View
28
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Oleh
TIM. DOSEN PKN UNSOED
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU
PURWOKERTO 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengubah
kurikulum mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Sesuai dengan
Undang-Undang No 12 tahun 2012, bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi
dalam penyusunan kurikulum, namun pada pelaksanaannya diperlukan rambu-
rambu yang sama agar dapat mencapai hasil yang optimal.
Disamping itu, peserta didik di perguruan tinggi merupakan insan dewasa,
sehingga dianggap sudah memiliki kesadaran dalam mengembangkan potensi diri
untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan atau professional. Sehubungan
dengan itu, maka perubahan pada proses pembelajaran menjadi penting dan akan
menciptakan iklim akademik yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa baik
hardskills maupun softskills. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Tinggi dalam
UU No 12 tahun 2012 yaitu menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seluruh mahasiswa harus mengikuti
pembelajaran mata kuliah dasar umum yang dikenal dengan MKDU (general
education). Sebagian dari MKDU telah dinyatakan dalam UU No 12 tahun 2012
sebagai mata kuliah wajib, yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa
Indonesia. Dalam rangka menyempurnakan capaian pembelajaran, maka MKDU
ditambah dengan bahasa Inggris, Kewirausahaan, dan mata kuliah yang mendorong
pada pengembangan karakter lainnya, baik yang terintegrasi maupun individu.
Khusus di Universitas Jenderal Soedirman sejak tahun 2000 telah ditetapkan Jatidiri
Unsoed sebagai mata kuliah wajib universitas yang harus diselenggarakan pada
setiap kurikulum program studi diploma maupun sarjana.
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang
menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum, multikultural dan
kewarganegaraan bagi mahasiswa guna mendukung terwujudnya warga negara
yang sadar akan hak dan kewajiban, serta cerdas, terampil dan berkarakter sehingga
dapat diandalkan untuk membangun bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 sesuai bidang keilmuan dan profesinya.
Pendidikan Kewarganegaraan menjadi sangat urgen di tengah situasi
kehidupan bangsa dan negara Indonesia saat ini. Untuk memenuhi tuntutan
perkembangan jaman, perlu dikembangkan substansi kajian dan model
pembelajaran serta sistem evaluasi yang memungkinkan pelaksanaan perkuliahan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di perguruan tinggi berjalan efektif.
BAB II
KONSEP PENDUKUNG CAPAIAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI
A. Pengantar
Meskipun reformasi telah bergulir, namun hingga saat ini bangsa dan
negara Indonesia masih menghadapi berbagai persoalan yang serius. Di dalam
negeri, persoalan rendahnya kepercayaan terhadap pemerintah, lemahnya
penegakan hukum, meningkatnya potensi disintegrasi oleh meningkatnya
semangat primordialisme, perselisihan ideologi, politik, agama, dekadensi
moral, kemiskinan dan pengangguran, serta makin rusaknya lingkungan hidup,
semakin mengancam kelanggengan persatuan bangsa Indonesia. Dari luar
negeri berupa tantangan globalisme bagi negara kebangsaan.
Mencermati situasi kehidupan kebangsaan yang demikian, bagi dunia
pendidikan tidak ada pilihan lain kecuali melakukan upaya pro-aktif pembinaan
nasionalisme untuk menggugah semangat kebangsaan dan kecintaan pada tanah
air para peserta didik sebagai generasi muda penerus bangsa. Dengan
pembinaan nasionalisme atau kebangsaan melalui proses dan metode
pembelajaran PKn yang efektif diharapkan peserta didik memperoleh wawasan
kebangsaan yang luas, sehingga mampu memahami dan menyikapi dinamika
persoalan kebangsaan yang terus berkembang, serta menumbuhkan jiwa
kemandirian dan rasa kecintaan pada tanah air.
Upaya pemantapan penyelenggaraan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di perguruan tinggi agar dapat memenuhi tuntutan jaman
menjadi sangat urgen di tengah situasi kehidupan bangsa dan negara Indonesia
saat ini. Salah satu yang dilakukan adalah perlu dikembangkan substansi kajian
dan model pembelajaran serta sistem evaluasi yang memungkinkan
pelaksanaan perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di perguruan
tinggi berjalan efektif.
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu
Universitas Jenderal Soedirman (LP3M Unsoed) merasa perlu melakukan
langkah strategis, yaitu menetapkan standarisasi kurikulum, pemetaan objek
kajian, metode pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan kurikulum,
standar kompetensi lulusan (SKL) berdasarkan Permendikbud RI Nomor 49
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) berdasarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia. Langkah ini bertujuan memberikan rambu-rambu atau
acuan capaian kompetensi dan substansi kajian pembelajaran PKn serta metode
pembelajarannya bagi dosen-dosen PKn di lingkungan Unsoed khususnya.
Langkah selanjutnya untuk lebih memantapkan penyelenggaraan
pembelajaran mata kuliah wajib tingkat universitas perlu diwadahi dalam
naungan LP3M sebagai payung hukum yang mengkoordinasikan
penyelenggaraan pembelajaran mata kuliah wajib universitas, terutama
Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan
Jatidiri Unsoed.
Sebagai langkah awal pemantapan penyelenggaraan pembelajaran mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Unsoed mulai tahun 2015 telah disusun
draft materi ajar yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dan standar
kompetensi lulusan serta kerangka kualifikasi nasional Indonesia. Draft materi
ajar lengkap dengan rencana pembelajaran semester (RPS) yang memuat
capaian pembelajaran, substansi kajian, hubungan antara capaian pembelajaran
dengan substansi kajian, metode pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran
akan selanjutnya akan di workshopkan guna memperoleh kesepakatan dari para
dosen pengampu PKn di Unsoed sebagai peserta workshop untuk dijadikan
acuan penyelenggaraan pembelajaran mulai semester gasal 2014/2015
mendatang. Program pengembangan keefektifan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di Unsoed ke depan perlu didukung pengembangan
electronic learning system, meskipun penggunaan media ICT dalam PKn hanya
sebagai alat bantu saja, tidak dapat menggantikan peran dosen. Di samping itu
secara berkala diperlukan program : rekruitmen dan peningkatan
profesionalisme melalui pelatihan dosen PKn, misalnya :TOT dan Internship
Dosen PKn.
B. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Kewarganegaraan
Penyelenggaraan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi,
diharapkan dapat tercipta wahana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk
secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah
pembangunan bangsa dan negara dalam mempersiapkan warganegara yang
cerdas, bertanggungjawab jawab dan berkeadaban.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai bagian dari pendidikan nasional
bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sistem pendidikan
nasional yang ada merupakan rangkaian konsep, program, tata cara, dan usaha
untuk mewujudkan tujuan nasional yang diamanatkan Undang-Undang Dasar
Tahun 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika
internal bangsa Indonesia, program pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
di Perguruan Tinggi harus mampu mencapai tujuan:
1. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan mahasiswa yang
mampu mengapresiasi nilai-nilai moral-etika dan religius untuk mampu
berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa
Indonesia.
2. Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan.
3. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta
pada tanah air.
4. Mengembangkan sikap mahasiswa yang demokratik berkeadaban dan
bertanggungjawab, serta mengembangkan kemampuan daya
saing/kompetitif bangsa di era globalisasi.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.
6. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi
terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila
dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
C. Fungsi dan Capaian Pembelajaran
1. Fungsi Pembelajaran
Mata kuliah PKn merupakan mata kuliah pengembangan
kepribadian (MPK) di perguruan tinggi yang berfungsi sebagai orientasi
mahasiswa dalam memantapkan wawasan dan semangat kebangsaan, cinta
tanah air, demokrasi, kesadaran hukum, penghargaan atas keragamaan dan
partisipasinya membangun bangsa berdasar Pancasila.
Sesuai dengan fungsinya, Pendidikan Kewarganegaraan
menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum,
multikulural dan kewarganegaraan bagi mahasiswa guna mendukung
terwujudnya warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban, serta cerdas,
terampil dan berkarakter sehingga dapat diandalkan untuk membangun
bangsa dan negara berdasar Pancasila dan UUD 1945 sesuai dengan bidang
keilmuan dan profesinya.
2. Capaian Pembelajaran
a. Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap
positif dan menampilkan perilaku yang mendukung semangat
kebangsaan dan cinta tanah air;
b. Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap
positif dan menampilkan perilaku yang mendukung demokrasi
berkeadaban;
c. Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap
positif dan menampilkan perilaku yang mendukung kesadaran hukum
dan keragaman.
D. Substansi Kajian
No Kemampuan Akhir yang diharapkan Bahan kajian (Materi Ajar) Waktu Jumlah
Tatap Muka
1 a. Menjelaskan secara kritis dan objektif latar
belakang dan tujuan pembelajaran PKn di
PT
b. Meyakini nilai- nilai Pancasila sebagai
orientasi PKn agar menjadi pedoman
berkarya lulusan PT
1. PKn sebagai MKU di Perguruan Tinggi :
a. Latar belakang dan tujuan pembelajaran
PKn di PT
b. Nilai-nilai Pancasila sebagai orientasi (core
value) PKn
100
Menit
1
2 a. Mendeskripsikan identitas nasional dan
sejarah kelahiran faham nasionalisme
Indonesia
b. Memiliki karakter sebagai identitas
kebangsaan
2. Identitas Nasional :
a. Pengertian identitas nasional
b. Sejarah kelahiran faham nasionalisme
Indonesia
c. Identitas nasional sebagai karakter bangsa
d. Proses berbangsa dan bernegara
100
Menit
1
3 a. Mengemukakan pentingnya konstitusi bagi negara
b. Menerima secara kritis UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia
3. Negara dan Konstitusi :
a. Pentingnya konstitusi bagi negara
b. UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia
c. Perilaku konstitusional
100
Menit
1
c. Menampilkan perilaku konstitusional dalam hidup bernegara
No Kemampuan Akhir yang diharapkan Bahan kajian (Materi Ajar) Waktu Jumlah
Tatap Muka
4 a. Menganalisis hubungan negara dan warga negara
b. Menilai pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara
c. Melaksanakan hak dan kewajiban warga negara secara seimbang
4. Hak dan Kewajiban Warga Negara :
a. Pengertian hak dan kewajiban warga negara
b. Konsep hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945
c. Konsep hubungan bangsa, negara, dan warga negara (status, asas, syarat kewarganegaraan)
200 Menit
2
5 a. Menganalisis makna demokrasi dan prinsipprinsipnya
b. Mengemukakan hakekat demokrasi Indonesia (demokrasi Pancasila)
c. Menilai pelaksanaan demokrasi di Indonesia
d. Mendukung pendidikan demokrasi di perguruan tinggi
5. Demokrasi Indonesia :
a. Makna demokrasi dan prinsip-prinsipnya
b. Demokrasi Indonesia (demokrasi Pancasila)
c. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
d. Pendidikan demokrasi
100 Menit
1
6 a. Menguraikan makna Indonesia sebagai Negara hukum
b. Mendeskripsikan hubungan negara hukum dengan HAM
6. Negara Hukum dan HAM :
a. Makna Indonesia sebagai negara hokum dan prinsip-prinsipnya
b. Hubungan Negara hukum dengan HAM
100 Menit
1
c. Menerapkan prinsip Negara hukum dalam kehidupannya sebagai warga negara
d. Mendukung penegakkan HAM di Indonesia
c. Penegakan HAM di Indonesia
No Kemampuan Akhir yang diharapkan Bahan kajian (Materi Ajar) Waktu Jumlah
Tatap Muka
7 a. Menjelaskan pentingnya wilayah sebagai
ruang hidup bangsa
b. Menjelaskan konsepsi wawasan nusantara
sebagai pandangan geopolitik bangsa
Indonesia
c. Memberi contoh implementasi wawasan
nusantara di era global
7. Geopolitik Indonesia/Wawasan
Nusantara
a. Konsepsi Geopolitik
b. Teori-teori geopolitik negara besar
c. Wawasan Nusantara (geopolitik Indonesia)
d. Implementasi Wawasan Nusantara di era
global
200
Menit
2
8 a. Mengemukakan unsur-unsur ketahanan nasional Indonesia
b. Menerapkan pendekatan astagatra dalam pemecahan masalah
c. Menganalisis potensi ancaman bagi ketahanan bangsa di era global
8. Geostrategi Indonesia/Ketahanan Nasional :
a. Unsur-unsur ketahanan nasional Indonesia
b. Pendekatan astagatra dalam pemecahan masalah
c. Potensi ancaman bagi ketahanan bangsa di era global
200
Menit
2
9 a. Mengemukakan pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia yang plural
9. Integrasi Nasional :
a. Pluralitas masyarakat Indonesia
100
Menit
1
b. Memilih strategi integrasi yang tepat untuk masyarakat Indonesia
c. Mendukung integrasi di Indonesia melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika
b. Strategi integrasi (asimilasi, akulturasi, pluralisme)
c. Strategi integrasi Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika )
No Kemampuan Akhir yang diharapkan Bahan kajian (Materi Ajar) Waktu Jumlah
Tatap Muka
10 a. Menjelaskan dasar pemikiran penyusunan politik dan strategi nasional
b. Menunjukkan hubungan antara konsepsi politik nasional dan strategi nasional
b. Menganalisis implementasi politik dan strategi nasional dalam bidang-bidang pembangunan nasional secara sinambung dan berkelanjutan
10. Politik dan Strategi Nasional :
a. Dasar Pemikiran Politik dan Strategi Nasional
b. Politik Pembangunan Nasional dan Sistem Manajemen Nasional
c. Implementasi Polstranas dalam Bidang-bidang Pembangunan Nasional
200
Menit
2
E. Hubungan Antara Capaian Pembelajaran dengan Substansi Kajian
Capaian Pembelajaran Substansi Materi Kajian Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan
menampilkan perilaku yang mendukung semangat kebangsaan dan cinta tanah air
Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan
menampilkan perilaku yang mendukung demokrasi berkeadaban
Mampu menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan
menampilkan perilaku yang mendukung kesadaran hukum dan keragaman
BAB III
METODE PEMBELAJARAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
A. Metode Pembelajaran
Proses Pembelajaran yang diterapkan pada mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai salah satu Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK) yang berbasis kompetensi menggunakan pendekatan Student Centered
Learning (SCL) sehingga memungkinkan mahasiswa lebih banyak melakukan
eksplorasi daripada secara pasif menerima informasi yang disampaikan oleh
pengajar. Pilihan strategi pengembangan metode pembelajaran menggunakan
pendekatan SCL membawa konsekuensi terhadap perubahan paradigma metode
pembelajaran sebelumnya yaitu pendekatan teacher centered learning (TCL).
Arah perubahannya dapat dilihat sebagai berikut :
Dari : Menjadi :
a. Berpusat pada pengajar metode
instruksi
a. Berpusat pada mahasiswa
metode konstruksi
b. Paradigma : mengajar b. Paradigma : belajar
c. Apa yang dipikirkan c. Apa yang dipelajari
d. Mengetahui apanya Transfer of
knowledge
d. Mengetahui bagaimananya
Transfer of values
Melalui metode ini mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan
dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang keahliannya saja, tetapi juga
berkembang keterampilan komunikasi, bekerja dalam kelompok, insiatif,
berbagi informasi, dan penghargaan terhadap orang lain. Metode pendekatan
Student Centered Learning ini meliputi antara lain:
1. Studi Kasus
Pada metode pembelajaran ini mahasiswa diberikan kasus yang perlu dicari
pemecahan masalahnya sesuai dengan pokok bahasan yang sedang dibahas.
2. Diskusi
Penyajian bahan pelajaran dilakukan dengan cara mahasiswa ditugaskan
untuk membahas dan bertukar pendapat mengenai topik atau masalah
tertentu untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan
teliti.
3. Seminar
Mahasiswa diminta untuk mempersiapkan makalah/paper, kemudian
mempresentasikannya di depan mahasiswa lainnya dan dalam kesempatan
ini akan memperoleh masukan dan pertanyaan baik dari sesama mahasiswa
lainnya maupun dari staf pengajar.
4. Debat
Suatu metode pembelajaran dengan cara mahasiswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Di dalam
kelompok tersebut mahasiswa melakukan perdebatan tentang topik
tertentu.
5. Kerja Lapangan
Suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa mahasiswa
langsung kepada objek atau pokok bahasan yang akan dipelajari di luar
kelas.
6. Bermain Peran
Bermain peran adalah salah satu permainan pendidikan yang digunakan
untuk menjelaskan perasaan, sikap, perilaku dan nilai dengan tujuan untuk
menghayati peran, sudut pandang dan cara berpikir orang lain dengan
memainkan peran orang lain.
7. Simulasi
Suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi
dan penghayatan mahasiswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan
dilakukan mahasiswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau
benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang,
hal itu tergantung kepada apa yang diperankan.
8. Tugas Kelompok
Metode pembelajaran dengan memberikan tugas kepada mahasiswa yang
telah dibuat kelompok, misalnya dalam bentuk karangan atau makalah,
kliping dan/atau mengamati suatu kejadian.
9. Permainan
Merupakan cara penyajian bahan pengajaran dimana mahasiswa
melakukan permainan untuk memperoleh atau menemukan pemahaman
dan konsep tertentu. Metode permainan ini dapat dilakukan secara
individual atau kelompok.
10. Collaborative Learning (CL)
Merupakan proses belajar kelompok, di mana setiap anggota
menyumbangkan informasi, pengetahuan, pengalaman, ide, sikap,
pendapat, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara
bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota.
11. Problem-Based Learning (PBL)
Metode belajar yang menggunakan masalah yang komplek dan nyata untuk
memicu pembelajaran sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru.
12. Bola Salju Menggelinding
Dalam pembelajaran ini mahasiswa melakukan tugas individu kemudian
berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain
sehingga semakin lama anggota kelompok semakin besar bagai bola salju
yang menggelinding. Metode ini digunakan untuk mendapatkan jawaban
yang dihasilkan dari mahasiswa secara bertingkat. Dimulai dari kelompok
yang lebih kecil berangsur-angsur kepada kelompok yang lebih besar
sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang
telah disepakati oleh mahasiswa secara kelompok.
Pilihan terhadap metode pembelajaran tersebut tergantung pada kebutuhan
capaian pembelajaran. Kesiapan staf pengajar, sarana, prasarana yang ada pada
masing-masing program studi termasuk kondisi mahasiswa juga perlu
dipertimbangkan demi suksesnya pembelajaran..
B. Rencana Pembelajaran Semester Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Gasal/Genap
Kode Mata Kuliah : UNO 107 SKS : 2 (2 – 0)
Program Studi : Semua Prodi D3 dan S1 Jumlah Tatap Muka : 16 kali pertemuan
Capaian Pembelajaran : Setelah mempelajari mata kuliah PKn selama 1 (satu) semester, mahasiswa mampu menganalisis masalah
kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif, dan menampilkan perilaku mendukung yang berkaitan
dengan semangat kebangsaan, cinta tanah air, demokrasi berkeadaban, kesadaran hukum, dan keragaman.
Tatap Muka Ke
Capaian Pembelajaran/Kemampuan
Akhir yang diharapkan
Bahan kajian (Materi Ajar)
Waktu Model Pembelajaran Kriteria
Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai
1 a. Menjelaskan secara kritis
dan objektif latar
belakang dan tujuan
pembelajaran PKn di PT
b. Meyakini nilai- nilai
Pancasila sebagai
orientasi PKn agar
menjadi pedoman
berkarya lulusan PT
1. PKn sebagai MKUdi
Perguruan Tinggi:
a. Latar belakang dan
tujuan pembelajaran
PKn di PT
b. Nilai –nilai Pancasila
sebagai orientasi
(core value) PKn
100
Menit
Pembelajaran tentang
pentingnya PKn sebagai
MKU di PT dapat
dilakukan melalui model
pembelajaran Critical
Incident (pengalaman
penting) yakni dengan
mengingatkan kembali
pengalaman penting
Dapat dilakukan
dengan non tes
yakni penilaian
diri. Misal
mengamati
kemampuan
menganalisis dan
mengkonsepsikan
PKn sebagai
5%
belajar PKn ketika masih
di jenjang sekolah.
Adapun langkah-
langkahnya
1. Menyampaikan isi
PKn sebagai MKU di
perguruan tinggi
2. Memberi kesempatan
mahasiswa untuk
mengingat dan
mengungkapkan
kembali pengalaman
penting ketika belajar
PKn di sekolah diikuti
dengan penyampaian
materi
3. Membantu
mengindentifikasi
nilai-nilai penting apa
yang didapatkan dari
belajar PKn
4. Mengkonfirmasi
manfaat dan arti
penting PKn sebagai
MKU di PT
MKU dan
Pancasila sebagai
core value atau
menulis tentang
pentingnya PKn
bagi diri
mahasiswa.
Kriteria :
Kebenaran
tulisan; Ide yang
muncul.
Tatap Muka Ke
Capaian Pembelajaran/Kemampuan
Akhir yang diharapkan
Bahan kajian (Materi Ajar)
Waktu Model Pembelajaran Kriteria
Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai
2 a. Mendeskripsikan identitas nasional dan sejarah kelahiran faham nasionalisme Indonesia
b. Memiliki karakter sebagai identitas kebangsaan
2. Identitas Nasional :
a. Pengertian identitas nasional
b. Sejarah kelahiran faham nasionalisme Indonesia
c. Identitas nasional sebagai karakter bangsa
d. Proses berbangsa dan bernegara
100 Menit
Pembelajaran diawali dengan kajian literatur yakni memberi kesempatan mahasiswa membaca berbagai sumber tentang idenitas dan faham nasionalisme di Indonesia; memberi pertanyaan kunci; mencatat kata-kata penting dan mengungkapkan kembali dengan kata-kata sendiri.
Pembelajaran selanjutnya dapat dilakukan dengan diskusi isu aktual perihal identitas, misal identitas budaya Indonesia diklaim oleh bangsa lain. Selanjutnya meminta mahasiswa memposisikan diri, apa sikap dan apa yang perlu dilakukan?
Penilaiandilaku-kan dengan tes yakni soal-soal yang berkaitan dengan materi identitas, dan non tes, yakni mengamati kemampuan mengekspresikan ide-ide, persoalan-persoalan dan tawaran solusi yang berkaitan dengan materi identitas, dengan lembar observasi dalam diskusi
Kriteria :
Kebenaran jawaban tes
Tingkat partisipasi dalam diskusi
10%
Pada bagian akhir pembelajaran dapat dikonfirmasi tentang pentingnya bangsa memiliki identitas.
3 a. Mengemukakan pentingnya konstitusi bagi negara
b. Menerima secara kritis UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia
c. Menampilkan perilaku konstitusional dalam hidup bernegara
3. Negara dan Konstitusi :
a. Pentingnya konstitusi bagi negara
b. UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia
c. Perilaku konstitusional
100 Menit
Konsep kunci dalam pembelajaran ini adalah pentingnya konstitusi bagi NKRI dan perilaku yang konstitusional. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model resume kelompok dari materi, dilanjutkan presentasi dan tanya jawab dengan klpk lain. Pembelajaran selanjutnya adalah pelacakan kasus dari media, contoh perilaku pejabat negara yang konstitusional dan yang inkonstitusional; Memberi tanggapan dan memposisi-kan diri; Memberi konfirmasi tentang pentingnya perilaku konstitusional dalam hidup bernegara.
Penilaian dilaku-kan dengan tes yakni soal yang berkaitan dengan materi Negara dan Konstitusi, dan non tes, yakni mengamati kemampuan mengekspresikan perilaku konstitusi-onal dengan lembar observasi dalam diskusi dan presentasi dan lembar penilaian proyek
Kriteria : Kebenaran jawaban tes; Penampilan; Kelengkapan tugas
10%
Tatap Muka Ke
Capaian Pembelajaran/Kemampuan
Akhir yang diharapkan
Bahan kajian (Materi Ajar)
Waktu Model Pembelajaran Kriteria
Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai
4 – 5 a. Menganalisis hubungan negara dan warga negara
b. Menilai pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara
c. Melaksanakan hak dan kewajiban warga negara secara seimbang
4. Hak dan Kewajiban Warga Negara :
a. Pengertian hak dan kewajiban warga negara
b. Konsep hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945
c. Konsep hubungan bangsa, negara, dan warga negara (status, asas, syarat kewarganegaraan)
200 Menit
Pembelajaran dilakukan dengan kajian konstitusionalitas terhadap UUD 1945 yang mengatur perihal hak dan kewajiban dan contoh undang-undang yang berisi pengaturan akan hak dan kewajiban warga negara; Melalukan bursa gagasan untuk menilai
pelaksanaan hak dan kewajiban baik dari negara maupun warga negara; Membuat dan mempresentasikan laporan hasil wawancara dengan beberapa orang tentang pelaksanaan hak dan kewajibannya selama ini, memberi komentar dan memposisikan dirinya
Penilaian dilaku-kan dengan tes yakni soal-soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran, dan non tes, yakni mengamati kemampuan memahami dan menghayati akan hak dan kewajiban sebagai warga negara dengan lembar penilaian proyek
Kriteria : Kebenaran jawaban tes; Kreatifitas ide; Kelengkapan tugas; Kebenaran isi laporan.
10%
Tatap Muka Ke
Capaian Pembelajaran/Kemampuan
Akhir yang diharapkan
Bahan kajian (Materi Ajar)
Waktu Model Pembelajaran Kriteria
Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai
6 a. Menganalisis makna demokrasi dan prinsipprinsipnya
b. Mengemukakan hakekat demokrasi Indonesia (demokrasi Pancasila)
c. Menilai pelaksanaan demokrasi di Indonesia
d. Mendukung pendidikan demokrasi di perguruan tinggi
5. Demokrasi Indonesia
a. Makna demokrasi dan prinsip-prinsipnya
b. Demokrasi Indonesia (demokrasi Pancasila)
c. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
d. Pendidikan demokrasi
100 Menit
Pembelajaran tentang demokrasi diawali dengan melakukan kajian literatur diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan kunci, menemukan kata-kata penting dan mengungkapkan kembali dengan bahasa sendiri.
Dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk menilai pelaksanaan demokrasi di Indonesia lalu dipresentasikan.
Berbicara di depan publik dengan topik
“pentingnya pendidikan demokrasi bagi kawula muda”
Penilaian dapat dilakukan dengan tes yakni soal yang berkaitan dengan materi pembelajar-an, dan non tes, yakni kemampuan menjelaskan prinsip-prinsip demokrasi dan problematiknya serta proses demokrasi di Indonesia dengan lembar observasi dalam diskusi dan lembar penilaian pidato
Kriteria : Kebenaran jawaban tes; Keaktifan diskusi; Komunikatif.
10%
Tatap Muka Ke
Capaian Pembelajaran/Kemampuan
Akhir yang diharapkan
Bahan kajian (Materi Ajar)
Waktu Model Pembelajaran Kriteria
Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai
7 a. Menguraikan makna Indonesia sebagai Negara hukum
b. Mendeskripsikan hubungan negara hukum dengan HAM
c. Menerapkan prinsip Negara hukum dalam kehidupannya sebagai warga negara
d. Mendukung penegakkan HAM di Indonesia
6. Negara Hukum dan HAM :
a. Makna Indonesia sebagai negara hokum dan prinsip-prinsipnya
b. Hubungan Negara hukum dengan HAM
c. Penegakan HAM di Indonesia
100 Menit
Pembelajaran dilakukan dengan Bursa gagasan dengan topik bilamana negara tidak berdasar atas hukum;
Telaah kasus pelanggaran HAM, misal dengan media koran atau film. Mahasiswa memberi komentar, penilaian dan memposisikan diri atas kasus tersebut. Mengkonfirmasi tentang pentingnya negara berdasar atas hukum dan jaminan akan HAM
Penilaian dilaku-kan dengan tes yakni soal yang berkaitan dengan materi pelajaran, dan non tes, yakni mengamati kemampuan menjelaskan arti pentingnya negara hukum, menunjuk-kan kasus-kasus pelanggaran HAM dengan lembar penilaian diskusi atau penilaian kinerja
Kriteria :
Kebenaran jawaban tes; Ketajaman analisis; Komunikatif
10%
Tatap Muka Ke
Capaian Pembelajaran/Kemampuan
Akhir yang diharapkan
Bahan kajian (Materi Ajar)
Waktu Model Pembelajaran Kriteria
Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai
8 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
9 – 10 a. Menjelaskan pentingnya wilayah sebagai ruang hidup bangsa
b. Menjelaskan konsepsi wawasan nusantara sebagai pandangan geopolitik bangsa Indonesia
c. Memberi contoh implementasi wawasan nusantara di era global
7. Geopolitik Indonesia/Wawasan Nusantara :
a. Konsepsi Geopolitik
b. Teori-teori geopolitik negara besar
c. Wawasan Nusantara (geopolitik Indonesia)
d. Implementasi Wawasan Nusantara di era global
200 Menit
Pembelajaran dilakukan dengan diskusi model jigsaw. Dalam diskusi ini mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya memiliki wawasan nusantara dalam berbagai bidang. Mahasiswa akan saling member dan menerima pengetahuan tentang wawasan nusantara.
Langkah-langkah pembelajarannya meliputi: 1. Mahasiswa
dikelompokkan ke dalam 4 kelompok tim
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan, yakni a) wawasan nusantara
Penilaian dapat dilakukan dengan tes yakni soal-soal yang berkaitan dengan materi geopolitik Indonesia, dan non tes, yakni mengamati kemampuan mengekspresikan wawasan, cara dan keluasan pandang dengan lembar penilaian diskusi
Kriteria:
Kebenaran jawaban tes;
Kerjasama;
Komunikatif;
10%
dalam bidang a) politik; b) ekonomi; c) sosial budaya; dan d) pertahanan keamanan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari materi yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan materi mereka
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan memberikan tanggapan
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
Tatap Muka Ke
Capaian Pembelajaran/Kemampuan
Akhir yang diharapkan
Bahan kajian (Materi Ajar)
Waktu Model Pembelajaran Kriteria
Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai
11 – 12 a. Mengemukakan unsur-unsur ketahanan nasional Indonesia
b. Menerapkan pendekatan astagatra dalam pemecahan masalah
c. Menganalisis potensi ancaman bagi ketahanan bangsa di era global
8. Geostrategi Indonesia/ Ketahanan Nasional:
a. Unsur-unsur ketahanan nasional Indonesia
b. Pendekatan astagatra dalam pemecahan masalah
c. Potensi ancaman bagi ketahanan bangsa di era global
200 Menit
Pembelajaran diawali dengan kajian literatur diikuti dengan pertanyaan kunci, menemukan kata-kata penting dan mengungkapkan kembali dengan bahasa sendiri.
Membuat dan mempresentasikan laporan kelompok yang berkaitan dengan kondisi ketahanan di suatu wilayah. Melakukan bursa gagasan tentang ragam potensi ancaman yang dihadapi Indonesia di era global
Penilaian dilakukan dengan tes yakni soal-soal yang berkaitan dengan materi geostrategik Indonesia, dan non tes, yakni penilaian diri mengidentifikasi unsur-unsur ketahanan nasional, potensi ancaman dan strategi pemecahan masalah dengan lembar penilaian proyek
Kriteria : Kebenaran jawaban tes; Komunikatif; Kelengkapan; Ketajaman analisis.
12.5%
Tatap Muka Ke
Capaian Pembelajaran/Kemampuan
Akhir yang diharapkan
Bahan kajian (Materi Ajar)
Waktu Model Pembelajaran Kriteria
Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai
13 a. Mengemukakan pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia yang plural
b. Memilih strategi integrasi yang tepat untuk masyarakat Indonesia
c. Mendukung integrasi di Indonesia melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika
9. Integrasi
Nasional :
a. Pluralitas masyarakat Indonesia
b. Strategi integrasi (asimilasi, akulturasi, pluralisme)
c. Strategi integrasi Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika )
100 Menit
Pembelajaran dapat dilakukan melalui
Pelacakan Isu Dalam Media Massa, yaitu mahasiswa secara berkelompok ditugasi untuk melacak berita yang berisi masalah disintegrasi di Indonesia, memberi komentar tentang latar belakang terjadinya kasus tersebut dan memberi ide tentang solusi apa yang tepat untuk mengatasinya
Penilaian dilakukan dengan tes yakni soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran, dan non tes, yakni kemampuan mengidentifikasi faktor penyebab disintegrasi dan pendukung integrasi nasional dengan lembar penilaian sikap dan laporan
Kriteria :
Kebenaran jawaban tes; Kelengkapan laporan; Ketajaman analisis; Sikap menghargai keragaman
10%
Tatap Muka Ke
Capaian Pembelajaran/Kemampuan
Akhir yang diharapkan
Bahan kajian (Materi Ajar)
Waktu Model Pembelajaran Kriteria
Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai
14 – 15 a. Menjelaskan dasar
pemikiran penyusunan
politik dan strategi
nasional
b. Menunjukkan hubungan
antara konsepsi politik
nasional dan strategi
nasional
b. Menganalisis
implementasi politik dan
strategi nasional dalam
bidang-bidang
pembangunan nasional
secara sinambung dan
berkelanjutan
10. Politik dan Strategi
Nasional :
a. Dasar Pemikiran
Politik dan Strategi
Nasional
b. Politik Pembangunan
Nasional dan Sistem
Manajemen Nasional
c. Implementasi
Polstranas dalam
Bidang-bidang
Pembangunan
Nasional
200
Menit
Pembelajaran diawali
dengan kajian literatur
diikuti dengan pertanyaan
kunci, menemukan kata-
kata penting dan
mengungkapkan kembali
dengan bahasa sendiri.
Membuat dan
mempresentasikan
laporan kelompok
tentang upaya
perwujudan tujuan
nasional melalui
pembangunan nasional.
Melakukan bursa
gagasan tentang faktor
pendukung dan
penghambat
pembangunan nasional
Penilaian dilakukan
dengan tes yakni
soal yang berkaitan
dengan materi
pembelajaran, dan
non tes, yakni
kemampuan
mengidentifikasi
mekanisme
penyusunan politik
dan strategi
nasional dan
penetapan skala
prioritas kebijakan
jangka panjang,
menengah, dan
pendek bangnas
dengan lembar
penilaian sikap dan
laporan
12.5%
Kriteria :
Kebenaran jawaban
tes; Komunikatif;
Kelengkapan
laporan; Ketajaman
analisis.
16 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
C. Sistem Evaluasi Hasil Pembelajaran
1. Cara Penilaian
Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan berdasarkan capaian pembelajarannya menggunakan data yang diperoleh melalui
penugasan individual atau kelompok, ujian tengah semester, ujian akhir semester, penilaian diri (self assessment), penilaian sejawat
(peer assessment), penilaian sikap (tata krama), dan observasi kinerja mahasiswa melalui tampilan lisan atau tertulis.
2. Kriteria penilaian disesuaikan dengan macamnya sedangkan pembobotannya disesuaikan dengan waktu yang digunakan untuk
membahas suatu kajian dan sumbangan suatu kemampuan terhadap kompetensi.
3. Sistem penilaian perlu dijelaskan kepada mahasiswa pada awal perkuliahan (kontrak pembelajaran)
4. Komponen Penilaian
▪ Tugas Terstruktur (quiz, pembuatan paper individu, pembuatan paper kelompok untuk seminar, dan presentasi) Bobot : 35%
▪ Aktivitas Pembelajaran Bobot : 5%
▪ Ujian Sisipan Bobot : 30%
▪ Ujian Utama Bobot : 30%
6. Perangkingan (Grading)
- A = 80 ke atas
- AB = 75 - 79,99
- B = 70 – 74,99
- BC = 65 – 69,99
- C = 60 - 64,99
- CD = 56 – 59,99
- D = 46 – 55,99
- E = kurang 46
BAB IV
ALUR PEMBENTUKAN MATA KULIAH YANG MERUJUK PADA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) DAN
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) SERTA PERUMUSAN KONSEPTUAL MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN YANG DAPAT
MENCAPAI CAPAIAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata kuliah yang
termasuk dalam kelompok mata kulaih pengembangan kepribadian (MPK).
MPK merupakan kelompok bahan kajian dan pembelajaran untuk
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan
mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Berikut merupakan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditentukan
oleh Dikti:
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
No Domain DIKTI Sikap
(Afektif) a. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
dewasa yang beriman, berakhlak mulia, mandiri,
kreatif, bertanggung jawab, berbudaya dan
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial alam.
b. Berkontribusi aktif dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara termasuk berperan dalam pergaulan
dunia dengan menjungjung tinggi penegakkan
hokum.
Keterampilan (Psikomotorik)
a. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan inovatif dalam ranah abstrak dan konkret
terkait dengan pengembangan diri sesuai dengan
bakat dan kemampuannya.
b. Mampu memberikan petunjuk dalam memilih
alternatif solusi secara mandiri dan/atau kelompok.
Pengetahuan (Kognitif)
a. Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif
dalam konsep teoretis bidang pengetahuan tertentu
secara umum dan khusus serta mendalam dengan
wawasan kebangsaan, kenegaraan dan peradaban.
b. Terkait dengan fenomena dan kejadian yang
mencakup penyebab, alternatif solusi, kendala dan
soluis akhir.
Sementara itu untuk Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI), berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor 8 Tahun
2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, dalam Pasal 5
disebutkan bahwa “…Lulusan Diploma 3 paling rendah setara dengan jenjang
5, Lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana, paling rendah setara
dengan jenjang 6…” Berikut ini deskripsi kualifikasi level 6 KKNI:
a. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS
pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi
terhadap situasi yang dihadapi.
b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan
data dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif
solusi secara mandiri dan kelompok.
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
atas pencapaian hasil kerja organisasi.
B. Perumusan Capaian Pembelajaran
1. Standar Kompetensi 1 : Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata
Kuliah Umum di Perguruan Tinggi
Indikator :
a. Mampu menjelaskan secara kritis dan objektif latar belakang dan tujuan
pembelajaran PKn di PT
b. Meyakini nilai- nilai Pancasila sebagai orientasi PKn agar menjadi
pedoman berkarya lulusan PT
Upaya Pencapaian :
Metode Pembelajaran Metode Evaluasi
1. Cooperative learning
2. Collaborative learning
3. Problem based learning
4. Presentasi
5. Penyusunan makalah
6. Project based learning
1. UTS
2. UAS
3. Lembar tugas mahasiswa
4. Penilaian presentasi
5. Penilaian makalah
6. Penilaian diskusi kelompok
2. Standar Kompetensi 2 : Identitas Nasional
Indikator :
a. Mampu mendeskripsikan identitas nasional dan sejarah kelahiran faham
nasionalisme Indonesia
b. Memiliki karakter sebagai identitas kebangsaan
c. Memiliki sikap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal
Upaya Pencapaian :
Untuk dapat menguji pengetahuan tersebut, mahasiswa akan diberikan tugas
berupa tugas individu dan kelompok untuk melakukan diskusi mengenai
nilai-nilai karakter yang ada dalam tata kehidupan masyarakat Indonesia.
Metode Pembelajaran Metode Evaluasi
1. Cooperative learning
2. Collaborative learning
3. Problem based learning
4. Presentasi
5. Penyusunan makalah
6. Project based learning
1. UTS
2. UAS
3. Lembar tugas mahasiswa
4. Penilaian presentasi
5. Penilaian makalah
6. Penilaian diskusi kelompok
3. Standar Kompetensi 3 : Negara dan Konstitusi
Indikator :
a. Mampu mengemukakan pentingnya konstitusi bagi negara
b. Menerima secara kritis UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia
c. Menampilkan perilaku konstitusional dalam hidup bernegara
d. Mampu melakukan kajian dalam kegiatan pembelajaran melalui suatu
proses pembelajaran yang membentuk dan membangun kesadaran akan
adanya hak dan kewajiban sebagai warga Negara dalam suatu Negara
hukum
Upaya Pencapaian :
Metode Pembelajaran Metode Evaluasi
1. Cooperative learning
2. Collaborative learning
3. Problem based learning
4. Presentasi
5. Penyusunan makalah
6. Project based learning
1. UTS
2. UAS
3. Lembar tugas mahasiswa
4. Penilaian presentasi
5. Penilaian makalah
6. Penilaian diskusi kelompok
4. Standar Kompetensi 4 : Hak dan Kewajiban Warga Negara
Indikator :
a. Mampu menganalisis hubungan negara dan warga negara
b. Mampu menilai pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara
c. Mampu melaksanakan hak dan kewajiban warga negara secara
seimbang
Upaya Pencapaian :
Untuk dapat menguji pengetahuan tersebut mahasiswa akan diberikan tugas
berupa tugas individu dan kelompok untuk melakukan diskusi mengenai
permasalahan hubungan antara Negara dan warga Negara.
Metode Pembelajaran Metode Evaluasi
1. Cooperative learning
2. Collaborative learning
3. Problem based learning
4. Presentasi
5. Penyusunan makalah
6. Project based learning
1. UTS
2. UAS
3. Lembar tugas mahasiswa
4. Penilaian presentasi
5. Penilaian makalah
6. Penilaian diskusi kelompok
5. Standar Kompetensi 5 : Demokrasi Indonesia
Indikator :
a. Menganalisis makna demokrasi dan prinsipprinsipnya
b. Mengemukakan hakekat demokrasi Indonesia (demokrasi Pancasila)
c. Menilai pelaksanaan demokrasi di Indonesia
d. Mendukung pendidikan demokrasi di perguruan tinggi
Upaya Pencapaian :
Metode Pembelajaran Metode Evaluasi
1. Cooperative learning
2. Collaborative learning
3. Problem based learning
4. Presentasi
5. Penyusunan makalah
6. Project based learning
1. UTS
2. UAS
3. Lembar tugas mahasiswa
4. Penilaian presentasi
5. Penilaian makalah
6. Penilaian diskusi kelompok
6. Standar Kompetensi 6 : Negara Hukum dan HAM
Indikator :
a. Mampu menguraikan makna Indonesia sebagai Negara hukum
b. Mampu mendeskripsikan hubungan negara hukum dengan HAM
c. Mampu menerapkan prinsip Negara hukum dalam kehidupannya
sebagai warga negara
d. Mendukung penegakkan HAM di Indonesia
Upaya Pencapaian :
Metode Pembelajaran Metode Evaluasi
1. Cooperative learning
2. Collaborative learning
3. Problem based learning
4. Presentasi
5. Penyusunan makalah
6. Project based learning
1. UTS
2. UAS
3. Lembar tugas mahasiswa
4. Penilaian presentasi
5. Penilaian makalah
6. Penilaian diskusi kelompok
7. Standar Kompetensi 7 : Geopolitik Indonesia/Wawasan Nusantara
Indikator :
a. Mampu menjelaskan pentingnya wilayah sebagai ruang hidup bangsa
b. Mampu menjelaskan konsepsi wawasan nusantara sebagai pandangan
geopolitik bangsa Indonesia
c. Mampu memberi contoh implementasi wawasan nusantara di era global
Upaya Pencapaian :
Metode Pembelajaran Metode Evaluasi
1. Cooperative learning
2. Collaborative learning
3. Problem based learning
4. Presentasi
5. Penyusunan makalah
6. Project based learning
1. UTS
2. UAS
3. Lembar tugas mahasiswa
4. Penilaian presentasi
5. Penilaian makalah
6. Penilaian diskusi kelompok
8. Standar Kompetensi 8 : Geostrategi Indonesia/Ketahanan Nasional
Indikator :
a. Mampu mengemukakan unsur-unsur ketahanan nasional Indonesia
b. Mampu menerapkan pendekatan astagatra dalam pemecahan masalah
c. Mampu menganalisis potensi ancaman bagi ketahanan bangsa di era
global
Upaya Pencapaian :
Metode Pembelajaran Metode Evaluasi
1. Cooperative learning
2. Collaborative learning
3. Problem based learning
4. Presentasi
5. Penyusunan makalah
6. Project based learning
1. UTS
2. UAS
3. Lembar tugas mahasiswa
4. Penilaian presentasi
5. Penilaian makalah
6. Penilaian diskusi kelompok
9. Standar Kompetensi 9 : Integrasi Nasional
Indikator :
a. Mampu mengemukakan pentingnya integrasi dalam masyarakat
Indonesia yang plural
b. Mampu memilih strategi integrasi yang tepat untuk masyarakat
Indonesia
c. Mendukung integrasi di Indonesia melalui semboyan Bhinneka
Tunggal Ika
Upaya Pencapaian :
Metode Pembelajaran Metode Evaluasi
1. Cooperative learning
2. Collaborative learning
3. Problem based learning
4. Presentasi
5. Penyusunan makalah
6. Project based learning
1. UTS
2. UAS
3. Lembar tugas mahasiswa
4. Penilaian presentasi
5. Penilaian makalah
6. Penilaian diskusi kelompok
10. Standar Kompetensi 10 : Politik dan Strategi Nasional
Indikator :
a. Mampu menjelaskan dasar pemikiran penyusunan politik dan strategi
nasional
b. Mampu menunjukkan hubungan antara konsepsi politik nasional dan
strategi nasional
b. Mampu menganalisis implementasi politik dan strategi nasional dalam
bidang-bidang pembangunan nasional secara sinambung dan
berkelanjutan
Upaya Pencapaian :
Metode Pembelajaran Metode Evaluasi
1. Cooperative learning
2. Collaborative learning
3. Problem based learning
4. Presentasi
5. Penyusunan makalah
6. Project based learning
1. UTS
2. UAS
3. Lembar tugas mahasiswa
4. Penilaian presentasi
5. Penilaian makalah
6. Penilaian diskusi kelompok
C. Penutup
Alur perumusan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang
disesuaikan dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kerangka Kriteria
Nasional Indonesia (KKNI), diharapkan output yang dihasilkan dari
pembelajaran mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan mahasiswa memiliki
kesadaran dan sikap, keterampilan, dan pengetahuan tentang kewarganegaraan
yang holistic yang menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme, jatidiri, dan rasa
kecintaan pada tanah air. Dengan demikian, mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dapat memberikan kontribusi yang bermakna dalam
mewujudkan Renstra Pendidikan Tinggi Kemdiknas 2010-2014, yaitu
menghasilkan insan cerdas konprehensif yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mendiri, terampil,
kompten dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
Recommended