View
27
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
i
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAKU
BAGI MAHASISWA, DOSEN, PEMBIMBING
LAPANGAN, DAN PEMONEV DALAM PROGRAM
MBKM DI LUAR PROGRAM STUDI DALAM
MENDUKUNG KEBIJAKAN MBKM
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2021
DOKUMEN MUTU 2021
ii
iii
TIM PENULIS
Dr. Dadang Mashur, S.Sos, M.Si
Dr. Mayarni, S.Sos, M.Si
Zulkarnaini, S.Sos, M.Si
Geovani Maiwanda, S.Sos, M.P.A
Khairul Amri, S.Sos, M.Si
Dedi Kusuma Habibie, S.IP, M.P.A
iv
Disclaimer
Standar operasional prosedur (SOP) baku bagi mahasiswa, dosen, pembimbing
lapangan, dan pemonev dalam program Merdeka Belajar- Kampus Merdeka
(MBKM) di luar program studi selama tiga semester dalam mendukung kebijakan
MBKM termasuk prosedur konversi dan pengakuan kredit ini disusun dengan tujuan
sebagai Panduan Pelaksanaan MBKM di Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.
Melalui panduan ini diharapkan Program Studi Ilmu Administrasi Publik dapat
mengembangkan program secara optimal, efektif, efisien, dan bermutu sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi. SOP ini disusun dan ditelaah oleh berbagai
pihak di bawah koordinasi Program Studi Ilmu Administrasi Publik, dan
dipergunakan dalam tahap perancangan, pelaksanaan, penilaian hingga evaluasi
pelaksanaan kebijakan MBKM. SOP ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola
program studi, dosen, mahasiswa, mitra industri, dan pihak terkait lainnya dalam
menjalankan kegiatan MBKM. Buku Panduan ini merupakan “panduan dinamis”
yang senantiasa dapat diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan
dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari dosen, mahasiswa, mitra
industri, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas SOP ini.
v
KATA SAMBUTAN
Era revolusi industri 4.0 menuntut keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
berfikir kritis, komunikatif, kreatif, inovatif, kolaboratif dan problem solving.
Kecakapan yang dituntut berorientasi pada kecakapan integrasi antara pengetahuan,
keterampilan dan sikap serta penguasaan teknologi. Hal ini menuntut lulusan dan
mahasiswa untuk mampu beradaptasi dan menghadapi tantangan agar mampu
menghadapi tuntutan dunia kerja, kehidupan diranah masyarakat sehingga menjadi
SDM yang handal dan produktif serta bermanfaat bagi masyarakat luas dan Negara
serta mampu bersaing pada era global saat ini.
Link and match antara dunia kerja/dunia industri dan perguruan tinggi menjadi
jembatan dalam mewujudkan peningkatan kualitas lulusan di masa depan agar
mampu menghadapi tantangan dan perubahan. Dalam meningkatkan link and match
antara lulusan pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri serta masa
depan yang semakin cepat mengalami perubahan, pada awal tahun 2020 lalu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan kebijakan baru di bidang
pendidikan tinggi melalui program “Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM)”.
Kebijakan MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan
pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan
pembelajaran di luar program studinya, dengan harapan kelak pada gilirannya dapat
menghasilkan lulusan yang siap untuk memenangkan tantangan kehidupan yang
semakin kompleks ini melalui beberapa kegiatan pembelajaran MBKM diantaranya
adalah magang/praktik kerja, pertukaran pelajar, membangun desa/proyek di desa dan
kegiatan wirausaha.
Saya menyampaikan terima kasih kepada Tim Penyusun dokumen mutu internal
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Riau ini yang telah
bekerja keras dengan penuh dedikasi serta semua pihak yang telah memberikan
masukan berharga, sehingga memperkaya pengetahuan serta wawasan mengenai
penyusunan dokumen mutu program studi.
Akhir kata semoga dokumen mutu internal ini bermanfaat bagi Program Studi Ilmu
Administrasi Publik serta FISIP umumnya dan dapat digunakan sebagai acuan dalam
implementasi kerjasama kurikulum MBKM yang dapat menghasilkan insan Indonesia
yang beradab, berilmu, profesional, dan kompetitif di era industri 4.0 ini, serta
berkontribusi terhadap kesejahteraan kehidupan bangsa.
Pekanbaru, 18 Juni 2021
Dekan FISIP UNRI,
Dr. Syafri Harto, M.Si
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii
TIM PENULIS ................................................................................................................ iii
DISCLAIMER ................................................................................................................. iv
KATA SAMBUTAN ....................................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Landasan Hukum ......................................................................................................... 1
B. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 3
BAB II. PROGRAM MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA ..................... 4
A. Persyaratan Umum ....................................................................................................... 4
B. Pelaksanaan MBKM..................................................................................................... 4
C. Bentuk Kegiatan Pembelajaran .................................................................................... 6
1. Magang/Praktik Kerja ............................................................................................ 6
2. Pertukaran Pelajar .................................................................................................. 23
3. Wirausaha .............................................................................................................. 31
4. Proyek di Desa/ Membangun Desa / Kuliah Krja Nyata Tematik ......................... 37
BAB III. PENJAMINAN MUTU ................................................................................... 46
A. Menetapkan Mutu ........................................................................................................ 46
B. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ...................................................................... 47
BAB IV. PENUTUP ........................................................................................................ 50
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Hukum
Landasan hukum pelaksanaan program kebijakan Hak Belajar Tiga Semester
di Luar Program Studi diantaranya, sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Rektor No. 7 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan MBKM
Universitas Riau
B. Latar Belakang
Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya,
dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus
disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja
dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah
dengan cepat. Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan
proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian
pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal
dan selalu relevan. Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka diharapkan dapat
menjadi jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud
pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur
belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
2
Dokumen mutu ini memuat bagi hak belajar tiga semester di luar program
studi bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Jurusan Ilmu
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Mahasiswa
diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi, tiga semester yang di
maksud berupa 1 semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi
di lingkungan UNRI dan 2 semester melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar
UNRI. Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar UNRI, di antaranya:
1. Magang/ praktik kerja di Industri atau tempat kerja lainnya,
2. Mengikuti pertukaran mahasiswa,
3. Melakukan kegiatan kewirausahaan,
4. Proyek di Desa / Membangun Desa / Kuliah Kerja Nyata Tematik
Semua kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen.
Program studi diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang
akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau
menciptakan lapangan kerja baru. Proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka
merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
(student centered learning) yang sangat esensial. Pembelajaran dalam Kampus
Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi,
kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan
kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan
dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi
sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya.
Melalui program merdeka belajar yang dirancang dan diimplementasikan dengan
baik, maka hard dan soft skills mahasiswa akan terbentuk dengan kuat. Program
Merdeka Belajar - Kampus Merdeka diharapkan dapat menjawab tantangan
Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman,
kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan dunia industri, maupun dinamika
masyarakat.
3
C. Tujuan
Tujuan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, program “hak belajar
tiga semester di luar program studi” adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan,
baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan
zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan
berkepribadian. Program-program experiential learning dengan jalur fleksibel
diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensi sesuai bakatnya.
4
BAB II
PROGRAM MERDEKA BELAJAR‐KAMPUS MERDEKA
A. Persyaratan Umum
Dalam pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka,
program “hak belajar tiga semester di luar program studi”, terdapat beberapa
persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh mahasiswa sebagai berikut:
1. Terdaftar aktif pada PDDikti
2. Memenuhi persyaratan mengikuti kegiatan merdeka belajar yang telah
ditetapkan UNRI
3. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Mitra UNRI jika kegiatan
merdeka belajar dilakukan di luar kampus UNRI.
Kewajiban Program Studi Ilmu Administrasi Publik Jurusan Ilmu
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau adalah
mengembangkan dan memfasilitasi pelaksanaan program Merdeka Belajar
dengan membuat panduan akademik dan program-program yang akan
dilaksanakan, disusun dan disepakati bersama program studi dan mitra Program
Merdeka Belajar UNRI. Program ini dapat berupa program nasional yang telah
disiapkan oleh Kementerian maupun program yang disiapkan oleh UNRI dan akan
didaftarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
B. Pelaksanaan MBKM
Peran Pihak-Pihak Terkait
a. Universitas Riau
1) Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi: Perguruan Tinggi wajib memfasilitasi hak bagi
mahasiswa (dapat diambil atau tidak) untuk:
a) Dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi paling lama 2
semester atau setara dengan 40 SKS.
5
b) Dapat mengambil SKS di program studi yang berbeda di perguruan
tinggi yang sama sebanyak 1 semester atau setara dengan 20 SKS.
2) Menyusun kebijakan/pedoman akademik untuk pemebelajaran di luar
prodi 3) Membuat dokumen Kerjasama (MoU/SPK) dengan mitra
b. Fakultas
1) Menyiapkan fasilitasi daftar mata kuliah tingkat fakultas yang bisa
diambil mahasiswa lintas prodi
2) Menyiapkan dokumen kerja sama (SPK) dengan mitra yang relevan.
c. Program Studi
1) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model implementasi
kampus merdeka.
2) Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas
prodi dalam UNRI.
3) Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar
prodi dan luar UNRI beserta persyaratannya.
4) Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran
luar prodi dan luar UNRI.
5) Jika ada mata kuliah/SKS yang belum terpenuhi dari kegiatan
pembelajaran luar prodi dan luar UNRI, disiapkan alternatif mata kuliah
daring.
d. Mahasiswa
1) Merencanakan bersama Dosen Pembimbing Akademik mengenai
program mata kuliah/program yang akan diambil di luar prodi.
2) Mendaftar program kegiatan luar prodi.
3) Melengkapi persyaratan kegiatan luar prodi, termasuk mengikuti
seleksi bila ada.
6
4) Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan
pedoman akademik yang ada.
e. Mitra
1) Membuat dokumen kerjasama (SPK) bersama perguruan
tinggi/fakultas/ program studi.
2) Melaksanakan program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan
yang ada dalam dokumen kerja sama (SPK).
C. Bentuk Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Bentuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan Permendikbud No
3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar
Program Studi meliputi:
1. Magang/Praktik Kerja
Selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di
industri/dunia profesi nyata sehingga kurang siap bekerja. Sementara magang
yang berjangka pendek (kurang dari 6 bulan) sangat tidak cukup untuk
memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa.
Perusahaan yang menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu
sangat pendek tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri.
a. Tujuan Program Magang
Program magang 1-2 semester, memberikan pengalaman yang cukup
kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential
learning). Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills
(keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dsb.), maupun soft
skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.). Sementara industri
mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung di-recruit,
sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/ induksi.
7
Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantab
dalam memasuki dunia kerja dan karirnya. Melalui kegiatan ini,
permasalahan industri akan mengalir ke perguruan tinggi sehingga meng-
update bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan
tinggi akan makin relevan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui
kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi
multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup).
Adapun untuk mekanisme pelaksanaan magang/ praktik kerja
menggunakan mekanisme siklup PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi,
Pengendalian dan Peningkatan) adalah sebagai berikut :
1) Peranan Program Studi Ilmu Administrasi Publik
a) Penetapan. Membuat perumusan dan penetapan standar magang dan
membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama (SPK)
dengan mitra antara lain proses magang, pengakuan kredit semester
dan penilaian.
b) Pelaksanaan. Menyusun program magang bersama mitra, baik
isi/konten dari program magang, kompetensi yang akan diperoleh
mahasiswa, serta hak dan kewajiban ke dua belah pihak selama
proses magang.
c) Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa
selama magang.
d) Bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di tempat
magang untuk monitoring dan evaluasi.
e) Dosen pembimbing bersama supervisor menyusun logbook dan
melakukan penilaian capaian mahasiswa selama magang.
f) Pemantauan proses magang dapat dilakukan melalui Pangkalan
Data Pendidikan Tinggi.
g) Koordinator Program Studi Ilmu Administrasi Publik dan Tim
Taskforce MBKM Program studi Ilmu Administrasi Publik
8
melakukan konversi mata kuliah dan pengakuan SKS terhadap
pelaksanaan kegiatan Magang
2) Mitra Magang
a) Mitra dan Program Studi, menyusun dan menyepakati program
magang yang akan ditawarkan kepada mahasiswa.
b) Menjamin proses magang yang berkualitas sesuai dokumen kerja sama
(MoU/SPK).
c) Menyediakan supervisor/mentor/coach yang mendampingi
mahasiswa/kelompok mahasiswa selama magang.
d) Memberikan hak dan jaminan sesuai peraturan perundangan (asuransi
kesehatan, keselamatan kerja, honor magang, hak karyawan magang).
e) Supervisor mendampingi dan menilai kinerja mahasiswa selama
magang, dan bersama dosen pembimbing memberikan penilaian.
3) Mahasiswa
a) Dengan persetujuan dosen pembimbing akademik mahasiswa
mendaftar/melamar dan mengikuti seleksi magang sesuai ketentuan
tempat magang.
b) Mahasiswa mendaftarkan keikutsertaan kegiatan magang dengan
persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan diketahui oleh
Koordinator Prodi
c) Koordinator Program Studi bersama tim Taskforce menyeleksi
mahasiswa dalam seminar pra magang untuk menilai kelayakan
mahasiswa dalam kegiatan Magang
d) Penetapan Dosen pembimbing magang (Dosen Pembimbing
Akademik (DPA) dan satu perwakilan Tim Taskforce MBKM) oleh
Tim Taskforce dan Koordinator Program Studi
e) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan
mendapatkan dosen pembimbing magang.
9
f) Melaksanakan kegiatan Magang sesuai arahan supervisor dan dosen
pembimbing magang.
g) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
h) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan kepada
supervisor dan dosen pembimbing.
i) Mahasiswa mengikuti ujian magang untuk menilai ketercapaian
program magang oleh Mahasiswa
4) Dosen Pembimbing & Supervisor
a) Dosen pembimbing memberikan pembekalan bagi mahasiswa
sebelum berangkat magang.
b) Dosen pembimbing memberikan arahan dan tugas-tugas bagi
mahasiswa selama proses magang. Supervisor menjadi mentor dan
membimbing mahasiswa selama proses magang.
c) Dosen pembimbing bersama supervisor melakukan evaluasi dan
penilaian atas hasil magang.
10
Gambar 1. Bagan Alur Proses Program Magang
Gambar 1. Bagan Alir Proses Program Magang
1) Topik magang yang dilakukan mahasiswa tidak harus sesuai dengan program studi/jurusan
2) Magang yang berjalan selama 1 semester wajib mendapatkan minimum 20 sks (tidak boleh
kurang, tapi boleh lebih banyak)
b. Bobot SKS, Kesetaraan dan Penilaian Program Magang
Fokus dari program merdeka belajar adalah pada capaian
pembelajaran (learning outcomes). Kurikulum Pendidikan Tinggi pada
dasarnya bukan sekedar kumpulan mata kuliah, tetapi merupakan rancangan
serangkaian proses Pendidikan/ pembelajaran untuk menghasilkan suatu
learning outcomes (capaian pembelajaran).
Secara umum penyetaraan bobot kegiatan Merdeka Belajar –
Kampus Merdeka dapat dikelompokkan menjadi 2 bentuk yaitu bentuk bebas
(free form) dan bentuk terstruktur (structured form).
11
1) Bentuk bebas (free form)
Kegiatan merdeka belajar selama 6 bulan disetarakan dengan 20 SKS
tanpa penyetaraan dengan mata kuliah. Dua puluh SKS tersebut dinyatakan
dalam bentuk kompetensi yang diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti
program tersebut, baik dalam kompetensi keras (hard skills), maupun
kompetensi halus (soft skills) sesuai dengan capaian pembelajaran yang
diinginkan. Capaian pembelajaran dan penilaiannya dapat dinyatakan dalam
kompetensi-kompetensi tersebut.
Tabel 1. Capaian Pembelajaran dan Penilaian
CPMK SKS Nilai
Hardskill:
Merumuskan permasalahan publik : 3 SKS A
Menyelesaikan permasalahan publik : 3 SKS B+
Kemampuan sintesa dalam bentuk design : 3 SKS A-
Soft skills:
Kemampuan berkomunikasi : 2 SKS A-
Kemampuan bekerjasama : 2 SKS B+
Kerja keras : 2 SKS A
Kepemimpinan : 2 SKS A
Memiliki Kreativitas : 2 SKS B+
Jumlah 17 SKS
Selain dalam bentuk penilaian capaian, pengalaman/kompetensi
yang diperoleh selama kegiatan magang dapat juga dituliskan dalam bentuk
portofolio sebagai SKPI (surat keterangan pendamping ijazah)
2) Bentuk berstruktur (structured form)
Kegiatan merdeka belajar juga dapat distrukturkan sesuai dengan
kurikulum yang ditempuh oleh mahasiswa. Tujuh Belas SKS tersebut
dinyatakan dalam bentuk kesetaraan dengan mata kuliah yang ditawarkan
yang kompetensinya sejalan dengan kegiatan magang.
12
Tabel 2. Konversi dalam bentuk berstruktur
No Mata Kuliah SKS Nilai
1 Komunikasi dan Advokasi Kebijakan 3
2 2 (dua) Mata Kuliah Konsentrasi 6
3 4 (empat) Mata Kuliah Pilihan 8
Jumlah 17
Selain kedua bentuk tersebut, dapat pula dirancang bentuk hybrida, gabungan
antara bentuk bebas (free-form) dan terstruktur (structured).
Tabel 3. Rubrik Penilaian Bentuk bebas (free form)
No Aspek Penilaian Deskriptif Bobot SKS
1. Hard skill:
Merumuskan
Permasalahan Publik
Kemampuan Mahasiswa terhadap
identifikasi berbagai permasalahan
publik baik dalam perpspektif
masyarakat sebagai penerima layanan
publik maupun pada penyelenggara
pemerintahan dan merumuskan
masalah secara jelas dan tepat sesuai
dengan fakta empiris dilapangan yang
dihadapi.
3 SKS
Menyelesaikan
Permasalahan Publik
Mahasiwa dengan segenap analisa dan
pengetahuaanya mampu dan dapat
menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi masyarakat dan
pemerinatahan dalam kaitannya
sebagai penerima dan penyelenggara
layanan publik
3 SKS
Kemampuan Sistem Mahasiswa mampu memberikan 3 SKS
13
dalam bentuk Design gambaran secara utuh dan menyeluruh
terhadap mekanisme dan kegiatan
untuk dapat menefektifkan dan efisien
terhadap penyelenggaraan layanan
publik
2. Soft skill :
Kemampuan
Berkomunikasi
Mahasiswa mampu menjalin
komunikasi secara aktif dan interaktif
diantara berbagai pihak yang
berkaitan dengan fokus kegiatan
selama magang
2 SKS
Kemampuan
bekerjasama
Mahasiswa mampu menjalin
kerjasama diantara berbagai pihak
yang berkaitan dengan fokus kegiatan
magang
2 SKS
Kerja keras Mahasiswa mampu melaksanakan
berbagai kegiatan yang diberikan
berbagai pihak yang berkaitan dengan
fokus kegiatan magang
2 SKS
Kepemimpinan Mahasiswa mampu menujukkan sikap
kepemimpinan yang menunjukkan
kualitas akademik dan nonakadmik
diantara berbagai pihak yang
berkaitan dengan fokus kegiatan
magang
2 SKS
Memiliki Kreativitas Mahasiswa mampu memberikan
pandangan ide dan kreatifitas diantara
berbagai pihak yang berkaitan dengan
fokus kegiatan magang
2 SKS
14
LEMBAR PENILAIAN MAGANG MAHASISWA
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
DATA INSTANSI
Nama Instansi/Perusahaan :
Alamat :
Telepon/Fax :
DATA MAHASISWA
Nama Mahasiswa/NIM :
Program Studi :
Telepon/Email :
PENILAIAN (dalam Angka)
DIISI INSTANSI(50%) DIISI PROGRAM STUDI (50%)
No. Uraian Nilai No. Uraian Nilai
1 Hard Skill 1 Hard Skill
Merumuskan Permasalahan Publik Merumuskan Permasalahan Publik
Menyelesaikan Permasalahan Publik Menyelesaikan Permasalahan Publik
Kemampuan Sistem dalam bentuk Design Kemampuan Sistem dalam bentuk Design
2 Soft skill 2 Soft skill
Kemampuan Berkomunikasi Kemampuan Berkomunikasi
Kemampuan bekerjasama Kemampuan bekerjasama
Kerja keras Kerja keras
Kepemimpinan Kepemimpinan
Memiliki Kreativitas Memiliki Kreativitas
Rata - Rata Nilai Rata - Rata Nilai
Pimpinan Instansi/Perusahaan
(_______________________)
Nama,tandatangan dan cap
RATA - RATA NILAI KESELURUHAN (Angka)
NILAI HURUF & PARAF PEMBIMBING
(______________)
Nama Pembimbing
15
Tabel 4. Rubrik Penilaian Magang
Aspek Penilaian Bobot Penilaian
X > 85 80< X < 85 75 < X < 80 70< X < 75 65< X < 70
Hard Skill
Merumuskan
Permasalahan
Publik
Mahasiswa mampu
merumuskan ,
memahami, dan
dapat menjelaskan
secara tepat dan
terarah terhadap
permasalahan yang
dianggap strategis
dan berdampak luas
bagi Masyarakat,
Instansi, dan
stakeholder lainnya
Mahasiswa
mampu
merumuskan
secara jelas, tepat
dan terarah
terhadap
permasalahan
yang berdampak
tidak begitu luas
hanya bagi
Instansi dan
Masyarakat
Mahasiswa
mampu
merumuskan
secara jelas, tepat
dan terarah
terhadap
permasalahan yang
lingkupnya kecil
hanya Instansi
Mahasiswa kurang
mampu
merumuskan
secara jelas, tepat
dan terarah
terhadap
permasalahan
publik
Mahasiswa tidak
mampu
merumuskan
secara jelas, tepat
dan terarah
terhadap
permasalahan
publik
Menyelesaikan
Permasalahan
Publik
Mahasiswa mampu
memberikan
rekomendasi,usulan
dalam
penyelanggaran
layanan publik yang
Mahasiswa
mampu
memberikan
rekomendasi,
dalam
penyelanggaran
Mahasiswa mampu
memberikan
rekomendasi,usulan
dalam
penyelanggaran
layanan publik
Mahasiswa kurang
mampu
memberikan
rekomendasi,usulan
dalam
penyelanggaran
Mahasiswa tidak
mampu
memberikan
rekomendasi,usulan
dalam
penyelanggaran
16
dapat diterapkan
terhadap
permasalahan yang
dianggap strategis
dan berdampak
terhadap Masyarakat,
Instansi, dan
stakeholder lainnya
layanan publik
yang dapat
diterapkan
terhadap
permasalahan
yang dianggap
strategis dan
berdampak
terhadap
Masyarakat,
Instansi
yang diterapkan di
internal Instansi
layanan publik
yang diterapkan di
internal Instansi
layanan publik
yang diterapkan di
internal Instansi
Kemampuan
Sistem dalam
bentuk Design
Mahasiswa mampu
memberikan
gambaran secara
utuh
dan menyeluruh
terhadap mekanisme
dan kegiatan untuk
dapat mengefektifkan
dan efisien terhadap
mekanisme atau
proses
peneyelanggaran
Mahasiswa
mampu
memberikan
gambaran secara
utuh
dan menyeluruh
terhadap
mekanisme dan
kegiatan untuk
dapat
mengefektifkan
dan efisien
Mahasiswa mampu
memberikan
gambaran secara
utuh
dan menyeluruh
terhadap
mekanisme dan
kegiatan untuk
dapat
mengefektifkan dan
efisien terhadap
mekanisme atau
Mahasiswa kurang
mampu
memberikan
gambaran secara
utuh
dan menyeluruh
terhadap
mekanisme dan
kegiatan untuk
dapat
mengefektifkan dan
efisien terhadap
Mahasiswa tidak
mampu
memberikan
gambaran secara
utuh
dan menyeluruh
terhadap
mekanisme dan
kegiatan untuk
dapat
mengefektifkan dan
efisien terhadap
17
publik yang dianggap
strategis dan
berdampak luas bagi
Masyarakat, Instansi,
dan stakeholder
lainnya
terhadap
mekanisme atau
proses
peneyelanggaran
publik yang
dianggap strategis
dan berdampak
tidak begitu luas
bagi
Masyarakat,dan
Instansi
proses
penyelanggaran
publik bagi internal
Instansi
mekanisme atau
proses
penyelanggaran
publik bagi internal
Instansi
mekanisme atau
proses
penyelanggaran
publik bagi internal
Instansi
Soft Skill
Kemampuan
Berkomunikasi
Mahasiswa mampu
menjalin komunikasi
secara aktif dan
interaktif diantara
berbagai pihak
Mahasiswa
mampu menjalin
komunikasi
secara aktif dan
interaktif terhadap
berbagai pihak
dalam instansi
Mahasiswa mampu
menjalin
komunikasi secara
aktif terhadap
berbagai pihak
dalam instansi
Mahasiswa kurang
mampu menjalin
komunikasi secara
aktif dan interaktif
terhadap berbagai
pihak dalam
instansi
Mahasiswa tidak
mampu menjalin
komunikasi secara
aktif dan interaktif
terhadap berbagai
pihak dalam
instansi
Kemampuan
bekerjasama
Mahasiswa mampu
menjalin kerjasama
dengan berbagai
pihak yakni internal
Mahasiswa
mampu menjalin
kerjasama dengan
berbagai pihak
Mahasiswa mampu
menjalin kerjasama
dengan berbagai
pihak yakni
Mahasiswa kurang
mampu menjalin
kerjasama dengan
berbagai pihak
Mahasiswa tidak
mampu menjalin
kerjasama dengan
berbagai pihak
18
instansi, instansi
mitra lainnya,
masyarakat dan
berbagai stakeholder
dalam melaksanakan
berbagai kegiatan
yakni internal
instansi, dan
instansi mitra
dalam
melaksanakan
berbagai kegiatan
internal instansi
dalam
melaksanakan
berbagai kegiatan
pada internal
instansi
pada internal
instansi
Kerja keras Mahasiswa mampu
melaksanakan
berbagai kegiatan
teknis dan nonteknis
secara cepat tepat
dan sungguh -
sungguh dalam
melaksanakan
berbagai kegiatan
Mahasiswa
mampu
melaksanakan
berbagai kegiatan
teknis dan
nonteknis secara
tepat dalam
melaksanakan
berbagai kegiatan
Mahasiswa mampu
melaksanakan
berbagai kegiatan
teknis secara tepat
dalam
melaksanakan
berbagai kegiatan
Mahasiswa kurang
mampu
melaksanakan
berbagai kegiatan
teknis secara tepat
dalam
melaksanakan
berbagai kegiatan
Mahasiswa tidak
mampu
melaksanakan
berbagai kegiatan
teknis secara tepat
dalam
melaksanakan
berbagai kegiatan
Kepemimpinan Mahasiswa mampu
menujukkan sikap
kepemimpinan yang
menunjukkan sikap
profesionalitas, yakni
kedisiplinan,
keteledanan,kempuan
membedakan urgen
Mahasiswa
mampu
menujukkan sikap
kepemimpinan
yang
menunjukkan
sikap
profesionalitas,
Mahasiswa mampu
menujukkan sikap
kepemimpinan
yang menunjukkan
sikap
profesionalitas,
yakni
kedisiplinan,selama
Mahasiswa kurang
mampu
menujukkan sikap
kepemimpinan
yang menunjukkan
sikap
profesionalitas
selama
Mahasiswa tidak
mampu
menujukkan sikap
kepemimpinan
yang menunjukkan
sikap
profesionalitas
selama
19
dan yang penting,
memiliki motivasi
yang tinggi selama
melaksanakan
berbagai kegiatan
yakni
kedisiplinan,
keteledanan,elama
melaksanakan
berbagai kegiatan
melaksanakan
berbagai kegiatan
melaksanakan
berbagai kegiatan
melaksanakan
berbagai kegiatan
Memiliki
Kreativitas
Mahasiswa mampu
memberikan
pandangan ide dan
kreatifitas terkait
mekanisme dan
proses
penyelenggaraan
pelayanan publik
yang efektif dan
efisien serta
diterapkan dan
berkelanjutan selama
melaksanakan
berbagai kegiatan
Mahasiswa
mampu
memberikan
pandangan ide
dan kreatifitas
terkait mekanisme
dan proses
penyelenggaraan
pelayanan publik
yang efektif dan
efisien dalam
waktu tertentu
(tidak
berkelanjutan)
Mahasiswa mampu
memberikan
pandangan ide dan
kreatifitas terkait
mekanisme dan
proses
penyelenggaraan
pelayanan publik
yang efektif dan
efisien dalam
waktu tertentu
(rekomendasi ide
tanpa ada tindak
lanjut)
Mahasiswa kurang
mampu
memberikan
pandangan ide dan
kreatifitas terkait
mekanisme dan
proses
penyelenggaraan
pelayanan publik
selama
melaksanakan
berbagai kegiatan
Mahasiswa tidak
mampu
memberikan
pandangan ide dan
kreatifitas terkait
mekanisme dan
proses
penyelenggaraan
pelayanan publik
selama
melaksanakan
berbagai kegiatan
20
KOP SURAT PRODI
Nomor :
Lampiran : Rubrik Penilaian
Hal : Pengantar Magang
Yth. ________________
Jl. __________________
Nama Kota
Kami mengucapkan terima kasih atas diijinkannya mahasiswa kami dalam
melaksanakan salah satu kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus
Merdeka) yakni kegiatan Magang/Praktik Kerja di instansi yang Bapak/Ibu
pimpin dimulai pada tanggal 1 Juli – 31 September 2021.
Adapun mahasiswa yang melakukan magang / praktik kerja di instansi
Bapak/Ibu adalah :
No Nama NIM No. HP/WA
1.
2.
3.
Kami informasikan bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah melakukan
proses pembekalan magang / praktik kerja. Untuk proses selanjutnya, kami
memohon bantuan Bapak/Ibu memfasilitasi penetapan pembimbing lapangan
(supervisor/mentor) dan memberikan penilaian, sesuai dengan pedoman
rubrik penilaian (terlampir). Semoga mahasiswa kami dapat menjalankan
kegiatan magang / praktik kerja dengan baik sesuai dengan arahan
pembimbing dan aturan yang telah ditetapkan oleh instansi yang Bapak/Ibu
Pimpin
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Koordinator,
(______________________)
NIP.
Tembusan :
-Dekan FISIP Universitas Riau
-Ketua Jurusan
-Mahasiswa Ybs
21
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG / PRAKTIK KERJA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Program Studi :
Jurusan :
Judul Laporan Magang :
Pembimbing :
Supervisor / Mentor :
Disetujui oleh :
Pekanbaru, …………………
Supervisor/Mentor Dosen Pembimbing
(___________________) (____________________)
Mengetahui,
Koordinator
Program Studi Ilmu Administrasi Publik
(____________________)
22
SISTEMATIKA LAPORAN KEGIATAN MAGANG
COVER ............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAAN .......................................................................... ii
SURAT PENGANTAR MAGANG ................................................................ iii
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN MAGANG .................. iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan Magang .................................................................................... 1
1.3. Manfaat Magang .................................................................................. 1
II METODE MAGANG .................................................................................. 1
2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ........................................... 1
2.2. Metode Pelaksanaa ............................................................................... 1
III PROFIL INSTANSI ................................................................................... 1
3.1. Deskripsi Instansi ................................................................................. 1
3.2. Sejarah Singkat Lokasi ......................................................................... 1
3.3. Struktur Organisasi dan Tata Kelola .................................................... 1
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 1
4.1. Deskripsi Kegiatan Magang / Praktik Kerja ......................................... 1
4.2. Kaitan Kegiatan Magang dengan Mata Kuliah yang didapat di
Perkuliahan .......................................................................................... 1
4.3. Tantangan Dari Kegiatan yang dilakukan di Tempat Magang ............ 1
4.4. Kegiatan Magang yang dapat merubah Mindset ................................. 1
4.5. Hal - hal yang harus dipersiapkan menghadapi Dunia Kerja .............. 1
V PENUTUP ................................................................................................. 1
5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 1
5.2. Rekomendasi ....................................................................................... 1
Lampiran ....................................................................................................... 1
23
2. Pertukaran Pelajar
A. Latar Belakang
Pertukaran pelajar diselenggarakan untuk membentuk beberapa sikap
mahasiswa yang termaktub di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020, yaitu menghargai
keanekaragaman budaya,pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat
atau temuan orisinal orang lain; serta bekerja sama dan memiliki kepekaan
sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Pertukaran pelajar adalah program pengumpulan kredit semester yang
dapat dilakukan oleh mahasiswa Universitas Riau yang merujuk kepada
Peraturan Rektor Universitas Riau No. 7 Tahun 2020 tentang Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM. Mahasiwa dapat memilih program studi di
perguruan tinggi di Indonesia khususnya perguruan tinggi yang telah menjalin
kerjasama pertukaran pelajar dengan Universitas Riau. Program pertukaran
pelajar mempunyai karakteristik dan kekhasan dalam penyelenggaraan
akademik dan atmosfir akademiknya. Atmosfir akademik, proses
pembelajaran, kegiatan kemahasiswaan, dan budaya yang dekat dengan
kehidupan kampus merupakan sumber belajar yang baik untuk mahasiswa
dalam meningkatkan rasa nasionalisme dan pemenuhan kapabilitas
belajarnya.
Mendukung dengan kebijakan tersebut maka Program Studi Ilmu
Administrasi Publik Universitas Riau, dalam rencana implementasi pertukaran
pelajar program MBKM dengan memenuhi pemenuhan skema pertukaran
pelajar yaitu:
a. Pertukaran Pelajar antar Program Studi di UNRI
b. Pertukaran Pelajar pada Program Studi yang sama di luar UNRI.
c. Pertukaran Pelajar antar Program Studi berbeda di luar UNRI
Oleh sebab itu, pertukaran pelajar antar perguruan tinggi sangat
penting dalam mengumpulkan kredit semesternya. Program ini telah
dilaksanakan oleh kementerian dalam bentuk program pertukaran mahasiswa
24
tanah air nusantara (parmata) yang kemudian berkembang menjadi program
Permata Sakti. Universitas Riau pun telah terlibat dalam program-program
tersebut.
Program Studi Ilmu Administrasi Publik mempersiapkan tahun
pertama dalam implementasi pertukaran pelajar pada tahun akademik
2021/2022, dengan dukungan sistem serta kebijakan yang telah ditetapkan
Universitas Riau. Hal ini merupakan kegiatan yang sangat baik untuk
dilaksanakan karena sangat mendukung dalam menghasilkan lulusan yang out
standing one dan dapat menghasilkan budaya akademik lulusan khas
Universitas Riau yaitu ASRI (Amanah, Santun, Responsif dan Inovatif).
B. Tujuan
Kegiatan pertukaran pelajar pada Program Studi Ilmu Administrasi
Publik bertujuan untuk:
a. Belajar lintas kampus (dalam dan luar negeri), tinggal bersama dengan
keluarga di
kampus tujuan, wawasan mahasiswa tentang ke-Bhinneka Tunggal Ika
akan makin
berkembang, persaudaraan lintas budaya dan suku akan semakin kuat.
b. Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan
agama,
sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Menyelenggarakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi
disparitas
pendidikan baik antar perguruan tinggi dalam negeri, maupun kondisi
pendidikan
tinggi dalam negeri dengan luar negeri.
d. Mengembangkan karakter mahasiswa yang memiliki soft skill,
kemampuan berkolaborasi, dan adaptif dalam pergaulan di masyarakat
Indonesia yang multikultur.
25
e. Memperkaya pengalaman belajar mahasiswa di perguruan tinggi lain
yang memiliki atmosfer akademik berbeda melalui transfer kredit dan
perolehan kredit, dan
f. Meningkatkan kapabilitas mahasiswa melalui perkuliahan yang lebih
mendalam dan tetap mendukung juga mengacu profil lulusan Program
Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas Riau.
C. Persyaratan
Mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a. Program studi yang akan dituju telah terakreditasi minimal sama
dengan akreditasi Prodi Ilmu Asministrasi Publik (boleh yang lebih
tinggi).
b. Merupakan mahasiswa aktif pada Program Studi Ilmu Administrasi
Publik
c. Memiliki IPK minimal 3,25
d. Mahasiswa berada pada semester 5 dan 6
e. Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dari Koordinator Prodi
(dibuktikan dengan form dari Koordinator Program Studi)
f. Mendapatkan persetujuan dengan Penasehat Akademik (PA)
g. Mempunyai surat izin tertulis dari orang tua atau wali.
h. Sehat secara jasmani dan rohani/ mental
i. Memiliki Asuransi/BPJS Kesehatan.
D. Mekanisme
Terdapat tiga skema belajar yang bias di pilih mahasiswa Prodi Ilmu
Administrasi Publik, dalam implementasi pertukaran pelajar yaitu:
1) Pertukaran Pelajar antar Program Studi di Universitas Riau
Pilihan pada skema ini menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran
yang sudah tertuang dalam struktur kurikulum pada Prodi Ilmu
26
Administrasi Publik Universitas Riau, dan dapat menjadi sarana
pengembangan kurikulum untuk memperkaya capaian pembelajaran
lulusan yang berbentuk mata kuliah pilihan.
2) Pertukaran Pelajar sama Program Studi diluar Universitas Riau
Pilihan pada skema ini menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran
yang sudah tertuang dalam struktur kurikulum pada Prodi Ilmu
Administrasi Publik Universitas Riau, dan dapat menjadi sarana
pengembangan kurikulum untuk memperkaya capaian pembelajaran.
Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa untuk
memperkaya pengalaman dan konteks keilmuan yang didapat di
perguruan tinggi lain yang mempunyai kekhasan atau wahana
penunjang pembelajaran untuk mengoptimalkan CPL
3) Pertukaran Pelajar berbeda Program Studi diluar Universitas Riau
Pilihan pada skema ini menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran
yang sudah tertuang dalam struktur kurikulum pada Prodi Ilmu
Administrasi Publik Universitas Riau, dan dapat menjadi sarana
pengembangan kurikulum untuk memperkaya capaian pembelajaran
lulusan. Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa di luar
UNRI untuk menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran baik yang
sudah tertuang dalam struktur kurikulum program studi, maupun
pengembangan kurikulum untuk memperkaya capaian pembelajaran
lulusan.
E. Pihak Terlibat
1. Program Studi
a. Menyelenggarakan pendaftaran program pertukaran mahasiswa
Program Studi Ilmu Administrasi Publik
b. Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang
ditawarkan
27
dalam bentuk pembelajaran dalam Program Studi berbeda di luar
UNRI.
c. Melakukan seleksi secara transparan dan akuntabel menetapkan
peserta melalui SK Dekan
d. Mengatur jumlah SKS dan jumlah mata kuliah yang dapat
diambil dari
prodi yang berbeda di luar UNRI.
e. Membuat kesepakatan dengan perguruan tinggi mitra di luar
UNRI
antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan
penilaian, serta skema pembiayaan.
f. Kerja sama dapat dilakukan dalam bentuk bilateral, konsorsium
(asosiasi prodi), klaster (berdasarkan akreditasi), atau zonasi
(berdasar
wilayah).
g. Mengajukan anggaran penyelenggaraan atau mengusulkan
anggaran penyelenggaraan ke tingkat Fakultas sesuai dengan
peraturan yang berlaku
h. Penetapan konversi mata kuliah yang diakui di Program Studi
Ilmu Administrasi Publik sesuai struktur kurikulum yang telah
ditetapkan
i. Menyesuaikan dan menetapkan kurikulum yang memfasilitasi
mahasiswa untuk mengambil mata kuliah pada program studi lain
di Universitas Riau, maupun program studi yang sama dan
berbeda diluar Universitas Riau.
j. Mendaftarkan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi melalui UPT
TIK Universitas Riau
28
2. Mahasiswa
a. Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).
b. Mahasiswa harus mengikuti perkuliahan pada Program Studi atau
Perguruan Tinggi tujuan secara penuh sesuai dengan jadual
kuliah yang berlaku di Program Tinggi tujuan
c. Jumlah satuan kredit semester (SKS) yang dapat diambil dan
diakui dalam satu semester antara 6 – 17 SKS
d. Mahasiswa peserta diwajibkan mengikuti ketentuan administrasi,
akademik dan tata tertib kehidupan kampus.
e. Mengikuti sistem penilaian bagi mahasiswa peserta program
pertukaran pelajar sesuai sistem yang berlaku.
f. Mahasiswa memperoleh transkrip untuk matakuliah yang telah
diambilnya yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
dari Proggram Studi mitra atau Perguruan Tinggi mitra sebagai
bukti pengalihan angka kredit atau sertifikat kegiatan lainnya
sebagai bukti pemerolehan angka kredit yang diakui di
Universitas Riau.
3. Mitra
a. Kerja sama dapat dilakukan dalam bentuk bilateral, konsorsium
(asosiasi prodi), klaster (berdasarkan akreditasi), atau zonasi
(berdasar
wilayah).
b. Bersedia melakukan kerjasana pertukaran pelajar dengan Prodi
Ilmu Administrasi Publik Universitas Riau yang ditandai dengan
penandatangan MoU/MoA/ PKS.
c. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran administrasi dan
akademik mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Universitas Riau selama mengambil matakuliah di program studi
mitra.
29
d. Memberikan transkrip matakuliah yang diambil mahasiswa
Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas Riau secara
legal formal
F. Proses Pertukaran Pelajar
Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam
jaringan (daring). Pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan
ketentuan mata kuliah yang ditawarkan harus mendapat pengakuan dari
Kemdikbudristek.
Gambar 2. Bagan Alir Proses program pertukaran pelajar
30
G. Model Pertukaran Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Publik
Universitas Riau
Model pertukaran pelajar dapat dipilih mahasiswa berdasarkan jumlah
SKS yang diambil dan semesternya.
a) Model Pertukaran Mahasiswa Model Penuh : Model ini dilaksanakan
dengan mengambil 17 SKS mata kuliah dalam satu semester di satu
perguruan tinggi luar Universitas Riau maupun antar Program Studi di
Universitas Riau. Mahasiswa melakukan pendaftaran pada program studi
dan mengisi rencana studi di SIA Universitas Riau kemudian
melaksanakan perkuliahan di Perguruan Tinggi tujuan atau antar Program
Studi di Universitas Riau secara penuh selama satu semester sesuai
dengan jadual kuliah yang berlaku di Perguruan Tinggi tujuan dan antar
Program Studi di Universitas Riau.
b) Model Pertukaran Mahasiswa Model Kombinasi : Model ini dilaksanakan
dengan mengambil sebagian SKS mata kuliah di Program Studi Ilmu
Administrasi Publik dan SKS mata kuliah Perguruan Tinggi luar
Universitas Riau atau antar Program Studi di Universitas Riau, dalam
semester yang sama. Mahasiswa melakukan pendaftaran pada program
studi dan mengisi rencana studi pada SIA Universitas Riau setelah
mendapatkan SK Rektor Universitas Riau untuk mengikuti program
pertukaran pelajar dalam mendukung Kurikulum MBKM Universitas
Riau. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan mahasiswa di Perguruan
Tinggi dan antar Program Studi di Universitas Riau yang menjadi tujuan
dan pembelajaran dari di Prodi Ilmu Administrasi Publik sehingga jumlah
SKS keseluruhan sebanyak 17 SKS.
31
Gambar 3. Model Kombinasi Pertukaran Pelajar Program Studi Ilmu Administrasi Publik
3. Wirausaha
A. Latar Belakang
Mahasiswa menjadi bagian dari sumber daya manusia yang dapat
menjadi tulang punggung pembangunan melalui kemandirian ekonomi
bangsa. Mahasiswa juga merupakan bagian dari generasi millenial Indonesia.
Berdasarkan Global Entrepreneurship Index (GEI) pada tahun 2018 dalam
buku panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka 2020 (Kemendikbud,
2020), Indonesia hanya memiliki skor 21% wirausahawan dari berbagai
bidang pekerjaan, atau peringkat 94 dari 137 negara yang disurvei.
Sementara mengutip riset dari IDN Research Institute tahun 2019, bahwa
69,1% millenial di Indonesia memiliki minat untuk berwirausaha. Minat dan
potensi wirausaha generasi milenial yang besar ini perlu didukung dan
difasilitasi melalui tata kelola pendidikan tinggi yang mendukung program
kewirausahaan mahasiswa di perguruan tinggi. Kebijakan Kampus Merdeka
mendorong pengembangan minat wirausaha mahasiswa dengan program
17 SKS
Prodi beda luar UNRI
Prodi sama luar UNRI
Prodi beda dalam UNRI
32
kegiatan belajar yang sesuai.
B. Tujuan program kegiatan wirausaha
a. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat
berwirausaha untuk mengembangkan usahanya lebih dini dan
terbimbing.
b. Menanggulangi permasalahan pengangguran yang
menghasilkan pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.
C. Mekanisme pelaksanaan kegiatan wirausaha
1. Universitas Riau
a. Membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama
(MoU/SPK) dengan mitra dari perusahaan/pelaku usaha dalam
menyediakan sistem pembelajaran kewirausahaan yang terpadu
dengan praktik langsung. Sistem pembelajaran ini dapat berupa
fasilitasi pelatihan, pendampingan, dan bimbingan dari
mentor/pelaku usaha.
b. Memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengikuti seleksi
hingga evaluasi kegiatan kewirausahaan di perusahaan mitra
dan kegiatan di luar Unri.
c. Selama mengikuti program wirausaha, mahasiswa dibimbing
oleh dosen pembimbing, dan mentor pakar
wirausaha/pengusaha yang telah berhasil.
d. Menyusun pedoman teknis kegiatan wirausaha mahasiswa.
2. Dosen pembimbing
a. Dosen pembimbing/pendamping kegiatan kewirausahaan
merupakan dosen tetap Unri.
b. Dosen pembimbing merupakan dosen-dosen dari pengampu
matakuliah yang terkait dengan kegiatan kewirausahaan.
33
c. Pembimbing/pendamping terdiri dari satu dosen, sesuai dengan
mekanisme yang terdapat pada Program Studi.
d. Dosen Pembimbing ditunjuk dan ditetapkan oleh Program
Studi berdasarkan surat tugas.
3. Mahasiswa
a. Mendaftarkan program kegiatan wirausaha dengan persetujuan
dosen pembimbing akademik (DPA).
b. Menyusun proposal dan melaksanakan kegiatan wirausaha
dengan bimbingan unit pengembangan kewirausahaan
perguruan tinggi dan dosen pembimbing
kewirausahaan/mentor.
c. Melaksanakan kegiatan wirausaha di bawah bimbingan dosen
pembimbing dan mentor kewirausahaan.
d. Menyampaikan hasil kegiatan wirausaha dan menyampaikan
laporan dalam bentuk presentasi, laporan kegiatan, produk dan
analisis keuangan.
e. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan kewirausahaan baik
secara mandiri maupun berkelompok (3-5 orang).
f. Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan kewirausahaan yang
diselenggarakan oleh Ditjen Belmawa ataupun pihak lain di
luar Unri.
4. Mentor pelaku wirausaha
a. Mentor pendamping kegiatan kewirausahaan merupakan
pelaku wirausaha aktif/konsultan wirausaha.
b. Mentor pendamping ditunjuk oleh perusahaan mitra.
34
D. Bobot sks dan Kesetaraan
Ketentuan beban sks (satuan kredit semester) dalam kegiatan ini
mencapai total 17 sks atau setara dalam satu semester kegiatan mahasiswa.
Rekomendasi Konversi SKS (Contoh dari Panduan KBMI 2020)
1. Kegiatan
1) Kegiatan workshop yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran
(CPL), Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dalam 1
atau 2 pertemuan perkuliahan dengan melampirkan: (1) Flier,
(2) Bukti Pendaftaran, (3) Foto/Screenshoot bukti
keikutsertaan, (4) Membuat Resume minimal 3 halaman yang
diketik di Microsoft word, (5) Sertifikat.
2) Mahasiswa membuat laporan terkait yang dibutuhkan untuk
konversi, misal: (1) Dokumen Proposal, (2) Surat Keputusan
Lolos Program, (3) Kontrak Program, (4) Dokumen Strategi
terkait kegiatan dan Presentasi, (5) Laporan Pendampingan, (6)
Laporan lain yang dibutuhkan oleh Program Studi.
2. Ekuivalensi program kewirausahaan
Ekivalensi sks yang dipergunakan untuk kegiatan kewirausahaan
merdeka adalah model Structured form, yaitu:
1) Workshop Kewirausahaan
a. Design Thinking dan Noble Purpose
b. Unique Selling Proposition
c. Business Model (Customer Pain and Gain)
d. Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Bisnis
e. Analisis biaya produksi, investasi dan transaksi bisnis
f. Digital Marketing dan Visualisasi Produk
g. Pitch Deck dan Presentasi Bisnis
2) Kegiatan Wirausaha Mahasiswa yang dapat dikonversikan ke dalam
mata kuliah
35
No Kegiatan Wirausaha Konversi Mata kuliah Ekuivalensi
SKS
1 Workshop kewirausahaan 3
2 Penyusunan Proposal 2
3 Strategi Pemasaran 3
4 Pengelolaan Keuangan 3
5 Penciptaaan Produk/
Inovasi
3
6 Penugasan dan
Tanggung jawab Tim
3
TOTAL 17
Catatan: Konversi Mata kuliah untuk wirausaha di tetapkan
selanjutnya oleh Tim Task Force MBKM Prodi Ilmu Administrasi Publik
bersama Pembimbing.
3) Proses Program Wirausaha
a. Mahasiswa menyusun proposal kegiatan wirausaha baik
secara mandiri maupun berkelompok.
b. Mahasiswa mendaftarkan kegiatan wirausaha ke program
studi dengan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik dan
mengetahui Koordinator Prodi.
c. Koordinator Program studi bersama Tim Task Force
MBKM Program Studi melakukan seleksi dan menetapkan
usulan proposal wirausaha mahasiswa .
d. Koordinator Program studi menunjuk Dosen Pembimbing
Akademik (DPA) dan satu perwakilan dari Tim Task Force
MBKM untuk menjadi pembimbing kegiatan Wirausaha
Mahasiswa.
e. Proposal mahasiswa dinilai dan diberikan rekognisi mata
kuliah oleh Program Studi.
f. Mahasiswa menjalankan wirausaha dalam jangka waktu 1 – 2
semester
g. Mahasiswa menyusun laporan wirausaha yang meliputi di
antaranya analisis keuangan dan perkembangan bisnis.
36
h. Mahasiswa melakukan presentasi sebagai bentuk
pertanggung jawaban kegiatan wirausaha di hadapan Tim
MBKM Prodi, dan Dosen Pembimbing Mahasiswa yang
bersangkutan.
i. Konversi Mata kuliah untuk wirausaha di tetapkan
selanjutnya oleh Tim Task Force MBKM Prodi Ilmu
Administrasi Publik bersama Pembimbing.
j. Dari hasil penilaian kegiatan wirausaha yang telah
dilakukan, dikonversi nilai dan diberi pengakuan sks.
k. Kegiatan wirausaha yang telah dilakukan, dilaporkan oleh
Perguruan Tinggi ke PD. Dikti.
Adapun mekanisme bentuk pembelajaran kewirausahaan dalam
program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka disajikan dalam Gambar
berikut.
37
Note :
Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri atau
berkelompok dibuktikan dengan proposal kegiatan kewirausahaan
Wajib dibimbing oleh seorang dosen dari prodi asal dan mentor luar prodi
Gambar 4. Mekanisme Pelaksanaan Program Kewirausahaan MBKM
4. Proyek di Desa/ Membangun Desa / Kuliah Krja Nyata Tematik
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT ) merupakan suatu bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa Program Studi
Ilmu Administrasi Publik UNRI untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus,
yang secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi potensi dan
menangani masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi
desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa. Kegiatan KKNT
diharapkan dapat mengasah softskill kemitraan, kerjasama tim lintas
disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola
program pembangunan di wilayah perdesaan.
38
Sejauh ini mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik UNRI sudah
menjalankan program Kuliah Kerja Nyata ( KUKERTA) , hanya saja Satuan
Kredit Semesternya (SKS) belum bisa atau dapat diakui sesuai dengan program
kampus merdeka yang pengakuan kreditnya setara 6 – 12 bulan atau 20 – 40 SKS,
dengan pelaksanaannya berdasarkan beberapa model. Dalam Program KKNT ini
mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik UNRI dapat menuliskan hal-hal
yang dilakukannya beserta hasilnya dalam bentuk tugas akhir.
Pelaksanaan KKNT dilakukan untuk mendukung kerja sama bersama
Kementerian Desa PDTT serta Kementerian/stakeholder lainnya. Pelaksanaan KKNT
dapat dilakukan pada desa sangat tertinggal, tertinggal dan berkembang, yang
sumber daya manusianya belum memiliki kemampuan perencanaan pembangunan
dengan fasilitas dana yang besar tersebut. Sehingga efektivitas penggunaan dana
desa untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi masih perlu ditingkatkan, salah
satunya melalui mahasiswa yang dapat menjadi sumber daya manusia yang lebih
memberdayakan dana desa.
Tujuan program proyek di desa / membangun desa / kuliah kerja nyata
tematik antara lain:
1. Kehadiran mahasiswa selama 6 – 12 bulan dapat memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan keterampilan yang dimilikinya bekerjasama dengan banyak pemangku
kepentingan di lapangan.
2. Membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan bersama dengan
Kementerian Desa PDTT.
Manfaat program proyek di desa / membangun desa/kuliah kerja nyata
tematik antara lain:
1) Bagi Mahasiswa
a. Membuat mahasiswa mampu melihat potensi desa, mengidentifikasi
masalah dan mencari solusi untuk meningkatkan potensi dan menjadi
desa mandiri.
39
b. Membuat mahasiswa mampu berkolaborasi menyusun dan
membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes),
Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes), dan program strategis
lainnya di desa bersama Dosen Pendamping, Pemerintah Desa,
Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM), Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa (KPMD), pendamping lokal desa, dan unsur
masyarakat.
c. Membuat mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki secara
kolaboratif bersama dengan Pemerintah Desa dan unsur masyarakat
untuk membangun desa.
d. Mahasiswa mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
keterampilan yang dimilikinya di lapangan yang disukainya.
2) Bagi Perguruan Tinggi
a. Memberikan umpan balik bagi perguruan tinggi tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan secara nyata oleh
masyarakat.
b. Menjadi sarana bagi perguruan tinggi dalam membentuk jejaring atau
mitra strategis dalam membantu pembangunan desa.
c. Menjadi sarana pengembangan tri dharma perguruan tinggi.
d. Menjadi sarana aktualisasi dosen dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
3) Bagi Desa
a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dari tenaga terdidik untuk
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
dan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes).
b. Membantu perubahan/perbaikan tata kelola desa.
c. Memacu terbentuknya tenaga muda yang diperlukan dalam
pemberdayaan masyarakat desa
40
d. Membantu pengayaan wawasan masyarakat terhadap pembangunan
desa.
e. Percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.
Selain persyaratan umum yang terdapat pada pelaksanaan kebijakan Merdeka
Belajar - Kampus Merdeka di atas, untuk kegiatan KKNT terdapat persyaratan
tambahan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa, yaitu:
1. Mahasiswa telah menyelesaikan beban studi minimal 80 (delapan
puluh) SKS.
2. Dilakukan secara berkelompok, anggota berjumlah ± 10 orang per
kelompok dan atau sesuai kebutuhan desa, dan bersifat multidisiplin
(asal prodi/fakultas/ kluster yang berbeda).
3. Peserta wajib tinggal di komunitas atau wajib “live in” di lokasi yang
telah ditentukan.
4. Sehat jasmani dan rohani serta tidak sedang hamil bagi wanita.
5. IPK minimal 2.00 sampai dengan semester 4.
6. Ketentuan lain dapat diatur oleh perguruan tinggi pelaksana.
Mekanisme pelaksanaan kegiatan membangun desa/kuliah kerja nyata
dikembangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM
UNRI dengan pola KKNT yang setara 20 SKS. Jika dalam proses pelaksanaan
kompetensi mahasiswa tidak memenuhi ekuivalensi 20 SKS, maka mahasiswa
dapat mengambil MK daring atau lainnya sesuai ketentuan UNRI. Proses dan hasil
kegiatan ditulis dan dilaporkan kepada Program Studi. Hasil kegiatan dapat
diekuivalensikan juga sebagai skripsi atau tugas akhir mahasiswa.
41
Gambar 5. Alur Proses Program Membangun Desa
Adapun untuk mekanisme pelaksanaan kegiatan membangun desa/kuliah
kerja nyata tematik adalah sebagai berikut.
1) Perguruan Tinggi
a. Menjalin kerja sama dengan pihak Kementerian Desa PDTT, serta
Kemdikbud dalam penyelenggaraan program proyek di desa atau
menjalin kerja sama langsung dengan pemerintah daerah untuk
penyelenggaraan program proyek di desa.
b. Mengelola pendaftaran dan penempatan mahasiswa ke desa tujuan.
c. Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa
selama KKNT.
d. Bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di lokasi KKNT
untuk monitoring dan evaluasi.
e. Memberangkatkan dan memulangkan mahasiswa dari kampus ke
lokasi penempatan program.
42
f. Memberikan pembekalan, pemeriksaan kesehatan, dan menyediakan
jaminan kesehatan dan keselamatan kepada mahasiswa calon peserta
KKNT.
g. Perguruan tinggi menyusun SOP pelaksanaan KKNT dengan
mempertimbangkan jaminan Keamanan dan Keselamatan Mahasiswa
selama di lapangan.
h. Perguruan tinggi memberikan pembekalan tentang kearifan lokal
masyarakat dan perilaku etika selama melaksanakan kegiatan KKNT.
i. Melaporkan hasil kegiatan KKNT ke Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
2) Mahasiswa
a. Mahasiswa wajib tinggal (live in) pada lokasi yang telah ditentukan.
b. Jika dalam proses pelaksanaan kompetensi mahasiswa tidak memenuhi
ekuivalensi 20 SKS, maka mahasiswa dapat mengambil MK daring atau
lainnya sesuai ketentuan Perguruan Tinggi.
c. Proses dan hasil kegiatan ditulis dan dilaporkan kepada Perguruan
Tinggi.
d. Hasil kegiatan dapat diekuivalensikan sebagai skripsi atau tugas akhir
sesuai ketentuan Perguruan Tinggi.
3) Pembimbing
a. Dosen Pembimbing Akademik dari perguruan tinggi yang bertanggung
jawab terhadap kegiatan mahasiswa dari awal sampai dengan akhir.
b. Pembimbing pendamping dari pemerintah desa di lokasi setempat.
c. Melibatkan unsur-unsur mitra, misalnya Penggerak Swadaya
Masyarakat (PSM) maupun unsur lain sesuai lingkup kegiatan.
d. Dosen pendamping bersama pembimbing di desa melakukan
pembimbingan dan penilaian terhadap program yang dilakukan
mahasiswa.
e. Ketentuan lain dapat diatur oleh perguruan tinggi pelaksana.
43
4) Lokasi Pelaksanaan
a. Lokasi berdasarkan rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
b. Lokasi pelaksanaan di desa sangat tertinggal, tertinggal dan
berkembang.
c. Desa-desa Binaan Perguruan Tinggi Pelaksana.
d. Radius desa lokasi KKNT dengan Perguruan Tinggi dirancang 200 km.
e. Desa lainnya yang diusulkan oleh Mitra (Pemda, Industri, dan lainnya).
5) Mitra
a. Pemerintah (Kemendes, Desa binaan PT, Kemkes, PUPR, Kementan,
Kemensos, KLHK, Kemdagri, Kemlu, TNI, Polri, dan lembaga lainnya).
b. Pemerintah Daerah.
c. BUMN dan Industri.
d. Social Investment.
e. Kelompok Masyarakat (perantau dan diaspora).
6) Keamanan dan Keselamatan Mahasiswa (Kondisi Khusus)
a. Terkait mahasiswa yang menderita penyakit dan/atau berkepentingan
khusus sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan, wajib melaporkan
keadaan ini ke pengelola KKNT perguruan tinggi pelaksana yang
dibuktikan oleh surat keterangan dari pihak yang berwenang, sehingga
penempatan di lokasi dapat diatur dengan pertimbangan jarak dan
kemudahan akses.
b. Perguruan tinggi menyusun SOP pelaksanaan KKNT dengan
mempertimbangkan jaminan Keamanan dan Keselamatan Mahasiswa
selama di lapangan.
c. Perguruan tinggi memberikan pembekalan tentang kearifan lokal
masyarakat dan perilaku etika selama melaksanakan kegiatan KKNT.
7) Pendanaan
44
a. Sumber Pendanaan
1) Perguruan Tinggi.
2) Mitra.
3) Sumber lain yang tidak mengikat.
4) Mahasiswa.
b. Komponen Penggunaan Dana
1) Transportasi.
2) Biaya Hidup.
3) Asuransi Kecelakaan dan Kesehatan.
4) Biaya Program.
5) Pembiayaan lain “insidentil” yang timbul berkaitan dengan
pelaksanaan program di lapangan.
6) Komponen pembiayaan yang lebih lanjut akan disusun sesuai
ketentuan perguruan tinggi pelaksana.
Terdapat beberapa model dalam pelaksanaan KNKT yaitu sebagai berikut.
1) Model KKNT yang Diperpanjang
Dalam model ini perguruan tinggi membuat paket kompetensi yang akan
diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan KKNT regular, dan mahasiswa diberi
kesempatan untuk mengajukan perpanjangan KKNT selama maksimal 1 semester
atau setara dengan 20 SKS. Untuk melanjutkan program KKNT yang diperpanjang,
mahasiswa dapat memanfaatkan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan
Desa (PHP2D) dengan mengikuti prosedur dari Direktorat Belmawa. Bentuk kegiatan
KKNT yang Diperpanjang dapat berupa proyek pemberdayaan masyarakat di desa
dan penelitian untuk tugas akhir mahasiswa.
45
Contoh Model KKNT yang Diperpanjang
2) Model KKNT Free Form
Mahasiswa diberikan kebebasan untuk menentukan dan melakukan bentuk
program KKNT yang akan dilaksanakan bersama Mitra. Dalam menyusun program
KKNT model ini, mahasiswa harus memperhatikan kurikulum terkait dengan
kegiatan dan dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Akademik.
46
BAB III
PENJAMINAN MUTU
A. Menetapkan Mutu
Pelaksanaan Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Program Studi Ilmu
Administrasi Publik UNRI akan di pantau dan di evaluasi oleh Pusat Penjaminan
Mutu LPPMP dan Unit Penjaminan Mutu Fakultas (UPMF) FISIP. Agar pelaksanaan
kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, program “hak belajar tiga semester di
luar program studi”dapat berjalan dengan mutu yang terjamin, maka perlu ditetapkan
beberapa mutu, antara lain :
1. Mutu kompetensi peserta.
2. Mutu pelaksanaan.
3. Mutu proses pembimbingan internal dan ekternal.
4. Mutu sarana dan pasarana untuk pelaksanaan.
5. Mutu pelaporan dan presentasi hasil.
6. Mutu penilaian.
Beberapa kriteria yang dianjurkan untuk kegiatan di luar kampus untuk
menjaga mutu dan mendapatkan sks penuh:
No Kegiatan Kriteria untuk dapat sks penuh (20 sks)
1 Magang/ Praktek Kerja • Tingkat kemampuan yang diperlukan
untuk magang harus setara dengan level
sarjana (bukan tingkat SMA kebawah)
• Mahasiswa menjadi bagian dari sebuah tim
– terlibat secara aktif di kegiatan tim
• Mahasiswa mendapatkan masukan terkait
performa kinerja setiap 2 bulan
• Harus memberikan presentasi di akhir
magang kepada salah satu pimpinan
perusahaan
2 Pertukaran Pelajar Jenis mata pelajaran yang diambil harus
memenuhi ketentuan yang ditetapkan prodi
47
asal untuk lulus (mis. memenuhi kurikulum
dasar, memenuhi persyaratan kuliah umum,
memenuhi persyaratan electives, etc)
3 Wirausaha • Memiliki rencana bisnis dan target
(jangka pendek dan panjang)
• Berhasil mencapai target penjualan sesuai
dengan target rencana bisnis yang
ditetapkan di awal
• Bertumbuhnya SDM di perusahaan sesuai
dengan rencana bisnis
4 Proyek di desa / membangun
desa / KKN Tematik
• Berdedikasi untuk 1 atau 2 proyek utama,
dengan fokus:
Peningkatan kapasitas kewirausahaan
masyarakat, UMKM, atau BUM Desa
Pemecahan masalah sosial (mis.
kurangnya tenaga kesehatan di desa,
pembangunan sanitasi yang tidak
memadai)
Menghasilkan dampak yang nyata di
akhir kegiatan (mis. irigasi desa yang
lebih memadai, koperasi desa
menghasilkan keuntungan lebih banyak)
B. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi
Satuan penjaminan mutu di perguruan tinggi penyelenggara Merdeka Belajar -
Kampus Merdeka, program “hak belajar tiga semester di luar program studi” wajib
memiliki mekanisme formal untuk mengevaluasi dan memonitor mahasiswa secara
periodik. Untuk menjamin mutu program tersebut maka pelaksanaan monitor dan
evaluasi dilakukan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan penilaian.
Penilaian/evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan
kualitas, kinerja, dan produktifitas dalam melaksanakan program magang industri.
Fokus evaluasi adalah individu mahasiswa, yaitu prestasi yang dicapai dalam
pelaksanaan magang oleh mahasiswa. Melalui evaluasi akan diperoleh tentang apa
yang telah dicapai dan apa yang belum dicapai oleh mahasiswa selama mengikuti
kegiatan. Evaluasi dapat memberikan informasi terkait kemampuan apa yang telah
dicapai oleh mahasiswa selama mengikuti program. Selain itu, melalui evaluasi dapat
48
dilakukan judgment terhadap nilai atau implikasi dari hasil program. Selanjutnya,
program ini digunakan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa.
1. Prinsip Penilaian Penilaian dalam pelaksanaan kebijakan Merdeka
Belajar - Kampus Merdeka, program “hak belajar tiga semester di luar
program studi” mengacu kepada 5 (lima) prinsip sesuai SNPT yaitu
edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan
secara terintegrasi.
2. Aspek – aspek Penilaian Sejalan dengan prinsip-prinsip penilaian di
atas, maka aspek-aspek yang dinilai dalam pelaksanaan kebijakan
Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, program “hak belajar tiga semester
di luar program studi”, setidaknya sebagai berikut:
a) kehadiran saat pembekalan dan pelaksanaan;
b) kedisiplinan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas;
c) sikap;
d) kemampuan melaksanakan tugas-tugas;
e) kemampuan membuat laporan.
3. Prosedur Penilaian Sesuai dengan prinsip kesinambungan, penilaian
dalam pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka,
program “hak belajar tiga semester di luar program studi” dilakukan
selama kegiatan berlangsung (penilaian proses) dan akhir kegiatan
berupa laporan kegiatan belajar (penilaian hasil). Penilaian dalam proses
dilakukan dengan cara observasi (kepribadian dan sosial) sebagai teknik
utama. Sedangkan penilaian hasil dilaksanakan pada akhir pelaksanaan
program dengan menggunakan laporan yang dibuat oleh mahasiswa.
Penilaian dilakukan oleh pendamping dari Pihak Ketiga yang terkait
dengan kegiatan yang diambil oleh mahasiswa dan dosen pendamping di
program studi.
Selain komponen diatas, perguruan tinggi diwajibkan untuk membuat sistem
berupa survey online tentang pengalaman dan penilaian mahasiswa terhadap kualitas
program merdeka belajar yang mereka jalani selama satu semester diluar program
49
studi. Hal ini dapat digunakan untuk mendapatkan umpan balik dari mahasiswa
sebagai sarana evaluasi bagi perguruan tinggi dalam mengembangkan program
berikutnya.
50
BAB V
PENUTUP
Dengan tersusunnya buku pelaksanaan kegiatan Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) di Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas Riau
(UNRI), maka diharapkan dapat menjadi pedoman bagi program studi, dosen,
mahasiswa, mitra dan sivitas akademika lainnya dalam menjalankan program
kegiatan MBKM. Oleh karena buku ini bersifat dinamis, segala saran dan masukan
dalam rangka perbaikan pelaksanaan MBKM di Program Studi Ilmu Administrasi
Publik UNRI dapat disampaikan kepada tim perumus pedoman pelaksanaan kegiatan
MBKM UNRI. Semoga kegiatan MBKM di Program Studi Ilmu Administrasi Publik
UNRI dapat berjalan lancar dan mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.
Recommended