View
960
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS
CENDERAWASIH
DARAHDARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua
makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-
bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah
medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal
dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam
peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-
saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga
mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme. Pada hewan
lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan
tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada
sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen
langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara
bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada
hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru,
mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan
vanadium kromagen.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai
merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk
heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki
sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan
disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk
melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.
Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 2
kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan
vena cava inferior.
1. Komposisi Darah
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar
oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon diogsida
warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara bernapas, dan zat
tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/ metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/
kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur
380C, dan PH 7,37-7,45. Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja
atau pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap encer,
tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat
dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/
sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk
transfusi darah. Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira
1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang
tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.
Ada 4 jenis zat yang terkandung dalam darah, Yaitu:
Air: 90%
Protein: 3%
o Albumin
o Globulin
o Protombin
o Fibrinogen
Mineral: 0,9 %
o Natrium Klorida
o Garam Fosfat
o Natrium Bikarbonat
o Magnesium
o Kalsium, dan
o Zat Besi
Bahdan Organik: 0,1%
o Glukosa
o Lemak Asam urat
o Kreatinin
o Kolesterol, dan
o Asam Amino
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 3
Darah juga memiliki beberapa bagian yang terdiri dari:
A. Sel – sel darah (Korpuskula)
a. Sel Darah merah (Eritrosit)
Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai
inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–
kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya
mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di
dalamnya banyak mengandung oksigen.
Fungsi sel darah merah adalah mengikat
oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari
jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini
dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut
oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh
sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen
Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut
karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon
dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati.
Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan
berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya
kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar
di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang
keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung
Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat
didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. Jumlah normal
pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg
% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri
dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 4
hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini
disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang
melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah
mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak
dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel
sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),
banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000.
Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit /
bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di
dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak
dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.
Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh
jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman /
infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal
ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar
dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah
leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut
leukopenia. Macam- macam leukosit meliputi:
1. Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:
Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya
ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar,
banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk
ke dalam jarigan tubuh.
Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai
fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar,
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 5
warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan
panjang, warnanya lembayung muda.
2. Granulosit
Disebut juga leukosit granular yang terdiri dari:
- Neutrofil
Atau disebut juga polimorfonuklear
leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang
seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak
bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-
50%.
- Eusinofil
Ukuran dan bentuknya hampir sama
dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%.
- Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam
protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian dari
sumsum merah, fungsinya tidak diketahui.
c. Sel Pembeku (trombosit)
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya
bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa
200.000-300.000/mm3. Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika
banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga
timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis.
Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. Di dalam plasma darah
terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+
dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka
darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase.
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 6
Gambar. Darah manusia: a - eritrosit; b - neutrofil; c - eosinofil; d - limfosit.
Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi
trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk
jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian
terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan
vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah.
B. Plasma Darah
Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media
sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel
pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu
jaringan atau organ. Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran
albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air,
di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.
2. Fungsi Darah
Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :
1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
6. Menjaga suhu temperatur tubuh
7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku
8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll.
3. Penyakit Yang Berhubungan Dengan Darah
Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah. Trombosit menyebabkan
darah membeku, menutup luka kecil, tetapi luka besar perlu dirawat dengan segera untuk
mencegah terjadinya kekurangan darah. Kerusakan pada organ dalam bisa menyebabkan luka
dalam yang parah atau hemorrhage.
Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan fungsi dalam
pembekuan darah seseorang. Akibatnya, luka kecil dapat membahayakan nyawa.
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 7
Leukemia merupakan kanker pada jaringan tubuh pembentuk sel darah putih.
Penyakit ini terjadi akibat kesalahan pada pembelahan sel darah putih yang mengakibatkan
jumlah sel darah putih meningkat dan kemudian memakan sel darah putih yang normal.
Pendarahan Hebat, baik karena kecelakaan atau bukan (seperti pada operasi), dan
juga penyakit darah seperti anemia dan thalassemia, yang memerlukan transfusi darah.
Beberapa negara mempunyai bank darah untuk memenuhi permintaan untuk transfusi darah.
Penerima darah perlu mempunyai jenis darah yang sama dengan penyumbang.
Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam penularan penyakit. Salah satu
contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui darah adalah AIDS. Darah yang mengandung
virus HIV dari makhluk hidup yang HIV positif dapat menular pada makhluk hidup lain
melalui sentuhan antara darah dengan darah, sperma, atau cairan tubuh makhluk hidup
tersebut. Oleh karena penularan penyakit dapat terjadi melalui darah, objek yang
mengandung darah dianggap sebagai biohazard atau
ancaman biologis.
4.Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari
suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat
dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah
ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah
merah. Ada dua jenis penggolongan darah yang paling penting, yaitu penggolongan ABO dan
Rhesus (faktor Rh). Selain sistem ABO dan Rh, masih ada lagi macam penggolongan darah
lain yang ditentukan berdasarkan antigen yang terkandung dalam sel darah merah. Di dunia
ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih
jarang dijumpai. Salah satunya Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan
dan pribumi Amerika. Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN yang berguna
untuk tes kesuburan. Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika. Sistem Lutherans
mendeskripsikan satu set 21 antigen. Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis,
Landsteiner-Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/ Rodgers, Kx,
Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.
Sistem ABO
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 8
Karl Landsteiner, seorang
ilmuwan asal Austria yang menemukan
3 dari 4 golongan darah dalam sistem
ABO pada tahun 1900 dengan cara
memeriksa golongan darah beberapa
teman sekerjanya. Percobaan sederhana
ini pun dilakukan dengan mereaksikan
sel darah merah dengan serum dari para
donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan
golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal
dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah
merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut
golongan O. Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari
Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB,
kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada
serum tidak ditemukan antibodi.
Dalam sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:
GOLONGAN SEL DARAH MERAH PLASMA
A Antigen A Antibodi A
B Antigen B Antibodi B
AB Antigen A dan B Tidak Ada Antibodi
O Tidak Ada Aintigen Antibodi Anti A dan B
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi
atau ras. Salah satu
pembelajaran
menunjukkan distribusi
golongan darah
terhadap populasi yang
berbeda-beda.
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 9
Tabel distribusi golongan darah
Populasi O A B AB
Suku Pribumi Amerika Selatan 100% - - -
Orang Vietnam 45,0% 21,4% 29,1% 4,5%
Suku Aborigin di Australia 44,4% 55,6% - -
Orang Jerman 42,8% 41,9% 11,0% 4,2%
Suku Bengalis 22,0% 24,0% 38,2% 15,7%
Suku Saami 18,2% 54,6% 4,8% 12,4%
Tabel pewarisan golongan darah kepada anak
Ibu / Ayah O A B AB
O O O,A O,B AB
A O,A O,A O,A,B,AB A,B,AB
B O,B O,A,B,AB O,B A,B,AB
AB A,B A,B,AB A,B,AB A,B,AB
Rhesus Faktor
Rh atau Rhesus (juga biasa disebut
Rhesus Faktor) pertama sekali ditemukan
pada tahun 1940 oleh Landsteiner dan
Weiner. Dinamakan rhesus karena dalam
riset digunakan darah kera rhesus (Macaca
mulatta), salah satu spesies kera yang paling DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 10
banyak dijumpai di India dan Cina. Pada sistem ABO, yang menentukan golongan darah
adalah antigen A dan B, sedangkan pada Rh faktor, golongan darah ditentukan adalah antigen
Rh (dikenal juga sebagai antigen D). Jika hasil tes darah di laboratorium seseorang
dinyatakan tidak memiliki antigen Rh, maka ia memiliki darah dengan Rh negatif (Rh-),
sebaliknya bila ditemukan antigen Rh pada pemeriksaan, maka ia memiliki darah dengan Rh
positif (Rh+).
Penting Untuk Transfusi
Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu
orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis
seperti kehilangan darah dalam jumlah
besar disebabkan trauma, operasi, syok
dan tidak berfungsinya organ
pembentuk sel darah merah.
Singkatnya berdasarkan panduan dari
apa yang telah dilakukan oleh
Landsteiner, pada 1907 sejarah
mencatat kesuksesan transfusi darah
pertama yang dilakukan oleh Dr. Reuben Ottenberg di Mt. Sinai Hospital, New York. Berkat
keahlian Landsteiner pula banyak nyawa dapat diselamatkan dari kematian saat terjadi
Perang Dunia I, dimana transfusi darah dalam skala lebih besar mulai dilakukan. Kemudian,
Karl Landsteiner memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran
pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO. Dalam transfusi
darah, kecocokan antara darah donor (penyumbang) dan resipien (penerima) adalah sangat
penting. Darah donor dan resipien harus sesuai golongannya berdasarkan sistem ABO dan
Rhesus faktor. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan
reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan
kematian. Hemolisis adalah penguraian sel darah merah dimana hemoglobin akan terpisah
dari eritrosit. Pemilik rhesus negatif tidak boleh ditransfusi dengan darah rhesus positif. Jika
dua jenis golongan darah ini saling bertemu, dipastikan akan terjadi perang. Sistem
pertahanan tubuh resipien (penerima donor) akan menganggap rhesus dari donor itu sebagai
benda asing yang perlu dilawan. Di dunia, pemilik darah rhesus negatif termasuk minoritas.
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 11
Tabel kecocokan golongan darah
Tabel kecocokan plasma
RESIPIEN DONOR
AB AB Manapun
A A Atau B Manapun
B B Atau Ab Manapun
O O,A,B, Atau AB Manapun
Penting untuk Suami Istri
Selain hemolisis, ada kelainan genetik lain yang juga mengintai ibu (serta bayi yang
tengah dikandung, bila kasus terjadi pada wanita atau ibu hamil). Terutama jika ibu berdarah
rhesus negatif sedangkan suami berdarah rhesus positif. Masalah ini biasanya terjadi pada
perkawinan antar bangsa. Secara genetik, rhesus positif dominan terhadap rhesus negatif.
Anak dari pasangan beda rhesus punya kemungkinan 50-100% berrhesus positif.
Kemungkinan berrhesus negatif hanya 0-50%. Artinya rhesus si anak lebih mungkin berbeda
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 12
dengan si ibu. Jika tidak cepat ditangani, perbedaan rhesus antara calon bayi dengan ibu ini
akan menimbulkan masalah. Lewat plasenta, rhesus darah janin akan masuk ke peredaran
darah si ibu. Selanjutnya ini akan menyebabkan tubuh si ibu memproduksi antirhesus. Lewat
plasenta juga, antirhesus ini akan melakukan serangan balik ke dalam peredaran darah si
calon bayi. Sel-sel darah merah si calon bayi akan dihancurkan. Pada kehamilan permata,
antirhesus mungkin hanya akan menyebabkan si bayi lahir kuning (karena proses pemecahan
sel darah merah menghasilkan bilirubin yang menyebabkan warna kuning pada kulit). Tapi
pada kehamilan kedua, problemnya bisa menjadi fatal jika anak kedua juga memiliki rhesus
positif. Saat itu, kadar antirhesus ibu sedemikian tinggi, sehingga daya rusaknya terhadap sel
darah merah bayi juga hebat. Ini bisa menyebabkan janin mengalami keguguran. Jika
sebelum hamil si ibu sudah mengetahui rhesus darahnya, masalah keguguran ini bisa
dihindari. Sesudah melahirkan anak pertama, dan selama kehamilan berikutnya, dokter akan
memberikan obat khusus untuk menetralkan antirhesus darah si ibu. Dengan terapi ini, anak
kedua bisa diselamatkan. Untuk alasan tersebut maka dianjurkan bagi pasangan yang akan
menikah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah (premarital health checkup) dan
bagi ibu yang ingin memiliki bayi dan atau yang telah dinyatakan positif hamil untuk segera
memeriksa kesehatannya. Namun, satu masalah yang tersisa adalah test laboratorium saat ini
belum memungkinkan untuk melihat perbedaan dengan lebih jelas antara genotip (Rh+/Rh-)
dan (Rh+/Rh+), karena keduanya menghasilkan Rhesus faktor yang sama yaitu Rh+.
Jadi, sudah tahu kan, bahwa golongan darah itu sangat penting untuk diketahui dan
berguna untuk kehidupan. Ketahui golongan darah anda sekarang juga.
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 13
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah
http://www.indospiritual.com/index.php?p=54
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=2017
www.medicastore.com
http://organisasi.org/definisi-pengertian-darah-plasma-darah-dan-fungsi-alat-sistem-transportasi-manusia
http://id.wikipedia.org/wiki/Darah
http://www.smallcrab.com/kesehatan/655-mengenal-secara-singkat-fungsi-dan-bagian-bagian-darah
Puspita, Diana dan Rohima, Iip, 2009, Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas IX, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 85 – 87.
DARAH – LUCIANUS GEONG SEMESTER Ia KEDOKTERAN UNCEN 14
Recommended