View
9
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH PADA
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII SMP
NEGERI 1 POLUT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NURWAHDA
10531219415
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2020
2
3
4
5
6
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Mulailah dengan penuh keyakinan
Menjalankan dengan penuh keikhlasan
Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan
Bismillahirrahmanirahim…
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua
saya yang tidak henti berjuang, mendoakan, mendidik,
membiayai dan memberikan dukungannya kepada saya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Juga untuk saudara-
saudaraku, dan sahabatku, serta semua pihak yang telah
memberikan doa dan dukungannya.
7
ABSTRAK
Nurwahda 2019, Keefektifan penggunaan Macromedia Flash Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT. Skripsi. Jurusan
Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pddan Pembimbing
II Kasman, S.Pd.,M.Pd.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana keefektifan
penggunaan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keefektifan penggunaan macromedia flash Terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Jenis penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif Quasy Experimental
Design. Populasi dalam penelitian adalahsiswa kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT.
Sejumlah 243 siswa. Data dikumpulkan dengan melalui Teknik pengumpulan
sampel jenuh, observasi, lembar soal tes. Analisis data menggunakan statistic
inferensial distributif, statistic inferensial dan menggunakan SPSS 16.
Hasil penelitian sebelum menggunakan macromedia flash dan hanya
menggunkan buku dalam proses pembelajaran hasil belajar siswa masih rendah
dibandingkan setelah menggunakan macromedia flash hasil belajar siswa meningkat.
Bentuk upaya keefektifan yaitu menjadikan media sebagai disiplin ilmu,
menggunakan media dalam meningkatkan hasil belajar.
Kata kunci : Hasil belajar, Keefektifan, Penggunaan macromedia flash.
8
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkah rahmat dan hidayah-Nya yang
senantiasa diperuntuhkan kepada hamba-hamba-Nya. Salawat dan salam kepada
Rasulullah SAW, dan sahabat-sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti
risalahnya.
Dalam penyusunan skripsi ini yang berjudul “Keefektifan penggunaan
Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 POLUT”, Penulis menghadapi berbagai kesulitan
karena terbatasnya kemampuan penulis dan rumitnya objek pembahasan. Pada
kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan moril maupun material sehingga skripsi ini dapat
selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :
1. Kepada Ibu ku Hartati, Ayahku Sambayang dan keluarga yang telah memberikan
doa, dorongan dan semangat selama penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Rahman Rahim, S.E,. M.M Rektorat Universitas
Muhammadiyah Makassar beserta jajarannya yang tgelah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk menempuh pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Erwin Akib, S.Pd,. M.Pd,. Ph.D sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar beserta jajarannya yang
9
telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan penelitian dan
menyelesaikan tugas akhir skripsi.
4. Bapak Dr. Muhammad Nawir, M.Pd Ketua Prodi Teknologi Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., Selaku pembimbing I yang telah mendidik dan
memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi.
6. Kasman, S.Pd., M.Pd., Selaku pembimbing II yang telah mendidik dan
memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi.
7. Kepada kepala Upt SMP Negeri 1 POLUT beserta staf dan jajarannya yang telah
bersedia memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Sahabat, Teman-temanku yang telah banyak memberi semangat dan dukungan
selama proses penyusunan skripsil ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penyusun
sendiri dan semua pihak yang membutuhkan. Atas segala bantuan dan partisipasi
yang telah diberikan semoga menjadi amal saleh dan mendapat balasan yang berlipat
ganda oleh Allah SWT.
Makassar, januari 2020
Penulis
10
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
LEMBAR PERSERTUJUAN PEMBIMBING ........................................ iii
LEMBAR KARTU KONTROL ................................................................ iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
ABSTRAK ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL........................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ............................................................................. 7
1. Penelitian yang Relevan ........................................................ 7
2. Pengertian Keefektifitas ........................................................ 8
3. Macromedia Flash ................................................................ 13
4. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.......................................... 17
5. Media sebagai Alat bantu ...................................................... 22
6. Media sebagai sumber belajar ............................................... 24
7. Macam-macam Media ........................................................... 26
8. Prunsip-prinsip pemilihan dan penggunaan Media ............... 29
9. Karakteristik pemilihan Media Pembelajaran ....................... 31
10. Hasil Belajar .......................................................................... 32
B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 34
C. Hipotesis ...................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rencana Penelitian ...................................................................... 37
B. Populasi dan Sampel ................................................................... 38
C. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 40
11
D. Instrumen Penelitian.................................................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 42
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 50
1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................. 50
2. Analisis Statistik Inferensial ................................................. 57
B. Pembahasan ............................................................................... 62
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................... 63
B. Saran ........................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 66
12
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Keadaan Populasi ................................................................................... 39
3.2. Keadaan Sampel ..................................................................................... 40
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Bagan Kerangka Berpikir ....................................................................... 33
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan nasional Bangsa Indonesia di dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui jalur pendidikan. Pendidikan
melibatkan kegiatan belajar dan proses pembelajaran. Proses belajar-mengajar
merupakan hal yang harus sangat diperhatikan di dalam penyelenggaraan
pendidikan di suatu instansi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, hingga di perguruan
tinggi.
Pendidikan merupakan suatu hubungan yang terjadi antara pendidik
(guru) dan peserta didik (siswa). Melalui pendidikan siswa dipersiapkan menjadi
manusia yang cerdas dan berguna bagi nusa dan bangsa, serta diharapkan dapat
mengembangkan potensinya untuk menjadi lebih baik. Dalam upaya
menumbuhkan, memajukan, serta mencerdaskan kehidupan bangsa
penyelenggaraan dan pelaksanaan proses pendidikan harus terus ditingkatkan.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Pendidikan
Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan
kepada para siswa di sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
15
Indonesia dengan baik dan benar. Hal tersebut dilakukan baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.
Pada mata pelajaran bahasa indonesua untuk kelas VIII terdapat bahasan
materi puisi, Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan
pikiran serta perasaan dari penyair dan secara imajinatif serta disusun dengan
mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik
serta struktur batinnya. Penekanan pada segi estetik pada suatu bahasa serta
penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima merupakan hal yang
membedakan pada puisi dari prosa. Namun dari perbedaan tersebut masih saja
diperdebatkan.
Pada dasarnya teknologi dapat menunjang proses pencapaian tujuan
pendidikan. Namun sementara ini, komputer sebagai produk teknologi
khususnya di sekolah-sekolah kurang dimanfaatkan secara optimal, hanya
sebatas word processing saja. Kini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
menjadikan teknologi komputer dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan. Di
lapangan, sistem penyajian materi melalui komputer dapat dilakukan melalui
beberapa cara, seperti: simulasi-demonstrasi ataupun tutorial. Tiap-tiap sistem
memiliki keistimewan masing-masing. Sangat menarik jika keunggulan masing-
masing sistem tersebut digabungkan ke dalam satu bentuk model yang dapat
digunakan dalam pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar akan lebih
berkesan dan bermakna.
16
Cara yang dapat membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan,
bermanfaat, dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan alat bantu atau sarana pembawa pesan dari sumber
belajar ke penerima pesan belajar (siswa) sehingga terjadi komunikasi dua arah
atau lebih, serta mampu mensimulasikan materi secara audio visual sehingga
kelihatan nyata melalui gambar atau animasi. Media adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa untuk belajar.
Media pembelajaran adalah suatu bagian yang integral dari proses
pembelajaran dikelas. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal,
pembelajaran harus mencapai pengetahuan tentang pengelolaah media
pembelajaran yang baik sebagai alat bantu pengajaran maupun sebagai
pendukung agar materi/ isi pelajaran semakin jelas dan dengan mudah dipelajari
pembelajar.penggunaan media pembelajaran dimaksud untuk dapat membantu
mengetasi berbagai hambatan dalam proses pembelajaran termasuk hambatan
psikologis, hambatan fisik, hambatan kultural dan hambatan lingkugan. Secara
umum media pembelajatan mempunyai kegunaan: (1) Penjelasan penyajian
pesan, (2) Mengatasi keterbatasan ruangan, (3) Mengatasi sifat pasif siswa.
Macromedia Flash adalah sebuah program softwere yang berfungsi
untuk membuat animasi dua dimensi yang sangat handal dibandingkan program
lain. Kehandalannya ialah ukuran file hasil animasi yang kecil. Macromedia
Flash tidak hanya digunakan untuk membuat animasi melainkan juga
17
dingunakan membuat menu interaktif, dan membuat presentasi software.
Dengan menggunakkan media Macromedia Flash sebagai media pembelajaran
dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena dengan
menggunakan media ini siswa akan lebih mudah menguasai materi pelajaran,
fasilitas Macromedia Flash menampilkan kreasi animasi yang menarik, materi
pelajaran dapat di sajikan dengan lebih menarik dan gambar lebih berkesan
hidup. Diharapkan dengan media pembelajaran tersebut dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 POLUT dalam
bahasan Puisi masih menerapkan metode pembelajaran dengan metode ceramah.
Padahal dalam mata pelajaran bahasa Indonesia besifat teoritis dan aplikatif.
Guru hanya membawa buku paket dan LKS untuk menerangkan Siswa hanya
duduk mendengarkan (pasif) dan guru menerangkan sampai pelajaran berakhir.
Hal ini akan membuat siswa merasa bosan dalam kegiatan belajar di kelas. Pada
akhirnya siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Akibatnya nilai
akhir hasil belajar siswa masih dibawah rata-rata yang telah ditetapkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti merasa perlu menerapkan
program media pembelajaran yang berbasis computer yang disebut dengan
Multimediamedia Flash Pembelajaran Interaktif (MPI) yang dapat digunakan
guru dalam kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara
untuk mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia. penggunaan
media mempunyai tujuan memberikan rangsangan belajar baru, mengaktifkan
18
pembelajaran dalam memberikan rangsangan umpan balik dan juga mendorong
siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar. Salah satu media
pembelajaran yang bebasis komputer digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan media animasi komputer Macromedia Flash.
Berdasarkan masalah di atas maka peneliti menyusun Skripsi dengan
judul "Keefektifan penggunaan Macromedia Flash pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang diangkat yaitu
bagaimanakah keefektifan penggunaan macromedia flash pada mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT
C. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui
sejauh mana keefektifan penggunaan media macromedia flash pada mata
pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
19
1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai perbendaharaan perpustakaan yang
dapat digunakan untuk kepentingan ilmiah yang dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Guru dituntut untuk selalu berfikir dan belajar guna mengembangkan
proses pembelajaran serta kualitas pembelajaran bagi siswa.
3. Sebagai bahan kajian bagi mahasiswa yang ingin menambah wawasan
serta kajian mengenai penelitian tindakan kelas dalam pengembangan
penelitian yang relevan di masa yang akan datang.
b. Manfaat Praktis
1. Sebagai dasar dalam menentukan atau mengambil kebijakan-kebijakan
sekolah, khususnya dalam memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah.
2. Guru dituntut selalu terampil dan kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran
yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Penelitian ini sebagai bahan
masukan dalam melakukan inovasi pembelajaran guna meningkatkan
kualitas belajar siswanya.
3. Penelitian ini akan memberikan dorongan semangat serta motivasi yang
kuat untuk selalu belajar untuk memperoleh prestasi terbaik. Membiasakan
berkomunikasi dalam kelas untuk meningkatkan kemampuan interaksi
sosial serta dapat membantu dalam memahami suatu materi pelajaran.
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Berikut ini merupakan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan peneliti
sebelumnya mengenai Penggunaan Macromedia Flash dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
a. Berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2011) di Smk
Taman siswa Jetis Yogyakarta. Dengan judul “Penggunaan media
pembelajaran berbasis macromedia flash mx untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran mata diklat melihara/ servis sistem injeksi bahan bakar bensin
pada siswa kelas xii Smk Taman siswa Jetis Yogyakarta”.
b. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2010) di Smp
Negeri 4 Ambawa. Dengan judul “ Efektivitas penggunaan animasi komputer
program Macromedia Flas mx sebagai media pembelajaran terhadap hasil
belajar siswa mata pelajaran ips ekonomi pokok bahasan pelaku ekonomi
indonesia pada siswa kelas VIII Smp Negeri 4 Ambarawa”.
c. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pujihastuti (2011).
“Efektifitas Penggunaan Flash Macromedia Terhadap Aktivitas Dan Prestasi
Belajar Siswa Kelas Iii Pada Materi Bangun Datar Di Mi It Luqman Al-
Hakim Slawi”. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
21
Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah
semuanya menggunakan media yang sama yaitu macromedia flash. persamaan
selanjutnya ada pada penggunaan jenis penelitian yang sama yaitu jenis penelitian
kuantitatif.
Perbedaan yang ditemukan dalam penelitian diatas dengan penelitian ini
yaitu mencakup tiga hal. Pertama, terletak pada mata pelajaran yang diteliti oleh
tiga peniliti diatas yang mengkaji mata pelajaran diklat melihara/ servis sistem
injeksi bahan bakar bensin, ips ekonomi pokok bahasan pelaku ekonomi
Indonesia dan Bangun Datar, sementara penelitian ini mengkaji mata pelajaran
bahasa Indonesia. Kedua, terletak pada lokasi penelitian. Penelitian yang
dilakukan oleh Akhid Kurniawan dilakukan di Yogyakarta, penelitian yang
dilakukan Hadi Setiawan dan Puput Pujihastuti dilakukan di Semarang,
sedangkan penelitian ini dilakukan di Takalar. Ketiga, terletak pada waktu dan
acuan penelitian ketiga penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Akhid
kurniawan mengacu pada meningkatkan kualitas belajar siswa, Puput Pujihastuti
mengacu pada aktivitas dan prestai belajar sedangkan penelitian ini dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hadi setiawan mengacu pada hasil belajar siswa.
2. Pengertian Keefektifitas
Keefektifitas berasal dari kata “efek” yang berarti akibat atau pengaruh.
“efektif” berarti dapat membawa hasil; atau berhasil guna. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat
yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu
usaha atau tindakan.
22
Ciri-ciri pembelajaran efektif yaitu a) peserta didik menjadi pengkaji
yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan,
menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan- perbedaan serta membentuk
konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan, b)
guru menyediakan materi sebagai fokus berfikir dan berinteraksi dalam
pembelajaran, c) aktivitas-aktivitas peserta didik sepenuhnya, d) guru secara aktif
terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada peserta didik dalam
menganalisis informasi, e) orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan
pengembangan keterampilan berpikir, serta f) guru menggunakan teknik
pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya pembelajaran guru.
Menurut nasution (2010) mengatakan Proses pembelajaran yang efektif
dapat terwujud melalui kegiatan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa. Dalam keseluruhan kegiatan proses pembelajaran,
siswa merupakan subyek utama. Oleh k arena itu dalam proses ini,
hendaknya siswa menjadi perhatian utama dari para guru. Semua bentuk
aktivitas hendaknya diarahkan untuk membantu perkembangan siswa.
b. Interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam proses pembelajaran,
hendaknya terjalin hubungan yang bersifat edukatif. Guru tidak hanya
sekedar penyampai bahan yang harus dipelajari, tetapi sebagai figur yang
dapat merangsang perkembangan pribadi siswa.
c. Suasana demokratis. Suasana demokratis dalam kelas akan banyak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih mewujudkan dan
mengembangkan hak dan kewajibannya. Suasana demokratis dapat
23
dikembangkan dalam proses pembelajaran melalui hubungan guru dengan
siswa.
d. Variasi metode mengajar. Tidak satupun metode mengajar itu efektif untuk
seluruh materi atau bahan pelajaran. Satu metode mungkin cocok untuk
bahan tertentu, tetapi tidak cocok untuk bahan yang lain. Oleh sebab itu, guru
harus bisa memilih metode yang tepat dan sesuai dengan bahan yang akan
diajarkan. Dengan kata lain, menggunakan metode mengajar yang bervariasi.
Dengan metode mangajar yang bervariasi, akan menimbulkan rasa senang
pada siswa, tidak cepat bosan atau jenuh. Siswapun akan bersemangat dalam
belajar.
e. Guru profesional. Pross pembelajaran yang efektif, hanya mungkin bisa
terwujud apabila dilaksanakan oleh guru profesional dan dijiwai semangat
profesionalisme yang tingggi.
f. Bahan yang sesuai dan bermanfaat. Bahan yang diajarkan guru bersumber
dari kurikulum yang telah ditetapkan secara relatif baku. Tugas guru adalah
mengolah dan mengembangkan bahan pengajaran menjadi sajian yang dapat
dicerna oleh siswa.
g. Lingkungan yang kondusif. Keberhasilan proses pembelajaran, sangat
ditentukan oleh faktor lingkungan. Upaya menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi tercapainya tujuan pembelajaran dan pengajaran sangat
penting. Lingkungan yang kondusif adalah lingkungan yang dapat menunjang
bagi proses pembelajaran secara efektif.
24
h. Sarana belajar yang menunjang. Proses pembelajaran akan berlangsung
secara efektif apabila ditunjang oleh sarana yang baik. Sarana belajar yang
secara langsung terkait dengan proses pembelajaran adalah alat bantu
mengajar
Untuk mengetahui keefektifan suatu pembelajaran, ada tiga aspek yang
harus diperhatikan (Anwar, 2012), yaitu:
a. Ketuntasan hasil belajar siswa
Ketuntasan hasil belajar (ketuntasan individual) ditandai dengan nilai
hasil belajar siswa ≥ KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.
Sedangkan ketuntasan belajar suatu kelas (ketuntasan klasikal) tercapai
apabila ≥75% siswa dikelas tersebut telah mencapai nilai KKM.
Dalam penelitian ini, indicator keberhasilan dari ketuntasan hasil
belajar ditunjukkan dengan terpenuhinya kriteria ketuntasan klasikal yang
telah ditentukan. Sehingga ketuntasan hasil belajar bahasa Indonesia pada
materi puisi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang
setelah melakukan kegiatan yang diukur dengan bentuk pengetahuan, sikap,
dan keterampilan. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah nilai akhir yang diperoleh dari hasil tes belajar yang diberikan setelah
menggunakan macromedia flash. hasil belajar diarahkan pada pencapaian.
Hasil belajar diarahkan pada pencapaian tingkat penguasaan siswa diukur dari
nilai yang diperoleh berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan. Berdasarkan
KKM yang ditetapkan di SMP Negeri 1 POLUT bahwa seorang siswa
dikatakan telah tuntas belajar jika hasil belajar siswa tersebut mencapai skor ≥
25
70% dan tuntas secara klasikal ≥75% jumlah siswa dalam kelas tersebut yang
telah mencapai skor ≥70%.
b. Ketercapaian keefektifan aktivitas siswa pada respon aktif bertanya,menjawab
dan berdiskusi
Aktivitas siswa adalah proses komunikasi dalam lingkungan kelas
sebagai hasil interaksi siswa dengan guru, atau siswa dengan siswa sehingga
menghasil perubahan pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku. Dalam
penelitian ini, indikator aktivitas siswa ditunjukkan dengan lebih banyaknya
komponen aktivitas siswa dapat terlaksana secara efektif dibandingkan
dengan yang tidak terlaksana secara efektif. Tiap komponen aktif siswa dapat
dikatakan efektif jika persentase banyaknya siswa yang melaksanakan
komponen tersebut lebih dari 75%. Jadi, aktivitas siswa yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah proses komunikasi antara siswa dengan siswa, siswa
dengan guru yang menghasilkan perubahan tingka laku selama proses
pembelajaran.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah
suatu hal yang efektif dan berguna, adapun pada proses pembelajaran
efektivitasbterdiri dari tiga indikator, yaitu : karakteristik guru yang efektif dan
karakteristik siswa yang efektif yang mana guru dapat menciptakan suasana belajar
yang efektif dengan memanfaatkan media untuk dapat melihat hasil belajar siswa,
respon siswa dan keaktifan dalam proses pembelajaraan.
3. Macromedia Flash
26
Menurut Jayadi (2008) Macromedia flash adalah sebuah program
software yang berfungsi untuk membuat animasi dua dimensi yang sangat handal
dibandingkan dengan program lain. Kehandalannya ialah ukuran file hasil
animasi yang kecil.Macromedia flash tidak hanya digunakan untuk membuat
animasi melainkan juga digunakan membuat menu interaktif, dan membuat
presentasi software.
Pengertian dari animasi adalah gerakan suatu objek yang disusun
sedemikian rupa sehingga menarik perhatian orang yang melihatnya. Pada
macromedia flash memberikan kemudahan untuk membuat gerakan-gerakan
objek yang menyerupai video klip yang dapat dirangkai dengan suara.
Menurut Yunario (2013) Animasi yang dapat dibuat pada macromedia
flash dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :
a. Animasi Frame By Frame, adalah animasi yang dibuat hanya dengan
menggunakan berbagai frame dalam satu layer ataupun antar-layer. Lama
tidaknya sebuah animasi dijalankan sangat bergantung dari jumlah frame.
b. Animasi Motion Tween, merupakan bentuk animasi yang paling mendasar
pada macromedia flash. Animasi ini digunakan untuk menggerakkan objek dari
satu titik ke titik lain.
c. Animasi Shape Tween, animasi perubahan bentuk. Dalam pembuatan animasi
ini dibutuhkan blank keyframe yaitu sebuah frame kosong yang akan digunakan
untuk menambahkan bentuk objek yang berbeda pada keyframe sebelumnya.
Pada program Macromedi Flash dikenal istilah symbol. Symbol adalah
objek yang nantinya akan dijadikan sebuah animasi. Agar sebuah objek dapat
27
dianimasikan, maka objek tersebut harus dijadikan sebuah simbol dengan perintah
convert to symbol. Ketiga tipe simbol tersebut yaitu (1) Graphic, digunakan untuk
gambar statis dan untuk membuat potongan-potongan animasi yang terangkum
pada timeline. Kontrol interaksi dan suara tidak dapat bekerja di dalam animasi
simbol graphic. (2) Button, digunakan untuk membuat tombol interaksi di dalam
yang mampu merespon aksi mouse. (3) Movie clip, digunakan untuk membuat
bagian animasi. movie clip mempunyai timeline dengan multiframe sendiri.
movie clip dapat berisi kontrol interaktif, suara, maupun movie clip lainnya.
a. Keunggulan Dan Kelemahan
Kelebihan Program Aplikasi Adobe Macromedia Flash
1. Merupakan teknologi animasi web yang paling populer saat ini sehingga
banyak didukung oleh berbagai pihak.
2. Ukuran file yang kecil dengan kualitas yang baik.
3. Kebutuhan hardware yang tidak tinggi.
4. Dapat membuat website, cd-interaktif, animasi web, animasi kartun, kartu
elektronik, iklan TV, banner di web, presentasi interaksi, permainan,
aplikasi web dan handphone.
5. Dapat ditampilkan di berbagai media seperti Web, CD-ROM, VCD, DVD,
Televisi, Handphone dan PDA.
6. Adanya Actionscript. Dengan actionscript anda dapat membuat animasi
dengan menggunakan kode sehingga memperkecil ukuran file.
28
Karena adanya actionscript ini juga Flash dapat untuk membuat game karena
script dapat menyimpan variable dan nilai, melakukan perhitungan, dsb. yang
berguna dalam game. Selain itu, Flash adalah program berbasis vektor.
Kelemahan-kelemahan yang ada di Microsoft power point, seperti
penambahan sebuah animasi yang lebih beragam dan menarik serta pengaturan
navigasi yang lebih kompleks akan bisa diatasi apa bila kita menggunakan
Program Macromedia Flash. Macromedia juga menjadi salah satu alternatif
didalam pembuatan animasi bergerak yang kemudian kita kenal dengan istilah
kartun. Dengan program ini kita bisa berkreasi sesuai dengan selera serta
imajinasi, satu hal lagi yang menjadi kehandalan program ini adalah
memungkinkan penanbahan sebuah program database, walau sebenarnya ini tidak
terlalu penting didalam pembuatan presentasi.
Terlepas adanya kelebihan-kelebihan tersebut ternyata Macromedia Flash
tidaklah dengan mudah bisa digunakan terutama bagi pada pemula. Didalam
macromedia flash kita harus menghafalkan beberapa perintah untuk bisa
membuat presentasi yang menarik. Kekurangan dari program aplikasi Flash, salah
satunya adalah komputer yang ingin memainkan animasi flash harus memiliki
flash player. Anda harus menginstallnya, biasanya secara online. Satu lagi,
program adobe flash bukan freeware.
b. Jenis - Jenis Animasi dalam Macromedia Flash menurut Yunario (2013) :
1. Animasi Frame by Frame
29
Animasi Frame by Frame adalah menampilkan gambar-gambar
yang ada satu per satu atau frame per frame sehingga tampak seperti
sebuah gerakan animasi. Pada animasi frame by frame setiap perubahan
gerak atau bentuk sebuah objek diletakkan pada frame secara berurutan.
Semakin banyak frame yang digunakan untuk menampung setiap detil
gerakan sebuah benda, animasi yang dihasilkan akan semakin halus.
2. Animasi Motion Tween (Motion Tween Animation)
Animasi motion tween merupakan animasi pergerakan suatu obyek
dari satu tempat ke tempat lain. Teknik ini hanya dapat diterapkan pada
objek instance (syimbol), group, dan teks. Teknik ini juga dapat men-
tween warna dari group tulisan, terlebih dahulu harus membuat Symbol.
3. Animasi Motion Guide (Motion Guide)
Animasi motion guide adalah animasi dimana objeknya bergerak
mengikuti alur yang telah kita buat. Animasi ini merupakan lanjutan dari
animasi motion tween. Animasi ini sangat cocok digunakan untuk jenis
animasi yang membutuhkan ketelitian dalam pergerakan yang dikehendaki
atau sesuai keinginan pembuat animasi.
4. Animasi Masking (Masking Animation)
Animasi masking adalah animasi yang hanya menampilkan suatu
bagian dari suatu gambar dengan suatu objek. Animasi ini merupakan
animasi objek yang menutup objek lain sehingga objek yang ditutupi
terlihat transparan.
5. Animasi Motion Shape
30
Animasi ini berguna untuk membuat animasi perubahan bentuk dari
satu bentuk ke bentuk yang lain. Animasi jenis ini adalah animasi dimana
kita dapat merubah bentuk atau memecah bentuk dari objek yang kita
animasikan.
6. Animasi Motion Tween Rotate
Animasi ini digunakan untuk membuat animasi perputaran, baik
berputar di tempat maupun barputar sambil berjalan. Animasi dimana
objek yang bergerak akan berputar searah atau berlawanan dengan jarum
jam, tergantung dari settingan dari pembuatnya.
Dalam penyusunan media macromedia flash sebagai media presentasi
pembelajaran terlebih dahulu guru menyusun Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang menjelaskan bahwa media macromedia flash dalam
proses pembelajaran dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran
kemudian menyusun point-point pembahasan materi yang akan dimasukkan
kedalam media macromedia flash berdasarkan perencanaan pembelajaran dengan.
4. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pada mata pelajaran bahasa indonesua untuk kelas VIII terdapat bahasan
materi puisi. Sumardi mengatakan bahwa puisi merupakan karya sastra dengan
bahasa yang dipersingkat, dipadatkan bahasanya dan diberi irama sesuai bunyi
yang padu dengan pemilihan kata kiasan yang bersifat imajinatif. Berbeda dengan
herman waluyo yang menyebut bahwa pengertian puisi merupakan karya sastra
31
tertulis yang paling awal ditulis manusia dalam sejarah. Menurut Thomas Carlye
“Pengertian puisi adalah ungkapan pikiran yang disampaikn secara musikalisasi”.
Berdasarkan pengertian puisi menurut para ahli di atas dapat kita
simpulkan bahwa pengertian puisi secara umum adalah sebuah karya sastra yang
mengandung unsur irama, ritma, diksi, llirik dan menggunakan kata kiasan dalam
setiap baitnya untuk menciptakan estetika bahasa yang padu.
a. Puisi Baru dan Puisi Lama
1. Puisi Baru
Puisi terbagi menjadi dua jenis, Pengertian Puisi Baru adalah jenis puisi
yang tidak lagi terikat oleh aturan yang memiliki bentuk lebih bebas dari puisi
lama dalam segala hal seperti rima, baris, bait, diksi dan sebagainya.
2. Ciri-Ciri Puisi Baru
Bersifat simetris atau memiliki bentuk rapih.
a) Memiliki sajak yang teratur.
b) Lebih menggunakan sajak syair, atau pola pantun.
c) Umumnya berbentuk empat seuntai.
d) Terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
e) Disetiap gatara terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.
3. Jenis-Jenis Puisi Baru
Puisi baru sendiri dapat dikatogerikan menjadi 2 macam yakni
berdasarkan isi dan berdasarkan bentuk:
a) Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
32
1) Balada: adalah puisi yang berisi tentang sebuah cerita atau kisah.
2) Himne: adalah puisi pujian atau pujuaan yang ditujukan kepada Tuhan,
Negara, atau sesuatu yang dianggap begitu penting dan sakral.
3) Romansa: adalah puisi yang mengungkapkan perasaan yang umunya
menimbulkan efek romantisme.
4) Ode: adalah puisi yang bersifat memberikan sanjungan kepada orang yang
sangat berjasa. Umumnya ode diberikan kepada orang tua, pahlawan, dan
orang orang besar.
5) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram
berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran
untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
6) Elegi: adalah puisi yang mengungkapkan kesedihan atau tangisan berupa
ratapan diri sendiri, atau meratapi suatu peristiwa.
7) Satire: adalah puisi yang didalamnya mengandung unsur sindiran atau
kritikan terhadap seseorang atau sesuatu.
b) Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya
1) Distikon: adalah puisi dimana hanya terdapat dua baris saja pada setiap
baitnya atau sering disebut puisi dua seuntai.
2) Terzina: adalah puisi yang memiliki tiga baris dalam setiap baitnya atau
disebut puisi tiga seuntai.
3) Kuatrain: adalah puisi dimana terdapat empat baris kalimat disetiap
baitnya atau disebut dengan puisi empat seuntai.
33
4) Kuint: adalah puisi yang memiliki lima baris kalimat dalam setiap baitnya
atau di sebut puisi lima seuntai.
5) Sektet: adalah puisi yang memiliki enam baris kalimat di setiap baitnya
atau dsebut puisi enam seuntai.
6) Septime: adalah puisi yang memiliki tujuh baris kalimat di setiap baitnya
atau disebut dengan puisi tujuh seuntai.
7) Oktaf: adalah puisi yang memiliki delapan baris kalimat di setiap baitnya
atau disebut dengan puisi delapan seuntai.
8) Soneta: Soneta merupakan puisi paling terkenal di kalangan penyair
karena terkesan susah untuk diciptakan dan merupakan sebuah tantangan
bagi seorang penyair. Soneta sendiri erupakan jenis buisi baru yang
memiliki empat belas baris kalimat yang terbagi menjadi empat bait
dimana dua bait pertama mengandung empat baris dan dua baris terakhir
mengandung tiga baris.
4. Puisi lama
Pengertian puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat erat dengan
kaidah dan aturan-aturan penulisan yang berlaku seperti:
1) Jumlah kata yang terdapat pada satu baris.
2) Jumlah baris kalimat yang terdapat dalam satu bait.
3) Sajak atau rima.
4) Banyaknya suku kata.
5) Penggunaan irama.
5. Puisi lama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
34
1) Tidak diketahui siapakah nama pengarang dari puisi tersebut.
2) Merupakan sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut ke
mulut.
3) Sangat terikat dengan kaidah dan aturan-aturan yang masih berlaku seperti
gaya bahasa, diksi, rima, intonasi dan sebagainya.
6. Jenis-jenis Puisi lama
1) Mantra: adalah ucapan yang dianggap sakral dan memiliki kekuatan gaib,
umumnya antra digunakan dalam upacara tertentu seperti mantra yang
digunakan untuk menolak datangnya hujan dan sebaliknya.
2) Pantun: adalah jenis puisi lama yang masih bertahan sampai sekarang ini.
puisi ini memiliki sajak a-a-a-a atau a-b-a-b yang setiap baitnya terdiri dari
empat atau delapan baris. Pantun dapat bedakan berdasarkan temanya
yakni: pantun jenaka, Pantun anak, Pantun kehidupan dan sebagainya.
3) Pantun : adalah pantun yang memiliki jumlah baris yang selalu genap
dalam setiap baitnya. biasanya terdiri dari enam, delapan, sepuluh baris
maupun kelipatan dua lainnya.
4) Syair: adalah puisi atau karya sastra dari arab yang memiliki sajak a-a-a-a.
Biasanya syair menceritakan sebuah kisah dan didalamnya akan terkadung
amanat.
5) Karmina: adalah pantun yang sangat pendek atau biasa disebut dengan
pantun kilat.
35
6) Gurindam: adalah puisi yang hanya terdapat dua baris kalimat saja dalam
setiap baitnya, memiliki sajak a-a-a-a dan memiliki nasehat atau amanat.
5. Media sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang
menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan
dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar
bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan
dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau
kompleks.
Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pengajaran seperti globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan
tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Apalagi bagi
anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan itu.
Anak didik cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat mereka
hindari, disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Guru yang
bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik adalah
berpangkal dari penjelasan yang diberikan guru bersimpang siur, tidak ada fokus
masalahnya. Hal ini tentu saja harus dicarikan jalan keluarnya. Jika guru tidak
memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, apa salahnya
36
jika menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses
belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik
dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik
daripada tanpa bantuan media.
Walaupun begitu, penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa
sembarangan menurut sekehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dan
mempertimbangkan tujuan. Media yang dapat menunjang tercapainya tujuan
pengajaran tentu lebih diperhatikan. Sedangkan media yang tidak menunjang
tentu saja harus disingkirkan jauh-jauh untuk sementara. Kompetensi guru sendiri
patut dijadikan perhitungan. Apakah mampu atau tidak untuk mempergunakan
media tersebut. Jika tidak, maka jangan mempergunakannya, sebab hal itu akan
sia-sia. Malahan bisa mengacaukan jalannya proses belajar mengajar.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses
belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan
anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
6. Media Sebagai Sumber Belajar
Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai
untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan
sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar yang
37
sesungguhnya banyak sekali terdapat di mana-mana; di sekolah, di halaman, di
pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya. Udin Saripuddin dan Winataputra (199:
65) mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori, yaitu
manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media
pendidikan. Karena itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk
belajar seseorang.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru
memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis media
pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi
anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa bendanya
secara langsung ke hadapan anak didik di kelas.
Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai
benda itu, maka benda itu dijadikan sebagai sumber belajar.Kalau dalam
pendidikan di masa lalu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi anak
didik. Sehingga kegiatan pendidikan cenderung masih tradisional. Perangkat
teknologi penyebarannya masih sangat terbatas dan belum memasuki dunia
pendidikan. Tetapi lain halnya sekarang, perangkat teknologi sudah ada di mana-
mana. Pertumbuhan dan perkembangannya hampir-hampir tak terkendali,
sehingga wabahnya pun menyusup ke dalam dunia pendidikan. Di sekolah-
sekolah kini, terutama di kota-kota besar, teknologi dalam berbagai bentuk dan
jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Ternyata teknologi, yang
38
disepakati sebagai media itu, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai
sumber belajar dalam proses belajar mengajar.
Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual,
dan audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan,
tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan instruksional, dan tentu saja
dengan kompetensi guru itu sendiri, dan sebagainya.
Anjuran agar menggunakan media dalam pengajaran terkadang sukar
dilaksanakan, disebabkan dana yang terbatas untuk membelinya. Menyadari akan
hal itu, disarankan kembali agar tidak memaksakan diri untuk membelinya, tetapi
cukup membuat media pendidikan yang sederhana selama menunjang tercapainya
tujuan pengajaran. Cukup banyak bahan mentah untuk keperluan pembuatan
media pendidikan dan dengan pemakaian keterampilan yang memadai. Untuk
tercapainya tujuan pengajaran tidak mesti dilihat dari kemahalan suatu media,
yang sederhana juga bisa mencapainya, asalkan guru pandai menggunakannya.
Maka guru yang pandai menggunakan media adalah guru yang bisa manipulasi
media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang
disampaikan kepada anak didik dalam proses belajar mengajar.
7. Macam-macam Media
Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis,
tetapi sudah lebih dari itu. Media pembelajaran menurut Syaiful (2006: 124)
dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Dilihat dari Jenisnya, Media Dibagi ke Dalam:
a. Media Audio
39
Media audio adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk
orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b. Media Visual
Media visual adalah semua alat peraga yang digunakan dalam proses
belajar yang bisa dinikmati lewat panca indra mata. Media visual (imange atau
perumpamaan memegang peran yang sangat penting dalam proses belajarmedia
yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang
menampilkan gambar diam seperti, slides (film bingkai) foto, gambar atau
lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau
simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam:
1) Audiovisual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, dan cetak
suara.
2) Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette. Pembagian lain
dari media ini adalah:
a) Audiovisual Murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal
dari satu sumber seperti film video-cassette, dan
40
b) Audiovisual Tidak Murni, yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur
gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber
dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strip suara dan cetak suara.
2. Dilihat dari Daya Liputnya, Media Dibagi Dalam:
a. Media dengan Daya Liput Luas dan Serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh:
radio dan televisi.
b. Media dengan Daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang
khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat
yang tertutup dan gelap.
c. Media untuk Pengajaran Individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. termasuk media ini
adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer.
3. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam:
a. Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
b. Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit
diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya
41
memerlukan keterampilan yang memadai. Dari jenis-jenis dan karakteristik
media sebagaimana disebutkan di atas, kiranya patut menjadi perhatian dan
pertimbangan bagi guru ketika akan memilih dan mempergunakan media
dalam pengajaran. Karakteristik media yang mana yang dianggap tepat untuk
menunjang pencapaian tujuan pengajaran, itulah media yang seharusnya
dipakai.
8. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Sebagaimana telah disinggung di depan, bahwa setiap media pengajaran
memiliki keampuhan masing-masing, maka diharapkan kepada guru agar
menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada saat suatu kali pertemuan.
Hal ini dimaksudkan jangan sampai penggunaan media menjadi penghalang
proses belajar mengajar yang akan guru lakukan di kelas. Harapan yang besar
tentu saja agar media menjadi alat bantu yang dapat mempercepat/mempermudah
pencapaian tujuan pengajaran.
Ketika suatu media akan dipilih, ketika suatu media akan dipergunakan,
ketika itulah beberapa prinsip perlu guru perhatikan dan dipertimbangkan.
Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan
media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:
1. Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan
tujuan pemilihan yangjelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran
(siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum, ataukah untuk sekadar
hiburan saja mengisi waktu kosong? Lebih spesifik lagi, apakah untuk pengajaran
42
kelompok atau pengajaran individual, apakah untuk sasaran tertentu seperti anak
TK, SD, SMP, SMU, tuna rungu, tuna netra, masyarakat pedesaan, ataukah
masyarakat perkotaan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan
berbagai media.
2. Karakteristik Media Pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami
karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.
Di samping itu, memberikan "kemungkinan pada guru untuk menggunakan
berbagai jenis media pengajaran secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang
memahami karakteristik media tersebut guru akan dihadapkan kepada kesulitan
dan cenderung bersikap spekulatif.
3. Alternatif Pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari
berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan
digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan.
Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bisa
memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah
prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik.
Prinsip-prinsip itu menurut Dr. Nana Sudjana (1991: 104) adalah:
43
1. Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya guru memilih terlebih
dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang
akan diajarkan.
2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat; artinya, perlu
diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat
kematangan/kemampuan anak didik.
3. Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik dan metode penggunaan media
dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu,
dan sarana yang ada.
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang
tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media
digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-
menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
9. Karakteristik Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, terdapat dua unsur yang sangat
berpengaruh yaitu metode pembelajaran dan media yang digunakan, kedua aspek
ini saling berkaitan. Pemilihan metode pembelajaran tentunya mempengaruhi
jenis media yang digunakan tergantung dari metode mengajar, situasi dan kondisi
lapangan, dan tujuan yang akan dicapai meskipun ada aspek-aspek lain yang turut
mempengaruhi pemilihan media pembelajaran.
Dalam pemilihan media terdapat tiga point yang harus diperhatikan
yaitu:
44
1) Bahan media, media disesuaikan dengan bahan atau peralatan yang
memungkinkan untuk dipakai dan mudah didapat.
2) Biaya, penggunaan media disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
keuangan yang ada.
3) Mutu, media yang digunakan disesuaikan dengan apa yang ingin dicapai dalam
proses pembelajaran.
Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dan mengingat kemampuan serta
sifat-sifat khususnya. Pemilihan media pembelajaran hendaknya tidak terpisah
dari konteksnya bahwa media pembelajaran merupakan komponen dari sistem
instruksional secara keseluruhan. Pemilihan media harus memperhatikan materi
yang diajarkan serta metode yang digunakan dalam mengajar sebab dua unsur ini
sangat penting dan saling berkaitan.
Penggunaan dan pemilihan media pembelajaran terletak pada sosok guru
yang mengajar di kelas, dan kondisi lingkungan dalam menggunakan media.
Kondisi lingkungan dan suasana kelas yang diajar harus diperhatikan ketika akan
menggunakan media pambelajaran berbasis Macromedia Flash, misalnya dalam
menggunakan media presentasi yang membutuhkan aliran listrik dan proyektor,
tentu akan menjadi masalah ketika sekolah tidak memiliki aliran listrik dan
proyektor guna tercapainya proses belajar mengajar di kelas.
10. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Belajar merupakan bagian dalam kehidupan manusia
45
mulai dari sejak kandungan sampai di akhir hayat yang memberikan makna
betapa pentingnya belajar itu. Pengalaman merupakan peristiwa yang pernah
dialami memberikan pengetahuan bagi setiap orang yang mengalami berbagai
peristiwa tersebut sehingga menghasilkan kemampuan pada diri seseorang
(siswa).
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik
setelah ia menerima pengalaman pembelajaran. Sejumlah pengalaman yang
diperoleh peserta didik mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil
belajar merupakan peranan penting dalam proses pembelajaran sebab akan
memberikan sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan siswa.
Hasil belajar yang telah dicapai melalui proses kegiatan mengajar di
kelas menghasilkan sejumlah informasi kepada guru mata pelajaran sehingga guru
dapat merencanakan program-program berupa pembinaan siswa ke arah yang
lebih baik guna tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Namun harus
diketahui bahwa ada beberapa faktor yang mendukung pencapaian tujuan
tersebut. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan faktor yang
dimaksud dalam mempengaruhi hasil belajar peserta didik yaitu faktor eksternal
dan internal. Faktor eksternal dapat berupa keluarga, lingkungan masyarakat, dan
sekolah sedangkan pada faktor internal masuk pada kondisi psikologis dan
fisiologis peserta didik. Selain faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
hasil belajar siswa, metode, atau cara mengajar guru di kelas dapat mempengaruhi
juga salah satunya penggunaan media pembelajaran oleh guru.
46
Penggunaan media oleh guru dalam pembelajaran, meskipun tidak
mutlak sebaiknya dilakukan. Namun akan lebih baik jika digunakan media sebab
tentu mempunyai kelebihan-kelebihan yang dapat dimanfaatkan untuk
membentuk keberhasilah pembelajaran.
B. Kerangka Pikir
Dari urai an sebelumnya apa yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran maka dari itu yang menjadi landasan pikiran, landasan ini
mengarahkan dalam menganalisis data sehingga dapat diketahui manfaat
penggunaan media Macromedia Flash terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan pernyataan diatas maka kerangka berfikir penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Pembelajaran Bahasa Indonesia
47
Gambar 2.1 Bagan kerangka Fikir
C. HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan,
maka hipotesis dapat dirumuskan sebagi berikut:
H0 : Tidak Efektif setelah penggunaan media Macromedia Flash pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT
Masalah yang dihadapi materi Puisi
- Hasil kurang aktif dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia
- Hasil belajar siswa masih dibawa kriteria ketuntasan
minimal KKM
Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan Macromedia Flash
Hasil Belajar
Aktivitas Siswa KKM
Efektif
48
H1 : Efektif setelah penggunaan media Macromedia Flash pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pada rancangan penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif karena dalam penelitian ini menggunakan data-data
numerik yang dapat diolah dengan menggunakan metode statistik. Sedangkan
jenis penelitian yang digunakan adalah metode True Eksperiment dengan
menggunakan satu kelas eksperimen atau kelas perlakuan dan satu kelas kontrol,
untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol,
maka digunakan desain Pretest – Posttest Control Group Design.
2. Desain penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest
Control Group Design. Pretest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
pada mata pelajaran bahasa Indonesia sebelum diberi perlakuan, dengan
49
demikian pengetahuan akan diketahui secara akurat karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Posttest digunakan
untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia
setelah diberi perlakuan.
Pelaksanaan penelitian ini didahului dengan pengadaan pre-test terlebih
dahulu pada kedua kelompok, kemudian diberi perlakuan berupa pembelajaran
dengan menggunakan macromedia flash pada kelas eksperimen, sedangkan pada
kelas kontrol pembelajaran dilangsungkan dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. Setelah diberikan perlakuan masing-masing kelompok diadakan
post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Untuk lebih jelas desain
penelitian tersebut, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design.
Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test
Eksperimen (E) O1 X O2
Kontrol (K) O3
O4
Keterangan:
E = Kelompok Eksperimen
K = Kelompok Kontrol
O1 =Pretest Kelompok Eksperimen
O2 = Posttest Kelompok Eksperimen
X = Treatment atau perlakuan
O3 = Prettest Kelompok Kontrol
O4 = Posttest Kelompok Kontrol
50
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117)
populsi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
berjumla 243 siswa pada kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT yang terdiri dari 8
kelas yaitu kelas VIII.1 sampai VIII.8
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT
No Kelas
Jumlah Siswa
L P Jumlah
1 VIII.1 15 16 31
2 VIII.2 11 19 30
3 VIII.3 15 16 30
4 VIII.4 14 17 31
5 VIII.5 16 13 29
6 VIII.6 16 15 31
7 VIII.7 14 17 31
8 VIII.8 15 16 30
Jumlah Keseluruhan 243
(Sumber: SMP Negeri 1 POLUT )
2. Sampel
51
Sugiyono (2015 : 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling
yang digunakan adalah simple random sampling, dikatakan simple atau sederhana
karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan scara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel dalam penelitian ini
diambil menjadi dua kelas, dengan perincian sebagai berikut:
1) Kelas VIII.4 (Kelas Eksperimen)
2) Kelas VIII.6 (Kelas Kontrol)
Tabel 3.2 Keadaan Sampel
NO Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 VIII.4 14 17 31
2 VIII.6 15 16 31
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variable adalah pengertian variable (yang diungkap
dalam definisi konsep) tersebut, secara opersional, secara praktik, secara nyata dalam
lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variable bebas dan variable terikat. Definisi operasional variabel
merupakan penjelasan masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian
terhadap indikator-indikator yang membentuknya.
1. Variabel Independen (Bebas)
52
Yaitu variabel yang bebas atau mempengaruhi adalah penggunaan media
pembelajaran berbasis macromedia flash. Macromedia flash adalah sebuah
program software yang berfungsi untuk membuat animasi dua dimensi yang
sangat handal dibandingkan dengan program lain. Kehandalannya ialah ukuran
file hasil animasi yang kecil. Dengan Macromedia flash, Macromedia flash tidak
hanya digunakan untuk membuat animasi melainkan juga digunakan membuat
menu interaktif, dan membuat presentasi software.
2. Variabel Dependen (Terikat)
Yaitu variabel yang terikat atau dipengaruhi: “ keefektifan Hasil Belajar
siswa kelas VIII pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ”. Hasil Belajar adalah
hasil yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
kondisi awal yang peneliti lakukan yaitu meninjau aktivitas siswa
berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya.
2. Tes
Dalam tes yang peneliti lakukan di SMP Negeri 1 POLUT saya
memberikan 2 tes yang pertama yaitu Pre-tes untuk meninjau hasil belajar siswa
sebelum dilakukan tindakan dan yang kedua yaitu Post-tes yang dilakukan
sesudah dilakukan tindakan.
3. Dokumentasi
53
Dokumentasi yang saya lakukan di SMP Negeri 1 POLUT yaitu
mendokumentasikan aktivitas yang saya lakukan selama proses pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk
memperoleh data-data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh makhluk yang
berpikir terhadap suatu proses yang diteliti dengan maksud merasakan lalu
kemudian memahami apa dia dapatkan di lapangan.
Lembar observasi digunakan dalam penelitian yakni berupa lembar
observasi kegiatan guru pada saat mengajar dan kegiatan belajar siswa selama
penggunaan media presentasi macromedia flash.
2. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan. Tes ini digunakan untuk mengukur pemahaman konsep siswa
terhadap mata pelajaran bahasa indonesia. Alat ukur tersebut merupakan
serangkaian pertanyaan yang akan diajukan kepada subjek yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini digunakan 2 kali tes yaitu:
1) Pretest
54
Tes awal yaitu tes yang diberikan kepada siswa sebelum dimulai
kegiatan belajar mengajar. Tes awal ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan
awal siswa pada kelas eksperimen.
2) Posttest
Tes akhir yaitu tes yang diberikan kepada siswa setelah berlangsung
proses pembelajaran. Tes akhir ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa
setelah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran macromedia
flash. Tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tes, tes
diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan
penerapan media pembelajaran macromedia flash pada materi struktur jaringan
dan tumbuhan, tes berupa soal dalam bentuk pilihan ganda (multiple chose)
sebanyak 20 soal terdiri dari 10 soal pretest dan 10 soal posttest.
3) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan mengumpulkan data dengan cara
mengambil data-data dari catatan berupa dokumen atau arsip yang sesuai dengan
masalah yang diteliti di SMP Negeri 1 POLUT
F. Teknik Analisis Data
Menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan
analisis statistic deskriptof dan inferensial. Data yang terkumpul berupa nilai pretest
dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut
dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan nilai pretest dengan nilai
posttest. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai
55
saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test).
Dengan demikian langkah-langkah analisis data data eksperimen dengan model
eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design adalah sebagai berikut :
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Analisis Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisi statistic
deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan pemahaman pada materi Bahasa
Indonesia siswa setelah diterapkan media audio visual. Data mengenai
pembelajaran Bahasa Indonesia siswa digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai
maksimum, nilai minimum dan standar deviasi.
Hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara
individual. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki nilai
paling sedikit 70 sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah,
sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila melebihi 70% siswa dikelas
tersebut telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Ketuntasan Belajar Klasikal =
× 100
Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama,
maka terlebih dahulu ditentukan :
1) Menentukan rentang (R)
R = Skor terbesar - skor terkecil
2) Menentukan banyaknya kelas interval
56
K = 1 +3,3 log n
3) Menentukan panjang kelas interval (P)
Setelah data tersebut dibuat dalam distribusi frekuensi, kemudian
dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus statistic berikut :
a) Menghitung Rata-rata (𝑥 )
Menentukan nilai rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperiment dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
𝑥 = nilai rata-rata
fi = frekuensi kelas interval data, dan
xi = nilai tengah
b) Menghitung standar deviasi (S) dapat digunakan rumus :
Kemudian standar deviasi (s) gabungan dengan rumus :
Keterangan :
n1 = jumlah siswa kelompok pertama
57
n2 = jumlah siswa kelompok kedua
S12= simpangan baku dari kelompok pertama
S22= simpangan baku dari kelompok dua
b. Analisis Data Aktifitas Siswa
Analisis data aktivitas siswa dilakukan dengan menentukan frekuensi
dan persentase frekuensi yang dipergunakan oleh siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan menggunakan Macromedia Flash
Langkah-langkah analisis aktivitas siswa, yaitu:
1) Menentukan frekuensi hasil pengamatan aktivitas siswa untuk setiap
indicator dalam satu kali pertemuan
2) Mencari persentase frekuensi setiap indicator dengan membagi besarnya
frekuensi dengan jumlah siswa, kemudian dikalikan 100%. Untuk
menghitung rata-rata persentase setiap apsek aktivitas siswa digunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan :
Pta : Persentase aktivitas siswa untuk setiap pertemuan
Ta : Jumlah jenis aktivitas tertentu yang dilakukan siswa setiap
pertemuan
T : Banyaknya siswa
%100
T
TaPta
58
Indikator keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan
dengan sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
2. Analisis Inferensial
a. Uji normalitas
Untuk langkah selanjutnya setelah melaksanakan penelitian, maka dilakukan
analisis data pada perolehan data pre test dan post test siswa. Analisis ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kenormalan sampel yang telah diteliti. Normalitas data diuji
dengan menggunakan rumus chi-kuadrat untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
Adapun untuk mengukur tingkat kenormalan data, maka digunakan uji chi-
quare, maka digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
x2= uji normalitas
O1= ferkuensi
E1= frekuensi yang diharapkan
Pengujian dilakukan pada taraf signifikan 5% atau (α = 0,05) dan dk =
(k-3) dengan ketentuan data berdistribusi normal jika X2hitung <X2tabel.
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas ini dilakukan pada perolehan data tes awal pada
masing-masing kelas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah
59
kedua kelompok memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Untuk
menguji kesamaan dua varian data dari kelompok maka selanjutnya
membandingkan varian nilai tes awal dari kedua kelas maka dari itu digunakan
rumus sebagi berikut :
H0 = Kedua populasi memiliki varians yang sama atau homogen
Ha= Kedua populasi memiliki varians yang tidak sama atau tidak homogen.
Adapun kriteria pengujiannya adalah jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak, dan
jika Fhitung ≤ Ftabelmaka H0 diterima.
c. Uji hipotesis (Uji kesamaan rata-rata)
Untuk melihat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol, maka perlu dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis
yang sesuai digunakan adalah uji t. uji t adalah salah satu uji statistik yang
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua
buah sampel atau variabel yang dibandingkan. Dalam melakukan analisis statistik
dengan uji t, maka perlu merujuk kepada hipotesis nihil (H0) yang telah ditentukan
.
Pada desain penelitian eksperiment ini digunakan uji t untuk menguji
signifikan perbedaan rata-rata. Perhitungan ini hanya dilakukan pada hasil
perhitungan post tes siswa. Maka digunakan rumus sebagai berikut:
60
Keterangan :
x = Rata-rata dari kedua sampel (eksperimen dan kontrol)
n = Jumlah sampel
S = Standar deviasi
Hipotesis untuk uji normalitas yang akan digunakan adalah :
H0 : μ1 = μ2
Ha : μ1 > μ2
Analisis data untuk uji-t, hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
H0 = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan macromedia flash dengan hasil belajar siswa yang diajarkan
tidak menggunakan macromedia flash.
Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
macromedia flash dengan hasil belajar siswa yang diajarkan tidak
menggunakan macromedia flash.
Uji yang digunakan adalah uji statistik t pihak kanan, maka kriteria
pengujian yang berlaku adalah H0 jika thitung > ttabel dengan derajat kebebasan (dk),
(n1 + n2 –2)dan taraf signifikan 5 % α = 0,05.
61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sebagaimana telah diuraikan pada Bab I bahwa tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan Macromedia Flash pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT. Untuk mengetahui
keefektifan penggunaan Macromedia Flash maka dilakukan prosedur penelitian
eksperimen dan analisis data hasil penelitian dengan menggunakan teknik analisis
statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
Berikut adalah hasil penelitian keefektifan penggunaan Macromedia
Flash pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT.
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Berdasarkan data nilai hasil belajar pre-test dan post-test Bahasa
Indonesia pada kelas eksperimen maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-
rata, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan
menggunakan program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statis
cukup tinggi serta system manajemen data pada lingkungan grafis dengan
menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sedrrhana
62
sehingga mudah dipahami untuk cara pengoperasiannya (SPSS 16.0) yaitu
dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pre-test dan Post-tes Kelas Eksperimen
Statistics
Pre-test ekperimen Post-test ekperimen
N Valid 31 31
Missing 0 0
Mean 46.13 83.55
Median 50.00 80.00
Std. Deviation 14.301 10.816
Variance 204.516 116.989
Range 60 40
Minimum 10 60
Maximum 70 100
Sum 1430 2590
1) Pre-test kelas eksperimen
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS 16.0 pada data sebelum perlakuan (pre-test) pada kelas eksperimen
didapat jumlah sampel yang valid 31, skor rerata yaitu 46.13, nilai tengah yaitu
50.00, simpangan baku yaitu 14.301, nilai minimum yaitu 10 dan nilai
maksimum yaitu 70.
Tabel. 4.2 Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Eksperimen
No Kelas Interval Frekuensi Kategori
1 10 – 20 2 Sangat kurang
2 30 – 40 11 Kurang
3 50 – 60 16 Kurang baik
4 70 – 80 2 Baik
63
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, frekuensi pre-test kelas eksperimen
tertinggi terletak pada interval 50 - 60 sebanyak 16 siswa (51,61%). Sedangkan
frekuensi interval terendah berada pada kelas interval 10 - 20 dan 70 -80 yang
masing-masing sebanyak 2 siswa dengan nilai frekuensi relatif 6,45% .
2) Post-test kelas eksperiment
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, hasil perhitungan pada data setelah
perlakuan (post-test) pada kelas eksperimen didapat jumlah sampel yang valid
31, skor rerata yaitu 83.55, nilai tengah yaitu 80.00, simpangan baku yaitu
10.816, nilai minimum yaitu 60 dan nilai maksimum yaitu 100.
Tabel. 4.3 Distribusi Frekuensi Post-test Kelas Eksperimen
No Kelas Interval Frekuensi Kategori
1 50 – 60 1 Kurang baik
2 70 -80 16 Baik
3 90 – 100 14 Sangat baik
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, frekuensi post-test kelas eksperimen
tertinggi terletak pada interval 90 - 100 sebanyak 14 siswa (45,16%).
Sedangkan frekuensi interval terendah berada pada kelas interval 50 -60
sebanyak 1 siswa dengan nilai frekuensi relatif 3,22% .
b. Hasil Belajar Kelas Kontrol
Berdasarkan data nilai hasil belajar pre-test dan post-test Bahasa
Indonesia pada kelas kontrol maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata,
64
nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan
menggunakan SPSS 16.0 yaitu dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Belajar Pre-test dan Post-test Bahasa Indonesia Kelas Kontrol
Statistics
Pret-tes Kelas Kontrol Post-test Kelas Kontrol
N Valid 31 31
Missing 0 0
Mean 36.13 82.90
Median 40.00 80.00
Std. Deviation 11.159 11.013
Variance 124.516 121.290
Range 40 40
Minimum 20 60
Maximum 60 100
Sum 1120 2570
1). Pre-test kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS 16 pada data sebelum perlakuan (pre-test) pada kelas kontrol didapat
jumlah sampel yang valid 31, skor rerata yaitu 36.13, nilai tengah yaitu 40.00,
simpangan baku yaitu 11.159, nilai minimum yaitu 20 dan nilai maksimum
yaitu 60.
Tabel. 4.5 Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Kontrol
No Kelas Interval Frekuensi Kategori
1 20 – 30 15 Kurang baik
2 40 – 50 14 Baik
65
3 60 – 70 2 Sangat baik
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, frekuensi pre-test kelas kontrol tertinggi
terletak pada interval 20 -30 sebanyak 15 siswa (48,38%). Sedangkan
frekuensi interval terendah berada pada kelas interval 60 - 70 sebanyak 2 siswa
dengan nilai frekuensi relatif 6,45% .
2). Pos-test kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, hasil perhitungan pada data setelah
perlakuan (post-test) pada kelas kontrol didapat jumlah sampel yang valid 31,
skor rerata yaitu 82.90, nilai tengah yaitu 80.00, simpangan baku yaitu 11.013
nilai minimum yaitu 60 dan nilai maksimum yaitu 100.
Tabel. 4.7 Distribusi Frekuensi Post Test Kelas Kontrol
No Kelas Interval Frekuensi Kategori
1 50 – 60 1 Kurang baik
2 70 – 80 17 Baik
3 90 – 100 13 Sangat baik
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, frekuensi post-test kelas eksperimen
tertinggi terletak pada interval 70 - 80 sebanyak 17 siswa (54,83%). Sedangkan
frekuensi interval terendah berada pada kelas interval 50 – 60 sebanyak 1 siswa
dengan nilai frekuensi relatif 3,22% .
c. Aktivitas Belajar Siswa
1) Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen :
66
Berdasarkan hasil observasi pada kelas eksperimen selama proses
pembelajaran, peneliti memperoleh data dari instrument yang dirangkum pada
setiap akhir pembelajaran.
Gambar 4.1 Grafik aktivitas siswa kelas eksperimen selama mengikuti
pembelajaran menggunakan Macromedia Flash
Berdasarkan gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa terdapat perubahan
dari kedelapan komponen aktivitas siswa selama mengikuti proses
pembelajaran bahasa indonesia materi Puisi dengan menggunakan
Macromedia Flash. Adapun perubahan terjadi yaitu terdapat pada komponen
aktivitas 4 yang dimana saat pertemuan 2 terdapat 20 siswa yang menjawab
pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi dan mengalami peningkatan di
pertemuan 3 sebanyak 29 siswa, hal ini dikarenakan tumbuhnya semangat
0
5
10
15
20
25
30
35
siswayang hadir siswa yang
memperhatikan
siswa yang
bertanya
siswa yang
menjawab
siswa yang aktif siswa yang
membutuhkan
bimbingan
siswa yang
bermain
Kelas Eksperimen
pertemuan 2 pertemuan 3
67
siswa dalam memahami materi ajar yang disampaikan guru dengan
menggunakan Macromedia Flash. Perubahan juga terjadi pada komponen
aktivitas 3 dimana pada pertemuan 2 terdapat 8 siswa dan pada pertemuan 3
terdapat 6 siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi
yang belum dimengerti, hal ini dikarenakan siswa sudah memahami materi
ajar yang disampaikan guru melalui Macromedia Flash. Pada komponen
aktivitas 6 terdapat perubahan yang menunjukkan bahwa pada pertemuan 2
terdapat 20 siswa yang masih membutuhkan bimbingan guru dalam
menggunakan Macromedia Flash, pada pertemuan 3 siswa berkurang menjadi
10 siswa, hal ini dikarenakan siswa sudah memahami cara belajar dengan
Macromedia Flash. Pada komponen aktivitas 7 siswa yang melakukan
kegiatan lain seperti ribut, bermain, dan lain-lain pada pertemuan 2 sebanyak
19 siswa dan pada prtemuan ke 3 berkurang menjadi 6 siswa, hal ini
dikarenakan tumbuhnya semangat siswa dalam proses pembelajaran yang
diajarkan menggunakan Macromedia Flash.
2) Aktivitas Siswa Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil observasi pada kelas kontrol selama proses
pembelajaran, peneliti memperoleh data dari instrument yang dirangkum pada
setiap akhir pembelajaran.
Gambar 4.2 Grafik aktivitas siswa kelas kontrol selama mengikuti
pembelajaran secara konvensional.
68
Berdasarkan gambar 4.2 menunjukkan bahwa bahwa terdapat
perubahan dari kedelapan komponen aktivitas siswa selama mengikuti proses
pembelajaran Bahasa Indonesia materi Puisi secara konvensional. Adapun
perubahan yang terjadi pada komponen aktivitas 2 dimana kurangnya siswa
yang menyimak materi yang disampaikan oleh guru, hal ini dikarenakan siswa
bosan dan kurang bersemangat dalam proses pembelajaran. Pada aktivitas 6
menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang memerlukan bimbingan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, hal ini dikarenakan pada saat
guru menjelaskan materi siswa kurang memperhatikan sehingga kurang
memahami materi yang telah diajarkan oleh guru. Pada komponen aktivitas 7
terjadi peningkatan jumlah siswa yang melakukan kegiatan lain seperti ribut,
bermain, dan lain-lain, hal ini dikarenakan kurangnya minat siswa dalam
memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi ajar secara konvesional.
10. Analisis Statistik Infrensial
1) Uji Normalitas
0
5
10
15
20
25
30
35
siswayang
hadir
siswa yang
memperhatikan
siswa yang
bertanya
siswa yang
menjawab
siswa yang
aktif
siswa yang
membutuhkan
bimbingan
siswa yang
bermain
Kelas Kontrol
pertemuan 2 pertemuan 3
69
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
dari masing-masing media pembelajaran dalam penelitian ini berdistribusi normal
atau tidak. Bila data berdistribusi normal maka data ini dapat diolah dengan
menggunakan statistic uji-t.
Uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dalam
perhitungan menggunakan program SPSS 16.0. Untuk mengetahui normal
tidaknya adalah jika sig > 0,05 maka normal dan jika sig < 0,05 dapat dikatakan
tidak normal. Hasil perhitungan yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel. 4.8 Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Hasil Belajar Pretes kelas Eksperimen .187 31 .007 .941 31 .087
Postes kelas eksperimen .177 31 .015 .913 31 .016
Pretes kelas kontrol .192 31 .005 .910 31 .013
Postes kelas kontrol .185 31 .009 .911 31 .014
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, hasil uji normalitas dengan menggunakan
SPSS 16.0 dapat diketahui nilai signifikansi (Sig) untuk semua data baik pada uji
Kolmogorov-Smirnov maupun uji Shapiro-wilk > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data penelitian berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
70
Setelah diketahui tingkat kenormalan data, maka selanjutnya dilakukan
uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui tingkat kesamaan
varians antara dua Kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. untuk
menerima atau menolak hipotesis dengan membandingkan harga sig pada
levene’s statistic dengan 0,05 ( sig > 0,05) Hasil uji homogenitas dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel. 4.9 Uji Homogenitas
Independent Samples Test
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil Belajar Equal variances
assumed 1.775 .188 3.069 60 .003 10.000 3.258 3.483 16.517
Equal variances
not assumed
3.069 56.651 .003 10.000 3.258 3.475 16.525
71
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
hasil belajar Equal variances
assumed .007 .932 .233 60 .817 .645 2.772 -4.901 6.191
Equal variances
not assumed
.233 59.980 .817 .645 2.772 -4.901 6.191
Tabel. 4.9 Ringkasan Uji Homogenitas
Kelas Sig.
Keteran
gan
Pre-test 1,775 0.188 Homogen
Post-test 0,07 0.932 Homogen
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, hasil uji homogenitas variabel penelitian
diketahui nilai F hitung pre-test 1,775 dengan nilai 0,188 sedangkan F hitung
post-test 0,07 dengan signifikan 0,932. Dari hasil perhitungan harga signifikan
data pre-test ataupun post -test lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05) maka dapat
disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memiliki varians yang homogeny.
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan Macromedia Flash dengan hasil belajar siswa yang diajarkan tidak
72
menggunakan Macromedia flash pada mata pelajaran Bahasa indonesia kelas
VIII SMP negeri 1 POLUT. Kesimpulan penelitian dinyatakan signifikan apabila
pada taraf signifikansi 5% dan nilai p <0,05.
a) Hasil Uji T Berpasangan Pre-test Dengan Post-test Kelas Eksperimen
Rata-rata nilai pre-test kelas eksperimen sebesar 46.13 dan rata-rata nilai
post-test sebesar 83.55 sehingga mengalami pningkatan sebesar 37.42.
Didapatkan juga pada taraf signifikansi 5% (11,619> 2,040) dan
mempunyai nilai p < 0,05 yang berarti dapat disimpulkan terdapat peningkatan
secara signifikan pada skor hasil belajar siswa kelompok eksperimen. Hasil uji t
berpasangan pre-test dengan post-test kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel. 4.10 Ringkasan Hasil Uji T Berpasangan Pre-test Dengan Post-test
Kelas Eksperimen
Kelas Rat
a
-
r
a
t
a
N
Pre test
Ekspe
rimen
46,1
3
11,619
2,040
3
1
Post test
Ekspe
rimen
86,4
1
b) Uji T Berpasangan Pre-test Dengan Post-test Kelas Kontrol
73
Rata-rata nilai pre-test kelas kontrol sebesar 36,13 dan rata-rata nilai
post-test sebesar 82,90 sehingga mengalami pningkatan sebesar 46,77.
Didapatkan juga pada taraf signifikansi 5% (16,611>2,004) dan
mempunyai nilai p < 0,05 yang berarti dapat disimpulkan terdapat peningkatan
secara signifikan pada skor hasil belajar siswa kelompok Kontrol. Hasil uji t
berpasangan pre-test dengan post-test kelas kontrol dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel. 4.11 Ringkasan Hasil Uji T Berpasangan Pre-test Dengan Post-test
Kelas Kontrol
Kelas Rata
-
r
a
t
a
N
Pre
tes
t
Ko
ntr
ol
36,1
3
16,611
2,004
3
1 Post
tes
t
Ko
ntr
ol
82,9
0
c) Hasil Uji T Kelas Eksperimen Post-test dan Kelas Kontrol Post-test
Berdasarkan hasil perhitungan independent sample t-test diketahui rata-
rata kenaikan kelompok eksperimen sebesar 83.55, sedangkan kenaikan kelas
kontrol sebesar 82,90 sehingga diketahui kenaikan skor hasil belajar kelas
eksperimen lebih besar 0,65 dibandingakn dengan kelas kontrol. Diketahui juga
74
nilai sebesasr 4,858 dengan signifikansi 0,000. Nilai adalah
2,004. Jadi dapat disimpulkan bahwa > (4,858 < 1,998) dan nilai
signifikansinya lebih dari 0,05 (p= 0,000<0,05), sehingga dapat dinyatakan
terdapat perbedaan yang signifikan dalam peningkatan skor hasil belajar secara
signifikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat
perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan macromedia
Flash lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan tidak
menggunakan macromedia Flash pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
VIII SMP Negeri 1 POLUT. Hasil uji t kelas eksperimen post-test dan kelas
kontrol post-test dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.12 Ringkasan Hasil Uji T Kelas Eksperimen Post-test dan Kelas
Kontrol Post-test
Kelas Rat
a
-
r
a
t
a
P
Post test
Eksp
erim
en
83.
5
5
0,233 0,007`
0,0
0
0 Post test
Kont
rol
82,
9
0
B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa indonesia siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT yang diajar menggunakan media pembelajaran
75
macromedia flash lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan
(2011), Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran
macromedia flash dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvesional
(Uji Mann Whitney p 0,000 dengan α = 5%, p< α 0,05).
Pemberian media Macromedia Flash pada siswa berarti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri. Berdasarkan data yang diperoleh
dari hasil penelitian menggunakan media pembelajaran Macromedia Flash serta
temuan dari penelitian relevan maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran
Macromedia Flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
hasil perbandingan nilai rat-rata pre-test dan post-test kelas eksperimenyang telah
diperoleh oleh siswa yakni 46,13 < 86,41.
Selain itu, hasil analisis dari aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
Macromedia Flash menunjukkan siswa lebih aktif serta bersemangat dan banyak
siswa yang menyimak dengan baik materi pada saat pembelajaran berlangsung,
adapun hasil analisis yang diperoleh yaitu siswa memberikan respon yang sangat
baik pada saat proses pembelajaran Hasil perbandingan tingkat ketuntasan hasil
belajar Bahasa Indonesia menggunakan Macromedia Flash menunjukkan bahwa
untuk nilai ketuntasan siswa setelah diberi perlakuan (post-test) sebanyak 30 orang
siswa atau sebesar 96,77% dari jumlah siswa keseluruhan 31 siswa yang mencapai
ketuntasan hasi belajar, dan 1 orang siswa atau sebesar 3,22 % yang tidak mencapai
ketuntasan belajar.
76
Berdasarkan hasil analisis inferensial dengan perhitungan menggunakan
SPSS 16.0 menunjukkan bahwa data pre-test dan post-test telah memenuhi uji
normalitas yang merupakan uji persyaratan sebelum melakukan uji hipotesis, dan
pre-tes dan post-tes telah terdistribusi dengan normal karena nilai p ≤ a = 0,05. Hasil
analisis inferensial menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan Macromedia Flash tampak
nilai p (sig.(2-tailed)) adalah 0,000 < 0,05 berarti hasil belajar bahasa Indonesia
siswa dapat mencapai KKM 70. Ketuntasan belajar siswa setelah diajar dengan
menggunakan media pembelajaran macromedia flash secara klasikal ≥ 75%.
77
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data, hasil pnelitian dan hasil pengujian hipotesis yang
telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Terdapat peningkatan hasil
belajar siswa setelah menggunakan Macromedia Flash dapat dilihat selama proses
pembelajaran dan Berdasarkan hasil uji t terhadap data pre-test dan pos-test hasil
penggunaan Macromedia flash terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa
Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1 POLUT Kab Takalar diperoleh nilai Sign.
0.007> 0,05. Dengan demikian terbukti bahwa efektif penggunaan Macromedia flash
terhadap hasil belajar siswa
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan kepada guru
mampu menggunakan Macromedia flash untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
serta penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media teknologi informasi dari
materi pokok yang lain sehingga penelitian tentang penggunaan Macromedia flsah
lebih luas.
78
LAMPIRAN 1
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 POLUT
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/1
Materi Pokok : Teks Puisi
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 4 pertemuan )
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
79
KI 4 ; Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah
konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menelaah unsur-unsur
pembangun teks
puisi(perjuangan,
lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/ atau keragaman
budaya, dan lain-lain) yang
diperdengarkan atau dibaca
3.8.1
3.8.2.
3.8.3
Menentukan unsur-usur pembangun
puisi
Menjelaskan unsur-unsur pembangun
puisi dari segi bentuk
Menjelaskan unsur-unsur pembangun
puisi dari segi isi
4.8 Menyajikan gagasan,
perasaan, dan pendapat
dalam bentuk teks puisi
secara tulis/lisan dengan
memperhatikan unsur-unsur
pembangun puisi
4.8.1
4.8.2
4.8.3
Menjawab pertanyaan tentang unsur-
unsur pembangun puisi
Menyimpulkan unsur-unsur pembangun
puisi dari segi bentuk dan isi
Menulis puisi bebas sesuai dengan
unsur-unsur pembangunnya
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
80
Setelah mengikuti pembelajaran tentang unsur-unsur pembangun puisi,
siswa diharapkan dapat:
1. Menentukan informasi tentang unsur-unsur pembangun puisi secara benar .
2. Menentukan unsur-unsur pembangun puisi dari segi lahir
(bentuk) secara benar.
3. Menentukan unsur-unsur pembangun puisi dari segi isi(makna) secara
benar.
Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti pembelajaran tentang unsur-unsur pembangun puisi,
siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan unsur-unsur pembangun puisi dari segi lahir (bentuk)secara
benar.
2. Menjelaskan unsur-unsur pembangun puisi dari segi isi(
makna) secara benar.
Pertemuan Ketiga
Setelah mengikuti pembelajaran unsur-unsur pembangun puisi, siswa diharapkan
dapat:
1. Menjawab pertanyaan tentang unsur-unsur pembangun puisi dengan benar.
2. Menyimpulkan unsur-unsur pembangun puisi dengan benar.
3. Menulis puisi bebas sesuai tema yang sudah ditentukan dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian unsur-unsur pembangun puisi
2. Macam-macam unsur pembangun puisi
81
3. Langkah-langkah menulis puisi
E. METODE/MODEL PEMBELAJARAN
– Saintifik
F. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Media:: LCD proyektor
2. Bahan :
a. Teks puisi “ Sesat” karya Muhzarodin
b. Unsur-unsur pembangun puisi
3. Sumber belajar:
Harsiati,.Titik dkk.2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 8. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian, Balitbang, Kemdikbud,
Harsiati,.Titik dkk. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 8. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian, Balitbang, Kemdikbud.
Kemdikbud. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia edisi 4. Badan Jakarta:
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. .
Keraf Gorys, 1991. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia.
Rahmanto. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.
Sumardjo, Jakob. 1983. Himpunan Materi Seni Sastra 1,2,3. Solo : Tiga Serangkai.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Langkah/
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Waktu
82
Pendahuluan – Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
berdoa. (PPK)
– Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.
– Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan.
– Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi.
1 10’
Kegiatan Inti – Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari empat orang. (4C-collaboration)
– Siswa membaca puisi yang berjudul “Sesat”
Karya Muhzarodin. (literasi)
– Siswa secara berkelompok merumuskan unsur-
unsur pembangun puisi (4C)
– Siswa mengidentifikasi struktur lahir/bentuk
puisi.(HOTS)
– Siswa mengidentifikasi struktur batin/isi puisi.
– Dengan dipandu guru, siswa membuat
pertanyaan secara berkelompok mengenai unsur-
unsur pembangun puisi.
– Masing-masing kelompok mencari informasi
dari berbagai sumber informasi atau berdiskusi
60’
83
dengan anggota kelompoknya tentang unsur-unsur
pembangun puisi. (literasi)
– Siswa menuliskan informasi yang diperoleh
dariberbagai sumber tentang unsur-unsur
pembangun puisi.
– Siswa mempresentasikan hasil kerja diskusi
kelompok di depan kelas. (4C-communication)
– Siswa lain diberi kesempatan
untuk menyampaikan tanggapan.
Penutup – Guru memberi penguatan terkait dengan materi
yang telah dipelajari.
– Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah berlangsung.
– Siswa menerima tugas dari guru untuk
menemukan unsur-unsur pembangun puisi dari teks
puisi yang sudah ditentukan (HOTS)
– Siswa merefleksi proses KBM yang
berlangsung.
– Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan
belajar mengajar dengan mengucap syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa. (PPK)
10’
Pertemuan Kedua
84
Langkah/
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan – Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
berdoa.
– Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.
– Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dilakukan.
– Guru memberikan motivasi kepada siswa
– Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi.
1 10’
Kegiatan Inti – Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang
terdiri atas empat orang.
– Siswa menelaah puisi ditentukan oleh guru
menurut unsur-unsur pembangunnya.
– Setiap kelompok membacakan hasil telaah
puisinya.
– Dengan dipandu guru, siswa
membuat pertanyaan secara berkelompok mengenai
unsur-unsur pembangun puisi yang yang
ditelaahnya..
– Siswa menukarkan hasil kerja dengan hasil
60’
85
kerja kelompok lain.
– Setiap kelompok memberikan penilaian atas
hasil kelompok lain.
– Setiap kelompok menyampaikan hasil
penilaiannya, kelompok lain menanggapi.
Penutup – Siswa dan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah berlangsung.
– Siswa menerima tugas dari guru, yaitu menulis
puisi bebas sesuai dengan tema yang ditentukan..
– Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan
belajar mengajar dengan mengucap syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa.
10’
Pertemuan Ketiga
Langkah/
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan – Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
berdoa.
– Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.
– Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan.
– Guru memberikan motivasi kepada siswa
1 10’
86
– Guru dan siswa menyepakati langkah- langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi.
Kegiatan Inti – Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang
terdiri atas 4 orang.
– Siswa secara berkelompok menulis puisi bebas
dengan tema yang sudah ditentukan dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangunnya.
– Setiap kelompok membacakan puisi hasil
ciptaannya.
– Dengan dipandu guru, siswa membuat
pertanyaan yang berkaitan dengan unsur-unsur
pembangun puisi.
– Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
– Siswa lain diberi kesempatan untuk
menyampaikan tanggapan tentangunsur-unsur
pembangun puisiyang diciptakannya..
60’
Penutup – Guru memberi penguatan terkait dengan materi
yang telah dipelajari.
– Siswa dan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah berlangsung.
10’
87
– Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan
belajar mengajar dengan mengucap syukur.
H. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN
1. Teknik Penilaian
2. Sikap (spiritual dan sosial)
Observasi (jurnal)
b. Pengetahuan
1) Tes tertulis (Uraian)
2) Penugasan (Lembar Kerja)
c. Keterampilan :
Praktik (Penilaian Praktik)
2. Pembelajaran Remedial
Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
• pembelajaran ulang
• bimbingan perorangan
• belajar kelompok
• pemanfaatan tutor sebaya
bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-
88
soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan
mewawancarai narasumber.
A. Penilaian
a. Pengamatan Sikap
a) Teknik Penilaian :observasi
b) Kisi-kisi
No Sikap/Nilai Indikator
Butir
Instrumen
1 Mensyukuri
keberadaan
bahasa
Indonesia
– Terbiasa menggunakan bahasa
Indonesia dalam menyajikan informasi lisan
maupun tulisan di dalam kelas maupun di luar
kelas
1
2 Jujur – Menunjukkan sikap jujur dalam kegiatan
pembelajaran
2
3 Santun 1. Terbiasa menggunakan pilihan kata
kalimat, dan gestur dengan santun dalam setiap
komunikasi
2. Tidak menyela pembicaraan orang lain
3
4
4 Percaya Diri 1. Terbiasa berinisiatif dalam bahasan
memecahkan masalah.
2. Terbiasa memberi pendapat dalam
bahasan pemecahan masalah.
5
6
89
c) Bentuk instrumen : observasi
d) Instrumen
Lembar Pengamatan Sikap
No. Nama Siswa
Religius Jujur Santun Percaya diri
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
….
Rubrik penilaian sikap religius
Rubrik Skor
1. Tidak pernah menggunakan bahasa Indonesia dalam menyajikan
informasi lisan maupun tulisan di dalam kelas maupun di luar kelas
1
2. Kadang-kadang menggunakan bahasa Indonesia dalam menyajikan
informasi lisan maupun tulisan di dalam kelas maupun di luar kelas
2
3. Sering menggunakan bahasa Indonesia dalam menyajikan informasi
lisan maupun tulisan di dalam kelas maupun di luar kelas
3
4. Selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam menyajikan informasi
lisan maupun tulisan di dalam kelas maupun di luar kelas
4
Rubrik penilaian sikap jujur
Rubrik Skor
1. Sikap jujursama sekali tidak ditunjukan dalam melakukan kegiatan 1
90
2. Sikap jujur sudah ditunjukan dalam melakukan kegiatan tetapi masih
sedikit dan belum ajeg/konsisten
2
3. Sikap jujur sudah ditunjukan dalam melakukan kegiatan yang cukup
sering dan mulai ajeg/konsisten
3
4. Sikap jujur sudahditunjukan dalam melakukan kegiatan secara terus–
menerusdan ajeg/konsisten
4
Rubrik penilaian sikap santun
Rubrik Skor
1. Tidak terbiasa menggunakan pilihan kata kalimat, dan gestur dengan
santun dalam setiap komunikasi dan tidak menyela pembicaraan orang lain
1
2. Kadang-kadang menggunakan pilihan kata kalimat, dan gestur dengan
santun dalam setiap komunikasi dan tidak menyela pembicaraan orang lain
2
3. Sering menggunakan pilihan kata kalimat, dan gestur dengan santun
dalam setiap komunikasi dan tidak menyela pembicaraan orang lain
3
4. Selalu menggunakan pilihan kata kalimat, dan gestur dengan santun
dalam setiap komunikasi dan tidak menyela pembicaraan orang lain
4
Rubrik penilaian sikap percaya diri
Rubrik Skor
1. Tidak pernah berinisiatif dalam memecahkan masalah dan tidak pernah
memberi pendapat dalam bahasan pemecahan masalah.Sikap percaya
1
91
Rubrik Skor
dirisama sekali tidak ditunjukan dalam melakukan kegiatan
2. Kadang-kadang berinisiatif dalam memecahkan masalah dan kadang-
kadang memberi pendapat dalam bahasan pemecahan masalah.Sikap percaya
dirikadang-kadangditunjukan dalam melakukan kegiatan
2
3. Sering berinisiatif dalam memecahkan masalah dan sering memberi
pendapat dalam bahasan pemecahan masalah.Sikap percaya
diriseringditunjukan dalam melakukan kegiatan
3
4. Selalu berinisiatif dalam memecahkan masalah dan selalu memberi
pendapat dalam bahasan pemecahan masalah.Sikap percaya
selaluditunjukan dalam melakukan kegiatan
4
e) Pedoman Penilaian Sikap
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
b. Penilaian Pegetahuan
a) Teknik Penilaian :Tes tertulis
b) Kisi-kisi
No Indikator
Butir
Instrumen
1 3.8.1 Menyebutkan unsur-unsur pembangun puisi
3.8.2 Menjelaskan unsur pembangun puisi dari segi
5
92
lahir/ bentuk
3.8.3 Menjelaskan unsur pembangun puisi dari segi
isi/ makna
c) Bentuk instrumen : Uraian non objektif
d) Instrumen
Ada Tilgram Tiba Senja
....
Ada podang pulang ke sarang
Tembangnya panjang berulang-ulang
pulang ya pulang, hai petualang!
Ketapang. Ketapang yang kembang
Berumpun di perigi tua
Anakku datang anakku pulang
Kembali kucium, kembali kuraba
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan unsur-unsur pembangun puisi yang Anda ketahui!
2. Jelaskan :
a. Rima yang digunakan dalam puisi yang berjudul “Ayah”
b. Temukan penggunaan majas yang ter dapat pada puisi di atas!
c. Bagaimana pemilihan diksi dalam puisi di atas!
3. Apakah tema puisi di atas?
4. Pesan apa yang ingin disampaikan pengarang melalui puisi tersebut!
93
5. Jelaskan suasana yang tergambar dalam puisi tersebut!
Pedoman Penskoran
No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Kelengkapan
a. Unsur pembangun puisi lengkap
b. Unsur pembangun puisi kurang lengkap
c. Unsur pembangun puisi tidak lengkap
3
2
1
2. Kesesuaian
a. Data (kalimat) mendukung atau sesuai dengan unsur
pembangun puisi yang dimaksud
b. Data (kalimat) kurang mendukung atau kurang sesuai dengan
unsur pembangun puisi yang dimaksud
c. Data (kalimat) tidak mendukung atau tidak sesuai dengan unsur
pembangun puisi yang dimaksud
3
2
1
e). Pedoman Penilaian Pengetahuan
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
c. Penilaian Keterampilan
a) Teknik Penilaian :Tes tertulis
b) Kisi-kisi
94
No Indikator Butir Instrumen
1 4.3.1 Menulis puisi menurut unsur-unsur
pembangunnya
4
c) Bentuk instrumen : Uraian
d) Instrumen
1) Setelah memahami unsur-unsur pembangun teks puisi, susunlah kata-kata
tersebut menjadi sebuah puisi!
e) Pedoman Penilaian Keterampilan
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Takalar, Agustus 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Penulis
HASNIATI, S.Pd NURWAHDA
95
LAMPIRAN 2 PRETES DAN POSTES
(KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL)
SOAL PRE TEST
Pokok Bahasan : Puisi
Nama :
Kelas :
NIS :
Hari/ Tanggal :
Petunjuk Soal !
1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal.
2. Isilah biodata anda dengan benar pada tempat yang telah disediakan.
3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar dan tepat.
4. Tidak boleh bekerja sama dan menyontek kepada teman.
5. Periksalah jawaban anda dengan teliti sebelum diserahkan.
1. Kegiatan membaca puisi disebut ….
a. Deklarasi c. Pulitisasi Puisi
b. Deklamasi d. Orasi
96
2. Puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan
disebut ….
a. Balada c. Elegi
b. Romansa d. ode
3. Contoh majas metafora dibawah ini adalah ….
a. Dia adalah bunga desa
b. Wajahnya seperi bulan purnama
c. Matanya bagaikan lampu senter
d. Alisnya bagai semut berbaris
4. Kegiatan mengubah puisi menjadi lagu disebut dengan ….
a. Puitisasi
b. Musikalisasi puisi
c. Dramatisasi puisi
d. Antologi puisi
5. Naik turunnya kalimat saat membacakan puisi disebut dengan ….
a. Volume c. Lafal
b. Intonasi d. Tekanan
6. Denting jam tengah malam
[…]
Tuk bersujud
Kuagungkan Asma-Mu
Mohon ampunan-Mu
Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Bangunkan diriku
B. Terdengar nyaring
C. Kusebut nama-Mu
D. Tepat pukul tiga
7. Ada Tilgram Tiba Senja
....
Ada podang pulang ke sarang
97
Tembangnya panjang berulang-ulang
pulang ya pulang, hai petualang!
Ketapang. Ketapang yang kembang
Berumpun di perigi tua
Anakku datang anakku pulang
Kembali kucium, kembali kuraba
Tema puisi tersebut adalah ....
A. Bunga yang berkembang
B. Pulangnya anak tersayang
C. Kegembiraan seorang anak
D. Pulangnya sang kepodang
8. Suasana yang tergambar pada puisi tersebut adalah ....
A. gembira C. sedih
B. bangga D. duka
9. Perhatikan kutipan larik puisi "Doa" karya Cahiril Anwar berikut!
Tuhanku
dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
...
Suasana yang terasa dalam kutipan puisi tersebut adalah ....
a. Mencekam c. Khusyuk
b. Sepi d. Sedih
10. Ekspresi yang tepat untuk memusikalisasikan puisi Doa karya Chairil Anwar
tersebut adalah ....
a. Gembira c. Marah
b. Sedih d. Memelas
98
SOAL POST TEST
Pokok Bahasan : Puisi
Nama :
Kelas :
NIS :
Hari/ Tanggal :
Petunjuk Soal !
1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal.
2. Isilah biodata anda dengan benar pada tempat yang telah disediakan.
3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar dan tepat.
4. Tidak boleh bekerja sama dan menyontek kepada teman.
5. Periksalah jawaban anda dengan teliti sebelum diserahkan.
1. Puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan disebut
….
c. Balada c. Elegi
d. Romansa d. Ode
99
2. Kegiatan mengubah puisi menjadi lagu disebut dengan ….
a. Puitisasi
b. Musikalisasi puisi
c. Dramatisasi puisi
d. Antologi puisi
3. Kegiatan membaca puisi disebut ….
c. Deklarasi c. Pulitisasi Puisi
d. Deklamasi d. Orasi
4. Denting jam tengah malam
[…]
Tuk bersujud
Kuagungkan Asma-Mu
Mohon ampunan-Mu
Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
a. Bangunkan diriku
b. Terdengar nyaring
c. Kusebut nama-Mu
d. Tepat pukul tiga
5. Contoh majas metafora dibawah ini adalah ….
a. Dia adalah bunga desa
b. Wajahnya seperi bulan purnama
c. Matanya bagaikan lampu senter
d. Alisnya bagai semut berbaris
6. Ada Tilgram Tiba Senja
....
Ada podang pulang ke sarang
100
Tembangnya panjang berulang-ulang
pulang ya pulang, hai petualang!
Ketapang. Ketapang yang kembang
Berumpun di perigi tua
Anakku datang anakku pulang
Kembali kucium, kembali kuraba
Tema puisi tersebut adalah ....
a. Bunga yang berkembang
b. Pulangnya anak tersayang
c. Kegembiraan seorang anak
d. Pulangnya sang kepodang
7. Suasana yang tergambar pada puisi tersebut adalah ....
a. Gembira c. Sedih
b. Bangga d. Buka
8. Perhatikan kutipan larik puisi "Doa" karya Cahiril Anwar berikut!
Tuhanku
dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
...
Suasana yang terasa dalam kutipan puisi tersebut adalah ....
a. Mencekam c. Khusyuk
b. Sepi d. Sedih
9. Ekspresi yang tepat untuk memusikalisasikan puisi Doa karya Chairil Anwar
tersebut adalah ....
a. Gembira c. Marah
b. Sedih d. Memelas
101
10. Naik turunnya kalimat saat membacakan puisi disebut dengan ….
c. Volume c. Lafal
d. Intonasi d. Tekanan
102
LAMPIRAN 3
ANALISIS DATA
AKTIVITAS SISWA
LEMBAR OBSERVASI
LEMBAR OBSERVASI KELAS EKSPERIMEN
Kategori aktivitas siswa :
1. Jumlah siswa yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran menggunakan media
pembelajaran edmodo.
2. Siswa yang menyimak materi pada proses pembelajaran menggunakan media
pembelajaran edmodo.
3. Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum
dimengerti.
4. Siswa yang menjawab pertanyaan guru.
5. Siswa yang masih perlu bimbingan dalam menggunakan media pembelajaran
edmodo.
6. Siswa yang menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang terdapat pada
media pembelajaran edmodo.
7. Siswa yang melakukan aktivitas lain saat guru menjelaskan materi
menggunakan media pembelajaran edmodo.
103
PERTEMUAN KE 2
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KELAS EKSPERIMEN
No NAMA Aktivitas yang diamati
1 2 3 4 5 6 7
1 MUH. AKBAR AL BUKHOTY √ √ √ √ √ √
2 PATIMA √ √ √ √ √ √ √
3 SITI SULEHA √ √ √ √ √
4 NUR ADELIA √ √ √ √ √
5 AFRIANI SARTIKA √ √ √ √ √ √
6 ISMAWANDI √ √ √ √ √
7 FADILA NUR QALBI √ √ √ √ √ √
8 PUTRI KARTIKA SARI DEWI √ √ √ √
9 MUH. ANANG √ √ √ √
10 ANITA SILVIANA SYAM √ √ √
11 MUH HERMAN √ √
12 MUH. IMRAN √ √ √ √ √
13 AGUSTINA √ √ √ √ √
14 MARWATI √ √ √ √
15 AKBAR √ √ √ √ √
16 AULIA HALIL √ √ √ √ √ √
17 MUH. RIFKI SUPRIADI √ √ √ √ √ √ √
18 MAKMUR √ √ √ √ √
19 SYAFARUDDIN √ √ √ √ √ √ √
20 RAHMAT HIDAYAT √ √ √ √ √ √
21 NUR AZIZAH ADZIMAH √ √ √
22 MULIANA √ √ √ √
23 MUH ARIF BIJAKSANA √ √ √ √
24 SUCI RAHMAWATI √ √ √ √
25 DWI SARTIKA √ √ √
26 MUDMAINNAH √ √
27 ALMIRAH √ √ √
28 ANDI ARFAN √ √ √
29 RESKY AULIA HAMKA √ √ √ √ √
30 MUIS √ √ √ √
31 PAISAL √ √ √ √ √
104
PERTEMUAN KE 3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KELAS EKSPERIMEN
No NAMA Aktivitas yang diamati
1 2 3 4 5 6 7
1 MUH. AKBAR AL BUKHOTY √ √ √ √ √ √
2 PATIMA √ √ √ √ √ √
3 SITI SULEHA √ √ √ √ √
4 NUR ADELIA √ √ √
5 AFRIANI SARTIKA √ √ √
6 ISMAWANDI √ √ √ √
7 FADILA NUR QALBI √ √ √ √
8 PUTRI KARTIKA SARI DEWI √ √ √ √
9 MUH. ANANG √ √ √ √
10 ANITA SILVIANA SYAM √ √ √ √
11 MUH HERMAN √ √ √ √ √
12 MUH. IMRAN √ √ √ √ √
13 AGUSTINA √ √ √ √ √
14 MARWATI √ √ √ √ √
15 AKBAR √ √ √
16 AULIA HALIL √ √ √ √ √
17 MUH. RIFKI SUPRIADI √ √ √ √ √
18 MAKMUR √ √ √
19 SYAFARUDDIN √ √ √ √
20 RAHMAT HIDAYAT √ √ √ √
21 NUR AZIZAH ADZIMAH √ √ √ √
22 MULIANA √ √ √ √
23 MUH ARIF BIJAKSANA √ √ √
24 SUCI RAHMAWATI √ √ √
25 DWI SARTIKA √ √ √ √
26 MUDMAINNAH √ √ √ √
27 ALMIRAH √ √ √
28 ANDI ARFAN √ √ √ √
29 RESKY AULIA HAMKA √ √ √ √ √
30 MUIS √ √ √ √ √
31 PAISAL √ √ √ √ √ √ √
105
PERTEMUAN KE 2
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KELAS KONTROL
No NAMA Aktivitas yang diamati
1 2 3 4 5 6 7
1 ASRIANTO √ √
√ √
2 SARAH FRIZILIA √ √ √ √ √
3 MUH. RIDWAN SAHABS √
√ √
4 SOFWAN ZIKRI √ √ √
√
5 SARLI SAPITRI AGUSTINA √
√ √
6 MEYSHA UPARA SYAHRA √ √ √ √
7 KASMAWATI √ √ √
√ √
8 MUH. ARFAH NUR √ √
√
9 RISMAWATI √ √
√ √
10 MUH. FIQRI MULANA √
√ √ √
11 IKA ANDRIATI √ √
√ √
12 MEGA KARTIKA PASYA √ √ √ √
13 RAHUL SANRE √
√ √
14 YULI √ √
√ √
15 NIA RAMADHANI √ √
√ √
16 PUTRI √ √
√ √ √
17 ALYA NURHIJRAH √
√ √
18 DANDI SAPUTRA √
√ √
19 ESTI FIFI VERONIKA √ √
√ √
20 NURHIKMA RAMADANI √ √ √ √
21 ARIL √ √
√ √
22 EKA WAHYUNI √ √ √
√
23 MUSTIKA √ √ √ √ √
24 MUH. AKBAR NUR HIDAYAT √
√ √
25 IRWANDI √ √
√
26 SARTIKA √ √
√
27 WAHIDIN √ √ √
28 DIMAS ARDIANSYAH √ √
29 NURUL HIKMAH √ √ √
30 MUH. PADEL √ √ √ √
31 SINTA √ √ √
106
PERTEMUAN KE 3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
KELAS KONTROL
No NAMA Aktivitas yang diamati
1 2 3 4 5 6 7
1 ASRIANTO √ √ √ √
2 SARAH FRIZILIA √ √ √
3 MUH. RIDWAN SAHABS
4 SOFWAN ZIKRI √ √ √ √
5 SARLI SAPITRI AGUSTINA √ √ √ √
6 MEYSHA UPARA SYAHRA √ √ √ √
7 KASMAWATI √ √ √
8 MUH. ARFAH NUR √ √
9 RISMAWATI √ √ √ √
10 MUH. FIQRI MULANA √ √ √ √
11 IKA ANDRIATI √ √
12 MEGA KARTIKA PASYA √ √ √
13 RAHUL SANRE √ √ √ √
14 YULI √ √ √
15 NIA RAMADHANI √ √ √ √
16 PUTRI √ √ √ √
17 ALYA NURHIJRAH √ √ √
18 DANDI SAPUTRA √ √ √ √
19 ESTI FIFI VERONIKA √ √ √ √
20 NURHIKMA RAMADANI √ √ √ √
21 ARIL √ √ √
22 EKA WAHYUNI √ √ √ √ √
23 MUSTIKA √ √ √
24 MUH. AKBAR NUR HIDAYAT √ √ √
25 IRWANDI √ √ √
26 SARTIKA √ √ √ √
27 WAHIDIN √ √ √ √
28 DIMAS ARDIANSYAH √ √ √ √
29 NURUL HIKMAH √ √ √
30 MUH. PADEL √ √ √ √
31 SINTA √ √ √ √
107
LAMPIRAN 4 ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
Kelas Eksperimen
N
O
Komponen
yang
diamati
Pertemuan
R
a
t
a
–
R
a
t
a
Pe
r
s
e
n
t
a
s
e
%
I I
I
I
I
I
I
V
1
.
Jumlah siswa
yang hadir
pada saat
kegiatan
pembelajar
an
menggunak
an
Macromedi
a Flash PR
ET
ES
T
3
1
3
1
PO
ST
ES
T
31
10
0
2
.
Siswa yang
menjawab
pertanyaan
guru pada
kegiatan
apersepsi
21
30
25.5
82
3
.
Siswa yang
menyimak
materi
melalui
media
8 6 7 22
108
pembelajaran berbasis
web
4
.
Siswa yang
mengajuka
n
pertanyaan
kepada
guru
tentang
materi yang
belum
dimengerti.
20
29
2
4
,
5
79
5
.
Siswa yang
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
oleh guru.
10
20
15
48
6
Siswa yang
masih perlu
bimbingan
dalam
menggunak
an media
pembelajar
an berbasis
web.
2
0 1
0 1
5 48
7
Siswa yang
melakukan
kegiatan
lain seperti
ribut,
bermain,
dan lain-
lain.
1
9 6
12.5
40
Jumlah 41
9
Rata-rata
59,
8
5
109
Kelas Kontrol
N
O
Komponen
yang
diamati
Pertemuan
R
a
t
a
–
R
a
t
a
P
e
r
s
e
n
t
a
s
e
%
I I
I
I
I
I
I
V
1
.
Jumlah
siswa
yang
hadir
pada
saat
kegiatan
pembela
jaran
menggu
nakan
Macrom
edia
Flash
PR
ET
ES
T
31
30
PO
ST
ES
T
30.5
9
8
2
.
Siswa yang
menjawa
b pertanya
an guru
pada
kegiatan
aperseps
i
20
19
19.5
6
4
3
.
Siswa yang
menyim
ak
4 3 3
.5
1
1
110
materi melalui
media
pembela
jaran
berbasis
web
4
.
Siswa yang
mengaju
kan
pertanya
an
kepada
guru
tentang
materi
yang
belum
dimenge
rti.
5 6 5
.5
1
7
5
.
Siswa yang
menjawa
b
pertanya
an yang
diajukan
oleh
guru.
15
13
14
4
5
6
Siswa yang
masih
perlu
bimbing
an
dalam
menggu
nakan
media
pembela
jaran
berbasis
web.
1
9 2
0
19.5
6
2
7
Siswa yang
melakuk
an
kegiatan
1
5 1
7 1
6 5
1
111
lain seperti
ribut,
bermain,
dan lain-
lain.
Jumlah
3
4
8
Rata-rata
49.71
112
LAMPIRAN 5 ANALISIS DATA HASIL BELAJAR
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS
KONTROL
Kelas Eksperimen ( VIII.4 )
No NAMA EKSPERIMEN VIII 4
Pre-tes Pos-tes
1 MUH. AKBAR AL BUKHOTY 30 80
2 PATIMA 50 60
3 SITI SULEHA 40 80
4 NUR ADELIA 50 80
5 AFRIANI SARTIKA 50 100
6 ISMAWANDI 40 80
7 FADILA NUR QALBI 60 90
8 PUTRI KARTIKA SARI DEWI 30 90
9 MUH. ANANG 50 70
10 ANITA SILVIANA SYAM 50 70
11 MUH HERMAN 60 70
12 MUH. IMRAN 60 90
13 AGUSTINA 50 100
14 MARWATI 50 100
15 AKBAR 60 80
16 AULIA HALIL 70 90
17 MUH. RIFKI SUPRIADI 60 70
18 MAKMUR 50 90
19 SYAFARUDDIN 20 90
20 RAHMAT HIDAYAT 60 80
21 NUR AZIZAH ADZIMAH 50 80
22 MULIANA 60 80
23 MUH ARIF BIJAKSANA 30 100
24 SUCI RAHMAWATI 40 70
25 DWI SARTIKA 40 80
113
26 MUDMAINNAH 40 70
27 ALMIRAH 10 90
28 ANDI ARFAN 30 80
29 RESKY AULIA HAMKA 70 100
30 MUIS 40 90
31 PAISAL 30 90
JUMLAH 1430 2590
RATA-RATA 46.12903226 83.5483871
114
Kelas Kontol VIII.6
NO NAMA KONTROL VIII.6
Pre-Tes Pos-Tes
1 ASRIANTO 20 60
2 SARAH FRIZILIA 60 80
3 MUH. RIDWAN SAHABS 40 80
4 SOFWAN ZIKRI 60 80
5 SARLI SAPITRI AGUSTINA 50 100
6 MEYSHA UPARA SYAHRA 50 80
7 KASMAWATI 40 70
8 MUH. ARFAH NUR 30 90
9 RISMAWATI 20 90
10 MUH. FIQRI MULANA 40 70
11 IKA ANDRIATI 40 70
12 MEGA KARTIKA PASYA 30 90
13 RAHUL SANRE 40 80
14 YULI 20 100
15 NIA RAMADHANI 30 80
16 PUTRI 30 80
17 ALYA NURHIJRAH 30 70
18 DANDI SAPUTRA 30 90
19 ESTI FIFI VERONIKA 50 90
20 NURHIKMA RAMADANI 40 80
21 ARIL 50 70
22 EKA WAHYUNI 40 100
23 MUSTIKA 40 100
24 MUH. AKBAR NUR HIDAYAT 30 70
25 IRWANDI 40 80
26 SARTIKA 30 70
27 WAHIDIN 40 90
28 DIMAS ARDIANSYAH 20 80
29 NURUL HIKMAH 20 100
30 MUH. PADEL 30 90
31 SINTA 30 90
JUMLAH 1120 2570
RATA-RATA 36.12903226 82.90322581
115
LAMPIRAN 6 DOKUMENTASI
116
117
RIWAYAT HIDUP
Nurwahda, lahir di Sayowang Kecamatan Pa’bundukang
Kabupaten Takalar, 20 Oktober 1996. Anak Pertama dari empat
(4) bersaudara yang merupakan buah hati dari pasangan
Ayahanda Sambayang dan Ibunda Hartati.
Pendidikan yang ditempuh penulis mulai dari Sekolah Dasar
Negeri (SDN) 06 Sayowang Kecamatan Pa’bundukang
Kabupaten Takalar dan lulus pada tahun 2008, dan pada tahun
yang sama pula penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Takalar Kecamatan Pattallassang Kabupaten
Takalar dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun yang sama pula penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Takalar Kabupaten Takalar
dan lulus pada tahun 2014. Di tahun 2015 melanjutkan studi di Universitas
Muhammadiyah Makassar (Unismuh) jenjang S1 dan mengambil Jurusan Teknologi
Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sampai sekarang.
Recommended