View
9
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
RINGKASAN
CUT ZARASWATI. Strategi Pemasaran Perusahaan Asuransi Kesehatan
Komersial setelah beroperasinya BPJS Kesehatan. Dibimbing oleh UJANG
SUMARWAN dan HARI WIJAYANTO.
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan
yang menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan
tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh
rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat. JKN merupakan program jaminan
sosial yang menjamin biaya pemeliharaan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan
dasar kesehatan yang diselenggarakan secara nasional dan gotong-royong BPJS
Kesehatan adalah suatu badan hukum publik. Program ini wajib diikuti oleh
seluruh penduduk Indonesia dengan membayar iuran berkala atau iurannya
dibayari oleh Pemerintah kepada badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan
nirlaba BPJS Kesehatan (Thabrani 2012).
Sejak tahun 1970an sebelum BPJS Kesehatan beroperasi pihak swastapun
telah memberi layanan jaminan perlindungan kesehatan melalui produk asuransi
kesehatan oleh perusahaan asuransi multinasional yang memiliki kantor cabang
atau unit usaha di Indonesia (Thabrani, 2014). Penyelenggaraan asuransi
kesehatan oleh pihak perusahaan asuransi swasta di pasarkan oleh perusahaan
asuransi jiwa dan perusahaan asuransi kerugian. Asuransi kesehatan komersial
adalah asuransi yang dijual oleh perusahaan atau badan asuransi lain, sifat
kepesertaannya sukarela tergantung kesediaan orang atau perusahaan untuk
membeli dan preminya ditetapkan dalam bentuk nominal sesuai manfaat asuransi
yang ditawarkan. BPJS Kesehatan dan perusahaan asuransi komersial adalah
perusahaan swasta dan pemerintah yang sama-sama memberi layanan
perlindungan kesehatan ke masyarakat. Sebuah keniscayaan bila iklim kompetisi
tumbuh ketika makin banyak perusahaan yang bersaing dipasar yang sama,
menargetkan pelanggan yang sama dan menawarkan produk serupa. Dinamika
kompetisi menuntut semua perusahaan dalam industri melakukan serangkaian
tindakan strategis agar perusahaannya dapat bertahan, berkompetisi dan
berkembang.
Penelitian ini mempunyai tiga tujuan, pertama untuk menganalisis
pendapatan premi asuransi kesehatan komersial dengan cara membandingkan
pendapatan preminya sebelum dan sesudah beroperasinya BPJS Kesehatan.
Analisis regresi dan analisis data digunakan untuk menjawab tujuan ini. Hasilnya
secara keseluruhan pendapatan premi industri asuransi kesehatan sektor komersial
tidak ada penurunan premi sebelum dan sesudah beroperasinya BPJS Kesehatan.
Hasil global ini tidak mencerminkan semua perusahaan. Ketika di sort data
perperusahaan, ada sejumlah perusahaan yang mengalami kenaikan, atau
penurunan atau juga stagnasi. Inilah yang menjadi tujuan kedua dari penelitian ini
yaitu menganalisis pengaruh lingkungan eksternal dan internal industri asuransi
kesehatan komersial setelah beroperasinya program JKN. Mengambil masing-
masing dua sampel perusahaan asuransi umum di setiap kondisi diatas. Mengapa
perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kenaikan, atau penurunan atau juga
stagnasi. Analisis SWOT, matrik IFE – EFE serta matrik IE dipergunakan untuk
menjawab tujuan kedua ini. Hasilnya ditemukan delapan alternatif strategi yang
dominan. Keterbatasan sumber daya dimungkinkan ada pada sejumlah perusahaan
untuk menjalankan semua alternatif tersebut, oleh karena itu membuat skala
prioritas menjadi suatu yang penting dan inilah tujuan ketiga dari penelitian ini
yaitu merumuskan strategi pemasaran asuransi kesehatan komersial. Analitical
Hierarchi Process (AHP) digunakan sebagai alat analisisnya.
Penelitian ini bersifat studi kasus dengan skala industri asuransi kesehatan
sektor komersial namun mengambil sampel 10 perusahan besar yang memenuhi
kriteria dapat mewakili kondisi umum perusahaan perusahaan asuransi kesehatan
komersial yang ada di Indonesia. Pengayaan materi dan memperjelas kondisi yang
ada, penelitian juga dilakukan ke Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) dan
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Disamping itu ke pihak regulator juga
dilakukan yaitu BPJS Kesehatan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang khusus
menangani asuransi khusunya asuransi kesehatan. Sehingga berjumlah 14 orang
dari 14 institusi. Inilah sumber data primer penelitian ini. Data sekunder diperoleh
dari OJK dan AAUI serta literatur lain berupa buku dan jurnal serta hasil tulisan
ilmiah dari peneliti terdahulu.
Hasil dari penelitian ini berupa rumusan alternatif strategi berdasarkan
prioritas tingkat kepentingannya yang diharapkan mampu membuat perusahaan-
perusahaan asuransi kesehatan komersial dapat bertahan dan berkembang walau
ada program JKN dari BPJS Kesehatan yang sifatnya wajib tersebut.
Kata kunci: AHP, BPJS Kesehatan, Jaminan Kesehatan Nasional, Perusahaan
Asuransi Kesehatan Komersial, Strategi Pemasaran, SWOT
Recommended