Presentasi Permenkes 033 Edit 1

Preview:

DESCRIPTION

Peraturan Menteri Kesehatan tentang BTP

Citation preview

PERMENKES 033 TAHUN 2012 TENTANG BAHAN TAMBAHAN PANGAN

1

Tetty Helfery SihombingDalam Member Gathering GAPMMI

Rabu, 03 Oktober 2012

Agenda

2

1.Latar belakang2.Golongan BTP3.Jumlah Jenis BTP4.Pelabelan5.Implementasi di BPOM

3

• berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak, sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia

• Meliputi :– bahan baku pangan – bahan tambahan pangan (BTP)– bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,

pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman (processing aids/bahan penolong)

Pangan

(PP No. 28 Tahun 2004)

1. Latar belakang

Penetapan Jenis BTP

• Codex General Standar for Food Additive (GSFA)

• Keamanan pangan, fungsi BTP dan penggunaannya di dalam industri pangan

• Data existing pemakaian BTP dalam produk pangan yang terdaftar

2. Peraturan BTP

Permenkes RI No. 033 Tahun 2012 tentang

Bahan Tambahan Pangan Merupakan Revisi dari

Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88

tentang Bahan Tambahan Makanan

Peraturan BTP (Lanjutan)

Permenkes RI No. 033 Tahun 2012 tentang

Bahan Tambahan Pangan

•Golongan BTP•Jenis BTP•Bahan yang Dilarang

digunakan BTP•Label•Pembinaan dan Pengawasan•Ketentuan Peralihan•Ketentuan Penutup

Permenkes No. 722/1988 Permenkes 033 tahun 2012

1. Antioksidan (12 jenis)2. Antikempal (11 jenis)3. Pengatur keasaman (53

jenis)4. Pemanis buatan (4 jenis) 5. Pemutih dan Pematang

tepung (8 jenis)6. Pengemulsi, pemantap,

pengental (88 jenis)7. Pengawet (26 jenis)8. Pengeras (11 jenis)9. Pewarna Alami (13 jenis)10. Pewarna Sintetik (12 jenis)

11. Penyedap rasa dan aroma

(75 jenis)12. Penguat rasa (4 jenis)13. Sekuestran (23 jenis)

1. Antibuih (Antifoaming agent);

2. Antikempal (Anticaking agent);

3. Antioksidan (Antioxidant);4. Bahan pengkarbonasi

(Carbonating agent);5. Garam pengemulsi

(Emulsifying salt);6. Gas untuk Kemasan

(Packaging gas)7. Humektan (Humectant);8. Pelapis (Glazing agent);9. Pemanis (Sweetener);10. Pembawa (Carrier)11. Pembentuk gel (Gelling

agent);12. Pembuih (Foaming agent); 13. Pengatur keasaman (Acidity

regulator);

14. Pengawet (Preservative);15. Pengembang (Raising

agent);16. Pengemulsi (Emulsifier);17. Pengental (Thickener);18. Pengeras (Firming agent);19. Penguat rasa (Flavour

enhancer);20. Peningkat volume (Bulking

agent;21. Penstabil (Stabilizer);22. Peretensi Warna (Colour

retention agent);23. Perisa (Flavouring);24. Perlakuan tepung (Flour

treatment agent);25. Pewarna (Colour);26. Propelan (Propellant); dan 27. Sekuestran (Sequestrant).

Golongan BTP

Jumlah Jenis BTP (Lanjutn)

No Golongan Jumlah Jenis BTP

Permenkes 722

Permenkes 033

1 Antibuih (Antifoaming agent) - -

2 Antikempal (Anticaking agent) 11 16

3 Antioksidan (Antioxidant) 12 13

4 Bahan Pengkarbonasi (Carbonating agent) - 1

5 Garam pengemulsi (Emulsifying salt) - 25

6 Gas untuk kemasan (Packaging gas) - 2

7 Humektan (Humectant) - 7

8 Pelapis (Glazing agent) - 5

Jumlah jenis BTP (Lanjtn)

Golongan Jumlah Jenis BTP

Permenkes 722 Permenkes 033

9 Pemanis (Sweetener)-Pemanis Alami (Natural sweetener)-Pamanis Buatan (Artificial sweetener)

4 (belum dibedakan alami maupun buatan)

86

10 Pembawa (Carrier) - 4

11 Pembentuk gel (Gelling agent) - 10

12 Pembuih (Foaming agent) - 3

13 Pengatur keasaman (Acidity regulator) 53 36

Jumlah jenis BTP (Lnjtn)

No Golongan Permenkes 722

Permenkes 033

14 Pengawet (Preservative) 26 10

15 Pengembang (Raising agent) - 9

16 Pengemulsi (Emulsifier) 85 (pengemulsi, pengental, penstabil)

80

17 Pengental (Thickener) 85 (pengemulsi, pengental, penstabil))

59

18 Pengeras (Firming agent) 11 6

19 Penguat rasa (Flavour enhancer) 4 4

20 Peningkat volume (Bulking agent) - 32

21 Penstabil (Stabilizer) 85 (pengemulsi, pengental, penstabil))

104

Jumlah jenis BTP (Lnjtn)

No Golongan Permenkes 722

Permenkes 033

22 Peretesnsi warna (Colour retention agent) - 2

23 Perisa (Flavouring) 75 Jenis dan kelompok perisa

24 Perlakuan tepung (Flour treatment agent) 8 14

25 Pewarna (Colour)-Pewarna alami (Natural Colour)-Pewarna Sintetis (Synthetic Colour)

1312

1511

26 Propelan (Propellant) - 3

27 Sekuestran (Sequestrant) 4 4

Jenis BTP PemanisPemanis Alami Pemanis Buatan

Sorbitol Asesulfam K

Sorbitol sirup Aspartam

Manitol Asam siklamat/kalsium siklamat/natrium siklamat

Isomalt Sakarin (Kalsium sakarin, kalium sakarin dan natrium sakarin)

Glikosida steviol Sukralosa

Maltitol Neotam

Maltitol sirup

Laktitol

Silitol

Eritritol

Penentuan Jenis dan Batas Maksim um BTP

Parameter Permenkes 722 Permenkes 033

Jenis BTP dalam produk pangan

Ditetapkan oleh Menteri Kesehatan

Ditetapkan oleh Menteri Kesehatan

Batas Maksimum dalam produk pangan

Ditetapkan oleh Menteri Kesehatan

Ditetapkan oleh Kepala Badan POM

Jenis BTP dan batas maksimum selain dalam Peraturan

Ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pengawas Obat dan Makanan

Ditetapkan oleh Kepala Badan POM

Bahan yang dilarang digunakan sebagai BTP

Permenkes 722 tahun 1988 Permenkes 033 tahun 2012

Asam Borat (Boric Acid) dan senyawanya

Asam borat dan senyawanya (Boric acid)

Asam Salisilat dan garamnya (Salicylic acid and its salt)

Asam Salisilat dan garamnya (Salicylic acid and its salt)

Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)

Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)

Permenkes 722 tahun 1988 Permenkes 033 tahun 2012

Dulsin (Dulcin) Dulsin (Dulcin)

Kalium klorat (Potassium chlorate) Kalium klorat (Potassium chlorate)

Kloramfenikol (Chloramphenicol) Kloramfenikol (Chloramphenicol)

Minyak nabati yang dibrominasi (Brominated vegetable oils)

Minyak nabati yang dibrominasi (Brominated vegetable oils)

Nitrofurazon (Nitrofurazone) Nitrofurazon (Nitrofurazone)

Formalin (Formaldehyde) Formalin (Formaldehyde)Kalium Broamat (Potassium Bromate) Permenkes No.1168/99

Kalium Bromat (Potassium bromate)

Permenkes 722 tahun 1988 Permenkes 033

- Dulkamara (Dulcamara)

- Kokain (Cocaine)

- Nitrobenzen (Nitrobenzene)

- Sinamil antranilat (Cinamyl anthranilate)

- Dihirosafrol (Dihydrosafrole)

- Biji tonka (tonka bean)

- Minyak kalamus (Calamus oil)

- Minyak tansi (Tansi oil)

- Minyak sasafras (Sasafras oil)

Produksi, Pemasukan dan Peredaran BTP

Permenkes 722 tahun 1988 Permenkes 033 tahun 2012

Hanya boleh diproduksi, diimpor dan diedarkan setelah melalui proses penilaian oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan

- BTP hanya dapat dimasukan ke wilayah Indonesia oleh Importir setelah mendapat persetujuan Kepala Badan- BTP yang akan diproduksi, dimasukan ke dalam wilayah Indonesia harus memiliki izin edar dari Kepala Badan

BTM yang diproduski, diimpor atau diedarkan harus memenuhi persyaratan yang tercantum p ada KMI tentang Bahan Tambahan Makanan atau persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan

-BTP yang diproduksi, dimasukan ke dalam wilayah Indonesia dan diedarkan harus memenuhi standar dan persyaratan dalam KMI yang ditetapkan oleh Menteri-Dalam hal standar dan Persyaratan BTP belum terdapat dalam KMI dapat digunakan standar dan persyaratan lain

Permenkes 722 tahun 1988 Permenkes 033 tahun 2012

Produsen yang memproduksi BTM harus didaftarkan pada Dirjend POM

-BTP hanya dapat diproduksi oleh industri yang mempunyai izin industri sesuai dengan ketentuan Per UU- Industri harus terdaftar di Badan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pengawasan obat dan makanan

Importir BTM harus segera melaporkan secara tertulis kepada DirJend. POM tetang BTM yang diimpor setelah bahan tersebut tiba dipelabuhan

-Pengawasan terhadap industri dan penggunaan BTP dilakukan oleh Kepala Badan- Kepala Badan menyampaikan laporan pelaksaanaan pengawasan kepada Menteri Kesehatan melalui Direktur Jenderal secara berkala setiap 6 (enam) bulan

Produksi, Pemasukan dan Peredaran BTP (Lanjtn)

Pelabelan Sediaan BTP

Permenkes 722 tahun 1988Sediaan BTP

Permenkes 033 tahun 2012

Tulisan “Bahan Tambahan Makanan”atau Food Additive”

Tulisan “Bahan Tambahan Pangan”

Nama bahan tambahan makanan, khusus untuk pewarna dicantumkan pula nomor indeksnya

Label sediaan pewarna, mencantumkan:-Nomor indeks (Color index, CI)-Tulisan pewarna pangan yang ditulis dengan huruf besar berwarna hijau didalam kotak persegi panjang berwarna hijau-Logo huruf M di dalam suatu lingkaran berwarna hitam

Dalam kemasan eceran harus dicantumkan takaran penggunaannya

Pelabelan Sediaan BTP (Lanjtn)

Label sediaan pemanis Buatan• Kesetaraan kemanisan dibandingkan dengan gula• Tulisan “untuk penderita diabetes dan/atau orang yang

membutuhkan makanan berkalori rendah”• Tulisan “Mengandung pemanis buatan, disarankan tidak

dikonsumsi oleh anak di bawah 5 (lima) tahun, ibu hamil dan ibu menyusui

• Jumlah mg pemanis buatan yang digunakan tiap hari per kg bobot badan (ADI)

Pelabelan sediaan BTP (Lanjutan)

Permenkes 722 tahun 1988 Permenkes 033 tahun 2012

Nama golongan BTM Nama golongan BTP,Nama jenis BTP

Nomor Pendaftaran Produsen Nomor pendaftaran produsen BTP kecuali untuk sediaan pemanis dalam bentuk table top

Nomor pendaftaran produk untuk bahan tambahan makanan yang harus didaftarkan

Nomor pendaftaran produk untuk BTP yang diedarkan

Pelabelan Produk PanganPermenkes 722 tahun 1988 Permenkes 033 tahun 2012

Mencantumkan nama golongan BTM Memenuhi persyaratan label pangan sesuai Ketentuan PerUU

Khusus untuk BTM Antioksidan, Pemanis Buatan, Pengawet, Pewarna dan Penguat Rasa harus dicantumkan pula nama BTM dan nomor indeks khusus untuk pewarna

Khusus untuk BTP Antioksidan, Pemanis Buatan, Pengawet, Pewarna dan Penguat Rasa harus dicantumkan pula nama jenis BTP dan nomor indeks khusus untuk pewarna

Pelabelan Produk Pangan (Lanjtn)

Permenkes 722 tahun 1988 Permenkes 033 tahun 2012

Pangan olahan yang mengandung perisa wajib dicantumkan nama kelompok perisa dalam daftar bahan atau ingredient

Pada label pangan olahan yang mengandung BTP ikutan (Carry over) wajib dicantumkan BTP ikutan (Carry over) setelah bahan yang mengandung BTP tersebut

Pelabelan Pangan Olahan (Lanjtn)

Pemanis Buatan• Label pangan yang mengandung pemanis buatan,

wajib dicantumkan tulisan “Mengandung pemanis buatan, disarankan tidak dikonsumsi oleh anak di bawah 5 (lima) tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.”

• Label pangan untuk penderita diabetes dan/atau makanan berkalori rendah yang menggunakan pemanis buatan

• Label pangan olahan yang menggunakan pemanis buatan aspartam, wajib dicantumkan peringatan “Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk penderita fenilketonurik”

• Label pangan olahan yang menggunakan gula dan pemanis buatan wajib dicantumkan tulisan “Mengandung gula dan pemanis buatan”

Pelabelan Pangan Olahan (Lanjtn)

Label pangan olahan yang menggunakan pemanis poliol, wajib dicantumkan peringatan “Konsumsi berlebihan mempunyai efek laksatif”

Ketentuan Peralihan

Permenkes 033 diundangkan

tanggal 27 Juli 2012

27 Juli 2013

Permohonan izin penggunaan BTP

Tetap diproses berdasarkan

ketentuan Permenkes 722

Pangan yang beredar harus menyesuaikan

Peraturan ini paling lama satu tahun

sejak diundangkan Peraturan tsb

Pangan yang sedang diajukan permohonan perpanjangan izin edar tetap diproses

dengan mengacu kepada Permenkes Nomor 722 dengan masa berlaku izin edar satu tahun sejak diundangkan peraturan tsb

Ketentuan Penutup

• Semua peraturan pelaksaan dari Peraturan Menteri Kesehatan No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1168/menkes/Per/X/1999 masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Peraturan Menteri ini

Ketentuan Penutup (Lanjtn)

Peraturan Pelaksana:• Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat Dan

Makanan Nomor : 02592/B/SK/VIII/91 Tentang Penggunaan Bahan Tambahan Makanan

• Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.00.05.5.1.4547 tentang Persyaratan Penggunaan BTP Pemanis Buatan dalam Produk Pangan

• Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor. HK. 00.05.52.3877 tentang Penggunaan Ekstrak Stevia sebagai Pemanis Alami

Ketentuan Penutup (Lanjtn)

• Mengingat peraturan teknis terkait BTP sedang dalam proses penandatanganan di BPOM maka Permenkes 722/Menkes/Per/1988 masih diberlakukan serta mekanisme izin penggunaan selain yang diatur dalam Permenkes 722

• Peraturan teknis BTP direncanakan keluar Akhir Tahun 2012

31

BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA

AMANKAN PANGANdan

BEBASKAN PRODUKdari

BAHAN BERBAHAYA

AMANKAN PANGANdan

BEBASKAN PRODUKdari

BAHAN BERBAHAYA

Terima KasihTerima Kasih