View
232
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
MODUL
PRAKTIKUM EMBEDDED SYTEM
LABOTORIUM TEKNIK
ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Mahasiswa yang diizinkan mengikuti praktikum adalah yang telah terdaftar
dan memenuhi syarat yang ditentukan. 2. Praktikum dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan praktikan harus hadir 5
menit sebelum praktikum dimulai. Bagi praktikan yang tidak hadir pada
waktu tersebut dianggap mengundurkan diri dari praktikum. Praktikan harus
mengisi daftar hadir pada setiap pelaksanaan percobaan. 3. Praktikan harus membawa kertas milimeter blok dan wajib menyerahkan
laporan pendahuluan sebagai syarat wajib mengikuti praktikum. 4. Praktikan harus mengikuti pretest yang dilaksanakan sebelum praktikum
keseluruhan. 5. Praktikan harus mengikuti postest yang dilaksanakan setelah praktikum. 6. Penilaian praktikum didasarkan atas:
a. Tugas Pendahuluan : 5 % b. Pretest : 5 %
c. Postest : 10 %
d. Keaktifan : 5 %
e. Laporan : 40 %
f. Alat : 35 % 7. Praktikan dilarang merokok, makan dan minum selama berada di dalam
laboratorium. 8. Praktikan harus berpakaian rapih dan memakai sepatu, tidak diperkenankan
memakai kaos oblong dan sandal. 9. Praktikan dilarang ribut selama berada di dalam laboratorium dan wajib
menjaga kebersihan di dalam maupun di luar laboratorium. 10. Bagi yang melanggar akan mendapat sanksi dikeluarkan dari ruang
laboratorium dan dianggap tidak mengikuti praktikum.
Bandar lampung, Maret 2019 Ka. Lab. Teknik Elektronika
Dr. F. X. Arinto Setyawan, S.T.,M.T.
NIP. 19691219 199903 1 002
DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN PRAKTIKUM
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIKUM EMBEDDED SYTEM
1. Mahasiswa wajib mendaftarkan diri dengan memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan. 2. Mengikuti pretest Praktikum Dasar Elektronika dengan materi yang
mencakup keseluruhan percobaan. Jadwal pelaksanaan pretest sebelum
pelaksanaan praktikum. 3. Hasil dari pretest harus lebih dari atau sama dengan 65. Mahasiswa yang
mendapatkan hasil pretest kurang dari 65, maka diwajibkan mengerjakan
ulang seluruh soal-soal pretest dengan hasil tidak kurang dari 70. 4. Mahasiswa diwajibkan menulis laporan pendahuluan yang berisi:
• Judul Percobaan • Tujuan Percobaan • Teori Dasar • Alat dan Bahan • Rangkaian Percobaan • Prosedur Percobaa n
5. Mahasiswa yang telah melakukan percobaan diwajibkan untuk melakukan
Asistensi dengan asisten yang bersangkutan, sampai laporan tersebut di Acc
oleh asisten yang bersangkutan. Jika belum di Acc maka tidak dapat
melakukan penjilidan laporan secara keseluruhan. 6. Mahasiswa yang telah melakukan seluruh percobaan dan laporannya telah
di Acc oleh asisten maka diwajibkan untuk menjilid seluruh Laporan
tersebut dengan sampul warna yang ditentukan kemudian. 7. Batas waktu pengumpulan laporan keseluruhan akan diumumkan kemudian. 8. Mahasiswa diwajibkan untuk membuat Tugas Alat yang merupakan salah
satu syarat penilaian praktikum.
Kegiatan di atas seperti ditunjukan pada diagram alir yang dilampirkan pada
lembaran berikutnya.
Catatan: Bagi yang tidak melakukan asistensi untuk setiap percobaan tidak dapat
mengumpulkan laporan akhir.
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM
1. Laporan ditulis pada kertas putih ukuran A4 2. Penulisan menggunakan pena warna biru. 3. Margin untuk penulisan laporan adalah :
Batas Kiri 4 cm, Batas Kanan 3 cm, Batas Atas 3 cm, dan Batas Bawah 3 cm.
3 cm
3 cm
4 cm 3 cm
4. Bila ada grafik dari data-data percobaan, penggambaran dilakukan pada
kertas grafik (millimeter block). 5. Sampul untuk penjilidan keseluruhan diberitahu kemudian. 6. Pada Halaman muka masing-masing perocbaan diberikan sampul berwarna
sesuai dengan ketentuan yang berisi : Nama, NPM, Kelompok, Logo Unila,
Tahun, dan tulisan lainnya yang dianggap perlu. 7. Pada sampul muka dituliskan minimal kata:
• Laboratorium Teknik Elektronika • Jurusan Teknik Elektro • Universitas Lampung • Tahun • Nama • NPM • Kelompok • Logo Unila
LABORATORIUM TEKNIK ELETRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM EMBEDDED SISTEM
Judul Percobaan :
Nama Praktikan (NPM) :
Nama Asisten (NPM) :
Kelompok :
No Catatan Tanggal TTD
Bandar Lampung, 2019
Asisten,
NPM.
DAFTAR ISI
TATA TERTIB PRAKTIKUM .....................................................................i
DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN PRAKTIKUM .................................. ii
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA ....iii
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM ........................................................ iv
LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM ........................................................v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
PERCOBAAN I
RUNNING TEXT MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 ................. 1
PERCOBAAN II
SAKLAR LAMPU OTOMATIS ........................…………………..........8
PERCOBAAN III
MENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG DENGAN DIY / IR PERSON
COUNTER ....... …………..........................................................................11
PERCOBAAN IV
SISTEM MEMBUKA PINTU DENGAN PASSWORD MENGGUNAKAN
ARDUINO UN……… .. …………………..................................................31
PERCOBAAN V
INFRAMERAH ........... ………................ .................................................. 34
PERCOBAAN VI
PENGGERAK ROBOT BERODA ...........................................................37
Percobaan 1 Percobaan Running Text menggunakan Arduino
Uno R3
Nama Asistem :
1. Egy Restu Sangaji (1515031040)
2. Dian Andrianto (1515031008)
I. JUDUL PERCOBAAN
Running Text pada Arduino UNO R3 Menggunakan LCD 16X2
II. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja percobaan hingga menghasilkan
Running Text
2. Mahasiswa dapat memaparkan alat dan bahan yang di gunakan serta tujuan dan
fungsi nya masing-masing
3. Memahami fungsi Arduino Uno R3 pada percobaan Running Text.
4. Memahami fungsi pin pada Arduino Uno R3
III.TEORI DASAR
A. LCD 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x
16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk
menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah
: a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c. Terdapat karakter generator terprogram.
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e.Dilengkapi dengan back light.
B. Resistor Variabel
Resistor variabel atau biasa disebut resistor tidak tetap merupakan salah satu jenis
komponen resistor yang nilai hambatannya dapat berubah-ubah (variable).
Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk mengatur
sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari kondisi penerapan
rangkaian.
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan
pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam
Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki
Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
Prinsip kerja Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang
membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal
lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan
untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan
Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya
Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.
Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal
(logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).
Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan
menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan
Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).
IV. ALAT & BAHAN
1. 1 Buah LCD 16 x 2 (Liquid Crystal Display)
2. 1 Buah Resistor Variable 10 K Ω (Ohm)
3. Kabel Jumper secukupnya
4. 1 Buah Arduino
VI. PROSEDUR PERCOBAAN
1.) Susun rangkaian seperti gambar berikut pada breadboard.
Keterangan Pemasangan :
• Pin RS (kaki 4) di sambungkan dengan pin arduino digital pin 12
• Pin E (kaki 6) di sambungkan dengan pin arduino digital pin 11
• Pin D4 (kaki 11) di sambungkan dengan pin arduino digital pin 5
• Pin D5 (kaki 12) di sambungkan dengan pin arduino digital pin 4
• Pin D6 (kaki 13) di sambungkan dengan pin arduino digital pin 3
• Pin D7 (kaki 14) di sambungkan dengan pin arduino digital pin 2
• Sambungkan potensio 10 KOhm ke +5v dan GND , dan Pin LCD 3 ke
potensio
• Pin 5 (R/W) ke Ground
2.) Setelah itu sambungkan Arduino pada Laptop/PC dengan menggunakan kabel
serial.
3.) Download dan Install program Arduino IDE
4.) Setelah terinstall, jalankan program Arduino-nya.
5.) Klik menu "Tools -> Board -> Arduino Uno"
6.) Klik menu "Tools -> Port -> ( Pilih Port arduino yang terdeteksi di komputer
anda )
7.) Lalu masukan Sketch/coding program dibawah ini.
Percobaan 2 Judul Percobaan Saklar Lampu Otomatis
Nama Asisten :
1. Mutia Aziza (1515031001)
I. Judul Percobaan
Saklar Lampu Otomatis
II. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja percobaan hingga menghasilkan
saklar lampu otomatis
2. Mahasiswa dapat memaparkan alat dan bahan yang di gunakan serta
tujuan dan fungsi nya masing-masing
3. Memahami fungsi Arduino Uno R3 pada percobaan saklarlampu otomatis.
4. Memahami fungsi pin pada Arduino Uno R3
III. TEORI DASAR
GAMBARAN UMUM
Alat yang akan membuat lampu yang biasanya kita nyalakan dan matikan
secara manual menjadi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya (LDR)
yang nantinya saat malam hari lampu ini akan menyala secara otomatis dan
pada saat pagi hari akan mati secara otomatis. LDR akan mengukur
intensitas cahaya (gelap atau terang) hasil output dari LDR tersebut akan
kita jadikan saklar ON/OFF untuk mengaktifkan LED atau Relay, yang cara
kerjanya adalah apabila LDR kurang mendapat cahaya maka akan berlogika
1 dan sebaliknya.
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor
yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas
cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat
cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam
kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor)
adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas
cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang
diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200
Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω)
pada Kondisi Cahaya Terang.
LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika
peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian
Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar
Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain
sebagainya.
IV. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. 1 buah Arduino Uno
2. 1 buah LDR (Photo Resistor)
3. 1 buah Resistor 10K Ohm
4. 1 buah LED
5. 1 buah Breadboard
6. Kabel jumper
7.
Kabel
serial
8. Multimeter
V. RANGKAIAN
KETERANGAN :
1.
• Pin A0 pada Arduino di hubungkan ke salah satu kaki LDR
• Pin GND pada Arduino dihubungkan ke kaki resistor yang
terhubung ke kaki LDR
• Salah satu kaki LDR lainnya dihubungkan ke Pin 5V pada Arduino
• Pin 6 pada Arduino dihubungkan ke Anoda LED
• Jumper pin GND arduino ke Katoda LED
I. SOURCE CODE
int hasilSensorLDR; // Variable untuk sensor LDR
void setup()
Serial.begin(9600); // Serial Monitor
pinMode(6,OUTPUT); // Set pin 6 sebagai Output
void loop()
hasilSensorLDR=analogRead(0); // Hasil LDR = Hasil input pada pin
A0
if (hasilSensorLDR<10) // Jika hasil LDR kurang dari 10 (Kurang
Cahaya)
digitalWrite(6,HIGH); // Aktifkan Relay atau LED
else digitalWrite(6,LOW); // Jika tidak, Matikan Relay/LED
Serial.println(hasilSensorLDR); // Print hasil LDR ke Serial Monitor
delay(500); // Delay setengah detik
VI. HAL YANG AKAN DIAMATI
1. Mengukur resistansi pada sensor LDR untuk mengetahui besaran
resistansi saat lampu menyala dan lampu padam.
2. Proses kerja dari aplikasi saklar otomatis dengan sensor cahaya.
Percobaan 3 Judul Menghitung Jumlah Pengunjung dengan
Arduino DIY/IR Person Counter
Nama Asisten :
1. Osline Cindelege O.P (1515031002)
2. Haedar Aziz Mahmud (1515031035)
I. JUDUL PERCOBAAN
MENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG DENGAN
ARDUINO-DIY LASER / IR PERSON COUNTER
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikan mengetahui fungsi dari setiap sensor dan komponen yang
dipakai pada praktikum ini
2. Praktikan mampu mengetahui fungsi dari coding yang digunakan
pada peraktikum ini
3. Praktikan mampu merangkai dan menjalankan alat sesuai
dengan prosedur percobaan.
III. TEORI DASAR
A. Laser Dioda
Dioda Laser atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Laser Diode adalah
komponen semikonduktor yang dapat menghasilkan radiasi koheren yang
dapat dilihat oleh mata ataupun dalam bentuk spektrum infra merah
(Infrared/IR) ketika dialiri arus listrik. Yang dimaksud dengan Radiasi
Koheren adalah radiasi dimana semua gelombang berasal dari satu sumber
yang sama dan berada pada frekuensi dan fasa yang sama juga. Kata
LASER
merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation yang artinya adalah mekanisme dari suatu alat yang
memancarkan radiasi elektromaknetik melalui proces pancaran
terstimulasi. Radiasi Elektromaknetik tersebut ada yang dapat dilihat oleh
mata normal, ada juga yang tidak dapat dilihat.
Panjang Gelombang (Wavelenght) terlihat yang terbuat dari GaAs Dioda
Laser pertama kali diperkenalkan oleh Nick Holonyak Jr yaitu seorang
Ilmuwan yang bekerja di General Electric pada tahun 1962. Pada
dasarnya, Dioda Laser hanyalah salah satu jenis perangkat ataupun
teknologi yang dapat menghasilkan sinar Laser. Jenis-jenis perangkat
ataupun Teknologi lainnya yang dapat menghasilkan sinar Laser
diantaranya adalah Solid-state Laser, Laser Gas, Laser Excimer dan Dye
Laser.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan Dioda Laser jika dibandingkan
dengan teknologi konvensional penghasil Laser lainnya :
a. Lebih kecil dan Ringan : Dioda Laser memiliki ukuran yang kecil,
ada jenis Dioda Laser tertentu yang berukuran kurang dari 1mm
dengan beratnya kurang dari 1gram. Dengan demikian, Dioda Laser
sangat
cocok untuk digunakan pada perangkat Elektronika yang berukuran
kecil atau portabel.
b. Membutuhkan Arus listrik, Tegangan dan Daya yang rendah :
Kebanyakan Dioda Laser hanya membutuhkan daya beberapa miliWatt
dengan tegangan di sekitar 3 Volt hingga 12 Volt DC. Oleh karena itu,
Dioda Laser dapat beroperasi dengan menggunakan sumber daya
Baterai.
c. Intensitas rendah : Dioda Laser memiliki intensitas yang sangat
rendah dibandingkan dengan perangkat laser lainnya. Namun Dioda
Laser memiliki efisiensi output koheren yang tinggi dan kemudahan
dalam modulasi untuk komunikasi dan aplikasi pengendalian. Perlu
diketahui bahwa, Dioda Laser tidak dapat digunakan untuk memotong
kertas ataupun melubangi baja sehingga relatif aman untuk digunakan
pada perangkat konsumen atau rumah tangga. Meskipun relatif aman,
tetap disarankan untuk tidak melihat langsung sinar Laser yang
dipancarkan oleh perangkat-perangkat tersebut karena beresiko untuk
merusak bagian-bagian sensitif Mata yaitu selaput Retina pada mata.
d. Sudut Beam yang lebar (Wide-angle Beam) : Bentuk berkas sinar
yang lebih lebar dan berbentuk kerucut dan dapat lebih mudah
dimodifikasi dengan menggunakan sebuah lensa cembung. Hal ini
agak berbeda dengan Laser Konvensional yang hanya berbentuk lurus
dan sulit untuk di dimodifikasi kelebarannya.
Dioda Laser telah banyak diaplikasikan pada perangkat yang kita gunakan
sehari-hari. Beberapa perangkat yang menggunakan Dioda Laser
diantaranya adalah sebagai berikut :
• CD/VCD/DVD/Blu-ray Player
• Konsol Games
• Laser Pointer
• Barcode Scanner
• Sistem Fiber Optik
• Laser Printer
• Alat Ukur Jarak
• Remote Control
• dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, Dioda Laser hampir sama dengan Lampu LED yaitu dapat
mengkonversi energi listrik menjadi energi cahaya, namun Dioda Laser
dapat menghasilkan sinar/cahaya atau Beam dengan Intensitas yang lebih
tinggi. Berikut ini adalah Struktur Dioda Laser (Laser Diode) :
Berdasarkan cara kerjanya, Dioda Laser dapat dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu Injection Laser Diode (ILD) dan Optically Pumped Semiconductor
Laser.
i. Injection Laser Diode (ILD)
Cara kerja Injection Laser Diode memiliki berbagai kemiripan
dengan LED (Light Emitting Diode). Kedua-duanya dibuat
berdasarkan proses dan teknologi yang hampir sama. Perbedaan
utama pada Dioda Laser adalah adanya sebuah saluran atau kanal
panjang yang sempit dengan ujung yang reflektif. Kanal tersebut
berfungsi sebagai penuntun gelombang pada cahaya. Kanal
tersebut biasanya disebut dengan Waveguide.
Pada pengoperasiannya, arus mengalir melalui persimpangan PN
(PN Junction) dan menghasilkan cahaya seperti pada LED (Light
Emitting Diode). Pancaran Fotonnya (Photon) disebabkan oleh
bergabungnya kembali Elektron dan Lubang (Holes) di daerah
persimpangan PN. Namun cahaya tersebut hanya dibatasi didalam
waveguide (penuntun cahaya) pada Dioda Laser sendiri. Di
Waveguide ini cahaya Laser direfleksikan dan kemudian diperkuat
sehingga menghasilkan emisi terstimulasi sebelum dipancar keluar.
ii. Optically Pumped Semiconductor Laser
Optically Pumped Semiconductor Laser atau disingkat dengan
OPSL ini menggunakan chip semikonduktor III-V sebagai
dasarnya, Chip semikonduktor ini bekerja sebagai media penguat
optik. Dioda Laser yang terdapat didalamnya berfungsi sebagai
sumber pompa. Terdapat beberapa Keuntungan dari Dioda Laser
jenis Optically Pumped Semiconductor Laser ini, terutama dalam
pemilihan panjang gelombang (wavelenght) dan mengurangi
gangguan dari struktur elektroda internal.
B. LED Infra Red
LED IR memancarkan cahaya inframerah, artinya memancarkan
cahaya pada rentang frekuensi Inframerah. Kita tidak bisa melihat
cahaya inframerah melalui mata kita. Panjang gelombang Inframerah
(700nm - 1mm) berada di luar cahaya tampak normal. Segala sesuatu
yang menghasilkan panas, memancarkan inframerah seperti tubuh
manusia kita. Inframerah memiliki sifat yang sama seperti cahaya
tampak, bisa difokuskan, tercermin dan terpolarisasi seperti cahaya
tampak. Selain memancarkan cahaya inframerah tak terlihat, LED IR
terlihat seperti LED normal dan juga beroperasi seperti LED normal,
berarti akan menghabiskan arus 20mA dan tegangan sebesar 3 Volt.
LED IR memiliki sudut memancarkan cahaya kira-kira 20-60 derajat
dan kisaran approx. Beberapa sentimeter sampai beberapa tungkai,
tergantung pada
jenis pemancar IR dan pabrikannya. Beberapa pemancar memiliki
jangkauan dalam kilometer.
Prinsip dasar dari sebuah LED adalah merupakan P-N Junction yang
memancarkan radiasi infra merah atau cahaya yang tidak kelihatan,
apabila P-N Junction ini dihubungkan secara prategangan maju
(forward bias). LED infra merah sering diaplikasikan sebagai
transmitter cahaya infra merah pada remote control dan pengukur jarak
tanpa kabel.
Bias Tegangan Maju pada P-N Junction LED (Light Emitting
Dioda)
Apabila pada anoda diberi tegangan yang lebih positif dari pada katoda
pada LED, arus akan mengalir. Sebagai reaksi pada semikonduktor
adalah terjadinya perpindahan elektron dari tipe N menuju tipe P serta
perpindahan hole dari tipe P ke tipe N pada pita valensinya. Akibat
dari proses ini terjadi rekombinasi antara elektron dan hole sambil
melepaskan energi yang berupa pancaran cahaya. Dengan
berkurangnya arus input dan naiknya suhu, maka efisiensi pancaran
cahaya akan berkurang.
IV. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini antara lain :
1. 2 buah diode laser/ Infra Red LED
2. 2 buah LDR berukuran kecil
3. 2 buah resistor 10 k ohm
4. Arduino
5. Heat Shrink tubing ( 4mm )
6. Baterai 9v dan konektor baterai
7. LCD / Seven Segment (2 buah)
V. Gambaran Aplikasi Secara Umum
Sirkuit # 1:
Dua LDR terhubung ke pin analog A0 dan A1 dari arduino. Satu kaki
LDR dan ujung lainnya terhubung ke tegangan reg 5 V melalui resistor
pull-up 10k ohm. Sedangkan Persimpangan kaki LDR dan resistor
terhubung ke pin analog. Bila resistansi LDR berjalan di bawah 10k
ohm, pin analog berbunyi 0 v dan jika berjalan di atas 10k ohm, nilai
analog akan ditampilkan sesuai dengan itu.
Sirkuit # 2:
Sirkuit ini akan mengkonversi tegangan 9v sampai 5v menggunakan
regulator tegangan 7805 untuk menggerakkan Laser Dioda. Dua dioda
laser dihubungkan secara paralel dengan sumber listrik.
Sirkuit Tampilan:
Jika Anda tidak ingin menggunakan monitor serial untuk menampilkan
nilai /jumlah pengunjung , kita dapat menggunakan 2 buah seven
segment display ke pin digital arduino.
Layout
Dua dioda laser dihubungkan secara paralel dengan sumber daya 5 v
yang diatur. Di sisi lain, dua LDR terhubung ke arduino. Mereka
ditempatkan sedemikian rupa sehingga kedua sinar laser jatuh langsung
pada LDR.
Layar 2 x 7 segmen dihubungkan ke arduino untuk ditampilkan (jumlah
total objek yang masuk - jumlah total benda yang ditinggalkan). Hal ini
juga bisa dilakukan dengan menggunakan monitor serial Arduino.
Cara Kerja :
Saat sebuah objek masuk, Program akan memproses objek yang
tertangkap tersebut dengan menambahkan 1(+1) jika objek lebih dulu
melewati blok A dibandingkan blok B. Akan tetapi ketika objek lebih
dulu mendekati blok B dari pada balok A , maka konter akan turun
sebesar 1 (- 1).
Ada dua bagian dari counter:
2. Sumber laser
3. Plat Sensor
VII. Rangkaian
Adapun skema rangkaian nya adalah sebagai berikut :
VIII. Coding
IX. Hal yang akan diamati
Adapun hal yang akan menjadi pengamatan kami yakni :
1. Kesesuaian alat dan bahan yang digunakan dengan tujuan praktikum
yan ingin dicapai.
2. Proses kerja dari aplikasi penghitung jumlah pengunjung.
3. Analisis kesesuaian kode program dengan hasil percobaan rangkaian.
Percobaan 4 Judul Sytem Membuka Pintu dengan Password Menggunakan Arduino Uno
Nama Asisten :
1. Ibrahim Ali (1515031064)
2. Agung Kurnia (15150310023)
I. JUDUL PERCOBAAN
SYSTEM MEMBUKA PINTU DENGAN PASSWORD
MENGGUNAKAN ARDUINO
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Kesesuaian alat dan bahan yang dugunakan pada saat praktikum.
2. Proses kerja dari system password pembuka pintu.
3. Analisa kesesuaian kode program dengan rangkaian percobaan.
III. TEORI DASAR
a. Keypad
Keypad Bagian ini berfungsi sebagai alat input. Keypad 3x4 dimanfaatkan
untuk memasukan kode password ke mikrokontroler.
Gambar 3.2 Keypad
b. LCD
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan
diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator,
atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan
ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat
berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk
menampilkan status kerja alat.
Gambar 3.3 LCD
c. Solenoid Door Lock
Bagian ini berfungsi sebagai aktuator. Prinsip dari solenoid sendiri akan
bekerja sebagai pengunci dan akan aktif ketika diberikan tegangan sebesar
9V. Didalam solenoid terdapat kawat yang melingkar pada inti besi. Ketika
arus listrik mengalir melalui kawat ini, maka terjadi medan magnet untuk
menghasilkan energi yang akan menarik inti besi ke dalam.
Gambar 3.4 Solenoid Door Lock
IV. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan :
1. Arduino UNO R3
2. Module Keypad 3×4
3. LCD 16×2
4. Kabel Jumper
5. Solenoid Door Lock
V. RANGKAIAN
a. Rangkaian mausukan
Gambar 4.1 Rrangkain
Masukan b. Rangkainan keluaran
Gambar 4.1 Rrangkain Keluaran
• KODE PROGRAM
Percobaan 5 Judul Pasif Inframerah
Nama Asisten :
1. Dinda Kurnia Asri (1515031038)
I . JUD U L P E R C O B A A N
P A S S I V E I N F R A R E D
I I . T u j u a n
A d a p u n t u j u a n p a d a p r a k t i k u m s e b a g a i b e r i k u t :
1 . M e m a h a m i f u n g s i d a n c a r a k e r j a s e n s o r s u h u t e r s e
b u t
2 . M e m a h a m i c a r a k e r j a a l a r m d e n g a n m e n g g u n
a k a n s e n s o r s u h u P I R
3 . M e m a h a m i a p l i k a s i l a i n d a r i s e n s o r P I R
I I I . T e o r i d a s a r
S e n s o r P a s s i v e I n f r a - R e d ( P I R )
S e n s o r P I R a d a l a h s e n s o r ya n g d i g u n a k a n u n t u k m e n d
e t e k s i a d a n ya p a n c a r a n s i n a r i n f r a m e r a h . S e n s o r P I R
b e r s i f a t p a s i f , a r t i n ya s e n s o r i n i t i d a k m e m a n c a r k a n
s i n a r i n f r a m e r a h t e t a p i h a n ya m e n e r i m a r a d i a s i s i n a
r i n f r a m e r a h d a r i l u a r .
G a m b a r 1 . S e n s o r P I R
S e n s o r i n i b i a s a n ya d i g u n a k a n d a l a m p e r a n c a n g a n d e
t e k t o r g e r a k a n b e r b a s i s P I R . U m u m n ya s e m u a m a h l u
k h i d u p m e m a n c a r k a n e n e r g i r a d i a s i , s e b u a h g e r a k a n
a k a n t e r d e t e k s i k e t i k a s u m b e r i n f r a m e r a h d e n g a n s u
h u t e r t e n t u ( m i s a l : m a n u s i a ) m e l e w a t i s u m b e r i n f r a
m e r a h ya n g l a i n d e n g a n s u h u ya n g b e r b e d a ( m i s a l : d i n
d i n g ) , m a k a s e n s o r a k a n m e m b a n d i n g k a n p a n c a r a n i n
f r a m e r a h ya n g d i t e r i m a s e t i a p s a t u a n w a k t u , s e h i n g g
a j i k a a d a p e r g e r a k a n m a k a a k a n t e r j a d i p e r u b a h a n p e
m b a c a a n p a d a s e n s o r .
B u z z e r
B u z z e r a d a l a h s e b u a h k o m p o n e n e l e k t r o n i k a ya n g b e
r f u n g s i u n t u k m e n g u b a h g e t a r a n l i s t r i k m e n j a d i g e t a
r a n s u a r a . P a d a d a s a r n ya p r i n s i p k e r j a b u z z e r h a m p i r
s a m a d e n g a n l o u d s p e a k e r , j a d i b u z z e r j u g a t e r d i r i d a
r i k u m p a r a n ya n g t e r p a s a n g p a d a d i a f r a g m a d a n k e m u
d i a n k u m p a r a n t e r s e b u t d i a l i r i a r u s s e h i n g g a m e n j a d
i e l e k t r o m a g n e t , k u m p a r a n t a d i a k a n t e r t a r i k k e d a l a
m a t a u k e l u a r , t e r g a n t u n g d a r i a r a h a r u s d a n p o l a r i t a
s m a g n e t n ya , k a r e n a k u m p a r a n d i p a s a n g p a d a d i a f r a g
m a m a k a s e t i a p g e r a k a n k u m p a r a n a k a n m e n g g e r a k k a
n d i a f r a g m a s e c a r a b o l a k - b a l i k s e h i n g g a m e m b u a t u
d a r a b e r g e t a r ya n g a k a n m e n g h a s i l k a n s u a r a . B u z z e r
b i a s a d i g u n a k a n s e b a g a i i n d i k a t o r b a h w a p r o s e s t e l a
h s e l e s a i a t a u t e r j a d i s u a t u k e s a l a h a n p a d a s e b u a h a l
a t ( a l a r m ) .
I V . A l a t d a n B a h a n :
1 . B o a r d A r d u i n o U n o R 3 ( 1 b u a h )
2 . M o d u l S e n s o r P I R ( 1 b u a h )
3 . B u z z e r ( 1 b u a h )
4 . K a b e l
5 . P o w e r S u p p l y
G a m b a r r a n g k a i a n
J i k a b a h a n s u d a h s i a p , s e l a n j u t n ya r a n c a n g s k e m a t i k
p e r a n g k a t k e r a s n ya d e n g a n m e n g g a b u n g k a n b a h a n –
b a h a n y a n g t a d i . B e r i k u t i n i c o n t o h r a n c a n g a n s k e m
a t i k n ya :
G a m b a r 1 : R a n c a n g a n S k e m a t i k P e r a n g k a t K e r a s
G a m b a r 2 : r a n g k a i a n p e r c o b a a n
C o d i n g p e r c o b a a n p a d a a r d u i n o u n o
J i k a a l a t s u d a h d i r a k i t s e s u a i d e n g a n r a n c a n g a n d i a t
a s , u n t u k m e m b u a t p r o g r a m u n t u k d i t a n a n m k a n p a d a
m i k r o k o n t r o l e r n ya . S e c a r a s e d e r h a n a p r o g r a m ya n g
d i b a n g u n m e m i l i k i a l u r k e r j a s e p e r t i a l a r m p a d a u m u
m n y a . D e n g a n m e m a n f a a t k a n S a k l a r s e b a g a i p e n g o n
t r o l u n t u k
m e n g a k t i k a n a t a u m e n g n o n a k t i k a n s i s t e m s e c a r a m e
n ye l u r u h . B e r i k u t i n i k e t i k a n s i n t a k ya n g d i t a n a m k a
n p a d a m i k r o k o n t r o l e r n ya :
Percobaan 6 Judul Penggerak Robot beroda
Nama Asisten:
1. Tiya Muthia (1515031030)
2. Anggie Novianto (1515031011)
I. JUDUL PERCOBAAN
Penggerak Robot Beroda
II. Tujuan Praktikum:
Adapun tujuan praktikum sebagai berikut :
1. Mengatur tegangan listrik untuk mengendalikan putaran roda dengan
menggunakan PWM
2. Membandingkan putaran roda tanpa dan dengan PWM
III. TEORI DASAR
Gambaran Aplikasi Secara Umum
Penggerak Robot Beroda adalah suatu robot yang menggunakan roda
sebagai alat gerak utamanya (berpindah tempat). Keunggulan dari robot ini adalah
mampu berpindah/bergerak dengan cepat pada medan yang datar. Kekurangannya
adalah robot ini tidak mampu bergerak lincah pada medan yang tidak rata seperti
bebatuan, banyak benda-benda, bergelombang, dll. Jumlah rodanya sangat
bervariasi tergantung kebutuhan pembuat robot. Namun, 3 roda sudah cukup
untuk membuat robot ini mampu bekerja dengan keseimbangan yang baik.
Motor DC memiliki dua bagian penting. Bagian pertama adalah stator, yaitu
bagian yang tidak berputar dan bagian kedua adalah rotor, yaitu bagian yang
berputar. di rotor inilah , poros diletakan. Diujung poros dapat dipasang objek
(misalnya puli) yang ingin diputar.
PWM adalah singkatan dari Pulse Width Modulation. Pada Arduino, sinyal
PWM adalah sinyal yang beroperasi pada frekuensi 500Hz (ini akan kita bahas
pada paragraf selanjutnya). Pada board arduino Uno, pin yang bisa dimanfaatkan
untuk PWM adalah pin yang diberi tanda tilde (~), yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, dan pin
11. Pin-pin tersebut merupakan pin yang bisa difungsikan untuk input analog atau
output analog. Oleh sebab itu, jika akan menggunakan PWM pada pin ini, bisa
dilakukan dengan perintah analogWrite();
IV. Alat dan Bahan :
1. Arduino
2. Motor DC
3. Roda
4. Kabel jumper secukupnya
V. Gambar
Rangkaian Coding
Recommended