View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015
“Membangun Tradisi Pembelajaran Matematika yang
Menyenangkan”
Surabaya, Sabtu 30 Mei 2015
Editor:
1. H. Sunyoto Hadi Prayitno, Drs., S.T., M.Pd.
2. Sri Rahayu, Dra., S.Si., M.Pd.
3. Lidya Lia Prayitno, S.Pd., M.Pd.
4. Erlin Ladyawati, S.Pd., M.Pd.
5. Liknin Nugraheni, S.Pd., M.Pd.
6. Nur Fathonah, S.Pd., M.Pd.
Published by: Adi Buana University Press
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Sekretariat: Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya 031-5041097
www.unipasby.ac.id; E-Mail: unipasby@gmail.com
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015
“Membangun Tradisi Pembelajaran Matematika yang
Menyenangkan”
Editor : 1. H. Sunyoto Hadi Prayitno, Drs., S.T., M.Pd.
2. Sri Rahayu, Dra., S.Si., M.Pd.
3. Lidya Lia Prayitno, S.Pd., M.Pd.
4. Erlin Ladyawati, S.Pd., M.Pd.
5. Liknin Nugraheni, S.Pd., M.Pd.
6. Nur Fathonah, S.Pd., M.Pd.
Desain Sampul : Yosep Sophan Saputra
Layout : Yosep Sophan Saputra
Diterbitkan oleh:
Adi Buana University Press
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya, 60245
Telp. : 031-5041097
Fax : 031-5042804
Website : unipasby.ac.id
E-Mail : unipasby@gmail.com
ISBN: 978-979-8559-54-9
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis,
termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekam lainnya, tanpa izin tertulis
dari penerbit.
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................................. iv
PEMAKALAH UTAMA
1) Prof. Dr. Wono Setya Budhi,
Ph.D.
Berpikir Matematis “MatematikaUntuk
Semua”
1
2) Prof. Dr. Siti Maghfirotun
Amin, M.Pd.
Belajar Matematika? Yes!! 9
MAKALAH MATEMATIKA
PARALEL 1: Matematika Murni
1. Hanim Faizah SEMIRING PRIMA KUAT 21
2. Fiqqih Sinatrya Maghfiroh &
Hariyanto
ANALISIS SISTEM ANTRIAN DUA TAHAP
PELAYANAN MODEL M/M/1 DENGAN N-
POLICY, PELAYANAN LAMBAT DAN
PELANGGAN TIDAK SABAR
28
3. Rizky Darmawan & Mahmud
Yunus
TRANSFORMASI WAVELET KONTINU
PADA RUANG DENGAN DILASI
VEKTOR
34
4. Andriyani REPRESENTASI SISWA TUNANETRA
DALAM MEMAHAMI KONSEP PERSEGI
42
5. Erdyna Dwi Etika ANALISIS KESULITAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA STKIP PGRI NGANJUK
DALAM MENYELESAIKAN SOAL TEORI
GRAPH DITINJAU DARI KEDASAN
VISUAL-SPASIAL.
51
6. Imam Rofiki PENALARAN KREATIF VERSUS
PENALARAN IMITATIF
57
7. Aning Wida Yanti PEMBELAJARAN KUNJUNG KARYA
DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
UNTUK MENGKONSTRUK PEMAHAMAN
MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI
INTEGRAL LIPAT DUA
63
PARALEL 2: Matematika Pendidikan
8. Ila Mardianti & Siti Lani Latifah KESIAPAN GURU MATEMATIKA
MENGINTEGRASIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN
72
9. Arifatus Sa’diyah & Lailatul
Istiqomah
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
TWO STAY TWO STRAY DAN PAIR
CHECK PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI SMK AL ISLAH
SURABAYA
81
v
10. Ririn Arinta Sari & Fadlian Hendy
Hindriatyoko
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
AIR DAN RME
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI SMP NEGERI 3 WARU
90
11. Dias Yanitasari & Lia Annisa KEMAMPUAN MEMECAHKAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA
KELAS X PADA MATERI SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
(SPLDV) MENGGUNAKAN TEORI
POLYA
100
12. Wilujeng Puri Rahayu & Nur
Azizah
PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI
TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 1 SUKODONO
109
13. Ayu Noer Actavia, Nanda Aprillya
& Mawaddah Nur Indah Sari
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
SGD DAN NHT PADA HASIL BELAJAR
MATEMATIKA DI SMP NEGERI 2
SEDATI
116
14. Rizky Verdyanto Pratomo &
Aditya Kurniawan
PENGARUH PENERAPAN DRILL AND
PRACTICE METHOD TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA DI SMPN 10 SURABAYA
126
15. Leni Siti Aminah & Muhammad
Iqbal Hidayat
PENGARUH KREATIVITAS GURU
TERHADAP MINAT BELAJAR
MATEMATIKA SISWA DI SMPN 2
SEDATI SIDOARJO
133
16. Iril Amalia & NurulAfida ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X
SMA AL-ISLAM KRIAN
138
17. Ika Sulistyowati & Nur Fathonah PROSES BERPIKIR DENGAN
KECERDASAN LINGUISTIK DAN
KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS
DALAM MENYELESAIKAN SOAL
CERITA.
142
18. Syukron Maftuh &Ella Fatma
Vemil
EFEKTIVITAS MODEL
PEMBELAJARAN RME (REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION) DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA
SISWA KELAS X UPW 2 SMK NEGERI 6
SURABAYA
150
19. Wahyu Hidayat PENGARUH MOTIVASI DAN
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
TERHADAP KEMAMPUAN
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA
SISWA SMA NEGERI 3 PEKALONGAN
158
20. Agustin Patmaningrum ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR
MAHASISWA PENDIDIKAN
MATEMATIKA STKIP PGRI NGANJUK
MELALUI
MATA KULIAH MICRO TEACHING
168
21. Addin Zuhrotul 'Aini ANALISIS TINGKAT BERPIKIR
BERDASARKAN TEORI VAN HIELE
MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN
MATEMATIKA STKIP PGRI NGANJUK
DITINJAU DARI KECERDASAN
SPASIAL
175
vi
22. Akka Septiawan Erlanda & Feny
Rita Fiantika, S.Pd., M.Pd.
KEMAMPUAN SPASIAL SISWA
MATERI GEOMETRI DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING BERBASIS IT
182
23. Ainun Najib KEMAMPUAN BERFIKIR MATEMATIS
SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA BEBASIS IT
189
24. Ahmat Fatoni Azis PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI
SISWA SMP BERDASARKAN LEVEL
PERKEMBANGAN BERFIKIR VAN
HIELE
197
25. Alifatul Zunanin PENERAPAN METODE BLENDED
LEARNING PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS
ISLAMIYAH SUKOHARJO
204
26. Dyah Alfin Darma Arshad PENGGUNAAN MEDIA
KARASBARUNG MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) BERDASARKAN
TEORI KONSTRUKTIVISME
VYGOTSKY PADA HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
212
27. Ellen Magdalena PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING DENGAN
METODE SAINTIFIK PADA MATERI
POKOK OPERASI HITUNG BILANGAN
BULAT SISWA KELAS VII SMP PGRI 1
KEDIRI
222
28. Eni Nadzifah KEMAMPUAN REPRESENTASI
MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING
229
29. Nila Sayekti Ningrum PEMAHAMAN DAN DISPOSISI
MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA KNISLEY
236
30. Nila Yunita Ariani PROFIL PENALARAN PESERTA DIDIK
DITINJAU DARI KEMAMPUAN
MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA
MATERI BILANGAN PECAHAN
243
31. Nisvella Romadona PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI
METAPHORICAL THINKING PADA
MATERI FUNGSI
246
32. Niswatul Muthoharoh PROFIL PROSES KOGNITIF SISWA
DALAM MENYELESAIKAN SOAL
CERITA MATERI PECAHAN
255
33. Nita Agustina Wahyudi PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIS SISWA DENGAN
PENERAPAN STRATEGI INKUIRI PADA
MATERI RELASI DAN FUNGSI
DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER
260
34. Nova Rita Indah Yuliani PERBADINGAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN ROTATING TRIO
EXCHANGE (RTE) DAN MIND MAPPING
PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI
5 KEDIRI
267
vii
35. Novi Erliana ANALISIS KEMAMPUAN SISWA
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
BERDASARKAN PEMECAHAN GEORGE
POLYA
277
36. Nunung Nisa'ul Kasanah ANALISIS PENYELESAIAN SOAL
CERITA MATEMATIKA
BERDASARKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS
283
37. Rizca Ayu Febriana VISUAL THINKING SKILL DAN VERBAL
SKILL MATEMATIKA SISWA DENGAN
PENDEKATAN GRUP INVESTIGATION
(GI) DAN REALISTIC MATHEMATICS
EDUCATION (RME)
291
38. Rizki Ratnasari PROBLEM BASED LEARNING DENGAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK
MENGETAHUI PENALARAN
MATEMATIS SISWA PADA
PEMBELAJARAN GEOMETRI
299
39. Rizqi Purbayanti IMPLEMENTASI PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK (PMR)
UNTUK MENGEMBANGKAN SENSE
MAKING SISWA PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KELAS VIII MTS RHAUDLATUT
THALABAH
309
40. Sukmawati Sri Sedono Anggraini PENERAPAN METODE BLENDED
LEARNING PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA UNTUK MENGETAHUI
KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA
316
41. Sunaryo & Berlian Putri S PENERAPAN STRATEGI RECIPROCAL
TEACHING MENGGUNAKAN
MICROSOFT POWER POINT DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI
SMP NEGERI 1 SEDATI
322
42. Rohman Arif & Khoirul Hidayat MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR
MATEMATIKA PADA SISWA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD DENGAN METODE
BERMAIN GAME BRAIN
328
43. Tika Elok Octaviani & Erlin
Ladyawati
PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW UNTUK MENGEMBANGKAN
KECERDASAN LOGIS MATEMATIS
PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA
337
44. Neny Amanda Nur Janah & Ichlas
Anayati
ALAT PERAGA PERKALIAN MODEL
MATRIK SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG
MENYENANGKAN
344
45. Novina Imanardi Budiana & Wyta
Dwi Wahyuningtyas PENGGUNAAN APLIKASI EDMODO
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
352
46. Milasari Renaningtiyas MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DALAM PEMBELAJARAN
PECAHAN SENILAI DAN
MENGURUTKAN PECAHAN MELALUI
PERMAINAN KARTU PECAHAN
360
viii
47. A R D I A N I K PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA
DAKONMATIKA TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA POKOK
BAHASAN KPK DAN FPB PADA
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
371
48. Silvia Monalisa & Putri Dwi
Arsian
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED
LEARNING DENGAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS
MULTIMEDIA INTERAKTIF
MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3
PROFESSIONAL PADA POKOK
BAHASAN HIMPUNAN SISWA KELAS
VII-A SMP NEGERI 12 SURABAYA
TAHUN AJARAN 2014-2015
378
49. Sri Rahayu & Vresty Yuning
Diyas Prasetya PENGARUH DOMINASI PENGGUNAAN
OTAK KANAN DAN OTAK KIRI
TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
387
50. Susi Hermin Rusminati REPRESENTASI EKSTERNAL SISWA SD
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
DESIMAL DITINJAU KEMAMPUAN
MATEMATIKA
396
51. Nining Eka Saputri, Dzakiyatul
Munawwarah & Peni Febria
Nurikasari
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION PADA KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KELAS VIII SMP NEGERI 2 GEDANGAN
405
52. Siti Wahyu Ningsih, Rescylia
Sasmitha & Siti Aisyah PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF
DENGAN STRATEGI CARD SORT PADA
MATERI HIMPUNAN SISWA KELAS VII-
D DI SMP KARTIKA IV-I SURABAYA
409
53. Siti Nur Maidah, Yulia Rohmawati
& Munadiyah Maslachatil Ummah
PENGARUH SIKAP PERCAYA DIRI
DALAM MENYELESAIKAN SOAL
MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 1 DRIYOREJO
417
54. Erna Puji Astutik LINGKUNGAN PEMBELAJARAN DI
KELAS MATEMATIKA
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PEDESAAN DAN PERKOTAAN
424
55. Hartanto Sunardi DAMPAK KURIKULUM BAGI
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
437
56. Yusdita Mareta Rahmadani &
Lydya Lia Prayitno
KEMAMPUAN SISWA KELAS X MIA 5
SMAN 17 SURABAYA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL SPLDV
MENGGUNAKAN STRATEGI THINK
442
57. Wigig Waskito PROFIL PROSES BERFIKIR SISWA SMA
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
PEMROGRAMAN LINEAR DITINJAU
DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
DAN GENDER
448
58. Wigig Waskito MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENENTUKAN NILAI EKSTRIM
MELALUI METODE PROBLEM SOLVING
PADA SISWA KELAS XI IPS-1 SMAN 1
NGAWI SEMESTER 2 TAHUN
473
ix
PELAJARAN 2011/2012
59 Sumiati PERBANDINGAN HASIL BELAJAR
DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE WORD SQUARE
DAN PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL SISWA
MADRASAH TSANAWIYAH
487
442
KEMAMPUAN SISWA KELAS X MIA 5 SMA NEGERI 17 SURABAYA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL SPLDV MENGGUNAKAN STRATEGI THINK
1Yusdita Mareta Rahmadani,
2Lydia Lia Prayitno
1yusditamareta@gmail.com,
2lydia.liaprayitno5@gmail.com
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Abstrak
Penguasaan konsep-konsep matematika merupakan hal yang utama dalam proses
pembelajaran. Hal ini didasarkan pada Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 506C/PP/2004
tanggal 11 November 2004 tentang Penilaian Perkembangan Anak Didik Sekolah Menengah
Atas (SMA), menyatakan bahwa aspek penilaian matematika dalam rapor dikelompokkan
menjadi tiga aspek, yaitu pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, dan pemecahan
masalah. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk melatihkan pemikiran metakognisi
adalah strategi THINK. Strategi THINK pada pembelajaran meliputi Talk (T), How (H),
Identify (I), Notice (N), dan Keep (K). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang
bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X-MIA 5dalam menyelesaikan
soalSPLDV. Subjek penelitian ini adalah3 siswa kelas X-MIA 5 SMA Negeri 17 Surabaya
yang berada pada kategori berkemampuan tinggi (S1), kemampuan sedang (S2) dan
kemampuan rendah (S3). Dari hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil
bahwa siswa dengan kemampuan tinggi (S1) berada pada kategori baik dengan perolehan skor
32, siswa dengan kemampuan sedang (S2) berada pada kategori baik dengan perolehan skor
30, sedangkan siswa dengan kemampuan rendah (S3) berada pada kategori kurang dengan
perolehan skor 17.
Kata Kunci :KemampuanSiswa, Strategi, THINK, SPLDV.
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan yang menentukan
kualitas suatu negara. Untuk membangun negara yang berkualitas tentunya bukan hal yang
mudah, karena diperlukan komponen-komponen yang saling terkait satu dengan yang lain salah
satunya adalah proses pembelajaran. Salah satu materi yang dipelajari siswa mulai tingkat
pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi adalah matematika. DalamPeraturan Dirjen
Dikdasmen No. 506C/PP/2004 tanggal 11 November 2004 tentang Penilaian Perkembangan
Anak Didik Sekolah Menengah Atas (SMA), menyatakan bahwa aspek penilaian matematika
dalam rapor dikelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu pemahaman konsep, penalaran dan
komunikasi, dan pemecahan masalah. Ketiga aspek tersebut diajarkan ke siswa agar siswa
menjadi tangguh dalam menghadapi kehidupannya di masa yang akan datang.
Kemampuan siswa dapat dilatihkan melalui pemecahan masalah, oleh karena itu dalam
mengajarkan pemecahan masalah guru harus memahami setiap keputusan yang diambil.
Kemampuan ini dapat dilatihkan kepada siswa melalui pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri,
misalnya ―apakah saya memahami masalah ini?‖, ―apa yang saya lakukan sudah benar?‖, dan
sebagainya. Melalui pertanyaan-pertanyaan itu dapat membuat siswa lebih terarah dan berhati-
hati dalam memecahkan masalah. Setiap siswa akan menyadari bahwa keputusan yang
ditetapkan dalam proses memahami masalah dapat secara langsung dievaluasi. Aktivitas yang
dilakukan siswa dalam memantau apa yang sedang dilakukan dan apa yang telah dilakukan
dikenal sebagai metakognisi.Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk melatihkan
443
pemikiran metakognisi, menurut Kelly (2006:86) adalah strategi THINK. Strategi THINK
meliputi Talk (T), How (H), Identify (I), Notice (N), dan Keep (K). Pada tahap Talk, siswa
diminta untuk mengemukakan semua informasi penting pada masalah yang diberikan pada soal
(seperti menuliskan apa yang diketahui, ditanya dari soal), tahap How, siswa diminta untuk
mengemukakan cara untuk memecahkan masalah yang diberikan, tahap Identify, siswa diminta
untuk mengidentifikasi cara yang digunakan dalam memecahkan masalah, tahap Notice, siswa
diminta menunjukkan bagaimana cara yang dipilih dapat digunakan untuk menyelesaikan soal,
serta tahap Keep, siswa untuk memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan
konsep matematikabahwa matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir
dengan strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk memecahkan
masalah-masalah abstrak dan praktisseperti yang diungkapkan oleh Reys (dalam Runtukahu,
2014:28).
Dalam penelitian ini dipilih subjektingkat SMA sebagai objek penggunaan strategi
THINK. Hal ini dikarenakan metakognisi siswa yang berada pada tingkat SMA lebih
berkembang, sesuai dengan perkembangan usianya dan tujuan pembelajaran di tingkat SMA.
Selain itu di tingkat SMA, siswa sudah mempunyai kemampuan dalam memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, menjelaskan ide atau pernyataan matematika
serta mampu memecahkan masalah. Memecahkan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini
meliputi kemampuan dalam memahami suatu masalah, merancang model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh serta mengkomunisikan ide yang dimiliki. Sehingga dengan menerapkan
strategi THINK dalam memecahkan masalah dapat membantu mengajarkan siswa dalam
mempertimbangkan dan memikirkan berbagai hal yang terkait dengan penyelesaian
masalah.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu materi ajar yaitu sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV).Dipilihnya materi SPLDVdikarenakan soal-soal yang
berkaitan dengan kehidupan nyata di sekitar siswa banyak dijumpai. Selain itu, strategi THINK
dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan di sekitar siswa yang melibatkan
SPLDV.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X MIA 5
SMA Negeri 17 Surabaya dalam menyelesaikan soal SPLDV menggunakan strategi THINK.
MetodePenelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena bertujuan untuk mendeksripsikan
kemampuan siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri 17 Surabaya dalam menyelesaikan soal SPLDV
menggunakan strategi THINK. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga siswa kelas X MIA 5
SMA Negeri 17 Surabaya yang memiliki kemampuan tinggi (S1), sedang (S2) dan rendah (S3).
Dasar pemilihan subjek adalah hasil nilai ulangan sebelumnya dan juga atas masukan dari guru
bidang studi matematika SMA Negeri 17 Surabaya. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode tes dan wawancara. Metode tes yang digunakan merupakan tes tertulis yang
terdiri dari dua soal cerita, kemudian dilanjutkan dengan wawancara kepada masing-masing
444
subjek untuk mendapatkan gambaran kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal SPLDV.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes tulis dan pedoman wawancara.
Analisis data yang digunakan adalah memeriksa hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan
soal dengan rubrik yang dibuat oleh peneliti kemudian hasilnya akan dikonversikan dengan
menjumlahkan skor dari masing-masing kriteria. Kriteria yang ditetapkan oleh peneliti terdiri
atas 3 kelompok yaitu Baik, Sedang, dan Rendah. Setelah memperoleh gambaran hasil
pekerjaan siswa, dilanjutkan dengan melakukan wawancara yang dilakukan peneliti kepada
subjek dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal SPLDV.
HasilPenelitiandanPembahasan
Berikut ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap
tiga orang subjek yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. Subjek dengan kemampuan tinggi (S1)
Dalam menyelesaikan soal no 1, S1 menyelesaikan dengan langkah sebagai berikut.
Berdasarkan dari analisis di atas, dapat diketahui subjek menganalisis dengan mengemukakan
semua informasi dengan tepat menggunakan pola dan hubungan. Subjek dapat menuliskan apa
yang diketahui dari soal seperti pada persamaan (1) dan persamaan (2) (talk). S1 juga
mengemukakan cara untuk menentukan penyelesaian dari persamaan (how) kemudian
menghubungkan cara menyelesaikan menggunakan metode campuranya itu metode eliminasi
dan metode substitusi (identify). S1 menentukan nilai x menggunakan metode eliminasi dan
menentukan nilai y menggunakan metode subtitusi (notice).Melalui proses wawancara
diketahui bahwa S1 memeriksa kembali jawaban yang diperolehnya untuk memastikan hasil
penghitungan yang dilakukan (keep). Jadi dapat disimpulkan bahwa S1 mampu memberikan
alasan yang logis dengan memberikan alasan pada setiap langkah penyelesaian.
Sedangkan dalam menyelesaikan soal no 2, S1 menyelesaikan dengan langkah sebagai
berikut.
445
Berdasarkan dari analisis di atas, dapat diketahui subjek menganalisis dengan
mengemukakan semua informasi dengan tepat menggunakan pola dan hubungan. Subjek
dapat menuliskan apa yang diketahui dari soal(talk).S1 juga mengemukakan cara untuk
mencari titik potong pada sumbu x dan sumbu y(how) kemudian menghubungkan cara
menyelesaikan menggunakan metode substitusi (identify).Melalui nilai x dan y dilanjutkan
dengan mencari titik potong melalui subtitusi ke persamaan 1 dan persamaan 2(notice) dan
menggambarkan grafik dengan tepat.Melalui proses wawancara diketahui bahwa S1
memeriksa kembali grafik yang telah dibuatnya(keep). Jadi dapat disimpulkan bahwa S1
mampu memberikan alasan yang logis dengan memberikan alasan pada setiap langkah
penyelesaian. Dari hasil analisis data, diperoleh jumlah skor kemampuan S1 dalam
menyelesaikan soal SPLDV no. 1 dan 2 dengan menggunakan strategi THINK berada pada
kategori baik (skor 32).
2. Subjek dengan kemampuan sedang (S2)
Dalam menyelesaikan soal no 1, S2 menyelesaikan dengan langkah sebagai berikut.
Berdasarkan dari analisis di atas, dapat diketahui subjek menganalisis dengan
mengemukakan semua informasi dengan tepat menggunakan pola dan hubungan. S2 dapat
menuliskan apa yang diketahui dari soal seperti pada persamaan (1) dan persamaan (2)
(talk). S2 juga mengemukakan cara untuk menentukan penyelesaian dari persamaan (how)
kemudian menghubungkan cara menyelesaikan menggunakan metode eliminasi (identify).
S2 menentukan nilai y menggunakan metode eliminasi dan menentukan nilai x
menggunakan metode eliminasi (notice).Melalui proses wawancara diketahui bahwa S2
memeriksa kembali jawaban yang diperolehnya untuk memastikan hasil penghitungan
yang dilakukan (keep). Jadi dapat disimpulkan bahwa S2 mampu memberikan alasan yang
446
logis dan sistematis dengan memberikan alasan pada setiap langkah penyelesaian dari soal
yang diberikan.
Sedangkan dalam menyelesaikan soal no 2, S2 menyelesaikan dengan langkah sebagai
berikut.
Berdasarkan dari analisis di atas, dapat diketahui subjek menganalisis dengan
mengemukakan semua informasi dengan tepat menggunakan pola dan hubungan yang telah
dimiliki sebelumnya.Subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dari soal dan
mengemukakan semua informasi yang dimiliki dari soal dengan menggunakan bolpoint
merah(talk). S2 juga mengemukakan cara untuk mencari titik potong pada sumbu x dan
sumbu y (how) kemudianmenghubungkan cara menyelesaikan menggunakan metode
substitusi (identify).Dengan membuat nilai x=0 maka dapat ditentukan nilai y sehingga titik
potong dengan sumbu x dapat diketahui, begitu juga dengan titik potong dengan sumbu y
(notice). S2 tidak dapat menujukkan cara yang dipilihnya benar karena S2 tidak
menggambarkan grafik seperti yang diminta oleh soal. Hal ini menunjukkan bahwa S2
tidak memeriksa kembali hasil jawaban yang diinginkan oleh soal (keep). Dari hasil
analisis data, diperoleh jumlah skor kemampuan S2 dalam menyelesaikan soal SPLDV no.
1 dan 2 dengan menggunakan strategi THINK berada pada kategori baik (skor 30).
3. Subjek dengan kemampuan rendah (S3)
Dalam menyelesaikan soal no 1, S3 menyelesaikan dengan langkah sebagai berikut.
Berdasarkan dari analisis di atas, dapat diketahui subjek menganalisis dengan
mengemukakan semua informasi dengan tepat menggunakan pola dan hubungan. Subjek
tidak mampu mengemukakan apa yang diketahuidarisoal(talk).S3 juga mengemukakan
447
cara untuk menentukan penyelesaian dari persamaan (how) kemudianmenghubungkan cara
menyelesaikan menggunakan metodecampuran(identify). S3 tidak mampu menunjukkan
cara yang dipilihnya benar dalam menyelesaikan soal (notice).Melalui proses wawancara
diketahui bahwa S3 tidak memeriksa kembali jawaban yang diperolehnya untuk
memastikan hasil penghitungan yang dilakukan (keep).
Sedangkan dalam menyelesaikan soal no 2, S3 menyelesaikan dengan langkah sebagai
berikut.
Berdasarkan dari analisis di atas, dapat diketahui subjek tidak menganalisis dengan tepat.
Subjek tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dari soal dan mengemukakan semua
informasi yang dimiliki dari soal dengan menggunakan bolpoint merah (talk). S2 juga tidak
mampu mengemukakan cara untuk mencari titik potong pada sumbu x dan sumbu y (how)
kemudian menghubungkan cara menyelesaikan menggunakan metode substitusi (identify).
S3 tidak dapat menujukkan cara yang dipilihnyabenar karena S2 tidak menggambarkan
grafik seperti yang diminta oleh soal (notice). Hal ini menunjukkan bahwa S3 tidak
memeriksa kembali hasil jawaban yang diinginkan oleh soal (keep). Dari hasil analisis data,
diperoleh jumlah skor kemampuan S3 dalam menyelesaikan soal SPLDV no. 1 dan 2
dengan menggunakan strategi THINK berada pada kategorikurang (skor 17).
Kesimpulan
Kemampuan siswa yang berada pada kategori kemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal
SPLDV denganstrategiTHINKberada pada kategori baik. Hal ini terlihat dari skor yang
diperoleh S1yaitu skor 32 dan juga dari hasil pekerjaan siswa serta hasil wawancara yang
dilakukan.Kemampuan siswa yang berada pada kategori kemampuan sedang dalam
menyelesaikan soal SPLDV denganstrategiTHINKberada pada kategori baik. Hal ini dapat
dilihat dari skor yang diperoleh S2yaitu skor 30 dan juga dari hasil pekerjaan siswa serta hasil
wawancara yang dilakukan. Sedangkan kemampuan siswa yang berada pada kategori
kemampuan rendah dalam menyelesaikan soal SPLDV denganstrategiTHINKberada pada
kategori kurang.Hal ini terlihat dari skor yang diperoleh S3 yaitu skor 17 dan juga dari hasil
pekerjaan siswa serta hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti.
Recommended