SRI-Teknologi Tanam Padi

Preview:

Citation preview

SRI

(System of rice intensification)

MODEL BUDI DAYA PADI INTENSIF MENGUTAMAKAN MANAGEMENT SISTEM

PERAKARAN YANG BERBASIS PADA PENGELOLAAN

* TANAH* TANAMAN DAN

* AIR

MEMAHAMI PERMASALAHAN TANI KONVENSIONAL

MASALAHAIRTANAH

TANAMAN

PERILAKU BUDIDAYA

BAGAIMANA SRI DITERAPKAN

MENGAPA HARUS SRI ?Terkait masalah-masalah tanah

Masalah perlakuan terhadap tanaman

Dicabut Akar Putus Daun Dipotong Luka Sakit Dilempar Tambah Memar

Ditanam Dalam dan Banyak Ditanam 10 Batang Akar Kehitaman, busuk

Ditanam Dalam dan Banyak

Beruas-ruas akar bagianBawah busuk dan mati

Akar Memanjang danMenambah Umur

Akar Tumbuh Pada Ruas PertamaDan Akar pun Sehat

• Masalah Air dan pengelolaannya

Sejak Pesemaian Tanaman Tergenang Dipertanaman Tanaman Direndam

Kondisi Jaringan Akar Tidak Tergenang Kondisi Jaringan Akar Tergenang

Prilaku PEMBERANTASAN

RACUN

HAMA

....!!!!!

DAMPAKNYA

Pencemaranlingkungan

Terbunuhnyajasad non sasaran

Berkurangnya keragaman

unsur hayati

Hama menjadi kebal

Peledakanhama

GangguankesehatanmanusiaTimbul hama sekunder

Memupuk tanaman bukan memupuk tanah

SRIPENGELOLAAN

AIR

PENGELOLAAN TANAMAN

PENGELOLAAN TANAH

AKAR TANAMAN PADI TERAWAT, KUAT, DAN SEHAT

SRI DATANG MEMBAWA PELUANG

PENGELOLAAN AGRO-EKOSISTEM(PHT SECARA UTUH)

BAHANORGANIK MICRO

ORGANISME

plankton

chyromidae

MUSUH ALAMI

- serangga

-cacing

Serangga/hama

Pengurai

Bahan Organik

Nutrisi dan Kemampuan mengikat Nutrisi

TanamanUdara

Kemampuan Mengikat Air

Tekstur

Struktur

Serangga danCacing Mikro Organisme

MEMAHAMI EKOLOGI TANAH

MEMAHAMI PERANAN DAN FUNGSI BAHAN ORGANIK

PRINSIP DASAR SRI

1. Pengelolaan tanah sehat :menggunakan Bahan Organik

Air Garam

Kondisi telur mengapung pada larutan garam

Telur Itik Mentah

Garam

2.Uji Benih Bermutu dengan Larutan Garam

Uji Benih Bermutu dengan Larutan Garam

AIR GARAM

Benih terapung dibuang

Benih tenggelam digunakan

3. Model Persemaian Persemaian dengan nampan yang dilapisi daun pisang.

Isi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk organik.

Taburkan benih

Tutup dengan tanah Tanah+ Bahan Organik/ abu dapur.

4. Benih Muda

Memberi kesempatan sejak fase vegetatif awal kepada tanaman untukTumbuh lebih awal membentuk akar, tunas lebih banyak dan

berkembang lebih besar pada anakan primer

5. Ditanam TUNGGAL, DANGKAL dan letak Akar HORIZONTAL

. Kebutuhan Benih = 5 – 7 Kg/ Ha.Terhindar dari persaingan nutrisi, Sinar

Matahari, dan keasaman tanah.

6. Jarak tanam lebarMemberi kesempatan pada akar tumbuh lebat

dan tunas berkembang lebih besar,Banyak serta menghindari persaingan

40 CM x 40 CM 35 CM x 35 CM

7. Tidak menggenang Tanaman

Menghindari Jaringan kompleks pada akar hancur : Cortex, XylemDan Phloem.Tanaman Padi Bukan Tanaman Air, Hanya butuh air.

Penyiangan dilakukan 4 Kali

• Selain mencabut dan membenamkan rumput untuk menjadi nutrisi

• Menggemburkan tanah agar oksigen tetap tersedia disekitar perakaran

Pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan(OPT)• SRI Merupakan Salah satu cara

Pengelolaan Ekosistem secara utuh / Holistick untuk melindungi tanaman agar terbebas dari berbagai gangguan termasuk OPT.

• SRI Merupakan Penerapan dari Pengendalian Hama Terpadu (PHT) secara utuh / Holistick.

Tidak Menggunakan Pupuk Kimia An-Organik dan

Pestisida Sintetis• Mengarah Kepada : Praktek-praktek usahatani

yang berusaha meningkatkan kualitas lingkungan dengan tetap menjaga produktivitas dan kelestariannya,

nilai-nilai keberlanjutan dan pertimbangan pertimbangan yang jauh ke depan menjadi jiwanya pertanian ekologis.

Hasil Yang Telah Dicapai

CIAMIS JABAR 9,8 TON/HA GKP CIAMIS JABAR 10,4 TON/HA GKP

TASIKMALAYA JABAR 9,6 TON/HA GKP SUKABUMI JABAR 11,2 TON/ HA GKP

INFORMASI LUAR NEGERI

SRI rice field, hybrid variety, Yunnan, China, 2004 – 18 t/ha

SRI field in Cuba – 12 t/ha – Los Palacios 9 cv. -- 2003 SRI field in Cuba – 12 t/ha – Los Palacios 9 cv. -- 2003

Perbandingan Analisa Usahatani Padi Cara Konvensional dan SRILuas 1 Hektar Tidak termasuk biaya tetap

NO URAIANCARA BIASA

(Rp)CARA SRI

(Rp)

1 Komponen Input/HaBenih (Rp 3.000/Kg)Pupuk - Organik - AnorganikPengolahan tanahPembuatan persemaianTandurPenyianganPengendalian OPTBiaya Panen

120.000,-

873.625,- 1.050.000,-

105.000,-630.000,-705.000,-

150.000,- 830.000,-

15.000,-

2.400.000,--

1.050.000,-30.000,-

630.000,-835.000,-

40.000,-830.000,-

Jumlah 4.463.625,- 5.830.000,-

2 Komponen OutputHasil Produksi harga GKP

5.000kgxRp.1200

6.000.000,-8.000kgxRp.1200

9.600.000,-

3 Keuntungan 1.536.375,- 3.770.000,-

4Selisih Keuntungan SRI

dibandingkan konvensional

2.233.625,-

Sumber data : Kelompok Tani Asri Lestari, Tasikmalaya 2005

Perbandingan Analisa Usahatani Padi Cara Konvensional dan SRILuas 1 Hektar

NO URAIANCARA BIASA

(Rp)CARA SRI

(Rp)

1 Komponen Input/HaBenih (Rp 3.000/Kg)Pupuk - Organik - AnorganikPengolahan tanahPembuatan persemaianTandurPenyianganPengendalian OPTBiaya PanenBiaya tetap-Sewa lahan-Hand sprayer

120.000,-

873.625,- 1.050.000,-

105.000,-630.000,-705.000,-150.000,-

830.000,-

2.520.000,-260.000,-

15.000,-

2.400.000,--

1.050.000,-30.000,-

630.000,-835.000,-

40.000,-830.000,-

2.520.000,-260.000,-

Jumlah 7.243.625,- 8.610.000,-

2 Komponen OutputHasil Produksi harga GKP

5.000kgxRp.1200

6.000.000,-8.000kgxRp.1200

9.600.000,-

3 Keuntungan -1.243.625,- 990.000,-

4 Selisih Keuntungan SRIdibandingkan konvensional

2.233.625,-

Sumber data : Kelompok Tani Asri Lestari, Tasikmalaya, 2005

Silahkan Kritik !dan Apa Sarannya ?Silahkan Dikritik dan Apa Sarannya ?

kalau Musim tanam tiba, Saya Sibuk Tandur

SRI dimana-mana,…..

MUATAN PENDIDIKAN PETANI LEBIH DITEKANKAN PADA PROSES PEMAHAMAN DAN PENYADARAN KETIMBANG

POLA AJAKAN MENERAPKAN TEKNOLOGI. HAL INI DIDASARKAN PADA PENGALAMAN BAHWA :

KEYAKINAN DARI DIRI SENDIRILEBIH KUAT DORONGANNYA UNTUK MELAKUKAN

PENGEMBANGAN KEGIATAN USAHATANI

TERIMA KASIH ,SEMOGA BESAR MANFAATNYA.

Amanat PET dan SRI

• Muatan pendidikan petani lebih ditekankan pada proses pemahaman dan penyadaran ketimbang pola ajakan menerapkan teknologi. Hal ini didasarkan pada pengalaman bahwa keyakinan dari diri sendiri lebih kuat dorongannya untuk melakukan pengembangan kegiatan usahatani.

Recommended