Teknik Menyusun Landasan Teori - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Preview:

Citation preview

Teknik Menyusun

Landasan Teori

Teknik Memilih Sumber/ Kriteria Landasan Teori

1. Ketepatan (Adequacy): sumber dipilih

sesuai dengan derajat kesesuaian antara

masalah dan sumber pendukungnya

2. Kejelasan (Clarity): penulis memahami

masalah atau variabel penelitian. Kejelasan

sebagai sifat variabel yang berhubungan

“the nature of the subtance” tersebut perlu

dikupas secara mendalam.

Lanjutan… 3. Empiris/Alamiah ( Empiricalness): dengan

temuan aktual (temuan lapangan),

4. Kemutakhiran (Recency): terkait dengan

pengutipan dari sumber-sumber yang terbaru,

up-to-date.

5. Relevansi (Relevance): terkait dengan

kutipan yang berhubungan dengan variabel

dan hipotesis yang sedang menjadi perhatian

peneliti

Lanjutan…

6. Organisasi (Organization): Berkaitan dengan

kebaradaan kajian pustaka atau literatur itu

disusun secara baik yang mencakup

pendahuluan, bagian, dan ringkasan. Penataan

atau penyusunan tata tulis dilakukan secara

sistematis

7. Meyakinkan (Convicingness): berkaitan

dengan apakah kajian pustaka itu membantu

peneliti atau penulis memahami benar

masalahnya sehingga mampu meyakinkan

orang lain

TEKNIK MENYUSUN LANDASAN TEORI

1. Memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian

terdahulu dan berhungan dengan penelitian yang akan

dilakukan.

2. Fakta yang dikemukakan harus diambil dari sumber

aslinya

3. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan

mencantumkan nama penulis dan tahun terbitan.

4. Landasan teori dapat berbentuk uraian kulaitatif, model

matematis atau persamaan-persamaan yang langsung

berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.

5. Membatasi masalah penelitian (delimiting the research

problem).

Lanjutan…

6. Menemukan arah baru penemuan (seeking new lines of inquiry).

7. Menghindari pendekatan yang kurang berhasil (avoiding fruitless approaches).

8. Memperoleh pemahaman metodologis. (gaining methodological insights).

9. Mencari dukungan dari teori utama (seeking supportfor grounded the ory).

Contoh Outline Kajian Teoretik

A. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

2. Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini

3. Dst….

B. Konsep Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

1. Tahapan Perkembangan Kognitif

a. ……

b. ……

2. dst….

Teknik Pengutipan Sumber Pustaka

• Mengutip diawali dengan membuat atau mencantumkan rujukan

• Dalam format rujukan, pengarang mencantumkan nama depan dan belakang/marga belakang/marga dan tahun (nama: tahun)

• Jika lebih dari 2 orang maka di tulis dua pengarang serta tahun (2 pengarang: tahun)

• Jika lebih dari dua pengarang, maka ditulis nama pengarang at.al dan tahun (nama at.al: tahun)

Cara Mengutip

• Model Body note (pengarang, tahun: hal) dll

• Model Foot note (op.cit dll)

Macam Pengutipan

• Kutipan Langsung

• Kutipan Tidak Langsung

Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut: • Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa)

• Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman) sesuai style pengutipan

Contoh

• Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedang larang berlangsung melalui penyerahan penyerahan mahkota mahkota emas raja Kerajaan Kerajaan Sunda Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara sibolis berarti bahwa Sumedang larang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).

Cara Kutipan Langsung • Jika kutipan empat baris atau kurang maka Dikutip apa

adanya, Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis

• Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan), maka Dibubuhi tanda kutip (“….”), Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH atau sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).

• Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif)

• Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik sebanyak tiga titik jika yang dihilangakan itu ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat

Kutipan Lebih dari Empat Baris (Langsung Panjang): • Dikutip apa adanya;

• Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraf di bawah paparan penulis;

• Jarak baris kutipan satu spasi;

• Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber, misalnya (Penulis, 2012:100) sesuai style pengutipan

• Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan.

Contoh

• Mengenai pentingnya penelitian di lokasi tersebut Triwurjani dkk. (1993: 7—43) mengatakan sebagai berikut:

Penelitian secara lebih intensif di kawasan Danau Ranau pada tahun-tahun sesudahnya masih dilakukan, yaitu pada tahun 1993 tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional kembali kembali melakukan melakukan penelitian penelitian berupa survei pada situssitus di kawasan Danau Ranau, baik yang secara adminstratif berada di Kabupaten Lampung Barat maupun Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu), Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan temuantemuan arkeologis dari beberapa situs yang diperoleh memiliki ciri prasejarah hingga klasik.

Tugas Capaian Pembelajaran

1. Membuat Outline Kajian Teoretik (T3)

2. Membuat Kajian Teoretik minimal 20 halaman (body note sistem APA) (T4)

3. Daftar pustaka. Mencari Referensi 30 Sumber Pustaka (10-15 Jurnal ditulis menggunakan sistem mendeley) (T5)

4. Menyususn Penelitian Relevan 5 referensi deskripsi plus tabel (T6)

5. Menyusun Kerangka Berfikir deskripsi plus tabel (T7)

6. Menyusun Hipotesis Deskriptif (T8)

Teknik menyusun penelitian terdahulu

PENGERTIAN PENELITIAN

TERDAHULU/PENELITIAN

RELEVAN Penelitian terdahulu ialah penelitian relevan dengan melakukan kajian dari berbagai penelitian lain yang relevan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.

Laporan terdahulu dapat disebut dengan survey literatur yang mengungkap sejumlah karya ilmiah sebelumnya dengan memiliki relevansi dan dinilai penting terkait dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang.

Tujuan penelitian terdahulu

1. Menelusuri penelitian yang akan dilakukan tidak pernah dilakukan orang lain sebelumnya;

2. Menghindari plagiasi dan pengulangan penelitian

3. Adanya kritik dari penulis untuk memperkuat penelitiannya yang berbeda dengan penelitian sebelumnya

4. memunculkan inovasi penelitian yang akan dilakukan

Contoh teknik menyusun penelitian terdahulu

Menggunakan Tabel

Menggun

akan

deskriptif

Nama

Peneli

ti /

Tahun

Judul

Tempat

Peneliti

an

Pendekat

a dan

Analisis

Hasil

Penelitian

Persama

an

Perbeda

an

1

Hani

Sri

Gusti

ni /

2005

Pengaru

h Model

Pembelaj

aran

Missouri

Mathem

atics

Project

(MMP)

dalam

Pembelaj

aran

Matemat

ika untuk

Meningk

atkan

Kemamp

uan

Berpikir

Kreatif

Matemat

is Siswa

SMA.

SMA

Pasund

an 7

Bandu

ng

Model

Pembel

ajara

n

Missour

i

Mathe

matics

Project

(MMP)

Kemampuan

berpikir

kreatif siswa

SMA yang

memperoleh

pembelajara

n dengan

menggunaka

n model

Missouri

Mathematics

Project

(MMP) lebih

baik secara

signifikan

dibandingkan

dengan siswa

yang

memperoleh

pembelajara

n

konvensional

serta siswa

bersikap

positif

terhadap

pembelajara

n

matematika

degan

menggunaka

n model

pembelajara

n Missouri

Matematics

Project

(MMP)

Model

Pembel

ajaran

Missour

i

Mathe

matics

Project

(MMP)

Kema

mpuan

Berpiki

r

Kreatif

Matem

atis

No

Nama

Penel

iti

/

Tahu

n

Judul

Tempat

Peneliti

an

Pendeka

tan

dan

Analisis

Hasil

Penelitian

Persama

an

Perbed

aan

2.

S.

Fath

ia

Lath

if

Dina

r /

201

3

Pengar

uh

Penggu

naan

Model

Pembel

ajaran

Kooper

atif

Tipe

Jigsaw

terhada

p

Kemam

pua

Berpikir

Kritis

Siswa

SMA.

SMK

Pasun

dan 2

Kota

Bandu

ng

Model

Pembe

lajara

n

Kooper

atif

Tipe

Jigsaw

Kemampu

an berpikir

kritis siswa

SMK yang

memperol

eh

pembelaja

ran

kooperatif

tipe jigsaw

lebih baik

secara

signifikan

dibandingk

an dengan

siswa yang

memperol

eh

pembelaja

ran

konvensio

nal serta

siswa

bersikap

positif

terhadap

pembelaja

ran

matematik

a dengan

mengguna

ka model

pembelaja

ran

kooperatif

tipe

jigsaw.

Kema

mpua

n

berpi

kir

kritis

mate

matis

siswa

Mod

el

pem

belaj

aran

koop

eratif

tipe

Jigsa

w

MENYUSUN KERANGKA BERFIKIR PENELITIAN

Kerangka berpikir adalah alur berpikir yang disusun secara singkat untuk menjelaskan bagaimana sebuah penelitian dilakukan dari awal, proses pelaksanaan, hingga akhir.

Kerangka berfikir adalah perpaduan antara asumsi‐asumsi teoritis dan asumsi‐asumsi logika dalam menjelaskan atau memunculkan variable‐variabel yang diteliti serta bagaimana kaitan diantara variable‐variabel tersebut, ketika dihadapkan pada kepentingan untuk mengungkapkan fenomenaatau masalah yang diteliti.

Pada dasarnya esensi kerangka pemikiran berisi: (1) Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab masalah yang didasarkan pada landasan teoretik dan atau hasil penelitian yang relevan. (2) Kerangka logika (logical construct) yang mampu menunjukan dan menjelaskan masalah yang telah dirumuskan dalam kerangka teori. (3) Model penelitian yang dapat disajikan secara skematis dalam bentuk gambar atau model matematis yang menyatakan hubungan-hubungan variabel penelitian atau merupakan rangkuman dari kerangka pemikiran yang digambarkan dalam suatu model. Sehingga selanjutnya

digunakan untuk merumuskan hipotesis.

7. Kerangka Berpikir

6. Sintesa kesimpulan

5. Analisis Komparatif

terhadap Teori dan HP

4. Analisis Kritis terhadap Teori dan HP

3. Deskripsi teori dan HP

2. Membaca Buku dan Hasil Penelitian (HP)

1. Menetapkan variabel yang

diteliti

8. Hipotesis

Langkah Penyusunan

Kerangka Berpikir

1. Menentukan paradigma atau kerangka teoretis yang akan digunakan, kerangka konseptual dan kerangka operasional variabel yang akan diteliti.

2. Memberikan penjelasan secara deduktif mengenai hubungan antarvariabel penelitian. Tahapan berpikir deduktif meliputi tiga hal yaitu: (a) Tahap penelaahan konsep (conceptioning), yaitu tahapan menyusun konsepsi-konsepsi (mencari konsep-konsep atau variabel dari proposisi yang telah ada, yang telah dinyatakan benar). (b) Tahap pertimbangan atau putusan (judgement), yaitu tahapan penyusunan ketentuan-ketentuan (mendukung atau menentukan masalah akibat pada konsep atau variabel dependen). (c) Tahapan penyimpulan (reasoning), yaitu pemikiran yang menyatakan hal-hal yang berlaku pada teori, berlaku pula bagi hal-hal yang khusus.

3. Memberikan argumen teoritis mengenai hubungan antar variabel yang diteliti. Argumen teoritis dalam kerangka pemikiran merupakan sebuah upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah. Dalam prakteknya, membuat argumen teoritis memerlukan kajian teoretis atau hasil-hasil penelitian yang relavan. Hal ini dilakukan sebagai petunjuk atau arah bagi pelaksanaan penelitian. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, oleh karena argumen teoritis sebagai upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah, maka hasil dari argumen teoritis ini adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian. Sehingga pada akhirnya produk dari kerangka pemikiran adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah (hipotesis).

4. Merumuskan model penelitian. Model adalah konstruksi kerangka pemikiran atau konstruksi kerangka teoretis yang diragakan dalam bentuk diagram dan atau persamaan-persamaan matematik tertentu. Esensinya menyatakan hipotesis penelitian. Sebagai suatu kontruksi kerangka pemikiran, suatu model akan menampilkan: (a) jumlah variabel yang diteliti, (b) prediksi tentang pola hubungan antar variabel, (c) dekomposisi hubungan antar variabel, dan (d) jumlah parameter yang diestimasi.

Dalam kerangka berfikir ini tidak harus semua teori dimasukan, hanya teori yang kuat dan relevan yang digunakan ditambahkan ditambahkan teori pendukung pendukung lainnya lainnya. Jadi paling banyak 4 teori yang kuat relevan dan pendukungnya, dibuatkan skema gambarnya dan diuraikan variable dan indicator ‐ indikator, sehingga penelitian memiliki alur yang jelas.

Teknik Merumuskan Hipotesis Penelitian

Hipotesis??

Hipotesis adalah asumsi, perkiraan, dugaan sementara mengenai suatu hal atau permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data/fakta atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan menggunakan cara yang telah ditentukan.

Fungsi Hipotesis

• Hipotesis menyatakan hubungan atau pengaruh atau perbedaan yang diduga antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.

• Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya.

• Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-metode pengujian data.

• Hipotesis dapat diturunkan dari telaah teori maupun penelitian terdahulu/empiris.

• Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

Manfaat Hipotesis

Berikut beberapa manfaat dari hipotesis menurut Fenti (2017:50), yaitu:

• Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.

• Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadang kala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.

• Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.

• Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

Rumusan Hipotesis

Hipotesis Deskriptif

Hipotesis Komparatif

Hipotesis Asosiatif

Hipotesis Statistik

Langkah-langkah dalam Pengujian Hipotesis Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian hipotesis adalah:

• Tentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha),

• Tentukan uji statistik. Pilihlah alat uji statistik yang tepat/sesuai (tergantung pada data yang dikumpulkan, apakah parametik atau nonparametik),

• Tentukan level of significance yang diinginkan (ρ = 0.05, bisa lebih bisa kurang),

• Tentukan daerah penerimaan atau penolakan Ho. Lihat nilai pada hasil print out dan nilai kritis dalam tabel,

• Kesimpulan. Bila nilai hasil print out lebih besar dari nilai kritis tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sementara hasil printout lebih kecil dari nilai kritis tabel, hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak. Namun untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan dengan melihat kolom signifikan hasil print out (Haddy, 2017; 64-65).

Contoh Hipotesis Deskriptif

• Merujuk pada latar belakang masalah, teori yang relevan serta kerangka berfikir yang dikemukakan diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode discovery inkuiri pada pembelajaran sains diduga dapat meningkatkan kecerdasan naturalis anak usia dini di Kelompok B TK Bla Bla Bla Kota Cirebon

Contoh lagi…

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di paparkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan. Hipotesis penelitian sementara yaitu:

• Terdapat pengaruh yang signifikan antara permainan scrabble terhadap penguasaan kosakata anak kelas B PAUD Karya Mulia Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.

• Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara permainan scrabble terhadap penguasaan kosakata ana kelas B PAUD Karya Mulia Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.

Recommended