View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Statistik
BalaiPenelitianKehutanan Manado 2014
ISSN: 2302-4062
Penyunting:
Seksi Data, Informasi dan Kerjasama Balai Penelitian Kehutanan Manado
DesainMuka:
Hendra Susanto Mokodompit
Foto-foto:
Koleksi Balai Penelitian Kehutanan Manado
Diterbitkan oleh:
Balai Penelitian Kehutanan Manado Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 1
BAB I Informasi Umum General Information
A. Balai Penelitian Kehutanan Manado
Balai Penelitian Kehutanan Manado
pertama kali dibentuk berdasarkan
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P. 36/Menhut-II/2006 tanggal 2 Juni
2006 dan disempurnakan berdasarkan
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P. 39/Menhut-II/2011 tanggal 20 April
2011. Balai Penelitian Kehutanan
Manado merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan yang
berlokasi di Manado, Provinsi Sulawesi
Utara dengan wilayah kerja meliputi
Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi
Gorontalo dan Provinsi Maluku Utara
(seperti pada Gambar 1.1). Adapun
peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan Balai Penelitian
Kehutanan Manado dapat dilihat pada
Tabel 1.1.
A. Forestry Research Institute of Manado
The Forestry Research Institute of
Manado was first established under
regulation of the minister of forestry
number P.36/Menhut-II/2006 on June
02nd 2006 and enhanced based on
regulation of the minister of forestry
number P.39/Menhut-II/2011 on April
20st 2011. The Forestry Research
Institute of Manado was
implementing technical unit in
manado the forestry research and
development located in Manado,
North Sulawesi Province with area of
work covers the Province of North
Sulawesi, Gorontalo Province and the
Province of North Maluku (as in figure
1.1)
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 2
Tabel 1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan organisasi dan tata kerja Balai Penelitian Kehutanan Manado. The legislation relating to the organization and administration of the Forestry Research Institute of Manado
No Perundang – Undangan 1
2
3
4
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.39/Menhut-II/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Nomor :
SK. 22/VIII/Set/2009 tentang Perubahan Keempat Keputusan Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Nomor SK. 89/KPTS/VIII/2007
tentang Penetapan Nama Kelompok Peneliti (Kelti) dan Penunjukan Ketua
Kelompok Peneliti pada Unit Kerja Lingkup Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan.
Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan Nomor : SK.35/VIII-Set/2009
tentang Rencana Penelitian Integratif (RPI) 2010 - 2014 Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 3
Gam
bar
1. P
eta
Wila
yah
Ker
ja B
alai
Pen
elit
ian
Keh
uta
nan
Man
ado
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 4
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Balai Penelitian Kehutanan Manado mempunyai tugas pokok melaksanakan penelitian di bidang konservasi dan rehabilitasi, peningkatan produktivitas hutan, keteknikan kehutanan dan pengolahan hasil hutan, serta perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Penelitian Kehutanan Manado menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana, program dan
anggaran; 2. Pelaksanaan penelitian dan
kerjasama penelitian; 3. Pelayanan data dan informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi hasil-hasil penelitian;
4. Pengelolaan sarana dan prasarana penelitian lingkup Balai;
5. Pengelolaan hutan penelitian yang menjadi tanggung jawab Balai;
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian; dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.
B. Principal Tasks and Functions
Forestry Research Institute of Manado has the task of implementing the principal Manado research in the field of conservation and forest rehabilitation, increased productivity, environmental forestry and forest products processing, as well as climate change and appropriate policies and regulations. To do the job: 1. Arranging the plan, Program and
budget 2. Implementation of research and
research cooperation 3. Attendant the data and
information, knowledge and technology of research product
4. Management of facilities and infrastructure of research range association
5. Management of research forest that be responsibility of association
6. Controlling, evaluation and research reporting
7. Implementation of administration and neighbor of association)
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 5
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Balai Penelitian Kehutanan Manado terdiri atas tiga Seksi, satu Sub Bag Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional (Gambar 1.2). Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Kehutanan Nomor : SK.22/VIII/Set/ 2009 ditetapkan dua Kelompok Peneliti (Kelti) pada Balai Penelitian Kehutanan Manado yaitu Kelti Silvikultur dan Kelti Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH).
C. Structure of Organization
Structure of organization of the Forestry Research Institute of Manado consists of 3 sectors, first the administration and the group of fungtionil (see figure 1.2). Based to decree the head of forestry research and development agency number: SK.22/VIII/Set/2009 set up two groups of researchers (kelti) on Manado which Forestry Research Institute kelti silvikultur and forest resource management.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 6
Gambar /Figure 1.2. Struktur Organisasi Balai Penelitian Kehutanan Manado The Structure Organization of Forestry Research Institute of Manado
KEPALA BALAI
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SEKSI SARANA
PENELITIAN
SEKSI PROGRAM DAN
EVALUASI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI DATA, INFORMASI DAN
KERJASAMA
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 7
BAB II Kegiatan dan Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado The Activities and Research Result of Forestry Research Institute of Manado Balai Penelitian Kehutanan Manado
mempunyai tugas pokok
melaksanakan penelitian di bidang
konservasi dan rehabilitasi,
peningkatan produktivitas hutan,
keteknikan kehutanan dan
pengolahan hasil hutan, serta
perubahan iklim dan kebijakan sesuai
peraturan perundang-undangan.
Forestry Research Institute of Manado
has the task of implementing the
principal Manado research in the field
of conservation and forest
rehabilitation, increased productivity,
environmental forestry and forest
products processing, as well as climate
change and appropriate policies and
regulations.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 8
Program penelitian dan pengembangan kehutanan yang dilaksanakan Balai Penelitian Kehutanan Manado sejak tahun 2010 s/d 2014 yang dibiayai dari Dana DIPA adalah sbb dengan rincian seperti pada Tabel 2.1: 1. Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari 2. Pengelolaan Hutan Tanaman 3. Pengelolaan Biodiversitas 4. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai 5. Perubahan Iklim
Forestry research and development implemented Forestry Research Institute of Manado since 2010 until 2014 the Fund is financed from DIPA details as in Table 2.1.
Tabel/Table 2.1. Kegiatan Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010-2014 Research Activities of Forestry Research Institute of Manado in 2010-2014
No. Program Litbang Jumlah Kegiatan Penelitian
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
- - 1 2 2
2 Pengelolaan Hutan
Tanaman - 1 2 2 2
3 Pengelolaan Biodiversitas 3 3 4 3 2
4 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
2 4 4 4 3
5 Perubahan Iklim - - 1 1 1
JUMLAH 5 8 12 12 10
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 9
Sejak tahun 2010, program penelitian dan pengembangan kehutanan yang dilaksanakan Balai Penelitian Kehutanan Manado mengacu pada Rencana Penelitian Integratif (RPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010 – 2014, yang merupakan penjabaran dari Road Map Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010 – 2025 dengan kegiatan penelitian seperti pada Tabel. 2.2. Beginning in 2010, and the development of forestry program carried out Forestry Research Institute of Manado refers to the Integrative Research Plan forestry research and development agency for 2010-2014, which is from the road map outlining the research and development of forestry 2010-2025 with research activities on the table 2.2.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 10
Tabel/Table 2.2. Kegiatan penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The research activities of Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
NO PROGRAM RPI KEGIATAN PENELITIAN
2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
Pengelolaan Hutan Mangrove dan Ekosistem Pantai
- - Teknik penanaman pada areal terabrasi dan pulau-pulau kecil (teknik rehabilitasi hutan mangrove dan hutan pantai terabrasi)
Teknik Penanaman Pada Areal Terabrasi Dan Pulau-Pulau Kecil
Teknik Penanaman Pada Areal Terabrasi Dan Pulau-Pulau Kecil
Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
- - - Teknik Rehabilitasi Hutan Alam Produksi yang Telah Terdegradasi dan Rusak
Uji coba teknik rehabilitasi hutan alam produksi yang telah terdegradasi
2 Pengelolaan Hutan Tanaman
Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu
- - Aplikasi silvikultur intensif pada hutan tanaman jenis cempaka, jabon merah dan sengon di Sulawesi Utara
Aplikasi Silvikultur Intensif Pada Hutan Tanaman Jenis Cempaka, Jabon Merah dan Sengon di Sulawesi Utara
Teknik Silvikultur Intensif Pada Hutan Tanaman Jenis Cempaka, Jabon Merah dan Sengon di Sulawesi Utara
Pemuliaan Tanaman Hutan
- Pembangunan demplot kebun benih unggulan lokal
Pembangunan demplot sumber benih unggulan lokal
Pembangunan demplot sumber benih unggulan lokal
Pembangunan demplot sumber benih unggulan lokal
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 11
NO PROGRAM RPI KEGIATAN PENELITIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 3 Pengelolaan
Biodiversitas Konservasi Flora, Fauna dan Mikroorganisme
Kajian habitat, dan Populasi Jenis-jenis Eboni (Diospyros spp.) Pada Kawasan Konservasi di Cagar Alam Tangkoko, TN. Bogani Nani Wartabone dan Taman Nasional Aketajawe Lolobata
Dinamika Populasi Eboni (Diospyros pilosanthera Blanco.) Pada Kawasan Konservasi di Cagar Alam Tangkoko dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Teknologi konservasi eksitu Diospyros spp.
Teknologi konservasi eksitu Diospyros spp.
Teknologi konservasi eksitu Diospyros spp.
Habitat dan Populasi Bubalus sp di Kawasan konservasi di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo
Karakteristik Habitat dan Populasi Anoa (Bubalus spp.) di Kawasan Konservasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW)
Pemodelan spasial tingkat kesesuaian Habitat Anoa (Bubalus spp.) di Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Konservasi Ek-situ Fauna Langka Endemik Wallacea (Burung Nuri Talaut dan Anoa)
Konservasi Ek-situ Fauna Langka Endemik Wallacea (Burung Nuri Talaut dan Anoa)
- - Konservasi Ek-situ Fauna Langka Endemik Wallacea
- -
Model Pengelolaan Konservasi Berbasis Ekosistem
Evaluasi pemanfaatan, penggunaan dan fungsi Kawasan Konservasi (Pola pemanfaatan lahan di dalam kawasan
Kajian Pola Pemanfaatan Lahan di Kawasan Penyangga Taman Nasional Aketajawe
Kajian sosial ekonomi pemanfaatan lahan di kawasan penyangga Taman
Kajian Daya Dukung Hasil Hutan Non Kayu Untuk Pengembangan Pemanfaatan Biodiversitas
-
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 12
NO PROGRAM RPI KEGIATAN PENELITIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 Taman Nasional Aketajawe Lolobata dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone)
Nasional Aketajawe Lolobata
Secara Lestari di Taman Nasional Aketajawe Lolobata
4 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Sistem Pengelolaan DAS Hulu, Lintas Kabupaten, Lintas Provinsi
Sistem Kelembagaan Pengelolaan DAS Hulu (Studi Kasus di DAS Poigar dan DAS Limboto)
Sistem pengelolaan kelembagaan DAS lintas kabupaten
Sistem kelembagaan pengelolaan DAS lintas Provinsi
Sistem kelembagaan pengelolaan DAS lintas Provinsi
-
Sistem implementasi pengelolaan DAS skala mikro
Sistem implementasi pada DAS skala mikro
Sistem implementasi pada DAS skala mikro
Sistem implementasi dan kelembagaan pengelolaan DAS Skala Mikro
Pengelolaan sumber daya lahan dan air pendukung pengelolaan DAS
Modeling Pola Tata Penggunaan Lahan Terhadap Tata Air Yang Optimal di Sub DAS Tondano, Limboto dan Oba
Modeling pola tata guna lahan untuk optimalisasi tata air
Pola penggunaan lahan yang dapat memberikan tata air yang optimal di Sub DAS Tondano, Limboto dan Oba Bagian Tengah
Modeling Tataguna Lahan Untuk Optimalisasi Tata Air Di Sub DAS Oba Maluku Utara
Modeling tata guna lahan untuk optimalisasi tata air
Pendekatan partisipatif dalam pengemba-ngan model
rehabilitasi dan konservasi tanah dan air
Teknologi konservasi tanah dan air tanaman kelapa
(Cocos nucifera) di DAS Tondano
Pengembangan Teknologi Konservasi Tanah Dan Air Dengan
Pendekatan Partisipatif Masyarakat Pada Pertanaman Kelapa (Cocos nucifera)
Pengembangan Teknologi Konservasi Tanah Dan Air Dengan
Pendekatan Partisipatif Masyarakat Pada Pertanaman Kelapa (Cocos nucifera)
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 13
NO PROGRAM RPI KEGIATAN PENELITIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 5 Perubahan
Iklim Pengembangan perhitungan emisi GRK Kehutanan (Inventory)
- - Pendugaan biomasa dan karbon tersimpan di atas permukaan tanah pada kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Pendugaan Biomasa Dan Karbon Tersimpan Di Atas Permukaan Tanah Pada Berbagai Ekosistem Hutan
Perhitungan karbon untuk perbaikkan faktor emisi dan serapan GRK kehutanan pada hutan alam dan lahan mineral
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 14
Tabel/Table 2.3. Hasil penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2014 The Research Results of Forestry Research Institute of Manado in 2014
No Hasil Penelitian Uraian
1 Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
a Teknik Penanaman Pada Areal Terabrasi dan Pulau-
Pulau Kecil
Kerusakan pada areal pantai dan mangrove di Sulawesi Utara mencapai
14.805,14 Ha yang tersebar pada berbagai fungsi kawasan dan seluruh pesisir
Kabupaten/Kota. Keberhasilan rehabilatasi pada daerah yang telah mengalami
degradasi sangat rendah. Berdasarkan kajian sebelumnya diketahui adanya APO
dapat meningkatkan daya hidup tanamaan sampai umur 6 minggu, sehingga
perlu dilakukan evaluasi setelah 1 tahun tanam. Pada pesisir pantai, rehabilitasi
belum dilakukan, namun hasil penelitian sebelumnya telah didapatkan teknik
pembibitan ketapang, nyamplung dan keben. Teknik pembibitan perlu
dikembangkan untuk mendapatkan bibit yang mampu tumbuh pada kondisi
ekstrem. Selain itu diperlukan uji lokasi dan teknik penanaman rehabilitasi
pantai. Tujuan penelitian ini yaitu : 1). Pengembangan teknik pembibitan
vegetasi hutan pantai, 2). Ujicoba penanaman vegetasi hutan pantai dan 3).
Monitoring tanaman mangrove. Penelitian dilakukan melalui eksplorasi sumber
benih dan ujicoba berbagai perlakuan dengan rancangan acak lengkap, dan
rancangan faktorial. Penelitian dilakukan selama 2014 meliputi pesisir utara
Sulawesi Utara hingga pesisir selatan Gorontalo, Pantai Maleo, Kabupaten
Pohuwato, Pantai Boluituo Kabupaten Boalemo, Pantai Poigar II Kabupaten
Bolaangmongondow dan Persemaian Permanen Kima Atas. Hasil penelitian
diketahui bahwa pembibitan ketapang tidak dapat menggunakan politube
karena menurunkan daya hidup di persemaian dan dilapangan. Ketapang
menyukai naungan yang rendah serta diketahui bahwa media pra ujicoba
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 15
No Hasil Penelitian Uraian
penanaman dilapangan penambahan cocopeat memiliki daya hidup 92% lebih
tinggi dibanding penambahan tanah hanya 77%. Pembuatan bibit nyamplung
akan diperoleh viabilitas lebih tinggi melalui tahapan skarifikasi menggunakan
media cocopeat dan pengupasan tempurung karena berpengaruh nyata
terhadap viabilitas, tinggi, diameter dan kekokohan serta perlakuan benih
berpengaruh juga terhadap indeks mutu bibit yang dihasilkan. Penyapihannya
tidak memerlukan perlakuan pemotongan dauan, akar, maupun biji, penyapihan
menggunakan polibag dan media tanah, begitupula penanganan anakan cabutan
alam. Penanganan cabutan dipengaruhi nyata oleh naungan yang mana naungan
lapisan 1 paranet memiliki daya hidup 92% sedangkan 2 paranet hanya 67%.
Stek pucuk nyamplung dipengaruhi oleh media dan hormon yang digunakan
secara nyata media arang pasir paling tinggi memiliki daya hidup paling tinggi
yaitu 82,2% dan Rooton F 69,2%. Penyapihan keben dan penanganan cabutan
tidak memerlukan pemotongan akar dan batang karena tidak berpengaruh nyata
terhadap daya hidup. Namun untuk mendapatkan pertumbuhan dipengaruhi
nyata adanya pemotongan batang, batang sepanjang 30 cm memiliki
pertumbuhan tunas paling tinggi yaitu 35,55 cm, batang 20 cm sepanjang 23,33
cm dan batang 10 cm 22, 22 cm.Penggunaan hormon cholchicin dan rooton f
serta media arang pasir terbukti nyata lebih bagus terhadap keberhasilan setek
pucuk keben. Daya hidup cholchicin 66,6 % dan rooton f 68% sedangkan media
arang pasir 82,2%. Faktor jenis, ukuran bibit dan tekstur tanah berpengaruh
nyata terhadap keberhasilan tanaman. Ketapang memiliki keberhasilan tertinggi
39,17 %, ukuran bibit yang dibawah 30 cm seluruhnya mati, dan penanaman
pada tekstur tanah terbukti nyata memiliki daya hidup lebih tinggi yaitu 16%
dibanding pasir 14%. Hasil evaluasi tanaman mangrove menunjukan bahwa
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 16
No Hasil Penelitian Uraian
lokasi rehabilitasi berpengaruh nyata terhadap daya hidup tanaman yang mana
pantai 45 memiliki keberhasilan 0% setelah 18 bulan tanam. Di Pantai Alo,
bentuk APO berpengaruh nyata terhadap daya hidup dengan persen hidup
tertinggi adanya pagar bambu 79%, pertumbuhan tinggi pada sungkup mencapai
94,8 adalah pertumbuhan tertinggi, sedangkan pada diameter terbesar pada
APO palang yaitu 9,128 cm. Di Beo, bentuk APO tidak berpengaruh nyata
terhadap daya hidup, namun mempengaruhi tinggi dan diameter secara nyata.
Pertumbuhan paling tinggi didapat dari pagar batu dengan tinggi 84,17 cm dan
diameter 9,97 mm.
b Uji Coba Teknik Rehabilitasi
Hutan Alam Produksi yang Telah Terdegradasi
Permasalahan ketidakseimbangan pasokan kayu akibat tingginya tingkat
degradasi hutan alam produksi sebagai pemasok utamanya, menuntut suatu
solusi usaha rehabilitasi yang dapat mengubah pegusahaan hutan menjadi lebih
optimal.Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan data dan informasi teknik
rehabilitasi yang efektif dan efesien padahutan alam produksi yang telah
terdegradasi (alang-alang, belukar muda, bekas jalan perusahaan).Metode yang
digunakan adalah dengan membangun plot uji coba untuk mengetahui pengaruh
perlakuan silvikultur yang diterapkan sehingga diharapkan akan didapatkan
teknik rehabilitasi terbaik. Penelitian ini merupakan sa lah satu penelitian
lanjutan yang dilaksanakan oleh Balai Penelitian Kehutanan Manado. Pada tahun
2013 telah dibangun 2 (dua) jenis plot uji coba pada hutan alam produksi yang
telah terdegradasi (semak belukar muda).Uji coba pertama dibangun dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemilihan jenis tanaman
(bintangur, cempaka, nantu, jabon merah, meranti dan linggua) dan pengaruh
perlakuan ukuran lubang tanam, sedangkan plot uji coba kedua dibangun untuk
mengetahui pengaruh perlakuan pemotongan bibi t pada jenis cempaka dan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 17
No Hasil Penelitian Uraian
nantu.Pada tahun kedua ini penelitian dilanjutkan dengan membangun plot uji
coba pada lokasi alang-alang dan bekas jalan perusahaan. Plot uji coba pertama
dibangun dengan rancangan split plot untuk mengetahui pengaruh perlakuan
jenis tanaman (bintangur, cempaka, nantu, jabon merah, meranti dan linggua)
dan pengaruh perlakuan ukuran lubang tanam, sedangkan plot uji coba 2
dibangun dengan menggunakan rancangan acak kelompok pada jenis cempaka
dan nantu untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemotongan bibit. Penelitian
dilaksanakan pada tahun 2014 di kawasan bekas perusahaan PT. Lembah Hijau
Semesta yang terletak di Kabupaten Bolaangmondow Utara, Provinsi Sulawesi
Utara. Hasil penelitian menujukkan jenis tanaman memberikan pengaruh
terhadap persen hidup tanaman pada lahan semak belukar muda dan lahan
alang-alang, sedangkan pada lahan bekas jalan perusahaan jenis tanaman tidak
meberikan pengaruh nyata.Perlakuan ukuran lubang tanam berpengaruh
terhadap persen hidup tanaman umur 6 (enam) bula n, tetapi tidak berpengaruh
pada saat umur tanaman 12 bulan pada lahan semak belukar muda. Teknik
transplanting tidak memberikan pengaruh bagi persen hidup tanaman M.
elegans dan P.obtusifolium pada lahan semak belukar muda. Perlakuan pupuk
kandang memberikan pengaruh pada persen hidup tanaman uji pada lahan
alang-alang.
2 Pengelolaan Hutan Tanaman
a Pembangunan Demplot
Sumber Benih Unggulan Lokal
Dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih berkualitas secara nasional,
sejak tanggal 28 Desember 2010 melalui SK No. SK.63/VIII-P3PH-1/2010, Kepala
Badan Litbang (Penelitian dan Pengembangan Kehutanan) Kehutanan telah
mencanangkan program pembangunan demplot sumber benih dari jenis -jenis
tanaman unggulan lokal. Kegiatan pembangunan sumber benih dilakukan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 18
No Hasil Penelitian Uraian
dengan 2 (dua) teknik yaitu teknik pembangunan jangka panjang dan jangka
pendek. Teknik pembangunan jangka panjang akan dilaksanakan melalui
beberapa tahapan. Kegiatan diawali dengan membangun uji keturunan. Balai
Penelitian Kehutanan Manado yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Badan Litbang Kehutanan di wilayah Sulawesi Utara telah diberi tugas
untuk membangun demplot sumber benih dari 2 (dua) jenis unggulan di wilayah
ini yaitu Cempaka Wasian (Elmerrilia ovalis (Miq.) Dandy) dan nyatoh (Palaquium
obtusifolium. Burck). Selain hal tersebut juga dilakukan penunjukan sumber
benih unggulan lokal jenis jabon merah dan monitoring terhadap sumber benih
cempaka yang telah memperoleh sertifikat. Pembangunan demplot uji
keturunan jenis cempaka wasian dan nyatoh telah dilakukan di Taman Wisata
Alam Batuangus dengan luasan 5 ha. Tujuan umum dari kegiatan ini adalah
terbangunnya sumber benih unggulan lokal dengan kualitas yang baik di
Sulawesi Utara. Tujuan kegiatan tahun 2014 adalah : 1). Mengetahui variasi
genetik dari plot uji keturunan yang dibangun, 2).Menaksir nilai parameter
genetik pada ujim keturunan cempaka dan nyatoh. 3).Mendapatkan sumber
benih jenis jabon merah hasil penunjukan berdasarkan klasifikasi yang
sesuai.Rancangan yang digunakan pada uji keturunan adalah Acak Lengkap
Berblok (Randomized Complete Block Design) dengan menggunakan 55 famili, 5
treeplot, 5 blok (Cempaka wasian) dan 45 famili, 5 treeplot, 5 blok (nyatoh).
Hasil analisis varians menunjukan bahwa faktor famili berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman cempaka wasian dan
nyatoh dengan demikian menggambarkan secara genetik terdapat pariabilitas
pada pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman uji keturunan cempaka dan
nyatoh. Taksiran nilai heritabilitas individu parameter tinggi dan diameter
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 19
No Hasil Penelitian Uraian
tanaman uji keturunan cempaka adalah 0,62 dan 0,14 sedangkan heritabilitas
individu tinggi dan diameter tanaman nyatoh adalah 0,33 dan 0,05. Heritabilitas
famili parameter tinggi dan diameter tanaman nyatoh adalah 0,34 dan 0,09
sedangkan tanaman nyatoh adalah 0,53 dan 0,12. Korelasi genetik antara
pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman cempaka 0,81 sedangkan tanaman
nyatoh adalah 0,77. Perolehan genetik sifat diameter dan tinggi tanaman uji
keturunan nyatoh dengan intensitas seleksi 10%, 25% dan 30% adalah 0,09 cm
(10,78%) sampai 0,055 cm (7,05%) dan 14,94 cm (28,16%) sampai 9,76 cm
(18,40%) sedangkan tanaman cempaka dengan intensitas seleksi yang sama
adalah perolehan genetik sifat diameter antara 0,085 cm (11,038%) s ampai
0,056 cm (7,05%) dan tinggi 1,98 cm (3,08%) sampai 1,29 cm (2,61%).Selain hal
tersebut juga telah dilakukan proses penunjukan tegakan jabon merah di desa
Pinogaluman (Bolaangmongondow) dan desa komos 2 Timur
(Bolaangmongondow Utara) telah ditunjuk untuk dijadikan sumber benih
dengan kelas TBT (Tegakan Benih Teridentifikasi) yang masih dalam proses
sertifikasi.
b Teknik Silvikultur Intensif
Pada Hutan Tanaman Jenis Cempaka, Jabon Merah dan Sengon di Sulawesi Utara
Pembangunan hutan tanaman jenis cempaka, jabon merah, dan sengon dengan
menggunakan teknik silvikultur intensif di KPH Poigar, dapat menjadi media
untuk memperkenalkan secara nyata hasil penerapan teknologi kehutanan
kepada masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi
dengan 2 faktor yaitu asal sumber benih dan pemberian pupuk.Pertumbuhan
awal ketiga jenis tanaman yang dicobakan di Plot Hutan Tanaman KPH Poigar
menunjukkan hasil yang cukup bagus. Dari nilai persen hidup yang diperoleh
pada pengukuran awal, jenis jabon merah merupakan jenis yang paling bagus
dan memiliki daya tahan hidup tertinggi, yaitu 92% - 98,67%, disusul jenis
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 20
No Hasil Penelitian Uraian
sengon (70,67% - 93,33%), dan kemudian jenis cempaka (36% - 57%). Selain
kegiatan pembangunan plot hutan tanaman, data pertumbuhan ketiga jenis
tanaman tersebut juga diambil dari plot yang telah dibangun oleh masyarakat
sebagai data pembanding pertumbuhan.
3 Pengelolaan Biodiversitas
a Teknologi Konservasi Ek-situ Diospyros spp.
Kayu eboni (Diospyros spp.) telah dikenal sejak dahulu sebagai jenis kayu mewah dan awet. Pemanenan dan ekspor kayu eboni di Indonesia telah dimulai sejak zaman Pemerintahan Hindia Belanda sehingga nama eboni sudah lama dikenal dalam perdagangan kayu terutama di negara -negara Eropa. Saat ini populasi
eboni (Diospyros spp.) di alam berkurang akibat kegiatan eksploitasi yang berlebihan pada masa lalu yang tidak mengindahkan aspek kelestarian, dan tidak seimbang dengan kemampuan regenerasi alaminya . Ancaman kelangkaan dan
kepunahan jenis pun tidak dapat terhindarkan a pabila dalam perdagangan kayu eboni, tidak diatur dengan regulasi yang baik. Ancaman kelangkaan dan kepunahan terhadap jenis kayu eboni (Diospyros spp.) berjalan cepat seiring dengan berkurangnya luas kawasan hutan dan laju kerusakan hutan yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Kelangkaan dan kepunahan jenis ini akan semakin cepat berlangsung apabila keragaman genetiknya rendah. Rendahnya keragaman genetik suatu jenis bisa disebabkan karena perkawinan kerabat (inbreeding) maupun perkawinan sendiri (selfing). Tuntutan terhadap
penyelamatan dan pelestarian eboni semakin mendesak, sehingga diperlukan upaya-upaya penyelamatan dan pelestariannya. Konservasi eksitu merupakan salah satu bentuk kegiatan penyelamatan yang dapat dilakukan untuk
menyelamatkan jenis-jenis kayu eboni (Diospyros spp.) khususnya di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pertumbuhan tanaman konservasi eksitu eboni (Diospyros spp.) di Hutan Penelitian Batuangus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berkelompok (Randomize Complete
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 21
No Hasil Penelitian Uraian
Block Design). Analisis data pertumbuhan menggunakan sidik ragam. Apabila ada perlakuan atau kombinasi perlakuan yang berpengaruh nyata akan dilanjutkan
dengan uji Duncan.
b Konservasi Ex-situ Fauna Endemik Wallacea (Anoa dan Burung Nuri Talaud)
Penelitian 2014 untuk anoa bertujuan untuk mendapatkan informasi perilaku seksual anoa yang dipasangkan di kandang penangkaran BPK Manado dan untuk mengetahui ragam ektoparasit di sekitar kandang penangkaran dan dampak yang ditimbulkannya. Penelitian dilaksanakan selama Bulan Oktober –
Desember. Metode yang digunakan untuk pengamatan perilaku seksual adalah dengan mencatat perilaku seksual yang teramati pada anoa jantan dan betina, waktu pengamatan yaitu pagi hari (08.00-10.00) dan sore hari (15.00-17.00).
Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk gambar maupun tabel. Sedangkan untuk ektoparasit metode yang digunakan adalah menangkap ektoparasit yang ditemukan dan dianalisis jenis dan jumlahnya. Hasil penelitian untuk perilaku seksual anoa menunjukkan
persentase terbesar perilaku seksual anoa jantan dan betina yang teramati adalah jantan mengikuti betina dan menjilati perenial betina sebesar 49%, diikuti oleh jantan dan betina saling beradu fisik sebesar 13%. Perkawinan pada
pasangan anoa selama pengamatan hanya terjadi satu kali yaitu pada tanggal 4 November 2014. Sedangkan untuk ektoparasit, jenis yang paling banyak ditemukan adalah dari Ordo Diptera (lal at) dari jenis Stomoxys calsitrans atau lalat kandang. Lalat kandang tergolong sebagai lalat penghisap darah, dampak
yang ditimbulkan adalah kekurangan darah, luka dan penyakit kulit. Jenis ini ada sebagai akibat kurang terjaganya sanitasi sehingga diperlukan pengelolaan sanitasi yang baik untuk mengurangi infestasi dari lalat kandang maupun jenis ektoparasit lainnya yang merugikan dan mengancam bagi anoa. Penelitian tahun
2014 untuk spesies nuri talaud memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi jenis kelamin nuri talaud yang dipelihara di kandang penangkaran BPK Manado. Identifikasi jenis kelamin sebagai cara untuk mendapatkan pasangan atau
indukan dalam penangkaran, selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 22
No Hasil Penelitian Uraian
perilaku harian nuri talaud. Identifikasi jenis kelamin nuri talaud dilakukan melalui sexing DNA dengan teknik molekuler. Sedangkan untuk pengamatan
perilaku harian dilakukan dengan metode pencatatan one zero sampling dengan waktu pencatatan adalah mulai pukul 06.00 hingga 18.00. Analisa data yang digunakan adalah analisa data secara deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk
gambar dan tabel. Hasil identifikasi terhadap jenis kelamin nuri talaud yang ada di penangkaran BPK Manado menunjukkan 11 jantan dan 8 betina. Pengamatan perilaku terhadap nuri talaud yang dipasangkan menunjukkan aktifitas terbesar yang adalah perilaku lokomosi sebesar 40%, hal ini dikarenakan kelompok nuri
adalah burung yang sangat aktif. Sedangkan secara spesifik untuk perilaku seksual nuri, belum menunjukkan adanya tanda-tanda perilaku seksual.
4 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
a Sistem Implementasi dan Kelembagaan Pengelolaan
DAS Skala Mikro
Tujuan penelitian Sistem Implementasi Kelembagaan Pengelolaan DAS Mikro adalah merancang kegiatan implementasi kelembagaan DAS pada skala mikro.
Kegiatan utama yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan memetakan DAS mikro yang menjadi lokasi penelitian, mengumpulkan data biofisik dan sosial ekonomi masyarakat di lokasi DAS mikro, melakukan pertemuan desa, menginisiasi dan memantapkan kelembagaan lokal , dan membuat demplot
percontohan. Pengumpulan data primer menggunakan teknik Purposive Sampling. Responden adalah masyarakat Desa Mengkang yang berprofesi sebagai petani. Teknik wawancara adalah deep interview (wawancara
mendalam) menggunakan kuesioner dan tape rekorder serta melakukan pertemuan desa dengan teknik FGD (Focus Group Discussion). Jumlah responden sebanyak 40 orang. Sedangkan intrumen yang digunakan untuk mengukur aktivitas/dinamisasi kelompok adalah kegiatan pemeliharaan turbi n, ketaatan
membayar iuran kelompok, administrasi kelompok, pengaruh kegiatan kelompok terhadap masyarakat lainnya, partisipasi tingkat keterlibatan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 23
No Hasil Penelitian Uraian
kelompok dalam menanam dan memelihara tanaman kayu-kayuan, tingkat keberhasilan tumbuh tanaman kelompok di lapangan, tingkat pendapatan
anggota kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam ikut memelihara dan memperbaiki fasil itas terkait turbin sangat tinggi yaitu sebesar 82,33 %. Artinya bahwa masyarakat sudah secara
sadar mau sukarela melibatkan diri dalam setiap kegiatan bersama Pertemuan kelompok juga dalam kategori sedang karena rencana pertemuan rutin kelompok yang direncanakan 3 kali setahun hanya terlaksana rata -rata 1,5 kali setahun. Administrasi kelompok cukup baik dengan catatan pertemuan dan
pembukuan keuangan yang rapi dari bendahara serta catatan utang-piutang yang lengkap. Sedangkan ketaatan membayar iuran bulanan kelompok termasuk sedang (71,55%). Sedangkan pengaruh kelompok terhadap masyarakat luas cukup tinggi karena banyak masyarakat yang bukan anggota mau terlibat dalam
setiap kegiatan kelompok. Sedangkan tingkat partisipasi masyarakat dalam ikut memelihara dan menanam tanaman kayuan-kayuan termasuk kategori sedang (rata-rata 67,33%). Hal ini dipengaruhi ol eh jarak lokasi penanaman dari
pemikiman sejauh 1 km dengan kondisi yang sangat terjal. Sedangkan keberhasilan tumbuh tanaman kayuan-kayuan sebesar 74,19%. Tingkat pendapatan rata-rata petani mengalami pertumbuhan dari Rp 3.799.444/kk/tahun pada tahun 2013 menjadi 4.409.995/kk/tahun. Kondisi
demikian masih menggambarkan masyarakat hidup dalam kondisi yang masih miskin.
b Modeling Tataguna Lahan Untuk Optimalisasi Tata Air
Beberapa daerah di kawasan timur Indonesia telah mengalami penurunan kualitas fungsi hutan yang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan jumlah DAS prioritas. Karena itu diperlukan kajian untuk memprediksi upaya
rehabilitasi suatu DAS sebagai alat bantu perencanaan dan evaluasi teknik konservasi tanah dan air dalam mencapai sistem tata air yang optimal. Salah satu upaya untuk mengevaluasi hal tersebut adalah dengan menggunakan model
hidrologi SWAT (Soil and Water Assesment Tool). Program ini merupakan model
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 24
No Hasil Penelitian Uraian
skala DAS/Sub DAS (Watershed) yang dikembangkan untuk memprediksi dampak berbagai praktek pengelolaan lahan terhadap air, sedimen dan senyawa kimia
pertanian. Dalam upaya perbaikan sistem tata air di Sub DAS Alo Provinsi Gorontalo dan Sub DAS Sawangan di Provinsi Sulawesi Utara dan yang telah mengalami degradasi. Model ini dapat diaplikasikan untuk mensimulasi
pengaruh penggunaan lahan terhadap sedimentasi dan erosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga besarnya sedimentasi dan run off untuk menentukan sistem tata air optimal. Harapannya bahwa hasil informasi ini dapat dijad ikan bahan pertimbangan perencanaan dalam menyusun program tata ruang atau
perbaikan lingkungan DAS. Metode penelitian ini adalah menghimpun data primer maupun sekunder lalu menginputnya kedalam model hidrologi SWAT sesuai dengan kebutuhan program antara l ain data curah hujan sepuluh tahun terakhir, jenis tanah dan tingkat kesuburannya, peta penggunaan lahan, peta
DAS, peta kemiringan lereng, peta tanah, peta hidrologi dan data pendukung lainnya. Pengoperasian model ini menggunakan sistem komputer dengan bantuan software Arcview.
c Pengembangan Teknologi
Konservasi Tanah Dan Air Dengan Pendekatan Partisipatif Masyarakat Pada Pertanaman Kelapa (Cocos
nucifera)
Kelapa (Cocos nucifera) sebagai jenis tanaman yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat di Sulawesi yang tersebar dari hulu sampai hil ir megindikasikan system pengelolaan DAS yang belum efektif. Dampak perubahan penutupan tanah dari hutan ke pertanaman kelapa menyebabkan banjir dimusim penghujan dan kekurangan air bersih dimusim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh teknik rehabilitasi lahan yang diterapkan di daerah pertanaman kelapa terhadap besarnya erosi dan sedimentasi dengan melibatkan peran masyarakat dalam bentuk partisipatif.Sasarannya adalah unit-unit lahan hutan yang telah mengalami perubahan menjadi kebun-kebun kelapa milik
masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesuburan tanah unsur-unsur pendukungnya masih rendah sehingga memerlukan rekayasa terhadap lahan agar dapat mendukung pertumbuhan tanaman ujicoba . Adapun
kondisi masyarakat di daerah peneltian umumnya masih memiliki pendapatan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 25
No Hasil Penelitian Uraian
yang rendah. Lokasi penelitian digolongkan sebagai lahan yang kurang subur berdasarkan hasil analisis sampel tanah, sehingga memerlukan tindakan
pemupukan dengan biaya yang rendah. Tekstur dan strukturnya dalam kriteria sedang, dengan permeabilitas tanahnya tinggi. Jenis tanah ini mempunyai kemampuan yang baik dalam menahan erosi. Berdasarkan hasil analisis data
secara umum untuk tingkat kecamatan dari jumlah penduduk dimana a ngkatan kerja produktif (pria dan wanita) sejumlah 274 orang, sehingga dijumpai bahwa tingkat partisipasi di wilayah areal penelitian sebesar 61,85% dan merupakan kategori partisipasi pasif. Kondisi pertumbuhan tanaman cukup baik dimana
rata-rata ketinggian tanaman mencapai 4 meter dengan diameter 3,5 cm.
5 Perubahan Iklim
a Perhitungan Karbon Untuk Perbaikkan Faktor Emisi dan Serapan GRK Kehutanan Pada Hutan Alam dan Lahan
Mineral
Kegiatan penelitian biomasa tahun 2014 mengkhususkan pada hutan produksi.
Pengambilan data dilaksanakan dua kali yaitu pada bulan September 2014 di
hutan Inobonto KPHP (Bolaang Mongondow) dan bulan November 2014 di hutan
eks HPH Wanasaklar Nunuka (Bolaang Mongondow Utara). Hasil perhitungan
biomasa di dalam kajian ini bila diba ndingkan dengan kajian biomasa hutan
produksi di lokasi lain di Indonesia, tergolong lebih rendah yaitu hanya 60 -200
ton/ha. Berdasarkan prosentase terhadap biomasa total, baik biomasa di
Inobonto maupun Nunuka didominasi oleh biomasa pohon yaitu sebesar 99,9%
terhadap total biomasa di seluruh plot pengukura n. Dengan menggunakan
konstanta konversi sebesar 3,67 maka jumlah CO 2eq yang tersimpan oleh
vegetasi hutan di lokasi penelitian berkisar antara 291,33 – 259,14 ton CO2eq di
Inobonto, dan 570,89 – 574,24 ton CO2eq di Nunuka.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 26
BAB III Kerjasama Penelitian Lingkup Balai Penelitian Kehutanan Manado The Scope Research Cooperation of Forestry Research Institute of Manado
Salah satu fungsi Balai Penelitian
Kehutanan Manado menurut
Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor : P.39/Menhut-II/2011
tanggal 20 April 2011 adalah
melaksanakan kerjasama penelitian
di bidang konservasi dan rehabilitasi,
peningkatan produktivitas hutan,
keteknikan kehutanan dan
pengolahan hasil hutan, serta
perubahan iklim dan kebijakan
sesuai peraturan perundang-
undangan.
One of the functions of Forestry
Research Institute of Manado by
Ministry of Forestry number:
P.39/Menhut-II/2011 on April 20st
2011 research in the field of
conservation and forest
rehabilitation, increased
productivity, environmental forestry
and forest products processing, as
well as climate change and
appropriate policies and regulations.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 27
Tabel/Table 3.1. Jumlah kegiatan kerjasama Balai Penelitian Kehutanan Manado dengan pihak swasta/pemerintah dalam negeri tahun 2010 – 2014. The sum of cooperation activities of Forestry Research Institute of Manado with private sector/government in country in 2010 - 2014
Uraian Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Kerjasama Baru - 2 10 4 1
Jumlah Kerjasama Berjalan
1 3 13 12 8
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 28
Tabel/Table 3.2. Kegiatan kerjasama Balai Penelitian kehutanan Manado dengan pihak swasta/Pemerintah dalam negeri tahun 2014. Cooperation activities of Forestry Research Institute of Manado with private sector/government in country in 2014.
No. Mitra
Kerjasama Materi
Kerjasama Durasi
(Tahun) Sasaran Yang Akan Dicapai
Kemajuan Pelaksanaan
Ket.
1. BPDAS
Tondano
Persemaian
Permanen
10 tahun (2011-2021)
Mengembangkan
sentra bibit yang
secara rutin dapat
memproduksi bibit
dalam jumlah, jenis
dan kualitas yang
cukup untuk
kegiatan RHL
Penyediaan kebutuhan
bibit berjalan dengan baik
Perjanjian
No:
PKS.01/BPD
AS.Tdo-
1/2011 dan
PKS.02/BPK
MND-
2/2011
2. BKSDA Sulut Penangkaran
Flora dan Fauna
5 tahun
(2011-2016)
Terselenggaranya
konservasi exsitu flora dan fauna dalam bentuk
penangkaran melalui kegiatan penelitian
Telah dilakukan
penangkaran pada
beberapa fauna antara
lain Anoa, Rusa dan
burung
Perjanjian
No: S.01/BKSDA.Sulut-
2/PKHM/2011 dan PKS.03/BPKMND-
2/2011
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 29
No. Mitra
Kerjasama Materi
Kerjasama Durasi
(Tahun) Sasaran Yang Akan Dicapai
Kemajuan Pelaksanaan
Ket.
3. BTN Bogani
Nani
Wartabone
Hutan Penelitian 5 tahun (2012-
2017)
Tersedianya Hutan
khusus untuk
kegiatan penelitian
Kegiatan Penelitian Sistem Implementasi pada DAS
Skala Mikro : - Pembersihan lahan
untuk pengembangan
demplot - Pemeliharaan - Pengamatan dan
pengukuran tanaman
- Pengambilan data sosek
Perjanjian
No:
PKS.495/BT
NBNW-
1/2012 dan
PKS.02/VIII/
BPKMND/20
12
4. BKSDA Sulut Hutan Penelitian 5 tahun (2012-2017)
Tersedianya Hutan
khusus untuk
kegiatan penelitian
Penelitian Konservasi eksitu Ebony, Pembangunan demplot
sumber benih unggulan lokal, Aplikasi Silvikultur Intensif Pada Hutan
Tanaman Jenis Cempaka, Jabon Merah dan Sengon di Sulawesi Utara sampai dengan tahap kegiatan :
pemeliharaan, pemberian perlakuan, pengamatan dan pengukuran tanaman)
Perjanjian
No:
S.341/IV/BK
SDA.Sulut-
2/PKHM/20
12 dan
PKS.03/VIII/
BPKMND/20
12
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 30
No. Mitra
Kerjasama Materi
Kerjasama Durasi
(Tahun) Sasaran Yang Akan Dicapai
Kemajuan Pelaksanaan
Ket.
5. Dinas
Kehutanan
Kabupaten
Halmahera
Barat
Hutan Penelitian 10 tahun (2012-
2022)
Tersedianya Hutan
khusus untuk
kegiatan penelitian
- Pengukuran hutan penelitian
- Survey lokasi/plot penelitian
Perjanjian No:
522.5/479/2012 dan PKS.04/VIII/
BPKMND/2012
6. Universitas
Sam Ratulangi
Manado
Tri Dharma
Perguruan Tinggi
5 tahun (2012-2017)
Melakukan
kegiatan
Pendidikan,
Penelitian dan
Pengabdian
Masyarakat
Terselenggaranya Kegiatan
Seminar Internasional
Hutan dan Biodiversitas
serta dewan redaksi
publikasi i lmiah
Perjanian No: 2228/UN12.3/LL/2012
dan PKS.11/VIII/BPKMND/20
12
7. Meydie Y.
Kalalo
Pembuatan Plot
Untuk
Pengembangan
Penanaman
Murbei Unggul
dan Hibrid Baru
Ulat Sutera
5 tahun (2014-2019)
Tersedianya areal
kebun/lahan untuk
kegiatan penelitian
- Penanaman bibit
sebanyak 600 bibit yang
terdiri dari 3 jenis
murbei (M. Catayana,
M. Canva, M.24).
- Pemeliharaan
(pemupukan dan
pendangiran
Perjanjian
No: PKS.
03/VIII/BPK
MND/2014
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 31
BAB IV
Publikasi dan Diseminasi Hasil Penelitian
Balai Penelitian Kehutanan Manado Publication and Dissemination of Research Results of
Forestry Research Institute of Manado
Publikasi yang telah diterbitkan Balai
Penelitian Kehutanan Manado dalam
rangka sosialisasi hasil-hasil
penelitian berupa jurnal, leaflet,
booklet, buku, buku statistik, poster,
dan melalui media website.
Publications that have published
Forestry Research Insitute of
Manado in order to socialization
research results in the form of
journal, leaflets, booklets, books,
book statistics, poster, and via media
website.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 32
Rincian jumlah dan jenis publikasi Balai Penelitian Kehutanan Manado dapat dilihat pada Tabel 4.1. Details of the number and type of publication the Forestry Research Institute of Manado can be seen on table 4.1. Tabel/Table 4.1. Publikasi Balai Penelitian Kehutanan Manado Tahun 2010 -
2014 The Publication of Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No. Nama Publikasi Jumlah Publikasi/Terbitan
2010 2011 2012 2013 2014
1. Publikasi Ilmiah
a. Majalah Ilmiah - - - - 2
b. Abstrak - - 2 - -
c. Bibiliografi - - - - 2
d. Prosiding - 1 1 1 -
e. Rangkuman 3 - - - -
2. Publikasi Ilmiah Semi Populer
a. Info - 1 1 2 -
b. Petunjuk Teknis - - - - -
3. Publikasi Populer
a. Warta - 4 4 4 4
4. Publikasi lainnya
a. Buku - 7 2 2 2
b. Booklet 2 3 2 2 3
c. Leaflet 2 2 1 1 3
d. Poster/Banner 9 11 7 7 4
e. Statistik Balai 1 1 1 1 1
5. Website : www.bpk-manado. litbang.dephut.go.id
- 1 1 1 1
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 33
Tabel/Table 4.2. Pameran yang diikuti Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2014 The Exhibition followed the Forestry Research Institute of Manado in 2014
No Nama Kegiatan Lokasi/Waktu Jumlah
1 Indogreen Forestry Expo Jakarta Convention Centre, 10-15 April 2012
1
2 Pameran Pembangunan Prov. Sulawesi Utara
Kayuwatu Manado, 16-23 September 2014
1
Tabel/Table 4.3 Jumlah Pameran yang diikuti Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The Exhibition followed the Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No Kegiatan Jumlah Penyelenggaraan
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pameran yang diikuti 2 6 4 6 2
Tabel/Table 4.4 Kegiatan pertemuan ilmiah /ekspose/seminar/diskusi yang diikuti Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The scientific meeting of the activities / exposure / seminar / discussion followed Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No Kegiatan Jumlah Penyelenggaraan
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pertemuan ilmiah/stakeholder/ ekspose/seminar/diskusi
8 3 3 4 11
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 34
Tabel/Table 4.5.Pengunjung laman Balai Penelitian Kehutanan Manado Tahun 2010 - 2014 Visitor of website The Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No Nama Webite Jumlah Pengunjung
2010 2011 2012 2013 2014
1 www.bpk-manado.litbang.dephut.go.id
-
6622
32195
69824
88071
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 35
BAB V Anggaran Balai Penelitian Kehutanan Manado Budget of the Forestry Research Institute of Manado
Balai Penelitian Kahutanan Manado
pada tahun 2014 telah
merealisasikan anggaran sebesar
89,86%. Pembiayaan kegiatan Balai
Penelitian Kehutanan Manado
bersumber dari APBN dalam bentuk
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA).
The Forestry Research Institute of
Manado in 2014 has been the
realization of a budget of 89,86%.
Financing activities Forestry
Research Institute of Manado in the
form REVISED List of Execution of the
Budget Form (DIPA).
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 36
Rincian dan realisasi anggaran Tahun 2014 Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan DIPA No. 029.07.2.549565/2014 yaitu Rp. 6.643.026.000,- yang terdiri atas Rupiah Murni Rp. 4.761.850.000,- (71,68%) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp. 1.881.176.000,- (28,32%). Realisasi anggaran sebesar Rp. 5.969.622.000,- (89,86%)
Details of the 2014 budget and realization research of forestry based on institute of manado DIPA number 029.07.2.549565/2014 :Rp. 6.643.026000,- terminal,consisting of the rupiah at Rp. 4.761.850.000,- pure Indonesian rupiah (71,68%) and state tax revenues are not 1.881.176.000,- (28,32%). Realization of a budget of Rp. 5.969.622.000,- (89,86)
Tabel/Table 5.1. Rencana dan realisasi anggaran Balai Penelitian Kehutanan Manado (Dana DIPA) Tahun Anggaran 2010 - 2014 The plan and budget Forestry Research Institute of Manado (DIPA funds) for fiscal year 2010 - 2014
No. Uraian Jumlah
2010 2011 2012 2013 2014
1 Anggaran 7.414.207.000 6.908.114.000 7.788.432.000 8.408.339.000 6.643.026.000
2 Realisasi 6.704.448.137 6.654.988.690 7.415.348.110 8.069.121.000 5.969.622.000
3 % 90,43 96,34 95,21 95,97 89,86
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 37
BAB VI Sarana dan Prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado Facilities and Infrastructure the Forestry Research
Institute of Manado Sarana dan Prasarana merupakan pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Penelitian Kehutanan Manado. Jumlah dan kondisi sarana dan prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado s/d tahun 2014
dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan 6.2.
Facilities and infrastructure are Supporting of the duty and function of Forestry Research Institute of Manado. The amount and the facility conditions and infrastructure Forestry Research Institute of Manado until in 2014 can be seen in Tables 6.1 and 6.2
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 38
Tabel/Table 6.1. Jumlah Kendaraan Bermotor Roda 2 dan Roda 4 Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The Number of motor vehicle wheels 2 and 4 wheels Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No. Kendaraan Jumlah (unit)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Roda 2 7 7 7 11 10
2 Roda 3 - - - 1 1
3 Roda 4 9 9 9 8 8
Tabel/Table 6.2. Sarana dan Prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun
2014 Facilities and infrastructure of The Forestry Research Institute of Manado on 2014
No Kelompok Barang Satuan Tahun 2014
Kondisi
1 Tanah m2 93,327 Baik
2 Peralatan dan Mesin unit 985 Baik 3 Gedung dan Bangunan unit 18 Baik
4 Jalan dan Jembatan m 1904 Baik 5 Irigasi unit 17 Baik
5 Jaringan unit 3 Baik
6 Aset Tetap Lainnya Buah 267 Baik
Sarana dan prasarana penelitian s/d tahun 2014 berupa laboratorium, perpustakaan, kandang burung, kandang anoa dan internet. Facilities and infrastructure of research until 2014 is like laboratory, library, Bird Breeding, Anoa Breeding and internet. Sarana dan prasarana penelitian sampai tahun 2014 seperti pada Tabel 6.3. Facilities and infrastructure of research until 2014 on Table 6.3.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 39
Tabel/Table 6.3. Sarana dan Prasarana Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2014 Facilities and infrastructure research of The Forestry Research Institute of Manado on 2014
No Sarana dan Prasarana Penelitian
Nama Kegiatan Penelitian Tahun 2014
1 Laboratorium Laboratorium Silvikultur Pengujian mutu dan kualitas benih, Fisiologi tumbuhan, Pengujian sampel biomassa, Penyimpanan benih
2 Laboratorium Laboratorium Flora Fauna
Penyimpanan spesimen tumbuhan, Penyimpanan Herbarium
3 Laboratorium Laboratorium Hidrologi dan Tanah
Pengeringan dan Penimbangan Sampel Tanah
4 Hutan Penelitian Non KHDTK
Hutan Penelitian Batu Angus (TWA Batu Angus), 100 ha
Pembangunan Demplot Kebun Benih Unggulan Lokal, Teknologi Konservasi ex-situ Diospyros spp. Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pertukangan.
5 Hutan Penelitian Non KHDTK
Hutan Penelitian Mengkang (TN Bogani Nani Wartabone, 100 ha
Sistem Implementasi dan Kelembagaan Pengelolaan DAS Skala Mikro
6 Hutan Penelitian Non KHDTK
Hutan Penelitian Bukit Tanah Putih, Kab. Halmahera Barat 125 Ha
-
7 Kandang Kandang Burung Konservasi Ex-situ Fauna Langka Endemik Sulawesi
8 Kandang Kandang Anoa dan Rusa Konservasi Ex-situ Fauna Langka Endemik Sulawesi
9 Perpustakaan Perpustakaan Balai Penelitian Kehutanan Manado
Semua judul penelitian
10 Internet BALITHUT-HOTSPOT Semua judul penelitian
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 40
BAB VII Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado Employee of Forestry Research Institute of Manado Jumlah Pegawai PNS/CPNS dan
Honorer/Kontrak Balai Penelitian
Kehutanan Manado sampai dengan
tahun 2014 adalah 54 orang, terdiri
atas : tenaga struktural (5 orang),
non struktural (16 orang), fungsional
peneliti (11 orang), calon peneliti (2
orang), teknisi litkayasa (10 orang),
dan tenaga kontrak (10 orang).
The number of civil servants and
CPNS PNS/honorary research
contracts for house commons up to
forestry manado 2014 are 54
persons, consisting of structural
power (5 persons), non-structural (16
persons), functional researchers (11
persons), aspiring researchers (2
person), technician litkayasa (10
persons), and energy contracts (10
persons)
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 41
Tabel/Table 7.1. Keadaan pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jabatan tahun 2010 - 2014 Forestry Research Institute of Manado state employees according to their position in 2010 - 2014
No. Kelompok Pegawai Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Tenaga Struktural/Non Struktural
a. Tenaga Struktural 5 5 5 5 5
b. Tenaga Non Struktural 13 15 16 15 16
2 Tenaga Fungsional
a. Peneliti 5 9 12 12 11
b. Calon Peneliti 10 5 1 1 2
c. Teknisi Litkayasa 4 9 9 9 10
d. Calon Teknisi Litkayasa 7 3 2 2 -
e. Calon Pustakawan 1 - - - -
f. Calon Analis Kepegawaian - 1 1 1 -
Jumlah PNS 45 47 46 45 44
3 Tenaga Non PNS 6 7 10 10 10
Jumlah 51 54 56 55 54
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 42
Tabel/Table 7.2 Jumlah PNS/CPNS Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2010 - 2014 The number of civil servants and civil servants candidate in Forestry Research Institute of Manado based on the level of education in 2010 -2014
No. Pendidikan Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Doktor - 1 1 1 -
2 Master 6 4 2 6 8
3 Sarjana 23 27 27 25 25
4 Sarjana Muda 2 2 2 2 1
5 SLTA 14 13 14 11 10
6 SLTP - - - - -
7 SD - - - - -
Jumlah 45 47 46 45 44
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 43
Tabel/Table 7.3. Jumlah PNS/CPNS Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan golongan tahun 2010 - 2014 The number of civil servants and civil servants candidate in Forestry Research Institute of Manado by class in 2010-2014
No. Golongan Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Golongan IV 2 2 2 1 1
2 Golongan III 28 31 30 30 32
3 Golongan II 15 14 14 14 11
4 Golongan I - -
Jumlah 45 47 46 45 44
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 44
Tabel/Table 7.4. Pegawai Berdasarkan tingkat pendidikan dan jabatan pada Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2014 The employees based on their level of education and occupation in Forestry Research Institute of Manado in 2014
No Kelompok Jabatan Pendidikan
Jumlah S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD
1 Tenaga Struktural - 1 4 - - - - 5
2 Tenaga Non Sruktural - 2 11 1 2 - - 16 3 Peneliti - 4 7 - - - - 11
4 Calon Peneliti - 1 1 - - 2 5 Teknisi Litkayasa - - 2 - 8 - - 10
6 Calon Teknisi Litkayasa
- - - - - - - -
7 Calon Analisis Kepegawaian
- - - - - - - -
8 Calon Pustakawan - - - - - - - - 9 Honorer / Kontrak - - - - 7 3 - 10
Jumlah - 8 25 1 17 3 - 54
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 45
Tabel/Table 7.5. Pegawai honorer/kontrak Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The honorary employees/contract to Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No. Pendidikan Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Doktor - - - - -
2 Master - - - - -
3 Sarjana - - 2 2 -
4 Sarjana Muda - - - - -
5 SLTA 3 4 4 4 7
6 SLTP 2 1 4 4 3
7 SD 1 2 - - -
Jumlah 6 7 10 10 10
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 46
Tabel/Table 7.6. Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jenjang fungsional Peneliti tahun 2010 - 2014 The employees Forestry Research Institute of Manado on the functional level researchers in 2010 - 2014
No. Jenjang Fungsional Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Peneliti Utama - - - - -
2 Peneliti Madya 1 - - - -
3 Peneliti Muda 2 2 2 3 4
4 Peneliti Pertama 2 7 10 8 7
5 Bebas Sementara - - - - -
6 Calon Peneliti 10 5 1 1 2
Jumlah 15 14 13 12 13
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 47
Tabel/Table 7.7. Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jenjang fungsional Teknisi Litkayasa tahun 2010 - 2014
The employee Forestry Research Institute of Manado on the functional level technician of Litkayasa in 2010 - 2014
No. Jenjang Fungsional Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2013
1 Teknisi Litkayasa Penyelia - - - 1 2
2 Teknisi Litkayasa Lanjutan 1 3 3 3 2
3 Teknisi Litkayasa Pelaksana 3 5 6 4 4
4 Teknisi Litkayasa Ajun Pemula - 1 - - 2
5 Bebas Sementara - - - - -
6 Calon Teknisi Litkayasa 7 2 2 2 -
Jumlah 11 11 11 11 10
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 48
Tabel/Table 7.8. Pegawai berdasarkan jenjang fungsional Pustakawan Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The employee Forestry Research Institute of Manado on the functional level librarian in 2010 - 2014
No Jenjang Teknisi Litkayasa Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014 1 Calon Pustakawan 1 - - - -
2 Pustakawan Pertama - - - - - 3 Pustakawan Muda - - - - -
4 Pustakawan Madya - - - - - Jumlah 1 - - - -
Tabel/Table 7.9. Pegawai berdasarkan jenjang fungsional Analis Kepegawaian
Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The employee Forestry Research Institute of Manado on the functional level analyst of staffing in 2010 - 2014
No Jenjang Teknisi Litkayasa Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014 1 Calon Analis Kepegawaian - 1 1 1 -
2 Analis Kepegawaian Pertama - - - - -
3 Analis Kepegawaian Muda - - - - - 4 Analis Kepegawaian Madya - - - - -
Jumlah - - 1 1 -
Statistik
BalaiPenelitianKehutanan Manado 2014
ISSN: 2302-4062
Penyunting:
Seksi Data, Informasi dan Kerjasama Balai Penelitian Kehutanan Manado
DesainMuka:
Hendra Susanto Mokodompit
Foto-foto:
Koleksi Balai Penelitian Kehutanan Manado
Diterbitkan oleh:
Balai Penelitian Kehutanan Manado Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 1
BAB I Informasi Umum General Information
A. Balai Penelitian Kehutanan Manado
Balai Penelitian Kehutanan Manado
pertama kali dibentuk berdasarkan
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P. 36/Menhut-II/2006 tanggal 2 Juni
2006 dan disempurnakan berdasarkan
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P. 39/Menhut-II/2011 tanggal 20 April
2011. Balai Penelitian Kehutanan
Manado merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan yang
berlokasi di Manado, Provinsi Sulawesi
Utara dengan wilayah kerja meliputi
Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi
Gorontalo dan Provinsi Maluku Utara
(seperti pada Gambar 1.1). Adapun
peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan Balai Penelitian
Kehutanan Manado dapat dilihat pada
Tabel 1.1.
A. Forestry Research Institute of Manado
The Forestry Research Institute of
Manado was first established under
regulation of the minister of forestry
number P.36/Menhut-II/2006 on June
02nd 2006 and enhanced based on
regulation of the minister of forestry
number P.39/Menhut-II/2011 on April
20st 2011. The Forestry Research
Institute of Manado was
implementing technical unit in
manado the forestry research and
development located in Manado,
North Sulawesi Province with area of
work covers the Province of North
Sulawesi, Gorontalo Province and the
Province of North Maluku (as in figure
1.1)
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 2
Tabel 1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan organisasi dan tata kerja Balai Penelitian Kehutanan Manado. The legislation relating to the organization and administration of the Forestry Research Institute of Manado
No Perundang – Undangan 1
2
3
4
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.39/Menhut-II/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Nomor :
SK. 22/VIII/Set/2009 tentang Perubahan Keempat Keputusan Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Nomor SK. 89/KPTS/VIII/2007
tentang Penetapan Nama Kelompok Peneliti (Kelti) dan Penunjukan Ketua
Kelompok Peneliti pada Unit Kerja Lingkup Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan.
Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan Nomor : SK.35/VIII-Set/2009
tentang Rencana Penelitian Integratif (RPI) 2010 - 2014 Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 3
Gam
bar
1. P
eta
Wila
yah
Ker
ja B
alai
Pen
elit
ian
Keh
uta
nan
Man
ado
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 4
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Balai Penelitian Kehutanan Manado mempunyai tugas pokok melaksanakan penelitian di bidang konservasi dan rehabilitasi, peningkatan produktivitas hutan, keteknikan kehutanan dan pengolahan hasil hutan, serta perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Penelitian Kehutanan Manado menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana, program dan
anggaran; 2. Pelaksanaan penelitian dan
kerjasama penelitian; 3. Pelayanan data dan informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi hasil-hasil penelitian;
4. Pengelolaan sarana dan prasarana penelitian lingkup Balai;
5. Pengelolaan hutan penelitian yang menjadi tanggung jawab Balai;
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian; dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.
B. Principal Tasks and Functions
Forestry Research Institute of Manado has the task of implementing the principal Manado research in the field of conservation and forest rehabilitation, increased productivity, environmental forestry and forest products processing, as well as climate change and appropriate policies and regulations. To do the job: 1. Arranging the plan, Program and
budget 2. Implementation of research and
research cooperation 3. Attendant the data and
information, knowledge and technology of research product
4. Management of facilities and infrastructure of research range association
5. Management of research forest that be responsibility of association
6. Controlling, evaluation and research reporting
7. Implementation of administration and neighbor of association)
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 5
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Balai Penelitian Kehutanan Manado terdiri atas tiga Seksi, satu Sub Bag Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional (Gambar 1.2). Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Kehutanan Nomor : SK.22/VIII/Set/ 2009 ditetapkan dua Kelompok Peneliti (Kelti) pada Balai Penelitian Kehutanan Manado yaitu Kelti Silvikultur dan Kelti Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH).
C. Structure of Organization
Structure of organization of the Forestry Research Institute of Manado consists of 3 sectors, first the administration and the group of fungtionil (see figure 1.2). Based to decree the head of forestry research and development agency number: SK.22/VIII/Set/2009 set up two groups of researchers (kelti) on Manado which Forestry Research Institute kelti silvikultur and forest resource management.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 6
Gambar /Figure 1.2. Struktur Organisasi Balai Penelitian Kehutanan Manado The Structure Organization of Forestry Research Institute of Manado
KEPALA BALAI
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SEKSI SARANA
PENELITIAN
SEKSI PROGRAM DAN
EVALUASI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI DATA, INFORMASI DAN
KERJASAMA
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 7
BAB II Kegiatan dan Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado The Activities and Research Result of Forestry Research Institute of Manado Balai Penelitian Kehutanan Manado
mempunyai tugas pokok
melaksanakan penelitian di bidang
konservasi dan rehabilitasi,
peningkatan produktivitas hutan,
keteknikan kehutanan dan
pengolahan hasil hutan, serta
perubahan iklim dan kebijakan sesuai
peraturan perundang-undangan.
Forestry Research Institute of Manado
has the task of implementing the
principal Manado research in the field
of conservation and forest
rehabilitation, increased productivity,
environmental forestry and forest
products processing, as well as climate
change and appropriate policies and
regulations.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 8
Program penelitian dan pengembangan kehutanan yang dilaksanakan Balai Penelitian Kehutanan Manado sejak tahun 2010 s/d 2014 yang dibiayai dari Dana DIPA adalah sbb dengan rincian seperti pada Tabel 2.1: 1. Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari 2. Pengelolaan Hutan Tanaman 3. Pengelolaan Biodiversitas 4. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai 5. Perubahan Iklim
Forestry research and development implemented Forestry Research Institute of Manado since 2010 until 2014 the Fund is financed from DIPA details as in Table 2.1.
Tabel/Table 2.1. Kegiatan Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010-2014 Research Activities of Forestry Research Institute of Manado in 2010-2014
No. Program Litbang Jumlah Kegiatan Penelitian
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
- - 1 2 2
2 Pengelolaan Hutan
Tanaman - 1 2 2 2
3 Pengelolaan Biodiversitas 3 3 4 3 2
4 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
2 4 4 4 3
5 Perubahan Iklim - - 1 1 1
JUMLAH 5 8 12 12 10
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 9
Sejak tahun 2010, program penelitian dan pengembangan kehutanan yang dilaksanakan Balai Penelitian Kehutanan Manado mengacu pada Rencana Penelitian Integratif (RPI) Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010 – 2014, yang merupakan penjabaran dari Road Map Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010 – 2025 dengan kegiatan penelitian seperti pada Tabel. 2.2. Beginning in 2010, and the development of forestry program carried out Forestry Research Institute of Manado refers to the Integrative Research Plan forestry research and development agency for 2010-2014, which is from the road map outlining the research and development of forestry 2010-2025 with research activities on the table 2.2.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 10
Tabel/Table 2.2. Kegiatan penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The research activities of Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
NO PROGRAM RPI KEGIATAN PENELITIAN
2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
Pengelolaan Hutan Mangrove dan Ekosistem Pantai
- - Teknik penanaman pada areal terabrasi dan pulau-pulau kecil (teknik rehabilitasi hutan mangrove dan hutan pantai terabrasi)
Teknik Penanaman Pada Areal Terabrasi Dan Pulau-Pulau Kecil
Teknik Penanaman Pada Areal Terabrasi Dan Pulau-Pulau Kecil
Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
- - - Teknik Rehabilitasi Hutan Alam Produksi yang Telah Terdegradasi dan Rusak
Uji coba teknik rehabilitasi hutan alam produksi yang telah terdegradasi
2 Pengelolaan Hutan Tanaman
Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu
- - Aplikasi silvikultur intensif pada hutan tanaman jenis cempaka, jabon merah dan sengon di Sulawesi Utara
Aplikasi Silvikultur Intensif Pada Hutan Tanaman Jenis Cempaka, Jabon Merah dan Sengon di Sulawesi Utara
Teknik Silvikultur Intensif Pada Hutan Tanaman Jenis Cempaka, Jabon Merah dan Sengon di Sulawesi Utara
Pemuliaan Tanaman Hutan
- Pembangunan demplot kebun benih unggulan lokal
Pembangunan demplot sumber benih unggulan lokal
Pembangunan demplot sumber benih unggulan lokal
Pembangunan demplot sumber benih unggulan lokal
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 11
NO PROGRAM RPI KEGIATAN PENELITIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 3 Pengelolaan
Biodiversitas Konservasi Flora, Fauna dan Mikroorganisme
Kajian habitat, dan Populasi Jenis-jenis Eboni (Diospyros spp.) Pada Kawasan Konservasi di Cagar Alam Tangkoko, TN. Bogani Nani Wartabone dan Taman Nasional Aketajawe Lolobata
Dinamika Populasi Eboni (Diospyros pilosanthera Blanco.) Pada Kawasan Konservasi di Cagar Alam Tangkoko dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Teknologi konservasi eksitu Diospyros spp.
Teknologi konservasi eksitu Diospyros spp.
Teknologi konservasi eksitu Diospyros spp.
Habitat dan Populasi Bubalus sp di Kawasan konservasi di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo
Karakteristik Habitat dan Populasi Anoa (Bubalus spp.) di Kawasan Konservasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW)
Pemodelan spasial tingkat kesesuaian Habitat Anoa (Bubalus spp.) di Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Konservasi Ek-situ Fauna Langka Endemik Wallacea (Burung Nuri Talaut dan Anoa)
Konservasi Ek-situ Fauna Langka Endemik Wallacea (Burung Nuri Talaut dan Anoa)
- - Konservasi Ek-situ Fauna Langka Endemik Wallacea
- -
Model Pengelolaan Konservasi Berbasis Ekosistem
Evaluasi pemanfaatan, penggunaan dan fungsi Kawasan Konservasi (Pola pemanfaatan lahan di dalam kawasan
Kajian Pola Pemanfaatan Lahan di Kawasan Penyangga Taman Nasional Aketajawe
Kajian sosial ekonomi pemanfaatan lahan di kawasan penyangga Taman
Kajian Daya Dukung Hasil Hutan Non Kayu Untuk Pengembangan Pemanfaatan Biodiversitas
-
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 12
NO PROGRAM RPI KEGIATAN PENELITIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 Taman Nasional Aketajawe Lolobata dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone)
Nasional Aketajawe Lolobata
Secara Lestari di Taman Nasional Aketajawe Lolobata
4 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Sistem Pengelolaan DAS Hulu, Lintas Kabupaten, Lintas Provinsi
Sistem Kelembagaan Pengelolaan DAS Hulu (Studi Kasus di DAS Poigar dan DAS Limboto)
Sistem pengelolaan kelembagaan DAS lintas kabupaten
Sistem kelembagaan pengelolaan DAS lintas Provinsi
Sistem kelembagaan pengelolaan DAS lintas Provinsi
-
Sistem implementasi pengelolaan DAS skala mikro
Sistem implementasi pada DAS skala mikro
Sistem implementasi pada DAS skala mikro
Sistem implementasi dan kelembagaan pengelolaan DAS Skala Mikro
Pengelolaan sumber daya lahan dan air pendukung pengelolaan DAS
Modeling Pola Tata Penggunaan Lahan Terhadap Tata Air Yang Optimal di Sub DAS Tondano, Limboto dan Oba
Modeling pola tata guna lahan untuk optimalisasi tata air
Pola penggunaan lahan yang dapat memberikan tata air yang optimal di Sub DAS Tondano, Limboto dan Oba Bagian Tengah
Modeling Tataguna Lahan Untuk Optimalisasi Tata Air Di Sub DAS Oba Maluku Utara
Modeling tata guna lahan untuk optimalisasi tata air
Pendekatan partisipatif dalam pengemba-ngan model
rehabilitasi dan konservasi tanah dan air
Teknologi konservasi tanah dan air tanaman kelapa
(Cocos nucifera) di DAS Tondano
Pengembangan Teknologi Konservasi Tanah Dan Air Dengan
Pendekatan Partisipatif Masyarakat Pada Pertanaman Kelapa (Cocos nucifera)
Pengembangan Teknologi Konservasi Tanah Dan Air Dengan
Pendekatan Partisipatif Masyarakat Pada Pertanaman Kelapa (Cocos nucifera)
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 13
NO PROGRAM RPI KEGIATAN PENELITIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 5 Perubahan
Iklim Pengembangan perhitungan emisi GRK Kehutanan (Inventory)
- - Pendugaan biomasa dan karbon tersimpan di atas permukaan tanah pada kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Pendugaan Biomasa Dan Karbon Tersimpan Di Atas Permukaan Tanah Pada Berbagai Ekosistem Hutan
Perhitungan karbon untuk perbaikkan faktor emisi dan serapan GRK kehutanan pada hutan alam dan lahan mineral
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 14
Tabel/Table 2.3. Hasil penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2014 The Research Results of Forestry Research Institute of Manado in 2014
No Hasil Penelitian Uraian
1 Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
a Teknik Penanaman Pada Areal Terabrasi dan Pulau-
Pulau Kecil
Kerusakan pada areal pantai dan mangrove di Sulawesi Utara mencapai
14.805,14 Ha yang tersebar pada berbagai fungsi kawasan dan seluruh pesisir
Kabupaten/Kota. Keberhasilan rehabilatasi pada daerah yang telah mengalami
degradasi sangat rendah. Berdasarkan kajian sebelumnya diketahui adanya APO
dapat meningkatkan daya hidup tanamaan sampai umur 6 minggu, sehingga
perlu dilakukan evaluasi setelah 1 tahun tanam. Pada pesisir pantai, rehabilitasi
belum dilakukan, namun hasil penelitian sebelumnya telah didapatkan teknik
pembibitan ketapang, nyamplung dan keben. Teknik pembibitan perlu
dikembangkan untuk mendapatkan bibit yang mampu tumbuh pada kondisi
ekstrem. Selain itu diperlukan uji lokasi dan teknik penanaman rehabilitasi
pantai. Tujuan penelitian ini yaitu : 1). Pengembangan teknik pembibitan
vegetasi hutan pantai, 2). Ujicoba penanaman vegetasi hutan pantai dan 3).
Monitoring tanaman mangrove. Penelitian dilakukan melalui eksplorasi sumber
benih dan ujicoba berbagai perlakuan dengan rancangan acak lengkap, dan
rancangan faktorial. Penelitian dilakukan selama 2014 meliputi pesisir utara
Sulawesi Utara hingga pesisir selatan Gorontalo, Pantai Maleo, Kabupaten
Pohuwato, Pantai Boluituo Kabupaten Boalemo, Pantai Poigar II Kabupaten
Bolaangmongondow dan Persemaian Permanen Kima Atas. Hasil penelitian
diketahui bahwa pembibitan ketapang tidak dapat menggunakan politube
karena menurunkan daya hidup di persemaian dan dilapangan. Ketapang
menyukai naungan yang rendah serta diketahui bahwa media pra ujicoba
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 15
No Hasil Penelitian Uraian
penanaman dilapangan penambahan cocopeat memiliki daya hidup 92% lebih
tinggi dibanding penambahan tanah hanya 77%. Pembuatan bibit nyamplung
akan diperoleh viabilitas lebih tinggi melalui tahapan skarifikasi menggunakan
media cocopeat dan pengupasan tempurung karena berpengaruh nyata
terhadap viabilitas, tinggi, diameter dan kekokohan serta perlakuan benih
berpengaruh juga terhadap indeks mutu bibit yang dihasilkan. Penyapihannya
tidak memerlukan perlakuan pemotongan dauan, akar, maupun biji, penyapihan
menggunakan polibag dan media tanah, begitupula penanganan anakan cabutan
alam. Penanganan cabutan dipengaruhi nyata oleh naungan yang mana naungan
lapisan 1 paranet memiliki daya hidup 92% sedangkan 2 paranet hanya 67%.
Stek pucuk nyamplung dipengaruhi oleh media dan hormon yang digunakan
secara nyata media arang pasir paling tinggi memiliki daya hidup paling tinggi
yaitu 82,2% dan Rooton F 69,2%. Penyapihan keben dan penanganan cabutan
tidak memerlukan pemotongan akar dan batang karena tidak berpengaruh nyata
terhadap daya hidup. Namun untuk mendapatkan pertumbuhan dipengaruhi
nyata adanya pemotongan batang, batang sepanjang 30 cm memiliki
pertumbuhan tunas paling tinggi yaitu 35,55 cm, batang 20 cm sepanjang 23,33
cm dan batang 10 cm 22, 22 cm.Penggunaan hormon cholchicin dan rooton f
serta media arang pasir terbukti nyata lebih bagus terhadap keberhasilan setek
pucuk keben. Daya hidup cholchicin 66,6 % dan rooton f 68% sedangkan media
arang pasir 82,2%. Faktor jenis, ukuran bibit dan tekstur tanah berpengaruh
nyata terhadap keberhasilan tanaman. Ketapang memiliki keberhasilan tertinggi
39,17 %, ukuran bibit yang dibawah 30 cm seluruhnya mati, dan penanaman
pada tekstur tanah terbukti nyata memiliki daya hidup lebih tinggi yaitu 16%
dibanding pasir 14%. Hasil evaluasi tanaman mangrove menunjukan bahwa
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 16
No Hasil Penelitian Uraian
lokasi rehabilitasi berpengaruh nyata terhadap daya hidup tanaman yang mana
pantai 45 memiliki keberhasilan 0% setelah 18 bulan tanam. Di Pantai Alo,
bentuk APO berpengaruh nyata terhadap daya hidup dengan persen hidup
tertinggi adanya pagar bambu 79%, pertumbuhan tinggi pada sungkup mencapai
94,8 adalah pertumbuhan tertinggi, sedangkan pada diameter terbesar pada
APO palang yaitu 9,128 cm. Di Beo, bentuk APO tidak berpengaruh nyata
terhadap daya hidup, namun mempengaruhi tinggi dan diameter secara nyata.
Pertumbuhan paling tinggi didapat dari pagar batu dengan tinggi 84,17 cm dan
diameter 9,97 mm.
b Uji Coba Teknik Rehabilitasi
Hutan Alam Produksi yang Telah Terdegradasi
Permasalahan ketidakseimbangan pasokan kayu akibat tingginya tingkat
degradasi hutan alam produksi sebagai pemasok utamanya, menuntut suatu
solusi usaha rehabilitasi yang dapat mengubah pegusahaan hutan menjadi lebih
optimal.Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan data dan informasi teknik
rehabilitasi yang efektif dan efesien padahutan alam produksi yang telah
terdegradasi (alang-alang, belukar muda, bekas jalan perusahaan).Metode yang
digunakan adalah dengan membangun plot uji coba untuk mengetahui pengaruh
perlakuan silvikultur yang diterapkan sehingga diharapkan akan didapatkan
teknik rehabilitasi terbaik. Penelitian ini merupakan sa lah satu penelitian
lanjutan yang dilaksanakan oleh Balai Penelitian Kehutanan Manado. Pada tahun
2013 telah dibangun 2 (dua) jenis plot uji coba pada hutan alam produksi yang
telah terdegradasi (semak belukar muda).Uji coba pertama dibangun dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemilihan jenis tanaman
(bintangur, cempaka, nantu, jabon merah, meranti dan linggua) dan pengaruh
perlakuan ukuran lubang tanam, sedangkan plot uji coba kedua dibangun untuk
mengetahui pengaruh perlakuan pemotongan bibi t pada jenis cempaka dan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 17
No Hasil Penelitian Uraian
nantu.Pada tahun kedua ini penelitian dilanjutkan dengan membangun plot uji
coba pada lokasi alang-alang dan bekas jalan perusahaan. Plot uji coba pertama
dibangun dengan rancangan split plot untuk mengetahui pengaruh perlakuan
jenis tanaman (bintangur, cempaka, nantu, jabon merah, meranti dan linggua)
dan pengaruh perlakuan ukuran lubang tanam, sedangkan plot uji coba 2
dibangun dengan menggunakan rancangan acak kelompok pada jenis cempaka
dan nantu untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemotongan bibit. Penelitian
dilaksanakan pada tahun 2014 di kawasan bekas perusahaan PT. Lembah Hijau
Semesta yang terletak di Kabupaten Bolaangmondow Utara, Provinsi Sulawesi
Utara. Hasil penelitian menujukkan jenis tanaman memberikan pengaruh
terhadap persen hidup tanaman pada lahan semak belukar muda dan lahan
alang-alang, sedangkan pada lahan bekas jalan perusahaan jenis tanaman tidak
meberikan pengaruh nyata.Perlakuan ukuran lubang tanam berpengaruh
terhadap persen hidup tanaman umur 6 (enam) bula n, tetapi tidak berpengaruh
pada saat umur tanaman 12 bulan pada lahan semak belukar muda. Teknik
transplanting tidak memberikan pengaruh bagi persen hidup tanaman M.
elegans dan P.obtusifolium pada lahan semak belukar muda. Perlakuan pupuk
kandang memberikan pengaruh pada persen hidup tanaman uji pada lahan
alang-alang.
2 Pengelolaan Hutan Tanaman
a Pembangunan Demplot
Sumber Benih Unggulan Lokal
Dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih berkualitas secara nasional,
sejak tanggal 28 Desember 2010 melalui SK No. SK.63/VIII-P3PH-1/2010, Kepala
Badan Litbang (Penelitian dan Pengembangan Kehutanan) Kehutanan telah
mencanangkan program pembangunan demplot sumber benih dari jenis -jenis
tanaman unggulan lokal. Kegiatan pembangunan sumber benih dilakukan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 18
No Hasil Penelitian Uraian
dengan 2 (dua) teknik yaitu teknik pembangunan jangka panjang dan jangka
pendek. Teknik pembangunan jangka panjang akan dilaksanakan melalui
beberapa tahapan. Kegiatan diawali dengan membangun uji keturunan. Balai
Penelitian Kehutanan Manado yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Badan Litbang Kehutanan di wilayah Sulawesi Utara telah diberi tugas
untuk membangun demplot sumber benih dari 2 (dua) jenis unggulan di wilayah
ini yaitu Cempaka Wasian (Elmerrilia ovalis (Miq.) Dandy) dan nyatoh (Palaquium
obtusifolium. Burck). Selain hal tersebut juga dilakukan penunjukan sumber
benih unggulan lokal jenis jabon merah dan monitoring terhadap sumber benih
cempaka yang telah memperoleh sertifikat. Pembangunan demplot uji
keturunan jenis cempaka wasian dan nyatoh telah dilakukan di Taman Wisata
Alam Batuangus dengan luasan 5 ha. Tujuan umum dari kegiatan ini adalah
terbangunnya sumber benih unggulan lokal dengan kualitas yang baik di
Sulawesi Utara. Tujuan kegiatan tahun 2014 adalah : 1). Mengetahui variasi
genetik dari plot uji keturunan yang dibangun, 2).Menaksir nilai parameter
genetik pada ujim keturunan cempaka dan nyatoh. 3).Mendapatkan sumber
benih jenis jabon merah hasil penunjukan berdasarkan klasifikasi yang
sesuai.Rancangan yang digunakan pada uji keturunan adalah Acak Lengkap
Berblok (Randomized Complete Block Design) dengan menggunakan 55 famili, 5
treeplot, 5 blok (Cempaka wasian) dan 45 famili, 5 treeplot, 5 blok (nyatoh).
Hasil analisis varians menunjukan bahwa faktor famili berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman cempaka wasian dan
nyatoh dengan demikian menggambarkan secara genetik terdapat pariabilitas
pada pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman uji keturunan cempaka dan
nyatoh. Taksiran nilai heritabilitas individu parameter tinggi dan diameter
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 19
No Hasil Penelitian Uraian
tanaman uji keturunan cempaka adalah 0,62 dan 0,14 sedangkan heritabilitas
individu tinggi dan diameter tanaman nyatoh adalah 0,33 dan 0,05. Heritabilitas
famili parameter tinggi dan diameter tanaman nyatoh adalah 0,34 dan 0,09
sedangkan tanaman nyatoh adalah 0,53 dan 0,12. Korelasi genetik antara
pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman cempaka 0,81 sedangkan tanaman
nyatoh adalah 0,77. Perolehan genetik sifat diameter dan tinggi tanaman uji
keturunan nyatoh dengan intensitas seleksi 10%, 25% dan 30% adalah 0,09 cm
(10,78%) sampai 0,055 cm (7,05%) dan 14,94 cm (28,16%) sampai 9,76 cm
(18,40%) sedangkan tanaman cempaka dengan intensitas seleksi yang sama
adalah perolehan genetik sifat diameter antara 0,085 cm (11,038%) s ampai
0,056 cm (7,05%) dan tinggi 1,98 cm (3,08%) sampai 1,29 cm (2,61%).Selain hal
tersebut juga telah dilakukan proses penunjukan tegakan jabon merah di desa
Pinogaluman (Bolaangmongondow) dan desa komos 2 Timur
(Bolaangmongondow Utara) telah ditunjuk untuk dijadikan sumber benih
dengan kelas TBT (Tegakan Benih Teridentifikasi) yang masih dalam proses
sertifikasi.
b Teknik Silvikultur Intensif
Pada Hutan Tanaman Jenis Cempaka, Jabon Merah dan Sengon di Sulawesi Utara
Pembangunan hutan tanaman jenis cempaka, jabon merah, dan sengon dengan
menggunakan teknik silvikultur intensif di KPH Poigar, dapat menjadi media
untuk memperkenalkan secara nyata hasil penerapan teknologi kehutanan
kepada masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi
dengan 2 faktor yaitu asal sumber benih dan pemberian pupuk.Pertumbuhan
awal ketiga jenis tanaman yang dicobakan di Plot Hutan Tanaman KPH Poigar
menunjukkan hasil yang cukup bagus. Dari nilai persen hidup yang diperoleh
pada pengukuran awal, jenis jabon merah merupakan jenis yang paling bagus
dan memiliki daya tahan hidup tertinggi, yaitu 92% - 98,67%, disusul jenis
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 20
No Hasil Penelitian Uraian
sengon (70,67% - 93,33%), dan kemudian jenis cempaka (36% - 57%). Selain
kegiatan pembangunan plot hutan tanaman, data pertumbuhan ketiga jenis
tanaman tersebut juga diambil dari plot yang telah dibangun oleh masyarakat
sebagai data pembanding pertumbuhan.
3 Pengelolaan Biodiversitas
a Teknologi Konservasi Ek-situ Diospyros spp.
Kayu eboni (Diospyros spp.) telah dikenal sejak dahulu sebagai jenis kayu mewah dan awet. Pemanenan dan ekspor kayu eboni di Indonesia telah dimulai sejak zaman Pemerintahan Hindia Belanda sehingga nama eboni sudah lama dikenal dalam perdagangan kayu terutama di negara -negara Eropa. Saat ini populasi
eboni (Diospyros spp.) di alam berkurang akibat kegiatan eksploitasi yang berlebihan pada masa lalu yang tidak mengindahkan aspek kelestarian, dan tidak seimbang dengan kemampuan regenerasi alaminya . Ancaman kelangkaan dan
kepunahan jenis pun tidak dapat terhindarkan a pabila dalam perdagangan kayu eboni, tidak diatur dengan regulasi yang baik. Ancaman kelangkaan dan kepunahan terhadap jenis kayu eboni (Diospyros spp.) berjalan cepat seiring dengan berkurangnya luas kawasan hutan dan laju kerusakan hutan yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Kelangkaan dan kepunahan jenis ini akan semakin cepat berlangsung apabila keragaman genetiknya rendah. Rendahnya keragaman genetik suatu jenis bisa disebabkan karena perkawinan kerabat (inbreeding) maupun perkawinan sendiri (selfing). Tuntutan terhadap
penyelamatan dan pelestarian eboni semakin mendesak, sehingga diperlukan upaya-upaya penyelamatan dan pelestariannya. Konservasi eksitu merupakan salah satu bentuk kegiatan penyelamatan yang dapat dilakukan untuk
menyelamatkan jenis-jenis kayu eboni (Diospyros spp.) khususnya di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pertumbuhan tanaman konservasi eksitu eboni (Diospyros spp.) di Hutan Penelitian Batuangus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berkelompok (Randomize Complete
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 21
No Hasil Penelitian Uraian
Block Design). Analisis data pertumbuhan menggunakan sidik ragam. Apabila ada perlakuan atau kombinasi perlakuan yang berpengaruh nyata akan dilanjutkan
dengan uji Duncan.
b Konservasi Ex-situ Fauna Endemik Wallacea (Anoa dan Burung Nuri Talaud)
Penelitian 2014 untuk anoa bertujuan untuk mendapatkan informasi perilaku seksual anoa yang dipasangkan di kandang penangkaran BPK Manado dan untuk mengetahui ragam ektoparasit di sekitar kandang penangkaran dan dampak yang ditimbulkannya. Penelitian dilaksanakan selama Bulan Oktober –
Desember. Metode yang digunakan untuk pengamatan perilaku seksual adalah dengan mencatat perilaku seksual yang teramati pada anoa jantan dan betina, waktu pengamatan yaitu pagi hari (08.00-10.00) dan sore hari (15.00-17.00).
Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk gambar maupun tabel. Sedangkan untuk ektoparasit metode yang digunakan adalah menangkap ektoparasit yang ditemukan dan dianalisis jenis dan jumlahnya. Hasil penelitian untuk perilaku seksual anoa menunjukkan
persentase terbesar perilaku seksual anoa jantan dan betina yang teramati adalah jantan mengikuti betina dan menjilati perenial betina sebesar 49%, diikuti oleh jantan dan betina saling beradu fisik sebesar 13%. Perkawinan pada
pasangan anoa selama pengamatan hanya terjadi satu kali yaitu pada tanggal 4 November 2014. Sedangkan untuk ektoparasit, jenis yang paling banyak ditemukan adalah dari Ordo Diptera (lal at) dari jenis Stomoxys calsitrans atau lalat kandang. Lalat kandang tergolong sebagai lalat penghisap darah, dampak
yang ditimbulkan adalah kekurangan darah, luka dan penyakit kulit. Jenis ini ada sebagai akibat kurang terjaganya sanitasi sehingga diperlukan pengelolaan sanitasi yang baik untuk mengurangi infestasi dari lalat kandang maupun jenis ektoparasit lainnya yang merugikan dan mengancam bagi anoa. Penelitian tahun
2014 untuk spesies nuri talaud memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi jenis kelamin nuri talaud yang dipelihara di kandang penangkaran BPK Manado. Identifikasi jenis kelamin sebagai cara untuk mendapatkan pasangan atau
indukan dalam penangkaran, selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 22
No Hasil Penelitian Uraian
perilaku harian nuri talaud. Identifikasi jenis kelamin nuri talaud dilakukan melalui sexing DNA dengan teknik molekuler. Sedangkan untuk pengamatan
perilaku harian dilakukan dengan metode pencatatan one zero sampling dengan waktu pencatatan adalah mulai pukul 06.00 hingga 18.00. Analisa data yang digunakan adalah analisa data secara deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk
gambar dan tabel. Hasil identifikasi terhadap jenis kelamin nuri talaud yang ada di penangkaran BPK Manado menunjukkan 11 jantan dan 8 betina. Pengamatan perilaku terhadap nuri talaud yang dipasangkan menunjukkan aktifitas terbesar yang adalah perilaku lokomosi sebesar 40%, hal ini dikarenakan kelompok nuri
adalah burung yang sangat aktif. Sedangkan secara spesifik untuk perilaku seksual nuri, belum menunjukkan adanya tanda-tanda perilaku seksual.
4 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
a Sistem Implementasi dan Kelembagaan Pengelolaan
DAS Skala Mikro
Tujuan penelitian Sistem Implementasi Kelembagaan Pengelolaan DAS Mikro adalah merancang kegiatan implementasi kelembagaan DAS pada skala mikro.
Kegiatan utama yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan memetakan DAS mikro yang menjadi lokasi penelitian, mengumpulkan data biofisik dan sosial ekonomi masyarakat di lokasi DAS mikro, melakukan pertemuan desa, menginisiasi dan memantapkan kelembagaan lokal , dan membuat demplot
percontohan. Pengumpulan data primer menggunakan teknik Purposive Sampling. Responden adalah masyarakat Desa Mengkang yang berprofesi sebagai petani. Teknik wawancara adalah deep interview (wawancara
mendalam) menggunakan kuesioner dan tape rekorder serta melakukan pertemuan desa dengan teknik FGD (Focus Group Discussion). Jumlah responden sebanyak 40 orang. Sedangkan intrumen yang digunakan untuk mengukur aktivitas/dinamisasi kelompok adalah kegiatan pemeliharaan turbi n, ketaatan
membayar iuran kelompok, administrasi kelompok, pengaruh kegiatan kelompok terhadap masyarakat lainnya, partisipasi tingkat keterlibatan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 23
No Hasil Penelitian Uraian
kelompok dalam menanam dan memelihara tanaman kayu-kayuan, tingkat keberhasilan tumbuh tanaman kelompok di lapangan, tingkat pendapatan
anggota kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam ikut memelihara dan memperbaiki fasil itas terkait turbin sangat tinggi yaitu sebesar 82,33 %. Artinya bahwa masyarakat sudah secara
sadar mau sukarela melibatkan diri dalam setiap kegiatan bersama Pertemuan kelompok juga dalam kategori sedang karena rencana pertemuan rutin kelompok yang direncanakan 3 kali setahun hanya terlaksana rata -rata 1,5 kali setahun. Administrasi kelompok cukup baik dengan catatan pertemuan dan
pembukuan keuangan yang rapi dari bendahara serta catatan utang-piutang yang lengkap. Sedangkan ketaatan membayar iuran bulanan kelompok termasuk sedang (71,55%). Sedangkan pengaruh kelompok terhadap masyarakat luas cukup tinggi karena banyak masyarakat yang bukan anggota mau terlibat dalam
setiap kegiatan kelompok. Sedangkan tingkat partisipasi masyarakat dalam ikut memelihara dan menanam tanaman kayuan-kayuan termasuk kategori sedang (rata-rata 67,33%). Hal ini dipengaruhi ol eh jarak lokasi penanaman dari
pemikiman sejauh 1 km dengan kondisi yang sangat terjal. Sedangkan keberhasilan tumbuh tanaman kayuan-kayuan sebesar 74,19%. Tingkat pendapatan rata-rata petani mengalami pertumbuhan dari Rp 3.799.444/kk/tahun pada tahun 2013 menjadi 4.409.995/kk/tahun. Kondisi
demikian masih menggambarkan masyarakat hidup dalam kondisi yang masih miskin.
b Modeling Tataguna Lahan Untuk Optimalisasi Tata Air
Beberapa daerah di kawasan timur Indonesia telah mengalami penurunan kualitas fungsi hutan yang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan jumlah DAS prioritas. Karena itu diperlukan kajian untuk memprediksi upaya
rehabilitasi suatu DAS sebagai alat bantu perencanaan dan evaluasi teknik konservasi tanah dan air dalam mencapai sistem tata air yang optimal. Salah satu upaya untuk mengevaluasi hal tersebut adalah dengan menggunakan model
hidrologi SWAT (Soil and Water Assesment Tool). Program ini merupakan model
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 24
No Hasil Penelitian Uraian
skala DAS/Sub DAS (Watershed) yang dikembangkan untuk memprediksi dampak berbagai praktek pengelolaan lahan terhadap air, sedimen dan senyawa kimia
pertanian. Dalam upaya perbaikan sistem tata air di Sub DAS Alo Provinsi Gorontalo dan Sub DAS Sawangan di Provinsi Sulawesi Utara dan yang telah mengalami degradasi. Model ini dapat diaplikasikan untuk mensimulasi
pengaruh penggunaan lahan terhadap sedimentasi dan erosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga besarnya sedimentasi dan run off untuk menentukan sistem tata air optimal. Harapannya bahwa hasil informasi ini dapat dijad ikan bahan pertimbangan perencanaan dalam menyusun program tata ruang atau
perbaikan lingkungan DAS. Metode penelitian ini adalah menghimpun data primer maupun sekunder lalu menginputnya kedalam model hidrologi SWAT sesuai dengan kebutuhan program antara l ain data curah hujan sepuluh tahun terakhir, jenis tanah dan tingkat kesuburannya, peta penggunaan lahan, peta
DAS, peta kemiringan lereng, peta tanah, peta hidrologi dan data pendukung lainnya. Pengoperasian model ini menggunakan sistem komputer dengan bantuan software Arcview.
c Pengembangan Teknologi
Konservasi Tanah Dan Air Dengan Pendekatan Partisipatif Masyarakat Pada Pertanaman Kelapa (Cocos
nucifera)
Kelapa (Cocos nucifera) sebagai jenis tanaman yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat di Sulawesi yang tersebar dari hulu sampai hil ir megindikasikan system pengelolaan DAS yang belum efektif. Dampak perubahan penutupan tanah dari hutan ke pertanaman kelapa menyebabkan banjir dimusim penghujan dan kekurangan air bersih dimusim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh teknik rehabilitasi lahan yang diterapkan di daerah pertanaman kelapa terhadap besarnya erosi dan sedimentasi dengan melibatkan peran masyarakat dalam bentuk partisipatif.Sasarannya adalah unit-unit lahan hutan yang telah mengalami perubahan menjadi kebun-kebun kelapa milik
masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesuburan tanah unsur-unsur pendukungnya masih rendah sehingga memerlukan rekayasa terhadap lahan agar dapat mendukung pertumbuhan tanaman ujicoba . Adapun
kondisi masyarakat di daerah peneltian umumnya masih memiliki pendapatan
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 25
No Hasil Penelitian Uraian
yang rendah. Lokasi penelitian digolongkan sebagai lahan yang kurang subur berdasarkan hasil analisis sampel tanah, sehingga memerlukan tindakan
pemupukan dengan biaya yang rendah. Tekstur dan strukturnya dalam kriteria sedang, dengan permeabilitas tanahnya tinggi. Jenis tanah ini mempunyai kemampuan yang baik dalam menahan erosi. Berdasarkan hasil analisis data
secara umum untuk tingkat kecamatan dari jumlah penduduk dimana a ngkatan kerja produktif (pria dan wanita) sejumlah 274 orang, sehingga dijumpai bahwa tingkat partisipasi di wilayah areal penelitian sebesar 61,85% dan merupakan kategori partisipasi pasif. Kondisi pertumbuhan tanaman cukup baik dimana
rata-rata ketinggian tanaman mencapai 4 meter dengan diameter 3,5 cm.
5 Perubahan Iklim
a Perhitungan Karbon Untuk Perbaikkan Faktor Emisi dan Serapan GRK Kehutanan Pada Hutan Alam dan Lahan
Mineral
Kegiatan penelitian biomasa tahun 2014 mengkhususkan pada hutan produksi.
Pengambilan data dilaksanakan dua kali yaitu pada bulan September 2014 di
hutan Inobonto KPHP (Bolaang Mongondow) dan bulan November 2014 di hutan
eks HPH Wanasaklar Nunuka (Bolaang Mongondow Utara). Hasil perhitungan
biomasa di dalam kajian ini bila diba ndingkan dengan kajian biomasa hutan
produksi di lokasi lain di Indonesia, tergolong lebih rendah yaitu hanya 60 -200
ton/ha. Berdasarkan prosentase terhadap biomasa total, baik biomasa di
Inobonto maupun Nunuka didominasi oleh biomasa pohon yaitu sebesar 99,9%
terhadap total biomasa di seluruh plot pengukura n. Dengan menggunakan
konstanta konversi sebesar 3,67 maka jumlah CO 2eq yang tersimpan oleh
vegetasi hutan di lokasi penelitian berkisar antara 291,33 – 259,14 ton CO2eq di
Inobonto, dan 570,89 – 574,24 ton CO2eq di Nunuka.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 26
BAB III Kerjasama Penelitian Lingkup Balai Penelitian Kehutanan Manado The Scope Research Cooperation of Forestry Research Institute of Manado
Salah satu fungsi Balai Penelitian
Kehutanan Manado menurut
Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor : P.39/Menhut-II/2011
tanggal 20 April 2011 adalah
melaksanakan kerjasama penelitian
di bidang konservasi dan rehabilitasi,
peningkatan produktivitas hutan,
keteknikan kehutanan dan
pengolahan hasil hutan, serta
perubahan iklim dan kebijakan
sesuai peraturan perundang-
undangan.
One of the functions of Forestry
Research Institute of Manado by
Ministry of Forestry number:
P.39/Menhut-II/2011 on April 20st
2011 research in the field of
conservation and forest
rehabilitation, increased
productivity, environmental forestry
and forest products processing, as
well as climate change and
appropriate policies and regulations.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 27
Tabel/Table 3.1. Jumlah kegiatan kerjasama Balai Penelitian Kehutanan Manado dengan pihak swasta/pemerintah dalam negeri tahun 2010 – 2014. The sum of cooperation activities of Forestry Research Institute of Manado with private sector/government in country in 2010 - 2014
Uraian Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Kerjasama Baru - 2 10 4 1
Jumlah Kerjasama Berjalan
1 3 13 12 8
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 28
Tabel/Table 3.2. Kegiatan kerjasama Balai Penelitian kehutanan Manado dengan pihak swasta/Pemerintah dalam negeri tahun 2014. Cooperation activities of Forestry Research Institute of Manado with private sector/government in country in 2014.
No. Mitra
Kerjasama Materi
Kerjasama Durasi
(Tahun) Sasaran Yang Akan Dicapai
Kemajuan Pelaksanaan
Ket.
1. BPDAS
Tondano
Persemaian
Permanen
10 tahun (2011-2021)
Mengembangkan
sentra bibit yang
secara rutin dapat
memproduksi bibit
dalam jumlah, jenis
dan kualitas yang
cukup untuk
kegiatan RHL
Penyediaan kebutuhan
bibit berjalan dengan baik
Perjanjian
No:
PKS.01/BPD
AS.Tdo-
1/2011 dan
PKS.02/BPK
MND-
2/2011
2. BKSDA Sulut Penangkaran
Flora dan Fauna
5 tahun
(2011-2016)
Terselenggaranya
konservasi exsitu flora dan fauna dalam bentuk
penangkaran melalui kegiatan penelitian
Telah dilakukan
penangkaran pada
beberapa fauna antara
lain Anoa, Rusa dan
burung
Perjanjian
No: S.01/BKSDA.Sulut-
2/PKHM/2011 dan PKS.03/BPKMND-
2/2011
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 29
No. Mitra
Kerjasama Materi
Kerjasama Durasi
(Tahun) Sasaran Yang Akan Dicapai
Kemajuan Pelaksanaan
Ket.
3. BTN Bogani
Nani
Wartabone
Hutan Penelitian 5 tahun (2012-
2017)
Tersedianya Hutan
khusus untuk
kegiatan penelitian
Kegiatan Penelitian Sistem Implementasi pada DAS
Skala Mikro : - Pembersihan lahan
untuk pengembangan
demplot - Pemeliharaan - Pengamatan dan
pengukuran tanaman
- Pengambilan data sosek
Perjanjian
No:
PKS.495/BT
NBNW-
1/2012 dan
PKS.02/VIII/
BPKMND/20
12
4. BKSDA Sulut Hutan Penelitian 5 tahun (2012-2017)
Tersedianya Hutan
khusus untuk
kegiatan penelitian
Penelitian Konservasi eksitu Ebony, Pembangunan demplot
sumber benih unggulan lokal, Aplikasi Silvikultur Intensif Pada Hutan
Tanaman Jenis Cempaka, Jabon Merah dan Sengon di Sulawesi Utara sampai dengan tahap kegiatan :
pemeliharaan, pemberian perlakuan, pengamatan dan pengukuran tanaman)
Perjanjian
No:
S.341/IV/BK
SDA.Sulut-
2/PKHM/20
12 dan
PKS.03/VIII/
BPKMND/20
12
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 30
No. Mitra
Kerjasama Materi
Kerjasama Durasi
(Tahun) Sasaran Yang Akan Dicapai
Kemajuan Pelaksanaan
Ket.
5. Dinas
Kehutanan
Kabupaten
Halmahera
Barat
Hutan Penelitian 10 tahun (2012-
2022)
Tersedianya Hutan
khusus untuk
kegiatan penelitian
- Pengukuran hutan penelitian
- Survey lokasi/plot penelitian
Perjanjian No:
522.5/479/2012 dan PKS.04/VIII/
BPKMND/2012
6. Universitas
Sam Ratulangi
Manado
Tri Dharma
Perguruan Tinggi
5 tahun (2012-2017)
Melakukan
kegiatan
Pendidikan,
Penelitian dan
Pengabdian
Masyarakat
Terselenggaranya Kegiatan
Seminar Internasional
Hutan dan Biodiversitas
serta dewan redaksi
publikasi i lmiah
Perjanian No: 2228/UN12.3/LL/2012
dan PKS.11/VIII/BPKMND/20
12
7. Meydie Y.
Kalalo
Pembuatan Plot
Untuk
Pengembangan
Penanaman
Murbei Unggul
dan Hibrid Baru
Ulat Sutera
5 tahun (2014-2019)
Tersedianya areal
kebun/lahan untuk
kegiatan penelitian
- Penanaman bibit
sebanyak 600 bibit yang
terdiri dari 3 jenis
murbei (M. Catayana,
M. Canva, M.24).
- Pemeliharaan
(pemupukan dan
pendangiran
Perjanjian
No: PKS.
03/VIII/BPK
MND/2014
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 31
BAB IV
Publikasi dan Diseminasi Hasil Penelitian
Balai Penelitian Kehutanan Manado Publication and Dissemination of Research Results of
Forestry Research Institute of Manado
Publikasi yang telah diterbitkan Balai
Penelitian Kehutanan Manado dalam
rangka sosialisasi hasil-hasil
penelitian berupa jurnal, leaflet,
booklet, buku, buku statistik, poster,
dan melalui media website.
Publications that have published
Forestry Research Insitute of
Manado in order to socialization
research results in the form of
journal, leaflets, booklets, books,
book statistics, poster, and via media
website.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 32
Rincian jumlah dan jenis publikasi Balai Penelitian Kehutanan Manado dapat dilihat pada Tabel 4.1. Details of the number and type of publication the Forestry Research Institute of Manado can be seen on table 4.1. Tabel/Table 4.1. Publikasi Balai Penelitian Kehutanan Manado Tahun 2010 -
2014 The Publication of Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No. Nama Publikasi Jumlah Publikasi/Terbitan
2010 2011 2012 2013 2014
1. Publikasi Ilmiah
a. Majalah Ilmiah - - - - 2
b. Abstrak - - 2 - -
c. Bibiliografi - - - - 2
d. Prosiding - 1 1 1 -
e. Rangkuman 3 - - - -
2. Publikasi Ilmiah Semi Populer
a. Info - 1 1 2 -
b. Petunjuk Teknis - - - - -
3. Publikasi Populer
a. Warta - 4 4 4 4
4. Publikasi lainnya
a. Buku - 7 2 2 2
b. Booklet 2 3 2 2 3
c. Leaflet 2 2 1 1 3
d. Poster/Banner 9 11 7 7 4
e. Statistik Balai 1 1 1 1 1
5. Website : www.bpk-manado. litbang.dephut.go.id
- 1 1 1 1
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 33
Tabel/Table 4.2. Pameran yang diikuti Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2014 The Exhibition followed the Forestry Research Institute of Manado in 2014
No Nama Kegiatan Lokasi/Waktu Jumlah
1 Indogreen Forestry Expo Jakarta Convention Centre, 10-15 April 2012
1
2 Pameran Pembangunan Prov. Sulawesi Utara
Kayuwatu Manado, 16-23 September 2014
1
Tabel/Table 4.3 Jumlah Pameran yang diikuti Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The Exhibition followed the Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No Kegiatan Jumlah Penyelenggaraan
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pameran yang diikuti 2 6 4 6 2
Tabel/Table 4.4 Kegiatan pertemuan ilmiah /ekspose/seminar/diskusi yang diikuti Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The scientific meeting of the activities / exposure / seminar / discussion followed Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No Kegiatan Jumlah Penyelenggaraan
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pertemuan ilmiah/stakeholder/ ekspose/seminar/diskusi
8 3 3 4 11
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 34
Tabel/Table 4.5.Pengunjung laman Balai Penelitian Kehutanan Manado Tahun 2010 - 2014 Visitor of website The Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No Nama Webite Jumlah Pengunjung
2010 2011 2012 2013 2014
1 www.bpk-manado.litbang.dephut.go.id
-
6622
32195
69824
88071
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 35
BAB V Anggaran Balai Penelitian Kehutanan Manado Budget of the Forestry Research Institute of Manado
Balai Penelitian Kahutanan Manado
pada tahun 2014 telah
merealisasikan anggaran sebesar
89,86%. Pembiayaan kegiatan Balai
Penelitian Kehutanan Manado
bersumber dari APBN dalam bentuk
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA).
The Forestry Research Institute of
Manado in 2014 has been the
realization of a budget of 89,86%.
Financing activities Forestry
Research Institute of Manado in the
form REVISED List of Execution of the
Budget Form (DIPA).
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 36
Rincian dan realisasi anggaran Tahun 2014 Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan DIPA No. 029.07.2.549565/2014 yaitu Rp. 6.643.026.000,- yang terdiri atas Rupiah Murni Rp. 4.761.850.000,- (71,68%) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp. 1.881.176.000,- (28,32%). Realisasi anggaran sebesar Rp. 5.969.622.000,- (89,86%)
Details of the 2014 budget and realization research of forestry based on institute of manado DIPA number 029.07.2.549565/2014 :Rp. 6.643.026000,- terminal,consisting of the rupiah at Rp. 4.761.850.000,- pure Indonesian rupiah (71,68%) and state tax revenues are not 1.881.176.000,- (28,32%). Realization of a budget of Rp. 5.969.622.000,- (89,86)
Tabel/Table 5.1. Rencana dan realisasi anggaran Balai Penelitian Kehutanan Manado (Dana DIPA) Tahun Anggaran 2010 - 2014 The plan and budget Forestry Research Institute of Manado (DIPA funds) for fiscal year 2010 - 2014
No. Uraian Jumlah
2010 2011 2012 2013 2014
1 Anggaran 7.414.207.000 6.908.114.000 7.788.432.000 8.408.339.000 6.643.026.000
2 Realisasi 6.704.448.137 6.654.988.690 7.415.348.110 8.069.121.000 5.969.622.000
3 % 90,43 96,34 95,21 95,97 89,86
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 37
BAB VI Sarana dan Prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado Facilities and Infrastructure the Forestry Research
Institute of Manado Sarana dan Prasarana merupakan pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Penelitian Kehutanan Manado. Jumlah dan kondisi sarana dan prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado s/d tahun 2014
dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan 6.2.
Facilities and infrastructure are Supporting of the duty and function of Forestry Research Institute of Manado. The amount and the facility conditions and infrastructure Forestry Research Institute of Manado until in 2014 can be seen in Tables 6.1 and 6.2
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 38
Tabel/Table 6.1. Jumlah Kendaraan Bermotor Roda 2 dan Roda 4 Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The Number of motor vehicle wheels 2 and 4 wheels Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No. Kendaraan Jumlah (unit)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Roda 2 7 7 7 11 10
2 Roda 3 - - - 1 1
3 Roda 4 9 9 9 8 8
Tabel/Table 6.2. Sarana dan Prasarana Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun
2014 Facilities and infrastructure of The Forestry Research Institute of Manado on 2014
No Kelompok Barang Satuan Tahun 2014
Kondisi
1 Tanah m2 93,327 Baik
2 Peralatan dan Mesin unit 985 Baik 3 Gedung dan Bangunan unit 18 Baik
4 Jalan dan Jembatan m 1904 Baik 5 Irigasi unit 17 Baik
5 Jaringan unit 3 Baik
6 Aset Tetap Lainnya Buah 267 Baik
Sarana dan prasarana penelitian s/d tahun 2014 berupa laboratorium, perpustakaan, kandang burung, kandang anoa dan internet. Facilities and infrastructure of research until 2014 is like laboratory, library, Bird Breeding, Anoa Breeding and internet. Sarana dan prasarana penelitian sampai tahun 2014 seperti pada Tabel 6.3. Facilities and infrastructure of research until 2014 on Table 6.3.
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 39
Tabel/Table 6.3. Sarana dan Prasarana Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2014 Facilities and infrastructure research of The Forestry Research Institute of Manado on 2014
No Sarana dan Prasarana Penelitian
Nama Kegiatan Penelitian Tahun 2014
1 Laboratorium Laboratorium Silvikultur Pengujian mutu dan kualitas benih, Fisiologi tumbuhan, Pengujian sampel biomassa, Penyimpanan benih
2 Laboratorium Laboratorium Flora Fauna
Penyimpanan spesimen tumbuhan, Penyimpanan Herbarium
3 Laboratorium Laboratorium Hidrologi dan Tanah
Pengeringan dan Penimbangan Sampel Tanah
4 Hutan Penelitian Non KHDTK
Hutan Penelitian Batu Angus (TWA Batu Angus), 100 ha
Pembangunan Demplot Kebun Benih Unggulan Lokal, Teknologi Konservasi ex-situ Diospyros spp. Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pertukangan.
5 Hutan Penelitian Non KHDTK
Hutan Penelitian Mengkang (TN Bogani Nani Wartabone, 100 ha
Sistem Implementasi dan Kelembagaan Pengelolaan DAS Skala Mikro
6 Hutan Penelitian Non KHDTK
Hutan Penelitian Bukit Tanah Putih, Kab. Halmahera Barat 125 Ha
-
7 Kandang Kandang Burung Konservasi Ex-situ Fauna Langka Endemik Sulawesi
8 Kandang Kandang Anoa dan Rusa Konservasi Ex-situ Fauna Langka Endemik Sulawesi
9 Perpustakaan Perpustakaan Balai Penelitian Kehutanan Manado
Semua judul penelitian
10 Internet BALITHUT-HOTSPOT Semua judul penelitian
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 40
BAB VII Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado Employee of Forestry Research Institute of Manado Jumlah Pegawai PNS/CPNS dan
Honorer/Kontrak Balai Penelitian
Kehutanan Manado sampai dengan
tahun 2014 adalah 54 orang, terdiri
atas : tenaga struktural (5 orang),
non struktural (16 orang), fungsional
peneliti (11 orang), calon peneliti (2
orang), teknisi litkayasa (10 orang),
dan tenaga kontrak (10 orang).
The number of civil servants and
CPNS PNS/honorary research
contracts for house commons up to
forestry manado 2014 are 54
persons, consisting of structural
power (5 persons), non-structural (16
persons), functional researchers (11
persons), aspiring researchers (2
person), technician litkayasa (10
persons), and energy contracts (10
persons)
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 41
Tabel/Table 7.1. Keadaan pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jabatan tahun 2010 - 2014 Forestry Research Institute of Manado state employees according to their position in 2010 - 2014
No. Kelompok Pegawai Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Tenaga Struktural/Non Struktural
a. Tenaga Struktural 5 5 5 5 5
b. Tenaga Non Struktural 13 15 16 15 16
2 Tenaga Fungsional
a. Peneliti 5 9 12 12 11
b. Calon Peneliti 10 5 1 1 2
c. Teknisi Litkayasa 4 9 9 9 10
d. Calon Teknisi Litkayasa 7 3 2 2 -
e. Calon Pustakawan 1 - - - -
f. Calon Analis Kepegawaian - 1 1 1 -
Jumlah PNS 45 47 46 45 44
3 Tenaga Non PNS 6 7 10 10 10
Jumlah 51 54 56 55 54
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 42
Tabel/Table 7.2 Jumlah PNS/CPNS Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2010 - 2014 The number of civil servants and civil servants candidate in Forestry Research Institute of Manado based on the level of education in 2010 -2014
No. Pendidikan Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Doktor - 1 1 1 -
2 Master 6 4 2 6 8
3 Sarjana 23 27 27 25 25
4 Sarjana Muda 2 2 2 2 1
5 SLTA 14 13 14 11 10
6 SLTP - - - - -
7 SD - - - - -
Jumlah 45 47 46 45 44
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 43
Tabel/Table 7.3. Jumlah PNS/CPNS Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan golongan tahun 2010 - 2014 The number of civil servants and civil servants candidate in Forestry Research Institute of Manado by class in 2010-2014
No. Golongan Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Golongan IV 2 2 2 1 1
2 Golongan III 28 31 30 30 32
3 Golongan II 15 14 14 14 11
4 Golongan I - -
Jumlah 45 47 46 45 44
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 44
Tabel/Table 7.4. Pegawai Berdasarkan tingkat pendidikan dan jabatan pada Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2014 The employees based on their level of education and occupation in Forestry Research Institute of Manado in 2014
No Kelompok Jabatan Pendidikan
Jumlah S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD
1 Tenaga Struktural - 1 4 - - - - 5
2 Tenaga Non Sruktural - 2 11 1 2 - - 16 3 Peneliti - 4 7 - - - - 11
4 Calon Peneliti - 1 1 - - 2 5 Teknisi Litkayasa - - 2 - 8 - - 10
6 Calon Teknisi Litkayasa
- - - - - - - -
7 Calon Analisis Kepegawaian
- - - - - - - -
8 Calon Pustakawan - - - - - - - - 9 Honorer / Kontrak - - - - 7 3 - 10
Jumlah - 8 25 1 17 3 - 54
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 45
Tabel/Table 7.5. Pegawai honorer/kontrak Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The honorary employees/contract to Forestry Research Institute of Manado in 2010 - 2014
No. Pendidikan Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Doktor - - - - -
2 Master - - - - -
3 Sarjana - - 2 2 -
4 Sarjana Muda - - - - -
5 SLTA 3 4 4 4 7
6 SLTP 2 1 4 4 3
7 SD 1 2 - - -
Jumlah 6 7 10 10 10
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 46
Tabel/Table 7.6. Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jenjang fungsional Peneliti tahun 2010 - 2014 The employees Forestry Research Institute of Manado on the functional level researchers in 2010 - 2014
No. Jenjang Fungsional Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Peneliti Utama - - - - -
2 Peneliti Madya 1 - - - -
3 Peneliti Muda 2 2 2 3 4
4 Peneliti Pertama 2 7 10 8 7
5 Bebas Sementara - - - - -
6 Calon Peneliti 10 5 1 1 2
Jumlah 15 14 13 12 13
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 47
Tabel/Table 7.7. Pegawai Balai Penelitian Kehutanan Manado berdasarkan jenjang fungsional Teknisi Litkayasa tahun 2010 - 2014
The employee Forestry Research Institute of Manado on the functional level technician of Litkayasa in 2010 - 2014
No. Jenjang Fungsional Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2013
1 Teknisi Litkayasa Penyelia - - - 1 2
2 Teknisi Litkayasa Lanjutan 1 3 3 3 2
3 Teknisi Litkayasa Pelaksana 3 5 6 4 4
4 Teknisi Litkayasa Ajun Pemula - 1 - - 2
5 Bebas Sementara - - - - -
6 Calon Teknisi Litkayasa 7 2 2 2 -
Jumlah 11 11 11 11 10
Statistik Balai Penelitian Kehutanan Manado 2014 48
Tabel/Table 7.8. Pegawai berdasarkan jenjang fungsional Pustakawan Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The employee Forestry Research Institute of Manado on the functional level librarian in 2010 - 2014
No Jenjang Teknisi Litkayasa Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014 1 Calon Pustakawan 1 - - - -
2 Pustakawan Pertama - - - - - 3 Pustakawan Muda - - - - -
4 Pustakawan Madya - - - - - Jumlah 1 - - - -
Tabel/Table 7.9. Pegawai berdasarkan jenjang fungsional Analis Kepegawaian
Balai Penelitian Kehutanan Manado tahun 2010 - 2014 The employee Forestry Research Institute of Manado on the functional level analyst of staffing in 2010 - 2014
No Jenjang Teknisi Litkayasa Jumlah (orang)
2010 2011 2012 2013 2014 1 Calon Analis Kepegawaian - 1 1 1 -
2 Analis Kepegawaian Pertama - - - - -
3 Analis Kepegawaian Muda - - - - - 4 Analis Kepegawaian Madya - - - - -
Jumlah - - 1 1 -
Recommended