View
235
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
REVIEWRENCANA STRATEGISDINAS PERHUBUNGANTAHUN 2016 - 2021
DINAS PERHUBUNGANKABUPATEN BIMA
TAHUN 2018
REVIEWRENCANA STRATEGISDINAS PERHUBUNGANTAHUN 2016 - 2021
DINAS PERHUBUNGANKABUPATEN BIMA
TAHUN 2018
REVIEWRENCANA STRATEGISDINAS PERHUBUNGANTAHUN 2016 - 2021
DINAS PERHUBUNGANKABUPATEN BIMA
TAHUN 2018
REVIEWRENCANA STRATEGISDINAS PERHUBUNGANTAHUN 2016 - 2021
DINAS PERHUBUNGANKABUPATEN BIMA
TAHUN 2018
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan 2016 - 2021 | KabupatenBima
i
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
KATA PENGANTAR
Pembangunan transportasi selama ini telah mampumenghubungkan antara kecamatan dan antar desa dalam satuuntaian jaringan dan menjadikan perhubungan sebagaiurat nadikehidupan perekonomian bermasyarakat. Namun demikian, selainkeberhasilan yang telah dicapai, masih banyak tantangan yangdihadapi untuk pembangunan kedepan. Bencana alam yangmenimpa sebagian wilayah Kabupaten Bima tentunya membawadampak berupa rusaknya sebagaian infrastruktur transportasi dankomunikasi. Sementara transportasi dan komunikasi terus
dituntut untuk melaksanakan fungsi penunjang dan pendorong jasa transportasi dankomunikasi hingga ke pelosok – pelosok desa.
Beradasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 2016 tentangPembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bima (Lembaran DaerahKabupaten Bima Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten BimaNomor 76); dan Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kedudukan,SusunanOrganisasi, Tugas dan FungsisertaTata Kerja Perangkat Daerah KabupatenBima (Berita Daerah Kabupaten Bima Tahun 2016 Nomor 358) Dinas Perhubunganmemiliki tugas pokok membantu sebagian tugas Bupati dalam Penyelenggaraansebagaian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Perhubungan asas otonomi daerah.
Tugaspokok dan fungsi perhubungan tersebut diselenggarakan dalam rangkamendukung langkah – langkah penyelamatan, pemulihan, pemantapan danpengembangan pembangunan bidang perhubungan.
Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Tahun 2016 – 2021merupakan tugas sektoral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) disiapkan guna merespon dan mengantisipasi perubahan lingkungan strategisbaik internal maupun eksternal. Perubahan lingkungan strategis tersebut diprediksiakanmelatarbelakangi beberapa perubahan skema-skema perencanaandalam bentuk rencana kerja dan rencana anggaran pembangunan yang disusunberdasarkan penganggaran terpadu (unified budget) menurut klasifikasi organisasi,fungsi dan jenis belanja serta penyusunan program kerja yang berkesinambungan(sustainable program) berbasis kinerja, sehingga akan mewarnai penyusunan RencanaStrategis Dinas Perhubungan.
Meskipun terjadi berbagai perubahan lingkungan strategis, perencanaan pembangunanperhubungan senantiasa tetap berpegang kepada pendekatan kesisteman agarpembangunan perangkat keras (hardware) seiring, sejalan dan terpadudenganpembangunan perangkat lunak (software) serta pengembangan sumberdaya manusia(brainware). Selain itu perencanaan yang dilakukan harus tetap bersifat rasional (terukursecara kuantitatif), menyeluruh/komprehensif (mencakup semua aspek/sub sistem) dan
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan 2016 - 2021 | KabupatenBima
ii
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
terpadu/integral (antar aspek/subsistem), mengikuti perkembangan (konstektual),antisipatif (responsif) serta berkelanjutan (berkesinambungan).
Sasaran pembangunan transportasi daerah Tahun2016 – 2021 adalah meningkatnyakeselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuaiStandar Pelayanan Minimal; meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadappelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangankonektivitas antar daerah kecamatan dan antardesa; meningkatnya kapasitas saranadan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitasinfrastruktur transportasi; dan peningkatan kualitas SDM.
Secara umum Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Tahun 2016 – 2021memuat keseluruhan kebijakan publik di lingkungan Dinas Perhubungan dan secarakhusus membahas kebijakan public sector perhubungan yang terkaitdengan AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang disusun berdasarkan alokasi kebutuhanpendanaan yang tertampung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Tahun 2016 - 2021
Secara rinci RENSTRA Dinas Perhubungan Tahun2016 – 2021 berisi kemajuann yangtelah dicapai serta masalah dan tantangan yang akan dihadapi pada masing-masingbidang di lingkungan Dinas Perhubungan. Dari perkembangan keadaan tersebutkemudian dirumuskan sasaran pembangunan yang hendak dicapai serta prioritaspembangunan yang akan ditempuh dengan mengacu pada agenda pembangunan yangperlu diselesaikan pada tahun 2016 - 2021. Dengan arah kebijakan pada masing-masing bidang di lingkungan Dinas Perhubungan, yang meliputi Transportasi Laut,Transportasi Darat, dan Pengendalian, Pengawasan dan Operasi
Bima, 5 Januari 2017
Kepala DinasPerhubungan Kabupaten Bima
DRS. SYAFRUDDINNIP. 196007211992031010
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan 2016 - 2021 | KabupatenBima
iii
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..
1.2 Landasan Hukum……………………………………………………….
1.3 Maksud dan Tujuan……………………………………………………..
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD………………
2.2 Sumber Daya SKPD……………………………………………………
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD……………………………………………
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
SKPD
1
3
4
7
20
22
38
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan 2016 - 2021 | KabupatenBima
iv
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Provinsi/Kabupaten/Kota
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD………………………………………………………
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD……………..
4.3 Strategi dan Kebijakan ………………………………………………
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPDYANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
41
47
50
51
55
57
58
59
60
DRAFT
KEPUTUSAN KEPALA DINAS
PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN BIMA
NOMOR :
T E N T A N G
RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TAHUN 2016 – 2020
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DINAS,
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan 2016 - 2021 | KabupatenBima
v
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Menimba
ng :
1. RencanaPembangunan JangkaMenengahDaerah (RPJMD)
KabupatenBimatahun 2016 – 2020
Menginga
t :
1. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003, tentangKeuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-UndangNomor 25 tahun 2004 tentangSistemPerencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimanatelahdiubahterakhirdenganUndang-UndangRepublik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, TambahanLembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4548);
4. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2007 tentangRencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. PeraturanPemerintahNomor 38 Tahun 2007
tentangPembagianUrusanPemerintahanantaraPemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
M E M U T U S K A N :
Menetapk
an :
KEPUTUSAN KEPALA DINAS TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS
PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PERHUBUNGAN TAHUN
2016 - 2020
Pasal 1
MenetapkanRencanaStrategisDinasPerhubunganKomunikasi dan
InformatikaTahun 2016 – 2020sebagaimanatercantumdalamLampiran
Keputusan ini
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan 2016 - 2021 | KabupatenBima
vi
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Pasal 2
RencanaStrategisDinasPerhubunganKomunikasi dan
InformatikasebagaimanadimaksuddalamPasal 1
wajibdigunakansebagaipedoman oleh setiap unit kerja di
lingkunganDinasPerhubunganKomunikasi dan InformatikaKabupatenBima.
Pasal 3
RencanaStrategisDinasPerhubunganKomunikasi dan
Informatikaakandievaluasisecaraberkaladisesuaikandenganperkembanganli
ngkunganstrategis yang terjadi
Pasal 4
Keputusan iniberlaku pada tanggalditetapkan
Ditetapkan di : BIMA
Pada tanggal :
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
1
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Strategi Dinas Perhubungan Kabupaten Bima merupakan
dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan untuk periode 5 (lima) tahun kedepan yaitu tahun 2016 –
2021
Rencana Strategis ini diharapkan dapat memberikan pedoman dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten
Bima.Selain itu, Rencana Strategis ini dimaksudkan untuk menerjemahkan visi-
misi, program, dan kebijakan Bupati Bima dalam bidang Perhubungan, sehingga
kesuksesan kepemimpinan Bupati Bima dalam sektor Perhubungan, selama
kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan merupakan manifestasi dari kinerja dan
performa Dinas Perhubungan itu sendiri.
Penyusunan Rencana Strategis sejak diterimanya surat Kepala Bappeda
Nomor : 050.13/2015 tertanggal 9 Januari 2015 sudah mulai dilakukan. Proses
awal yang dilakukan melaunching informasi kepada publik tentang kegiatan
penyusunan Rencana Strategis baik lewat media social dan website
http://programkominfo.wordpress.com. diharapkan mendapat respon awal dari
masyarakat.
Tahap selanjutnya melakukan analisa Pengumpulan Data dan Informasi.
Diantara Data dan informasi yamg digunakan antara lain:
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
2
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
NO DATA DAN INFORMASI KETERANGAN
I Peraturan Perundang – Undangan √
II Kebijakan Pemerintah Terkait : √
III Dokumen :- Gambaran Umum Rentra Kementerian
Perhubungan- Hasil Evaluasi Renstra- Standar Pelayanan Minimal (SPM)- RPJMD- Rensta Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Infomatika Provinsi NTB
√
√
√⨉⨉VI Data Statistik- Jumlah Kendaraan Angkutan- Panjang Jaringan Jalan- Tambatan Perahu- Kapal dibawah GT7
√
√
√
√
1.2. Landasan Hukum
1. Penyusunan Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Bima mengacu pada :
2. Undang- Undang No 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN)
3. Undang- Undang No 17/2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang- Undang No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah;
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
3
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
5. Undang- Undang No 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Pemerintah No 58/2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah No 65/2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 6/2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal ;
9. SEB Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
dan Menteri Dalam Negeri 0008/M.PPN/01/2007/050/264A/SJ tentang
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007
10.Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
11.Undang-Undang No 25/2004 mengatur tentang peranan dan
tanggung jawab Kepala SKPD untuk menyiapkan Renstra SKPD, keterkaitan
visi dan misi Kepala Daerah Terpilih dengan RPJMDdan Renstra SKPD, pokok-
pokok isi dokumen Renstra SKPD, status hukum Renstra SKPD. Renstra
SKPD dijadikan pedoman bagi penyusunan Renja SKPD.
1.3. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Renstra SKPD Dinas Perhubungan Kabupaten Bima tahun 2016 – 2021
disusun dengan maksud :
a) Menjamin keterkaitan, keserasian serta harmonisasi antar
perencanaan, penganggaran, serta pelaksanaan program kegiatan
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
4
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
yang ada di lingkungan Dinas Perhubungan Kabupaten Bima dalam
rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana
kebijakan;
b) Mengakomodasikan dan menjembatani berbagai kepentingan yang
berkembang sehingga dapat dipergunakan sebagai acuan resmi bagi
Dinas Perhubungan Kabupaten Bima dalam menentukan prioritas
program yang akan dibiayai dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan
APBN.
c) Menyediakan satu tolak ukur untuk pengukuran dan evaluasi kinerja
Eselon II, III dan IV
2. Tujuan
Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Bima tahun 2016 – 2021 disusun
dengan tujuan sebagai berikut:
a) Menjabarkan gambaran tentang kondisi pembangunan Dinas
Perhubungan Kabupaten Bima sekaligus memahami arah dan tujuan yang
ingin dicapai dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi yang telah
ditetapkan.
b) Memudahkan Dinas Perhubungan Kabupaten Bima dalam mencapai
tujuan organisasi dengan cara menyusun program dan kegiatan secara
terpadu, terarah dan terukur.
c) Memudahkan seluruh jajaran Aparatur Dinas Perhubungan Kabupaten
Bima untuk memahami dan menilai arah kebijakan dalam program serta
kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
5
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
1.4. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
2.2 Sumber Daya SKPD
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
6
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPDYANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
7
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN
DINAS PERHUBUNGAN
2.1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Perhubungan pada tahun 2017
mengalami perubahan yang cukup signifikan berdasarkan Peraturan
Bupati Nomor 43 tahun 2016 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kabupaten Bima
Dalam menyelenggarakan kewenangan sebagaimana diuraikan
diatas, Dinas Perhubungan Kabupaten Bima didukung oleh pejabat-
pejabat dan staf yang tersebar pada jajaran/komponen Sekretaris, Kepala
Bidang, Kepala sub Bagian, Kepala Seksi pada Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bima serta Unit Pelaksana Teknis
(UPT) serta Jajaran komponen pada lingkup Dinas
PerhubunganKabupaten Bima masing-masing dapat diuraikan sebagai
berikut:
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Keuangan.
2) Sub Bagian Program dan Pelaporan;
c. Bidang Perhubungan Darat terdiri dari:
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
8
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
1) Seksi Perhubungan Darat;
2) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;
d. Bidang Perhubungan Laut terdiri dari :
1) Seksi Angkutan Perairan;
2) Seksi Jasa dan Pengelolaan Pelabuhan;
e. Bidang Bimbingan, Pengendali dan Operasi terdiri dari :
1) Seksi Bimbingan, Ketertiban dan Keselamatan;
2) Seksi Pengendalian dan Operasi;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
a. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris;
(5) Seksi dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang;
(6) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh kepala yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris;
(7) Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas
dikoordinasikan oleh tenaga fungsional yang ditunjuk dan berada di
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
9
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
bawah serta bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris.
Kepala Dinas
(1) Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas memimpin,
mengendalikan dan melakukan koordinasi pengawasan dan
pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang perhubungan
yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas
pembantuan, dekosentrasi yang diberikan pemerintah kepada Bupati
serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang perhubungan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
bidang perhubungan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang perhubungan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang
perhubungan;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.
Sekretariat
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
10
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
pemeliharaan kantor.
(2) Dalammelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana/program kerja dinas;
b. penyusunan bahan perumusankebijakandankoordinasi;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
g. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan
pelaporan serta anggaran dinas;
h. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
k. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuanganmempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan
pemeliharaan aset, kerumahtanggaan, keprotokolan, pengelolaan
urusan keuangan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Subbagian Umum, Kepegawaiandan Keuangan
sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
11
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerjadi
Subbagian Umum, Kepegawaiandan Keuangan;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset
daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakanurusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin
kegiatan, kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan
langsungnya;
j. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana
penerimaan dan anggaran belanja dinas baik rutin maupun
pembangunan;
k. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi
keuangan dan perbendaharaan;
l. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum,
Kepegawaian dan Keuangan; dan
m. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(1) Subbagian Program dan Pelaporanmempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan dan
penyusunan program pengumpulan dan analisis data, evaluasi
program, serta pelaporan pelaksanaan tugas.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
12
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
(2) Rincian tugas Subbagian Program dan Pelaporan sebagai berikut:
a. melakukan koordinasi penyiapan bahan penyusunan
rencana/program kerja dinas;
b. menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan,
program dan pelaporan;
c. menghimpun dan menganalisa data dalam rangka program dan
pelaporan;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program dan pelaporan;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Program
dan Pelaporan;
f. menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
(LKJiP dinas); dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Perhubungan Darat
(1) Bidang Perhubungan Darat mempunyai tugas menyelenggarakan
pembinaan, pengelolaan dan pengendalian dibidang perhubungan
darat.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Perhubungan Darat, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang Perhubungan Darat;
b. perumusan kebijakan teknis pengelolaan dan pengendalian
perhubungan darat;
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
13
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
c. penyelenggaraan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian
perhubungan darat;
d. pelaksanaan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi
dan supervisi kegiatan perhubungan darat;
e. menyusun analisis dan kajian dalam pengembangan perhubungan
darat;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.
(1) Seksi Perhubungan Daratmempunyai tugas menyiapkan bahan
penyelenggaraan, pengelolaan dan pengendalian perhubungan darat.
(2) Rincian tugas Seksi Perhubungan Daratsebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kegiatan tahunan Seksi
Perhubungan Darat;
b. melaksanakan pengumpulan data, informasi, permasalahan,
peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis yang
berkaitan dengan perhubungan darat;
c. melaksanakan penyusunan jaringan trayek dan penetapan
kebutuhan kendaraan untuk kebutuhan angkutan yang wilayah
pelayanannya dalam satu kabupaten;
d. melaksanakan analisis teknis guna pemberian izin trayek angkutan
perdesaan;
e. melaksanakan analisis teknis untuk pemberian rekomendasi bagi
angkutan umum AKDP yang melewati Kabupaten;
f. melaksanakan analisis teknis guna pemberian izin trayek
angkutan;
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
14
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
g. melaksanakan analisis guna penetapan lokasi terminal;
h. melaksanakan analisis guna penetapan tarif penumpang kelas
ekonomi angkutan dalam kabupaten;
i. melaksanakan analisis guna pemberian ijin usaha angkutan
darat;
j. melaksanakan penyelenggaraan operasional terminal penumpang
Tipe A, Tipe B, dan Tipe C;
k. melaksanakan bimbingan teknis pada kegiatan yang berhubungan
dengan angkutan darat;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(1) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintasmempunyai tugas
menyiapkan bahan penyelenggaraan, pengelolaan dan pengendalian
pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
(2) Rincian tugas Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas sebagai
berikut :
a. menyusun rencana dan program kegiatan tahunan Seksi
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;
b. menyiapkan bahan menetapkan rencana umum jaringan jalan;
c. melaksanakan pengendalian dan pengawasan operasional
terhadap penggunaan jalan selain untuk kepentingan lain di jalan;
d. menyelenggarakan dan merekayasa lalu lintas di jalan;
e. mengawasi penyelenggaraan andalalin di jalan;
f. mengawasi penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan lalu lintas untuk jaringan jalan;
g. melaksanakan manajemen dan rekayasa lalu lintas; dan
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
15
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Perhubungan Laut
(1) Bidang Perhubungan Laut mempunyai tugas menyelenggarakan dan
membina pengelolaan dan pengendalian dibidang perhubungan laut.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Perhubungan Laut, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang Perhubungan Laut;
b. perumusan kebijakan teknis pengelolaan dan pengendalian
perhubungan laut;
c. penyelenggaraan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian
perhubungan laut;
d. pelaksanaan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi
dan supervisi kegiatan dibidang perhubungan laut;
e. menyusun analisis dan kajian dalam pengembangan manajemen
dan perhubungan laut;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.
(1) Seksi Angkutan Perairanmempunyai tugas menyiapkan bahan
penyelenggaraan, pengelolaan dan pengendalian dibidang angkutan
perairan.
(2) Rincian tugas Seksi Angkutan Perairan sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kegiatan tahunan Seksi Angkutan
Perairan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan dan
pengendalian angkutan perairan;
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
16
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
c. penyelenggaraan pelayanan dan pengendalian perizinan angkutan
perairan;
d. penyelenggaraan dan pembinaan pengelolaan angkutan perairan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(1) Seksi Jasa dan Pengelolaan Pelabuhanmempunyai tugas menyiapkan
bahan penyelenggaraan, pengelolaan dan pengendalian jasa dan
pengelolaan pelabuhan.
(2) Rincian tugas Seksi Jasa dan Pengelolaan Pelabuhan sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kegiatan tahunan Seksi Jasa dan
Pengelolaan Pelabuhan;
b. menyiapkan dan melaksanakan kajian rencana pengembangan
jasa dan pengelolaan pelabuhan;
c. menetapkan kebutuhan sarana dan prasarana fasilitas jasa dan
pengelolaan pelabuhan;
d. melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data jasa
dan pengelolaan pelabuhan;
e. melaksanakan pengawasan dan evaluasi mengenai
pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan;
f. melaksnakan pemeliharaan/perawatan sarana dan prasarana dan
pengelolaan pelabuhan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Bimbingan, Pengendalian dan Operasi
(1) Bidang Bimbingan, Pengendalian dan Operasi mempunyai tugas
menyelenggarakan dan membina pengelolaan bimbingan,
pengendalian dan operasi.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
17
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Bimbingan, Pengendalian dan Operasi, menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang Bimbingan, Pengendalian dan
Operasi;
b. perumusan kebijakan teknis pengelolaan bimbingan, pengendalian
dan operasi.
c. penyelenggaraan pembinaan, pengelolaan bimbingan,
pengendalian dan operasi.
d. pelaksanaan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi
dan supervisi kegiatan dibidang bimbingan, pengendalian dan
operasi.
e. menyusun analisis dan kajian dalam pengembangan bimbingan,
pengendalian dan operasi.
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.
(1) Seksi Bimbingan Ketertiban dan Keselamatanmempunyai tugas
menyiapkan bahan penyelenggaraan, pengelolaan dan pengendalian
pelaksanaan bimbingan ketertiban dan keselamatan.
(2) Rincian tugas Seksi Bimbingan Ketertiban dan Keselamatan sebagai
berikut :
a. menyusun rencana dan program kegiatan tahunan Seksi
Bimbingan Ketertiban dan Keselamatan;
b. melaksanakan kegiatan bimtek pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan lalu lintas;
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
18
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
c. melaksanakan kegiatan analisis kecelakaan terhadap teknis
kendaraan bermotor;
d. menghimpun, mengolah, menyajikan, memelihara,
mengembangkan dan memanfaatkan data dan informasi
kecelakaan dan daerah rawan kecelakaan;
e. menyusun bahan berita acara hasil penelitian fisik kendaraan
bermotor;
f. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengujian
kendaraan bermotor dan pelaksanaan PKB;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(1) Seksi Pengendalian dan Operasimempunyai tugas menyiapkan bahan
penyelenggaraan, pengelolaan pengendalian dan operasi.
(2) Rincian tugas Seksi Pengendalian dan Operasi sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kegiatan tahunan Seksi
Pengendalian dan Operasi;
b. melakukan pengawasan dan pengendalian angkutan jalan;
c. melakukan audit dan menginspeksi keselamatan LLAJ di jalan;
d. melakukan pengawasan atas pelaksanaan pelayanan trayek antar
kota dalam daerah provinsi;
e. melakukan pengawasan pelaksanaan pelayanan angkutan
perkotaan;
f. melaksanakan pengawasan pelayanan jaringan trayek pedesaan;
g. melakukan pengawasan pelaksanaan pengoperasian angkutan
orang dengan menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan yang
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
19
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
wilayah operasinya melampaui daerah kota/kabupaten dalam satu
daerah provinsi;
h. melakukan pengawasan penyelenggaraan angkutan orang;
i. melakukan pengkajian fasilitas pengendalian operasional;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Tugas Pokok
Beradasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bima
Nomor4Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima
Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Bima Nomor 76); dan Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bima (Berita Daerah
Kabupaten Bima Tahun 2016 Nomor 358). memiliki tugas pokok
membantu sebagian tugas Bupati dalam Penyelenggaraan
sebagaian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Perhubungan
asas otonomi daerah.
I. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di
atas, Dinas Perhubungan Kabupaten Bima menyelenggarakan
beberapa fungsi yaitu: (1). Membantu Bupati dalam
menetapkan kebijaksanaan tehnik administrasi dan tehnik
organisasi. (2). Merencanakan serta menetapkan program kerja
dalam membina dan mengembangkan kegiatan-kegiatan
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
20
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
dinasdalam rangka pelaksanaan tugas pokok. (3). Memberikan
petunjuk dan bimbingan dalam melakukan pembinaan pada
satuan kerja bawahan serta memberikan perijinan sesuai
kebijakan Bupati dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku. (4). Melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan
padanya.
II. Kewenangan
Dalam rangka pelaksanaan fungsi-fungsi sebagaimana tersebut
diatas Dinas PerhubunganKabupaten Bima memiliki
kewenangan-kewenangan meliputi:
1) Pelaksanaan perencanaan, perumusan dan evaluasi
kebijakan teknis dibidang Perhubungan
2) Penyelenggaraan, pengendalian, pengawasan Lalu Lintas
Angkutan Jalan Raya
3) Pelaksanaan pemungutan retribusi daerah yang meliputi
retribusi terminal, parkir, trayek angkutan umum serta
pengujian kendaraan bermotor, retribusi jasa tambatan dan
retribusi sertifikat kapal
4) Pelaksanaan pembinaan keselamatan berlalu lintas
5) Pembinaan terhadap UPTD / Cabang dinas
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
21
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
2.2. Sumber Daya Dinas Perhubungan
2.2.1. Inverntarisasi Kantor UPT
NO JENIS BARANG LUAS (M2)
1 Tanah Kantor 2000
2 UPT Terminal Woha 271
3 UPT Terminal Wera 246
4 UPT Terminal Sape 451
5 UPT Terminal Kore 300
6 UPT Terminal Waworada 325
7 UPT Terminal Bolo 530
8 Poswas Laut Wera 182
9 Poswas Laut Daru – Bolo 180
10 Poswas Laut Bajo 180
11 UPT Terminal Parado 270
2.2.2. Inventarisasi Tambatan Perahu
NO JENIS BARANG LOKASI
1 Tambatan Perahu Desa Bajo Soromandi
2 Tambatan Pearahu Desa Bajo Pulo Sape
3 Tambatan Perahu Desa Kore Sanggar
4 Tambatan Perahu Desa Sai Soromandi
5 Tambatan Perahu Desa Sangiang Wera
6 Tambatan Perahu Desa Nanga Buncu Sape
7 Tambatan Perahu Desa Karampi Langgudu
8 Tambatan Perahu Desa Sarae Ruma Langgudu
9 Tambatan Perahu Desa Kawinda Toi Tambora
10 Tambatan Perahu Desa Nipa Ambalawi
11 Tambatan Perahu Desa Lambu Lambu
12 Tambatan Perahu Desa Samungu Soromandi
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
22
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
2.2.3. Inventarisasi Mobil dan Sepeda Motor
NO JENIS BARANG JUMLAH
1 Mobil Truck Dalmas 18
2 Mobil Hilux 3
3 Mobil Kepala Dinas 1
4 Mobil Sekretariat 1
5 Mobil Operasional LLAJ 1
6 Mobil Bidang Laut 1
7 Sepeda Motor sekretariat 1
8 Sepeda Motor UPT Sape 1
9 Sepeda Motor PKB 1
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
23
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perhubunganberdasarkan Indikator PelayananStandar Pelayanan Minimal (SPM)
2.3.1. Evaluasi Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan
Indikator -1:
TahunJaringan jalan kabupaten/kota yangtelah terlayani angkutan umum (Km)
Total jaringan jalan kabupaten/ kota(Km)
2010 515.5 789.12
2011 472 789.12
2012 413.5 789.12
2013 367.5 789.12
2014 367.5 789.12
Sumber: _Bidang Perhubungan darat
Jaringan pelayanan angkutan jalan: Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yangtelah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota
% PelayananAngkutan Jalan
=
Jumlah jaringan jalan kabupaten/kotaterlayani angkutan umum
Total jaringan jalan kabupaten/ kotax 100%
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
24
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Indikator -2:
Tahun
Jaringan trayek daerahtertinggal/terpencil terlayani
angkutan umum dalam suatukabupaten/kota (Km)
Total jaringan trayek daerahtertinggal/terpencil pada
kabupaten/kota (Km)
2010 228 789.12
2011 362 789.12
2012 437 789.12
2013 437 789.12
2014 437 789.12
Sumber: Bidang Perhubungan Darat
Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerahtertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersediajaringan jalan Kabupaten/Kota.
% Pelayanan =
Jumlah jaringan trayek daerahtertinggal/terpencil terlayaniangkutan umum dalam suatu
kabupaten/kota
Jumlah total jaringan trayek daerahtertinggal/terpencil pada
kabupaten/kota
x 100%
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
25
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Indikator-4
Tahun
Jumlah terminal angkutanpenumpang yang sudah adapada setiap Kabupaten/Kotayang telah dilayani angkutanumum dalam trayek (Unit).
Jumlah jaringan pelayananAKDP,angkutan kota
dan angkutan pedesaan (unit)
2010 7 9
2011 6 9
2012 6 9
2013 6 9
2014 6 9
Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayaniangkutan umum dalam trayek.
Indikator-3:
Tahun
Jumlah halte yang sudah adapada setiap Kabupaten/Kotayang telah dilayani angkutanumum dalam trayek (Unit).
Jumlah kebutuhan halte padasuatu Kabupaten/Kota yang
telah dilayani angkutan umumdalam trayek (Unit).
2010 1 36
2011 3 36
2012 5 36
2013 9 36
2014 12 36
Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalamtrayek.
% TersedianyaHalte
=
Jumlah tersedianya halte pada setiapkabupaten/kota
Total kebutuhan halte pada suatukabupaten/ kota
x 100%
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
26
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Indikator-5:
a. Jumlah Fasilitas Perlengkapan Jalan (Rambu, Marka, dan Guardrill)
Rambu (unit)
TahunJumlah fasilitas perlengkapanjalan (Rambu) yang sudah ada
pada jalan kabupaten (Unit)
Jumlah kebutuhan fasilitasperlengkapan jalan (Rambu)pada jalan kabupaten (Unit)
2010 0 600
2011 90 600
2012 202 600
2013 344 600
2014 600 600
Marka (m)
TahunJumlah fasilitas perlengkapanjalan (Marka) yang sudah ada
pada jalan kabupaten (m)
Jumlah kebutuhan fasilitasperlengkapan jalan (Marka) pada
jalan kabupaten (m)
2010 0 8752011 0 8752012 0 8752013 0 8752014 0 875
Guardil (meter maju)
TahunJumlah fasilitas perlengkapanjalan (Guardil) yang sudah ada
pada jalan kabupaten (Unit)
Jumlah kebutuhan fasilitasperlengkapan jalan (Guardil)pada jalan kabupaten (Unit)
2010 2 10002011 8 10002012 12 10002013 19 10002014 111 1000
Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalanumum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
27
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
b. Penerangan Jalan Umum (PJU)
Tahun Jumlah penerangan jalan umum(PJU) yang sudah ada (Unit)
Jumlah penerangan jalan umum(PJU) yang seharusnya ada
(Unit)
2010 - -
2011 - -
2012 - -
2013 - -
2014 - -
Indikator-6:
TahunJumlah Unit Pengujian kendaraanbermotor yang sudah ada (Unit)
Jumlah Unit Pengujiankendaraan bermotor
yang seharusnya ada(Unit)
2010 1 1
2011 1 1
2012 1 1
2013 1 1
2014 1 1
Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yangmemiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajibuji.
Indikator-7:
TahunJumlah SDM di bidang Terminal
yang sudah ada (Orang)
Jumlah SDM di bidangTerminal yang
seharusnya ada (Orang)2010 - -
2011 - -
2012 - -
2013 - -
2014 - -
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal padaKabupaten/Kota yang telah memiliki terminal.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
28
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Indikator-10
Tahun
Jumlah SDM yang sudah ada yangmemiliki kompetensi sebagai
pengawas kelaikan kendaraan padasetiap perusahaan angkutan umum
Yang Ada (Orang)
Jumlah SDM yang seharusnya adayang memiliki kompetensi sebagaipengawas kelaikan kendaraan padasetiap perusahaan angkutan umum
Yang Ada (Orang)
2010 4 102011 4 102012 4 10
2013 4 10
2014 4 10
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawaskelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum.
Indikator 11
Tahun
Jumlah angkutan umum yangmelayani trayek di dalam
kabupaten/kota yang sudahmenerapkan standar keselamatan
(unit)
Jumlah angkutan umum yangmelayani trayek di dalam
kabupaten/kota yang seharusnyamenerapkan standar keselamatan
(unit)
2010 165 1652011 165 1652012 165 1652013 165 1652014 165 165
Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalamKabupaten/Kota.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
29
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Indikator-16:
Tahun
Jumlah Sumber Daya Manusia(SDM) yang sudah tersedia yangmempunyai kompetensi sebagaiawak kapal angkutan sungai dandanau untuk daerah yang telahmelayani angkutan sungai dan
danau (Orang).
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)yang seharusnya tersedia yang
mempunyai kompetensi sebagai awakkapal angkutan sungai dan danauuntuk daerah yang telah melayani
angkutan sungai dan danau (Orang).
2010 - -
2011 - -
2012 - -
2013 - -
2014 - -
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awakkapal angkutan sungai dan danau untuk daerah yang telah melayani angkutan sungai dandanau.
Indikator-17:
Tahun
Jumlah kapal penyeberanganyang sudah tersedia yangberoperasi pada lintas dalamKabupaten/Kota pada wilayahyang telah ditetapkan lintas
penyeberangan dalamKabupaten/Kota (Unit)
Jumlah kapal penyeberangan yangseharusnya tersedia yang beroperasi
pada lintas dalam Kabupaten/Kota padawilayah yang telah ditetapkan lintas
penyeberangan dalam Kabupaten/Kota(Unit)
2010 97 105
2011 89 105
2012 87 105
2013 87 105
2014 89 105
Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kotapada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
30
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Indikator-18:
Tahun
Jumlah kapal penyeberanganyang sudah tersedia yangberoperasi pada lintas dalam
Kabupaten/Kota untukmenghubungkan daerah
tertinggal dan terpencil denganwilayah yang telah berkembang
pada wilayah yang telahditetapkan lintas
penyeberangan dalamkabupaten/Kota (unit).
Jumlah kapal penyeberangan yangseharusnya tersedia yang beroperasi
pada lintas dalam Kabupaten/Kota untukmenghubungkan daerah tertinggal danterpencil dengan wilayah yang telah
berkembang pada wilayah yang telahditetapkan lintas penyeberangan dalam
kabupaten/Kota (unit).
2010 73 73
2011 70 73
2012 70 73
2013 70 73
2014 70 73
Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kotauntuk menghubung-kan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telahberkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalamkabupaten/Kota.
Indikator-19
Tahun
Jumlah pelabuhan penyeberanganpada Kabupaten/Kota yang sudahtersedia yang memiliki pelayanan
angkutan penye-berangan yangberoperasi pada lintas
penyeberangan dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki
alur pelayaran (Unit).
Jumlah pelabuhan penyeberanganpada Kabupaten/Kota yang
seharusnya tersedia yang memilikipelayanan angkutan penye-berangan
yang beroperasi pada lintaspenyeberangan dalam Kabupaten/
Kota pada wilayah yang memiliki alurpelayaran (Unit).
2010 4 16
2011 4 16
2012 4 16
2013 6 16
2014 9 16
Tersedianya pelabuhan penyeberangan pada Kabupaten/Kota yang memiliki pelayananangkutan penye-berangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
31
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Indikator-20:
Tahun
Jumlah kapal penyeberangandengan ukuran di bawah 7 GT dan
kapal penyeberangan yangberoperasi pada lintas
penyeberangan dalam Kabupaten/Kota yang sudah memenuhi
Standar Keselamatan (Unit)
Jumlah kapal penyeberangandengan ukuran di bawah 7 GT dan
kapal penyeberangan yangberoperasi pada lintas
penyeberangan dalam Kabupaten/Kota yang seharusnya memenuhi
Standar Keselamatan (Unit)
2010 15 89
2011 14 89
2012 14 89
2012 14 89
2013 14 89
2014 18 89
Terpenuhinya standar keselamatan kapal penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GTdan kapal penyebe-rangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalamKabupaten/ Kota
Indikator-21:
Tahun
Jumlah Sumber Daya Manusia(SDM) yang sudah tersedia yangmempunyai kompetensi sebagai
awak kapal penyeberangan denganukuran di bawah 7 GT atau yang
beroperasi di lintas penye-berangandalam Kabupaten/Kota (Orang).
Jumlah Sumber Daya Manusia(SDM) yang seharusnya tersedia
yang mempunyai kompetensisebagai awak kapal penyeberangandengan ukuran di bawah 7 GT atau
yang beroperasi di lintas penye-berangan dalam Kabupaten/Kota
(Orang).
2010 2 5
2011 2 5
2012 2 5
2013 2 5
2014 2 5
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awakkapal penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GT atau yang beroperasi di lintas penye-berangan dalam Kabupaten/Kota.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
32
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Indikator-22:
Tahun
Jumlah kapal laut yang sudahtersedia yang beroperasi pada
lintas dalam Kabupaten/Kota padawilayah yang memiliki alur
pelayaran dan tidak ada alternatifangkutan jalan (Unit)
Jumlah kapal laut yangseharusnya tersedia yang
beroperasi pada lintas dalamKabupaten/Kota pada wilayah yangmemiliki alur pelayaran dan tidakada alternatif angkutan jalan (Unit)
2010 70 73
2011 70 73
2012 70 73
2013 70 73
2014 71 73
Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayahyang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan.
Indikator-23:
Tahun
Jumlah kapal laut yang sudah adayang beroperasi pada lintas atau
trayek dalam Kabupaten/Kota untukmenghubungkan daerah tertinggaldan terpencil dengan wilayah yang
telah berkembang pada wilayahyang memiliki alur pelayaran dantidak ada alternatif angkutan jalan
(Unit).
Jumlah kapal laut yangseharusnya ada yang beroperasi
pada lintas atau trayek dalamKabupaten/Kota untuk
menghubungkan daerah tertinggaldan terpencil dengan wilayah yang
telah berkembang pada wilayahyang memiliki alur pelayaran dantidak ada alternatif angkutan jalan
(Unit).
2010 68 73
2011 68 73
2012 68 73
2013 70 73
2014 71 73
Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam Kabupaten/Kotauntuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telahberkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutanjalan.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
33
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Indikator-24:
Tahun
Jumlah dermaga yang sudah adapada setiap ibukota Kecamatandalam Kabupaten/Kota untuk
melayani kapal laut yang beroperasipada trayek dalam Kabupaten/Kota
pada wilayah yang memiliki alurpelayaran dan tidak ada alternatif
angkutan jalan (Unit).
Jumlah dermaga yang seharusnyaada pada setiap ibukota
Kecamatan dalam Kabupaten/Kotauntuk melayani kapal laut yangberoperasi pada trayek dalam
Kabupaten/Kota pada wilayah yangmemiliki alur pelayaran dan tidak
ada alternatif angkutan jalan (Unit).
2010 1 5
2011 2 5
2012 2 5
2013 4 5
2014 5 5
Tersedianya dermaga pada setiap ibukota Kecamatan dalam Kabupaten/Kota untukmelayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayahyang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan
Indikator-25:
Tahun
Jumlah kapal dengan ukuran dibawah 7 GT yang beroperasi padalintas dalam Kabupaten/Kota yang
sudah memenuhi StandarKeselamatan (Unit).
Jumlah kapal dengan ukuran dibawah 7 GT yang beroperasi padalintas dalam Kabupaten/Kota yangseharusnya memenuhi Standar
Keselamatan (Unit).
2010 15 89
2011 14 89
2012 14 89
2013 14 89
2014 14 89
Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasipada lintas dalam Kabupaten/Kota (Unit).
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
34
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Indikator-26:
Tahun
Junlah Sumber Daya Manusia(SDM) yang sudah ada yang
mempunyai kompetensi sebagaiawak kapal angkutan laut dengan
ukuran di bawah 7 GT (Orang)
Junlah Sumber Daya Manusia(SDM) yang seharusnya ada yang
mempunyai kompetensi sebagaiawak kapal angkutan laut dengan
ukuran di bawah 7 GT (Orang).
2010 2 5
2011 2 5
2012 2 5
2013 3 5
2014 3 5
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awakkapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT.
2.4. Kinerja Pendapatan Asli Daerah (PAD)
TAHUN TARGET RALISASI Prosentase
2011 Rp. 622.045.000 Rp. 221.475.865 35,6%
2012 Rp. 657.852.500 Rp. 504.997.445 76,7 %
2013 Rp. 675.000.000 Rp. 863.421.518 127,9 %
2014 Rp. 829.330.000 Rp. 1.234.308.219 148,8 %
2015 Rp. 874.330.000
2.5. Capaiana Kinerja Keuangan
TAHUN PAGU ANGGARAN RALISASI Prosentase
2011 Rp. 5.951.865.774 Rp. 5.861.660.183 98,4 %
2012 Rp. 3,604,351,000 Rp. 2.843.684.175 78,8 %
2013 Rp. 7,499,660,000 Rp. 6,091,580,487 81.2 %
2014 Rp. 9,800,185,662 Rp. 8,591,439,032 87.7 %
2015
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
35
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalah Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DinasPerhubungan
3.1.1. Bidang Perhubungan Darat
Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan
penting dalam mendukung pembangunan daerah serta mempunyai
kontribusi terbesar dalam pangsa angkutan dibandingkan moda lain. Oleh
karena itu, visi transportasi adalah sebagai penunjang, penggerak dan
pendorong pembangunan daerah serta berperan sebagai urat nadi
kehidupan ekonomi daerah.Misi transportasi adalah untuk mewujudkan
sistem transportasi jalan yang handal, berkemampuan tinggi dalam
pembangunan serta meningkatkan mobilitas manusia dan barang, guna
mendukung pengembangan daerah.Namun dalam pelaksanaan untuk
mencapai dan menciptakan visi dan misi transportasi yang sesuai harapan
masih sangat sulit dikarenakan banyaknya permasalahan yang terjadi.
Adapun permasalahan yang terjadi, adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya kondisi pelayanan prasarana jalan akibat kerusakan di
jalan; belum terpadunya pembangunan prasarana jalan dengan
sistem jaringan transportasi jalan, penataan kelas jalan dan
terminal serta pola pelayanan distribusi angkutan jalan, antar kota,
perkotaan dan perdesaan;
2. Masih tingginya kerusakan jalan akibat pelanggaran muatan lebih
di jalan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi akibat dari :
a) Pengawasan melalui jembatan timbang belum optimal karena
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
36
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
keterbatasan fisik/peralatan, SDM dan sistem manajemen; b)
Terdapat pergeseran fungsi jembatan timbang yang cenderung
untuk menambah PAD (pendapatan asli daerah) bukan sebagai
alat pengawasan muatan lebih; Di sepanjang jalan dari arah Kota
Bima sampai penyebrangan ASDP Sape kendaraan yang melanggar
muatan lebih, yang pada umumnya berasal dari perusahaan
kayu/kayu semen, pisang; meubelair, alat dan bangunan, dll
3. Kondisi kualitas dan kuantitas sarana dan pelayanan angkutan
umum yang masih terbatas, walaupun setiap tahun terjadi
peningkatan ijin trayek angkutan umum namun tingkat kelaikan
armada umumnya masih rendah;
4. Masih tingginya jumlah dan fatalitas kecelakaan akibat: disiplin
pengguna jalan, rendahnya tingkat kelaikan armada; rambu dan
fasilitas keselamatan di jalan; law enforcement peraturan lalu
lintas dan pendidikan berlalu lintas;
5. Masalah mobilitas, terutama rendahnya kelancaran distribusi
angkutan jalan, akibat a) terbatasnya perkembangan kapasitas
prasarana jalan dibandingkan dengan perkembangan armada di
jalan; b) Kondisi sarana jalan yang rata-rata semakin menurun
pelayanannya; c) Optimalisasi penggunaan kapasitas jalan yang
masih rendah, serta banyaknya daerah rawan kemacetan akibat
penggunaan badan dan daerah milik jalan untuk kegiatan sosial
ekonomi, pasar, parkir, dsb; d) Sistem manajemen lalu lintas yang
belum optimal; e) Penataan jaringan transportasi jalan, penetapan
kelas jalan dan pengaturan sistem terminal.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
37
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
6. Masalah keterjangkauan dan pemerataan pelayanan transportasi
jalan; banyaknya pungutan dan retribusi di jalan yang membuat
biaya angkut di jalan belum efisien;
7. Masalah peraturan dan kelembagaan, terutama: a) Belum
mantapnya tatanan transportasi daerah ;b) Masalah pendidikan
dan law enforcement peraturan yang belum efektif dilihat dari
tingginya jumlah pelanggaran lalu lintas di jalan. Pelanggaran lalu
lintas dibedakan menjadi pelanggaran batas muatan,
perlengkapan kendaraan, kelengkapan surat, danpelanggaran
rambu jalan; c) Masalah disiplin berlalu lintas juga merupakan
salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas; d)
Masih terbatasnya pengembangan SDM di bidang LLAJ, pembinaan
usaha angkutan serta pengembangan teknologi sarana dan
prasarana LLAJ yang lebih efisien dan ramah lingkungan. e)
Rendahnya kualitas angkutan umum akibat belum adanya
kemampuan pemerintah daerah dalam perencanaan dan
pengelolaan transportasi, rendahnya disiplin masyarakat
pengguna, profesionalitas aparat dan operator transportasi, serta
rendahnya kualitas pelayanan transportasi umum.
3.1.2. Bidang Perhubungan Laut
1. Masih terbatasnya jumlah prasarana dan sarana penyeberangan
dibanding kebutuhan berdasarkan kondisi geografis dan jumlah pulau
terluar. Berdasarkan jumlah lintas penyeberangan yang ditetapkan
oleh Dinas Perhubungan, saat ini baru ditetapkan sebanyak lintas,
tetapi yang baru beroperasi adalah lintas;
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
38
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
2. Pemanfaatan transportasi untuk kebutuhan transportasi
rakyat/lokal/masih rendah serta kurangnya pemanfaatan potensi
untuk mendukung transportasi pariwisata dan pengembangan wilayah.
3. Kelembagaan, peraturan serta SDM dan pendanaan dalam sistem
pelestarian dan pemeliharaan alur transportasi laut yang perlu
dikoordinasikan dengan penanganan masalah lingkungan,
pengembangan pariwisata, budaya masyarakat dan tata ruang wilayah.
4. Masih terbatasnya sarana yang tersedia dengan rencana
pengembangan daerah serta lemahnya koordinasi antara pemerintah
provinsi dan kabupaten dan kotadalam sistem pengembangan
prasarana dan sarana dalam era otonomi.
5. Terbatasnya keterjangkauan pelayanan Angkutan dalam melayani
kebutuhan angkutan antarpulau dan wilayah terpencil.
6. Peran serta swasta dan Pemda belum optimal dalam penyelenggaraan
angkutan laut, baik dalam investasi pembangunan, operasi dan
pemeliharaan, serta penyelenggaraan angkutan yang sesuai dengan
strandar keselamatan .
7. Dalam penyelenggaraan angkutan penyeberangan, peran pemerintah
daerah masih terbatas sebagai penyelenggaraan prasarana
penyeberangan. peran Pemda masih terbatas dalam penyediaan
sarana dan prasarana angkutan penyebrangan
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
39
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
3.2. Telaah Pembangunan Transportasi Nasional
Pertumbuhan konsumsi masyarakat dalam sektor transportasi dan
komunikasi, pada kurun waktu tahun 2010 - 2015 secara umum
mengalami peningkatan, yaitu : Rp. 81,383 triliun pada tahun 2005; Rp.
88,174 triliun pada tahun 2006; Rp. 92,4 triliun pada tahun 2007; Rp.
91,43 triliun pada tahun 2008 dan Rp. 97,9 triliun pada tahun 2009.
Lonjakan konsumsi masyarakat pada tahun 2009 terkait erat dengan
penyelenggaraan pemilu, baik pemilihan anggota legislatif maupun
pemilihan presiden dan wakil presiden, yang tercermin dari peningkatan
mobilitas masyarakat. Di sisi lain tingkat pelayanan yang dinikmati
masyarakat belum memuaskan, yang tercermin dari rendahnya investasi
sarana dan prasarana di sektor transportasi dan komunikasi, baik yang
berasal dari investasi masyarakat maupun dari belanja modal yang
dilakukan oleh pemerintah melalui APBN. Kontribusi investasi masyarakat
terhadap pembentukan PDB sektor transportasi dan komunikasi adalah :
Rp. 4,06 triliun pada tahun 2005; Rp. 3,67 triliun pada tahun 2006; Rp.
5,63 triliun pada tahun 2007; Rp. 7,61 triliun pada tahun 2008 dan Rp.
7,58 triliun pada tahun 2009. Kontribusi belanja pemerintah terhadap
pembentukan PDB sektor transportasi dan komunikasi adalah : Rp. 10,21
triliun pada tahun 2005; Rp. 11,02 triliun pada tahun 2006; Rp. 12,64
triliun pada tahun 2007; Rp. 20,79 triliun pada tahun 2008; dan Rp.
20,74 triliun pada tahun 2009. Rendahnya investasi masyarakat dan
belanja pemerintah di sektor transportasi dan komunikasi tidak mampu
memicu dampak ganda (multiplier effect) secara memadai dalam
pembentukan nilai tambah yang tercermin pada pencapaian tingkat
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
40
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
pertumbuhan baik pada sektor transportasi maupun pertumbuhan
ekonomi nasional. Pada kurun waktu 2005-2009 dengan harga konstan
tahun 2000 pertumbuhan sektor transportasi masing-masing sebesar
6,32%; 6,63%; 2,78%; 2,71%; 7,6%; sedangkan PDB Nasional tumbuh
masing-masing 5,69%; 5,5%; 6,28%; 6,06%; dan 4,2%. Berdasarkan harga
konstan tahun 2000 pertumbuhan sektor transportasi pada tahun 2009
adalah 5,38%, sedangkan pertumbuhan PDB Nasional sebesar 4,2%.
Kontribusi nilai tambah sektor transportasi sebagian besar berasal dari
konsumsi masyarakat.Pengeluaran konsumsi masyarakat lebih besar
daripada PDB sektor transportasi, karena terdapat defisit neraca jasa (net
impor) transportasi dengan kontribusi terhadap PDB sektor
transportasi.Kondisi tersebut di atas ditunjukkan oleh Produk Domestik
Bruto Sektor Transportasi dan Komunikasi menurut jenis pengeluaran
pada tabel III-1. Kontribusi sektor transportasi dalam pembentukan
Produk Domestik Bruto
Nasional pada kurun waktu 2005-2009 masing-masing sebesar 41,28%
pada tahun 2005; 38,98% pada tahun 2006; 45,21% pada tahun 2007;
45,28% pada tahun 2008 dan 45,01% pada tahun 2009. Realisasi
pertumbuhan masing-masing sub sektor transportasi berdasarkan harga
konstan 2000 secara umum mengalami pertumbuhan positif, kecuali
angkutan kereta api dan angkutan laut yang mengalami pertumbuhan
negatif (minus).
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
41
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
3.3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan HidupStrategis
Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) Dinas Perhubungan harus sejalan
dengan prinsip – prinsip pembangunan yang berkelanjutan sehingga
diharapkan dapat mengurangi atau bahkan lebih antisipatif terhadap
terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) menjadi kerangka integrative bagi Dinas Perhubungan untuk :
1. Meningkatkan manfaat pembangunan;
2. Menjamin keberlanjutan rencana dan implementasi pembangunan;
3. Membantu menangani permasalahan lintas batas dan lintas
sector, baik di tingkat kabupaten, propinsi maupun antarnegara
(jika diperlukan) dan kemudian menjadi acuan dasar bagi proses
penentuan kebijakan, perumusan strategi, dan rancangan program;
4. Mengurangi kemungkinan kekeliruan dalam mebuat
prakiraan/prediksi pada awal proses perencanaan kebijakan,
rencana atau program pembangunan;
5. Memungkinkan antisipasi dini secara lebih efektif terhadap
dampak negatif lingkungan di tingkat proyek pembangunan, karena
pertimbangan lingkungan telah dikaji sejak awal tahap formulasi
kebijakan, rencana atau program pembangunan.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
42
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Visi Dinas Perhubungan Kabupaten Bima tahun 2016 – 2021 adalah “Terwujudnya
pelayanan transportasi yang, handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah.”
Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi
yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable), handal tepat waktu
(punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh Kecamatan serta
mampu mendukung pembangunan daerah. Pelayanan transportasi yang berdaya saing
diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang terpadu, efektif dan efisien,
dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua lapisan masyarakat(tidak
diskriminatif), ramah lingkungan, berkelanjutan, dilayani oleh SDM yang profesional,
mandiri dan produktif. Pelayanan transportasi yang memberikan nilai tambah
diindikasikan oleh penyelenggaraan perhubungan yang mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah melalui iklim usaha yang kondusif bagi berkembangnya
peranserta masyarakat, usaha kecil, menengah dan koperasi, mengendalikan laju inflasi
melalui kelancaran mobilitas orang dan distribusi barang ke seluruh wilayah Kabupaten
Bima, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi
daerah serta menciptakan lapangan kerja terutama pada sektor-sektor andalan yang
mendapat manfaat dari kelancaran pelayanan transportasi yang Kontinyu dan Merata
.
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
43
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
MISI Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dalam upaya
peningkatan pelayanan jasa transportasi Dalam upaya
mengurangi/menurunkan tingkat kecelakaan dari sektor transportasi,
pemerintah daerah terus berupaya secara bertahap membenahi sistem
keselamatan dan keamanan transportasi menuju kondisi zero toaccident.
Upaya yang dilakukan tidak saja bertumpu kepada penyediaan fasilitas
keselamatan dan keamanan namun peningkatan kualitas SDM
transportasi, melalui sosialisasi kepada para pemangku kepentingan.
2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa
transportasi untuk mendukung pengembangan konektivitas antar
Kecamatan dan antar desa. Kebutuhan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan jasa transportasiyang perlu mendapatkan perhatian adalah
aksesibilitas di kawasan pedesaan, kawasan pedalaman, kawasan
tertinggal termasuk pulau-pulau kecil terluar yang masih menjadi
tanggungjawab pemerintah Kabupaten Bima
3. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi karena masih banyak
terdapat pengusaha yang memiliki keterbatasan kemampuan melakukan
perawatan dan peremajaan armada, demikian pula pemerintah daerah
secara bertahap dengan dana yang terbatas melakukan rehabilitasi dan
pembangunan infrastruktur, sedangkan belum seluruh masyarakat
pengguna jasa memiliki daya beli yang memadai. Untuk mendukung
keberhasilan pembangunan daerah, perlu diupayakan peningkatan kinerja
pelayanan jasa transportasi menuju kepada kondisi yang dapat
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
44
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat, melalui rehabilitasi dan
perawatan sarana dan prasarana transportasi.
TUJUAN
Tujuan dan Sasaran yang dirumuskan daam Laporan LKIJP adalah yang
termaktub dalam Renstra Dinas Perubungan Tahun 2016 – 2021 yaitu :
Mewujudkan Transportasi Umum yang Andal Bagi
Masyarakat Kabupaten Bima.
SASARAN
1. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Perhubungan yang Andal
2. Meningkatnya Keselamatan Transportasi Masyarakat
INDIKATOR TUJUAN
1. Prosentase Peningkatan Sarana dan Prasarana Perhubungan yang Andal
2. Prosentase Peningkatan Keselamatan Transportasi Masyarakat
TARGET KEBERHASILAN TUJUAN
1. Prosentase Desa yang terlayani dengan pelayanan Perhubungan sebesar 18,3
persen
2. Prosentase Penurunan Jumlah Keecelakaan yang terjadi 0,25 (%) Per Tahun
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Salahsatu upayauntukmemperkuatakuntabilitasdalampenerapantata
pemerintahanyangbaikdiIndonesiaditerbitkannyaPeraturan MenteriNegara
Pendayagunaan AparaturNegaraNomor:PER/09/M.PAN/5/2007tentang Pedoman
Umum PenetapanIndikator Kinerja Utama di LingkunganInstansi Pemerintah, Indikator
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
45
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatutujuandansasaranstrategis
instansipemerintah.PemerintahKabupaten Bima
telahmenetapkanIndikatorKinerjaUtamauntuktingkatPemerintah Daerahdanmasing-
masingSatuanKerja Perangkat Daerah melalui Peraturan Bupati.
Upaya untukmeningkatkan akuntabilitas,PemerintahKabupaten Bima
jugamelakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, bangkat Pemerintah Daerah
maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dalam melakukan reviu dengan
memperhatikan capaian kinerja,permasalahan dan isu-isu strategis
yangsangatmempengaruhikeberhasilansuatuorganisasi. Adapunpenetapan
targetIndikatorKinerjaUtamaDinas Perhubungan Kabupaten Bima Tahun 2017adalah
sebagai berikut
SasaranStrategis
(IntermediaOutcome)
Indikator kinerja Formulasi Indikator Satuan T a r g e t
2016 2017 2018 2019 2020Terwujudnya
Sarana danPrasaranaPerhubunganyang memadai
Prosentase Desayang terlayanidenganpelayananPerhubungan
Jumlah Desa yangterlayani/Jumlah seluruh DesaX 100
` 5.2 10.5 13.1 15.7 18.3
- Prosetnase Pelayanan Angkutan Jalan (%) 30.8 33.3 35.9 38.5 41.0
- Prosentase Pelayanan Halte (%) 20.8 20.8 20.8 20.8 20.8
- Prosentase Pelayanan Terminal Unit 14.3 14.3 14.3 14.3 14.3
- Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalanumum (PJU) pada jalan
- Rambu Prosentase Rambu yangterpasang
(%) 20 20 20 20 20
- MarkaJalan
Prosentase Marka Jalan (%) 10 10 10 10 10
- PagarPengaman(Guard Drill)
Prosentase Pagar PengamanTerpasang
(%) 5 5 5 5 5
- AlatPemberi IsyaratLalu Lintas(APIILL)
prosentase APILL Terpasang (%) 20 20 20 20 20
- JumlahTambatanPerahu yangsudah ada untukmelayani kapallaut yang
Jumlah Tambatan Perahu Unit 0 0 1 1 1
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
46
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
beroperasi padatrayek padawilayah yangmemiliki alurpelayaran dantidak adaalternatifangkutan jalan(Unit).- Jumlah kapaldengan ukuran dibawah 7 GT yangberoperasi padalintas dalamKabupaten/Kotayang sudahmemenuhiStandarKeselamatan(Unit).
Jumlah Kapal (%) 11.8 11.8 11.8 11.8 11.8
TerwujudnyaKeselamatanTransportasiMasyarakat
Jumlahkecelakaan yang
terjadi
Jumlah Kejadian kecelakaan (%) 0.25% 0.25% 0.25% 0.25% 0.25%
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
47
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
RENCANA USULAN PROGRAM 2016 – 2021
SEKRETARIATProgram Pelayanan Administrasi PerkantoranPenyediaan Jasa Surat MenyuratPenyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrikPenyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/OperasionalPenyediaan Jasa Administrasi KeuanganPenyediaan Alat Tulis KantorPenyediaan Barang Cetak dan PenggandaanPenyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan KantorPenyediaan Bahan Bacaan dan Buku Perundang-undanganPenyediaan Bahan Logistik KantorRapat-rapat koordinasi dan konsultasi Luar DaerahRapat-rapat koordinasi dan konsultasi Dalam Daerah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana AparaturPengadaan Peralatan Gedung KantorPemeliharaan Rutin dan Berkala Gedung KantorPemeliharaan Rutin dan Berkala Mobil JabatanPemeliharaan Rutin dan Berkala Kendaraan Dinas/OperasionalPemeliharaan Rutin dan Berkala Peralatan Gedung KantorPemeliharaan Rutin dan Berkala MebeleurPelayanan Administrasi UPTD
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Pengadaan Pakaian Dinas Dan Atribut
Program Pengembangan dan Peningkatan Sistem Pelaporan CapaianKinerja dan KeuanganPenyusunan Laporan Capaian Kinerja Pemerintah dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPDPenyusunan pelaporan keuangan semesteranPenyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaranpenyusunan pelaporan keuangan akhir tahunPenyusunan Rencana Kerja (RENJA)Penyusunan LAKIPPenyusunan Laporan ASEETPenyusunan Laporan PPID
BIDANG BIMBINGAN PENGENDALIAN DAN OPERASI
Program Peningkatan Keselamatan Lalu LintasPemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT)
RENCANA STRATEGIS
Dinas Perhubungan| Kabupaten Bima
48
Ta
hu
n 2
01
6-
20
20
Pengamanan Keberangkatan dan Penjemputan Jamaah HajiPemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan Sidang di TempatPenggendalian dan Pengawasan Rutin LLAJPengamanan Hari- hari BesarSosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Bidang PerhubunganPelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
BIDANG PERHUBUNGAN DARATSarana dan Prasarana Perhubungan DaratManajemen Keselamatan Transportasi (MKT)Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL)
Lampu Trafick light warning (hati - hati) depan kantor Bupati Penapali
BIDANG PERHUBUNGAN LAUT
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan LAUTSarana dan Prasarana Perhubungan Laut (DAK PDT)Pembangunan Sarana Perhubungan Laut (DAU)Program Peningkatan pelayanan Perhubungan LautPengawasan Dokumen Kapal Di Bawah. GT 7Sosialisasi Keselamatan Transportasi LautPengawasan Patroli Laut Bersama Instansi Terkait
Recommended