View
7.922
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN 2008-2012
A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan pencerahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai paradigma baru menyangkut guru, proses pembelajaran dan elemen-elemen penting dalam pendidikan dimuat dalam undang-undang tersebut. Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, Pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan. Melalui Standar Nasinal Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri” sejauh mana setiap standar pendidikan dicapainya. SMA Negeri 1 Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi . Lokasi SMA Negeri 1 Warungkiara terletak pada lintasan Jalan Palabuhanratu. Kondisi geografis yang demikian merupakan “tantangan” bagi warga sekolah untuk mengantisipasi berbagai pengaruh negatif yang datang dari luar sekolah. Pengaruh negatif ini sangat rentan mengingat Kecamatan Warungkiara merupakan perlintasan lalu lintas Daerah Wisata palabuhanratu. Warga masyarakat, termasuk orang tua siswa mayoritas berprofesi sebagai petani. Ada beberapa sektor pertanian yang diunggulkan oleh masyarakat, yaitu sawah, karet, dll. Dari segi keadaan ekonomi masyarakat, warga masyarakat Warungkiara jika dirata-ratakan dikategorikan kelas menengah.
Dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, terhadap penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Warungkiara cukup baik. Pemerintah pusat melalui dana dekonstrasi Propinsi Jawa Barat cukup banyak membantu penyelenggaraan pendidikan. Pada dua tahun terakhir, jenis bantuan yang telah diterima oleh SMA Negeri 1 Warungkiara adalah Revitalisasi perpustakaan, Bantuan Peralatan TIK, beasiswa BKM, dan blogrant Sekolah Standar Nasional (SSN).
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 1
Begitu juga dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi. Pemerintah Daerah komit dengan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan di Kabupaten Sukabumi. Dengan komitmen tersebut, SMA Negeri 1 Warungkiara diharapkan dapat terus memacu mutu pendidikan untuk meraih cita-cita, yaitu menjadi Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI).
B. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INISuatu lembaga dinilai mempunyai kinerja yang baik jika lembaga tersebut
menghasilkan keluaran yang ditargetkan berupa barang atau jasa yang bermutu secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Untuk mencapai kinerja seperti ini banyak faktor yang berpengaruh yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut pada prinsipnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam Sekolah itu sendiri, dan faktor eksternal yang berasal dari luar Sekolah. Dengan menganalisis dan mengevaluasi berbagai faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja suatu Sekolah, diharapkan Sekolah dapat mengetahui kapasitas kemampuannya saat ini, dan menentukan strategi untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang. Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang mempengaruhi kinerja Sekolah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah yang berkaitan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi kinerja Sekolah tersebut. Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang harus di hadapi, maka Sekolah Aliyah Negeri 3 Malang menentukan strategi agar dapat mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya secara optimal.
Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat hal-hal yang menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional pendidikan yang sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri. Sedangkan kondisi eksternal didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan, termasuk tuntutan pemangku kepentingan (stackholder) yang terkait dengan pendidikan dasar dan menengah. Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut adalah :1. Standar Isi2. Standar Proses3. Standar Kelulusan4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan5. Standar Sarana dan Prasarana6. Standar Pengelolaan7. Standar Pembiayaan8. Standar Penilaian
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 2
ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SMAN 1 WARUNGKIARA SAAT INI
1. Faktor Internal
No. Komponen Kondisi Saat IniKekuatan Kelemahan
1. Standar Isi Adanya komitmen SMA Negeri 1 Warungkiara untuk melaksanakan kurikulum berdasarkan standar BSNP
Beban belajar siswa sudah sesuai dengan standar BSNP.
Untuk meningkatkan mutu lulusan yang didasarkan atas UN, siswa diberi tambahan pengayaan belajar mulai dari kelas X sampai kelas XII.
Adanya muatan lokal yang berupa pengembangan Bahasa Sunda, PLH dan Pendidikan Akhlak
Pengembangan diri diberikan dalam bentuk Bimbingan Konseling, klub mata pelajaran, klub pengembangan keterampilan (teater, pramuka, English Club, Japanese Club, PMR, KIR, Olaharaga, Kesenian, keagamaan, dll)
Kalender pendidikan di SMA Negeri 1 Warungkiara mengacu kepada kalender Pendidikan Nasional
Kerangka dasar kurikulum masih menggunakan standar minimal dari BSNP (belum ada peningkatan/pengembangan)
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) masing-masing mata pelajaran belum semuanya sesuai dengan standart BSNP (beberapa masih di bawah nilai 70)
Rata-Rata Beban mengajar guru belum semuanya sesuai dengan BSNP (24 jam)
Program responsi untuk materi agama dan jurusan, belum mempunyai panduan
Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang cocok untuk sistem fullday school (> jam 14.00)
Dalam penyusunan jadwal pelajaran masih belum mengikut sertakan rumpun mata pelajaran
Jadwal pelajaran masih sering dilakukan perubahan ketika proses pembelajaran sudah berjalan
2. Standar Proses Perangkat Pembelajaran masing-masing mata pelajaran sudah lengkap
Mengadakan workshop setiap awal tahun ajaran untuk pengembangan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan Sistem Penilaian).
Fasilitas pembelajaran sudah cukup memadai (buku, ruang kelas, multimedia, perpustakaan, dll)
Pemanfaatan sumber belajar bervariasi dan meningkat
Guru telah mengalokasikan waktu sesuai dengan prosem
Program remidi dan pengayaan sudah terlaksana pada semua mata pelajaran.
Pengembangan muatan local (ICT) sudah berjalan dengan baik
Pemanfaatan ICT dalam melaporkan hasil belajar siswa
Laporan hasil belajar siswa
Instrumen Penilaian masih belum lengkap
Media pembelajaran masih belum lengkap
Belum semua siswa dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan minatnya
Dimungkinkan masih ada guru yang belum menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi.
Masih ada guru yang belum memiliki kompetensi dibidang ICT
Masih ada guru yang belum menginternalisasikan life skill secara universal dalam KBM
Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang tersedia oleh guru
Belum ada program akselerasi mata pelajaran
Belum optimalnya pelaksanaan program pengembangan diri (termasuk perekrutan Pembina)
Sekolah belum mempunyai standar proses belajar mengajar
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 3
sudah bisa diakses lewat internet
Aturan pengawasan KBM sudah ada
KBM sudah relative menyenangkan
Pelaksanaan KBM pada hampir semua mata pelajaran UN sudah dilaksanakan secara team teaching
Belum optimalnya peran komite dalam pengembangan standar proses pembelajaran
Dimungkinkan pelaksanaan penilaian berbasis kelas belum optimal
Pelaksanaan laporan hasil belajar siswa setiap dua bulan sekali belum terlaksana secara optimal (belum tepat waktu)
Pengelolaan laporan hasil belajar siswa belum optimal
Pelaksanaan aturan pengawasan KBM belum optimal
Sosialisasi tentang aturan pengawasan KBM kepada siswa kurang optimal
Pengisian jurnal KBM di kelas belum optimal
3. Standar Kompetensi Lulusan
SKL materi Ujian Sekolah (US) di buat bersama-sama team guru mata pelajaran (MGMP) kabupaten Sukabumi.
Soal US dibuat oleh team guru mata pelajaran bersama dengan KKM.
Upaya meningkatkan kualitas lulusan di setiap tahun
Upaya mewujudkan lulusan yang kompetitif di tingkat nasional
Lulusan SMA Negeri 1 Warungkiara sudah banyak diterima di PTN/PTS.
Adanya organisasi ikatan alumni
Belum memiliki standar mutu lulusan yang kompetitif di Kabupaten
Belum mempunyai standar mutu lulusan yang berstandar internasional
Belum mempunyai program untuk mencetak lulusan yang ahli dibidangnya dan mampu bersaing di era global
Kompetensi lulusan yang siap melanjutkan ke PTN masih rendah
Ada indikasi life skill siswa masih rendah
Belum semua lulusan memiliki akhlak mulia sesuai ajaran Islam
Indentifikasi profil alumni masih belum optimal
Daya saing lulusan SMA Negeri 1 Warungkiara masih kurang
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Rasio jumlah guru dan mata pelajaran sudah sesuai (sebanding)
Kualifikasi tenaga pendidik sudah sesuai dengan tuntutan BSNP (minimal S1)
Semua guru telah menentukan tujuan pembelajaran yang dibimbing
Semua guru telah menghargai peserta didik tanpa membedakan suku, adat, daerah asal, dan gender
Guru dapat berkomunikasi secara santun dengan teman sejawat, orang tua, dan siswa
Beberapa guru sudah menyelesaikan pendidikan tingkat master (S2).
Beberapa guru sudah mengisi pelatihan di tingkat sekolah, kota, propinsi, dan nasional.
Jumlah guru GTT masih cukup banyak
Masih sedikit guru yang memiliki karya pengembangan profesi.
Masih sedikit guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik
Belum ada program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga
Ada indikasi bahwa belum semua tenaga pendidik melakukan identifikasi potensi peserta didik (kemampuan dan kesulitan dalam mata pelajaran yang dibimbing)
Belum semua guru memahami teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang terkait dengan mata pelajaran yang dibimbing
Belum semua guru menerapkan
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 4
berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam matapelajaran yang dibimbing
Belum semua guru mampu memilih materi pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik
Belum semua guru mampu menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di kelas, di laboratorium, maupun di luar kelas
Belum semua guru mampu mengembangkan instrumen penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar
Belum semua guru mampu melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
Ada indikasi bahwa perilaku kepala Sekolah, guru, dan karyawan belum dapat dapat diteladani secara menyeluruh oleh pesereta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya
Ada indikasi bahwa kepala Sekolah, guru, dan karyawan belum menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang baik.
Belum semua tenaga pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik
Belum semua guru menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang dibimbing
Belum semua tenaga pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara kreatif
Ada indikasi bahwa kepala Sekolah, guru, dan karyawan belum dapat melakukan refleksi terhadap kinerja diri secara jujur dan berkesinambungan
Belum semua tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing
Belum adanya uji kompetensi guru.
Rasa kekeluargaan di lingkungan
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 5
civitas akademika masih kurang kompak.
Belum adanya indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru .
Ada indikasi bahwa kepala Sekolah, guru, dan karyawan kurang memiliki rasa empati (kepekaan dan kepedulian) yang mendalam kepada siswa.
Ada indikasi bahwa dedikasi kepala Sekolah, guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas masih belum optimal.
Ada indikasi bahwa kepekaan kepala Sekolah terhadap aspirasi guru, karyawan dan siswa masih belum optimal.
Kurangnya komitmen kepala Sekolah dan guru dalam mengaplikasikan hasil pelatihan atau work shop.
Rekruitmen guru dan pegawai yang masih belum melalui prosedur profesionalisme kelembagaan.
Belum adanya panduan program pada masing-masing rumpun mata pelajaran.
Penyusunan dan supervisi program Sekolah belum optimal
5 Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah mempunyai fasilitas yang bagus terhadap pengembagan pengetahuan ICT
Sarana kelas, perpustakaan, laboratorium, sanitasi, dan ICT sudah cukup memadai.
Lokasi yang cukup startegis untuk menjadikan sekolah yang unggul dan diminati oleh masyarakat.
Pemeliharaan fasilitas bangunan secara rutin
Belum optimalnya perawatan dan pengamanan terhadap fasilitas Sekolah terutama alat-alat elektronik pembelajaran.
Ada indikasi belum adanya perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana Sekolah
Belum tertibnya administrasi fasilitas yang dimiliki Sekolah
Belum tertibnya penempatan barang-barang inventaris Sekolah
Belum optimalnya fungsi komite dalam pengadaan dan pengembangan sarana Sekolah.
6. Standar Pengelolaan Sekolah telah memiliki KTSP.
Untuk kepentingan bahan ajar, disamping menggunakan LKS dan buku paket yang tersedia di perpustakaan, juga banyak guru yang sudah memanfaatkan edukasi-net dari JARDIKNAS ( lewat ICT ).
Adanya Team teaching pada mata pelajaran UN.
Penggunaan media
Pelaksanaan KTSP masih belum berjalan secara optimal
Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang cocok untuk sistem fullday school (> jam 14.00)
Pelaksanaan remidi belum tersusun dengan baik.
Strategi Pembelajaran yang dilakukan guru belum semua mengacu pada pembelajaran PAKEM.
Belum ada aturan yang jelas
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 6
pembelajaran (laboratorium,LCD, dan internet ) dalam PBM
Setiap awal tahun ajaran baru, sekolah mengadakan penyegaran lewat workshop pengembangan pembelajaran.
Kalender akademik SMA Negeri 1 Warungkiara sudah menunjukkan seluruh aktivitas KBM beserta evaluasinya.
Penempatan SDM sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Penyebaran informasi timbal balik dari dan ke Sekolah sudah cukup bagus antara lain lewat situs internet.
Pembagian tugas diantara pendidik sebagian besar sudah merata meskipun masih perlu terus ditingkatkan dan dievaluasi.
Sudah adanya tata tertib yang baik bagi siswa, guru, dan karyawan
Rapat koordinasi guru, staf, dan karyawan sudah berjalan dengan baik.
Pengadaan, penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai sudah bagus.
Adanya dukungan sekolah terhadap acara pelatihan guru, baik yang ada di SMA Negeri 1 Warungkiara maupun diluar Sekolah
terhadap penilaian kinerja guru setiap tahun sekali (DP3) oleh kepala Sekolah
Pengelolaan pada kesiswaan perlu di optimalkan.
Kedisiplinan input nilai oleh guru masih perlu dioptimalkan
Belum adanya sistem penerimaan guru dan karyawan yang baik melalui prosedur profesional kelembagaan.
Belum adanya program pengembangan guru secara berencana dan berkesinambungan
Belum semua mata pelajaran mempunyai program MGMP yang melakukan kegiatan secara reguler
Masih kurang tertibnya administrasi kegiatan penunjang profesi pendidik dalam rangka mendukung proses sertifikasi.
Belum ada aturan tentang sertifikat penghargaan bagi siswa, guru, dan karyawan pada setiap kegiatan lomba atau kejuaraan.
Pemeliharaan fasilitas Sekolah masih belum optimal.
Belum ada tempat penyimpanan dan sistem peminjaman alat-alat inventaris Sekolah secara terpusat dan tertib
Belum ada pendataan ulang secara reguler terhadap sarana Sekolah (bisa lewat wali kelas atau penanggung jawab ruang ).
Perlunya pengadaan laboratorium matematika dan IPS
Belum meratanya fasilitas yang ada dikelas dan di asrama.
Belum ada sistem dan panduan yang jelas pada system penganggaran semua program Sekolah
Perlu ada peninjauan ulang pada insentif guru akselerasi dan guru team teaching.
Gaji guru GTT dan PTT belum memenuhi standar UKM.
Belum ada ketua program akselerasi.
Lembaga Litbang belum terbentuk dan berperan secara optimal
Masih perlunnya sosialisasi dan evaluasi yang optimal dari peraturan akademik yang ada.
Belum adanya tata tertib pendidik,tenaga kependidikan serta penggunaan sarana dan
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 7
prasarana. Belum adanya kode etik
hubungan antara sesama warga didalam lingkungan Sekolah dan hubungan antara warga Sekolah dengan masyarakat.
Biaya operasional Sekolah masih belum tersosialisasi secara baik
Rencana tahunan Sekolah belum terkomunikasikan secara transparan kepada guru dan karyawan.
Guru dan karyawan belum dilibatkan dalam penyusunan program Sekolah.
Sosialisasi KTSP belum optimal. Program konsultasi Sekolah
dengan orang tua/wali peserta didik belum terjadwal setiap tahun.
Belum ada program rapat Sekolah dengan komite Sekolah secara reguler dan terjadwal.
Akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan belum teridentifikasi setiap tahun.
Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan belum terprogram secara baik.
Pelaksanaan dari keputusan-keputusan rapat yang ada belum berjalan dengan baik.
Istrumen penjamin mutu Sekolah belum ada
Sistem pengawasan, pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan belum optimal.
Belum ada buku panduan yang jelas dari masing-masing staf kepala bidang kurikulum, kesiswaan, humas, keagamaan, sarana dan prasarana, administrasi, litbang, dan keuangan,.
Kebijakan yang masih belum mencerminkan bottom-up process (masukan dari bawah)
7. Standar Pembiayaan Adanya subsidi guru bagi siswa yang tak mampu melalui dana peduli siswa
Dana kontrak prestasi yang sangat membantu dalam proses pengembangan keterampilan guru
Kondisi biaya investasi belum tersosialisasikan dengan baik
Kondisi biaya operasional setiap bulan belum tersosialisasikan dengan baik
Dukungan komite Sekolah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan di Sekolah selama kurun 3 tahun terakhir belum optimal
8. Standar Penilaian Pemberlakuan raport berkala setiap 6 bulan.
Adanya Sistem penilaian
Sekolah belum memiliki sistem dan prosedur penilaian baku meliputi tehnik, jenis dan bentuk
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 8
yang terpadu dan berkesinambungan
Try-out mata pelajaran UN bersama, bekerjasama dengan Diknas kabupaten Sukabumi maupun Depag propinsi Jawa Barat
Pelaksanaan sistem remidi dan pengayaan oleh masing-masing guru mata pelajaran
penilaian sesuai dengan standar penilaian pendidik.
KKM masih belum sesuai dengan standar yang ada.
Monitoring dan evaluasi dari kepala dan wakil kepala belum optimal
Komite Sekolah belum terlibat secara optimal dalam mengontrol pelaksanaan standar penilaian pendidikan.
Penanganan dan pembinaan guru dan karyawan yang disinyalir bermasalah belum berjalan dengan baik.
2. Faktor Eksternala. Peluang
1) Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan diri secara maksimal
2) Dukungan Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun finansial yang semakin baik
3) Apresiasi masyarakat terhadap Sekolah semakin meningkat4) Terbuka kesempatan lulusan Sekolah melanjutkan baik ke perguruan tinggi
bergengsi baik di dalam maupun di luar negerib. Ancaman
1) Bermunculan sekolah unggul sebagai competitor2) Lingkungan di luar sekolah yang kurang edukatif3) Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas
dalam pembangunan4) SMA Negeri 1 Warungkiara belum menjadi pilihan utama bagi sebagian
masyarakat5) Inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
C. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG ( 4 TAHUN KE DEPAN)
No Komponen Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan (4 Tahun Yang Akan Datang
1 Standar Isi Dokumen KTSP ada, pengesahan Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan
Dokumen KTSP disahkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan
Struktur dan muatan KTSP disusun sesuai petunjuk BSNP
Struktur dan muatan KTSP disusun sesuai petunjuk BSNP
Terbentuk Tim Pengembang Kurikulum
Memberdayakan Tim Pengembang Kurikulum dalam penyusunan KTSP
Belum sepenuhnya dilaksanakan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai
Seluruh guru melakukan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 9
acuan dalam menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ AlatPembelajaran
menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran
Silabus dikembangkan dengan memanfaatkan contoh silabus yang dikembangkan oleh Pusat sebagai referensi dalam penyusunan pengembanan silabus
Silabus dikembangkan sendiri oleh guru
2 Standar Proses Belum semua guru memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru
Semua memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru
Pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur
Pelaksanaan pembelajaran sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur
Guru belum menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran
Guru menyediakan jadwal untuk konsultasimata pelajaran
Guru belum maksimal memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin
Guru memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin
Perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran
Perpustakaan dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran
Guru belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK
Guru sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK
Supervisi kelas telah dilaksanakan Supervisi kelas dilaksanakan secara terencana dan hasil supervise digunakan untuk perbaikan pembelajaran
3 Standar Kompetensi Lulusan
Rata-rata KKM < 70 Rata-rata KKM < 75Kelulusan Ujian Nasional 91% Kelulusan Ujian Nasional 100%Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi 10%
Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi minimal 75%
4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
94% guru memiliki kualifikasi akademik minimum S1/A4
100% guru memiliki kualifikasi akademikminimum S1/A4
86% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi
100% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi
2% guru memiliki sertifikat pendidik 100% guru memiliki sertifikat pendidik15% guru mampu berbahasa Inggris pasif
75% guru mampu berbahasa Inggris pasif
92% guru dapat mengoperasikan komputer
100% guru dapat mengoperasikan komputer
66% tenaga kependidikan tamatan SLTA
90% tenaga kependidikan tamatan SLTA
75% tenaga kependidikan mampumengoperasikan komputer
100% tenaga kependidikan mampumengoperasikan komputer
5 Standar Sarana dan Prasarana
Jumlah minimum ruang kelas belum sama dengan jumlah rombongan belajar (ruang kelas yang ada 14, rombongan belajar 15)
Jumlah minimum ruang kelas sama dengan jumlah rombongan belajar
Kapasitas ruang kelas rata-rata 40 orang siswa
Kapasitas ruang kelas rata-rata 32 orang siswa
Memiliki 2 laboratorium (Fisika,Komputer)
Memiliki 5 laboratorium (Biologi, Kimia, Fisika, Komputer dan Bahasa)
Memiliki 2 unit notebook Memiliki 15 unit notebookMemiliki 1 unit LCD Projector Memiliki 15 unit LCD ProjectorMemiliki 5 unit WC Memiliki 7 unit WCBelum memiliki sarana perpustakaan yang lengkap
Memiliki sarana perpustakaan yang lengkap
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 10
Belum memiliki ruang BK yang refresentatif
Memiliki ruang BK yang refresentatif
3 ruang belajar perlu direhabilitasi ringan untuk kelayakan pembelajaran
Ruang belajar yang tidak layak pakaiDirehabilitasi ringan
Tempat Wudu Mesjid belum refresentatif
Memiliki tempat wudhu yang refresentatif
6 Standar pengelolaan
Sekolah belum sepenuhnya melakukan pembinaan prestasi unggulan
Sekolah melakukan pembinaan prestasiunggulan
Sekolah belum memiliki fasilitas yangmemadai untuk kegiatan ekstrakurikuler
Sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler
Sekolah belum mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output
Sekolah mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output
Supervisi pengelolaan akademik belum dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan
Supervisi pengelolaan akademik dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan
Sekolah belum memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah
Sekolah memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah
Sekolah belum mengelola sistem informasi manajemen yang memadai
Sekolah mengelola sistem informasimanajemen yang memadai
7 Standar Pembiayaan
Iuran Komite Sekolah Rp. 70.000,- perbulan
Iuran Komite Sekolah Rp.100.000,- perbulan
Sekolah belum optimal menjalin kerja sama dengan onator dalampenggalian dana
Sekolah menjalin kerja sama dengan donator dalam penggalian dana
8 Standar Penilaian Belum semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal ujian
Semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal uian
Kemampuan guru menyusun butir soal penilaian belum baik
Seluruh guru mampu menyusun butir soal dengan baik
D. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA (KESENJANGAN KONDISI) ANTARA 4 TAHUN KE DEPAN DENGAN KONDISI NYATA PENDIDIKAN SAAT INI:
No Komponen Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan (4 Tahun Yang Akan Datang)
Besarnya Tantangan Nyata
1 Standar Isi Dokumen KTSP ada, pengesahan Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan (75%)
Dokumen KTSP disahkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan terus dilakukan perubahan sesuaituntutan peserta didik (100%)
25%
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 11
Terbentuk Tim Pengembang Kurikulum (50%)
Memberdayakan Tim Pengembang Kurikulum dalam penyusunan KTSP (100%)
50%
Belum sepenuhnya dilaksanakan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran (50%)
Seluruh guru melakukan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran (100%)
50%
Silabus dikembangkan dengan memanfaatkan contoh silabus yang dikembangkan oleh Pusat sebagai referensi dalam penyusunan pengembanan silabus (75%)
Silabus dikembangkan sendiri oleh guru (100%)
50%
2 Standar Proses Belum semua guru memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru (60%)
Semua memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru (100%)
40%
Pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur (50%)
Pelaksanaan pembelajaran sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur (100%)
50%
Guru belum menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran (10%)
Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran (100%)
90%
Guru belum maksimal memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin (40%)
Guru memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin (100%)
60%
Perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran (40%)
Perpustakaan dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran(100%)
60%
Guru belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK (20%)
Guru sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK (100%)
80%
Supervisi kelas telah dilaksanakan (75%)
Supervisi kelas dilaksanakan secara terencana dan hasil supervise digunakan untuk perbaikan pembelajaran (100%)
25%
3 Standar Kompetensi Lulusan
Rata-rata KKM < 70 Rata-rata KKM < 75 8%Kelulusan Ujian Nasional 91% Kelulusan Ujian Nasional
100%9%
Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi 20%
Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi minimal 75%
55%
4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
94% guru memiliki kualifikasi akademik minimum S1/A4
100% guru memiliki kualifikasi akademikminimum S1/A4
6%
86% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi
100% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi
14%
2% guru memiliki sertifikat pendidik
100% guru memiliki sertifikat pendidik
98%
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 12
15% guru mampu berbahasa Inggris pasif
75% guru mampu berbahasa Inggris pasif
50%
92% guru dapat mengoperasikan komputer
100% guru dapat mengoperasikan komputer
8%
66% tenaga kependidikan tamatan SLTA
90% tenaga kependidikan tamatan SLTA
36%
75% tenaga kependidikan mampumengoperasikan komputer
100% tenaga kependidikan mampumengoperasikan komputer
25%
5 Standar Sarana dan Prasarana
Jumlah minimum ruang kelas belum sama dengan jumlah rombongan belajar (ruang kelas yang ada 14, rombongan belajar 15)
Jumlah minimum ruang kelas sama dengan jumlah rombongan belajar
7%
Kapasitas ruang kelas rata-rata 40 orang siswa (0%)
Kapasitas ruang kelas rata-rata 32 orang siswa (100%)
100%
Memiliki 2 laboratorium (Fisika,Komputer)
Memiliki 5 laboratorium (Biologi, Kimia, Fisika, Komputer dan Bahasa)
40%
Memiliki 2 unit notebook Memiliki 15 unit notebook 87%Memiliki 1 unit LCD Projector Memiliki 15 unit LCD Projector 93%Memiliki 5 unit WC Memiliki 7 unit WC 29%Belum memiliki sarana perpustakaan yang lengkap (75%)
Memiliki sarana perpustakaan yang lengkap (100%)
25%
Belum memiliki ruang BK yang refresentatif (30%)
Memiliki ruang BK yang refresentatif (100%)
70%
3 ruang belajar perlu direhabilitasi ringan untuk kelayakan pembelajaran (50%)
Ruang belajar yang tidak layak pakai direhabilitasi ringan (100%)
50%
Tempat Wudu Mesjid belum refresentatif
Memiliki tempat wudhu yang refresentatif
100%
6 Standar pengelolaan
Sekolah belum sepenuhnya melakukan pembinaan prestasi unggulan (25%)
Sekolah melakukan pembinaan prestasiUnggulan (100%)
75%
Sekolah belum memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler (25%)
Sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler (100%)
50%
Sekolah belum mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output (40%)
Sekolah mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output (100%)
60%
Supervisi pengelolaan akademik belum dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan (75%)
Supervisi pengelolaan akademik dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan (100%)
25%
Sekolah belum memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah
Sekolah memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah
100%
Sekolah belum mengelola sistem informasi manajemen yang memadai (25%)
Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai (100%)
75%
7 Standar Pembiayaan
Iuran Komite Sekolah Rp. 70.000,- perbulan
Iuran Komite Sekolah Rp.100.000,- perbulan
30%
Sekolah belum optimal menjalin kerja sama dengan donator dalampenggalian dana (10%)
Sekolah menjalin kerja sama dengan donator dalam penggalian dana (100%)
90%
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 13
8 Standar Penilaian
Belum semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal ujian (40%)
Semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal uian (100%)
60%
Kemampuan guru menyusun butir soal penilaian belum baik(40%)
Seluruh guru mampu menyusun butir soal dengan baik (100%)
60%
E. Visi SMA Negeri 1 Warungkiara
PUJAAN :Profesionalisme Pelayanan, Unggul Prestasi, jembatan Masa Depan, Akhlakul Karimah, Asri Lingkungan dan Nyaman Suasana
F. Misi SMA Negeri 1 Warungkiara1) Mewujudkan lingkungan pendidikan yang kondusif, penuh kreatifitas,
kerjasama dan dinamika dengan penonjolan prestasi tinggi.
2) Memberikan transformasi ilmu pengetahuan, kecakapan hidup, dan budi
pekerti yang didasari oleh kekuatan keimanan dan ketakwaan.
3) Membimbing, melatih, mengajar dan mendidik guna menghadapi jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dan ketika terjun ke masyarakat.
4) Mempersiapkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa serta jumlah
dan mutu lulusan.
G. Tujuan Sekolah1) Menciptakan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai salah satu SMA yang
memiliki kemandirian dalam pengembangan dan pengelolaan dengan
berpola pada Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
2) Mewujudkan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai SMA yang menjadi
tujuan pendidikan bagi lulusan SMP dilingkungan Kabupaten Sukabumi.
3) Mewujudkan jumlah lulusan yang berkualitas sehinggga prosentase yang
diterima di Perguruan Tinggi Negeri semakin besar.
4) Menciptakan lulusan yang memiliki keterampilan khusus yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat di kemudian hari.
5) Menciptakan peserta didik yang menghargai dan mampu
mengembangkan daya nalar melalui penelitian dan menulis.
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 14
6) Mengembangkan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai Green School
sehingga menjadi arbiratul alam yang bermanfaat bagi lingkungan.
7) Mewujudkan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai lingkungan pendidikan
yang menjadi PUJAAN bagi semua.
H. Program Strategis1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meliputi:
1.1Pengembangan Pemetaan SK/KD1.2Pengembangan Silabus1.3Pengembangan RPP1.4Pengembangan Sistem Penilaian1.5Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal1.6Pengembangan Kegiatan Pengembangan Diri
2. Pengembangan Proses Pembelajaran, meliputi:2.1Metodologi2.2Sistem Penilaian2.3Remedial/Pengayaan2.4Pemanfaatan Laboratorium
3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa4. Pengembangan Kemampuan Guru, meliputi:
4.1Pengembangan Kemampuan pedagogic4.2Pengembangan Kemampuan Teknologi Informasi
5. Pembinaan Olimpiade Sains6. Pembinaan Ekstrakurikuler7. Pengembangan Sarana dan Prasarana8. Pengembangan Kerja Sama
I. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pelaksanaan workshop In House Training Supervisi Klinis MGMP Sekolah
2. Pengembangan Proses Pembelajaran Workshop Peningkatan kesejahteraan guru Supervisi Kelas
3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa Menjalin kerja sama dengan Komite Sekolah Menjalin kerja sama dengan lembaga lain Supervisi Kelas Try Out Ujian Nasional Belajar Tambahan Sore
4. Pengembangan Kemampuan Guru
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 15
Workshop Pelatihan Komputer
5. Pembinaan Olimpiade Sains Pembentukan Tim Olimpiade Sains Pelatihan Peserta
6. Pembinaan Ekstrakurikuler Pembentukan Kelompok Ekstrakurikuler Pelaksanaan latihan terjadwal Pelaksanaan uji coba
7. Pengembangan Sarana dan Prasarana Inventarisasi sarana dan prasarana Pemenuhan standar minimal sarana dan prasarana Pemeliharaan sarana dan prasarana
8. Pengembangan Kerja Sama Kerja sama dengan komite sekolah Kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertical
J. Hasil yang Diharapkan1. Terpenuhinya kurikulum sekolah sesuai SNP pada tahun 2010 tentang:
Pemetaan SK/KD Silabus seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat RPP seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat Dokumen sistem penilaian seluruh mata pelajaran untuk semua
tingkat SK/KD Kurikulum Muatan Lokal seluruh tingkat Program pengebangan diri yang mengakomodir bakat/minat siswa
2. Tingkat kelulusan pada meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2012 kelulusan mencapai 100%
3. Guru profesional dalam melaksanakan tugas, yang ditandai dengan: Memiliki perencanaan mengajar Memiliki dokumen penilaian Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian Melaporkan hasil kegiatan penilaian Guru terampil mengopresikan komputer dan mengaplikasikannya
dalam proses pembelajaran4. Pada tahun 2012 menjadi finalis pada tingkat Propinsi5. Berprestasi dalam bidang ekstrakurikuler pada tingkat Kabupaten dan
Provinsi6. Terpenuhi standar minimal sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP
pada tahun 20127. Terbentuk kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertikal yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan
K. Monitoring dan EvaluasiPelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan melalui:
1. Supervisi klinis, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 16
Membuat instrument Melaksanakan supervise Menganalisis hasil supervise Membuat tindak lanjut hasil supervise Membuat laporan
2. Evaluasi Diri, meliputi Menyiapkan instrument Melaksanakan evaluasi diri Menganalisis hasil evaluasi diri Menindaklanjuti hasil evaluasi diri
Mengetahui/Menyetujui Warungkiara, 16 Juli 2008Komite Sekolah Kepala Sekolah
Koma Djuandi, S.Pd Dra. Septi Wirdayati, MMPdNIP 131652438
Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 17
Recommended