View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
STRATEGI PROMOSI GUA LIANG DAHAR SEBAGAI OBJEK WISATA DI KABUPATEN KARO
Kertas Karya OLEH :
Nia Sry Ananda br. PA 152204040
PROGRAM STUDI D- III PERJALANAN WISATA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
STRATEGI PROMOSI GUA LIANG DAHAR SEBAGAI OBJEK WISATA DI KABUPATEN KARO
KERTAS KARYA
Oleh :
Nia Sry Ananda Br. PA
152204040
Dosen Pembimbing
Drs. Gustanto, M.Hum.
NIP. 196308051989031004
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui oleh Program Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai Kertas Karya untuk Diploma
Ketua, Sekretaris,
Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph. D Mukhtar, S.Sos, S.Par, M.A NIP 196604201992031003 NIP 195806151987031 003
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGESAHAN
Diterima oleh:
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan.
Pada
Hari/Tanggal : Selasa , 23 Oktober 2018
Pukul : 11:00 WIB
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Dr. Budi Agustono, M.S
NIP 19600805 198703 1 001 Panitia Ujian No. Nama Tanda Tangan
1. Drs. Jhonson Pardosi, M.Si , Ph.D (…………………….)
2. Drs. Gustanto, M.Hum. (……………………..)
3. Samerdanta Sinulingga, SST.Par., M.Par. (……………………..)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila penyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar Ahli Madya yang saya peroleh.
Medan,18 Oktober 2018
Penulis
Nia Sry Ananda Br. PA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Gua liang dahar sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Karo yang terdapat di desa Lau Buluh harus dapat diperkenalkan keindahan dan keunikan alamnya.Karya ini bertujuan untuk mengetahui strategi promosi Gua Liang Dahar sebagai potensi wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.Metode yang digunakan adalah observasi langsung ke desa Lau Buluh Kec. Kuta Buluh dan wawancara dengan nara sumber yang memberikan informasi akurat serta menggunakan studi pustaka untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.Strategi promosi yang dilakukan dengan Sales Support berupa brosur, Public Relations terhadap warga Desa Kuta Buluh dan wisatawan serta media sosial ( instagram, youtubedan blog). Berdasarkan hasil perolehan data metode kepustakaan melaui website, media sosial merupakan alat strategi promosi yang paling akurat dalam mempromosikan suatu objek wisata.
Kata kunci (keyword): Promosi, Objek Wisata, Kabupaten Karo, Gua Liang Dahar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya yang telah membimbing penulis dapat
menyelesaikan penulisan Kertas Karya ini.
Kertas Karya ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
menyelesaikan studi bagi mahasiswa Bidang Keahlian Usaha Wisata Program Studi
D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan Kertas Karya ini banyak pihak yang telah
membantu dan memberikan sumbangan pikiran, petunjuk dan saran yang sangat
berguna. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada:
1.Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
2.Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph. D. selaku Ketua Jurusan Program Studi D-
III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3.Bapak Drs. Gustanto, M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar
memberikan petunjuk dan bimbingan serta pengarahan yang sangat berharga
sampai selesainya Kertas Karya ini.
4.Segenap Dosen dan Pengajar Program D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmunya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.Kepada ibu saya almh. Mariaty br Girsang dan Ayah saya Drs. Harmonis Perangin
– angin yang telah memberikan support, perhatian dan doa kepada penulis selama
kuliah.
6.Kepada abangku Verry Antha Perangin – angin, SH yang telah memberikan arahan
mengenai ilmu pariwisata sehingga penulis tertarik untuk kuliah di jurusan
pariwisata dan akhirnya menyelesaikan perkuliahan ini dengan baik.
7. Kepada kakakku tersayang dr. Ribu Anna Perangin – angin beserta anaknya yang
telah memberi motivasi dan menghibur selama penulis menyelesaikan kertas karya
ini.
8. Kepada sahabatku tersayang Indah Syahfitri dan Dewi Rizkia Savitri terima kasih
selalu menjadi sahabat terbaik selama awal masuk perkuliahan sampai dengan
sekarang telah menemani dan memberi semangat.
9. Dan khususnya teruntuk seluruh Mahasiswa/i DIII Pariwisata Bidang Keahlian
Usaha Wisata terima kasih banyak selama ini telah menjaditeman dan teamdalam
suka maupun duka selama di masa perkuliahan.
Penulisan ini menghadapi banyak permasalahan dan kesulitan, karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.Untuk itu bantuan dan
bimbingan dari semua pihak sangat diharapkan.Penulis hanya berharap Kertas Karya
ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca.
Medan, September 2017
Penulis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah ............................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
1.5 Manfaat Penulisan ............................................................................. 6
1.6 Metode Penelitian ........................................................................... 7
1.7 Sistematika Penulisan ...................................................................... 8
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pariwisata ........................................................................ 9
2.2 Pelaku Pariwisata .............................................................................. 10
2.3 Objek Wisata ..................................................................................... 11
2.4 Jenis Daya Tarik Wisata ................................................................... 12
2.5 Pengertian Strategi dalam Pariwisata ................................................ 13
2.6 Pengertian promosi dalam Pariwisata ............................................... 15
2.7 Tekniik Promosi dalam Kepariwisataan ........................................... 16
2.7.1 Pentingnya Komunikasi ........................................................ 16
2.7.2 Alat Promosi ........................................................................ 16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III GAMBARAN UMUM
3.1 Kabupaten Karo ............................................................................... 19
3.2 Gua Liang Dahar ............................................................................ 22
3.3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo ....................... 23
3.3.1 Visi dan Misi ....................................................................... 24
3.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Karo ................................................................... 25
3.3.3 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Karo ..................................................................................... 26
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Strategi Promosi Gua Liang Dahar sebagai Objek Wisata
di Kabupaten Karo .............................................................................. 28
4.2 faktor Pendukung dan Penghambat dalam Promosi Gua Liang
Dahar .................................................................................................... 39
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 42
5.2 Saran ............................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 44
LAMPIRAN ...................................................................................................... 46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera
Utara.Kabupaten ini berlokasi di dataran tinggi Karo Bukit Barisan Sumatera Utara.
Terletak sejauh 77 Km dari kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.127,25km2dan berpenduduk sebanyak kurang
lebih 500.000 jiwa.Kabupaten Karo terletakdi ketinggian antara 400 – 1600 m diatas
permukaan laut. Karena berada di ketinggian tersebut, tanah karo simalem, nama lain
dari Kabupaten ini mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16
sampai 17℃.
Disebelah utara Kabupaten karo berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan
Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten
Samosir, sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun
dan sebelah barat dengan Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah yang berpotensi sebagai daerah
pariwisata dan pertanian.Kabupaten ini memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah
menarik dengan daerah tujuan wisata dibanding dengan wilayah di Indonesia
lainnya.Kabupaten karo memiliki alam yang dapat dijadikan objek wisata yang baik.
Potensi pariwisata di Kabupaten Karo antara lain memiliki tujuan objek wisata yang
spesifik, seperti objek wisata alam, objek wisata budaya, peninggalan sejarah dan
agrowisata yang sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia maupun mancanegara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gua Liang Dahar merupakan salah satu objek wisata alam yang menjadi
pusat perhatian Pemerintah Kabupaten Karo karena memiliki beberapa masalah
dalam mempromosikannya sebagai objek wisata. Gua ini berlokasi di desa Lau Buluh
Kecamatan Kuta Buluh.Gua ini dibentuk oleh batu Gamping atau Limestoneyang
secara alamiah dari proses pelarutan material gamping oleh air dalam waktu yang
lama. Dalam proses pelarutan ini akan membentuk sungai – sungai dibawah tanah.
Batu gamping ini awalnya berasal dari terumbu karang yang terbentuk di laut yang
kemudian terangkat ke atas oleh proses tektonik dinamika bumi dan membentuk
perbukitan. Proses ini diperkirakan pada zaman Tersier skala waktu geologi.Posisi
gua ini berada diantara perladangan warga desa Lau Buluh. Gua Liang Dahar
mempunyai 3 ruang besar dengan ukuran masing – masing 500 m2,400m2, dan 300
m2,serta ruang ukuran kecil lainnya.
Keadaaan jalan dari kota Medan, Berastagi hingga Kabanjahe sudah aspal
hotmix, begitu juga dengan keadaan jalan dari Kabanjahe menuju desa Kuta buluh.
Berbeda dengan keadaaan jalan dari desa Kuta Buluh ke Lau Buluh yaitu jalan rabat
beton. Sepanjang jalan dari desa Lau Buluh ke lokasi objek wisata tersebut jalan yang
akan dilintasi adalah jalan berbatu dan jalan cor beton. Medan yang akan dilewati
sudah mulai menanjak dan berlekuk. Sekitar 50 m sebelum mulut Gua, jalan yang
akan dilalui sedikit sempit dan curam serta sangat licin.
Jalan menuju gua tersebut belum disertai penanda yang mempermudah
wisatawan untuk langsung menuju gua jadi sebaiknya tetap menggunakan jasa
pemandu wisata yang dapat ditemukan di desa Lau Buluh. Untuk menuju gua harus
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berjalan dari pinggir tebing curam jalan cor beton yang merupakan jalan satu -satunya
ke lokasi gua.
Jarak dari kotaBerastagi ke objek wisata ini 40 Km dapat menggunakan kendaraan
pribadi maupun kendaraan umum. Dari kota Medan dapat menggunakan kendaraan
roda dua, roda empat maupun angkutan umum dengan jarak sekitar 120 Km (waktu
tempuh sekitar 5 jam ). Sebenarnya terdapat dua alternative yaitu melalui Berastagi
dan Kabanjahe. Rute yang melalui Berastagi tidak terdapat angkutan umum yang
langsung menuju ke desa Lau Buluh yang merupakan lokasi Gua Liang Dahar, tetapi
jika menggunakan kendaraan pribadi rute ini akan lebih dekat sekitar 10 Km dengan
melewati jl.Udara (Tugu Kol Berastagi). Rute melalui Kabanjahe, terdapat angkutan
umum yang berlokasi di tugu Bambu Runcing Kabanjahe. Untuk sampai ke lokasi
gua dapat berjalan kaki ataupun mengendarai sepeda motor, waktu yang ditempuh
jika berjalan kaki yaitu sekitar lebih kurang 30 menit tetapi jika dengan sepeda motor
lebih kurang 20 menit.
Gua Liang Dahar memiliki mata air yang terus mengalir melalui terowongan
kecil ke Desa Bekerahwalaupun saat musim kemarau tiba dan diatas dinding gua
terdapat sarang burung layang – layang dan kalong.Diameter mulut gua lumayan
besar dan tampak stalagmit yang kokoh di mulut gua membuat pemandangan gua ini
terasa eksotis. Ketika memasuki gua, suara hentakan langkah kaki akan
membangunkan ribuan burung layang – layang yang terbang lalu lalang dilangit –
langit gua.Jika masuk dan menelusuri ke dalam gua, keadaan stalagmit dan stalaktit
gua Liang Dahar ini tidak dapat diragukan lagi keindahannya. Keindahan stalakmit
yang mirip seperti pohon beringin menempel kokoh diantara bebatuan gamping di
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
langit – langit dan lantai gua. Saat berada di dalam dasar gua, tak jauh dari aliran
sungai yang berada di kedalaman 200 m, ada beberapa penghuni gua yang dapat
ditemui menempel di dinding dan lantai gua. Di sudut lain di dalam gua, terdapat
kilauan cahaya seperti berlian yang terpancar keluar dari bebatuan saat terkena
cahaya alat penerang seperti senter. Sebelum memasuki lokasi gua, terdapat
pemandangan batu gamping tertancap kokoh yang tidak beraturan di sekitar
perladangan warga menambah keindahan Gua tersebut.
Gua Liang Dahar belum terkenal dan lokasinya juga terbilang jauh dari kota
Medan dan Berastagi. Sekitar tahun 2003 gua tersebut sudah kurang dikunjungi
wisatawan karena wisatawan resah akan perilaku warga setempat. Pada tahun 2016
pemerintah Kabupaten Karo bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan
perbaikan sarana menuju gua tersebut sampai pada tahun 2018 Dinas Kebuayaan dan
Pariwisata masih melakukan penelitian, namun perlu ada revitalisasi yang tepat salah
satu caranya yaitu promosi. Pada dasarnya maksud kata promosi adalah untuk
memberitahu, membujuk, atau mengingatkan dan menciptakan loyalitas.Maka yang
dibutuhkan dalam hal ini adalah strategi promosi.
Strategi diperlukan agar perencanaan dapat dilaksanakan secara praktis dan
spesifik mungkin.Salah satu strategi promosi dalam kepariwisataan yaitu pentingnya
komunikasi. Seperti yang disampaikan ketua PWI dan pemilik PT. Sibayak Trans
Tour & Travel Dickson Pelawi yang juga ketua PHRI Taneh Karo dalam pertemuan
dengan sejumlah wartawan unit Pemkab Samosir yang melakukan studi banding, para
pejabat pemerintah di Kabupaten Karo yaitu peran media merupakan ujung tombak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
promosi pariwisata Kabupaten Karo. Strategi Promosi yang termasuk ke dalam
kegiatan ini yaitu advertising, sales support, public relations dan teknologi informasi
dan komunikasi ( media sosial ).
Dari uraian diatas,maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Strategi
Promosi Gua Liang Dahar sebagai Objek Wisata Di Kabupaten Karo” .
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan membuat batasan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini yaitu untuk membahas suatu objek wisata Gua
Liang Dahar untuk dapat dijadikan sebagai objek wisata dipromosikan dengan baik.
Agar permasalahan dalam penulisan ini dapat lebih fokus, maka penulis akan
membuat batasan masalah penulisan sebagai berikut :
1. Observasi ini dilakukan di desa Lau Buluh Kecamatan Kuta Buluh Simole
Kabupaten Karo. Ruang lingkupnya hanya berfokus pada Gua Liang Dahar
tersebut.
2. Mendeskripsikan daerah tersebut serta memberikan suatu rancangan untuk
memugar lokasi tersebut.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahannya yaitu :
1. Bagaimana strategi promosi Gua Liang Dahar sebagai objek wisata ?
2. Kendala apa saja yang akan dihadapi dalam mempromosikan Gua tersebut?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk menggambarkan bagaimana cara agar Gua Liang Dahar yang beberapa
tahun belakangan ini belum diperhatikan seutuhnya dapat dijadikan sebagai objek
wisata yang layak untuk para wisatawan dengan beberapa strategi promosi .
2. Untuk mengetahui beberapa kendala yang dihadapi dalam promosi Gua Liang
Dahar yaitu seperti mengenai masyarakat yang belum open mind.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara subjektif, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan
berpikir melalui penulisan karya ilmiah beerdasarkan kajian – kajian teori dan
aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Pariwisata.
2.Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan bahan masukan bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
begitu juga kepada perusahaan yang bergerak di industry pariwisata agar dapat
turut mempromosikan Gua Liang Dahar sebagai objek wisata yang layak untuk
dikunjungi.
3.Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi kepustakaan
jurusan Perjalanan Wisata. Penulis berharap melalui penulisan kertas karya ini
mahasiswa jurusan Perjalanan Wisata dapat mengembangkan objek wisata
lainnya yang belum terekspos.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.6 Metode Penelitian
Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1 Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan
mengamati,meneliti atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung. Dengan
cara ini data yang diperoleh adalah data yang factual dan actual, dalam artian data
yang dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung. (Endar Sugiarto
,2000:84 ). Penulis melakukan penelitian langsung ke gua di desa Lau Buluh pada
tanggal 30 Juli 2018 sampai 1 Agustus 2018.
2 Wawancara
Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keteranagn untuk
tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya
dan si penjawab. Selama penelitian, penulis melakukan wawancara dengan pejabat
setempat yaitu Camat Kuta Buluh, seorang guide lokal, dan beberapa penduduk
setempat.
3 Penelitian Kepustakaan
Penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tulis termasuk hasil
penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan. Dalam penelitian
ini terdapat teknik mencari infirmasi latar belakang yaitu dengan tambahan
informasi melalui catatan kuliah dan baca- bacaaan lain termasuk website.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.7 Sistematika Penulisan
Pembahasan kertas karya ini dilakukan dengan bagian sistem bab,setiap bab
dalam kertas karya ini membicarakan tentang masalah yang akan dibahas. Adapun
sistematika penulisan kertas karya ini yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang pendahuluan yang berisikan Latar Belakang,
Batasan Masalah, Rumusan Masalah,Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode
Penulisan,dan Sistematika Penulisan.
BAB II URAIAN TEORITIS
Bab ini membahas mengenai pengertian pariwisata,pengertian
wisatawan,jenis – jenis pariwisata, pengertian strategi promosi dan kegiatan promosi.
BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini berisikan gambaran umum mengenai Kabupaten Karo dan Gua Liang
Dahar
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan mengenai strategi promosi Gua Liang Dahar Sebagai objek
wisata serta kendala apa saja yang akan dihadapi dalam mempromosikan gua
tersebut.
BAB V PENUTUP :
Di dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari pembahasn
yang telah disusun secara ringkas
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah sejumlah gejala/fenomena dan hubungan yang timbul dari
suatu perjalanan yang jauh dan tidak untuk tinggal menetap serta tidak ada
hubungannya dengan aktivitas mencari pekerjaan. Begitu juga halnya dengan world
trade organization ( WTO ) dalam Richardson & Flicker (2004:6) menyatakan
pengertian pariwisata :“…The activities of person traveling to and staying in places
outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure,
business and other purpose.”
Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu
perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk
mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga
karena kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga untuk kesehatan,
konvensi, keagamaan, dan keperluan usaha yang lainnya.
Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis menjelang
bagian akhir abad ke -17. Pada tahun 1672, de St. Maurice, seorang bangsawan
Perancis menerbitkan sebuah buku petunjuk The true guide for foreigners travelling
in France, to appreciate its beauties, learn the langguange and take exercise.Jadi,
buku petunjuk perjalanan untuk orang asing dapat menikmati keindahan dan
mempelajari serta mempraktekkan bahasa asing. Hal tersebut dapat diterapkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sebagai wisatawan dengan berwisata ke daerah atau wilayah lain dengan
menggunakan teknik yang ada di buku petunjuk tersebut, agar perjalanan yang
dilakukan lebih berarti.
2.2 Pelaku Pariwisata
Pelaku pariwisata adalah setiap pihak yang berperan dan terlibat dalam
kegiatan pariwisata. Adapun salah satu yang menjadi pelaku pariwisata menurut
Damanik dan Weber (2006: 19) adalah
1. Wisatawan
Sebagai konsumen atau pengguna produk dan layanan.Wisatawan memiliki
beragam motif dan latar belakang (minat, ekspektasi, karakteristik sosial, ekonomi,
budaya, dan sebagainya) yang berbeda-beda dalam melakukan kegiatan
wisata.Dengan perbedaan tersebut, wisatawan menjadi pihak yang menciptakan
permintaan produk dan jasa wisata.
Wisatawan merupakan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan
suatu perjalanan wisata jika lama tinggalnya sekurang – kurangnya 24 jam di daerah
atau negara yan dikunjungi. Apabila kurang dari 24 jam maka mereka disebut
pelancong (excursionist).
The International Union of Official Travel Organization (IUOTO)
menggunakan batasan mengenai wisatawan secara umum pengunjung yaitu setiap
orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan
maksud apapun kecuali untuk melaukan pekerjaan yang menerima upah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Masyarakat Lokal
Masyarakat yang bermukim di kawasan wisata. Mereka merupakan salah satu
faktor penting dalam pariwisata karena sesungguhnya merekalah yang akan
menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata.
Selain itu, masyarakat lokal merupakan pemilik langsung atraksi wisata yang
dikunjungi sekaligus dikonsumsi wisatawan.Air, tanah, hutan, dan pemandangan
yang merupakan sumberdaya pariwisata yang dikonsumsi oleh wisatawan dan pelaku
wisata lainnya berada di tangan mereka.Kesenian yang menjadi salah satu daya tarik
wisata juga hampir sepenuhnya milik mereka. Oleh sebab itu, perubahan-perubahan
yang terjadi di kawasan wisata akan bersentuhan langsung dengan kepentingan
mereka.
2.3 Objek Wisata
Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang
merupakan daya tarik agar orang – orang mau datang berkunjung ke tempat
tersebut. Menurut SK MENPARPOSTEL No.: KM. 98/PW.102/MPPT-87 arti dari
objek wisata yaitu :“…Semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya
wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan
diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.”
Objek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, gua, sungai,
pantai dan berupa objek bangunan seperti museum dan situs peninggalan sejarah.
Objek wisata alam merupakan bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang
memanfaatkan potensi sumber daya alam, sehingga memungkinkan wisatawan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memperoleh pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta
terhadap alam.Dalam hal ini objek wisata alam merupakan sasaran wisata minat
khusus.Pada dasarnya sasaran wisata minat khusus ini hanya dilakukan beberapa
wisatawan yang memiliki kesenangan dalam berburu, menelusuri gua dan mendaki
gunung.
2.4 Jenis Daya Tarik Wisata
Sifat khas daya tarik wisata adalah objek tersebut hanya dapat “dinikmati” dan
“dikembangkan” di tempat keberadaanya, misalnya : pemandangan alam yang indah,
menelusuri kedalaman gua, pantai tempat bersenang – senang, sungai dan hutan.
Terdapat dua jenis daya tarik wisata yaitu daya tarik penahan dan daya tarik
penangkap.
Jenis daya tarik wisata yang mungkin dikunjungi berulang – ulang dan dapat
menahan wisatawan untuk tinggal beberapa hari lebih lama, atau berkali – kali
dinikmati, misalnya pantai kuta di Bali. Kuta menjadi daya tarik penahan, karena
wisatawan melakukan kegiatan misalnya : berenang, berjemur, sehingga wisatawan
berminat mengulangi kesukaanya. Daya tarik wisata semacam ini adalah daya tarik
penahan.
Jenis daya tarik penangkap yaitu daya tarik wisata yang hanya sekedar
memuaskan hasrat ingin tahu dan hanya dikunjungi sekali saja. Daya tarik tersebut
dapat berupa potensi alam, budaya dan lain – lain. Potensi alam merupakan daya tarik
wisata yang sangat menarik. Selain untuk dinikmati ( dipandang, dikagumi dan
disyukuri ) banyak pula wisatawan yang ingin “melakukan” sesuatu di alam terbuka,
melakukan sesuatu yang lain daripada yang dilakukannya sehari – hari, bersentuhan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
langsung dengan objek pariwisata. Misalnya menyusuri gua bawah tanah, berjalan
santai diperkebunan teh, berburu dan panjat tebing.
2.5 Pengertian Strategi dalam Pariwisata
Kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa yunani,
strategos.Adapun strategos dapat diterjemahkan sebagai ‘komandan militer‘ pada
zaman demokrasi Athena.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu
tertentu.Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih
sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali
mencampuradukkan kedua kata tersebut.
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip – prinsip pelaksanaan
gagasan secara efektif.
Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi
kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi promosi,
bisnis, perdagangan dan manajemen strategi.
Dalam kepariwisataan cara – cara yang digunakan dalam bidang kemiliteran
dapat pula digunakan namun sifatnya tentu sangat berbeda, metode dan cara mungkin
berbeda, tapi prinsip yang dipakai adalah sama.
Strategi diperlukan agar perencanaan secara praktis dan spesifik mungkin,
maka di dalamnya harus tercakup pertimbangan dan penyesuaian terhadap reaksi –
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
reaksi orang dan pihak yang dipengaruhi kegiatan promosi tersebut.Dalam hal ini
demikian diperlukan strategi yang dapat membantu perencanaan yang telah dibuat.
Dalam mempromosikan suatu objek wisata dibutuhan beberapa strategi yang
digunakan dalam perencanaan. Menurut George R. Terry terdapat beberapa macam
strategi yang banyak dipakai dalam pekerjaan perencanaan yaitu :
1. Memilih orang – orang yang tepat untuk diajukan rencana ( Serving Seed on
Fertile Ground ). Sebaiknya memilih orang – orang yang dapat menerima
rencana tersebut, mengkoordinasikan mereka mengenai kebaikan – kebaikan
rencana yang disusulkan agar mereka menyebarkannya kepada anggota
kelompok yang dapat menerimanya.
2. Offensif”gerak cepat “ (Mass Concentrated Offensive ). Strategi ini
mengusahakan agar rencana yag bersangkutan dilaksanakan secepat mungkin.
Approach ini seakan – akan dapat dinamakan approach “gempa bumi” dimana
dilakukan tindakan – tindakan “ pendobrakan “.
3. Strategi dimana “waktu merupakan pembantu yang baik“ (Time is a Great
helper). Untuk masalah – masalah tertentu, maka waktu merupakan pembangu
yang baik dalam arti bahwa tak perlu sesuatu tindakan dilakukan secara terburu
– buru nafsu, karena kerapkali dengan jalan menunggu banyak tindakan tak
perlu dilakukan lagi.
4. Strategi dimana diusahakan mengumpulkan mengumpulkan pendapat –
pendapat orang lain ( Two Heads are better Than One ). Seorang direktur yang
harus membuat rencana sendiri sering kali menghadapi berbagai macam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kesulitan sehingga ia meminta bantuan direktur – direktur lain untuk ikut
membantunya maka hasil bersama dapat lebih efektif.
Perlu diketahui bahwa apa yang menjadi keinginan dari bagian pasar. Dalam
hal ini tentukanlah siapa – siapa di dalam bagian pasar tersebut yang diharapkan
dapat membeli produk dan apa saja yang disenangi. Misalnya pada saat ini para
mahasiswa ataupun kaula muda sering melakukan adventureke daerah wisata alam
seperti berkemah di bukit, gunung ataupun menelusuri gua, sesuai dengan jiwa muda
yang masih memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan didukung dengan kekuatan fisik
yang masih kuat pula. Jadi, dari fenomena ini dapat disimpulkan produk seperti apa
yang akan diperkenalkan kepada pasar atau sasaran target dengan menggunakan cara
promosi yang tepat.
2.6 Pengertian Promosi dalam Pariwisata
Promosi ialah suatu upaya yang dilakukan untuk menyesuaikan produk
pariwisata dengan permintaan wisatawan sehingga produk menjadi lebih
menarik.Daya tariklah yang menjadi kata kunci dari sebuah upaya promosi pariwisata
yang selalu dikemas dengan model yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan
agar tertarik untuk membeli.Kegiatan promosi merupakan suatu kegiatan yang
intensif dalam waktu yang relatif singkat tentunya mengingat sifat maupun karakter
dari pada objek wisata itu sendiri.Dalam kegiatan ini diadakan usaha untuk
memperbesar daya tarik produk terhadap calon konsumen. Konsumen dan
permintaanya tidak digarap namun produknya yang lebih disesuaikan dengan
permintaan konsumen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Promosi terbagi atas dua macam yaitu promosi langsung dan tidak
langsung.Dalam hal ini, penulis hanya menjelaskan tentang promosi tidak langsung
(dealer promotion). Berhasil – tidaknya promosi dapat diukur dari banyaknya
informasi yang diminta, dan besarnya volume kedatangan wisatawan.
2.7Teknik Promosi Dalam Kepariwisataan
2.7.1. Pentingnya Komunikasi
Kata “promotion” sendiri memberikan interpretasi dan bahasa yang berbagai
macam. Pada dasarnya maksud kata promotion adalah untuk memberitahu,
membujuk atau mengingatkan lebih khusus lagi.Tujuannya untuk mempengaruhi
pedagang perantara melalui komunikasi agar oleh mereka terpikirkan untuk
melakukan sesuatu.Bila promotion ditinjau dari segi ini maka yang termasuk dalam
kegiatan ini ialah advertising, sales support dan public relations.
2.7.2 Alat Promosi
Alat promosi (promotion instrumental) yang paling banyak digunakan dalam
kegiatan promosi ada tiga yaitu :
1. Advertising
Advertising merupakan suatu cara yang tepat untuk memberitahukan hasil
produk atau objek wisata kepada konsumen yang sama sekali belum mereka kenal.
Keuntungan penggunaan advertising ini terutama karena dapat menjangkau banyak
orang melalui media massa yaitu seperti : surat kabar, majalah, tv, radio, dan bioskop.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tugas utamanya adalah untuk melancarkan pekerjaan channel yang ditunjuk (travel
agent / tour operator)dan dapat memudahkan kegiatan personal selling pada masing
– masing perantara.
Dalam kepariwisataan, selain advertisingyang dikenal melalui media massa,
terdapat pula advertising lain yang peranannya besar untuk promosi kepariwisataan,
yaitu Outdoor Travel Advertisingsifatnya sangat statis, yang hanya ditempatkan pada
tempat – tempat yang dianggap strategis di sepanjang jalan, mulai dari airport,
stasiun, terminal, shopping center.Dengan menggunakan kalimat– kalimat yang
merupakan slogan yang mudah diingat,karena dibaca sepintas lalu. Sedangkan Point
of Sale Advertising suatu bentuk advertising yang pembuatannya disesuaikan dengan
tempat dimana pesan advertising dimuat. Advertising ini terbuat dari karton – karton
yang dibentuk dengan macam – macam cara, yang diletakkan di meja atau digantung
dalam ruangan kantor.
2. Sales Support
Sales support adalah kegiatan yang mengadakan kontak – kontak pribadi
secara langsung atau tidak langsung dengan tujuan memberitahu objek wisata yang
tersedia / disediakan. Macam “sales support” yang terpenting misalnya brosur –
brosur, leaflets, danwall-poster, booklets, guide book . Sales support merupakan alat
bantu yang efektif bagi penjual sepertitravel Agent dan perantara lainnya.
3. Public Relations
Public Relations atau Hubungan masyarakat tidak bertujuan untuk menjual
produk, tetapi berusaha untuk menciptakan keadaan di dalam masyarakat dimana
suatu objek wisata yang akan dipromosikan tersebut diterima dengan baik oleh
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
masyarakat, khususnya penduduk dan orang – orang yang berhubungan dengan objek
wisata tersebut.
4. Media Sosial
Media sosial menjadi salah satu sarana penghubung dari segala penjuru dunia.
Perkembangan ilmu komunikasi tidak dapat dipisahkan dengan teknologi informasi..
Informasi di media sosial bersifat real time dan cukup besar pengaruhnya bagi
masyarakat. Maka tidak ada salahnya menjadikan media sosial sebagai salah satu
media promosi pariwisata.Pendekatan teknologi ini dinilai lebih efisien, murah dan
tepat sasaran. Beberapa kelebihan media sosial dibandingkan dengan media
konvensial yaitu : Kesederhanaan, membangun hubungan, jangkauan global, terukur.
Media sosial seperti blog, facebook, twitter ,dan youtube apalagi zaman
sekarang ini ada salah satu jenis video yang diunggah ke youtube yaitu Vlog yang
sedang tren di kalangan kaula muda. Menteri Priwisata Republik Indonesia Bapak
Arief Yahya menyampaikan :
“Digital media empat kali lebih efektif price performance- nya dibandingkan dengan media konvensial. Kalau kita mengeluarkan uang Rp 100 juta di media konvensial bisa mempengaruhi 100 orang,sedangkan media online uang Rp 100 juta bisa mempengaruhi 400 orang, karena disini (media digital) seperti Virus. Terlebih lagi bagi anak – anak muda dengan karakteristik media yang horizontal.”
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Kabupaten Karo
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera
Utara.Kabupaten ini berlokasi di dataran tinggi Karo Bukit Barisan Sumatera Utara.
Terletak sejauh 77 Km dari kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.127,25km2dan berpenduduk sebanyak kurang
lebih 500.000 jiwa.Kabupaten Karo terletakdi ketinggian antara 400 – 1600 m diatas
permukaan laut. Karena berada di ketinggian tersebut, tanah karo simalem, nama lain
dari Kabupaten ini mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16
sampai 17℃.
Disebelah utara Kabupaten karo berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan
Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten
Samosir, sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun
dan sebelah barat dengan Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.
Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1.420 meter di
atas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut:
• Daerah ketinggian 140 sampai dengan 200 meter di atas permukaan laut seluas
9.550 Ha (4.49 %).
• Daerah ketinggian 200 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut seluas
11.373 Ha (5.35 %).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
• Daerah ketinggian 500 sampai dengan 1000 meter di atas permukaan laut seluas
79.215 Ha (37,24%).
• Daerah ketinggian 1000 sampai dengan 1420 meter dari permukaan laut seluar
112.587 Ha (52,92%).Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang terletak
sekitar 76 kmsebelah selatan Kota Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Sejak zaman Belanda Kabupaten Karo sudah terkenal sebagai tempat
peristirahatan.Setelah kemerdekaan Republik Indonesia kemudian dikembangkan
menjadi daerah tujuan wisata di Propinsi Sumatera Utara.Objek-objek pariwisata di
Kabupaten Karo adalah panorama yang indah di daerah pegunungan, air terjun, air
panas dan kebudayaan Karo yang unik. (Sumber: BPS Karo dalam Angka Tahun
2015).
Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil buah-buahan, sayur-mayur
dan bunga-bungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha
pertanian pangan, hasil hortikultura, perkebunan rakyat dan Pariwisata.Keadaan hutan
cukup luas yaitu mencapai 129.749Ha atau 60,99 persen dari luas Kabupaten Karo.
Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai (DHS) dan Daerah Aliran Sungai
(DAS) Wampu/Ular, sub Daerah Aliran Sungai Laubiang.
Di Kabupaten Karo seperti daerah lainnya terdapat dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau.Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan
bulan Januari dan musim hujan kedua mulai bulan Maret sampai dengan bulan
Mei.Arah angin terbagi 2 (dua) arah/gerak yaitu angin yang berhembus, dari arah
Barat kira-kira bulan Oktober sampai dengan bulan Maret dan dari arah Timur dan
Tenggara antara bulan April sampai dengan bulan September.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pengembangan pariwisata di Kabupaten Karo perlu direncanakan secara
\terarah dan berkesinambungan. Selain sektor ini memberi pengaruh yang sangat luas
terhadap pengembangan sektor lainnya antara lain penambahan devisa. Daerah,
peningkatan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan kerja, memelihara
kepribadian dan kebudayaan Karo serta melestarikan lingkungan.Dalam rangka
pengembangan perlu ditingkatkan pendayagunaan sumber dan potensi kepariwisataan
daerah menjadi kegiatan utama yang dapat diandalkan.
Sektor pariwisata ditempatkan dalam prioritas setelah pertanian. Kedepan
direncanakan potensi dan objek-objek wisata Kabupaten Karo akan terus digali,
dikembangkan dan diberdayakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan yang berwawasan lingkungan. Objek wisata tersebut yang antara lain
Gua Liang Dahar, Bukit Gundaling, Gunung Sibayak, Gunung Sinabung, Desa
Sempajaya, Desa Lingga, Taman Hutan Raya, Berastagi, Air Terjun Sipiso-piso,
Tongging, Lau Debuk-debuk, Danau Lau Kawar, Air Terjun Sikulikap, Semangat
Gunung, Sikodon-kodon, dan lain- lain.
Kondisi geografis Kabupaten Karo juga berpotensi untuk wisata alam,
misalnya kawasan hutan sebagai objek bagi ekowisata dan objek
penelitian.Kabupaten Karo yang sudah lama dikenal sebagai sentra produksi
komoditas sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman bunga juga dikelola dan
dikembangkan menjadi objek wisata agrowisata.
Adat istiadat masyarakat akan diusahakan menjadi daya tarik bagi wisatawan
baik dalam dan luar negeri. Untuk mendukung rencana tersebut peningkatan
pelayanan fasilitas umum dan penyediaan sarana, prasarana, dan akomodasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
akanmenjadi prioritas dalam membangun perekonomian Kabupaten Karo.Kawasan
cagar budaya adalah kawasan dimana lokasi bangunan hasil budaya manusia bernilai
tinggi maupun bentukan geologi alami khas berada dan kawasan ini sangat
bermanfaat jika dikembangkan sebagai kawasan pariwisata.
3.2 Gua Liang Dahar
Gua liang dahar merupakan salah satu objek wisata alam yang ada di
Kabupaten Karo yang terletak di desa Lau Buluh Kecamatan Kuta Buluh. Posisi gua
ini berada diantara perladangan warga desa Lau Buluh.
Gua ini dibentuk oleh batu Gamping atau Limestoneyang secara alamiah dari
proses pelarutan material gamping oleh air dalam waktu yang lama. Dalam proses
pelarutan ini akan membentuk sungai – sungai dibawah tanah. Batu gamping ini
awalnya berasal dari terumbu karang yang terbentuk di laut yang kemudian terangkat
ke atas oleh proses tektonik dinamika bumi dan membentuk perbukitan. Proses ini
diperkirakan pada zaman Tersier skala waktu geologi.Posisi gua ini berada diantara
perladangan warga desa Lau Buluh. Gua Liang Dahar mempunyai 3 ruang besar
dengan ukuran masing – masing 500 m2,400m2, dan 300 m2,serta ruang ukuran kecil
lainnya.
Gua Liang Dahar memiliki mata air yang terus mengalir melalui terowongan
kecil ke Desa Bekerahwalaupun saat musim kemarau tiba dan diatas dinding gua
terdapat sarang burung layang – layang dan kalong.Diameter mulut gua lumayan
besar dan tampak stalagmit yang kokoh di mulut gua membuat pemandangan gua ini
terasa eksotis.Ketika memasuki gua, suara hentakan langkah kaki
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
akanmembangunkan ribuan burung layang – layang yang terbang lalu lalang dilangit
– langit gua.Jika masuk dan menelusuri ke dalam gua, keadaan stalagmit dan stalaktit
gua Liang Dahar ini tidak dapat diragukan lagi keindahannya.
Keindahan stalakmit yang mirip seperti, pohon beringin menempel kokoh
diantara bebatuan gamping dilangit – langit dan lantai gua. Saat berada di dalam
dasar gua, tak jauh dari aliran sungai yang berada di kedalaman 200 m, ada beberapa
penghuni gua yang dapat ditemui menempel di dinding dan lantai gua. Di sudut lain
di dalam gua, terdapat kilauan cahaya seperti berlian yang terpancar keluar dari
bebatuan saat terkena cahaya alat penerang seperti senter. Sebelum memasuki lokasi
gua, terdapat pemandangan batu gamping tertancap kokoh yang tidak beraturan di
sekitar perladangan warga menambah keindahan Gua tersebut.
3.3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo merupakan unsur
pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala Dinasyang
berada di bawah dan bertangung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki tugas pokok dalam
bidang kebudayaan dan pariwisata khususnya dalam menjaga, mengelola dan
meningkatkan industri pariwisata dan kebudayaan yang dimilikiKabupaten Karo
sehingga Kabupaten Karo tetap menjadi sebuah tujuan objek wisata yang banyak
diminati oleh orang banyak.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3.1 Visi dan Misi
Setiap organisasi harus memiliki falsafah yang menjadi penentu arah gerak
organisasi itu. Falsafah organisasi merupakan hal yang mutlak diketahui dan
dipahami oleh setiap anggotanya serta komitmen untuk menuruti dan
merealisasikannya sehingga apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai. Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Karo memiliki Visi dan Misi Organisasi yang
dapat dianggap sebagai falsafah organisasi.Visi dan Misi yang telah dirumuskan
bersifat tetap dan jangka panjang yang juga menjadi kerangka dasar Perencanaan
Strategis.
Visi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo yakni
“Mewujudkan kepariwisataan Karo yang maju, modern berwawasan lingkungan dan
berdaya saing tinggi dengan mempertahankan nilai-nilai budaya Karo melalui peran
serta masyarakat dan dunia usaha yang seluas-luasnya untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah dan kesejahteraan masyarakat”.
Misi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo:
1. Memanfaatkan potensi pariwisata minat khusus secara optimal.
2. Memberdayakan secara maksimal obyek dan daya tarik wisata operasional dan
potensial serta agrowisata.
3. Keberpihakan kepada pengusaha menengah kebawah serta masyarakat, khususnya
pengusaha dan masyarakat lokal.
4. Peningkatan kemitraan antara berbagai instansi teknis pemerintah untuk mencapai
tujuan pembangunan yang saling terkait.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Peningkatan kualitas aparatur Pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat
terkait.
6. Membina budaya sebagai aset pariwisata.
7. Mendorong pembangunan prasarana, sarana dan fasilitas wisata.
8. Peningkatan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran wisatawan.
9. Menumbuh kembangkan sadar wisata di tengah-tengah masyarakat.
10. Membina usaha pariwisata baik yang telah ada maupun yang akan dibangun.
3.3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Karo
Kedudukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo berdasarkan
surat keputusan Bupati Karo Nomor 04 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karo adalah : tentang uraian tugas dan jabatan,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo yang merupakan unsur Pelaksana
Kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Karo di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo mempunyai tugas pokok
yaitu untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang Kebudayaan dan
kepariwisataan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.Dalam
menyelenggarakan dan melaksanakan tugas pokok di atas, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Karo menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya
2. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dibidang pengelolaan Kebudayaan, Seni
dan Kepariwisataan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan Kebudayaan, Seni dan
Kepariwisataan sesuai dengan lingkup tugasnya.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan lingkup tugasnya.
Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Karo adalah:
1. Mengembangkan dan memperluas diversifikasi produk dan kualitas pariwisata
yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, kesenian, kebudayaan dan sumber
daya alam dengan tetap memperhatikan kelestarian seni dan budaya tradisional
serta pelestarian lingkungan hidup.
2. Meningkatkan jumlah kunjungan Wisnus dan Wisman dan meningkatkan minat
investor untuk berinvestasi di Kabupaten Karo.
3. Mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Karo sebagai sektor andalan untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
3.3.3 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
Susunan organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten
Karo terdiri atas:
• Kepala Dinas
• Sekretariat
• Kasubbag. Keuangan
• Kasubbag. Umum dan Kepegawaian
• Kabid. Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata
• Kabid.Pembinaan Seni dan Kebudayaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
• Kabid.Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata
• Kabid Perencanaan
• Seksi Pengembangan dan Daya Tarik Wisata
• Seksi Kebudayaan dan Peninggalan Sejarah
• Seksi Informasi dan Promosi Pariwisata
• Seksi Perencanaan Program dan Pengendalian
• Seksi Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata
• Seksi Kesenian dan Atraksi Wisata
• Seksi Pengawasan dan Perizinan Usaha Pariwisata
• Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan
• Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendapatan
• Unit Pelaksana Teknis (UPT) Promosi Pemasaran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Strategi Promosi Gua Liang Dahar sebagai Objek Wisata di Kabupaten
Karo
Gua liang dahar merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Karo yang
termasuk objek wisata alam yang membutuhkan strategi promosi. Gua tersebut sudah
dikelola dan dikembangkan oleh pemerintah kabupaten Karo.
Ada beberapa faktor yang membuat menurunnya kunjungan wisatawan yaitu
jalan dan jarak yang sulit untuk ditempuh meskipun sarana dan prasarana menuju
objek wisata tersebut sudah bagus tetapi membuat wisatawan tidak berminat untuk
mengunjungi objek wisata tersebut.
Kayanya potensi alam yang dimiliki oleh kabupaten Karo seharusnya dapat
menjadi sumber pendapatan daerah dan dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat
setempat. Namun hal tersebut tidak akan tercapai tanpa diikuti dengan pengelolaan
sektor pariwisata yang tepat. Promosi merupakan langkah awal pengelolaan
pariwisata dengan baik.Strategi promosi yang tepat mampu meningkatkan kunjungan
wisata yang pada akhirnya dapat mewujudkan tata kelola wisata yang baik.
Promosi objek wisata alam di daerah tidak semudah mempromosikan produk-
produk perusahaan karena memiliki karakter yang berbeda.Promosi objek wisata
sangat diperlukan dalam kerangka penyelenggaraan otonomi daerah.Daerah harus
memiliki kesadaran untuk mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
rangka intensifikasi Pendapatan daerah. Tujuan promosi wisata daerah dapat
dikategorikan ke dalam beberapa tujuan berikut ini:
1) Mempromosikan lokalitas wisata sebagai tujuan wisata yang menarik dan
menguntungkan wisatawan.
2) Meningkatkan dan memantapkan citra wisata daerah di pasar domestik dan
internasional.
3) Menyebarkan pengetahuan tentang produk-produk wisata yang telah
dikembangkan dan yang akan dikembangkan.
4) Membangun dan membina komunikasi yang efektif dengan media dan pers
internasional.
Promosi adalah variabel kunci dalam rencana strategi pemasaran dan dapat
dipandang sebagai suatu unsur untuk menciptakan kesempatan – kesempatan
menguasai pasar.
Strategi promosi terdiri dari bermacam – macam komunikasi yang dilakukan
untuk menyampaikan informasi dan meyakinkan atau membujuk calon wisatawan
yang potensial untuk melakukan perjalanan wisata. Promosi dapat menjadi fungsi
penghubung atau katalisator dalam strategi pemasaran dan sejak permintaan menjadi
salah satu kekuatan yang tidak terawasi yang sebenarnya harus diperhitungkan, maka
promosi digunakan untuk mengganti permintaan dan mempercepat proses keputusan
untuk melakukan perjalanan wisata.
Strategi promosi yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Karo dengan cara membuat booklet dan brosur buku profil. Strategi
tersebut dipandang masih sangat sederhana, sehingga belum mampu meningkatkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sektor pariwisata.Hal tersebut dibuktikan dengan masih rendahnya kunjungan
wisatawan baik domestik maupun internasional.Hal tersebut memiliki efek domino
bagi ekonomi dan pembangunan daerah setempat.Minimnya kunjungan wisata
memberikan dampak langsung rendahnya PAD sektor pariwisata. Hal tersebut akan
berdampak pula pada lambatnya pembangunan baik infrastruktur maupun ekonomi
daerah. Melihat kondisi tersebut pemerintah daerah maupun masyarakat setempat
harus berani melakukan inovasi promosi wisata.Hal tersebut dapat ditempuh secara
mandiri maupun menjalin kerjasama dengan pihak swasta.
Strategi promosi yang dibutuhkan dalam memperkenalkan kembali gua liang
dahar sebagai objek wisata yaitu :
1. Advertising
Strategi promosi Periklanan yang dibutuhkan yaitu outdoor travel advertising
yang hanya ditempatkan di tempat yang strategis. Di Kabupaten Karo pemasangan
spanduk dan baliho di beberapa titik yang dianggap strategis dan banyak dilihat
orang seperti pusat pasar, terminal kota Berastagi-Kabanjahe, dan pintu masuk
perbatasan Kabupaten Karo. Pemasangan spanduk dan baliho tersebut bertujuan
supaya wisatawan yang melihatnya mengetahui tentang gambaran objek wisata Gua
Liang Dahar, khususnya Berastagi di daerah tugu perjuangan tempat salah satu
pemberhentian bus antar kota yaitu dari Medan. Tetapi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata kabupaten Karo belum melakukan hal tersebut.Adakalanya jika iklan ini
dibuat dan dipajang di papan reklame dengan cat yang mengandung fosfor sehingga
dapat kelihatan lebih jelas di malam hari. Dengan adanya iklan tersebut akanmembuat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
gua liang dahar lebih kelihatan menarik dengan menambahkan ciri khas kuliner dan
rumah adat yang dimiliki daerah gua tersebut.
2. Sales support
Sales support berupa brosur ataupun semua promotion material ini dikirimkan
secara periodik kepada perantara seperti hotel representative travel agent dan tour
operator lainnya. Di alat promosi ini dapat memberikan informasi yang up to date
tentang daerah – daerah tujuan wisata yang baru seperti Gua Liang Dahar yang
memiliki keunikan tersendiri kemudian di tuangkan ke dalam bentuk brosur dengan
penyusunan kata yang dapat membuat wisatawan tertarik. Dengan menambahkan
gambar Gua Liang Dahar dan keindahan sekitar gua tersebut sebagai gambar latar
belakang brosur tersebut.
Agen perjalanan wisata agar dapat menjual jasa-jasa dari suatu daerah tujuan
wisata, maka suatu agen perjalanan wisata dan perantara lainnya memerlukan
informasi terbaru tentang:
1 Daerah-daerah tujuan wisata yang baru serta objek dan atraksi-atraksi yang perlu
untuk perencanaan perjalanan wisata.
2 Pembangunan hotel-hotel baru dan akomodasi lainnya dengan segala fasilitas yang
dimilikinya, kapasitas kamarnya, standar kamar berikut room rate masing-masing
dan jenis makanan yang dapat disediakan.
3 Peraturan yang dikeluarkan pemerintah negara yang menjadi negara tujuan turis,
seperti hal syarat-syarat memperoleh visa berikut perpanjangannya, vaksinasi, bea
cukai dan nilai tukar mata uang antara negara yang satu dengan yang lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4 Keadaan cuaca sepanjang tahun, pakaian yang perlu dibawa, perlengkapan yang
harus disediakan.
5 Macam-macam transportasi lokal dengan kapasitas dan kenyamanannya
komunikasi dengan daerah lainnya.
6 Event, festival dan macam-macam perayaan yang dapat menjadi daya tarik pada
waktu - waktu tertentu.
Sales support berupa brosur tersebut dapat diberikan kepada pihak perusahaan
swasta dalam bidang pariwisata agar strategi promosi yang dilakukan lebih akurat,
karena pengunjung di travel agent ataupun guest house merupakan salah satu sasaran
target wisatawan objek wisata alam.
Brosur merupakan selebaran dengan menggunakan kertas yang relatif baik,
layout yang disusun menarik, dengan segala potensi yang hendak di
promosikan.Sering pula dalam suatu brosur merupakan katalog yang memuat atraksi
wisatawan di daerah tujuan dengan mencantumkan tentang jenis dan macam
akomodasi, tarif kamar, fasilitas yang dapat dijual.
Wisatawan yang memiliki minat terhadap objek wisata alam, dominan lebih
memilih menginap di guest house, karena memiliki jiwa petualang yang tidak
menginginkan fasilitas mewah selama menghabiskan waktu liburnya.
3. Public Relations
Dapat dikatakan bahwa public relations merupakan suatu proses yang
berkelanjutan dalam dunia usaha untuk memperoleh “goodwill” dan pengertian dari
masyarakat umum. Public relations, tugasnya adalah memelihara hubungan dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
para wisatawan, memberi informasi yang diperlukan mengusahakan agar ada kesan
baik terhadap objek wisata.
Menurut Prita Kemal Gani sebagai Ketua Umum Perhimpunan Hubungan
Masyarakat Indonesia (Perhumas) 2014 menjelaskan peran dan fungsi humas adalah
sebagai berikut :
“…Peranseoranghumaskhususnyadalambidangpariwisataadalahuntukdapatmeyakinkan orang agar maudatangkesebuah Negara dalamkondisiapapun.Artinya, dalamdunia Public Relations diajarkanuntuktidakmelihatsesuatuitudarimasalah yang ada, tapiharusdapatmelihatdarisisilainnya.Sehinggabukanmenambahmasalahbaru, justrumampuuntukmengalihkandarimasalah yang ada.Prita Kemal Ganijugamengatakan fungsi public relationssebenarnyasangatpentingbagiKementrianKebudayaandanPariwisata.Apalagimelihatbegitubanyakanyadaerah-daerah yang bagusdanpotensialuntuk di kunjungi turis asing, tapibelumterpublikasikandenganbaik.”
Menyusun strategi komunikasi diantaranya adalah promosi tempat wisata,
kampanye program wisata dan pengenalan budaya dan objek wisata yang merupakan
faktor penting yang dapat menarik minat pengunjung untuk datang ke daerah tersebut
Gua liang dahar memiliki masalah dalam public relations yaitu antara pihak
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo dengan warga setempat di sekitar
Gua Liang dahar. Dalam hal ini masih memerlukan penyuluhan kepada masyarakat
desa lau buluh dan pejabat desa setempat dengan menjelaskan beberapa hal yang
dapat mendukung berkembangnya gua liang dahar sebagai objek wisata di desa
mereka. Begitu juga sebaliknya antara pemerintah dengan wisatawan.
Warga di sekitar gua tersebut masih memiliki pemikiran yang belum
terbuka, karena posisi gua dan jalan yang ditempuh harus melewati perladangan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
warga maka warga desa tersebut menutup akses ke Gua tersebut bahkan ada yang
meminta tips kepada wisatawan untuk dapat melewati jalan tersebut.
Beberapa puluh tahun yang lalu, wisatawan asing sering datang berkunjung ke
gua liang dahar. Wisatawan asing memiliki karakteristik suka berpetualang
(backpacker), secara otomatis mereka datang hanya dengan memakai tas ransel dan
pakaian yang seadanya. Selama berwisata di gua liang dahar, para wisatawan sering
kehilangan perlengkapan mereka seperti sepatu, tempat minum, dan jacket. Tentu saja
hal itu membuat resah wisatawan asing selama di daerah objek wisata tersebut. Hal
tersebut dapat memberikan dampak yang tidak baik terhadap objek wisata gua liang
dahar.
Beberapa cara penyuluhan yang dapat dilakukan pemerintah kepada penduduk
desa Lau Buluh yaitu :
- Memberikan pengarahan mengenai pentingnya potensi desa mereka sebagai objek
wisata
- Memberikan sosialisasi untuk menjadi entrepreneur dalam bidang kuliner,
cenderamata ataupun penginapan.Karena terbatasnya jumlah penginapan di
kawasan desa tersebut.
- Memberikan motivasi kepada penduduk yang masih berada di jenjang sekolah
dasar sampai menengah ke atas agar mengerti seberapa pentingnya mempelajari
bahasa asing khususnya bahasa inggris. Agar ketika nantinya wisatawan asing
datang mereka dapat mengerti dan berbicara dengan fasih menggunakan bahasa
inggris. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perlu melakukan pelatihan bahasa
Inggris bagi para tukang ojek
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
- Menciptakan guide – guide lokal yang berpotensi untuk dijadikan pemandu wisata
melayani turis asing agar bisa menikmati keindahan Gua Liang Dahar lebih lama
lagi.
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan stakeholder terkait, antara
lain Polres dan Dinas Kesehatan untuk Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar
Objek Wisata. Materi yang disosialisasikan yaitu pengetahuan pengelolaan pondok
wisata atau home stay termasuk kesehatan, higienitas, sanitasi, keamanan,
ketertiban, pengembangan dan pemasaran hingga pengenalan dunia maya atau
internet.
4. Media Sosial
Di era serba digital seperti sekarang ini, media sosial punya pengaruh besar
bagi dunia pariwisata.Media sosial punya kekuatan super untuk mempengaruhi
banyak orang.Mereka yang tadinya tidak tahu berubah jadi tahu dan punya keinginan
untuk datang ke destinasi tersebut.
Para pengguna media sosial juga bisa berinteraksi maupun berkirim pesan,
baik itu pesan teks, gambar, audio, maupun video.Bisa juga berbagi untuk
membangun jaringan.Contohnya seperti blog dan jejaring sosial lainnnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo memiliki blog atau
website yang berisi mengenai tujuan wisata Kabupaten Karo dan profil dinas. Blog
ini sangat membantu para wisatawan untuk mengetahui apa saja objek wisata yang
ada, kapan diselenggarakannya event- event atau festival budaya, bagaimana cara
menempuh objek wisata di daerah tersebut, bagaimana terjadinya fenomena alam
tersebut,dan yang lainnya. Dengan adanya blog tersebut menjadi dasar para pemilik
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
blog lain untuk membuat suatu artikel mengenai objek wisata khusunya Liang dahar.
Terdapat beberapa komunitas yang berkunjung ke Gua tersebut dengan menceritakan
pengalaman mereka selama perjalanan ke Gua Liang Dahar.
Media sosial juga bisa mengirimkan pesan secara bebas tidak harus melalui
gatekeeper.Selain itu juga, penyamaian pesan dalam media sosial cenderung jauh
lebih cepat daripada media yang lainnya sehingga sangat membantu memudahkan
masyarakat untuk mengakses informasi.
Media sosial juga memiliki peran dan fungsi bagi khalayak untuk menambah
dan membangun relasi, bahkan dari jarak jauh pun bisa dijangkau oleh media
sosial.Saat ini media sosial sudah banyak sekali dan bermacam – macam seperti
facebook, twitter, instagram, youtube and whatsapp. Sesuai dengan pelaku wisata
yang menjadi sasaran target pasar adalah mahasiswa atau pelajar dan wisatawan asing
yang cenderung mempunyai beberapa media sosial sehingga operasi promosi dapat
diterima dengan baik.
Peran Media Sosial Dalam Pariwisata Kabupaten Karo punya pengaruh besar
bagi dunia pariwisata.Media sosial punya kekuatan super untuk mempengaruhi
banyak orang. Mereka yang tadinya tidak tahu berubah jadi tahu dan punya
keinginan untuk datang ke destinasi tersebut..
Selain cepat, media sosial juga berkontribusi dalam menyampaikan pesan-
pesan pembangunan, termasuk di sektor pariwisata yang digunakan sebagai media
promosi. Survei menyatakan 87% wisatawan yang berlibur menggunakan internet
untuk merencanakan perjalanan liburan mereka sedangkan 40% dari wisatawan yang
membuka situs jejaring sosial seperti Instagram untuk memilih destinasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
liburan berdasarkan rekomendasi dari para pengguna jejaring sosial lainnya.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Keller (2012:568) :“… Social media is a means for
consumers to share text, image, audio, and video information with each
other (Viciana, 2014:22).” Penulis beranggapan instagram merupakan media sosial
yang paling tepat diantara alat promosi lainnya.Menentukan platform, dalam media
sosial biasanya digunakan sebagai alat promosi, sebelumnya melakukan survei
terlebih dahulu media sosial apa yang sedang ramai digunakan pada saat ini. Dari
berbagai macam media sosial yang ada, media sosial Instagram dan youtube di
anggap memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan media dalam kegiatan
mempromosikan gua liang dahar.
Strategi promosi melalui instagram yaitu penciptaan konten pada Instagram
yang memang berfokus kepada foto dan video.Instagram adalah sebuah aplikasi dan
video yang memungkinkan pengguna mengambil foto dan video ataupun
memasukkan foto dan video dengan menerapkan filter digital, dan membagikannya
ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang
unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat
seperti hasil kamera KodakInstamatic dan polaroid.
Dalam mempromosikan objek wisata seperti gua liang dahar, foto merupakan
media utama untuk memperkenalkan objek wisata dengan menyajikan keunikan alam
yang dimilikinya. Seperti halnya umbul manten di klaten dengan kejernihan airnya
yang jadi viral karena sering diunggah para pengguna instagram sehingga membuat
orang tertarik untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Foto dan video yang
diunggah lebih terlihat bagus karena instagram disertai dengan filter digital yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mampu membuat foto atau pencitraan Gua Liang Dahar sebagai objek wisata alam
terlihat menarik.
Mempunyai stok foto dan video berupa image bank yang berisi foto dari
seluruh objek wisata Gua Liang Dahar dengan menggunakan kamera handphone saja
sudah bisa tetapi ada baiknya juga untuk menyewa fotografer untuk terus menambah
stok foto yang siap untuk di unggah ke akun instagram.
Penggunaan hastag dalam instagram sangat membantu untuk
mempromosikan objek wisata Gua Liang Dahar. Ketika mengupload foto atau video
mengenai Gua Liang Dahar dengan menambahkan #GuaLiangDahar maka foto atau
video tersebut dapat dengan mudah ditemukan para pengguna instagram.
Tahap perencanaan untuk membuat konten harus melalui beberapa tahap
terlebih dahulu, yaitu menciptakan dan memilih konten yang kreatif didapat dari
berbagai sumber, mempromosikan konten melalui platform yang tadi telah
ditentukan. Melakukan pengecekan aktivitas yang telah dilakukan dan yang terakhir
melakukan evaluasi.
Dalam memasarkan atau mempromosikan suatu objek wisata, pemanfaatan
media sosial menjadi popular terutama dikarenakan oleh pengguna media sosial yang
berkembang pesat, termasuk di Indonesia.
Media sosial lainnya yang memiliki peran besar terhadap strategi promosi gua
liang dahar yaitu youtube. Youtube merupakan sebuah situs web berbagi video yang
dibuat memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video.
Terdapat konten seperti blog video atau vlog.Beberapa tahun terakhir ini ada salah
satu jenis video yang sering dipakai para petualang yaitu vlog. Vlog merupakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video di atas
penggunaan teks atau audio sebagai sumber media perangkat sebagai sumber media
perangkat seperti ponsel berkamera, kamera mirrorless ataupun kamera Go-Pro yang
dilengkapi dengan mikrofon. Video ini hanya berkisar sekitar 10 - 20 menit, dengan
cara wisatawan memegang sendiri kameranya untuk meliput objek wisata yang
dikunjungi.
Dengan adanya video, dapat membuat wisatawan ingin mengunjungi objek
wisata Gua Liang Dahar karena lebih menunjukkan bagaimana kondisi keindahan dan
keunikan alam gua tersebut.Misalnya saja menceritakan beberapa kejadian ekstrim
yang dialami wisatawan yng melakukan vlog dapat mengundang rasa penasaran
wisatawan.
4.2 Faktor pendukung dan penghambat dalam promosi gua liang dahar
Pada suatu kegiatan promosi, faktor pendukung dan penghambat yang
mempengaruhi efektivitas promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupten Karo
yaitu kondisi geografis dan keanekaragaman budaya Gua liang dahar yang memiliki
keindahan dan keunikan tersendiri yang dapat menarik wisatawan. Keragaman
pemandangan alam menjadi keunggulan utama sektor pariwisata Kabupaten Karo
dibandingkan dengan wilayah lain Indonesia. Posisi dan kondisi wilayah yang bagus,
di dukung dengan akses transportasi yang memadai dapat menjadi nilai tambah bagi
perkembangan sektor pariwisata.
Desa Lau Buluh masih menyimpan beberapa rumah adat yang ditempati
penduduk seperti rumah siwaluh jabu. Rumah tersebut sangat unik dan lumayan besar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
karena dirumah itu terdapat 8 keluarga yang menempati dengan 8 kamar tidur dan 4
dapur yang masih menggunakan kayu bakar.
Jambur dapat ditemukan di desa tersebut yang merupakan balai tempat
penduduk merayakan pesta pernikahan ataupun kematian. Setiap tanggal 20
september warga desa merayakan hari jadi desa Kuta Buluh dan Lau Buluh. Ada
beberapa kegiatan yang dilakukan selama perayaan yaitu seperti pembuatan cimpa
dan lemang – lemang bohan ciri khas makanan karo. Terdapat atraksi wisata yang
disebut guro – guro aron .Hal ini dapat mendukung promosi Gua Liang Dahar
sebagai ojek wisata dengan nuanasa yang baru.
Faktor penghambat dalam strategi promosi gua liang dahar sebagai objek
wisata yaitu :
1. Terbatasnya perhatian Pemerintah Daerah Karo
Terbatasnya perhatian terhadap objek wisata yang memiliki jarak jauh dari
ibukota Kabupaten Karo suatu kendala yang besar dalam pemasaran pariwisata
maupun pengembangan pariwisata.Lokasi objek wisata Karo yang cukup
luasmenyebabkan lokasi objek wisata saling berjauhan, sementara objek wisata
tersebut memiliki potensi yang besar untuk dijadikan tujuan wisata dan tidak pernah
menjalin kerjasama dengan pihak swasta.
2. Kualitas sumber daya manusia yang masih rendah.
Penduduk akan sadar wisata perlu dikembangkan dalam rangka
mengoptimalkan suatu wilayah wisata. Masih ada penduduk yang berada di desa lau
buluh belum memiliki pemikiran yang open mind.Misalnya saja, ketika penulis dan
beberapa rekan berkunjung ke gua liang dahar beberapa penduduk langsung
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menghampiri dan bertanya alasan mengapa berkunjung ke desa mereka. Maka
dapat dilakukan berbagai pelatihan guna meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat
dengan ekonomi kreatif.Namun, hingga saat ini masih dirasakan hasilnya belum
maksimal.Hambatan yang timbul dari masyarakat sekitar objek wisata adalah masih
kurangnya pendidikan dan kesadaran para penduduk sekitar objek wisata, di dukung
oleh desa yang lumayan terisolasi dari daerah perkotaan sehingga membuat penduduk
sulit mengartikan pariwisata di daerah mereka.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang penulis buat dari hasil pembahasan kertas karya ini sebagai
berikut:
Strategi promosi untuk mempromosikan gua liang dahar yaitu menerapkan
strategi promosi dengan media iklan (advertising), sales support guna
memperkenalkan gua liang dahar sebagai objek wisata di Kabupaten Karo dengan
media cetak, dan media digital seperti internet, lalu hubungan masyarakat (public
relation) yang berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Karo terhadap penduduk desa Lau Buluh agar Gua liang dahar
dapat dijadikan sebagai objek wisata.Menurut penulis alat promosi yang paling
berperan yaitu media sosial dengan cara memposting foto ataupun menggunggah
video objek wisata misalnya di instagram dan youtube.
5.2 Saran
Dari hasil pembahasan kertas karya maka penulis dapat membuat saran sebagai
berikut:
1. Gua liang dahar perlu dilengkapi lagi dengan fasilitas fasilitas yang dibutuhkan
oleh wisatawan. Seperti guide lokal yang berpengalaman,penyediaan peta wisata
Kabupatn Karo khususnya daerah sekitar Gua dalam ukuran besar atau fasilitas
lainnya sehingga akan mempermudah para wisatawan yang akan mengunjungi
objek dan daya tarik wisata yang ada di Sumatera Utara. Dan memperbanyak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mempromosikan potensi wisata di perbatasan Kabupaten Deli Serdang dengan
Kabupaten Karo sebagai daya tarik wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan
asing..
2. Dari pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo agar
mengikutsertakan perusahaan swasta di bidang pariwisata dalam mempromosikan
gua liang dahar sebagai objek wisata dan juga harus lebih bertanggung jawab
dalam bekerja dan memberikan pelayanan khusus nya dalam memberikan
informasi dalam berbahasa asing sehingga dapat memberikan pelayanan yang
terbaik kepada para pengguna jasa.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Yoeti, Oka A 1996. Pemasaran Pariwisata. Angkasa. Bandung.
Soekadijo, R.G. 1996. Anatomi Pariwisata Memahami Pariwisata Sebagai “Systemics
linkage”
Yoeti, Oka A. 2005. Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata.
Pradnya Paramita: Jakarta
Andayani, Ni Luh Henny. 2014. Manajemen Pemasaran Pariwisata. Graha Ilmu
Buku Panduan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Karo.
Jurnal
Manafe, Janri D, dkk. (2016). Pemasaran Pariwisata Melalui Strategi Promosi Objk
Wisata Alam, Seni, dan Budaya ( Studi Kasus di Pulau Rote NTT).
Suryaputri, Zhafira Betari (2017). Strategi Promosi Potensi Wisata Di Bandara
Internasional Kualanamu Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata Sumatera
Utara.
Putra, Meygi Mansyah (2016). Strategi Promosi Pariwisata Di Derah Sumatera Barat
Melalui Media Sosial Instagram Minangtourism
Website
https://pandanadventure. Blogspot.com
https://www.pariwisatasumut.net
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kabupaten_karo
Pariwisata.kabkaro.go.id/id/
https://karodaily.com/menapaki-jalur-extreme-gua-liang-dahar/
https://www.youtube.com/watch?v=IyASqPN_oLI ,
https://pandanadventure.blogspot.com/2017/01/menelusuri-perut-bumi-di-goa-
liang.htmL
https://www.triptrus.com/destination/518/gua-liang-dahar
https://www.websta.one/tibtanangin
http://tigabinanga.net/gua-liang-dahar/
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN
Gambar 1
Strategi promosi melalui sales support berupa brosur
Gambar 2
Strategi promosi melalui blog
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3
Badan Koordinasi Pemuda Advent Tanah Karo gelar Pelayanan ke Gereja-Gereja Advent di Daerah Karo Barat
Gambar 4
Melalui blog Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 5
https://www.triptrus.com/destination/518/gua-liang-dahar
Gambar 6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 7
strategi promosi melalui instagram
Gambar 8
Strategi promosi melalui youtube
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Recommended