View
25
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
RENCANA ALOKASI AIR RINCI
M O D U L 7
H A S I L B E L A J A R :Setelah mengikuti pembelajaran inipeserta pelatihan diharapkan mampumemahami Rencana Alokasi Air Rincidalam mendukung alokasi air yang adil,efisien dan berkelanjutan.
I N D I K A T O R H A S I L B E L A J A R :
Setelah pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:• Menjelaskan pengertian dan
konsepsi Rencana Alokasi Air Rinci• Menjelaskan penyusunan
Rencana Alokasi Air Rinci• Menjelaskan pelaksanaan
Rencana Alokasi Air Rinci
P E N G E R T I A N D A N K O N S E P S I R E N C A N A A L O K A S I A I R R I N C I
P E N Y U S U N A N R E N C A N A A L O K A S I A I R R I N C I
P E L A K S A N A A N R E N C A N A A L O K A S I A I R R I N C I
P E R A M A L A N D E B I T A L I R A N S U N G A I U N T U K A L O K A S I A I R
PENGERTIAN DAN KONSEPSI RENCANA ALOKASI AIR RINCI
• Sumber Acuan Utama
• Peraturan Menteri PUPR 06/2015 tentang Eksploitasi
dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan
Pengairan
• Modul Alokasi Air (Bina OP, 2016)
• Modul Alokasi Air BWRM (2000)
• Literatur umum tentang alokasi air antara lain dari
Bank Dunia, ADB
• Materi pelatihan alokasi air
PE RME N PU PR 0 6 / 20 1 5 TE NTANG E KSPL OI TASI D AN PE ME L I HARAAN SU MB E R AI R D AN
B ANGU NAN PE NGAI RAN
• Rencana alokasi sumber daya air
• Rencana alokasi sumber daya air tahunan
• Rencana alokasi sumber daya air rinci
• Rencana alokasi sumber daya air rinci
• Rencana operasional dari rencana alokasi sumber daya air
tahunan pada setiap sumber air yang menggambarkan besaran
volume, lokasi, dan waktu untuk memenuhi kebutuhan air
dalam periode yang ditetapkan sesuai dengan kondisi setempat
PE RME N PU PR 0 6 / 20 1 5 TE NTANG E KSPL OI TASI D AN PE ME L I HARAAN SU MB E R AI R D AN
B ANGU NAN PE NGAI RAN
• Rencana alokasi sumber daya air
• Rencana alokasi sumber daya air tahunan
• Rencana alokasi sumber daya air rinci
• Rencana alokasi sumber daya air rinci
• Rencana operasional dari rencana alokasi sumber daya air
tahunan pada setiap sumber air yang menggambarkan besaran
volume, lokasi, dan waktu untuk memenuhi kebutuhan air
dalam periode yang ditetapkan sesuai dengan kondisi setempat
PE RME N PU PR 0 6 / 20 1 5 TE NTANG E KSPL OI TASI D AN PE ME L I HARAAN SU MB E R AI R D AN
B ANGU NAN PE NGAI RAN
• Rencana alokasi sumber daya air rinci
• dapat ditetapkan dengan periode antara lain 7, 10, 15 harian pada setiap
sumber air
• diselenggarakan oleh pengelola sumber daya air pada wilayah sungai yang
bersangkutan
• Pengelola sumber daya air dapat melakukan pengurangan, penambahan,
atau penggiliran alokasi sumber daya air dalam hal rencana alokasi sumber
daya air rinci tidak dapat dilaksanakan karena:
• berkurangnya ketersediaan air yang disebabkan peristiwa alam;
• kerusakan jaringan sumber air dan prasarana sumber daya air yang tidak
terduga; atau
• hal lain di luar pengelolaan sumber daya air berdasarkan perintah dari
Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya.
POLA, RENCANA, RAAT, DAN RAAR
POLA, RAAT, DAN RAAR
Jenis Alokasi Air Pola Alokasi Air Tahunan Alokasi Air Rinci
Nama lain Strategic Plan RTTG/RAAG RAAD, Real-timeKurun waktu 5 s/d 20 tahun Setahun 10/15 hari/1 bulan
Lingkup wilayah Wilayah Sungai Daerah Aliran Sungai Daerah Aliran Sungai
Ketersediaan Air Global dalam WSQ80% di masing-masing titik pengambilan per periode selama satu tahun
Berdasarkan data debit saat ini, diperkirakan debit yang akan terjadi untuk periode yad (10/15 hari/1 bln mendatang)
Kebutuhan Air Global dalam WS
- Irigasi disetiap Daerah Irigasi,
- RKI (rumah tangga, kota, industri)
- kebutuhan air lainnya
per periode selama satu tahun
- Irigasi disetiap Daerah Irigasi
- RKI
- Kebutuhan air lainnya untuk periode saat ini dan mendatang
Sasaran Alokasi Air
Upaya pemenuhan kebutuhan air
- fisik melalui pembangunan waduk
- nonfisik dengan melakukan pengaturan pola tanam, instrument hemat air, dll
- Penetapan rencana tata tanamdari masing-masing DI (Jadwal, tanam, Jenis dan luas tanaman) untuk periode tahun mendatang
- Penetapan RAAT
Pelaksanaan alokasi air berdasarkan hasil simulasi perhitungan ketersediaan dan kebutuhan air pada saat ini
Software yang sering digunakan
DSS-Ribasim Ms-Excel Ms-Excel atau WRMM
SIKLUS PENYELENGGARAAN ALOKASI AIR
Perencanaan
•Form A01
•Form A02 RencanaNeraca Air Tahunan
•Form A02A RAAT
Pelaksanaan
•RAAR
•Form A03 A04
•SOP Bukaan Pintu
Monitoring danEvaluasi
•Realisasi Alokasi Air
•Form A06 A07 A08
FORM A02 RENCANA NERACA AIR
DAS : SERANG - LUSI
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
SUNGAI - LOKASI : S. SERANG - WADUK KEDUNG OMBO
Rencana Elevasi waduk (m) 87.00 84.94 83.00 80.63 78.52 76.62 77.86 79.08 80.90 82.63 83.91 85.10 85.92 86.76 87.14 87.72 87.64 87.55 87.24 86.92 86.98 87.04 87.02 87.00
Rencana debit outflow (m3/dt) 24.00 50.00 60.00 60.00 60.00 50.00 8.00 8.00 4.43 4.43 5.36 5.36 7.85 7.80 15.50 8.00 13.00 13.20 15.28 15.28 1.50 1.50 1.00 1.00
PLTA(22,5 MW) 24.00 50.00 60.00 60.00 60.00 50.00 8.00 8.00 0.00 0.00 5.36 5.36 7.85 7.80 15.50 8.00 13.00 13.20 15.28 15.28 0.00 0.00 0.00 0.00
SUNGAI - LOKASI : S. SERANG - BD. SIDOREJO
KETERSEDIAAN AIR : 18.88 31.9 64.2 63.8 45.8 35.7 21.7 9.63 5.64 5.71 3.05 2.72 6.96 8.69 10.6 38.6 47.7 39.4 18.6 11.9 11.4 2.60 0.27 3.79
RENCANA KEBUTUHAN AIR :
Kebutuhan konsumtif
1. Irigasi (6.038 Ha) - - - 2.41 7.13 8.57 6.87 6.04 6.04 6.04 4.49 3.64 6.39 7.84 6.63 6.04 6.04 6.04 4.49 1.96 - - - -
2. Suplesi Bendung Lanang (1900 Ha) 1.48 2.97 2.43 1.90 1.90 1.90 1.90 0.95 1.33 2.66 2.28 1.90 1.90 1.90 1.90 0.95 0.30 0.59 0.59 0.59 - - - -
3. PDAM Kab. Grobogan
a. Intake PDAM Ds.Sugihan, 150 l/dt.
(ditingkatkan menjadi 250 l/dt.) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
b. Intake PDAM Ds. Pilangpayung, 10 l/dt. 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
c. PDAM Kab.Grobogan, Ds.Sobo, (10 l/dt.) 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.014. PAM CV.Pola Utama Kota Semarang
(air minum 50 l/dt.)0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
Kebutuhan non konsumtif
5. PLTA Sidorejo (1,40 MW) 17.08 24.00 24.00 24.00 24.00 24.00 12.63 - - - - - - - - 24.00 24.00 24.00 13.15 9.01 11.09 - - -
Jumlah kebutuhan
Debit air konsumtif 45.0 65.8 64.1 72.7 85.8 90.5 58.8 24.6 25.2 30.4 22.7 18.7 28.3 33.9 29.1 79.1 76.9 80.6 47.9 30.0 26.4 1.0 0.9 1.0
Debit air non konsumtif 17.1 24.0 24.0 24.0 24.0 24.0 12.6 - - - - - - - - 24.0 24.0 24.0 13.2 9.0 11.1 - - -
Total Kebutuhan 62.1 89.8 88.1 96.7 109.8 114.5 71.5 24.6 25.2 30.4 22.7 18.7 28.3 33.9 29.1 103.1 100.9 104.6 61.1 39.0 37.5 1.0 0.9 1.0
NERACA AIR (NA) 43.23- 57.91- 23.91- 32.91- 64.01- 78.85- 49.75- 14.97- 19.59- 24.67- 19.61- 15.98- 21.30- 25.21- 18.47- 64.50- 53.24- 65.22- 42.50- 27.16- 26.08- 1.63 0.67- 2.82
Status NA D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D S D S
SUNGAI - LOKASI : S. SERANG - BD. SEDADI
KETERSEDIAAN AIR : 23.72 19.48 58.76 57.79 40.08 34.43 26.92 26.85 23.38 19.16 17.33 19.17 20.13 21.50 30.08 31.52 40.54 33.20 22.16 17.67 14.09 5.69 0.14 3.07
RENCANA KEBUTUHAN AIR :
Kebutuhan konsumtif
1. Irigasi (16.055 Ha) 8.59 21.13 21.20 17.48 16.06 16.06 16.06 10.56 10.23 18.93 20.28 17.07 16.06 16.06 16.06 10.56 4.25 4.23 5.02 5.02 0.00 0.00 0.00 0.00
2. Pompanisasi (1500 Ha) 0 1.172 2.344 1.922 1.5 1.5 1.5 1.5 0.75 1.05 2.1 1.8 1.5 1.5 1.5 1.5 0.75 0.234 0.469 0.469 0 0 0 0
3. PDAM - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kebutuhan non konsumtif
4. PLTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah kebutuhan
Debit air konsumtif 8.59 22.30 23.54 19.40 17.56 17.56 17.56 12.06 10.98 19.98 22.38 18.87 17.56 17.56 17.56 12.06 5.00 4.46 5.49 5.49 0.00 0.00 0.00 0.00
Debit air non konsumtif - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Total Kebutuhan 8.59 22.30 23.54 19.40 17.56 17.56 17.56 12.06 10.98 19.98 22.38 18.87 17.56 17.56 17.56 12.06 5.00 4.46 5.49 5.49 0.00 0.00 0.00 0.00
NERACA AIR (NA) 15.13 -2.82 35.22 38.39 22.52 16.87 9.37 14.79 12.40 -0.83 -5.05 0.30 2.58 3.94 12.53 19.46 35.54 28.74 16.67 12.18 14.09 5.69 0.14 3.07
Status NA S D S S S S S S S D D S S S S S S S S S S S S S
AGSDES JAN PEB MAR APR MEI
RENCANA NERACA AIR TENGAH BULANAN, TAHUN 2014/2015BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
URAIAN
B U L A N
KETERANGANSEP OKT NOP JUN JUL
FORMULIR A-02
FORM A02A RENCANA ALOKASI AIR TAHUNAN
DAS : SERANG - LUSI
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
SUNGAI - LOKASI : S. SERANG - WADUK KEDUNG OMBO
Rencana Elevasi waduk (m) 87.00 84.94 83.00 80.63 78.52 76.62 77.86 79.08 80.90 82.63 83.91 85.10 85.92 86.76 87.14 87.72 87.64 87.55 87.24 86.92 86.98 87.04 87.02 87.00
Rencana debit outflow (m3/dt) 24.00 50.00 60.00 60.00 60.00 50.00 8.00 8.00 4.43 4.43 5.36 5.36 7.85 7.80 15.50 8.00 13.00 13.20 15.28 15.28 1.50 1.50 1.00 1.00
PLTA(22,5 MW) 24.00 50.00 60.00 60.00 60.00 50.00 8.00 8.00 0.00 0.00 5.36 5.36 7.85 7.80 15.50 8.00 13.00 13.20 15.28 15.28 0.00 0.00 0.00 0.00
SUNGAI - LOKASI : S. SERANG - BD. SIDOREJO
KETERSEDIAAN AIR : 18.88 31.92 64.16 63.82 45.80 35.69 21.72 9.63 5.64 5.71 3.05 2.72 6.96 8.69 10.58 38.58 47.68 39.35 18.56 11.88 11.41 2.60 0.27 3.79
RENCANA ALOKASI Air
1. DI. Sidorejo, 6.038 ha 0.00 0.00 0.00 2.41 7.13 8.57 6.87 6.04 6.04 6.04 4.49 3.64 6.39 7.84 6.63 6.04 6.04 6.04 4.49 1.96 0.00 0.00 0.00 0.00
Kapasitas saluran (m3/dt) 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50
Faktor 'k' (Model Alokasi Air) 1.00 0.64 0.81 0.70 0.82 0.82 0.78 1.00 0.75 0.59 0.53 0.57 0.65 0.77 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Alokasi Air (m3/dt) 0.00 0.00 0.00 1.69 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 1.80 1.60 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 3.50 1.92 0.00 0.00 0.00 0.00
2. Suplesi Bendung Lanang (1900 Ha) 1.48 2.97 2.43 1.90 1.90 1.90 1.90 1.50 1.33 2.66 2.28 1.80 1.90 1.90 1.90 0.95 0.30 0.59 0.59 0.59 0.00 0.00 0.00 0.00
Kapasitas saluran (m3/dt) 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
Faktor 'k' (Model Alokasi Air) 1.00 0.64 0.81 0.70 0.82 0.82 0.78 1.00 0.75 0.59 0.53 0.57 0.65 0.77 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Alokasi Air (m3/dt) 1.48 1.50 1.50 1.33 1.50 1.50 1.48 1.50 1.00 1.50 1.21 1.03 1.24 1.46 1.50 0.95 0.30 0.59 0.59 0.59 0.00 0.00 0.00 0.00
RENCANA ALOKASI AIR TAHUNAN (RAAT) TAHUN 2014/2015BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
URAIAN
B U L A N
SEP OKT NOP DES JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS KET.
FORMULIR A-02a
FORM A02B
RENCANA ALOKASI
AIR TAHUNAN
DALAM SKEMA
FORM A03 REALISASI ALOKASI AIR
FORMULIR A-03
DAS : SERANG - LUSI
RAAT RAAR (m3/det) (%)
1 Waduk Kedung Omboo 2PLTA 8.00 43.33 35.33 442
2 Bendung Sidorejo 2
Irigasi 4.45 3.00 -1.45 -33
PDAM 0.32 0.32 0.00 0
PLTA 24.00 21.66 -2.34 -10
3 Bendung Sedadi 2
Irigasi 10.56 14.78 4.22 40
Pompanisasi 1.50 1.50 0.00 0
4 Bendung Klambu 2
Klambu Kiri 14.05 15.35 1.30 9
Klambu Kanan 7.16 4.16 -3.00 -42Klambu Wilalung 4.38 2.28 -2.09 -48
PDAM (Klambu Kudu + Grobogan) 1.50 1.33 -0.17 -11
PLTA 24.00 24.00 0.00 0
Ket :
*) Deviasi dari pola yang telah disepakati dalam rapat koordinasi dalam wadah koordinasi SDA
REALISASI ALOKASI AIR PADA LOKASI PENGAMBILAN
Periode : Bulan April 2015
No
Debit Deviasi thd
KETERANGAN(m3/det) Rencana*)
Dekade
/Setengah
Bulanan
FORM A04 KETERSEDIAAN AIR DI WADUK/EMBUNG
FORMULIR A-04
DAS : SERANG - LUSI
Pola Aktual Deviasi Pola Aktual Deviasi Pola Inflow
Normal Normal Kering Pola Aktual Irigasi Air Baku Listrik
(m) (m) (%) (106m
3) (10
6m
3) (%) (m) (m
3/det) (m
3/det) (m
3/det) (Ha) (m
3/dt) (MW)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 87.64 90.01 2.7 574 688 20 87.60 32.08 30.00 43.33 62,862 1.82 2.50
Ket :
*) Layanan berdasarkan pola operasi normal
KETERSEDIAAN AIR WADUK / EMBUNG
Periode : Bulan April (s.d. tgl. 30 April 2015)
Dekade/
Setengah
Bulanan
Elevasi Volume Nama Waduk Kedung Ombo
Q Outflow (m3/dt) Layanan *)
TAHAPAN TEKNIS ALOKASI AIR RINCI
• Proses alokasi air tepat waktu ini merupakan suatu proses umpan balik yang
berkesinambungan, dengan tahapan teknis sebagai berikut (misal untuk periode
mingguan):
1. Tahap Pengukuran status sistem
Berapa air yang tersedia saat ini?
Berapa kebutuhan air saat ini?
2. Tahap Peramalan
Berapa air tersedia sampai dengan minggu depan?
Berapa kebutuhan air sampai dengan minggu depan?
3. Tahap Perencanaan Alokasi Air
Keputusan alokasi air sesuai dengan pengalaman / historis masa lalu
Keputusan alokasi air dengan musyawarah
Keputusan alokasi air dengan musyawarah dan bantuan model alokasi air
4. Tahap Pelaksanaan Alokasi Air
Pada bendung, pintu air, bendungan
5. Kembali pada tahap 1, pada minggu berikutnya
TAHAPAN TEKNIS ALOKASI AIR RINCI
Pengukuran Status Sistem
Peramalan Status Sistem
Rencana Alokasi Air
Pelaksanaan Alokasi Air
TAHAP PERAMALAN STATUS SISTEM
Berapa air yang tersedia saat ini?
Tinggi muka air pada papan duga air di bendung dan pos
duga air (m)
Proses dengan lengkung debit, misal Q = aHb
Diperoleh debit (m3/s)
Berapa kebutuhan air saat ini?
Air rumah-tangga, perkotaan dan industri relatif tetap
Irigasi bergantung pada pola tanam dan masa tanam
saat ini
TAHAP PERAMALAN STATUS SISTEM
Berapa air yang tersedia bulan mendatang?
Sama dengan jumlah air pada saat ini
Pada musim kemarau, pasti menurun, sesuai dengan
persamaan eksponensial negatif
– Qt = Q0 e -kt
Model stokastik, misalnya Thomas-Fiering
Berapa kebutuhan air bulan mendatang?
Air rumah-tangga, perkotaan dan industri relatif tetap
Irigasi bergantung pada pola tanam dan masa tanam
pada bulan mendatang
TEKNIK PERAMALAN
DEBIT(METODE
KURVA RESESI)
• Langkah-langkah:
Tahap perhitungan parameter
• Dalam satu tahun data perlu
digambarkan grafik time series debit agar
dapat menentukan awal dan akhir
periode resesi.
• Tentukan koefisien resesi dengan cara
menggunakan persamaan diatas
• dan ambil nilai koefisien resesi k rata-
ratanya..
Tahap peramalan
• Gunakan nilai k tersebut untuk
meramalkan debit aliran sungai pada
jangka waktu mendatang
dimana:
Qt = debit aliran pada saat t (m3/detik)
Q0 = debit aliran pada saat ini (m3/detik)
t = waktu (hari)
k = konstanta koefisien resesi
TEKNIK PERAMALAN DEBIT(METODE THOMAS FIERING)
• qi,j = debit bulan j dalam tahun i (j=1,2,...,12)
• xj = rata-rata debit bulan j
• r(j)sj/sj-1 = koefisien regresi qi,j dari qi,j-1
• r(j) = koefisien korelasi bulan j dari bulan j-1
• sj = simpangan baku bulan j
• sj-1 = simpangan baku bulan j-1
• xj-1 = rata-rata bulan j-1
• ti,j = variabel random berdistribusi normal baku, dengan rata-rata 0 dan varian 1, untuk
bulan j dengan catatan bahwa untuk j = 1 (bulan Januari), maka j-1 = 12 (bulan Desember dari tahun yang
lalu).
PSDA WS
PENETAPAN REVIEW DOKUMEN RAAT
PELAKSANAAN ALOKASI AIR (RAAR)
●Menjalankan model AA
●Membuat SOP
- Penyusunan konsep SOP
- Penetapan SOP Alokasi Air
●Penyusunan RAAR
PELAKSANA HARIAN &
LAPANGAN
URAIAN KEGIATAN
PELAKSANA
PELAKSANA HARIAN & TEKNIK &
ADMINISTRASIKASI/KABID
Kepala Balai WADAH
KOORDINASI
BUPATI/
GUBERNURDIRJEN SDA MENTERI PU
Penyusunan Konsep SOP
Draft konsep SOP
Penetapan
SOP
SIMULASI MODEL AA
Simulasi model Neraca Air dengan mempertimbangkan skala
dan batasan prioritas dan skenario tahun basah, normal, kering
Penyusunan Review RAAT, Simulasi model AA
Sidang
Penetapan
review RAAT
(WS Provinsi
Penetapan review RAAT
(WS kewenangan
Pusat)
Model Alokasi
Air
Berita acara Rekomendasi Review RAAT
Dokumen Neraca air
Verifikasi
Dok Neraca Air
Pengusulan penetapan Review RAAT
Penyusunan Dok.
Review RAAT
2 1 3 4 5
TAHAPAN PELAKSANAAN
RAAR
• Teknik Pelaksanaan Alokasi Air
– Persiapan pelaksanaan
– Penyusunan SOP
– Proses Simulasi dan pelaksanaan
RAAR
– Penyampaian besarnya debit yang
dapat dipergunakan
• Koordinasi dalam alokasi air
• Pemantauan dan evaluasi
PERSIAPAN PELAKSANAAN
• Pemeriksaan kesiapan sarana dan prasarana pengelolaan alokasi air, termasuk
sarana komunikasi, software dan hardware untuk pelaksanaan kegiatan alokasi air
dan real time monitoring system
• Kesiapan pembentukan Tim Kerja
– termasuk pembuatan KSO dengan instansi terkait.
• Kesiapan SOP
• Kesiapan SDM yang terkait dalam penyelenggaraan alokasi air
– dapat ditingkatkan melalui pelatihan/sosialisasi tentang pengelolaan alokasi air
dan SOP
• Pemeriksaan kesiapan peralatan pengukuran/pemantauan termasuk kalibrasi
peralatan/ bangunan ukur
– inventarisasi keberadaan, kondisi fisik, akurasi (apakah bangunan ukur telah
terkalibrasi) dari masing-masing bangunan ukur.
• Kesiapan/ketersediaan dana untuk pembiayaan kegiatan alokasi air
PENYUSUNAN SOP• SOP disusun
– berdasarkan kriteria yang direkomendasikan oleh Wadah Koordinasi/ TKPSDA WS, diantaranya meliputi:
• Batas akseptabilitas pelayanan air, Batas akseptabilitas operasional prasarana pengairan, Kewenangan
pengambil keputusan pada berbagai kondisi yang tidak normal
• SOP minimal memuat:
– Tata cara pengaturan pelaksanaan alokasi air, diantaranya meliputi:
• Tatacara inventarisasi bangunan air dan keberadaan bangunan ukur, termasuk tupoksi dari masing-masing
instansi pengelola (bila penyelenggaraan alokasi air ini melibatkan beberapa instansi) serta output yang
diharapkan
• Tatacara penyiapan dan pengiriman data lapangan
• Tatacara penyampaian data ke masing-masing pengguna tentang banyaknya debit air yang dapat digunakan
dan atau jadwal pemberian air ke masing-masing penguna
• Tatacara pemberitahuan bilamana terjadi atau diperkirakan akan terjadi penyimpangan penyelenggaraan
alokasi air
– Tata cara pengendalian alokasi air, diantaranya meliputi:
• Tatacara pemeriksaan dan pengecekan ketaatan dari masing-masing pengguna
• Tatacara pengcekan akurasi bangunan ukur
• Tatacara pengecekan daftar penguna air (legalitas perijinan, pengambilan baru diluar sistem yang telah
dibangun)
• Tatacara penertiban terhadap pelanggaran pengambilan air baik yang mempunyai izin maupun non izin
– Tatacara pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan alokasi air
– Tatacara pelaksanaan monev (Jadwal dan personel pelaksana)
• Tatacara monev kinerja sarana dan prasarana SDA).
S T R U K T U R K E L E M B A G A A N
• Struktur organisasi pelaksana
• Daftar nama petugas, wilayah kerja,
nama instansi, dan dilengkapi dengan
nomor telepon atau frekwensi radio
komunikasi (bila petugas
menggunakan radio komunikasi)
yang dapat dihubungi
• Tugas dan tanggung jawab masing-
masing petugas pelaksana kegiatan
alokasi air
P E N Y A M P A I A N R E N C A N A A L O K A S I A I R R I N C I
• Hasil perhitungan simulasi alokasi air yang sudah disepakati perlu disampaikan
oleh pengelola alokasi air (B/BWS atau BPSDA) kepada seluruh pengguna air
(khususnya untuk pengguna non irigasi yang mempunyai ijin) dan kantor UPT
Dinas Provinsi/Kabupaten yang telah siap dengan para petugas/operator pintu
intake irigasi (Juru bendung)
• Pemberitahuan/penyerahan data debit (besarnya debit yang diijinkan dan
jadwalnya) di masing-masing titik simpul/node ke kantor UPT Dinas
Provinsi/Kabupaten dan pemanfaat Air yang memiliki SIPA dengan cara:
– Pengiriman surat pemberitahuan secara resmi.
– Melalui alat komunikasi (radio komunikasi/telpon/HP atau media electronik lainnya)
KOORDINASI
• Dalam penyusunan rencana alokasi air, pengelola sumber daya air melakukan koordinasi
– dengan dinas/instansi terkait dan kelompok pengguna air
– dalam wadah koordinasi/Pokja TKPSDA
– maupun secara langsung dengan instansi terkait dengan dikoordinir oleh pengelola
SDA
• Materi koordinasi antara lain mencangkup:
– Usulan rencana alokasi air yang akan ditetapkan.
– Permasalahan di dalam penyelenggaraan alokasi air.
– Pertanggung-jawaban penyelenggaraan alokasi air.
• Penyelenggaraan koordinasi dan konsultasi alokasi air dilakukan pada:
– Awal musim kemarau.
– Awal musim hujan.
– Selain jadwal tersebut diatas, koordinasi tersebut dapat pula diselenggarakan sewaktu-
waktu untuk membahas revisi rencana alokasi air.
PE N G A WA SA N
• Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan alokasi air dilapangan serta penertiban terhadap
pelanggaran penggunaan air
dilakukan oleh pengelola sumber daya air (B/BWS atau BPSDA)
dengan tujuan agar pelaksanaannya sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditetapkan dan
dapat mengurangi terjadinya penyimpangan pelaksanaan alokasi air bagi seluruh pemanfaat air
(baik yang ilegal/mempunyai ijin maupun yang tidak mempunyai ijin)
• Pengawasan pelaksanaan alokasi air perlu dilakukan
minimal dua kali dalam satu tahun
yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau.
• Bentuk pengawasan dilakukan antara lain dengan cara sbb:
Mengontrol/inspeksi pelaksanaan alokasi air dan melakukan pengecekan kesesuaian antara
operasionil dengan rencana alokasi air dapat mengunakan form seperti terlampir dalam lampiran
3 yaitu form A-06 sd A-08
Inspeksi dan Evaluasi kinerja sarana dan prasarana sumber daya air.
Inspeksi dan penertiban penggunaan air yang illegal
PE N G E N DA LIA N
• Upaya pengendalian dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi penyimpangan
dapat dilakukan dengan melaksanakan:
Koreksi terhadap pelaksanaan alokasi air dilakukan apabila penyimpangannya
masih dalam batas toleransi yang telah disepakati, dengan melakukan upaya
pencegahan.
Koreksi terhadap rencana alokasi air rinci, dilakukan apabila terjadi
penyimpangan yang melebihi batas toleransi yang telah disepakati, antara lain
disebabkan oleh adanya perubahan cuaca, bencana alam, perubahan
kebijakan.
Koreksi dimaksudkan untuk menghitung kembali pola alokasi air tahun
berkutnya dengan memasukkan asumsi dan kebijakan baru yang disusun
melalui mekanisme perencanaan alokasi air.
M O N I T O R I N G D A N E V A L U A S I
• Monitoring dilakukan untuk memperoleh informasi pelaksanaan alokasi air dan
dilaksanakan secara periodik pada titik pantau utama dan secara insidentil apabila
diperkirakan adanya penyimpangan, minimal setahun sekali pada akhir
penyelenggaraan alokasi air dan menjadi tanggung jawab pengelola yang
dilaksanakan oleh Tim yang ditunjuk oleh pengelola SDA.
• Sebagai tolok ukur keberhasilan adalah: pelaksanaan dilapangan dapat dijalankan
sesuai dengan rencana alokasi air dan atau terjadi penyimpangan debit kurang dari
sepuluh persen (< 10%)
• Evaluasi pelaksanaan alokasi air perlu dilakukan secara periodik, agar dapat
mengetahui kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan dilapangan. Bilamana
terjadi ketidak-sesuaian di lapangan dengan rencana maka perlu dievaluasi
penyebab terjadinya, akibat yang timbul dan dirumuskan sebagai rencana
pengendalian dikemudian hari/tindak lanjut yang perlu dilakukan.
P E M B I A Y A A N A L O K A S I A I R
• Biaya operasi dan pemeliharaaan prasarana sumber daya air ditetapkan berdasarkan kebutuhan nyata
operasi dan pemeliharaan sumber daya air.
• Kebutuhan nyata merupakan dana yang dibutuhkan guna membiayai operasi dan pemeliharaan
sumber daya air untuk menjaga keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber daya air.
• Sumber dana untuk pembiayaan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air dapat berasal
dari:
– anggaran Pemerintah Pusat;
– anggaran swasta; dan/atau
– hasil penerimaan iuran eksploitasi dan pemeliharaan bangunan pengairan.
• Anggaran Pemerintah Pusat diperuntukkan pembiayaan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai.
• Anggaran swasta merupakan anggaran keikutsertaan swasta dalam pembiayaan operasi dan
pemeliharaan prasarana sumber daya air.
• Hasil penerimaan Iuran eksploitasi dan pemeliharaan bangunan pengairan selanjutnya dalam
Peraturan Menteri ini disebut biaya jasa pengelolaan sumber daya air merupakan dana yang dipungut
dari pengguna sebagai pemegang izin penggunaan sumber daya air atau pemegang izin pengusahaan
sumber daya air yang wajib membayar biaya jasa pengelolaan sumber daya air terhadap penggunaan
atau pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan.
B A G A N A L I R K E G I A T A N P E N G E L O L A A N A L O K A S I A I R
L A T I H A N
1. Apa yang dimaksud dengan RAAR ? Jelaskan!
2. Data apa saja yang diperlukan dalam tahapan perencanaan alokasi air rinci? jelaskan!
3. Kegiatan Rencana Alokasi Air Rinci meliputi apa saja? Jelaskan!
4. Sebutkan berbagai kegiatan alokasi air rinci yang perlu dilaksanakan setelah penetapanalokasi air rinci
5. Siapa yang melaksanakan alokasi air di lapangan?
6. Bagaimana memantau dan mengevaluasi rencana alokasi air rinci?
K E S I M P U L A N R E N C A N A A L O K A S I A I R R I N C I
• Ketersediaan air: debit nyata di lapangan, dan hasil ramalan
• Kebutuhan: nyata di lapangan dan perkiraan
• Alokasi air: untuk saat ini, dan seminggu, 10 hari, tengah-bulan, bulan, beberapa bulan
mendatang
• Hasilnya diisi dalam Form A-03 dan A04
• Tidak harus dilaksanakan jika kenyataan tidak pernah defisit
• Perlu dilaksanakan pada wilayah sungai yang rawan konflik kepentingan akan air
K E S I M P U L A N R E N C A N A A L O K A S I A I R R I N C I
• Ketersediaan air: debit nyata di lapangan, dan hasil ramalan
• Kebutuhan: nyata di lapangan dan perkiraan
• Alokasi air: untuk saat ini, dan seminggu, 10 hari, tengah-bulan, bulan, beberapa bulan
mendatang
• Hasilnya diisi dalam Form A-03 dan A04
• Tidak harus dilaksanakan jika kenyataan tidak pernah defisit
• Perlu dilaksanakan pada wilayah sungai yang rawan konflik kepentingan akan air
T e r i m a k a s i h
Recommended