi bunyi pada senar
gitar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b. Post-test
Post-test diberikan setelah pembelajaran menggunakan
metode eksperimen pada kelas eksperimen dan metode ceramah
pada kelas kontrol. Soal post-test ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahan siswa mengenai konsep bunyi setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen. Jumlah dan pertanyaan soal post-test sama dengan
soal pre-test. Soal pre-test dan post-test terlampir pada lampiran
4.
c. Kuesioner Sikap Ilmiah
Kuesioner sikap ilmiah pre-test ini diberikan sebelum
kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada
kelas ekperimen begitu juga dengan kelas kontrol. Kuesioner
post-test diberikan setelah kegiatan pembelajaran menggunakan
metode eksperimen pada kelas eksperimen dan metode ceramah
pada kelas kontrol, untuk mengetahui sikap ilmiah siswa terhadap
metode eksperimen pada kelas eksperimen dan metode ceramah
pada kelas kontrol .
Pembuatan kuesioner sikap ilmiah diperlukan kisi-kisi
kuesioner sikap ilmiah. Dari pendapat ahli yang telah dipaparkan
pada bab kajian pustaka, sikap ilmiah siswa melakukan
eksperimen antara lain sikap ilmiah rasa ingin tahu, kejujuran,
ketelitian, kritis, tanggungjawab dan bekerjasama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kuesioner ini terdiri dari 10 item pada pra pembelajaran
dan 25 item pada kuesioner pasca pembelajaran pada masing-
masing item berisi pernyataan sangat setuju, setuju, tidak setuju,
sangat tidak setuju terhadap setiap aspek yang ingin diungkap
sebelum dan selama pembelajaran berlangsung.
Kisi-kisi kuesioner sikap ilmiah pra pembelajaran dan
pasca pembelajaran seperti tabel 2 berikut.
Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Ilmiah (Positif)
No
.
Sikap Ilmiah
(Positif)
Indikator Soal
1. Sikap Ingin Tahu a. Siswa senang mengajukan pertanyaan
tentang obyek kepada guru/ teman
b. Siswa mencari sumber lain selain apa
yang dipelajari
c. Siswa menggunakan alat indra untuk
menyelidiki suatu masalah atau mencoba
berkali-kali melakukan pengukuran saat
eksperimen
1, 2, 3
2. Sikap Kejujuran a. Siswa mencatat data sesuai yang dilihat/
pengamatan saat melakukan eksperimen
b. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen
berdasarkan hasil pengamatan
4,5
3. Sikap Ketelitian a. Siswa sebelum melakukan eksperimen
menyiapkan alat dan bahan
b. Siswa fokus dalam melakukan
ekseprimen
c. Siswa teliti dalam melakukan
6, 7, 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No
.
Sikap Ilmiah
(Positif)
Indikator Soal
pengukuran saat eksperimen
4. Sikap Kritis a. Siswa mengajukan pendapat masing-
masing setelah melakukan eksperimen
b. Siswa tidak langsung begitu saja
menerima kesimpulan tanpa ada bukti
yang kuat.
c. Siswa bersedia merubah pendapatnya
berdasarkan bukti yang kuat.
9,10,11
5. Sikap Bekerja
Sama
a. Siswa terlibat dalam merangkai alat
eksperimen
b. Siswa saling berdiskusi atau
berkomunikasi dengan teman satu
kelompok saat melakukan eksperimen
c. Siswa andil dalam penyimpulan hasil
eksperimen
12,13,14
Tabel 4. Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Ilmiah (Negatif)
No. Sikap Ilmiah
(Negatif)
Indikator Soal
1. Sikap tidak Ingin
Tahu
a. Siswa malu mengajukan pertanyaan
tentang obyek kepada guru/ teman
b. Siswa kurang aktif untuk mencari
sumber lain selain apa yang dipelajari
c. Siswa menyalah gunakan alat indra saat
melakukan pengukuran saat eksperimen
15,16,17
2. Sikap tidakTeliti a. Siswa kurang aktif menyiapkan alat dan
bahan sebelum melakukan eksperimen
b. Siswa berbicara sendiri dengan teman
satu kelompok saat melakukan
18,19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
No. Sikap Ilmiah
(Negatif)
Indikator Soal
eksperimen
c. Siswa tidak teliti dalam melakukan
pengukuran saat eksperimen
3. Sikap tidak Kritis a. Siswa malu mengajukan pendapat
masing-masing setelah melakukan
eksperimen
b. Siswa tetap pada pendapatnya walaupun
itu kurang bukti yang kuat
20,21
4. Sikap tidak jujur a. Siswa memanipulasi data pengamatan
saat melakukan eksperimen
b. Siswa asal menyimpulkan hasil
eksperimen
22,23
5. Sikap kurang
Bekerja Sama
a. Siswa kurang berdiskusi atau
berkomunikasi dengan teman satu
kelompok saat melakukan eksperimen
d. Siswa kurang andil dalam penyimpulan
hasil eksperimen
24,25
Tabel 5. Contoh kuesioner sikap ilmiah siswa pra pembelajaran
No. Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)
1. Saya lebih senang membaca buku-buku
IPAdaripadabukupelajaran yang lain
2. Saya kurang suka dengan ilmu yang
menghafal
3. IPA melatih saya untuk menyatakan
pendapat sesuai dengan fakta yang ada di
alam sekitar kita
4. Saya
memilikikeinginankuatuntukmengetahui
tentang IPA
5. Sayamenempatkanbelajar IPA sebagai
prioritas terakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 6. Contoh kuesioner sikap ilmiah siswa pasca pembelajaran
No Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)
1. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
mengembangkan sikap rasa ingin tahu
2. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
aktif mencari sumber lain selain apa yang
saya pelajari tentang bunyi
3. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
mengembangkan sikap bersungguh-
sungguh ketika melakukan percobaan
4. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
diam saat pembelajaran
5. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
hanya membaca buku yang saya miliki
Catatan : kuesioner lengkap dapat dilihat dilampiran
G. Validitas
Validitas adalah mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh
mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan.
Validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan
yang dibuat penelitian berdasarkan data yang dikumpulkan (suparno, 2010:
67-68).
1. Validitas Tes
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi. Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah
validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan,
penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes
hasil belajar. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi
tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu sejauh
mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap
keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya
diteskan/ diujikan (Sudijono, 2011: 164).
Validitas isi berpedoman pada kisi-kisi tes yang diukur
sesuai dengan indikator.Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 1,
kisi-kisi kuesioner sikap ilmiah dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel
3.
2. Validitas Kuesioner
Untuk kuesioner validitas yang dilakukan ialah validitas
konstruk. Validitas konstruk berhubungan dengan pertanyaan
seberapa jauh instrument yang disusun mampu menghasilkan butir-
butir pertanyaan yang telah dilandasi oleh konsep teoritik tertentu.
Validitas konstruk disusun dengan mendasarkan diri pada
pertimbangan-pertimbangan rasional dan konseptual yang
didukung oleh teori yang sudah diterapkan. Dalam penelitian ini
kuesioner disusun berdasarkan pada teori yang telah diungkapkan
pada landasan teori. Validitas kuesioner berpedoman pada kisi-kisi
kuesioner. Kisi-kisi kuesioner sikap ilmiah dapat dilihat pada tabel
2 dan tabel 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
H. Metode Analisis Data
1. Pre-test dan Post-test
Soal pre-test dan post-test terdiri masing-masing 5 soal. Skor maksimal
untuk masing-masing benar disesuaikan dengan bobot soal. Kriteria
pemberian skor ditetapkan seperti tabel 6 berikut.
Tabel 7. Skor Tiap Aspek
No. Aspek Jumlah
Soal
Skor
maksimum
Skor
minimum
Skor
total
1. Ingatan/
Pengetahuan
1 5 0 5
2. Pemahaman 3 10 0 30
3. Penerapan 1 15 0 15
Total 5 - - 50
Penskoran untuk masing-masing kriteria diuraikan di bawah ini:
a. Aspek Ingatan/ Pengetahuan (Soal no 1)
1) Siswa memberi jawaban benar : skor 5
2) Siswa memberi jawaban mendekati benar atau hampir benar:
skor 3
3) Siswa memberi jawaban salah : skor 1
4) Siswa tidak memberi jawaban sama sekali: skor 0
b. Aspek Pemahaman ( Soal no 2, 3 dan no 4)
1) Siswa memberi jawaban secara benar semua :skor 10
2) Siswa memberi jawaban setengah lebih benar : skor antara 8
sampai 7
3) Siswa memberi jawaban setengah benar : skor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4) Siswa memberi jawaban kurang dari setengah benar: skor 2
5) Siswa memberi jawaban salah: skor 1
6) Siswa tidak menjawab sama sekali : skor 0
c. Aspek Penerapan
1) Siswa memberi jawaban benar semua: skor 15
2) Siswa memberi jawaban setengah lebih benar: skor 10
3) Siswa memberi jawaban setengah benar : skor 5
4) Siswa memberi jawaban kurang dari setengah benar: skor 2
5) Siswa tidak menjawab sama sekali : skor 0
Skor hasil belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali seratus.
a. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak, dengan menganalisis
pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan uji-t untuk kelompok dependen.
Menganalisis nilai menggunakan statistik Uji-T dengan
SPSS. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen mempengaruhi prestasi hasil
belajara siswa, maka peneliti membandingkan hasil pre-test dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
post-test, digunakan Uji-T dependent dengan level Signifikan a
= 0,05.Test-t ini digunakan untuk mengetes dua kelompok yang
dependen, atau satu kelompok yang di-test dua kali, yaitu pada
pre-test dan post-test (Suparno, 2010: 97)
Untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kontrol
ada perbedaan antara prestasi siswa sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen untuk kelas eksperimen dan dengan menggunakan
metode ceramah untuk kelas kontrol, digunakan uji-t
independen level signifikan 0,05.
Dalam penelitian ini ada dua macam pembelajaran yang
digunakan oleh guru untuk mengajar, yaitu pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen pada kelas
eksperimen dan metode ceramah untuk kelas kontrol. Apabila
hasil analisis dari uji-t dependen menunjukkan bahwa kedua
strategi pembelajaran terbukti mampu meningkatkan prestasi
hasil belajar siswa, maka nilai belajar siswa harus diuji lagi
dengan uji-t independen untuk melihat apakah ada perbedaan
antara nilai siswa yang belajar dengan menggunakan metode
eksperimen dan ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut :
│Treal │= ̅̅ ̅ ̅̅ ̅
√
Persamaan....(1)
Pencarian dihitung dengan SPSS
Dimana: X : Skor pre-test
X : Skor post-test
D : Perbedaan antara skor tiap subjek
N : Jumlah pasangan skor
Df : N-1
Perhitungan data menggunakan SPSS versi 16.0 for
windows.
b. Untuk menguji pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t
untuk 2 grup yang independen. Rumus untuk menghitungnya
adalah sebagai berikut (suparno, 2010: 94-95).
t = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
Persamaan....(2)
Signifikan level α = 0.05; two tailed
Df untuk t = (n - 1) + (n - 1) atau N – 2
Persamaan yang digunakan adalah n = n
Perhitungan data menggunakan SPSS versi 16.0 for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
c. Untuk menguji post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
apakah sama atau sungguh berbeda, dengan menggunakan uji-t
untuk 2 grup yang independen. Rumus untuk menghitungnya
seperti rumus pada persamaan (2).
d. Interval skor pre-test dan post-test untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Bila skor dari data kita intervalnya terlalu besar dan
jumlahnya banyak, maka perlu dibuat tabel distribusi grup.
Dalam menentukan interval, perlu diperhatikan yaitu sebagai
berikut (suparno, 2010: 75-76).
1) Banyaknya interval adalah antara 10-20 saja
2) Besar kelas interval harus sama
3) Besarnya kelas interval: (Xt – Xr) / ∑ Interval.
Biasanya lalu dibulatkan ke atas. Xt = skor
tertinggi, Xr = skor terkecil.
4) Interval terbawah harus memuat skor terkecil,
interval teratas memuat skor terbesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 8. Distribusi Grup pre-test dan post-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol
No. Interval Klasifikasi
1. 85 -100 sangat tinggi
2. 65 – 84 Tinggi
3. 45 – 64 Cukup
4. 25 – 44 Rendah
5. 5 – 24 sangat rendah
2. Analisis Sikap Ilmiah
Data yang digunakan untuk mengetahui sikap ilmiah siswa terhadap
materi bunyi baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol adalah dengan
menggunakan kuesioner sikap ilmiah. Untuk menganalisis kuesioner sikap
ilmiah siswa, terlebih dahulu ditentukan skor untuk pernyataan-pernyataan
dalam kuesioner. Penentuan skor untuk pernyataan dalam kuesioner
dengan menggunakan penilaian model skala Likert yaitu dengan kriteria
sebagai berikut (Mardapi, 2008: 122):
Sangat Setuju – Setuju – Tidak Setuju – Sangat Tidak Setuju
Kuesioner berisi 10 butir pernyataan untuk kuesioner sikap ilmiah
siswa pra pembelajaran dan 25 butir pernyataan untuk kuesioner sikap
ilmiah pasca pembelajaran dengan 4 (empat) pilihan jawaban untuk
mengukur sikap ilmiah siswa. Hasil pengukuran berupa skor atau angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Adapun penskoran dilakukan sebagai berikut:
e. SS (Sangat Setuju) diberi skor 4
f. S (Setuju) diberi skor 3
g. TS (Tidak Setuju) diberi skor 2
h. STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1
Selanjutnya peneliti mengelompokkan menjadi 4
kriteria yaitu : sangat baik (untuk sangat setuju), baik (untuk
setuju), kurang baik (untuk tidak setuju), dan tidak baik (untuk
sangat tidak setuju).
Kuesioner sikap ilmiah (pra pembelajaran) berisi 10
pernyataan dan kuesioner sikap ilmiah (pasca pembelajaran)
berisi 25 pernyataan yang terdiri dari empat pilihan jawaban
untuk mengukur sika ilmiah siswa. Hasil pengukuran berupa
skor dan angka.
a. Skor kuesioner sikap ilmiah (pra) untuk siswa setiap siswa
Skor minimal = 1 x 10 = 10
Skor maksimal = 4 x 10 =40
Range = 40 – 10 = 30
b. Pembagian interval kuesioner (pra)
Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 30 : 4 =
7,5 dibulatkan menjadi 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
c. Skor kuesioner sikap ilmiah (pasca) untuk siswa setiap
siswa
Skor minimal = 1 x 25 = 25
Skor maksimal = 4 x 25 =100
Range = 100 – 25 = 75
d. Pembagian interval kuesioner (pasca)
Range dibagi dalam 4 interval, maka lebar interval 75 : 4 =
18,7 dibulatkan menjadi 19.
Prosentase sikap ilmiah untuk setiap siswa digunakan
rumus:
Selanjutnya untuk mengklasifikasi sikap ilmiah siswa
diklasifikasikan berdasarkan interval sebagai berikut:
Tabel 9. Tabel Kriteria Klasifikasi kuesioner Sikap Ilmiah Siswa
pra pembelajaran
INTERVAL KLASIFIKASI
34 – 41 Sangat baik
25 – 33 Baik
18 – 25 Kurang baik
10– 17 Tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 10. Tabel Kriteria Klasifikasi kuesioner Sikap Ilmiah
Siswa pasca pembelajaran
INTERVAL KLASIFIKASI
82 – 100 Sangat baik
63 – 81 Baik
44 – 62 Kurang baik
25 – 43 Tidak baik
Kesimpulan diambil dengan mengelompokan data, sehingga
dapat diperoleh berapa jumlah siswa yang sangat baik, berapa
jumlah siswa yang baik, berapa jumlah siswa yang cukup baik, dan
berapa jumlah siswa yang tidak baik bersikap ilmiah sebelum dan
sesudah pembelajaran berlangsung, kemudian dicari prosentasenya
agar terlihat perbedaannya. Prosentase dapat dicari dengan
persamaan berikut ini :
Untuk menghitung prosentase (%) siswa yang bersikap ilmiah
selama pembelajaran tentang bunyi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Keterangan:
SBI = jumlah siswa yang sangat baik bersikap ilmiah saat
sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung
BI = jumlah siswa yang baik bersikap ilmiah saat
sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung
TBI = jumlah siswa yang cukup bersikap ilmiah saat
sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung
STBI = jumlah siswa yang tidak baik bersikap ilmiah saat
sebelum dan sesudah pembelajarn berlangsung
Selanjutnya klasifikasi sikap ilmiah dan prosentase jumlah siswa
dimasukkan dalam tabel seperti berikut ini
Tabel 11. Tabel klasifikasi sikap ilmiah versus prosentase (%)
No. Klasifikasi sikap Prosentase (%)
1. Sangat baik
2. Baik
3. Kurang Baik
4. Tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Bila penjumlahan prosentase siswa yang sangat bersikap ilmiah
dan bersikap ilmiah lebih besar arau sama dengan 50 persen, maka
kelas tersebut secara umum dideskripsikan memiliki sikap ilmiah.
Sebaliknya bila penjumlahan prosentase siswa yang tidak bersikap
ilmiah dan sangat tidak bersikap ilmiah lebih kecil dengan 50 persen,
maka kelas tersebut secara umum dideskripsikan tidak memiliki
sikap ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Yogyakarta, Pada
tanggal 12 April – 10 Mei 2014. Penelitian ini ditunjukan untuk kelas VIII
karena sesuai dengan materi pembelajaran yang telah dirancang peneliti
yaitu tentang bunyi. Pada tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 6
Yogyakarta, kelas VIII terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas yang ada, peneliti
hanya memilih 2 kelas untuk dijadikan sampel penelitian yaitu kelas VIII A
sebagai kelas kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen. Penelitian
dilakukan pada saat jam pelajaran fisika berlangsung.
Pelajaran fisika untuk kelas VIII A dan VIII C dilaksanakan 3 kali
pertemuan dalam satu minggu yaitu pada hari Selasa, rabu, dan kamis untuk
kelas VIII A, sedangkan selasa, kamis dan sabtu untuk kelas VIII C.
1. Persiapan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan
instrumen–instrumen yang digunakan untuk melaksanakan
penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan ada dua jenis
yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengambilan data.
Instrumen pembelajaran terdiri dari: RPP, LKS dan petunjuk
eksperimen. Sedangkan pengambilan data antara lain soal pre-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
test, soal pos-test, kuesioner sikap ilmiah siswa, serta dokumentasi
berupa kamera digital.
Selain mempersiapkan instrumen penelitian, peneliti
melakukan observasi laboratorium fisika. Observasi ini bertujuan
untuk mengetahui keadaan, kelengkapan, dan kesiapan
laboratorium fisika. Observasi laboratorium fisika dilakukan oleh
peneliti satu kali. Pada hari sabtu tanggal 12 April 2014.
Hasil observasi laboratorium fisika SMP Negeri 6
Yogyakarta alat eksperimen laboratorium fisika yang cukup
lengkap. Untuk eksperimen peneliti membawa 2 gitar akustik dan
3 gitar akustik milik SMP Negeri 6 Yogyakarta. Selain terdapat
alat eksperimen, di dalam laboratorium terdapat meja dan kursi
untuk guru, papan tulis (white board), foto Presiden dan Wakil
Presiden, lambang Negara Indonesia yaitu Garuda, tempat cuci
tangan, meja dan kursi eksperimen siswa.
2. Selama Pelaksanaan Penelitian
Berikut adalah jadwal dan proses pengambilan data yang
dilakukan di kelas VIII A dan VIII C. seperti pada tabel 11 dan
tabel 12 sebagai berikut:
Tabel 12. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen
No. Hari/tanggal Pukul Kelas Kegiatan Penelitian
1. Selasa,
22-April-2014
10.15 – 11.30 VIII C Perkenalan dan memberikan
kuesioner sikap ilmiah
siswa pra pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No. Hari/tanggal Pukul Kelas Kegiatan Penelitian
2. Sabtu,
26 April 2014
08.40 -09.50 VIII C 1. Sebelum eksperimen
diberikan soal pre-test.
2. Membagi kelompok
menjadi 5. Masing-
masing kelompok ada
yang satu kelompok
terdiri dari 6 siswa dan
ada yang 7 siswa.
3. Mendampingi siswa
melakukan eksperimen
yaitu membuktikan
adanya hubungan antara
frekuensi yang
dihasilkan oleh senar
gitar yang bergetar
dengan panjang senar,
tegangan senar,
penampang senar dan
jenis senar.
3. Selasa,
29 April 2014
10.15 – 11.45 VIII C Memberikan soal post-test
setelah melakukan
eksperimen bunyi.
4.
Sabtu,
3 April 2014
08.40 -09.50 VIII C Memberikan kuesioner
sikap ilmiah siswa pasca
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 13. Proses Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol
No. Hari/tanggal Pukul Kelas Kegiatan Penelitian
1. Rabu,
23 April 2014
08.40 – 09.50 VIII A Perkenalan dan memberikan
kuesioner sikap ilmiah
siswa pra pembelajaran.
2. Kamis,
24 April 2014
08.40 -09.50 VIII A Memberikan soal pre-test
3. Kamis,
1 April 2014
08.40 – 09.50 VIII A Memberikan soal post-test
setelah pembelajaran bunyi
4. Rabu,
7 April 2014
08.40 – 09.50 VIII A Memberikan kuesioner
sikap ilmiah siswa pasca
pembelajaran.
Penelitian tidak berjalan sesuai dengan rencana dikarenakan
beberapa hal seperti berikut:
a. Pada hari Senin tangal 14 April 2014 sampai tanggal 18 April
2014, dikarenakan ada ujian Try-out kelas IX dan untuk kelas
VII dan VIII untuk belajar dirumah/ libur
b. Pada hari Selasa tanggal 22 April 2014, terjadi pengurangan
jam pelajaran karena adanya rapat guru
c. Pada hari Sabtu tanggal 26 April 2014, tidak seluruh sampel
bisa diteliti pada hari itu karena ada beberapa siswa yang ikut
rapat OSIS dan ada siswa yang sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Analisis Data
1. Pemahaman Konsep Siswa
a. Data Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pengetahuan
tentang bunyi yang ditunjukan oleh peningkatan prestasi hasil
belajar, dilakukan dua tahap tes yaitu Pre-test dan Post-test. Hasil
dari pre-test dan post-test siswa kelas VIII A sebagai kelas kontrol
dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 9 dan lampiran 10
dan hasil dari pre-test dan post-test siswa kelas VIII C sebagai
kelas eksperimen dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 11
dan 12. Jumlah sampel yang dapat diteliti untuk tingkat
pemahaman konsep siswa yaitu sebanyak 35 siswa untuk kelas
kontrol (kelas VIII A) dan 32 siswa untuk kelas eksperimen (kelas
VIII C).
b. Analisis Data
1. Data Pre-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Dari data jumlah skor pre-test kelas kontrol dan kelas
eksperimen dapat dianalisis untuk mengetahui menguji apakah
sama atau sungguh berbeda dengan menggunakan uji-t untuk 2
grup yang independent. Berikut data dan hasil SPSS data pre-test
kelas kontrol dan kelas eksperimen:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 14. Data Analisis Test-T Kelompok Independen Pre-test
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No. Kode
Siswa
Jumlah Skor
Pre-test kelas
kontrol
Jumlah Skor
Pre-test kelas
eksperimen
1 X1 58 78
2 X2 72 78
3 X3 66 56
4 X4 64 62
5 X5 72 58
6 X6 50 44
7 X7 60 62
8 X8 66 66
9 X9 46 36
10 X10 34 46
11 X11 92 96
12 X12 92 62
13 X13 72 58
14 X14 50 54
15 X15 62 56
16 X16 68 52
17 X17 92 56
18 X18 60 52
19 X19 72 86
20 X20 30 24
21 X21 40 26
22 X22 60 30
23 X23 96 68
24 X24 90 52
25 X25 92 68
26 X26 90 50
27 X27 100 72
28 X28 100 72
29 X29 82 86
30 X30 32 68
31 X31 34 88
32 X32 40 96
33 X33 90 34 X34 90 35 X35 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No. Kode
Siswa
Jumlah Skor
Pre-test kelas
kontrol
Jumlah Skor
Pre-test kelas
eksperimen
Rerata 68,57 61,18
Hasil uji T antara Pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen
dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 35 68.57 21.522 3.638
2 32 61.19 18.511 3.272
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Skor Equal variances
assumed 1.694 .198 1.499 65 .139 7.384 4.927 -2.455 17.223
Equal variances
not assumed
1.509 64.772 .136 7.384 4.893 -2.389 17.157
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = 1.499, p =
0.139, dengan level signifikan α = 0.05, Oleh karena p = 0.139 >
α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Ini berarti tidak ada
perbedaan signifikan dalam hal pre-test terhadap prestasi antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
menggunakan metode eksperimen dan metode ceramah
menghasilkan nilai yang sama.
2. Data pre-test dan post-tets Kelas Kontrol
Data pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan
statistik Test-test untuk kelompok dependen. Analisis data dari
skor Pre-test dan post-test ditunjukan pada tabel 15 di bawah ini.
Tabel 15. Analisis Test-T Kelompok Dependen Kelas Kontrol
(Pre-test dan Post-test)
No.
Kode
Siswa
Jumlah Skor
Pre-test
Jumlah Skor
Post-test
1 X1 58 88
2 X2 72 86
3 X3 66 82
4 X4 64 72
5 X5 72 86
6 X6 50 86
7 X7 60 60
8 X8 66 100
9 X9 46 82
10 X10 34 82
11 X11 92 96
12 X12 92 92
13 X13 72 82
14 X14 50 82
15 X15 62 92
16 X16 68 100
17 X17 92 92
18 X18 60 92
19 X19 72 86
20 X20 30 96
21 X21 40 68
22 X22 60 76
23 X23 96 96
24 X24 90 90
25 X25 92 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No.
Kode
Siswa
Jumlah Skor
Pre-test
Jumlah Skor
Post-test
26 X26 90 90
27 X27 100 100
28 X28 100 100
29 X29 82 82
30 X30 32 76
31 X31 34 68
32 X32 40 72
33 X33 90 90
34 X34 90 90
35 X35 86 86
Rerata 68,57 86,22
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar,
skor Pre-test dan Post-test seperti data di atas diuji dengan
menggunakan uji T untuk sample yang berpasangan (Paired-
Samples- T Test).
Hasil uji T antara Pre-test dan Post-test kelas kontrol dengan
bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 68.57 35 21.522 3.638
Posttest 86.23 35 10.149 1.716
Pada statistik paired samples diperoleh bahwa siswa yang
mengikuti pre-test sebanyak 35 siswa dengan rerata 68,57,
standar deviasi 21,522, dan galat baku reratanya 3,638. Demikian
juga pada post-test terdapat 35 siswa, rerata 86,23, standar
deviasi 10,149, dan galat baku reratanya 1,716.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 35 .582 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest –
posttest -17.657 17.667 2.986 -23.726 -11.588 -5.913 34 .000
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -5.913, p =
0.000, dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 68.57,
mean post-test = 86.23.
Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan,
artinya ada perbedaan antara pre-test dan post-test. Karena mean
post-test > mean pre-test, maka post-test lebih baik dari pre-test
untuk kelas kontrol. Jadi pembelajaran dengan metode ceramah
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi bunyi.
3. Data pre-test dan post-tets Kelas Eksperimen
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pengetahuan
tentang bunyi yang ditunjukan oleh peningkatan prestasi hasil
belajar, dilakukan dua tahap tes yaitu Pre-test dan Post-test. Hasil
dari pre-test dan post-test siswa kelas VIII C dalam bentuk skor
dapat dilihat pada lampiran 14 dan lampiran 15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Selain menggunakan data pre-test dan post-test, peneliti juga
mengecek apakah siswa sudah memahami pelajaran dengan
laporan hasil praktikum dari siswa. Jumlah sampel yang dapat
diteliti untuk tingkat pemahaman konsep siswa yaitu sebanyak 32
siswa untuk kelas eksperimen (kelas VIII C).
Data pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan
statistik Test-test untuk kelompok dependen. Analisis data dari
skor Pre-test dan post-test ditunjukan pada tabel 16 di bawah ini.
Tabel 16. Analisis Test-T Kelompok Dependen Kelas Eksperimen
(Pre-test dan Post-test)
No.
Kode
Siswa
Jumlah Skor
Pre-test
Jumlah Skor
Post-test
1 Y1 78 92
2 Y2 78 82
3 Y3 56 78
4 Y4 62 88
5 Y5 58 88
6 Y6 44 88
7 Y7 62 82
8 Y8 66 88
9 Y9 36 96
10 Y10 46 82
11 Y11 96 100
12 Y12 62 78
13 Y13 58 82
14 Y14 54 96
15 Y15 56 100
16 Y16 52 78
17 Y17 56 88
18 Y18 52 84
19 Y19 86 92
20 Y20 24 92
21 Y21 26 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No.
Kode
Siswa
Jumlah Skor
Pre-test
Jumlah Skor
Post-test
22 Y22 30 78
23 Y23 68 92
24 Y24 52 92
25 Y25 68 100
26 Y26 50 90
27 Y27 72 96
28 Y28 72 78
29 Y29 86 92
30 Y30 68 88
31 Y31 88 96
32 Y32 96 100
Rerata 61,18 88,68
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar
kelas eksperimen, skor Pre-test dan Post-test seperti data di atas
diuji dengan menggunakan uji T untuk sample yang berpasangan
(Paired-Samples- T Test).
Hasil uji T antara Pretest dan Post-test kelas eksperimen
dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 61.19 32 18.511 3.272
Posttest 88.69 32 7.213 1.275
Pada statistik paired samples diperoleh bahwa siswa yang
mengikuti pre-test sebanyak 32 siswa dengan rerata 61,18,
standar deviasi 18,511, dan galat baku reratanya 3,272. Demikian
juga pada post-test terdapat 32 siswa, rerata 88,68, standar
deviasi 7,213, dan galat baku reratanya 1,275.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 32 .380 .032
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest
–
posttest
-27.500 17.122 3.027 -33.673 -21.327 -9.086 31 .000
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -9.086, p =
0.000, dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 61.19,
mean post-test = 88.69.
Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan, ada
perbedaan antara pre-test dan post-test. Karena mean post-test >
mean pre-test, maka post-test lebih baik dari pre-test untuk kelas
eksperimen. Jadi pembelajaran dengan metode eksperimen dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi bunyi.
4. Data Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Dari data jumlah skor post-test kelas kontrol dan kelas
eksperimen dapat dianalisis untuk mengetahui menguji apakah
sama atau sungguh berbeda dengan menggunakan uji-t untuk 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
grup yang independent. Berikut data dan hasil SPSS data post-
test kelas kontrol dan kelas eksperimen:
Tabel 17. Data Analisis Test-T Kelompok Independen
Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No. Kode
Siswa
Jumlah Skor
Post-test kelas
kontrol
Jumlah Skor
Post-test kelas
eksperimen
1 X1 88 92
2 X2 86 82
3 X3 82 78
4 X4 72 88
5 X5 86 88
6 X6 86 88
7 X7 60 82
8 X8 100 88
9 X9 82 96
10 X10 82 82
11 X11 96 100
12 X12 92 78
13 X13 82 82
14 X14 82 96
15 X15 92 100
16 X16 100 78
17 X17 92 88
18 X18 92 84
19 X19 86 92
20 X20 96 92
21 X21 68 82
22 X22 76 78
23 X23 96 92
24 X24 90 92
25 X25 100 100
26 X26 90 90
27 X27 100 96
28 X28 100 78
29 X29 82 92
30 X30 76 88
31 X31 68 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No. Kode
Siswa
Jumlah Skor
Post-test kelas
kontrol
Jumlah Skor
Post-test kelas
eksperimen
32 X32 72 100
33 X33 90 34 X34 90 35 X35 86
Rerata 86,22 88,68
Hasil uji T antara Post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen
dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 35 86.23 10.149 1.716
2 32 88.69 7.213 1.275
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Skor Equal variances
assumed 2.218 .141 -1.133 65 .261 -2.459 2.170 -6.792 1.874
Equal variances
not assumed
-1.150 61.393 .254 -2.459 2.137 -6.733 1.815
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -1.133, p =
0.261, dengan level signifikan α = 0.05, Oleh karena p = 0.261 >
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Ini berarti tidak ada
perbedaan signifikan dalam hal post-test terhadap prestasi antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen dan metode ceramah
menghasilkan nilai yang sama.
c. Interval skor pre-test dan post-test untuk kelas kontrol.
Tabel 18. Distribusi Grup pre-test dan post-test kelas kontrol
No. Interval
Jumlah Siswa Kelas
Kontrol
Klasifikasi Pre-test Post-test
1. 85 -100 13 22 sangat tinggi
2. 65 – 84 7 12 Tinggi
3. 45 – 64 9 1 Cukup
4. 25 – 44 6 0 Rendah
5. 5 – 24 0 0 sangat rendah
Hasil dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa yang
mendapatkan nilai hasil belajar antara 85 – 100 adalah yang
terbanyak pada pre-test 13 siswa dan meningkat pada post-test
menjadi 22 siswa, maka ada perbedaan antara nilai pre-test dan
post-test pada kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
d. Interval skor pre-test dan post-test untuk kelas Eksperimen
Tabel 19. Distribusi Grup pre-test dan post-test kelas
eksperimen.
No. Interval
Jumlah Siswa Kelas
Eksperimen
Klasifikasi Pre-test Post-test
1. 85 -100 5 21 sangat tinggi
2. 65 – 84 8 11 Tinggi
3. 45 – 64 14 0 Cukup
4. 25 – 44 5 0 Rendah
5. 5 – 24 0 0 sangat rendah
Hasil dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa yang
mendapatkan nilai hasil belajar antara 45 - 64 adalah yang
terbanyak pada hasil pre-test 14 siswa. Kemudian ada
peningkatan pada hasil post-test menjadi 21 siswa, maka ada
perbedaan antara nilai pre-tets dan post-test pada kelas
eksperimen.
Berdasarkan hasil distribusi grup pre-test dan post-test
kelas kontrol dan kelas eksperimen diatas dapat dikatakan untuk
kedua metode tersebut tidak ada perbedaan, maka pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen dan metode ceramah
sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi
bunyi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Sikap Ilmiah Siswa
a. Data Kuesioner Sikap Ilmiah siswa
Untuk mengetahui sikap ilmiah siswa dengan metode
eksperimen untuk kelas eksperimen dan metode ceramah untuk
kelas kontrol, peneliti menggunakan kuesioner sikap ilmiah pre-
test dan sikap ilmiah post-test. Jumlah sampel yang diteliti untuk
sikap ilmiah yaitu 67 siswa yang terdiri dari dua kelas (VIII A dan
VIII C). Hasil kuesioner sikap ilmiah siswa kelas kontrol (kelas
VIII A) dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 16 dan 17,
sedangakan padakelas eksperimen (kelas VIII C) dalam bentuk
skor dapat dilihat pada lampiran 18 dan 19.
b. Analisis Data
1) Data kuesioner pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen
Dari data jumlah skor pre-test kelas kontrol dan kelas
eksperimen dapat dianalisis untuk mengetahui apakah sama atau
sungguh berbeda dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang
independent. Berikut data dan hasil SPSS data pre-test kelas
kontrol dan kelas eksperimen:
Tabel 20. Data Analisis Kuesioner Pre-test kelompok
Independen untuk Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No. Kode
Siswa
Jumlah Skor
Kuesioner Pre-test
kelas kontrol
Jumlah Skor
kuesioner Pre-test
kelas eksperimen
1 X1 26 28
2 X2 33 26
3 X3 32 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No. Kode
Siswa
Jumlah Skor
Kuesioner Pre-test
kelas kontrol
Jumlah Skor
kuesioner Pre-test
kelas eksperimen
4 X4 26 28
5 X5 33 28
6 X6 31 32
7 X7 31 31
8 X8 29 34
9 X9 30 25
10 X10 30 34
11 X11 33 29
12 X12 28 27
13 X13 28 30
14 X14 30 30
15 X15 29 31
16 X16 28 24
17 X17 30 29
18 X18 27 28
19 X19 28 28
20 X20 24 26
21 X21 25 30
22 X22 27 31
23 X23 26 31
24 X24 27 30
25 X25 27 33
26 X26 27 28
27 X27 30 26
28 X28 29 30
29 X29 16 24
30 X30 36 26
31 X31 31 25
32 X32 31 29
33 X33 27
34 X34 30
35 X35 27
Untuk menguji kuesioner sikap ilmiah pre-test kelas kontrol
dan kelas eksperimen apakah ada perbedaan secara signifikan
dengan menggunakan uji T kelompok Independen. Hasil uji T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
antara kuesioner sikap ilmiah pre-test kelas kontrol dan kelas
eksperimen dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 35 28.63 3.396 .574
2 32 28.72 2.679 .474
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Skor Equal variances
assumed .338 .563 -.120 65 .905 -.090 .752 -1.592 1.412
Equal variances
not assumed
-.121 63.677 .904 -.090 .744 -1.577 1.397
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -0.120, p =
0.905, dengan level signifikan α = 0.05, Oleh karena p = 0.905 >
α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Ini berarti tidak ada
perbedaan signifikan dalam hal sikap pre-test terhadap sikap
ilmiah siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan
metode ceramah menghasilkan nilai sikap ilmiah yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2) Data kuesioner pre-test dan post-test kelas kontrol
Untuk menguji kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-test
kelas kontrol dengang menggunakan uji T kelompok dependen.
Hasil dari kuesioner pre-test dan post-test kelas kontrol dalam
bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 13 dan lampiran 14.
Hasil uji T antara kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-
test kelas kontrol dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 28.63 35 3.396 .574
Posttest 68.14 35 5.007 .846
3)
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df Sig. (2-tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest –
posttest -39.514 4.182 .707 -40.951 -38.078 -55.894 34 .000
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 35 .562 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -55.894, p =
0.000, dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 28.63,
mean post-test = 68.14.
Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan.
Berarti ada perbedaan signifikan kedua kelompok kuesioner yaitu
pre-test dan post-test pada kelas kontrol ada perbedaan. Karena
mean kuesioner post-test > mean kuesioner pre-test, maka
kuesioner sikap ilmiah siswa (post-test) lebih baik dari kuesioner
sikap ilmiah siswa (pre-test) untuk kelas kontrol.
3) Data kuesioner pre-test dan post-test kelas eksperimen
Untuk menguji kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-test
kelas eksperimen dengan menggunakan uji T kelompok
dependen. Hasil dari kuesioner pre-test dan post-test kelas
eksperimen dalam bentuk skor dapat dilihat pada lampiran 15
dan lampiran 16.
Hasil uji T antara kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-
test kelas eksperimen dengan bantuan SPSS adalah sebagai
berikut:
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 28.72 32 2.679 .474
Posttest 69.44 32 3.767 .666
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 32 .476 .006
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -67.177, p =
0.000, dengan level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 28.72,
mean post-test = 69.44.
Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan.
Berarti ada perbedaan signifikan kedua kelompok kuesioner yaitu
pre-test dan post-test pada kelas eksperimen ada perbedaan.
Karena mean kuesioner post-test > mean kuesioner pre-test,
maka kuesioner sikap ilmiah siswa (post-test) lebih baik dari
kuesioner sikap ilmiah siswa (pre-test) untuk kelas eksperimen.
4) Data kuesioner post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen
Dari data jumlah skor post-test kelas kontrol dan kelas
eksperimen dapat dianalisis untuk mengetahui apakah sama atau
sungguh berbeda dengan menggunakan uji-t untuk 2 grup yang
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df Sig. (2-tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Sikap ilmiah
pretest - posttest
-
40.719 3.429 .606 -41.955 -39.483 -67.177 31 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
independent. Berikut data dan hasil SPSS data post-test kelas
kontrol dan kelas eksperimen:
Tabel 21. Data Analisis Kuesioner Post-test kelompok
Independen untuk Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No.
Kode
Siswa
Jumlah Skor
Kuesioner Post-test
kelas kontrol
Jumlah Skor
kuesioner Post-test
kelas eksperimen
1 X1 67 64
2 X2 71 68
3 X3 72 68
4 X4 69 69
5 X5 64 68
6 X6 66 76
7 X7 71 70
8 X8 75 72
9 X9 70 64
10 X10 67 66
11 X11 80 71
12 X12 70 70
13 X13 68 71
14 X14 71 71
15 X15 65 81
16 X16 74 68
17 X17 72 70
18 X18 66 70
19 X19 64 70
20 X20 64 63
21 X21 67 73
22 X22 59 75
23 X23 69 68
24 X24 72 72
25 X25 65 69
26 X26 71 69
27 X27 66 65
28 X28 63 65
29 X29 55 67
30 X30 72 67
31 X31 68 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No.
Kode
Siswa
Jumlah Skor
Kuesioner Post-test
kelas kontrol
Jumlah Skor
kuesioner Post-test
kelas eksperimen
32 X32 78 74
33 X33 61
34 X34 65
35 X35 68
Untuk menguji kuesioner sikap ilmiah post-test kelas
kontrol dan kelas eksperimen apakah ada perbedaan secara
signifikan dengan menggunakan uji T kelompok Independen. Hasil
uji T antara kuesioner sikap ilmiah post-test kelas kontrol dan kelas
eksperimen dengan bantuan SPSS adalah sebagai berikut:
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 35 68.14 5.007 .846
2 32 69.44 3.767 .666
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Skor Equal variances
assumed 2.168 .146 -1.187 65 .239 -1.295 1.091 -3.473 .883
Equal variances
not assumed
-1.202 62.752 .234 -1.295 1.077 -3.447 .857
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -1.187, p =
0.239, dengan level signifikan α = 0.05, Oleh karena p = 0.239 >
α = 0.05 maka hasil tidak signifikan. Ini berarti tidak ada
perbedaan signifikan dalam hal sikap post-test terhadap sikap
ilmiah siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan
metode ceramah menghasilkan nilai sikap ilmiah yang sama.
5) Klasifikasi data skor kuesioner pre-test dan post-test kelas
kontrol
Berdasarkan hasil kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-
test siswa kelas VIII A, dapat dikategorikan sikap ilmiah seperti
tabel 22 dan 23 di bawah ini:
Tabel 22. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah
Siswa Pre-test pada Kelas Kontrol (kelas VIII A)
Interval Klasifikasi
Kelas Kontrol
Jumlah siswa Prosentase %
34 – 41 Sangat Baik 0 -
26 – 33 Baik 11 31,4 %
18 – 25 Kurang Baik 24 68,57 %
10 – 17 Tidak Baik 0 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 23. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah
Siswa Post-test pada Kelas Kontrol (kelas VIII A)
Interval Klasifikasi
Kelas Kontrol
Jumlah siswa Prosentase %
83 – 100 Sangat Baik 0 -
64 – 82 Baik 24 68,57 %
45 – 63 Kurang Baik 11 31,4 %
25 – 44 Tidak Baik 0 -
Hasil yang diperoleh untuk kuesioner pre-test dan post-test
memiliki skor yang berbeda, menunjukan untuk pre-test kelas
kontrol 2,85% siswa termasuk dalam klasifikasi memilikisikap
ilmiah yang sangat baik, 85,7% memiliki sikap ilmiah yang baik,
8,57% memiliki sikap ilmiah cukup baik dan 2,85% memiliki
sikap ilmiah tidak baik. Sedangkan untuk sikap ilmiah post-test
88,57 % siswa termasuk dalam klasifikasi sikap ilmiah yang baik
sesudah pembelajaran bunyi dan 11,43% siswa yang termasuk
dalam klasifikasi bersikap ilmiah tidak baik sesudah
pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah pembelajaran
secara keseluruhan dideskripsikan memiliki sikap ilmiah baik.
6) Klasifikasi data skor kuesioner pre-test dan post-test kelas
eksperimen
Berdasarkan hasil kuesioner sikap ilmiah pre-test dan post-
test siswa kelas VIII C, dapat dikategorikan sikap ilmiah seperti
tabel 24 dan 25 dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 24. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah
Siswa Pre-test pada Kelas Eksperimen (kelas VIII C)
Interval Klasifikasi
Kelas Eksperimen
Jumlah siswa Prosentase %
34 – 41 Sangat Baik 0 -
26 – 33 Baik 9 28,11 %
18 – 25 Kurang Baik 23 71,8 %
10 – 17 Tidak Baik 0 -
Tabel 25. Tabel Kriteria Klasifikasi Kuesioner Sikap Ilmiah
Siswa Post-test pada Kelas Eksperimen (kelas VIII C)
Interval Klasifikasi
Kelas Kontrol
Jumlah siswa Prosentase %
83 – 100 Sangat Baik 0 -
64 – 82 Baik 23 71,8 %
45 – 63 Kurang Baik 9 28,11 %
25 – 44 Tidak Baik 0 -
Hasil yang diperoleh untuk kuesioner pre-test dan post-test
memiliki skor yang berbeda, menunjukan untuk pre-test pada
kelas eksperimen 87,5 % siswa termasuk dalam klasifikasi sikap
ilmiah baik sebelum pembelajaran tentang bunyi dan 12,5 %
siswa memiliki sikap ilmiah yang cukup baik dan untuk sikap
ilmiah post-test 88,57 % siswa termasuk dalam klasifikasi sikap
ilmiah yang baik sesudah pembelajaran bunyi dan 11,43% siswa
yang termasuk dalam klasifikasi cukup bersikap ilmiah sesudah
pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
bahwa kelas eksperimen secara keseluruhan dideskripsikan
memiliki sikap ilmiah.
C. Pembahasan
1. Prestasi hasil Belajar
Materi Bunyi merupakan salah satu materi untuk siswa kelas VIII
untuk semester genap tersebut. Sebelumnya siswa sudah pernah
melakukan eksperimen yang mungkin sulit, tetapi dalam materi bunyi
melakukan eksperimen dengan menggunakan alat musik gitar yang
sederhana. Disamping siswa sudah banyak yang pintar memainkan alat
musik gitar ternyata benda tersebut banyak terdapat ilmu fisika yang
bisa dipelajari.
Untuk mengetahui prestasi hasil belajar siswa, guru menggunakan
metode eksperimenn untuk kelas eksperimen dan untuk kelas kontrol
sebagai kelas pembanding menggunakan metode ceramah. Eksperimen
tersebut menggunakan alat musik gitar untuk membuktikan adanyan
hubungan antara frekuensi yang dihasilkan oleh senar gitar. Setelah
melakukan eksperimen dengan menggunakan alat musik gitar
dilaboratoriumn siswa menjadi lebih tahu tentang tinggi rendahnya
bunyi yang ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebelum
melakukan eksperimen Siswa diberikan soal pre-test dan setelah
eksperimen siswa diberi soal post-test. Data hasil pre-test dan post-test
yaitu pada data diatas untuk kelas VIII A kelas kontrol tabel 15
sedangkan untuk kelas VIII C kelas Eksperimen tabel 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Untuk mengetahui apakah skor pre-test dan post-test kelas kontrol
dan kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan, maka diuji
dengan menggunakan uji T untuk sampel yang independen
(Independent-Samples T Test). Hasil yang diperoleh menunjukan tidak
ada perbedaan antara kemampuan/ prestasi kelas kontrol dan kelas
eksperimen sebelum pembelajan dan sesudah pembelajaran. Jadi
metode eksperimen dan metode ceramah sama-sama dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi bunyi pada siswa SMP
Negeri 6 Yogyakarta kelas VIII A dan VIII C. Dari hasil penelitian
diperoleh hasil tidak ada perbedaan pembelajaran dengan metode
eksperimen dan metode ceramah karena disebabkan oleh faktor dalam
pembelajaran tidak berlangsung sesuai RPP, Siswa tidak mendapatkan
perhatian penuh dari guru, karena pada saat pembelajaran berlangsung
guru juga mengajar di kelas IX diwaktu yang sama. Pada kelas
eksperimen saat melakukan percobaan pembagian kelompoknya terlalu
besar sehingga percobaan yang dilakukan kurang maksimal dan
pembuatan soal pre-test dan post-test terlalu mudah sehingga dapat
diselesaikan tanpa melakukan eksperimen, sehingga untuk kelas kontrol
pun dapat menyelesaikan soal tersebut.
2. Kemampuan siswa dalam pengetahuan
a. Kelas Kontrol
Berdasarkan perhitungan hasil analisis data diperoleh dari
output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -5.913, p = 0.000, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 68.57, mean post-test =
86.23.
Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan. Dalam
hal ini skor post-test lebih besar dari skor pre-test. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa antara pre-test dan post-test signifikan,
artinya pembelajaran dengan metode ceramah dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa tentang materi bunyi yang ditunjukan oleh
peningkatan prestasi belajar siswa.
b. Kelas Eksperimen
Berdasarkan perhitungan hasil analisis data diperoleh dari
output SPSS dapat dilihat bahwa: T = -9.086, p = 0.000, dengan
level signifikan α = 0.05, mean pre-test = 61.19, mean post-test =
88.69.
Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka hasil signifikan. Dalam
hal ini skor post-test lebih besar dari skor pre-test. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa antara pre-test dan post-test siginfikan,
artinya pembelajaran dengan metode eksperimen dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi bunyi yang
ditunjukan oleh peningkatan prestasi belajar siswa.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika
tentang bunyi dengan metode ceramah maupun metode eksperimen
sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3. Sejauh mana Pembelajaran dengan Metode Eksperimen dapat
Membantu Siswa Mengembangkan Sikap Ilmiah
Ada tidaknya sikap ilmiah dapat diketahui melalui skor yang
diperoleh dari pengisian lembar kuesioner sikap ilmiah pre-test dan
post-test. Skor tersebut kemudian dicari presentasenya dan selanjutnya
diklasifikasikan berdasarkan interval-interval.
Untuk mengetahui apakah skor kuesioner sikap ilmiah pre-test dan
post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak ada perbedaan secara
signifikan, maka diuji dengan menggunakan uji T untuk sampel yang
independen (Independent-Samples T Test). Hasil yang diperoleh
menunjukan tidak ada perbedaan antara sikap ilmiah siswa kelas
kontrol dan kelas eksperimen sebelum pembelajan dan sesudah
pembelajaran. Jadi metode eksperimen dan metode ceramah sama-sama
dapat mengembangkan sikap ilmiah siswa pada materi bunyi pada
siswa SMP Negeri 6 Yogyakarta kelas VIII A dan VIII C.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil tidak ada perbedaan
pembelajaran dengan metode eksperimen dan metode ceramah karena
disebabkan oleh faktor dari pembelajaran satu kali untuk mengetahui
sikap ilmiah siswa kurang maksimal, karena untuk mengetahui sikap
ilmiah siswa tersebut diperlukan waktu 3 atau 5 kali pembelajaran dan
instrumen perlu diperbaiki masih banyak hal yang prepsional. Maka
sikap ilmiah kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama dapat
mengembangkan sikap ilmiah sebelum dan sesudah pembelajaran siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
kelas VIII A dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta. Saat pembelajaran
pada kelas eksperimen saat kegiatan percobaan guru hanya memberikan
pengarahan sebentar saja dan siswa ditinggal karena guru pada saat itu
mengajar juga di kelas IX untuk menghadapi Ujian Nasional seheingga
pembelajaran kurang efektif.
Berdasarkan hasil analisis klasifikasi data skor kuesioner sikap
ilmiah pre-test dan post-test pada (tabel 23 dan 24) untuk kelas kontrol
dan (tabel 25 dan 26) untuk kelas eksperimen. Hasil sikap ilmiah pre-
test pada kelas kontrol diperoleh 11 siswa dengan prosentase 31,4%
siswa memiliki klasifikasi sikap ilmiah yang baik dan 24 siswa dengan
prosentase 68,57% siswa termasuk dalam klasifikasi kurang baik
bersikap ilmiah, sedangkan sikap ilmiah post-test pada kelas kontrol
diperoleh 0 % siswa yang sangat bersikap ilmiah, 24 siswa dengan
prosentase 68,57% siswa termasuk dalam klasifikasi sikap ilmiah yang
baik, 11 siswa dengan prosentase 31,4% siswa termasuk dalam
klasifikasi kurang baik bersikap ilmiah, dan 0% siswa yang tidak
memiliki sikap ilmiah yang tidak baik sesudah pembelajaran. Hasil
sikap ilmiah pre-test untuk kelas Eksperimen diperoleh 0% siswa yang
memiliki sikap ilmiah sangat baik, 9 siswa dengan prosentase 28,12%
siswa termasuk dalam klasifikasi memiliki sikap ilmiah yang baik, 23
siswa dengan prosentase 71,8% siswa termasuk dalam klasifikasi
kurang baik memiliki sikap ilmiah, dan 0% siswa yang tidak baik sikap
ilmiahnya, sedangkan hasil untuk sikap ilmiah post-test diperoleh 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
siswa yang memiliki sikap ilmiah yang sangat baik, 23 siswa dengan
prosentase 71,8% siswa termasuk dalam klasifikasi memiliki sikap
ilmiah yang baik, 9 siswa dengan prosentase 28,12% siswa termasuk
dalam klasifikasi memiliki kurang baik sikap ilmiahnya, dan 0% siswa
yang memiliki sikap ilmiah tidak baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa kelas ekperimen secara keseluruhan dideskripsikan
memiliki sikap ilmiah. Kesimpulan ini diambil karena hampir tiga per
empat dari jumlah siswa diklasifikasikan dalam interval bersikap ilmiah
untuk sikap ilmiah post-test.
D. Keterbatasan Penelitian
Kegiatan penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan, diantaranya:
1. Keterbatasan pada sampel penelitian
Hasil penelitian hanya berlaku pada sekolah yang diteliti, yaitu SMP
Negeri 6 Yogyakarta. Lebih khusus lagi penelitian ini hanya berlaku
pada siswa kelas VIII A dan VIII C tahun pelajaran 2013/2014
2. Keterbatasan pada materi
Hasil penelitian hanya berlaku pada materi sub pokok bahasan tentang
bunyi yang diajarkan oleh guru pada kelas VIII A dan VIII C SMP
Negeri 6 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan secara signifikan dalam hal prestasi belajar
siswa yang diajar dengan metode eksperimen dan siswa yang diajar
dengan metode ceramah, karena sama-sama dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa untuk materi bunyi pada siswa kelas VIII A
dan VIII C SMP Negeri 6 Yogyakarta.
2. Tidak ada perbedaan secara signifikan dalam hal sikap ilmiah siswa
yang diajar dengan metode eksperimen dan siswa yang diajar
dengan metode ceramah, karena sama-sama dapat mengembangkan
sikap ilmiah siswa. Sikap ilmiah yang terbentuk dengan sikap ingin
tahu, kejujuran, ketelitian, kritis dan bekerja sama.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya
agar penelitian ada atau tidak penerapan metode eksperimen dan metode
ceramah yang disesuaikan dengan rencana pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Sebaiknya penelitian ini dilakukan oleh peneliti atau dilakukan oleh
guru dengan penyusunan RPP melalui diskusi dengan guru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana yang sudah
disepakati bersama dengan peneliti.
2. Gunakan Instrumen sikap ilmiah sebaiknya lebih mengungkap
sikap yang terkait dengan pembelajaran bukan presepsi.
3. Sebaiknya pembelajaran dilakukan 3 kali untuk lebih mengetahui
perkembangan sikap ilmiah siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
DAFTAR PUSTAKA
Arthur, A & Robert, B. 1970. Teaching Modern Science. London: Souvenir
Light.
Amien, Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta: Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Funk, H. James, et. al. 1985. Learning Science Proses Skills. Dubuque, lowa:
Kendall/Hunt Publ. Co.
Hamid, Ahmad A. 2011. Pembelajaran Fisika di Sekolah. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Hamalik Oemar, H. 2009. Dasar-dasar pengembangan kurikulum. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Peursen, C.A. 1985. Susunan Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar Filsafat
Ilmu. Jakarta: Gramedia.
Pinilih, S. Margareta. 2013. (Skripsi) Pengaruh Penerapan Metode
Eksperimen Terhadap Pemahaman Konsep, Minat belajar, dan Nilai
Karakter siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 Pada Materi Pokok
Alat Ukur Listrik. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Purwoko, dkk. 2009. IPA Terpadu SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.
Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Semiawan Conny. 1987. Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: Gramedia.
Siregar, Evelina & Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Bogor: Gralia Indonesia.
Slavin Robert, E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Sri, Sukabdiyah. 2007. Kontekstual Sains Fisika SMP Kelas VIII. Jakarta:
Yudistira
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara
Sumaji. 1998. Pendidikan Sians Yang Humanis. Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Sumarwan, dkk. 2007. IPA SMP untuk Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suparno, P. 2010. Metodologi Penelitiaan Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Trianto, 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto, 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Tobin, J.A. 1932. Laboratory Experiments in Physics. Chesnut Hill:
Department of Physics Boston College.
Winkel, W.S.1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Etodologi
Research.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Ke Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 3. RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : VIII / 2 (satu)
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 90 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam
produk teknologi sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
1. Kognitif :
1) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian bunyi serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan pemanfaatan
infrasonik, audiosonik, dan utrasonik.
3) Siswa dapat mendeskripsikan syarat terdengarnya bunyi, pengaruh
amplitudo dan frekuensi terhadap bunyi, sifat-sifat bunyi dan
pengertian warna bunyi (trimbrel).
4) Siswa dapat menjelaskan mengapa manusia hanya dapat
mendengar bunyi pada frekuensi tertentu.
5) Siswa dapat menjelaskan tentang nada.
6) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian, syarat tenjadinya,
manfaat dan masalah yang ditimbulkan resonansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
7) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian pemantulan, hukum
pemantulan, manfaat pemantulan, macam-macam pemantulan dan
kuat bunyi.
8) Siswa dapat merancang eksperimen tentang bunyi dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Afektif :
a. Siswa dapat melakukan tanya jawab untuk menjelaskan pengertian
tentang bunyi dan memberikan contoh gejala, dan ciri-ciri dari
bunyi.
b. Siswa dapat menjelaskan dan menyimpulkan pada saat melakukan
eksperimen.
c. Siswa dapat mengumpulkan data eksperimen dan tugas atau
pekerjaan rumah (PR) tepat waktu.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif :
1) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian bunyi serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan pemanfaatan
infrasonik, audiosonik, dan utrasonik.
3) Siswa dapat mendeskripsikan syarat terdengarnya bunyi, pengaruh
amplitudo dan frekuensi terhadap bunyi, sifat-sifat bunyi dan
pengertian warna bunyi (trimbrel).
4) Siswa dapat menjelaskan mengapa manusia hanya dapat
mendengar bunyi pada frekuensi tertentu.
5) Siswa dapat menjelaskan tentang nada.
6) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian, syarat tenjadinya,
manfaat dan masalah yang ditimbulkan resonansi.
7) Siswa dapat mendeskripsikan pengertian pemantulan, hukum
pemantulan, manfaat pemantulan, macam-macam pemantulan dan
kuat bunyi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
8) Siswa dapat merancang eksperimen tentang bunyi dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Afektif :
Pertemuan
ke-
Rincian Kegiatan Alokasi
Wktu
1 Kegiatan Awal.
a) Apersepsi.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menanyakan absensi siswa.
Guru masuk materi baru bunyi
b) Motivasi.
Guru bertanya pada siswa tentang pengertian bunyi
serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Guru bertanya kepada siswa contoh gejala dari bunyi
dalam kehidupan sehari-hari?
c) Orientasi.
Guru mengkomunikasikan tentang tujuan
pembelajaran kognitif (produk), dan afektif.
25’
Kegiatan Inti.
a. Eksplorasi.
Guru memberikan per-test sebelum menjelaskan untuk
mengetahui pengetahuan umum tentang bunyi.
Guru menjelaskan materi tentang pengertian bunyi,
gelombang bunyi dan hubungan cepat rambat dengan
jarak tempuh bunyi.
Guru bertanya kepada siswa sebelum menjelaskan
materi tentang pengertian bunyi, gelombang bunyi dan
mengukur cepat rambat bunyi.
60’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
b. Elaborasi.
Guru mengajak siswa untuk memahami materi tentang
bunyi.
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa bertanya
bagaimana gelombang bunyi tersebut sampai ke
telinga kita?
Dan gelombang bunyi dapat merambat dalam medium
apa saja?
c. Konfirmasi.
Guru membimbing siswa untuk merumuskan secara
lisan dan memberikan penekanan tentang apa yang
sudah dipelajari bersama berkaitan dengan bunyi.
Kegiatan Akhir.
a. Penugasan.
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mengerjakan 1 soal tentang penerapan rumus
menghitung persamaan dari cepat rambat bunyi.
Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajak siswa
berdoa bersama, memberikan ucapan terima kasih dan
salam penutup kepada siswa.
15’
2 Kegiatan Awal.
a) Apersepsi.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru menanyakan absensi siswa.
Guru melanjutkan materi
Guru melakukan eksperimen dilaboratorium.
b) Motivasi.
Guru bertanya pada siswa apakah yang dimaksud
dengan frekuensi?
25’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Guru bertanya pada siswa tentang berapa batas
pendengaran manusia itu?
Guru bertanya kepada siswa sebutkan rentang
frekuensi bunyi dan sebutkan contoh beberapa hewan
yang dapat menangkap bunyi dengan frekuensi di
bawah 20 Hz?
Apa yang dimaksud dengan amplitudo?
Apa yang dimaksud dengan nada?
c) Orientasi.
Guru mengkomunikasikan tentang tujuan
pembelajaran kognitif (produk), dan afektif.
Kegiatan Inti.
d. Eksplorasi.
Guru membagi siswa dalam kelompok untuk
melakukan eksperimen.
Guru bertanya kepada siswa sebelum melakukan
eksperimen membuktikan adanya hubungan frekuensi
yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan
panjang senar, tegangan senar, penampang senar, dan
jenis senar.
e. Elaborasi.
Guru mengajak siswa untuk memahami eksperimen
tersebut.
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa setelah
melakukan eksperimen.
Bila senar gitar dipetik perlahan apa yang terjadi?
Jelaskan
Dan bila senar dipetik kuat apa yang terjadi? Jelaskan
Apa pengaruh tinggi rendah suatu nada? Jelaskan
Guru memberikan post-test setelah materi bunyi sudah
60’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
a. Siswa dapat melakukan Tanya jawab untuk menjelaskan
pengertian tentang bunyi dan memberikan contoh gejala, dan ciri-
ciri dari bunyi.
b. Siswa dapat menjelaskan dan menyimpulkan pada saat melakukan
eksperimen.
c. Siswa dapat mengumpulkan data eksperimen dan tugas atau
pekerjaan rumah (PR) tepat waktu.
E. Materi Pembelajaran
Gelombang Bunyi
selesai dipelajari.
f. Konfirmasi.
Guru membimbing siswa untuk merumuskan dan
merangkum secara lisan dan memberikan penekanan
tentang eksperimen membuktikan hukum Marsenne
dan apa yang sudah dipelajari bersama berkaitan
dengan bunyi.
Kegiatan Akhir.
b. Penugasan.
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk tentang
penerapan frekuensi bunyi dan karakteristik bunyi.
Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajak siswa
berdoa bersama, memberikan ucapan terima kasih dan
salam penutup kepada siswa.
15’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
F. Metode Pembelajaran
1. Informasi atau Ceramah.
2. Eksperimen
3. Tanya jawab.
4. Pemberian tugas atau PR.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
H. Media/ Alat/ Bahan.
1. Papan tulis.
2. Spidol.
3. Bahan percobaan.
4. Buku acuan dan LKS.
I. Sumber Belajar.
1. Buku Fisika untuk SMP kelas VIII SEMESTER 2, oleh Sumarwan,
Erlangga: Tahun 2007.
2. Kontekstual Sains Fisika SMP Kelas VIII, oleh Sri Sukabdiyah, Jakarta:
Yudistira, Tahun 2007.
3. LKS siswa dan kunci jawaban.
4. Internet.
J. Penilaian.
Teknik penilaian produk
(LPP)
: Mengerjakan PR dan tugas individu, maupun kelompok.
Penilaian Afektif (LPA) : Pengamatan keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan saat tanya jawab, penilaian sikap ilmiah dan
tingkah laku siswa di dalam ruang kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 4. LKS (Lembar Kerja Siswa)
PETUNJUK EKSPERIMEN
MATERI BUNYI
1. Tujuan percobaan:
Membuktikan adanya hubungan antara frekuensi yang dihasilkan oleh senar
yang bergetar dengan panjang senar, tegangan senar, penampang senar dan
jenis senar.
2. Alat dan Bahan: Gitar, dan mikrometer sekrup
3. Cara kerja :
a. Percobaan pertama, siapkan sebuah gitar, petik salah satu senar gitar dan
dengarkan nadanya. Kemudian geser jarimu ke kanan (pada gitar) untuk
memendekkan senar, petiklah kembali senar gitar dan variasikan panjang
pendeknya senar. Kemudian dengarkan nada yang dihasilkan oleh senar
gitar dan ulangi percobaan beberapa kali dengan menggeser jari tanganmu
ke kanan (pada gitar) secara kontiyu dan catat hasil pengamatan.
b. Percobaan kedua, petiklah salah satu senar dan dengarkan nadanya.
Kemudian putarlah sekrup diujung gitar untuk mengencangkan senar
terlebih dahulu lalu petiklah senar tersebut dengankan nada yang
dihasilkan, selanjutnya kendurkan senar lalu petiklah kembali senar
tersebut dengarkan nada yang dihasilkan dan ulangi percobaan beberapa
kali dan catat hasil pengamatan.
c. Percobaan ketiga, pertama mengukur tebal tipisnya senar menggunakan
mikrometer sekrup dan catat ketebalannya. Kemudian yang kedua,
Petiklah senar yang tebal, kemudian petiklah senar yang tipis dengarkan
nada yang dihasilkan, ulangi percobaan beberapa kali dan catat hasil
pengamatan.
d. Percobaan keempat, pilihlah dua senar dari bahan yang berbeda dengan
panjang penampang sama, serta diberi tegangan yang sama. Dengarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
nada yang dihasilkan. Kemudian ulangi beberapa percobaan dan catat hasil
pengamatan.
4. Analisis :
a. Jelaskan pengaruh panjang senar terhadap frekuensi yang dihasilkan?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
b. Jelaskan pengaruh tegangan senar terhadap frekuensi yang dihasilkan?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
c. Jelaskan pengaruh luas penampang senar terhadap frekuensi yang
dihasilkan?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
d. Jelaskan pengaruh jenis senar terhadap frekuensi yang dihasilkan?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
5. Kesimpulan
Berilah kesimpulan berdasarkan percobaan dari hasil seluruh pengamatan
kalian bersama teman satu kelompok.
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 5. Soal Pre-test dan Post-test
Nama :
Kelas :
No.absen:
SOAL PRE-TEST dan POS-TEST
JAWABLAH PERTANYAAN INI DENGAN SINGKAT DAN JELAS!
1. Jika senar gitar dipetik, akan menghasilkan tinggi rendahnya bunyi yang
berbeda. Apa yang mempengaruhi tinggi rendahnya bunyi yang dihasilkan
oleh senar gitar?
2. Jika luas penampang senar diubah (tebal/tipis), tetapi panjang senar,
tegangan, dan jenis senar tetap, maka frekuensi yang dihasilkan? Jelaskan!
3. Jika ada dua jenis bahan (massa jenis) senar yang berbeda, tetapi memiliki
panjang senar, luas penampang senar dan tegangan senar tetap,
menghasilkan frekuensi yang berbeda. Jelaskan!
4. Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan frekuensi bunyi
yang dihasilkan olehsenar gitar ketika tegangan senar diubah (kencang dan
kendur)?
5. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi bunyi pada senar
gitar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test.
Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test
1. Frekuensi
2. Jika luas penampang diperbesar maka frekuensi semakin kecil, sedangkan
luas penampangnya diperkecil maka frekuensinya semakin besar.
3. Senar yang ringan (massa jenisnya kecil) memiliki frekuensi tinggi, dan
senar yang berat (massa jenisnya besar) memiliki frekuensi rendah.
4. Senar yang kencang (tegangannya lebih besar) memiliki frekuensi lebih
tinggi dan senar yang kendur memiliki frekuensi yang lebih rendah.
5. Panjang senar, luas penampang senar, massa jenis senar, dan tegangan
senar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 7. Kuesioner Sikap Ilmiah Pre-test.
KUESIONER PRE-TEST NILAI SIKAP ILMIAH
Nama :
Kelas/no absen :
Tanggal :
PENJELASAN DAN PEDOMAN MENGISI KUISEONER
A. PENJELASAN
1. Pengisian daftar pernyataan ini bukan merupakan pengerjaan suatu tes,
jadi tidak akan mempengaruhi nilai-nilai mata pelajaran anda.
2. Agar betul-betul dapat bermanfaat, daftar pernyataan ini hendaknya
anda isi dengan jujur.
B. PEDOMAN
1. Pada halaman-halaman berikut terdapat sejumlah pernyataan tentang
nilai sikap ilmiah yang berpengaruh pada proses pembelajaran anda
disekolah.
2. Jawaban anda mohon ditulis pada lembar jawaban yang telah
disediakan
3. Berikan tanda centang (√) disalah satu lajur di lembar jawaban.
Kolom 1 : Sangat Setuju (SS)
Kolom 2 : Setuju (S)
Kolom 3 : Tidak Setuju (TS)
Kolom 4 : Sangat Tidak Setuju (STS)
4. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan sikap ilmiah anda
sekarang
5. Jawab semua pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
No. Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)
1. Saya lebih senang membaca buku-
buku IPA
2. Saya kurang suka dengan ilmu yang
menghafal
3. IPA melatih saya untuk menyatakan
sesuai dengan fakta yang ada di alam
sekitar kita
4. Saya ingin mengetahui tentang IPA
tapi saya kurang mencari informasi
5. Pembelajaran IPA melatih untuk teliti
dalam perhitungan
6. Saya dalam perhitungan IPA lebih
suka menerima hasil akhir saja
7. Saya berlatih untuk berfikir dan
bersikap kritis dalam pembelajaran
IPA
8. Saya daiam dan melamun saat
pembelajaran IPA
9. Saya senang bekerja sama dengan
teman untuk mencari informasi
tentang IPA
10. Saya hanya mementingkan diri sendiri
tanpa memikirkan teman yang kurang
mengerti tentang IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 8. Kuesioner Sikap Ilmiah Post-test.
KUESIONER POST-TEST NILAI SIKAP ILMIAH
Nama :
Kelas/no absen :
Tanggal :
PENJELASAN DAN PEDOMAN MENGISI KUISEONER
C. PENJELASAN
3. Pengisian daftar pernyataan ini bukan merupakan pengerjaan suatu tes,
jadi tidak akan mempengaruhi nilai-nilai mata pelajaran anda.
4. Agar betul-betul dapat bermanfaat, daftar pernyataan ini hendaknya
anda isi dengan jujur.
D. PEDOMAN
6. Pada halaman-halaman berikut terdapat sejumlah pernyataan tentang
nilai sikap ilmiah yang berpengaruh pada proses pembelajaran anda
disekolah.
7. Jawaban anda mohon ditulis pada lembar jawaban yang telah
disediakan
8. Berikan tanda centang (√) disalah satu lajur di lembar jawaban.
Kolom 1 : Sangat Setuju (SS)
Kolom 2 : Setuju (S)
Kolom 3 : Tidak Setuju (TS)
Kolom 4 : Sangat Tidak Setuju (STS)
9. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan sikap ilmiah anda
sekarang
10. Jawab semua pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
No. Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)
1. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
mengembangkan sikap rasa ingin tahu
2. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya aktif
mencari sumber lain selain apa yang saya
pelajari tentang bunyi
3. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
mengembangkan sikap bersungguh-sungguh
ketika melakukan percobaan
4. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya diam
saat pembelajaran
5. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya hanya
membaca buku yang saya miliki
6. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
mengembangkan sikap teliti
7. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
mengembangkan sikap cermat
8. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
mengembangkan sikap tidak mudah percaya
pada informasi kalau tidak didukung dengan
bukti
9. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
sering memainkan alat-alat pengukuran saat
eksperimen
10. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya hanya
melihat teman saja saat sedang merangkai alat
11. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya hanya
mendengarkan penjelasan guru
12. Melalui pembelajaran tentang bunyi minat saya
untuk mempelajari IPA menjadi meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No. Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)
13. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
menjadi semakin ingin tahu tentang banyak hal
mengenai IPA
14. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
menggunakan penggaris untuk pengukuran
saat melakukan eksperimen
15. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya hanya
ikut pendapat teman saja
16. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
belajar menghargai pendapat teman saya ketika
berdiskusi
17. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
belajar mencatat data secara rapi
18. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
belajar mencatat data secara akurat
19. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya tetap
mempertahankan pendapat saya sendiri setelah
melakukan eksperimen
20. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
mencatat data hasil eksperimen disembarang
kertas
21. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
berdiskusi dengan teman satu kelompok saat
melakukan eksperimen materi bunyi
22. Melalui pembelajaran tentang bunyi Saya ikut
memberikan pendapat saat membuat
kesimpulan hasil eksperimen
23. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
menyimpulkan yang menurut saya benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
No. Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)
24. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya diam
saat satu kelompok berdiskusi setelah
melakukan eksperimen
25. Melalui pembelajaran tentang bunyi saya
bingung dalam memberikan kesimpulan setelah
melakukan eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 9. Data Skor Soal Pre-test Kelas Kontrol
Nomor
SiswaVIII
A
No. Soal 1 2 3 4 5
Skor Total
Jumlah
Skor
Skor Maksimal PRE-TEST 5 10 10 10 15
1
1 8 5 0 15 29 58
2
3 5 5 8 15 36 72
3
1 2 5 10 15 33 66
4
1 1 5 10 15 32 64
5
1 10 5 10 10 36 72
6
1 8 5 1 10 25 50
7
1 10 2 2 15 30 60
8
1 2 5 10 15 33 66
9
1 1 1 5 15 23 46
10
1 1 0 10 5 17 34
11
1 10 10 10 15 46 92
12
1 10 10 10 15 46 92
13
1 0 10 10 15 36 72
14
1 2 2 10 10 25 50
15
3 2 1 10 15 31 62
16
3 1 10 10 10 34 68
17
1 10 10 10 15 46 92
18
1 2 2 10 15 30 60
19
1 5 10 10 10 36 72
20
0 2 1 2 10 15 30
21
1 2 5 2 10 20 40
22
3 5 2 10 10 30 60
23
5 10 8 10 15 48 96
24
5 10 5 10 15 45 90
25
1 10 10 10 15 46 92
26
5 5 10 10 15 45 90
27
5 10 10 10 15 50 100
28
5 10 10 10 15 50 100
29
1 10 5 10 15 41 82
30
1 2 2 1 10 16 32
31
1 2 2 2 10 17 34
32
1 5 2 2 10 20 40
33 5 10 10 10 10 45 90
34 5 10 10 10 10 45 90
35 3 10 10 10 10 43 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Nomor
SiswaVIII
A
No. Soal 1 2 3 4 5
Skor Total
Jumlah
Skor
Skor Maksimal PRE-TEST 5 10 10 10 15
Total 2400
Rata – rata 68.57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 10. Data Skor Soal Post-test Kelas Kontrol
Nomor
SiswaVIII
A
No. Soal 1 2 3 4 5
Skor Total
Jumlah
Skor
Skor Maksimal
Pos-test 5 10 10 10 15
1
1 10 8 10 15 44 88
2
3 10 10 10 10 43 86
3
1 10 5 10 15 41 82
4
1 5 5 10 15 36 72
5
3 10 10 10 10 43 86
6
3 10 10 10 10 43 86
7
1 10 2 2 15 30 60
8
5 10 10 10 15 50 100
9
3 10 5 8 15 41 82
10
1 5 10 10 15 41 82
11
3 10 10 10 15 48 96
12
1 10 10 10 15 46 92
13
1 5 10 10 15 41 82
14
1 10 10 10 10 41 82
15
3 10 8 10 15 46 92
16
5 10 10 10 15 50 100
17
1 10 10 10 15 46 92
18
1 10 10 10 15 46 92
19
3 5 10 10 15 43 86
20
3 10 10 10 15 48 96
21
1 5 8 10 10 34 68
22
3 10 5 10 10 38 76
23
5 10 8 10 15 48 96
24
5 10 5 10 15 45 90
25
5 10 10 10 15 50 100
26
5 5 10 10 15 45 90
27
5 10 10 10 15 50 100
28
5 10 10 10 15 50 100
29
1 10 5 10 15 41 82
30
3 5 10 10 10 38 76
31
1 5 8 10 10 34 68
32
1 5 10 10 10 36 72
33 5 10 10 10 10 45 90
34 5 10 10 10 10 45 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Nomor
SiswaVIII
A
No. Soal 1 2 3 4 5
Skor Total
Jumlah
Skor
Skor Maksimal
Pos-test 5 10 10 10 15
35 3 10 5 10 15 43 86
Total 3018
Rata-rata 86.22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 11. Data Skor Soal Pre-test Kelas Eksperimen
Nomor
SiswaVIII
C
No. Soal 1 2 3 4 5
Skor
Total
Jumlah
skor
Skor Maksimal
Pre-test 5 10 10 10 15
1
1 8 5 10 15 39 78
2
1 5 10 8 15 39 78
3
1 2 5 5 15 28 56
4
1 5 2 8 15 31 62
5
1 5 5 8 10 29 58
6
1 5 5 1 10 22 44
7
1 2 5 8 15 31 62
8
1 2 5 10 15 33 66
9
0 2 1 5 10 18 36
10
1 2 5 10 5 23 46
11
5 10 10 8 15 48 96
12
1 2 8 10 10 31 62
13
1 0 8 10 10 29 58
14
0 2 5 10 10 27 54
15
1 5 2 10 10 28 56
16
1 2 8 5 10 26 52
17
1 2 5 10 10 28 56
18
1 2 8 5 10 26 52
19
5 10 5 8 15 43 86
20
0 2 0 0 10 12 24
21
1 2 0 0 10 13 26
22
1 2 2 0 10 15 30
23
3 5 8 8 10 34 68
24
1 2 5 8 10 26 52
25
1 8 5 10 10 34 68
26
1 2 2 10 10 25 50
27
3 5 8 10 10 36 72
28
1 2 8 10 15 36 72
29
3 5 10 10 15 43 86
30
1 5 8 10 10 34 68
31
3 8 8 10 15 44 88
32 5 8 10 10 15 48 96
Total 1958
Rata-
rata 61.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 12. Data Skor Soal Post-test Kelas Eksperimen
Nomor
SiswaVIII
C
No. Soal 1 2 3 4 5
Skor
Total
Jumlah
skor
Skor Maksimal
Post-test 5 10 10 10 15
1
1 10 10 10 15 46 92
2
1 5 10 10 15 41 82
3
1 5 8 10 15 39 78
4
1 8 10 10 15 44 88
5
1 10 10 8 15 44 88
6
1 10 8 10 10 39 88
7
3 10 5 8 15 41 82
8
1 10 8 10 15 44 88
9
3 10 10 10 15 48 96
10
1 10 5 10 15 41 82
11
5 10 10 10 15 50 100
12
1 5 8 10 15 39 78
13
1 10 10 10 10 41 82
14
5 10 10 8 15 48 96
15
5 10 10 10 15 50 100
16
1 8 10 10 10 39 78
17
1 10 8 10 15 44 88
18
1 8 8 10 15 42 84
19
5 10 8 8 15 46 92
20
3 10 10 8 15 46 92
21
1 5 10 10 15 41 82
22
1 10 8 5 15 39 78
23
3 10 10 8 15 46 92
24
3 10 10 8 15 46 92
25
5 10 10 10 15 50 100
26
5 5 10 10 15 45 90
27
5 8 10 10 15 48 96
28
1 5 8 10 15 39 78
29
3 8 10 10 15 46 92
30
1 10 8 10 15 44 88
31
5 8 10 10 15 48 96
32 5 10 10 10 15 50 100
Total 2838
Rata-
rata 88.68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 13. Data Kuesioner Sikap ilmiah
(Pre-test) Kelas Kontrol
Data kuiseoner pretest sikap ilmiah kelas Kontrol
No.
Kode
siswa
Nomor Kuiseoner Jumlah skor
siswa
Prosentase
% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 24 60%
2 A2 3 3 4 3 1 4 1 2 3 3 27 68%
3 A3 3 2 3 4 2 3 1 2 3 3 26 65%
4 A4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 24 60%
5 A5 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 22 55%
6 A6 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 27 68%
7 A7 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 27 68%
8 A8 2 2 3 3 2 2 1 2 4 2 23 57.50%
9 A9 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 26 65%
10 A10 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 28 70%
11 A11 3 1 3 4 1 3 2 1 3 2 23 57.50%
12 A12 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 24 60%
13 A13 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 24 60%
14 A14 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 26 65%
15 A15 2 2 3 2 2 4 1 2 3 2 23 57.50%
16 A16 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 24 60%
17 A17 4 2 3 3 2 3 1 3 3 2 26 65%
18 A18 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 27 68%
19 A19 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 25 62.50%
20 A20 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 24 60%
21 A21 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 23 57.50%
22 A22 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 25 62.50%
23 A23 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 22 55%
24 A24 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 23 57.50%
25 A25 3 4 2 3 2 2 1 2 4 2 25 62.50%
26 A26 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 25 62.50%
27 A27 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 28 70%
28 A28 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 25 62.50%
29 A29 1 4 2 3 3 1 2 4 1 1 22 55%
30 A30 3 1 4 3 1 4 1 1 3 3 24 60%
31 A31 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 25 62.50%
32 A32 1 2 3 4 4 3 3 3 2 1 26 62%
33 A33 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 24 60%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Data kuiseoner pretest sikap ilmiah kelas Kontrol
No.
Kode
siswa
Nomor Kuiseoner Jumlah skor
siswa
Prosentase
% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
34 A34 3 2 3 3 2 3 1 2 2 3 24 60%
35 A35 2 4 3 3 2 3 1 1 2 2 23 57.50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 14. Data Kuesioner Sikap ilmiah (Post-test) Kelas Kontrol
Tabel 3.6 Data Skor Sikap ilmiah (post-test) Kelas Kontrol Data kuiseoner post- test sikap ilmiah kelas Kelas Kontrol
No.
Kode
siswa
Nomor Kuiseoner Jumlah
skor
siswa
Prosentase
% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 A1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 64 64%
2 A2 3 2 4 1 2 3 3 3 4 2 2 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 72 72%
3 A3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 67 67%
4 A4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 62 62%
5 A5 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 60 60%
6 A6 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 66 66%
7 A7 2 3 3 3 2 2 3 4 2 1 4 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 1 4 2 66 66%
8 A8 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 69 69%
9 A9 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 66 66%
10 A10 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 64 64%
11 A11 3 3 3 2 1 3 4 1 2 2 2 3 3 3 1 4 4 4 1 2 3 4 3 1 1 63 63%
12 A12 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 59 59%
13 A13 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 65 65%
14 A14 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 66 66%
15 A15 2 2 3 3 3 3 3 2 4 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 64 64%
16 A16 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 61 61%
17 A17 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 2 1 2 65 65%
18 A18 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 63 63%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Tabel 3.6 Data Skor Sikap ilmiah (post-test) Kelas Kontrol Data kuiseoner post- test sikap ilmiah kelas Kelas Kontrol
No.
Kode
siswa
Nomor Kuiseoner Jumlah
skor
siswa
Prosentase
% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
19 A19 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 65 65%
20 A20 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 55 55%
21 A21 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 64 64%
22 A22 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 62 62%
23 A23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 66 66%
24 A24 3 2 3 1 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 4 3 3 2 1 3 3 4 1 2 63 63%
25 A25 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 62 62%
26 A26 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 66 66%
27 A27 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 65 65%
28 A28 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 66 66%
29 A29 1 1 1 2 4 3 3 3 1 4 3 1 1 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 4 2 56 56%
30 A30 3 4 4 1 1 4 4 3 3 1 1 3 4 3 1 4 4 3 2 2 4 4 2 1 3 69 69%
31 A31 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 69 69%
32 A32 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 65 65%
33 A33 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 64 64%
34 A34 3 3 3 2 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 2 3 4 4 2 1 3 3 3 2 3 71 71%
35 A35 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 69 69%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 15. Data Kuesioner Sikap ilmiah
(Pre-test) Kelas Eksperimen
Data kuiseoner pre-test sikap ilmiah kelas eksperimen
No. Kode siswa
Nomor Kuiseoner Jumlah skor
siswa
Prosentase
% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 X1 2 3 4 2 3 4 3 2 3 2 26 65%
2 X2 3 2 3 2 4 3 1 2 2 2 24 60%
3 X3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 25 62.50%
4 X4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 24 60%
5 X5 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 24 60%
6 X6 2 2 3 4 1 3 1 2 3 3 24 60%
7 X7 3 2 3 3 2 4 1 2 3 2 25 62.50%
8 X8 3 3 4 4 1 3 1 1 3 3 26 65%
9 X9 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 21 52.50%
10 X10 4 2 3 3 1 3 1 2 4 3 26 65%
11 X11 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 25 62.50%
12 X12 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 25 62.50%
13 X13 3 2 3 3 1 3 1 4 3 3 26 65%
14 X14 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 26 65%
15 X15 1 1 4 3 1 4 2 1 3 1 21 52.50%
16 X16 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 24 60%
17 X17 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 27 67.50%
18 X18 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 24 6%
19 X19 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 24 60%
20 X20 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 24 60%
21 X21 2 2 3 3 2 3 1 1 2 3 22 55%
22 X22 3 3 3 3 2 4 1 2 3 3 27 67.50%
23 X23 3 3 4 3 2 3 1 1 2 3 25 62.50%
24 X24 2 2 3 3 2 4 1 2 3 2 24 60%
25 X25 3 2 3 4 1 3 2 1 3 3 25 62.50%
26 X26 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 26 65%
27 X27 1 3 3 3 2 4 2 2 3 1 24 60%
28 X28 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 28 70%
29 X29 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2 24 60%
30 X30 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 22 55%
31 X31 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 23 57.50%
32 X32 2 2 3 3 2 4 1 1 3 3 24 60%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 16. Data Kuesioner Sikap ilmiah (Post-test) Kelas Eksperimen
Data kuiseoner post- test sikap ilmiah kelas eksperimen
No.
Kode
siswa
Nomor Kuiseoner Jumlah
skor siswa
Prosentase
% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 C1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 61 61%
2 C2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 63 63%
3 C3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 67 67%
4 C4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 64 64%
5 C5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 69 69%
6 C6 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 1 2 66 66%
7 C7 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 67 67%
8 C8 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 1 73 73%
9 C9 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 57 57%
10 C10 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 59 59%
11 C11 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 66 66%
12 C12 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 65 65%
13 C13 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 66 66%
14 C14 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 66 66%
15 C15 3 3 4 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 1 4 4 4 1 1 4 4 1 1 2 66 66%
16 C16 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 67 67%
17 C17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 69 69%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Data kuiseoner post- test sikap ilmiah kelas eksperimen
No.
Kode
siswa
Nomor Kuiseoner Jumlah
skor siswa
Prosentase
% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
18 C18 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 60 60%
19 C19 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 61 61%
20 C20 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 64 64%
21 C21 2 3 3 4 2 3 3 4 3 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 3 1 2 68 68%
22 C22 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 4 2 2 4 3 3 2 2 68 68%
23 C23 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 63 63%
24 C24 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2 65 65%
25 C25 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 64 64%
26 C26 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3 2 2 64 64%
27 C27 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 68 68%
28 C28 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 62 62%
29 C29 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 62 62%
30 C30 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 70 70%
31 C31 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 61 61%
32 C32 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 4 3 4 2 2 4 3 3 2 2 69 69%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 17. Contoh Data LKS Hasil Penelitian Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 18. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Soal Pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 20. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Soal Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 23. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Kuesioner Pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 24. Contoh Data Hasil Penelitian Jawaban Kuesioner Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 25. Foto-foto kegiatan penelitian kelas eksperimen
Gambar 6. Foto Kelas Eksperimen saat kegiatan menjawab kuesioner
sikap ilmiah pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Gambar 7. Foto Kelas Eksperimen saat kegiatan menjawab soal Pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Gambar 8. Foto-foto Kelas Eksperimen saat melakukan eksperimen
Gambar 9. Foto Kelas Eksperimen saat kegiatan menjawab soal Post-test dan
Kuesioner sikap ilmiah Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 26. Foto-foto kegiatan penelitian kelas kontrol
Gambar 10. Foto kelas kontrol saat kegiatan menjawab kuesioner sikap ilmiah
pre-test dan soal pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Gambar 11. Foto kelas kontrol pada saat pembelajaran bunyi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Gambar 12. Foto kelas kontrol pada saat menjawab soal post-test dan kuesioner
sikap ilmiah post-tets
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended