View
51
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
Dalam rangka memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia Bapak Aloysius tahun 2014, Universitas Pelita Harapan
Citation preview
PERBANDINGAN ANTARA PEREKONOMIAN
INDONESIA DENGAN PEREKONOMIAN AMERIKA
SKRIPSI
Disampaikan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pelita Harapan , program studi Akuntansi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1)
Angela Stefani Lieando
00000000798
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2014
1
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................................................... 2
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................................... 3
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................................... 4
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 5
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................................................................. 6
BAB I ............................................................................................................................................................ 7
PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 7
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................................................ 7
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 7
1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 7
1.4. Manfaat Penulisan ..................................................................................................................... 8
1.5. Sistematika Penulisan ............................................................................................................... 8
BAB II ........................................................................................................................................................... 9
PEREKONOMIAN INDONESIA DAN AMERIKA ............................................................................... 9
2.1. Perekonomian Indonesia ................................................................................................................ 9
2.2. Perekonomian Amerika................................................................................................................ 23
BAB III .......................................................................................................................................................... 26
10 NEGARA DENGAN PEREKONOMIAN TERKKUAT DI DUNIA ................................................................ 26
BAB IV ....................................................................................................................................................... 31
PERBANDINGAN PEREKONOMIAN ANTARA INDONESIA DAN AMERIKA ........................... 31
4.1. Tipe Sistem Perekonomian Amerika ........................................................................................... 31
4.2. Perkembangan sistem perekonomian Indonesia .......................................................................... 33
4.3. Pendapatan Perkapita Amerika Serikat dan Indonesia ............................................................... 35
4.4. Kebudayaan dan Etika Bisnis Amerika Serikat dan Indonesia .................................................... 36
BAB V ........................................................................................................................................................ 38
KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 38
5.1. Kesimpulan .................................................................................................................................. 38
Riwayat ....................................................................................................................................................... 39
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan tugas akhir tentang Perbandingan antara Perekonomian Indonesia
denganPerekonomian Amerika oleh Angela Stefani Lieando ini telah disetujui untuk diajukan
di dalam Sidang Ujian Akhir Universitas Pelita Harapan.
Oleh :
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,
Lina, SE.,MSA.,Ak.,CMA Antonius Herusatya,SE.MSA.,Ak,.CMA
3
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul tentang Perbandingan antara Perekonomian Indonesia
denganPerekonomian Amerika telah diujikan pada hari Jumat , tanggal 14 maret 2014 , pukul
12.00 s.d. 14.00 dengan susunan penguji sebagai berkikut.
Nama Tanda Tangan
1. Lina, SE.,MSA.,Ak.,CMA/pembimbing
2. Hanna Wijaya,SE
3. Christine,SE
Disahkan oleh
Ketua Jurusan
Akuntansi Dekan School of Business UPH
Antonius Herusatya,SE.MSA.,Ak,.CMA Kim Sung Suk,SE.MSA.,Ak,.CMA
4
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, saya persembahkan skripsi ini
untuk orang-orang yang mendukung saya dalam proses penyusunan skripsi :
Ayah ibu tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendoakan dan
mendukungku, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai kini. Tak
pernah cukup ku membalas budi ayah ibu padaku.
Saudara saya Imelda Inggrid Lieando
Keluarga besar Lieando yang telah memberiku kelonggaran waktu sehingga aku dapat
melaksanakan perkuliahan hingga penyusunan skripsi sampai tuntas
Sahabat-sahabatku seperjuangan di UPH. dan semua teman-teman yang tak mungkin
penulis sebutkan satu-persatu
5
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Tuhan semesta alam atas segala berkat,
rahmat, hikmat , dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Perbandingan antara Ekonomi Indonesia dengan Luar Negeri Secara Umum
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lina, SE.,MSA.,Ak.,CMA dosen pembimbing I dan
Antonius Herusatya,SE.MSA.,Ak,.CMA selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta kedua orang tua,
keluarga besar penulis, dan rekan-rekan mahasiswa Universitas Pelita Harapan yang selalu
berdoa dan memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar proposal ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap kerangka acuan skripsi ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.
[Tangerang dan 14 maret 2014]
Penyusun,
[Angela Stefani Lieando]
6
HALAMAN ABSTRAK
PERBANDINGAN ANTARA PEREKONOMIAN INDONESIA DENGAN
PEREKONOMIAN AMERIKA
ABSTRAK
Oleh : Angela Stefani Lieando
Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan
penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang
pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada
pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui
pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan
hutang.
Judul Skripsi ini adalah Perbandingan antara Perekonomian Indonesia
denganPerekonomian Amerika Tujuannya untuk membandingkan perekonomian Indonesia
dengan Luar Negeri sehingga Indonesia bisa berkompetisi untuk memajukan perekonomian kita
kearah yang lebih baik lagi.
Model yang saya gunakan dalam penelitian yaitu model diskriptif dengan jenis data yang
kuantitatif dan didukung oleh data kualitatif. Instrumen penelitian adalah studi kepustakaan ,
penyebaran angket , dan pedoman wawancara. Responden dalam penelitian yaitu camat sebagai
atasan langsung kelurahan sebagai bawahan langsung , dan tokoh-tokoh masyarakat yang
berjumlah 50 orang
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di dalam dunia perekonomian internasional kita telah mengetahui bahwa perekonomian
terbesar dahulu dipegang oleh Amerika tetapi sekarang dalam dunia modern ini keadaan
sudah terbalik menurut hasil penelitian liputan 6 Negara Cina adalah Negara yang
mempunyai perekonomian terkuat di dunia. Skripsi ini membahas tentang Perbandingan
antara Perekonomian Indonesia dengan Perekonomian Amerika
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dankonsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
"ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis
besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan
konsep ekonomi dan data dalam bekerja.1
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana keadaan Perekonomian Indonesia ?
Bagaimana keadaan Perekonomian Amerika?
Perbandingan Perekonomian antara Indonesia dengan Amerika.
10 Negara yang memiliki ekonomi terkuat di dunia ?
Bagaimana cara meningkatkan perekonomian Indonesia sehingga dapat bersaing dengan
negar-negara lain ?
1.3. Tujuan Penulisan
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi
8
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah :
Memenuhi Tugas Akhir Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bpk. Aloysius Jaka
Prasetya
Mengetahui bagaimana keadaan perekonomian Indonesia dan Amerika
Mengetahui Negara-Negara yang memiliki ekonomi terkuat di dunia
1.4. Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan memberikan kontribusi dalam hal kajian ilmu ekonomi, khususnya
dalam perbandingan perekonomian antara Indonesia dan Amerika. Skripsi ini diharapkan
dapat memberikan gambaran tentang keadaan perekonomian Indonesia dan Amerika serta
memberikan solusi bagaiman mengembangkan perekonomian Indonesia agar dapat bersaing
dengan perekonomian luar negeri , sehingga dapat dimanfaatkan bagi penulis lain sebagai
referensi untuk membuat kajian perbandingan perekonomian Indonesia dengan luar negeri.
1.5.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini , yakni pada Bab 1 Pendahuluan yang terdiri atas latar
belakang masalah , rumusan masalah , tujuan penulisan ,dan sistematika penulisan. Bab 2
Keadaan Perekonomian Indonesia dan Amerika , Bab 3 Pembahasan mengenai 10 negara
dengan perekonomian terkuat di dunia , Bab 4 Perbandingan Ekonomi Indonesia dengan
Amerika , dan Bab 5 merupakan penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.
9
BAB II
PEREKONOMIAN INDONESIA DAN AMERIKA
2.1. Perekonomian Indonesia
Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan
penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang
pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada
pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui
pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan
hutang.
Latar belakang
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan
oleh :
Inflasi yang sangat tinggi
Disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada saat itu
diperkirakan mata uang Jepang yang beredar di masyarakat sebesar 4 milyar. Dari jumlah
tersebut, yang beredar di Jawa saja, diperkirakan sebesar 1,6 milyar. Jumlah itu kemudian
bertambah ketika pasukan Sekutu berhasil menduduki beberapa kota besar di Indonesia dan
menguasai bank-bank.
Dari bank-bank itu Sekutu mengedarkan uang cadangan sebesar 2,3 milyar untuk keperluan
operasi mereka. Kelompok masyarakat yang paling menderita akibat inflasi ini adalah petani.
Hal itu disebabkan pada zaman pendudukan Jepang petani adalah produsen yang paling banyak
10
menyimpan mata-uang Jepang. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI
menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank,
mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada
tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan
sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada
bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang
Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya
jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.
Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit bangsa Indonesia, tanggal 6 Maret 1946, Panglima
AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya uang
NICA di daerah-daerah yang diduduki Sekutu. Uang NICA ini dimaksudkan sebagai pengganti
uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun. Pemerintah melalui Perdana Menteri Syahrir
memproses tindakan tersebut. Karena hal itu berarti pihak Sekutu telah melanggar persetujuan
yang telah disepakati, yakni selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia,
tidak akan ada mata uang baru.
Oleh karena itulah pada bulan Oktober 1946 Pemerintah RI, juga melakukan hal yang sama yaitu
mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti uang
Jepang. Untuk melaksanakan koordinasi dalam pengurusan bidang ekonomi dan keuangan,
pemerintah membentuk Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946. Bank Negara ini
semula adalah Yayasan Pusat Bank yang didirikan pada bulan Juli 1946 dan dipimpin
oleh Margono Djojohadikusumo. Bank negara ini bertugas mengatur nilai tukar ORI
dengan valuta asing.
11
Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu
perdagangan luar negeri RI.
Blokade laut ini dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk
perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah:
Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia;
Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya;
Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan
Indonesia.
Kas negara kosong.
Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Tanah pertanian rusak
Tenaga kerja dijadikan romusha
Tanah pertanian ditanami tanaman keras
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :
Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan
persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India seberat 500000 ton,
mangadakan kontak dengan perusahaan swastaAmerika, dan menembus blokade Belanda
di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
Konferensi ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang
bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah
produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi
perkebunan-perkebunan.
12
Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 yaitu mengalihkan tenaga
bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
Pada tanggal 19 Januari 1947 dibentuk Planing Board (badan perancang ekonomi yang
bertugas untuk membuat rencana pembangunan ekonomi jangka waktu 2 sampai tiga tahun).
Kemudian IJ Kasimo sebagai menteri Persediaan Makanan Rakyat menghasilkan rencana
produksi lima tahun yang dikenal dengan nama Kasimo Plan, yang isinya :
o Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul
o Pencegahan penyembelihan hewan pertanian
o Penanaman kembali tanah kosong
o Pemindahan penduduk (transmigrasi) 20 juta jiwa dari Jawa ke Sumatera dalam jangka
waktu 1-15 tahun.
Demokrasi Terpimpin
Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun 1959 belum berhasil dengan baik dan tantangan
yang menghadangnya cukup berat. Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi
adalah sebagai berikut.
Gunting Syafruddin
Kebijakan ini adalah Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya memotong semua uang yang
bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya. Kebijakan ini dilakukan oleh
Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS. Tindakan ini
13
dilakukan pada tanggal 20 Maret 1950 berdasarkan SK Menteri Nomor 1 PU tanggal 19
Maret 1950. Tujuannya untuk menanggulangi defisit anggaran sebesar Rp. 5,1 Miliar.
Dampaknya rakyat kecil tidak dirugikan karena yang memiliki uang Rp. 2,50 ke atas hanya
orang-orang kelas menengah dan kelas atas. Dengan kebijakan ini dapat mengurangi jumlah
uang yang beredar dan pemerintah mendapat kepercayaan dari pemerintah Belanda dengan
mendapat pinjaman sebesar Rp. 200 juta.
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
Sistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah Republik Indonesia untuk
mengubah struktur ekonomi yang berat sebelah yang dilakukan pada masa Kabinet Natsir yang
direncanakan oleh Sumitro Djojohadikusumo (menteri perdagangan). Program ini bertujuan
untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan
ekonomi Indonesia). Programnya adalah:
Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia.
Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi
dalam pembangunan ekonomi nasional.
Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan bantuan kredit.
Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.
Gagasan Sumitro ini dituangkan dalam program Kabinet Natsir dan Program Gerakan Benteng
dimulai pada April 1950. Hasilnya selama 3 tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan
bangsa Indonesia menerima bantuan kredit dari program ini. Tetapi tujuan program ini tidak
dapat tercapai dengan baik meskipun beban keuangan pemerintah semakin besar. Kegagalan
program ini disebabkan karena :
14
Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha non pribumi dalam
kerangka sistem ekonomi liberal.
Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung konsumtif.
Para pengusaha pribumi sangat tergantung pada pemerintah.
Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.
Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati cara hidup
mewah.
Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara cepat
dari kredit yang mereka peroleh.
Dampaknya adalah program ini menjadi salah satu sumber defisit keuangan. Beban defisit
anggaran Belanja pada 1952 sebanyak 3 Miliar rupiah ditambah sisa defisit anggaran tahun
sebelumnya sebesar 1,7 miliar rupiah. Sehingga menteri keuangan Jusuf Wibisono memberikan
bantuan kredit khususnya pada pengusaha dan pedagang nasional dari golongan ekonomi lemah
sehingga masih terdapat para pengusaha pribumi sebagai produsen yang dapat menghemat
devisa dengan mengurangi volume impor.
Nasionalisasi De Javasche Bank
Seiring meningkatnya rasa nasionalisme maka pada akhir tahun 1951 pemerintah Indonesia
melakukan nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Awalnya terdapat peraturan
bahwa mengenai pemberian kredit harus dikonsultasikan pada pemerintah Belanda. Hal ini
menghambat pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan moneter. Tujuannya adalah
untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor, serta melakukan penghematan
15
secara drastis. Perubahan mengenai nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank
Indonesia sebagai bank sentral dan bank sirkulasi diumumkan pada tanggal 15 Desember 1951
berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 1951.
Sistem Ekonomi Ali-Baba
Sistem ekonomi Ali-Baba diprakarsai oleh Iskaq Tjokrohadisurjo (menteri perekonomian kabinet
Ali I). Tujuan dari program ini adalah:
Untuk memajukan pengusaha pribumi.
Agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional.
Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka merombak
ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non
pribumi. Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba digambarkan sebagai
pengusaha non pribumi khususnya Cina. Dengan pelaksanaan kebijakan Ali-Baba, pengusaha
pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihan dan tanggung jawab kepada tenaga-tenaga
bangsa Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf. Pemerintah menyediakan kredit
dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu
bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada. Program ini tidak dapat berjalan dengan
baik sebab:
Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk
mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih
berpengalaman dalam memperoleh bantuan kredit.
Indonesia menerapkan sistem Liberal sehingga lebih mengutamakan persaingan bebas.
16
Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.
Persaingan Finansial Ekonomi (Finek)
Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap dikirim delegasi ke Jenewa untuk merundingkan
masalah finansial-ekonomi antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda. Misi ini dipimpin
oleh Anak Agung Gde Agung. Pada tanggal 7 Januari 1956 dicapai kesepakatan rencana
persetujuan Finek, yang berisi:
Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan.
Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral.
Hubungan Finek didasarkan pada Undang-undang Nasional, tidak boleh diikat oleh perjanjian
lain antara kedua belah pihak.
Hasilnya pemerintah Belanda tidak mau menandatangani, sehingga Indonesia mengambil
langkah secara sepihak. Tanggal 13 Februari 1956 Kabinet Burhanuddin Harahap melakukan
pembubaran Uni Indonesia-Belanda secara sepihak. Tujuannya untuk melepaskan diri dari
keterikatan ekonomi dengan Belanda. Sehingga, tanggal 3 Mei 1956, akhirnya Presiden
Soekarno menandatangani undang-undang pembatalan KMB. Dampaknya adalah banyak
pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya, sedangkan pengusaha pribumi belum mampu
mengambil alih perusahaan Belanda tersebut.
Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
Masa kerja kabinet pada masa liberal yang sangat singkat dan program yang silih berganti
menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi yang menyebabkan terjadinya kemerosotan
ekonomi, inflasi, dan lambatnya pelaksanaan pembangunan.
17
Program yang dilaksanakan umumnya merupakan program jangka pendek, tetapi pada masa
kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional yang disebut Biro Perancang Negara. Tugas biro ini merancang pembangunan jangka
panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai menteri perancang nasional. Biro ini berhasil menyusun
Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun
1956-1961 dan disetujui DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957 sasaran dan prioritas
RPLT diubah melalui Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap). Pembiayaan RPLT
diperkirakan 12,5 miliar rupiah.
RPLT tidak dapat berjalan dengan baik disebabkan karena :
Adanya depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir tahun 1957 dan
awal tahun 1958 mengakibatkan ekspor dan pendapatan negara merosot.
Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi perusahaan-
perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi.
Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang melaksanakan
kebijakan ekonominya masing-masing.
Musyawarah Nasional Pembangunan
Masa kabinet Juanda terjadi ketegangan hubungan antara pusat dan daerah. Masalah tersebut
untuk sementara waktu dapat teratasi dengan Musayawaraah Nasional Pembangunan (Munap).
Tujuan diadakan Munap adalah untuk mengubah rencana pembangunan agar dapat dihasilkan
rencana pembangunan yang menyeluruh untuk jangka panjang. Tetapi tetap saja rencana
pembangunan tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena:
o Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas.
18
o Terjadi ketegangan politik yang tak dapat diredakan.
o Timbul pemberontakan PRRI/Permesta.
Hal ini membutuhkan biaya besar untuk menumpas pemberontakan PRRI/ Permesta sehingga
meningkatkan defisit Indonesia. Memuncaknya ketegangan politik Indonesia- Belanda
menyangkut masalah Irian Barat mencapai konfrontasi bersenjata.
Orde Baru
Selama lebih dari 30 tahun pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto, ekonomi
Indonesia tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari $1.000 pada 1996. Melalui
kebijakan moneter dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan sekitar 5%-10%, rupiah stabil dan
dapat diterka, dan pemerintah menerapkan sistem anggaran berimbang. Banyak dari anggaran
pembangunan dibiayai melalui bantuan asing.
Pada pertengahan 1980-an pemerintah mulai menghilangkan hambatan kepada aktivitas
ekonomi. Langkah ini ditujukan utamanya pada sektor eksternal dan finansial dan dirancang
untuk meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan di bidang ekspor non-minyak. GDP nyata
tahunan tumbuh rata-rata mendekati 7% dari 1987-1997, dan banyak analisis mengakui
Indonesia sebagai ekonomi industri dan pasar utama yang berkembang.
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1987-1997 menutupi beberapa
kelemahan struktural dalam ekonomi Indonesia. Sistem legal sangat lemah, dan tidak ada cara
efektif untuk menjalankan kontrak, mengumpulkan hutang, atau menuntut atas kebangkrutan.
Aktivitas bank sangat sederhana, dengan peminjaman berdasarkan-"collateral" menyebabkan
perluasan dan pelanggaran peraturan, termasuk batas peminjaman. Hambatan non-tarif,
penyewaan oleh perusahaan milik negara, subsidi domestik, hambatan ke perdagangan domestik,
dan hambatan eksporseluruhnya menciptakan gangguan ekonomi.
19
Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia pada akhir 1997 dengan cepat
berubah menjadi sebuah krisis ekonomi dan politik. Respon pertama Indonesia terhadap masalah
ini adalah menaikkan tingkat suku bunga domestik untuk mengendalikan naiknya inflasi dan
melemahnya nilai tukar rupiah, dan memperketat kebijakan fiskalnya. Pada Oktober 1997,
Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) mencapai kesepakatan tentang program
reformasi ekonomi yang diarahkan pada penstabilan ekonomi makro dan penghapusan beberapa
kebijakan ekonomi yang dinilai merusak, antara lain Program Permobilan Nasional dan
monopoli, yang melibatkan anggota keluarga Presiden Soeharto. Rupiah masih belum stabil
dalam jangka waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya Presiden Suharto terpaksa
mengundurkan diri pada Mei 1998.
Pasca Suharto
Di bulan Agustus 1998, Indonesia dan IMF menyetujui program pinjaman dana di bawah
Presiden B.J Habibie. Presiden Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada
Oktober 1999 kemudian memperpanjang program tersebut.
Pada 2010 Ekonomi Indonesia sangat stabil dan tumbuh pesat. PDB bisa dipastikan melebihin
Rp 6300 Trilyun [8]
meningkat lebih dari 100 kali lipat dibanding PDB tahun 1980. Setelah India
dan China, Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang tumbuh paling cepat di antara 20
negara anggota Industri ekonomi terbesar didunia G20.
Ini adalah tabel PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia dari tahun ke tahun[9]
oleh IMF dalam
juta rupiah.
Tahun PDB
1980 60,143.191
20
1985 112,969.792
1990 233,013.290
1995 502,249.558
2000 1,389,769.700
2005 2,678,664.096
2010 6,422,918.230
Kajian Pengeluaran Publik
Sejak krisis keuangan Asia pada akhir tahun 1990-an, yang memiliki andil atas jatuhnya
rezim Suharto pada bulan Mei 1998, keuangan publik Indonesia telah mengalami transformasi
besar. Krisis keuangan tersebut menyebabkan kontraksi ekonomi yang sangat besar dan
penurunan yang sejalan dalam pengeluaran publik. Tidak mengherankan utang dan subsidi
meningkat secara drastis, sementara belanja pembangunan dikurangi secara tajam.
Saat ini, satu dekade kemudian, Indonesia telah keluar dari krisis dan berada dalam
situasi dimana sekali lagi negara ini mempunyai sumber daya keuangan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan pembangunan. Perubahan ini terjadi karena kebijakan makroekonomi yang
berhati-hati, dan yang paling penting defisit anggaran yang sangat rendah. Juga cara pemerintah
membelanjakan dana telah mengalami transformasi melalui "perubahan besar" desentralisasi
tahun 2001 yang menyebabkan lebih dari sepertiga dari keseluruhan anggaran belanja
pemerintah beralih ke pemerintah daerah pada tahun 2006. Hal lain yang sama pentingnya, pada
tahun 2005, harga minyak internasional yang terus meningkat menyebabkan subsidi minyak
domestik Indonesia tidak bisa dikontrol, mengancam stabilitas makroekonomi yang telah susah
21
payah dicapai. Walaupun terdapat risiko politik bahwa kenaikan harga minyak yang tinggi akan
mendorong tingkat inflasi menjadi lebih besar, pemerintah mengambil keputusan yang berani
untuk memotong subsidi minyak.
Keputusan tersebut memberikan US$10 miliar tambahan untuk pengeluaran bagi
program pembangunan. Sementara itu, pada tahun 2006 tambahan US$5 miliar telah tersedia
berkat kombinasi dari peningkatan pendapatan yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang
stabil secara keseluruhan dan penurunan pembayaran utang, sisa dari krisis ekonomi. Ini berarti
pada tahun 2006 pemerintah mempunyai US$15 miliar ekstra untuk dibelanjakan pada program
pembangunan. Negara ini belum mengalami 'ruang fiskal' yang demikian besar sejak
peningkatan pendapatan yang dialami ketika terjadi lonjakan minyak pada pertengahan tahun
1970an. Akan tetapi, perbedaan yang utama adalah peningkatan pendapatan yang besar dari
minyak tahun 1970-an semata-mata hanya merupakan keberuntungan keuangan yang tak
terduga. Sebaliknya, ruang fiskal saat ini tercapai sebagai hasil langsung dari keputusan
kebijakan pemerintah yang hati hati dan tepat.
Walaupun demikian, sementara Indonesia telah mendapatkan kemajuan yang luar biasa dalam
menyediakan sumber keuangan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan, dan situasi ini
dipersiapkan untuk terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang, subsidi tetap merupakan
beban besar pada anggaran pemerintah. Walaupun terdapat pengurangan subsidi pada tahun
2005, total subsidi masih sekitar US$ 10 miliar dari belanja pemerintah tahun 2006 atau sebesar
15 persen dari anggaran total.
Berkat keputusan pemerintahan Habibie (Mei 1998 - Agustus 2001) untuk
mendesentralisasikan wewenang pada pemerintah daerah pada tahun 2001, bagian besar dari
belanja pemerintah yang meningkat disalurkan melalui pemerintah daerah. Hasilnya pemerintah
22
propinsi dan kabupaten di Indonesia sekarang membelanjakan 37 persen dari total dana publik,
yang mencerminkan tingkat desentralisasi fiskal yang bahkan lebih tinggi daripada rata-rata
OECD.
Dengan tingkat desentralisasi di Indonesia saat ini dan ruang fiskal yang kini tersedia,
pemerintah Indonesia mempunyai kesempatan unik untuk memperbaiki pelayanan publiknya
yang terabaikan. Jika dikelola dengan hati-hati, hal tersebut memungkinkan daerah-daerah
tertinggal di bagian timur Indonesia untuk mengejar daerah-daerah lain di Indonesia yang lebih
maju dalam hal indikator sosial. Hal ini juga memungkinkan masyarakat Indonesia untuk fokus
ke generasi berikutnya dalam melakukan perubahan, seperti meningkatkan kualitas layanan
publik dan penyediaan infrastruktur seperti yang ditargetkan. Karena itu, alokasi dana publik
yang tepat dan pengelolaan yang hati-hati dari dana tersebut pada saat mereka dialokasikan telah
menjadi isu utama untuk belanja publik di Indonesia kedepannya.
Sebagai contoh, sementara anggaran pendidikan telah mencapai 17.2 persen dari total
belanja publik- mendapatkan alokasi tertinggi dibandingkan sektor lain dan mengambil sekitar
3.9 persen dari PDB pada tahun 2006, dibandingkan dengan hanya 2.0 persen dari PDB pada
tahun 2001- sebaliknya total belanja kesehatan publik masih dibawah 1.0 persen dari PDB.
Sementara itu, investasi infrastruktur publik masih belum sepenuhnya pulih dari titik terendah
pasca krisis dan masih pada tingkat 3.4 persen dari PDB . Satu bidang lain yang menjadi
perhatian saat ini adalah tingkat pengeluaran untuk administrasi yang luar biasa tinggi. Mencapai
sebesar 15 persen pada tahun 2006 , menunjukkan suatu penghamburan yang signifikan atas
sumber daya publik.
23
2.2. Perekonomian Amerika
Ekonomi Amerika Serikat (AS) adalah ekonomi terbesar di dunia. Produk Domestik
Bruto (PDB) nominalnya tercatat sebesar $15,8 triliun pada tahun 2012 yang merupakan
seperempat dari PDB nominal dunia. PDB berdasarkan keseimbangan kemampuan
berbelanja (KKB) Amerika Serikat juga merupakan yang terbesar di dunia dan merupakan
seperlima dari PDB KKB duniaEkonomi AS merupakan ekonomi campuran yang mengalami
pertumbuhan PDB yang stabil, memiliki tingkat pengangguran yang sedang, dan tingkat
penelitian danpenanaman modal yang tinggi. Lima rekan dagang utama AS adalah Uni
Eropa, Kanada, Tiongkok, Meksiko, dan Jepang.
Amerika Serikat adalah salah satu negara terkaya di dunia yang memiliki sumber daya
alam yang berlimpah, infrastruktur yang maju, dan produktivitas yang tinggi. Pendapatan per
kapita (KKB) merupakan yang tertinggi keenam di dunia. AS juga merupakan produsen minyak
bumi terbesar ketiga dan produsen gas alam terbesar kedua di dunia. Negara ini juga merupakan
negara dagang terbesar kedua setelahTiongkok. Pada tahun 2010, Amerika Serikat masih
menjadi negara pabrikan terbesar, dengan seperlima hasil pabrikan dunia berasal dari AS. Dari
500 perusahaan terbesar di dunia, 132 bermarkas di AS.Selain itu, Amerika Serikat
memiliki pasar finansial terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Sekitar 60% cadangan mata
uang global diinvestasikan dalam dollar AS, sementara 24% diinvestasikan dalamEuro. Bursa
Efek New York adalah bursa efek terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar Investasi asing
langsung di Amerika Serikat tercatat sebesar $2,4 triliun Investasi Amerika Serikat di negara lain
berjumlah $3,3 triliun. Pasar tenaga kerja juga menarik imigran dari seluruh dunia. Selain itu,
berdasarkan Indeks Kemudahan Berbisnis dan Laporan Daya Saing Global menempatkan AS
sebagai salah satu negara terbaik.
24
Ekonomi AS saat ini sedang mengalami kesulitan akibat krisis keuangan 2007-2008. Pada
Februari 2013, tingkat pengangguran mencapai 7,7% atau 12,0 juta orang, sementara tingkat
pengangguran U-6 yang juga meliputi kekurangan pekerjaan mencapai 14,3% atau 22,2 juta.
Dengan tingginya tingkat pengangguran, berkurangnya pendapatan rumah tangga, dan
pemotongan anggaran federal, ekonomi AS masih berusaha pulih dari
pengangguran. Kemiskinan ekstrem, yaitu rumah tangga dengan pendapatan kurang dari $2 per
hari, bertambah dua kali lipat dari angka pada tahun 1996 menjadi 1,5 juta rumah tangga pada
tahun 2011, termasuk 2,8 juta anak. Pada tahun 2013,kemiskinan anak-anak mencapai rekor
tertinggi, dengan 16,7 juta anak-anak hidup dalam rumah tangga yang makanannya tidak pasti,
sekitar 35% lebih tinggi dari angka pada tahun 2007. Terdapat sekitar 643.000 tuna wisma pada
Januari 2009, dan dua per tiga di antaranya tinggal di temapt perlindungan darurat atau program
perumahan transisional, sementara sisanya tinggal di jalan, bangunan yang ditinggalkan, atau
tempat lain yang tidak layak. Pada tahun 2008, AS menghabiskan lebih banyak anggarannya
untuk kesehatan dari negara lain di dunia, yaitu sekitar 15,2% dari PDB. Akan tetapi, pada tahun
2013, harapan hidup AS lebih rendah daripada 17 negara berpendapatan tinggi lainnya. Pada
tahun 2010, 49,9 juta orang atau 16,3% dari jumlah penduduk AS tidak memiliki asuransi
kesehatan yang mengakibatkan kematian 48.000 orang per tahunnya. Sementara itu, pada tahun
2007, 62,1% pengaju kebangkrutan menyalahkan biaya medis. Sekitar 25% penduduk
lansia menyatakan kebangkrutannya karena biaya medis, dan 43% terpaksa menghipotekkan atau
menjual kediaman mereka.
Jumlah utang AS tercatat sebesar $50,2 triliun pada akhir kuartal pertama tahun 2010, atau
sekitar 3,5 kali PDB. Pada Oktober 2012, proporsi utang public AS 1,0043 kali lebih besar dari
25
PDB. Aset keuangan domestik berjumlah $131 triliun dan liabilitas keuangan domestik
berjumlah $106 triliun.
26
BAB III
10 NEGARA DENGAN PEREKONOMIAN TERKKUAT DI DUNIA
1. China
Estimasi PDB: US$ 53,8 triliun
Ekonomi China diprediksi akan melampaui Amerika Serikat (AS) pada beberapa dekade
mendatang. Dari posisi kedua saat ini, China akan menempati peringkat teratas
sebagai negaradengan perekonomian terbesar di dunia.Setelah perang dunia kedua, China
menerapkan sistem pemerintahan komunis yang mengadopsi model Uni Soviet untuk sistem
perekonomiannya. Sebelum menginjak tahun 1990-an, China mulai menunjukkan
pertumbuhannya.Semua pertumbuhan tersebut berkat pemerintahnya yang secara berkelanjutan
membuka kawasan-kawasan industrialisasi baru. Kondisi tersebut mengundang banyak investasi
asing yang membuat China memasuki milenium baru.China terus membangun hubungan
perdagangan yang kuat baik dengan negara maju maupun berkembang. Saat ini, hubungan
perdagangan paling erat terjalin dengan Kanada.Selain itu, China juga mengingat banyak
hubungan ekonomi dengan Afrika dan Asia. Negara Tirai Bambu ini akan menjadi pusat
perhatian pada 2030.
2. Amerika Serikat
Estimasi PDB: US$ 38,5 triliun
Selama empat tahun berturut-turut, AS terus menempati posisi pertama sebagai negara dengan
ekonomi terbesar di dunia.Paska perang dunia kedua, ekonomi sebagia besar negara-negara
Eropa khsususnya, Inggris, Jerman dan Prancis berantakan. AS datang mengisi kekosongan
perekonomian tersebut. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, AS terus menerima
27
banyak tantangan akibat pertumbuhan ekonomi Eropa, China, India dan sejumlah organisasi
ekonomi di Asia, Amerika Selatan serta Afrika. Tak diragukan lagi, AS menikmati banyak
keuntungan dari peningkatan kesejahteraan global. Akan tetapi, AS masih mengalami krisis
finansial, kenaikan utang dan persaingan yang lebih ketat. Selain itu, AS juga sempat mengalami
ganjalan perekonomian yang membuat PDB nya turun pada 2030.
3. India
Estimasi PDB: US$ 15 triliun
Saat ini, India memang masih berada di posisi ketiga sebagai negara dengan perkonomian
terbesar di Asia. Namun berkat populasinya yang besar dan hubungannya yang baik dengan
negara-negara baik, India bisa terus melakukan pertumbuhan ekonomi yang mengejutkan.
Bahkan pertumbuhan masyarakat menengah ke atas terus meningkat. Kondisi tersebut membuat
India memiliki pijakan yang kuat untuk memimpin ekonomi di dunia. Terlebih lagi di topang
industri-industri yang terus berkembang.
5. Jepang
Estimasi PDB: US$ 9,3 triliun
Jepang merupakan salah satu negara paling maju dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat di
dunia.Peningkatan tersebut banyak ditopang sektor teknologi. Kerjasama bisnis yang
dilakukannya mampu menciptakan lingkungan ekonomi yang sehat. Jepang juga tercatat
memiliki hubungan dagang yang baik dengan negara-negara di kawasan pasifik dan dunia barat.
Di posisinya saat ini, meski mendapat pengaruh negatif dari ekonomi AS, Jepang tetap mampu
menunjukkan kehebatannya. Terlebih lagi, saat ini, banyak penduduk Jepang yang haus akan
barang-barang mewah.
28
5. Jerman
Estimasi PDB: US$ 7,4 triliun
Jerman merupakan salah satu negara terkuat yang berhasil lolos dari krisis finansial global. Pada
2008, Jerman tercatat memiliki sedikit utang dan mampu menyediakan lebih banyak lowongan
pekerjaan bagi para rakyatnya. Jerman berhasil memiliki sistem pendidikan yang melahirkan
banyak tenaga kerja ahli di bidangindustri. Hingga saat ini, Jerman tetap menjadi negara dengan
perekonomian tertinggi di kawasan Eropa. Seperti Prancis dan Inggris, Jerman dinilai dapat
menumbuhkan ekonominya dengan baik dalam beberapa dekade ke depan. Ditopan dengan
jumlah penduduknya yang semakin besar, Jerman diprediksi mampu menempati posisi ke-5
dunia. (Sis/Nrm)
6. Brazil
Estimasi PDB: US$ 6,3 triliun
Ekonomi Brasil banyak memperoleh keuntungan dari jumlah populasi yang besar, basis industri
yang kuat serta pesatnya peningkatan penduduk kelas menengah ke atas. Meski sempat terpuruk
dan terjebak dalam ekonomi yang penuh korupsi, akhirnya Brasil berhasil lolos setelah
menerapkan sejumlah reformasi. Saat ini perubahan tersebut membuat Brasil terbiasa dengan
perdagangan bebas, hubungan perdagangan yang kuat dan peningkatan investasi asing. Semua
berjat pertumbuhan tingkat pendidikan dan pengembangan teknologi. Kondisi tersebut telah
membantu Brasil bangkit dari kemungkinan terburuk krisis finansial global. Kombinasi industri
jasa dan tingkat tenaga kerja yang baik berhasil memulihkan ekonominya dengan sangat baik
dan terhitung pesat.
7. Inggris
29
Estimasi PDB: US$ 5,8 triliun
Ekonomi Inggris sangat tergantung pada industri pelayanan dan jasa serta sektor keuangan
lainnya. Sebagai hasilnya, pemulihan ekonomi Inggris paska diterpa krisis finansial global sangat
lamban. Untungnya, keputusan Inggris menolak menggunakan mata uang euro membuatnya
tidak terkena dampak terlalu parah saat Eropa mengalami krisis. Inggris lebih memilih
mendorong modal finansialnya di berbagai negara di dunia.
8. Prancis
Estimasi PDB: US$ 5,7 triliun
Meski Eropa menerima hantaman keras paska krisis finansial, tetapi Prancis hanya menerima
sedikit pengaruhnya. Prancis terus melanjutkan hubungan dagang yang baik dengan
berbagainegara di dunia. Beberapa kesepakatan ekspor hebat seperti mesin dan kimia terus
dikembangkan negara asal Eropa tersebut. Meski demikian, agrikultur dan pariwisata
memainkan peranan besar dalam pertumbuhan ekonomi Eropa. Mengingat fokusnya bukan di
bidang teknologi dan industri, Prancis sering dianggap sebagai negara dengan daya saing yang
lemah. Faktanya, Prancis diprediksi menjadi salah satu negara yang memimpin ekonomi dunia di
masa depan.
9. Indonesia
Estimasi PDB: US$ 4,7 triliun
Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara serta pemilik
banyak sekali Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nasionalisasi perusahaan ini merupakan
hasil dari reformasi besar-besaran saat bangkit dari krisis finansial Asia pada 1997.
30
Saat itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak paling besar. Meski
demikian, Indonesia terus bangkit dan melewati India sebagai negara dengan
pertumbuhanekonomi paling cepat di dunia. Tren peningkatan ekonomi tersebut terus terjadi
seiring dengan pergantian regurlasi. Tak hanya itu, Indonesia juga secara berkelanjutan
memodernisasi industri minyak gas dan mineral. Semua komoditas tambang tersebut membuat
banyak negara maju tergoda. Dengan kekuatannya tersebut, tak heran jika Indonesia diprediksi
menjadi salah satu pemegang 10 ekonomi terbesar di dunia.
10. Rusia
Estimasi PDB: 4,6 Triliun
Rusia saat ini berada di posisi ke-8 sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Sayangnya Rusia diprediksi turun dua peringkat ke posisi 10 dalam dua dekade ke depan.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, kebanyakan industri Rusia dibuka untuk para investor swasta
kecuali sektor pertahanan dan negeri. Berkat kuatnya industri-industri tersebut, Rusia berhasil
pulih dengan baik dari krisis finansial global. Namun meski menjadi produsen minyak dan energi
dalam jumlah besar, ekonominya tak mampu bertahan di level yang sama. Alasannya adalah
adanya peningkatan permintaan vodka cocktail yang menjadi salah satu produk andalannya.
31
BAB IV
PERBANDINGAN PEREKONOMIAN ANTARA INDONESIA DAN AMERIKA
Sebuah metode prosedur atau proses yang digunakan sebagai pengiriman mekanisme untuk
menyediakan barang-barang tertentu atau jasa kepada pelanggan. Sistem bisnis adalah sederetan
aturan, prosedur, metode dan alur data dan proses yang ada dalam suatu unit bisnis. Sistem yang
baik akan memungkinkan sebuah bisnis dapat beroperasi secara institusional, tanpa
ketergantungan dengan orang-orang tertentu dalam organisasi bisnis yang bersangkutan.
Tujuan bisnis :
Prospek memperoleh laba : selisih antara pendapatan dan pengeluaran bisnis
yangmendorong orang untuk membuka dan memperluas bisnis.
Laba mengimbali pemilik untuk mengambil resiko yang tercakup dalam
menginvestasikan uang dan waktu mereka.
Bisnis memproduksi sebagian besar barang dan jasa yang dikonsumsi orang dan
mempekerjakan banyak orang.
4.1. Tipe Sistem Perekonomian Amerika
Bentuk bisnis Amerika telah beberapa kali berevolusi selama beberapa abad ini,
yaitu Revolusi industri yang timbul pada pertengahan abad ke-18, menciptakan adanya sistem
pabrik yang membuat bahan dan pekerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dalam
jumlah besar dan mesin-mesin baru yang dibutuhkan untuk produksi massal berkumpul dalam
satu tempat. Abad ke-19 menjadi solusi peningkatan wirausahawan dalam skala besar, dan bisnis
Amerika Serikat menganut filosofi laissez-faire.
Laisses-faire adalah prinsip yang menyatakan bahwa pemerintah hendaknya tidak mencampuri
perekonomian melainkan harus membiarkan bisnis berlaku tanpa adanya regulasi. Hasil dari
32
perkembangan perusahaan dan peningkatan sistem produksi tersebut harus dibayar dengan
hilangnya kebebasan pekerja. Hasil dari perkembangan perusahaan dan peningkatan sistem
produksi tersebut harus dibayar dengan hilangnya kebebasan pekerja. Seiring hilangnya
kebebasan pekerja, maka terjadilah perubahan era yang dinamai era produksi. Era produksi
menjadi solusi bangkitnya serikat buruh dan dimulainya regulasi oleh pemerintah. Pada tahun
1950-an dan 1960-an, timbul lagi era baru yang disebut era pemasaran. Di era ini, produsen
barang dan jasa mulai mencari tahu apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan dan
kemudian menyediakannya.
Pada tahun 1980-an, muncul fenomena ekonomi global. Yang menyebabkan adanya
perbaikan dalam sistem komunikasi dan transportasi. Perbaikan tersebut menular kepada metode
internasional yang lebih efisien dalam pembiayaan, produksi, distribusi, dan pemasaran produk
dan jasa secara bersama-sama. Dengan adanya perbaikan tersebut, maka muncul satu era yang
dipicu oleh internet. Era tersebut dinamai era informasi. Perkembangan dalam era ini
memberikan dorongan dalam perdagangan di semua sektor ekonomi, khususnya di bidang jasa.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut :
Seluruh kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat.
Masyarakat bebas berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan
ekonomi.
Hak milik perorangan diakui.
Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba sebesar-besarnya (profit oriented).
Keikutsertaan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat dibatasi.
Adanya persaingan antarpengusaha dalam mengejar keuntungan.
Harga-harga yang terjadi ditentukan oleh kekuatan pasar.
33
Kebaikan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut :
Adanya kebebasan berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan
ekonomi.
Persaingan antarpengusaha mendorong kemajuan teknologi.
Hak milik perorangan diakui.
Adapun keburukan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut.
Bisa menimbulkan penindasan (eksploitasi) oleh manusia kepada manusia.
Adanya jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin karena tidak adanya
pemerataan pendapatan.
Banyak timbul praktik monopoli yang merugikan masyarakat.
Indonesia
4.2. Perkembangan sistem perekonomian Indonesia
Sejak negara Republik Indonesia berdiri, sudah banyak tokoh negara yang telah
merumuskan perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu maupun
kelompok. Sebagai contoh bung hatta sendiri, semasa hidupnya beliau mencetuskan ide bahwa
dasar perekonomian indonesia sesuai dengan cita cita tolong menolong. Demikian juga dengan
tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumtro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika
pada tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicita citakan adalah ekonomi semacam campuran
tetapi telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi
pancasila yang didalamnya mengandung unsur yang disebut demokrasi pancasila.
Meskipun awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi
pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin campuran namun bukan berarti sistem
perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an
34
sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dala perekonomian
Indonesia.
Setelah orde baru, mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang di inginkan rakyat indonesia.
Para wakil rakyat sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai yang tercantum
dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi
ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.
a. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi
Berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonomi demokrasi.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2) Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
4) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
5) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
b . Ciri-Ciri Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi
Selain memiliki ciri-ciri positif, sistem ekonomi demokrasi juga mempunyai hal-hal negatif .
1) Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang dapat menumbuhkan
eksploitasi
2) Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta
mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
35
3) Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam
bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
Dengan demikian perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya :
1. Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga
memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat
semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
2. Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi
dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya
bersikap pasif saja
3. Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga
tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keingian sang monopoli.
Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.
4.3. Pendapatan Perkapita Amerika Serikat dan Indonesia
Tahun Income Perkapita (US$)
2006 1.660,00
2007 1.946,00
2008 2.271,20
2009 2.590,10
2010 3.004,9
2011 3.550,00
36
Tahun Income Perkapita Indonesia
2006 46,240
2007 46,840
2008 47,660
2009 46,330
2010 47,140
4.4. Kebudayaan dan Etika Bisnis Amerika Serikat dan Indonesia
Orang Amerika bekerja sangat struktural. Pemimpinnya menyukai hal yang terorganisasi dengan
baikdan mempunyai rencana yang baik. Pemimpin selalu membuat panduan mengenai hal-hal
apa saja yang dilakukan sebelum, saat dan sesudah sebuah pekerjaan/proyek. Pemimpin juga
menyiapkan seluruh template yang diperlukan dari awal hingga akhir proses. Setiap karyawan
harus mengikuti panduan tersebut sehingga setiap karyawan akan melalui proses yang sama. Hal
ini juga memudahkan setiap karyawan dalam melakukan pekerjaannya serta dapat lebih terlihat
kemajuan di setiap tahapan sebuah proyek. Disamping itu, akan lebih mudah bagi karyawan lain
untuk melanjutkannya proyek tersebut apabila yang bersangkutan berhalangan karena semuanya
teratur sesuai panduan yang ada serta terdokumentasi. Pemimpin di Amerika juga sangat team-
work oriented. Apabila mereka memiliki proyek, mereka akan mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi dan tim yang mungkin terlibat dalam proyek tersebut. Mereka akan duduk
bersama mendiskusikan bagaimana mereka akan mengeksekusi proyek tersebut dan juga
menentukan time frame-nya. Pada saat proyek tersebut berjalan mereka akan mengevaluasi
kemajuan yang telah mereka buat di setiap tahapannya.
37
Dapat dilihat ciri khas orang Amerika cenderung practical personal. Mereka bukan tipe analisis.
Mereka tidak banyak menghabiskan waktu untuk menganalisa sesuatu tetapi cenderung untuk
segera mempraktekkannya dan membuat berbagai rencana/tindakan antisipasi apabila yang
terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan/direncanakan. Namun hal ini tidak berarti tidak
melakukan analisis dan persiapan dengan baik. Indonesia kiranya harus belajar akan hal ini.
Belajar untuk melakukan pekerjaan secara terstruktur dan baik. Belajar bahwa panduan dan
template yang disiapkan sebelum proyek dimulai sangat penting. Semua hal itu dapat membantu
untuk lebih fokus dalam mencapai target pekerjaan. Ciri khas lain dari karakter orang Amerika
adalah pemimpin selalu berusaha membuat tim kerjanya bisa menggunakan waktu dengan efektif
karena buat mereka waktu adalah sesuatu yang berharga. Mereka sangat disiplin dan selalu
membuat perencanaan untuk semua kegiatannya. Kepemimpinan Amerika yang demokratis
membuat mereka terbiasa menghargai setiap pendapat bawahannya. Hal ini membuat para
karyawan menjadi sangat ekspresif dan aktif dalam menyampaikan ide dan opininya dan
sebaliknya para pemimpinnya juga sangat terbuka dengan ide dan opini karyawannya dan lebih
mudah menerima perbedaan. Ketika mereka memiliki sesuatu yang ingin disampaikan atau
rasakan mereka akan menyatakannya secara langsung (straight to the point). Bagi mereka lebih
baik berterus terang diawal sekalipun untuk hal yang terburuk, agar mereka dapat memikirkan
tindakan antisipasinya atau mencari alternatif rencana lainnya. Orang Amerika memiliki etos
kerja yang berbeda dengan kebanyakan orang di Indonesia. Mereka bekerja keras sungguh
sungguh dan terus menerus. Kepemimpinan Amerika terbiasa bekerja cepat untuk
menyelesaikan segala sesuatunya. Bagi mereka kemalasan adalah musuh utama.
38
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Sistem perekonomian dapat diartikan sebagai urutan / tahapan sistematis yang terdiri dari
komponen komponen yang saling berinteraksi dalam memproduksi barang/jasa untuk
mememnuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Elemen elemen dalam
sistem bisnis meliputi : konsep bisnis, faktor produksi (modal, material, SDM, dan skill), tipe
sistem ekonomi, demand and supply, kompetisi perusahaan dan perkembangan bisnis dalam
pasar ekonomi. Sistem bisnis yang dijalankan oleh Indonesia ternyata memiliki perbedaan
dengan sistem bisnis di luar negeri, yang dalam makalah ini sebagai pembanding adalah
Amerika.
Adapun perbedaan perbedaannya dapat dilihat dari segi :
1. Tipe sistem perekonomian
2. Pendapatan per kapita
3. Kebudayaan dan etika bisnis
39
Riwayat
1. http://bloghafez.blogspot.com/2013/12/10-negara-dengan-ekonomi-terbaik-di.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Indonesia
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Amerika_Serikat
4. http://estettmengajar.blogspot.com/2012/12/perbandingan-sistem-bisnis-indonesia.html
Recommended