View
7
Download
5
Category
Preview:
DESCRIPTION
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan.
Citation preview
I. Pendahuluan
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar
buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga
sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh.
Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya
perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang
dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang.1
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian
dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui
kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan
memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim
faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan
mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.1
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Mekanisme Kerja Hormon
2.1.1 Reseptor Hormon
Hormon bekerja melalui pengikatan dengan reseptor spesifik .Pengikatan dari
hormon ke reseptor ini pada umumnya memicu suatu perubahan penyesuaian pada
reseptor sedemikian rupa sehingga menyampaikan informasi kepada unsur spesifik lain
dari sel. Reseptor ini terletak pada permukaan sel atau intraselular. Interaksi permukaan
hormon reseptor memberikan sinyal pembentukan dari "mesenger kedua" Interaksi
hormon-reseptor ini menimbulkan pengaruh pada ekspresi gen.2,3
Distribusi dari reseptor hormon memperlihatkan variabilitas yang besar sekali.
Reseptor untuk beberapa hormon, seperti insulin dan glukokortikoid, terdistribusi secara
luas, sementara reseptor untuk sebagian besar hormon mempunyai distribusi yang lebih
terbatas. Adanya reseptor merupakan determinan (penentu) pertama apakah jaringan akan
memberikan respon terhadap hormon. Namun, molekul yang berpartisipasi dalam
1
peristiwa pasca-reseptor juga penting; hal ini tidak saja menentukan apakah jaringan akan
memberikan respon terhadap hormon itu tetapi juga kekhasan dari respon itu. Hal yang
terakhir ini memungkinkan hormon yang sama memiliki respon yang berbeda dalam
jaringan yang berbeda. 2,3
2.2 Hormon Insulin
Insulin adalah hormon alami berupa hormon polipeptida yang diproduksi oleh
organ pancreas (sel-sel beta), yang berfungsi mengatur metabolisme karbihidrat dan
tingkat gula darah (glukosa) dalam tubuh. Gen insulin manusia terdapat pada lengan
pendek dari kromoson 11. Insulin disekresikan sebagai preproinsulin . Preproinsulin
suatu peptida rantai panjang dengan BM 11.500.4
Insulin disekresikan dari pankreas 40-50 unit/hari (15-20% dari penyimpanan )
sekresi insulin dapat berlangsung secara :
- Sekresi insulin basal: terjadi tanpa adanya rangsangan eksogen Ini merupakan jumlah
insulin yang disekresikan dalam keadaan puasa
- Sekresi insulin yang dirangsang : sekresi insulin karrena adanya respon terhadap
rangsang eksogen.
2.2.1 Mekanisme Kerja Hormon Insulin
2
Dimulai dengan berikatnya insulun dengan reseptor glikoprotein yang spesifik
pada permukaan sel sasaran. Reseptor ini terdiri dari 2 subunit yaitu:
- Subunit α yang besar dengan BM 130.000 yang meluas ekstraseluler terlibat pada
pengikatan molekul insulin
- Subunit β yang lebih kecil dengan BM 90.000yang dominan di dalam sitoplasma
mengandung suatu kinase yang akan teraktivasi pada pengikatan insulin dengan
akibat fosforilasi terhadap subunit β itu sendiri (autofosforilasi)
Reseptor insulin yang sudah terfosforilasi melakukan reaksi fosforilasi terhadap
substrat reseptor insulin ( IRS -1).IRS-1 yang terfosforilasi akan terikat dengan domain
SH2 pada sejumlah proteinyang terlibat langsung dalam pengantara berbagai efek insulin
yang berbeda.
Pada dua jaringan sasaran insulin yang utama yaitu otot lurik dan jaringan
adiposa, serangkaian proses fosforilasi yang berawal dari daerah kinase teraktivasi
tersebut akan merangsang protein-protein intraseluler, termasuk Glukosa Transpoter 4
untuk berpindah ke permukaan sel. Jika proses ini berlangsung pada saat pemberian
3
makan, maka akan mempermudah transport zat-zat gizi ke dalam jaringan-jaringan
sasaran insulin tersebut.1,4
2.2.2 Efek Insulin
Efek pada hati :
- membantu glikogenesis
- meningkatkan sintesis trigliserida, kolesterol, VLDL
- meningkatkan sintesis protein
- menghambat glikogenolisis
- menghambat ketogenesis
- menghambat glukoneogenesis
Efek pada otot :
- Membantu sintesis protein dengan :
Meningkatkan transport asam amino
Merangsang sintesis protein ribosomal
- Membantu sintesis glikogen
Efek pada lemak :
- Membantu penyimpanan triglserida
- Meningkatkan transport glukosa ke dalam sel lemak
- Menghambat lipolisis intraselule.
Daptar Pustaka
1. Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Kedokteran : dari Sel ke Sistem. Jakarta :
EGC
2. Evans RM: The steroid and thyroid hormone receptor superfamily. Science
1988;240:889
4
3. Speroff L, Fritz MA. Hormone biosynthesis, metabolism and mechanism of
action. In Clinical Gynecologic endocrinology and infertility. Seven Ed. Lippincot
Williams & Wilkins. Philadelphia. 2005 ; 25 – 96.
4. J. H. Green. 2002. Fisiologi Kedokteran. Tangerang : Binarupa Aksara
5
Recommended