View
213
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
telah melakukan tahap pre-fea-sibility study (FS).
Mengenai regulasi, Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan saat ini pemerintah tengah me-nyiapkan perpres khusus terkait pembentukan badan pelaksana JSS. Badan ini akan melakukan studi kelayakan, membuat mas-terplan, dan menenderkan pe-laksanaan konstruksi.
Sementara itu, Dirjen Perhu-bungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso mengatakan pemerintah dan DPR perlu menyiapkan solusi ba gi kelangsungan industri ang kutan penyeberangan di lin tasan Merak-Bakauheni pas-caberoperasinya JSS. Tujuannya agar kekis ruhan seperti yang terjadi setelah beroperasinya Jembatan Suramadu di Jawa Timur tidak terulang.
Hal itu diamini Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhidin Mo-hamad Said. Menurutnya, peme-rintah harus menginformasikan dengan jelas rencana pemba-ngun an JSS kepada publik dan pelaku industri jasa angkutan penyeberangan secara terbuka. (CS/E-2)
MI/USMAN ISKANDAR
DISTRIBUSI KELAPA: Pekerja menurunkan ribuan biji kelapa dari truk di Pasar Jembatan Lima, Jakarta Barat, kemarin. Kelapa yang didatangkan dari Pandeglang, Banten, tersebut selanjutnya didistribusikan ke pengecer untuk memenuhi pasar di Jakarta.
menyebutkan lebih lanjut.“JICA selama ini memban-
tu kami dalam diskusi teknis pembangunan karena mereka pernah membangun jembatan serupa di sana. Tapi belakang-an mereka jajaki kemungkinan
Jembatan Selat Sunda Diminati Asing
kerja sama dalam pembangun-an,” ungkap Hermanto.
Dari dalam negeri, investor lokal yang sejak awal berminat untuk ikut serta dalam proyek pembangunan JSS adalah Grup Artha Graha. Perusahaan itu
RENCANA pembangunan me-gaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) tidak hanya menarik minat para investor lokal. Proyek pem-bangunan jembatan terpanjang di dunia itu juga diminati sejum-lah investor besar asal Malaysia, China, dan Jepang.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak meng ungkapkan, rencana pem-bangunan JSS diminati investor dunia karena dianggap sebagai salah satu proyek kelas dunia.
“Mereka berminat karena melihat JSS nantinya akan men-jadi jembatan terpanjang dengan panjang lebih dari 28 km. Kami ingin swasta terlibat sebesar-be-sarnya dalam proyek ini, ta pi leader-nya tetap harus dari lokal,” ujarnya di sela rapat kerja de-ngan Komisi V DPR, kemarin.
Menurutnya, satu investor Malaysia yang berminat berin-vestasi di megaproyek itu ada-lah Khazanah Nasional.
Selain itu, tambah dia, Jepang melalui Japan International Co-operation Agency (JICA) juga menyatakan minatnya. Terkait dengan investor China yang juga menjajaki JSS, Hermanto enggan
Bila dilakukan, hal terse-but diyakini bisa menciptakan efi siensi ekspor Indonesia ke 27 negara di kawasan Eropa.
Harsha mengungkapkan pe-ngiriman barang dari Indonesia ke ibu kota Slovakia, Bratislava, dengan angkutan laut akan le bih cepat delapan hari jika di bandingkan dengan melalui Pelabuhan Rotterdam di Belan-da. Karena itu, imbuhnya, pe-merintah tengah berupaya agar ekspor potensial seperti minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya bisa masuk Uni Eropa.
“Tentunya harus dibarengi
Slovakia Pintu Ekspor Indonesiastandar kualitas maupun stan-dar produksi berkesinambung-an yang harus dipenuhi produk CPO kita,” ujarnya.
Sejauh ini, surplus perdagang-an bilateral kedua negara masih ada di pihak Indonesia. Menu-rut data Kementerian Ekonomi Slovakia, hingga Agustus 2010 nilai perdagangan kedua negara mencapai 94,66 juta euro. Nilai ekspor Indonesia pada periode itu mencapai 87,3 juta euro, se-dangkan ekspor Sloivakia hanya 7,3 juta euro.
Adapun produk Indonesia yang diminati masyarakat pe-cahan Cekoslovakia itu adalah
INDONESIA membidik Slova-kia menjadi akses ekspor ke Uni Eropa. Bila ekspor dilakukan me lalui negeri yang berada di Eropa bagian tengah itu, kita da-pat menekan biaya logistik.
Demikian diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Republik Slovakia Harsha E Joesoef di Ja-karta, kemarin.
Selama ini, ekspor Indonesia ke negara-negara Eropa ma sih menghadapi kendala ke ter-batasan akses dan standar kuali-tas produk yang ketat. Namun, persoalan itu dapat ditekan de-ngan meningkatkan hubungan dagang Indonesia-Slovakia.
makanan olahan, alas kaki, kerajinan tangan, furnitur, gar-men, dan pakaian olahraga. Sebaliknya, impor dari Slovakia antara lain mesin pertanian, per-alatan militer, dan bahan-bahan kimia dan farmasi.
Sementara itu, Duta Besar Slovakia untuk Indonesia Stefan Rozkopal mengatakan pihaknya akan berpegang teguh pada aturan standar baku untuk se-tiap produk impor yang masuk ke negaranya. “Bila sebuah produk bisa me menuhi standar Slovakia, artinya bisa diterima 300 juta populasi di Uni Eropa,” ujarnya. (Jaz/E-4)
mulai gerah. Menteri Keuangan Agus
Mar towardojo bahkan tak se-gan-segan meminta adanya pem benahan berbagai aspek di dua kawasan itu. “Kita punya dua free trade zone, namun sis-tem dan konsep harus diper-baiki agar tidak le mah,” kata Agus di Batam, kemarin.
Ia cukup gemas, dua kawa-san yang cukup diandalkan itu jauh kalah maju dan kalah ber-saing dengan kawasan se rupa di Singapura dan Malay sia. Agus
mencontohkan, Port Klang di Malaysia sudah mampu meng-olah hingga 8 juta TEUs (ton equivalent units) per tahun, se-dangkan pelabuhan peti kemas Indonesia di Batu Ampar, Batam, hanya bisa mengolah 200 ribu TEUs per tahun.
“Jadi kita perlu koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk perbaikan,” tu-turnya.
Harus sterilMenurut dia, koordinasi
yang amburadul antarinstansi ser ta antara pemerintah pusat
DWI TUPANI
INDONESIA punya dua kawasan perdagangan be-bas atau lebih dikenal de-ngan singkatan FTZ (free
trade zone) di pintu masuk uta-ma perdagangan melalui jalur laut, yaitu di Sabang, Nang-groe Aceh Darussalam, dan di Batam Bintan Karimun (BBK), Kepulauan Riau. Keduanya di bentuk dengan perencanaan serius dan disokong dengan regulasi yang kuat.
FTZ Sabang ditetapkan de-ngan UU No 37/2000 (meng-gantikan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang/Perppu No 2/2000). Adapun BBK ditetapkan sebagai kawa-san perdagangan bebas menga-cu pada Perppu No 1/2007.
Tapi hingga kini, kinerja ke-dua FTZ ini masih belum ju ga optimal. Apalagi jika diban-dingkan dengan FTZ yang di-kem bangkan negara di sekitar perairan yang sama, yakni Ma laysia dan Singapura, Sa-bang maupun BBK masih jauh tertinggal.
Karena itu, tidak mengheran-kan bila pemerintah pusat pun
Perlu pengembangan infrastruktur maritim untuk mengopti mal- kan pelaksanaan kawasan perdagangan bebas.
dan daerah memang menjadi kendala utama pengembangan kawasan perdagangan bebas.
“FTZ itu harusnya steril, ta pi sampai sekarang masih ada permukiman penduduk, hu tan lindung, dan lainnya. Ke depan harus diperbaiki agar best practise dapat diterapkan,” kata Agus.
Menkeu menyebutkan, sa-lah satu tujuan kunjungan-nya ke Batam kali ini untuk men de ngarkan masukan demi men cip takan kawasan FTZ yang lebih baik. Untuk itu, Agus bertemu dengan puluhan peng usaha di Batam sekaligus me ninjau kesiapan Bea dan Cukai serta instansi lainnya dalam pengembangan FTZ di kawasan ini.
“Kita ingin kawasan ini men-jadi kawasan ekonomi yang fokus pada industri dan eks-por,” katanya.
Sebelumnya, anggota DPR dari daerah pemilihan Kepulau-an Riau Harry Azhar Azis per-nah menyarankan kepada pe-merintah agar mengembang kan infrastruktur maritim untuk mengoptimalkan pelaksana-an FTZ di Batam, Bintan, dan Karimun.
“Pintu masuk utama adalah pelabuhan laut karena FTZ BBK terletak di pulau-pulau se hingga perlu pengembangan infrastruktur maritim,” kata dia di Batam, beberapa waktu lalu.(Ant/E-2)
tupani@mediaindonesia.com
Free Trade ZoneTerganjal
Koordinasi
Agus Mar towardojoMenteri Keuangan
MI/ROMMY P
penjaminan simpanan yang berbeda sesuai dengan risikonya. “Untuk premi penjaminan tidak bisa dipukul rata untuk semua bank, saya sependapat harus ada perbedaan,” ujarnya, kemarin.
Di sisi lain, terkait dengan ren cana penurunan besaran simpanan yang dijamin, ia me-nyambut positif. Penurunan itu mencerminkan bahwa pereko-nomian sudah bagus. Saat ini, simpanan terjamin mencapai Rp2 miliar.
Sementara itu, Presiden Direk-tur PT Bank Kesawan Tbk Gatot Siswoyo menyatakan tidak ma-salah bila nilai premi penjamin-an simpanan didasarkan pada risiko setiap bank. Namun, ia meminta nilai itu didasarkan atas nilai simpanan yang me-mang benar-benar dijamin.
“Asal jangan dari total dana (simpanan),” ujarnya. (*/E-5)
suku bunga deposito rupiah satu bulan mengalami kenaikan. Rata-rata bunga deposito rupiah satu bulan perbankan naik 1 bps menjadi 6,44% ketimbang minggu sebelumnya.
Adapun dari sisi suku bu-nga kredit efektif rupiah, pada ming gu keempat Februari 2011, perbankan menurunkan bunga semua jenis kredit. Dengan be-gitu, suku bunga kredit efektif untuk kredit modal kerja, kredit
Jelang Transparansi, SBDK Turuninvestasi, dan kredit konsumsi, masing-masing tercatat sebe-sar 14,23%, 14,24%, dan 15,93% atau turun sebesar 2 bps, 5 bps, dan 1 bps.
Sementara itu, kenaikan kre-dit terjadi di kredit rupiah mau-pun valuta asing masing-ma-sing Rp8,36 triliun dan Rp2,53 triliun. Sementara itu, dana pi hak ketiga di periode sama turun Rp4,95 triliun.
Adapun terkait dengan dana masyarakat di perbankan, baru-baru ini Lembaga Penjamin Simpanan mengusulkan adanya revisi besaran dana terjamin maupun premi yang disetor bank.
Menurut Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) Gatot M Suwondo, premi penjaminan simpanan tidak bisa dipukul rata untuk semua bank. Setiap bank harusnya menyetorkan premi
SUKU bunga dasar kredit (SBDK) perbankan sebulan jelang pene-rapan transparansi turun 3 basis poin (bps) dari 11,91% pada 16 Februari menjadi 11,88% pada 23 Februari. Sementara itu, kredit di pekan terakhir Februari ber-tambah Rp10,98 triliun menjadi Rp1.754,93 triliun.
Menurut Kepala Biro Hubung-an Masyarakat Bank Indonesia (BI) Difi Ahmad Johansyah, penurunan SBDK terbesar pada kelompok bank swasta sebesar 7 bps menjadi 13,42% diikuti kelompok bank pembangunan daerah sebesar 3 bps menjadi 12,09%. “Sebaliknya, pada ke-lompok bank KCBA (kantor ca bang bank asing) dan kelom-pok bank campuran malah naik masing-masing 7 bps dan 4 bps,” jelasnya melalui siaran pers, kemarin.
Bila SBDK menurun, rata-rata
DOK HUMAS PEMPROV LAMPUNG
JEMBATAN SELAT SUNDA: Maket Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun menghubungkan Merak-Lampung.
18 SELASA, 8 MARET 2011 | MEDIA INDONESIAEKONOMI NASIONAL
Untuk premi penjaminan
tidak bisa dipukul rata untuk semua bank, saya sependapat harus ada perbedaan.’’Gatot M SuwondoKetua Himbara
FOR THE FIRST TIME IN JAKARTA THE MINISTRY OF DEFENSE, REPUBLIC OF INDONESIA WILL HOST
OFFICIAL DELEGATIONS FROM OVER 40 COUNTRIES TO MEET AND DISCUSS STRENGTHENING GLOBAL SECURITY AND STABILITY
BALAI SIDANG JCC INDONESIA
CoordinatingMinistry of Political
Legal and Security AffairsRepublic of Indonesia
Ministry of DefenseRepublic of Indonesia
Indonesian NationalDefense Forces
Indonesian NationalPolice Forces
Indonesian DefenseUniversity
JIDD - JAKARTA INTERNATIONALDEFENSE DIALOGUE 2011
JIDD - JAKARTA INTERNATIONALDEFENSE DIALOGUE 2011
Homeland Security, Counter-Terrorism and Counter-Insurgency will be discussed alongside Peacekeeping Efforts, Humanitarian Relief, Search and Rescue, Disaster Management and Prevention, as well as protecting Critical National Infrastructure - global issues that connect the security and defense community. The JIDD 2011 will highlight and discuss one of the community’s most relevant topics - building capabilities by adopting the latest strategies and technologies through Technology Transfer, Countertrade, Outsourcing and Offset.
HE Susilo Bambang Yudhoyono, President of the Republic of Indonesia*HRH Prince Mohamed Bolkiah, Minister of Foreign Affairs and Trade, Brunei DarussalamHE Dr. Purnomo Yusgiantoro, Minister of Defense, Republic of IndonesiaMr. Gerald Howarth MP, Minister for International Security Strategy, UKMs. Janet Napolitano, Secretary, Department of Homeland Security, USA*General Khalid Shamim Wyne HI (M), Chairman Joint Chiefs of Staff Committee of Pakistan Armed ForcesDr. Stefanie Babst, Acting Assistant Secretary General for Public Diplomacy, NATO
•
•
•
•
•
•
Vice Air Marshal Eris Herryanto, Secretary General, Ministry of Defense, Republic of IndonesiaMr. Shri Satyajeet Rajan, Chairperson, Defence Offset Facilitation Agency (DOFA) of Ministry of Defence, IndiaColonel Ömer Faruk Demircioğlu, Director, Centre of Excellence Defence Against Terrorism, TurkeyMr. Neil K. Rutter, European, Legal and Strategic Planning Committees, Global Offset & Counter Trade (GOCA)Professor Christopher Andrew, Professor of Modern and Contemporary History, University of Cambridge, UK, Official Historian of the British Security Service (MI5)
•
•
•
•
•
JIDD Speaker Faculty to includeJIDD Speaker Faculty to Include
JAKARTA, IS THE NEW CENTER FOR SECURITY AND DEFENSE DIALOGUEJAKARTA, IS THE NEW CENTER FOR SECURITY AND DEFENSE DIALOGUE
alongside and in support of JIDD 2011, APSDEX serves as the exclusive showcase to support the topics being discussed within the conference. This unique pairing of conference and showcase creates a 3-D approach to explore the latest and greatest opportunities to develop a stronger industry in support of security and defense.
MEDIA SUPPORT
23-25 MARCH 2011
23-25 MARCH 2011
* to be confirmed
JIDD Event Secretariat: Jl. Salemba Raya no 14, Jakarta Pusat 10430, Indonesia | T +62 21 367 43951www.jidd.org info@jidd.org
APSDEX Secretariat: Jl. Teluk Betung, #43, Jakarta Pusat, 10230 | T +62 21 391 3037 www.apsdex.com info@apsdex.com
Recommended