View
26
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Teknik Menyusun
Landasan Teori
Teknik Memilih Sumber/ Kriteria Landasan Teori
1. Ketepatan (Adequacy): sumber dipilih
sesuai dengan derajat kesesuaian antara
masalah dan sumber pendukungnya
2. Kejelasan (Clarity): penulis memahami
masalah atau variabel penelitian. Kejelasan
sebagai sifat variabel yang berhubungan
“the nature of the subtance” tersebut perlu
dikupas secara mendalam.
Lanjutan… 3. Empiris/Alamiah ( Empiricalness): dengan
temuan aktual (temuan lapangan),
4. Kemutakhiran (Recency): terkait dengan
pengutipan dari sumber-sumber yang terbaru,
up-to-date.
5. Relevansi (Relevance): terkait dengan
kutipan yang berhubungan dengan variabel
dan hipotesis yang sedang menjadi perhatian
peneliti
Lanjutan…
6. Organisasi (Organization): Berkaitan dengan
kebaradaan kajian pustaka atau literatur itu
disusun secara baik yang mencakup
pendahuluan, bagian, dan ringkasan. Penataan
atau penyusunan tata tulis dilakukan secara
sistematis
7. Meyakinkan (Convicingness): berkaitan
dengan apakah kajian pustaka itu membantu
peneliti atau penulis memahami benar
masalahnya sehingga mampu meyakinkan
orang lain
TEKNIK MENYUSUN LANDASAN TEORI
1. Memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian
terdahulu dan berhungan dengan penelitian yang akan
dilakukan.
2. Fakta yang dikemukakan harus diambil dari sumber
aslinya
3. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan
mencantumkan nama penulis dan tahun terbitan.
4. Landasan teori dapat berbentuk uraian kulaitatif, model
matematis atau persamaan-persamaan yang langsung
berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.
5. Membatasi masalah penelitian (delimiting the research
problem).
Lanjutan…
6. Menemukan arah baru penemuan (seeking new lines of inquiry).
7. Menghindari pendekatan yang kurang berhasil (avoiding fruitless approaches).
8. Memperoleh pemahaman metodologis. (gaining methodological insights).
9. Mencari dukungan dari teori utama (seeking supportfor grounded the ory).
Contoh Outline Kajian Teoretik
A. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini
1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
2. Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini
3. Dst….
B. Konsep Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
1. Tahapan Perkembangan Kognitif
a. ……
b. ……
2. dst….
Teknik Pengutipan Sumber Pustaka
• Mengutip diawali dengan membuat atau mencantumkan rujukan
• Dalam format rujukan, pengarang mencantumkan nama depan dan belakang/marga belakang/marga dan tahun (nama: tahun)
• Jika lebih dari 2 orang maka di tulis dua pengarang serta tahun (2 pengarang: tahun)
• Jika lebih dari dua pengarang, maka ditulis nama pengarang at.al dan tahun (nama at.al: tahun)
Cara Mengutip
• Model Body note (pengarang, tahun: hal) dll
• Model Foot note (op.cit dll)
Macam Pengutipan
• Kutipan Langsung
• Kutipan Tidak Langsung
Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut: • Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa)
• Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman) sesuai style pengutipan
Contoh
• Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedang larang berlangsung melalui penyerahan penyerahan mahkota mahkota emas raja Kerajaan Kerajaan Sunda Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara sibolis berarti bahwa Sumedang larang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).
Cara Kutipan Langsung • Jika kutipan empat baris atau kurang maka Dikutip apa
adanya, Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis
• Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan), maka Dibubuhi tanda kutip (“….”), Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH atau sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).
• Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif)
• Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik sebanyak tiga titik jika yang dihilangakan itu ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat
Kutipan Lebih dari Empat Baris (Langsung Panjang): • Dikutip apa adanya;
• Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraf di bawah paparan penulis;
• Jarak baris kutipan satu spasi;
• Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber, misalnya (Penulis, 2012:100) sesuai style pengutipan
• Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan.
Contoh
• Mengenai pentingnya penelitian di lokasi tersebut Triwurjani dkk. (1993: 7—43) mengatakan sebagai berikut:
Penelitian secara lebih intensif di kawasan Danau Ranau pada tahun-tahun sesudahnya masih dilakukan, yaitu pada tahun 1993 tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional kembali kembali melakukan melakukan penelitian penelitian berupa survei pada situssitus di kawasan Danau Ranau, baik yang secara adminstratif berada di Kabupaten Lampung Barat maupun Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu), Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan temuantemuan arkeologis dari beberapa situs yang diperoleh memiliki ciri prasejarah hingga klasik.
Tugas Capaian Pembelajaran
1. Membuat Outline Kajian Teoretik (T3)
2. Membuat Kajian Teoretik minimal 20 halaman (body note sistem APA) (T4)
3. Daftar pustaka. Mencari Referensi 30 Sumber Pustaka (10-15 Jurnal ditulis menggunakan sistem mendeley) (T5)
4. Menyususn Penelitian Relevan 5 referensi deskripsi plus tabel (T6)
5. Menyusun Kerangka Berfikir deskripsi plus tabel (T7)
6. Menyusun Hipotesis Deskriptif (T8)
Teknik menyusun penelitian terdahulu
PENGERTIAN PENELITIAN
TERDAHULU/PENELITIAN
RELEVAN Penelitian terdahulu ialah penelitian relevan dengan melakukan kajian dari berbagai penelitian lain yang relevan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.
Laporan terdahulu dapat disebut dengan survey literatur yang mengungkap sejumlah karya ilmiah sebelumnya dengan memiliki relevansi dan dinilai penting terkait dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang.
Tujuan penelitian terdahulu
1. Menelusuri penelitian yang akan dilakukan tidak pernah dilakukan orang lain sebelumnya;
2. Menghindari plagiasi dan pengulangan penelitian
3. Adanya kritik dari penulis untuk memperkuat penelitiannya yang berbeda dengan penelitian sebelumnya
4. memunculkan inovasi penelitian yang akan dilakukan
Contoh teknik menyusun penelitian terdahulu
Menggunakan Tabel
Menggun
akan
deskriptif
Nama
Peneli
ti /
Tahun
Judul
Tempat
Peneliti
an
Pendekat
a dan
Analisis
Hasil
Penelitian
Persama
an
Perbeda
an
1
Hani
Sri
Gusti
ni /
2005
Pengaru
h Model
Pembelaj
aran
Missouri
Mathem
atics
Project
(MMP)
dalam
Pembelaj
aran
Matemat
ika untuk
Meningk
atkan
Kemamp
uan
Berpikir
Kreatif
Matemat
is Siswa
SMA.
SMA
Pasund
an 7
Bandu
ng
Model
Pembel
ajara
n
Missour
i
Mathe
matics
Project
(MMP)
Kemampuan
berpikir
kreatif siswa
SMA yang
memperoleh
pembelajara
n dengan
menggunaka
n model
Missouri
Mathematics
Project
(MMP) lebih
baik secara
signifikan
dibandingkan
dengan siswa
yang
memperoleh
pembelajara
n
konvensional
serta siswa
bersikap
positif
terhadap
pembelajara
n
matematika
degan
menggunaka
n model
pembelajara
n Missouri
Matematics
Project
(MMP)
Model
Pembel
ajaran
Missour
i
Mathe
matics
Project
(MMP)
Kema
mpuan
Berpiki
r
Kreatif
Matem
atis
No
Nama
Penel
iti
/
Tahu
n
Judul
Tempat
Peneliti
an
Pendeka
tan
dan
Analisis
Hasil
Penelitian
Persama
an
Perbed
aan
2.
S.
Fath
ia
Lath
if
Dina
r /
201
3
Pengar
uh
Penggu
naan
Model
Pembel
ajaran
Kooper
atif
Tipe
Jigsaw
terhada
p
Kemam
pua
Berpikir
Kritis
Siswa
SMA.
SMK
Pasun
dan 2
Kota
Bandu
ng
Model
Pembe
lajara
n
Kooper
atif
Tipe
Jigsaw
Kemampu
an berpikir
kritis siswa
SMK yang
memperol
eh
pembelaja
ran
kooperatif
tipe jigsaw
lebih baik
secara
signifikan
dibandingk
an dengan
siswa yang
memperol
eh
pembelaja
ran
konvensio
nal serta
siswa
bersikap
positif
terhadap
pembelaja
ran
matematik
a dengan
mengguna
ka model
pembelaja
ran
kooperatif
tipe
jigsaw.
Kema
mpua
n
berpi
kir
kritis
mate
matis
siswa
Mod
el
pem
belaj
aran
koop
eratif
tipe
Jigsa
w
MENYUSUN KERANGKA BERFIKIR PENELITIAN
Kerangka berpikir adalah alur berpikir yang disusun secara singkat untuk menjelaskan bagaimana sebuah penelitian dilakukan dari awal, proses pelaksanaan, hingga akhir.
Kerangka berfikir adalah perpaduan antara asumsi‐asumsi teoritis dan asumsi‐asumsi logika dalam menjelaskan atau memunculkan variable‐variabel yang diteliti serta bagaimana kaitan diantara variable‐variabel tersebut, ketika dihadapkan pada kepentingan untuk mengungkapkan fenomenaatau masalah yang diteliti.
Pada dasarnya esensi kerangka pemikiran berisi: (1) Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab masalah yang didasarkan pada landasan teoretik dan atau hasil penelitian yang relevan. (2) Kerangka logika (logical construct) yang mampu menunjukan dan menjelaskan masalah yang telah dirumuskan dalam kerangka teori. (3) Model penelitian yang dapat disajikan secara skematis dalam bentuk gambar atau model matematis yang menyatakan hubungan-hubungan variabel penelitian atau merupakan rangkuman dari kerangka pemikiran yang digambarkan dalam suatu model. Sehingga selanjutnya
digunakan untuk merumuskan hipotesis.
7. Kerangka Berpikir
6. Sintesa kesimpulan
5. Analisis Komparatif
terhadap Teori dan HP
4. Analisis Kritis terhadap Teori dan HP
3. Deskripsi teori dan HP
2. Membaca Buku dan Hasil Penelitian (HP)
1. Menetapkan variabel yang
diteliti
8. Hipotesis
Langkah Penyusunan
Kerangka Berpikir
1. Menentukan paradigma atau kerangka teoretis yang akan digunakan, kerangka konseptual dan kerangka operasional variabel yang akan diteliti.
2. Memberikan penjelasan secara deduktif mengenai hubungan antarvariabel penelitian. Tahapan berpikir deduktif meliputi tiga hal yaitu: (a) Tahap penelaahan konsep (conceptioning), yaitu tahapan menyusun konsepsi-konsepsi (mencari konsep-konsep atau variabel dari proposisi yang telah ada, yang telah dinyatakan benar). (b) Tahap pertimbangan atau putusan (judgement), yaitu tahapan penyusunan ketentuan-ketentuan (mendukung atau menentukan masalah akibat pada konsep atau variabel dependen). (c) Tahapan penyimpulan (reasoning), yaitu pemikiran yang menyatakan hal-hal yang berlaku pada teori, berlaku pula bagi hal-hal yang khusus.
3. Memberikan argumen teoritis mengenai hubungan antar variabel yang diteliti. Argumen teoritis dalam kerangka pemikiran merupakan sebuah upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah. Dalam prakteknya, membuat argumen teoritis memerlukan kajian teoretis atau hasil-hasil penelitian yang relavan. Hal ini dilakukan sebagai petunjuk atau arah bagi pelaksanaan penelitian. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, oleh karena argumen teoritis sebagai upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah, maka hasil dari argumen teoritis ini adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian. Sehingga pada akhirnya produk dari kerangka pemikiran adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah (hipotesis).
4. Merumuskan model penelitian. Model adalah konstruksi kerangka pemikiran atau konstruksi kerangka teoretis yang diragakan dalam bentuk diagram dan atau persamaan-persamaan matematik tertentu. Esensinya menyatakan hipotesis penelitian. Sebagai suatu kontruksi kerangka pemikiran, suatu model akan menampilkan: (a) jumlah variabel yang diteliti, (b) prediksi tentang pola hubungan antar variabel, (c) dekomposisi hubungan antar variabel, dan (d) jumlah parameter yang diestimasi.
Dalam kerangka berfikir ini tidak harus semua teori dimasukan, hanya teori yang kuat dan relevan yang digunakan ditambahkan ditambahkan teori pendukung pendukung lainnya lainnya. Jadi paling banyak 4 teori yang kuat relevan dan pendukungnya, dibuatkan skema gambarnya dan diuraikan variable dan indicator ‐ indikator, sehingga penelitian memiliki alur yang jelas.
Teknik Merumuskan Hipotesis Penelitian
Hipotesis??
Hipotesis adalah asumsi, perkiraan, dugaan sementara mengenai suatu hal atau permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data/fakta atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan menggunakan cara yang telah ditentukan.
Fungsi Hipotesis
• Hipotesis menyatakan hubungan atau pengaruh atau perbedaan yang diduga antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.
• Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya.
• Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-metode pengujian data.
• Hipotesis dapat diturunkan dari telaah teori maupun penelitian terdahulu/empiris.
• Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
Manfaat Hipotesis
Berikut beberapa manfaat dari hipotesis menurut Fenti (2017:50), yaitu:
• Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
• Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadang kala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
• Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
• Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Rumusan Hipotesis
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Komparatif
Hipotesis Asosiatif
Hipotesis Statistik
Langkah-langkah dalam Pengujian Hipotesis Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian hipotesis adalah:
• Tentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha),
• Tentukan uji statistik. Pilihlah alat uji statistik yang tepat/sesuai (tergantung pada data yang dikumpulkan, apakah parametik atau nonparametik),
• Tentukan level of significance yang diinginkan (ρ = 0.05, bisa lebih bisa kurang),
• Tentukan daerah penerimaan atau penolakan Ho. Lihat nilai pada hasil print out dan nilai kritis dalam tabel,
• Kesimpulan. Bila nilai hasil print out lebih besar dari nilai kritis tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sementara hasil printout lebih kecil dari nilai kritis tabel, hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak. Namun untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan dengan melihat kolom signifikan hasil print out (Haddy, 2017; 64-65).
Contoh Hipotesis Deskriptif
• Merujuk pada latar belakang masalah, teori yang relevan serta kerangka berfikir yang dikemukakan diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode discovery inkuiri pada pembelajaran sains diduga dapat meningkatkan kecerdasan naturalis anak usia dini di Kelompok B TK Bla Bla Bla Kota Cirebon
Contoh lagi…
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di paparkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan. Hipotesis penelitian sementara yaitu:
• Terdapat pengaruh yang signifikan antara permainan scrabble terhadap penguasaan kosakata anak kelas B PAUD Karya Mulia Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.
• Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara permainan scrabble terhadap penguasaan kosakata ana kelas B PAUD Karya Mulia Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.
Recommended