View
289
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 120
LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO A BLOK 11
Kelompok 9
Tutor dr Sarah Diba Sp KK
Gieza Ferrani
Dwika Putri Mentari
04091401034
04101401035Pebriani 04101401047
Achmad Ridho Fatchur Rohman
Jovita Kosasih
04101401048
04101401060
Achmad Fitrah Khalid
Ira Dwi Novriyanti
04101401061
04101401083
Sri Dayang Intan 04101401091
Novianty 04101401096
Ayu Ratnasari 04101401097
Venny Soentanto 04101401121
Riko Aldino Dian Putra 04101401128
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
2012
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 220
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul ldquoLaporan Tutorial Skenario A
Blok 11rdquo sebagai tugas kompetensi kelompok Salawat beriring salam selalu tercurah
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga sahabat dan
pengikutnya hingga akhir zaman
Laporan tutorial ini bertujuan untuk memenuhi tugas Blok 11 yang merupakan
bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Penulis
menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan materi dan
perbaikan di masa yang akan datang
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini penulis banyak mendapat bantuan
bimbingan dan saran Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal
yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga
bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan Semoga kita selalu dalam lindungan
Allah SWT Amin
Palembang 12 Maret 2012
Penulis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 320
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab I Pendahuluan
11 Latar Belakang
12 Maksud dan Tujuan
Bab II Pembahasan
21 Skenario Kasus
22 Paparan
I Klarifikasi Istilah
II Identifikasi Masalah
III Analisis Masalah
IV Jawaban Analisis
V Hipotesis
VI Kerangka Konsep
VII Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
Bab III Sintesis
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
3
3
4
5
6
6
7
16
17
18
19
23
27
29
32
41
Daftar Pustaka 60
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 420
3
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Blok Urogenitalia adalah Blok 11 pada Semester 4 dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Palembang
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahanpembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan
datang Penulis memaparkan kasus yang diberikan mengenai Ny M 29 tahun
mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang timbul warna BAK
semakin keruh dan semakin berbau demam mual dan muntah sejak 1 minggu yang
lalu karena mengalami nefrolitiasis sinistra
12 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum ini yaitu
1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok
3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep
dari skenario ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 520
4
BAB II
PEMBAHASAN
21 Skenario Kasus
Ny M 29 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit
Riwayat perjalanan penyakit + 1 minggu sebelum masuk rumah sakit os mengeluh
nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat Nyeri hilang timbul (+) Warna BAK semakinkeruh dan semakin berbau demam (+) mual (+) muntah (+) Os tidak sedang
menstruasi
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (+) 2 bulan yang lalu setelah minum obat dari
dokter keluhan berkurang
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum sakit sedang Sensorium compos mentis
TD 12080 mmHg Nadi 80 xmenit RR 20 xmenit Temperatur 39oC
Abdomen Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas nyeri ketok CVA (+) ballotement kiri
(+)
Pemeriksaan fisik yang lain dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah rutin
Hb 126 gdl Ht 40 vol Leukosit 20000mm3 Trombosit 360000mm
3
Urin rutin
Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
USG
Hidronefrosis sinistra grade III nefrolitiasis sinistra ukuran batu 05 cm
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 620
5
22 Paparan
I Klarifikasi Istilah
1 Daerah kuadran kiri
atas
2 CVA
3 Ballotement
4 Leukosit penuh
5 Hidronefrosis sinistragrade III
6 Nefrolitiasis sinistra
Daerah abdomen di bagian kiri atas yang terdapat
organ-organ seperti gaster splien pancreas renal
sinistra colon descenden dan hepar lobus sinistra
Costo-Vertebral Angle Sudut yang dibentuk oleh
kedua sisi kolumna vertebralis di antara tulang rusuk
terakhir dan vertebra lumbalis
Teknik palpasi ginjal dengan menekan dinding
abdominal dengan 1 tangan sementara tangan yang
lainnya membuat gerakan mendorong cepat dari
belakang ke depan seperti melempar ginjal ke tangan
depan
Kadar leukosit +4 (gt 50 leukositlp) dalam urin dimana
kadar normal 0-4 leukositlp
Distensi pelvis dan kalises ginjal akibat obstruksi ureterdisertai atrofi parenkim ginjal (sebelah sinistra grade
III sistem pelvis berbentuk seperti clubbing)
Penyakit yang ditandai dengan pembentukan batu di
dalam ginjal (sebelah sinistra)
II Identifikasi Masalah
1 Ny M 29 tahun datang ke UGD RSMH dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri
sejak 1 minggu yang lalu
2 + 1 minggu yang lalu Ny M mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat
dan hilang timbul warna BAK semakin keruh dan semakin berbau demam mual
muntah dan sedang tidak menstruasi
3 Pemeriksaan fisik abnormal
- Sakit sedang- Temperatur 39
oC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 720
6
- Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas
- Nyeri ketok CVA (+)
- Ballotement kiri (+)
4 Pemeriksaan penunjang abnormal- Laboratorium
Darah rutin Leukosit 20000mm3
Urin rutin Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
- USG Hidronefrosis sinistra grade III Nefrolitiasis sinistra Ukuran batu 05 cm
III Analisis Masalah
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
3 Apa saja penyebab nyeri pinggang
4 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
5 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
6 Bagaimana mekanisme demam
7 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
8 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
9 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
10 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
11 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
12 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
13 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
14 Bagaimana DD dan WD-nya
15 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
16 Bagaimana epidemiologi WD
17 Bagaimana patofisiologi WD
18 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
19 Bagaimana komplikasi WD
20 Bagaimana prognosis pada kasus ini
21 Bagaimana KDU pada kasus ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 820
7
IV Jawaban Analisis
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
Pada wanita dewasa urethra berupa sebuah tabung muskuler dengan panjang
sekitar 3 ndash 4 sentimeter bagian proksimal dilapisi dengan epitel transisional dan
dibagian distal dilapisi dengan epitel pipih berlapis Disekeliling urethra terdapat
otot polos Sfingter urethra berupa otot bergaris mengelilingi 23 distal urethra dan
merupakan 50 dari resisten urethra total yang memegang peranan penting agar
tak terjadi inkontinensia Adanya sfingter urethra ini juga memungkinkan
dihentikannya aliran urine di akhir proses miksi 2 buah Ligamentum pubouretral
posterior membentuk mekanisme suspensi yang kuat pada urethra dan menahan
urethra kearah depan serta mempertahankan kedekatannya dengan pubis saat
terjadi stress Ligamentum ini terbentang dari bagian bawah os pubis kearah batas
antara bagian tengah dan 13 distal urethra
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 920
8
Anatomi
kandung kemih A Aspektus anteroposterior anatomi kandung kemih Inset dinding
kandung kemih yang terdiri dari mukosa-submukosa-muskular dan lapisan
tambahan B Foto mikrograf dinding kandung kemih Mukosa kandung kemih yang
kosong berbentuk lipatan atau rugae Pengaturan serabut otot muskulus detrussor
menyebabkan sulitnya dibedakan ketiga lapisan yang ada
Komponen sfingter urethra (1) Sfingter Urethra (SU) (2) Sfingter Urethrovaginal
(UVS) dan (3) Kompresor Urethrae (CU)
Sfingter urethrae adalah otot bergaris yang mengelilingi urethra UVS dan CU
berupa pita otot bergaris yang melengkung ke anterior didepan urethra dan
mengadakan insersi ke jaringan fibromuskular dinding anterior vagina
INERVASI Traktus urinarius bagian bawah berada dibawah kendali serabut saraf
simfatis dan parasimfatisSerabut parasimfatis berasal dari S2 sampai S4 Stimulasi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1020
9
saraf parasimpatis dan pemberian obat golongan antikolinergik menyebabkan
kontraksi muskulus Detrussor Obat antikolinergik menurunkan tekanan intravesikal
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih Serabut simfatis berasal dari T10
sampai L2 Serabut simfatis memiliki komponen a dan β adrenergik Serabut
komponen β berujung di muskulus Detrussor dan ujung serabut komponen a
terutama berada di urethra Stimulasi a adrenergik menyebabkan kontraksi ldquobladder
neckrdquo dan urethra serta relaksasi muskulus detrussor Nervus Pudendus ( S2 sampai
S4) memberikan inervasi motoris pada sfingter urethra bergaris
Lokasi titik
tangkap obat obatan tergambar pada lingkaran
FAKTOR PENGENDALI FUNGSI KANDUNG KEMIH
INERVASI SENSORIS Sinyal aferen yang berasal dari kandung kemih trigonum
vesikalis dan urethra bagian proksimal berjalan menuju S2 sampai S4 melalui nervus
hipogastrikus Sensitivitas ujung saraf ini meningkat akibat infeksi akut sistitis
interstitsialis sistitis akibat radiasi dan menyebabkan peningkatan tekanan
intravesikal Peningkatan tekanan intravesikal juga terjadi saat berdiri atau pada
posisi terlalu kebelakang seperti terlihat pada obesitas kehamilan atau tumor
panggul Sinyal inhibisi diduga menjalar melalui nervus pudendus menuju S2 sampai
S4 setelah adanya stimulasi mekanis pada daerah perineum dan kanalis ani
Keterangan ini menjelaskan mekanisme mengapa rasa nyeri pada perineum dan
kanalis ani dapat menyebabkan retensio urine
SISTEM SARAF PUSAT Pada neonatus penyimpanan dan pengeluaran urine
berlangsung secara otomatis dan pengendaliannya setingkat reflek sakral Pada
tahap lanjut koneksi dengan pusat yang lebih tinggi secara bertahap terbentuk dan
melalui latihan dan kebiasaan reflek spinal menjadi dipengaruhi faktor sosialsehingga berkemih menjadi satu aktivitas yang terkendali Pola pengeluaran air seni
dapat terganggu oleh adanya penyakit saraf yang mengganggu pengaruh pusat yang
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 220
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul ldquoLaporan Tutorial Skenario A
Blok 11rdquo sebagai tugas kompetensi kelompok Salawat beriring salam selalu tercurah
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga sahabat dan
pengikutnya hingga akhir zaman
Laporan tutorial ini bertujuan untuk memenuhi tugas Blok 11 yang merupakan
bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Penulis
menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan materi dan
perbaikan di masa yang akan datang
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini penulis banyak mendapat bantuan
bimbingan dan saran Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal
yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga
bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan Semoga kita selalu dalam lindungan
Allah SWT Amin
Palembang 12 Maret 2012
Penulis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 320
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab I Pendahuluan
11 Latar Belakang
12 Maksud dan Tujuan
Bab II Pembahasan
21 Skenario Kasus
22 Paparan
I Klarifikasi Istilah
II Identifikasi Masalah
III Analisis Masalah
IV Jawaban Analisis
V Hipotesis
VI Kerangka Konsep
VII Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
Bab III Sintesis
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
3
3
4
5
6
6
7
16
17
18
19
23
27
29
32
41
Daftar Pustaka 60
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 420
3
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Blok Urogenitalia adalah Blok 11 pada Semester 4 dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Palembang
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahanpembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan
datang Penulis memaparkan kasus yang diberikan mengenai Ny M 29 tahun
mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang timbul warna BAK
semakin keruh dan semakin berbau demam mual dan muntah sejak 1 minggu yang
lalu karena mengalami nefrolitiasis sinistra
12 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum ini yaitu
1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok
3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep
dari skenario ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 520
4
BAB II
PEMBAHASAN
21 Skenario Kasus
Ny M 29 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit
Riwayat perjalanan penyakit + 1 minggu sebelum masuk rumah sakit os mengeluh
nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat Nyeri hilang timbul (+) Warna BAK semakinkeruh dan semakin berbau demam (+) mual (+) muntah (+) Os tidak sedang
menstruasi
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (+) 2 bulan yang lalu setelah minum obat dari
dokter keluhan berkurang
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum sakit sedang Sensorium compos mentis
TD 12080 mmHg Nadi 80 xmenit RR 20 xmenit Temperatur 39oC
Abdomen Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas nyeri ketok CVA (+) ballotement kiri
(+)
Pemeriksaan fisik yang lain dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah rutin
Hb 126 gdl Ht 40 vol Leukosit 20000mm3 Trombosit 360000mm
3
Urin rutin
Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
USG
Hidronefrosis sinistra grade III nefrolitiasis sinistra ukuran batu 05 cm
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 620
5
22 Paparan
I Klarifikasi Istilah
1 Daerah kuadran kiri
atas
2 CVA
3 Ballotement
4 Leukosit penuh
5 Hidronefrosis sinistragrade III
6 Nefrolitiasis sinistra
Daerah abdomen di bagian kiri atas yang terdapat
organ-organ seperti gaster splien pancreas renal
sinistra colon descenden dan hepar lobus sinistra
Costo-Vertebral Angle Sudut yang dibentuk oleh
kedua sisi kolumna vertebralis di antara tulang rusuk
terakhir dan vertebra lumbalis
Teknik palpasi ginjal dengan menekan dinding
abdominal dengan 1 tangan sementara tangan yang
lainnya membuat gerakan mendorong cepat dari
belakang ke depan seperti melempar ginjal ke tangan
depan
Kadar leukosit +4 (gt 50 leukositlp) dalam urin dimana
kadar normal 0-4 leukositlp
Distensi pelvis dan kalises ginjal akibat obstruksi ureterdisertai atrofi parenkim ginjal (sebelah sinistra grade
III sistem pelvis berbentuk seperti clubbing)
Penyakit yang ditandai dengan pembentukan batu di
dalam ginjal (sebelah sinistra)
II Identifikasi Masalah
1 Ny M 29 tahun datang ke UGD RSMH dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri
sejak 1 minggu yang lalu
2 + 1 minggu yang lalu Ny M mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat
dan hilang timbul warna BAK semakin keruh dan semakin berbau demam mual
muntah dan sedang tidak menstruasi
3 Pemeriksaan fisik abnormal
- Sakit sedang- Temperatur 39
oC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 720
6
- Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas
- Nyeri ketok CVA (+)
- Ballotement kiri (+)
4 Pemeriksaan penunjang abnormal- Laboratorium
Darah rutin Leukosit 20000mm3
Urin rutin Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
- USG Hidronefrosis sinistra grade III Nefrolitiasis sinistra Ukuran batu 05 cm
III Analisis Masalah
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
3 Apa saja penyebab nyeri pinggang
4 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
5 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
6 Bagaimana mekanisme demam
7 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
8 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
9 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
10 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
11 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
12 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
13 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
14 Bagaimana DD dan WD-nya
15 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
16 Bagaimana epidemiologi WD
17 Bagaimana patofisiologi WD
18 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
19 Bagaimana komplikasi WD
20 Bagaimana prognosis pada kasus ini
21 Bagaimana KDU pada kasus ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 820
7
IV Jawaban Analisis
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
Pada wanita dewasa urethra berupa sebuah tabung muskuler dengan panjang
sekitar 3 ndash 4 sentimeter bagian proksimal dilapisi dengan epitel transisional dan
dibagian distal dilapisi dengan epitel pipih berlapis Disekeliling urethra terdapat
otot polos Sfingter urethra berupa otot bergaris mengelilingi 23 distal urethra dan
merupakan 50 dari resisten urethra total yang memegang peranan penting agar
tak terjadi inkontinensia Adanya sfingter urethra ini juga memungkinkan
dihentikannya aliran urine di akhir proses miksi 2 buah Ligamentum pubouretral
posterior membentuk mekanisme suspensi yang kuat pada urethra dan menahan
urethra kearah depan serta mempertahankan kedekatannya dengan pubis saat
terjadi stress Ligamentum ini terbentang dari bagian bawah os pubis kearah batas
antara bagian tengah dan 13 distal urethra
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 920
8
Anatomi
kandung kemih A Aspektus anteroposterior anatomi kandung kemih Inset dinding
kandung kemih yang terdiri dari mukosa-submukosa-muskular dan lapisan
tambahan B Foto mikrograf dinding kandung kemih Mukosa kandung kemih yang
kosong berbentuk lipatan atau rugae Pengaturan serabut otot muskulus detrussor
menyebabkan sulitnya dibedakan ketiga lapisan yang ada
Komponen sfingter urethra (1) Sfingter Urethra (SU) (2) Sfingter Urethrovaginal
(UVS) dan (3) Kompresor Urethrae (CU)
Sfingter urethrae adalah otot bergaris yang mengelilingi urethra UVS dan CU
berupa pita otot bergaris yang melengkung ke anterior didepan urethra dan
mengadakan insersi ke jaringan fibromuskular dinding anterior vagina
INERVASI Traktus urinarius bagian bawah berada dibawah kendali serabut saraf
simfatis dan parasimfatisSerabut parasimfatis berasal dari S2 sampai S4 Stimulasi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1020
9
saraf parasimpatis dan pemberian obat golongan antikolinergik menyebabkan
kontraksi muskulus Detrussor Obat antikolinergik menurunkan tekanan intravesikal
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih Serabut simfatis berasal dari T10
sampai L2 Serabut simfatis memiliki komponen a dan β adrenergik Serabut
komponen β berujung di muskulus Detrussor dan ujung serabut komponen a
terutama berada di urethra Stimulasi a adrenergik menyebabkan kontraksi ldquobladder
neckrdquo dan urethra serta relaksasi muskulus detrussor Nervus Pudendus ( S2 sampai
S4) memberikan inervasi motoris pada sfingter urethra bergaris
Lokasi titik
tangkap obat obatan tergambar pada lingkaran
FAKTOR PENGENDALI FUNGSI KANDUNG KEMIH
INERVASI SENSORIS Sinyal aferen yang berasal dari kandung kemih trigonum
vesikalis dan urethra bagian proksimal berjalan menuju S2 sampai S4 melalui nervus
hipogastrikus Sensitivitas ujung saraf ini meningkat akibat infeksi akut sistitis
interstitsialis sistitis akibat radiasi dan menyebabkan peningkatan tekanan
intravesikal Peningkatan tekanan intravesikal juga terjadi saat berdiri atau pada
posisi terlalu kebelakang seperti terlihat pada obesitas kehamilan atau tumor
panggul Sinyal inhibisi diduga menjalar melalui nervus pudendus menuju S2 sampai
S4 setelah adanya stimulasi mekanis pada daerah perineum dan kanalis ani
Keterangan ini menjelaskan mekanisme mengapa rasa nyeri pada perineum dan
kanalis ani dapat menyebabkan retensio urine
SISTEM SARAF PUSAT Pada neonatus penyimpanan dan pengeluaran urine
berlangsung secara otomatis dan pengendaliannya setingkat reflek sakral Pada
tahap lanjut koneksi dengan pusat yang lebih tinggi secara bertahap terbentuk dan
melalui latihan dan kebiasaan reflek spinal menjadi dipengaruhi faktor sosialsehingga berkemih menjadi satu aktivitas yang terkendali Pola pengeluaran air seni
dapat terganggu oleh adanya penyakit saraf yang mengganggu pengaruh pusat yang
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 320
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab I Pendahuluan
11 Latar Belakang
12 Maksud dan Tujuan
Bab II Pembahasan
21 Skenario Kasus
22 Paparan
I Klarifikasi Istilah
II Identifikasi Masalah
III Analisis Masalah
IV Jawaban Analisis
V Hipotesis
VI Kerangka Konsep
VII Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
Bab III Sintesis
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
3
3
4
5
6
6
7
16
17
18
19
23
27
29
32
41
Daftar Pustaka 60
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 420
3
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Blok Urogenitalia adalah Blok 11 pada Semester 4 dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Palembang
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahanpembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan
datang Penulis memaparkan kasus yang diberikan mengenai Ny M 29 tahun
mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang timbul warna BAK
semakin keruh dan semakin berbau demam mual dan muntah sejak 1 minggu yang
lalu karena mengalami nefrolitiasis sinistra
12 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum ini yaitu
1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok
3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep
dari skenario ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 520
4
BAB II
PEMBAHASAN
21 Skenario Kasus
Ny M 29 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit
Riwayat perjalanan penyakit + 1 minggu sebelum masuk rumah sakit os mengeluh
nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat Nyeri hilang timbul (+) Warna BAK semakinkeruh dan semakin berbau demam (+) mual (+) muntah (+) Os tidak sedang
menstruasi
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (+) 2 bulan yang lalu setelah minum obat dari
dokter keluhan berkurang
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum sakit sedang Sensorium compos mentis
TD 12080 mmHg Nadi 80 xmenit RR 20 xmenit Temperatur 39oC
Abdomen Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas nyeri ketok CVA (+) ballotement kiri
(+)
Pemeriksaan fisik yang lain dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah rutin
Hb 126 gdl Ht 40 vol Leukosit 20000mm3 Trombosit 360000mm
3
Urin rutin
Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
USG
Hidronefrosis sinistra grade III nefrolitiasis sinistra ukuran batu 05 cm
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 620
5
22 Paparan
I Klarifikasi Istilah
1 Daerah kuadran kiri
atas
2 CVA
3 Ballotement
4 Leukosit penuh
5 Hidronefrosis sinistragrade III
6 Nefrolitiasis sinistra
Daerah abdomen di bagian kiri atas yang terdapat
organ-organ seperti gaster splien pancreas renal
sinistra colon descenden dan hepar lobus sinistra
Costo-Vertebral Angle Sudut yang dibentuk oleh
kedua sisi kolumna vertebralis di antara tulang rusuk
terakhir dan vertebra lumbalis
Teknik palpasi ginjal dengan menekan dinding
abdominal dengan 1 tangan sementara tangan yang
lainnya membuat gerakan mendorong cepat dari
belakang ke depan seperti melempar ginjal ke tangan
depan
Kadar leukosit +4 (gt 50 leukositlp) dalam urin dimana
kadar normal 0-4 leukositlp
Distensi pelvis dan kalises ginjal akibat obstruksi ureterdisertai atrofi parenkim ginjal (sebelah sinistra grade
III sistem pelvis berbentuk seperti clubbing)
Penyakit yang ditandai dengan pembentukan batu di
dalam ginjal (sebelah sinistra)
II Identifikasi Masalah
1 Ny M 29 tahun datang ke UGD RSMH dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri
sejak 1 minggu yang lalu
2 + 1 minggu yang lalu Ny M mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat
dan hilang timbul warna BAK semakin keruh dan semakin berbau demam mual
muntah dan sedang tidak menstruasi
3 Pemeriksaan fisik abnormal
- Sakit sedang- Temperatur 39
oC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 720
6
- Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas
- Nyeri ketok CVA (+)
- Ballotement kiri (+)
4 Pemeriksaan penunjang abnormal- Laboratorium
Darah rutin Leukosit 20000mm3
Urin rutin Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
- USG Hidronefrosis sinistra grade III Nefrolitiasis sinistra Ukuran batu 05 cm
III Analisis Masalah
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
3 Apa saja penyebab nyeri pinggang
4 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
5 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
6 Bagaimana mekanisme demam
7 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
8 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
9 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
10 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
11 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
12 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
13 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
14 Bagaimana DD dan WD-nya
15 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
16 Bagaimana epidemiologi WD
17 Bagaimana patofisiologi WD
18 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
19 Bagaimana komplikasi WD
20 Bagaimana prognosis pada kasus ini
21 Bagaimana KDU pada kasus ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 820
7
IV Jawaban Analisis
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
Pada wanita dewasa urethra berupa sebuah tabung muskuler dengan panjang
sekitar 3 ndash 4 sentimeter bagian proksimal dilapisi dengan epitel transisional dan
dibagian distal dilapisi dengan epitel pipih berlapis Disekeliling urethra terdapat
otot polos Sfingter urethra berupa otot bergaris mengelilingi 23 distal urethra dan
merupakan 50 dari resisten urethra total yang memegang peranan penting agar
tak terjadi inkontinensia Adanya sfingter urethra ini juga memungkinkan
dihentikannya aliran urine di akhir proses miksi 2 buah Ligamentum pubouretral
posterior membentuk mekanisme suspensi yang kuat pada urethra dan menahan
urethra kearah depan serta mempertahankan kedekatannya dengan pubis saat
terjadi stress Ligamentum ini terbentang dari bagian bawah os pubis kearah batas
antara bagian tengah dan 13 distal urethra
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 920
8
Anatomi
kandung kemih A Aspektus anteroposterior anatomi kandung kemih Inset dinding
kandung kemih yang terdiri dari mukosa-submukosa-muskular dan lapisan
tambahan B Foto mikrograf dinding kandung kemih Mukosa kandung kemih yang
kosong berbentuk lipatan atau rugae Pengaturan serabut otot muskulus detrussor
menyebabkan sulitnya dibedakan ketiga lapisan yang ada
Komponen sfingter urethra (1) Sfingter Urethra (SU) (2) Sfingter Urethrovaginal
(UVS) dan (3) Kompresor Urethrae (CU)
Sfingter urethrae adalah otot bergaris yang mengelilingi urethra UVS dan CU
berupa pita otot bergaris yang melengkung ke anterior didepan urethra dan
mengadakan insersi ke jaringan fibromuskular dinding anterior vagina
INERVASI Traktus urinarius bagian bawah berada dibawah kendali serabut saraf
simfatis dan parasimfatisSerabut parasimfatis berasal dari S2 sampai S4 Stimulasi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1020
9
saraf parasimpatis dan pemberian obat golongan antikolinergik menyebabkan
kontraksi muskulus Detrussor Obat antikolinergik menurunkan tekanan intravesikal
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih Serabut simfatis berasal dari T10
sampai L2 Serabut simfatis memiliki komponen a dan β adrenergik Serabut
komponen β berujung di muskulus Detrussor dan ujung serabut komponen a
terutama berada di urethra Stimulasi a adrenergik menyebabkan kontraksi ldquobladder
neckrdquo dan urethra serta relaksasi muskulus detrussor Nervus Pudendus ( S2 sampai
S4) memberikan inervasi motoris pada sfingter urethra bergaris
Lokasi titik
tangkap obat obatan tergambar pada lingkaran
FAKTOR PENGENDALI FUNGSI KANDUNG KEMIH
INERVASI SENSORIS Sinyal aferen yang berasal dari kandung kemih trigonum
vesikalis dan urethra bagian proksimal berjalan menuju S2 sampai S4 melalui nervus
hipogastrikus Sensitivitas ujung saraf ini meningkat akibat infeksi akut sistitis
interstitsialis sistitis akibat radiasi dan menyebabkan peningkatan tekanan
intravesikal Peningkatan tekanan intravesikal juga terjadi saat berdiri atau pada
posisi terlalu kebelakang seperti terlihat pada obesitas kehamilan atau tumor
panggul Sinyal inhibisi diduga menjalar melalui nervus pudendus menuju S2 sampai
S4 setelah adanya stimulasi mekanis pada daerah perineum dan kanalis ani
Keterangan ini menjelaskan mekanisme mengapa rasa nyeri pada perineum dan
kanalis ani dapat menyebabkan retensio urine
SISTEM SARAF PUSAT Pada neonatus penyimpanan dan pengeluaran urine
berlangsung secara otomatis dan pengendaliannya setingkat reflek sakral Pada
tahap lanjut koneksi dengan pusat yang lebih tinggi secara bertahap terbentuk dan
melalui latihan dan kebiasaan reflek spinal menjadi dipengaruhi faktor sosialsehingga berkemih menjadi satu aktivitas yang terkendali Pola pengeluaran air seni
dapat terganggu oleh adanya penyakit saraf yang mengganggu pengaruh pusat yang
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 420
3
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Blok Urogenitalia adalah Blok 11 pada Semester 4 dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Palembang
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahanpembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan
datang Penulis memaparkan kasus yang diberikan mengenai Ny M 29 tahun
mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang timbul warna BAK
semakin keruh dan semakin berbau demam mual dan muntah sejak 1 minggu yang
lalu karena mengalami nefrolitiasis sinistra
12 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum ini yaitu
1 Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang
2 Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok
3 Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep
dari skenario ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 520
4
BAB II
PEMBAHASAN
21 Skenario Kasus
Ny M 29 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit
Riwayat perjalanan penyakit + 1 minggu sebelum masuk rumah sakit os mengeluh
nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat Nyeri hilang timbul (+) Warna BAK semakinkeruh dan semakin berbau demam (+) mual (+) muntah (+) Os tidak sedang
menstruasi
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (+) 2 bulan yang lalu setelah minum obat dari
dokter keluhan berkurang
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum sakit sedang Sensorium compos mentis
TD 12080 mmHg Nadi 80 xmenit RR 20 xmenit Temperatur 39oC
Abdomen Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas nyeri ketok CVA (+) ballotement kiri
(+)
Pemeriksaan fisik yang lain dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah rutin
Hb 126 gdl Ht 40 vol Leukosit 20000mm3 Trombosit 360000mm
3
Urin rutin
Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
USG
Hidronefrosis sinistra grade III nefrolitiasis sinistra ukuran batu 05 cm
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 620
5
22 Paparan
I Klarifikasi Istilah
1 Daerah kuadran kiri
atas
2 CVA
3 Ballotement
4 Leukosit penuh
5 Hidronefrosis sinistragrade III
6 Nefrolitiasis sinistra
Daerah abdomen di bagian kiri atas yang terdapat
organ-organ seperti gaster splien pancreas renal
sinistra colon descenden dan hepar lobus sinistra
Costo-Vertebral Angle Sudut yang dibentuk oleh
kedua sisi kolumna vertebralis di antara tulang rusuk
terakhir dan vertebra lumbalis
Teknik palpasi ginjal dengan menekan dinding
abdominal dengan 1 tangan sementara tangan yang
lainnya membuat gerakan mendorong cepat dari
belakang ke depan seperti melempar ginjal ke tangan
depan
Kadar leukosit +4 (gt 50 leukositlp) dalam urin dimana
kadar normal 0-4 leukositlp
Distensi pelvis dan kalises ginjal akibat obstruksi ureterdisertai atrofi parenkim ginjal (sebelah sinistra grade
III sistem pelvis berbentuk seperti clubbing)
Penyakit yang ditandai dengan pembentukan batu di
dalam ginjal (sebelah sinistra)
II Identifikasi Masalah
1 Ny M 29 tahun datang ke UGD RSMH dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri
sejak 1 minggu yang lalu
2 + 1 minggu yang lalu Ny M mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat
dan hilang timbul warna BAK semakin keruh dan semakin berbau demam mual
muntah dan sedang tidak menstruasi
3 Pemeriksaan fisik abnormal
- Sakit sedang- Temperatur 39
oC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 720
6
- Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas
- Nyeri ketok CVA (+)
- Ballotement kiri (+)
4 Pemeriksaan penunjang abnormal- Laboratorium
Darah rutin Leukosit 20000mm3
Urin rutin Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
- USG Hidronefrosis sinistra grade III Nefrolitiasis sinistra Ukuran batu 05 cm
III Analisis Masalah
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
3 Apa saja penyebab nyeri pinggang
4 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
5 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
6 Bagaimana mekanisme demam
7 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
8 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
9 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
10 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
11 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
12 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
13 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
14 Bagaimana DD dan WD-nya
15 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
16 Bagaimana epidemiologi WD
17 Bagaimana patofisiologi WD
18 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
19 Bagaimana komplikasi WD
20 Bagaimana prognosis pada kasus ini
21 Bagaimana KDU pada kasus ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 820
7
IV Jawaban Analisis
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
Pada wanita dewasa urethra berupa sebuah tabung muskuler dengan panjang
sekitar 3 ndash 4 sentimeter bagian proksimal dilapisi dengan epitel transisional dan
dibagian distal dilapisi dengan epitel pipih berlapis Disekeliling urethra terdapat
otot polos Sfingter urethra berupa otot bergaris mengelilingi 23 distal urethra dan
merupakan 50 dari resisten urethra total yang memegang peranan penting agar
tak terjadi inkontinensia Adanya sfingter urethra ini juga memungkinkan
dihentikannya aliran urine di akhir proses miksi 2 buah Ligamentum pubouretral
posterior membentuk mekanisme suspensi yang kuat pada urethra dan menahan
urethra kearah depan serta mempertahankan kedekatannya dengan pubis saat
terjadi stress Ligamentum ini terbentang dari bagian bawah os pubis kearah batas
antara bagian tengah dan 13 distal urethra
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 920
8
Anatomi
kandung kemih A Aspektus anteroposterior anatomi kandung kemih Inset dinding
kandung kemih yang terdiri dari mukosa-submukosa-muskular dan lapisan
tambahan B Foto mikrograf dinding kandung kemih Mukosa kandung kemih yang
kosong berbentuk lipatan atau rugae Pengaturan serabut otot muskulus detrussor
menyebabkan sulitnya dibedakan ketiga lapisan yang ada
Komponen sfingter urethra (1) Sfingter Urethra (SU) (2) Sfingter Urethrovaginal
(UVS) dan (3) Kompresor Urethrae (CU)
Sfingter urethrae adalah otot bergaris yang mengelilingi urethra UVS dan CU
berupa pita otot bergaris yang melengkung ke anterior didepan urethra dan
mengadakan insersi ke jaringan fibromuskular dinding anterior vagina
INERVASI Traktus urinarius bagian bawah berada dibawah kendali serabut saraf
simfatis dan parasimfatisSerabut parasimfatis berasal dari S2 sampai S4 Stimulasi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1020
9
saraf parasimpatis dan pemberian obat golongan antikolinergik menyebabkan
kontraksi muskulus Detrussor Obat antikolinergik menurunkan tekanan intravesikal
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih Serabut simfatis berasal dari T10
sampai L2 Serabut simfatis memiliki komponen a dan β adrenergik Serabut
komponen β berujung di muskulus Detrussor dan ujung serabut komponen a
terutama berada di urethra Stimulasi a adrenergik menyebabkan kontraksi ldquobladder
neckrdquo dan urethra serta relaksasi muskulus detrussor Nervus Pudendus ( S2 sampai
S4) memberikan inervasi motoris pada sfingter urethra bergaris
Lokasi titik
tangkap obat obatan tergambar pada lingkaran
FAKTOR PENGENDALI FUNGSI KANDUNG KEMIH
INERVASI SENSORIS Sinyal aferen yang berasal dari kandung kemih trigonum
vesikalis dan urethra bagian proksimal berjalan menuju S2 sampai S4 melalui nervus
hipogastrikus Sensitivitas ujung saraf ini meningkat akibat infeksi akut sistitis
interstitsialis sistitis akibat radiasi dan menyebabkan peningkatan tekanan
intravesikal Peningkatan tekanan intravesikal juga terjadi saat berdiri atau pada
posisi terlalu kebelakang seperti terlihat pada obesitas kehamilan atau tumor
panggul Sinyal inhibisi diduga menjalar melalui nervus pudendus menuju S2 sampai
S4 setelah adanya stimulasi mekanis pada daerah perineum dan kanalis ani
Keterangan ini menjelaskan mekanisme mengapa rasa nyeri pada perineum dan
kanalis ani dapat menyebabkan retensio urine
SISTEM SARAF PUSAT Pada neonatus penyimpanan dan pengeluaran urine
berlangsung secara otomatis dan pengendaliannya setingkat reflek sakral Pada
tahap lanjut koneksi dengan pusat yang lebih tinggi secara bertahap terbentuk dan
melalui latihan dan kebiasaan reflek spinal menjadi dipengaruhi faktor sosialsehingga berkemih menjadi satu aktivitas yang terkendali Pola pengeluaran air seni
dapat terganggu oleh adanya penyakit saraf yang mengganggu pengaruh pusat yang
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 520
4
BAB II
PEMBAHASAN
21 Skenario Kasus
Ny M 29 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit
Riwayat perjalanan penyakit + 1 minggu sebelum masuk rumah sakit os mengeluh
nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat Nyeri hilang timbul (+) Warna BAK semakinkeruh dan semakin berbau demam (+) mual (+) muntah (+) Os tidak sedang
menstruasi
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (+) 2 bulan yang lalu setelah minum obat dari
dokter keluhan berkurang
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum sakit sedang Sensorium compos mentis
TD 12080 mmHg Nadi 80 xmenit RR 20 xmenit Temperatur 39oC
Abdomen Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas nyeri ketok CVA (+) ballotement kiri
(+)
Pemeriksaan fisik yang lain dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah rutin
Hb 126 gdl Ht 40 vol Leukosit 20000mm3 Trombosit 360000mm
3
Urin rutin
Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
USG
Hidronefrosis sinistra grade III nefrolitiasis sinistra ukuran batu 05 cm
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 620
5
22 Paparan
I Klarifikasi Istilah
1 Daerah kuadran kiri
atas
2 CVA
3 Ballotement
4 Leukosit penuh
5 Hidronefrosis sinistragrade III
6 Nefrolitiasis sinistra
Daerah abdomen di bagian kiri atas yang terdapat
organ-organ seperti gaster splien pancreas renal
sinistra colon descenden dan hepar lobus sinistra
Costo-Vertebral Angle Sudut yang dibentuk oleh
kedua sisi kolumna vertebralis di antara tulang rusuk
terakhir dan vertebra lumbalis
Teknik palpasi ginjal dengan menekan dinding
abdominal dengan 1 tangan sementara tangan yang
lainnya membuat gerakan mendorong cepat dari
belakang ke depan seperti melempar ginjal ke tangan
depan
Kadar leukosit +4 (gt 50 leukositlp) dalam urin dimana
kadar normal 0-4 leukositlp
Distensi pelvis dan kalises ginjal akibat obstruksi ureterdisertai atrofi parenkim ginjal (sebelah sinistra grade
III sistem pelvis berbentuk seperti clubbing)
Penyakit yang ditandai dengan pembentukan batu di
dalam ginjal (sebelah sinistra)
II Identifikasi Masalah
1 Ny M 29 tahun datang ke UGD RSMH dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri
sejak 1 minggu yang lalu
2 + 1 minggu yang lalu Ny M mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat
dan hilang timbul warna BAK semakin keruh dan semakin berbau demam mual
muntah dan sedang tidak menstruasi
3 Pemeriksaan fisik abnormal
- Sakit sedang- Temperatur 39
oC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 720
6
- Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas
- Nyeri ketok CVA (+)
- Ballotement kiri (+)
4 Pemeriksaan penunjang abnormal- Laboratorium
Darah rutin Leukosit 20000mm3
Urin rutin Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
- USG Hidronefrosis sinistra grade III Nefrolitiasis sinistra Ukuran batu 05 cm
III Analisis Masalah
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
3 Apa saja penyebab nyeri pinggang
4 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
5 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
6 Bagaimana mekanisme demam
7 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
8 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
9 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
10 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
11 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
12 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
13 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
14 Bagaimana DD dan WD-nya
15 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
16 Bagaimana epidemiologi WD
17 Bagaimana patofisiologi WD
18 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
19 Bagaimana komplikasi WD
20 Bagaimana prognosis pada kasus ini
21 Bagaimana KDU pada kasus ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 820
7
IV Jawaban Analisis
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
Pada wanita dewasa urethra berupa sebuah tabung muskuler dengan panjang
sekitar 3 ndash 4 sentimeter bagian proksimal dilapisi dengan epitel transisional dan
dibagian distal dilapisi dengan epitel pipih berlapis Disekeliling urethra terdapat
otot polos Sfingter urethra berupa otot bergaris mengelilingi 23 distal urethra dan
merupakan 50 dari resisten urethra total yang memegang peranan penting agar
tak terjadi inkontinensia Adanya sfingter urethra ini juga memungkinkan
dihentikannya aliran urine di akhir proses miksi 2 buah Ligamentum pubouretral
posterior membentuk mekanisme suspensi yang kuat pada urethra dan menahan
urethra kearah depan serta mempertahankan kedekatannya dengan pubis saat
terjadi stress Ligamentum ini terbentang dari bagian bawah os pubis kearah batas
antara bagian tengah dan 13 distal urethra
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 920
8
Anatomi
kandung kemih A Aspektus anteroposterior anatomi kandung kemih Inset dinding
kandung kemih yang terdiri dari mukosa-submukosa-muskular dan lapisan
tambahan B Foto mikrograf dinding kandung kemih Mukosa kandung kemih yang
kosong berbentuk lipatan atau rugae Pengaturan serabut otot muskulus detrussor
menyebabkan sulitnya dibedakan ketiga lapisan yang ada
Komponen sfingter urethra (1) Sfingter Urethra (SU) (2) Sfingter Urethrovaginal
(UVS) dan (3) Kompresor Urethrae (CU)
Sfingter urethrae adalah otot bergaris yang mengelilingi urethra UVS dan CU
berupa pita otot bergaris yang melengkung ke anterior didepan urethra dan
mengadakan insersi ke jaringan fibromuskular dinding anterior vagina
INERVASI Traktus urinarius bagian bawah berada dibawah kendali serabut saraf
simfatis dan parasimfatisSerabut parasimfatis berasal dari S2 sampai S4 Stimulasi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1020
9
saraf parasimpatis dan pemberian obat golongan antikolinergik menyebabkan
kontraksi muskulus Detrussor Obat antikolinergik menurunkan tekanan intravesikal
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih Serabut simfatis berasal dari T10
sampai L2 Serabut simfatis memiliki komponen a dan β adrenergik Serabut
komponen β berujung di muskulus Detrussor dan ujung serabut komponen a
terutama berada di urethra Stimulasi a adrenergik menyebabkan kontraksi ldquobladder
neckrdquo dan urethra serta relaksasi muskulus detrussor Nervus Pudendus ( S2 sampai
S4) memberikan inervasi motoris pada sfingter urethra bergaris
Lokasi titik
tangkap obat obatan tergambar pada lingkaran
FAKTOR PENGENDALI FUNGSI KANDUNG KEMIH
INERVASI SENSORIS Sinyal aferen yang berasal dari kandung kemih trigonum
vesikalis dan urethra bagian proksimal berjalan menuju S2 sampai S4 melalui nervus
hipogastrikus Sensitivitas ujung saraf ini meningkat akibat infeksi akut sistitis
interstitsialis sistitis akibat radiasi dan menyebabkan peningkatan tekanan
intravesikal Peningkatan tekanan intravesikal juga terjadi saat berdiri atau pada
posisi terlalu kebelakang seperti terlihat pada obesitas kehamilan atau tumor
panggul Sinyal inhibisi diduga menjalar melalui nervus pudendus menuju S2 sampai
S4 setelah adanya stimulasi mekanis pada daerah perineum dan kanalis ani
Keterangan ini menjelaskan mekanisme mengapa rasa nyeri pada perineum dan
kanalis ani dapat menyebabkan retensio urine
SISTEM SARAF PUSAT Pada neonatus penyimpanan dan pengeluaran urine
berlangsung secara otomatis dan pengendaliannya setingkat reflek sakral Pada
tahap lanjut koneksi dengan pusat yang lebih tinggi secara bertahap terbentuk dan
melalui latihan dan kebiasaan reflek spinal menjadi dipengaruhi faktor sosialsehingga berkemih menjadi satu aktivitas yang terkendali Pola pengeluaran air seni
dapat terganggu oleh adanya penyakit saraf yang mengganggu pengaruh pusat yang
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 620
5
22 Paparan
I Klarifikasi Istilah
1 Daerah kuadran kiri
atas
2 CVA
3 Ballotement
4 Leukosit penuh
5 Hidronefrosis sinistragrade III
6 Nefrolitiasis sinistra
Daerah abdomen di bagian kiri atas yang terdapat
organ-organ seperti gaster splien pancreas renal
sinistra colon descenden dan hepar lobus sinistra
Costo-Vertebral Angle Sudut yang dibentuk oleh
kedua sisi kolumna vertebralis di antara tulang rusuk
terakhir dan vertebra lumbalis
Teknik palpasi ginjal dengan menekan dinding
abdominal dengan 1 tangan sementara tangan yang
lainnya membuat gerakan mendorong cepat dari
belakang ke depan seperti melempar ginjal ke tangan
depan
Kadar leukosit +4 (gt 50 leukositlp) dalam urin dimana
kadar normal 0-4 leukositlp
Distensi pelvis dan kalises ginjal akibat obstruksi ureterdisertai atrofi parenkim ginjal (sebelah sinistra grade
III sistem pelvis berbentuk seperti clubbing)
Penyakit yang ditandai dengan pembentukan batu di
dalam ginjal (sebelah sinistra)
II Identifikasi Masalah
1 Ny M 29 tahun datang ke UGD RSMH dengan keluhan utama nyeri pinggang kiri
sejak 1 minggu yang lalu
2 + 1 minggu yang lalu Ny M mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat
dan hilang timbul warna BAK semakin keruh dan semakin berbau demam mual
muntah dan sedang tidak menstruasi
3 Pemeriksaan fisik abnormal
- Sakit sedang- Temperatur 39
oC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 720
6
- Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas
- Nyeri ketok CVA (+)
- Ballotement kiri (+)
4 Pemeriksaan penunjang abnormal- Laboratorium
Darah rutin Leukosit 20000mm3
Urin rutin Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
- USG Hidronefrosis sinistra grade III Nefrolitiasis sinistra Ukuran batu 05 cm
III Analisis Masalah
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
3 Apa saja penyebab nyeri pinggang
4 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
5 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
6 Bagaimana mekanisme demam
7 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
8 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
9 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
10 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
11 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
12 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
13 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
14 Bagaimana DD dan WD-nya
15 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
16 Bagaimana epidemiologi WD
17 Bagaimana patofisiologi WD
18 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
19 Bagaimana komplikasi WD
20 Bagaimana prognosis pada kasus ini
21 Bagaimana KDU pada kasus ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 820
7
IV Jawaban Analisis
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
Pada wanita dewasa urethra berupa sebuah tabung muskuler dengan panjang
sekitar 3 ndash 4 sentimeter bagian proksimal dilapisi dengan epitel transisional dan
dibagian distal dilapisi dengan epitel pipih berlapis Disekeliling urethra terdapat
otot polos Sfingter urethra berupa otot bergaris mengelilingi 23 distal urethra dan
merupakan 50 dari resisten urethra total yang memegang peranan penting agar
tak terjadi inkontinensia Adanya sfingter urethra ini juga memungkinkan
dihentikannya aliran urine di akhir proses miksi 2 buah Ligamentum pubouretral
posterior membentuk mekanisme suspensi yang kuat pada urethra dan menahan
urethra kearah depan serta mempertahankan kedekatannya dengan pubis saat
terjadi stress Ligamentum ini terbentang dari bagian bawah os pubis kearah batas
antara bagian tengah dan 13 distal urethra
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 920
8
Anatomi
kandung kemih A Aspektus anteroposterior anatomi kandung kemih Inset dinding
kandung kemih yang terdiri dari mukosa-submukosa-muskular dan lapisan
tambahan B Foto mikrograf dinding kandung kemih Mukosa kandung kemih yang
kosong berbentuk lipatan atau rugae Pengaturan serabut otot muskulus detrussor
menyebabkan sulitnya dibedakan ketiga lapisan yang ada
Komponen sfingter urethra (1) Sfingter Urethra (SU) (2) Sfingter Urethrovaginal
(UVS) dan (3) Kompresor Urethrae (CU)
Sfingter urethrae adalah otot bergaris yang mengelilingi urethra UVS dan CU
berupa pita otot bergaris yang melengkung ke anterior didepan urethra dan
mengadakan insersi ke jaringan fibromuskular dinding anterior vagina
INERVASI Traktus urinarius bagian bawah berada dibawah kendali serabut saraf
simfatis dan parasimfatisSerabut parasimfatis berasal dari S2 sampai S4 Stimulasi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1020
9
saraf parasimpatis dan pemberian obat golongan antikolinergik menyebabkan
kontraksi muskulus Detrussor Obat antikolinergik menurunkan tekanan intravesikal
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih Serabut simfatis berasal dari T10
sampai L2 Serabut simfatis memiliki komponen a dan β adrenergik Serabut
komponen β berujung di muskulus Detrussor dan ujung serabut komponen a
terutama berada di urethra Stimulasi a adrenergik menyebabkan kontraksi ldquobladder
neckrdquo dan urethra serta relaksasi muskulus detrussor Nervus Pudendus ( S2 sampai
S4) memberikan inervasi motoris pada sfingter urethra bergaris
Lokasi titik
tangkap obat obatan tergambar pada lingkaran
FAKTOR PENGENDALI FUNGSI KANDUNG KEMIH
INERVASI SENSORIS Sinyal aferen yang berasal dari kandung kemih trigonum
vesikalis dan urethra bagian proksimal berjalan menuju S2 sampai S4 melalui nervus
hipogastrikus Sensitivitas ujung saraf ini meningkat akibat infeksi akut sistitis
interstitsialis sistitis akibat radiasi dan menyebabkan peningkatan tekanan
intravesikal Peningkatan tekanan intravesikal juga terjadi saat berdiri atau pada
posisi terlalu kebelakang seperti terlihat pada obesitas kehamilan atau tumor
panggul Sinyal inhibisi diduga menjalar melalui nervus pudendus menuju S2 sampai
S4 setelah adanya stimulasi mekanis pada daerah perineum dan kanalis ani
Keterangan ini menjelaskan mekanisme mengapa rasa nyeri pada perineum dan
kanalis ani dapat menyebabkan retensio urine
SISTEM SARAF PUSAT Pada neonatus penyimpanan dan pengeluaran urine
berlangsung secara otomatis dan pengendaliannya setingkat reflek sakral Pada
tahap lanjut koneksi dengan pusat yang lebih tinggi secara bertahap terbentuk dan
melalui latihan dan kebiasaan reflek spinal menjadi dipengaruhi faktor sosialsehingga berkemih menjadi satu aktivitas yang terkendali Pola pengeluaran air seni
dapat terganggu oleh adanya penyakit saraf yang mengganggu pengaruh pusat yang
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 720
6
- Nyeri tekan daerah kuadran kiri atas
- Nyeri ketok CVA (+)
- Ballotement kiri (+)
4 Pemeriksaan penunjang abnormal- Laboratorium
Darah rutin Leukosit 20000mm3
Urin rutin Sel epitel (+) Leukosit penuh Eritrosit 10-15 Protein (+) Nitrit (+)
- USG Hidronefrosis sinistra grade III Nefrolitiasis sinistra Ukuran batu 05 cm
III Analisis Masalah
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
3 Apa saja penyebab nyeri pinggang
4 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
5 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
6 Bagaimana mekanisme demam
7 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
8 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
9 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
10 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
11 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
12 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
13 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
14 Bagaimana DD dan WD-nya
15 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
16 Bagaimana epidemiologi WD
17 Bagaimana patofisiologi WD
18 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
19 Bagaimana komplikasi WD
20 Bagaimana prognosis pada kasus ini
21 Bagaimana KDU pada kasus ini
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 820
7
IV Jawaban Analisis
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
Pada wanita dewasa urethra berupa sebuah tabung muskuler dengan panjang
sekitar 3 ndash 4 sentimeter bagian proksimal dilapisi dengan epitel transisional dan
dibagian distal dilapisi dengan epitel pipih berlapis Disekeliling urethra terdapat
otot polos Sfingter urethra berupa otot bergaris mengelilingi 23 distal urethra dan
merupakan 50 dari resisten urethra total yang memegang peranan penting agar
tak terjadi inkontinensia Adanya sfingter urethra ini juga memungkinkan
dihentikannya aliran urine di akhir proses miksi 2 buah Ligamentum pubouretral
posterior membentuk mekanisme suspensi yang kuat pada urethra dan menahan
urethra kearah depan serta mempertahankan kedekatannya dengan pubis saat
terjadi stress Ligamentum ini terbentang dari bagian bawah os pubis kearah batas
antara bagian tengah dan 13 distal urethra
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 920
8
Anatomi
kandung kemih A Aspektus anteroposterior anatomi kandung kemih Inset dinding
kandung kemih yang terdiri dari mukosa-submukosa-muskular dan lapisan
tambahan B Foto mikrograf dinding kandung kemih Mukosa kandung kemih yang
kosong berbentuk lipatan atau rugae Pengaturan serabut otot muskulus detrussor
menyebabkan sulitnya dibedakan ketiga lapisan yang ada
Komponen sfingter urethra (1) Sfingter Urethra (SU) (2) Sfingter Urethrovaginal
(UVS) dan (3) Kompresor Urethrae (CU)
Sfingter urethrae adalah otot bergaris yang mengelilingi urethra UVS dan CU
berupa pita otot bergaris yang melengkung ke anterior didepan urethra dan
mengadakan insersi ke jaringan fibromuskular dinding anterior vagina
INERVASI Traktus urinarius bagian bawah berada dibawah kendali serabut saraf
simfatis dan parasimfatisSerabut parasimfatis berasal dari S2 sampai S4 Stimulasi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1020
9
saraf parasimpatis dan pemberian obat golongan antikolinergik menyebabkan
kontraksi muskulus Detrussor Obat antikolinergik menurunkan tekanan intravesikal
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih Serabut simfatis berasal dari T10
sampai L2 Serabut simfatis memiliki komponen a dan β adrenergik Serabut
komponen β berujung di muskulus Detrussor dan ujung serabut komponen a
terutama berada di urethra Stimulasi a adrenergik menyebabkan kontraksi ldquobladder
neckrdquo dan urethra serta relaksasi muskulus detrussor Nervus Pudendus ( S2 sampai
S4) memberikan inervasi motoris pada sfingter urethra bergaris
Lokasi titik
tangkap obat obatan tergambar pada lingkaran
FAKTOR PENGENDALI FUNGSI KANDUNG KEMIH
INERVASI SENSORIS Sinyal aferen yang berasal dari kandung kemih trigonum
vesikalis dan urethra bagian proksimal berjalan menuju S2 sampai S4 melalui nervus
hipogastrikus Sensitivitas ujung saraf ini meningkat akibat infeksi akut sistitis
interstitsialis sistitis akibat radiasi dan menyebabkan peningkatan tekanan
intravesikal Peningkatan tekanan intravesikal juga terjadi saat berdiri atau pada
posisi terlalu kebelakang seperti terlihat pada obesitas kehamilan atau tumor
panggul Sinyal inhibisi diduga menjalar melalui nervus pudendus menuju S2 sampai
S4 setelah adanya stimulasi mekanis pada daerah perineum dan kanalis ani
Keterangan ini menjelaskan mekanisme mengapa rasa nyeri pada perineum dan
kanalis ani dapat menyebabkan retensio urine
SISTEM SARAF PUSAT Pada neonatus penyimpanan dan pengeluaran urine
berlangsung secara otomatis dan pengendaliannya setingkat reflek sakral Pada
tahap lanjut koneksi dengan pusat yang lebih tinggi secara bertahap terbentuk dan
melalui latihan dan kebiasaan reflek spinal menjadi dipengaruhi faktor sosialsehingga berkemih menjadi satu aktivitas yang terkendali Pola pengeluaran air seni
dapat terganggu oleh adanya penyakit saraf yang mengganggu pengaruh pusat yang
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 820
7
IV Jawaban Analisis
1 Bagaimana anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Bagaimana fisiologi traktus urinarius
Pada wanita dewasa urethra berupa sebuah tabung muskuler dengan panjang
sekitar 3 ndash 4 sentimeter bagian proksimal dilapisi dengan epitel transisional dan
dibagian distal dilapisi dengan epitel pipih berlapis Disekeliling urethra terdapat
otot polos Sfingter urethra berupa otot bergaris mengelilingi 23 distal urethra dan
merupakan 50 dari resisten urethra total yang memegang peranan penting agar
tak terjadi inkontinensia Adanya sfingter urethra ini juga memungkinkan
dihentikannya aliran urine di akhir proses miksi 2 buah Ligamentum pubouretral
posterior membentuk mekanisme suspensi yang kuat pada urethra dan menahan
urethra kearah depan serta mempertahankan kedekatannya dengan pubis saat
terjadi stress Ligamentum ini terbentang dari bagian bawah os pubis kearah batas
antara bagian tengah dan 13 distal urethra
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 920
8
Anatomi
kandung kemih A Aspektus anteroposterior anatomi kandung kemih Inset dinding
kandung kemih yang terdiri dari mukosa-submukosa-muskular dan lapisan
tambahan B Foto mikrograf dinding kandung kemih Mukosa kandung kemih yang
kosong berbentuk lipatan atau rugae Pengaturan serabut otot muskulus detrussor
menyebabkan sulitnya dibedakan ketiga lapisan yang ada
Komponen sfingter urethra (1) Sfingter Urethra (SU) (2) Sfingter Urethrovaginal
(UVS) dan (3) Kompresor Urethrae (CU)
Sfingter urethrae adalah otot bergaris yang mengelilingi urethra UVS dan CU
berupa pita otot bergaris yang melengkung ke anterior didepan urethra dan
mengadakan insersi ke jaringan fibromuskular dinding anterior vagina
INERVASI Traktus urinarius bagian bawah berada dibawah kendali serabut saraf
simfatis dan parasimfatisSerabut parasimfatis berasal dari S2 sampai S4 Stimulasi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1020
9
saraf parasimpatis dan pemberian obat golongan antikolinergik menyebabkan
kontraksi muskulus Detrussor Obat antikolinergik menurunkan tekanan intravesikal
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih Serabut simfatis berasal dari T10
sampai L2 Serabut simfatis memiliki komponen a dan β adrenergik Serabut
komponen β berujung di muskulus Detrussor dan ujung serabut komponen a
terutama berada di urethra Stimulasi a adrenergik menyebabkan kontraksi ldquobladder
neckrdquo dan urethra serta relaksasi muskulus detrussor Nervus Pudendus ( S2 sampai
S4) memberikan inervasi motoris pada sfingter urethra bergaris
Lokasi titik
tangkap obat obatan tergambar pada lingkaran
FAKTOR PENGENDALI FUNGSI KANDUNG KEMIH
INERVASI SENSORIS Sinyal aferen yang berasal dari kandung kemih trigonum
vesikalis dan urethra bagian proksimal berjalan menuju S2 sampai S4 melalui nervus
hipogastrikus Sensitivitas ujung saraf ini meningkat akibat infeksi akut sistitis
interstitsialis sistitis akibat radiasi dan menyebabkan peningkatan tekanan
intravesikal Peningkatan tekanan intravesikal juga terjadi saat berdiri atau pada
posisi terlalu kebelakang seperti terlihat pada obesitas kehamilan atau tumor
panggul Sinyal inhibisi diduga menjalar melalui nervus pudendus menuju S2 sampai
S4 setelah adanya stimulasi mekanis pada daerah perineum dan kanalis ani
Keterangan ini menjelaskan mekanisme mengapa rasa nyeri pada perineum dan
kanalis ani dapat menyebabkan retensio urine
SISTEM SARAF PUSAT Pada neonatus penyimpanan dan pengeluaran urine
berlangsung secara otomatis dan pengendaliannya setingkat reflek sakral Pada
tahap lanjut koneksi dengan pusat yang lebih tinggi secara bertahap terbentuk dan
melalui latihan dan kebiasaan reflek spinal menjadi dipengaruhi faktor sosialsehingga berkemih menjadi satu aktivitas yang terkendali Pola pengeluaran air seni
dapat terganggu oleh adanya penyakit saraf yang mengganggu pengaruh pusat yang
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 920
8
Anatomi
kandung kemih A Aspektus anteroposterior anatomi kandung kemih Inset dinding
kandung kemih yang terdiri dari mukosa-submukosa-muskular dan lapisan
tambahan B Foto mikrograf dinding kandung kemih Mukosa kandung kemih yang
kosong berbentuk lipatan atau rugae Pengaturan serabut otot muskulus detrussor
menyebabkan sulitnya dibedakan ketiga lapisan yang ada
Komponen sfingter urethra (1) Sfingter Urethra (SU) (2) Sfingter Urethrovaginal
(UVS) dan (3) Kompresor Urethrae (CU)
Sfingter urethrae adalah otot bergaris yang mengelilingi urethra UVS dan CU
berupa pita otot bergaris yang melengkung ke anterior didepan urethra dan
mengadakan insersi ke jaringan fibromuskular dinding anterior vagina
INERVASI Traktus urinarius bagian bawah berada dibawah kendali serabut saraf
simfatis dan parasimfatisSerabut parasimfatis berasal dari S2 sampai S4 Stimulasi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1020
9
saraf parasimpatis dan pemberian obat golongan antikolinergik menyebabkan
kontraksi muskulus Detrussor Obat antikolinergik menurunkan tekanan intravesikal
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih Serabut simfatis berasal dari T10
sampai L2 Serabut simfatis memiliki komponen a dan β adrenergik Serabut
komponen β berujung di muskulus Detrussor dan ujung serabut komponen a
terutama berada di urethra Stimulasi a adrenergik menyebabkan kontraksi ldquobladder
neckrdquo dan urethra serta relaksasi muskulus detrussor Nervus Pudendus ( S2 sampai
S4) memberikan inervasi motoris pada sfingter urethra bergaris
Lokasi titik
tangkap obat obatan tergambar pada lingkaran
FAKTOR PENGENDALI FUNGSI KANDUNG KEMIH
INERVASI SENSORIS Sinyal aferen yang berasal dari kandung kemih trigonum
vesikalis dan urethra bagian proksimal berjalan menuju S2 sampai S4 melalui nervus
hipogastrikus Sensitivitas ujung saraf ini meningkat akibat infeksi akut sistitis
interstitsialis sistitis akibat radiasi dan menyebabkan peningkatan tekanan
intravesikal Peningkatan tekanan intravesikal juga terjadi saat berdiri atau pada
posisi terlalu kebelakang seperti terlihat pada obesitas kehamilan atau tumor
panggul Sinyal inhibisi diduga menjalar melalui nervus pudendus menuju S2 sampai
S4 setelah adanya stimulasi mekanis pada daerah perineum dan kanalis ani
Keterangan ini menjelaskan mekanisme mengapa rasa nyeri pada perineum dan
kanalis ani dapat menyebabkan retensio urine
SISTEM SARAF PUSAT Pada neonatus penyimpanan dan pengeluaran urine
berlangsung secara otomatis dan pengendaliannya setingkat reflek sakral Pada
tahap lanjut koneksi dengan pusat yang lebih tinggi secara bertahap terbentuk dan
melalui latihan dan kebiasaan reflek spinal menjadi dipengaruhi faktor sosialsehingga berkemih menjadi satu aktivitas yang terkendali Pola pengeluaran air seni
dapat terganggu oleh adanya penyakit saraf yang mengganggu pengaruh pusat yang
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1020
9
saraf parasimpatis dan pemberian obat golongan antikolinergik menyebabkan
kontraksi muskulus Detrussor Obat antikolinergik menurunkan tekanan intravesikal
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih Serabut simfatis berasal dari T10
sampai L2 Serabut simfatis memiliki komponen a dan β adrenergik Serabut
komponen β berujung di muskulus Detrussor dan ujung serabut komponen a
terutama berada di urethra Stimulasi a adrenergik menyebabkan kontraksi ldquobladder
neckrdquo dan urethra serta relaksasi muskulus detrussor Nervus Pudendus ( S2 sampai
S4) memberikan inervasi motoris pada sfingter urethra bergaris
Lokasi titik
tangkap obat obatan tergambar pada lingkaran
FAKTOR PENGENDALI FUNGSI KANDUNG KEMIH
INERVASI SENSORIS Sinyal aferen yang berasal dari kandung kemih trigonum
vesikalis dan urethra bagian proksimal berjalan menuju S2 sampai S4 melalui nervus
hipogastrikus Sensitivitas ujung saraf ini meningkat akibat infeksi akut sistitis
interstitsialis sistitis akibat radiasi dan menyebabkan peningkatan tekanan
intravesikal Peningkatan tekanan intravesikal juga terjadi saat berdiri atau pada
posisi terlalu kebelakang seperti terlihat pada obesitas kehamilan atau tumor
panggul Sinyal inhibisi diduga menjalar melalui nervus pudendus menuju S2 sampai
S4 setelah adanya stimulasi mekanis pada daerah perineum dan kanalis ani
Keterangan ini menjelaskan mekanisme mengapa rasa nyeri pada perineum dan
kanalis ani dapat menyebabkan retensio urine
SISTEM SARAF PUSAT Pada neonatus penyimpanan dan pengeluaran urine
berlangsung secara otomatis dan pengendaliannya setingkat reflek sakral Pada
tahap lanjut koneksi dengan pusat yang lebih tinggi secara bertahap terbentuk dan
melalui latihan dan kebiasaan reflek spinal menjadi dipengaruhi faktor sosialsehingga berkemih menjadi satu aktivitas yang terkendali Pola pengeluaran air seni
dapat terganggu oleh adanya penyakit saraf yang mengganggu pengaruh pusat yang
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1120
10
lebih tinggi dari reflek spinal atau berubah akibat adanya gangguan mental
lingkungan atau sosiologis
V PENGENDALIAN KONTINENSIA
VI
Kandung kemih normal dapat menahan urine oleh karena tekanan intraurethrallebih besar dari tekanan intravesikalLigamentum pubourethral dan fascia
sekitarnya dapat mendukung peran urethra sehingga peningkatan tekanan
intraabdominal secara mendadak dapat di transmisikan secara merata pada
kandung kemih dan sepertiga proksimal urethra sehingga perbedaan tekanan
diantara kedua struktur tersebut tetap sama Sebagai tambahan reflek kontraksi
levator ani menimbulkan kompresi pada bagian tengah
urethra
Gambar diatas memperlihatkan teori transmisi tekanan Pada wanita dengan
struktur penyangga organ panggul yang normal peningkatam tekanan intra
abdominal akan disebarkan secara merata ke sisi kontralateral kandung kemih dan
urethra Pada pasien dengan struktur penyangga organ panggul yang sudah
terganggu peningkatan tekanan intra abdominal akan merubah sudut
urethrovesikal dan terjadi inkontinensia
Unit fungsional ginjal adalah nefron yang pada manusia setiap ginjal mengandung 1-15
juta nefron Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang mengandung kapsula bowmen dan
tubulus Tubulus terdiri dari tiga bagian yaltu tubulus proksimalis lengkungan Henley
(loop of Henley dan tubulus distalis beberapa tubulus distalis akan besatu membentuk
duktus kolektivus Glomerulus proksirnalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang
lengkung Henley dan duktus kolektivus pada medulla ginjal (Siregar H et all(1999) hal
20)
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama
1) Glomerulus ( kapiler glomerulus ) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari
darah
2) Tubulus yang panjang dimana cairan hasil filtrasi di ubah menjadi urin dalam
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1220
11
perjalanannya menuju pelvis ginjal
Meskipun setiap nefron mempunyai semua komponen seperti yang digambarkan diatas
tetapi tetap terdapat perbedaan bergantung pada berapa dalamnya letak nefron pada
massa ginjal Nefron yang memiliki Glomerulus dan terletak di luar korteks disebut nefron
kortikal nefron tersebut mempunyal ansa Henle pendek yang hanya menembus kedalam
medulla dengan jarak dekat kira-kira 20-30 nefron rnernpunyal glomerulus yang
terletak dikorteks renal sebelah dalam dekat rnedula dan disebut nefron
jukstaglomerulus Nefron ini mempunyai ansa Henle yang panjang dan masuk sangat
dalam ke medula pada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung papila renal
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal yaitu
Filtrasi glomerulus reabsorpsi zat dari tubulus renal kedalam darah dan sekresi zat dari
darah ke tubulus renal Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sjumlah besar cairan
yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowmen (Guyton amp Hall 1997 hal
400)
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur yang menyalurkan urin
dari ginjal ke luaar tubuli Setiap ginjal dipasok (diperdarahi) oleh arteri renalis dan vena
renalis yang masing-masing masuk dan keluar ginjal dilakukan rnedial yang menyebabkan
organ ini berbentuk seperti ginjal rnengolah plasma yang mengalir masuk kedalamnya
untuk menghasilkan urine menahan bahan-bahan tertentu amp mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak diperlukan kedalam urin Setelah terbentuk urin mengalir kesebuah rongga
pengumpul sentral dari situ urine disalurkan kedalam ureter sebuah duktus berdinding
otot polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal) arteri
dan vena renalis Terdapat dua ureter yang menyalurkan urine dari setlap ginjal kesebuah
kandung kemih
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar adalah sebuah kantung berongga
yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status
kontraksi otot polos di dindingnya Secara berkala urine dikosongkan dari kandung kemlh
keluar tubuh melalui sebuah saluran uretra Uretra pada wanita berbentuk Jurus dan
pendek berjalan secara langsung dari leher kandung kermh keluar tubuh Pada pria uretra
Jauh lebih panjang dan melengkiung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar
prostat dan penis (Lauralle Sherwood 2001 hal 463)
Fungsi primer ginjal adalah rnempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel
dalam batas-batas normal Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol oleh filtrasi
glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus Zat-zat yang difiltrasi di ginjal dibagi dalam 3
kelas Elektrolit nonelektrolit dan air Beberapa jenis elektrolit yang paling penting adalah
(Na+) Kalium (K+) Kalsium (Ca++) Magnesium (Mg++) Bikarbonat (HC02) Klorida (Cl-)
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1320
12
dan fosfat (HP04) sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa asam amino
dan metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein Urea
asam urat dan kreatinin (Price S et all 1995 hal 770)
Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena filtrate primer
mempunyal komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein Sel-sel darah dan
molekul-molekul yang besar seperti protein secara efektif tertahan oleh pori-pori
membran filtrasi sedangkan air dan kristaloid dapat tersaring dengan mudah Setiap
menit kira-kira satu liter darah yang mengandung 500 cc plasmamengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 100 cc (10 ) dari itu disring keluar
Perbandingan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang
biasanya dikeluarkan kedalam urine maka dapat dilihat besar daya selektif sel tubulus
Daya Selektif Sel Tubulus
Komponen Disaring Dikeluarkan
Air 150 Liter 1 5 Liter
Garam 750 Liter 15 Gram
Glukosa 150 Liter 0 gram
Urea 50 Gram I ram
(Pearce E 1993 hal 248-249)
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah
Apabila tekanan darah turun maka sel-sel otot polos meningkatkan pelelepasan reninnya
Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot polos mengurangi pelepasan reninnya
Apabila kadar natrium plasma berkurang maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada
sel-sel penghasil renin untuk meningkatkan aktivitas mereka Apabila kadar natrium
plasma meningkat maka sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk
menurunkan pelepasan renin
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu
protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari 10 asam amino
angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam darah tinggi Pengubahan
angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung diseluruh plasma tetapi terutama
dikapiler paru-paru Angoitensi I kemudian dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu
enzim konversi yang ditemukan dalam kapiler paru-paru Angiotensin II meningkatkan
tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1420
13
aldosteron Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam
tubulus distal dan duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium
mengakibatkan peningkatan reabsorbsi air dengan demikian volume plasma akan
meningkat yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal (corwin 2000)
1 Apa saja penyebab nyeri pinggang
2 Bagaimana mekanisme nyeri pinggang kiri yang bertambah hebat dan hilang
timbul pada kasus ini
3 Bagaimana mekanisme warna urin yang semakin keruh dan semakin berbau
Bau urin berkaitan dengan volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan
ginjal Biasanya urin yang encer sedikit berbau Jika urin sangat terkonsentrasi
(endapannya tinggi) bau urin akan melebihi bau amoniak Bau urin yang menyengat
tersebut berkaitang dengan beberapa faktor antara lain kegalalan hati dehidrasi infeksi
ginjal gangguan metabolik atau karena infeksi saluran kemihDalam kasus ini warna urin
yang keruh diakibatkan adanya endapan-endapan seperti leukosit sel epitel dan
proteinuriaSedangkan urin yang berbau diakibatkan adanya leukosit dan adanya bakteri
dalam urin tersebut yang mengubah nitrat menjadi nitrit sehingga bau urin semakin
menyengat
Bagaimana mekanisme demam 4 Bagaimana mekanisme mual dan muntah
5 Bagaimana hubungan antara keluhan utama dan keluhan penyerta pada kasus ini
6 Mengapa keluhan Ny M bisa berulang
7 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abnormal
8 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan laboratorium abnormal
9 Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan USG abnormal
10 Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini
11 Bagaimana DD dan WD-nya
12 Apa saja etiologi dan faktor resiko WD
1 Bakteri (Escherichia coli Klebsielle pneumoniac Streptococus fecalis dll) Escherichia
coli merupakan penyebab 85 dari infeksi
2 Obstruksi urinari track Misal batu ginjal atau pembesaran prostat
3 Refluks yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali ke
dalam ureter
4 Kehamilan
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1520
14
5 Kencing Manis
6 Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan infeksi
13 Bagaimana epidemiologi WD
14 Bagaimana patofisiologi WD
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal tunulus dan jaringan interstinal
dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner amp Suddarth 2002 1436)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J C E Underwood 2002 668)
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra Flora
normal fekal seperti Eschericia coli Streptococus fecalis Pseudomonas aeruginosa dan
Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut E
coli menyebabkan sekitar 85 infeksi
Pada pielonefritis akut inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak lazim
Korteks dan medula mengembang dan multipel abses Kalik dan pelvis ginjal juga akan
berinvolusi Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring Pielonefritis kronis
muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic Jika destruksi nefron meluas dapat
berkembang menjadi gagal ginjal
Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antara
mikroorganisme penyebab infeksi (uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai
host Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang
menurun atau karena virulensi agen yang meningkat9
1 Faktor host
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain
a Pertahanan lokal dari host
b peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari imunitas selular dan humoral
Tabel 2 Pertahanan lokal terhadap infeksi6
No Pertahanan lokal tubuh terhadap infeksi
1 Mekanisme pengosongan urin yang teratur dari buli-buli dan gerakan peristaltik ureter (wash
out mechanism)2 Derajat keasaman (pH) urin
3 Osmolaritas urin yang cukup tinggi
4 Panjang uretra pada pria
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1620
15
Pertahanan lokal sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash out
urin yaitu aliran urin yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urin
Gangguan dari sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah sekali untuk bereplikasi dan
menempel pada urotelium Mekanisme wash out dapat berjalan dengan baik dengan aliran urin
yang adekuat adalah jika (10)
a Jumlah urin cukup
b Tidak ada hambatan didalam saluran kemih
Dalam kasus ini terdapat obstruksi pada saluran kemih yaitu pada sistem pelvikales sehingga
mekanisme wash out urin tidak terjadi sehingga bakteri semakin mudah berkembang biak dan
menginfeksi traktus urinariusSebagian besar infeksi ini terjadi secara ascending mulai dari
uretra hingga ke ginjal
2 Faktor agent (mikroorganisme)
Bakteri dilengkapi dengan pili atau fimbriae yang terdapat di permukaannya Pili berfungsi
untuk menempel pada urotelium melalui reseptor yang ada dipermukaan urotelium Ditinjau
dari jenis pilinya terdapat 2 jenis bakteri yang mempunyai virulensi berbeda yaitu
a Tipe pili 1 banyak menimbulkan infeksi pada sistitis
b Tipe pili P yang sering menimbulkan infeksi berat pielonefritis akut
Selain itu beberapa bakteri mempunyai sifat dapat membentuk antigen menghasilkan toksin
(hemolisin) dan menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi
basa910
15 Bagaimana tatalaksana pada kasus ini (promotif preventif kuratif rehabilitatif)
16 Bagaimana komplikasi WD
1 Nekrosis papila ginjal Sebagai hasil dari proses radang pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1720
16
2 Fionefrosis Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus
3 Abses perinefrik Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas ke dalam
jaringan perirenal terjadi abses perinefrik
Bagaimana prognosis pada kasus ini
17 Bagaimana KDU pada kasus ini
VII Hipotesis
Ny M 29 tahun mengeluh nyeri pinggang kiri yang bertambah berat dan hilang timbul
karena mengalami nefrolitiasis sinistra
VIII Kerangka Konsep
IX Keterbatasan Ilmu dan Learning Issues
1 Anatomi dan histologi traktus urinarius
2 Fisiologi traktus urinarius
3 Pemeriksaan penunjang pada penyakit ginjal
4 Nefrolitiasis (ALL)
5 Hidronefrosis
6 Pielonefritis
Gieza 1 13 4 16 7 6
Dwika 2 14 5 17 8 5
Pebriani 3 15 6 18 9 3
Achmad Ridho 4 16 7 19 10 2
Jovita 5 17 8 20 11 1
Achmad Fitrah 6 18 9 21 12 6
Ira Dwi 7 19 10 1 13 5
Intan 8 20 11 2 14 3
Novianty 9 21 12 3 15 2
Ayu Ratnasari 10 1 13 4 16 6
Venny 11 2 14 5 17 5
Riko 12 3 15 6 18 1
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1820
9
Analisis Masalah
Learning Issue
~ GOOD LUCK GUYS ~
BAB III
SINTESIS
31 Anatomi dan Histologi Traktus Urinarius
32 Fisiologi Traktus Urinarius
33 Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal
34 Nefrolitiasis
35 Hidronefrosis
36 Pielonefritis
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 1920
10
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna Sulistia G 1995 Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Jakarta Balai Penerbit FKUI
Guyton A C Hall J E 2008 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Kumala Poppy Dyah Nuswantari 2009 Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 Jakarta
Buku Kedokteran EGC
Price Sylvia A Lorraine M Wilson 2005 Patofisiologi Volume 1 amp 2 Edisi 6 Jakarta Buku
Kedokteran EGC
Putz R R Pabst 2007 Atlas Anatomi Sobotta Jilid 2 Edisi 22 Jakarta Buku Kedokteran
EGC
Sudoyo Aru W Bambang Setiyohadi Idrus Alwi Marcellus Simadibrata K Siti Setia 2009
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V Jakarta Buku Kedokteran EGC
5142018 Skenario a Blok 11 Kel 9 (Docx) - slidepdfcom
httpslidepdfcomreaderfullskenario-a-blok-11-kel-9-docx 2020
11
Recommended