View
264
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
1/27
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Penyakit infeksi (infectious disease), yang juga dikenal sebagai
communicable disease atau transmissible disease adalah penyakit yang nyata
secara klinik (yaitu, tanda-tanda dan/atau gejala-gejala medis karakteristik
penyakit) yang terjadi akibat dari infeksi, keberadan dan pertumbuhan agen
biologik patogenik pada organisme host individu. Dalam hal tertentu,
penyakit infeksi dapat berlangsung sepanjang aktu. Patogen penginfeksi
meliputi virus, bakteri, jamur, proto!oa, parasit multiseluler dan protein yang
menyimpang yang dikenal sebagai prion. Patogen-patogen ini merupakan
penyebab epidemi penyakit, dalam artian baha tanpa patogen, tidak ada
epidemi infeksi terjadi. Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan utama
di masyarakat maupun di rumah sakit. "elain itu, penyakit infeksi merupakan
penyebab kesakitan utama di negara-negara berkembang, khususnya di
#ndonesia. $enurut Depkes pada tahun %&&', berdasarkan "urvey esehatan
umah *angga tahun +', penyebab utama kematian antara lain +,%
disebabkan oleh penyakit infeksi dan parasit, %,& disebabkan oleh
penyakit vaskuler, dan %0,' disebabkan oleh penyakit pernafasan.
1titis eksterna merupakan salah satu penyakit infeksi yang cukup sering
terjadi pada daerah tropis. 1titis eksterna, juga dikenal sebagai externa otitis
atau swimmers ear, adalah suatu kondisi di mana ada peradangan pada
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
2/27
2
saluran pendengaran eksterna atau luar. 2al ini dapat disebabkan oleh
sejumlah faktor, termasuk penyakit menular, alergi dan dermatologis. #nfeksi
bakteri akut adalah penyebab paling umum dari otitis eksterna (och, +%+).
3aktor predisposisi lainnya antara lain kelembaban, maserasi, trauma lokal,
external devices, dermatitis, kelainan anatomi, dan obstruksi kanal, yang
mungkin membuat epitel saluran rentan terhadap infeksi ($c4illiams, +%+).
3aktor ini menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang menyebabkan
edema dari epitel skuamosa. eadaan ini menimbulkan trauma lokal yang
mengakibatkan bakteri masuk melalui kulit, inflasi dan menimbulkan
eksudat. #stilah otitis eksterna akut meliputi adanya kondisi inflasi kulit dari
liang telinga bagian luar. #nsiden tahunan otitis eksterna adalah antara %%
dan %+0 dari populasi umum (osenfeld et al, +5).
Penyakit ini dapat terjadi pada semua kelompok usia. Diperkirakan %
orang mengalami otitis eksterna selama masa hidup mereka. 1titis eksterna
lebih sering terjadi pada anak-anak yang berusia % sampai %6 tahun.
7iasanya, hal itu terjadi pada musim panas bukan pada musim dingin, karena
anak-anak cendrung melakukan kegiatan bermain air diluar ruangan ketika
musim panas (och, +%+). "ecara klinis, otitis eksterna dapat berupa
unilateral atau bilateral, akut ataupun kronis, ringan sampai berat,
nonrecurrentatau recurrentdan amenableatau resisten terhadap terapi rutin.
2al ini telah diklasifikasikan berdasarkan tipe dari eksudat seperti
erythematoceruminous atau supuratif, dengan membentuk suatu subgrouped
parasit atau non-parasit (8acobson, ++). 1rganisme yang paling sering
menyebabkan otitis eksterna adalah organisme patogen seperti Pseudomonas
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
3/27
3
aeruginosa (9), Staphylococcus epidermidis (&) dan S. aureus ()
menggantikan flora alami. 1rganisme lain yang dapat menyebabkan infeksi
termasuk patogen anaerob (6-+0), seperti Bacteroides dan
Peptostreptococci, dan infeksi jamur (+-%) (och, +%+). Otomycosis dan
Candida albicans merupakan jamur yang paling sering menyebabkan otitis
eksterna, diikuti oleh Aspergillus niger (:l-2usaban et al, +6). "ecara
keseluruhan, & kasus 1titis ;ksterna khususnya yang akut, bersifat
unilateral, dan di :merika
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
4/27
4
7erangkat dari latar belakang, peneliti ingin mengetahui bagaimanakah
insiden dan manajemen otitis eksterna dengan mengamati rekam medis pasien
raat jalan yang dimana peneliti memilih umah "akit #ndera Denpasar.
1.2 Rumusan Masalah
7erdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui
%. 7agaimana insiden otitis eksterna pasien raat jalan di umah "akit
#ndera pada Periode 8anuari > 8uni +%6?
+. 7agaimana gambaran umum karakteristik otitis eksterna pasien raat jalan
di umah "akit #ndera pada Periode 8anuari > 8uni +%6?
9. 7agaimana manajemen penyakit otitis eksterna pasien raat jalan di
umah "akit #ndera pada Periode 8anuari > 8uni +%6?
1.3 Tuuan Penelitian
1.3.1 Tuuan Umum
$engetahui gambaran umum dan manajemen otitis eksterna pasien
raat jalan di umah "akit #ndera Denpasar pada periode 8anuari - 8uni
+%6.
1.3.2 Tuuan !husus
%. $engetahui insiden otitis eksterna pasien raat jalan di umah "akit
#ndera pada Periode 8anuari > 8uni +%6?
+. $engetahui gambaran umum karakteristik otitis eksterna pasien
raat jalan di umah "akit #ndera pada Periode 8anuari > 8uni +%6?
9. $engetahui manajemen penyakit otitis eksterna pasien raat jalan di
umah "akit #ndera pada Periode 8anuari > 8uni +%6?
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
5/27
5
1." Man#aat Penelitian
1.".1 Man#aat $agi Peneliti
%. "ebagai bahan pertimbangan untuk membuat intervensi, baik
farmakologis maupun non-farmakologis, terhadap pasien otitis
eksterna
+. "ebagai penerapan ilmu yang telah di peroleh kepada masyarakat
1.".2 Man#aat Te%ritis
%. $emberikan informasi dan aasan terbaru mengenai otitis
eksterna
+. $enambah pustaka pengetahuan di bidang kesehatan, terutama
kesehatan telinga, dan menjadi dasar atau referensi bagi penelitian
selanjutnya
9. $enambah keterampilan peneliti dalam penyusunan proposal
penelitian sebagai salah satu aplikasi ilmu selamamenjalani
pendidikan di 3akultas edokteran
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
6/27
6
$emberikan informasi dan referensi terbaru kepada masyarakat
mengenai otitis eksterna, sehingga masyarakat dapat mengenali dan
melakukan upaya preventif terhadap otitis eksterna.
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
7/27
7
BAB II
TIN'AUAN PU(TA!A
2.1 Anat%mi Telinga Luar
@ambar +.% :natomi *elinga Auar (4right, %&&').
Daun telinga terletak di kedua sisi kepala, merupakan lipatan kulit
dengan dasarnya terdiri dari tulang raan yang juga ikut membentuk liang
telinga bagian luar. 2anya kuping telinga atau lobulus yang tidak mempunyai
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
8/27
8
tulang raan, tetapi terdiri dari jaringan lemak dan jaringan fibrous (:ustin,
%&&').
Permukaan lateral daun telinga mempunyai tonjolan dan daerah yang
datar. *epi daun telinga yang melengkung disebut helis. Pada bagian
postero-superiornya terdapat tonjolan kecil yang disebut tuberulum telinga
!"arwintubercle#. Pada bagian anterior heliks terdapat lengkungan disebut
antehelis. 7agian superior anteheliks membentuk dua buah rura antihelis,
dan bagian dikedua krura ini disebutfosa triangulari. Di atas kedua krura ini
terdapat fosa safa. Di depan anteheliks terdapat ona, yang terdiri atas
bagian yaitu simba ona, yang merupakan bagian antero superior konka
yang ditutupi oleh krus heliks dan avum ona yang terletak dibaahnya
berseberangan dengan konka dan terletak dibaah krus heliks terdapat
tonjolan kecil berbentuk segi tiga tumpulan yang disebut tragus. 7agian
diseberang tragus dan terletak pada batas baah anteheliks disebut
antitragus. *ragus dan antitragus dipisahkan oleh celah intertragus. Aobulus
merupakan bagian daun yang terletak dibaah anteheliks yang tidak
mempunyai tulang raan dan terdiri dari jaringan ikat dan jaringan lemak
(4right, %&&').
Di permukaan posterior daun telinga terdapat juga tonjolan dan cekungan
yang namanya sesuai dengan anatomi yang membentuk sulkus heliks, sulkus
krus heliks, fosa antiheliks, eminensia konka dan eminensia skafa. angka
tulang raan daun telinga dibentuk oleh lempengan fibrokartilago elastik.
*ulang raan tidak terbentuk pada lobulus dan bagian daun telinga diantara
krus heliks dan tulang raan daun telinga ini ditutupi oleh kulit dan
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
9/27
9
dihububungkan dengan sekitarnya oleh ligametum dan otot-otot. *ulang
raan daun telinga berhubungan dengan tulang raan liang telinga melalui
bagian yang disebut isthmus pada permukaan posterior perlekatannya tidak
terlalu erat karena ada lapisan lemak supdermis yang tipis. ulit daun telinga
oleh rambut-rambut halus yang mempunyai kelenjar sebasea pada akarnya.
elenjar ini banyak terdapat dikonka dan fosa skafa (4right, %&&').
Aigamentum daun telinga terdiri dari ligamentum ekstrinsik dan
ligamentum intrinsik. Aigamentum ekstrinsik menghubungkan tulang raan
daun telinga dan tulang temporal. Aigamentum intrinsik berukuran kecil dan
menghubungkan bagian-bagian daun telinga satu sama lain ("enturia, %&).
1tot daun telinga terdiri dari 9 buah otot ekstrinsik dan enam buah otot
intrinsik. 1tot ekstrinsik terdiri m. aurikularis anterior, m. aurikularis superior
dan m. aurikularis posterior. 1tot-otot ini menghubungkan daun telinga
dengan tulang tengkorak dan kulit kepala. 1tot-otot ini bersifat rudimenter,
tetapi pada beberapa orang tertentu ada yang masih mempunyai kemampuan
untuk menggerakan daun telinganya keatas dan kebaah dengan
menggerakan otot-otot ini. 1tot intrinsik terdiri dari m. helisis mayor, m.
helisis minor, m. *ragikus, m.antitragus, m.obligus aurkularis dan
m.transpersus aurikularis. 1tot-otot ini menghubungkan bagian-bagian daun
telinga (ussel, %&&9).
Persyarafan sensorik daun telinga ada yang berasal dari pleksus servikalis
yaitu n. aurikularis magnus bersama dengan cabang kutaneus, n. 3asialis
mensarafi permukaan posterior dan anterior. =ervus oksipitalis mempersarafi
bagian atas permukaan posterior daun telinga. =ervus aurikulo temporalis
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
10/27
10
merupakan cabang n. mandibularis memberikan persarafan daerah tragus,
krus heliks dan bagian atas heliks (4right, %&&') ("enturia, %&).
7entuk dari kulit, tulang raan dan otot pada suatu keadaan tertentu
dapat menentukan bentuk dan ukuran dari orifisium liang telinga bagian luar,
serta menentukan sampai sejauh mana serumen akan tertahan dalam liang
telinga, disamping itu mencegah air masuk kedalam liang telinga ("enturia,
%&).
Aiang telinga luar yang sering disebut meatus, merupakan suatu struktur
berbentuk B"B yang panjang kira-kira +,0 cm, membentang dari konka telinga
sampai mambran timpani. Disebabkan kedudukan membran timpani miring
menyebabkan liang telinga bagian belakang atas lebih pendek kira-kira 5 mm
dari dinding anterior inferior. 7agian lateral liang telinga adalah tulang raan
meluas kira-kira C panjang liang telinga. :gar sedikit lebih panjang bagian
tulang sebelah dalam yang merupakan teroongan langsung ketulang
temporal.
7agian tulang raan liang telinga luar sedikit mengarah keatas dan
kebelakang dan bagian sedikit kebaah dan kedepan. Penarikan daun telinga
kearah belakang atas luar, akan membuat liang telinga cenderung lurus
sehingga memungkinkan terlihatnya membran timpani pada kebanyakan liang
telinga.
Dinding depan, dasar dan sebagian dinding belakang dari liang telinga
dibentuk oleh tulang raan yang mana terbentuk penyempitan depan baah,
bila meluas komedia.
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
11/27
11
dan posterior dibentuk oleh jaringan ikat padat yang mana berlanjut dengan
prosteum dari bagian tulang liang telinga. Aiang telinga bagian tulang raan
adalah sangat lentur dan fleksibel sebagian akibat adanya dua atau tiga celah
tegal lurus dari santrorini pada dinding tulang raan.
Pada liang telinga bagian tulang ada bagian daerah cembuung yang
bervariasi dari dinding anterior dan inferior tepat dimedial persambungan
antara bagian tulang dan disebut ishmus. "esudah ishmus, dasar liang telinga
menurun tajam baah dan kemudian menaik keatas kearah persambungan
pinggir inferior anulus timpanikus, membentuk lekukan yang disebut
resensus tuimpanikus inferior sudut yang dibentuk dinding anterior dengan
membran timpani juga bermakna kepentingan klinis dari resesus ini adalah
dapat menjadi tempat penumpukan keratin atau serumen yang mana dapat
bertindak sebaga sumber infeksi.
7entuk dari daun telinga dan liang telinga luar menyebabkan benda asing
serangga dan air sulit memasuki liang telinga bagian tulang dan mencapai
membran timpani orifisium dan liang telinga luar yang kecil dari tumpang
tindih antara tragus dan antitragus merupakan garis pertahanan pertama
terhadap kontaminasi dari liang telinga dan trauma membran timpani. @aris
pertahanan kedua dibentuk oleh tumpukan massa serumen yang menolak air,
yang mengisi sebagian liang telinga bagian tulang raan tepat dimedial
orifisium liang telinga. @aris pertahanan ketiga raan dan bagian tulang liang
telinga, hal ini sering lebih terbentuk oleh dinding liang telinga yang
cembung. Penyempitan ini membuat sulitnya serumen menumpuk atau benda
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
12/27
12
asing memasuki lumen liang telinga bagian tulang dan membran timpani
(4right, %&&') ("enturia, %&).
2.2 Eti%l%gi )an Pat%#isi%l%gi *titis Eksterna
1titis eksterna, yang juga dikenal sebagai externa otitisatauswimmers
ear, adalah suatu kondisi di mana ada peradangan pada saluran pendengaran
eksterna atau luar. 2al ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk
penyakit menular, alergi dan dermatologis. #nfeksi bakteri akut adalah
penyebab paling umum dari otitis eksterna (och, +%+).
3aktor predisposisi lainnya antara lain kelembaban, maserasi, trauma
lokal, external devices, dermatitis, kelainan anatomi, dan obstruksi kanal,
yang mungkin membuat epitel saluran rentan terhadap infeksi ($c4illiams,
+%+). 3aktor ini menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang
menyebabkan edema dari epitel skuamosa. eadaan ini menimbulkan trauma
lokal yang mengakibatkan bakteri masuk melalui kulit, inflasi dan
menimbulkan eksudat. #stilah otitis eksterna akut meliputi adanya kondisi
inflasi kulit dari liang telinga bagian luar.
7entuk 1titis ;ksterna yang paling berbahaya adalah 1titis ;ksterna
$aligna (1;$). 1titis ;ksterna $aligna (1;$) disebut juga 1titis ;ksterna
=ekrotikan atau 1steomielitis dasar tengkorak, merupakan suatu infeksi
telinga luar yang dapat menyebabkan kematian. 1titis eksterna ini disebut
maligna atau ganas karena sifat kliniknya yang agresif, hasil terapi yang jelek
dan tingginya mortality rate pada penderita. 1titis ;ksterna $aligna ini
sering didapati pada pasien usia lanjut dan menderita penyakit diabetes serta
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
13/27
13
pasien dengan disfungsi imun selular. 1;$ juga dapat terjadi pada pasien
dengan immunocompromised, seperti :#D" yang melibatkan populasi yang
lebih muda (:boet, +5). Patofisiologi 1titis ;ksterna ganas (necroti!ing)
kurang dipahami, tetapi paparan air yang sering pada telinga merupakan
faktor iatrogenik potensial (ubin et al, +5).
2.3 Mikr%$i%l%gi )an Hist%+at%l%gi *titis Eksterna
1rganisme yang paling sering menyebabkan 1titis ;ksterna adalah
organisme patogen seperti Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus
epidermidis dan S. aureus menggantikan flora alami. 1rganisme lain yang
dapat menyebabkan infeksi termasuk patogen anaerob, seperti Bacteroides
dan peptostreptococci, dan infeksi jamur (och, +%+). Otomycosis dan
Candida albicans merupakan jamur yang paling sering menyebabkan 1titis
;ksterna, diikuti olehAspergillus niger(:l-2usaban et al, +6).
Penelitian yang dilakukan oleh 8.D. ussel pada 9+ penderita otitis
eksterna dan dilakukan pemeriksaan kultur 0 kasus menunjukan bakteri
campuran, % kasus pertumbuhan jamur dan 65 kasus lainnya dijumpai
organisme komensal gram positif yang paling penting adalah Staphylococcus
aureus, sedangkan Pseudomonas aurigonosa merupakan organisme gram
negatif yang paling banyak dijumpai, organisme gram positif lainnya
terutama ialah Streptococcuspada kelompok D dan @, sementara organisme
gram negatif lainnya terdiri dari $emophilus influen%a proteus spesies dan
&scherchia coly. uman anaerob terutama ialah bacterioides, clostridii dan
Streptococcus anaerob. 8amur utama adalah Candida albicanspada kasus
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
14/27
14
sedangkan Aspergilus nigerpada + kasus. "edangkan sebagian besar dari
kuman komensal ialah Staphylococcus albus ataupun diphtheroides (ussel,
%&&9).
Pseudomonas aeruginosamerupakan patogen penyebab yang la!im pada
otitis eksterna maligna, meskipun sangat jarang juga dapat dijumpai S.
aureus,Proteus danAspergillus (:boet, +5).
Pada otitis eksterna difusa akut tampak adanya gambaran hiperkeratosis
epidermis, parakeratosis, akanthosis, erosi, spingiosis, hiperplasia stratum
korneum dan stratum germinativum, edema, hiperemis, infiltrasi leukosit,
nekrosis, nekrosis fokal diikuti penyembuhan fibroblastik pada dermis dan
aparatus kelenjar berkurang, aktifitas sekretoris kelenjar berkurang ($iyoso,
%&&6).
2." !lasi#ikasi *titis Eksterna
"ecara umum, otitis eksterna diklasifikasikan menjadi dua yaitu
berdasarkan bentuk lesi dan berdasarkan penyebabnya. 7eradasarkan bentuk
lesi, otitis eksterna dibagi menjadi dua yaitu otitis eksterna sirkumskripta
(furunkulosis) dan otitis eksterna difusa. "edangkan berdasarkan
penyebabnya, otitis eksterna dibagi menjadi tiga yaitu otitis eksterna yang
disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur.
1titis ;ksterna menurut $ason (%&5') diklasifikasikan menjadi +
bagian yaitu infektif dan reaktif. #nfektif dibagi menjadi bakteri, jamur dan
virus. "edangkan reaktif dibagi menjadi eksema, dermatitis seboroika, dan
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
15/27
15
dermatitis neuro. $enurut Peterkin (%&'6) diklasifikasikan menjadi genetika,
lingkungan, trauma dan infekif ($orrison et al, %&'5).
lasifikasi 1titis ;ksterna menurut @.@.7roning (7roning, %&&')
lasifikasi "ubklasifikasi
Aokal ( 3urunkulosis)
1titis ;ksterna Difusa
eadaan
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
16/27
16
berarna putih, kuning, coklat, atau abu-abu. Pada penyakit yang sudah berat
dapat menyebabkan rasa sakit, eritema periauricular, limfadenopati, dan
demam (och, +%+).
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
17/27
17
Diagnosis 1titis ;ksterna dapat ditegakkan dengan melakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik, otoskopi, pneumatik otoskopi, otomicroskopi,
timpanometri, akustik reflektometri, kultur bakteri, (maging studies, dan
audiometri (osenfeld et al, +5).
Diagnosis ditegakan berdasarkan gejala dan tanda yang dijumpai dan
pemeriksaan kultur dari cairan yang didapat dari liang telinga. 7iopsi jaringan
granulasi pada liang telinga luar perlu dilakukan untuk meniadakan
karsinoma liang telinga. Pemeriksaan radiologi diperlukan untuk menentukan
perluasan penyakit. E* scan tulang temporal direkomendasikan untuk menilai
perluasan penyakit pada evaluasi permulaan. "can tulang dengan *echnetium
*c && m dilakukan untuk mendeteksi adanya keterlibatan tulang. @allium-5'
scan merupakan indikator yang sensitif untuk infeksi (:boet, +5).
2./ Manaemen *titis Eksterna
"ecara umum, manajemen otitis eksterna dengan cara melakukan
pengobatan seperti treatment aural toilet(suction, dry mopping, irrigation,
removal of obstructing cerumen or foreign object), non-antibiotic tetes
(antiseptik atau acidifying), antibiotik tetes, steroid tetes, oral antibiotik,
Analgesic Complementary and alternative 'edicine)&ar canal wic, biopsi,
dan pembedahan (osenfeld et al, +5).
Pemakaian manajemen otopikal yang sering digunakan di =egara :frika
"elatan, dibagi berdasarkan tabel dibaah ini (och,+%+)
Ti+e Agen Bahan Akti# Nama Dagang
:gen :ntiseptik *hiomersal
Phena!one
$erthiolate
:urone
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
18/27
18
Acidifying agents :cetic acid :fter sim ear drop,
Dischem "immerFs
;ar Eleanserortikosteroid 7etamethasone
2ydrocortisone
Deamethasone
7etnesol
Dilucort, "kin calm,
$ylocort, Procutan
$aide
ortikosteroids
dan antibiotik
2ydrocortisone dan ciprofloacin
Deamethasone dan ciprofloacin
Deamethasone dan chloramphenicol
serta neomycin
7etamethasone dan neomycin
2ydrocortisone dan polymyin 7
2ydrocortisone dan polymyin 7
serta tetracycline
Eiprobay 2E 1tic
Eilode
Eovomycin-D
7etnesol-=
1tosporin
*erra-Eortril
ortikosteroid
dan antiseptik
3lumethasone dan clioGuinol
Deamethasone dan framycetin
Aocacortem-Hioform
"ofrade
:ntiseptik dan
analgesik
Phena!one dan ben!ocaine
Phena!one dan =a-sulphacetamide
serta ben!ocaine
:dco-1tised
Eovancaine
*abel 9.9 $anajemen 1topikal 1titis ;ksterna
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
19/27
19
BAB III
MET*DE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif. Data adalah data
retrospektif yang diambil secara cross*sectional pada periode 8anuari-8uni
+%6 yang bertujuan untuk mengetahui insiden dan manajemen otitis eksterna
di umah "akit #ndera Denpasar.
3.2 0aktu )an Tem+at Penelitian
Penelitian ini dilakukan di umah "akit #ndera Denpasar 7ali pada bulan
8uni +%6.
3.3 P%+ulasi )an (am+el Penelitian
3.3.1 P%+ulasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini sebagai berikut
Populasi target adalah pasien otitis eksterna di Denpasar pada
periode 8anuari - 8uni +%6
Populasi terjangkau adalah pasien otitis eksterna di umah "akit
#ndera Denpasar pada periode 8anuari - 8uni +%6
3.3.2 (am+el Penelitian
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
20/27
20
"ampel penelitian ini adalah semua pasien otitis eksterna yang
memiliki data rekam medis lengkap serta memenuhi kriteria inklusi di
umah "akit #ndera Denpasar pada periode 8anuari - 8uni +%6.
3.3.2.1 !riteria Inklusi )an Eksklusi (am+el Penelitian
riteria #nklusi dalam penelitian ini
Pasien otitis eksterna baru di umah "akit #ndera Denpasar
pada periode 8anuari - 8uni +%6.
Data rekam medis pasien otitis eksterna yang lengkap baik
data medis maupun data non- medis pasien, meliputi identitas
(nama, jenis kelamin, umur, alamat), tanggal dan aktu
pemeriksaan, hasil anamnesis (keluhan dan riayat
penyakit), hasil pemeriksaan fisik, diagnosis, rencana
penatalaksanaan, serta pengobatan (jenis dan nama obat,
sediaan, dosis, petunjuk pemakaian).
riteria ;ksklusi
Pasien otitis eksterna yang menjalani raat inap di umah
"akit #ndera Denpasar.
Data rekam medis pasien yang tidak lengkap karena
informasi yang dibutuhkan tentang pasien tidak cukup
memadai.
3.3.2.2 Besar (am+el
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
21/27
21
7esar sampel yang digunakan pada penelitian ini dihitung
berdasarkan rumus (Iamane, %&5')
= J 8umlah populasi
n J 8umlah sampel
e J level signifikan atau alpha yang diinginkan (umumnya
,0 untuk bidang non-eksak dan ,% untuk bidang
eksakta)
7erdasarkan rumus diatas, maka besar sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak %%'.
3.3.2.3 Teknik Pemilihan (am+el
*eknik pemilihan sampel pada penelitian ini adalah dengan
metode purposive sampling, dimana peneliti memilih sampel
berdasarkan pertimbangan subjektif dan praktis, dalam hal ini
adalah data rekam medis pasien yang lengkap sehingga
memenuhi kriteria inklusi.
3." Data
3.".1 'enis )an (um$er Data
Data yang didapat adalah data primer, yaitu data rekam medis
pasien yang didapat berdasarkan registrasi di umah "akit #ndera
Denpasar pada periode :pril-8uni +%6 dengan metode cross*sectional
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
22/27
22
untuk mengetahui insiden dan manajemen otitis eksterna di umah
"akit #ndera Denpasar.
3.".2 Teknik Pengum+ulan Data
*eknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui observasi dan
pencatatan data rekam medis seluruh pasien otitis eksterna di umah
"akit #ndera Denpasar pada periode :pril-8uni +%6 yang memenuhi
kriteria inklusi.
3.".3 De#inisi *+erasi%nal
%) 1titis eksterna merupakan salah satu penyakit infeksi yang cukup
sering terjadi pada daerah tropis. 1titis eksterna, juga dikenal
sebagai externa otitisatauswimmers ear, adalah suatu kondisi di
mana ada peradangan pada saluran pendengaran eksterna atau luar.
(och, +%+).
+) Data rekam medis pasien otitis eksterna yang lengkap adalah data
rekam medis pasien otitis eksterna raat jalan yang memiliki
kelengkapan, meliputi identitas (nama, jenis kelamin, umur,
alamat), tanggal dan aktu pemeriksaan, hasil anamnesis (keluhan
dan riayat penyakit), hasil pemeriksaan fisik, diagnosis, rencana
penatalaksanaan, serta pengobatan (jenis dan nama obat, dosis,
petunjuk pemakaian).
9) $anajemen rencana terapi yang diberikan kepada pasien, meliputi
jenis dan nama obat serta bentuk sediaan.
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
23/27
23
3."." Analisis Data seara Deskri+ti#
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer.
Pengolahan data dilakukan secara statistik yaitu statistik deskriptif
untuk menganalisis data berupa persentase dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
Penyajian data ditampilkan dalam bentuk tabel dan/atau diagram. Data
yang terkumpul akan ditampilkan sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
24/27
24
3., Alur Penelitian
@ambar 9.% :lur Penelitian
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
25/27
25
3./ Anggaran Bia&a
ebutuhan 7anyak 8umlah
Print Proposal 0 lembar Kp +0, p %+.0,
3otokopi Proposal %0 lembar Kp %0, p ++.0,
7iaya Penelitian p +0.,
Print Aaporan Penelitian 0 lembar Kp +0, P %+.0,
3otokopi Aaporan Penelitian %0 lembar Kp %0, p ++.0,
8ilid 6 eksemplar Kp 0., p +.,
*ransportasi p 6.,
*otal p 9.,
*abel 9.6 :nggaran 7iaya
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
26/27
26
3. 'a)al Penelitian
!egiatan 2413 241"
5 14 11 12 1 2 3 " , /
I II III I6 I II III I6
Penyusunan Proposal
7/23/2019 Proposal Otitis Eksterna
27/27
27
Recommended