PPT GABUNG KELUARGA

Preview:

DESCRIPTION

family nursing

Citation preview

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.K dengan ISPA

Anggota Kelompok 3 Reguler 1

1.Atikatsani Latifah

2.Meida Untari

3.DSK MD Diah Purnama

4.Frita Ferdina

5.Aisyah Putri Sari Dewi

6.Dhinar Ika Wardani

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang• Asuhan keperawatan keluarga : suatu rangkaian kegiatan yang

diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan

• Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) : penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah), seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Depkes, 2003)

• Kejadian penyakit ISPA di Indonesia masih cukup tinggi terutama pada anak -anak yaitu pada kelompok Balita. Sekitar 20% - 30% kematian anak Balita disebabkan oleh penyakit ISPA.

TujuanTujuan Umum:Untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan keluarga Tn.K dengan ISPATujuan Khusus•Dapat melakukan pengkajian pada keluarga Tn.K dengan ISPA•Dapat merumuskan, menegakkan dan menentukan prioritas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.K dengan ISPA.•Dapat menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga Tn.K dengan ISPA•Dapat melaksanakan implementasi keperawatan pada keluarga Tn.K dengan ISPA•Dapat melakukan evaluasi pada keluarga Tn.K dengan ISPA

Manfaat

Bab II

Tinjauan Pustaka

Pengertian Keluarga

• Keluarga adalah dua atau lebih individu bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional dan mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman,1998).

Tipe Keluarga Tipe keluarga menurut Friedman (1998)a. Keluarga inti (nuclear family)

--> terdiri dari suami, istri dan anak (kandung/angkat)b. Keluarga besar (extended family) --> keluarga inti ditambah keluarga lain yang mempunya hubungan

darah misalnya : kakek, nenek, bibi, paman, dan keponakanc. Keluarga "Dyad" (Dyad family) --> terdiri dari suami istri tanpa anakd. Keluarga berantai (serial family) --> terdiri dari keluarga wanita dan pria menikah lebih dari satu kali

dan merupakan keluarga intie. Single family (Single parent) --> keluarga dimana suatu rumah tangga terdiri dari satu orang tua dengan

anak (kandung/angkat) terjadi karena perceraian atau kematianf. Keluarga Usila--> terdiri atas suami istri yang usia lanjut

Fungsi Keluarga• Fungsi afektif

--> berhubungan dg fungsi internal keluarga dlm pemenuhan kebutuhan psikososial ( saling menyayangi, saling membantu, keakraban antar anggota)

• Fungsi Sosialisasi

--> sosialisasi dimulai sejak lahir. keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi/hubungan antar anggota. Anggota keluarga belajar disiplin, norma , budaya, dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dlm keluarga

• Fungsi Reproduksi

--> keluarga berfungsi meneruskan keturunan • Fungsi ekonomi

--> keluarga berfungsi memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti makan, pakaian, tempat tinggal dan lain-lain

• Fungsi Perawatan Kesehatan

--> Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan yang dilihat dari 5 tugas kesehatan keluarga

5 Tugas Kesehatan Keluarga

1. Mengenali masalah kesehatan

2. Mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan yang tepat

3. Merawat keluarga yang sakit

4. Memodifikasi lingkungan (menciptakan dan mempertahankan suasana rumah yang sehat)

5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat

Tahap Perkembangan Keluarga (Friedman, 1998)

Definisi ISPA

• ISPA adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran nafas) hingga alveoli (Depkes RI, 2002).

• ISPA adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh masuknya kuman ke dalam saluran pernafasan. Yang dimaksud dengan infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari (Depkes RI, 1995).

Klasifikasi ISPABerdasarkan letak anatomis• Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA)

Infeksi yang menyerang hidung sampai bagian faring, seperti pilek, sinusitis, otitis media (infeksi pada telinga tengah), dan faringitis (infeksi pada tenggorokan)

• Infeksi Saluran Pernafasan bawah Akut (ISPbA)

Infeksi yang menyerang mulai dari bagian epiglotis atau laring sampai dengan alveoli, dinamakan sesuai dengan organ saluran nafas, seperti epiglotitis, laringitis, laringotrakeitis, bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia

Etiologi

• Etiologi ISPA kebanyakan infeksi saluran pernafasan akut disebabkan oleh virus dan mikoplasma (Nelson, 1992). Etiologi ISPA terdiri dari 30 jenis bakteri, virus dan raketsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari streptokokus, stapilokokus, memokokus, hemofilus, bordetella, dan orine bakterikum (Depkes RI, 2000)

faktor resiko

• 1. Faktor host (usia, jenis kelamin, status gizi, status imunisasi, pemberian suplemen vitamin A, pemberian ASI)

• 2. Faktor lingkungan (rumah, kepadatan hunian, status sosial ekonomi, kebiasaan merokok)

Tanda Gejala ISPA ( Depkes RI, 2002)

1. ISPA ringan Batuk, Serak, pilek, yaitu mengeluarkan lender atau ingus dari

hidung, panas atau demam, suhu badan lebih dari 37 C atau jika dahi anak diraba.

2. ISPA sedang Pernafasan cepat > 50 x/mnit, Suhu > 39 C ,tenggorokan

berwarna merah, timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak,telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga, Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur), whezeng

3. ISPA berat Bibir atau kulit membiru,pernafasan cuping hidung, kesadaran menurun. Pernafasan berbunyi seperti orang mengorok dan anak tampak gelisah. Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas. Nadi cepat >160 kali per menit atau tidak teraba.

Cara Penularan ISPA

Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar, bibit penyakit masuk kedalam tubuh melalui pernafasan, oleh karena itu maka penyakit ISPA ini termasuk golongan Air Borne Disease

Pencegahan ISPA1. Anak dan keluarga diajarkan untuk menggunakan tisu atau

tangannya untuk menutup hidung dan mulutnya ketika batuk/bersin.

2. Anak yang sudah terinfeksi pernafasan sebaiknya tidak berbagi cangkir minuman, baju cuci atau handuk.

3. Mencegah anak berhubungan terlalu dekat dengan saudaranya atau anggota keluarga lainnya yang sedang sakit ISPA. Tindakan semi isolasi mungkin dapat dilakukan seperti anak yang sehat tidur terpisah dengan dengan anggota keluarga lain yang sedang sakit ISPA.

4. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah. 5. Hindari anak dari paparan asap rokok

BAB 3

ASKEP KELUARGA

BAB 4

• PEMBAHASAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN