View
220
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
SAMBUTAN KETUA TIM PENGGERAK PKK
PROVINSI SUMATERA SELATAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kita semua sehingga kita dapat mewujudkan salah satu “Kelurahan Model Pemberdayaan Masyarakat berbasis sepuluh program pokok PKK” di kelurahan Talang Keramat Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyu Asin.
Konsep kelurahan model yang dikembangkan BALITBANGNOVDA Provinsi Sumatera Selatan bersama TP PKK Provinsi Sumatera Selatan, terbukti efektif untuk meningkatkan ketahanan pangan, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi keluarga.
Besar harapan, nantinya akan terwujud kelurahan/desa yang dikembangkan dengan konsep kelurahan model di seluruh wilayah Sumatera Selatan.
Saya ucapkan terima kasih kepada Bupati Banyu Asin dan jajaran SKPD Pemkab, Ketua TP PKK Banyu Asin, para mitra dunia usaha dan seluruh SKPD provinsi Sumatera Selatan yang telah mensinergikan programnya untuk kegiatan kelurahan model ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Selatan,
Hj. Eliza Alex Noerdin
1
DIFUSI INOVASI TEKNOLOGI MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN EKONOMI, KETAHANAN
PANGAN, DAN STATUS KESEHATAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT Pendahuluan
Balitbangnovda Provinsi Sumatera Selatan telah mengembangkan Model Intervensi
Penanggulangan Masalah Gizi melalui pemberdayaan masyarakat. Model yang dikembangkan
tersebut dalam implementasinya terbukti efektif sehingga menjadi pemenang pertama Lomba Hasil
Penelitian Tingkat Nasional Tahun 2008 yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Model
tersebut merupakan salah satu bentuk strategi pemberdayaan masyarakat dalam menanggulangi
permasalahan yang berkembang di tengah masyarakat dengan mengupayakan pemecahannya
melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki masyarakat itu sendiri.
Upaya difusi inovasi teknologi dengan mengadopsi model pemberdayaan masyarakat
dilakukan dengan membentuk Kelurahan Model Binaan Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera
Selatan yang dilaksanakan pada tahun 2011. Kelurahan Model yang dibentuk berada di Kelurahan
Talang Keramat Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin dan kegiatan utama difokuskan di
RT 19 dan RT 22. Implementasi model digunakan guna meningkatkan ekonomi dan ketahanan
2
pangan berbasis kearifan lokal dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat yang pada
akhirnya diharapkan dapat memacu peningkatan IPM masyarakat di Kelurahan Model.
Strategi yang digunakan dalam pengembangan Kelurahan Model adalah kerja sama lintas
sektoral dengan melibatkan SKPD terkait baik SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan maupun Kabupaten Banyuasin. Akselerasi pengembangan Kelurahan Model dilakukan
dengan memberikan intervensi pembangunan di bidang infrastruktur dan lingkungan, pertanian,
kesehatan, usaha ekonomi, dan pendidikan.
Tujuan
Kegiatan pembentukan Kelurahan Model ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendifusikan
teknologi model peningkatan pendidikan, ekonomi, dan status kesehatan masyarakat berbasis
kearifan lokal dalam upaya meningkatkan IPM.
Metodologi Metode yang digunakan dalam pengembangan Kelurahan Model ini adalah metode
partisipatif, dimana masyarakat dilibatkan langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan, baik dalam
perencanaan maupun pelaksanaan.
3
Tahapan Pembentukan Kelurahan Model Tahapan yang dilakukan dalam pembentukan Kelurahan Model adalah sebagai berikut:
a. Persiapan:
a. Rapat persiapan (diikuti oleh Tim Penggerak PKK dan SKPD lintas sektor).
b. Pembentukan tim Kelurahan Model dan kemitraannya.
c. Penentuan lokasi.
b. Pelaksanaan:
a. Melakukan observasi lapangan dan survei mawas diri guna mengidentifikasi masalah dan
potensi.
b. Mensosialisasikan program dan kegiatan.
c. Pengolahan dan analisis data.
d. Perumusan rencana intervensi oleh instansi lintas sektor.
e. Advokasi dinas/instansi:
• Mapping peran instansi lintas sektor.
• Sinergi stimulan instansi lintas sektor.
f. Musyawarah masyarakat Kelurahan untuk menyatukan komitmen.
g. Implementasi kegiatan intervensi dari instansi lintas sektor.
c. Monitoring dan Evaluasi
4
Konsep Desa/Kelurahan Model Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal
Meningkat-nya IPM
MASALAH: • Rendahnya kualitas sarana dan
prasarana • Rendahnya penghasilan keluarga • Kurangnya pemanfaatan lahan
kosong • Rendahnya Pendidikan &
keterampilan yang dimiliki • Rendahnya tingkat status gizi &
kesehatan
INTERVENSI
Musyawarah Masyarakat Kelurahan
PENDIDIKAN
Keterampilan Kewirausahaan Bantuan
peralatan keterampilan
KESEHATAN
Penyuluhan PHBS Pembinaan kader posyandu Perbaikan bangunan posyandu Bedah rumah
EKONOMI
Koperasi, arisan Usaha ekonomi produktif Pelatihan pengolahan pangan Peningkatan nilai tambah (packaging)
Izin IRT
PERTANIAN/PERIKANAN
Screen House
Pembibitan Pelatihan budidaya Bantuan bibit,
pupuk, insektisida Budidaya ikan Penguatan
kelembagaan Bantuan alsintan
INFRASTRUKTUR
Pembuatan Gapura
Perbaikan jalan dan lingkungan
Penyediaan sarana air bersih
Bantuan pagar halaman rumah
10 Program
Pokok PKK
5
10 (Sepuluh) Program Pokok PKK
1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila 2. Gotong Royong 3. Pangan 4. Sandang 5. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga 6. Pendidikan dan Ketrampilan 7. Kesehatan 8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi 9. Kelestarian Lingkungan Hidup 10. Perencanaan Sehat
6
Kerjasama Instansi Lintas Sektor Pembentukan Kelurahan Model ini tidak terlepas dari kerjasama dari SKPD lintas sektor baik
SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan maupun SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Banyuasin. Dengan kerjasama yang dilakukan dimungkinkan diperoleh hasil yang optimal.
Masing-masing SKPD melakukan perannya sesuai dengan tupoksi masing-masing.
Adapun Tim Kelurahan Model yang dibentuk adalah:
Bidang Kesehatan, Gizi Masyarakat, dan Pendidikan
Instansi yang terlibat: Dinkes, BKKBN, BKP, Disdik, Balitbangnovda, dan TP PKK Prov. Sumsel
dan Kab. Banyuasin.
Lingkup Pertanian
Instansi yang terlibat: Dishut, Distan TPH, Disbun, Disnak, DKP, Dinas PUP, KTNA, BKP,
Balitbangnovda, BPTP, dan TP PKK Prov. Sumsel dan Kab. Banyuasin.
Bidang Infrastruktur
Instansi yang terlibat: Dinas PUCK, BPMPD, BLH, Balitbangnovda, dan TP PKK Prov. Sumsel
dan Kab. Banyuasin.
Bidang Wirausaha
Instansi yang terlibat: Disdik, Dinsos, Diskop UKM, Disperindag, Balitbangnovda, dan TP PKK
Prov. Sumsel dan Kab. Banyuasin.
7
Mitra Lainnya 1. PT. Bank Sumselbabel
2. PT. Dexa Medica
3. PT. Medica Utama
4. dan lain-lain
Rapat-Rapat Persiapan
Rapat terbuka dipimpin Bupati
Banyuasin
Rapat terbuka bersama tokoh masyarakat dan
anggota PKK
8
Kegiatan Pelaksanaan
Pembangunan yang dilakukan di Kelurahan Model Binaan Tim Penggerak PKK Provinsi
Sumatera Selatan ditargetkan selesai setelah ± 3 tahun masa pembinaan. Rincian pembinaan yang
telah dilakukan selama satu tahun berdasarkan intervensi yang dilakukan oleh masing-masing bidang
sebagai berikut:
a. Rumah Model Balitbangnovda Provinsi Sumatera Selatan
Sebagai sarana pendidikan kepada
masyarakat untuk pemanfaatan lahan
pekarangan rumah, Balitbangnovda Provinsi
Sumatera Selatan mengembangkan lima
rumah contoh. Kelima rumah contoh ini
masing-masing tiga rumah berada di RT 19
dan dua rumah lagi berada di RT 22. Di
lahan pekarangan rumah contoh ini
dimanfaatkan untuk bertanam sayuran, toga,
dan peternakan. Selain itu diberikan pula
pemahaman akan pentingnya pemenuhan
9
kebutuhan gizi keluarga dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Pembentukan rumah model ini dilakukan sebagai acuan bagi warga
lain dalam memanfaatkan pekarangan rumah.
Berdasarkan data dari BPTP Sumatera Selatan, konsep
pemanfaatan pekarangan rumah ini telah direplikasi oleh rumah yang
lain yaitu: di RT 19 sebanyak 40 rumah dari 60 KK yang ada dan di RT
22 sebanyak 36 rumah dari 41 KK. Disamping stimulan yang diberikan
oleh Balitbangnovda berupa bibit tanaman sayuran dan toga, kolam
gantung, dan rak tanaman, rumah model ini juga menerima stimulan
berupa dua ekor kambing dan 10 ekor bebek per-KK (dari Dinas
Peternakan Kabupaten Banyuasin) serta kolam gantung (dari Dinas
Perikanan Kabupaten Banyuasin).
10
b. Bidang Infrastruktur
Pembangunan di bidang infrastruktur telah dilakukan mulai pemasangan gapura,
pembangunan jalan, penyediaan sarana air bersih, pembuatan pagar, serta pembangunan Pos
Pemberdayaan Keluarga (Posdaka). Secara rinci intervensi yang dilakukan adalah:
• Sebelum intervensi dilakukan, kondisi infrastruktur yang ada di
Kelurahan Model masih sangat terbatas. Jalan menuju ke
Kelurahan dalam keadaan rusak (jalan tanah dan sulit dilalui di
saat musim hujan). Setelah dilakukan intervensi, pembangunan
yang dilakukan adalah membuat jalan menuju lokasi yang
terbuat dari beton sepanjang 2,4 km serta pembuatan gapura.
SebelumSebelum intervensiintervensiDinas PUCK Kab. Banyuasin
Sesudah intervensi
11
• Membuat sarana air bersih yaitu dengan membangun sumur bor kemudian air ditampung dan
didistribusikan ke rumah-rumah warga melalui bak penampung yang tersebar di empat lokasi
penampungan. Pembangunan
sumur bor ini dilakukan untuk
mengatasi kebutuhan air
bersih dimana selama ini
warga mengandalkan air
sumur yang umumnya tidak
layak untuk dikonsumsi.
Sumur Bor dan Bak Penampungan
Dinas PU Pengairan Kab. BanyuasinDinas PU Pengairan Kab. Banyuasin
SebelumSebelum intervensiintervensi
Sesudah intervensiSesudah intervensi
12
• Pembuatan pagar halaman rumah
sepanjang 2 x 3000 m di sisi kiri dan
kanan jalan. Hal ini dilakukan untuk
menambah kerapian jalan yang ada,
disamping itu dengan pembuatan pagar
ini dilakukan untuk membatasi antara
halaman rumah warga dengan jalan
umum.
• Mendirikan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaka) hasil swadaya masyarakat. Posdaka ini
dipergunakan untuk tempat musyawarah warga dalam kelompok-kelompok kecil guna
memecahkan suatu permasalahan.
Pemagaran Halaman Rumahsepanjang 2 x 3.000 m
Pemkab. BanyuasinPemkab. Banyuasin
13
c. Bidang Pertanian
Di bidang pertanian, masing-masing SKPD lingkup pertanian melakukan intervensi baik
secara fisik maupun non fisik. Pembangunan secara fisik dilakukan dengan membuat screen haouse,
pemberian bantuan peralatan pertanian, serta pemberian bibit, pupuk, dan insektisida. Sedang
intervensi non fisik meliputi pelatihan budidaya tanaman sayuran, toga, buah-buahan, dan
peternakan. Saat ini warga di Kelurahan Model telah dapat membuat pembibitan secara mandiri di
kebun bibit desa yaitu pembibitan tanaman sayuran yang dipusatkan di screen house. Adapun
intervensi yang dilakukan secara rinci sebagai berikut:
• Pembangunan screen house, pembangunan ini dimaksudkan untuk
menyediakan kebutuhan bibit tanaman yang diperlukan warga saat
akan menanam tanaman sayuran di halaman rumah. Pemanfaatan
halaman rumah dilakukan guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
• Bantuan bibit tanaman sayuran, toga, dan buah-buahan kepada
warga. Sebelum screen house memproduksi bibit, warga dapat
menanam sayuran di halaman rumah melalui bantuan bibit, pupuk,
dan insektisida.
14
• Melakukan pelatihan budi daya tanaman dan
peternakan untuk memberikan pengetahuan
dan keterampilan kepada warga.
• Melakukan pelatihan pembibitan tanaman
sayuran dengan instruktur teknis yang diundang
dari Balitsa Lembang bekerjasama dengan
Balitbangnovda Sumsel.
15
d. Pendidikan
Di bidang pendidikan, intervensi dilakukan terhadap warga masyarakat yang putus sekolah,
tidak memiliki pekerjaan, dan tidak memiliki keterampilan. Intervensi dilakukan dengan memberikan
pelatihan keterampilan kemudian dibantu perlatan keterampilan yang sesuai dengan pelatihan yang
telah diberikan. Dengan bantuan peralatan serta keterampilan yang diberikan, warga dapat berusaha
secara mandiri dan berkelompok. Adapaun intervensi yang diberikan secara rinci sebagai berikut:
• Di Kelurahan Model Binaan TP PKK Provinsi Sumatera Selatan terdapat
warga yang putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan. Kepada
warga ini diberikan pelatihan kewirausahaan diantaranya adalah: kursus
menjahit, perbengkelan, dan tambal ban.
• Pemberian bantuan peralatan usaha diantaranya: mesin jahit, mesin las,
peralatan tambal ban. Bantuan ditujukan kepada warga yang telah
mendapat pelatihan agar dapat berusaha secara mandiri berdasarkan
bekal keterampilan yang telah diberikan.
16
e. Ekonomi
Ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Model pada umumnya tidak terlibat untuk menambah
penghasilan keluarga. Oleh sebab itu kepada ibu-ibu rumah tangga ini diberikan pelatihan
keterampilan dan bantuan peralatannya. Melalui pelatihan dan bantuan peralatan yang diberikan, ibu-
ibu rumah tangga yang selama ini tidak mendapat penghasilan dapat berusaha secara berkelompok.
Disamping peningkatan keterampilan ibu-ibu rumah tangga, mereka juga diberikan pemahaman
tentang kewirausahaan dan koperasi. Dengan kelembagaan ini usaha mereka akan lebih kokoh
dalam ketersediaan permodalan dan pengembangan usaha. Adapun intervensi yang dilakukan secara
rinci sebagai berikut:
• Melakukan pelatihan usaha ekonomi produktif
diantaranya: pelatihan pembuatan sabun,
membuat keripik, dan membuat dodol dari
pepaya. Pelatihan ditujukan kepada ibu-ibu
rumah tangga.
• Bantuan peralatan usaha sesuai dengan
pelatihan yang telah diberikan yaitu: bantuan
mesin pembuat keripik serta peralatan
17
pembuatan sabun dan dodol.
• Membentuk koperasi simpan pinjam untuk
penguatan permodalan. Koperasi ini diberi
bantuan sebagai modal awal untuk
dikembangkan dalam bentuk beras dan
gula.
f. Kesehatan
Pengetahuan tentang kesehatan di Kelurahan Model selama ini masih kurang, terutama
pengetahuan tentang PHBS. Kepada warga diintervensi untuk menciptakan kesadaran akan
pentingnya PHBS. Perhatian terhadap gizi balita ditumbuhkan agar balita dapat tumbuh sehat.
Posyandu dibentuk agar kesehatan ibu dan anak dapat dipantau secara rutin. Adapun intervensi yang
dilakukan secara rinci sebagai berikut:
• Selama ini pengetahuan warga akan pentingnya perilaku bersih dan sehat serta pentingnya
pemenuhan asupan gizi masih kurang. Mengatasi permasalahan ini, di Kelurahan Model dibentuk
posyandu di bawah pembinaan dari Puskesmas Kenten Laut. Melalui pembentukan posyandu ini,
18
warga diberikan pemahaman tentang pentingnya memperhatikan
gizi sejak balita. Kesehatan ibu dan anak dipantau setiap bulan
dengan kegiatan posyandu yang dilakukan.
• Memberikan bantuan makanan tambahan kepada balita yang ada di
Kelurahan Model. Bantuan ini diharapkan dapat menstimulasi warga
yang memiliki balita untuk senantiasa memberi perhatian terhadap
kebutuhan gizi anak-anaknya sejak balita.
• Memberikan bantuan sebagai stimulan untuk bedah rumah.
Kegiatan ini dilakukan sebagai pembelajaran kepada warga
tentang rumah yang berkeriteria rumah sehat.
19
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui intervensi-intervensi yang telah
dilakukan oleh masing-masing SKPD serta mengevaluasi hasil
intervensi tersebut. Hasil monitoring dan evaluasi ini selanjutnya
dikoordinasikan dan didiskusikan bersama SKPD-SKPD terkait
serta mitra lainnya melalui rapat koordinasi. Rapat koordinasi
telah dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2012 dipimpin oleh
Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumatera
Selatan dan dihadiri oleh unsur-unsur Tim Pengerak PKK
Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Banyuasin.
20
Kesimpulan
Dengan terbentuknya Kelurahan Model Binaan Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera
Selatan, beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan ini adalah:
1. Pembentukan Kelurahan Model ini dapat berjalan sesuai rencana berkat adanya sinergi dan
kerjasama lintas sektor antara SKPD yang terkait serta TP PKK Provinsi Sumatera Selatan dan
Kabupaten Banyuasin serta adanya peran serta Bank Sumselbabel melalui bantuan CSR.
2. Pendampingan dan pembinaan tetap dilakukan sampai kemandirian warga dapat tercipta.
Kemandirian warga ini sangat diperlukan agar setelah intervensi yang dilakukan, kegiatan yang
telah berjalan tetap berkesinambungan.
21
Peran SKPD Terkait (per 18 Januari 2012)
No. Nama SKPD Intervensi Sasaran Ket. 1. Penerapan
konsep pemanfaatan pekarangan rumah di 5 rumah contoh
3 rumah di RT 19 dan 2 rumah di RT 22
2. bantuan bibit bayam, kangkung, caisin, kacang panjang, jahe, kunyit
Lima rumah contoh
3. Bantuan rak tanaman
Lima rumah contoh
4. Pembuatan kolam gantung
Lima rumah contoh
5. Bantuan bibit ikan nila dan pakan
Lima rumah contoh
1. Balitbangnovda Prov. Sumsel
6. Pelatihan pembuatan sabun
15 orang ibu-ibu PKK di RT 19
22
No. Nama SKPD Intervensi Sasaran Ket. 2. Dinas Pertanian,
Tanaman Pangan, dan Hortikultura Prov. Sumsel
1. Bibit kangkung, kacang panjang, jagung, terong, tomat, bayam
2. Pupuk kandang dan urea
3. Lanjaran/ajur 4. Mesin pompa air 5. Alat pertanian
(sabit, cangkul, mulsa, selang air, displayer/ semprot)
6. Obat-obatan organik
7. Obat perangsang buah
Kelompok tani di RT 19, RT 22, dan RT 15
1. Pembentukan usaha ekonomi produktif
Lansia berjumlah 10 orang • Pembuatan tempe • Menjual sayur
mayur • Menjual gado-gado
Tempe dijual ke pasar
3. Dinas Sosial Prov. Sumsel
2. Memberikan • 7 kelompok laki-
23
No. Nama SKPD Intervensi Sasaran Ket. pinjaman beras dan gula pasir
laki (13 krg beras dan 50 kg gula pasir)
• 6 kelompok perempuan (16 krg beras dan 50 kg gula pasir)
3. Membentuk koperasi simpan pinjam, arisan kerajinan tangan
Pembuatan kusen
4. Badan Ketahanan Pangan Prov. Sumsel
1. Memberikan pelatihan pertanian (budi daya ternak ayam, kambing)
2. Pelatihan mengatasi penyakit tanaman
3. Pembangunan karakter keluarga dan pembentukan
24
No. Nama SKPD Intervensi Sasaran Ket. kepribadian
5. Dinas Perkebunan Prov. Sumsel
Bantuan bibit tanaman jambu, sirsak, dan jeruk
Semua KK
6. Badan Ketahanan Pangan Prov. Sumsel
1. Pelatihan budidaya ternak ayam dan kambing
2. Pelatihan mengatasi penyakit tanaman
3. Pelatihan Fasilitator Desa Tk. Dasar (Fasdes I)
4. Pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaan
5. Lokakarya ketua RT dan Tokoh Masyarakat (Participatory
25
No. Nama SKPD Intervensi Sasaran Ket. Rural Appraisal)
1. Bantuan bibit lele dan pakan
1600 bibit lele untuk 6 KK
7. Dinas Perikanan Kab. Banyuasin
2. Pembuatan kolam gantung
6 KK
1. Bantuan bibit kambing
2 ekor kambing per KK
15 KK 8. Dinas Peternakan Kab. Banyuasin
2. Bantuan bibit itik/bebek
10 ekor per KK 24 KK
3. Bantuan 1000 ekor bibit ayam
Seluruh warga
9. Dinas Pertanian Kab. Banyuasin
1. Bantuan rak tanaman
2. Bantuan mesin pompa air sumur
1 rak per KK
10. Dinas Kesehatan Kab. Banyuasin
1. Penyuluhan kesehatan lingkungan (jamban keluarga, air bersih)
2. Bantuan alat cetakan closet
26
No. Nama SKPD Intervensi Sasaran Ket. 11. Dinas Sosial Kab.
Banyuasin Bantuan bedah rumah
RT 19 (3 rumah) RT 22 (2 rumah)
12. Kecamatan Talang Kelapa
Renovasi bangunan posyandu
Posyandu RT 19 Belum terpenuhi kebutuhan atap seng
13. Pemerintah Kab. Banyuasin
Pagar halaman sepanjang 2 x 3 km
Rumah warga di pinggir jalan utama
1. Pelatihan pembuatan dodol dan keripik pepaya
14. Tim Penggerak PKK Prov. Sumsel
2. Bantuan alat pembuatan dodol dan mesin keripik
1. Bantuan sumur bor dan bak penampungan
• Sumur bor dan tower di RT 22
• 4 bak penampung di RT 19 dan RT 22
15. Dinas PU Ciptakarya Kab. Banyuasin
2. Perbaikan jalan menuju dan di dalam desa
Jalan desa di RT 19 dan RT 22
27
No. Nama SKPD Intervensi Sasaran Ket. 16. TP PKK Provinsi
Sumatera Selatan dan CSR Bank Sumselbabel
1. Pembuatan Gapura
2. Pembuatan kios tempat berjualan sebanyak 10 unit
Recommended