Powerpoint

Preview:

Citation preview

CARA JEMBRANA MENJADI DIGITAL CITY

Oleh : Kelompok 4

Frida Masruri (11251060)Devie Violita (11251056)Idha Monalia (11251064)Didi Supardi (11251058)

Bobby (11251053)Jukrihadi (11251068)

Husni Yudiantara (11251063) 

KASUSMeski relatif miskin sumber daya alam, Kabupaten Jembrana mampu menjadi digital cityyang kini menjadi rujukan daerah lain. Berbagai layanan canggih — seperti yang dirasakan warga negara-negara maju — sudah bisa dinikmati warga Jembrana. Salah satu kunci utama keberhasilannya: gotong-royong.

“Biar tidak kaya, yang penting inovatif dan kreatif.” Prinsip ini sepertinya dipegang oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana. Betapa tidak, hingga tahun 2000, Jembrana tak lebih dari sebuah perlintasan arus wisatawan domestik dari Pulau Jawa menuju Denpasar. Jembrana tak memiliki sumber daya alam dan objek wisata yang menonjol. Tak mengherankan, dengan PAD Rp 2,3 miliar per tahun beberapa tahun lalu itu, Jembrana merupakan kabupaten dengan PAD terendah di antara 8 kabupaten dan kota di Bali.

Akan tetapi, dengan segala keterbatasannya, Jembrana justru kini bisa dibilang sebagai salah satu kabupaten paling modern di Indonesia — dibandingkan DKI Jakarta sekalipun. Jembrana juga bisa menjadi pionir dalam hal pemanfaatan teknologi informasi bagi peningkatan pelayanan kepada masyakaratnya.

PERMASALAHAN

Apa teknologi IT/IS yang diimplementasikan di perusahaan ?

Bagaimana implementasinya dikaitkan dengan kinerja perusahaan ?

Dampak potensial apa yang muncul dari hal tersebut (positif maupun negatif) ?

Faktor manajemen, organisasi dan teknologi apa yang harus terus dikelola dalam mengembangkan kebijakan perusahaan?

PENYELESAIAN PERMASALAHAN

TEKNOLOGI YANG DI IMPLEMENTASIKAN OLEH JEMBRANA ADALAH :

1. Kartu multifungsi yang berfungsi sebagai KTP, Kartu Pegawai, Kartu Pelajar, Kartu Absen, Kartu ATM, serta pembayaran belanja. Kartu ini disebut J-Smart Card (Jembrana Smart)

2. Pengembangan Website yang dinamakan Jembrana Network 3. (J-Net)

4. Kemudian SMS-Gateway yang digunakan untuk pengaduan masyarakat.

5. Pengembangan Backbone J-Net yang berhubungan dengan Network Operating Center (NOC)

BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DIKAITKAN DENGAN KINERJA

DAERAH ?

Efektifitas kerja, karena memudahkan akses ke segala arah dimana implementasinya bukan hanya berfokus pada satu bidang, diantaranya e-government, e-bussiness, e-society, dan e-leadership

Meningkatnya pelayanan e-publik karena pengiriman data yang cepat sehingga mempercepat kinerja, meningkatnya kualitas pendidikan (e-learning)

Terjaminnya kerahasiaan data perusahaan karena dilengakpi dengan Virtual Private Network (VPN)

Implementasi Teknologi Informasi bukan sekedar masalah kecanggihan teknologi atau kemampuan mengalokasikan dana besar, melainkan lebih kepada bagaimana menyiapkan nonteknis dan non keuangan, jangan sampai pengalokasian untuk TI terjadi sia-sia karena perencanaan yang tidak matang. Sehingga tanpa adanya perencanaan yang matang maka perusahaan akan sangat dirugikan, karena pengembangan TI membutuhkan dana yang besar.

DAMPAK POTENSIAL APA YANG MUNCUL DARI IMPLEMENTASI

TERSEBUT (POSITIF MAUPUN NEGATIF)

FAKTOR MANAJEMEN, ORGANISASI DAN TEKNOLOGI YANG HARUS TERUS

DIKELOLA Faktor Manajemen

Kendala sedikitnya dana dapat dikembangkan melalui dana gotong royong seperti yang dilakukan kota jembrana sehingga pengembangan IT bukanlah hanya menjadi wacana saja. dana gotong royong yang dilakukan oleh pemerintah kota jembrana melalui: APBD, sumbangan warga, sumbangan tiap sekolah, sumbangan tiap desa, dan kecamatan. Tentu hal ini juga dapat dilakukan dan sebagai contoh untuk kota-kota lainnya.

Dana – dana yang didapat harus benar benar dialokasikan dengan baik, seperti kota jembrana sehingga berhasil menjadi cyber city karena pengalokasian dana yang tepat.

Berkaitan dengan manajemen SDM, pemerintah tidak harus berfokus dengan SDM daerah setempat jika memang kekurangan SDM Proffesional, Pemerintah dapat bekerja sama dengan instansi yang berkompeten seperti Pusat Teknologi Informasi dan komunikasi BPPT.

Faktor Teknologi

Tingkat keamanan dari penggunaan teknologi tersebut harus terus dijaga. Karena system informasi sangatlah mudah untuk diterobos. Hal ini akan mengakibatkan kehilangan data-data penting dan kerahasiaan suatu instansi ataupun perusahaan terjadinya kebocoran.

Ditingkatkannya struktur jaringan teknologi untuk memudahkan, serta mempercepat akses sehingga akan lebih efektif.

Melalukan update teknologi dunia, yang semakin sederhana namun semakin canggih. Sebagai contoh dari kasus jembrana, penggunaan satu kartu untuk banyak fungsi (J-Smart Card).

KESULITAN DAN RESIKO PENGEMBANGAN Belum mapannya dukungan infrastruktur dan kurangnya

ketersediaan sumber dana dan sumber daya manusia yang memadai sebagai beberapa kendala yang harus diatasi sebelum pelayanan publik dengan dukungan teknologi informasi dapat ditingkatkan.

Departemen/institusi lebih mengharapkan adanya peningkatan kinerja organisasinya sendiri dalam bentuk meningkatnya pelayanan dan efisiensi dari birokrasi, walaupun sebagian sudah melihat adanya peningkatan dalam aspek transparansi birokrasi.

Salah satu kendala utama yang ada di Indonesia adalah adanya keterbukaan atau transparansi. Tanpa adanya komitmen dari Pemerintah, maka penggunaan Teknologi Informasi akan menjadi sia-sia.

Budaya Organisasi dan Budaya Kerja

PERAN USER DALAM ANALISIS KEBUTUHAN TI

YAITU :

Sebagai basis data yang dibagi-bagikan (shared databases), membuat informasi tersedia pada banyak tempat.

Sebagai sistem ahli (expert systems) memungkinkan para generalis untuk melaksanakan tugas spesialis.

Sebagai jaringan telekomunikasi (telecommunication networks), memungkinkan organisasi dapat disentralisasikan dan didesentralisasikan dalam waktu yang sama.

PROSES PERAWATAN SYSTEM

Pemeliharaan Koretifadalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani

Pemeliharaan adatif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan

data atau pemrosesan dan memenuhi persayaratan pemakai baru.   Pemeliharaan Penyempurnaa (Perfektif)

memepertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara).

Pemeliharaan Preventifterdir i atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.

THANK YOU

Recommended