View
265
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
URSNEWS
United Registrar of SystemEdisi Oktober 2017 / Tahun XI
Standar Nasional Indonesia (SNI)
Sertifikasi SNI & ISO
IATF 19649
UR
S N
EW
S
ALAMAT KANTOR URS
Jakarta Office : Komplek Graha Kencana Blok BE, Jl. Raya Perjuangan 88 Kebon Jeruk, Jakarta Barat
11530, Telp. 021-53660660, 5361370, Fax. : 021-53660661, 5325965 • Semarang Office : Gedung Griya
Bina Artha Lt. 2, Jl. Pemuda No. 142 Semarang Telp. 024-3562606, Fax. 024-3562605 • Surabaya Office : Komplek Ruko Gateway Blok A No. 32, Jl. Raya Waru, Gedangan Sidoarjo Telp. 031-8548511, 8548512,
Fax. 031-8548513 • Balikpapan Office : Gedung BRI Lt.5, Jl. Jend. Sudirman No.40 Balikpapan 76112,
Telp. 0542-412321, 416824, Fax. 0542-413105 • Medan Office : Gedung Mandiri Lt.5, Jl. Imam Bonjol No.16
D Medan 21012, Telp. 061-4552418, Fax. 061-4516343 • Makassar Office : Gedung Graha Pena Lt.8 Jl. Urip
Sumoharjo No. 20 Makassar 90231, Telp. 0411-455036, Fax. 0411-456203 • Solo Office : Ruko Solo Center
Point Blok A20, Jl. Slamet Riyadi No. 371-373 Surakarta 57147, Telp. 0271-731813, Fax. 0271-731814.
DAFTAR ISI
02 Dari Kami
03 Standar Nasional Indonesia (SNI)
06 Sertifikasi SNI & ISO
07 Introduction of New Office
08 IATF 19649
11 Mengukur Kepuasan Pelanggan
12 URS Di Mata Klien
13 URS Indonesia - CSR
15 Seremoni Penyerahan Sertifikat
16 Public Training
17 In House Training
17 URS Staff Profile
18 MR Club
19 Advertorial Jadwal Training & Seminar
DARI KAMI
Ada yang berbeda dari upacara peringatan HUT RI ke-72 beberapa waktu yang lalu.
Tidak seperti upacara peringatan di tahun – tahun sebelumnya, kali ini Presiden RI
beserta seluruh jajaran kabinet dan para peserta upacara memakai baju adat dari
berbagai provinsi di Indonesia. Wah, nampak lebih meriah dan berwarna ya.
Di bulan yang bersejarah ini, kami juga tidak lupa menyuguhkan informasi menarik
melalui newsletter yang sedang Bapak/ Ibu baca. Topik utama edisi kali ini adalah
mengenai Standar Nasional Indonesia atau yang biasa kita kenal dengan SNI.
Informasi lebih detail tentang implementasi SNI dan manfaatnya dapat dilihat di
halaman–halaman berikut. Ada pula artikel lainnya yang juga tidak kalah informatif
dan sayang untuk dilewatkan.
Terima kasih kami sampaikan kepada para pihak yang sudah bekerja sama dengan
URS Indonesia selama ini, kami selalu berkomitmen untuk menjadi partner yang
baik bagi para klien.
Salam sejahtera,
Redaksi
Alamat Redaksi URS News:Komplek Graha Kencana Blok BE,
Jl. Raya Pejuangan 88 Kebon Jeruk, Jakarta 11530,
Telp. : +62-21-53660660, 5361370
Fax : +62-21 53660661, 5325965
email : news@ursindonesia.com
02
Edisi Oktober 2017 / tahun XIURS NEWS
Kami hadir lebih dekat dengan Anda melalui Linkedin :URS Services Indonesia : https://www.linkedin.com/in/ursindonesia/in
Standard Training Indonesia : https://www.linkedin.com/in/standardtraining/in
Masih segar di ingatan kisah tentang
Muhamad Kusrin dan usaha perakitan televisi
tabungnya yang beberapa waktu lalu sempat
membuat heboh pemberitaan di negeri kita.
Keuletan dan kreatifitas Kusrin dalam
mengolah tabung monitor komputer
bekas menjadi televisi tidak bisa dibilang
main-main, dalam sebulan Kusrin
berhasil memproduksi setidaknya 4.000–
5.000 unit TV dan memasarkannya
ke beberapa penjuru pulau Jawa.
Siapa nyana usaha Kusrin terpaksa berhenti
sesaat lantaran dianggap melanggar
ketentuan pemerintah. Produk hasil
tangan dingin Kusrin ternyata belum
berstandar SNI. Alhasil Kusrin harus
menerima kenyataan bahwa produk
rakitannya ditarik dan dimusnahkan oleh
aparat setempat ditambah lagi Kusrin
juga divonis enam bulan penjara dengan
masa percobaan satu tahun serta denda
Rp. 2,5 juta subsider dua bulan kurungan.
03
Edisi Oktober 2017 / tahun XIURS NEWS
Standar Nasional Indonesia (SNI)
Definisi SNI
Pemahaman masyarakat tentang SNI bisa
dibilang lumayan terbatas. Pengaruh media
sosial dan pemberitaan di media nasional
belum terlalu berpengaruh pada pandangan
masyarakat dan pelaku usaha mengenai
pentingnya penerapan SNI.
Syukurnya selepas dari kejadian kurang
mengenakkan tersebut Kusrin berhasil
membalikan keadaan. Kusrin bergegas
mengurus perizinan SNI untuk produk
rakitannya dan memulai kembali usahanya.
Merunut dari kisah di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa pengurusan izin SNI
bukan perkara biasa. Ketiadaan izin dapat
berakibat fatal bagi pelaku usaha serta
konsumen pada akhirnya. Lantas apakah
SNI dan bagaimana implementasinya
pada industri tanah air? Berikut adalah
sedikit pembahasan mengenai hal tersebut.
Sebagai informasi, SNI bukanlah sekedar
tanda yang dicantumkan pada sebuah
produk. SNI atau Standar Nasional Indonesia
adalah standar yang dirumuskan oleh rapat
panitia teknis yang terdiri dari multi stake
holder baik itu pemerintah, akademisi,
kalangan industri, konsumen serta para
ahli yang kompeten di bidangnya masing–
masing. Setiap panitia teknis didukung
oleh sekretariat panitia teknis yang tersebar
di hampir seluruh Kementerian dan
Lembaga Pemerintah dan ditetapkan oleh
Badan Standardisasi Nasional (BSN) serta
berlaku secara nasional. Sementara tanda
SNI adalah tanda sertifikasi yang hanya
berhak digunakan pada produk yang telah
memenuhi persyaratan Standar Nasional
Indonesia.
SNI Untuk Produk Impor
Dilansir dari situs resmi Badan Standardisasi
Nasional (www.bsn.go.id) disebutkan bahwa
sejauh dimungkinkan, pengembangan
standar nasional tidak boleh ditujukan untuk
atau berdampak menimbulkan hambatan
perdagangan.
Penilaian kesesuaian terhadap produk dari
luar negeri harus sama dengan penilaian
kesesuaian bagi produk dalam negeri,
dan tidak menerapkan perlakuan yang
diskriminatif bagi negara yang berbeda.
Sejauh mungkin setiap negara anggota
World Trade Organization (WTO) harus
mengupayakan agar pelaksanaan penilaian
kesesuaian bagi barang impor dapat diakses
dengan mudah di negara produsen dan tidak
menimbulkan beban yang berkelebihan.
Apabila suatu perusahaan bermaksud untuk
memperdagangkan produk impor, maka
apabila produk tersebut termasuk di dalam
pemberlakuan secara wajib khususnya dari
Kementerian Perindustrian, maka harus
memiliki sertifikat SNI sebagai bukti bahwa
produk tersebut sesuai SNI. Terkait standar
dari negara pengekspor, tergantung kepada
peraturan yang memberlakukan standar
secara wajibnya, karena pada prinsipnya
pemerintah dapat mengadopsi SNI atau
standar internasional untuk dijadikan
acuan didalam peraturannya. Apabila
yang diberlakukan secara wajib dengan
mengadopsi SNI maka yang berlaku
adalah SNI, walaupun standar dari negara
pengekspor lebih tinggi apalagi lebih
rendah.
04
URS NEWS
Penerapan SNI
Masing–masing negara memiliki standar
produk sesuai dengan kebutuhannya. Di
negara kita standar tersebut dikenal dengan
istilah Standar Nasional Indonesia (SNI)
yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi
Nasional dan berlaku secara nasional.
Merujuk kepada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 102 tahun 2000
tentang Standardisasi Nasional Indonesia
maka pada prinsipnya penerapan SNI bersifat
sukarela hanya saja untuk hal–hal yang
berkaitan dengan kepentingan keselamatan,
keamanan, kesehatan masyarakat atau
pelestarian fungsi lingkungan hidup dan
atau pertimbangan ekonomis, instansi
teknis dapat memberlakukan secara wajib
sebagian atau keseluruhan spesifikasi teknis
dan atau parameter dalam Standar Nasional
Indonesia.
Apabila SNI untuk produk tertentu telah
diwajibkan maka produk dengan jenis
yang sama namun tidak bertanda SNI tidak
boleh diedarkan atau diperdagangkan di
wilayah Republik Indonesia. Sedangkan
suatu produk yang tidak wajib, tanda SNI
berfungsi sebagai tanda bahwa produk
tersebut memiliki keunggulan (value added)
karena telah disertifikasi.
Sebagai informasi hingga saat ini terdapat
lebih dari 200 kategori produk yang wajib
memiliki sertifikat SNI, antara lain :
• Air minum dalam kemasan
• Tepung terigu sebagai bahan makanan
• Helm
• Tabung baja LPG
• Mainan anak
• Kopi instan
• Minyak goreng
• Garam konsumsi beryodium
• Lampu swa-ballast
• Pakaian bayi dan aksesori pakaian bayi
SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO
Code of good practice agar memperoleh
keberterimaan yang luas antara para
stakeholder, yaitu:
a. Keterbukaan Terbuka bagi agar semua stakeholder yang
berkepentingan dapat berpartisipasi dalam
pengembangan SNI;
b. TransparansiTransparan agar semua stakeholder
yang berkepentingan dapat mengikuti
perkembangan SNI mulai dari tahap
pemrograman dan perumusan sampai ke
tahap penetapannya . Dan dapat dengan
mudah memperoleh semua informsi yang
berkaitan dengan pengembangan SNI;
c. Konsensus dan tidak memihak Tidak memihak dan konsensus agar
semua stakeholder dapat menyalurkan
kepentingannya dan diperlakukan secara
adil;
d. Efektifitas dan relevansiEfektif dan relevan agar dapat memfasilitasi
perdagangan karena memperhatikan
kebutuhan pasar dan tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
e. KoherenKoheren dengan pengembangan standar
internasional agar perkembangan
pasar negara kita tidak terisolasi
dari perkembangan pasar global dan
memperlancar perdagangan internasional;
dan
f. Berdimensi pembangunan Berdimensi pembangunan agar
memperhatikan kepentingan publik dan
kepentingan nasional dalam meningkatkan
daya saing perekonomian nasional.
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
Manfaat SNI
Secara umum standar sangatlah diperlukan
untuk meyakinkan bahwa suatu produk
layak untuk digunakan. Penerapan SNI
tidak lain tidak bukan dimaksudkan untuk
melindungi kepentingan dari berbagai pihak
terkait yaitu konsumen, pelaku usaha, tenaga
kerja dan masyarakat lainnya.
SNI bisa dikatakan suatu filter untuk
melindungi konsumen dari kemungkinan
mendapatkan produk dengan kualitas
rendah atau bahkan berbahaya untuk
digunakan.
Adanya keharusan dalam hal kesesuaian
spesifikasi produk juga dapat meningkatkan
daya saing pelaku usaha untuk memproduksi
barang berkualitas. Apalagi semenjak tahun
2015 kebijakan pasar tunggal ASEAN atau
yang lebih dikenal dengan nama Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) mulai berlaku yang
memudahkan suatu negara untuk menjual
produk atau jasa ke seluruh negara di Asia
Tenggara tanpa adanya hambatan tarif
maupun non tarif yang biasanya terjadi.
MEA ditengarai dapat meningkatkan
volume jual beli produk serta investasi
asing secara signifikan. Dapat dibayangkan
serbuan produk dan jasa dari 10 negara
anggota ASEAN, belum lagi konsumen
pun semakin kritis dalam hal pemilihan
produk. Pertimbangan kualitas di pasaran
bebas menjadi point utama yang semestinya
mendapat perhatian lebih dari para pelaku
usaha. Adanya standar membuat pelaku
usaha mau tidak mau berlomba-lomba
untuk memperbaiki dan mengembangkan
produktivitas, efisiensi, dan keefektifan
industri.
Sertifikasi SNI
Lantas bagaimana cara untuk mendapatkan
sertifikasi SNI?
Sertifikasi SNI didapat oleh pelaku usaha
melalui suatu proses sertifikasi yaitu proses
menilai apakah suatu produk memenuhi
persyaratan seperti yang tercantum dalam
standar. Proses sertifikasi ini dilakukan
oleh Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro).
Perusahaan yang ingin produknya
disertifikasi dapat mengajukan aplikasi ke
LSPro dan mengikuti proses sertifikasi yang
ada di LSPro.
Langkah-langkahnya secara singkat adalah :
1. Pastikan terlebih dahulu jenis produk yang
ingin disertifikasi.
2. Cek apakah produk yang ingin disertifikasi
sudah ada standarnya, jika belum ada, maka
produk tidak dapat disertifikasi.
URS NEWS Edisi Oktober 2017 / tahun XI
05
3. Setelah dipastikan SNI-nya, pelaku usaha
dapat menghubungi Lembaga Sertifikasi
Produk (LSPro) untuk langkah selanjutnya.
4. Produk yang telah diuji dan memenuhi
standar, setelah memperoleh SPPT SNI
(Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI)
yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi
Produk (LSPro), berhak mencantumkan logo
SNI pada kemasan atau produknya.
Source:
http://www.rappler.com/indonesia/120185-
muhamad-kusrin-kuli-bangunan-perakit-
televisi
http://www.bsn.go.id/main/sni/isi_sni/5
http://www.bbc.com/indonesia/berita_
indonesia/2014/08/140826_pasar_tenaga_
kerja_aec
http://www.kemenperin.go.id/artikel/8848/
Hadapi-MEA,-Penerapan-SNI-Diperkuat
Internasional Organization for Standardization
(ISO) merupakan organisasi internasional
yang anggotanya terdiri dari hampir seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia. yang
memiliki fungsi perumusan dan penerbitan
standar internasional. Ada ribuan standar
yang telah dikeluarkan oleh ISO salah satunya
yang paling terkenal ialah Standar mengenai
sistem manajemen mutu, yaitu ISO 9001
yang saat ini sudah terbit versi terbarunya
yaitu ISO 9001 : 2015.
Sedangkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
merupakan Standar nasional yang ditetapkan
oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN)
dan berlaku di wilayah Indonesia. Saat ini
tercatat lebih dari 6000 SNI yang sudah
ditetapkan, dari mulai standar untuk produk,
standar pengujian, standar kompetensi,
termasuk standar sistem manajemen yang
mengadopsi penuh dari ISO seperti SNI ISO
9001 : 2015.
SNI adalah standar yang ditetapkan BSN
sedangkan ISO adalah standar yang
ditetapkan oleh Organisasi ISO. BSN sendiri
dalam hal ini merupakan Anggota penuh ISO
sebagai perwakilan dari Indonesia.
Samakah Sertifikasi ISO dengan Sertifikasi SNI?
Proses sertifikasi adalah proses penilaian
kesesuaian apakah suatu proses, produk,
jasa, orang, sistem manajemen memenuhi/
sesuai terhadap standar yang diacu.
Tentunya sebelum kita bisa menjawab
sama atau tidak kita perlu melihat
standar yang diacu, misalnya jika suatau
perusahaan yang memproduksi televisi
telah tersertifikasi untuk ISO 9001 apakah
ia perlu melakukan sertifikasi untuk SNI/
ISO 9001 yang merupakan adopsi identik
dari ISO 9001 tentunya secara prinsip
tidak, kecuali jika lembaga sertifikasi yang
mensertifikasi belum terakreditasi, atau
sudah terakreditasi namun lembaga
akreditasinya belum di recognize oleh PAC/
IAF (belum menandatangani Multinational
Recognition Arrangement dengan PAC/IAF).
06
URS NEWS
Sertifikasi SNI dan ISO
Namun jika perusahaan yang tersertifikasi
ISO 9001 tersebut ingin agar produknya
menggunakan tanda SNI, misalnya produk
televisi tentu dia tidak bisa mengklaim
bahwa dia telah tersertifikasi oleh standar
internasional sehingga tidak perlu lagi
sertifikasi berdasarkan SNI. Hal ini karena
ISO 9001/SNI ISO 9001 adalah standar
untuk sistem manajemen, sedangkan
untuk produk TV standar yang digunakan
di Indonesia adalah SNI 04-6709.1-2002
yang merupakah standar keamanan untuk
produk audio visual. tentunya menjadi tidak
relevan jika ingin disamakan.
Mendapatkan SPPT SNI haruskah punya SNI/ISO 9001 terlebih dahulu?
Ini juga yang sering menjadi kebingungan
para pelaku usaha yang ingin melakukan
sertifikasi produk, biasanya suatu perusahaan
dalam mengurus SPPT SNI menggunakan
jasa pihak ketiga (konsultan) untuk mengatur
segala macam hal terkait SPPT SNI dan
seringkali ada informasi dari konsultan
yang kurang tepat bahwa untuk mengurus
SPPT SNI harus tersertifikasi ISO 9001
terlebih dahulu, hal ini tidak benar karena
kalaupun mensyaratkan sistem manajemen,
yang diminta adalah menerapkan bukan
mensertifikasi.
Lembaga sertifikasi produklah yang
kemudian harus menentukan apakah
perusahaan sudah menerapkan sistem
manajemen dan apa saja yang harus di
audit terkait sistem manajemen, bagaimana
perlakuan apabila lembaga tersebut
sudah tersertifikasi sistem manajemennya.
Pengaturan mengenai apakah harus
menerapkan ISO 9001 ada pada skema
sertifikasinya karena di dalam skema
tercantum jelas mengenai tatacara sertifikasi,
termasuk apabila dipersyaratkan penerapan
sistem manajemen.
SNI merupakan standar nasional indonesia
yang berlaku di wilayah republik Indonesia,
SNI ditetapkan oleh BSN yang merupakan
perwakilan Indonesia di ISO, apakah suatu
sertifikasi ISO/standar lain bisa diakui
atau tidak dalam pengurusan SPPT SNI
haruslah melihat dari standar, Lembaga
yang mensertifikasi dan skema sertifikasinya.
dan sertifikasi ISO 9001 secara umum tidak
diwajibkan dalam pengurusan SPPT SNI
untuk produk tertentu.
Sumber :
https : / / infosert i f ikasi .wordpress .
com/2015/11/01/sertifikasi-iso-vs-sertifikasi-
sni/
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
07
URS NEWS
PT SERTIFIKASI PRODUK INDONESIA
PT. Sertifikasi Produk Indonesia/ Indonesian
Product Certification (IPC) adalah lembaga
sertifikasi produk yang bertugas untuk
melakukan penilaian kesesuaian pada
suatu produk dan saat ini sedang dalam
proses akreditasi oleh Komite Akreditasi
Nasional (KAN).
Didukung dengan tenaga yang kompeten
dibidangnya dan ruang lingkup akreditasi
yang luas serta bekerja sama dengan
laboratorium uji yang terakreditasi, kami
senantiasa memberikan pelayanan terbaik
dalam proses sertifikasi SNI bagi industri/
perusahaan yang menerapkan SNI, baik
untuk yang berlokasi di Indonesia maupun
di seluruh dunia.
Untuk sementara ini kami menyediakan jasa
sertifikasi produk elektronik serta makanan
dan minuman, namun kedepannya lingkup
sertifikasi akan terus dikembangkan
sehingga memiliki lingkup sertifikasi yang
luas.
PT URS SERVICES INDONESIA - CIKARANG
OFFICE
Tepat pada hari Senin tanggal 4 September
2017 lalu, PT URS Services Indonesia
membuka dan menempati kantor cabang
baru yang terletak di Gedung CIMB Niaga
3rd Floor Suite 2, Jl. MH. Thamrin Kav. 107,
Lippo Cikarang, Bekasi.
Dengan dibukanya Kantor Cabang Cikarang
ini, diharapkan PT URS Services Indonesia
dapat memberikan pelayanan yang terbaik
khususnya kepada klien yang berlokasi di
Bekasi, Karawang dan Bandung Area.
PT. URS Services Indonesia – Cikarang OfficeGedung CIMB Niaga
Jl. MH. Thamrin Kav. 107, 3rd Floor Suite 02,
Lippo Cikarang, Bekasi 17550
Phone : 021 – 8973350 Fax : 021 - 8973354
Website : www.urs-certification.com
Linkedin : www.linkedin.com/in/ursindonesia
Introduction of New Offices
PT. Sertifikasi Produk Indonesia/ Indonesian Product Sertification (IPC)Komplek Ruko Graha Kencana Blok BE
Jl. Raya Perjuangan No. 88, Kebon Jeruk
Jakarta Barat
(Ph) +62-21-53 660 660/ 536 1370
(F) + 62-21- 53 660 661/ 532 5965
(E) urs@cbn.net.id
Operational Office :18 Office Park lantai MZ-D3
Jl. TB Simatupang No. 18
Jakarta Selatan 12520
(Ph) +62 – 21- 2270 1727/ 2278 1708
(E) urs@cbn.net.id
Website : www.ipc-services.co.id
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
08
URS NEWS
Isu-isu utama pada audit transisi IATF 19649
Sampai dengan akhir Juli tahun ini sudah
sekitar seribu perusahaan melakukan audit
transisi IATF versi terbaru dan dibawah
ini adalah beberapa issue utama yang
ditemukan pada saat audit transisi, yaitu:
1. Klausul 8.5.1.5 Total productive maintenance Prinsip dasar dari Total Productive
Maintenance (TPM) adalah mengembangkan
rasa memiliki/keberikatan antara operator
dengan mesin yang mereka operasikan
sehingga tercipta kesadaran untuk
menjaga dan merawat (maintenance)
mesin tersebut agar selalu dalam kondisi
yang baik dan layak pakai. Rasa keberikatan
dapat dikembangkan antara lain melalui
program pelatihan mengenai pentingnya
pengecekan kondisi dan kinerja mesin
serta dengan melakukan tugas–tugas
pemeliharaan mesin yang sederhana.
IATF juga mengamanatkan sasaran dari
program maintenance dimana organisasi
bebas untuk memilih metode pengukuran
yang akan digunakan baik itu OEE, MTBF,
MTTR atau metode pengukuran lainnya.
Apabila metode yang digunakan adalah
OEE maka perhitungan terhadap availability
part memberikan indikasi keefektifan suatu
proses maintenance.
Analisa data tersebut memberikan
peluang bagi organisasi untuk fokus dalam
meningkatkan proses maintenance serta
target pengurangan kerusakan pada mesin
–mesin tertentu.
Tahapan selanjutnya adalah merencanakan
tindakan untuk mengatasi masalah–
masalah tersebut dengan melakukan
tindakan perbaikan yang sistematis untuk
mengurangi terjadinya kerusakan pada
mesin. Manajemen puncak kemudian
mengkaji sasaran maintenance sebagai
bagian dari manajemen review (9.3.2.1.g)
dan menyediakan dukungan serta sumber
daya untuk memastikan terpenuhinya
suatu sasaran.
Hal lain yang juga kritikal adalah pelaksanaan
internal audit untuk memastikan perbaikan
dilakukan secara terus menerus. Ketika
melaksanakan audit internal, auditor dapat
melakukan pengambilan contoh misalnya
pada mesin tertentu yang kinerjanya buruk,
kemudian beralih ke area kerja (shop floor)
bersama dengan perwakilan dari bagian
produksi dan maintenance untuk mengkaji
kondisi mesin, pemenuhannya terhadap
checklist pemeriksaan dan kompetensi
dari personel dalam melakukan tugas dan
tanggung jawabnya. Langkah selanjutnya
dapat dilakukan dengan memverifikasi
pengelolaan suku cadang untuk mesin
yang bersangkutan, rencana kontijensi, dan
proses perencanaan program maintenance
dalam proses perencanaan produksi (8.5.1.7).
IATF 19649
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi
kerusakan mesin, contoh penyebabnya
adalah :
- Kelemahan pada desain mesin, informasi
ini diperlukan sebagai umpan balik pada
pihak–pihak yang bertanggung jawab
dengan proses desain (8.3.3.2)
- Keterampilan yang tidak memadai (operator
atau personel bagian maintenance),
informasi ini diperlukan sebagai umpan
balik kepada pemilik proses untuk
mengembangkan sumber daya manusia
dan meningkatkan kompetensinya (7.2)
- Instruksi kerja tidak dilakukan (untuk mesin
atau proses), informasi ini diperlukan sebagai
umpan balik kepada managemen produksi
(7. 2 dan 7.3.2)
- Kondisi dasar yang memang terlantar
(diabaikan) dan kerusakan mesin. Untuk
kondisi seperti ini, maka disarankan
untuk memilh suatu bagian kemudian
dijadikan percontohan untuk menerapkan
TPM, lalu bersama dengan tim operator
produksi dan maintenance merencanakan
tindakan perbaikan, menandai masalah
yang ditemukan dan mengembangkan
checklist pembersihan dan pemeriksaan
untuk mempertahankan kondisi optimum
mesin (10.3.1).
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
09
URS NEWS Edisi Oktober 2017 / tahun XI
2. Klausul 6.1.2.3 Contingency plansPada Standard IATF revisi terbaru diberikan
penekanan secara sistematis dan lebih jelas
dalam pelaksanaan, dimana organisasi
harus :
a) Mengidentifikasi dan mengevaluasi
resiko internal dan eksternal disemua
proses dan peralatan infrastruktur untuk
mempertahankan output produksi serta
memastikan terpenuhinya persyaratan
pelanggan.
b) Menentukan contingency plans/ rencana
kontijensi sesuai dengan resiko dan
dampaknya kepada pelanggan.
c) Menyiapkan rencana kontijensi untuk
kontinuitas pasokan apabila terjadi hal-
hal sebagai berikut: kegagalan peralatan
utama, gangguan dari produk, proses dan
pelayanan yang disediakan secara eksternal,
bencana alam yang berulang, kebakaran,
gangguan utilitas, kekurangan tenaga kerja
ataupun gangguan infrastruktur.
d) Sebagai tambahan dari rencana kontijensi,
proses pemberitahuan (notifikasi) kepada
pelanggan dan pihak–pihak berkepentingan
lainnya untuk mengetahui sejauh mana
situasi yang berpengaruh kepada
operasional pelanggan.
Persyaratan ini terkait dengan klausul 5.3.1
mengenai peran, tanggung jawab dan
wewenang organisasi. Tanggung jawab
untuk berkomunikasi dengan pelanggan
tentang masalah apapun yang mungkin
dapat menyebabkan gangguan pada proses
produksi perlu didefinisikan secara jelas dan
catatan komunikasinya diarsip.
e) Pengujian secara berkala rencana
kontijensi untuk mengetahui keefektifannya
(misalnya simulasi, apabila diperlukan).
Ini merupakan persyaratan baru dalam
konteks sistem manajemen mutu (tanggap
darurat biasanya merupakan salah satu
persyaratan dalam ISO 14001). Tentunya
ada keterbatasan dalam hal ini, namun
hal–hal seperti evakuasi pada saat terjadi
kebakaran, pengujian back up/tanggapan
pada waktu terjadi kegagalan pada sistem
IT dapat dilakukan.
3. Klausul 8.3.5.2 Manufacturing process design outputAda beberapa perubahan terkait persyaratan
ini, yaitu:
a) Identifikasi variabel proses input yang
mempengaruhi karakteristik.
Sebagai bagian dari pertimbangan
PFMEA perlu dipertimbangkan mengenai
perubahan persyaratan masukan yang
dapat mempengaruhi karakteristik produk
atau proses, kemudian menerapkan kontrol
yang diperlukan untuk meminimalisir resiko.
b) Analisa kapasitas
Pada standar ISO/TS 16949:2009 tidak
ada referensi khusus untuk kapasitas
hanya perencanaan produksi saja. Namun
pada IATF 16949 terdapat beberapa
referensi terkait kapasitas (klausul 5.3.1;
7.1.3.1; 8.2.3.1.3;8.5.1.7). Pada persyaratan
ini organisasi harus memastikan bahwa
kapasitas dari mesin/peralatan baru telah
diperhitungkan dalam model perencanaan
kapasitas, dan volume yang diproyeksikan
untuk produk baru juga dimasukkan.
c) Instruksi dan perencanaan perawatan/
pemeliharaan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya
pada point TPM, persyaratan ini berfokus
pada bagaimana mesin/peralatan/
infrastuktur baru dimasukkan kedalam
rencana perawatan dan instruksi kerja
yang diperlukan (termasuk buku manual
peralatan) tersedia saat serah terima produk
atau proses baru ke bagian produksi.
4. Klausul 8.5.1 Control of production and service provisionPersyaratan ini merupakan persyaratan
umum pada ISO 9001:2015, hal ini termasuk
memiliki alat ukur yang benar, lingkungan
kerja secara fisik, personel yang kompeten,
dan validasi untuk menjamin produk
memenuhi syarat serta persyaratan lainnya
yaitu pencegahan human error.
Pada organisasi yang menerapkan standar
IATF 16949, hal–hal tersebut dapat ditangani
secara efektif menggunakan metode
DFMEA dan PFMEA, untuk mengidentifikasi
peluang terjadinya resiko.
f) Mengkaji rencana kontijensi (minimal
satu tahun sekali) yang dilakukan oleh tim
multidisiplin termasuk manajemen puncak
dan diperbarui apabila diperlukan. Sekali
lagi ini merupakan salah satu persyaratan
baru, agar manajemen terlibat dalam kajian
regular terhadap perencanaan kontijensi
dan memastikan bahwa rencana tersebut
selalu dalam kondisi terbaru.
g) Dokumentasikan rencana kontijensi dan
simpan informasi terdokumentasi yang
menjelaskan info tentang revisi, termasuk
pihak–pihak yang mengotorisasi perubahan.
Seperti halnya dokumen dalam sistem
manajemen mutu, dokumen–dokumen
terkait rencana kontijensi dimasukkan
kedalam sistem pengendalian dokumen,
termasuk pengendalian distribusinya.
Rencana kontijensi harus mencakup
ketentuan untuk memvalidasi bahwa
produk yang dibuat memenuhi persyaratan
dari pelanggan setelah memulai kembali
aktifitas produksi yang dihentikan karena
keadaan darurat dan jika proses penghentian
reguler tidak dilakukan.
Hal ini terkait dengan persyaratan 8.5.1.4
mengenai verifikasi setelah penghentian
yang mengharuskan organisasi untuk
menetapkan dan menerapkan tindakan
yang diperlukan untuk memastikan
pemenuhan terhadap persyaratan setelah
periode penghentian produksi baik yang
direncanakan maupun tidak direncanakan.
Organisasi harus menunjukkan bagaimana
proses produksi di mulai kembali serta
bagaimana revalidasi produk dan atau
proses dilakukan.
10
URS NEWS Edisi Oktober 2017 / tahun XI
5. Klausul 8.5.1.3 Verification of job set up Organisasi harus memastikan bahwa
verifikasi setelah “shutdown” baik yang
terencana ataupun tidak, dilakukan
secara lengkap. Hal ini juga berlaku untuk
perubahan yang terjadi pada proses yang
dapat berpengaruh pada kualitas produk.
6. Klausul 8.7.1.4 Control of reworked product Secara singkat persyaratan ini berfokus pada:
a. Melakukan analisa resiko sebelum
mengambil keputusan untuk melakukan
pengerjaan ulang (rework).
b. Kebutuhan akan pendokumentasian
proses untuk mengendalikan pengerjaan
ulang (rework).
c. Kebutuhan akan instruksi pengerjaan
ulang (rework) termasuk persyaratan
penelusuran.
d. Kebutuhan untuk menyimpan informasi
terdokumentasi yang terkait dengan
pengerjaan ulang yang dilakukan.
Sehubungan dengan analisa resiko, suatu
organisasi dapat mempertimbangkan
hal ini dengan 2 cara. Cara yang pertama
adalah dengan mempertimbangkan
kemungkinan diperlukannya pengerjaan
ulang pada proses pengenalan produk
baru, mempertimbangkan resikonya
menggunakan PFMEA dan pengendalian
terkait pada rencana pengendalian. Cara
lainnya adalah ketika kebutuhan akan
pengerjaan ulang tidak teridentifikasi pada
pengenalan produk baru, organisasi perlu
untuk menerapkan kajian resiko dalam hal
pengerjaan ulang dengan menggunakan
beragam teknik pengkajian resiko.
Perbedaan utama antara persyaratan ini
dan klausul 8.7.1.5 tentang pengendalian
perbaikan produk adalah bahwa pengerjaan
ulang produk harus sesuai dengan spesifikasi
awal (original specification) sedangkan
pemulihan produk tidak mengembalikan
produk pada spesifikasi awal melainkan
pada persyaratan yang disetujui oleh
pelanggan (konsensi).
7. Klausul 9.1.1.1 Monitoring and measuring of manufacturing procesessHal pertama yang harus dipertimbangkan
pada persyaratan ini adalah kapabilitas
proses yang harus diverifikasi untuk setiap
proses produksi baru. Kemudian dilakukan
pemantauan pada proses yang ada untuk
memastikan dipertahankannya tingkat
kapabilitas sesuai dengan persyaratan
pelanggan. Guna mencapai hal tersebut,
organisasi perlu untuk memastikan rencana
pengendalian (control plans) diterapkan
secara efektif. Dimana keefektifannya dapat
dilihat melalui proses audit internal.
8. Klausul 9.3.2.1 Management review inputs - supplemental IATF telah menambahkan persyaratan
yang harus dicakup dalam proses tinjauan
Manajemen (tinjauan manajemen tidak
harus dilakukan satu pertemuan tunggal
melainkan juga melalui serangkaian
pertemuan). Persyaratan tersebut termasuk:
a) Biaya terhadap kualitas yang rendah (biaya
ketidaksesuaian internal dan eksternal)
b) Penilaian kelayakan proses produksi yang
dilakukan untuk mengubah operasional
yang ada dan untuk fasilitas ataupun
produk baru.
Singkatnya top management turut serta
dalam memutuskan suatu perubahan
guna memastikan perubahan yang akan
dilakukan sesuai dengan arahan strategis
serta tidak berpengaruh pada kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
c) Review kinerja terhadap sasaran
pemeliharaan/perawatan (maintenance).
Persyaratan ini sesuai dengan persyaratan
TPM sebagaimana disebutkan sebelumnya
serta memerlukan kajian dari manajemen
puncak (top management) tentang
kinerjanya terhadap sasaran pemeliharaan.
d) Garansi kinerja (bila diperlukan).
Persyaratan ini hanya berlaku untuk
organisasi yang memiliki perjanjian garansi
dengan pelanggan, dan berkaitan dengan
klausul 10.2.5 mengenai sistem manajemen
garansi.
e) Identifikasi potensi kegagalan melalui
analisa resiko (misalnya FMEA)
Banyak organisasi yang fokus hanya kepada
keadaan aktual dibandingkan potensi,
sehingga IATF memisahkan persyaratan
tersebut.
Meskipun persyaratan tersebut tidak
meminta manajemen puncak untuk
mengkaji secara detail analisis resikonya,
salah satu cara untuk memenuhi persyaratan
adalah agar pemilik proses yang relevan
menyediakan ringkasan dari proses FMEA,
misalnya tingkat keparahan yang tinggi,
tingkat keparahan x kejadian atau rasio RPN.
Hal ini dapat membantu manajemen untuk
memahami potensi kegagalan terbesar
sehingga dapat menyediakan sumber daya
untuk melakukan tindakan proaktif dalam
mengurangi resiko
Ada beberapa perubahan pada persyaratan
ini, dimana ruang lingkupnya saat ini
mencakup produk dan proses yang
disediakan secara eksternal serta pelayanan
terhadap persyaratan pelanggan secara
internal dan eksternal (menyesuaikan
dengan ISO 9001:2015 klausul 8.4)”.
Sebagaimana pemantauan terhadap
pemasok bahan baku produksi, saat ini
mencakup pemasok yang terkait dengan
proses (misalnya, ketika perusahaan
menggunakan sumber dari luar/
outsource untuk proses plating, treatment
pemanasan dan sebagainya) serta pemasok
jasa yang secara langsung berdampak
pada persyaratan pelanggan dan sistem
manajemen mutu (misalnya pemasok jasa
kalibrasi, maintenance dan sebagainya).
Persyaratan dibawah ini juga berlaku bagi
data-data yang disediakan oleh pemasok:
a) Notifikasi pada pelanggan terkait dengan
isu–isu kualitas atau pengiriman produk.
b) Pengembalian dari dealer, garansi, dan
penarikan kembali.
Sumber : Newsletter Quality Partner (Edisi
September 2017)
11
URS NEWS
Mengukur Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan suatu
indikator untuk mengukur sejauh mana
respon pelanggan terhadap kinerja produk/
jasa yang digunakan apabila dibandingkan
dengan kinerja yang diharapkan. Dalam
standar ISO 9001:2015 issue kepuasan
pelanggan dibahas pada klausul 9.1.2,
dimana disebutkan bahwa organisasi harus
memantau persepsi para pelanggan sejauh
mana kebutuhan dan harapan mereka telah
terpenuhi. Organisasi harus menentukan
metode untuk memperoleh, memantau,
dan meninjau informasi ini.
Perlunya Melakukan Pengukuran
Ada hubungan yang menarik antara
kepuasan dan loyalitas. Kedua hal tersebut
biasanya seiring sejalan dimana pelanggan
yang merasa terpuaskan dengan kinerja
suatu produk/jasa dari suatu perusahaan
pada umumnya akan secara loyal
menggunakan produk/jasa dari perusahaan
tersebut. Oleh karena itu pengukuran
kepuasan pelanggan dapat disebut juga
sebagai salah satu dasar pengelolaan
loyalitas.
Pengukuran kepuasan pelanggan dapat pula
diartikan sebagai usaha perusahaan untuk
mengidentifikasi apa saja yang sebenarnya
dibutuhkan oleh pelanggan, memperkecil
perbedaan antara kinerja yang dihasilkan
dengan yang diharapkan sehingga dapat
mempertahankan pelanggan yang sudah
ada dan tentu saja mendapatkan pelanggan
baru.
Alasan lain dari pentingnya mengukur
kepuasan pelanggan adalah sebagai salah
satu dasar untuk melakukan improvement.
Dengan melakukan analisa hasil pengukuran,
perusahaan dapat mengidentifikasi poin
poin yang kinerjanya dianggap tidak
memuaskan kemudian melakukan tindakan
untuk memperbaikinya.
Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Ada beberapa metode pengukuran
kepuasan pelanggan yang biasa digunakan
oleh banyak perusahaan diantaranya melalui
survey, diskusi dengan pelanggan atau
umpan balik pelanggan. Perusahaan dapat
memilih metode pengukuran yang sesuai
dengan kepentingan dan kemampuan
perusahaan.
Pelanggan akan memberikan penilaian
terhadap beberapa parameter misalnya
kualitas produk, layanan, penanganan
terhadap keluhan, harga atau parameter
lainnya yang disesuaikan dengan aktifitas
bisnis perusahaan.
Data kepuasan pelanggan kemudian
dianalisa oleh perusahaan apabila tingkat
kepentingannya tinggi namun kepuasannya
rendah, maka menjadi prioritas perbaikan
dan apabila tingkat kepentingannya
rendah tapi kepuasannya tinggi dapat
dipertahankan kinerjanya.
Pengukuran Secara Berkala
Pengukuran kepuasan pelanggan perlu
dilakukan secara berkala untuk mengetahui
adanya improvement atau tidak pada
parameter–parameter yang dinilai. Kepuasan
pelanggan dapat menjadi masukan bagi
manajemen untuk perbaikan mutu serta
penyempurnaan produk dan layanan
kedepannya.
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
12
URS NEWS
URS di Mata Klien:PT Cakrawala Andalas Televisi(ANTV)
Di era digital seperti saat ini, kebutuhan
akan informasi, pengetahuan, dan hiburan
sudah menjadi kebutuhan primer. Hal ini
didukung dengan kemajuan teknologi
yang menyebabkan proses pemenuhan
kebutuhan akan hal-hal tersebut menjadi
tidak terbatas pada jarak dan waktu,
termasuk di dunia broadcasting.
PT Cakrawala Andalas Televisi atau yang
dikenal dengan ANTV hadir sebagai stasiun
televisi swasta di Indonesia yang menyajikan
beragam tayangan hiburan yang berkualitas,
menarik serta menambah wawasan dan
pengetahuan masyarakat Indonesia. Berkat
semangat, kreatifitas, inovasi, kerjasama tim
dan tata kelola perusahaan yang baik, saat
ini ANTV tetap eksis dan telah mengudara
selama 24 tahun dan menjadi stasiun televisi
nomor 1 di Indonesia.
Mengingat dunia televisi adalah dunia
yang dinamis, maka dibutuhkan adanya
sistem pengendalian mutu yang berkualitas
sehingga setiap perubahan yang akan
dihadapi dapat diatasi serta kegiatan
operasional dapat berjalan efektif dan
efisien. Sebagai wujud komitmen ANTV
dalam upaya memuaskan pelanggan dan
melakukan perbaikan berkelanjutan, ANTV
akan senantiasa menerapkan nilai-nilai
perusahaan yaitu: kepuasan pelanggan,
kreatifitas dan inovasi, kerjasama tim, dan
tata kelola perusahaan yang baik.
Penerapan ISO 9001 merupakan suatu
hal yang penting untuk dilakukan, hal
ini bertujuan untuk meningkatkan
kepercayaan pelanggan, jaminan produk,
serta meningkatkan value ANTV di mata
bisnis dan kompetitor. Seiring dengan
persaingan bisnis di dunia broadcasting
(terutama pertelevisian) yang semakin
ketat, kami dituntut untuk terus belajar
dan meningkatkan kemampuan yang kami
miliki untuk dapat terus bersaing đengan
para kompetitor. Pada awal tahun 2017 ini,
ANTV telah melakukan upgrade sertifikasi
ISO dari 9001:2008 menjadi 9001:2015. Salah
satu perubahan yang terdapat pada ISO
9001:2015 adalah adanya pengendalian risiko
yang dilakukan oleh setiap departemen
dengan cara mengidentifikasi setiap resiko
pada setiap proses kerja.
ANTV sudah bekerjasama dengan PT
URS Services Indonesia dalam hal proses
penerapan sistem manajemen mutu sejak
tahun 2010 (dimulai dari penerapan ISO
9001:2008 hingga upgrade ke ISO 9001:2015).
Kami menilai URS merupakan mitra
kerja yang sangat kooperatif dan sangat
membantu ANTV dalam hal penerapan ISO,
seperti: pemberian informasi yang edukatif,
koordinasi yang baik sampai dengan proses
surveillance yang berjalan dengan lancar
sehingga ANTV dapat menerapkan ISO
9001:2015 dengan baik. Semoga kerjasama
ini dapat terus berlangsung dan berjalan
dengan baik.
ANTV selalu berusaha menjadi stasiun
televisi terbaik dengan menyajikan tayangan-
tayangan berkualitas yang bukan hanya
menghibur, tetapi juga mengedukasi serta
menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia.
Ditulis oleh : Ratna Kurniati (Supervisor
Internal Audit –ACT, PT. Cakrawala Andalas
Televisi/ ANTV)
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
13
URS NEWS
URS Indonesia - CSR:Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)
Tak tampak raut wajah kesedihan pada
anak–anak di Yayasan Kasih Anak Kanker
Indonesia (YKAKI). Mereka tampak
sangat bersemangat dan aktif bermain
meskipun sebagian besar dari mereka
sedang menjalani perawatan (antara lain
kemoterapi) di beberapa rumah sakit.
YKAKI didirikan oleh para orang tua
penderita kanker pada tanggal 1 November
2006. YKAKI merupakan sebuah rumah
singgah atau rumah sementara bagi
anak–anak pengidap kanker yang sedang
menjalani terapi di rumah sakit. YKAKI
memberikan kesempatan bagi anak–anak
tersebut untuk menikmati waktu bermain
dan belajar.
Rumah singgah YKAKI memiliki kapasitas
28 tempat tidur beserta pendamping
serta dilengkapi dengan sarana bermain
untuk anak-anak dan fasilitas untuk
memasak (termasuk bahan kebutuhan
memasak). Sebagai informasi, makanan
yang disediakan di YKAKI disiapkan secara
gotong royong oleh para ibu dari pasien. Para
ibu pun sangat kompak dan tidak pernah
lupa untuk saling memberi dukungan satu
sama lainnya.
Seluruh kegiatan dan fasilitas di yayasan ini
bergantung pada donasi dan uluran tangan
dari berbagai pihak yang terketuk hatinya.
Berkat uluran tangan dari para donator saat
ini YKAKI memiliki beberapa yayasan yang
berafiliasi dan tersebar dibeberapa kota di
Indonesia yaitu di Bandung, Surabaya, Bali,
Manado, dan Yogyakarta.
Bagi anda yang ingin memberikan donasi
dapat disetorkan melalui Bank BCA KCP
Cinere, JL. Raya Cinere Blok A18-19, Jakarta
16512, dengan nomor rekening 267 300 9727
a/n Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia
(SWIFT Code: CENAIDJA).
Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia
Jl. Percetakan Negara XI No.129 RT.004 /
RW.005
Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat
10570
Website : www.ykaki.or.id
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
Ruangan di YKAKI
14
URS NEWS
URS Indonesia - CSR:Yayasan Bhakti Luhur
Sejarah singkat yayasan Bhakti Luhur
(Jakarta) dimulai pada tahun 1991 atas
undangan Almarhum Bpk. Uskup Mgr.
Leo Sukoto, SJ. ALMA (Asosiasi Lembaga
Misionaris Awam) yang diminta untuk
berkarya di Keuskupan Agung Jakarta
guna menangani dan mendidik anak–anak
dengan down syndrom dan hambatan
mental.
Yayasan Bhakti Luhur adalah yayasan swasta
yang bergerak dalam bidang sosial yang
menangani dan melayani anak-anak yang
berkebutuhan khusus baik fisik maupun
mental, yatim piatu, miskin dan terlantar.
Bentuk pelayanan Bhakti Luhur berupa:
Fisio Terapi, Rehabilitasi, Terapi Bicara,
Belajar Braile.
Anak-anak yang ada di dalam yayasan
ini, kebanyakan tidak memiliki orang tua
lagi (yatim piatu), hanya sebagian kecil
yang masih mempunyai orang tua dan
kadang-kadang mereka masih sering
berkunjung. Rata-rata berasal dari keluarga
yang tidak mampu, karena merawat anak
cacat ataupun berkebutuhan khusus seperti
ini sangatlah mahal biayanya. Sisanya sudah
tidak diketahui atau hilang kontak dengan
orang tua masing-masing. Banyak juga
anak-anak cacat titipan dari orang yang
tidak saling mengenal, seperti masyarakat
sekitar ataupun polisi yang mengantarkan
mereka ke yayasan ini
Hingga saat ini terdapat 289 anak yang
tinggal di Yayasan Bhakti Luhur seluruh
Jakarta serta 30 orang suster ALMA, 90 orang
perawat dan 27 orang tenaga pengajar dan
pelatihan. Sedangkan jumlah anak yang
tinggal di Yayasan Bhakti Luhur cabang
Lebak Bulus sekitar 26 orang anak dengan
12 orang suster.
Wisma Yayasan Bhakti Luhur terbuka bagi
siapa saja yang ingin berkunjung, beberapa
waktu yang lalu kami berkesempatan untuk
mengunjungi Yayasan Bhakti Luhur - Lebak
Bulus, disana terdapat sekitar 26 orang anak
dan 12 orang suster.
Selain di Lebak Bulus, Yayasan Bhakti
Luhur juga memiliki wisma di beberapa
lokasi lain yang sama-sama melayani
anak berkebutuhan khusus, yaitu di
Ciputat (Tangerang Selatan), Pondok Cabe
(Tangerang Selatan), Citra Raya (Kabupaten
Tangerang), dan Cilincing (Jakarta Utara).
Berkat uluran tangan para donatur, yayasan
ini dapat lebih banyak lagi membantu anak-
anak berkebutuhan khusus. Bagi Anda yang
ingin berdonasi, dapat disetorkan melalui
Bank BCA KCP Wisma GKI, dengan nomor
rekening 006 300 1888 a/n Yayasan Bhakti
Luhur.
Yayasan Bhakti Luhur – Lebak Bulus
Jl. Nangka no. 4, RT.003 / RW.004, Lebak
Bulus
Cilandak - Jakarta selatan
Telp 7512162
www.bhaktiluhurjakarta.org
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
Ruangan di Yayasan Bhakti Luhur
URS NEWS
15
Seremoni Penyerahan Sertifikat
MAKASSAR
PT Tuju Wali Wali (Bosowa Group)Penyerahan sertifikat ISO 9001:2015, ISO
14001:2015, dan OHSAS 18001:2007 telah
dilakukan PT URS Indonesia pada tanggal
22 Juni 2017 kepada PT Tuju Wali Wali
(Bosowa Group) yang diwakili oleh Bapak
Haeruddin di Gedung Menara Bosowa lt
3 yang di serahkan langsung oleh Ibu Iin
Widyawati selaku perwakilan dari PT. URS
Services Indonesia Cabang Makassar.
PT Bumi Logistik Utama (Kalla Group)Penyerahan sertifikat ISO 9001:2015 juga
telah dilakukan PT URS Services Indonesia
kepada PT Bumi Logistik Utama (Kalla
Group) pada tanggal 1 Agustus 2017 yang
diwakili oleh Bapak Yusran.
MANADO
PT Angkasa Pura IPada Tanggal 10-14 July 2017 PT Angkasa
Pura 1 Cab. Bandar Udara International
Sam Ratulangi Manado telah melakukan
sertifikasi ISO 9001:2015 untuk scope
Pelayanan Jasa Pendaratan,penempatan
& Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).
Dimana sebelumnya PT .Angkasa Pura I
(Persero) Kantor Cabang Bandar Udara
International Sam Ratulangi Manado telah
melakukan sertifikasi ISO 9001:2008 untuk
scope Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U) dan telah di upgrade ke versi
ISO 9001:2015 pada tanggal 12-14 July 2017.
Penyerahan sertifikat dilaksanakan pada
tanggal 3 Agustus 2017 dengan diterima
langsung oleh Direktur Utama PT Angkasa
Pura I (Persero) Bapak Danang S.Baskoro.
Penyerahan dari PT URS Services Indonesia
di wakili oleh Ibu Iin Widyawati selaku
Branch Manager Cabang Makassar.
AMBON
PT Angkasa Pura IPT Angkasa Pura I (Persero) telah melakukan
audit sertifikasi ISO 9001:2008 untuk scope
Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara
(PJP2U). Acara penyerahan sertifikat diterima
langsung oleh Bapak Danang S.Baskoro
selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura
I (Persero) Bandar Udara International
Pattimura Ambon . Penyerahan sertifikat
dilaksanakan pada tanggal 02 Agustu 2017
di The Natsepa Hotel yang di serahkan
langsung oleh Ibu Iin Widyawati selaku
General Manger PT.URS Services Indonesia
Cabang Makassar.Sertifikat ini membuktikan
bahwa sistem managemen mutu di PT
.Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara
International Pattimura Ambon sudah
sesuai dengan standard International ISO.
MAGELANG
SMA Taruna NusantaraSMA Taruna Nusantara yang terkenal
dengan prestasi akademiknya kini sudah
berstatus tersertifikasi dengan standar ISO
terbaru yaitu ISO 9001:2015. Penyerahan
Sertifikat ISO 9001:2015 telah dilakukan oleh
PT URS Services Indonesia kepada Bapak Drs.
Usdiyanto, M.Hum selaku Kepala Sekolah
SMA Taruna Nusantara Magelang pada
tanggal 15 Juli 2017. Seremonial penyerahan
sertifikat ini juga disaksikan oleh Menteri
Pertahanan RI Bapak Ryamizard Ryacudu.
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
PT Tuju Wali Wali
PT Angkasa Pura I Manado
PT Bumi Logistik Utama
PT Angkasa Pura I Ambon
SMA Taruna Nusantara
16
URS NEWS
PublicTraining
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
SURABAYA
Pada tanggal 13 Juli 2017, Seminar Executive “Preparing for a Successful Transition from ISO 9001:2008 to ISO 9001:2015” telah
dilaksanakan di Hotel Ibis Budget Surabaya
dengan tutor Bapak Hertanto. Seminar ini
diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari
berbagai latar belakang pekerjaan.
JAKARTA
Standard Training Indonesia bekerjasama
dengan Quality Partner - UK sukses
menyelenggarakan Measurement System Analysis (MSA) and Second Party Audit
Workshop pada tanggal 8 - 9 Agustus 2017
bertempat di Hotel Santika Mega Bekasi.
Bertindak sebagai trainer, Mr. Paul Hardiman
memberikan penjelasan bagaimana
melaksanakan MSA dan Supplier Audit
secara efektif yang dipadukan dengan Risk
Based Thinking dan merujuk pada IATF
16949:2016 & ISO 9001:2015
SOLO
STI bekerja sama dengan IPC
(Indonesian Product Certification) telah
menyelenggarakan Training Pemahaman SNI pada tanggal 27 Juli 2017 di Hotel Aston
Solo. Tutor pelatihan kali ini adalah Bapak
Imzuarni Zahri, praktisi sertifikasi produk SNI.
MEDAN
Pada tanggal 29-30 Agustus 2017, Standard
Training Medan menyelenggarakan
training “Awareness of ISO 9001:2015”.
Training berlokasi di Grandhika Hotel
Medan dibawakan oleh Bapak Fredon
Simson Hutapea. Peserta yang berasal
dari sektor pendidikan dan manufaktur
mengikuti training dengan sangat antusias.
Dengan mengikuti training ini diharapkan
client-client URS Medan dapat segera
mempersiapkan diri untuk transisi ke ISO
9001:2015
Public Training Awareness & Internal Quality Audit ISO 9001:2015 telah dilakukan
pada tanggal 18-19 Juli 2017 di Hotel Santika
Jemursari Surabaya dengan tutor Bapak
Franklin Samuel Palilingan.
Preparing for a successful transition from ISO 9001:2008 to ISO 9001:2015Surabaya
Measurement system analysis (MSA) & Second party auditJakarta
Public training awareness & internal quality audit ISO 9001:2015Surabaya
Training pemahaman SNISolo
Awareness of ISO 9001:2015Medan
URS NEWS
In HouseTraining
SURABAYA
In House Training Awareness and Internal Audit ISO 9001:2015 telah dilaksanakan di
SMK Katolik St. Louis Surabaya pada tanggal
30-31 Mei 2017 dengan tutor Bapak Franklin
Samuel Palilingan.
In House Training Awareness & Internal Quality Audit ISO 9001:2015 CAYA Laboratorium Klinik juga telah
diselenggarakan pada tanggal 17-18 Juli 2017
di Hotel Country Heritage Surabaya dengan
Bapak Hertanto sebagai tutor.
BANJARMASIN
In House Training Awareness & Internal Quality Audit ISO 9001:2015 PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin telah dilakukan pada tanggal 6-7 Juni 2017
dengan tutor Bapak F. Sumarlin Sarangnga.
PUNCAK (BOGOR)
Pada tanggal 15-16 Agustus 2017, telah
dilaksanakan In house Training ISO 9001:2015
di PT. Satoil. Dalam training ini, topik yang
diangkat adalah ‘Awareness & Internal Quality Audit’. Bapak Heri Rusmanto
bertindak sebagai tutornya.
CIREBON
In house training di PT. Embee Plumbon
Tekstil, Cirebon telah dilaksanakan dengan
tema “Awareness & Internal Quality Audit ISO 9001:2015.”
Training dilakukan mulai dari tanggal 24
s/d 25 Juli 2017 dengan tutor Bpk. Heri
Rusmanto.
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
URS StaffProfile
Salam semangat, perkenalkan saya Intan
Prawidya Wardhani. Saat ini saya bertugas
sebagai auditor ISO 9001. Latar belakang
pendidikan saya adalah Sarjana Pendidikan
Teknik Elektro Komunikasi.
Bergabung dengan URS Indonesia adalah
kesempatan yang amat berharga bagi saya.
Dunia per-audit-an membuka wawasan saya
terlepas dari latar belakang pendidikan dan
pekerjaan saya sebelumnya.
Untuk berkorespondensi dengan saya
Bapak/Ibu dapat menghubungi melalui
email di intan@ursindonesia.com
Salam.
17
Puncak (Bogor)
Banjarmasin
Surabaya
Surabaya
Cirebon
URS NEWS
MRCLUB
SEMARANG
“Context of Organization Clause 4 ISO 9001:2015”
MR Club dengan tema “Context of
Organization Clause 4 ISO 9001:2015” dan
Buka Bersama telah dilaksanakan dengan
tutor Bapak Heri Rusmanto pada tanggal
15 Juni 2017 di Hotel Aston Semarang.
Peserta yang berpartisipasi dalam acara ini
antara lain : PT Alam Daya Sakti, PMI Kota
Semarang, PT Semarang Indah Eramodern,
SMK Muhammadiyah Pekalongan, PT
Triangle Motorindo, Sekolah Tinggi Teknologi
Telematika Telkom Purwokerto, PT Apparel
One Indonesia, PT Industri Jamu & Farmasi
Sidomuncul, CV Surya Gas Industri, dan SMK
Satya Praja 2 Petarukan.
SURAKARTA
“Gap Analysis & Transition Audit ISO 9001:2015”
Pada tanggal 16 Juni 2017 bertempat di
Hotel Aston, MR Club dengan tema “Gap
Analysis & Transition Audit ISO 9001:2015”
serta buka puasa bersama dengan tutor Ibu
Yekti Utami telah sukses diselenggarakan.
Peserta yang mengikuti MR Club ini antara
lain: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, PT
Citra Warna Abadi, PT Infiniferro Niaga
Manufaktur, PT Hardo Solo Plast, Universitas
Sahid Surakarta, SMK Bhinneka Karya
Surakarta, PMI Cabang Kota Surakarta, SMA
Regina Pacis, PT Mekar Armada Jaya, PT
Ampuh Sejahtera, PT Surya Bayu Sejahtera,
CV Langgeng, PT Sinar Semesta, dan SMK
Pembangunan Nasional Sukoharjo.
“Mandatory Clauses of ISO 9001:2015”
Satu lagi kegiatan MR Club dengan tema
“Mandatory Clauses of ISO 9001:2015” yang
sukses diselenggarakan di kota Surakarta
pada tanggal 26 Juli 2017 dengan tutor Ibu
Yekti Utami. Program ini dihadiri dengan
banyak peserta yang berasal dari beragam
latar belakang pekerjaan di antaranya
berasal dari PT Mekar Armada Jaya, PT
Indaco Warna Dunia, STIKES Nasional, PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, UPT SKB
Bantul, PMI Surakarta, CV Langgeng dan
SMK PGRI 1 Ngawi.
Bulan suci Ramadhan rupanya tidak menyurutkan niat para Management Representative (MR) dari berbagai sektor industri untuk menambah pengetahuan dan bertukar pengalaman dengan yang lainnya. Terbukti dengan pelaksanaan MR Club di beberapa tempat yang tidak pernah sepi peminat.
MR Club 15 Juni 2017 Context of Organization Clause 4 ISO 9001:2015Semarang
MR Club 26 Juli 2017 Mandatory Clauses of ISO 9001:2015Surakarta
MR Club 16 Juni 2017 Gap Analysis & Transition Audit ISO 9001:2015Surakarta
18
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
URS NEWS
Jadwal Pelatihan Standard Training Tahun 2017 (Oktober - Desember)
Pelatihan Biaya Hari Tanggal Lokasi
ISO 14001:2015 Awareness & Internal Quality Audit Call us 2 30-31 Oktober 2017 Jakarta
Call us 2 27-28 November 2017 Jakarta
Call us 2 14-15 November 2017 Surabaya
Call us 2 16-17 November 2017 Makassar
Call us 1 22 November 2017 Solo
Call us 2 26-27 Oktober 2017 Semarang
ISO 9001:2015 Interpretation & Application Call us 2 21-22 November 2017 Semarang
ISO 14001:2015 Awareness & Internal Audit Call us 2 25-26 Oktober 2017 Surabaya
Call us 2 20-21 Desember 2017 Surabaya
OHSAS 18001:2007 Awareness & Internal Audit Call us 3 27-29 November 2017 Nunukan
IMS ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001
Introduction to Integrated Management System
Call us 1 20 Oktober 2017 Makassar
Call us 1 16 November 2017 Semarang
Call us 1 20 November 2017 Balikpapan
Call us 1 07 Desember 2017 Solo
Awareness Call us 3 23-25 Oktober 2017 Samarinda
Executive Briefing Preparing for a Sucessful Trantition ISO 9001:2008 to ISO 9001:2015
Call us 0.5 27 September 2017 Surabaya
Call us 0.5 23 November 2017 Surabaya
MR Club Topic to be confirmed Call us 1 12 Desember 2017 Semarang
Topic to be confirmed Call us 0.5 25 Oktober 2017 Solo
Topic to be confirmed Call us 0.5 23 November 2017 Solo
Topic to be confirmed Call us 0.5 20 Desember 2017 Solo
Topic to be confirmed Call us 0.5 31 Oktober 2017 Medan
Topic to be confirmed Call us 0.5 28 November 2017 Medan
Klausul 9.2: Internal Audit Call us 0.5 18 Oktober 2017 Surabaya
Transformasi Pendokumentasian ISO 9001:2008
Call us 0.5 26 Oktober 2017 Banjarmasin
Risk Assessment in ISO 9001:2015 Call us 0.5 30 November 2017 Balikpapan
How to Manage Documents and Records? Call us 0.5 18 Desember 2017 Banjarmasin
Seminar Best Practice IQA ISO 9001:2015 & Man-agement Review
Call us 1 19 Oktober 2017 Solo
Risk Based Thinking ISO 9001:2015 Call us 1 26 Oktober 2017 Banjarmasin
Call us 1 10 Oktober 2017 Medan
Document Control System Call us 0.5 05 Desember 2017 Makassar
Performance Management System & Strategic Aligment
Call us 1 30 November 2017 Balikpapan
Call us 1 18 Desember 2017 Banjarmasin
Quality Management Representative Call us 2 16-17 Oktober 2017 Balikpapan
We are on the web: www.standardtrainingindonesia.com Contact us at: standardtraining@cbn.net.id
Advetorial Jadwal Training dan Seminar
19
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
URS NEWS
Jadwal Pelatihan Standard Training Tahun 2018 (Januari-Desember)
Pelatihan Biaya Hari Tanggal Lokasi
ISO 9001:2015 Awareness & Internal Quality Audit Call us 2 17-18 Januari 2018 Surabaya
Call us 2 22-23 Januari 2018 Jakarta
Call us 3 22-24 Januari 2018 Balikpapan
Call us 2 19-20 Februari 2018 Jakarta
Call us 2 22-23 Februari 2018 Semarang
Call us 2 12-13 Maret 2018 Jakarta
Call us 2 14-15 Maret 2018 Surabaya
Call us 2 22-23 Maret 2018 Makassar
Call us 3 26-28 Maret 2018 Banjarmasin
Call us 2 09-10 April 2018 Jakarta
Call us 2 07-08 Mei 2018 Jakarta
Call us 2 08-09 Mei 2018 Surabaya
Call us 2 18-19 Juli 2018 Surabaya
Call us 2 23-24 Juli 2018 Jakarta
Call us 2 13-14 Agustus 2018 Jakarta
Call us 2 30-31 Agustus 2018 Semarang
Call us 2 03-04 September 2018 Jakarta
Call us 2 19-20 September 2018 Surabaya
Call us 2 15-16 Oktober 2018 Jakarta
Call us 2 12-13 November 2018 Jakarta
Call us 2 14-15 November 2018 Surabaya
Call us 2 15-16 November 2018 Makassar
Call us 2 10-11 Desember 2018 Jakarta
Call us 2 02-03 Oktober 2018 Medan
Process Risk and Performance Based Approach
Call us 1 27 Maret 2018 Semarang
Interpretation and Application Call us 2 24-25 April 2018 Semarang
Internal Auditor Call us 2 24-25 Januari 2018 Surabaya
Call us 2 21-22 Maret 2018 Surabaya
Call us 2 25-26 April 2018 Surabaya
Call us 2 25-26 Juli 2018 Surabaya
Call us 2 26-27 September 2018 Surabaya
Call us 2 28-29 November 2018 Surabaya
ISO 14001:2015 Awareness & Internal Quality Audit Call us 2 14-15 Februari 2018 Surabaya
Call us 3 26-28 Februari 2018 Balikpapan
Call us 2 18-19 April 2018 Surabaya
Call us 2 23-25 April 2018 Banjarmasin
Call us 2 03-04 Juli 2018 Surabaya
Call us 2 15-16 Agustus 2018 Makassar
Call us 2 28-29 Agustus 2018 Surabaya
Call us 2 26-27 September 2018 Semarang
Call us 2 24-25 Oktober 2018 Surabaya
Call us 2 19-20 Desember 2018 Surabaya
OHSAS 18001:2015 Awareness & Internal Quality Audit Call us 3 21-23 Mei 2018 Balikpapan
Call us 3 23-25 Juli 2018 Banjarmasin
OHSAS 18001:2007, ISO 9001:2015 & ISO 14001:2015
Awareness Call us 3 27-29 Agustus 2018 Balikpapan
Call us 3 29-31 Oktober 2018 Samarinda
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
20
URS NEWS
OHSAS 18001:2007, ISO 9001:2015 & ISO 14001:2015
Internal Quality Audit Call us 3 12-14 Februari 2018 Balikpapan
Call us 3 25-27 Juni 2018 Samarinda
OHSAS 18001:2007, ISO 9001:2015 & ISO 14001:2015
Integrated Management System (IMS) Call us 1 26 Oktober 2018 Makassar
ISO 450001 Awareness & Internal Quality Audit ISO 45001 Call us 2 26-27 Juli 2018 Semarang
ISO 22000 Awareness & Internal Quality Audit ISO 22000 Call us 2 30-31 Oktober 2018 Semarang
Seminar OHSAS Call us 1 09 Maret 2018 Makassar
Monitoring Penyusunan ISO 9001:2015 Call us 1 06 Februari 2018 Medan
Gap Analysis ISO 9001:2015 Call us 1 06 Maret 2018 Medan
Preparing For a Sucessful Transition ISO 9001:2008 TO iso 9001:2015
Call us 0.5 21 Februari 2018 Surabaya
Transition Audit ISO 9001:2015 Call us 1 19 Maret 2018 Lhokseumawe
Call us 1 05 April 2018 Medan
Quality Objective Development, Monitoring & Improvement based on ISO 9001:2015
Call us 1 25 Januari 2018 Balikpapan
Call us 1 23 Februari 2018 Banjarmasin
Call us 1 29 Maret 2018 Samarinda
Call us 1 26 April 2018 Balikpapan
Overview Standard ISO 14001:2015 Call us 0.5 12 April 2018 Surabaya
Management Review Call us 1 08 Mei 2018 Medan
Best Practice Internal Quality Audit ISO 9001:2015
Call us 1 18 Mei 2018 Makassar
Call us 1 24 Mei 2018 Nunukan
Call us 1 28 Juni 2018 Balikpapan
Call us 1 26 Juli 2018 Balikpapan
Call us 1 29 Agustus 2018 Banjarmasin
Leadership & Commitment Call us 1 08 Juni 2018 Makassar
Risk Based Thinking ISO 9001:2015 Call us 0,.5 28 Juni 2018 Surabaya
Call us 1 21 September 2018 Makassar
Call us 1 07 Agustus 2018 Medan
Call us 1 27 September 2018 Balikpapan
Call us 1 26 Oktober 2018 Banjarmasin
Risk Identification Technic ISO 9001:2015 Call us 0.5 14 Agustus 2018 Surabaya
Tugas dan Fungsi MR dalam ISO 9001:2015 Call us 1 04 September 2018 Medan
Performance Management System & Strategic Allignment
Call us 1 29 November 2018 Balikpapan
Call us 1 20 Desember 2018 Banjarmasin
How to Manage Documents & Records Call us 0.5 17 Oktober 2018 Surabaya
Document Information Call us 1 05 Juli 2018 Medan
Control System Call us 1 07 Desember 2018 Makassar
Implementasi Klausul 4,5,6 ISO 9001:2015 Call us 0.5 13 Desember 2018 Surabaya
MR Club Topic to be confirmed Call us 1 11 Januari 2018 Surabaya
Klausul 5: Leadership Call us 0.5 17 Januari 2018 Balikpapan
Risk Identification Technique Call us 0.5 25 Januari 2018 Semarang
Risk Based Thinking ISO 9001:2015 Call us 0.5 26 Januari 2018 Makassar
Topic to be confirmed Call us 0.5 30 Januari 2018 Medan
What is Management Representative’s Responsibility?
Call us 0.5 14 Februari 2018 Banjarmasin
Topic to be confirmed Call us 0.5 27 Februari 2018 Medan
Topic to be confirmed Call us 0.5 07 Maret 2018 Surabaya
Mandatory Clauses of ISO 9001:2015 Call us 0.5 14 Maret 2018 Semarang
Klausul 6 Planning Call us 0.5 19 Maret 2018 Balikpapan
Edisi Oktober 2017 / tahun XI
21
22
Edisi Oktober 2017 / tahun XIURS NEWS
Topic to be confirmed Call us 0.5 27 Maret 2018 Medan
Klausul 7.2 - 7.4 ISO 9001:2015 Call us 0.5 17 April 2018 Semarang
Klausul 7.1 - Managing Resources Call us 0.5 19 April 2018 Balikpapan
Topic to be confirmed Call us 0.5 24 April 2018 Medan
Risk Based Thinking ISO 9001:2015 Call us 0.5 16 Mei 2018 Semarang
Topic to be confirmed Call us 0.5 17 Mei 2018 Surabaya
Topic to be confirmed Call us 0.5 22 Mei 2018 Medan
Overview Point Perubahan Standard ISO 14001:2004 ke ISO 14001:2015
Call us 0.5 28 Mei 2018 Balikpapan
Klausul 7 ISO 9001:2015 - Support Call us 0.5 18 Juni 2018 Banjarmasin
Topic to be confirmed Call us 0.5 28 Juni 2018 Medan
Topic to be confirmed Call us 0.5 11 Juli 2018 Surabaya
Klausul 7.5 Documented Information ISO 9001:2015
Call us 0.5 17 Juli 2018 Semarang
Peran MR dalam ISO 9001:2015 Call us 0.5 19 Juli 2018 Balikpapan
Topic to be confirmed Call us 0.5 24 Juli 2018 Medan
Klausul 8.1 - 8.4 ISO 9001:2015 Call us 0.5 14 Agustus 2018 Semarang
Implementasi konteks, isu, risk, adderessed ISO 9001:2015
Call us 0.5 20 Agustus 2018 Banjarmasin
Topic to be confirmed Call us 0.5 28 Agustus 2018 Medan
Topic to be confirmed Call us 0.5 11 September 2018 Surabaya
Klausul 8.5 - 8.7 ISO 9001:2015 Call us 0.5 19 September 2018 Semarang
Klausul 4 - Context of the Organization Call us 0.5 20 September 2018 Balikpapan
Topic to be confirmed Call us 0.5 25 September 2018 Medan
Klausul 9: Performance Evaluation ISO 9001:2015
Call us 0.5 16 Oktober 2018 Semarang
Topic to be confirmed Call us 0.5 23 Oktober 2018 Medan
Transformasi Pendokumentasian ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015What did you know of the leadership and commitment?
Call us 0.5 25 Oktober 2018 Banjarmasin
Topic to be confirmed Call us 0.5 08 November 2018 Surabaya
Clausal 10: Improvement ISO 9001:2015 Call us 0.5 15 November 2018 Semarang
Risk Assessment in ISO 9001:2015 Call us 0.5 19 November 2018 Balikpapan
Topic to be confirmed Call us 0.5 27 November 2018 Medan
How to Manage Documents & Records? Call us 0.5 17 Desember 2018 Banjarmasin
IATF 16949:2016 - Effective application of Total Productive Maintenance (TPM) using a structured approach- Core tool: FMEA new version (tentative)
Call us 2 13-14 Maret 2018 Tentative
- Effective second party (supplier) audit- Effective problem solving
Call us 2 16-17 Oktober 2018 Tentative
We are on the web: www.standardtrainingindonesia.com Contact us at: standardtraining@cbn.net.id
Recommended