View
237
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
RANCANG BANGUN JOULEMETER BERBASIS MIKROKONTROLER
ARDUINO UNO SEBAGAI ALAT UJI KONSUMSI ENERGI PROTOTIPE
MOBIL LISTRIK RADEN INTEN 2
(Skripsi)
Oleh
I PUTU DARMA ADI WIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
RANCANG BAGNUN JOULEMETER BERBASIS MIKROKONTROLER
ARDUINO UNO SEBAGAI ALAT UJI KONSUMSI ENERGI LISTRIK
MOBIL PROTOTIPE RADEN INTEN 2
OLEH
I PUTU DARMA ADI WIJAYA
Mobil listrik adalah sebuah trend baru untuk kendaraan masa depan di Indonesia.
Mobil listrik diciptakan guna untuk menanggulangi krisis energi BBM yang dialami
Indonesia saat ini. Dengan permasalah tersebut maka mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Lampung ikut serta mengembangkan sebuah mobil listrik guna
menanggulangi krisis energi. Dalam pengembangan yang dilakukan mahasiswa
Teknik Mesin Universitas Lampung mengalami kesulitan dalam melakukan
pengukuran energi pada mobil listrik karena alat ukur Wattmeter yang digunakan
memiliki nilai error mencapai 11%. Oleh karena itu dibutuhkannya alat ukur energi
listrik yang lebih akurat dan tepat. Penyelesaian rancang bangun ini dilakukan
dengan 2 tahapan yaitu, perangcangan sistem elektronika dan perancangan coding
mikrokontroler. Pada perancangan elektronika yang digunakan yaitu sensor arus
acs712, pembagi tegangan, dan mikrokontroler Arduino uno. Perancangan coding
dilakukan menggunakan softwere arduino IDE. Setelah semua alat dibuat,
selanjutnya adalah melakukan kalibrasi sensor arus dan penurun tegangan maka
didapatkan error sebesar 0,1%. Selanjutnya adalah melakukan pengujian pada
mobil listrik Raden Inten 2 dengan mengelilingi lintasan sepanjang 1,2 km
sebanyak 3 putaran dengan waktu 138 detik dan dilakukan sebanyak 3 kali
pengulangan. Maka didapatkan konsumsi energi total yang didapat pada pengujian
ke-1 adalah 52.681 joule, pengujian ke-2 adalah 51.789 joule, dan pengujian ke-3
adalah 50.978 joule. Asumsi jarak tempuh yang didapat pada pengujian ke-1 data jarak
tempuh yang didapat adalah 82 Km/kWh, selanjutnya pada pengujian ke-2 didapatkan
jarak tempuh sejauh 83,41 Km/kWh, dan pada pengujian ke-3 didapatkan jarak tempuh
sejauh 84,74 Km/kWh.
Kata kunci: Energi, Joulemeter, Mikrokontroler, sensor arus, penurun tegangan.
ABSTRACT
DESIGN AND FABRICATION OF JOULEMETER USING ARDUINO
UNO MICROCONTROLLER FOR ELECTRICAL ENERGY
CONSUMPTION TEST EQUIPMENT RADEN INTEN 2 CAR
PROTOTYEPE.
BY
I PUTU DARMA ADI WIJAYA
Electric cars are a new trend for future vehicles in Indonesia. Electric cars were
created to overcome the fuel energy crisis experienced in Indonesia. With these
problems, Mechanical Engineering students University of Lampung participated in
developing an electric car to overcome the energy crisis. In the development carried
out by Mechanical Engineering students at the University of Lampung, it was
difficult to measure energy in electric cars, because the Watt Meter had an error
value of 11%. Therefore the need for a more accurate and precise measurement of
electrical energy measurement. This design solution is carried out in 2 stages, make
electronic system development and microcontroller coding design. In the electronic
design are use acs712 for current sensor, voltage divider, and Arduino uno
microcontroller. Make a Coding design using the arduino IDE softwere. After all
the tools are made, then the calibration of current and voltage devider sensors had
an error value of 0.1%. Next is testing the Raden Inten 2 electric car by circling the
1.2 km long track with 3 laps with 138 seconds and 3 repetitions. So the total energy
consumption obtained in the first test is 52,681 joules, the second test is 51,789
joules, and the third test is 50,978 joules. The mileage assumption obtained in the
first test of the distance traveled data is 82 Km / kWh, then on the second test, the
distance is 83.41 Km / kWh, and on the third test, the distance is 84, 74 Km / kWh.
Keywords: Energy, Joulemeter, microcontroller, current sensor, voltage devider.
RANCANG BANGUN JOULEMETER BERBASIS MIKROKONTROLER
ARDUINO UNO SEBAGAI ALAT UJI KONSUMSI ENERGI PROTOTIPE
MOBIL LISTRIK RADEN INTEN 2
Oleh
I PUTU DARMA ADI WIJAYA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Rama Murti 3, Kecamatan
Seputih Raman, Lampung Tengah Pada tanggal 30
Desember 1995 sebagai anak pertama dari dua bersaudara
dari pasangan I Wayan Suaka dan Ni Wayan Suriani.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Rama Murti,
Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2007.
Selanjutnya melanjukan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri
1 Seputih Raman pada tahun 2010, dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah
Menegah Atas di SMA Negeri 1 Kotagajah, Kecamatan Kotagajah, Lampung
tengah pada tahun 2013.
Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Teknik Mesin Fakutas
Teknik Universitas Lampung melalui cabang penerimaan Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Pada tahun 2013. Selama menjadi mahasiswa
penulis aktif mengikuti organisasi UKM HINDU UNILA sejak tahun 2013 sebagai
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan. Penulis juga mengikuti organisasi
Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HIMATEM). Penulis juga mengikuti
organisasi Komunitas Kreativitas Universitas Lampung (KUKIS UNILA) sebagai
sekertaris. Di bidang akademik penulis juga beberapa mengikuti lomba pada tingkat
vii
Fakultas yaitu mengikuti Engineering Expo tahun 2015 pada cabang LKTI dan
mendapat Jura 1. Pada beberapa lomba Provinsi yaitu pada ajang lomba Inovasi
Teknologi Tepat Guna Provinsi Lampung Tahun 2016 mendapat juara harapan 1
kategori umum. Pada lomba daerah kabupaten yaitu pada lomba Inovasi Teknologi
Tepat Guna Kabupaten Lampung Tengah tahun 2016 mendapat juara terbaik 3
kategori umum, dan pada tahun 2017 mendapat juara harapan 1 kategori umum.
Penulis juga mengikuti event Pekan Kreativitas Mahasiswa dari tahun
2013,2014,2016 dan terakhir 2017. Penulis juga mengikuti ajang Kontes Mobil
Hemat Energi(KMHE) 2016 di Universitas Gajah Mada, dan pada tahun 2017 di
Instititut Teknologi Sebelas Nopember, Surabaya.
Penulis melakukan Kerja Praktik (KP) di PT. Semen Baturaja. Unit panjang,
Bandar Lampung pada tahun 2016. Pada tahun 2018 penulis melakukan penelitian
pada bidang produksi otomasi dengan judul “Rancang Bagnun Joulemeter Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno Sebagai Alat Uji Konsumsi Energi Listrik Mobil
Prototipe Raden Inten 2” dibawah bimbingan Bapak Dr. Sugiyanto, M.T. dan
Bapak Martinus, S.T., M.Sc.
viii
MOTTO
Śri Bhagawan uvāca:
“Loke ‘smin dvi-vidhā niṣṭhā
Purā proktā mayā'nagha,
jnāna-yogena sāṅkhyānāṁ”
karma-yogenayoginām(Sejak dulu Aku katakan, Wahai Anagha, ada dua
disiplin, yaitu jalan ilmu pengetahuan bagi Cendikiawan, dan jalan kerja
bagi yang giat).
(Bhagavad Gita. III-3)
“Kawula Mung Saderma,
Mobah-Mosik Karsaning
Hyang Sukmo”
(Kerjakan yang kita bisa,
masalah hasil dari pekerjaan kita bagaimana,
kita serahkan kepada Sang Pencipta)
(I Putu Darma Adi Wijaya)
ix
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur kepada sang Pencipta, Sang Hyang Widi Wasa
Kupersembahkan Karya ini
kepada kedua Orang Tuaku Tercinta
I Wayan Suaka
&
Ni Wayan Suriani
Atas Segala pengorbanan yang tidak terbalaskan, atas segala Doa, dukungan,
Keiklasan dan kasih sayangnya.
Adikku
Ni Made Dewi Darmayanti
Atas semua dukungan dan motivasinya.
Serta
Teman-teman seperjuangan Penulis
MESIN 2013
Almamater Tercinta
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS LAMPUNG
x
SANWACANA
Om. Swastyastu. Om.
Om. Swastyastu. Om. Semoga semua mahluk selalu dalam lindungan-Nya. Dan
niscaya semoga semuanya berbahagia. Segala syukur penulis haturkan kepada
semua Leluhur dan Sang Hyang Widhi Wasa. Atas restu dan karunia ilmu
pengetahuan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Rancang
Bagnun Joulemeter Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Sebagai Alat Uji
Konsumsi Energi Listrik Mobil Prototipe Raden Inten 2”.
Dalam penyusunan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai
gelar ‟Sarjana Teknik‟ pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung, banyak
bantuan baik moral maupun materil dari berbagai pihak yang diberikan kepada
penulis. Untuk itu pada kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua penulis, Bapak (I Wayan Suaka) & Ibu (Ni Wayan Suriani)
yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan materil moril kepada penulis.
2. Saudara kandung satu-satunya Ni Made Dewi Darma Yanti, yang selalu memberi
motivasi kepada penulis agar tidak malas-malasan untuk menyelesaikan studi.
3. Bapak Dr. Sugiyanto, M.T, selaku pembimbing 1 tugas akhir penulis, atas
banyak waktu, ide, dan perhatian yang telah diberikan untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
xi
4. Bapak Martinus, S.T., M.Sc. selaku pembimbing 2 tugas akhir ini. Terimakasih
atas waktu, ilmu, ide dan semua perhatian yang diberikan untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Irza Sukmana, S.T., M.T., Ph.D. selaku pembahas tugas akhir ini, yang telah
banyak memberikan kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Bapak Ahmad Su’udi, S.T., M.T. selaku kepala Jurusan Teknik Mesin Universitas
Lampung, yang telah memberikan dorongan dan guyonan agar penulis segera
merampungkan dan meninggalkan jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.
7. Seluruh dosen pengajar dan karyawan di Jurusan Teknik Mesin Universitas
Lampung.
8. Terimakasih kepada Tata Kurniawan, Prasetio Budiyanto, Didi Marsoni, yang selalu
menemani selama beberapa tahun melaksanakan studi di jurusan Teknik Mesin
Universitas Lampung.
9. Seluruh rekan-rekan teknik Mesin Universitas Lampung angkatan 2013 (TM 13)
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
10. Terimakasih kepada Adi Yusuf Setiawan, S.T. yang telah memberikan pendapatnya
dan arahan selama mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas akhir penulis.
11. Terimakasih kepada penghuni Lab. Mekatronika sekaligus teman-teman KUKIS
UNILA ( Angga Jaseng, Arif, Eko, Hap, Dendi, Sutran, Adi, Maning, Farid Ocol,
Tri, Aji, Diana, Elsi, Titin, Bambang, Wahyu) yang telah membantu pelaksanaan
tugas akhir penulis sehingga bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
12. Terimakasih kepada Kadek Grenita Arya Putri, yang selalu menemani penulis dikala
susah dan senang selama menyelesaikan tugas akhir ini.
xii
13. Terimakasih kepada satu-satunya teman se-Agama, Kadek Sukanadi yang selalu
menemani susah senang selama beberapa tahun melaksanakan studi di Teknik
Mesin Universitas Lampung.
14. Terimakasih kepada Isma Yanti, yang selalu menjadi partner mekatronika selama
beberapa tahun studi di Teknik Mesin Universitas Lampung.
15. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan namanya satu persatu, yang
telah ikut serta membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Om. Santih, Santih, Santih. Om.
Bandar Lampung, 7 Agustus 2018
Penulis
I Putu Darma Adi Wijaya
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
PERNYATAAN PENULIS ..................................................................................... v
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ vi
HALAMAN MOTO ............................................................................................ viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ ix
SANWACANA ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
I. PENDAHUHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Tujuan .......................................................................................................... 4
C. Batasan Masalah........................................................................................... 5
D. Sistematika Penulisan .................................................................................. 5
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6
III. METIDOLOGI PENELITIAN .............................................................. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 7
V. PENUTUP .............................................................................................. 7
xiv
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 7
LAMPIRAN ................................................................................................. 7
II. DASAR TEORI ................................................................................................ 8
A. Mobil Listrik ................................................................................................ 8
B. Baterai ........................................................................................................ 14
C. Energi Listrik ............................................................................................. 16
D. Mikrokontroler ........................................................................................... 19
E. Mikrokontroler Arduino ............................................................................. 22
F. Sensor Arus Acs712 ................................................................................... 28
G. Pembagi Tegangan ..................................................................................... 30
III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 33
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................... 33
B. Diagram Alir Penelitian ............................................................................. 34
C. Alat Dan Bahan Penelitian ......................................................................... 35
D. Pembuatan Sistem Joulemeter ................................................................... 38
E. Pengujian Sistem ........................................................................................ 41
F. Prosedur Penelitian..................................................................................... 41
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 46
A. Pengujian Kalibrasi Sensor ........................................................................ 46
B. Data Dan Hasil ........................................................................................... 53
1. Perancangan Dan Pembuatan Perangkat Keras ..................................... 53
2. Pengujian Dan Analisis Data ................................................................. 63
V. PENUTUP ....................................................................................................... 79
A. Simpulan .................................................................................................... 79
B. Saran ........................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 81
xv
LAMPIRAN ........................................................................................................... 83
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian. ................................................................................. 33
Tabel 3.2. Spesifikasi Mobil Listrik Radin Inten 2. .............................................. 37
Tabel 3.3. Data kalibrasi sensor arus dan tegangan joulemeter. .......................... 44
Tabel 3.4. data pengujian konsumsi energi mobil listrik radin inten 2 ................. 44
Tabel 4.1 Data kalibrasi pembagi tegangan dengan multimeter Krisbow KW06-
271 .......................................................................................................................... 47
Tabel 4.2. Data kalibrasi sensor arus acs712 dengan multimeter krisbow KW06-
273. ......................................................................................................................... 50
Tabel 4.3. Pengujian ke-1 Konsumsi energi dan jarak tempuh mobil listrik Raden
Inten 2..................................................................................................................... 74
Tabel 4.4. Pengujian ke-2 Konsumsi energi dan jarak tempuh mobil listrik Raden
Inten 2. ................................................................................................................... 75
Tabel 4.5. Pengujian ke-3 Konsumsi energi dan jarak tempuh mobil listrik Raden
Inten 2..................................................................................................................... 76
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Motor DC ........................................................................................... 9
Gambar 2.2 rangkaian ekuivalen motor DC ........................................................... 9
Gambar 2.3. Rotor pada motor DC ....................................................................... 11
Gambar 2.4. Stator pada motor DC ....................................................................... 12
Gambar 2.5. Motor DC mobil listrik ..................................................................... 13
Gambar 2.6. Circiuit board pin mapping Arduino Uno ........................................ 25
Gambar 2.8. Sensor ACS712 ................................................................................ 29
Gambar 2.9. Rangkaian pembagi tegangan .......................................................... 30
Gambar 3.10. Diagram alir penelitian ................................................................... 34
Gambar 3.11. Rancangan logika control Joulemeter ............................................ 38
Gambar 3.12. Rangkaian Pengukur tegangan ....................................................... 39
Gambar 3.13. Rangkaian sensor arus .................................................................... 39
Gambar 3.14. Rangkaian joulemeter ..................................................................... 40
Gambar 4.15. Kalibrasi Pembagi Tegangan ......................................................... 48
Gambar 4.16. Kalibrasi sensor arus ACS712 ....................................................... 50
Gambar 4.17. Coding Compensation sensor pada softwere .................................. 52
Gambar 4.18. Sistem pembagi tegangan ............................................................... 56
Gambar 4.19. pembagi tegangan pada breadboard .............................................. 56
Gambar 4.20. Pembagi tegangan pada papan PCB joulemeter ............................. 57
Gambar 4.21. Rangkaian ACS712 pada fritzing ................................................... 58
xviii
Gambar 4.22. rangkaian ACS712 pada breadboard ............................................. 58
Gambar 4.23. Sensor ACS712 Pada Rangkaian joulemeter ................................. 58
Gambar 4.24. Rangkaian data logger pada Arduino uno di fritzing ..................... 59
Gambar 4.25. Rangkaian data logger pada joulemeter ......................................... 59
Gambar 4.26. Skema elektrikal Joulemeter pada aplikasi Fritzing ...................... 60
Gambar 4.27. Rangkaian jadi Joulemeter ............................................................. 61
Gambar 4.28. Skema pemasangan Joulemeter ..................................................... 62
Gambar 4.29. Grafik tegangan berdasarkan waktu ............................................... 65
Gambar 4.30. Grafik pengujian ke-1 sensor ACS712 .......................................... 67
Gambar 4.31. Grafik pengujian ke-2 Sensor ACS712 .......................................... 68
Gambar 4.32. Grafik arus pengujian ke-3 sensor ACS712 ................................... 69
Gambar 4.33. Gabungan grafik pengujian sensor ACS712 .................................. 70
Gambar 4.34. Grafik contoh sampling sensor arus ................................................ 72
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung sedang mengembangkan sebuah
mobil yang menggunakan energi listrik sebagai sumber energi penggeraknya.
Mobil listrik tersebut adalah sebuah mobil prototipe masa depan.
Pengembangan mobil listrik tersebut adalah karena turut sertanya mahasiswa
Teknik Mesin Universitas Lampung dalam usaha untuk mengurangi efek
pemanasan global karena emisi gas buang kendaraan berbahan bakar fosil,
serta turut berperan dalam pengembangan sumber energi terbaharukan.
Mobil listrik adalah sebuah trend baru untuk kendaraan masa depan di
Indonesia. Mobil listrik diciptakan guna untuk menanggulangi krisis energi
BBM yang dialami Indonesia saat ini. Pertumbuhan kendaraan komersil yang
menggunakan bahan bakar minyak sebagai sumber energi utamanya tidak
sebanding dengan jumlah ketersediaan sumber bahan bakar minyak di
Indonesia, hal tersebut akan menyebabkan krisis energi untuk beberapa tahun
kedepan. Sektor transportasi merupakan pengguna energi terbesar, dan
diperkirakan dalam 10 tahun pemakaian akan meningkat dua kali lipat. Untuk
energi di Indonesia pemakaian bahan bakar minyak (BBM) sangat dominan.
Permintaan BBM dari tahun 2000–2010 diperkirakan akan tumbuh 5,6% per
tahun (dengan asumsi intensitas pemakaian BBM tidak berubah dan dengan
2
pertumbuhan PDB 5% per tahun). Pada tahun 2000, jenis BBM yang paling
banyak digunakan adalah minyak solar (42%), diikuti oleh premium (22%),
dan minyak tanah (20%) (Dani, 2005) .
Pengembangan mobil listrik di Lampung bertujuan untuk menanggulangi krisis
energi minyak yang terjadi di provinsi Lampung khususnya. Dengan data
konsumsi bahan bakar minyak jenis Premium mengalami kenaikan konsumsi
dari 3.286 KL menjadi 3.497 KL, untuk Pertalite dari 3.333 KL menjadi 4.013
KL. Kenaikan signifikan terjadi pada Pertamax yaitu dari 573 KL menjadi 835
KL tercatat pada tahun 2016 (Putra, 2016). Dengan permasalahan tersebut
perlunya pengembangan mobil listrik di provinsi Lampung untuk
menanggulangi konsumsi bahan bakar minyak yang selalu meningkat tiap
tahunnya, dan juga dalam usaha untuk melakukan konservasi energi minyak
bumi. Dalam Perpres No 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional
(RUEN) dinyatakan sektor transportasi pemerintah akan mengembangkan
kendaraan bertenaga listrik (hybrid) pada 2025 sebesar 2.200 roda empat dan
2,1 juta roda dua (Parikesit, 2017).
Dalam upaya dan ikut serta mahasiswa Teknik Mesin Universitas Lampung
mengembangkan sebuah mobil listrik sehingga dengan harapan terciptanya
sebuah kendaraan masa depan yang dapat menangani krisis energi fosil dunia
khususnya di daerah Lampung. Dalam pengembangan mobil listrik tersebut
dilakukan sebuah penelitian seberapa efisien dan seberapa besar konsumsi
energi listrik yang dikonsumsi oleh mobil listrik tersebut. Sehingga akan
3
didapatkan mobil listrik yang ramah lingkungan dan sekaligus hemat energi.
Dengan melakukan pengujian secara berulang maka akan didapatkan mobil
listrik yang hemat energi dan tetap efisien untuk dikendarai dengan jarak
tempuh yang jauh.
Pada pengembangan mobil listrik yang dilakukan oleh Mahasiswa Teknik
Mesin Universitas lampung mengalami kendala pada pengembangan yang
dilakukan. Kendala tersebut adalah pada pengukuran jumlah konsumsi energi
yang dimiliki oleh mobil listrik itu sendiri. Pengukuran jumlah konsumsi energi
listrik yang dilakukan menggunakan alat ukur yang bernama watt meter. Watt
meter adalah alat ukur konsumsi listrik per satuan Wh (watt hour) atau kWh
(killo watt hour).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ridho Zuhri (2017) salah satu
mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta
menyebutkan bahwa error dari watt meter adalah mencapai 11,498% untuk
watt meter digital di pasaran. Selain pembacaan yang kurang akurat dengan
nilai error yang besar watt meter tidak dapat menampilkan berapa jumlah
konsumsi energi per satuan jarak yang ditempuh oleh mobil listrik. Sehingga
dengan kendala tersebut mahasiswa Teknik Mesin Universitas Lampung tidak
dapat mengetahui berapa konsumsi energi mobil listrik Km/1 kWh. Selain
tidak dapat menampilkan informasi jarak tempuh, watt meter digital tidak dapat
menyimpan data yang didapatkan pada saat melakukan pengujian, sehingga
setiap melakukan pengujian secara perulangan data yang didapatkan tidak
4
dapat di simpan secara otomatis oleh watt meter tersebut. Dengan keadaan
seperti ini maka luaran yang diharapkan pada pengujian yang dilakukan
sebelumnya tidak dapat dicapai, dan data yang didapatkan kurang akurat
karena alat ukur yang error dan mempunyai banyak kekurangan.
Oleh sebab itu penulis melakukan penelitian tugas akhir dengan tema
RANCANG BANGUN JOULEMETER BERBASIS
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO SEBAGAI ALAT UJI
KONSUMSI ENERGI PROTOTIPE MOBIL LISTRIK RADEN INTEN
2.
B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang, membuat dan menguji joulemeter untuk mengukur konsumsi
energi dari prototipe mobil listrik Raden Inten 2.
2. Rancang bangun Joulemeter untuk mengurangi nilai error pengukuran
energi yang dimiliki oleh wattmeter digital yang ada dipasaran.
5
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang ditentukan dalam laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Sensor arus dan penurun tegangan sebagai input kendali untuk arduino.
2. Data yang diambil dari mobil Raden Inten 2. adalah data tegangan dan arus.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
Latar belakang penelitian menjelaskan tentang krisis energi yang terjadi di
Indonesia yang semakin memperihatinkan. Konsumsi bahan bakar minyak atau
fosil semakin meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu maka Mahasiswa
Teknik Mesin Universitas Lampung mengembangkan sebuah prototipe mobil
listrik Raden Inten generasi ke-2. Dalam pengembangan mobil listrik tersebut
mahasiswa Teknik Mesin Universitas Lampung memiliki masalah pada alat
ukur yang dipakai. Alat ukur yang dipakai adalah Wattmeter. Alat tersebut
memiliki nilai error mencapai 11% sehingga dengan nilai error yang tinggi.
Maka tidak akan didapatkan data yang akurat dari konsumsi energi mobil listrik
tersebut. Dengan demikian membuat alat ukur konsumsi energi listrik mobil
listrik Raden Inten 2. menjadi tujuan dari penelitian ini. Beberapa pokok subjek
bahasan pada penelitian ini terdapat pada batasan masalah.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini terdiri dari dasar teori yang menunjang dan berkaitan dengan
laporan tugas akhir yang dibuat. Pada sub bab mobil listrik dijelaskan
perkembangan teknologi, dan cara kerja komponen mobil listrik. Berikutnya
pada sub bab berikutnya adalah menjelaskan tentang baterai, sejarah baterai,
jenis-jenis baterai dan menjelaskan bagaimana cara kerja baterai pada mobil
listrik. Selanjutnya adalah sub bab energi listrik. Pada sub bab ini dijelaskan
apa itu energi listrik, bagaimana cara mencari energi listrik, dan bagaimana
cara mengukur energi listrik tersebut. Pada sub bab mikrokontroler dijelaskan
apa itu mikrokontroler, sejarah penggunaan mikrokontroler, jenis-jenis
mikrokontroler. Selanjutnya adalah subbab yang menjelaskan apa itu sensor
acs712, kegunaan sensor acs712, cara menggunakan sensor acs712.
Selanjutnya adalah sub bab mengenai pembagi tegangan. Pada sub bab ini
dijelaskan bagaimana cara mencari dan membagi tegangan, dan bagaimana
cara buat pembagi tegangan.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan waktu dan tempat penelitian. Serta dijelaskan alat dan
bahan yang digunakan pada penelitian ini. Pada sub bab metode penelitian
dijelaskan tahap penelitian yang dilakukan. Pada sub bab selanjutnya
dijelaskan cara membuat joulemeter dan cara mengambil data penelitian.
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan uraian dan membahas data yang diperoleh dari hasil
penelitian yang dilakukan. Data yang diperoleh di lengkapi dengan analisa dan
kajian teori ilmiah yang didapatkan.
V. PENUTUP
Pada bab ini berisikan simpulan atau intisari dari semua penelitian yang telah
dilakukan dan berisikan saran untuk dilakukan pada penelitian selajutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat referensi yang dijadikan acuan untuk melakukan
penelitan dan penulisan laporan penelitian tugas akhir.
LAMPIRAN
Pada lampiran berisikan data-data penunjang penelitan, dan gambar sebagai
bahan pelengkap dalam laporan tugas akhir.
8
II. DASAR TEORI
A. Mobil Listrik
Mobil listrik adalah sebuah kendaraan roda empat yang digerakan menggunakan
motor DC. Sumber daya motor DC berasal dari energi listrik yang disimpan
didalam baterai atau di dalam tempat penyimpanan energi. Mobil listrik adalah
mobil yang khusus dirancang untuk mengatasi krisis energi fosil yang ada
didunia. Mobil listrik memiliki banyak keunggulan diantaranya adalah tidak
memiliki emisi gas sisa pembakaran, karena sumber energi mobil listrik tidak
berasal dari bahan bakar fosil. Dengan tidak adanya pembakaran maka emisi gas
buang dapat dikurangi 100% sehingga tidak akan ada polusi yang tercipta karena
mobil listrik tidak mengeluarkan emisi, berbeda dengan mobil menggunakan
tipe pembakaran dalam yang mengeluarkan banyak emisi yang dapat merusak
bumi dan menyebabkan polusi udara yang dapat menyebabkan penyakit dan
gangguan kesehatan untuk manusia khususnya (Kumara, 2008). Ada beberapa
komponen yang dimiliki oleh mobil listrik adalah sebagai berikut:
1. Motor DC.
Motor DC merupakan salah satu alat yang memakai prinsip elektromagnetik.
Motor DC merupakan sebuah motor yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Motor DC menggunakan energi listrik sebagai energi
penggeraknya. Motor DC adalah motor yang bisa berputar ke dua arah, hal
tersebut disebabkan oleh polaritas dari tegangan yang diberikan dapat
diubah, sehingga oleh sebab itu maka arah putaran dari motor DC dapat
9
diubah. Motor DC merupakan motor dengan arus searah maka motor DC
dapat digunakanan dalam penggunaan khusus dengan torsi yang tinggi
maupun untuk percepatan yang tinggi (Kumara, 2008).
Gambar 2.1. Motor DC
(Sumber:http//:www.google.com/)
Gambar 2.2 rangkaian ekuivalen motor DC
(Sumber:http//:www.google.com/)
Berikut adalah persamaan persamaan ekivalen motor DC yaitu:
𝑑𝑖
𝑑𝑡=
1
𝑙(𝑅𝑖 + 𝑉 × 𝐾𝑒𝑚𝑓
𝑑
𝜃) ……………………………………….……….(1)
10
𝑑
𝜔=
1
𝑗(𝐾𝑚𝑖 × 𝐵
𝑑𝜃
𝑑𝑡)…………………………………………………….(2)
Dimana:
i : arus armature motor(A)
L : induktansi armature motor(mH)
R : resistansi armature motor(ohm)
V : tegangan input(V)
Kemf : back emf
ϴ : sudut rotasi rotor(rad)
Ω : kecepatan putar rotor(rad/s)
J : momen kelembaman rotor(kg.m2/s2)
Km : koefisien torsi
B : konstanta redaman mekanik
Kumparan medan magnet pada motor DC disebut stator atau bagian yang
tidak ikut berputar dan rotor pada motor DC disebut sebagai rotor atau bagian
yang berputar. Pada saat diberi medan listrik maka pada komponen rotor
akan bergerak berputar maka akan timbul tegangan GGL yang dapat berubah
arah tiap waktu.
Adapun fungsi dari bagian bagian motor DC adalah sebagai berikut:
a. Rotor.
Rotor merupakan salah satu komponen pada motor DC yang bergerak
dan berputar karena diberikan gaya elektromagnetik dari komponen
11
stator. Rotor pada motor DC berbeda dengan motor DC pada umumnya,
rotor motor DC terbuat dari magnet permanan dan dirancang untuk
memilik dua sampai delapan kutub magnetik. Material yang digunakan
untuk membuat magnet haruslah sangat bagus, karena agar didapatkan
kerapatan medan magnet yang kuat pada rotor, oleh karena itu maka
material untuk membuat magnet permanen tersebut adalah magnet ferit.
Gambar 2.3. Rotor pada motor DC
(Sumber:www.bogipower.elektrikstart.com)
b. Stator.
Stator adalah komponen pada motor DC yang tidak dapat bergerak atau
dengan kata lain hanya diam saja. Fungsi dari stator itu sendiri adalah
untuk menimbulkan medan elektromagnetik pada rotor. Sehingga
dengan adanya medan elektromagnetik maka akan membuat rotor
bergerak dan berputar. Pada motor DC stator memiliki 12 lilitan kawat
12
elektromagnetik yang terhubung pada 3 kabel yang terhubung pada
rangkaian kontroler (Kurniawan, 2017).
Gambar 2.4. Stator pada motor DC
(Sumber:www.bogipower.elektrikstart.com)
Gambar 2.5. Motor DC mobil listrik
(Sumber: http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-
3776288/Think-Tesla-s-battery-good-Researchers-reveal-sodium-
superbatteries-650-miles-single-charge.html)
13
Diperkirakan umur motor pada mobil listrik adalah sekitar 90 tahun, jika
dikendarai sejauh 70 kilometer dalam satu hari pakai. Mobil listrik juga
memiliki biaya pemeliharaan yang secara signifikan lebih rendah
dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvesional karena mobil
listrik hanya memiliki sekitar 5 bagian di motornya, dibandingkan
dengan mobil tradisional yang memiliki ratusan komponen dalam mesin
pembakaran internal.
2. Motor Brushed DC
Motor brushed DC adalah motor yang memiliki sikat karbon pada bagian
komponenennya. Motor brushed DC adalah sebuah rancangan awal dari
motor listrik. Motor brushed DC merupakan motor yang baik untuk
dimanfaatkan sebagai tengaga penggerak dari sebuah mobil listrik. Motor
brushed DC memiliki torsi yang tinggi dan putaran mesin yang tinggi. Motor
brushed DC dapat dengan mudah dikendalikan kecepatannya sehinga motor
jenis ini sangat mudah untuk dimodifikasi sesuai dengan keinginan pengguna.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh motor brushed DC ini adalah
sebagai berikut:
a. Kecepatan putaran motor.
Makin banyak atau makin tinggi tegangan yang diberkian maka akan
semakin tinggi kecepatan putaran motor.
14
b. Torsi.
Torsi yang dimiliki oleh motor tipe ini adalah tergantung dari besar
tegangan yang diberikan. Semakin besar tegangan yang diberikan maka
akan semakin besar torsi yang dimiliki oleh motor ini.
B. Baterai
Baterai adalah sebuah kombinasi material kimia yang digunakan untuk
mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Sebuah sel kimia yang terbuat
dari dua elektroda positif dan negatif yang bersentuhan sehingga menghasilkan
banyak ion. Energi listrik yang tercipta karena adanya reaksi kimia kemudian
akan disimpan didalam baterai, sehingga energi listrik yang tersimpan tersebut
dapat digunakan lagi untuk berbagai pekerjaan dan tujuan. Dengan adanya reaksi
kimia dari substansi-substansi yang ada dialam baterai maka akan menghasilkan
voltase dalam jumlah tertentu. Di dalam sel baterai terjadi ionisasi elektrolit dari
fasa ion positif dan ion negatif (Buban, 1992).
Listrik yang tersimpan didalam baterai akan digunakan untuk banyak hal,
misalnya saja adalah untuk menggerakan motor DC yang digunakan pada oleh
mobil listrik. Dengan adanya baterai maka mobil bias dikendarai kemana-mana
dengan jarak tempuh yang jauh dan dengan kecepatan tertentu.
Ada beberapa jenis klasifikasi baterai yang ada yaitu, baterai sekuder dan baterai
primer. Baterai primer adalah baterai yang hanya bisa digunakan dapat
digunakan dalam sekali pakai. Baterai sekuder adalah baterai dapat digunakan
15
untuk berulang kali dan dapat diisi ulang. Dari dua jenis baterai tersebut antara
baterai sekunder dan primer sama-sama memiliki sifat mengubah energi kimia
menjadi energi listrik. Baterai dengan klasifikasi primer memiliki reaksi kimia
yang tidak bisa dibalik atau irreversible, sedangkan baterai sekunder memiliki
reaksi kimia reversible.
1. Baterai primer
Baterai primer sering disebut juga baterai kering, pada baterai primer
elektroda yang dimiliki terdiri dari elektroda positif yang terbuat dari
karbon bermuatan ion positif yang berada pada pusat sel dan seng negatif
dengan elektrolit ammonium klorida. Material yang ada dialam baterai
primer tidak dapat bekerja dengan kebalikan arah ketika dilepaskan.
Baterai primer setelah mengeluarkan voltasenya tidak akan bisa
mengembalikan voltasenya seperti semula, sehingga setelah kehilangan
voltasenya maka baterai primer akan rusak. Ada beberapa jenis baterai
primer yang dijual dipasaran yaitu, baterai alkaline, baterai zinc karbon,
baterai lithium, dan baterai silver oxide.
2. Baterai sekunder
Baterai sekunder yaitu baterai yang dapat digunakan secara berulang-ulang
dengan cara mengisi ulang baterai dengan energi listrik. Baterai sekunder
juga menghasilkan arus listrik yang sama dengan baterai primer pada
umumnya. Namun pada baterai sekunder terdapat reaksi kimia yang dapat
berbalik atau reversible. Pada saat baterai digunakan dengan
menghubungkan beban pada terminal baterai, elektron kemudian mengalir
dari fasa negatif ke fasa positif. Sedangkan pada saat sumber energi luar
16
dihubungkan ke baterai sekunder, electron akan mengalir dari positif ke
negatif, sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai (Manurung, 2014).
C. Energi Listrik
Energi didefinisikan sebagai sebuah kemampuan untuk melakukan kerja dan
usaha. Energi memiliki banyak jenis diantaranya adalah energi mekanis, energi
kimia, energi listrik, energi panas, dan energi cahaya. Energi tidak dapat
dimusnahkan ataupun diciptakan, energi hanya bisa berubah bentuk. Pernyataan
tersebut sesuai dengan hukum kekelan energi. Ada berbagai macam satuan
internasional yang dipakai untuk menunjukkan satuan energi yaitu, joule, watt
hour, cal.
Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus yang
biasanya dinyatakan dalam satuan watt hour atau joule. Energi yang digunakan
oleh mobil listrik adalah merupakan laju perpindahan energi yang dikali dengan
waktu selama mobil listrik digunakan. Arus listrik yang mengalir pada suatu
penghantar yang berhambatan R, maka pada sumber arus akan mengeluarkan
energi pada penghantar dengan beda potensial pada ujung-ujung penghantar (V),
kuat arus yang mengalir pada penghantar (i), lamanya arus mengalir (t)
(Bernadikus, 2016). Maka persamaan energi listrik dapat dirumuskan dalam
bentuk:
𝑊 = 𝑉 ∙ 𝑖 ∙ 𝑡 ………………………………………………….………..(3)
= (𝑅 ∙ 𝑖)𝑖 ∙ 𝑡…………………………………………………………(4)
17
𝑊 = 𝑖2 ∙ 𝑅 ∙ 𝑡 (𝑊𝑎𝑡𝑡 𝑆𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑)……………….. ………………………(5)
Karena :
𝑖 =𝑉
𝑅……………………..…………………………………………….(6)
Besarnya energi listrik berbanding lurus dengan daya yang dipakai pada mobil
listrik terhadap waktu penggunaan kendaraan. Semakin lama daya yang terpakai
akan semakin besar energi listrik yang digunakan. Maka persamaan untuk
mencari energi yang terpakai yaitu:
𝑊 = 𝑃 ∙ 𝑡 …………………………………………………………(7)
Dimana,
𝑃 = 𝑉 ∙ 𝐼 …………………………………………………………(8)
Maka persamaan untuk mencari energi dengan menggunakan input data dari
arduino adalah data digital, maka persamaan akan menjadi seperti dibawah ini:
E = ∫ 𝑉(𝑡) × 𝐼(𝑡) ×𝑡
0𝑑𝑡 …………………………………………………(9)
E = ∑ 𝑉𝑡 × 𝐼𝑡 × Waktu 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔𝑡 𝑛𝑡=1 ……………………..…………(10)
18
Maka:
E = ∑ 𝑉𝑡 × 𝐼𝑡 × 𝑡𝑡 𝑛𝑡=1 ……………….……..………………….………(11)
Keterangan:
W = Energi listrik yang terpakai(Wh)
P = Daya listrik yang terpakai(W)
V = Tegangan pada peralatan listrik (V)
I = Arus listrik yang mengalir(A)
T = Waktu pemakaian listrik (s)
T = Waktu Sampling
Maka dari persamaan yang di dapat dapat di konversikan ke dalam satuan energi
maka:
1 watt = 1 Joule/s …………………………………………………(12)
1 watt second = 1 joule ………………………………………....(13)
1 kWh = 1000 𝑤 ∙ 3.600 𝑠 …………………………………………(14)
= 3.600.000 joule
Namun perhitungan untuk energi mobil listrik yang terpakai biasanya dikalikan
dengan waktu penggunaan mobil. Jadi energi listrik yang terpakai dalam 1 kWh
= 3.600.000 joule (Saputra, 2016).
19
D. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol atau
pengendali rangakain elektronik dan pada umumnya menyimpan program
didalamnya. Mikrokontroler lebih banyak digunakan karena lebih
menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan mikroprosesor.
Penyebabnya adalah karena dengan menggunakan mikrokontroler tidak perlu
menambahkan memori eksternal selama digunakan karena penyimpanan yang
besar pada mikrokontroler (Budiharto, 2005).
Pada mikrokontroler pada umumnya memiliki sebuah otak atau yang sering
disebut chip yang memiliki berbagai fungsi, yaitu sebagai berikut:
1. Central processing unit mulai dari processor 4-bit yang sederhana hingga
kerja tinggi 64-bit.
2. Input/output antarmuka jaringan seperti serial port.
3. Antarmuka komunikasi serial lain seperti IC, serial peripheral interface
and controller area network untuk sambungan sistem.
4. Peripheral seperti timer dan watchdog.
5. RAM untuk menyimpan data.
6. ROM, EPROM, EEPROM atau flash memory untuk menyimpan program
di komputer.
7. Resonator rangkaian RC adalah sebuah rangkaian clock.
8. Untuk pengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
20
Pada dasarnya mikrokontroler terdapat dua jenis, yaitu mikrokontroler RISC dan
CISC.
1. Mikrokontroler RISC (Reduced Instruction Set Computer) adalah instruksi
yang dimiliki terbatas, namun mempunyai banyak fasilitas dan fungsi.
2. Mikrokontroler CISC (Complex Instruction Set Computer) adalah instrusi
yang tidak terbatas namun dengan fungsi yang terbatas.
Dari beberapa jenis mikrokontroler tersebut semuanya mempunyai keunggulan
dan kekurangan masing-masing. Ada beberapa jenis mikrokontroler yang umum
digunakan adalah sebagai berikut:
1. MCS51
MCS51 adalah mikrokontroler dengan tipe CISC, pada umumnya instruksi
yang digunakan adalah dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler buatan
Harvard ini memiliki sebuah mode perluasan dengan sebuah ROM luar
64KB dan RAM luar 64KB dengan jalur pemilihan chip yang terpisah
untuk akses program dan akses memori data.
Kemampuan mikrokontroler 8081 adalah memasukan sebuah mesin
pemroses boolean yang mengijinkan operasi logika boolean tingkatan-bit
dapat dilakukan secara langsung dan dengan efisien dalam sebuah register
internal dan RAM. MCS51 adalah rancangan awal pada program PLC.
21
2. PIC
PIC (Programmable Interface Controller), PIC merupakan jenis dari
mikrokontroler yang di desain oleh Harvard. Pada awal perkembangan oleh
divisi mikroelektronik dengan nama PIC1640. PIC umum digunakan oleh
para developer karena harga yang murah dan terjangkau, ketersediaan dan
penggunaan yang luas, dengan database yang besar dan dengan bahasa
pemrograman yang dapat dilakukan melalui komputer.
3. AVR
AVR (Alv and Vegard’s Risc Processor) atau sering disbut juga
mikrokontroler RISC 8-bit. AVR adalah mikrokontroler dengan jenis yang
paling banyak dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Pada
umumnya mikrokontroler AVR dikelompokkan dalam empat jenis. Pada
dasarnya yang membedakan jenis dari mikrokontroler AVR tersebut adalah
memori, peripheral, dan fungsinya sendiri. Jenis-jenis dari mikrokontroler
tersebut yaitu, ATTiny, AT90Sxx, ATMega, dan AT86RFxx.
E. Mikrokontroler Arduino
Mikrokontroler arduino adalah sebuah platform dari komputasi fisika yang
bersifat open source. Mikrokontroler arduino adalah salah satu jenis dari
mikrokontroler tipe AVR. Arduino adalah kombinasi dari hardwere dengan
bahasa pemrograman dan Integrated Development Enviroment (IDE) yang
mutakhir. IDE adalh sebuah softwere yang sangat berperan untuk menulis
program, mengkoding menjadi kode biner dan mengupload kedalam memori
22
dari arduino. Arduino menjadi sebuah platform yang digemari para pengembang
dan akedemisi profesional karena arduino mudah dikembangkan dan
disandingkan dengan modul-modul pendukung seperti sensor, tampilan,
penggerak dan sebagainya.
Mikrokontroler arduino bersifat opensource untuk softwere ataupun
hardwerenya. Komponen utama didalam rangkaian papan arduino adalah
mikrokontroler 8-bit dengan tipe Atmega yang dibuat oleh sebuah perusahaan
Atmel Corporation (Djuandi, 2011). Ada berbagai tipe arduino menggunakan
tipe Atmega yang berbeda-beda tergantung pada spesifikasi yang dimiliki,
contohnya adalah arduino uno yang menggunakan Atmel328P.
1. Arduino Uno .
Arduino uno adalah sebuah mikrokontroler yang berbasis ATmega328P.
arduino uno adalah sebuah mikrokontroler yang berfungsi sebagai arena
prototyping sirkuit mikrokontroler untuk kepentingan tertentu. Dengan
menggunakan arduino uno akan lebih mudah merangkai rangkaian
elektronika mikrokontroler dibandingkan dengan merakit di ATMega328
dari awal pada breadboard. Arduino uno memiliki 14 digital input maupun
output pin (6 pin digunakan sebagai output PWM), 6 output analog, 16
MHz osilator Kristal, koneksi dengan usb, jack 12 V dan tombol reset. Pin-
pin tersebut diperuntukan untuk kepentingan rangkaian mikrokontroler.
Pada perkembangan saat ini arduino uno sudah mengalami perkembangan
yang sangat pesat, ditunjukkannya dengan versi yang terbaru dari
23
pengembangan sebelumnya adalah arduino uno R3 (REV 3).
Perkembangan yang pesat menyebabkan arduino uno sangat digemari para
pengembang mikrokontroler. Spesifikasi yang dimiliki oleh arduino uno
adalah sebagai berikut :
Spesifikasi Arduino Uno.
Chip mikrokontroler ATMega328P
Tegangan operasi 5V
Tegangan input 7V-12V
Tegangan input limit 6V-20V
Digital I/O pin 14 buah, 6 buah diataranya untuk
PWM
Analog input pin 6 buah
Arus DC per pin I/O 20 mA
Arus DC pin 3.3V 50 mA
Memori flash 32 KB, 0.5 KB untuk bootloader
SRAM 2KB
EEPROM 1 KB
Clock speed 16 Mhz
Dimensi 68,6 mm x 53,4 mm
Berat 25 gram
24
Gambar 2.6. Circiuit board pin mapping Arduino Uno
(sumber: www.arduinoarts.com/pin_mapping)
a. Catu daya
Papan arduino mendapatkan daya dari koneksi kabel USB ataupun pada
socket jack catu daya eksternal. Catu daya eksternal diperoleh dari
adaptor AC maupun DC, baterai 9 V, dari jack DC yang tersedia, dan
menghubungkan langsung GND dan pin Vin pada papan arduino. Papan
dapat berfungsi dengan daya eksternal 6 V sampai 20 V. Namun pada
beberapa rentang tegangan harus selalu diperhatikan. Karena jika
diberikan tegangan 7 V, pada pin 5 V maka tidak akan memberikan
tegangan 5 V, dengan kondisi seperti itu maka rangkaian yang dibuat
tidak akan berfungsi secara maksimal. Namun jika diberikan tegangan
lebih dari 12 V akan membuat pcb rangkaian over heat sehingga akan
merusak rangkaian yang telah dibuat, tegangan yang dianjurkan adalah
25
tegangan 7 V hingga 12 V. Ada beberapa pin power pada arduino uno
yaitu sebagai berikut:
1) GND Grounding atau negatif.
2) Vin Pin yang digunakan untuk memberikan power
langsung ke arduino dengan tegangan 7 V-12 V.
3) Pin 5V Pin output yang mengalir tegangan 5 V.
4) 3V3 Pin output untuk tegangan 3,3 V dari regulator.
5) IOREF Pin yang menyediakan referensi tegangan pada
mikrokontroler. Biasanya berguna untuk papan
shield untuk mendapatkan tegangan yang sesuai.
b. Memori
Pada arduino uno menggunakan chip ATmega328 dengan
menggunakan memori 32KB, dan dengan memori 0.5 KB digunakan
untuk bootloader. Dengan menggunakan SRAM 2 KB dan
menggunakan EEPROM 1 KB, pada EEPROM library dapat diinput
baca-tulis saat melakukan pemrograman.
c. Pemrograman
Pada arduino uno memiliki sebuah softwere pemrograman yang bisa di
pasang pada semua jenis personal komputer dan laptop. Softwere
arduino uno sering disebut dengan IDE. Pada chip ATmega328 yang
ditanam pada arduino uno telah diisi dengan sebuah program yang
disebut bootloader. Dengan adanya bootloader pemrograman yang
dilakukan dapat lebih mudah karena tidak perlu menggunakan hardwere
26
tambahan atau softwere tambahan selain yang dimiliki oleh arduino uno
R3. Namun untuk pengguna yang sudah mahir dalam menggunakan
mikrokontroler dapat menggunakan pemrograman secara langsung
tanpa menggunakan bootloader yaitu melalui header ICSP (In Circuit
Serial Programming) dengan menggunakan arduino ISP.
d. Input dan Output.
Arduino uno memiliki 14 buah digital pin yang digunakan sebagai
sarana input maupun output data pada rangkaian arduino. Ada beberapa
pin input ataupun output yang memiliki fungsi khusus yaitu:
1. Serial Adalah pin yang terdiri dari 2 pin, pin 0 (RX)
dan pin 1 (TX) digunakan untuk menerima RX
dan mengirim TX pada data serial.
2. External Pin 2 dan pin 3 digunakan untuk fungsi attach
interrups ( ).
3. PWM Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 digunakan untuk output
PWM 8-bit dengan menggunakan fungsi analog
write ( ).
4. SPI Pin 10 (ss), 11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13
(SCK) digunakan untuk komunikasi SPI dengan
menggunakan fungsi SPI library.
5. LED Pin 13 terhubung pada fungsi built-in LED yang
dikendalikan oleh digital pin no 13.
27
6. TWI Pin 14 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang
mendukung komunikasi TWI dengan
menggunakan wiring library.
Papan arduino uno memiliki 6 buah input analog yang ditandai dengan
A0, A1, A2, A3, A4, dan A5. Pin tersebut memiliki resolusi 10-bit,
kemudian pin-pin tersebut diukur dari ground ke 5 V (Agfianto, 2002).
F. Sensor Arus ACS712
Sensor Allegro ACS712 adalah sebuah alat yang ekonomis dan sebuah solusi
cerdas untuk mengukur arus AC ataupun DC di dunia industri, usaha komersil,
dan sistem komunikasi global. Sensor Allegro ACS712 adalah sebuah alat yang
mudah diaplikasikan, dengan pengaplikasian pada kontrol motor, pendeteksi
beban, dan menejemen daya untuk proteksi keamanan arus berlebih.
Sensor ACS712 adalah sensor dengan akurasi yang tinggi. didalam rangkaian
pada ACS712 terdapat rangkaian low-offset linear hall yang memiliki satu buah
lintasan yang dibuat dari material tembaga. Sensor ini bekerja dengan membaca
arus yang mengalir melalui kabel yang terbuat dari tembaga yang didalamnya
yang menghasilkan medan magnet yang ditangkap oleh Integrated Hall IC dan
diubah menjadi tegangan yang proporsional. Pembacaan yang teliti
dioptimalkan dengan cara memasang komponen yang ada didalamnya antara
penghatar medan magnet dengan hall tranducer yang berdekatan. Tegangan
28
proporsional akan menstabilkan Bi CMOS Hall IC yang telah dirancang
memiliki ketelitian yang tinggi oleh pabrik.
Gambar 2.8. Sensor ACS712
(Sumber: tokopedia.com)
Output dari alat adalah arus postif (>VIOUT (Q)) ketika aliran dilewatkan melalui
jalur konduksi pada tembaga primer pada pin 1 dan 2, ke pin 3 dan 4, dimnana
pin tersebut adalah jalur yang digunakan untuk indetifikasi arus yang lewat pada
sensor ACS712. ACS712 memiliki resistansi dengan konduktifitas 1,2 mΩ,
sehingga dapat membaca arus yang lemah sekalipun dan pembacaan yang error
dapat dihindari karena kemampuan yang dimiliki oleh sensor ACS712 tersebut
(Allegro, 2009).
G. Pembagi tegangan
Dalam komponen elektronika pembagi tegangan atau bisa disebut juga voltage
devider merupakan sebuah komponen rangkaian elektronika yang dapat
mengatur dan membuat tegangan keluaran menjadi lebih kecil dari tegangan
29
masukannya. Pembagi tegangan menggunakan 2 buah resistor atau lebih yang
digunakan untuk memberikan resistansi pada tegangan input. Tegangan keluaran
bergantung pada nilai dari resistor yang digunakan.
Gambar 2.9. Rangkaian pembagi tegangan
(sumber: http://www.sumber.elektronika.blogspot.com/)
Ada beberapa jenis pembagi tegangan yang biasanya digunakan untuk
menurunkan tegangan yang dipakai. Adapun macam-macam pembagi tegangan
yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
1) Pembagi tegangan resistif.
2) Pembagi tegangan campuran (resistif dan capitansi).
3) Pembagi tegangan campuran resistif dan induktif.
4) Pembagi tegangan campuran resistif, induktif dan capitansi.
Namun pembagi tegangan yang umum digunakan adalah potensiometer dan
penurun tegangan menggunakan beberapa resistor yang dipasang seri dan
input
output
30
pararel. Dengan menggunakan hokum Ohm penurun tegangan dapat dicari
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
𝑖 =𝑉𝑖𝑛
𝑅1+𝑅2......................................................................................................(15)
Dimana Vout adalah tegangan yang melewati resistor kedua maka:
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑖 × 𝑅2………………………………………………………...…(16)
Maka persamaannya dapat ditulis menjadi:
𝑉𝑜𝑢𝑡 =𝑅2
𝑅1+𝑅2 × 𝑉𝑖𝑛………………………………………………....……(17)
Jika R1=R2 maka Vout menjadi:
𝑉𝑜𝑢𝑡 =1
2× 𝑉𝑖𝑛……………………………………………………………(18)
Jika mencari nilai R1, maka:
𝑅1 = 𝑅2×𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡− 𝑅2…………………………………………………...……(19)
Maka untuk mencari nilai R2, maka:
𝑅2 =𝑅1
(𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡−1)
………………………………………………………………(20)
31
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekatronika Jurusan Teknik Mesin
Universitas Lampung untuk melakukan proses pengambilan data dan
pengolahan data. Selanjutnya jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian.
Nama Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Seminar
Proposal
Tugas Akhir
2 Pembuatan
Joulemeter
3 Pengambilan
data penelitian
4 Pengolahan
data
5 Seminar Hasil
32
B. Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.10. Diagram alir penelitian
Sudah
Mulai
Studi literatur
Perancangan Joulemeter
Menentukan sensor dan akuator yang dipakai
1. Komponen yang digunakan:Arduino uno R3, Data Logger, Gps Modul
2. Sensor yang digunakan:Sensor arus dan sensor tegangan ACS712
3. Akuator yang digunakan:LCD Shield modul
Membuat desain skema diagram logika sistem
Membuat rancangan Joulemeter
Membuat rangkaian perangkat keras joulemeter
1. Memasang input (Sensor arus dan sensor tegangan ACS712)
2. Membuat kode listing IDE Arduino Uno R3
3. Memasukan kode listing ke softwere IDE Arduino Uno R3
Melakukan pengujian yang meliputi:
1. Apakah sensor yang digunakan dapat membaca beban energy listrik yang diberikan
dari mobil listrik Radin Inten 2?
2. Apakah nilai arus dan tegangan dapat ditampilkan pada LCD dan data logger?
A
Melakukan pengujian fungsi dan analisis Joulemeter
Analisis data dan pembahasan
Kesimpulan dan saran penelitian
Selesai
Belum
Apakah rancangan sudah benar?
33
C. Alat dan Bahan Penelitian
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam membuat Joulemeter adalah
sebagai berikut:
1. Alat.
Adapun alat yang digunakan pada pembuatan Joulemeter adalah sebagai
berikut:
a. Solder.
Digunakan untuk memasang atau melepas komponen elektronika
dengan cara melunakkan timah yang menempel pada komponen
elektronika.
b. Timah solder
Digunakan untuk menempelkan komponen elektronika satu sama lain,
atau digunakan untuk menempelkan komponen elektronika pada papan
PCB.
c. Tang Pemotong kabel.
Digunakan untuk memotong kabel.
d. Multitester Krisbow KW06-271.
Digunakan untuk mengkalibrasi komponen elektronika dan memeriksa
komponen elektronika, apakah masih berfungsi atau tidak.
34
2. Bahan.
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan Joulemeter adalah
sebagai berikut:
a. Arduino Uno
Arduino uno adalah mikrokontroller yang digunakn pada perancangan
dan pembuatan Joulemeter pada penelitian yang dilakukan. Arduino
uno digunakan untuk mengolah data nilai arus dan tegangan yang
dibaca oleh sensor sehingga didapatkan jarak dan konsumsi energi per
satuan jarak.
b. Sensor arus
Sensor arus digunakan untuk membaca konsumsi arus pada mobil
listrik Radin Inten 2.
c. Pembagi tegangan
Pembagi tegangan digunakan untuk membaca dan menurunkan
tegangan yang masuk ke Arduino uno.
d. SD card modul
SD card modul digunakan untuk menyimpan data yang didapat dari
pengujian Joulemeter.
G. Breadboard
Breadboard digunakan untuk membuat rangkaian sementara dari
komponen Joulemeter.
H. Kabel Jumper
Digunakan untuk menghubungkan rangkaian satu dengan rangkaian
lainnya.
35
I. Mobil Listrik Radin Inten 2.
Digunakan sebagai media pengujian yang dilakukan. Adapun spesifikasi
mobil listrik Radin Inten 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2. Spesifikasi Mobil Listrik Radin Inten 2.
NO Fitur Spesifikasi
1. Tipe Mobil Prototype
2. Bobot 45 Kg
3. Penggerak Motor Dc 24 V 30 A
4. Bahan Bakar Energi listrik
5. Tipe Baterai Lithium Polymer 26 V 30 Ah
6. Kontroller Arduino Uno
8 Dimensi 210 Cm x 150 Cm
D. Pembuatan Sistem Joulemeter
Setelah melakukan proses perancangan selanjutnya adalah melakukan
pembuatan sistem dari Joulemeter yang akan digunakan. Adapun tahapan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Desain logika kontrol
Adapun rancangan desain logika kontrol yang akan dibuat pada penelitian
ini, yaitu rancangan alat ukur energi dan jarak pada mobil listrik Radin
Inten 2. Rancangan logika kontrol tersebut meliputi sistem otomasi sensor
36
arus dan tegangan pada Joulemeter. Diagram rancangan logika kontrol
sistem adalah sebagai berikut:
Gambar 3.11. Rancangan logika control Joulemeter
2. Rangkaian pengukur tegangan
Rangkaian pengukur tegangan terdiri dari beberapa komponen yaitu:
a. 1x 10 kOhm Resistor.
b. 1x 2,2 kOhm Resistor.
c. 1x 47 kOhm Resistor.
Gambar 3.12. Rangkaian Pengukur tegangan
Sensor Arus
Arduino
Uno R3
Data
Logger
Pembagi
Tegangan
37
3. Rangkaian sensor arus.
Pada rangkaian pengukuran arus menggunakan sensor ACS712 30 A.
Gambar 3.13. Rangkaian sensor arus.
4. Rangkaian Joulemeter.
Pada rangkaian yang telah dibuat untuk masing-masing komponen maka
yang selanjutnya adalah merangkai seluruh rangkaian joulemeter menjadi
sebuah alat yang dapat digunakan.
38
Gambar 3.14. Rangkaian joulemeter
5. Pembuatan perangkat keras
Pada tahap pembuatan perangakat keras ini berkaitan dengan perangkat
lunak sistem mikrokontroler yaitu pembuatan listing program joulemeter
dengan menggunakan fitur pada softwere listing (IDE) yang disediakan
oleh arduino uno.
E. Pengujian sistem
Setelah semua tahap perancangan selesai dilakukan, selanjutnya adalah
melakukan proses pengamatan sistem yang telah dibuat sebelumnya, apakah
berjalan dengan benar atau tidak. Jika tidak sesuai dengan ketentuan yang
diinginkan maka dilakukan peninjauan kembali atau dilakukan proses
39
troubleshooting. Selanjutnya adalah jika sudah benar dilakukan pengujian
sebagai berikut:
1. Membandingkan nilai aktual dengan jarak dan konsumsi energi pada lomba
KMHE 2017 sebelumnya dengan menggunakan data yang didapat dari
joulemeter yang telah dibuat dan disediakan oleh panitia penyelenggara.
2. Memastikan data yang dicatat pada data logger adalah data real time dan
merupakan data aktual dari pengujian yang sedang dilakukan.
F. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan pengujian.
Adapun persiapan pengujian yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan mobil listrik Radin Inten 2.
b. Melakukan pemeriksaan komponen kelistrikan pada mobil listrik radin
inten 2 sehingga pada saat dilakukan pengujian tidak terjadi kerusakan
dan kesalahan pada komponen yang sedang diuji.
c. Memeriksa keadaan mobil listrik Radin Inten 2 sehingga mobil dalam
keadaan optimal dan maksimal ketika diuji.
d. Melakukan kalibrasi sensor arus dan sensor tegangan pada kabel
keluaran pada fasa + dan fasa – pada baterai dengan menggunakan
multimeter sehingga arus dan tegangan pada baterai sesuai dengan
spesifikasi yang tertera pada datasheet baterai.
40
e. Melakukan kalibrasi terhadap Joulemeter yang telah dibuat dengan cara
menekan tombol reset pada arduino uno sehingga joulemeter bekerja
dari nol.
f. Melakukan kalibrasi waktu dan jarak dengan menggunakan stopwatch
dan meteran sehingga data waktu yang didapat adalah data real time
pada pengujian.
g. Memasang joulemeter pada mobil listrik Radin Inten 2.
h. Menyiapkan track/lintasan uji sejauh 1,2 Km.
2. Melakukan pengambilan data.
Adapun prosedur pengambilan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Menginstruksikan pengemudi menghidupkan mobil listrik radin inten 2
dengan menekan tombol on dan menarik throttle sehingga mobil listrik
radin inten 2 mulai melaju.
b. Menginstruksikan pengemudi mobil listrik Radin Inten 2 dikendarai
dengan kecepatan 30 km/h dan diusahakan mengelilingi lintasan sejauh
1,2 Km sebanyak 3 putaran dengan waktu 3 menit. Mengacu pada
peraturan yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara KMHE peserta
diharuskan untuk mengelilingi lintasan balap sebanyak 8 putaran dan
dengan waktu 30 menit sehingga waktu dalam satu putaran adalah 3
menit. Untuk menempuh jarak yang telah ditentukan maka kecepatan
rata-rata yang dibutuhkan adalah 30 km/h.
41
c. Setelah mengelilingi lintasan sebanyak 3 putaran dengan waktu 3 menit
selanjutnya adalah dengan melakukan pengambilan data yang tertera
pada datalogger joulemeter dan selanjutnya melakukan kalkulasi
energi nyata yang dikonsumsi pada setiap variabel pengujian.
d. Mencatat data yang telah didapat kedalam tabel data hasil percobaan
dan selanjutnya melakukan analisa konsumsi energi listrik mobil listrik
Radin Inten 2 dengan hasil konsumsi energi yang didapatkan
sebelumnya pada lomba KMHE 2017.
e. Mengulangi pengujian dari prosedur persiapan alat sampai
pengambilan data sebanyak 3 kali perulangan sehingga didapatkan data
yang valid dan dapat mengurangi error pada pengujian.
Tabel 3.3. Data kalibrasi sensor arus dan tegangan joulemeter.
Sampling Kalibrasi Arus Tegangan
Real value Measurement value
1
2
3
4
5
6
7
9
20
Error
≈ ≈ ≈ ≈
42
Tabel 3.4. data pengujian konsumsi energi mobil listrik radin inten 2.
Sampling Kalibrasi Arus Tegangan
Real value Measurement value
1
2
3
4
5
6
8
9
20
Error
3. Analisa data.
Setelah melakukan proses pengujian pada joulemeter dan data konsumsi
energi didapatkan adalah selanjutnya melakukan proses analisis data.
Dengan membandingkan data yang didapat pada saat mengikuti lomba
KMHE 2017 dan data yang didapatkan pada pengujian yang dilakukan
maka dengan menganalisis data yang telah didapat dapat membuktikan
kevalidan alat ukur konsumsi energi listrik atau joulemeter pada mobil
listrik Radin Inten 2.
≈ ≈ ≈ ≈
75
V. PENUTUP
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan analisis yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Telah dirancang dan dibuat joulemeter adalah sebuah alat yang digunakan
untuk mengukur energi yang digunakan oleh mobil listrik Raden Inten 2.0
yang berbasis mikrokontroler Arduino uno. Joulemeter menggunakan
penurun tegangan dengan error pembacaan sebanyak ± 0 % dan nilai error
sensor arus sebanyak ± 0,1 %. Nilai error pada joulemeter dapat dihilangkan
dengan coding pada softwere Arduino IDE dengan mengatur nilai bias pada
sensor yang dipakai. Nilai error yang dimiliki Joulemeter adalah ± 0,1 %.
2. Pengujian penurun tegangan dengan jarak 1,2 Km dan waktu tempuh 138 s
didapatkan nilai rata-rata tegangan pada pengujian ke-1 adalah 29 V, pada
pengujian ke-2 adalah 29 V dan pada pengujian ke-3 adalah 29 V.
3. Pengujian pada sensor ACS712 dengan jarak 1,2 Km dan waktu tempuh
138s didapatkan nilai tertinggi konsumsi arus pengujian ke-1 adalah 17,08
A, pengujian ke-2 adalah 16,3 A, dan pengujian ke-3 adalah 17,3 A.
Sedangkan nilai arus terendah pada pengujian ke-1 adalah 11,73 A,
pengujian ke-2 adalah 11,8 A, dan pengujian ke-3 adalah 11,73 A.
76
4. Konsumsi total energi yang didapat pada pengujian ke-1 adalah 52.681
Joule, pengujian ke-2 adalah 51.789 Joule, dan pengujian ke-3 adalah
50.978 Joule.
5. Asumsi jarak tempuh yang didapat pada pengujian ke-1 data jarak tempuh
yang didapat adalah 82 Km/kWh, selanjutnya pada pengujian ke-2
didapatkan jarak tempuh sejauh 83,41 Km/kWh, dan pada pengujian ke-3
didapatkan jarak tempuh sejauh 84,74 Km/kWh.
B. Saran.
Adapun saran yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya pengujian dilakukan dengan waktu dan jarak aktual sesuai
dengan regulasi dari KMHE .
2. Untuk melihan kemampuan maksimal konsumsi energi dari mobil listrik
Raden Inten 2. sebaiknya kondisi mobil harus dalam keadaan terbaik, karena
jika tidak dalam kondisi terbaik pengujian konsumsi energi tidak akan
maksimal karena banyak kerusakan pada mobil listrik Raden Inten 2.
DAFTAR PUSTAKA
Allegro. 2009. Datasheet ACS712: Fully Integrated, Hall-Effect-Based Linear
Current Sensor IC with 2.1 kVRMS Voltage Isolation and a Low-
Resistance Current Conductor. Diunduh di
http://www.allegromicro.com/en/Products/Current-Sensor-ICs/Zero-
To-Fifty-Amp-Integrated-Conductor-SensorICs/ACS712.aspx. Diakses
pada tanggal 3 Februari 2018 pukul 15.00 WIB.
Agfianto, E. P. 2002. Belajar “Mikrokontroler Arduino Uno Teori dan
Aplikasinya”. Penerbit Gaya Media. Yogyakarta. 252 hlm.
Bernadikus, F. dan Hamzah, A. 2016. Analisa Evaluasi Intensitas Konsumsi Energi
Melalui Audit Energi Listrik Di Gedung Rektorat Universitas Riau.
(Skripsi). Jurnal Teknik Elektro. Universitas Riau. Riau. Vol. 3, No. 2,
Hal 2-3.
Buban, P. 1992. Understanding Electricity and Electronics Technology. McGraw-
Hill. United States. 576 hlm.
Budiharto, W. 2005. Interfacing Komputer dan Mikrokontroler. PT. Elex Media
Komputindo Gramedia, Jakarta. 340 hlm.
Dani, R. 2005. Kebijakan Sektor Transportasi Darat. Jakarta. Diunduh di
http://dephub.go.id/post/read/KEBIJAKAN-TRANSPORTASI-
DARAT/. Diakses pada tanggal 3 Februari 2018 pukul 14.20 WIB.
Djuandi, F. 2011. Pengenalan Arduino. Diunduh di
http://www.tobuku.com/pengenalan-arduino/. Diakses pada tanggal 3
februari 2018 pukul 14.00 WIB.
Kumara, N. S. dan Sukareyasa, W. 2008. Tinjauan Perkembangan Kendaraan
Listrik Dunia Hingga Sekarang. (Skripsi). Universitas Udayana. Badung.
Hal. 74-77.
Kurniawan, R. 2017. Pembuatan transmisi variabel listrik tipe BLDC pada mobil
listrik. (Skripsi). Politeknik Sriwijaya. Palembang. Hal. 28-29.
Manurung, R. 2014. Analisis Daya Pada Baterai Dengan Metode Charge Dan
Discharge. (Skripsi). Universitas Sumatra Utara. Medan. Hal. 22-23.
Parikesit, S. B. 2017. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 22 Tahun 2017
Tentang Rencana Umum Energi Nasional. Diunduh di
http://www.jdih.esdm.go.id/peraturan/Perpres%2022%20Tahun%20201
7.pdf. Diakses pada tanggal 5 januari 2018 pukul 20.30 WIB.
Putra, A. W. 2016. Konsumsi pertalite dan pertamax pada tahun 2016. Diunduh di
http://www.pertamina.com/news-room/siaran-pers/konsumsi-pertalite-
dan-pertamax-naik-hampir-30-selama-libur-panjang-akhir-pekan/.
Diakses pada tanggal 20 Januari 2018 pukul 23.13 WIB.
Saputra, H. M. 2016. Analisis Penggunaan Pengaruh Rantai dan Sproket Terhadap
Konsumsi Daya Motor Pada Sistem Track Mobile Robot. (Skripsi).
Politeknik Caltex Riau. Pekanbaru. Hal. 31-32.
Saputra, R. A. 2016. Perhitungan Rugidaya Beban Terpasang Dalam Kondisi
Standby Pada Rumah Tinggal Di Perumahan Bumi Sako Damai
Palembang Menggunakan Aplikasi Etap. (Skripsi). Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang. Hal. 7-8.
Satria, A. W. 2012. Analisis Konsumsi Energi Menggunakan Profil Kecepatan Pada
Kendaraan Listrik. (Skripsi). Universitas Indonesia. Depok. Hal. 56-57.
Wijaya, J. I. 2015. Perancangan Dan Pemilihan Komponen Sistem Penggerak
Sepeda Listrik Dengan Frame Bahan Komposit. (Skripsi). Universitas
Pasundan. Bandung. Hal. 1-2.
Zuhri, M. R. 2017. Perbandingan Akurasi kWh Meter Digital dan kWh Meter
Analog. (Skripsi). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Solo. Hal. 11-
12.
Recommended