View
226
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB II
LA.}{DASAN TEORI
A Pengertian Terjomah, Tafsir dalr Te\ril i.
l. Terjemah
Terjemeh 5ang berasal dad bahasa Amb *TARIAIvIAIf mempunyai dua
pengertian serbogai berikut
a. Mengubsh kattr-kata dalam suatu kalimst &ri suatu bohasa kedalamkata-kata
yaog sasa artinya rlalam bahsa lain dengm sururna dan urutankatayang
sama, terjesaah ini dinsmakau Tarjamrh }Iarfiah.
b. Memgubah suotu kalimat dari satu bahasa kedalam bflbass lain tanpa mengubah
arti, tetapi tidak terikat dengan susuun kalimat aslioya yang kedua ini
dinnmpkan Tarjsrrmh }v&'uawiyeh atau Tarjemnh Tafsifiyahl .
Terjemah hanyalah mengubab knlimat dari suafu bahasa ke bahasa lang lain,
dengan arti yang relative sama! tidak ada pengertian yang meAielaskan arti
kalim&t-kalimat itu lebih luas, apalagi mengambil hukum dae hikmah daxi
pndnnyrn.
rMasn'khdil d{dart ,Stu di ltmritmu ettr,d4Ter. Mu&nlch AS (Jakdr: }udi&a ljteraAstarNusa 1994),W.
t7
l8
2. ]'af'sir
Tafsirmemrut bahasa
Pengertian rnfsirmeaurut bahasa ini pra urama, befteda pendapat :2
Teftir adarah mengikuti wazan tafil dari kata aI frsr yaitu keterangan danpenyingkapan
$. frf**" t az-Zarkasi tafsir adalah :
Tafsir berasal dari kata taf$ireb yaitu air )rang menjadibahanpemsriksaan
clolfer, sebagaimau* dokter durg*o mffiper$uakan air tersebu t. ra dapatmengetahui penyakit afiurg yaqg sakit. Demikianjuga Mufassir de,ngan tafsiritu ia dapat mengetahui keadaaa ayat, kisah-kisah dan makna serta sebab.sebab
furunnya.
,*rr, ,ilYuddiu as $uvufti lt-lrqon fi utum At-eur'a4 it:str ( Mesir; dar al Kurb sl Hadbalr
(Bairut: ,'ffim}ffi Ibmr Abdilhh Azza*asvlAlhurharz Fi uhmAt-Qur laajus tr
a.
:-iJt(),J
I9
c. Dalamkamus Muqiid disebutlaa
artinlan : Tafsir adalah berarti ta'w4 pemgrmgkapon, peqielasan,
peqielasana.
d' Menurut syeefi fufuna'ur eattan : kata tafeirmengikuti wazao taf1, beraraldari kata al-Fasr yang berarti menjelaskao, m€n€fiaogk,n rnalcne yang abchak.
Dalam bahasa ara\ p'rkataan..Fasru, berarti memb,kalmeqieraskan arti yans
dimaksud dari rafad-lafnd )'iang suril sehingga tafsir berartimembuka/me4yeraskan arti yans dima*sud dari lf,f,l-rafal5aug suli! oehingga
tafsir berarti menjelaskaa keterangau5. Dari peaEtrtian diataa, peqgertian tafrir
men,nrt bflhasa bemrti keterangan, penjelasan atau kupasanyans dipakai rmt*kmeujelaskan maksud dari kata-kata yang sulit. DalamAleur,andinyatakan
surat Al-Furqpn:2j:33
{*a5Ng$9314t*.-*;r,WJ"Tidaklah araog-orang kafir ifu datang kepadamu t*u*t"o.l ses,atulang
gadil. Melainkan kemi datanglcan kepadamu seruatu yangbeuardanpaling
baik penjelasannyaf.
tl^.ri" N.r,Lrf al y.asu.i n ,, l_l{unjid fi al_I*gha}r,Cft lS (Bairut fl} 53g.t rl qnr-,r, Studi, 456.-DEPAGRI,I
l-eur'an tlan Ter1emahrOn (Iakxt*proyek p.trg-rddim Kitab $uci al-Qur'ar\ l9B2), 564.
2A
Tafgirlvlmurut Istihh
Para ulama'memberi definisi tafsir sebagai berilut :
8,,-/trt!;ag6|,',"3--<v/<
or/ -/.43 Ji O Ldt ;'{ cu;; li +:;-A{)
',-7et*ES\$LWC6i16)Yti t) / .-/
/.u77'7"Ilmu yang me,lrerangtcan mrLr.a ayat-a;ant Ale,r,an dan keterangan yang
dikehendaki Allah Taarflse$uai dmgan kemampuan manusinl,.
b' Imam Jalaluddio as suyuthi (wafat 9ll rs,mengutipdefrnisitafsirmenurut
istilah:
yViSV*u';Ur.p;+L:!i#;,'J;-k{:Jiw,{;uei:::4y{*qfi iW**{6,+-i;p,Ur;aj6Wjrrr)*jW*i\i-*W*;q.yiw *s s tL *; t t,&y", 4 q4
.W&Ut6J*q*;Tefsir ifu i8lah ilmu mengenai turuonlla ayat-ayat das hal ihw.alnya, cerita-cerita
dan sebab-sebab huunnya, tertib lv[a]*iyah dan lvladaniyahnya. Muhlfim dan
unmr.fryq mutrak dan Mugy5adnys, Mujmal d80 Mufassanrya, haral dan
huamll).a' jaqii drn flneammnya, pdntah dan larangannya dau mengaai
ungkapan-ungkapan dan penrmpamaan_perumparnaamlfir.
? MuslirrL.[,fo baluts, 16.
-As Suyuti al-Itqon, 174.
2t
c. Ibnul lIryyun mendefinisikan rafsii sebagai berifirt :o),
,#,tgid.hrrl*Li#.q:€f,iu.j
.AiA-&tg;e'glt{cwu'E-J' ,lil
!r)'a).
'--Jlz\i.t /l
tt{ft;2/-l
,If-tl
'r.t4-"r,/ /-
'/-r'4-',,'fl-\
tuJ\,/,(i'
lq151 a3 &tA,tat1t4aAlW,b
^.4 6
(2, o/: /*/uz 4 ;.1 -zj
Ilmu yang me,mbahas tentang caf,a p€qgucapo, rafaz-lafazAr-e,r,antentang
petuqiuk-pehrqiuhya, hukurn-huk,mnya baik ketika berdiri seDdirimaup.or
ketika tersusun dan marcna-mrrcnn png dimungtcinkan bagitrya ke{ika tersu$m
daa maknr-makDa yang dimungkiukan bagnya ketika tersusuusertabat-hal
lain yang melengkapinya
Menurut AI-Kilby
*,'cW i V ;UL.V3 il:;r',#- {,*,irt,,ofirjfi&- fq{*i,
*Tafsir adalah mensyarahkan Ar-e,r'an, m€,,emngrisn matmauya, menjelaskan
ape yang dikehe.ndaki oleh Nashnya atau isyarat atau lfiurashasryaar..
etrduha'*ad Husein E& &trh8hil t r$sir walMufassiru&, Jua I (cairo: Drrut KitabilArBbiyat, l96fl 14.
'orhbius st'iddiqiqsg'oro h dan pengantar ltnuALeur,an Tqfnr (Jakuta: Bula,Rintrn$ ly7n, fiL.
9
AL
Gb*6*W {,i' -(3'fr ,it' 4 q*'rtl'"'it-$;At,, 4.K; +.kf*(;;'; *g-l,G ;v5#LqrP+ ;-[t{&5#tq.
Itdenurut imam tsarlruddin az-zarkaryt meruberi definisi tafsir oebagai
-t
ry*"Taf$ir ialah ilmu *nhrk me,mahami kitab Anah yang dihmukan kepada
Nabi Muhamrnacl dan me4ielaskan arri-arfinya serta mengeluarkau hukum-:
hukum dao hihah-hilmahnya.
3,'l'a'wil
Secara Etimologi :
Menunrt lois Ma,luf berasal dari kata
dengan kata
J5 bila bergandengan
?rtt .. berarti,r6:;i;#.. menarsirkannya dan
menentukamrya. Apabila bergandengan dengan kara lif] I U*urti
(r nengrurgkapkaunya)t 2
AlmBd warson Munawirjuga memberikan arti Ta'wil dengan menafsirkan
atau meajelaakanl3.
M@rut llasbi As-shiddiqiy kata ta'wil secara bahasa diambil dari kata
"Aul" yang bermakna kembati atau berpaliag, adapula yang berpendapflt bahwa
ll az Zartasyi,Al Burtan, 13.
rz Lois Ma,lu t Al-Muryid, lz.r3 Atruad warson Munawir, rlir mus Arab Indonesic al-Muruar {yogyakarta unitpengdafi}
buku-brrku ilmiah keagama.rn al }{unawhlgg4), 5J.
23
ta'wil dinmbil dari kata *AiI, ya'g mempruryai arti memalingkanyangdhahir
kepada suafu makna yang diterima olehnyata.
f)an memrnrt Dr. Ibrahim Anis yang dimaksud dengan ta,wil berasal dari
kata
tidak mengenrbalikan persahranmu namrm apabila
't7.ib y*t,menafsirkannya deugan tujuan yang diharapkan.
Seeera Terminologi
Meounrt asry-syirbalhi adalah tentang hakekatyangdimaksud
oleh cuatu katats.
Mentrut as-Said *f l*i*ri yang disitir dari }lasbih as shiddiqie mengartikan
't'a'wit sebagai berikut: . "G,t1.AIr],4,thJfo6* el$yb6, JilCt,, ., r
.VfrJt -)J.tsJ-V "Vcsnfd"iAl O(ritiffrira wu aoa,uh memahngkan rafadz makna yang dhahir padamaknflfing.
Mulrta"ruil aSrabila makna yang mulrtamil ifu tidak berlawanau de.ngau Al-e,r,an
dan sunnah.l6
Didalarn mernberi pengertian ta'wil istilah ada dua pe,ndapat ulama, ada
dual7.
11 tlasbi aslr.s iiliqiy,ilmu-irmu Ar-ear'an( Jakarta: Bulan Bidaag, r99a), rgs.Ir
As-$yirbo*hin sejarah Tssir At-eur'ar, ( Jakar&a; pustE&e Firdauq lggt), 6.16 as-shiddiqiy, Ihnu-ilnu, tgl.
3jtseperti SLS.ik&trjg"Mudah-mudalrqn AUah
bergandengan dengan 'f ;Al mempunyaiarti
24
a' Ta',wil menunrt 'rama' salaf makna ya,g pedama menafsirftarl
mengarahkan mengulas, menganalisa dan menerangkan secsra luas. Idakna
yang demikiau itu terdapat dalam hati rr,aupun dalam ueapan lirauatau
tulisaq sedang itu se,n{!1i vang hanya datam Iahir tidak dalam b@tin-
h. l'a'wil mentuut istilah urama' r$daq dari para ahli fiqh, ahli kalana atrlil
hadis dan ahli tasawuf yang diartikan sebagai mematingkan lafal dari afii
yang rajill (kua0kepada arti yang *4rjuh (yang tidakkuat) karera ada dalil
melandaskanu)ra.
Menunrt ulauu'Mutaakhirin penta'wiran ifu dituufut z har :
l. Menerangkan makna yang terkandrmg oleh lafad-lafad ifu dan ia mengatakan
bahwa makna yang dipilihnya ihilah yang dikeheidaki oleh lafat tersebut.
2' Ia mene-rangkao dalil yaog mewajibkab unhrk memalingkrin pengertian lafad
dari makoa yang rajih kepada lafad yang marjutr/temah jika tidak denrikian,
maka ts'uril itu rusak atau mempermainakannaeh!8.
B. Perbedaan Tarjamah, Tafsir ttan Ta'wil
Dari keterangan tentang terjemalq tafsir dan ta,wil diatas nnmrak ada
perssrn8an arti ketiga istilah tersebu! karena ketiganya menerangkanmakna ayat-
ayat Al-Qru'ao. Tetapi bila ditiqiau dari dalam bahasa Arab ke bahasa lah, tanpa
'? Akfu! Djal&t, urgennt I'afsir Mawdhu,iy pada Masa Kini ( Jakarta: Karam Muhq l9g0i, g.II Adz-&atubi, Itrqft r,i IB.
25
rnenlberikan peqielasan arti kandungan secara panjang lebar serta tanpa rneaarik
kesrmpulan dari isi kandunganrryat e.
Adapun perhdaan tafsir dan ta,\ffil adalah sebagai berikut :
Para ulama' taf.rirberselisih dalammemberikanma,ana kfsir dan ta,wil. AlRaghib al ashfhany menjelaskan bahwa tafsir tebih umum dibanding ta,wil. Dan
lebih banyak dipakai mengend makn* dan susunan kalimflt2o.
AJ-kfuturidy mengatakan bahwa tafeir rneuempatkan apa yang drkehendaki
oleh ayat (lafadz) dan menyakini bahwayang demilcian itulahyangdikehendaki
oleh Allah swr' sdang ta'wil menkrjilrlcan salah safu maknayangru,ugkin
diterima oleh lafadz'lafad4 yakni salah satu Muhtamalat dan tidak meyakini
bahwa demi$anlahyang dikehendati Allah SWfr.
Al Baghawi mengatakan tafsir ifu me,rJgemukakan sebab hrnrunya ayafkeaclaa,-keadaan ,r.sn kisah-kisahnya, kemudian Sang dimaksud dmgan ta,rviladalah memaliogkaa ayat kepada suafu ayat yang sesuai deagan ualarasebeltunnya dau rnakna itu dapat diterima dan tidak bertentangan denga' ayat atausuuruh yang dihasilkan oleh Istimbatzz.
hrdatma' al-Qattan dplaur bukuuya h{abahits fi ulurn Al-eur,an menjelaskan
mflknauya' maka tafsir dfln ta'wil. adatah dua kata yang berdekatan atau sama
matnanva. Tenuasuk pengertian ini do'a Rosurunah sAw. untuk lbnu Abbas : ya
'o njUul {lrgensi, ta.aas-Shi*asni
Sejarah, T.
2t aah.shiddiqie, Ihnu-ilmu, lgi-.
u lbid., tgl.
r
26
Allala berikaulahkepadauya keruampuan uatuk meesremi egarus dan ajarkanlahkepadanya &a,wil.l' Apabila kita beryendapat bahwa ta'wil adalah menafsirkanperkataan dan
menjelaskan
2' Apabila kita berpendapat ta'wil adarah esensi yang dimaksud dari suafu
perkataan maka ta'wil dan fhplab (hmtunBn) adarah esensi perbuatan yang
diturrrrt itu seadiri. Dan ta'wil dari kabar adalah eseusi sesuatu yaug
diberitakan' Dengan dasar inilah maka antara tafsir dan tra,uril c,kup besar
prbedaannya. sebab tafbir merupakau sarana dan pe.njeraran bagi suatu
perkataan. Dan penjelasan ini berada dat-m lisandengan.,rgkapanyang
nrcnuajukkannya, sedang ta'wil adalah eseDsi yang b€rbeda dalamrealita
ftukan d6ta* pikiran)23
3' Dikatakan tafsir adalah apa yaog telahjelas dalam kitabullah atau tertentu
ft:aoti) dalam sunnah shabih karena maknanya srrdahjelan dao gamblang
sedangkan ta'wil apa yang disinrpulkau para ulama, karena ifu sebagian
ulama' mengatakan tafsi adalah apa yang berrrubuagan dengan dirayahza.
**_ -i -8 nt-qaUurr, Studi, 4$0,x as-syuyuthi AlJtqory tll.
27
4. T'albn bbih banyak dipergunakan tlalam (menenangkan) Iafed danmufrodat
ftosakata) sedang ta'wil lebih banyak dipakai (menjelaskan) makna dalam
susunan kalimatr.
Para mufassir dalam memberikan rnakna tafsir dan fa,rvil sebagian merreka
ncln yang bahwa tafsir lebih luas dari ta,wil, dengan pe,ndapat tafsir
ilmxxlup ful'\triI, sedauglcan ta'wil tidak nrencakup tafsir. sementara kalau
lnelilxrt pengertian ta'wil secara etimologi para ulama' berpendapat pertama tafsir
cl* ta' wil semakna, sedang yaag kedua membedalcannya. Adaparm pihak ketiga
bahwa tafsir bersifat kongkit sedang t'.wil bersifat abstrak.
C. METODE TAFSTR !
Para ulama' berbcds-beda pendapat dalam me,nenhrkan macam_trurcrun
talsir Al-Qur'atl Karena untuk rnenenhrlsannya mereka dapat meniqiau dari zudut
pandang yang berbeda-beda. Ada I'ang memandang dari segr aneka ragam metode
penafsinan ayat-ayatnya. Ada pula yang penafsirannya, akan tetapi
yaqg penulis maksudkao disiai adalah rnacam-oracarn tafsirAt-eur,anditiqiau
dari segi aneka ragam metode penafsiran ayafiayatnya.
Para ulama' telahmelalnrkan tentangkitab-kitsbtafsirmelalui
betrcrapa metode tersebut dapat dikelompokkan meqiadi 4 macammetocre, sebagai
berikut :
" Al-Qnffaa, Sfadi, 46CI.
2B
a. Metode Tahlili
b. Metode Ij*ali
o, MetodeMuq4ran
d. MetodeN{awdhu'if6.
l. Metode Tahlili
Tafsir Tahlili adalah s,atu metode pe,nafsiran yang mengkaji
ayat-ayat Al-Quran dari segala segi danmaknanya. Dalammetode ini
me.nafsirkan ayat demi ayat dao s*rat demi surat dalam Al-e,ran sesuai
nrutan Mushaf Us ranari 21
Metode T'ahlili inilah oleh Baqir Al-sadr dianggaF palirrg
populer dari metode lainnya, disamping metode N{awdhu,iy. Tafsir
Tahliti juga disebut Metode TEz,'iy yaitu suatu nretode tafsir yang
mufassimya be:rusaha meqielaskan kandungan-kandurgffi ayat AI-
Qur'an dari berbagai seginya dan memperhatikan runtutan ayat-ayat Al-
Qu'an sebagaimam tercantum dalamMuuhflf 28
unhrk itu ia menguraikan kosakata dan lafrdz-lafadz kemudinn
menjelaskan arti yang dikehendaki, sasaranyang dituju dankanduugan
'6 Ald.Hay AI Farrnawi, Al-HidaSrah fi Ta&ir Maw&u'iy (Cairo: AI [ladrarul C,harbiah, l97A23.
27 Dr.ILs.Agil lruseinAl-MunawrryirMA Dr. Masykur}IakimtiazAl-eurandanmttodologita&ir, rlirrrrutatrq Serraraag lgg4 hal 36. 1
E st'ihab, 14* mb umikan, BG.
29
ayat yaifu un'ur i.,', baragah dan keindahan. unsur kalimat,
menjelaskan apa yang dapat di istimbatkan dari ayat yaitu huhrm fiqh,
clalil ryar'i, arti secara bahasa nBma-nama akhlak, aqidah atau tauhid,
perintah, larangan, janji, ancaman, hakikat, majaz, kinaya\ isti,arah
rer&a mengemukakan kaitan antana ayat &rn relevansinya clengan rurat
sebelum dan sezudahnya,nhrk ifu dilihat pada sebab-.sebab tunm ayat,
hadist Rosulullah dan riwayat dari para satrabat dan tabi,in2e.
Metode 1'ahlili ini, metode yang drpergunakan oleh kebanyakan
ulama-u1ama tafsir pada masa dahulu. Me,nunrt Ahmad sa5.yid Alkumi
meugatakan bahwa para penafsir tanliti ada yang terlalu bertele-tele
dengan ruaian yaog paqiang rehr dan sebariknya ada pura yang terralu
sederhaua da, ringkas, Mereka juga mempunyai kecendenrngan dan
arah penafrirau yang beraneka ragam3o.
Segala segi yang dianggap perlu oleh seorang mufassir
lajz;-'ltabhli diuraikaa bermula dari kosa kata, ashb al mrzul.
Munasabah dnn lain-Iain yang berkaitan denganteks atau
ayat. Metode ini walapun dinilai sangat luas, nar,ur tidat(
nrenyelesaikan satu pokok bahasan karema seringkali safu pokoki
bahasan di,raika*r sisinya atau keraqiutannya pada ayat lain3l.
I {,I"*"..t Ay$seiyahMetodotagir@ir(Jakarr,a: Rajawali pers, 1994 }, 4t.'u Al-Farmawi, Al-Bidayah, za.3r
Shihnb, Me mbumikan, g6.
30
selaqiutuya wujud tsf$ir Al-eur'an deugan metode tatilili ini
t rjabar dalarn sebagian besar kitab tafsir dalam berbagai pendekatan
maupun kecendenmgzurnya baik clalam :
a. Al-Tafsir bi at-N{atsru
b, Al-Tafsir bi al-Ra,yi
c. Al-Tafsir al-Shufi
d. Al-I'afsir fiqtri
e. Al-TafsirFalsafi
f. Al-Tafsir llrni
g, Al-Tafair Adab Ijtma,i3z.
Adapun kitab tafsir yang memggunakan metode tahlili seeerti,.
tafsir nrafatil*rti' ghaiui oreh fakbn:r Razi (wafat 606 rD, dan tafsir at-
hdsraaghi oleh Mushthafa al hzlhraaghi (wafat l9j2-\O33.
2. Metodeljmali
Metode ljmali adarah pumfsiran Al-eur,an demgan secara
singkat dan global tanpa tuaian panjang lebar. Mufassirme4ielaskan
arti dan makns ayat dengan singlat yang dapat menjelaakan sehtas
artinya tanpa menyinggrurg hal-lul selain arfi yang dikehendaki. Hal ini
]2 Al tr'a"mawr,At-Bidayah, lZ.
"ujutul Urgenxi,Ta.
3l
dilahrcan terhatlap ayat-ayat Al-eur,an ayat demi ayat, s*rat demi suratI
sesuai dengan ,rutannyadalam mush.d pada kerangka uraian yang
mudah dengan balasa dan cara yang dapat dipflbami oleh semua
golongan manusia yang pintBr samapi kepada orang awam34.
uraian dalnm tafsir ini biasanya merupakan kalimst uraian yang
simple yang tidak banyak tujuan. pada uraiaD tersebut bersifflt
memperjelas redaksi ayat, atau menjelaskan kata-kata yang dianggap
sulit de,gan kalinmt-kalimat sederhana. peuafsiran se&uie global ini
merupakan metode yang telah ada sejak masa Nabi sAw. karenaNabi
dalam urenafsirkan ayat Al-eur'au hanya dengan mu&odat dan makzud
saja tidak bunyuk tinjauan sebagaimana tafsir yang kita j,rmFai memang
beJrun ada kebutuhan, lagi pula tafsir belum merupakan ilmu tersendiri
tetapi masih ada hadist. Baru pada masa tabi,ii tabi,in tafsir mulai
berdiri sendiri dan se,uakin berkenabang se.suai dengau perkembaugan
ilmu pengetahuan
Pada masa kiui ada kecenderungan beberapa mufasrirkearalr:
pemafsiran singjkat lagi sebagaiaman pada maea Nabi, sahabat dan
tabi'io yang tenfu saja terdapat perbedaan penafsiran clan lfltar
belakangnya jadi diantara sebab kecendermgan pemafsiran Becara
siugkat dirnasa sekarang adalBh orang-orarg seruakin banyak
3aaLaridlseTaral4 74.
32
m@p.xlyai kesibulcan dan tidak mempunyai waktuyang cuhryunhrk
ryIajari tafsir yang luae, yang roencatup cabong-cabaog irmu
poryetabuau yang dimilikinya menl,ehbkan kesulitan-kesulitan. bf,gi
s€r*I,u unhrk memahami dan, mempalajarinya juga hgi m€se,kayang
ihun5ra sedikit dau terhtaa at?n sremsakefiulitanufift uemahaud
tafsir yaqg paqiane.
PoIa tafsir global ]akni mufarirnla lango,ng menafsfutanAl-
Q,r'an dari awal samapai fllfiir taopa perbandiqgao dan penetapan
judul- Pola senrpa iai takjauh bffbeda denganrnetode rqalisis, nrmrm
.raiannva di drilam metode, 9106ol, sehingga mufassir lebih banyak
magmulcakan' petrdapat dan ide,idolrp. Sebalika5ra, didalam metodo
ijmali tidak ada guangan bagirya rmhrkmgemulakanpendapat serupa
itu35.
Meto& IjrEnIi baryelc dipergpnakan pada tafsir.tafsir.yaitu :
l. Tafsir al-jalalain karya Jalal sl-din at-lvfabalty
2. Tafsir AlQur'an al-Adhim, karya Ustads Farid lvajdy.
3. shafumn al-Bayan li rua'atry Aleur,ao karya syeikh Husnain
lvlubammad lv{akhlut.
4. Tefsir AI-Qur'ao karya Ibn Abbas yang dihimp,.n oleh,Fahruz
Abady
3hlasanrddio Bni&\ l,t*xsdologg 1 4.
33
5. Al-Tafrir nl-Wasits, karya Imbaga pengkajian Llairremitas al.Azhar; :;
lvfeflir.karya $rrafu con:mite,Islam terhitan lvlqimar aI BuhutsalIslamigahtr.
6. al-Ta&ir al-Muyassar karya gaikh Abd. al-Jalit Iea
7. al-Taf$b al-Mukhtashar, karya lvlajelis Tinggi ururaa umnat Islamkarya ruafu Commite (Ilama3?,
3. Metode Mugran (perbandiagan)
Yang dimaksud mstode ini adarah mengemulnkanpeoafsiran
ayat-ayat Al-eur'aa yang ditulis oleh sejumrah para penafsir di'ini
semDg pe',ufsir menghimp.m sejumlah ayat-ayat Aerrran kmudian
ia mergkqii dan meneliti pe,,afsiran sej.mlah peoa&iran me,ngenai ayat
tersebut dari generasi salaf maupun khalaf, flpakah tafsir m.n'keifu bil
al matsur. maupun bi al Ra,yi38.
Metode Muqrao dapat dirangkum dengan :
l. Ndembqndingka, teks (nash) ayat-ayat Ale,r,anpng memiliki
persamaaa aku kemiripan redaksi datarn dua kasus atau lebi\
dan atau merniliki redaksi ],ng bsrbed* begi sahr kasuspng
srma.
16tbid.,lg
!'at-ariat, &jarah, 7a.s *trfarmawi, Al,Bidnyah, 4s,
34
2. hdeabondingkan ayat Ale*r'an dengau hf,dis Sang p'da lahimra
t€rlibat bertentangas; dan
3. hdembandingkan beftagai pemdapat ulama, tafsir drram
menafsirkan Al-eur, an3e.
Ruang li"gkup atau wilayah kajian dari maeing-masing aspek itu
berbeda-beda. Ada ya,g berhub,ngan dengan kejian rda*,i datr
kaitannya deog€n konotasi kata atau karimat yaog .rik+nd,mgnyaini
wilayah bahasap aspek pertanna dao kedua sobagaimana dijelaakan olehl'
M. Quraish Shihib.
* Dalam metode ini husurnya yang Eembandingkar
antara ayat dengan ayat (iugafugan ayatdanharris) biasanya
mufassimya meqielaskan hal-hal yang berkaitan dongan
perbedaan lnndrmgan yang dimnlcsud steh ronsing-Easing ayat
atau porbedaan 1ang dimakild olehmaeiqg_r"y
ayat atau perbedaan kasuo/masalah itu sendiri#o
Adaprm obyek bahasan ketiga adalah berbagaipmdap.tyang
dikemulcalan seju'nlah mu&ssir dalam ruatu ayat kemudian melakukan
Y Fflliaao,UaAobgi.dS.
't* Qualsshihab, TqfsirAt-Qtu'andengaametdeMwdhlrty (Baadrngr Mizaq 19g6}38.
35
perbandingao diaatara berhgai pendapnt yang dikmukakan ifuu,.
Perbadingan antara pendapat suafu ulama dengan ulama, Iainnya.
Disini mufassir membandingkan pendapat urama, tentang ayat yang
ditafsirkan-
Meiode Muqgrin ini boru tahir pada masa Abu Ja,far
Muhammad biu Jarir bin Abu yazid binKatsirbinchalibat-Thabary
Q24'310 ID. DaIa* kiteb tafsiruya Jami'ul Bayan fi tafsir Ale,r,anyaug lebih dikenal dengan at ta&irath-thab6ri. pada maga rhabary ini
hadis-hadis telah dibulorkan dan tafsirnyap'o terah dipisahrcan darinyo,
juga karya-karya para uramp' tentang tafsirflldah semakinlenglap di
booding\ deugan masa sebelumnli.a.
Jadi cliarrtara timburnla metode ini adalah sudah lengkapnyaI
buku-buku atau kitabkitab tafsir at-Thsbnry kedel,& ilmu png
rlirnililcinJra diantaxa kitab-,kitab tafsir yang -enggrmprsn uetode ini
adalah:
L Jami' aI bayan fi tafrir Aleu,an karJa Abu Ja,&r
Mrhamrnnd bin Jarir bin yazid at-Ihahry.
2. Tafeir ayat at-Alsam oleh Muhammad ash-$hahrui
ar Na&uddh Baidaq stud, Terhadap Kitab Taj at?it'asir ($uralcarta falc Llshuluddin waliSqgo, 1995126.
36
4. Metode ldawdhu'iy
a. Pengertian Menurut Bahasa
Kata lndaudlu' benasal dari buhasa Arab lv{audlu, yang
merupakan i$iflr hdaful dari f iI madhi wadho,a yang berarti.:
meletaHcaru imergadika,, menghina, meudustakao dan uerob,at-
buat42.
Arti N{awdhu'iy }ang dimeksudt an disini adalah 1r3og
dibicaratan satu judul atau topik atau settor sehingga tafair
Ivlawdhu'iy berarti pe.njelasan ayat-ayat Ar,Qrn,an yang memgeoai
oatu topik/juduusekror pembicaraan tertentu. Dan bulcan N{audlu,
yaug berafii yang mendustakan atau yang dibuat-buat se,penti arti
kata hadist maudlu, yary beradi hndist yang
didustakan/dfuialsukao/dibrut-buat.
b. Pengertian Menurut Istilah
Dalam meneranglan pengertian iafsir N{swdhu,iy men,nrt
ist;tett berbagei ulama/sarjana memberikau defnisi y,ng hampir
sama karoa tafsir trvlawdhu?iy ini masihm€m+akan irtilahpng
baru bagi mereka. Dr. Ali IIaIil, Dr. M,hammad lriiazidanDr.
AM. Irayyi al farmawi sebagaimana ditulis olehprof. D,. Abdul
Jalal meurberr sar defioisi tafeir }vlawdhu' iy sebagai bedkutj
'{,
azAl Yosr'iy, AlMwiid, WS,
37
ry,,q, Ei, o,;ist +'{ fi,$, +(I',*
. -l^lL4eLn V r* t G)A*lt q(rafsi' Mawdhu'iy iatsh n6irfprtf;ufitl{ot e1Y
Qur'au yang rnemprmyai tujuan yaug safu yaug &una-sama
membahas topik/judul sektor tertenfu dan menertibkaonya eedapat
mmgkiu sesuai dengan ruoa turuunya selarfls dengu sebob
$ebob turunnya, kemudian m€mperhatikan ayat-ayat tersebut
dengau peqjelasan-peqielasao, keterangan-keterangan dan
hub*ngan-htr*ungannya dengan ayat-a1nat laio, kemudian
mengistimbatkan hr*um-hlrkum43.
S*r"i kfiusus penafsir melakukan study tafsirnya ini
dengan metode ldawdhu'iy (tematik) dimqnr iameneliti ayat-ayat
teouebut dari seluruh seginl,a dau melalcukan pnalisis Masar
ilmu yang bemar, yaog diguoakan oleh permb,ahas rmhrk
mqielaskan pokok permasalahan, sehingga ia dapat mernnharni
permasalahan tersebut dengan muda dan beful-betul
, sehingga memungkinlcan _ baginla unhrk
memahami maksud yang terdalam dan dapat menolak segala
Iritik.
a3 Jqlnl, Urgertsi, &4.
38
Uatrgl"f -e,',ghinrpun ayat-a5rat )lang ditafsirkannya secaf,a
lv{awdhu'iy r(tematik) itu. P,of, Dr. Al. I{usaini Abu Farhah
menulis Ai-Fuhrhat Al-Rabbapiyah fi at-tafrir altvlawdhu,iyD
ayar ALQur'aniyas, tidak menrcaofumkan selunrh ayat dan selunrh
nrat walaupr:n seringkali meayebutkanjrplah ayat-ayrtnya dan
msmberikan contoh sebagaimana tidak juga dikemukakannya
perincian ayat-ayat yang turun pada periode La*kah sanohil
dengan periode pladinnh sehingga t€rasa bahwa
apa yang ditempuhnya itu masih mengandung kele,maban#.
Pengertian tafsir lvlawdhu'iy de,ngan memilih topik tertentu
kemudian ayat-ayat yang berkaitan dengan topik
tersebut dimanapun ayat itu ditemukaq, sela4iuhya ia menyajikan
.dan psan-pwan yang be&aitan demgao topikyang
dipilihnya ifu tanpa terikat dengan unrtan a5rat dan surat
sebagaimana terlihat dalam mushaf dan tanpa meqielaskan hal-hel
yang tidak l'+rkaitan dengan topik raralaupun hal yang tidak
berkaitan itii secara tegas dikemukakan oleh ayat yang
dibahasnyaas.
e shihab, MemburniJcan, ll4.a' qurairh Sfrab, Waynsan ALeur,an( Baodrqg: Mizso, 1990) 2.
39
Disini snng peoafsir bagaikan menyodortan sebuah kotak
berisi hidangan yang telah dipilih dan disiapkan kadar dan
rag&nnya, sebelum undargan ti@ yans memilih danuemilah
serta menetapkan porsi adalah fuBn rumah sehiqggaparatamu
tidak lagi dircpotkan, karena eakanan telah aiap dioantap
sehingga **ro*auhk* bagi tamu karema praktis dan cepat,,:
Dan rlikatakan didalam intilah per:kara yang be&ub,ugao
dengan beberrapa a$pek kehidupan daram aqidah atau masalah
sodial atau alam yang meliputi ayat-ayatAl-eur,an-
Adap,n pengertian istilah tafsir }v{awdhu'iy setelah
mmjadi ilmu dari metode tafnirialah:
- Peqielasan yang berhub,ogan dengan ruatu topik dari segi
kehidupan atau sosial atau alam dari Al-eur'an dan apa yang
diistinbatkao darinyaad.
Metode tafsir hrlawdhu,iy (tematik) yaitu metode yang
ditempub oleh reorang Mufasir dengau caria, mengfoimpun seluruh
ayat-ayat AI-Qur'an yang berbicara tentang safu masalahltema
(ldawdhu'i3.) serta mengarah kepada satu pengertian dan safu hrjuart
sekalipun ayat-ayat ifu (carm) trrun,rya berbeds, tersebar pada
berbagil surat dalam Al-eur'an dan berbeda waktu dan temapat
afuusfim,Mcbahits 16.
J
4tJ\
l
tunrnnye4? keaudian ia menenhrkan ,nrtan ayat-ayat itu ssesuai
dengan masa funrnnyalkerrudipn ia memenhrlmn urufan ayat_ayat ifu
ses,ai dengan Elasa tunrnnyq meogeuukakao sebab furunnya
sepaqiang hal itu dim,ngkinkan (iika ayat-ayat itu turul kar.oa
sebabsebab tertenfu). tvceng,raikasnye denga* Bempurna,
me4ielaxkrn makna dan hrjuaun5ra, meugkaji terhadap oehrruh sogi
dan aF yaog diisti*batkan darinya, segi i'rabnya un'u.msur
balagbahnya segi-segi,jawya (kem,\iizatannSa) dan rain-Iafu,
sehingga satu te,mfl ifu dapatdipecahkan secara tuntas bsdasarkan
seluruh ayat AI:Qur'au itu dan oleh karenaul.a tidak d$edukan ayrat-
ayat lain.
Taf$ir ldawdhu'iy bert'juan menggali hutrrum-h,k,m yaug
tendapst dalam Ale,r'an, mengetahui korerasi diantsra ayat-ayat
dan rmt*k membantah tud,han bahua Aleur,an itu sering terjadi
peugulangaq juga rrnt,k menepis tuduhan laimryayang dilontarkan
oleh sebagian orientalis dan pemikirau barat.
t' aLerid-sgarah,7g.
4l
D. SBIARAH TAFBIR I}TA\MDHU'TY
I . Pertumbuhan Tafsir lvfaw.dhu'iy
Munculnya taflsir lvfawdhu'iy pada abad 14 #8 na{nun dernikian
metode lvtawdhu'iy Uuoinoyu telah dikenal sejak masa Rosulullahae. Tafsir:
lr4awdhu'iy sudBh q.da sejak awal portumbuhan tflfsfu Al-eu,an ifu,
kfuususnya tafsir yang me{era.skan beberapa ayat Al-{Qur,an yaog membahas
sesuafu judr#topik atau yang membsbs beberapa ayatyang semakna5ang
terkenal dengan sebutru tafsir Aleur'an dengan Al-eur,am atau tafssir ayat
dengaa ayat.
sebab AlQ,r'an sebagai pedoman hidup bagi manusia pefuqiuk
ajararmya dihnmkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang membuhrhkau,
sehingga kadang-l€dang ditunmkan dalam ayat yang mujmal atau yang
mutlak atau yang umum, tetapi kadaag-kadang dalam ayatyangterperinci
atau yarg terteutu atau yang ktusus. Eaka hat-halyang diteranglansecara
terperinci pada suatu ayat yang laiu sepertihalnyapetunjukFng diberikan
disuafu tempat, pula dijelaskan secara khusus ditenrpat lain
Dengan demikian beraxti bahwa ayat-ayat Al-Qur'an telah ditafsirkaa
deugun sumber AI-(Qur'an itu sendiri, sehingga dapat diketahui maksgd Allah
dalam firmannya itu rJ:ngan peqielasao ia Allah juga pada firmaa-Nya dalam
a8tr4uelim;,trfa bahits, 16. i
a9 Shihab, Wawasan, L2.
42
ayat lai& karena Allahlang memputryai finnan itulahyang lebihrnengetahui
makrud yang dikehendakinya dari pada yang tainso.
bahwa, " demgan pmafsiran yang cerdas ini Rosulullah me,mberikan peeiaran
kepada pam sahabat bahwa tidakan menghimprrn sejr:mlah a)4at
mutaqyabihat ifu dapat me,mperjelas pokok p€rmasalaban dan akan
melenyapkau keraguan dan kerancuanil.
Pemafsirau tersr,but, telah menanamkan benih tafsirtvlawrlhu,iy clan
mengisyaratkan ffi*:." lafal-lefa.l sesuatu ayat yang sukar .diketahui
makaudryra perlu dicari penjelasaunya dari rafal-lafal ayat yang lain-
DahB kontek ini Dr. Abdul Hayyi al Famawi dalam hrkrmya al-
Bidayah fi Tafsiril Mudlu'i mengatalan bahwa semua ayat-ayat yang
ditafssirkan dengan al-(Qur'em adalah terrmasuk tafsir bi al-N{a,tsuro Bdatah
tafsir lvlawdhu'i5r, sekaligus menrpalcau perrnuraan dari pada pertrmrbuhan
tsfsir N{nwdhu'iy ioi".
s Adz Dzhabi,At-Tqfsir, 37.5r Al-Farmo*i Al-Bidflya.h, 49.tz rbid.,sA
Telah dikeurukakau
" flrl"
pada ayat *
Dengaa fiuhr4 ((
" ,".W,J4frilDr. Ali IGhlil did
" pada ayat *i'#c+i4"lJWL;.4,
43
:1
.contoh dari penafsiran yang demikiaq a,tara lain, penafsiran kosa^/
kata , " +ry " vans terdapat didalam ayar bC*,,Y/1,, ,Wbw*ri72?ff)'I7,.ffurt#tg6,3V;Dengan firman Allah./- a
16.,+citii;rt6;,rrlWLtrrul$.\rricontoh lain adalah penafsiian nrasalah opengecualian',
5angTerdapat
pada avat ^ W itrul)e({i .t
rl;"tr'S ;r;,'-)-W'&i3)'i:4twry
o.*it i,"f;i 60";lo#t** berikurnya, kira menemukan benih
tafsir lvrawdhu'iy lebih banyak lagi didalam ueuer"pu halaman kitab.kitab
tafsir saja masih dalam bentuknya yang sangat sederhana, belum mengambil
benhrk yang lebih tegas yang dapat .Iikatakaa metodeyangberdirisendiri.
c<ntoh dalam tafsir karya B.l-Fakhr al-Razi k*yu al-e,rthuby dan karya Ibn-
Ambi
selar$utnya dite,mukan pula orang-orang yang menulis kiiab-kitab
yang memakai metode seperti tafuir lvfawdhu,iy, mereka Sang dimaksud
adahlf3 antara lein ;
- Ibn Qa1'yim yang'khusus membicarakan s,nrpah-s*mpah Al-eur,an
didalam kitabsJna Al-Bayan fi Aqsamil e,u'an.
- Abu ubaidah dalanr buku luajazul eur,an Al-Raghib al Ishfahani
dalam buku Mufradatul eur'an.
53 ad-Dzababl At-Tafsir, i4g,
44
- Abu Ja'far al-Nabas datam buku Ar Nasilfiu ual ]vfannrkh minel
Qru'an
- Al Waahidi dalam bukunya AsbahmNuzul.
- Dan al-Jash Shss,h dalam bukunya ahkarn Al-eur,an
Setelah ueneliti kitab-kitab yang ditulis oleh pana ulama, yang tersebut
diatas, maka tedihat didalam kitab Asbflbun Nuzul misahtya, semua alnat-ayat
yang turun karena sebab tertenfu, kemudian dijelaskau naksudnya.
Didalam kitab Nasikh Ndansukh" semua ayat yangdfuitail\ilansul&
diketengahkan, sekaligus ayat nasilfinya &ang menghapus). Sebagaimaxa
orang yang meuulis *itau Ivlajarul Qur,an juga akan mencari ayat-ayat yang
mengandung Majaz diketengahkan, dirertai dengau penjelasan mengenai jenis
lvlrjaz dsri tafadz tersebut5a.
Dengan demikian dapaflah diketahui, bahwa pe,rmulaan tafrir
tvlawdhu'iy sudah ada sejak crabulu kala dengan bentuknya yang mula-mula
belurn dimaksdkan sebagai metode yang memiliki kamkt€r metodoloogis
yang berdiri seudiri, melailkan masih merupakau kitab-kitab yang mengupas
berbagai macam judul pembahasan.
Tetapi se.tidaknya bisa dikatakan bahwa sebenarnya beutuk tafsir
Mawdhu'iy ini tidaHah beotuk yang baru dari padapelajaran
tafsir Al-Q,r'an/ul,mul eur'an. sebab yang merupalan hul y*g baru adalah
s AM. El-AztiE" Ut*m Al-eur,an, lS2.
45
perh8tian para pembahas dan penulis terbadap metode.metode tafsiryaug lairl
txrhkan dipisahkan sebagai metode yang berdiri sendid.
2. Sebabsebab Behrm diperhatikannya Tafuir lvdawdhu,iy
sebagaimana diketahui, kebiasaan para mrrfassir dahulu dalem
ureuafsirkan ayat-ayat Al-eur,an dolam kitatr.kitab mereka yang beaar atau
yang kecil, yang glohl atau yang terp€rinci yang mengikutitertibunrtan
adanya ayal-ayat dalam mushaf, sehingga mereka menafsirkan a;at yang safu
sehflbis s,rat yang lain, tanP memperhatikan judul/topik dari ayat yang
mereka tafsirkaor5. N{asing-easing penafsir juga lazim dipengaruhi oleh
bida[g ilmu )ralg meqiadi keatrliannya. Inilah yar:g menyebabkan tafsiritu
memiliki bermacam-rrlacam corak dan warna, sesuai dengan perbedaan
wa\.vasan datr bidary keilnuran para penafsir tersebut se.rta adanya silang
pend*pat disntara merpka56.
Ditengah-teng*h $uasana perkembangan tafsir yang demikian, merelca
para perafsir tersebut tidak mempuuyai kepedulian unfuk menafsirkanAl-
Q,r'an $ecara h{awdhu'iy hal itu nmumnya disebflbkan karena d,a hal :
a. Metode tafsir h{awdhu'iy (tematik) itu mengarahkepada lmjian rpesialis,
yang bertujuan meugkaji satu tema bahasan setelah menelitidan
ayat-ayatyang berkaitau dengan thema tersebut para penafsir
" ojutul (Irgensi, gg.
56 Al rormawi Al-Bidayah, 36.
46
tidak melakukan cara ta.;ian sernaearn iui kare.na prinsip spesialisasi unaktu
itu betr:m meqiadi tujuan kajiaf?.
b. Karena meueka belum terdesak rmhrk mengadakan tafsir N{awdhuriy.
Me'reka hafal Ar-eur'an, rlanilrnukelsramsnmerekasangat
mendalam serta semlra aspek. Oleh karenanya meneka
mempunyai kompeteusi menghubungkan sraksud suafu ayat yang berkaitan
dengan topik tertentu yang ia jelaskan melalui spesialirasi ilmunyais.
, sebab muncurnya metode tafsir }vlawdhu,iy di zaman
sekarang adalatr hil'ngrr)a faktor kedua diatas dikaranganputra-pufui umat
Isla.,rg dan sulitnya bagi orang-orarg asing (non Arab), muslim maupun notr
Isla*, untukmeuahami Al'eur'ao rangruug melalui traharanya (Arab).
3. Sebab'sehb Timbulnya Tafsir lv{awclhu,iy
Adapun faktor-faktor peaodorong mrmculnya perhatian dan minat unhlk
rnelakukan pembalmsal baru b*rdaear crr,ak tafsir h4flwdhu'iy di zamail
sekararqg ini adalah sebagai berikut :
a. AlQ,r'an sebagai kitab wahyu yang tunm kepada Nabi yang palirg
semprm* adalah mengandung bermacam-macam ilmu bemilai titrggi,
51 Ibrd.,
s8 lbid s7.
47
sehingga banyak tokoh ituuraan para peneliti berupaya meacapai khazaryth
Al{ur'an tersebut.
seoentara itu Al-eur'an tersebut ditujukan kepada manusia sesuai
drxrg,an karakrer atarl fifuahnya ;ajakannyabersifatrmiversalyangbertujuan
r:Ituk membersikm tradisi-traclisi, meqielaskan aqidala mercbolrkan tembok
rasialisme, dan menegakkan undang-undang yang beoff dan adil
menggantikan undang-undang )4ang lasi semerul-firena, maka Allah
memudahkan mereka unhrk mempelajari dan membuka pehrnjuk-petunjuk At_
Qur'an itu dari berbagai seltomya, baik dad sektoraqidah, syariatt akhlak.
Kemasyarakatan dan sebagainya. Sebab sudah tidak dimrmgkinlcan lagi untgk
biaa mencapai maksud fujuan Aleur'au itu, kalau hanya clenganpenafsiran
secara tahlili saja.
Adaprm kajian dau analisi$ terhadap aspek-aspek lainrrya, seperti yaug
dilakukan oleh banyak para pemafsir, adatah padaaspekpokok
diatas, dan menrpakan sa^rnna unhrk mencapai pemahaman aspek pokok
tersebut dan jar{gan sampai perhatian kita ,ntuk syari'at dan
hukum-hukrm AI-Qru'an serta khazanah pemikiraa yang tertcandrnrg
didalamnya yang dir*gkapkan oleh gaya bahauanya yang aangat tinggi iture.
Kajian terhadap Al-eur'an adarah rmtuk mengungkapkan kepada,mat
uranusia segala s-yari'at dan peraturan Al-eur,an yang berhubuagan dengau
re alsy"ik Al'Maraghy, Tafsir ar-Maraghy,Juz. I (Beirut: Dm AI-Filcr, t), ll.
48
kehidupan dan problerr,a mereka, dan unfuk meqielaslan kepada mencka
segala hukum dao dasardasar yang menegaskan bahwa Aleur,an ifu
mempunyai hubuugan erat dengan masalah prilaku moral ; sehingga rrrnal
rranusia tersebut semakin memyadari dan merasakan bahwa Al-eur,an al-
Karlu ifu bersama mereka didaram setiap situasi kehidupan dan mempunyai
hukum yang jelas mengenai remua prilaku individu.
Para pelajar muslim maupua orang lain dewasa hi tidakmrmgkin
dapat mencapai hrjuan kajianyang demikian melalui kitab Tahliti, ymg hanya
me.uafsirkan ayat menurut tertib adanya dalam musha{, kareua topik-topik
petunjuk Al-Qur'an ini tidBk dijelaskan dalarn berbagni ayat dari beberapa
surat. IIaJ sernacarn ih.r terjadi karena petajar te.rsebut :
l. sudah terbiasa dEagan rnodel kajian tema yang berusaha memahami
sebuah masalah atau problem dan menghubungkan rariabel-variabelnya,
rurtuk rnerrrberikan sebuah gambaran yang uhrh ke,pada para pmbaca.
2, oleh karena itu, metode tahlili tidakmembantu mereka unhrk sampai pada
rnasalah-masalah Aleur,an yang dimaksud.
3. Mereka umurunya tidak memiliki pemgetahuan tentang Al-eur,an yang
memungfcinkan seseorang mengbimpun berbagai aspek dan bagian
nrasalah serta safu sama lain untuk ruemberikan
gambaranyang ufuh dan lengkapmengenai pokok masalah-
49
4. Ivlereka itu tidak pempunyai pengetahuauynrg me1adai tentang i[nu ke
Islaman" yang memberanikan mereka untuk melahrkan kajian mendiri.
oleh sebab itu mayoritas mercka itu berdiri birrgung di persimpangan jnran
dan arah mana yang dilalui.
b. Deruasa ini bauyak omng-orarg non Arab baik muslirn r,auprxn r,on
muslim yang de,ngan semboyan dcmi ilmu, mempelajari,rrasalah-
*rasalah yang dikandung oleh Al-eur,an ; rtudymereka ini tidak
jarang menghasilkan tuduhan mengenai kebatilan dan kelemahan
AlQur'an.
Mengingat hal diatas, maka wajib bagi pare ulama dan tokoh p€,nafsir
zaman selarang merqperbarui arah tafsir menuju kepada kajianAl{ur,an
secara tematik, suatu kajian yang akan mengungkapkan kepada manusia
maksud-maksud dan fujuan Al-eur'an cleugsn rnetode pemabamau y,ng
relevand"ngan zafiurnsekarang.
Kebuhrhan kita akaa metode tafsir lvlawdhu,iy dizaman sekarang ini,
dirnnna kita memerlukan adanya pe,mbaharuan metode dahrmh Islamiyah
adalah agar kita dapat :irengimbangi perkembangan yang acla.
Pada bulan jan.uary 1g60, syeikt Mahmud syalfut menyusrmkitab
tafsimya, Tafsir Al-e,r'an al-Karim dan bentuk pe,eftrpan ide yang
dikemukan oleh $yahbi tersebut. syaltut tidak lagi menafsirkan ayat demi ayat
tetapi membahas sr.nat derni surat atau bagian-begian terteuti dalam surat.
50
Kemudian merangkainya clengaa.tema seutral3raug terdapat dalam satu sunat
tersebut. Metode ini dimaksud metode lr,{awdhu,iys.
Namun apa yang ditempuh satrfut belum menjadikan pembabasan
tentang pehqiuk Al-eur'au dipaparkan craram bentuk ruenyelun:rr, karena
safu masalah dapat ditemukan diberbagai surat. Atas dasar ini muncul ide
urrfuk menghimprur sernua alat yaag berbicara teutaug stntu nrasalah tertenfu
kemudian mengaitkan satu dengan yang lain dan menafsirakan secara utuh
dan men-veftuulr-
Dari sini pula, para ahli ke Jslaman mengerahkan pandangan mereka
kepada problenr-probre'r baru dan berusaha untuk memberikan jawaban_
jawabannya melalui p€turjuk Al-Qur'an, sembil memperhatikanhasil-hasil
pemikirau atau penemuan umrrusia baik yang positifnraupun}aogaegatit,
sehingga bermunculanlah ba,ryuk kary" itmiahyang berbicara tentang s,atu
topik tertentu menurut pandanganAl-ew'an6r contohnya seperti :
a' syeikh Abbas al 'aqqad dakm bukunya Ai hdar-Atu fi euranit Iftrimb' Abu A'laAlN{aududi darambukunya Arribaa fi euranil Karim
s. fululurrnrnad Abu zaluah dalam buhrnya Al a,qidah nrinal e,ranil Karim
d' M' M. as sa,,mhi dalam bukunya Al uruhiyah war Risalfr fil e**ritKarim
m st ihub,tr4,mbamikan, Ll36'lbid.,
l14.
5l
e. Dr. Ibrahim lv{ahna dnlarn buhm5ra Al Insan Fil euranil Karim
f. Dr. Ahmad Kamal AI L{ahdi dalam hilnmJm Aayahrt easan Fil eumnil Karim
g. Prof. Dr. lvlahmud Syattut delam bukunya AI Washaayal.as5ru
h" Dr. Abdul Hayr flt Farmawi dalam buhm5,a Washaaya Sgratil Isrs,
i- Muhamrnad Amin Ibnu Muhammad al Muhtar al Sinqqithidatambukunya
Adlwaul Bayan fi I'dlohil awanbil err0n62.
o'Al Farmawl Al-Bidayah, 7&25.
Recommended