View
6
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DARI SEGI INPUT
PENDIDIKAN MELALUI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH
DI SMP ISLAM DIAN DIDAKTIKA
Tesisi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
AKBAR
NIM : 21180181000040
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M/1441 H
1
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR HASIL
Tesis dengan judul “Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Dari Segi Input
Pendidikan Melalui Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah di SMP Islam Dian
Didaktika” yang ditulis oleh Akbar dengan NIM 21180181000040 telah diujikan dalam
seminar hasil Program Magister Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, 31 Juni
2020. Tesis ini telah diperbaiki sesuai saran-saran dari penguji sebagai salah satu syarat
mengikuti Ujian Promosi Tesis.
Jakarta, 19 Juli 2020
Tanggal
Tanda Tangan
Penguji 1
Prof. Dr. Suwito, MA
NIP. 195603071986031003
19 Juli 2020
Penguji 2
Dr. Supangat
NIDN. 2124117501
22 Juli 2020
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam tesis ini berpedoman pada buku
“Pedoman Penullisan Kaya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh
Tim CeQDA (Center For Quality Development dan Assurance) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2007.
A. Konsonan
ARAB NAMA LATIN KETERANGAN
Alif - Tidak dilambangkan ا
Ba‟ B Be ب
Ta‟ T Te ت
Tsa‟ Ts Te dan es ث
Jim J Je ج
Ḥa‟ Ḥ Ha dengan titik di bawah ح
Kha‟ Kh Ka dan Ha خ
Dal D De د
Dzal Dz De dan zet ذ
Ra‟ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy Es dan ye ش
Ṣad Ṣ Es dengan titik di bawah ص
Ḍad Ḍ De dengan titik di bawah ض
Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah ط
Ẓa Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ
Ain „ Koma terbalik„ ع
Ghain Gh Ge dan ha غ
Fa F Fa ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
v
Wau W We و
Ha‟ H Ha ه
Hamzah „ Apstrof ء
Ya‟ Y Ye ي
B. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, terdiri dari vokal tunggal, vocal rangkap, dan vocal
panjang. Ketiganya adalah sebagai berikut:
1. Vokal Tunggal
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
Fatḥaḥ A A ا
Kasraḥ I I ا
Ḍammaḥ U U ا
Contoh:
Kataba : كتب Naṣaara dan : نصر
2. Vokal rangkap
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
Fatḥaḥ dan Ya’sakun Ai A dan I ى ي
Fatḥaḥ dan Wau sakun Au A dan U ى و
Contoh:
ḥaula : حول Laisa : ليس
3. Vokal panjang
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
Fatḥaḥ dan Ba Ā A dengan garis di atas ب ا
Kasrih dan Ba Ī I dengan garis di atas ب ي
Ḍammah dan Ba Ȗ U dengan garis di atas ب و
vi
ABSTRAK
Akbar (NIM : 21180181000040). Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Dari Segi
Input Pendidikan Melalui Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah di SMP Islam
Dian Didaktika. Prodi Magister Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan teori strategi peningkatan mutu pendidikan
melalui kompetensi manajerial kepala sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan analisis dokumen.
Analisi data menggunakan model alir dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. (Sugiono, 2006: 162)
Penelitian ini berkesimpulan bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan, strategi
yang digunakan adalah memperkuat input. Kesimpulan ini berbeda dengan temuan Fitrah
(2017:33) yang menyatakan bahwa mutu pendidikan bisa dilihat dari tiga aspek yaitu:
input, proses dan output. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia
karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Proses pendidikan merupakan
berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain dengan mengintegrasikan input sekolah
sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, motivasi dan
minat belajar yang tinggi. Output pendidikan merupakan kinerja sekolah yang dapat diukur
dari kualitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, dan moral kerjanya.
Kata Kunci : Mutu pendidikan, Input Pendidikan, kompetensi manajerial
vii
ABSTRACT
Akbar (NIM : 21180181000040). Education Quality Improvement Strategy From
Education Input through Principal Managerial Competence in SMP Islam Dian
Didaktika. Islamic Education Management Study Program, Faculty of Educational
Sciences UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
The aim of this research was to find theory strategy of quality education by principal‟s
managerial competency, this research was analysis qualitative research approach. The
technique of data collection used observation method, interview and document analysis.
The analysis data used flow method by stepping data reduction, data presentation, and
conclusion. (Sugiono, 2006:162)
This research concluded that to get high quality education, the strateghty was making
strong input. This conclusion was different from Fitrah‟s finding (2017:33) said that the
quality of education could be seen from 3 aspects; input, process and output. Educational
input was the most thing which should be ready because it was needed for processing
directly. The educational proses was changing something the other by integrating school‟s
input so it could be able to create learning situation a lot of fun, motivate and high
learning interest. Educational output was the school performance which could be measured
from quality, productivity, eficiency, innovation and moral.
Keywords: The quality of education, Education Input, managerial competency
viii
صخ لم
الم ف درسة
الم لرئيس الإداري ة الكفاءة خلل من الت عليم جودة ت رقي ة ت وسطةةاستاتيجية
الم درسة
قسم ديانديداكتك. العالإسلمي ة للدطراسة الإسلمي ة الت ربي ة شريفإدارة بامعة الت ربي ة كلطي ة ، لياىدايةاللهالإسلمي ةالحكومي ةجاكرتا
خلل من الت عليم جودة لتحسي استاتيجي ات نظري ة إياد إل راسة الدط الكفاءةت هدفىذهدرسةالإ
راسةالكيفي ةبدخلالوصفيالكيفي.استخدمالباحث.داري ةلرئيسالم راسةىيالدط ىذهالدط
وتليلالوثائق. الش خصي ة قاب لةوالم لحظة
جاذناتاني الب ليلتومدختسا أسلوبجعالب ي اناتبالم
.جائتالن صلختاسواتاني الب ضرعواتاني الب ليلقت اتوةخعمقف دالت
من رؤي ت ها يكن الت عليم جودة أن إل راسة الدط ىذه دخ لتت عزيزيلطصالباحثن تائجاىذ.الم
بانوجثلثنامهت ي ؤرنكيميلعالت ةدوجن إ(33:7102ة)رةفوالاقملرو ةتوىاجتنتساليى،و
وةي لمالعوتلخ د:الم
واتجر خالمون احالتمنوكينأبايمل كيىةي ميلعالت تلخ دالم
ةي لمعللي رورض إمءيشري يغت يىي ةميلعالت ةي لمعال. تلخ دمجمدللخنمرآخءيشلا.مل عالت بالعاممتىوازي فت،وةعتمةي ميلعت ةالحقلتنأنكيثيبةسردالم
دخ لتالت عليمي ةالم
اءداليى.لمالعفواتي ونعموهاركتابووتاءفكووتي اجتن إووتدوبواسيقنكييذيال سرطدالم
درسةالكلمةالر ئيسي ة:جودةالت عليم،الكفاءةالإداري ة،رئيسالم
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis persembahkan ke hadirat Dzat Yang Maha Pengasih, Atas
karunia, rahmat, dan hidayah-Nya tesis ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada ke pada junjungan umat manusia, yaitu Nabi
Muhammad SAW sang pemilik akhlak mulia, pembawa kebenaran dan kedamaian bagi
seluruh alam.
Penulis sadar sepenuh hati bahwa tesis ini hanya sejentik debu untuk orang-orang
besar. Namun dalam kapasitas penulis yang dikepung dalam berbagai keterbatasan, tesis
ini rasanya sebuah pencapaian monumental yang membesarkan perasaan penulis serta
mengorbankan api semangat untuk mengejar pencapaian-pencapaian berikutnya.
Terwujudnya tesis ini tidak lepas dari kemuliaan hati berbagai pihak yang telah
memberikan motivasi, bimbingan, kemudian pemikiran, dan kekuatan yang selama ini
telah mendorong penulis untuk mampu menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, M.A., selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Jejejn Musfah, M.A selaku ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Zahrudin, L.c selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan,
perhatian dan pengarahan serta nasehat untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.
5. Seluruh Dosen dan Civitas Akademika FITK UNI Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
telah membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan bekal ilmu
pengetahuan yang sangat bermanfaat.
6. Kepala SMP Islam Dian Didaktika dan seluruh dewan guru dan karyawan SMP
Islam Dian Didaktika yang telah membantu dan memberikan informasi kepada
penulis dalam penelitian tesis.
7. Kedua Orang Tua penulis, Ayahanda Radin dan Ibunda Saanih yang selalu support
dan mendoakan sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis.
x
8. Kepada Kakanda (Matsanih, Hasanudin, Yahya, Ishaq) dan Adinda (Fauziah) yang
turut serta mendoakan dan memberikan semangat dalam perkuliahan dan
menyelesaika tesis.
9. Kawan seperjungan Abdul Azis, Ibnu Aidil, Fathur dan Dedi Santosa serta teman-
teman di Prodi MMPI B lainya yang tidak disebutkan namanya satu-persatu. Terima
kasih telah berbagi semangat dan cerita selama belajar di kampus.
10. Serta segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Terima kasih atas
bantuan dan motivasinya kepada penulis dalam penyusunan tesis.
Semoga segala kebaikan tersebut mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah
SWT. Semoga rahmat, taufik dan hidayah-Nya selalu dilimpahkan pada kita semua.
Aamiin
Penulis berharap semoga tesis ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca.
Jakarta, Juni 2020
Penulis
Akbar
xi
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR HASIL .......................................................... iii
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ................................................................................................. 4
D. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................... 6
A. Mutu Pendidikan ................................................................................................ 6
1. Pengertian Mutu Pendidikan ........................................................................ 6
2. Indikator Sekolah Bermutu .......................................................................... 7
3. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan ........................................................ 11
B. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah ............................................................ 13
1. Pengertian Kepala Sekolah .......................................................................... 13
2. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah ...................................................... 14
3. Peran Kepala Sekolah .................................................................................. 16
a. Perencanaan ........................................................................................... 17
b. Pengorganisasian ................................................................................... 18
c. Pelaksanaan ........................................................................................... 18
d. Evaluasi ................................................................................................. 19
C. Kerangka Konseptual ......................................................................................... 18
D. Penelitian yang Relevan ..................................................................................... 23
BAB IIIMETODE PENELITIAN ................................................................................ 26
A. Tahapan Penelitian ............................................................................................. 26
B. Metode Penelitian ............................................................................................... 27
C. Teknik Penelitian ................................................................................................ 27
1. Observasi ..................................................................................................... 27
2. Wawancara ................................................................................................... 28
3. Studi Dokumentasi ....................................................................................... 28
D. Pedoman Pengumpulan Data .............................................................................. 29
1. Kisi-Kisi Observasi ...................................................................................... 29
2. Kisi-Kisi Wawancara ................................................................................... 31
3. Kisi-Kisi Dokumen ...................................................................................... 33
E. Teknik Analisi Data ............................................................................................ 30
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................................... 35
A. Gambaran Umum SMP Islam Dian Didaktika ........................................................ 35
xii
1. Profil SMP Islam Dian Didaktika ...................................................................... 35
2. Visi, Misi dan Tujuan SMP Islam Dian Didaktika ............................................ 35
3. Struktur Organisasi SMP Islam Dian Didaktika ............................................... 38
4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Islam Dian Didaktika ............. 39
5. Data Peserta Didik SMP Islam Dian Didaktika ................................................. 42
6. Data Sarana Prasarana SMP Islam Dian Didaktika ........................................... 43
7. Tahapan Manajerial Kepala Sekolah ................................................................. 57
B. Temuan Hasil Penelitian .......................................................................................... 47
1. Kurikulum ......................................................................................................... 47
2. Kesiswaan ........................................................................................................... 49
3. Program Pendidikan SMP Islam Dian Didaktika .............................................. 53
4. Sumber Daya Manusia ....................................................... 59
5. Sarana dan Prasaran ............................................................................................ 59
6. Hubungan Masyarakat ....................................................................................... 61
C. Pembahasan ............................................................................................................. 62
1. Penerimaan Siswa Baru ..................................................................................... 63
2. Peningkatan Kompetensi Guru .......................................................................... 66
3. Program Pendidikan Karakter ........................................................................... 70
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 72
1. Kesimpulan ......................................................................................................... 75
2. Saran ................................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 77
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. 79
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Sekolah Bermutu dan Tidak Bermutu .............................................. 8
Tabel 2.2 Pertanyaan-Pertanyaan Proses Perencanaan Strategis ..................................... 10
Tabel 2.3 Rangkaian Perencanaan Sistematik ................................................................. 11
Tabel 2.4 Diagram Kerangka Konseptual ....................................................................... 19
Tabel 2.5 Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu ............................................. 21
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 23
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi ......................................................................................... 26
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara ....................................................................................... 28
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Dokumen .......................................................................................... 30
Tabel 4.1 Identitas Sekolah ............................................................................................. 32
Tabel 4.2 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan ....................................................... 36
Tabel 4.3 Rekap Data PTK .............................................................................................. 39
Tabel 4.4 Data Peserta Didik ........................................................................................... 39
Tabel 4.5 Data Sarana Prasarana ..................................................................................... 40
Tabel 4.6 Tahapan Kerja Manajerial Kepala Sekolah ..................................................... 41
Tabel 4.7 Struktur Kurikulum ......................................................................................... 45
Tabel 2.8 Pencapaian KKM ............................................................................................. 45
Tabel 4.9 Hasil UNBK ..................................................................................................... 49
Tabel 4.10 Agenda Kegiatan Sekolah ............................................................................. 52
Tabel 4.11 Rekap Lulusan PTK SMP Islam Dian Didaktika .......................................... 55
Tabel 4.12 Rekap Hasil Penerimaan Siswa Baru ............................................................ 62
Tabel 4.13 Susunan Acara Pelatihan Penyusnan Perangkat Pembelajaran ..................... 64
Tabel 4.14 Materi Pelatihan Penyusnan Perangkat Pembelajaran ................................... 66
Tabel 4.15 Struktur Kurikulum Lokal ............................................................................. 67
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Leadership Functions ................................................................................. 14
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Islam Dian Didaktika .......................................... 35
Gambar 4.2 Proses Penerimaan Siswa Baru .................................................................... 48
Gambar 4.3 Foto Prestasi Non Akademik Siswa SMP Islam Dian Didaktika ............... 49
Gambar 4.4 Foto Kegiatan SMP Islam Dian Didaktika .................................................. 51
Gambar 4.5 Foto Pelatihan Guru ..................................................................................... 55
Gambar 4.6 Foto Saran Prasarana SMP Islam Dian Didaktika ...................................... 57
Gambar 4.7 Foto Kegiatan Sekolah Bersama Orang Tua Siswa ...................................... 59
Gambar 4.8 Foto Perencanaan Penerimaan Siswa Baru SMP Islam Dian Didaktika .... 61
Gambar 4.9 Foto Proses Penerimaan Siswa Baru SMP Islam Dian Didaktika .............. 62
Gambar 4.10 Foto Pelatihan Guru ................................................................................... 65
Gambar 4.11 Foto Evaluasi KBM ................................................................................... 67
Gambar 4.12 Jadwal Pelaksanaan Program SMP ............................................................ 68
Gambar 4.13 Foto Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter ....................................... 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Muh. Fitrah (2017) yang berjudul
“Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan” bahwasanya
kepala sekolah dituntut untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya
dengan baik, karena perannya sangat kompleks dalam meningkatkan mutu
pendidikan, mutu pendidikan tidak semata-mata hanya fokus pada faktor input
akan tetapi harus lebih memperhatikan faktor proses pendidikan yang diberikan.
Artinya bagaimanan kepala sekolah merencanakan dan melaksanakan pendidikan
di sekolahnya sehingga memberikan hasil yang baik terhadap outputnya nanti.
Proses tersebutlah yang akan membuat mutu pendidikan di sekolah menjadi baik
sehingga akan memberikan dampak kepada pendidikan di Indonesia nantinya.
Selanjutnya dalam peneliian yang dilakukan Nur Agus Salim (2017) yang
berjudul “Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Sekolah Melalui Penguatan
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah” menerangkan bahwa kompetensi
manajerial kepala sekolah sangat berpengaruh dalam efektivitas pengelolaan
sekolah, sehingga demikian untuk memimpin sekolah, kepala sekolah harus
mempunyai kompetensi manajerial yang baik sehingga memberikan kontribusi
dalam meningkatakn mutu pendidikan dikarenakan dalam proses pengelolan
sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan berjalan dengan efektif sehingga
nantinya mampu memanfaatkan dan mengorganisir sumber daya yang dimiliki
sekolah dengan tepat. Mengingat hal tersebut, ini lah yang dibutuhkan dalam dunia
pendidikan Indonesia, yaitu pemimpin yang mampu mengelola dan mengorganisir
pendidikan secara efektif sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia.
Bangsa Indonesia saat ini sedang menuju titik perubahan besar dalam
menyambut munculnya revolusi industri yang dikenal dengan era 4.0 yaitu
perkembangan perakitan produksi, atau bahkan penemuan mikrocip. Revolusi
industri 4.0 juga secara fundamental mengakibatkan berubahnya tata cara berfikir
manusia, gaya hidup, dan sosiala budaya yang menghubungan satu dengan yang
lain. Era ini akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang,
tidak hanya dalam bidang teknologi saja, namun juga bidang yang lain seperti
ekonomi, sosial, politik dan juga pendidikan.
Menurut Suwardana (2017:103) mengatakan pada konteks revolusi industri
dapat diterjemahkan proses yang terjadi sebenarnya adalah perubahan sosial dan
kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar kebutuhan
pokok (needs) dengan keinginan (wants) masyarakat. Perjalanan perubahan dalam
revolusi yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu
dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Untuk itu dalam
menghadapi era revolusi industri 4.0 ini pemerintah harus merencanakan strategi
sehingga negara mampu menyajikan perubahan yang positif bagi masyarakat.
Satya (2018:21) Kementerian Perindustrian telah menetapkan empat
langkah strategis dalam menghadapi Industri 4.0. Pertama, mendorong agar
angkatan kerja di Indonesia terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya,
terutama dalam menggunakan teknologi internet of things atau mengintegrasikan
2
kemampuan internet dengan lini produksi di industri. Kedua, pemanfaatan
teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil
dan menengah (IKM) agar mampu menembus pasar ekspor. Ketiga, pemanfaatan
teknologi digital yang lebih optimal dalam perindustrian nasional. Keempat,
mendorong inovasi teknologi melalui pengembangan start up dengan memfasilitasi
inkubasi bisnis agar lebih banyak wirausaha berbasis teknologi di wilayah
Indonesia.
Pada intinya revolusi industri 4,0 ini adalah kemajuan teknologi yang
semakain canggih. Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya otomatisasi
pada pendidikan. Dalam dunia pendidikan pemerintah sudah mengupayakan
perbaikan-perbaikan yang cukup serius mulai dari ujian berbasis komputer, sistem
pendataan berbasis web yang dikenal dengan dapodik dan juga sistem pendataan
mutu pendidikan berbasis kuisioner yang dapat diaksen melaui aplikasi PMP
sehingga memudahkan dan mempercepat akses informasi pemetaan mutu sekolah-
sekolah di seluruh Indonesia.
Untuk menghadap era baru ini, pemerintah akan mempersiapkan tenaga-
tenaga atau sumber daya manusia yang kompeten, dalam upayanya menciptakan
tenaga kerja yang kompeten maka pemerintah membutuhkan pembaharuan dan
peningkatan terhadap mutu pendidikan di Indonesia, karena dengan meningkatnya
mutu pendidikan Indonesia akan menghasilkan lulusan atau seumber daya manusia
yang unggul dan berkompeten yang nantinya akan memberikan dampak perubahan
pada bidang lainnya seperti, ekonomi, sosial dan politik sehingga bangsa Indonesia
dapat tumbuh menjadi negara yang maju.
Peningkata mutu pendidikan merupakan amanat Dalam Undang-undang
Dasar 1945 dimana bangsa Indonesia diamanahkan untuk memajukan
kesejahateraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, maka bangsa Indonesia
akan membangun sistem pendidikan yang bermutu sehingga pendidikan mampu
membentuk warga negara yang cerdas dan sejahtera sehingga bangsa Indonesia
mampu bersaing dengan bangsa lainnya.
Pendidikan yang bermutu merupakan cerminan suatu bangsa, dimana
bangsa yang maju dapat diukur melalui mutu pendidikannya. Parmajaya (2014),
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia sudah bukan rahasia umum lagi. Bahkan
di antara Negara-negara ASEAN saja, mutu pendidikan di Indonesia berada di
bawah Singapura, Thailand, Filiphine bahkan Vietnam. Menurut hasil survei
Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 yang dirilis oleh
detik.com pada hari selasa, 3/12/2019 menunjukan bahwa kualitas pendidikan di
Indonesia masih sangat rendah salah satunya dalam bidang membaca yaitu
memperoleh peringakat 74 dari 79 Negara. Indonesia memperoleh skor 371
sementara tertinggal jauh dari China yang berada diperingkat 1 dengan skor 555
dan Singapura berada di tingkat kedua dengan skor 549. Sementara dalam bidang
Matematika Indonesia berada di peringkat ke 73 dan di bidang Sains Indonesia
berada di posisi ke 71.
Penyajian pendidikan bermutu merupakan masalah bersama bangsa
Indonesia, dengan luas wilayah Indonesia yang luas, jumlah dan kualitas penduduk
yang tidak merata menjadi dasar sulitnya meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Untuk meminimalisir masalah tersebut pemerintah membentuk suatu kebijakan
dengan memberikan hak otonom kepada pemerintah daerah dan sekolah khsusnya
untuk menjalankan proses pendidikan secara mandiri sehingga lembaga
3
pendidikan tau apa menjadi prioritasnya dalam mencapai tujuan pendidikan secara
nasional.
Untuk menjadi sekolah bermutu yang mampu bersaing dalam ketatnya
persaingan di dunia pendidkan, sekolah harus mempunyai nilai tambah dan
sekolah harus mampu mengelola dan meningkatkan sumberdaya yang ada, oleh
karena itu mutu sekolah harus selalau dijaga dan ditingkatkan agar mengahsilkan
produk-produk yang berkualitas dan memberikan kesan yang baik bagi kepuasan
masyarakat yang menikmati hasil dari program pendidikan yang kita berikan.
Dalam menjalankan kebijakan tersebut lembaga pendidikan atau sekolah
membutuhkan keterlibatan secara menyeluruh warga sekolah, salah satunya adalah
kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah, lewat
kepemimpinanya sekolah dapat maju dan berkembang. Menurut Mulyasa
(2012:67) mengatakan Kepala sekolah adalah pimpinan tertinggi yang sangat
berpengaruh dan menetukan kemajuan sekolah. Secara sederhana kepemimpinan
kepala sekolah dapat diartikan sebagai cara atau usaha kepala sekolah dalam
memengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, memberdayakan, dan
menggerakan guru, staf, peserta didik, orang tua peserta didik, komite sekolah,
dewan pendidikan, dan pihak lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kepala sekolah sebagai seorang pimpinan sangat berperan dalam
membangun sistem pendidikan yang mutu di sekolah yang ia pimpin, sehingga
kepala sekolah dituntut untuk memiliki kompetensi sebagai kepala sekolah. Dalam
Permendiknas No. 13 Tahun 2017 menyebutkan kompetensi kepala sekolah
sebagai berikut: kompetensi manejerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi
supervisi, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Hal ini yang menjadi
dasar bagi sekolah untuk menentukan seorang pimpinan yang disebut kepala
sekolah berdasarkan kompetensi yang sudah ditetapkan, sehingga kepala sekolah
dapat membangun sistem pendidikan yang bermutu sesuai dengan tujuan
pendidikan yang dicita-citakan.
Sementara itu Purwadi (2012) mengatakan keberhasilan sekolah dalam
upaya untuk menjadi pemenang dalam kompetisi, khususnya dalam dunia
pendidikan, sangat ditentukan oleh nilai tambah dan kemampuan sekolah dalam
mengelola dan meningkatkan sumberdaya yang dimiliki oleh sekolah. Dalam
lembaga pendidikan khsusnya di sekolah, kepala sekolah adalah manajer di
sekolah, untuk itu kompetensi manajerial kepala sekolah merupakan syarat pokok
yang harus dimiliki kepala sekolah. Kompetensi manajerial kepala sekolah
menjadi barang yang harus dimiliki kepala sekolah, karena untuk menjalankan dan
mengelolah proses pendidikan agar berjalan dengan efektif dan efesien di mulai
dari sistem manajemen yang baik.
Sistem manajemen yang baik akan membuat proses pendidikan berjalan
secara efektif memanfaatkan sumber daya yang ada, baik sumber daya
manusianya, maupun sumber daya sarana prasarana sebagai penunjang berjalannya
proses pendidikan dan efesien dalam penggunaan ketersediaan dana. Hal inilah
yang menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi bermutu, karena dengan
manajemen yang baik akan membentuk input pendidikan yang nantinya akan
diproses di lembaga pendidikan dengan baik sehingga menghasilkan output
pendidikan yang baik pula.
SMP Islam Dian Didaktika Cinere – Depok menjadi objek penelitian ini,
karena sekolah tersebut menunjukan keberhasilan dalam mengelola pendidikan
4
yang dapat dilihat dari banyaknya prestasi akademik dan non akademik. Prestasi
ini dihasilkan dari input pendidikan yang beraneka ragam diproses dengan baik
sehingga mengahsilkan output yang berprestasi, hali ini menjadi ukuran yang
menggambarkan progam pendidikan di SMP Islam Dian Didaktika sudah berjalan
dengan baik. Berjalannya program sekolah tentunya tidak lepas dari sebuah
perencanaan yang matang, dibalik perencanaan ini sudah pasti ada orang yang
memikirkan dan membuat perencanaan tersebut yaitu kepala sekolah sebagai otak
dan jantung sekolah.
Kepala sekolah merupakan pemimpin yang akan membawa sekolah dalam
mencapai visi, misi dan tujuan sekolah, untuk mencapai itu semua kepala sekolah
harus menguasai kompetensi manajerial kepala sekolah agar mampu mengelola
dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekolah agar program pendidikan
di sekolah berjalan dengan efektif dan efesien sehingga dapat mencapai tujuan
pendidikan yang dicita-citakan.
Dari pemaparan diatas penulis melihat dalam peningkatan mutu pendidikan
di sekolah dapat ditingkatkan melalui kompetensi manajerial kepala sekolah.
Untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji tentang “Strategi Peningkatan Mutu
Pada Segi Input Pendidikan Melalui Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah di
SMP Islam Dian Didaktika.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Standar mutu pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya sehingga
perlunya peningkatan mutu pendidikan di SMP Islam Dian Didaktika secara
berkelanjutan.
2. Pentingnya kompetensi manajerial kepala sekolah dalam mengelola
pendidikan secara efektif di SMP Islam Dian Didaktika
3. Pentingnya memaksimalkan stakheolder sekolah dalam peningkatan mutu
pendidikan SMP Islam Dian Didaktika
4. Perlunya peningkatan kompetensi manajerial kepala sekolah di SMP Islam
Dian Didaktika dalam menghadapi tantangan global.
5. Persaingan pendidikan yang semakin ketat sehingga perlunya inovasi kepala
sekolah dalam membuat program-program di SMP Islam Dian Didaktika
6. Latar belakang Input pendidikan yang beraneka ragam di SMP Islam Dian
Didaktika.
C. Batasan Masalah
Kompetensi manajerial merupakan salah satu yang dibutuhkan kepala
sekolah dalam mengelola pendidikan secara efektif sehingga memberikan
kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Mutu pendidikan
merupakan suatu yang harus dicapai oleh lembaga pendidikan, melalui sistem
input pendidikan yang baik diharapkan kepala sekolah mencapai mutu pendidikan
yang maksimal dengan kompetensi yang dimilikinya salah satunya kompetensi
manajerialnya. Namun mengingat keterbatasan waktu, biaya dan tenga serta agar
pembahahasan ini lebih terarah, spesifik, sistematis dan menghindari terlalu luas
dan melebarnya pembahasan, maka penelitian ini dibatasi pada strategi
5
peningkatan mutu pendidikan dari segi input pendidikan melalui kompetensi
kepala sekolah di SMP Islam Dian Didaktika
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, perumusan masalah dalam
penelitian ini dalam bentuk pertanyaan adalah Bagaimana strategi peningkatan
mutu pendidikan dari segi input pendidikan melalui kompetensi manajerial kepala
sekolah?
E. Tujua Penelitian
Tujuan penelitian secara umum ditunjukan untuk menjawab pertanyaan yang
dirumuskan dalam rumusan masalah. Sesuai dengan rumusan masalah yang
diajukan, maka tujuan akademik ditemukan teori strategi peningkatan mutu
pendidikan melalui kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menghadapi
perkembangan masa depan dan keadaan masyarakat yang semakin dinamis.
Tujuan secara konsep sebagai refrensi bagi pimpinan sekolah dan menjadi
rujukan bagi sekolah-sekolah mengenai strategi peningkatan mutu pendidikan
melalui kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menghadapi perkembangan
masa depan dan keadaan masyarakat yang semakin dinamis
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai macam manfaat,
manfaat akademis penelitian ini diharapkan memunculkan konsep peningkatan
mutu pendidikan di sekolah dan sebagai kajian kontemprer dimensi kompetensi
kepala sekolah, khususnya kompetensi manajerial kepala sekolah, dan sebagai
bahan kajian para kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, terutama
melalui kompetensi manajerial kepala sekolah.
Manfaat terapan pada pebelitian ini, diharapakan dapat memberikan informasi
tentang strategi peningkatan mutu pendidikan di sekolah kepada kepala sekolah
maupun lembaga pendidikan lain. Sebagai bahan informasi sekolah untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang diperlukan dalam rangka perbaikan atau
peningktan mutu pendidikan di sekolahnya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
acuan bagi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut tentang strategi peningktan
mutu pendidikan pada kasus lainnya untuk memperkaya, memperkuat, dan
membandingkan temuannya.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Mutu Pendidikan
1. Pengertian Mutu Pendidikan.
Sallis (2012:33), Mutu merupakan sebuah filosofi dan metodologi yang
membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda
dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan. Kata mutu
berasal dari bahasa Latin Usman (2009:510 ), qualis, yang artinya what kind
of. Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mutu adalah ukuran
tentang baik buruk suatu benda. Kadar, taraf, atau derajat, kualitas sesuatu.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa mutu adalah tolak ukur dari sesuatu,
dan sesuatu bisa dikatakan mempunyai derajat ataupun kualitas jika sesuatu
tersebut mempunyai mutu. Selanjutnya Mardia (2014: 187) mengatakan mutu
sebagai agregat karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan
kebutuhan konsumen/pelanggan. Karakteristik mutu dapat diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
Juran (1998: 2.1) The meaning of quality is oriented to income. The
purpose ofsuch higher quality is to provide greater customer satisfaction and,
one hopes, to increase income.
Mutu dapat diartikan sebagai suatu produk atau jasa yang dapat
memberikan atau memenuhi keinginan pelanggan sehingga pelanggan merasa
puas akan kualitas produk dan jasa yang didapatkan. Selain untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan tujuan peningkatan mutu juga akan
berdampak pada meningkatnya pendapatan.
Mutu bukanlah konsep yang mudah didefinisikan, apalagi bila untuk mutu
jasa yang dapat dipersepsi secara beragam. Engkoswara (2012: 305)
mengartikan mutu berdasarkan kriterianya sendiri seperti berikut: 1) Melebihi
dari yang dibayangkan dan diinginkan, 2) Kesesuaian antara keinginan dengan
kenyataan pelayanan, 3) Sangat cocok dalam pemakaian, 4) Selalu dalam
perbaikan dan penyempurnaan terus menerus, 5) Dari awal tidak ada
kesalahan, 6) Membanggakan dan membahagiakan pelanggan, 7) Tidak ada
cacat atau rusak.
Setiap orang memiliki penilaian sendiri tentang mutu sesuai dengan
kebutuhan dan harapannya, karena mutu merupakan hasil yang diharapkan
sesuai dengan yang didapatkan dan terus menerus mengalami perbaikan untuk
menuju kesempurnaan sehingga menimbulkan bahagia dalam pemakainnya.
Arcaro (1995:1) quality of education is to imrove, however, the
improvement must be led by today's education profesionals. quality
managemen is a vehicle that education professionals can use to cape with the
forces of change that are buffeting our nation's education system.
Dalam hal peningkatan mutu pendidikan, dibutuhkan pemimpin yang
profesional untuk membawa pendidikan kearah perbaikan yang baik sehingga
pendidikan memberikan manfaat kepada perubahan pada lingkungan baik
secara regional maupun secara nasional.
Sementara itu Permendiknas No. 63 Tahun 2009 mendefinisikan mutu
pendidikan adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari
penerapan Sistem Pendidikan Nasional. Sementara itu mutu sekolah menurut
Sallis (2012:50) mutu merupakan masalah pokok yang akan menjamin
7
perkembangan sekolah dalam meraih status ditengah-tengah persaingan dunia
pendidikan yang kian keras.
2. Indikator Sekolah Bermutu
Mutu di bidang pendidikan menurut Usman (2009:513) meliputi input,
proses, output dan outcame. Input pendidikan dikatakan bermutu jika siap
berproses. Proses pendidikan bermutu apabila mampu menciptakan susana
yang PAKEMB (Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Menyenangkan dan
Bermakna). Output dinyatakan bermutu jika hasil belajar akademik dan non
akademik siswa tinggi. Outcame dinyatakan bermutu apabila lulusan terserap
di dunia kerja, gaji wajar, semua pihak mengakui kehebatan lulusan dan
merasa puas.
Sementara itu menurut Fitrah (2017:33) pengertian mutu pendidikan bisa
dilihat dari tiga aspek yaitu: input, proses dan output. Input pendidikan adalah
segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya
proses. Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu
yang lain dengan mengintegrasikan input sekolah sehingga mampu
menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, motivasi dan minat
belajar yang tinggi. Output pendidikan merupakan kinerja sekolah yang dapat
diukur dari kualitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, dan moral
kerjanya.
Cheng,Yin Cheong. Wai Ming Tam (1997:25) The educationquality
indicators may include high qualitystudent intake, more qualified staff
recruited,better facilities and equipment, better staff-student ratio, and more
financial supportprocured from the central education authori-ty, alumni,
parents, sponsoring body or anyoutside agents.
Maksudnya adalah pendidikan bermutu dapat mencakup asupan siswa
yang berkualitas tinggi, lebih banyak staf yang direkrut, fasilitas sarana
prasarana yang mendukung, kinerja staf /guru yang lebih baik, dan lebih
banyak dukungan keuangan yang diperoleh dari pemerintah, alumni, orang
tua, dan juga sponsor dunia industri.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan, Suryadi (2009:8-13)
mengungkapkan beberapa standar peningkatan mutu di sekolah, diantaranya:
a) Input, ada beberapa indikator yang harus diperhatikan yaitu, memiliki
kebijakan, sumberdaya tersedia dan siap, memiliki harapan prestasi yang
tinggi, fokus pada pelanggan dan input manajemen. b) Proses, meliputi
efektivitas proses belajar mengajar tinggi, kepemimpinan sekolah yang kuat,
menejemen yang efektif tenaga pendidik dan kependidikan, memiliki budaya
mutu, memiliki teamwork, sekolah memiliki kewenangan (otonomi),
partisipasi warga sekolah dan masyarakat, transparansi manajemen sekolah,
memiliki kemampuan untuk berubah, melakuakan evaluasi secara
berkelanjutan, responsive dan antisipatif terhadap perubahan, memiliki
akuntabilitas dan sustainabilitas. c) Output yang diharapkan, dalam ranah
output adalah kinerja sekolah, kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang
dihasilkan dari proses sekolah. Kinerja sekolah diukur dari mutunya,
efektivitasnya, efesiensinya, inovasinya, mutu kehidupan kerjanya dan moral
kerjanya.
8
Dari pemaparan diatas dapat di simpulkan bahwa input, proses dan output
pendidikan merupakan standar yang tidak bisa dilepaskan dan sangat perlu
diperhatikan sekolah untuk menciptakan pendidikan yang bermutu di sekolah.
Dalam PP No. 19 tahun 2005 yang telah menetapkan kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di Indonesia meliputi : a) Standar kompetensi
lulusan berkaitan dengan kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang wajib dimiliki peserta didik untuk dapat
dinyatakan lulus. b) Standar isi berkaitan dengan cakupan dan kedalaman
materi pelajaran untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang dituangkan
kedalam kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang di rencanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. c)
Standar proses berkaitan dengan prosedur dan pengorganisasian pengalaman
belajar untuk mencapai standar kompetensi lulusan. d) Standar pendidik dan
tenaga kependidikan adalah standar yang berkaitan dengan kualifikasi minimal
yang harus dipenuhi oleh setiap pendidik dan tenaga kependidikan. e) Standar
sarana dan prasarana berkaitan dengan persyaratan minimal tentang fasilitas
fisik yang diperlukan untuk mencapai standar kompetensi lulus. f) Standar
pengelolaan berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan
dan pengawasan kegiatan agar tercapai efesiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. g) Standar pembiayaan berkaitan dengan biaya
untuk penyelenggaraan satuan pendidikan. h) Standar penilaian pendidikan
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan alat penilaian pendidikan.
Dalam pemaparan ini lebih menjelaskan secara rinci terkait standar mutu
pendidikan. Dimana delapan poin tersebut menjadi acuan bagi lembaga
pendidikan untuk dijadikan acuan dalam proses pendidikannya sehingga
kualitas pendidikan dapat terjaga dan memberikan dampak yang baik bagi
pendidikan Indonesia.
Selanjutnya Aziz (2015:1) sekolah bermutu mempunyai beberapa
Indikator yaitu : a) Jumlah siswa yang banyak, ini menandakan antusias
masyarakat terhadap lembaga pendidikan sangat tinggi. b) Memiliki prestasi
akademi maupun non akademi. c) Lulusan relevan dengan tujuan lembaga
pendidikan, artinya sesuai standar yang telah di tentukan oleh sekolah.
Sementara itu Engkoswara (2012:310) merangkum indikator-indikator sekolah
bermutu dan tidak bermutu yaitu seperti nampak pada tabel diawh ini:
Tabel 2.1
Indikator Sekolah Bermutu dan Tidak Bermutu
No Sekolah bermutu Sekolah tidak bermutu
1 Masukan yang tepat Masukan yang banyak
2 Semangat kerja yang tinggi Pelaksanaan kerja santai
3 Gairah motivasi belajar tinggi Aktivitas belajar santai
4 Pengguaan biaya, waktu,
fasilitas, tenaga yang profesional
Boros memakai sumber-sumber
5 Kepercayaan berbagai pihak Kurang peduli terhadap
lingkungan
6 Tamatan yang bermutu Lulusan hasil katrol
7 Keluaran yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat
Keluaran tidak produktif
9
Tabel di atas memperlihatkan indikator dari sebuah sekolah yang dapat
dikatakan sekolah bermutu dan tidak bermutu. Sekolah bermutu dapat dilihat
dari input, proses sampai output pendidikannya. Masukan yang tepat,
semangat kerja yang tinggi dan gairah motivasi belajar merupakan input dari
pendidikan penggunaan biaya, waktu, fasilitas dan tenaga yang profesional
merupak proses pendidikan melalui manajemen yang baik dan tamatan
bermutu merupukan output dari sebuah pendidikan yang baik.
a. Input pendidikan
Fitrah (2017:33) mengatakan input pendidikan merupakan hal yang
mutlak atau segala sesuatu yang harus ada dalam batas-batas tertentu
karena input dibutuhkan untuk berlangsungnya proses, tetapi input tidak
menjadi jaminan dapat secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan.
Menurut Ma‟arif (2016:49) segala sesuatu yang dimaksud adalah berupa
sumberdaya, perangkat-perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai alat
dan pemandu bagi berlangsungnya proses.
Unsur input ini sangat menentukan bagi kelangsungan faktor
berikutnya yaitu faktor proses pendidikan (belajar dan pembelajaran) yang
meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1) Unsur model pendekatan dan metode pembelajaran yang diterapkan
oleh guru dan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
2) Unsur pendayagunaan waktu tersedia secara efisien dan efektif
3) Unsur orientasi dan wawasan belajar dan pembelajaran yang
disosialisasikan di kelas dan dalam forum belajar mengajar.
4) Unsur pendayagunaan kurikulum dan ekstra kurikulum di dalam dan
di luar proses belajar mengajar.
5) Unsur paradigma baru yang diterapkan dalam pendekatan belajar
dalam arti belajar yang lebih inovatif, kreatif, adaptif, dangenerik
(Suti, 2011)
Selanjutnya Suryadi (2009:8-13) mengungkapkan ada beberapa
indikator yang harus diperhatikan pada Input pendidikan yaitu, memiliki
kebijakan, sumberdaya tersedia dan siap, memiliki harapan prestasi yang
tinggi, fokus pada pelanggan dan input manajemen.
Dari pemaparan di atas dapat dipahami bahwa input merupakan unsur
mutlak yang harus ada dalam dunia pendidikan, karena input merupakan
faktor pertama yang harus ada untuk berlangsungnya sebuah proses
pendidikan yang baik. Dalam hali ini, input pendidikan bukan hanya
peserta didik baru, melainkan kesiapan tenaga pendidikan dalam
melakukan proses pendidikan, kebijakan dan manajemen sekolah
merupakan bagian dari input pendidikan. Tersedianya input pendidikan ini
memang bukan menjadi faktor utama dalam peningkatan mutu pendidikan,
tapi tersedianya input merupakan penetu keberlangsungan sebuah proses
pendidikan.
10
b. Proses pendidikan
Fitrah (2017:33) Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu
menjadi sesuatu yang lain dengan mengintegrasikan input sekolah
sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan,
motivasi dan minat belajar yang tinggi.
Suryadi (2009:8-13) mengatakan proses pendidikan meliputi:
efektivitas proses belajar mengajar tinggi, kepemimpinan sekolah yang
kuat, menejemen yang efektif tenaga pendidik dan kependidikan, memiliki
budaya mutu, memiliki teamwork, sekolah memiliki kewenangan
(otonomi), partisipasi warga sekolah dan masyarakat, transparansi
manajemen sekolah, memiliki kemampuan untuk berubah, melakuakan
evaluasi secara berkelanjutan, responsive dan antisipatif terhadap
perubahan, memiliki akuntabilitas dan sustainabilitas.
Selanjutnya dalam Depdiknas (2008) karakteristik proses adalah: (a)
proses belajar mengajar yang efektivitasnya tinggi, (b) kepemimpinan
sekolah yang kuat,(c) lingkungan sekolah yang aman dan tertib; (d)
pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, (e) sekolah memiliki
budaya mutu, (f) sekolah memiliki team work yang kompak, cerdas, dan
dinamis, (g) sekolah memiliki kewenangan (kemandirian), (h) partisipasi
yang tinggi dari warga sekolah dan masyarakat, (i) sekolah memiliki
keterbukaan (transparansi) manajemen, (j) sekolah memiliki kemauan
untuk berubah (psikologis dan pisik), (k) sekolah melakukan evaluasi dan
perbaikan secara berkelanjutan, (l) sekolah responsif dan antisipatif
terhadap kebutuhan, (m) memiliki komunikasi yang baik, (n) sekolah
memiliki akuntabilitas, (o) manajemen lingkungan hidup sekolah bagus,
(p) sekolah memiliki kemampuan menjaga sustainabilitas. (Basri,
2011:115)
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan proses pendidikan
merupakan perubahan input pendidikan menjadi output pendidikan,
dimana di dalamnya terjadi interaksi dan program-program pendidikan
seperti kegiatan belajar mengajar, pengelolaan sarana dan prasarana,
pengelolaan tenaga kependidikan dan manajemen keunagan sekolah
sehingga input pendidikan dapat diolah melalui proses pendidikan menjadi
output pendidikan.
c. Output pendidikan
Fitrah (2017:33) Output pendidikan merupakan kinerja sekolah yang
dapat diukur dari kualitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya,
dan moral kerjanya.
Suryadi (2009:8-13) mengatakan output pendidikan adalah kinerja
sekolah, kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari
proses sekolah. Kinerja sekolah diukur dari mutunya, efektivitasnya,
efesiensinya, inovasinya, mutu kehidupan kerjanya dan moral kerjanya.
Selanjutnya dalam Depdiknas (2008) mengatakan output sekolah
yang diharapkan adalah prestasi sekolah yang dihasilkan oleh proses
pembelajaran dan manajemen sekolah. Output sekolah diklasifikasikan
11
menjadi dua yaitu prestasi akademik (academic achieve-men dan prestasi
non-akademik (non-aca-demic achievement). (Basri, 2011:115)
Dari pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa output pendidikan
merupak buah hasil dari input yang dikelola dari proses pendidikan, output
pendidikan merupakan sesautu yang dapat diukur yaitu melihat dari hasil
prestasi akademik maupun non akademik.
3. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya dilakukan satu kali tapi
peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara terus menerus. Untuk itu
dibutuhkan manajemen strategi yang tepat dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Strategi merupakan taktik yang akan digunakan pemimpin dalam
menyusun suatu rencana yang akan digunakan untuk menjalankan program
pendidikan. Dalam Al-quran surah Ash-sharh ayat 7-8 yang berbunyi:
Artinya : “maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Qs. Als-Sharh: 7-8)
Selanjutnya menurut Fidler (2002:9) Strategy is a rather elusive concept.
It originates from usage in military situations where it serves to distinguish an
overall plan of action from the tactics which are its constituent parts. It is the
broad overall direction that an organisation wishes to move in.
Selanjutnya ada beberapa elemen yang harus diperhatikan dalam
managemen strategi, Wheelen (2012: 14) Strategic management consists of
four basic elements: 1) Environmental scanning, 2) Strategy formulation, 3)
Strategy implementation, 4) Evaluation and control.
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer sekolah,
Juliantoro. (2017:27) mengatakan kepala sekolah harus memiliki strategi yang
tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau
kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk
meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga
kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan Engkoswara (2012:316)
mengatakan ada beberapa dasar yang harus diperkuat oleh pengelola
pendidikan yaitu: 1) Komitmen pada perubahan untuk meningkatkan mutu
diperlukan komitmen atau tekad untuk berubah, sebab peningkatan mutu pada
intinya adalah melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, lebih berbobot.
2) Pemahaman yang jelas tentang kondisi yang ada; banyak kegagalan yang
dialami dalam melaksanakan perubahan karena melakukan sesuatu sebelum itu
jelas. 3) Mempunyai visi yang jelas tentang masa depan; perubahan yang
dilakukan hendaknya didasarkan pada visi tentang perkembangan, tantangan,
kebutuhan, masalah, peluang yang akan dihadapi di masa yang akan datang. 4)
Mempunyai rencana yang jelas; rencana adalah pegangan dalam proses
pelaksanaan program mutu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal
maupun eksternal yang akan selalau berubah. Rencana harus selalu diup-date
12
sesuai perubahan-perubahan tersebut karena program mutu merefleksikan
lingkungan pendidikan dimana ia berada.
Mutu tidak terjadi begitu saja. Sallis (2012:211) mutu harus menjadi
bagian penting dari strategi institusi, dan harus didekati secara sistematis
dengan menggunakan perencanaan strategis. Perhatikan Tabel di bawah ini
menujukan pertanyaan-pertanyaan dan isu-isu kunci yang khas milik proses
perencanaan strategis.
Tabel 2.2
Pertanyaan-Pertanyaam Proses Perencanaan Startegi
Misi dan visi
Apa tujuan kita?
Apa visi, misi dan nilai-nilai kita?
Kebutuhan Pelanggan/Pelajar
Siapakah pelanggan kita?
Apa yang diharapkan pelanggan dari kita?
Apa yang harus kita lakukan untuk memenuhi harapan pelanggan?
Apa yang dibutuhkan para pelajar dan institusi?
Metode apa yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelajar?
Jalan Menuju Sukses
Apa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman kita?
Faktor-faktor apa saja yang penting bagi kesuksesan kita?
Bagaimana cara kita mencapai kesuksesan?
Mutu
Apa standar yang akan kita gunakan?
Bagaimana kita menyampaikan mutu?
Biaya apa yang harus kita keluarkan untuk mutu?
Investasi Sumber Daya Manusia
Apa yang seharusnya kita lakukan terhadap para staf kita?
Apakah kita sudah cukup berinvestasi pada sumber daya staf dan
pengembangan staf?
Mengevaluasi Proses
Apakah kita memiliki proses tertentu dalam menghadapi sesuatu yang
salah?
Bagaimana kita tahu bahwa kita telah suskses?
Menggunakan sebuah pendekatan yang sistematis dalam merencanakan
masa depan institusi merupakan hal yang penting. Kita harus mengenali visi
dan misi kita untuk mencapai tujuan dan mengetahui keadaan institusi kita
sehingga kita bisa mengukur kekuatan dan sasaran yang akan menjadi target
pasar mutu kita. Untuk mencapai visi dan misi, kita harus membuat rangkaian
perencanaan yang sistematis, perhatikan gambar di bawah ini:
13
Tabel 2.3
Rangkaian Perencanaan Sistematik
Apa jenis usaha kita
Siapa pelanggan kita dan apa yang
mereka harapkan
Apa yang kita butuhkan agar
menjadi baik?
Bagaimana cara kita agar meraih
kesuksesan?
Bagaiaman cara kita berbuat dalam
menyampaikan mutu?
Biaya apa yang dibutuhkan mutu?
Bagaiaman kita tahu bahwa kita sukses?
Gambar diatas menujukan sebuah proses perencanan strategis
dalam meningkatkan mutu di sebuah institusi, untuk itu manajerial atau
pemimpin harus mampu memetakan dan mengenali kedalaman
kekuatan institusinya.
B. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
1. Pengertian kepala sekolah
Wahjosumidjo (2007:83) mengatakan, kepala sekolah berasal dua
gabungan kata yang menjadi satu kesatuan hingga memiliki makna tersendiri,
yaitu “kepala” dan “sekolah” kata “kepala” dapat diartikan sebagai “ketua”
atau pemimpin dalam suatu organisasi. Dan kata “sekolah” adalah sebuah
lembaga yang menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran
Dari penjalasan di atas dapat dipahami bahwa kepala sekolah merupakan
ketua atau pimpinan yang memimpin suatu lembaga pendidikan, tempat
dimana berlangsungnya proses pemberian dan penerimaan pelajaran secara
formal.
Dinham (2004: 346) The Principal is described [by staff] as a leader who
provides subtle guidance and directionand allows people to try new ideas if
they will improve students’ learning. Kepala sekolah merupakan orang yang
memberikan arahan dan bimbingan secara halus agar guru-guru dapat
mengeluarkan ide-ide barunya sehingga dapat meningkatkan kompetensi
pengajarannya.
Visi, Misi dan Tujuan
Analisa Pasar
SWOT dan Faktor Penting
Sukses
Perencanaan Operasi
dan Bisnis
Kebijakan dan
Perencanaan Mutu
Biaya Mutu
Monitoring dan Evaluasi
14
Selanjutnya Mulyasa (2012:67) mengatakan Kepala sekolah adalah
pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menetukann kemajuan
sekolah. Secara sederhana kepemimpinan kepala sekolah dapat diartikan
sebagai cara atau usaha kepala sekolah dalam memengaruhi, mendorong,
membimbing, mengarahkan, memberdayakan, dan menggerakan guru, staf,
peserta didik, orang tua peserta didik, komite sekolah, dewan pendidikan, dan
pihak lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan karakter.
Suwardi (2014: 190) Kepala sekolah adalah seorang yang selalu
memberikan bimbingan yang baik bagi kelompoknya diawali mulai dirinya
sendiri. Kepala sekolah menyadari bahwa tugasnya adalah mengkoordinasikan
pekerjaan dan tugas dari semua anggotanya, dengan menekankan pada rasa
tanggung jawab dan kerja sama yang baik kepada semua anggota.
Ginting (2011: 65) Kepala sekolah adalah pimpinan tertinggi dalam satu
unit satuan pendidikan, maka kepala sekolah adalah orang yang paling
bertanggung jawab dalam mencari bentuk dan strategi pengelolaan pendidikan
yang tepat. Oleh karena itu kepala sekolah haruslah seorang yang mempunyai
kompetensi yang memadai untuk mengelola satuan pendidikan.
Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa kepala sekolah adalah
seorang pemimpin di sekolah, yang mana kepemimpinan merupakan
alat/usahanya untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada di
sekolah tersebut dalam rangka usahanya memajukan sekolah dan mencapai
tujuan pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional atau Nomor 13 tahun 2007
menetapkan untuk diangkat menjadi kepala sekolah harus mempunyai
kualifikasi antara lain: (a) memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau
diploma empat (D-IV) kependidikan atau non keependidikan pada perguruan
tinggi yang terakreditasi, (b) pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah
berusia setinggi-tingginya 56 tahun, (c) memiliki pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya lima tahun menurut jenjang sekolah masing-masing, (d)
memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS)
dan bagi non PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang berwenang. Sehingga demikian kepala sekolah
merupakan orang yang telah berpengalaman dunia pendidikan ini dibuktikan
dengan syarat kualifikasi untuk menjadi kepala sekolah yang telah dirumuskan
dalam peraturan tersebut
.
2. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
Dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 dituliskan beberapa
kompetensi kepala sekolah diantaranya: 1) Kompetensi kepribadian, 2)
Kompetensi manajerial, 3) Kompetensi kewirausahaan, 4) Kompetensi
supervisi, 5) Kompetensi sosial. Kompetensi tersebut menjadi bekal utama
kepala sekolah untuk dapat memimpin sekolah dan menghadapi dinamika
organisasi sekolah yang beraneka ragam serta mengelola berbagai macam
sumber daya yang ada dengan efektif dan efesien.
Pada pembahasan ini, penulis akan memfokuskan pembahasan pada
kompetensi manajerial kepala sekolah. Kompetensi Manajerial kepala sekolah
merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong perwujudan visi, misi,
15
tujuan, dan sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan
secara terencana dan bertahap.
Lunwnbrug (2013:3) Management is a prerequisite to leadership.
Management of the day-to-day operation of a school is essential. Very
often good leadersdo not take the time personally to practice management
skillseven though they have knowledge of management skills. Part of
leadership is knowing what you do best and using all of the available
resources at your disposal. Thus,school principalswork with students,
teachers, parents, and others to set up organizational structures and help to
develop the other people in the organization by delegating and very
carefully monitoring the management functions in the school or school
district.
Manajemen merupakan sesuatu yang penting bagi sebuah kepemimpinan.
Dengan manajemen kepala sekolah dapat memanfaatkan dan menggunakan
sumber daya yang ada sesuai dengan fungsinya untuk menjalankan program
sekolahnya.
Yogaswara (2010:61) kemampuan manajerial kepala sekolah ditandai oleh
kemampuan untuk mengambil keputusan (decision making) dan tindakan
secara tepat, akurat dan relevan. Ketiga kemampuan manajerial kepala sekolah
tersebut ditandai dengan kemampuan dalam merumuskan program kerja,
meng-koordinasikan pelaksanaan program kerja, baik dengan dewan guru
maupun dengan yang lainnya yang terkait dalam pendidikan suatu kemampuan
dalam melakukan evaluasi terhadap program kerja sekolah yang telah
dilaksanakan.
Dalam Peraturam Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2017
Kompetensi manajerial kepala sekolah sebagai berikut : 1) Menyusun
perencanaan sekolah, 2) Mengembangkan organisasi sekolah, 3) Memimpin
sekolah untuk mendaya gunakan sumber daya secara optimal, 4) Mengelola
perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajaran yang
efektif, 5) Menciptakan iklim dan budaya sekolah yang kondusif dan inovatif,
6) Mengelola sumber daya manusia (guru dan karyawan sekolah) secara
optimal, 7) Mengelola sarana dan prasana sekolah secara optimal, 8)
Mengelolah hubungan sekolah dan masyarakat dengan baik, 9) Mengelola
penerimaan pesert didik untuk penempatan dan pengembangan kapasitas
peserta didik, 10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, 11) Mengelola keuangan secra akuntabel, transfaran dan
efesien, 12) Mengelola administrasi/ketata usahaan sekolah, 13) Mengelola
unit layanan khusus dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
peserta didik, 14) Mengelola sisitem informasi sekolah dalam mendukung
penyusunan program sekolah, 15) Memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah, 16)
Melakuakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
lanjut.
Dari penjalasan diatas penulis menyimpulkan, fungsi kepala sekolah
sebagai manajerial harus benar-benar kompeten. Dengan mengacu pada
kompetensi di atas, kepala sekolah harus matang dalam merencanakan
16
kegiatan dan program sekolahnya serta harus mampu mengelolah segala
sumber daya sekolah, memanfaatkan sarana prasarana yang tersedia dan selalu
memonitoring dan mengevaluasi segala kegitan dan program yang dilakukan
sekolah untuk dapat diambil rencana tindak lanjut dari kegitan atau program
tersebut.
Dalam peranya sebagai menejer sekolah dan fungsinya sebagai menejerial,
maka kepala sekolah dituntut harus pandai mengatur dan memanfaatkan
waktu. Mulyasa (2012:70) Tiga hal yang harus diperhatikan kepala sekolah
dalam menerapkan manajemen waktu, yaitu: 1) Menggunakan waktu secara
produktif dan efesien belum merupakan kebiasaan masyarakat. Oleh karena itu
pengelolaan waktu yang baik harus dilakukan secara bertahap dan konsisten,
2) Memberikan penghargaan kepada guru dan staf lain yang ternyata dapat
melaksanakan disiplin waktu dengan baik, 3) Kepala sekolah harus memberi
contoh bagaimana melaksanakan disiplin waktu dalam tugasnya sehari-hari.
3. Peran Kepala Sekolah
Pada hakikatnya sekolah hanya akan maju bila dipimpin oleh kepala
sekolah yang visioner memiliki keterampilan manajerial, serta integritas
kepribadian dalam melakukan perbaikan mutu Suryadi (2009:70). Oleh karena
itu kepala sekolah harus tau apa yang menjadi tugasnya dan tau kekuatan
sumberdaya sekolahnya sehingga kepala sekolah mampu merencanakan,
mengelola dan mentukan arah gerak sekolahnya dalam meningkatkan mutu
pendidikan sekolahnya.
Selanjutnya kepala sekolah juga harus selalu membimbing dan menasihati,
sebagaimana dalam surat Al-Asr yang berbunyi :
Artinya : “(1) Demi masa, (2) sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian, (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya mentapi kesabaran”. (Qs Al-Asr:1-3)
Lunenburg (2010:1-2) Principals combine and coordinate various kinds of
resources by carrying out four basic leadership functions: planning,
organizing, leading, and monitoring. The relationships among these functions
are shown in Figure C.1.
17
Gambar 2.1 leadership functions
Dari gambar di atas bisa dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai
pimpinan disekolah mempunyai peranan sebagai orang yang merencanakan,
mengorganisasi, menerapkan dan memonitoring segala aktivitas yang ada di
sekolahnya.
Peran kepala sekolah sebagai manajerial dapat dilihat dari proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan atau penggerakan dan
pengawasan atau evaluasi.
a) Perencanaan
Setiap kegiatan yang akan digerakkan hendaknya memiliki
perencanaan yang matang. Kurniawan (2015:11) Perencanaan
(Planning) adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan
pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar
tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal.
Selanjutnya Kristiawan (2017:24) mengatakan fungsi perencanaan
adalah sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian, menentukan
strategi pelaksanaan kegiatan, menentukan tujuan atau kerangka
tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sinclair (2002:5) One cannot make sensible policy
choiceswithout assessing the present situation, specifying the
goals to bereached, marshalling the means to attain them and
monitoring whathas been accomplished. Hence planning is also a
way to organizelearning: by mapping, targeting, acting and correctin.
Dalam mencapai tujuannya seseorang harus melihat situasi dan
kedaan saat ini, sehingga perencanaan berguna untuk menyusun,
mangatur, memetakan dan memperbaiki sesuatu untuk mencapai
tujuan.
Mulyasa (2013:62-63) mengatakan perencanaan yang baik
menuntut pelibatan stakeholders sekolah. Berikut beberapa indikator
yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan perencanaan sekolah : a)
sekolah memiliki rencana jangka pendek, rencana jangka menengah
dan rencana jangka panjang. b) Visi dan misi sekolah dirumuskan
bersama dengan berbagai pihak yang berkepentingan dan dipahami
oleh seluruh warga sekolah. c) Visi dan misi sekolah dinyatakan
secara jelas, dan berorientasi pada nilai-nilai ideal, menantang dan
18
bersifat inovatif, serta dijadikan dasar dalam penyusunan program. d)
strategi dan program sekolah dikembangkan secara konsisten
mengarah kepada pencapaian visi dan misi sekolah. e) Komite
sekolah dilibatkan secara aktif dalam penyusunan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja sekolah (RAPBS) dan penetapan APBS. f)
Guru berpartisipasi secara aktif menentukan prioritas perencanaan
jangka pendek. g) kepentingan peserta didik menjadi prioritas dalam
program-program yang direncanakan.
b) Pengorganisasian
Batlajery, 2016:139) mengatakan pengorganisasian merupakan
proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian
tujuan organisasi. Selanjutnya Fahlefi (2008:20) pengoranisasian
dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber
yang diperlukan termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang
dikehendaki dapat dilakukan dengan berhasil.
Sarwoto dalam Kristiawan (2017:28-29) menyebutkan beberapa
proses organizing sebagai berikut: a) perumusan tujuan, b) penetapan
tugas pokok, c) perincian kegiatan, d) pengelompokan kegiatan-
kegiatan dalam fungsi-fungsi, e) departementasi, f) pelimpahan
otoritas, g) penempatan (staffing), h) fasilitas (faciliting). Sehingga
demikian pengorganisasian merupakan proses pembagian tugas
kepada staf atau bawahan dalam melaksanakan tugas agar dapat
menjalankan strategi dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan
secara efektiv dan efesien.
c) Pelaksanaan
Menurut Tuala (2016: 30) pelaksanaan adalah upaya untuk
mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat dengan
menempatkan dan mengarahkan seluruh anggota dalam suatu
organisasi agar dapat bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan merupakan langkah penting kedua setelah
perencanaan.
Sementara itu Kurniawan (2015:13) actuating merupakan upaya
untuk merealisasikan suatu rencana. Dengan berbagai arahan dengan
memotivasi setiap karyawan untuk melaksanakan kegiatan dalam
organisasi, yang sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab.
Selanjutnya Kristiawan (2017:29) penggerakkan (actuating) adalah
hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh
adanya hubungan terhadap bawahan untuk dapat mengerti dan
memahami pembagian pekerjaan yang efektif dan efisien.
Harahap (2017:218) proses actuating adalah memberikan
perintah, petunjuk, pedoman dan nasehat serta keterampilan dalam
19
berkomunikasi. Actuating merupakan inti daripada management yaitu
menggerakkan untuk mencapai hasil, sedang inti dari actuating adalah
leading, harus menentukan prinsip-prinsip efisiensi, komunikasi yang
baik dan prinsip menjawab pertanyaan : Who (siapa), Why (mengapa),
How (bagaimana), When (bilamana atau kapan), Where (dimana).
Pelaksanaan merupakan proses penterjemahan ide dan gagasan
dari perencanaan yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan pemimpin
memberikan petunjuk dan nasehat sehingga staf atau bawahan dapat
melaksanakan tugasnya sesuai dengan arahan dan tujuan yang ingin
dicapai.
d) Evaluasi
Yacoeb, (2013:82) Evaluasi dalam konteks manajemen adalah
proses untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilaksanakan benar-
benar sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Dalam dunia
pendidikan, Tuala (2016: 30) mengatakan evaluasi diperlukan untuk
mengetahui sejauh mana kesesuaian antara perencanaan program
yang telah dibuat dengan implementasinya di lapangan. Hasil evaluasi
ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan baik untuk perbaikan,
penambahan, maupun peningkatan upaya pencapaian berbagai
prestasi yang memungkinkan diraih oleh stakeholder
sekolah/madrasah.
Dalam pelaksanaan evaluasi terlebih dahulu dilakukan proses
pengawasan sebagai pertimbangan dalam pengembilan keputusan.
Pengawasan merupakan penilaian dan koreksi atas pelaksanaan kerja
yang dilakukan oleh bawahan, dengan maksud untuk mendapatkan
keyakinan atau menjamin bahwa tujuan organisasi dan rencana-
rencana yang digunakan untuk mencapainya dilaksanakan (Fahlefi,
2008: 38).
Selanjutnya Batlajery, (2016:140) fungsi pengawasan mencakup
empat kegiatan, yaitu: a) menentukan standar prestasi, b) mengukur
prestasi yang telah dicapai selama ini, c) membandingkan prestasi
yang telah dicapai dengan standar prestasi, dan d) melakukan
perbaikan jika terdapat penyimpangan dari standar prestasi yang telah
ditetapkan
Dalam melaksanakan evalauasi, Chayani (5) mengatakan kepala
sekolah perlu memperhatikan bebrapa hal sebagai berikut: a) Evaluasi
dilakukan sekolah bersama-sama dengan yayasan. b) Yayasan
memiliki kendali terhadap jalannya program yang ada di sekolah. c)
Evaluasi secara rutin dilakukan setiap akhir tahun ajaran baru. d)
Kepala sekolah melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap
jalannya program sekolah. e) Kepala sekolah melakukan komunikasi
yang baik untuk melakukan koordinasi dan kontrol terhadap jalannya
program sekolah.
Tugas-tugas kepala Sekolah menurut Nursalami (2015:9)
meliputi kegiatan merencanakan program kerja bersama guru, dan
melaksanakan program kerja, mengatur dan mengorganisasikan
20
program dan kegiatan guru, mengerjakan atau mengarahkan
pelaksanaan program kegiatan itu kearah pencapaian tujuan
organisasi, melibatkan guru-guru dalam pengambilan keputusan,
memudahkan terlaksananya program belajar mengajar, menciptakan
iklim kerja yang kondusif, menilai prestasi kerja guru dan
menciptakan organisasi sekolah yang fungsional dan tangguh.
Kegiatan manajerial kepala sekolah ini dilakukan dari mulai
merencanakan program sekolah sampai pelaksanaan dan evaluasi
program tersebut dengan melibatkan guru-guru dalam semua kegiatan
yang sudah direncanakan serta pada saat pengambilan keputusan
sehingga tercipta iklim kerja yang efektif dan efesien sesuia fungsi
masing-masing.
Dalam konteks persaingan mutu yang revolusioner, di mana
paradigma pembaharuan/perubahan menekankan kepada
kelangsungan hidup organisasi ditentukan oleh mutu. Dengan kondisi
yang berkembang seperti hal tersebut, Suryadi (2009:71-72)
mengatakan pemimpin dituntut untuk memiliki karakteristik : 1) Diri
pribadi memiliki visi yang kuat, 2) Selalu berorientasi untuk
menghasilkan kinerja organisasi sekolah yang bermutu tinggi, 3)
Menyelaraskan antara kompensasi dengan tingkat kinerja, 4)
Menciptakan mitra kerja dengan berkolaborasi secara intensitas dan
mutu yang baik, 5) Loyalitas pada etika kerja, dan 6) Mampu
merencanakan dengan cermat dalam upaya kesinambungan
kepemimpinan.
Dari pemaparan diatas penulis menyimpulkan bahwa peran
seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah sangatlah penting.
Tercapai atau tidaknya pendidikan yang bermutu tergantung
bagaimana kepala sekolah ini mengelolah sekolahnya dengan visinya
yang kuat dan beroriantasi pada mutu yang tinggi.
C. Kerangka Konseptual
Agar lebih terarah dalam penelitian, penulis membuat kerangka konseptual
sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian tentang strategi peningkatan
mutu pendidikan melalui kompetensi manajerial kepala sekolah di SMP Islam
Dian Didaktika. Kondisi nyata SMP Islam Dian Didaktika dalam peningkatan
mutu pendidikan melalui kompetensi manajerial kepala sekolah meliputi program-
program sekolah yang menarik, berprestasi dalam akademis mauapun non
akademis, fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran, sumber daya manusia
yang kompeten dibidangnaya.
Peningkatan mutu pendidikan ini sangat penting dilakukan setiap tahunya atau
secara berkelanjutan bagi sekolah khususnya dan juga bagi berlangsungnya
pendidikan di Indonesia, melihat Standar mutu pendidikan yang terus meningkat
setiap tahunnya bagi masyarakat dan Persaingan pendidikan yang semakin ketat di
jaman sekarang ini. Oleh karena itu lembaga pendidikan berlomba-lomba
memeberikan mutu yang baik kepada masyarakat karena dengan pendidikan yang
bermutu maka lembaga pendidikan tersebut menghasilkan lulusan yang unggul
21
dan kompetitif sehingga mampu bersaing dan menjawab kebutuhan dan tantang
jaman.
Dengan melihat kondisi nyata dan harapan di atas, maka diperlukan
manajerial yang baik dari kepala sekolah agar peningkatan mutu dapat
ditingkatkan secara terus menerus sehingga pendidikan yang diberikan dapat
menjawab tantangan yang ada dan memberikan kebutuhan yang diperlukan bagi
peserta didik di masa depan. Untuk lebih jelasnya pemaparan kerangka berpikir di
atas, maka digambarkan lagi dalam bentuk diagram sebagai berikut :
22
Tabel 2.4
Diagram Kerangka Konseptual
INPUT PROSES OUTPUT
KONDISI NYATA FOKUS PENELITIAN STRATEGI HASIL
1. Membuat
perencanaan
program-program
pendidikan yang
disesuaikan dengan
kebutuhan dan
tantangan global.
2. Melaksanakan
program-program
pendidikan dengan
maksimal
3. Mengevaluasi
program-program
pendidikan dengan
baik.
Lulusan yang
unggul dan
kompetitif
sehingga mampu
bersaing dan
menjawab
kebutuhan dan
tantanag jaman.
1. Standar mutu
pendidikan yang terus
meningkat setiap
tahunnya sehingga
perlunya peningkatan
mutu pendidikan di
SMP Islam Dian
Didaktika dalm
mengahdapai
tantangan global.
2. Penting
memaksimalkan
steakholder sekolah
dalam peningkatan
mutu pendidikan SMP
Islam Dian Didaktika.
3. Perlunya peningkatan
kompetensi manajerial
kepala sekolah di
SMP Islam Dian
Didaktika.
4. Persaingan pendidikan
yang semakin ketat
sehingga perlunya
inovasi kepala sekolah
dalam membuat
program-program
SMP Islam Dian
Didaktika Standar
mutu pendidikan yang
terus meningkat setiap
Strategi
Peningkatan
Mutu
Pendidikan
Melalui
Kompetensi
Manajerial
Kepala
Sekolah
Feedback
23
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis terhadap penelitian
terdahulu, maka didapat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian yang
penulis lakukan, referensi tersebut antara lain:
Pertama, tesis Riyadu Sulaiman, NIM. 1751144021. 2016. Yang berjudul
Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan dalam Meningkatkan Akseptasi Pasar
(Studi Multikasus di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan Trenggalek.”
Tesis Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Program Pascasarjana (S-2) IAIN.
Fokus penelitian dalam penulisan tesis ini adalah: (1) Bagaimana formulasi
strategi peningkatan mutu pendidikan dalam meningkatkan akseptasi pasar di
SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan, Trenggalek? (2) Bagaimana
implementasi strategi peningkatan mutu pendidikan dalam meningkatkan akseptasi
pasar di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan, Trenggalek? (3) Bagaimana
implikasi strategi peningkatan mutu pendidikan dalam meningkatkan akseptasi
pasar. Hasil penelitian ini adalah (1) formulasi strategi Peningaktan mutu
pendidikan pendidikan di SMK Islam 2 Durenan dan SMKN 1 Pogalan,
Trenggalek dilakukan dengan perumusan visi dan misi dserta target dan tujuan
kemudian merumuskan strategi yaitu peningkatan sarana prasarana,
pengembangan kurikulum dan peningkatan SDM, (2) dalam tahapan implementasi
strategi peningkatan mutu pendidikan dalam meningkatkan akseptasi pasar
dilakukan dengan peningkatan ruang belajar dan laboratorium, praktejk beserta
fasilitas didalamnya, pengembangan kurikulum dengan menambah jam pelajaran
untuk mata pelajaran produktif serta pengayaan materi dengan bekerja sama
dengan mitra kerjaserta menyertakan SDM dalam diklat dan workshop; (3)
implikasi strategi peningkatan mutu pendidikan dalam meningkatkan akseptasi
pasar adalah dengan bertambahnya jumlah kemitraan dalam rangka penyerapan
lulusan serta adanya peningkatan sarana prasarana hasil kerja sama dengan mitra
kerja.
Kedua, Desertasi Riyuzen Praja Tuala, 2016. Penelitian yang berjudul
Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah/Madrasah (Studi Kasus di SMA Al-
Kautsar Bandar Lampung dan Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN MODEL) Bandar
Lampung. Desertasi Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri
Raden Intan Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis; 1)
Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi standar isi di MAN I Bandar Lampung dan
SMA Al-Kautsar Bandar Lampung, 2) Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
standar proses di MAN I Bandar Lampung dan SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
dan 3) Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi standar tenaga pendidik dan
kependidikan di MAN I Bandar Lampung dan SMA Al-Kautsar Bandar Lampung.
Ketiga, Tesis Khairuroh yang berjudul “Strategi Peningkatan Mutu Sekolah
melalui Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Madrasah
Tsanawiyah Miftahul Anwar Kadur Pamekasan”. Jurusan Manajemen Pendidikan
Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Malang.
Pada penelitian tersebut mengangkat masalah tentang rendahnya kualitas pendidik
dan teanga pendidikan sehingga untuk mencapai mutu pendidikan dibutuhkan
perbaikan-perbaikan dari sektor tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Keempat, Jurnal karya Yasnimar Ilyas (2019) dengan judul “Strategi
Implementation Of Total Quality Management In Education Institutions”. Tujuan
24
dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Total Quality Management
sebagai salah satu strategi manajemen untuk menjawab tantangan eksternal untuk
menutupi kepuasan konsumen. Fokus penelitian ini pada dua aspek dasar TQM:
yaitu (1) Sistem Manajemen Mutu-SMM; (2) Peningkatan Kualitas Berkelanjutan-
CQI. Dalam hal membuat konsep manajemen implementasi, strategi yang dapat
diterapkan oleh institusi pendidikan adalah evaluasi untuk menganalisis kekuatan
dan minggu kerja.
Kelima, Jurnal karya Marus Suti (2011) dengan judul “Strategi Peningkatan
Mutu di Era Otonomi Pendidikan” dengam tujuan untuk memberikan wawasan
atau pandangan kepada pembaca, pengamat, akademisi dan praktisi pendidikan
untuk memahami bagaimanan menemukan solusi terbaik dalam mengembangkan
kualitas pendidikan di era otonomi daerah dan otonomi pendidkan. Fokus
penelitian ini pada mengembangkan kualitas pendidikan di era otonomi daerah dan
otonomi pendidikan melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen, yaitu: tata
pemerintahan yang baik, internal dan efisiensi eksternal pendidikan. Melalui
penerapan tiga pendekatan diharapkan dapat: (1) pengembangan kapasitas
lembaga dan semua program di bidang pendidikan dapat dilaksanakan, (2)
pengembangan kualitas pendidikan melalui input, proses, dan output mendasarkan
pada otonomi daerah, (3) manfaat dan dampak hasil pengembangan pendidikan
dasar terhadap otonomi
daerah.
Keenam, Tesis M. Maskur, 2016. Yang berjudul Stretegi Peningkatan
Kualitas Pendidikan Madrasah (Studi Analisis Peningkatan Mutu Pendidikan di
MI Sultan Agung Berbasis Manajemen Madrasah). Tesis – Jurusan PGMI
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Fokus pada
penelitian ini adalah pada manajemen madrasah yaitu bagaimana manajemen
madrasah dapat mempengaruhi kualitas pendidikan melalaui strategi dan program-
program unggulan yang salah satu hasilnya mengarah pada peningkatan
kemampuan dan penguatan kepribadian peserta didik.
Tabel 2.5
Pebedaan dan Persamaan Penelitian terdahulu
No Peneliti Perbedaan Persamaan
1 Riyadu
Sulaiman,
(2016)
Fokusk penelitian ini pada strategi
peningkatan akseptasi pasar
sekolah SMK Islam 2 Durenan dan
SMKN 1 Pogalan, Trenggalek
Antara penelitian
terdahulu dengan
penelitian saat ini
membahas dan
mengkaji konsep
startegi
peningkatan mutu
pendidikan.
2 Riyuzen
Praja
Tuala
(2016)
Fokus penelitian ini pada
perencanaan, pelaksanaan dari
standar nasional pendidikan yaitu
dari standar isi, standar proses, dan
standar tenaga pendidik dan
kependidikan.
3 Khairuroh Fokus penelitian ini pada perbaikan-
perbaikan dari sektor tenaga
25
pendidik dan tenaga kependidikan
untuk mencapai mutu pendidikan
4 Yasnimar
Ilyas
(2019)
Fokus penelitian ini pada dua aspek
dasar TQM: yaitu (1) Sistem
Manajemen Mutu-SMM; (2)
Peningkatan Kualitas Berkelanjutan-
CQI.
5 Marus
Suti
(2011)
Fokus penelitian ini pada
mengembangkan
kualitas pendidikan di era otonomi
daerah dan otonomi pendidikan
melalui penerapan prinsip-prinsip
manajemen,
6 M.
Maskur,
(2016)
Fokus penelitian ini memaparkan
program-program unggulan untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang
salah satu hasilnya mengarah pada
peningkatan kemampuan dan
penguatan kepribadian peserta didik
Berdasarkan tabel mengenai perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu
dengan penelitian saat ini maka ada ruang yang dapat diisi, sekaligus distingsi
penelitian ini yaitu terfokus pada kompetensi manajerial kepala sekolah, sehingga
tahapan manajerial lebih luas diulas dalam penelitian ini yakni dimulai dari proses
perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang diperoleh memberikan dampak pada
peningkatkan mutu pendidikan
26
BAB III
Metodelogi Penelitian
A. Tahapan penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Dian Didaktika Cinere - Depok
yang beralamat di jl. Rajawali Blok F No. 16 Cinere Estate, Kel. Gandul, Kec.
Cinere Kota Depok.
2. Waktu Penelitian
Tabel 3. 1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Mar-
Apr
Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proses Observasi awal
dan perizinan
penelitian
V V
2 Pelaksanaan penelitian
(Observasi,
wawancara dan studi
dokument)
V V V V V
3 Pengumpulan data V V V V
4 Mengelola data V V
5 Penyajian data V
6 Penarikan kesimpulan V
3. Tahapan penelitian
a. Tahap penciuman lapangan
Pada tahapan ini penulis melakukan kegiatan meninjau ke dalam
masalah-masalah yang hendak diteliti, kemudian melakukan proses
pemahaman realita sosial, dunia empiris sekolah yang hendak diteliti
adalah rencana atau pekerjaan selanjutnya yang harus dikerjakan penulis.
Untuk itu, penulis harus melakukan observasi awal secara intensif
terhadap manajerial kepaa sekolah pada sasaran penelitian, kemudian
mencari data pendukung (sekunder) mengenai apa yang hendak diteliti.
b. Tahap lapangan II
Pada tahap II penulis melanjutkan observasi dengan melakukan kegiatan:
pertama, berusaha memperoleh informasi terkait masalah yang ingin
diteliti. Kedua, menentukan metode dan teknik pengumpulan data, baik
wawancara mendalam maupun observasi partisipan dan pengumpulan data
dokumentasi. Ketiga, mengkalsifikasikan data sesuai dengan katagori-
katagori permulaan, kemudian data tersebut diinterprestasi untuk
menentukan katagori-katagori yang relevan dan ini berguna untuk
mempertajam perumusan masalah. Keempat, menghubung-hubungkan
katagori utama dan juga mencari hubungan antara variabel. Kelima,
membangun generalisasi konsep-konsep yang merupakan teori-teori.
27
c. Tahap lapangan III
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah Pertama, mereview data yang
telah dikumpulkan. Kedua, konsep dan teori-teori yang telah dibangun
dalam penelitian, kemudian diungkapkan bersama teori-teori lain. Apakah
teori-teori lain menunjang, memperluas atau menampakan hasil penelitian.
Ketiga, merevisi dan mengedit semua draf laporan yang telah dibuat
menjadi laporan terakhir yang siap dipublikasikan.
B. Metode Penelitian
Dilihat dari tujuan penelitian dan sifat masalah yang dikaji penulis, fokus
penelitian ini adalah menganalisis strategi peningkatan mutu pendidikan melalaui
kompetensi manajerial kepala sekolah di SMP SMP Islam Dian Didaktika dengan
demikian penelitian ini dapat dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif dengan
bentuk deskriptif kualitatif.
Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat diperoleh konsep dan penafsiran
mengenai makna, kenyataan, dan fakta yang relevan. Untuk itu metode penelitian
yang digunakan yaitu metode kualitatif dan teknik observasi, wawancara dan studi
dokumentasi sebagai alat pengumpulan data penelitian.
C. Teknik Pengumpulan Data
Sebagaimana telah dibahas dalam metodelogi penelitian di atas, untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan pada penelitian ini, penulis mengumpulkan
data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
1. Observasi
Teknik observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
tidak terlalau besar (Sugiono, 162: 2006). Teknik observasi ini digunakan
untuk mengamati dan memperoleh data secara langsung dengan menggunakan
panduan pengamatan atau panduan observasi untuk mengamati tentang
strategi peningkatan mutu pendidikan, mulai dari kegiatan kepala sekolah
dalam merencanakan program-program pendidikan, pelaksanaan program
sampai dengan evaluasi program pendidikan di sekolahnya.
Dengan demikian penelit hadir di lapangan (lokasi penelitian) secara
langsung untuk mengetahui obyek, situasi, konteks dan maknanya dalam
upaya mengumpulkan data penelitian yakni program-program yang
dilaksanakan dan melihat hambatan serta jawaban dari tantang global yang
sedang dihadapi masyarakat, apakah program-program tersebut dapat
memberikan dampak baik bagi siswa dan orang tua, sehingga siswa dan orang
tua merasa puas akan mutu pendidikan yang diberikan oleh sekolah. selain itu
dalam teknik observasi ini juga peneliti akan mengamati kondisi bangunan
sekolah, kelas, sarana prasarana dan juga lokasi sekolah yang menjadi faktor
pendukung dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Kegiatan
observasi ini lakukan dimulai pada awal bulan Mei sampai dengan
pertengahan bulan Juni 2020.
28
2. Wawancara
Teknik wawancara mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau
self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan
pribadi (Sugiono, 154: 2006). Teknik ini digunakan untuk memperoleh
data/informasi terkait strategi-strategi dalam meningkatkan mutu pendidikan
oleh kepala sekolah. Wawancara ini akan dilakukan dengan Kepala Sekolah,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, 4 orang guru (1 wali kelas, wakil
kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,
asisten bidang administrasi), 10 orang siswa dan 2 orang tua siswa. Kegiatan
wawancara di awali dengan wawancara kepala sekolah pada tanggal 11 Mei
2020 dan salah satu wali kelas IX D. Selanjutnya pada tanggal 12 Mei 2020
penulis melakukan wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang
kurikulum, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan asisten bidang sarana
dan prasarana. Selanjutnya wawancara siswa dan orang siswa dilakukan dari
akhir bulan Mei sampai dengan awal bulan Juli 2020.
Untuk mengatasi terjadinya bias informasi yang diragukan kesahihannya,
maka pada setiap wawancara dilakukan pengujian informasi dari informan
sebelumnya dan diadakan pencarian sumber informasi baru. Seperti ketika
peneliti mewawancarai kepala sekolah dan waka kurikulum, proses
wawancara direkam dan dipelajari secara mendalam lalu peneliti berdiskusi
dengan informa lain yang memiliki hubungan erat dengan data-data penelitian
yang ingin dikumpulkan.
Selain itu peneliti juga membuat pedoman wawancara yang disesuaikan
dengan kebutuhan penelitian sehingga data yang terkumpul tidak keluar dari
kebutuhan penelitian ini. Adapun pertanyaan penelitian yang dibuat peneliti
adalah bagaimana strategi meningkatkan mutu pendidikan kepala sekolah,
yaitu meliputi proses perencaan, penerapan dan evaluasi, serta dikembangkan
sesuai yang dibutuhkan sampai data terkumpul semuanya.
3. Studi dokumentasi
Penggunaan teknik dokumentasi bertujuan untuk melengkapi data yang
diperoleh dari teknik observasi dan wawancara. Sugiono, (2006:270)
dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk mendapatkan data berupa catatan
yang akan digunakan untuk memperoleh profil sekolah, visi, misi, tujuan
sekolah, data guru, data sarana prasarana, jadwal kegiatan/program. Dokumen
tersebut digunakan untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat
ditampilkan gambaran tentang objek penelitian. Dokumen-dokumen yang
penulis gunakan dan dapatkan adalah buku pedoman akademik siswa tahun
pelajaran 2019/2020, program kerja sekolah tahun 2019/2020, program kerja
kepala sekolah tahun 2019/2020.
29
D. Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tabel 3.2
Kiskisi Observasi
Variable Dimensi Indkator
Kompetensi
Manajerial Kepala
sekolah
Kepala sekolah 1. Bentuk-bentuk
kegiatan/program kepala
sekolah mulai dari
perencanaan, pelaksanaan
sampai evaluasi.
2. Melakukan monitoring,
evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program
kegiatan sekolah dengan
prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak
lanjut.
3. Tujuan penyelenggaraan
program:
a. Tujuan normatif:
Dapat membentuk
lulusan yang unggul
dan berkompetensi
b. Tujuan nyata
Menjadi sekolah yang
bermutu.
Menjadi sekolah
pilihan pertama
masyarakat.
Mendorong kinerja
steakholder sekolah.
4. Hambatan dalam
pelaksanaan program-
program di sekolah.
Strategi
peningkatan mutu
pendidikan
SDM 1. Memimpin sekolah untuk
mendayagunakan sumber
daya secara optimal.
2. Mengelola sumber daya
manusia (guru dan
karyawan sekolah) secara
optimal
3. Mengelola perubahan dan
pengembangan sekolah
menuju organisasi
pembelajaran yang efektif.
30
4. Menciptakan iklim dan
budaya sekolah yang
kondusif dan inovatif.
Sarana Prasaran 5. Mengelola sarana dan
prasana sekolah secara
optimal.
6.
Kurikulum 1. Memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi bagi
peningkatan pembelajaran
dan manajemen sekolah
2. Mengelola sistem informasi
sekolah dalam mendukung
penyususnan program
sekolah.
3. Mengelola unit layanan
khusus dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan
kegiatan peserta didik.
4. Mengelola pengembangan
kurikulum dan kegiatan
pembelajaran
5. Mengelola penerimaan
pesert didik untuk
penempatan dan
pengembangan kapasitas
peserta didik.
Hubungan masyarakat 1. Mengelola hubungan
sekolah dan masyarakat
dengan baik
Administrasi 1. Mengelola keuangan secara
akuntabel, transfaran dan
efesien.
2. Mengelola
administrasi/ketata usahaan
sekolah
31
Tabel 3.3
Kisi-kisi Wawancara
Variabel Dimensi Aspek
Kep
ala
sek
ola
h
Gu
ru
Sis
wa
ko
mit
e
Kompeten
si
Manajeria
l Kepala
Sekolah
Unsur-
unsur
Kompeten
si Kepala
Sekolah
a. Latar belakang kepala sekolah.
a. Program peningkatan mutu
pendidikan (Akademis dan Non
Akademis)
b. Program (jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang)
c. Proses manajerial program –
program sekolah (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi)
d. Tujuan penyelenggraan
program/kegiatan
e. Hambatan dan tantangan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Strategi
Peningkat
an Mutu
Pendidika
n
SDM a. Memimpin sekolah untuk
mendayagunakan sumber
daya secara optimal
b. Mengelola sumber daya
manusia (guru dan
karyawan sekolah) secara
optimal
c. Menciptakan iklim dan
budaya sekolah yang
kondusif dan inovatif
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Sarna dan
Prasarana
a. Mengelola sarana dan prasarana
sekolah dengan baik.
b. Memanfaatkan sarana prasarana
sekolah secara optimal.
V
V
V
V
V
V
V
V
Kurikulum a. Mengelola pengembangan
kurikulum dan kegiatan
pembelajaran
b. Mengelola teknologi informasi
sekolah dalam mendukung
penyusunan program sekolah
c. Memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah
d. Mengelola unit layanan khusus
(BK/ABK) dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
32
kegiatan peserta didik
e. Mengelola penerimaan peserta
didik untuk penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta
didik.
Administr
asi
sekolah
a. Mengelola administrasi/ketata
usahaan sekolah secara maksimal.
b. Mengelola keuangan secara
akuntabel, transfaran dan efesien.
V
V
V
V
V
V
V
V
Hubungan
Masyaraka
t
a. Mengelola hubungan sekolah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat.
b. Mengelola hubungan sekolah dan
dunia industri dan
instansi/lembaga terkait terkait
dengan baik.
V
V
V
V
V
V
V
V
33
Tabel 3.4
Daftar Ceklis
No Dokumen Ada Tidak ada
1 Program Kerja Kepala sekolah
2 Program sekolah
a. Jangka pendek
b. Jangka menengah
c. Jangka panjang
3 Profil Sekolah
4 Profil Kepala Sekolah
5 Kurikulum Sekolah
6 Dokume Program
a. Pelaksanaan program (akademis dan
non akademis)
b. Laporan Evaluasi Program
c. Rencana Tindak Lanjut
E. Teknik Analisi Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah model
analisis dan mengalir (flow model). Iskandar (2013:258) menyebutkan langkah-
langkah yang digunakan dalam model ini antara lain: pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
1. Pengumpulan Data.
Peneliti turun ke lapangan menemui informal untuk mencari data dan
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian melalui kegiatan observasi
langsung dengan mengamati keadaan sekolah, budaya sekolah dan
pelaksanaan program-program sekolah serta kondisi sekolah mulai dari
gedung sekolah, letak sekolah, keadaan kelas sampai sarana dan prasarana
sekolah yang menunjang kegiatan pendidikan. Selanjutnya mengumpulkan
data dan informasi menggunakan teknik wawancara, yaitu menemui dan
mendiskusikan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penulisan
penelitian ini dengan menggunakan pedoman wawancara yang sudah dibuat
dan disipakan oleh peneliti. Selanjutnya pengumpulan data melalui
dokumentasi, adapun teknik studi dokumentasi ini sebagai data pendukung
dalam keabsahan penelitian yang dilakukan peneliti, tujuannya untuk
mendapatkan dokumen seperti profil sekolah, kurikulum, program kerja dan
data lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
2. Reduksi Data
Pada tahap ini peneliti mengelompokan data sesuai dengan aspek-aspek
permasalahan dari hasil penelitian yaitu peneliti menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, yakni observasi, wawancara dan studi
dokumentasi. Setelah dihimpun, dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya
adalah mengadakan reduksi data. Langkah ini berkaitan erat dengan proses
penyeleksian, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan dan
mentransformasikan data mena yang diperoleh dari hasil penelitian. Pada
proses ini, sebelum data benar-benar dikumpulkan, peneliti sudah mengetahui
34
data-data apa saja yang dibutuhkan terkait dengan penelitian. Hal ini
sebagaimana yang dikatakan Sugiono (2012) yaitu mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal pokok, mefokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan pokoknya.
3. Penyajian Data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengorganisasikan data
yang sudah direduksi. Peneliti mengumpulkan data dan informasi yang
memungkinkan peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian
data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teks naratif yang
menggambarkan secara detail temuan penelitian. Dengan melihat penyajian
data, maka dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus
dilakukan. Hal ini sebagaimana yang dikatakan Miles dan Huberman yang
paling sering digunakan dalam menyajikan data dalam kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif (Suguioni, 2012).
4. Penarikan Kesimpulan
Langkah selanjutnya menurut Miles dan Hubermen adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Hasil kesimpulan awal masih bersifat sementara,
dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung.
Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung dengan
bukti-bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang dikemukankan
merupakan kesimpulan yang kredibilitas (Sugiono, 2012). Dengan demikian
kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut dari kegiatan
pengumpulan data, reduksi dan penyajian data atau langkah terakhir dalam
penelitian ini. Peneliti melakukan analasis model interaktif untuk menarik
kesimpulan dari penelitiannya melalui data yang terkumpul dari hasil
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang terkait dengan penelitian
direduksi untuk dipilih mana yang tepat disajikan. Peneliti memfokuskan
pemilihan data pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah,
penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian..
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Dian Didaktika
1. Profil SMP Islam Dian Didaktika
SMP Islam Dian Didaktika berada dibawah naungan Yayasan Dian
Didaktika yang berdiri pada tanggal 14 Juni 1983. Nama Dian Didaktika berasal
dari kata Dian yang berarti pelita/penerang, sedangkan Didaktika berarti
pengajaran (ilmu mengajar). Sehingga Dian Didaktika berarti pelita yang tak
pernah padam yang mampu memberikan cahaya kepada orang-orang yang ada di
sekitarnya. (Buku Panduan Akademik). Berikut ini identitas sekolah :
Tabel 4.1
Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP Islam Dian Didaktika
NPSN : 20246429
NSS : 204.02.05.28.188
NDS : 2002280059
SK Pendirian sekolah : 192/I 02/Kep/E 93
SK Operasional : 192/I02/KEP/E 93
Tanggal Izin Operasional : 11 Mei 1993
Status Sekolah : Swasta
Akreditasi : A (98)
Nama Kepala Sekolah : Suparjo, S.Pd.Bio
Alamat Sekolah : Jl. Rajawali Blok F No. 16 Cinere
Estate, Kel. Gandul, Kec. Cinere,
Kota Depok
Telepon : 0217546632
2. Visi, Misi dan Tujuan SMP Islam Dian Didaktika
a. Visi SMP Islam Dian Didaktika
“Pendidikan Paripurna bernapaskan Islam”
Berdasarkan visi sekolah, penulis melihat SMP Islam Dian Didaktika
ingin menjadi sebuah lembaga pendidikan paripurna artinya sempurna atau
lengkap dengan segala keunggulan baik dari bidang akademis maupun non
akademis. Keunggulan tersebut harus dibalut dengan ajaran Agama Islam
sehingga nantinya lulusan SMP Islam Dian Didaktika tidak hanya baik dati
segi intelektual saja namun juga baik dalam segi prilaku atau karakter.
b. Misi SMP Islam Dian Didaktika
1) Menyelenggarakan pendidikan yang menerapkan nilai-nilai ajaran Islam
2) Menyelenggarakan pendidikan yang mengembangkan kecerdasan
majemuk
3) Mengembangkan pribadi sesuai dengan perkembangan zaman
4) Mengembangkan budaya santun, jujur, tenggang rasa, toleransi, dan
memiliki kepedulian sosial yang tinggi
36
Berdasarkan misi sekolah, penulis melihat segala upaya yang diberikan
untuk mencapai pendidikan paripurna bernapaskan Islam dengen
menyelenggarakan pendidikan yang menerapkan nilai-nilai ajaran Islam
disetiap proses pendidikannya, mengembangkan kecerdasan majemuk yang
artinya tidak hanya fokus pada satu bidang dan menyeseuaikan dengan
perkembangan zaman, hal ini juga dibalut dengan budaya sekolah yang
mendukung untuk tercapainya visi sekolah yaitu menjadi pendidikan yang
paripurna atau sempurna dengan keunggulan pada bidang akademis maupun
non akademis dan mempunyai karakter Islami.
c. Tujuan SMP Islam Dian Didaktika
1) Terbentuknya perilaku dan kondisi lingkungan sekolah yang disiplin,
jujur, peduli, bertanggung jawab, mandiri, kebersamaan
2) Terciptanya budaya 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Santun, dan Syukur)
3) Meraih prestasi akademik sekolah dan Nilai Ujian Nasional yang terbaik
4) Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama
bidang sains, matematika, teknologi informatika
5) Meraih prestasi terbaik di bidang bahasa, seni dan olahraga baik di
tingkat kota, provinsi, nasional maupun internasional.
6) Terlaksananya Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing komponen
sekolah secara maksimal.
7) Terlaksananya pengembangan Standar Isi, sebagai berikut:
a) Pengembangan Kurikulum Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran
2018/2019;
b) Mengembangkan pemetaan SK/KI, KD, dan indikator untuk kelas
VII, VIII, dan IX;
c) Mengembangkan RPP untuk kelas VII VIII, dan IX pada semua
mata pelajaran dan Bimbingan Konseling;
d) Mengembangkan sistem penilaian berbasis kompetensi dan saintifik
8) Melaksanakan standar proses pembelajaran, antara lain :
a) Mengoptimalkan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
danperkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
b) Melaksanakan pendekatan belajar tuntas.
c) Melaksanakan pembelajaran inovatif
9) Melakukan perencanaan, pelaksanaan serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan.
10) Menempuh Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip
pembelajaran yang digunakan:
a) Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
b) Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber belajar;
c) Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah;
37
d) Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
e) Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
f) Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
g) Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
h) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills);
i) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
j) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan member
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyomangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
k) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan
dimasyarakat;
l) Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru,siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
m) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
n) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik.
11) Terlaksananya tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur
operasional sekolah.
12) Meraih prestasi di bidang lomba karya ilmiah remaja (KIR) tingkat
Nasional.
13) Memperoleh prestasi di bidang olimpiade OSN tingkat kota.
14) Menjadikan 99% peserta didik memiliki kesadaran terhadap
kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya.
15) Memiliki jiwa cinta tanah air yang diimplementasikan lewat
kegiatan Pramuka,
16) Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olahraga di tingkat kota
Berdasarakan tujuan SMP Islam Dian Didaktika, penulis melihat tujuan besar di
semua bidang penidikan yang ingin dicapai adalah turunan berdasarkan visi sekolah
yaitu pendidikan peripurna. Tujuan ini menggambarkan bagaimana pendidikan
paripurna yang harus dicapai dengan mengembangkan kecerdasan majemuk dan
menjadikan lembaga pendidikan yang beriklim dan berbudaya Islami.
.
38
3. Stuktur Organisasi SMP Islam Dian Didaktika
Gambar 4. 1
Struktur Organisasi SMP Islam Dian DidaktikaTahun 2019/2020
39
4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Table. 4.2
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Islam Dian Didaktika
Tahun Pelajaran 2019/2020
No Nama NUPTK Status
Kepegawaian Sertifikasi Pendidikan Terakhir Jabatan
1 Suparjo, S.Pd.Bio. 2748747647200002 GTY Sudah S1 - Pend. Biologi Kepala Sekolah
2 Abdul Kodir, S.Pd. 2255754654200003 GTY Sudah S1 – Pend IPS IPS
3 Dra. Prabawati 6043739639300003 GTY Sudah S1 – Kimia Matematika
4 Drs. Mohamad Amin 8544743643200003 GTY Sudah S1 - Pend.
Kepelatihan Penjaskes
5 Dra. Nunu
Supraptiningsih 4459742642300012 GTY Sudah
S1 - Pend. Bahasa
dan Sastra Indonesia Bhs Indonesia
6 Khoerudin, S.Ag 1158751651200003 GTY Sudah S1 - BP Agama BK
7 Achmad Suhud
Firmantoro, S.Pd. 9255759660200003 GTY Sudah
S1 - Seni Musik Seni dan Budaya
8 Sukohartoyo, S.Tp. 9561755657200023 GTY belum S1 - Teknologi
Pertanian IPA
9 Dra. Mariyatullalela 7633740641210080 GTT belum S1 - Teori dan
Sejarah Pendidikan Bufi Pekerti
10 Alifia Zamraida, S.Pd. 3849746648300032 GTT belum S1 – Ped. Fisika Laboran
11 Wahyu Purwaningsih.
S.Pd. Si 6438762663300102 GTY Sudah
S1 - Pend. Fisika IPA
12 Puji Suwasono, S.S. 2948756657200042
GTY
Sudah
S1 - Sejarah IPS / Bahasa Sunda
13 Robiatul Adawiyah,
S.Pd. 2660763663300022
GTY
belum
S1 – Matematika Matematika
40
14 Sri Hastini, S.Pd. 1147761662300113 GTY Sudah S1 - Pend. Bahasa
dan Sastra Indonesia Bahasa Indonesia
15 Sayidah Salim, S.Pd. 3140764664300013 GTY Sudah S1 - Pend. Bahasa
Inggris Bahasa Inggris
16 Siti Nur Arofah,
S.Pd.Si 8247762663230113 GTY belum
S1 - Pend. Kimia IPA
17 Yuliarini Andrikas,
S.Si 9042763666230173 GTY Sudah
S1 – Geografi IPS
18 Gustaf, M.A. 6933748650200052 GTY belum S2 - Ilmu Tafsir PAI / Al-Quran
19 Fadjar Wibowo, S.Pd. 1460753656200013 GTY belum S1 - Pend. Seni Rupa Prakarya
20 Hilyatul Aulia Fitriani,
S.Pd. 9951765666131070 GTY belum
S1 - Pend. Bhs
Inggris Bhs Inggris
21 Dra. Dewi Susilah 3749742642200002 GTT Sudah S1 – Matematika Matematika
22 Restu Nur Wahyudin,
S.Pd. 1851769670130022 GTY belum
S1 - Pend. Bhs
Indonesia Bahasa Indonesia
23 Maunah, S.Ag 9847753653300002 GTY Sudah S1 - Pend. Agama
Islam PAI / Al-Quran
24 Diki Wahyu, S.Pd.I 0835761662130202 GTY belum S1 - Pendidikan
Agama PPKN
25 Ibnu Hakim, S.Pd. GTY belum S1 - Pend. Tehnik
elektronika TIK
26 Hidayatulah, Lc GTY belum S1 – Syariah Bahasa Arab
27 Erisnawati, S.Pd. GTY belum S1 - Pend. Bahasa
Inggris Bahasa Inggris
28 Rostin GTT belum S2 Psikologi
29 Anissudin Ahmad,
A.Md. 6535748650200010 PTY belum
D3 - Manajemen
Informatika Tata Usaha
30 Akbar, S.Pd. PTY belum S1 - Manajemen Operator
41
Pendidikan
31 Ratna Nilamsari PTY belum SMA Tata Usaha
32 Desy PTT belum S2 Tata Usaha
33 Riska Meidiana, S.IP. PTY belum S1 - Ilmu
Perpustakaan Pustakawati
34 Edi Setiawan, S.Pd. PTY belum S1 - Pendidikan
ekonomi Bagian Umum
35 Basirin PTY belum SD Pembantu Sekolah
36 Didin Komarudin PTY belum SMP Pembantu Sekolah
37 Fery Irawan PTY belum SMP Pembantu Sekolah
38 Abi PTY belum SMA Pembantu Sekolah Sumber : Data pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Islam Dian Didaktika Tahun 2019/2020
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa tenaga pendidik dan tenaga kependiidkan di SMP Islam Dian Didaktika terdapat 38
orang dimana untuk tenaga pendidik sebanayak 26 dan tenaga kependidikan (psikolog, tata usaha, laboran, perpustakaan, pembantu
sekolah) berjumlah 12 orang. Terkait dengan pendidik atau guru di sekolah ini sudah semua menyelesaikan jenjang pendidikan strata
satu bahkan ada satu orang yang sudah strata 2, meskipun begitu ada bebrapa guru yang masih belum linier dalam mengajar mata
pelajaran, salah satunya adalah Sukohartoyo lulusan teknik pertanian mengajar IPA, meskipun masih ada keterkaitan antara pertanian
dan IPA, jurusan ini lebih tepat mengajar di tingkat SMA yang lebih mendalam, selanjutnya ada juga Hidayatullah lulusan Syariah
namun mengajar bahasa Arab. Sementara untuk tenaga kependidikan yaitu tata usaha administrasi, keuangan dan perpustakaan sudah
cukup mendukung meskipun masih ada yang belum menyelesaikan strata satunya. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada table di bawah
ini:
42
Table 4.3
Rekap data PTK SMP Islam Dian Didaktika Tahun 2019/2020
No Pekerjaan Jumlah Total
1 Pendidik
a. Kepala Sekolah
b. Guru
1
25
26
2 Tenaga Kependidikan
a. Psikolog
b. Tata usaha
administrasi
c. Tata usaha keunagan
d. Operator
e. Bagian umum
f. Laboran
g. Putakawati
h. OB
1
1
2
1
1
1
1
4
12
Total Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SMP Islam Dian Didaktik 38
Sumber : Data pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Islam Dian Didaktika Tahun 2019/2020
5. Data Peserta Didik SMP Islam Dian Didaktika
Tabel 4.4
Data Peserta Didik SMP Islam Dian Didaktika Tahun 2019/2020
No Tingkatan Rombel Jumlah Siswa
Jumlah Total L P
1 Kelas 7
7A 12 11 23
90 7B 11 10 21
7C 11 12 23
7D 12 11 23
2 Kelas 8
8A 14 11 25
98 8B 15 10 25
8C 14 10 24
8D 13 11 24
3 Kelas 9
9A 13 9 22
106
9B 14 9 23
9C 12 9 21
9D 11 9 20
9E 11 9 20
Total Peserta Didik SMP Islam Dian Didaktika
Tahun Pelajaran 2019/2020 304
Sumber : Data Peserta Didik SMP Islam Dian Didaktika Tahun 2019/2020
43
Dari table di atas dapat dilihat bahwa jumlah murid disetiap kelas tidak lebih
dari 25 siswa, bahkan ada yang hanya 20 siswa perkelas. Berdasarkan data ini
penulis menyimpulkan kegiatan pembelajaran akan jauh lebih kondusif dan
penyampaian materi ajar akan jauh lebih mudah karena keadaan jumlah siswa
yang mendukung proses pembelajaran di kelas.
6. Data Sarana Prasarana SMP Islam Dian Didaktika
Table 4.5
Data Sarana Prasarana SMP Islam Dian Didaktika
Tahun 2019/2020
No Sarana Prasarana Jumlah Ket
1 Ruang Kelas 13 Pribadi
2 Ruang Kepala sekolah 1 Pribadi
3 Ruang Guru 2 Pribadi
4 Ruang Tata Usaha 2 Pribadi
5 Perpustakaan 1 Pribadi
6 Lab Komputer 1 Pribadi
7 Lab Bahasa 1 Pribadi
8 Lab IPA 1 Pribadi
9 Perpustakaan 1 Pribadi
10 Ruang Musik 1 Pribadi
11 UKS 1 Pribadi
12 Kamar Mandi 8 Pribadi
13 GOR 1 Bersama
14 Musolah 2 Bersama
15 Auditorium 1 Bersama Sumber : Data Sarana Prasarana SMP Islam Dian Didaktika Tahun 2019/2020
Dari table diatas menujuka SMP Islam Dian Didaktika memiliki sarana
pendukung pembelajaran seperti lab. Komputer, lab. Bahasa, lab. IPA, ruang
music, perpustakaan yang bisa dipakai kapan saja dalam menunjang kegiatan
KBM di sekolah sementara sarana seperti GOR, Musolah, Auditorium digunakan
secara bersama karena SMP Islam Dian Didaktika merupakan lembaga
pendidikan berjenjang dari tingkat PAUD – SMA, jadi untuk pemakian sarana
yang dimiliki bersama harus bergantian sesuai jadwal yang disepakati bersama.
44
7. Tahapan Manajerial Kepala Sekolah
Table 4.6
Tahapan Kerja Manajerial Kepala Sekolah
No Bidang Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi
1 Kurikulum a. Membentuk tim penyusun
dan pengembang kurikulum
2013 sebelum tahun ajaran
baru.
b. Menggunakan peraturan-
peraturan sebagai acuan
penyusunan dokumen
kurikulum.
c. Membuat kalender
pendidikan.
d. Memastikan guru menyusun
program pembelajaran
berdasrkan hasil asesmen
a. Melakukan sosialisasi
dokumen kurikulum kepada
warga sekolah
b. Menjalankan program
pendidikan sesuai dengan
perencanaan yang telah di
buat baik akademis maupun
non akademis
c. Memastikan guru
melaksanakan program
pembelajaran kepada peserta
didik sesuai dengan
kurikulum, silabus dan rpp
a. Melaksanakan evaluasi
kurikulum sekolah
b. Melaporkan hasil
pengembangan kurikulim
kepada Yayasan dan Dinas
Pendidikan Kota Depok
c. Mengevaluasi jadwal/kalender
pendidikan
d. Mengadakan evaluasi KBM
(PH, UP, PTS, PAS, US,
UNBK)
2 Kesiswaan a. Membuat program
penerimaan siswa baru.
b. Menyusun porgram
ekstrakurikuler
c. Merencanakan pembinaan
prestasi peserta didik
a. Seleksi penerimaan siswa
baru (melaksanakan,
memutuskan).
b. Melaksanakan program
pendidikan (akademik dan
non akademik)
c. Memastikan pendidik,
pembina ekstarkurikuler
melaksanakan program-
program yang telah
ditetapkan.
a. Mengevaluasi proses
penerimaan siswa baru
b. Mengawasi dan mengevaluasi
proses layanag kesiswaan (BK)
c. Mengawasi dan mengevaluasi
serta mengevaluasi kegiatan
ekstrakurikuler
d. Mengawasi dan mengevaluasi
semua program pendidikan
(akademis dan non akademis)
e. Melakukan penelusuran dan
pendayagunaan alumni.
45
d. Melaksanakan pembinaan
prestasi peserta didik yang
dilakukan oleh guru pembina
3 Pendidik
d
a
n
Tenaga
Kependidika
n
a. Kepala sekolah membentuk
tim perencanaan kebutuhan
pendidik yang bertugas
merencanakan kebutuhan
pendidik, membuat surat
penetapan, dan melaporkan
tentang rencana pemenuhan
kebutuhan pendidik kepada
yayasan.
b. Membentuk tim perencanaan
pembagian tugas pendidik,
pemberian tugas tambahan,
pembagian beban mengajar,
optimalisasi tenaga pendidik.
c. Membentuk tum
pengembangan pendidik
d. Membuat aturan tentang
pemberian penghargaan
kepada pendidik.
a. Memastikan tersusunya
rencanan penetapan
pembagian tugas mengajar
b. Memastikan tersusun dan
terlaksananya tugas dan
fungsi kepala sekolah, guru
dan tenaga kependidikan
c. Mengadakan dan
memastikan terlaksananya
pengembangan pendidik dan
teanga kependidikan
d. Memastikan keterlaksanann
mutasi, prmosi kepada
pendidik dan tenaga
kependidikan berdasarkan
azas kemanfaatan, kepatutan
dan profesionalisme
a. Mengawasi proses seleksi
penerimaan pendidik dan tenaga
kependidikan baru.
b. Mengevaluasi keseuain antara
tugas dengan pelaksanaan
kegiatan melalui kegiatan
supervisi.
c. Melakukan pengawasan
pengembangan pendidik
berdsarkan kalender pendidikan
melalaui kegiatan supervisi dan
mentoring
d. Melakukan evaluasi
keterlaksanaan pemberian
penghargaan kepada pendidik
dan tenaga kependidikan.
4 Sarana dan
prasarana
a. Menyusun master plan
(rencana induk) sarana dan
prasarana sekolah
b. Menyusun rencana
kebutuhan sarana prasarana
c. Memastikan sekolah
memiliki aturan penggunaan
a. Mengajukan rencana
pengadaan sarana dan
prasarana sesuai kebutuhan
b. Memastikan semua sarana
prasarana yang dimiliki
sekolah dimanfaatkan secara
optimal.
a. Mengevaluasi dan melaporkan
pengawasan secara berkala
terhadap pemanfaatan sarpras
b. Melakukan evaluasi secara
langsung terhadap pemeliharaan
dan kondisi sarana prasarana.
c. Membuat laporan
46
sarana dan prasarana. c. Memastikan semua petugas
sekolah (guru dan tenaga
kependidikan) melakukan
pemeliharaan sarana
prasarana sekolah.
pengembangan/penambahan
sarana dan prasarana
5 Hubungan
pada
masyarakat
a. Menyusun program
pemberdayaan peran serta
masyarakat dan kemitraan
b. Menyusun draf MOU
a. Mensosialisasikan
pelaksanaan peran serta
masyarakat dan kemitraan
kepada semua warga sekolah
b. Menjalin kemitraan dengan
lembaga yang relevan,
berkaitan dengan masukan,
proses dan capaian hasil
pendidikan
c. Menjalin kemitaraan sekolah
dilaksanakan dengan orang
tua peserta didil, alumni,
tokoh masyrakat, lembaga
pemerintahan dan/atau
lembaga non pemerintahan.
d. Mendandatangain MoU
a. Mengawasi dan mengevaluasi
proses kemitraan.
b. Mengadministrasikan dan
melaporkan hasil kemitraan
kepada dinas pendidikan
kota/prov.kab
Sumber : Program Kerja Kepala SMP Islam Dian Didaktika
47
B. Temuan Hasil Penelitian
Dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, ada beberapa
strategi yang digunakan kepala sekolah. Berikut hasil temuan penelitian diantaranya:
1. Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rancangan atau tujuan sekolah untuk
melaksanakan program pendidikan. SMP Islam Dian Didaktika selain
menggunakan kurikulum 2013 sebagai kurikulum utamanya juga mempunyai
kurikulum sekolah tersendiri. Kurikulum sekolah ini mengacu kepada visi
sekolah yaitu menjadi “lembaga pendidikan paripurna yang bernafaskan Islam”
sehingga SMP Islam Dian Didaktika mengedepankan budi pekerti dalam setiap
proses pendidikan di sekolah, hal ini sebagaimana dikatakan oleh kepala sekolah,
Suparjo mengatakan :
“Kurikulum nasional kurikulum, 2013 tetapi menambah muatan lokal yg
menjadi keunggulan sekolah ini yaitu kurikulum yang bernuansa budi pekerti”.
(wawancara tanggal 11 Mei 2020)
Selanjutnya Wahyu sebagai wakil kepala sekolah bidang kuikulum
menambahakan:
“Sekolah ini menggunakan kurikulum 2013 dengan penambahan beberapa
kurikulum sekolah dan Pengembangan kurikulum 2013 sesuai ketentuan
pemerintah dengan mengingkatkan satu tingkat diatas program pemerintah,
contohnya program peningkatan b.inggris, BTQ, B.arab dan pendidikan budi
pakerti yang secara khusus diberikan kepada siswa”. (wawancara tanggal 12 Mei
2020)
Selanjutnya Fayana salah satu siswa SMP Islam Dian Didaktika
mengatakan: “Kurikumum 2013 dan ada kurikulum sekolah, kurikulum sekolah
ini memuat mata pelajaran seperti budi pekerti, BTQ, Bahasa Arab dan juga
kebiasan-kebiasaan yang dibiasakan dalam kegiatan sehari-hari di sekolah seperti
antri, mengucapkan salam, berbicara sopan, dan masih banyak lainnya .”
(wawancara tanggal 28 Mei 2020).
Kemudian Yuliarini sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
melengkapi:
“Kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum 2013, dan muatan lokal
seperti budi pakerti yang menjadi ciri khas sekolah ini. Dalam pengembangannya
yuliarini juga mengatakan krikulum lokal budi pakerti dsb itu kami melakukan
evaluasi secara mandiri kemudian apa saja yang perlu ditambahkan dan di
koordinasikan dengan jenjang level dalam satu yayasan sekolah ini, dari TK-SD-
SMP-SMA supaya keistimewaan sekolah yayasan ini adalah siswa-siswa yang
sekolah dari TK-SD-SMP-SMA disini mereka mempunyai ciri khas yang
membedakan dari sekolah yang lain.” (wawancara tanggal 12 Mei 2020)
Alokasi waktu yang ditetapkan untuk satu kali kegiatan tatap muka setiap
mata pelajaran adalah 40 menit, dan struktur kurikulum SMP Islam Dian
Didaktika dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
48
Tabel 4.7
Struktur Kurikul SMP Islam Dian Didaktika
Tahun Pelajaran 2019/2020
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya 2 2 2
9 PJOK 2 2 2
10 Prakarya 2 2 2
11 Informatika 2 2 2
Muatan Lokal Daerah
12 Bahasa Sunda 1 1 1
13 Pendidikan Budi Pekerti 1 1 1
14 Al Quran 2 2 2
15 Bahasa Arab 2 2 2
16 Bimbingan & Konseling 1 1 1
17 Conversation Class (Native Speaker) 1 1 1
18 BTQ 1 1 1
Jumlah 43 43 43
Dari tabel strukrut kurikulum di atas, kita dapat melihat kurikulum muatan
lokal sekolah dimasukan kedalam KBM dan jumlah mata pelajaran muatan lokal
yang disediakan sekolah merupakan mata pelajaran untuk penguatan karakter
budi pekerti dan keterampilan peserta didik. Sementara itu kriteria ketuntasan
minimal (KKM) setiap mata pelajaran sebagai target pencapaian kompetensi
(TPK) sebagai berikut:
Tabel 4.8
Pencapaian KKM tahun 2019/2020
No Matat pelajaran Mata Pelajaran
VII VIII IX
1 Pendidikan Agama 71 72 72
2 Pendidikan Kewarganegaraan 71 74 74
3 Bahasa Indonesia 72 72 72
4 Matematika 67 67 67
5 Ilmu Pengetahuan Alam 71 70 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75
7 Bahasa Inggris 70 71 72
8 Seni Budaya 78 78 78
49
9 PJOK 73 73 73
10 Prakarya 75 75 75
11 Informatika 75 75 75
12 Bahasa Sunda 65 65 65
13 Pendidikan Budi Pekerti 71 72 72
14 Al Quran 71 72 72
15 Bahasa Arab 65 67 68
16 Bimbingan & Konseling 71 72 72
Berdasrkan hasil observasi penulis melihat kurkikulum yang diterapkan di
SMP Islam Dian Didaktika merupakan kurikulum yang ditetapkan dari dinas
pendidikan yaitu kurikulum 2013 dan juga menjalankan kurikulum sekolah
sebagai pendamping dari kurikulum utama. Kurikulum sekolah ini merupakan
kurikulum yang menjadi ciri khas sekolah yaitu kurikulum yang berdasarkan
ajaran budi pekerti yang berpatokan kepada ajaran Agama Islam. Pelaksananya
dilakukan dengan konsisten dengan menambahkan kurikulum lokal sekolah ke
jam KBM sekolah, dan juga ada penambahan di program-program luar KBM
seperti shalat dhuha setiap hari jumat, pelaksanaan ikrar setiap pagi dan tadarus
Al-quran sebelum jam pertam dimulai. Kebiasaan inilah yang mendukung
kurikulum sekolah berjalan dengan baik karena tidak hanya dijadikan sebagai
mata pelajaran namun juga jadikan suatu kebiasaan.”
Dari hasil pemaparan tersebut, sebagaimana Fitrah (2017:33) mengatakan
peningkatan mutu pendidikan bisa dilihat dari tiga aspek yaitu: input, proses dan
output. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena
dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Proses pendidikan merupakan
berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain dengan mengintegrasikan input
sekolah sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan,
motivasi dan minat belajar yang tinggi. Output pendidikan merupakan kinerja
sekolah yang dapat diukur dari kualitasnya, produktivitasnya, efisiensinya,
inovasinya, dan moral kerjanya. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan
bahwa kurikulum sekolah merupakan perencanaan yang menggambarkan proses
pendidikan di sekolah tersebut, menjadikan proses pendidikan mempunyai ciri
khas masing-masing dengan kurikulum yang disain sendiri. Begitu juga SMP
Islam Dian Didaktika memiliki cirri khasnya tersendiri yang belum tentu dimiliki
oleh sekolah lainnya, sehingga kepala sekolah terus menerapkan dan
mengembangkan kurikulum baik kurikulum nasional maupun kurikulum lokal
sekolah agar mampu membuat situasi pembelajaran menjadi menyenangkan dan
memotivasi siwa dalam belajar.
2. Kesiswaan
Dalam dunia pendidikan kita mengenal yang namanya input dan output
pendidikan, input merupakan siswa masuk yang didapat dari proses penerimaan
siswa baru dan output merupakan hasil atau lulusan dari proses pendidikan yang
dilakukan di sekolah.
50
a. Penerimaan Siswa Baru
SMP Islam Dian Diaktika merupakan salah satu sekolah yang
diminati oleh masyrakat, ini dikarenakan lulusan SMP Islam Dian
Diaktika yang berkompetensi baik di bidang akademis maupun non
akademis dan juga SMP Islam Dian Diaktika memiliki citra baik di
masyarakat sehingga banyak masyarakat yang ingin menyekolahkan
anaknya di sekolah tersebut. Dalam penerimaan pesert didik baru Kepala
sekolah melakukan seleksi dalam penerimaan siswa baru berdasarkan
hasil tes, hal ini sebagaimana diungkapan oleh kepala SMP Islam Dian
Diaktika, Suparjo sebagai berikut:
“Pengelolaan dan penerimaan peserta didik yang pertama membuka
penerimaan lebih awal di bulan November kita sudah melakuan karna
membutuhkan proses lebih panjang. Prosesnya itu diawali dengan proses
pendaftaran, pendaftaranya bisa secara manual dan bisa secara onlie.
Kemudian kami akan melakukan ketahap tes akademis, psikotes, dan juga
wawancara orang tua dan peserta didik. Sehingga kempat-empatnya itu
harus relefan, karena prosesnya yang cukup lama maka kita mengawali
pengelolaan penerimaan peserta didik ini lebih awal.” (wawancara tanggal
11 Mei 2020)
Selanjutnya Sri sebagai asisten bidan administrasi sekaligus
penanggung jawab program penerimaan siswa baru mengatakan:
“Penempatan siswa baru di ikuti dengan test akademik, psikotes,
dan wawancara terhadap orang tua yang bertujuan untuk mengenal
keadaan dan latar belakang orang tua sehingga sekolah mendapatkan
informasi lebih detail terkait keadaan dan kondisi keluarga siswa baru di
rumahnya. Melalui test tersebut kami berharap sudah cukup untuk
memberikan gambaran untuk membantu kami dalam menempatkan siswa
ketika mereka memulai pembelajaran di sekolah. Hasil test tersebut
dijadikan sebagai acuan untuk penempatan kelas, wali kelas dan
sebagainya. Kapasitas orang dalam 1 kelas maksimal 28 orang, atau
kurang lebih sekitar 25 orang.” (wawancara tanggal 12 Mei 2020)
Selanjutan ibnu sebagai guru TIK menambahkan:
“Prosedur penerimaan siswa baru disekolah ini ada 2 cara yaitu,
secara online dan offline datang secara langsung, tes akademis,
wawancara terhadap siswa dan orang tua, dan psikotes.” (wawancara
tanggal 1 Mei 2020)
Hal ini senada juga yang dikatakan oleh salah satu siswa, Raditya
kelas 8 mengatakan:
“Saat mendaftar kita akan dites IQ dan psikologisnya terlebih
dahulu agar mengetahui kemampuan rata-rata dari setiap murid.. Lalu
setiap orang tua calon murid dan calon murid yang mendaftar akan di
interview dengan beberapa pertanyaan.” (wawancara tanggal 2 Mei 2020)
Selanjutnya Adinda siswa kelas 8 menilai proses penerimaan siswa
baru SMP Islam Dian Didaktika: “ Sangat rapih dan terstruktur dengan
baik pelaksanaanya dengan melaksanakan tes-tes dan wawancara bagi
siswa baru” (wawancara tanggal 27 Mei 2020)
51
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, proses
penerimaan siswa baru di SMP Islam Dian Didaktikah memerlukan waktu
yang sangat panjang, dimana proses tersebut sudah dimulai sejak semester
1 atau sekitar bulan November. Pada bulan November ini sudah dimulai
tahap sosialisasi dan publikasi kepada masyaralat dengan menggunakan
media dan promosi melalui acara-acara yang dilakukan oleh sekolah,
biasnaya untuk mempromosikan sekolahnya SMP Islam Dian Diaktika
mengadakan acara yang dikenal dengan Open House.
Proses penerimaan siswa baru juga dapat dilihat pada gamabar di
bawah ini:
Gambar 4.2
Proses penerimaan siswa baru
Jadwal PSB Promosi Sekolah
Wawancara Orang Tua Siswa Baru Psikotes dan Wawancara Siswa
Dari hasil wawancara, observasi dan study dokumen sebagaimana
yang dikatakan Suryadi (2009:8-13) mengungkapkan beberapa standar
peningkatan mutu di sekolah, diantaranya: 1) Input, ada beberapa
indikator yang harus diperhatikan yaitu, memiliki kebijakan, sumberdaya
tersedia dan siap, memiliki harapan prestasi yang tinggi, fokus pada
pelanggan dan input manajemen. Maka penulis menyimpulkan bahwa
input siswa SMP Islam Dian Didaktika merupakan input yang baik
karena sebelumnya sudah tersaring dengan baik secara sistematis dan
ketat, dimulai dari psikotes, tes akademik dan juga wawancara orang tua
dan siswa, ini menunjukan bahwa SMP Islam Dian Didaktika
menginginkan kualitas input yang baik dan juga keseriusan dari siswa
dan orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya di SMP Islam Dian
Didaktika sehingga akan mempermudah pelaksanaan pendidikan di
sekolah karena sekolah sudah mengetahui potensi siswa dan
mendapatkan dukungan orang tua siswa.
52
b. Lulusan SMP Islam Dian Didaktika
Program-program pendidikan yang di rencanakan dan dijalankan
sekolah semata-mata bertujuan untuk membentuk lulusan yang baik.
Lulusan SMP Islam Dian Didaktika sejauh ini dapat dikatakan
berkompetensi, secara akademis sebagaiman yang dikatakan Ibnu selaku
guru TIK mengatakan sebagai berikut :
“Untuk akademis dengan hasil prestasi nilai ujian nasional tiap
tahun meningkat dan mencapai 5 besar kota depok.” (wawancara tanggal
11 Mei 2020)
Lebih jelasnya dapat dilihat perolehan hasil UNBK tiga tahun
terakhir sebagaimana yang tergambar di bawah ini:
Tabel 4.9
Hasil UNBK SMP Islam Dian Didaktika
NO Tahun Pelajaran Rata-rata
1 2018/2019 83,83
2 2017/2018 78,20
3 2016/2017 75,06
Selanjutnya salah satu siswi SMP Islam Dian Didaktika kelas 9,
Fayana menilai dari program-program yang diberikan sekolah maka akan
mengahsilkan lulusan yang baik sebagaiman yang ia katakana:
“Ya, karena program tersebut dapat menumbuhkan rasa tanggung
jawab pribadi dan kelompok, serta meningkatkan kemampuan
berkomunikasi yang lebih baik”. (wawancara tanggal 28 Mei 2020)
Program yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik maka akan
menghasilkan lulusan yang baik pula mengatakan Hal ini juga di
ungkapkan oleh Nafil siwa kelas 8:
“Program tersebut akan memebentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi”. (wawancara tanggal 7 Juni 2020)
Selanjutnya Dear kelas 9 mengatakan:
“Karena program-programnya mendukung potensi siswa-siswinya
untuk berkembang.” (wawancara tanggal 9 Juni 2020)
Prestasi siswa-siswi bukan hanya di tingkat akademis, juga di
tingkaat non akdemis, hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.3
Foto prestasi non akademik siswa SMP Islam Dian Didaktika
Lemari Prestasi Siswa SMP Islam Dian
Didaktika Lomba Robotik juara 1
53
Lomba e-sport dan juara 1 Tim Tari Saman Ikut dalam Pembukan Asean
Games
Respon positif dari orang tua juga merupakan tolak ukur
keberhasilan lulusan SMP Islam Dian Didaktika, Yulairini selaku wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan mengatakan:
“.. sekolah ini sudah melakukan apa yang dibutuhkan orang tua dan
siswa dan sejauh ini orang tua memberikan respon yang positif kepada
sekolah. Artinya yang kita kerjakan adalah membangun karakter bukan
hanya sekedar membangun akademis saja.” (wawancara tanggal 12 Mei
2020)
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, SMP Islam
Dian Didaktika memperhatikan lulusannya salah satunya dari hasil
UNBK sisswa setiap tahunnya dan menyiapkan lulusanya dengan
keterampilan-keterampilan lainnya dibidang seni, olahrga dan teknologi
agar lulusan SMP Islam Dian Didaktika dapat berkompetensi di zaman
yang terus berkembang.”
Dari hasil wawancara, study dokumen dan juga observasi
sebagaimana yang dikatakan Aziz (2015:1) sekolah bermutu mempunyai
beberapa Indikator yaitu : 1) Jumlah siswa yang banyak, ini menandakan
antusias masyarakat terhadap lembaga pendidikan sangat tinggi. 2)
Memiliki prestasi akademi maupun non akademi. 3) Lulusan relevan
dengan tujuan lembaga pendidikan, artinya sesuai standar yang telah di
tentukan oleh sekolah. Dari hal tersebut penulis menyimpulkan lulusan
SMP Islam Dian Didaktika sudah sangat bagus, ini dikarenakan selain
proses pendidikan yang baik dengan program-program yang sangat baik
tapi juga disebabkan faktor input atau siswa baru SMP Islam Dian
Didakatika yang proses penerimaanya sudah sangat baik dalam proses
seleleksi siswa baru sehingga mempermudah proses pendidikan dan
membentuk siswa menjadi lulusan yang kompeten.
3. Program Pendidikan SMP Islam Dian Didaktika
Dalam mencapai tujuan pendidikannya SMP Islam Dian Didaktika
melaksanakan program-program yang didesain dan disesuaikan dengan visi
sekolah tersebut. Sri sebagai asisten bidang administrasi mengatakan:
“Program SMP Islam Dian Didaktika berkaitan dengan pengembangan
karakter, semua kegiatan yang dilakukan dari awal siswa masuk sampai akhir
siswa lulus target pengembangannya adalah karakter.” (wawancara tanggal 12
Mei 2020)
54
Selanjutnya Yuliarini selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
mengatakan:
“Kegiatan pembiasaan yang dilakukan setiap hari berorientasi dalam bidang
keagamaan seperti; tadarus, sholat jamaah, kulim. Selain itu ada pemebentukan
karakter yang bertingkat dari kelas 7 sampai kelas 9, di kelas 7 ada kegiatan
LDK, kelas 8 ada kegiatan SUPERCAMP, kelas 9 ada kegiatan pelaksanaan
pameran yang dilaksanakan sebagai bentuk aplikasi dari pembentukan karakter
yang sudah dilakukan dari kelas 7, kegiatan wisata edukasi berjenjang
berdasarkan wilayah (kelas 7 dan 8 ke bandung, kelas 9 ke wilayah Jawa Tengah,
Yogyakarta dan sekitarnya.” (wawancara tanggal 12 Mei 2020)
Program-program tersebut dijalankan untuk mencapai visi dan misi sekolah,
sebagaimana yang dikatakan salah satu siswa kelas 7 SMP Islam Dian Didaktika
yaitu Dian tujuan dari program-program tersebut adalah:
“Untuk membentuk karakteristik Dan mental murid, mengembangkan sikap
spiritual sesuai dengan visi Dan misi sekolah.” (wawancara tanggal 2 Juni 2020)
Dari hasil studi dokumentasi yang terdapat dalam buku pedoman akademis
siswa. Program pembinaan karakter yang selama ini dilakukan dalam lingkunagn
penididikan SMP Islam Dian Didaktika, antara lain: (a) Ikrar pagi, kuliah lima
menit, (b) tadarus dan literasi, (c) Salat zuhur, zikir dan doa, serta salat suha, (d)
the best student attitude, (e) Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), (f)
bakti sosial, (g) pengembangan minat dan bakat serta prestasi siswa, (h) wisata
edukasi, (i) sidang karya tulis, (j) pengembangan spiritual siswa, (k) pembinaan
keputrian, (l) mentoring), (m) bimbingan konseling, (n) Bimbingan Tahsin
Qira‟ah (BTQ), (o) Pramuka, (p) Dian Didaktika Super Camp, (q) character
building : lost in the city, (r) conversation class with native speaker, (s) amaliah
ramadan, (t) Perayaan Hari Besar Islam dan Nasional, (u) Jumat peduli, (v)
reader of the mount (w) student led conference.
Selaanjutnya dapat dilihat program pendidikan SMP Islam Dian Didaktika
berbasis karakter pada foto-foto di bawah ini :
Gambar 4.4
Foto kegiatan SMP Islam Dian Didaktika
Tadarus Qaran Setiap Pagi Tadarus dan Sholat Duha Setiap Jumat
55
Kegiatan Sanlat Kegiatan LDKS
Selanjtnya studi dokumentasi pada buku akademik siswa dapat dilihat
agenda kegiatan SMP Islam Dian Didaktika tahun ajaran 2019/2020 sebagai
berikut:
Tabel 4.10
Agenda Pendidikan SMP Islam Dian Didaktika
Tahun Pelajaran 2019/2020
Juli 2019 Kegiatan
8
8-31
8-11
12
27
Awal tahun ajaran
Efektif belajar
MPLS
Uji Karya Tulis Siswa kelas IX
Penyampaian Program SMP ke Orang tua siswa
Agustus 2019 Kegiatan
1-31
14
17
19-23
23-24
Efektif belajar
Lomba-lomba memperingati HUT RI
Upacara Peringatan Kemerdekaan RI
Pekan Penilaian Harian 1
OSIS Leadership Training
September 2019 Kegiatan
1-30
2
11-13
20
23-27
Efektif belajar
Serah terima jabatan ketua OSIS
Program Pengembanagn Spiritual Siswa
Penilaian Praktek Tengah Semester 1
Penilaian Tengah Semester 1
Oktober 2019 Kegiatan
1-31
12
16-18
16-19
26
28-31
Efektif belajar
Penyerahan hasil PTS 1
LDK kelas VII
Wisata edukasi kelas IX
Parenting
Penilaan Harian 2
November 2019 Kegiatan
1-30
1
4-5
23-28
Efektif belajar
Penilaian Harian 2
Super Camp Kelas VIII
Open House – Pameran Kelas IX
56
28 Pembukaan Penerimaan Siswa Baru Tahun Ajaran
2020/2021
Desember 2020 Kegiatan
1-22
6
9-13
21
23-31
Efektif belajar
Penialaian Praktek 2 Akhir Semester 1
PAS 1
Penyerahan Rapor Semester 1
Libur Semester 1
Januari 2020 Kegiatan
1-3
6-31
27-28
Libur Semester 1
Efektif belajar
Try Out 1 INBK
Februari 2020 Kegiatan
1-28
3-4
3-7
8
10-11
15
17-18
24-28
Efektif belajar
Try Out I UN
Penialain Harian 3
PSB : Psikotes
Try Out II UN
PSB : Tes Akademik
Try Out II UN
Try Out III UN
Maret 2020 Kegiatan
1-31
2
2-3
9-10
16-17
21
23-25
28
30-31
Efektif belajar
Penialan Praktik Tengah Semester 2 Kelas VII & VIII
Try Out III UN
Try Out IV UN
Try Out IV UN
Penyerahan hasil UTS 2 kelas VII dan VIII
Penyerahan Hasil TO kelas IX
Wisata edukasi Kelas VII & VIII
Parenting Semester 2
Try Out V UN
April 2020 Kegitatan
1-30
6-7
13-18
17
Efektif belajar
Try Out V UN
Prakiraan US
Prakiraan UNBK
Khataman Al-Quran Kelas IX
Mei 2020 Kegiatan
1-31
2
13
14-15
18-31
Efektif belajar
Syukuran tutup tahun
Penilaian praktik 4
Amaliyah ramadan
Libur idul fitri 1441 H
Juni 2020 Kegiatan
1-5
8-27
Libur idul fitri 1441 H
Efektif belajar
57
15-19
27
29-30
PAS
Penyerahan Rapor semester 2
Libur semester 2
Juli 2020 Kegiatan
1-11
13
Libur semester 2
Awal tahun pelajaran 2020/2021 Sumber : Buku Pedoman Akademik
4. Sumber Daya Manusia
Dalam upayanya memberikan pelayanan yang baik, baik dari segi kegiatan
pembelajaran, pelayanan administrasi, dan juga kenyamanam lingkungan sekolah,
kepala sekolah memaksimalakan SDM yang ada untuk menjalankan program-
program pendidikan di sekolahnya, dalam memberdayakan tenaga pendidikan dan
kependidikan di sekolah, Ibnu sebagai seorang guru TIK mengtakan:
“Kepala sekolah memaksimalkan SDM yang dilihat dari kompetensinya,
kalau kompetensi itu memenuhi dalam hal tersebut ya diutamkan dibidang
tersebut.” (wawancara tanggal 11 Mei 2020)
Dalam kegiatan kesiswaan juga kepala sekolah menugaskan guru-guru
untuk selalu membimbing setiap kegiatan sekolah, salah satu siswa SMP Islam
Dian Didaktika kelas 8 Adinda mengatakan:
“Guru-guru sangat terlibat, baik dalam membimbing dan menyemangati
para siswanya, apalagi saat program OSIS, bukan hanya pembina OSIS yang
terlibat tetapi guru lain juga ikut membantu.” (wawancara tanggal 27 Mei 2020)
Senada dengan Adinda, Fadila siswa kelas 7 mengatakan”:
“Sangat terlibat, baik dalam membimbing dan menyemangati para siswanya
disetiap kegitan yang berlangsung, baik di sekolah maupun di luar sekolah.”
(wawancara tanggal 2 Juni 2020)
Selanjutnya Sri sebagai asisten bidang administrasi menanggapi cara
memaksimlakan SDM yaitu :
“Banyak cara yang dilakukan dalam memaksimalkan SDM, mulai dari
pembinaan, penyuluhan, pendekatan personal dan hal-hal yang dibutuhkan untuk
pengembangan SDM di SMP ini sudah dilakukan oleh kepala sekolah.”
(wawancara tanggal 12 Mei 2020)
Sementara itu Suparjo kepala SMP Islam Dian Didaktika sendiri
mengatakan:
“Penggunaan daya SDM yang ada maka dengan keterbatasan ini kita
memaksimalkan sumberdaya manusia atau SDM secara maksimal. Contoh dari
sisi tenaga administrasi kita punya tiga satu khusu di bidang keuangan, dan dua
dibidang administrasi. Administrasi ini cukup besar hanya diuruisi dua maka
efesiensi kerja harus betul-betul kita maksimalkan kita bagi sesuai dengan job-job
atau tugas yang telah kita tetapkan.” (wawancara tanggal 11 Mei 2020)
58
Table 4.11
Rekap Lulusan PTK SMP Islam Dian Didaktika
No Pendidik/Tenaga
Kependidikan
Lulusan Jumlah
SMA D3 S1 S2
1 Pendidik 26 1 27
2 Tenaga kependidikan 1 1 2 1 5
*data ini diluar dari satpam dan pembantu sekolah
Untuk meningkatkan dan menjaga kualitas guru saat kegiatan belajar
dan mengajar, kepala sekolah juga mengadakan pelatihan penyusunan
perangkat pembelajaran (silabus dan RPP) diawal tahun pembelajaran
bersama pengawas sekolah, Berdasarkan hasil dokumentasi dapat dilihat
kegiatan pelatihan guru SMP Islam Dian Didaktika bersama pengawas
sekolah, sebagaimana gambar di bawah ini:
Gambar 4.5
Pelatihan Guru SMP Islam Dian Didaktika
Berdasarkan hasil observasi penulis melihat kompetensi pendidik dan tenga
kependidikan SMP Islam Dian Didaktika sebagian besar pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah sudah berijasah S1 dan terdapat 14 orang guru sudah
bersertifikasi pendidik, sementara di bagian administrasi sudah ada pembagian di
setiap bidangnya bagian administrasi, operator dapodik, keuangan, bendahara bos
dan juga bagian umum. Kepala sekolah juga melakukan pembinaan dan
melakukan pelatihan di setiap awal semester untuk peyusuanan administrasi guru
selain itu kepala sekolah juga mewajibkan guru-guru untuk mengikuti kegiatan
pelatihan dan pengembangan kompetensinya dilakukan oleh dinas ataupun swasta
dan juga dari MGMP.
Juliantoro. (2017:27) mengatakan kepala sekolah harus memiliki strategi
yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau
kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk
meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga
kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah. Untuk
itu penulis menyimpulkan bahwa SMP Islam Dian Didaktika mengatur dan
mengorganisir sumber daya manusia atau tenaga pendidik dan kependidikan
dengan baik sesuai dengan kompetensinya, memaksimalkan potensi yang dimiliki
tenaga pendidik dan kependidikan dengan cara kepala sekolah membuatkan SK
tugas dan membagi tugas dan kesemua bawahnnya dan memberikan tanggung
jawab di setiap program kegiatan sehingga membuat tenaga pendidik dan
59
kependidkan bersama-sama terlibat secara langsung untuk mensukseskan semua
kegiatan sekolah.
5. Sarana dan prasarana SMP Islam Dian Didaktika
Sarana prasarana merupakan salah satu penunjang mutu pendidikan, sejauh
ini SMP Islam Dian Didaktika sudah berusah memenuhi kebutuhan sarana
prasarana untuk menunjang kegiatan pendidikan sehingga program pendidikan
berjalan dengan maksimal. Kepala SMP Islam Dian Didaktika, Suparjo
mengatakan:
“Sarpras sekolah ini sangat cukup terpenuhi 95% lengkap. Terkhusus
ruangan kbm semua terfasilitasi lengkap. Dan hanya masih kekurangan lahan
untuk bermain anak.” (wawancara tanggal 11 Mei 2020)
Hal ini senada dengan yang dikatakan peserta didik yang menilai sarana
prasaran SMP Islam Dian Didaktika sudah cukup lengkap, sebagaimana yang
dikatakan Aisyah siswa kelas 8:
“Kelas yang memadai, Proyektor/ LCD dalam pembelajaran, Fasilitas
outdoor (lapangan, taman hidroponik dll), Lab komputer dan Lab praktik IPA.“
(wawancara tanggal 27 Mei 2020)
Selanjutnya Raditya siswa kelas 8 mengatakan:
“Warung osis, lab. Komputer, lab. IPA, perpustakaan, ruang BK, UKS,
ruang untuk audio visual, toilet, dapur, ruang guru, gudang olahraga, gor
olahraga, lapangan bulu tangkis, koperasi, dan kantin.. Dan berbagai alat-alat
yang lengkap di dalamnya.” (wawancara tanggal 26 Mei 2020)
Nafil siswa kelas 8 juga menambahkan:
“Memiliki ruang lab, ruang computer, kelas yang tertata dan bersih, ac,
perpustakaan yang penuh dengan buku, dan juga auditorium yang
besar.”.(wawancara tanggal 7 Juni 2020)
Kepala sekolah memanfaatan sarana prasarana dengan baik, Sri sebagai
asisten bidang administrasi mengatakan:
“Pemanfaatan sarana dan prasana disini sangat baik sekali, setiap orang
harus tahu bagaimana penggunaa, pemeliharaan dan bertanggung jawab dengan
sarana dan prasarana yang tersedia, bahkan setiap guru harus melaporkan apa saja
yang dibutuhkan atau apa saja yang membutuhkan perbaikan/perawatan. Semua
pihak di sini turut bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana. Kepala
sekolah memberikan hak dan kuasa bagi SDM untuk mengelolan dan memelihara
sarana dan prasarana dengan memperhatiakn peraturan-peraturan dan ketentuan
yang di tentukan dari pihak yayasan.” (wawancara tanggal 12 Mei 2020)
Sarana dan prasarana SMP Islam Dian Didaktika sangat lengkap dalam
menunjang kegiatan KBM mapun kegiatan di luar KBM, dari hasil observasi
yang dilakukan, penulis melihat sarana olahraga yang baik, Ruang kelas yang
berAC dan juga setiap kelas difasilitasi komputer dan proyektor untuk kegiatan
belajar mengajar, ada juga lab, IPA, lab, kompuer dan lab. bahasa serta ruang
Audio Visual untuk seni music dan tari. Selanjutnta juga dapat dilihat pada foto
di bawah ini beberapa sarana SMP Islam Dian Didaktika:
60
Gambar 4.6
Foto Sarana Prasarana SMP Islam Dian Didaktika
Perpustakaan Ruang Kelas
Gedung Olah Raga Lab. Komputer
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis meliaht sarana
prasarana SMP Islam Dian Diaktika sangatlah lengkap, mulai dari parkiran mobil
yang luas, kelas ber AC dan dilengkapi dengan Proyektor dan computer di setiap
ruang kelas, di lengkapi dengan lab. kompueter, lab. Bahasa dan juga lab. IPA
sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain itu terdapat juga
perpustakaan yang nyaman, gedung olahraga yang luas dan auditorium yang
cukup luas untuk mengadakan kegiatan sekolah. Sarana dan prasarana ini di
kelola sangat baik dan sanagt bersih sehingga sangat nyaman untuk digunakan
siswa-siswi dan warga sekolah dalam menjalankan proses pendidikan di sekolah.
Dari hail wawancara, studi dokumen dan juga observasi sebagaimana
Suryadi (2009:8-13) mengungkapkan beberapa standar peningkatan mutu di
sekolah, salah satunya yaitu Input, ada beberapa indikator yang harus
diperhatikan yaitu, memiliki kebijakan, sumberdaya tersedia dan siap, memiliki
harapan prestasi yang tinggi, fokus pada pelanggan dan input manajemen.
Sehingga penulis menyimpulkan sumber daya yang tersedia dan siap salah
satunya sarana prasarana yang baik dan lengkap membuat kegiatan pendidikan di
SMP Islam Dian Diaktika menjadi lebih baik dan mudah untuk mencapai mutu
pendidikan yang berkualitas. Sarana prasarana juga menjadi senjata dalam
mempromosikan sekolah ke masyrakat luas, karena banyak kalangan masyarakat
yang menilai sarana prasarana yang lengkap merupakan cerminana dari kualitas
dan mutu pendidikan sekolah.
61
6. Hubungan Masyarakat
Dalam dunia pendidikan peranan masyarakat dan orang tua sangat penting,
untuk itu kepala sekolah harus menjaga dan menjalin hubungan baik antara
sekolah dengan masyarakat. Suparjo sebaga kepala sekolah mengatakan:
“Hubungan baik dengan masyarakat/orang tua disekolah ini saling
bekerjasama bersinergi sesuai dengan apa yg perlu dilakukan untuk
pengembangan anak melalui program, kegiatan bakti sosial, dan memberikan
informasi kepada pihak yang berkaitan dengan sekolah dan lingkungan
masyarakat sekitar sekolah. (wawancara tanggal 11 Mei 2020)
Selanjutnya Yuliarin sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum
mengatakan:
“Cara mengelola hubungan dengan masyarakat dan orang tua, yang
dilakukan adalah dengan perwakilan orang tua yang akan menjembatani
hubungan antara orang tua dan sekolah, sejauh ini hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan selalu dikoordiasikan dengan orang tua melalui perwakilah orang tua
dan apabila ada orang tua yang butuh melakukan konsultasi dengan kepala
sekolah tetap bisa datang langsung ke sekolah dan kemudia bertanya. Jadi, ada 2
cara yang pertama melalui organisasi perwakilan orang tua dan yang kedua jika
ada orang tua yang ingin berkonsultasi bisa datanglangsung ke sekolah. Sejauh ini
hubungannya baik. BP3 sama dengan PUMG”. (wawancara tanggal 12 Mei 2020)
Selanjutnya Sri Hastini sebagai asisten bidang administrasi mengatakan:
“Untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekolah punya program
yang bersifat sosial seperti: pemotongan hewan qurban, zakat, bakti sosial yang
tujuannya untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Jika ada
kegiatan perayaan hari besar sekolah kami selalu meminta izin kepada
masyarakat sekitar. Seangkan untuk menjalin hubungan baik dengan orang tua,
banyak sekali media yang kami jadikan sebagai media informasi dan komunikasi
dengan WhatsApp Grup, Zoom Meeting dan juga pertemuan-pertemuan besar
dengan orang tua yang tujuannya untuk memberikan sosialisasi yang baik
terhadap program-program itu sendiri.” (wawancara tanggal 12 Mei 2020)
Sementara itu Agus orang tua dari Naufal kelas IX mengatakan:
Menjalain hubungan baik dengan orang tua, kepala sekolah atau sekolah
saling berinteraksi, baik melalui media social atau dalam pertemuan-pertemuan.
(wawancara tanggal 7 Juni 2020)
Berikut ini kegiatan sekolah yang menjalain hubungan dengan masyarakat
atau orang tua siswa:
62
Gambar 4.7
Kegitan Sekolah Bersama Orang Tua
Parenting Sosialisasi Program SMP
Pengenalan pendidik dan tenaga kependidikan Studen led conference
Berdasarkan hasil observasi, di dalam menjaga hubungan anatara sekolah
dan masyarakat khususnya orang tua, kepala sekolah mengagendakan pertemuan-
pertemuan rutin dan menjadi program sekolah seperti parenting, penyampaian
program sekolah di awal semester dan pengenalam guru dan karyawan sekolah
kepada orang tua murid untuk membangun hubungan dan saling mengenal
sehingga antara sekolah dan orang tua dapat mengenal dan mengetahui program
yang akan diberikan oleh sekolah kepada anak-anaknya, serta melakukan
pertemuan untuk membahas evaluasi pembelajaran anak saat pengambilan rapor.
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat simpulkan bahwa kepala sekolah
mengadakan dan mengagendakan pertemuan dengan orang tua sebagi bentuk
persamaan persepsi tentang program pendidikan agar setiap program pendidikan
yang dijalankan disekolah dapat didukung oleh masyarakat dan orang tua pada
khususnya.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil temuan, ada beberapa strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan mutui pendidikan melalui kompetensi manajerial kepala sekolah di
SMP Islam Dian Didaktika, Yogaswara (2010:61) kemampuan manajerial kepala
sekolah ditandai oleh kemampuan untuk mengambil keputusan (decision making) dan
tindakan secara tepat, akurat dan relevan. Ketiga kemampuan manajerial kepala
sekolah tersebut ditandai dengan kemampuan dalam merumuskan program kerja,
meng-koordinasikan pelaksanaan program kerja, baik dengan dewan guru maupun
dengan yang lainnya yang terkait dalam pendidikan suatu kemampuan dalam
melakukan evaluasi terhadap program kerja sekolah yang telah dilaksanakan. Dari
63
hasil temuan penelitiaan, proses analisis akan dibagi ketiga sudut pandang secara
umum dalam proses manjemen yaitu, perencanaan, pelaksanaan dan hasil atau
evaluasi yang akan dilakukan selanjutnya. Berikut analisis dari hasil temuan
penelitian tersebut:
1. Penerimaan Siswa Baru
Mutu dibidang pendidikan menurut Usman (2009:513) meliputi input,
proses, output dan outcame. Input pendidikan dikatakan bermutu jika siap
berproses. Proses pendidikan bermutu apabila mampu menciptakan susana yang
PAKEMB (Peembelajaran yang Aktif, Kreatif, Menyenangkan dan Bermakna).
Output dinyatakan bermutu jika hasil belajar akademik dan non akademik siswa
tinggi. Outcame dinyatakan bermutu apabila lulusan terserap di dunia kerja, gaji
wajar, semua pihak mengakui kehebatan lulusan dan merasa puas.
Berkaitan hal tersebut, SMP Islam Dian Didaktika sangat memperhatikan
proses input atau penerimaan pesert didik baru. Kepala sekolah melakukan seleksi
dalam penerimaan siswa baru berdasarkan hasil tes, hal ini sebagaimana
diungkapan oleh kepala SMP Islam Dian Diaktika, Suparjo sebagai berikut:
“Pengelolaan dan penerimaan peserta didik yang pertama membuka
penerimaan lebih awal di bulan November kita sudah melakuan karna
membutuhkan proses lebih panjang. Prosesnya itu diawali dengan proses
pendaftaran, pendaftaranya bisa secara manual dan bisa secara onlie. Kemudian
kami akan melakukan ketahap tes akademis, psikotes, dan juga wawancara orang
tua dan peserta didik. Sehingga kempat-empatnya itu harus relefan, karena
prosesnya yang cukup lama maka kita mengawali pengelolaan penerimaan peserta
didik ini lebih awal.” (wawancara tanggal 11 Mei 2020)
Dalam pedoman kerja kepala sekolah ada tahapan dalam penerimaan siswa
barau yaitu: kepala sekolah membuat program penerimaan siswa barau, Seleksi
penerimaan siswa baru (melaksanakan, memutuskan) dan mengevaluasi program
penerimaan siswa baru. Berikut ini analisi program penerimaan siswa baru
berdasarkan hasil temuan dilapangan:
a. Perencanaan
Kurniawan (2015:11) Perencanaan (Planning) adalah sebuah proses
perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran
maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil
yang optimal. Selanjutnya Mulyasa (2013:62-63) mengatakan perencanaan
yang baik menuntut pelibatan stakeholders sekolah. Hal ini senada dengan
yang diungkapan Suparjo sebagai kepala SMP Islam Dian Didaktika
mengatakan:
“Perencanaan program di sekolah ini ada program tahunan, ada program
menengah, ada jangka panjang. Perencanaan tersebut pertama-tama kita
membentuk tim setiap mau membentuk program baik menengan, jangka
panjang itu ada tim yang akan melaksanakan itu terdiri dari asisten bidang dan
juga perwakilan guru dan melibatkan komite sekolah. Pada program
penerimaan siswa baru ini kepala sekolah menunjuk asisten bidang
administrasi yaitu sri hastini sebagai penanggung jawab program”.
Program penerimaan siswa baru dilakukan melalui dua prosedur, ibnu
sebagai guru TIK mengatakan:
64
“Prosedur penerimaan siswa baru disekolah ini ada 2 cara yaitu, secara
online dan offline atau datang secara langsung, dan untuk tesnya ada beberapa
rangkain tes masuk yaitu: tes akademis, wawancara terhadap siswa dan orang
tua, dan psikotes.” (wawancara tanggal 1 Mei 2020).
Dalam program penerimaan siswa baru ini diawali dengan tahapan
perencanaan, yaitu dengan membentuk kepanitian, membuat website bagi
pendaftar online, melakukan promosi, membuat jadwal kegiatan sampai
dengan menyiapkan soal tes penerimaan siswa baru. Berkaitan hal tersebut
dapat diperhatikan pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.8
Proses Perencanaan Siswa Baru
Open House : Promosi SMP web PSB SMP Islam Dian Didaktika
Cover soal PSB Jadwal PSB
b. Pelaksanaan
Tuala (2016: 30) pelaksanaan adalah upaya untuk mengimplementasikan
perencanaan yang telah dibuat dengan menempatkan dan mengarahkan
seluruh anggota dalam suatu organisasi agar dapat bekerja secara sadar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses penerimaan siswa baru di SMP
Islam Dian Didaktika dilaksanakan sebagaimana yang dikatakan Sri sebagai
asisten bidan administrasi sekaligus penanggung jawab program penerimaan
siswa baru sebagai berikut:
“Penempatan siswa baru diikuti dengan test akademik, psikotes, dan
wawancara terhadap orang tua yang bertujuan untuk mengenal keadaan dan
latar belakang orang tua sehingga sekolah mendapatkan informasi lebih detail
terkait keadaan dan kondisi keluarga siswa baru di rumahnya. Melalui test
tersebut kami berharap sudah cukup untuk memberikan gambaran untuk
membantu kami dalam menempatkan siswa ketika mereka memulai
pembelajaran di sekolah. Hasil test tersebut dijadikan sebagai acuan untuk
65
penempatan kelas, wali kelas dan sebagainya. Kapasitas orang dalam 1 kelas
maksimal 28 orang, atau kurang lebih sekitar 25 orang.” (wawancara tanggal
12 Mei 2020)
Proses penerimaan siswa baru juga dapat dilihat pada gamabar di bawah
ini:
Gambar 4.9
Proses Penerimaan Siswa Baru
Psikotes PSB dan Wawancara Siswa Tes Akademik PSB
Wawancara Orang Tua Siswa Baru Psikotes dan Wawancara Siswa
c. Hasil
Dari pemaparan sebelumnya terkait daengan proses perencanaaan dan
pelaksanaan program penerimaan siswa baru maka dapat menghasilkan
sebuah hasil. Hasil ini menjadi salah satu faktor utama atau tolak ukur
keberhasilan suatu program yang dijalankan. Aziz (2015:1) sekolah bermutu
mempunyai beberapa Indikator yaitu : 1) Jumlah siswa yang banyak, ini
menandakan antusias masyarakat terhadap lembaga pendidikan sangat tinggi.
2) Memiliki prestasi akademi maupun non akademi. 3) Lulusan relevan
dengan tujuan lembaga pendidikan, artinya sesuai standar yang telah di
tentukan oleh sekolah.
Sri Hastini sebagai asisten bidang administrasi sekaligus penanggung
jawab program penerimaan siswa baru mengatakan:
Penempatan siswa baru diikuti dengan test akademik, psikotes, dan
wawancara terhadap orang tua. Melalui test tersebut kami berharap sudah
cukup untuk memberikan gambaran untuk membantu kami dalam
menempatkan siswa ketika mereka memulai pembelajaran di sekolah. Hasil
test tersebut dijadikan sebagai acuan untuk penempatan kelas, wali kelas dan
sebagainya. Kapasitas orang dalam 1 kelas maksimal 28 orang, atau kurang
lebih sekitar 25 orang. (wawancara tanggal 12 Mei 2020)
66
Pada tahun ajaran 2020/2021 SMP Islam Dian Didaktika membuka
pendaftaran siswa baru dan berhasil menerima sisiwa baru sejumlah 106 orang
dari total 140 pendaftar. berikut gambaran hasil penerimaan siswa baru SMP
Islam Dian Didaktika:
Tabel 4.12
Rekapitulasi Hasil Penerimaan Siswa Baru Tahun 2020/2021
No Jumlah Siswa
Mendafar
Jumlah Siswa Lulus Jumlah Siswa Baru
1 146 129 105
Hasil Penerimaan Siswa Baru SMP Islam Dian Didaktika 2020/2021
Dari hasil tersebut maka dapat dilanjutkan sebagai data atau informasi
utama bagi kepala sekolah untuk melakukan evaluasi mendalam. Tuala (2016:
30) mengatakan evaluasi diperlukan untuk mengetahui sejauh mana
kesesuaian antara perencanaan program yang telah dibuat dengan
implementasinya di lapangan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan baik untuk perbaikan, penambahan, maupun peningkatan upaya
pencapaian berbagai prestasi yang memungkinkan diraih oleh stakeholder
sekolah/madrasah
2. Peningkatan Kompetensi Guru (Pelatihan Penyusunan Perangkat
Pembelajaran)
Juliantoro. (2017:27) mengatakan kepala sekolah harus memiliki strategi yang
tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau
kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk
meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga
kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.
Pemberdayaan dan keterlibatan sumber daya merupakan suatu usaha untuk
menjaga mutu yang akan diberikan. Suryadi (2009:8-13) mengungkapkan
beberapa standar peningkatan mutu di sekolah, diantaranya: 1) Input, ada beberapa
indikator yang harus diperhatikan yaitu, memiliki kebijakan, sumberdaya tersedia
dan siap, memiliki harapan prestasi yang tinggi, fokus pada pelanggan dan input
manajemen. 2) Proses, meliputi efektivitas proses belajar mengajar tinggi,
kepemimpinan sekolah yang kuat, menejemen yang efektif teanga pendidik dan
kependidikan, memiliki budaya mutu, memiliki teamwork, sekolah memiliki
kewenangan (otonomi), partisipasi warga sekolah dan masyarakat, transparansi
manajemen sekolah, memiliki kemampuan untuk berubah, melakuakan evaluasi
secara berkelanjutan, responsive dan antisipatif terhadap perubahan, memiliki
akuntabilitas dan sustainabilitas. 3) Outpu yang diharapkan, dalam ranah output
adalah kinerja sekolah, kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan
dari proses sekolah. Kinerja sekolah diukur dari mutunya, efektivitasnya,
efesiensinya, inovasinya, mutu kehidupan kerjanya dan moral kerjanya.
67
Berdasrakan hal tersebut kepala SMP Islam Dian Didaktika berupaya
menyelenggarakan pendidikan dengan menyiapkan dan mendayagunakan
sumberdaya sebagaimana yang diungkapkan Sri Hastini sebagai asiten bidang
administrai mengatakan :
Banyak cara yang dilakukan dalam memaksimalkan SDM, mulai dari
pembinaan, penyuluhan, pendekatan personal dan hal-hal yang dibutuhkan untuk
pengembangan SDM di SMP ini sudah dilakukan oleh kepala sekolah.”
(wawancara tanggal 12 Mei 2020)
Dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran, kepala sekolah melakukan
pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran bagi guru-guru di setiap tahun
ajaran baru bersama dengan narasumber yang di datangka dari luar sekolah, salah
satunya dengan pengawas SMP Kota Depok, hal ini merupakan salah satu upaya
kepala sekolah dalam menjaga kualitas mengajar guru-guru agar dapat melakukan
kegiatan belajar mengajar dengan baik sehingga peserta didik mampu menerima
pembelajaran secara optimal.
a. Perencanaan
Kurniawan (2015:11) Perencanaan (Planning) adalah sebuah proses
perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran
maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil
yang optimal. Peningkatan kompetensi guru salah satunya menyusun
perangkat pembelajaran merupakan salah satu bentuk usaha untuk mencapai
salah satu tujuan pendidikan SMP Islam Dian Didaktika yakni Terlaksananya
pengembangan Standar Isi, sebagai berikut: (a) Pengembangan Kurikulum
Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2018/2019; (b) Mengembangkan
pemetaan SK/KI, KD, dan indikator untuk kelas VII, VIII, dan IX; (c)
Mengembangkan RPP untuk kelas VII VIII, dan IX pada semua mata
pelajaran dan Bimbingan Konseling; (d) Mengembangkan sistem penilaian
berbasis kompetensi dan saintifik
Suparja, sebagai kepala sekolah mengatakan:
Perencanaan program disekolah ini Tahunan, ada program menengah,
ada jangka panjang. Perencanaan tersebut kita membentuk tim setiap mau
membentuk program baik menengan, jangka panjang itu ada tim yang akan
melaksanakan itu terdiri dari asisten bidang dan juga perwakilan guru dan
melibatkan komite sekolah.
Dalam pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran ada rangkaianacar
dan materi yang akan dibahas saat pelatihan. Berikut ini perencanaan atau
jadwal yang dibuat untuk pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran:
Tabel 4.13
Susunan Acara Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Waktu Deskripsi Kegiatan
Senin,
1 Juli 2019
Opening Ceremony
1. Pembukaan
2. Sambutan Kepala Sekolah
3. Penutup dan Do‟a
68
Materi I, Narasumber menjelaskan tentang dasar-dasar
penyusunan
komponen
1. KKM
2. Prota, dan Prosem
3. Silabus
Materi II, Narasumber menjelaskan mengenai prinsip –
prinsip penyusunan RPP
Peserta kegiatan Workshop Penyusunan Perangkat
Pembelajaran membuat KKM secara berkelompok per
bidang studi.
Narasumber memberikan arahan dan bimbingan kepada
para peserta.
Peserta kegiatan menyusun Program Tahunan, Program
Semester, Silabus, dan RPP.
Narasumber memberikan arahan dan bimbingan kepada
para peserta.
Kegiatan ditutup dengan pengesahan KKM Tahun pelajaran
2019-2020 Sumber : LPJ Program Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Engkoswara (2012:316) mengatakan ada beberapa dasar yang harus
diperkuat oleh pengelola pendidikan yaitu: 1) Komitmen pada perubahan
untuk meningkatkan mutu diperlukan komitmen atau tekad untuk berubah. 2)
Pemahaman yang jelas tentang kondisi yang ada. 3) Mempunyai visi yang
jelas tentang masa depan. 4) Mempunyai rencana yang jelas.
Dari hasi pembahasan tersebut perencanaan
b. Pelaksanaan
Tuala (2016: 30) pelaksanaan adalah upaya untuk mengimplementasikan
perencanaan yang telah dibuat dengan menempatkan dan mengarahkan seluruh
anggota dalam suatu organisasi agar dapat bekerja secara sadar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk meningkatkan dan menjaga kualitas guru saat kegiatan belajar dan
mengajar, kepala sekolah juga mengadakan pelatihan penyusunan perangkat
pembelajaran (silabus dan RPP) diawal tahun pembelajaran bersama pengawas
sekolah, Berdasarkan hasil dokumentasi dapat dilihat kegiatan pelatihan guru
SMP Islam Dian Didaktika bersama pengawas sekolah, sebagaimana gambar
di bawah ini:
69
Gambar 4.10
Pelatihan Guru SMP Islam Dian Didaktika
Pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran menjadi program kepala
sekolah guna menyiapkan guru-guru yang siap saat menyampaikan materi
ajarnya, karena semuanya sudah direncakan dan disiapkan sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai. Berdasarkan hal tersebut dalam pelatihan penyusunan
perangkat pembelajaran ada beberapa materi yang akan disampaikan atau
dipelajari oleh guru-guru sebgai berikut:
Tabel 4.14
Materi Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran
No. Mata Diklat Alokasi Waktu
1 Komponen KKM, Prota, Prosem, Silabus 1 JP
2 Prinsip – Prinsip Penyusunan RPP 1 JP
3 Praktik Menyusun KKM 2 JP
4. Praktek Menyusun Prota, Prosem, Silabus,
RPP
6 JP
Jumlah 10 JP Sumber : LPJ Program Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Materi-materi di atas akan dipelajari dalam kegiatan pelatihan
penyusunana perangkat pembelajaran, sebagaimana jadwal yang telah
disiapkan sebelumnya.Pelatihan ini diikuti oleh guru-guru SMP Islam Dian
Didaktika agar setiap guru mampu membuat perencanaan pembelajaran
c. Hasil
Hasil dari program ini adalah tersusunya dokumen kurikulum sekolah
yang berisikan Silabus, KKM dan RPP setiap mata pelajaran. Dokumen
kurikulum inilah yang menjadi acuan bagi guru-guru untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dan melakukan penilaian di kelas.
Tuala (2016: 30) mengatakan evaluasi diperlukan untuk mengetahui
sejauh mana kesesuaian antara perencanaan program yang telah dibuat dengan
implementasinya di lapangan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan baik untuk perbaikan, penambahan, maupun peningkatan upaya
pencapaian berbagai prestasi yang memungkinkan diraih oleh stakeholder
sekolah/madrasah
70
Dokumen kurikulum yang menjadi patokan guru-guru dalam melakukan
kegiatan belajar mengajar di kelas nantinya akan di evaluasi oleh kepala
sekolah saat kepala sekolah melakukan program supervise. Supervise ini
dilakukan untuk mengecek kelengkapan administrasi guru dan kesesuaian
anatara rencana mengajar guru dengan pelaksanannya. Di bawah ini
merupakan kegiatan supervise yang dilakukan kepala sekolah untuk melihat
hasil dari program penyusuanan perangkat pembelajaran.
Gambar 4.11
Foto evaluasi KBM SMP Islam Dian Didaktika
Supervisi pembelajaran di kelas Supervisi perangkat pembelajaran
3. Program Pendidikan Karakter
Mutu di bidang pendidikan menurut Usman (2009:513) meliputi input, proses,
output dan outcame. Input pendidikan dikatakan bermutu jika siap berproses.
Proses pendidikan bermutu apabila mampu menciptakan susana yang PAKEMB
(Peembelajaran yang Aktif, Kreatif, Menyenangkan dan Bermakna). Output
dinyatakan bermutu jika hasil belajar akademik dan non akademik siswa tinggi.
Outcame dinyatakan bermutu apabila lulusan terserap di dunia kerja, gaji wajar,
semua pihak mengakui kehebatan lulusan dan merasa puas.
Untuk menciptakan pendidikan bermutu tidak hanya terpaku pada input dan
outputnya saja, tetapi kepala sekolah wajib memperhatikan proses pendidikannya.
Dalam prosesnya, SMP Islam Dian Didaktika menjalankan Program pendidikan
karakter atau biasa disebut pendidikan budi pekerti sebagai proses pendidikan
yang menjadi ciri khas utama dari program pendidikan yang ada di sekolah.
Program pendidikan karakter ini merupakan pengamalan dari visi sekolah yaitu
menjadi lembaga pendidikan paripurna bernafaskan Islam..
a. Perencanaan
Kurniawan (2015:11) Perencanaan (Planning) adalah sebuah proses
perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran
maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil
yang optimal. Perencaan dilakukan untuk penyesuaian program yang akan
diterbitkan dengan visi, misi dan tujuan sekolah untuk itu diadakan rapat awal
tahun sebagai proses perencanaan untuk menentukan program dan penanggung
jawab program tersebut, sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala SMP
Islam Dian Didaktika, Suparjo sebagai berikut:
71
“Perencanaan tersebut kita membentuk tim setiap mau membentuk
program baik menengan, jangka panjang itu ada tim yang akan melaksanakan
itu terdiri dari asisten bidang dan juga perwakilan guru dan melibatkan komite
sekolah.” (wawancara tanggal 12 Mei 2020)
Perencanan pendidikan karakter ini juga dapat dilihat pada dokumen
kurikulum sekolah SMP Islam Dian Didaktika yang terjadwal didalam
kegiatan KBM di kelas:
Tabel 4.15
Struktur Kurikulum lokal SMP Islam SMP Islam Dian Didaktika
Muatan Lokal Sekolah Jumlah Jam
VII VIII IX
Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
Al Quran 2 2 2
Pendidikan Budi Pekerti 1 1 1
Bahasa Arab 2 2 2
Conversation Class (Native Speaker) 1 1 1
Bimbingan & Konseling 1 1 1
BTQ 1 1 1 Sumber : Buku Panduan Akademik
Selain tertuang dalam kegiatan KBM, program pendidikan karkter juga
menjadi progarm rutinitas di sekolah, berikut ini program-program pembinaan
karakter yang selama ini dilakukan dalam lingkunagn penididikan SMP Islam
Dian Didaktika, antara lain: (a) Ikrar pagi, kuliah lima menit, (b) tadarus dan
literasi, (c) Salat zuhur, zikir dan doa, serta salat suha, (d) the best student
attitude, (e) Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), (f) bakti sosial, (g)
pengembangan minat dan bakat serta prestasi siswa, (h) wisata edukasi, (i)
sidang karya tulis, (j) pengembangan spiritual siswa, (k) pembinaan keputrian,
(l) mentoring), (m) bimbingan konseling, (n) Bimbingan Tahsin Qira‟ah
(BTQ), (o) Pramuka, (p) Dian Didaktika Super Camp, (q) character building :
lost in the city, (r) conversation class with native speaker, (s) amaliah
ramadan, (t) Perayaan Hari Besar Islam dan Nasional, (u) Jumat peduli, (v)
reader of the mount (w) student led conference.
Selanjutnya untuk pelaksanaan teknisnya dapat dilihat dari dokumentasi
dibawah ini bagaimana perencanaan yang dilakukan dituangkan kedalam
pelaksanaan program pendidikan yang sudah terjadwal dengan baik dan dibagi
penanggung jawabnya di setiap program yang yang dijalani:
72
Gambar 4.12
Jadwal Pelaksanaan Program SMP Islam Dian Didaktika
Jadwal Pelajaran PJ Kegiatan
Jadwal Keagaaman Pembagian kelompok BTQ
b. Pelaksanaan
Tuala (2016: 30) pelaksanaan adalah upaya untuk mengimplementasikan
perencanaan yang telah dibuat dengan menempatkan dan mengarahkan seluruh
anggota dalam suatu organisasi agar dapat bekerja secara sadar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pelaksana program di SMP Islam Dian Didaktika dilaksanakan
sebagaimana jadwal yang telah ditentukan di awal perencanaan, Berjalan
baiknya program di SMP Islam Dian Didaktika ini sesuai dengan tujuan dan
kondisi yang dibutuhkan di zaman ini. Agus selaku orang tua dari Dena kelas
7 mengatakan :
“Untuk mengembangkan keterampilan dan profesional, dan Sangat bisa,
karena programnya sangat pas dengan tuntutan zaman sekarang ini.”
(wawancara tanggal 1 Juni 2020)
Selanjutnya Riski ayahanda dari Khansa kelas 9A mengatakan:
“Sejauh ini program-program SMP Islam Dian Didaktika sudah baik dan
membuat lulusan SMP Islam Dian Didaktika mampu berkompetisi dengan
lulusan sekolah lainnya serta mempunyai karakter ketika melajutkan sekolah
kejenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMA).”
Sementara itu program yang diberikan juga mampu membuat siswa lebih
percaya diri, sebagimana yang dikatakan Fayana siswa kelas 9 mengatakan
tujuan program SMP Islam Dian Diadaktika adalah:
“Meningkatkan percaya diri, menambah keberanian, menambah
wawasan siswa tentang dunia di luar sekolah, meningkatkan kemampuan
komunikasi, memupuk karakter Islami.” (wawancara tanggal 28 Mei 2020)
Selanjutnya Dian siswa kelas 7 menambhakan tujuan program SMP
Islam Dian Diadaktika adalah:
73
“Membentuk karakteristik Dan mental murid, mengembangkan sikap
spiritual sesuai dengan visi Dan misi sekolah. Dan program Yang dibuat
sekolah dapat membentuk karakteristik tiap murid dengan baik, dan juga
pendidikan yang diberikan susuai Minat Dan bakat masing masing murid.”
(wawancara tanggal 2 Juni 2020)
Syarafi siswa kelas 9 menambahkan tujuan program SMP Islam Dian
Diadaktika adalah:
“Supaya pembelajaran akademis dan non akademis tersampaikan dengan
baik kepada siswa dan siswi juga mencapai hasil yang optimal. karena
dilaksanakan dengan konsep dan metode yang menarik, mudah dipahami dan
menyenangkan. sehingga para siswa dan siswi lebih bisa memahami.”
(wawancara tanggal 2 Juni 2020)
Berdasarkan hasil obseravasi penulis menggambarkan:
“Pelaksanaan program di SMP Islam Dian Didaktika sudah berjalan
secara maksimal, program-program yang dijalankan mengacu kepada
perencanaan yang matang sehingga fokus pada tujuan yang dilaksanakan.
Program-program kegiatan sudah terjadwal berikut bersama penanggung
jawab dan juga petugasnya sehinga semua warga sekolah mengetahui dan
selalau mengingatkan baik dalam kegitan yang dilaksanakan setiap harinya
maupun kegitan yang dilaksanakan sesekali”
Pelaksanaan program SMP Islam Dian Didaktika dapat dilihat pada foto
di bawah ini:
Gambar 4.13
Foto Pelaksanaa Program Pendidikan Karakter
SMP Islam Dian Didaktika
Sholat Dhuha Bersama Tadarus Al-Quran
Maulid Nabi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
74
Berdasarkan urain tersebut, Mutu di bidang pendidikan menurut Usman
(2009:513) meliputi input, proses, output dan outcame. Input pendidikan
dikatakan bermutu jika siap berproses. Proses pendidikan bermutu apabila
mampu menciptakan susana yang PAKEMB (Peembelajaran yang Aktif,
Kreatif, Menyenangkan dan Bermakna). Output dinyatakan bermutu jika hasil
belajar akademik dan non akademik siswa tinggi. Outcame dinyatakan
bermutu apabila lulusan terserap di dunia kerja, gaji wajar, semua pihak
mengakui kehebatan lulusan dan merasa puas.
Berkaiatan hal tersebut pelaksanaan program pendidikan karakter di SMP
Islam Dian Didaktika dilakukan berdasrakan proses pernencanaan yang telah
disosialisasikan ke semua warga sekolah dan terjadwal sehingga warga
sekolah mengtahui dan ikut bertanggung jawab atas keberhasilan program-
program di sekolah. ini menunjukan bahwa pengorganisasian yang dilakukan
kepala sekolah sudah sangat baik dengan melibatkan semua guru dan tenaga
kependidikan dan juga peran serta dari siswa dan juga OSIS SMP Islam Dian
Didaktika. Meskipun sudah terlaksanan dengan baik, ada beberapa program
yang tidak dapat dijalnkan pada tahun ini karena dampak dari wabah covid-19
yang menjadi pandemik sehingga mengahambat terlaksana program, namun
kepala sekolah mempunya beberapa solusi, seperti mengadakan kegiatan
pembalajaran dan kegiatan pendidikan lainnya secara online.
c. Hasil
Hasil dari program pendidikan karakter ini adalah perubahan sikap atau
karakter peserta didik. Temuan penelitian di lapangan, peserta didik SMP
Islam Dian Didaktika memiliki sikap yang sopan dan ramah saat ditemui, dan
juga tepat waktu saat melakukan solat berjamah di sekolah. dan program
pendidikan karakter ini juga menjadi program yang diminati peserta didik
karena lebih banyak melaksanakan kegiatan di luar kelas atau di luar sekolah
seperti LDK siswa, Sanlat, SuperCamp.
Dari sebuah proses akan didapatkan sebuah data, fakta dan informasi
Tuala (2016: 30) mengatakan evaluasi diperlukan untuk mengetahui sejauh
mana kesesuaian antara perencanaan program yang telah dibuat dengan
implementasinya di lapangan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan baik untuk perbaikan, penambahan, maupun peningkatan upaya
pencapaian berbagai prestasi yang memungkinkan diraih oleh stakeholder
sekolah/madrasah
Hasil ini menunjukan bahwa perencanaan yang dilakukan kepala sekolah
sudah melibatkan semua guru dan tenaga kependidikan dan juga peran serta
dari siswa dan juga OSIS SMP Islam Dian Didaktika. Meskipun sudah
terlaksanan dengan baik, ada beberapa program yang tidak dapat dijalnkan
pada tahun ini karena dampak dari wabah covid-19 yang menjadi pandemik
sehingga mengahambat terlaksana program, namun kepala sekolah mempunya
beberapa solusi, seperti mengadakan kegiatan pembalajaran dan kegiatan
pendidikan lainnya secara online.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, penelitian ini berkesimpulan bahwa
input pendidikan dan proses pendidikan sangat menentukan kualitas dari output
pendidikan sehingga mutu pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek yaitu input,
proses dan output. Input adalah peserta didik yang masuk, kualitas peserta didik
baru menjadi bahan utama sekolah untuk melakukan proses pendidikan dimana
jika input peserta didik baru sudah baik maka pengelolaan peserta didik atau
penciptaan output yang berkualitas akan menjadi lebih muda, sementara proses
adalah segala upaya yang dilakukan sekolah dalam mengelola atau memberikan
pendidikan kepada peserta didik agar menjadikan lulusan atau output pendidikan
yang berkualitas, sedangkan output adalah hasil dari pengolahan input dalam
proses pendidikan. teori ini sama dengan teori yang di katakan Fitrah (2017:33)
mengatakan mutu pendidikan bisa dilihat dari tiga aspek yaitu: input, proses dan
output. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena
dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Proses pendidikan merupakan
berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain dengan mengintegrasikan input
sekolah sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan,
motivasi dan minat belajar yang tinggi. Output pendidikan merupakan kinerja
sekolah yang dapat diukur dari kualitasnya, produktivitasnya, efisiensinya,
inovasinya, dan moral kerjanya.
Kesimpulan selanjutnya adalah peran kepala sekolah dalam menejerial yaitu
membuat perencanaan program dan pelaksanaan program menjadi penentu hasil
dari sebuah program. perencaan yang dilakukan kepala sekolah dalam
menjalankan program penerimaan siswa baru, peningkatan kompetensi guru dan
program pendidikan menjadi titik awal dalam proses pendidikan bermutu.
Perencanaan yang matang ini sebgaimana yang dikatakan Kurniawan (2015:11)
Perencanaan (Planning) adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan
pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang
hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal. Sementara Tuala (2016: 30)
mengatakan pelaksanaan adalah upaya untuk mengimplementasikan perencanaan
yang telah dibuat dengan menempatkan dan mengarahkan seluruh anggota dalam
suatu organisasi agar dapat bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sehingga hasil yang didapat dari proses perencanaan dan pelaksanaan
yang baik akan mendapatkan hasil yang baik, hasil ini merupakan data atau
informasi untuk melakukan proses pendidikan dan menetapkan strategi baru untuk
meningkatkan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik lagi, karena peningkatan
mutu pendidikan tidak terjadi begitu saja sebagimana yang dikatakan Sallis
(2012:211) mutu harus menjadi bagian penting dari strategi institusi, dan harus
didekati secara sistematis dengan menggunakan perencanaan strategis
.
B. Saran
Penelitian ini baru dapat mengungkapkan startegi peningkatan mutu
pendidikan melalui kompetensi manajerial kepala sekolah dari sisi perencanan,
pelaksanaan dan hasil beberapa program. penelitian ini masih dirasakan kurang
dan membutuhkan serangkaian penelitian dengan cakupan yang lebih luas dan
76
mendalam. Setelah dilaksanakannya penelitian ini, penulis memberikan beberapa
saran yaitu:
Pertama, SMP Islam Dian Didaktika harus berani menerima peserta didik
baru yang kualitasnya standar atau dibawah standar, dengan demikian akan teruji
kualitas dari program-program pendidikan yang diberikan kepada peserta didik
dapat merubah input yang biasa saja menjadi output yang luar biasa.
Kedua, penelitian ini diambil di SMP Islam Dian Didaktika yang sudah
berkualitas mutu pendidikannya dengan fasilitas yang hampir lengkap dan tenaga
kependidikan yang cukup baik. Sehingga peran kepala sekolah kurang terlihat
menonjol, harapa kedepannya akan ada penelitian yang dilakukan di sekolah yang
kualitas mutunya masih kurang sehingga kajian strategi penigkatan mutu
pendidikan melalui kompetensi manajerial kepala sekolah akan lebih dalam lagi.
77
DAFTAR PUSTAKA
Buku Lokal :
Usman, Husaini. 2009. Manajemen Teori, Praaktik dan Eiset Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Umam, Khaerul. 2014. Manajemen Perkantoran, Bandung: CV Pustaka Setia.
Wahjosumidjo. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sallis, Edward. 2012. Total Quality Management In Education. Jogjakarta: IRCiSoD.
Purwadi, ISO 9001:2008. 2012. Document Development Complaince Manual. Penerbit
Media Guru,
Engkoswara., Aan Komariah. 2012. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryadi, 2009. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi. PT Sarana Panca
Karya Nusa.
Suharsaputra, Uhar. 2010. .Administrasi Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama.
Barnawi., M. Arifin. 2017. Sistem Penjamain Mutu Pendidikan (Teori dan Praktik).
Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah (Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri),
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Mulyasa, E. 2012. Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: PT Bumi Askara.
Mulyasa, E. 3013. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi
Askara
Kristiawan , Muhammad., Dian Safitri& Rena Lestar. 2017. Manajemen Pendiidkan.
Sleman : CV. Budi Utama
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Buku Asing :
Juran, Joseph. M. 1998. Quality handbook. United States: The McGraw-Hill Companies,
Inc
Arcaro, Jerome. S. 1995. Qualiy in Education: an Implementation Handbook, Florida: St
Lucie Press.
Wheelen, Thomas L., J. David Hunger. 2012. Strategic Management And Business Policy
Toward Global Sustainability. United States of America: Pearson Education, Inc
Dinham, Stephen. 2004. Principal leadership For Outstanding Educational Outcamoes.
Wollongong Australia: Journal of Educational Administration Vol. 43 No. 4
Faculty of Education, University of Wollongong
Lunenbrug, Fred C. 2013. Convergwnt roles of the School Principal: Leadership,
Managerial, an Curriculum-Instructiomal. Texas: International Journal Of
Education Vol.1 Sam Houston State University
Lunenbrug, Fred. C. 2010. The Principal ,and the School: What Do Principals Do?. Sam
Houston State University: National Forum Of Educational Administration And
Supervision Journalvolume 27.
Cheng ,Yin Cheong. Wai Ming Tam, 1997. Quality Assurance in EducationMulti-models
of quality in education.
Sinclair, Margaret. 2002. Planning education inand after emergencie. Paris : UNESCO:
International Institute for Educational Planning, Fundamentals of Educational
Planning - 73
78
Jurnal :
Mardia, 2014. Peran Pendidikan Islam Berbasis Kompetensi Dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan Di Ptai, Pinrang :Lentera Pendidikan, Vol. 17 No 2
Aziz, Amrullah. 2015. Peningkatan Mutu Pendidikan. Bangil: Jurnal Studi Islam, Volume
10, No. 2
Parmajaya, I Putu Gede, Peningkatan Mutu Dan Kualitas Pendidikan Dengan
Membangkitkan Tiga Potensi Dasar Alamiah (Bayu, Sabda, Idep), Fakultas
Dharma Acarya IHDN Denpasar
Fitrah, Muh. 2017. Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bima:
Jurnal Penjaminan Mutu Institut Agama Islam Muhammadiyah Bima.
Suwardi., Sawino. 2014. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Kengembangan Lembaga
Pendidikan Islam Sekolah Kreatif Sd Muhammadiyah Kota Madiun. Semarang:
Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 9, No. 2,
Kurniawan, Sugeng. 2015. Konsep Manajemen Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur’an
Dan Al-Hadits(Studi Tentang Perencanaan). Nur El-Islam, Volume 2 Nomor 2.
Yacoeb, M. 2013. Konsep Manajemen Dalam Perspektif Al-Qur‟an: Suatu Analisis Dalam
Bidang Administrasi Pendidikan. Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. XIV, No. 1,
Harahap, Sunarji. 2017. Implementasi Manajemen Syariah dalam Fungsi-Fungsi
Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara: At-
Tawassuth, Vol. 2, No. 1.
Juliantoro, Mohamad. 2017. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Jurnal al–Hikmah vol. 5 no. 2
Suti, Marus 2011. Strategi Peningkatan Mutu Di Eraotonomi Pendidika. Jjurnal Medtek,Volume
3, Nomor 2.
Basri, Muhammad, 2011. Budaya Mutu Dalam Pelayanan Pendidikan. Jurnal Ilmu Pemerintahan
Universitas Muhamadiyah Makassar Vol.I,No.2,
Chayani, Intan Dwi. Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajerial dalam Upaya Peningkatan
Kompetensi Guru di SMA Unggul Amanatul Ummah Surabaya. Surabaya: Jurnal
Manajemen Pendidikan, FIP Universitas Negeri Surabaya.
Ginting, Brista. 2011. Hubungan Budaya Organisasi Sekolah Dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah Dengan Kinerja Guru Sman Kota Binjai . Binjai: Jurnal Tabularasa Pps
Unimed Vol.8 No.1
Tuala, Riyizen Praja. 2016. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah/Madrasah (Studi
Kasus Di Sma Al-Kautsar Bandar Lampung Dan Madrasah Aliyah Negeri I (Man
Model) Bandar Lampung. Bandar Lampung: Disertasi – Program Doktor (S3)
Prodi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Raden Intan Lampung.
Yogaswara, Atep. 2010. Kontribusi Manajerial Kepala Sekolah Dan Sistem Informasi
Kepegawaian Terhadap Kinerja Mengajar Guru (Analisis Deskriptif Pada Sekolah
Menengah Pertama Negeri Di Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta.
Purwakarta: Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 11, No. 2
Nursalami, 2015. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru Di MTsN Tungkop, Aceh: Jurnal Ilmiah CIRCUIT Vol. 1 No. 1
Fahlefi, Alif. 2008. Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Kegiatan Dakwah
Pasca Reformasi (Study Kasus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Jawa
Barat). Jakarta : Tesis - Konsentrasi Dakwah dan Komunikasi Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
79
Ma‟arif, Muhammad Anas. 2016. Pendidikan Islam dan Tentang Modernitas (Input, Proses dan
Output Pendidikan di Madrasah). Nidhomul Haq Vol 1 No:2
Batlajery, Semuel. 2016. Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Pada Aparatur
Pemerintahan Kampung Tambat Kabupaten Merauke. Jurnal Ilmu Ekonomi &
Sosial, Vol.Vii, No. 2, Oktober 2016; 135-155 p-ISSN: 2085-8779 e-ISSN: 2354-
7723
.
Yasnimar Ilyas (2019. “Strategi Implementation Of Total Quality Managemen In
Education Institutions”. Journal of Education Experts Volume 2. No. 1
Marus Suti (2011), “Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan”. Jurnal
Medtek, Volume 3 No. 2
Khairuroh, 2014. “Strategi Peningkatan Mutu Sekolah melalui Pemenuhan Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Anwar
Kadur Pamekasan”. Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Sekolah Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Malang.
Kebijakan
Undang-undang Dasar 1945
Peraturam Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2017, tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Permendiknas No. 63 Tahun 2009
80
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 2 : Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Lampiran 3 : Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Lampiran 4 : Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Lampiran 5 : Hasil Wawancara Asisten Bidang Administrasi
Lampiran 6 : Hasil Wawancara Wali Kelas IX (Guru TIK)
Lampiran 7 : Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 8 : Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 9 : Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 10 : Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 11 : Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 12 : Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 13 : Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 14 : Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 15 : Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 16 : Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 17 : Hasil Wawancara Orang Tua Siswa
Lampiran 18 : Hasil Wawancara Orang Tua Siswa
Lampiran 19 : Piagam Akreditasi Sekolah
Lampiran 20 : Dokumen PSB
Lampiran 21 : Surat Tugas Guru
Lampiran 22 : Nilai Mutu SMP Islam Dian Didaktika
Lampiran 23 : Pedoman Akademik Siswa
Lampiran 24 : Program Kerja Kepala sekolah
Lampiran 25 : Rekap Pendaftar Siswa Baru
81
Lampiran 1
Surat Pelaksanaan Penelitian
82
Lampiran 2
Wawancara Kepala Sekolah
Responden : Pak suparjo waktu wawancara : 11 Mei 2020
Jabatan : Kepala Sekolah .
1. Apa pendidikan terakhir bapak/ibu kepala sekolah?
Jawab :
Pendidikan terakhir S1 pendidikan biologi. Mengajar dari tahun 1998
2. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah (akademis maupun non
akademis)?
Jawab :
Program akademis sesuai dengan kurikulum nasional dan ditambah kurikulum
muatan lokal. Yaitu budi pekerti dan Al-Quran. Program non akademis :
ekstrakulikuler. Disekolah ini hampir setiap bidang terdapat ekstrakulikuler,
olahraga, Basket, Voly, kemudian seni ada Band, Vocal Grup seni tari, beladiri,
dsb.
3. Apa saja yang menjadi program jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang sekolah?
Jawab :
Jangka pendek: akademis pencapaian nilai nasional, Jangka menengah :
pencapaian dibidang karakter anak, Jangka panjang : pencapaian akademis dan
pencapaian akhlak karakter
4. Bagaiman proses perencanaan program-program sekolah?
Jawab :
Perencanaan program disekolah ini Tahunan, ada program menengah, ada jangka
panjang. Perencanaan tersebut kita membentuk tim setiap mau membentuk
program baik menengan, jangka panjang itu ada tim yang akan melaksanakan itu
terdiri dari asisten bidang dan juga perwakilan guru dan melibatkan komite
sekolah.
5. Bagaimana pelaksanaan program-program di sekolah?
Jawab :
Pelaksanaan program 80-90% berhasil untuk program tahunan. Untuk tahun ini
berbeda karena adanya wabah penyakit ini masih banyak program tahunan yang
belum terlaksana karna terhambat dengan wabah pandemik ini .
6. Seperti apa evaluasi dan tindak lanjut dari program-program yang telah
dilaksanakan?
Jawab :
Evaluasinya yang pertama kita ada evaluasi sumber daya manusianya terutama
guru melalui kegiatan supervisi, kemudian evaluasi tentang sarana prasarana kita
mendata sarana prasarana yang mendukung untuk pengembangan SDM lalu kita
rencanakan dengan baik, lau kita evaluasi juga dan Tenaga kependidikan yang lain
juga kita evaluasi jika ada kekurangan maka akan disampaikan keyayasan
7. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
83
Untuk menunjang aktif sekolah baik guru maupun siswa yang direncanakan sesuai
dengan kebutuhan sekolah. Dapat berupa pengembangan, evaluasi dan juga
program penunjang karakter siswa itu sendiri.
8. Hambatan apa saja yang ditemukan dalam pelaksanaan program-program tersebut?
Jawab :
Hambatan yang muncul satu, kita masih ada kendala kekurangan tenaga guru,
untuk mengurusi 300 siswa ini. 300 siswa kita hanya mempunya kurang lebih 27
guru itu sudah sama guru pelajaran-pelajran muatan lokal
9. Bagaimana cara bapak/ibu dalam mendayagunakana SDM yang ada?
Jawab :
Penggunaan daya SDM yang ada maka dengan keterbatasan ini kita
memaksimalkan sumberdaya manusia atau SDM secara maksimal. Contoh dari
sisi tenaga administrasi kita punya tiga satu khusu di bidang keuangan, dan dua
dibidang administrasi. Administrasi ini cukup besar hanya diuruisi dua maka
efesiensi kerja harus betul-betul kita maksimalkan kita bagi sesuai dengan job-job
atau tugas yang telah kita tetapkan.
10. Bagaimana bapak menciptakan iklim dan budaya kerja yang kodusif dan
inofaatif?
Jawab :
Menciptakan iklim kerja yg kondusif banyak faktor. 1. Setiap sdm memiliki
kewajiban menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. 2.
Setiap sdm memiliki hak kewajiban yang harus dipenuhi disetiap sdm. 3.
Bekerjasama dan saling membantu secara ikhlas agar menciptakan kondisi yg
kondusif.
11. Bagaimana bapak mengelola sarana dan prasaran sekolah?
Jawab :
Sarpras sekolah ini sangat cukup terpenuhi 95% lengkap. Terkhusus ruangan kbm
semua terfasilitasi lengkap. Dan hanya masih kekurangan lahan untuk bermain
anak.
12. Seperti apa pemanfaatan sarana prasarana di sekolah?
Jawab :
Semua sarpras itu tergantung tiap sdm yg memanfaatkan ruangan tersebut dengan
efektif dan efisien.
13. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikulum nasional kurikulum, 2013 tetapi menambah muatan lokal yg menjadi
keunggulan sekolah ini yaitu budi pekerti.
14. Bagaimana bapak/ibu mengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran?
Jawab :
Pengembangan kurikulum harus didasarkan dengan karakteristik siswa. Maka dari
kurikulum nasional dikaji dan di sesuaikan setiap mapel. Jika tidak sesuai dengan
ciri khas sekolah ini maka tidak diajarkan.
15. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam mendukung
penyusunan program?
Jawab :
84
Pemanfaatan teknologi disekolah ini lengkap tapi pelaksanaannya masih kurang.
Masih banyak yang belum memanfaatkan teknologi sekolah ini untuk proses
pembelajarannya. Zaman canggih seperti ini ditekankan untuk lebih berinovasi dan
mengupgrade diri sesuai dengan zaman.
16. Bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dalam peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah?
Jawab :
Guru harus dapat mengoperasikan teknologi. Dan guru harus belajar dimana saja
menggunakan teknologi untuk mengembangkan dirinya
17. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Guru BK tersedia, tetapi dalam konteks tugas belum sesuai dengan kondisi anak.
Dengan aturan 100 siswa 1 BK. Tetapi disekolah ini masih terdapat 1 guru Bk.
Namu psikolog disekolah ini tersedia yang ditugaskan khusus untuk menangani
siswa yang memiliki permasalahan khusus baik keluarga, psikis, kesulitan belajar
yang tidak bisa ditanganin oleh guru BP/BK. Rencana akan menambah guru BK
18. Bagaimana pengelolaan penerimaan peserta didik dalam penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik?
Jawab :
Pengelolaan dan penerimaan peserta didik yang pertama membuka penerimaan
lebih awal di bulan November kita sudah melakuan karna membutuhkan proses
lebih panjang. Prosesnya itu diawali dengan proses pendaftaran, pendaftaranya
bias secara manual dan bias secara onlie. Kemudian kami akan melakukan ketahap
tes akademis, psikotes, dan juga wawancara orang tua dan peserta didik. Sehingga
kempat-empatnya itu harus relefan, karena prosesnya yang cukup lama maka kita
mengawali pengelolaan penerimaan peserta didik ini lebih awal.
19. Bagaiaman bapak/ibu mengelola administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Administrasi TU disekolah ini ada 2 personil dan meningkat secara baik dengan
tugas yang telah diberikan.
20. Bagaimana bapak/ibu mengelolah keuangan sekolah secara akuntabel, transfaran
dan efesien?
Jawab :
Mengelola keuangan disekolah ini dengan cara melaporan laporan kepada pihak
yang terkait. Yaitu orang tua siswa secara keterwakilan. Akuntabel ini dapat dilihat
secara terbuka dan secara online tetapi disekolah ini masih ada batasan yang
perlunya saja untuk disampaikan.
21. Bagaimana mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa dan masyarakat?
Jawab :
Hubungan baik dengan masyarakat/orang tua disekolah ini saling bekerjasama
bersinergi sesuai dengan apa yg perlu dilakukan untuk pengembangan anak
melalui program, , kegiatan bakti sosial, dan memberikan informasi kepada pihak
yang berkaitan dengan sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar sekolah
22. Bagaimana mengelola hubungan dengan dunia industri dan lembaga/instansi
terkait?
Jawab :
85
Hubungan baik dengan industri dan lembaga lain disekolah ini tidak begitu banyak
bekerjasama dengan industri tetapi sesuai dengan batasan. Misal, industri
makanan, alat kebersihan, dimana industri tersebut saling bekerjasama, sponsor
event tertentu mendukung kegiatan disekolah ini . Yg sering bekerjasama dengan
sekolah ini yaitu PLN. Industri tersebut saling bersinergi dalam pengembangan
sekolah dan kurikulum.
23. Menurut bapak bagamana mutu pendidikan disekolah ini?
Jawab :
Mutu disekolah ini sangat baik karna secara akademis mencapai 5 besar kota
depok dan secara non akademis banyak prestasi yang diraih oleh siswa disetiap
bidang.
86
Lampiran 3
Wawancara Guru
Responden : Ibu Wahyu Purwaningsih Waktu : 12 Mei 2020
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Tugas : Kelas IX
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Program akademis berupa kegiatan pembelajaran yang kita lakukan sehari-hari,
contohnya: kegiatan pembelajaran di dalam kelas, diluar kelas. Kemudian juga ada
bentuk evaluasi akademik. Sedangkan untuk non akademik nya ada 2 hal, yang
pertama berupa kegiatan pengembangan dan yang kedua berupa kegiatan
penguatan karakter siswa.
2. Apa saja yang menjadi program jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang sekolah?
Jawab :
Jangka pendek mengenai tentang kegiatan pembelajran, karena mengikuti
kurikulum dari dinas pendidikan, ada hal-hal targer/ pencapaian yang harus kita
peroleh. Kemudian untukprogram jangka panjang lebih kepada hal-hal yang
bersifat non akademis karena lebih menekankan dalam hal pendidikan karakter.
3. Bagaiman proses perencanaan program-program sekolah?
Jawab :
Proses perencanaan seluruh kegiatan sesuai dengan arahan yayasan, jadi yayasan
memiliki visi misi yang harus di sesuaikan, kemudian akan diadakan kegiatan
rapat dengan seluruh anggota sekolah, hal-hal apa saja yang ingin direncanakan,
dan hasil dari evaluasi dan memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki dan
melakukan inovasi-inovasi terbaru.
4. Bagaimana pelaksanaan program-program sekolah?
Jawab :
Pelaksanaan kegiatan sejauh ini berjalan lancar, walaupun kegiatan non akademis
itu hasilnya tidak terlihat dalam jangka waktu pendek, tetapi hal itu kayak untuk
kita lakukan, karena pendidikan karakter itu untuk pendidikan jangka panjang.
5. Seperti apa evaluasi dan tindak lanjut dari program-program yang telah
dilaksanakan?
Jawab :
Evaluasi dalam bentuk akademis, kami mengadakan evaluasi di kelas yaitu seperti
recall, setiap pembelajaran kita selalu memberikan evaluasi agar kita mengetahui
apakah anak tersebut sudah memahami pembelajran atau belum. Lalu ada yang
namanya penilaian harian, PTS, PKK, Praktek. Untuk evaluasi non akademis yaitu
pengamatan karakter sehari-hari.
6. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Tujuan dari program tersebut sesuai dengan visi misi sekolah yaitu pendidikan
paripurna yang bernafaskan islam. jadi, kita mengharapkan siswa-siswi yang
bukan hanya cerdas tetapi juga siswa-siswi yang mempunyai karakter yang baik.
7. Hambatan apa saja yang ditemukan dalam pelaksanaan program-program tersebut?
87
Jawab :
Hambatan tentu saja ada, hambatannya adalah terkadang input/masukan dari
kondisisiswa itu berbeda-beda, latar belakang berbeda-beda. Misalnya ketika kita
melakukan pembelajaran akademik maupun non akademik tentu saja akan dilihat
dari latar belakang mulai dari keluarga, karakter dasar yang sangat mempengaruhi
pembelajaran.
8. Bagaimana kepala sekolah memaksimalkan SDM yang ada?
Jawab :
Untuk memaksimalkan SDM adalah dengan cara membagi tugas-tugas sesuai
dengan bagiannya/ sesuai dengan kompetensinya. Kepala sekolah memetakan
guru-guru yang mempunyai kompetensi tertentu untuk membidangi bidang-bidang
tersebut, disesuaikan dengan kompetensinya.
9. Bagaimana kepala sekolah menggunakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana
sekolah?
Jawab :
Kita memiliki asisten bidag sarana dan prasarana, kepala sekolah juga mengontrol
sendiri sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Pembaharuan-pembaharuan
yang dilakuakn untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar siswa agar memiliki
kondisi yang nyaman dan aman di lingkungan sekolah.
10. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Sekolah ini menggunakan kurikulum 2013 dengan penambahan beberapa
kurikulum sekolah.
11. Bagaimana proses pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan kepala sekolah?
Jawab :
Pengembangan kurikulum 2013 sesuai ketentuan pemerintah dengan
mengingkatkan satu tingkat diatas program pemerintah, contohnya program
peningkatan b.inggris, BTQ, B.arab dan pendidikan budi pakerti yang secara
khusus diberikan kepada siswa.
12. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam mendukung
penyusunan program? Dan bagaimana pemanfaatannya?
Jawab :
Pemanfaatan teknologi di sekolah ini sudah berjalan baik, contohnya dikelas sudah
di pasang infocus, komputer, guru menggunakan teknologi (power point, video),
kami sangat melibatkan teknologi dalam pembelajaran. Kemudian sekolah ini juga
memiliki ruang labolatorium untuk mendukung kegiatan belajar.
13. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Layanan BK masuk kedalam kelas kemudian memberikan layanan tetang kesulitan
belajar, bimbingan karir, membantukesiswaan untuk membina siswa yang
bermasalah dsb, kalau untuk ABK tidak ada karena sekolah kami tidak menerima
layanan ABK meskipun dari dinas pendidikan mengharuskan setiap sekolah
mempunyai layanan ABK. Namun, masalahnya adalah sekolah kami tidak
mempunyai layanan untuk ABK. Di sekolah ini juga ada layanan psikolog, jika
88
layanan BK sudah tidak bisa menangani permasalahan siswa ataupun BK
membutuhkan layanan psikolog.
14. Bagaimana pengelolaan penerimaan peserta didik dalam penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik?
Jawab :
Kapaistas PPDB masing-masing kelas hanya memuat 25 siswa, karena kondisi
ruangan yang tidak terlalu besar, kemudia siswa lebih nyaman belajar ketika
jumlah siswa tidak terlalu banyak. Untuk penerimaan PPDB di sesuaikan dengan
kompetensi kemampuan belajar siswa.
15. Bagaiaman kepala sekolah dalam mengelola administrasi/ketata usahaan di
sekolah?
Jawab :
Kepala sekolah memberikan wewenang kepada tata usaha, kemudian ada sisten
bidang yang akan membantu kegiatan tata usaha sekolah. Sudah berbasis IT
karena sudah memiliki operator.
16. Seperti apa pengelolah keuangan sekolah oleh kepala sekolah secara akuntabel,
transfaran dan efesien?
Jawab :
Pengelolaan keuangan mempunyai bagian keuangan yayasan, kepala sekolah dan
bendahara SMP. Pengelolaan keuangan sudah akuntabel.
17. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Kepala sekolah mengadakan program dalam bentuk pertemuan, penyambutan
kegiatan sehari-hari. Kepala sekolah membuka diri untuk orang tua siswa, jika
orang tua membutuhkan masukan ataupun saran dalm kegiatan sekolah. Untuk
masyarakat sekitar, kepala sekolah juga memiliki hubungan baik dengan tetangga
sekitar sekolah.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Hubungan dengan industry lain berjalan baik, karena sekolah kami sering
mengadakan kegiatan-kegiatan industry ke instansi-instansi luar.
19. Bagaiaman mutu pendidikan di sekolah ini?
Jawab :
Mutu sekolah bagus, hanya saja memang masih perlu banyak hal-hal yang perlu
dikembangkan dan ditingkatkan, Karena yang namanya pendidikan tidak akan
terhenti dalam satu waktu, harus meningkat dan terus meningkat, diharapkan
mampu membangun manusia seutuhnya. Membangun manusia yang baik. sudah
memenuhi kepuaan masyarakat.
89
Lampiran 4
Wawancara Guru
Responden : Ibu Yuli Tgl Wawancara : 12 Mei 2020
Jabatan : Wakil Bid, Kesiswaan Tugas : Guru IPS
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Akademis : menjadi tingkatan masing-masing sama seperti sekolah pada umumnya
yaitu: pembelajaran, ujian, praktek, ke khususan (kelas 9), pendalaman materi
(kelas 9) untuk persiapan ujian akhir, lomba-lomba peningkatan prestasi.
Sedangkan untuk kegiatan non akademis yaitu: kegiatan pembiasaan yang
dilakukan setiap hari berorientasi dalam bidang keagamaan seperti; tadarus, sholat
jamaah, kulim. Selain itu ada pemebentukan karakter yang bertingkat dari kelas 7
sampai kelas 9, di kelas 7 ada kegiatan LDK, kelas 8 ada kegiatan SUPERCAMP,
kelas 9 ada kegiatan pelaksanaan pameran yang dilaksanakan sebagai bentuk
aplikasi dari pembentukan karakter yang sudah dilakukan dari kelas 7, kegiatan
wisata edukasi berjenjang berdasarkan wilayah (kelas 7 dan 8 ke bandung, kelas 9
ke wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta dan sekitarnya.
2. Apa saja yang menjadi program jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang sekolah?
Jawab :
Untuk kegiatan akademik termasuk jangka panjang, karena kita adalah tingkatan
sekolah menengah pertama maka tujuan jangka pendeknya melalui pembelajaran
sehari-hari, raport dan jangka panjangnya nilai-nilai dasar yang ditanamkan sehari-
hari ketika dalam pembelajaran. Sedangkan untuk kegiatan non akademik jangka
pendeknya anak-anak menjadi lebih fasih dalam berdoa, dalam membaca al-quran
dan jangka panjang nya yaitu yang ditanamkan bisa terus dipakai sampai
seterusnya. Misalnya LDK jangka pendeknya anak-anak menjadi lebih mandiri,
dengan harapan menjadi jangka panjang untuk siswa-siswa tersebut.
3. Bagaiman proses perencanaan program-program sekolah?
Jawab :
Tahapan yang pertama yaitu evaluasi kegiatan selama tahun sebelumnya,
kemudian dari evaluasi tersebut kami rumuskan sesuai dengan kebutuhan (apa
yang perlu dirubah, ditambahkan dan diperbaiki), kemudia setelah itu ada tim kecil
(tim asisten bidang) yang khusus untuk menjalankan bidang-bidang tertentu
seperti; kurikulum, kesiswaan, krohanian dll, dibahas bersama mengenai
perencanaan untuk kedepannya bersama kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
Setelah perencanaan terbentuk kemudian di musyawarkan kepada guru-guru untuk
di tambahkan atau mungkin di kritisi dan setelah itu akan mendapat perencanaan
selama 1 tahun mendatang. Perencanaan dibuat dengan berdasarkan proposal.
4. Bagaimana pelaksanaan program-program sekolah?
Jawab :
Pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik membuat kepanitiaan
berdassarkan konsep yang telah di buat di awal tahun, kemudian diberikan kepada
90
panitia teknis dan akan disusun kegiatan secara teknis seperti apa kegiatan tersebut
berjalan.pelaksanaannya diturunkan kembali dari konsep menjadi teknis.
5. Seperti apa evaluasi dan tindak lanjut dari program-program yang telah
dilaksanakan?
Jawab :
Evaluasi kegiatan dilihat dari laporan pertanggung jawaban, kemudia setelah itu
dalm rapat-rapat rutin yang dilakukan ada pemaparan hal-hal yang menjadi
perhatian agar kesalahan yang terjadi tidak terulang di kegiatan yang akan datang
dan menjadi perhatian jika kegiatan itu baik maka akan di pertahankan di tahun
berikutnya.
6. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Tujuan program-program yang dilakukan disini, membentuk siswa-siswa menjadi
sesuai dengan visi sekolah, pendidikan paripurna bernafaskan islam yang artinya
bagaimana siswa-siswa menjadi pribadi yang lengkap
7. Hambatan apa saja yang ditemukan dalam pelaksanaan program-program tersebut?
Jawab :
Hambatan dalam menjalankan program-program tersebutpasti ada, seperti
keterbatasan waktu untuk mempersiapkan program tersebut karena mengingat
waktu yang sedikit dan banyak kegiatan yang perlu dilakukan.
8. Bagaimana kepala sekolah memaksimalkan SDM yang ada?
Jawab :
Memaksimalkan SDM untuk menjalankan program-program tersebut, setiap orang
memiliki job desk nya masing-masing, salah satu caranya membentuk asisten
bidang itu sehingga punya fokus masing-masing untuk bekerja sehingga semua
SDM yang ada bekerja sesuai dengan bidangnya dan porsinya masing-masing
9. Bagaimana kepala sekolah menggunakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana
sekolah?
Jawab :
Pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, sebagai salah satu institusi
pendidikan sekolah kami termasuk sekolah yang lengkap, semua sarana tersedia,
baik untuk belajar, olahraga, musik, beribadah semuanya lengkap. Namun
memang sebagai sekolah yang berada di satu atap dengan unit lain ada beberapa
fasilitas yang harus di berbagi. Peran yayasan disini agar semua bisa menggunakan
fasilitas dengan maksimal dan baik dengan sarana dan prasarana yang ada.
10. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum 2013, dan muatan lockl seperti budi
pakerti yang menjadi ciri khas sekolah ini.
11. Bagaimana proses pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan kepala sekolah?
Jawab :
Proses pengembangan kurikulum, untuk kurikulum 2013 karena ini kurikulum
yang termasuk kedinasan pemerintah, yang dilakukan adalah melakukan
koordinasi dengan pengawas dari dinas pendidikan, kemudian mengikuti arahan-
arahan dari pemerintah, pengembangannya di sesuaikan dengan pengembangan
yang ditujukan oleh pemerintah. Sedenagkan untuk krikulum lokal budi pakerti
91
dsb itu kami melakukan evaluasi secara mandiri kemudian apa saja yang perlu
ditambahkan dan di koordinasikan dengan jenjang level dalam satu yayasan
sekolah ini, dari TK-SD-SMP-SMA supaya keistimewaan sekolah yayasan ini
adalah siswa-siswa yang sekolah dari TK-SD-SMP-SMA disini mereka
mempunyai cirri khas yang membedakan dari sekolah yang lain.
12. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam mendukung
penyusunan program?
Jawab :
Pemanfaatan teknologi disini sudah sangat baik, acuannya sudah sesuai dengan
yang di sarankan, semua guru-guru bisa menggunakan teknologi dan kami semua
mengembangkan diri sendiri sepertipembelajaran secara online, test berbasis
komputer. Standar penggunaan teknologi kita sudah sesuai dengan standar yang
dianjurkan oleh pemerintah.
13. Bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dalam peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah?
Jawab :
Kepala sekolah dibantu oleh tim Manajemen yang cukup professional dan jumlah
SDM cukup, dari segi keuangan dan administrasi
14. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Layanan BK disini, dilihat dari waktu yang sudah berjalan, BK masuk di kelas
dengan waktu 1 jam dimaksudkan untuk melakukan pembimbingan karir,
penentuan siswa-siswa nanti kedepannya ingin menjadi seperti apa. BK juga
membuka layanan konseling untuk siswa, wali kelas dan wali murid, apabila dirasa
ada hal-hal yang menjadi penghambat pembelajaran siswa, jadi yang menjadi
acuannya adalah akademik. Jika berhubungan dengan masalah sosial bisa langsung
konseling dengan BK. Nila BK tidak bisa menyelesaikan masalah ada psikolog
remaja/psikolog sekolah sehingga BK ini di backup oleh psikolog sekolah.
15. Bagaimana pengelolaan penerimaan peserta didik dalam penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik?
Jawab :
Pengelolaan penerimaan peserta didik, sekolah kami memiliki keterbatasan ruang
kelas untuksiswa yang masuk dibatasi, sejauh ini maksimal 100-125 siswa, artinya
4-5 kelas. Yang sudah berjalan minimalkita mempunyai 4 kelas dan
penerimaannya melalui tes akademik, psikolog siswa dan wawancara orang tua,
khususnya orang tua yang tidak berasal dari institusi yayasan yang tidak sama dari
sekolah kita.
16. Bagaiaman kepala sekolah dalam mengelola administrasi/ketata usahaan di
sekolah?
Jawab :
Administrasi sekolah. Kepala sekolah memiliki asisten bidang khusus, ini yang
membantu kepala sekolah dalam menyelesaikan hal-hal yang menyangkut
administrasi. Asisten bidang administrasi ini juga membentuk tim dengan tata
usaha (tata usaha administrasi dan tata usaha keuangan), tim yang membantu
kepala sekolah dalam kegiatan administrasi manajerial.
92
17. Seperti apa pengelolah keuangan sekolah oleh kepala sekolah secara akuntabel,
transfaran dan efesien?
Jawab :
Dalam mengelolaan keuangan, sekolah kami sudah memiliki tim khusus untuk
mengelola keuangan itu sendiri dan tim keuangan ini juga di backup dengan
konsultan keuangan seperti pajak dsb cukup jelas, jadi sekolah ini sudah
transparan dan akuntabel.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Cara mengelola hubungan dengan masyarakat dan orang tua, yang dilakukan
adalah dengan perwakilan orang tua yang akan menjembatani hubungan antara
orang tua dan sekolah, sejauh ini hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan selalu
dikoordiasikan dengan orang tua melalui perwakilah orang tua dan apabila ada
orang tua yang butuh melakukan konsultasi dengan kepala sekolah tetap bisa
datang langsung ke sekolah dan kemudia bertanya. Jadi, ada 2 cara yang pertama
melalui organisasi perwakilan orang tua dan yang kedua jika ada orang tua yang
ingin berkonsultasi bisa datanglangsung ke sekolah. Sejauh ini hubungannya baik.
BP3 sama dengan PUMG
19. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Cara mengelola hubungan dengan industry, dilakukan dalam bentuk dekungan
baik berupa sponsor kegiatan maupun kunjungan-kunjungan yang bersifat
pendidikan. Contohnya : setiap tahun melakukan komunikasi dengan instansi
tersebut, jika di yakini memiliki nilai-nilai yang dibutuhkan oleh sekolah akan
dilakukan kerjasama.
20. Bagimana Mutu Pendidikan di sekolah ini?
Jawab :
Mutu pendidikan di sekolah ini, tujuan pendidikan SMP mungkin bagaimana siswa
dapat melewati masa remaja dengan aman. Saya rara sekolah ini sudah melakukan
apa yang dibutuhkan orang tua dan siswa dan sejauh ini orang tua memberikan
respon yang positif kepada sekolah. Artinya yang kita kerjakan adalah membangun
karakter bukan hanya sekedar membangun akademis saja.
93
Lampiran 5
Wawancara Guru
Responden : Ibu Sri Hastini Waktu Wawancara : 12 Mei 2020
Jabatan : Asisten Bidang Administrasi Tugas : Guru B.indonesia kelas 8
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Program Akademis berkaitan dengan pembelajaran yang ada di kelas, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi KBM. Semua dijadikan program yang
ditujukan oleh siswa dalam satu tahun kedepan. Sedangkan, Non Akademis seperti
berkaitan dengan pengembangan karakter, semua kegiatan yang dilakukan dari
awal siswa masuk sampai akhir siswa lulus target pengembangannya adalah
karakter.
2. Apa saja yang menjadi program jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang sekolah?
Jawab :
Kami membuat program bertahap, ada yang harian, mingguan, bulanan dan
tahunan. Program harian biasanya dilakukan untuk satu level seperti: tadarus,
pembacaan ikrar. Program mingguan seperti sholat berjamaah, jumat peduli, selasa
peduli. Program tahunan seperti agenda wisata edukasi, pensi, PHBS nasional dan
keagamaan.
3. Bagaiman proses perencanaan program-program sekolah?
Jawab :
Perencanaan Program dibicarakan secara strujtural terlebih dahulu, turunan
program merupakan dari visi misi yayasan dan dijadikan program-program yang
menjadi kebutuhan siswa. Dalam lingkup SMP dibahas di pimpinan yayasan dan
para staff nya terlebih dahulu, kemudia ditunjuk penanggung jawab kegiatan-
kegiatan yang diisi oleh para guru maupun staf-staf yang ada di sekolah ini.
diawali dari struktural paling atas kemudian pelaporannya dari bawahan ke atasan.
4. Bagaimana pelaksanaan program-program sekolah?
Jawab :
Pelaksanaan program-program sudah berjalan dengan baik, dengan
berkomunikassi dan mengkoordinasikan antara penanggung jawab dengan
pimpinan yang berkaitan dengan acara tersebut di sebuah rapat koordinasi. Dari
target kegiatan semuanya telaksana dengan sangat baik.
5. Seperti apa evaluasi dan tindak lanjut dari program-program yang telah
dilaksanakan?
Jawab :
Evaluasi program-program dilihat dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang
sudah terjadi di lapangan yang di temukan oleh penanggung jawab, kemudian
dilakukan pelaporan melalui laporan pertanggungjawaban kegiatan secara tertulis
maupun lisan (dalam bentuk rapat koordinasi). Tindak lanjut dari evaluasi sebagi
bentuk bahan perencanaan kegiatan yang akan datang.
6. Apa tujuan dari program-program tersebut?
94
Jawab :
Tujuan program yang di adakan disini untuk mewujudkan visi misi yang
berkenaan pengembangan karakter, jadi semua kegiatan harus mempunyai target
pengembangan dan pembiasaan pengembangan karakter.
7. Hambatan apa saja yang ditemukan dalam pelaksanaan program-program tersebut?
Jawab :
Hambatan dalam menjalankan program lebih kepada komunikasi yang terjalin
antara panitia dan koordinasi panitia.
8. Bagaimana kepala sekolah memaksimalkan SDM yang ada?
Jawab :
Banyak cara yang dilakukan dalam memaksimalkan SDM, mulai dari pembinaan,
penyuluhan, pendekatan personal dan hal-hal yang dibutuhkan untuk
pengembangan SDM di SMP ini sudah dilakukan oleh kepala sekolah.
9. Bagaimana kepala sekolah menggunakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana
sekolah?
Jawab :
Pemanfaatan sarana dan prasana disini sangat baik sekali, setiap orang harus tahu
bagaimana penggunaa, pemeliharaan dan bertanggung jawab dengan sarana dan
prasarana yang tersedia, bahkan setiap guru harus melaporkan apa saja yang
dibutuhkan atau apa saja yang membutuhkan perbaikan/perawatan. Semua pihak
di sini turut bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana. Kepala sekolah
memberikan hak dan kuasa bagi SDM untuk mengelolan dan memelihara sarana
dan prasarana dengan memperhatiakn peraturan-peraturan dan ketentuan yang di
tentukan dari pihak yayasan.
10. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Menerapkan kurikulum 2013 dan kurikulum khas yayasan. kurikulum 2013 dalam
pengemabngannya sudah sesuai dengan sekolah. Sebagian besar kurikulum yang
diterapkan sudah sesuai dengan visi misi sekolah.
11. Bagaimana proses pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan kepala sekolah?
Jawab :
Pengembangan kurikulum 2013 di sesuaikan dengan ketetapan pemerintah dengan
dibarengi pengembangan kurikulum yayasan.
12. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam mendukung
penyusunan program? Dan bagaiaman pemanfaatannya?
Jawab :
Zaman sekarang merupakan zaman digital, suatu bagian yang tidak bisa
dipisahkan jadi kami selalu berusaha mngupdate informasi-informasi baru yang
memang dibutuhkan untuk pengembangan sekolah, untuk kebutuhan siswa-siswa
sekolah dan manajemen sekolah. Semua SDM di tuntut untuk paham bagaimana
sebuat teknologi informasi itu dimanfaatkan.
13. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
95
Layanan BK disini memang tidak terlalu ideal, karena ada kuota tertentu yang
belum terpenuhi, dan di atasi atau di backup oleh psikolog sekolah kami yang
memang secara khusus bisa dihadirkan untuk kebutuhan siswa. Untuk layanan
ABK belum ada, karena kami bukan termasuk sekolah yang berkebutuhan khusus.
14. Bagaimana pengelolaan penerimaan peserta didik dalam penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik?
Jawab :
Penempatan siswa baru di ikuti dengan test akademik, psikotes, dan wawancara
terhadap orang tua. Melalui test tersebut kami berharap sudah cukup untuk
memberikan gambaran untuk membantu kami dalam menempatkan siswa ketika
mereka memulai pembelajaran di sekolah. Hasil test tersebut dijadikan sebagai
acuan untuk penempatan kelas, wali kelas dan sebagainya. Kapasitas orang dalam
1 kelas maksimal 28 orang, atau kurang lebih sekitar 25 orang.
15. Bagaiaman kepala sekolah dalam mengelola administrasi/ketata usahaan di
sekolah?
Jawab :
Di sekolah ini ada 2 orang staff administrasi dan staff administrasi keuangan,
semuanya melaporkan secara langsung kepada kepala sekolah, tentunya mereka di
bantu oleh asisten bidang
16. Seperti apa pengelolah keuangan sekolah oleh kepala sekolah secara akuntabel,
transfaran dan efesien?
Jawab :
Dalam mengelola keuangan sekolah kami masih dilakukan secara central (pusat),
tetapi untuk pengelolaannya sendiri sudah memberikan kepada masing-masing
unit untuk berkreasi mengembangkan bidang tersebut. ada pelaporan atau
pertanggungjawaban kepada pihak yayasan, hampir semua hal yang berkaitan
dengan keungan disampaikan kepada rapat besar karyawan dan guru yang ada di
sekolah ini. semuanya sudah berjalan secara transparan dan amanah.
17. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekolah punya program yang
bersifat sosial seperti: pemotongan hewan qurban, zakat, bakti sosial yang
tujuannya untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Jika ada
kegiatan perayaan hari besar sekolah kami selalu meminta izin kepada masyarakat
sekitar. Seangkan untuk menjalin hubungan baik dengan orang tua, banyak sekali
media yang kami jadikan sebagai media informasi dan komunikasi dengan
WhatsApp Grup, Zoom Meeting dan juga pertemuan-pertemuan besar dengan
orang tua yang tujuannya untuk memberikan sosialisasi yang baik terhadap
program-program itu sendiri.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Untuk menjalin hubungan baik dengan lembaga industri kami selalu membutuhkan
bantuan dari berbagai bidang yang ada, dari masyarakat, industry, kesehatan dsb.
96
Kami berusaha untuk menjalin kerja sama yang berkaitan dengan pengembangan
siswa dan untuk pembelajaran di sekolah.
19. Bagaiaman mutu pendidikan di sekolah ini?
Jawab :
Dilihat dari hasil statistic perkembangan penerimaan siswa baru di sekolah ini,
kami yakin sekali bisa dikatakan bahwa sekolah kami adalah sekolah yang
bermutu dan di percaya di daerah sekitar. Hasil dari akreditasi nasional juga
memberikan penilaian yang cukup baik untuk sekolah kami. Tentunya dengan
adanya hal tersebut sekolah kami tidak merasa cukup, perlu adanya pengembangan
dan perbaikan yang terus menerus mengingat dengan perubahan zaman yang
semakin maju.
97
Lampiran 6
Wawancara Guru
Responden : Ibnu Hakim Tgl Wawancara : 11 Mei 2020
Jabatan : Wali Kelas IX Tugas : Guru Tik
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Program akademis . Pendalaman materi kelas 9. Ekskul yang berkaitan mata
pelajaran Non akademis. Pesantren kilat (sanlat) . Latihan dasar kepemimpinan
(ldk) dan Ekskul
2. Apa saja yang menjadi program jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang sekolah?
Jawab :
Jangka pendek: tiap minggu dilaksanakan dan evaluasi secara terus menerus.
Menengah : beberapa kali saja. Jangka panjang: setahun sekali menentukan tujuan
mapel itu sendiri agar lebih ditingkatkan.
3. Bagaiman proses perencanaan program-program sekolah?
Jawab :
Dalam proses pelaksanakan program awal, Yaitu dengan menjalankan terlebih
dahulu cocok atau tidak. Yang sudah pernah dilakukan sebelumnya dapat
diperbaiki dan dievaluasi. sebelum tahap pelaksanaan mengadakan rapat persiapan
gladi dan pelaksanaan.
4. Bagaimana pelaksanaan program-program sekolah?
Jawab :
Pelaksaan sejauh ini lancar dan ada beberapa kendala (hari, tempat) . Masih
disiasasti masalah tersebut.
5. Seperti apa evaluasi dan tindak lanjut dari program-program yang telah
dilaksanakan?
Jawab :
Evaluasi agar program lebih baik kedepannya . Evaluasi kegiatan dilihat dari
kegiatannya apa yang perlu ditingkatkan. Apa yang perlu diperbaiki dan dicari titik
permasalahannya yang perlu dihilangkan dan melihat cocok atau tidaknya program
tersebut diadakan. Jika tidak maka program tersebut ditiadakan kembali.
6. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Tujuan program berdasarkan dari visi misi sekolah sudah sesuai dengan
kebutuhan. Visi misi tersebut diterjemahkan dalam sebuah program dan program
tersebut di spesifikasi secara detail untuk pelaksaan program tersebut.
7. Hambatan apa saja yang ditemukan dalam pelaksanaan program-program tersebut?
Jawab :
Hambatan waktu dan tempat. Untuk sumber daya manusia semua dapat terpenuhi
dan peserta didik dapat mengikuti semua.
8. Bagaimana kepala sekolah memaksimalkan SDM yang ada?
Jawab :
98
Kepala sekolah memaksimalkan sdm yang dilihat dari kompetensinya, kalau
kompetensi itu mempenuhi dalam hal tersebut ya diutamkan dibidang tersebut..
9. Bagaimana kepala sekolah menggunakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana
sekolah?
Jawab :
Sarana dan prasarana disekolah ini cukup lengkap dan digunakan sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing.
10. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Disekolah ini menggunakan kurikulum 2013 dan terdapat muatan lokal yg menjadi
keunggulan sekolah ini. Keunggulan mulok tersebut yaitu budi pekerti, akhlak, dan
agama.
11. Bagaimana proses pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan kepala sekolah?
Jawab :
Untuk pengembangan kurikulum. Diadakan evaluasi dari assisten bidang
kurikulum di tiap mata pelajaran dan disesuaikan dengan kemampuam peserta
didik.
12. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam mendukung
penyusunan program?
Jawab :
Menggunakan teknologi disekolah ini dapat terpenuhi disetiap perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi tiap programnya.
13. Bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dalam peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah?
Jawab :
Disesuaikan dengan kebutuhan tekonologi tersebut dalam sebuah kegiatam
program, baik secara akademis maupun non akademis.
14. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Bimbingan konseling masuk tiap kelas saat jam pertemuan pertama. Disekolah ini
juga difasilitasi seorang psikolog untuk bekerjasama dalam menindak lanjuti tiap
permasalahan.
15. Bagaimana pengelolaan penerimaan peserta didik dalam penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik?
Jawab :
Prosedur penerimaan siswa baru disekolah ini ada 2 tahap yaitu, secara online dan
offline datang secara langsung, tes akademis, wawancara terhadap siswa dan orang
tua, dan psikotes.r
16. Bagaiaman kepala sekolah dalam mengelola administrasi/ketata usahaan di
sekolah?
Jawab :
Tata usaha terdapat 3 personil. Tata usaha keuangam, Tata usaha administrasi
internal dan eksternal.
17. Seperti apa pengelolah keuangan sekolah oleh kepala sekolah secara akuntabel,
transfaran dan efesien?
99
Jawab :
Keuangan tiap kegiatan kepala sekolah memberikan informasi secara transparan
dan akuntabel terkait keuangan. Agar tujuan tersebut optimal dan lebih baik lagi.
18. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dilakukan oleh guru atau wali kelas
dan juga dapat melalui pertemuan langsung atau di fasilitasi oleh bp3 dan
mengakomodir wali murid yang ada disekolah.
19. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Hubungan baik dengan industri atau hubungan baik dengan lembaga lain yaitu
dengan kunjungan industri, kerjasama dibidang lain.
20. Bagaimam Mutu Pendidikan di sekolah ini?
Jawab :
Mutu sekolah ini cukup baik dan diminati oleh masyarakat. Karna keunggulan
sekolah ini salah satu misinya membentuk budi pekerti yang baik. Untuk akademis
dengan hasil prestasi nilai ujian nasional tiap tahun meningkat dan mencapai 5
besar kota depok.
100
Lampiran 7
Wawancar Siswa
Nama : Raditya Mahardika Tgl Wawancara : 23 Mei 2020
Kelas : 7D
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
LDKS,SANLAT,UJIAN
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Melatih Ahlak dan kepribadian
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
Insyaallah bias pak
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
Sudah
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Iya. Menjadi pilihan pertama karena dari dulu sudah di rencanakan untuk sekolah
di sini
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Saya kurang focus
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Iya setiap ada kegiatan di sekolah selalu di awasi dan diikuti oleh guru-guru
semua.
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
Banyak, disini ada GOR untuk olahraga, ada Lab Komputer, ada perpustakaan
juga ada IPA untuk praktikum.
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikumum 2013
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Iya, sering digunakan LCD di kelas saat pembelajaran
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
101
Jawab :
Bagi murid yang memiliki masalah bisa konsultasi dengan guru BK
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Saya tidak tahu, tapi ada tesnya dan wawancara gitu
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Sudah bagus dan cepat
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Sering mengobrol dengan orang tua siswa dalam pertemuan-pertemuan.
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Saya tidak tau.
102
Lampiran 8
Wawancar Siswa
Nama : Rivshultan Raza Alif Dzakiyy Tgl Wawancara : 27 Mei 2020
Kelas : 7c
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
PJJ (pembelajaran jarak jauh), O2SN
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Untuk meraih prestasi
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
Iyaa.
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
Sudah
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Iya. Karena sekolahnya pendidikan nya bagus
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Tidak ada.
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Iya terlibat
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
Wifi, laptop ,perpustakaan dan lain lain
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikumum 2013
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Iya saat belajar.
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Ada.
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
103
Jawab :
Di tes ,wawancara dan lain lain
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Sangat baik
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Sering mengadakan pertemuan
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Menjadwalkan untuk study tour atau mengundang ke sekolah untuk presentasi.
104
Lampiran 9
Wawancar Siswa
Nama : Dian fadila Tgl Wawancara : 2 Juni 2020
Kelas : 7d
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Ekskul olahraga, seni, Bahasa, ilmu komputer, latihan dasar kepemimpinan,
pesantren kilat, dll.
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Membentuk karakteristik Dan mental murid, mengembangkan sikap spiritual
sesuai dengan visi Dan misi sekolah.
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
Tentu, Karena program Yang dibuat sekolah dapat membentuk karakteristik tiap
murid dengan baik, dan juga pendidikan yang diberikan susuai Minat Dan bakat
masing masing murid.
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
Iya, Karena sekolah ini sudah berdiri sejak lama Dan setiap lulusan sekolah ini
memiliki lulusan Yang baik.
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Iya, Karena Dari awal bersekolah disini sudah merasa nyaman dengan fasilitas
yang bagus Dan Yang dibutuhkan anak anak Saat ini, seperti lingkungan Yang
nyaman, guru Dan teman Yang baik, Dan pelajaran Yang mendukung untuk
jenjang selanjutnya.
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Saat Belum terbiasa sedikit takut untuk mengikuti beberapa program tapi lama
lama mulai berani Dan terbiasa dengan semua program.
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Iya, guru guru selalu membantu Dan ikut serta Di Dalam bidangnya masing
masing.
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
Lapangan, lab komputer, lab ipa, perpustakaan, kolam renang, dll.
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
105
Kurikumum 2013
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Iya. seperti Saat ekskul, proses belajar mengajar, dll.
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Ada, ketika murid Ada masalah bisa cerita ke guru bk Dan Akan diberi solusi agar
masalah ini tidak membuat anak itu stress atau lebih parah.
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Penerimaannya bisa daftar langsung atau seperti sekarang bisa online, lalu Akan
Ada tes akademik Dan non akademik Dan wawancara tentang murid itu lalu
beberapa Bulan Akan diberi hasilnya. Jika masuk Saat Hari pertama dampak
ketiga Ada pengenalan lingkungan Dan selebihnya proses belajar seperti biasa.
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Pelayanannya baik, orangnya juga baik Dan ramah. Bisa memberikan informasi
tentang sekolah Dan program programnya.
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Saat pertama masuk banyak orang tua Yang mengobrol dengan kepala sekolah
agar bisa kenal. Selanjutnya juga Akan Ada beberapa kegiatan Yang bisa
menjadikan orang tua siswa Dan kepala sekolah mempunyai hubungan Yang baik.
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Kepala sekolah mengadakan kerjasama dengan orang orang Di dunia film, musik,
seni dll. Seperti pada tahun 2018 ikut berpartisipasi Di acara opening ceremony
Asian games
106
Lampiran 10
Wawancar Siswa
Nama : Aisyah Adinda Rachma Tgl Wawancara : 27 Mei 2020
Kelas : 8d
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Ekstrakurikuler, Lomba di dalam dan di luar sekolah.
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Untuk membantu siswa menyalurkan minat dan bakatnya dalam bidang Akademis
maupun non akademis.
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
Ya, siswa sudah di bekali dengan ilmu dari program sekolah yang dapat membantu
mereka ketika terjun di masyarakat, dan dapat mudah mengimplementasikannya di
masyarakat.
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
Ya, sudah sangat baik.
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Iya. Karena sudah ter akreditasi A dan sekolah ini juga sangat berpengaruh dalam
pembentukan akhlak dan budi pekerti para siswanya yang terbukti sangat baik.
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Tidak ada menurut saya.
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Sangat terlibat, baik dalam membimbing dan menyemangati para siswanya.
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
Kelas yang memadai, Proyektor/ LCD dalam pembelajaran, Fasilitas outdoor
(lapangan, taman hidroponik dll), Lab komputer dan Lab praktik ipa
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikulum 2013 dan ditambah Kurikulum Dian Didaktika yang ada 5S nya
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Ya banyak menggunakan.
107
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Ya, tersedia. Sekolah memberikan fasilitas melalui ketersediaannya guru BK yang
senantiasa siap membantu.
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Sangat rapih dan terstruktur dengan baik.
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Sistem pendataan pembayaran setiap bulan kurang baik.
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Dengan menjalin komunikasi yang baik.
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Dengan mengikutsertakan para siswanya ke dalam aktivitas eksternal.
108
Lampiran 11
Wawancar Siswa
Nama : Muhammad Raditya Herdianto Tgl Wawancara : 26 Mei 2020
Kelas : 8D
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Konsultasi, ceramah, motivasi, kultum pagi, membuat karya tulis, berorganisasi,
literasi, berjualan, mengundang native speaker, penerapan prinsip seperti 5S. Dan
beberapa acara kegiatan seperti MPLS, LDK, sanlat, supercamp, pameran
angkatan, dd cup, dan parenting.
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Membangun siswa agar aktif, mandiri, berkarakter, dan membangun sifat percaya
diri
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
Iyaa.
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
Sangat baik
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Iya. Jadi Dulu saya sempat mengikuti sains kuark saat SD.. Dan saya sempat
melihat-lihat lingkungan yang luas.. Kemudian selang 2 tahun sepupu saya
mendaftar menjadi murid SMPI Dian Didaktika.. Saat saya lulus SD kebetulan
sepupu saya juga lulus SMP, saat itu saya direkomendasikan oleh dia dan juga
teman-teman saya untuk masuk Dian Didaktika. Akhirnya saya tertarik karena
sudah sangat yakin dengan kualitasnya.
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Saya dulu yang agak lalai didorong untuk jadi lebih disiplin itu menjadi hambatan
bagi saya.. Tapi saya merasakan efek yang signifikan dibandingkan saya yang dulu
masih keanak-anakan. Kalo sekarang hambatan bagi saya adalah sulitnya bersaing
nilai karena banyaknya teman-teman saya yang telah berkembang dengan cepat.
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Iya, tapi ada saatnya setiap murid akan merasakan menjadi bagian dari sebuah tim
yang akan mengatur jalannya sebuah kegiatan besar seperti acara pameran
angkatan dan Dian Didaktika cup.
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
109
Jawab :
Warung osis, lab. Komputer, lab. IPA, perpustakaan, ruang bk, uks, ruang untuk
audio visual, toilet, dapur, ruang guru, gudang olahraga, gor olahraga, lapangan
bulu tangkis, koperasi, dan kantin.. Dan berbagai alat-alat yang lengkap di
dalamnya.
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikumum 2006
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Iya pastinya.
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
BK ada/tersedia.. Guru bk di sini adalah orang yang baik, ramah, lucu walau
tegas.. Setiap orang yang mengalami masalah di dirinya bisa bebas berkonsultasi
dengannya di ruang BK. Atau jika terjadi suatu permasalahan atau keributan di
sekolah atau yang membawa atas nama sekolah bisa diselesaikan di ruang BK.
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Saat mendaftar kita akan dites IQ dan psikologisnya terlebih dahulu agar
mengetahui kemampuan rata-rata dari setiap murid.. Lalu setiap orang tua calon
murid dan calon murid yang mendaftar akan di interview dengan beberapa
pertanyaan.
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Bagian ketata usahaannya sangat disiplin.. Bagian administrasinya juga sangat
ramah jika saya mampir saat ada titipan kartu bayaran dari ibu.
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Kepala sekolah dapat mengelola hubungan baik dengan orang tua dengan
berkomunikasi via WA, tatap muka saat pengambilan rapor dan juga saat sosial di
awal akademik. Kepala sekolah juga sangat mendukung potensi dari setiap siswa
untuk mengikuti ajang perlombaan.
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Kepala sekolah dapat mengelola hubungan baik dengan dunia industry dan
lembaga/instansi dengan kunjungan wisata dan bekerjasama pada saat ada event.
110
Lampiran 12
Wawancar Siswa
Nama : Nafil Mulyarizky Alfritanto Tgl Wawancara : 7 Juni 2020
Kelas : 8c
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Sanlat, PLS, LIC
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Program program tersebut bertujuan untuk mengembangkan perilaku mandiri,
rajin dan juga memperkuat rohani maupun jasmani bagi murid.
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
Program tersebut akan memebentuk lulusan yang unggul dan berkomprtensi
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
Menurut saya sekolah ini SUDAH memiliki mutu yang baik
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Tidak, Dikarenakan pilihan pertama saya sedikit lebih unggul dibanding sekolah
ini
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Tidak tepatnya waktu, adanya wabah baru atau covid19 ini, dll
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Guru-guru terlibat hampir semua kegiatan sekolah.
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
Memiliki ruang lab, ruang computer, kelas yang tertata dan bersih, ac,
perpustakaan yang penuh dengan buku, dan juga auditorium yang besar
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikumum 2013 dan kurikulum sekolah sendiri
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Sekolah ini MENGGUNAKAN teknologi informasi dalam kegiatan akademis dan
non akadwmis
111
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Ada, penerapannya adalah guru bk akan memanggil murid yang sedang terkena
masalah lalu akan diomongkan secara tenang di ruang bk
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Murid baru akan melakukan tes psikotes dan juga akademis jika sudah dinyatakan
lulus maka murid baru akan melakukan kegiatan yaitu PLS (pengenalan
lingkungan sekolah) setelah kegiatan PLS sudah selesai murid baru akan mulai
belajar
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Sopan dan ramah
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Untuk ini saya kurang tau, tapi biasanya ada pertemuan orang tua dan guru-guru,
juga kordinasi dengan whatsap grup oleh wali kelas.
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Saya juga kurang tau, mungkin dengan bekerja sama saat event sekolah
112
Lampiran 13
Wawancar Siswa
Nama : Dear Ajeng Syahfitri Tgl Wawancara : 9 Juni 2020
Kelas : 9d
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
FEBULA (Festival Bulan Bahasa), Dd cup, DDF ( Dian Didaktika Film Festival),.
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Agar siswa dapat menyalurkan ke-kreatifannya ke dalam program tersebut,
menimbulkan minta dan bakat dari siswa dan siswi Dian Didaktika.
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
ya, Karena program-programnya mendukung potensi siswa-siswinya untuk
berkembang.
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
Iya, karena programnya bagus-bagus dan sarana prasaranya lengkap.
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Iya, Karena Dian Didaktika mengajarkan para siswa dan siswi untuk melihat dunia
dari sisi agama tanpa melepaskan toleransi
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Terdapat program yang tidak berkaitan dengan bakat saya.
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Iya, sangat terlibat dan membantu.
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
AC, Wifi, Proyektor, Komputer, Speaker, Dapur Sekolah, Kantin yang bersih.
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikumum 2013 dan kurikulum sekolah
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Iya selalau saat pembelajaran dan juga belajar TIK di lab Komputer.
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
113
Jawab :
Ya, Masuk kelas dan memberikan informasi/bersosialisasi terkait peraturan
sekolah dan juga kedispilinan siswa.
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Pertama kita daftar, terus ada tes ata ujiannya, pskiotes dan akademik, serta
wawancara siswa dan orang tua.
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Pelayannya sangat rapih, ramah dan siap untuk melayani.
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Dengan sosialisasi program di awal semater, berkordinasi dengan WA grup, dan
sering mengadakan pertemuan.
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Melakukan study tour dan mengadakan kerja sama saat even sekolah.
114
Lampiran 14
Wawancar Siswa
Nama : Fayanna Ailisha Davianny Tgl Wawancara : 28 Mei 2020
Kelas : 9e
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
LIC (Lost In the City) in Singapore, Tadarus setiap pagi, dan masih banyak lagi
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Meningkatkan percaya diri, menambah keberanian, menambah wawasan siswa
tentang dunia di luar sekolah, meningkatkan kemampuan komunikasi, memupuk
karakter Islami.
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
Ya, karena program tersebut dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab pribadi dan
kelompok, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang lebih baik
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
Sudah, bahkan sangat baik
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Iya. Karena SMP Islam Dian Didaktika adalah sekolah yang didasarkan pada
ajaran-ajaran Islam dan memiliki kualitas yang sangat tinggi pada pendidikan &
pengembangan karakter anak.
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Sampai saat ini tidak ada hambatan yang berarti, setiap persoalan dapat
didiskusikan dengan sekolah untuk dicarikan jalan terbaik. Hambatan tersebut
justru datang dari diri saya sebagai siswa yang sangat aktif berkegiatan di luar
sekolah untuk membagi waktu agar tidak tertinggal pelajaran
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Tentu saja iya. Dalam setiap kegiatan pastinya ada campur tangan dari guru-guru
dan tenaga kependidikan di sekolah SMP Islam Dian Didaktika demi menjamin
terlaksananya program pendidikan dengan baik
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
Banyak. Ruang BK (Bimbingan Konseling), GOR (Gedung OlahRaga), Ruang
Komputer, Perpustakaan, Audio Visual, dll.
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
115
Jawab :
Kurikumum 2013 dan ada kurikulum sekolah, seperti budi pekerti, BTQ, Bahasa
Arab.
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Iya.
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Ada. Biasanya ruangan BK digunakan ketika ada hal-hal yang perlu diberikan
bimbingan lebih, seperti adanya masalah yang bersangkutpaut dengan anak-anak
di sekolah, ataupun hal-hal konsultasi.
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Melalui test untuk memastikan bisa masuk sekolah
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Pelayanan administrasi sangat baik dan membantu, khususnya untuk orang tua
yang sibuk dengan disiapkannya Virtual Account untuk setiap siswa
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Melalui pertemuan rutin diantara pihak sekolah dengan wali murid dan
pendidikan tambahan (training) untuk wali murid dalam menambah wawasan
mengenai proses belajar mengajar siswa yang merupakan tanggung jawab bersama
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Melalui pertemuan dan komunikasi khusus yang diselenggarakan antara sekolah
dan dunia industri serta lembaga/instansi lain demi mendukung pelaksanaan
kegiatan belajar siswa agar selalu up to date dan lebih baik
116
Lampiran 15
Wawancar Siswa
Nama : Mochammad Fauzan Syahravi Siregar Tgl Wawancara : 2 Juni 2020
Kelas : 9a
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Akademis : KBM, pemantapan kelas 9 setiap hari hari sabtu, pendalaman materi
UN sesuai pembagian kelompok, try out kelas 9, bimbingam karya tulis kls , kalau
Non akademis : ekskul (futsal,basket, bulutangkis, broadcasting, photografi,
paduan suara, band dll), LDK, baksos, class meeting, pemtas seni, ikrar pagi,
mentoring, dll
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Supaya pembelajaran akademis dan non akademis tersampaikan dengan baik
kepada siswa dan siswi juga mencapai hasil yang optimal
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
Benar, karena dilaksanakan dengan konsep dan metode yang menarik, mudah
dipahami dan menyenangkan. sehingga para siswa dan siswi lebih bisa memahami
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
Sudah, karena saya merasa selain kemampuan saya secara akademis, sekolah ini jg
membuat saya secara agama dan sosial menjadi lebih baik juga memberikan
kesempatan saya mengembangkan bakat selain di bidang akademis.
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Iya, Awalnya karena mencari sekolah islam dekat dengan lingkungan rumah
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Terkadang ada guru yg menjelaskan terlalu cepat
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Iya terlibat
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
Adaa Lab IPA, Lab komputer ,perpustakaan dll
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikumum 2013 dan kurikulum sekolah dian didaktika
117
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Iya. menggunakan jika diperlukan
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Ada tp Di kelas 9 tidak ada
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Melalui pendaftaran dengan mengisi formulir dan menyerahkan berkas2 yg
diperlukan, tes akademis, psikotes dan wawancara
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
baik, karena komunikasi berjalan dengan baik dan informatif
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Baik, selalu terbuka untuk menerima saran dan komunikatif
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
baik
118
Lampiran 16
Wawancar Siswa
Nama : RIZKY FADHILAH Tgl Wawancara : 28 Mei 2020
Kelas : 9b
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Banyak program yang ada
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Agar menciptakan murid yang taat aturan dan cerdas
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
iyaa
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
iyaa
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Iya. Karna Dian Didaktika merupakan sekolah unggulan di kota depok
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Kurangnya semangat belajar
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Iya guru guru dan tenga pendidikan terlibat
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
Banyak dan sangat lengkap
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikumum 2013
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Iya.
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Ada (BK) Penerapannya ada dalam pelajaran dan kita dapat berkonsultasi kapan
saja
119
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Online dan Melakukan tes
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Pelayanannya baik
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Memiliki sikap yang baik
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Kepala sekolah mengelola nya dengan baik
120
Lampiran 17
Wawancar Orang Tua Siswa
Nama : Agus Sulanjana Tgl Wawancara : 1 Juni 2020
Orang Tua dari : Dena 7D No Hp : 081586987546
1. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Banyak, Kegiatan ekstrakurikuler ada basket, futsal, silat, tari, bulu tangkis masih
banyak yang lainya dah.
2. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Untuk mengembangkan keterampilan dan profesional
3. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
Sangat bias, karena programnya sangat pas dengan tuntutan zaman sekarang ini.
4. Apakah sekolah menurut kalian sekolah ini sudah memiliki mutu yang baik?
Jawab :
Sudah, karena programnya bagus-bagus dan anak-anak senang mengikutinya.
5. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Pertama.. Semua kegiatan anak bisa di laksanakan
6. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Sarana dan prasarana
7. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Iya terlibat, ikut serta mendampingi anak-anak dalam setiap kegiatan.
8. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
Sarana olahraga sangat lengkap di sekolah ini.
9. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
Jawab :
Kurikumum 2013
10. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Iya menggunakan setiap kegiatan belajarnya, di kelasnya juga sudah ada
proyektor.
11. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
121
Ada,
12. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Dengan proses seleksi, dan wawancara.
13. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Memuaskan, cepat dan ramah dalam membantu administrasi siswa.
14. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Saling berinteraksi, baik melalui media social atau dalam pertemuan-pertemuan.
15. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Berinteraksi dengan industri luar
122
Lampiran 18
Wawancar Orang Tua Siswa
Nama : Riski Anggoro Tgl Wawancara : 1 Juni 2020
Orang Tua dari : Khansa 9A No Hp : 081295152906
16. Apa saja program-program pendidikan yang ada di sekolah baik akademis maupun
non akademis?
Jawab :
Kalau akademis yang bersifat pembelajaran di kelas, kalau non akademis itu
ekstrakurikuler, LDK, Sanlat, kegiatan hari besar nasional dan Islam, mungkin
juga kegiatan sehari hari termasuk ya kaya upacara, tadarus, sholat dhuha
17. Apa tujuan dari program-program tersebut?
Jawab :
Tujuannya agar siswa-siswi cerdas secara akademis dan juga mempunyai karakter
yang baik
18. Apakah program tersebut dapat membentuk lulusan yang unggul dan
berkomprtensi?
Jawab :
Sejauh ini si program-program tersebut sudah baik dan, lulusan dd mampu
berkompetisi dengan lulusan sekolah lainnya.
19. Apakah sekolah ini menurut bapak/ibu sekolah ini sudah memiliki mutu yang
baik?
Jawab :
Menurut saya si sangat baik, dengan program-programnya yang bagus dan selalu
inovatif setiap tahunnya.
20. Apakah sekolah ini menjadi pilihan pertama kalian?
Jawab :
Iya. Karena sejak SD sudah di sini, jadi sudah mengetahui mutu dan kualitas
pendidikan di Dian Didaktika
21. Hambatan apa saja yang kalaian temukan ketika mengikuti program-program
sekolah, Baik Akademis maupun Non Akademis?
Jawab :
Biasanya waktu, karena kan belajarnya sudah sampai sore, lalu di tambah ekskul
kadang anak saya cape pas di rumah, makanya kalau dirumah saya biarkan saja di
istirahat.
22. Apakah guru-guru dan tenaga kependidikan terlibat dalam setiap kegiatan di
sekolah?
Jawab :
Oh sangat terlibat, kan sudah di tugaskan panitia dan penanggung jawabnya, jadi
guru-guru disini selalu membantu dan terlibat mt dalam setiap kegiatan sekolah.
23. Fasilitas/sarana dan prasarana apa saja yang mendukung program pendidikan di
sekolah?
Jawab :
Banyak si, ruang kelas yang nyaman ada AC, ada proyektkr juga di setiap kelas.
Ada musolah, ada GOR dan disini toiletnya bersih..
24. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini?
123
Jawab :
Kurikulum pemerintah dan adanya yang khas Dian didaktika gitu kaya karakter
dan budi pekerti
25. Apakah di sekolah ini menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan akademis
dan non akademis?
Jawab :
Iyaaa, disini ulangan semester sudah berbasiis ITU, anak anak di minta bawa
leptop dan mengerjakan soal secara onlien.
26. Apakah di sekolah ini ada/tersedia unit layanan khusus (BK/ABK), seperti apa
penerapannya?
Jawab :
Ada, biasanya buat anak yang bermasalah yaaa, kadang juga buat mendisiplinkan
anak.
27. Bagaimana prosedur penerimaan peserta didik baru?
Jawab :
Oh disini pake test kalau mau masuk, ada wawancara, ada psikotes dan tes
akademik,.
28. Bagaimana pelayanan administrasi/ketata usahaan di sekolah?
Jawab :
Baik, sangat membantu saat diperlukan berkas administrasi. Karena di sini dipisah
bagian keuangan dan adminsi persuratan.
29. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan baik dengan orang tua siswa
dan masyarakat?
Jawab :
Sekolah seringa mengadakan agenda pertemuan seperti penyerahan rapor dan rapat
sosialisai program dan mengadakan program parenting untuk orang tua siswa,.
30. Bagaimana cara kepala sekolah mengelola hubungan dengan dunia industri dan
lembaga/instansi terkait?
Jawab :
Dengan bekerja sama saat acara sekolah kali yaa. Terus juga wisata edukasi.
124
Lampiran 19
Piagam Akreditasi Sekolah
125
Lampiran 20
Dokumen PSB
126
127
Lampiran 21
Surat Tugas Guru
128
Lampiran 22
Nilai Mutu SMP Islam Dian Didaktika
129
Lampiran 23
Pedoman Akademik Siswa
130
131
132
133
134
135
Lampiran 24
Program Kerja Kepala sekolah
136
137
138
139
140
141
142
BIOGRAFI PENULIS
Penulis benama Akbar. Lahir di Bogor,
11 Juni 1992 dari ayah bernama Radin dan
ibu bernama Saanih Saubih, penulis anak ke
lima dari enam bersaudara dan penulis
merupakan asli anak betawi. Penulis
menyelesaiakn pendidikan sekolah dasar di
SD Negeri Limo 02 pada tahun 2005,
melanjutkan ke jenjang SMP di SMP Negeri
13 Depok lulus pada tahun 2008, dan lanjut
ke jenjang sekolah menengah kejuruan di
SMK Negeri 20 Jakarta lulus pada tahun
2011.
Setelah lulus sekolah menengah kejuruan, penulis sempat tidak melanjutkan
pendidikannya selama satu tahun, karena penulis tidak berencana untuk
meneruskan studi pada saat itu, namun di tahun berikutnya yaitu tahun 2012
penulis mencoba-coba mendaftar ke kampus negeri dan swasta untuk melanjutkan
pendidikan, Alhamdulillah penulis diterima dan dapat meneruskan pendidikan
Strata 1 dan lulus tahun 2016 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan
Manajemen Pendidikan. Semasa kuliah penulis aktif dikegiatan kemahasiswaan
seperti kegiatan Himpunan Mahasiswa Islam, Himpunan Mahasiswa Jurusan
Manajemen Pendidikan dan Ikatan Mahasiswa Manajemen Pendidikan dan
Administrasi Pendidikan Seluruh Indonesia. Setelah lulus S1 dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, penulis bekerja di SMP Islam Dian Didaktika sebagai
tenaga kependidikan dari tahun 2017 hingga saat ini. Setahun bekerja, pada tahun
2018 penulis mencoba kembali meneruskan pendidikan untuk melanjutkan kuliah
Strata II dan berhasil diterima di Jurusan Manajemen Pendidikan Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan berhasil lulus di tahun 2020.
Sebaik-baiknya rencana manusia, tetap rencana Allah adalah yang terbaik.
Untuk itu jangan pernah pusingkan konsep dan gagasan, perankan saja peran
kalian sebaik mungkin, karena apapun yang kita usahakan akan sampai pada
waktunya.
Recommended