View
289
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
TEGANGAN
Dhimas Satria
A. PENGERTIAN TEGANGAN
Faktor yang timbul akibat adanya tekanan, tarikan,
bengkokan, dan reaksi. Pada pembebanan tarik terjadi
tegangan tarik, sedangkan pada pembebanan tekan
terjadi tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan
yang lain.
B. TEGANGAN NORMAL
Tegangan normal terjadi akibat adanya reaksi yang
diberikan pada benda. Jika gaya dalam diukur
dalam N, sedangkan luas penampang dalam m2,
maka satuan tegangan adalah N/m2 (Pa)
Tegangan ada dua macam, yaitu:
a. Tegangan normal disingkat σ
b. Tegangan tangensial disingkat Ʈ
Tegangan normal bila luas
penampang = A (m²) dan
besarnya gaya = Fn (kg.f)
dg satuan
Fn
Fq
Sedangkan Tegangan Tangensial:
dg satuan
C. MACAM-MACAM TEGANGAN
Tegangan ada bermacam-macam sesuai dengan adanya pembebanan yang bermacam-macam pula. Pada pembebanan tarik terjadi tegangan tarik, pada pembebanan tekan terjadi tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan yang lain.
Tegangan ada 5 macam : 1. Tegangan Tarik 2. Tegangan Tekan 3. Tegangan Lengkung 4. Tegangan Puntir 5. Tegangan Geser
1. Tegangan Tarik
Tegangan Tarik terjadi pada rantai, tali dan sudu-sudu turbin.
F F
A
2. Tegangan Tekan
Tegangan Tekan misalnya terjadi pada tiang bangunan yang belum mengalami tekukan, pada batang torak.
3. Tegangan Lengkung
Misalnya, pada poros-poros mesin dan poros
roda yang dalam keadaan ditumpu. Jadi merupakan tegangan tangensial. Dimana: Mb= Momen lengkung Wb= Momen tahanan Lengkung Contoh tegangan lengkung pada
batang roker arm
4. Tegangan Puntir
Tegangan puntir sering terjadi pada poros roda gigi
dan batang-batang torsi pada mobil, juga saat
melakukan pengeboran. Jadi, merupakan tegangan tangensial
Dimana: Mt = momen puntir (torsi) Wp = momen tahanan polar (pada puntir)
5. Tegangan Geser
Tegangan geser terjadi jika suatu benda
bekerja dengan dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, gaya tidak segaris namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi seperti sambungan keling, gunting, dan sambungan baut.
P
P1
Pada gambar di atas, gaya P= P1 berlawanan
arah. Gaya P dan P1 bekerja merata pada penampang A. Bila penampang benda = A, Maka TEGANGAN GESERnya adalah: Untuk konstruksi pada paku keling, maka
F F
F F
A A
F
A A
F
Tegangan geser terjadi karena gaya radial F bekerja
terhadap penampang normal yang jaraknya relatif kecil,
maka pelengkungan bantang dianggap tidak ada. Untuk hal
ini tegangan geser yang terjadi adalah
Apabila pada konstruksi mempunyai n paku keling, maka tegangan gesernya adalah: D = diameter paku keling
Contoh soal
Suatu plat baja sebagaimana ditunjukkan pada gambar dihubungkan oleh dua buah baut dengan diameter 19 mm. Apabila bekerja beban tarik sebesar 80 kN, hitung tegangan geser rata-rata pada baut.
Dianggap beban ditahan sama besar oleh masing-masing baut dan tegangan geser yang ditimbulkan adalah terdistribusi merata pada setiap baut. Karena hanya ada satu bidang geser
Recommended