View
11
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016
LAPORAN PENYELENGGARAAN PENYUSUNAN DATA STATISTIK DALAM RANGKA BIG DATA EKONOMI KREATIF
ISBN: 978-602-438-197-4No. Publikasi: 04120.1801 No. Katalog: 2301034Ukuran Buku: 17,6 x 25 cmJumlah Halaman: xxxii + 139 halamanNaskah: Sub Direktorat Statistik KetenagakerjaanPenyunting/Editor: Sub Direktorat Statistik KetenagakerjaanGambar Kulit: Badan Ekonomi Kreatif Gambar: Sub Direktorat Statistik KetenagakerjaanDiterbitkan oleh: Badan Pusat StatistikDicetak oleh: Badan Pusat Statistik
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 iii
Ekonomi kreatif (ekraf ) sebagai konsep ekonomi baru yang mengandalkan ide kreatifitas, budaya, dan teknologi diyakini mampu menjadi sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian nasional kedepan. Ekonomi kreatif menjadi
katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ditengah perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyambut baik disusunnya Buku Statistik Ekonomi Kreatif sebagai perwujudan hasil kerjasama antara BPS
dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf ) tahun 2017. Buku ini menyajikan data Statistik Ekonomi Kreatif yang merupakan
bagian dari Big Data ekonomi kreatif. Gambaran tentang potensi dan pengembangan bidang ekonomi kreatif ini
dituangkan dalam 7 (tujuh) jenis output yang meliputi: Profil Usaha/Perusahaan 16 Subsektor Ekraf Berdasarkan
Sensus Ekonomi 2016 (SE2016); Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016; Klasifikasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014; Laporan PDB Ekonomi Kreatif Tahun 2014-2016; Laporan Penyusunan PDRB Ekraf 5 Provinsi
2010-2016 Menurut Lapangan Usaha; Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2011-2016 dan Upah Tenaga Kerja
Ekonomi Kreatif 2011-2016; serta Tabel Input Output Updating Ekonomi Kreatif 2014.Buku ini diharapkan memberikan fakta dan data sebagai basis
pengambilan keputusan dan monitoring perkembangan dan kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Selain itu buku ini diwacanakan untuk memberikan perspektif terkini bagi para pelaku usaha ekraf maupun masyarakat luas tentang potensi ekraf di Indonesia sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai penelitian dan pengembangan dunia usaha di bidang ekraf.Akhirnya ucapan syukur kehadirat Allah SWT dan terima kasih serta penghargaan kepada seluruh Tim BPS yang telah bekerjasama dan bekerja keras untuk menyelesaikan seluruh publikasi dari 7 (tujuh) kegiatan utama yang menjadi cakupan dalam kerjasama BPS-Bekraf.Semoga buku ini dapat memberi manfaat tidak hanya kepada Bekraf dan BPS saja, tetapi juga bagi para pelaku usaha ekraf dan pengguna data di Indonesia maupun dunia internasional.Semoga Allah SWT meridhai upaya penerbitan buku ini.
KATA PENGANTAR
Jakarta, Desember 2017Kepala Badan Pusat Statistik,
Dr. Suhariyanto
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 v
KATA PENGANTAR
Jakarta, Desember 2017Kepala Badan Ekonomi Kreatif,
Triawan Munaf
Sektor ekonomi kreatif merupakan sektor ekonomi yang memiliki cakupan klasifikasi tenaga kerja yang luas. Hal ini berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2015 yang menerangkan bahwa ekonomi kreatif mencakup
enam belas subsektor. Setiap subsektor memiliki jenis pekerjaan yang berbeda satu sama lain, sehingga memberikan keunikan tersendiri bagi tenaga kerja di masing-masing subsektor ekonomi
kreatif. Selain terdiferensiasi secara luas, tenaga kerja ekonomi kreatif menjadi salah satu pihak yang terdampak dari perubahan
teknologi masa kini.OECD (2016) menjelaskan bahwa sembilan persen pekerjaan memiliki risiko yang tinggi tergantikan mesin. Sementara itu, beberapa subsektor ekonomi kreatif memiliki kerentanan terhadap pengaruh teknologi seperti subsektor kriya yang bergerak dari kecenderungan low quality high quantity menjadi high quality low quantity. Di sisi yang lain, yaitu sektor penerbitan, film dan musik menjadi sektor yang model bisnisnya mulai terpengaruh dari sisi produksi dan pemasarannya.
Berdasarkan luasnya lingkup tenaga kerja dan potensi kerentanan terhadap perubahan teknologi terdapat
ancaman munculnya kebijakan yang salah sasaran akibat kompleksnya pertimbangan yang ada. Oleh karena
itu, solusi dalam mengatasi masalah ini yaitu penyediaan terhadap data tenaga kerja ekonomi kreatif yang komprehensif.Guna mendukung kebijakan pengembangan ekonomi kreatif, Bekraf bekerjasama dengan BPS menyusun Laporan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif. Laporan ini berisi data jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif secara keseluruhan dan tenaga kerja setiap subsektor. Selain itu, laporan ini berisi data mengenai profil demografi pekerja meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, jam kerja, dan status pekerjaan. Data tenaga kerja ini akan mendukung perumusan kebijakan yang bersifat evidence-based policy. Di sisi yang lain, masyarakat dapat memahami kondisi ketenagakerjaan di bidang ekonomi kreatif.Akhir kata, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPS dan pihak-pihak yang terkait atas partisipasi-nya dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pengembangan kebijakan dan memberikan pemahaman mengenai ekonomi kreatif ke seluruh masyarakat Indonesia.
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016vi
Naskah Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan
Penanggung Jawab Umum Nurma Midayanti, S.Si, M.Env.Sc
Penanggung Jawab Teknis Dr. Indra Murty Surbakti, MA
Editor Rachmi Agustiyani, S.ST, M.Si
Eko Sriyanto, S.Kom
Kurniati Bachrun, S.ST, M.Si
Penulis Naskah Septiarida Nonalisa, S.ST
Sri Isnawati, S.ST, M.Si
Andam Satika, MM
Weni Lidya Sukma, S.ST
Putu Wira Wirbuana, S.ST
Jondan Indhy Prastyo, S.ST
Putri Sakinah, S.ST
Pengolah Data Saprudin Zuhri, S.Sos.I
Supriyadi
Satumi Maeda
PENYUSUN
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 vii
KATA PENGANTAR _______________________________________ iii
DAFTAR ISI _____________________________________________ vii
DAFTAR TABEL __________________________________________ ix
DAFTAR GAMBAR ________________________________________ xi
DAFTAR LAMPIRAN ______________________________________ xvii
RINGKASAN EKSEKUTIF ___________________________________ xxix
INFOGRAFIS ____________________________________________ xxxi
BAB 1 PENDAHULUAN ________________________________ 3
BAB 2 PEMAHAMAN TENTANG EKONOMI KREATIF _________ 7
BAB 3 PERKEMBANGAN TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF
2011-2016 ____________________________________ 19
BAB 4 PENUTUP _____________________________________ 69
LAMPIRAN _____________________________________________ 75
DAFTAR ISI
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 ix
Tabel 2.1 Contoh Bridging KBLI 2015 ke KBLI 2009______________ 14
Tabel 3.1. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Menurut
Subsektor, 2011-2016 ____________________________ 24
Tabel 3.2. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama
di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur,
Tahun 2011-2016 ________________________________ 24
Tabel 3.3. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjan Utama di
Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kategori Umur,
2011-2016 _____________________________________ 26
Tabel 3.4. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama
di Sektor Ekonomi Kreatif dan 4 Kategori Umur,
2015-2016 _____________________________________ 30
Tabel 3.5. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama
di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan,
2010-2016 _____________________________________ 31
Tabel 3.6. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama
di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi
Kreatif dan Tingkatan Pendidikan, 2015-2016 _________ 35
Tabel 3.7. Share Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama
di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Lapangan
Usaha, 2011-2016 ________________________________ 37
Tabel 3.8. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama
di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan,
2011-2016 _____________________________________ 38
Tabel 3.9. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama
di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan Formal/
Informal, Tahun 2011-2016 ________________________ 42
Tabel 3.10. Persentase Tenaga Kerja di Ekonomi Kreatif menurut
Kegiatan Formal/Informal per subsektor, 2015-2016 ____ 46
DAFTAR TABEL
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016x
Tabel 3.11. Persentase Tenaga Kerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Jenis Pekerjaan, 2010-2016 ________________ 47
Tabel 3.12. Persentase Tenaga Kerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut kategori White/Blue Collar, 2011-2016 ________ 48
Tabel 3.13. Persentase Tenaga Kerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Subsektor dan Kategori White/Blue Collar,
2015-2016 _____________________________________ 52
Tabel 3.14. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja,
Tahun 2011-2016 ________________________________ 53
Tabel 3.16. Persentase Penduduk Bekerja dangan Pekerjaan Utama
di Sektor Ekonomi Kreatif dengan Excessive Hours
Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2011-2016 __ 60
Tabel 3.17. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Menurut
Kategori Setengah Penganggur, 2011-2016 ___________ 61
Tabel 3.18. Distribusi Setengah Penganggur Menurut Subsektor
Ekonomi Kreatif, 2011-2016 ________________________ 66
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 xi
DAFTAR GAMBARGambar 3.1 Jumlah dan Pertumbuhan Tenaga Kerja Ekonomi
Kreatif di Indonesia, 2011-2016 (juta orang) ________ 19
Gambar 3.2. Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor Ekonomi Kreatif di
Indonesia, 2011-2016 (juta orang) ________________ 20
Gambar 3.3. Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor Ekonomi Kreatif di
Indonesia, 2011-2016 (ribu orang) lanjutan_________ 21
Gambar 3.4. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Ekonomi Kreatif di
Indonesia, 2011-2016 (ribu orang) _______________ 22
Gambar 3.5. Share Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif di Indonesia
(persen), 2011-2016 ___________________________ 23
Gambar 3.6. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin, 2015-2016 _____________ 25
Gambar 3.7. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan
Utama di Sektor EKonomi Kreatif Menurut Kelompok
Umur dan Daerah Tempat Tinggal, 2015-2016 ______ 26
Gambar 3.8. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan
Utama di Sektor EKonomi Kreatif Menurut 4 Kategori
Umur dan Jenis Kelamin, 2015-2016 ______________ 27
Gambar 3.9. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan
Pekerjaan Utama Menurut 4 Kategori Umur dan Jenis
Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor
EKonomi Kreatif, Tahun 2016 ____________________ 28
Gambar 3.10. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kategori
Umur dan Daerah Tempat Tinggal, 2015-2016 ______ 28
Gambar 3.11. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan
Pekerjaan Utama Menurut 4 Kategori Umur dan
Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 __ 29
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016xii
Gambar 3.12. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat
Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2015-2016 _________ 32
Gambar 3. 13. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan
Pekerjaan Utama Menurut Tingkat Pendidikan dan
Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di
Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 _______________ 32
Gambar 3.14. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat
Pendidikan dan Daerah Tempat Tinggal, 2015-2016 __ 33
Gambar 3. 15. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan
Pekerjaan Utama Menurut Tingkat Pendidikan dan
Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ___ 34
Gambar 3.16. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status
Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin, 2015-2016 ____ 39
Gambar 3.17. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan
Pekerjaan Utama Menurut Status Pekerjaan Utama
dan Jenis Kelamin (Semua Sektor) dan di Sektor
Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ____________________ 40
Gambar 3.18. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status
Pekerjaan Utama dan Daerah Tempat Tinggal,
2015-2016 ___________________________________ 40
Gambar 3.19. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan
Pekerjaan Utama Menurut Status Pekerjaan Utama
dan Daerah Tempat Tinggal (Semua Sektor) dan di
Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ______________ 41
Gambar 3.20. Persentase Tenaga Kerja di Ekonomi Kreatif Menurut
Kegiatan Formal/Informal dan Jenis Kelamin, Tahun
2015-2016 ___________________________________ 43
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 xiii
Gambar 3.21. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan
Pekerjaan Utama Menurut Kegiatan Formal/Informal
dan Jenis Kelamin (Semua Sektor) dan di Sektor
Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ____________________ 43
Gambar 3. 22. Persentase Tenaga Kerja di Ekonomi Kreatif Menurut
Kegiatan Formal/Informal dan Daerah Tempat Tinggal,
Tahun 2015-2016 _____________________________ 44
Gambar 3. 23. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan
Pekerjaan Utama Menurut Kegiatan Formal/Informal
dan Daerah Tempat Tinggal (Semua Sektor) dan di
Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ______________ 45
Gambar 3.24. Persentase Tenaga Kerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Kategori White/Blue Collar dan Jenis
Kelamin, 2015-2016 ___________________________ 49
Gambar 3.25. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan
Pekerjaan Utama Menurut Kategori White/Blue Collar
dan Jenis Kelamin (Semua Sektor) dan di Sektor
Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ____________________ 49
Gambar 3.26. Persentase Tenaga Kerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Kategori White/Blue Collar dan Daerah
Tempat Tinggal, 2015-2016 _____________________ 50
Gambar 3.27. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan
Pekerjaan Utama Menurut Kategori White/Blue Collar
dan Daerah Tempat Tinggal (Semua Sektor) dan di
Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 _______________ 51
Gambar 3.28. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja dan
Jenis Kelamin, Tahun 2015-2016 _________________ 54
Gambar 3.29. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
(Pekerjaan Utama) Menurut Jam Kerja dan Jenis
Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor
Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ____________________ 54
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016xiv
Gambar 3.30. Persentase Penduduk Bekerja dangan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja dan
Tempat Tinggal, Tahun 2015-2016 ________________ 55
Gambar 3.31. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja (Pekerjaan
Utama) Menurut Jam Kerja dan Tempat Tinggal Secara
Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi _
Kreatif, Tahun 2016 ____________________________ 56
Tabel 3.15. Persentase Penduduk Bekerja dangan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Excessive
Hours, 2011-2016 ______________________________ 56
Gambar 3.32. Persentase Penduduk Bekerja dangan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Excessive
Hours dan Jenis Kelamin, Tahun 2015-2016 _________ 57
Gambar 3.33. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
(Pekerjaan Utama) Menurut Kategori Excessive Hours
dan JenisKelamin Secara Nasional (Semua Sektor)
dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 _________ 58
Gambar 3.34. Persentase Penduduk Bekerja dangan Pekerjaan
Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Excessive
Hours dan Tempat Tinggal, Tahun 2011-2016 _______ 58
Gambar 3.35. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
(Pekerjaan Utama) Menurut Kategori Excessive Hours
dan Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor)
dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 _________ 59
Gambar 3.36. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif yang Masuk
Kategori Setengah Penganggur Menurut Jenis Kelamin,
2011-2016 ___________________________________ 61
Gambar 3.37. Perbandingan Persentase Tenaga Kerja Ekonomi
Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur
Menurut Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 __ 62
Gambar 3.38. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif yang Masuk
Kategori Setengah Penganggur Menurut Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 _____________________ 62
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 xv
Gambar 3.39. Perbandingan Persentase Tenaga Kerja Ekonomi
Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur
Menurut Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional
(Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun
2016 ________________________________________ 63
Gambar 3.40. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif yang Masuk
Kategori Setengah Penganggur Menurut Kelompok
Umur, 2011-2016 ______________________________ 63
Gambar 3.41. Perbandingan Persentase Tenaga Kerja Ekonomi
Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur
Menurut Kelompok Umur Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ___ 64
Gambar 3.42. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi kreatif yang Masuk
Kategori Setengah Penganggur Menurut Tingkat
Pendidikan, 2011-2016 ________________________ 65
Gambar 3.43. Perbandingan Persentase Tenaga Kerja Ekonomi
Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur
Menurut Tingkat Pendidikan Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ___ 65
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 xvii
DAFTAR LAMPIRANLampiran 1.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif, 2011-2016 ____ 75
Lampiran 1. 2. Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Provinsi, 2011-2016 ___________________ 76
Lampiran 2.1. Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Kelompok Umur, 2011-2016 ____________ 77
Lampiran 2.2 . Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin,
2011-2016 __________________________________ 78
Lampiran 2.2. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 78
Lampiran 2.2. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 78
Lampiran 2.3. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Secara
Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi
Kreatif, Tahun 2016 ___________________________ 79
Lampiran 2.4. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 ____________________ 79
Lampiran 2.4. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) ____________ 79
Lampiran 2.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) ____________ 80
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016xviii
Lampiran 2.5. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Kelompok Umur dan Daerah Tempat
Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan di
Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ______________ 80
Lampiran 2.6. Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur, 2011-2016 _____ 81
Lampiran 2.7. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 __________________________ 82
Lampiran 2.7. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan) __________________ 82
Lampiran 2.7. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan) __________________ 82
Lampiran 2.8 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut 4 Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Secara
Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi
Kreatif, Tahun 2016 ___________________________ 83
Lampiran 2.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 ____________________ 83
Lampiran 2.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) ____________ 83
Lampiran 2.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) ____________ 84
Lampiran 2.10 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut 4 Kelompok Umur dan Daerah Tempat
Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan di
Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ______________ 84
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 xix
Lampiran 2.11. Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
4 Kelompok Umur, 2011-2016 __________________ 85
Lampiran 2.11. Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
4 Kelompok Umur, 2011-2016 (Lanjutan) _________ 86
Lampiran 2.12. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
4 Kelompok Umur, 2011-2016 __________________ 87
Lampiran 2.12. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
4 Kelompok Umur, 2011-2016 (Lanjutan) _________ 88
Lampiran 2.12. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
4 Kelompok Umur, 2011-2016 (Lanjutan) _________ 89
Lampiran 3.1. Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah,
Menengah, Tinggi), 2011-2016 __________________ 90
Lampiran 3.2. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah,
Tinggi) dan Jenis Kelamin, 2011-2016 ____________ 91
Lampiran 3.2. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah,
Tinggi) dan Jenis Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan) ___ 91
Lampiran 3.2. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah,
Tinggi) dan Jenis Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan) ___ 91
Lampiran 3.3. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah,
Tinggi) dan Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 __ 92
Lampiran 3.4. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah,
Tinggi) dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016 ____ 92
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016xx
Lampiran 3.4. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah,
Tinggi) dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016
(Lanjutan) __________________________________ 92
Lampiran 3.4. Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah,
Tinggi) dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016
(Lanjutan) __________________________________ 93
Lampiran 3.5. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah,
Tinggi) dan Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional
(Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif,
Tahun 2016 _________________________________ 93
Lampiran 3.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi),
2011-2016 __________________________________ 94
Lampiran 3.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi),
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 95
Lampiran 3.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi),
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 96
Lampiran 3.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor
Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi
Kreatif dan Tingkat Pendidikan (Rendah,
Menengah, Tinggi), 2011-2016 __________________ 96
Lampiran 3.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor
Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi
Kreatif dan Tingkat Pendidikan (Rendah,
Menengah, Tinggi), 2011-2016 (Lanjutan) _________ 97
Lampiran 3.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 xxi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Tingkat
Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi), 2011-2016
(Lanjutan) __________________________________ 98
Lampiran 4.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kategori Lapangan Usaha,
2011-2016 __________________________________ 99
Lampiran 4.2 Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Menurut
Kategori Lapangan Usaha Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 __ 100
Lampiran 5.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Status Pekerjaan, 2011-2016 ______ 102
Lampiran 5.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Status Pekerjaan, 2011-2016 ______ 103
Lampiran 5.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 __________________________ 104
Lampiran 5.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 104
Lampiran 5.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 104
Lampiran 5.3 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Secara
Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi
Kreatif, Tahun 2016 ___________________________ 105
Lampiran 5.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 ____________________ 105
Lampiran 5.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) ____________ 105
Lampiran 5.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Daerah
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016xxii
Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) ____________ 106
Lampiran 5.5 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Kelompok Umur dan Daerah Tempat
Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan di
Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ______________ 106
Lampiran 5.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal,
2011-2016 __________________________________ 106
Lampiran 5.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan
Jenis Kelamin, 2011-2016 ______________________ 108
Lampiran 5.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan
Jenis Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan) _____________ 108
Lampiran 5.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan
Jenis Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan) _____________ 108
Lampiran 5.8 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Jenis
Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di
Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ______________ 109
Lampiran 5.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan
Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016 ______________ 109
Lampiran 5.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan
Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal,
2011- 2016 (Lanjutan) _________________________ 109
Lampiran 5.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan
Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 109
Lampiran 5.10 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Daerah
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 xxiii
Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan
di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ____________ 110
Lampiran 5.11 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Sub Sektor Ekonomi Kreatif dan
Kegiatan Formal/Informal, 2011-2016 ____________ 110
Lampiran 5.11 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Sub Sektor Ekonomi Kreatif dan
Kegiatan Formal/Informal, 2011-2016 (Lanjutan) ___ 111
Lampiran 5.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Kegiatan Formal/Informal, 2011-2016 ____________ 112
Lampiran 5.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Kegiatan Formal/Informal, 2011-2016 (Lanjutan) ___ 113
Lampiran 5.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Kegiatan Formal/Informal, 2011-2016 (Lanjutan) ___ 114
Lampiran 6.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan, 2011-2016 _______ 115
Lampiran 6.2 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 __________________________ 116
Lampiran 6.3 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 ____________________ 117
Lampiran 6.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin,
2011-2016 __________________________________ 118
Lampiran 6.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 118
Lampiran 6.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 119
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016xxiv
Lampiran 6.5 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin Secara
Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi
Kreatif Tahun 2016 ___________________________ 119
Lampiran 6.6 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Jenis Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 __________________________________ 120
Lampiran 6.6 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Jenis Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 120
Lampiran 6.6 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Jenis Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 121
Lampiran 6.7 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Jenis Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal
Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor
Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ___________________ 121
Lampiran 6.8 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kategori White/Blue Collar,
2011-2016 __________________________________ 122
Lampiran 6.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Kategori White/Blue Collar dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 __________________________ 123
Lampiran 6.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Kategori White/Blue Collar dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan) __________________ 123
Lampiran 6.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Kategori White/Blue Collar dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan) __________________ 123
Lampiran 6.10 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Menurut Kategori White/Blue Collar dan
Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di
Sektor Ekonomi Kreatif Tahun 2016 ______________ 123
Lampiran 6.11 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 xxv
Menurut Kategori White/Blue Collar dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 ____________________ 124
Lampiran 6.11 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Kategori White/Blue Collar dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) ____________ 124
Lampiran 6.11 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Kategori White/Blue Collar dan Daerah
Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) ____________ 124
Lampiran 6.12 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Menurut Kategori White/Blue Collar dan
Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 __ 124
Lampiran 6.13 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Kategori White/Blue Collar, 2011-2016 ___________ 125
Lampiran 6.13 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori
White/Blue Collar, 2011-2016 (Lanjutan) __________ 125
Lampiran 6.14 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori
White/Blue Collar, 2011-2016 ___________________ 126
Lampiran 6.14 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori
White/Blue Collar, 2011-2016 (Lanjutan) __________ 126
Lampiran 6.14 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori
White/Blue Collar, 2011-2016 (Lanjutan) __________ 127
Lampiran 7.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Jam Kerja, 2011-2016 ____________ 128
Lampiran 7.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin,
2011-2016 __________________________________ 129
Lampiran 7.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin,
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016xxvi
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 129
Lampiran 7.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan) _________________________ 129
Lampiran 7.3 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin Secara
Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi
Kreatif, Tahun 2016 ___________________________ 129
Lampiran 7.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Jam Kerja dan Daerah Tempat
Tinggal, 2011-2016 ___________________________ 130
Lampiran 7.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Jam Kerja dan Daerah Tempat
Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) __________________ 130
Lampiran 7.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Jam Kerja dan Daerah Tempat
Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) __________________ 130
Lampiran 7.5 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Jam Kerja dan Daerah Tempat Tinggal
Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor
Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ___________________ 131
Lampiran 7.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Kategori Excessive Hours, 2011-2016 ______ 131
Lampiran 7.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 __________________________ 132
Lampiran 7.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan) __________________ 132
Lampiran 7.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan Jenis
Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan) __________________ 133
Lampiran 7.8 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Kategori Excessive Hours dan Jenis Kelamin
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 xxvii
Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor
Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ___________________ 133
Lampiran 7.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan
Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016 ______________ 133
Lampiran 7.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan
Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) _____ 133
Lampiran 7.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan
Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan) _____ 134
Lampiran 7.10 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja
Menurut Kategori Excessive Hours dan Daerah
Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan
di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016 ____________ 134
Lampiran 7.11 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori
Excessive Hours, 2011-2016 _____________________ 134
Lampiran 7.11 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori
Excessive Hours, 2011-2016 (Lanjutan) ____________ 134
Lampiran 7.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Kategori Excessive Hours, 2011-2016 _____________ 135
Lampiran 7.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Kategori Excessive Hours, 2011-2016 (Lanjutan)_____ 136
Lampiran 7.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi
Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Kategori Excessive Hours, 2011-2016 (Lanjutan) _____ 136
Lampiran 8.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
Menurut Kategori Setengah Penganggura,
2011-2016 __________________________________ 137
Lampiran 8.2 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016xxviii
yang Termasuk ke dalam Kategori Setengah
Pengangguran Menurut Jenis Kelamin, 2011-2016 _ 137
Lampiran 8.3 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
yang Termasuk ke dalam Kategori Setengah
Pengangguran Menurut Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 __________________________________ 137
Lampiran 8.4 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
yang Termasuk ke dalam Kategori Setengah
Pengangguran Menurut Struktur Umur, 2011-2016 _ 138
Lampiran 8.5 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
yang Termasuk ke dalam Kategori Setengah
Pengangguran Menurut Tingkat Pendidikan,
2011-2016 __________________________________ 138
Lampiran 8.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif
yang Termasuk ke dalam Kategori Setengah
Pengangguran Menurut Tingkat Pendidikan,
2011-2016 __________________________________ 139
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 xxix
RINGKASAN EKSEKUTIF
Selama 2011-2016, jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif cenderung terus mengalami peningkatan, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,69 persen per tahun. Sejalan dengan hal tersebut, share tenaga kerja ekonomi kreatif juga cenderung mengalami peningkatan, hingga pada tahun 2016 mencapai 14,28 persen (sekitar 14 sampai 15 orang dari 100 orang bekerja pada sektor ekonomi kreatif ). Dalam periode yang sama, dari empat belas subsektor ekonomi kreatif, subsektor kuliner paling banyak menyerap tenaga kerja, sedangkan subsektor desain paling sedikit menyerap tenaga kerja. Berdasarkan karakteristik umur, pada tahun 2016 sebesar 19,02 persen tenaga kerja sektor ekonomi kreatif berusia 15-24 tahun; 42,04 persen berusia 25-40 tahun; 32,35 persen berusia 41-59 tahun; dan 6,59 persen berusia 60 tahun ke atas. Sementara itu, menurut tingkat pendidikan, tenaga kerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) proporsinya paling besar yaitu sebesar 59,09 persen dan hanya sebagian kecil yang berpendidikan tinggi (Diploma ke atas) yaitu sebesar 6,79 persen. Namun, terjadi hal yang cukup menggembirakan, selama periode 2011-2016 persentase tenaga kerja ekonomi kreatif berpendidikan tinggi semakin meningkat. Pada tahun 2016, dilihat dari 17 kategori lapangan usaha, share tenaga kerja ekonomi kreatif terbesar pada kategori I (penyediaan akomodasi dan makan minum) yaitu 82,06 persen. Sementara jika dilihat dari status pekerjaan, tenaga kerja ekonomi kreatif paling banyak berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai yaitu 41,69 persen. Sehingga proporsi penduduk bekerja sektor ekonomi kreatif di kegiatan formal kurang dari 50 persen. Berdasarkan jenis pekerjaan, tenaga kerja ekonomi kreatif paling banyak bekerja sebagai tenaga produksi operator alat angkutan dan pekerja kasar yaitu sebesar 53,93 persen, disusul oleh tenaga usaha penjualan dengan persentase sebesar 30,15 persen. Sehingga sektor ekonomi kreatif lebih didominasi oleh tenaga kerja blue collar (93,09 persen). Sakernas 2016, menunjukkan sebagian besar tenaga kerja ekonomi kreatif bekerja selama 35-48 jam seminggu. Kemudian, terdapat kecenderungan penurunan jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif dengan jam kerja berlebih (excessive hours) terutama tahun 2011-2013 dan terjadi fluktuasi dari tahun 2014-2016. Selanjutnya, persentase setengah penganggur tenaga kerja ekonomi kreatif sebesar 4,60 persen (sekitar 5 dari 100 orang tenaga kerja ekonomi kreatif tergolong setengah penganggur).
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
PENDAHULUAN
1
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 3
1.1 Latar BelakangOrientasi ekonomi telah mengalami berbagai pergeseran, berawal dari era ekonomi pertanian, lalu era industrialisasi, dan sekarang beralih ke era ekonomi informasi yang diikuti dengan banyaknya penemuan baru di bidang teknologi informasi komunikasi dan globalisasi ekonomi. Terjadinya pergeseran ekonomi tersebut mengantarkan peradaban manusia ke era yang baru yaitu era ekonomi kreatif.Istilah “Ekonomi Kreatif” mulai dikenal secara global sejak munculnya buku The Creative Economy: How People Make Money from Ideas (2001) oleh John Howkins. Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun 1997 Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) senilai 414 Miliar Dollar yang menjadikan HKI ekspor nomor 1 Amerika Serikat. Howkins mendefinisikan Ekonomi Kreatif sebagai The creation of value as a result of idea. Howkins menjelaskan ekonomi kreatif sebagai kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan.Kelebihan dari ekonomi kreatif adalah menawarkan pembangunan yang berkelanjutan yaitu iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki sumber daya yang terbarukan. Ekonomi kreatif merupakan peluang besar baik bagi negara maju maupun negara berkembang untuk terus mengembangkan perekonomiannya, karena sumber daya utama dari ekonomi ini adalah ide, talenta, dan kreatifitas. Tiga hal tersebut merupakan cadangan sumber daya yang selalu terbarukan dan tidak terbatas. Sehingga kajian-kajian mengenai ekonomi kreatif menjadi penting dan selalu menarik untuk dikembangkan.Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak yaitu menempati urutan ke-4 terbanyak di dunia. Sumber daya manusia (SDM) yang berlimpah apalagi masyarakat yang berjiwa kreatif (memiliki ide-ide, talenta, dan kreatifitas) adalah potensi besar bangsa ini. Apabila potensi ini dapat dimanfaatkan, difasilitasi, dan dikembangkan oleh pemerintah dapat menjadi sumber kekuatan perekonomian Indonesia. Dengan disadarinya potensi kreatifitas bangsa Indonesia yang sangat besar, hal ini menjadikan pemerintah semakin serius mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia. Bagaimana membangun kompetensi dan memanfaatkan potensi ini tentunya memerlukan kebijakan yang tepat dan menyeluruh. Perencanaan program-program, monitoring, serta evaluasi pemerintah dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan, tidak dapat dipisahkan dari adanya ketersediaan data dan
BAB I PENDAHULUAN
£Pergeseran ekonomi
mengantarkan peradaban manusia
ke era yang baru yaitu era Ekonomi
Kreatif
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-20164
informasi yang memotret perkembangan ekonomi kreatif. Untuk itu Badan Pusat Statistik membantu menyediakan data pendukung yang diperlukan guna pembangunan ekonomi kreatif, salah satunya adalah data ketenagakerjaan. Mengingat tenaga kerja adalah sumber daya utama yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan ekonomi kreatif.
1.2 TujuanTujuan publikasi “Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2011-2016” ini adalah untuk melihat perkembangan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif pada tahun 2011-2016, dan mengetahui karakteristik tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif, baik dari sisi demografi maupun karakteristik pekerjaannya pada tahun 2011-2016.
1.3 Ruang LingkupData yang disajikan pada Publikasi “Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2011-2016” ini menggunakan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2011-2016, dengan empat belas subsektor ekonomi kreatif yang dibentuk dari 223 kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015.
1.4 Sistematika PenyajianLaporan ini disajikan dalam lima bab, dengan sistematika penyajian sebagai berikut:
• BAB I PENDAHULUAN, meliputi latar belakang, tujuan, sumber data, dan sistematika penyajian.
• BAB II PEMAHAMAN TENTANG EKONOMI KREATIF, meliputi sejarah ekonomi kreatif di Indonesia (perkembangan kelembagaan Badan Ekonomi Kreatif ), konsep dan definisi ekonomi kreatif, serta metode pengukuran ekonomi kreatif.
• BAB III PERKEMBANGAN TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016, meliputi:
• Gambaran umum ekonomi kreatif (jumlah dan pertumbuhan tenaga kerja ekonomi kreatif tahun 2011-2016 serta share pekerja ekonomi kreatif tahun 2011-2016).
• Profil tenaga kerja ekonomi kreatif.(struktur umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, status pekerjaan, dan jam kerja).
• BAB IV PENUTUP• LAMPIRAN TABEL
£Potensi kreatifitas Bangsa Indonesia yang sangat besar mendorong pemerintah untuk mengembangkan Ekonomi Kreatif di Indonesia
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
PEMAHAMAN TENTANG
EKONOMI KREATIF
2
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 7
BAB II PEMAHAMAN TENTANG EKONOMI KREATIF
2.1 Sejarah Ekonomi Kreatif di IndonesiaPengembangan ekonomi kreatif berawal dari gagasan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang pentingnya kreativitas dan inovasi dalam pembangunan, khususnya dalam mengembangkan industri kerajinan dan kreativitas untuk mencapai ekonomi yang berdaya saing. Hal ini disampaikan dalam pidato pembukaan beliau dalam pembukaan International Handicraft (INACRAFT) 2005. Berawal dari gagasan tersebut, Kementerian Perdagangan kemudian membentuk Indonesia Design Power dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan desain dan penciptaan merek. Melalui Trade Expo yang diselenggarakan secara rutin per tahun, Kementerian Perdagangan mulai memberikan zona khusus dalam pameran-pameran yang diselenggarakan kepada pelaku dan industri kreatif. Untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif ini, maka pemerintah kemudian menyelenggarakan pameran khusus bagi ekonomi kreatif yang pada tahun 2007 disebut sebagai Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) dan kemudian diubah menjadi Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) pada tahun 2009. Melalui ajang PPKI ini, pemerintah kembali memperkuat tujuan dari kegiatan ini dengan menunjukkan daya saing Indonesia yang kuat melalui ekonomi kreatif.Pengembangan ekonomi kreatif yang lebih terstruktur dimulai pada tahun 2007 saat Kementerian Perdagangan di masa kepemimpinan Ibu Mari Elka Pangestu melakukan pemetaan potensi dan membuat rencana pengembangan ekonomi kreatif Indonesia. Pada tahun 2009, Kementerian Perdagangan menyusun rencana pengembangan ekonomi kreatif Indonesia hingga tahun 2025, serta rencana pengembangan ekonomi kreatif dan 14 subsektor ekonomi kreatif untuk periode 2009–2015. Pengembangan ekonomi kreatif pun semakin diperkuat melalui peraturan pemerintah, dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Dengan keluarnya Instruksi Presiden ini, maka pengembangan ekonomi kreatif menjadi program nasional dan menjadi sektor yang mendapatkan perhatian dalam pembangunan nasional, serta secara kelembagaan, pengembangan ekonomi kreatif bersifat lintas kementerian dan mendapat dukungan penuh dari Presiden.Gagasan mengenai ekonomi kreatif ini terus bergulir dan penguatan kelembagaan pengembangan ekonomi kreatif terus dilakukan oleh pemerintah hingga pada tanggal 21 Desember 2011 berdasarkan
£Pengembangan Ekonomi kreatif
berawal dari pentingnya
kreatifitas dan inovasi dalam
pembangunan
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-20168
Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011, pemerintah secara resmi membentuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diperkuat dengan dua Direktur Jenderal yang secara langsung bertanggung jawab terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, yaitu: Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya dan Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi). Terbentuknya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara fundamental telah mengubah tatanan pemerintahan dan prioritas pembangunan di masa yang akan datang. Dengan terbentuknya kementerian tersebut, ekonomi kreatif secara khusus diatur oleh satu kementerian tersendiri, sehingga terdapat kebutuhan yang mendesak untuk melakukan perubahan pada Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif yang telah disusun oleh Kementerian Perdagangan pada tahun 2009 lalu dalam konteks kelembagaan. Sebagai langkah awal pengembangan ekonomi kreatif di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif maka disusunlah Rencana Strategis Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nasional yang merupakan dasar pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan ekonomi kreatif hingga 2014 dengan fokus utama pada upaya-upaya peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia kreatif, penguatan kelembagaan, dan akses pasar bagi karya kreatif lokal.Dengan masuknya ekonomi kreatif ke dalam agenda pembangunan nasional, maka dibutuhkan dokumen-dokumen yang dapat menjadi rujukan para pemangku kepentingan untuk memahami dan mengembangkan industri kreatif sebagai motor penggerak ekonomi kreatif sehingga dapat tercipta kolaborasi serta sinergi yang positif dalam pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pemangku kepentingan untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Beberapa dokumen cetak biru pun telah diluncurkan pemerintah yaitu Cetak Biru Pelestarian dan Pengembangan Batik Nasional 2012-2025, sebuah dokumen perencanaan pelestarian dan pengembangan batik secara komprehensif dan holistik, oleh Kementerian Perdagangan pada 2011; dan Cetak Biru Pengembangan Mode Indonesia 2025 yang disusun oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Industri, dan Kementerian Perdagangan bersama-sama dengan intelektual, bisnis, komunitas, dan asosiasi pada 2013. Cetak biru batik mempunyai visi pengembangan untuk ”Menjadikan batik sebagai tradisi yang hidup di masyarakat Indonesia dan penggerak ekonomi kerakyatan yang berwawasan lingkungan”, sedangkan cetak biru mode menyatakan visi pengembangan “Indonesia sebagai salah satu pusat mode dunia dengan mengoptimalkan kekuatan lokal yang fokus kepada konsep Ready to Wear Craft Fashion”.Untuk memberikan gambaran terkini mengenai perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia, pada 2012, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik menerbitkan Laporan Penguatan Data dan Informasi Ekonomi Kreatif. Terdapat beberapa pencapaian dalam pengembangan ekonomi kreatif sejak diluncurkannya Inpres No. 6 Tahun 2009, yaitu dalam hal penyerapan tenaga kerja, ekonomi kreatif telah menyerap lebih dari 10 persen angkatan kerja di Indonesia. Dalam hal kontribusi ekonomi, ekonomi kreatif telah
£Penguatan kelembagaan pengembangan Ekonomi Kreatif dilakukan dengan pembentukan Lembaga/ Kementerian yang menangani Ekonomi Kreatif secara resmi
£Kerjasama dengan Badan Pusat Statistik dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 9
menyumbang 7 persen dari pendapatan domestik bruto Indonesia. Dari segi ekspor, ekonomi kreatif juga telah menyumbang sekitar 6 persen dari total ekspor Indonesia. Namun perlu diakui masih banyak pula tantangan yang harus diselesaikan, disamping masih banyaknya peluang dan potensi yang belum dikembangkan secara optimal.Pada tahun 2012 dilakukan revitalisasi terhadap penyelenggaraan kegiatan akbar PPKI. Sejak saat itu, penyelenggaraan PPKI memiliki visi Unleashing Indonesia’s Full Creative Power yang bertujuan untuk menempatkan negara Indonesia sebagai negara yang memiliki soft power yang kuat di dunia. Pada tahun ini pula pemerintah meluncurkan maskot ekonomi kreatif yang bernama OK –singkatan dari Orang Kreatif– yang merupakan kekuatan utama dari ekonomi kreatif Indonesia.Inisiatif-inisiatif pengembangan subsektor ekonomi kreatif terus terjadi, yang kemudian pada tahun 2014, tepatnya tanggal 17 Januari 2014 telah dibentuk Badan Perfilman Indonesia (BPI) berdasarkan hasil musyawarah besar yang telah dihadiri oleh 40 organisasi perfilman Indonesia. Pendirian BPI mengacu pada Pasal 67 sampai 70 UU Perfilman, yang merupakan wadah bagi organisasi dan asosiasi profesi perfilman Indonesia yang saat ini telah memiliki anggota sebanyak 39 organisasi perfilman yang berkembang di Indonesia. Dengan adanya BPI, diharapkan terjadi koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengembangkan industri perfilman Indonesia.Pada tahun 2015, upaya pengembangan ekonomi kreatif semakin terealisasi dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 mengenai pembentukan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf ) dan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 mengenai Perubahan atas Peraturan Presiden No. 6 Tahun 2015 mengenai Bekraf.
2.2 Konsep dan Definisi Ekonomi KreatifKreativitas adalah suatu keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru, unik, dan berbeda. Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Sedangkan, ekonomi kreatif menurut Diktum Pertama Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang pengembangan Ekonomi Kreatif: “Kegiatan ekonomi berdasarkan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.”Urgensi ekonomi kreatif, antara lain: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan karena ide dan kreativitas adalah sumber daya yang senantiasa dapat diperbaharui; Mengangkat citra dan identitas Bangsa Indonesia melalui karya dan produk, serta orang kreatif yang mendapatkan pengakuan di dunia internasional dan juga menjadi media diplomasi budaya lintas negara; Dan melestarikan sumber daya alam dan sumber daya budaya Indonesia, karena ekonomi kreatif merupakan sektor yang dapat menciptakan produk dan karya dengan nilai tambah yang tinggi dengan sumber daya yang terbatas.
£Ekonomi Kreatif adalah kegiatan
ekonomi berdasarkan
kreativitas, keterampilan, dan
bakat individu untuk menciptakan daya
kreasi dan daya cipta individu yang bernilai
ekonomis
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201610
Jenis-Jenis Subsektor Ekonomi Kreatif:1. Kriya
Bagian dari seni rupa terapan yang merupakan titik temu antara seni dan desain yang bersumber dari warisan tradisi atau ide kontemporer yang hasilnya dapat berupa karya seni, produk fungsional, benda hias dan dekoratif, serta dapat dikelompokkan berdasarkan material dan eksplorasi alat teknik yang digunakan, dan juga tematik produknya.
2. KulinerKegiatan persiapan, pengolahan, penyajian produk makanan dan minuman yang menjadikan unsur kreativitas, estetika, tradisi, dan/atau kearifan lokal; sebagai elemen terpenting dalam meningkatkan cita rasa dan nilai produk tersebut, untuk menarik daya beli dan memberikan pengalaman bagi konsumen.
3. FashionSuatu gaya hidup dalam berpenampilan yang mencerminkan identitas diri atau kelompok.
4. ArsitekturWujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara utuh dalam menggubah lingkungan binaan dan ruang, sebagai bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia sehingga dapat menyatu dengan keseluruhan lingkungan ruang.
5. Desain InteriorKegiatan yang memecahkan masalah fungsi dan kualitas interior; menyediakan layanan terkait ruang interior untuk meningkatkan kualitas hidup; dan memenuhi aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan public.
6. Desain Komunikasi VisualSeni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, memengaruhi hingga mengubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Dalam hal ini, bahasa rupa yang dipakai adalah berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi Gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya.
7. Desain ProdukSalah satu unsur memajukan industri agar hasil industri produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk yang mereka dapatkan mempunyai kualitas baik, harga terjangkau, desain yang menarik, mendapatkan jaminan dan sebagainya. Industrial Design Society of America (IDSA) mendefinisikan desain produk sebagai layanan profesional yang menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi yang mengoptimalkan fungsi, nilai, dan penampilan suatu produk dan sistem untuk keuntungan pengguna maupun pabrik.
£Terdapat 16 subsektor dalam Ekonomi Kreatif
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 11
8. Film, Animasi, dan Videoa. Film
“Karya seni Gambar bergerak yang memuat berbagai ide atau gagasan dalam bentuk audiovisual, serta dalam proses pembuatannya menggunakan kaidah-kaidah sinematografi.”
b. Animasi“Tampilan frame ke frame dalam urutan waktu untuk menciptakan ilusi gerakan yang berkelanjutan sehingga tampilan terlihat seolah-olah hidup atau mempunyai nyawa.”
c. Video“Sebuah aktivitas kreatif, berupa eksplorasi dan inovasi dalam cara merekam (capture) atau membuat Gambar bergerak, yang ditampilkan melalui media presentasi, yang mampu memberikan karya Gambar bergerak alternatif yang berdaya saing, dan memberikan nilai tambah budaya, sosial, dan ekonomi.”
9. FotografiSebuah industri yang mendorong penggunaan kreativitas individu dalam memproduksi citra dari suatu objek foto dengan menggunakan perangkat fotografi, termasuk di dalamnya media perekam cahaya, media penyimpan berkas, serta media yang menampilkan informasi untuk menciptakan kesejahteraan dan juga kesempatan kerja.
10. MusikSebuah industri yang mendorong penggunaan kreativitas individu dalam memproduksi citra dari suatu objek foto dengan menggunakan perangkat fotografi, termasuk di dalamnya media perekam cahaya, media penyimpan berkas, serta media yang menampilkan informasi untuk menciptakan kesejahteraan dan juga kesempatan kerja.
11. Aplikasi dan Game DeveloperSuatu media atau aktivitas yang memungkinkan tindakan bermain berumpan balik dan memiliki karakteristik setidaknya berupa tujuan (objective) dan aturan (rules).
12. PenerbitanSuatu usaha atau kegiatan mengelola informasi dan daya imajinasi untuk membuat konten kreatif yang memiliki keunikan tertentu, dituangkan dalam bentuk tulisan, Gambar, dan/atau audio ataupun kombinasinya, diproduksi untuk dikonsumsi publik, melalui media cetak, media elektronik, ataupun media daring untuk mendapatkan nilai ekonomi, sosial, ataupun seni dan budaya yang lebih tinggi.
13. PeriklananBentuk komunikasi melalui media tentang produk dan/atau merek kepada khalayak, sasarannya agar memberikan tanggapan sesuai tujuan pemrakarsa.
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201612
14. Televisi dan Radioa. Televisi
Kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan informasi dalam bentuk hiburan yang berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara dan Gambar yang disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual secara teratur dan berkesinambungan.
b. RadioKegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan informasi dalam bentuk hiburan yang berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara yang disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual secara teratur dan berkesinambungan
15. Seni PertunjukanCabang kesenian yang melibatkan perancang, pekerja teknis, dan penampil (performers), yang mengolah, mewujudkan dan menyampaikan suatu gagasan kepada penonton (audiences); baik dalam bentuk lisan, musik, tata rupa, ekspresi dan gerakan tubuh, atau tarian; yang terjadi secara langsung (live) di dalam ruang dan waktu yang sama, di sini dan kini (hic et nunc).
16. Seni RupaPenciptaan karya dan saling berbagi pengetahuan yang merupakan manifestasi intelektual dan keahlian kreatif, yang mendorong terjadinya perkembangan budaya dan perkembangan industri dengan nilai ekonomi untuk keberlanjutan ekosistemnya.
2.3 Metode Penghitungan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2016
1. Perbedaan Sakernas antara Tahun 2011–2015 dengan 2016a. KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) yang
digunakan• KBLI yang menjadi dasar pengelompokkan Ekonomi Kreatif
adalah KBLI 2015 yang baru digunakan pada Sakernas 2016. Sedangkan Sakernas 2011 – 2015 menggunakan KBLI 2009. Untuk menghitung banyaknya orang yang bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif selama periode 2011 – 2016 maka KBLI 2009 harus disesuaikan (bridging) dengan KBLI 2015. Selama proses bridging terdapat beberapa kode dari KBLI2009 yang tidak terdistrisbusi ke satu kode ataupun sebaliknya sehingga harus dilakukan pemecahan secara manual. Proses ini tentu saja memberikan akibat tidak langsung terhadap besaran angka Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2011 – 2016. Khususnya tahun 2011-2015 dilakukan bridging dari KBLI 2009 ke KBLI 2015, sementara untuk tahun 2016 sudah menggunakan KBLI 2015 sehingga tidak perlu ada bridging.
£Pengelompokan Ekonomi Kreatif berdasarkan KBLI 2015
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 13
b. Metodologi Survei• Sakernas merupakan survei yang dirancang khusus untuk
mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan pada periode pencacahan. Sejak tahun 2011 sampai 2014 Sakernas dilaksanakan secara triwulanan, yakni triwulan I bulan Februari, triwulan II bulan Mei, triwulan III bulan Agustus (estimasi kabupaten/kota), dan triwulan IV bulan November. Mulai tahun 2015 sampai 2016, Sakernas kembali dilaksanakan secara semesteran yaitu pada bulan Februari (Semester I) dengan besar sampel sebanyak 50.000 rumah tangga untuk mendapatkan estimasi hingga tingkat provinsi. Sementara itu, Sakernas Agustus (Semester II) dengan besar sampel sebanyak 200.000 rumah tangga dirancang untuk mendapatkan estimasi ketenagakerjaan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Akan tetapi akibat adanya pemotongan anggaran pada tahun 2016, maka sampel Sakernas Agustus yang semula sebesar 200.000 rumah tangga berkurang hanya menjadi 5.000 rumah tangga yang berakibat hasil estimasi yang dilakukan hanya bisa mencakup pada level nasional dan provinsi. Sakernas 2011 – 2014, dan Sakernas 2015 - 2016 menggunakan metodologi yang berbeda. • Sakernas 2011 – 2014 menggunakan three stage
sampling (panel rumah tangga). Kerangka sampel tahap I yang digunakan adalah daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2011. Kerangka sampel tahap II adalah daftar blok sensus pada setiap wilcah terpilih. Kerangka sampel tahap III adalah daftar rumah tangga biasa. Sampel Blok Sensus (BS) yang digunakan dibagi dalam 7 (tujuh) paket sampel.
• Sakernas 2015 dan 2016 menggunakan two stage-one phase stratified sampling (panel Blok Sensus). Kerangka sampel tahap I yang digunakan adalah daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2011. Kerangka sampel tahap II adalah daftar blok sensus pada setiap wilayah pencacahan terpilih. Sakernas 2015 dan 2016 sudah menggunakan strata lapangan usaha dalam pengambilan sampel.
c. Penimbang• Sakernas 2011 – 2014 menggunakan rasio estimate dalam
menentukan penimbang awal. Sedangkan Sakernas 2015 dan 2016 menggunakan direct estimate.
• Tingginya jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 2011 diakibatkan oleh tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dari hasil olah cepat SP 2011. Sehingga pada tahun 2014 dilakukan koreksi untuk penimbang semua survei di BPS (termasuk Sakernas) dengan menggunakan penimbang dari hasil proyeksi penduduk tahun 2011 – 2035. Namun backcasting pada data Sakernas dilakukan sampai tahun
£Sakernas merupakan
survei yang dirancang khusus
untuk menggambar-kan keadaan umum
ketenagakerjaan
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201614
2011. Tahun 2011 kebawah belum bisa di-backcasting dikarenakan data penimbang jumlah penduduk sampai karakteristik yang lebih detil belum tersedia.
• Untuk itu disarankan memakai data tahun 2011 sebagai patokan dasar penghitungan perkembangan ketenagakerjaan ekonomi kreatif bagi perancangan ekonomi kreatif ke depan.
2. Tata Cara Penghitungan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif.Sumber data yang digunakan dalam penghitungan penduduk bekerja pada ekonomi kreatif adalah Sakernas 2011-2016. Ekonomi kreatif terdiri dari 16 subsektor yang dibentuk dari 223 kode KBLI 2015. KBLI 2015 baru digunakan pada Sakernas 2016, sedangkan Sakernas 2011-2015 menggunakan KBLI 2009. Dengan demikian dalam penghitungan penduduk bekerja pada subsektor ekonomi kreatif tahun 2011-2015 diperlukan tahapan bridging KBLI terlebih dahulu sehingga nantinya pada setiap dataset Sakernas memiliki variabel lapangan usaha pekerjaan utama dengan kode KBLI 2015 sebagai dasar pembentukan variabel ekonomi kreatif.a. Tahap I: Bridging KBLI 2009 ke KBLI 2015
Bridging KBLI 2009 ke KBLI 2015 (Raw data Sakernas 2011-2016)• Pada raw data Sakernas 2011-2015, ditemukan sebanyak
10 kode KBLI 2009 yang terkorespondensi ke lebih dari satu kode KBLI 2015 sehingga untuk record yang demikian harus dipisahkan untuk kemudian dilakukan identifikasi secara manual dalam penentuan kode KBLI 2015. Setelah semua record telah teridentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan bridging KBLI 2009 ke KBLI 2015.
Tabel 2.1 Contoh Bridging KBLI 2015 ke KBLI 2009
No. KBLI 2009
Estimasi pada Sakernas 2011
sesuai KBLI 2009
KBLI 2015
Estimasi pada
Sakernas 2011
(1) (2) (3) (4) (5)
1. 70 209 13 899 70 204 7 057
70 209 6 842
Jumlah 13 8992. 72 202 1 148 72 202 532
72 204 616
Jumlah 1 148
Penjelasan: Jumlah KBLI 2015 (kolom 5) diperoleh dengan membagi habis secara proporsional record dengan kode-kode ganda (kolom 2) menurut subsektor terkait Setelah identifikasi subsektor kode ganda selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan tabulasi penduduk bekerja pada ekonomi kreatif dengan menjalankan syntax yang telah disusun.
£Sumber data yang digunakan dalam penghitungan penduduk bekerja pada Ekonomi Kreatif adalah Sakernas 2011-2016
£Bridging KBLI diperlukan untuk menyesuaikan KBLI yang berbeda-beda
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 15
b. Tahap II: Pemecahan KBLI 2015 ke dalam sektor Ekonomi kreatif• Pemecahan KBLI 2015 ke dalam sektor ekonomi kreatif
dilakukan dalam rangka memperoleh jumlah tenaga kerja yang masuk ke dalam lapangan usaha di sektor ekonomi kreatif. Pada tahap ini terdapat 14 kode 5 digit KBLI 2015 yang pecah ke dalam beberapa subsektor ekonomi kreatif sehingga perlu ditentukan pada subsektor ekonomi kreatif mana perlu dikelompokkan. Adapun tahapan pemecahan melalui beberapa tahapan yaitu dengan mempertimbangkan jenis pekerjaan, pendidikan, status pekerjaan, umur, share PDB, dan indepth study ke pelaku usaha. Berdasarkan kriteria tersebut maka diperoleh pembelahan KBLI 2015 dengan presisi yang lebih baik.
c. Tahap III: Evaluasi Relative Standard Error (RSE)• Tahapan terakhir penghitungan penduduk yang bekerja
di sektor ekonomi kreatif adalah mengevaluasi RSE hasil estimasi. Estimasi yang baik adalah jika RSE lebih kecil dari 25 persen. Berdasarkan hasil tersebut nantinya akan menentukan sampai sejauh mana hasil yang diperoleh dapat diyakini.
• Berdasarkan evaluasi RSE, tiga subsektor yaitu Subsektor Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, dan Desain Produk memiliki RSE yang tinggi. Sehingga untuk memperkecil RSE tiga subsektor tersebut harus digabung menjadi satu. Dengan demikian, pada publikasi ini hanya bisa menampilkan 14 subsektor saja.
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
3
PERKEMBANGAN TENAGA KERJA
EKONOMI KREATIF 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 19
BAB III PERKEMBANGANTENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016
3.1 Gambaran Umum Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif
1. Jumlah dan Pertumbuhan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2016
Berdasarkan hasil Sakernas tahun 2011-2016, jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif cenderung mengalami peningkatan, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,69 persen per tahun. Tenaga kerja ekonomi kreatif pada tahun 2011 tercatat sebanyak 13,45 juta orang perlahan terus naik hingga mencapai 16,91 juta orang pada tahun 2016.
Gambar 3.1 Jumlah dan Pertumbuhan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif di Indonesia, 2011-2016 (juta orang)
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
£Jumlah tenaga kerja Ekonomi
Kreatif cenderung meningkat
dengan rata-rata pertumbuhan 4,69
persen per tahun
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201620
Pembahasan selanjutnya adalah jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif berdasarkan kategori subsektor ekonomi kreatif. Gambar 3.2 menampilkan jumlah tenaga kerja di tiga subsektor ekonomi kreatif dengan jumlah tenaga kerja terbanyak, yaitu Subsektor Kuliner, Subsektor Fashion, dan Subsektor Kriya. Dari ketiga subsektor ekonomi kreatif tersebut, Subsektor Kuliner merupakan subsektor dengan tenaga kerja terbanyak. Pada tahun 2016, Subsektor Kuliner mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 7,98 juta orang. Subsektor Fashion, dan Subsektor Kriya mampu menyerap masing-masing sebesar 4,13 juta orang dan 3,72 juta orang.
Gambar 3.2. Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia, 2011-2016 (juta orang)
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Apabila tahun 2011 dijadikan titik awal maka dari tiga subsektor ekonomi kreatif dengan jumlah tenaga kerja terbanyak tersebut, hanya Subsektor Kuliner yang tenaga kerjanya cenderung terus tumbuh hingga tahun 2016. Berbeda halnya dengan Subsektor Kriya dan Fashion yang selama tahun 2011 hingga tahun 2016 yang walaupun cenderung mengalami kenaikan tetapi berfluktuasi jumlah dalam perkembangannya. Jika kita amati pertumbuhan tenaga kerja di antara subsektor ekonomi kreatif tersebut dalam periode 2011-2016, ketiga subsektor tersebut mengalami pertumbuhan yang positif. Pada periode tersebut, Subsektor Kriya mengalami pertumbuhan sebesar 1,99 persen. Sementara pada Subsektor Kuliner dan Subsektor Fashion, tenaga kerja tumbuh rata-rata sebesar 7,36 persen dan 3,05 persen per tahun.
£Jumlah tenaga kerja Ekonomi Kreatif terbanyak pada Subsektor Kuliner, Fashion, dan Kriya
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 21
Gambar 3.3. Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia, 2011-2016 (ribu orang) lanjutan
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Gambar 3.3 menampilkan tiga subsektor ekonomi kreatif dengan jumlah tenaga kerja terbanyak berikutnya yaitu Subsektor Penerbitan, Subsektor Seni Pertunjukan, serta Subsektor Televisi dan Radio. Pada tahun 2016, Subsektor Penerbitan mampu menyerap sebesar 464,58 ribu tenaga kerja. Sementara itu, Subsektor Seni Pertunjukan dan Subsektor Televisi dan Radio mampu menyerap masing-masing sebanyak 170,99 ribu tenaga kerja dan 71,29 ribu tenaga kerja. Pada periode 2011-2016, Subsektor Pertunjukan merupakan subsektor yang berkembang dengan cukup signifikan. Subsektor Seni Pertunjukan mengalami pertumbuhan yang positif sejak tahun 2011 hingga mampu menyerap sebanyak 170,99 ribu tenaga kerja pada tahun 2016. Sedangkan Subsektor Penerbitan serta Subsektor Televisi dan Radio mengalami perkembangan yang fluktuatif selama periode 2011-2016 tersebut. Jika kita amati pertumbuhan tenaga kerja di antara subsektor ekonomi kreatif pada Gambar 3.3 dalam periode 2011-2016, ketiga subsektor tersebut yaitu Subsektor Penerbitan, Subsektor Seni Pertunjukan, dan Subsektor Televisi dan Radio, mengalami pertumbuhan positif tenaga kerja dengan pertumbuhan rata-rata masing-masing sebesar 1,07 persen, 6,40 persen dan 6,27 persen per tahun.
£Jumlah tenaga kerja ekonomi
kreatif terbanyak selanjutnya
adalah Subsektor Penerbitan,
Seni Pertunjukan, dan Televisi dan
Radio
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201622
Gambar 3.4. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Ekonomi Kreatif di Indonesia, 2011-2016 (ribu orang)
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Gambar 3.4 menampilkan delapan subsektor ekonomi kreatif lainnya dengan jumlah penyerapan tenaga kerja yang paling sedikit. Kedelapan subsektor tersebut adalah Subsektor Fotografi, Subsektor Musik, Subsektor Seni Rupa, Subsektor Arsitektur, Subsektor Periklanan, Subsektor Film, Animasi, dan Video, Subsektor Aplikasi dan Game Developer, serta Subsektor Desain. Pada periode 2011-2016 tersebut, dapat dilihat bahwa dari delapan subsektor ekonomi kreatif tersebut, Subsektor Arsitektur, Subsektor Periklanan, serta Subsektor Desain merupakan tiga subsektor ekonomi kreatif yang mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Namun, apabila tahun 2011 dijadikan sebagai titik awal dan diperbandingkan pada tahun 2016, maka dapat dilihat bahwa kedelapan Subsektor tersebut mengalami pertumbuhan positif. Jika kita amati pertumbuhan tenaga kerja di antara delapan subsektor ekonomi kreatif pada Gambar 3.4 dalam periode 2011-2016, subsektor yang mengalami pertumbuhan positif tertinggi adalah Subsektor Seni Rupa yaitu sebesar 7,03 persen. Sementara Subsektor Musik, Subsektor Arsitektur, Subsektor Periklanan, Subsektor Film, Animasi, dan Video, Subsektor Aplikasi dan Game Developer, tenaga kerja tumbuh rata-rata sebesar 2,30 persen, 3,16 persen, 2,98 persen, 4,35 persen, dan 4,39 persen per tahun. Kemudian pada Subsektor Fotografi dan Subsektor Desain mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 2,93 persen dan 3,74 persen.
£Subsektor Ekonomi Kreatif dengan penyerapan tenaga kerja paling sedikit adalah Subsektor Desain, Subsektor Film, Animasi dan Video; dan Subsektor Periklanan
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 23
2. Share Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2016Share tenaga kerja ekonomi kreatif merupakan perbandingan antara tenaga kerja ekonomi kreatif dengan total penduduk bekerja. Indikator ini berguna untuk mengukur tingginya penyerapan tenaga kerja pada ekonomi kreatif.Berdasarkan hasil Sakernas tahun 2011-2016 pada Gambar 3.5 terlihat bahwa share tenaga kerja ekonomi kreatif pada tahun 2016 sebesar 14,28 persen, yang berarti dari 100 orang penduduk bekerja sekitar 14 sampai 15 orang pekerjaan utamanya di ekonomi kreatif. Apabila melihat dari trennya, maka share tenaga kerja ekonomi kreatif dari tahun 2011 ke 2016 cenderung terus mengalami peningkatan. Sejak 2011 hingga 2014, share tenaga kerja ekonomi kreatif perlahan mengalami peningkatan. Peningkatan yang cukup tajam terjadi pada periode 2014-2015 yaitu dari 13,23 persen pada tahun 2014 menjadi 13,90 persen pada tahun 2015.
Gambar 3.5. Share Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif di Indonesia (persen), 2011-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
3. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2016Persentase tenaga kerja ekonomi kreatif menurut subsektor dapat dilihat pada Tabel 3.1. Pada tahun 2016, urutan subsektor berdasarkan persentase terbesar adalah Subsektor Kuliner (47,21 persen), Subsektor Fashion (24,42 persen), dan Subsektor Kriya (21,99 persen). Pola yang sama terjadi pada tahun 2011-2015 dimana proporsi terbesar terdapat pada Subsektor Kuliner, Fashion, dan Kriya.
£Dari 100 orang
penduduk bekerja, sekitar 14-15 orang
pekerjaan utamanya di Ekonomi Kreatif
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201624
Tabel 3.1. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor, 2011-2016
SUB-SEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 0,34 0,36 0,36 0,34 0,33 0,32
Desain 0,15 0,15 0,15 0,14 0,14 0,14
Film, Animasi, dan Video 0,25 0,24 0,24 0,24 0,23 0,23
Fotografi 0,45 0,45 0,45 0,44 0,42 0,41
Kriya 25,05 24,51 22,94 22,33 22,81 21,99
Kuliner 41,61 40,35 42,92 45,23 46,43 47,21
Musik 0,38 0,36 0,36 0,35 0,34 0,34
Fashion 26,42 28,44 27,25 25,75 24,16 24,42Aplikasi dan Game Developer 0,25 0,24 0,24 0,24 0,25 0,24
Penerbitan 3,28 3,12 3,09 3,00 2,89 2,75
Periklanan 0,25 0,24 0,24 0,23 0,25 0,24
Televisi dan Radio 0,39 0,40 0,42 0,40 0,44 0,42
Seni Pertunjukan 0,93 0,89 1,08 1,06 1,06 1,01
Seni Rupa 0,25 0,25 0,26 0,25 0,25 0,28
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
3.2 Profil Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif
1. Struktur UmurUmur berpengaruh terhadap sikap seseorang di dalam pekerjaan. Tenaga kerja dengan umur muda biasanya baru mulai bekerja dan belum banyak memiliki pengalaman. Dengan semakin bertambah umur menjadi dewasa seseorang maka diperkirakan semakin bertambah pengalaman kerjanya sehingga mempunyai produktivitas yang cukup tinggi. Akan tetapi ada titik tertentu dimana semakin bertambah umur seseorang mendekati lansia membuat produktivitas kerja akan menurun.
Tabel 3.2. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur,
Tahun 2011-2016KELOMPOK
UMUR 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016 (NASIONAL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
15-24 Tahun 20,83 20,80 19,59 18,27 17,79 19,02 14,26
25-34 Tahun 29,36 28,63 27,84 28,02 26,99 26,31 24,70
35-44 Tahun 24,82 25,35 25,54 25,45 25,85 24,98 24,87
45-54 Tahun 15,53 15,55 16,62 17,34 17,25 17,43 20,00
55-64 Tahun 6,74 6,82 7,58 8,14 8,83 8,93 11,46
≥65 Tahun 2,71 2,84 2,83 2,79 3,29 3,32 4,71
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
£Persentase tenaga kerja Ekonomi Kreatif terbanyak pada Subsektor Kuliner, Fashion dan Kriya
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 25
Pada tahun 2016 penduduk yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif paling banyak adalah mereka yang berumur 25-34 tahun yaitu 26,31 persen, selanjutnya kelompok umur 35-44 tahun sebesar 24,98 persen, dan kelompok umur 15-24 tahun sebesar 19,02 persen (Tabel. 3.2). Sedangkan pada kelompok 65 tahun ke atas yaitu hanya sebesar 3,32 persen. Pola ini sedikit berbeda dengan level nasional (seluruh sektor pekerjaan), dimana penduduk bekerja paling banyak pada kelompok umur 35-44 tahun yang sebesar 24,87 persen.Jika dilihat tren perkembangannya dari tahun 2011 hingga 2016, tenaga kerja ekonomi kreatif didominasi oleh mereka yang berumur 15-54 tahun, dengan dominasi terbesar oleh mereka yang berumur 25-34 tahun yaitu sekitar 26 hingga 30 persen. Jika dilihat berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, tenaga kerja ekonomi kreatif baik laki-laki maupun perempuan paling banyak terdapat pada kelompok umur 25-34 tahun dan 35-44 tahun. Tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif paling sedikit terdapat pada kelompok umur 65 tahun ke atas, baik laki-laki maupun perempuan.
Gambar 3.6. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin, 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Pada tahun 2015, tenaga kerja laki-laki didominasi oleh kelompok umur 25-34 tahun dan 35-44 tahun dengan persentase masing-masing sebesar 29,26 persen dan 26,12 persen. Pada tenaga kerja perempuan didominasi oleh kelompok umur 35-44 umur tahun dan 25-34 tahun dengan persentase masing-masing sebesar 25,82 persen dan 25,02 persen. Sementara pada tahun 2016, persentase tenaga kerja laki-laki dan perempuan juga memiliki pola yang sama dengan tahun 2015, yaitu didominasi oleh kelompok umur 25-34 tahun dan 35-44 tahun. Pada tahun 2016, persentase tenaga kerja laki-laki pada kelompok umur 25-34 tahun dan 35-44 tahun masing-masing sebesar 28,36 dan 24,68 persen sedangkan pada perempuan yaitu -24,69 dan 25,21 persen pada kelompok umur yang sama.
£Tenaga kerja di
sektor Ekonomi Kreatif terbanyak
berumur 25-34 tahun
£Tenaga kerja
Ekonomi Kreatif baik laki-laki
maupun perempuan terbanyak pada kelompok umur
25-34 tahun dan 35-44 tahun
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201626
Berdasarkan daerah tempat tinggal, tenaga kerja ekonomi kreatif di perkotaan maupun di perdesaan lebih banyak didominasi oleh mereka yang berumur 25-34 dan 35-44 tahun. Gambar 3.7 menunjukkan bahwa pada tahun 2015, persentase tenaga kerja kelompok umur 25-34 tahun di perkotaan yaitu 27,21 persen, sedangkan di perdesaan sebesar 26,41 persen. Sedangkan pada tahun 2016 pada kelompok umur yang sama, tenaga kerja di perkotaan sebesar 27,16 persen dan di perdesaan sebesar 24,31 persen.
Gambar 3.7. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor EKonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur dan
Daerah Tempat Tinggal, 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Tabel 3.3 menunjukkan pengelompokan umur yang lebih disederhanakan. Pada tahun 2016, persentase penduduk yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif didominasi oleh kelompok umur 25-40 tahun yaitu 42,04 persen, disusul kelompok umur 41-59 tahun yaitu 32,35 persen, kemudian kelompok umur 15-24 tahun sebesar 19,02 persen dan terakhir pada kelompok umur 60 tahun ke atas yaitu 6,59 persen.
Tabel 3.3. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kategori Umur, 2011-2016
KELOMPOK UMUR 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016 (NASIONAL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
15-24 Tahun 20,83 20,80 19,59 18,27 17,79 19,02 14,26
25-40 Tahun 45,58 44,55 43,29 43,55 43,15 42,04 39,85
41-59 Tahun 28,56 29,30 31,29 32,24 32,33 32,35 36,78
≥60 Tahun 5,02 5,34 5,84 5,95 6,74 6,59 4,71
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
£Tenaga kerja di sektor Ekonomi Kreatif baik di perkotaan maupun di perdesaan didominasi oleh kelompok umur 25-34 tahun dan 35-44 tahun
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 27
Dalam kurun waktu 2011-2016, tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif pada kelompok umur 25-40 tahun cenderung mengalami penurunan dari 45,58 persen pada tahun 2011 menjadi 42,04 persen pada 2016. Sedangkan pada kelompok umur 41-59 tahun setiap tahun terus mengalami peningkatan yaitu dari 28,56 persen pada tahun 2011 naik menjadi 32,35 persen pada tahun 2016. Begitu pula pada kelompok umur 60 tahun ke atas mengalami kenaikan dari 5,02 persen pada tahun 2011 menjadi 6,59 persen pada tahun 2016.Pada kelompok umur 25-40 tahun, persentase tenaga kerja ekonomi kreatif sebesar 42,04 persen sedangkan secara nasional pada kelompok umur yang sama sebesar 39,85 persen. Selanjutnya pada kelompok umur 41-59 tahun, tenaga kerja ekonomi kreatif sebesar 32,35 persen sedangkan angka nasional sebesar 36,78 persen.
Gambar 3.8. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor EKonomi Kreatif Menurut 4 Kategori Umur dan
Jenis Kelamin, 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Pada tahun 2015, tenaga kerja laki-laki didominasi oleh kelompok umur 25-40 tahun dengan persentase sebesar 45,60 persen. Hal yang sama terjadi pada tenaga kerja perempuan yang juga didominasi oleh kelompok umur 25-40 tahun dengan persentase sebesar 41,03 persen. Pada tahun 2016, persentase tenaga kerja laki-laki dan perempuan juga memiliki pola yang sama dengan tahun 2015, yaitu didominasi oleh kelompok umur 25-40 tahun. Pada kelompok umur 25-40 tahun, tenaga kerja laki-laki sebesar 43,68 persen sedangkan pada perempuan yaitu 40,73 persen.
£Tenaga kerja
dengan pekerjaan utama di sektor Ekonomi Kreatif berumur 25-40
tahun cenderung mengalami penurunan
£Tenaga kerja
dengan pekerjaan utama di sektor Ekonomi Kreatif
,baik pada laki-laki maupun perempuan
didominasi oleh kelompok umur
25-40 tahun
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201628
Gambar 3.9. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama Menurut 4 Kategori Umur dan Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif,
Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Berdasarkan jenis kelamin, tenaga kerja ekonomi kreatif pada laki-laki didominasi oleh kelompok umur 25-40 tahun dan 41-59 tahun. Demikian halnya pada tenaga kerja perempuan yang didominasi oleh kelompok umur 25-40 tahun dan 41-59 tahun. Jika dilihat secara nasional, tenaga kerja laki-laki didominasi oleh kelompok umur 25-40 tahun dan 41-59 tahun yaitu dengan pesentase masing-masing sebesar 40,53 persen dan 36,14 persen. Pada tenaga kerja perempuan juga didominasi oleh kelompok umur 25-40 tahun dan 41-59 tahun yaitu dengan pesentase masing-masing sebesar 38,76 persen dan 37,79 persen.
Gambar 3.10. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kategori Umur dan
Daerah Tempat Tinggal, 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 29
Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, pada tahun 2015, persentase tenaga kerja ekonomi kreatif, baik di perkotaan maupun pedesaan, didominasi kelompok umur 25-40 tahun dan 41-59 tahun. Tenaga kerja ekonomi kreatif pada kelompok umur 25-40 di perkotaan sebesar 43,48 persen, sedangkan di perdesaan sebesar 42,27 persen. Pada kelompok umur 41-59 tahun, tenaga kerja ekonomi kreatif di perkotaan sebesar 32,77 persen dan di perdesaan 31,17 persen.Pada tahun 2016, tenaga kerja ekonomi kreatif di perkotaan dan pedesaan didominasi oleh kelompok umur 25-40 tahun. Tenaga kerja ekonomi kreatif pada kelompok umur 25-40 tahun di perkotaan sebesar 42,59 persen sedangkan di perdesaan sebesar 40,73 persen. Pada kelompok umur 15-24, 25-40, dan 60 tahun ke atas di perdesaan sebesar 19,22 persen, 32,36 persen, dan 7,69 persen.
Gambar 3.11. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama Menurut 4 Kategori Umur dan Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi
Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Gambar 3.11 menunjukkan perbandingan persentase penduduk bekerja menurut 4 kategori umur dan daerah tempat tinggal antara penduduk bekerja secara nasional (di semua sektor) dan penduduk yang bekerja di sektor ekonomi kreatif.Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, pada tahun 2016, tenaga kerja ekonomi kreatif di perkotaan dan di pedesaan lebih banyak didominasi oleh pekerja dengan kelompok umur 25-40 tahun yaitu sebesar 42,59 persen. Secara nasional, baik di perkotaan maupun pedesaan, didominasi oleh pekerja dengan kelompok umur 25-40 tahun dan 41-59 tahun.
£Persentase tenaga
kerja pada sektor Ekonomi Kreatif dan
secara Nasional, baik di perdesaan
maupun perkotaan didominasi oleh
kelompok umur 25-40 tahun
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201630
Tabel 3.4. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif dan 4 Kategori Umur, 2015-2016
SUB-SEKTOR
2015 2016
15-24 Tahun
25-40 Tahun
41-59 Tahun
≥60 Tahun
15-24 Tahun
25-40 Tahun
41-59 Tahun
≥60 Tahun
(1) (2) (3) (3) (4) (5) (6) (3) (7)
Arsitektur 0,27 0,43 0,22 0,33 0,08 0,41 0,39 0,11
Desain 0,21 0,13 0,15 0,00 0,14 0,19 0,11 0,00
Film, Animasi, dan Video
0,38 0,32 0,08 0,02 0,32 0,29 0,12 0,18
Fotografi 0,42 0,51 0,36 0,16 0,73 0,53 0,12 0,16
Kriya 22,95 23,06 21,37 27,75 20,18 21,57 22,41 27,77
Kuliner 37,27 41,91 55,34 56,92 41,06 43,03 54,34 56,64
Musik 0,36 0,38 0,31 0,17 0,28 0,40 0,33 0,13
Fashion 33,23 26,88 17,89 12,84 32,42 27,42 18,23 12,58
Aplikasi dan Game Developer 0,22 0,34 0,17 0,10 0,34 0,32 0,14 0,00
Penerbitan 2,97 3,52 2,40 1,01 2,99 3,22 2,24 1,51
Periklanan 0,08 0,36 0,20 0,12 0,00 0,41 0,22 0,00
Televisi dan Radio
0,45 0,57 0,34 0,01 0,42 0,69 0,14 0,08
Seni Pertunjukan
1,02 1,35 0,84 0,43 0,88 1,27 0,88 0,40
Seni Rupa 0,17 0,24 0,34 0,14 0,16 0,26 0,33 0,44
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Tabel 3.4 menunjukkan tenaga kerja ekonomi kreatif menurut subsektor ekonomi kreatif dan kategori umur. Baik pada 2015 maupun 2016, tenaga kerja ekonomi kreatif baik kelompok umur 15-24 tahun, kelompok umur 25-59, maupun kelompok umur 60 tahun ke atas paling banyak bekerja pada Subsektor Kuliner, Fashion, dan Kriya.
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 31
2. Tingkat PendidikanKualitas kerja mengacu pada kualitas sumber daya manusia (Matutina, 2001:205), dimana kualitas sumber daya manusia mengacu pada:
a. Pengetahuan (Knowledge) yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada kecerdasan dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki oleh karyawan.
b. Keterampilan (Skill) merupakan kemampuan dan penguasaan teknis operasional di bidang tertentu yang dimiliki oleh karyawan.
c. Kemampuan (Abilities) yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama, dan tanggung jawab.
Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dari tenaga kerja dapat tercipta salah satunya dari sekolah atau pendidikan yang telah ditempuhnya. Dengan kata lain pendidikan dapat dijadikan salah satu acuan sederhana pengukuran kualitas tenaga kerja.
Tabel 3.5. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan, 2010-2016
PENDIDIKAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016 (NASIONAL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
SMP ke Bawah 63,56 62,11 62,14 59,97 59,53 59,05 60,23
SMA Sederajat 32,25 32,60 32,38 34,33 33,80 34,16 27,52
Diploma ke Atas 4,19 5,29 5,48 5,70 6,67 6,79 12,25
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Tingkat pendidikan tenaga kerja ekonomi kreatif dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: SMP ke bawah, SMA sederajat, dan Diploma ke atas (DI-DIV, S1, S2, dan S3). Pada tahun 2016, ekonomi kreatif lebih banyak menyerap tenaga kerja berpendidikan SMP ke bawah dan SMA sederajat, masing-masing sebesar 59,05 persen dan 34,16 persen. Sementara tenaga kerja berpendidikan Diploma ke atas hanya 6,79 persen. Pola yang sama juga terlihat pada tahun 2011-2015. Selama tahun 2011-2016, persentase tenaga kerja berpendidikan SMP ke bawah di ekonomi kreatif terus mengalami penurunan yaitu dari sebesar 63,56 persen (2011) menjadi 59,05 persen (2016). Angka nasional menunjukkan bahwa penduduk bekerja yang berpendidikan SMP ke bawah pada tahun 2016 sebesar 60,23 persen (lebih tinggi dibanding tenaga kerja ekonomi kreatif ). Di sisi lain, persentase tenaga kerja berpendidikan tinggi cenderung mengalami peningkatan yaitu dari 4,19 persen pada tahun 2011 menjadi 6,79 persen pada tahun 2016. Sementara itu, penduduk bekerja berpendidikan Diploma ke atas pada tahun 2016 sebesar 12,25 persen (hampir dua kali lipat lebih tinggi dibanding tenaga kerja ekonomi kreatif ).
£Pada tahun 2016, sektor Eekonomi
Kreatif lebih banyak menyerap tenaga
kerja berpendidikan SMP ke bawah
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201632
Gambar 3.12. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan dan
Jenis Kelamin, 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Dari Gambar 3.12 dapat diketahui bahwa pada tahun 2015 dan 2016, tenaga kerja di ekonomi kreatif didominasi oleh tenaga kerja berpendidikan SMP ke bawah, baik laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2015, tenaga kerja laki-laki yang berpendidikan SMA sederajat sebesar 38,21 persen, sedangkan tenaga kerja perempuan berpendidikan SMA sederajat sebesar 30,00 persen. Pada tingkat pendidikan Diploma ke atas sebesar 7,84 persen pada laki-laki dan hanya 5,57 persen pada perempuan. Berbeda dengan tingkat pendidikan SMA sederajat dan Diploma ke atas yang didominasi tenaga kerja laki-laki, pada tingkat pendidikan SMP ke bawah lebih didominasi oleh perempuan yaitu sebesar 64,43 persen sedangkan tenaga kerja laki-laki hanya 53,85 persen.
Gambar 3. 13. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif,
Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 33
Berdasarkan Gambar 3.13, tenaga kerja laki-laki berpendidikan SMA Sederajat dan diploma ke atas lebih tinggi dibanding proporsi tenaga kerja perempuan pada pendidikan yang sama di sektor ekonomi kreatif. Sementara proporsi tenaga kerja perempuan berpendidikan SMP ke bawah lebih tinggi dibanding proporsi tenaga kerja laki-laki. Sebagai gambaran, pada tahun 2016 tenaga kerja laki-laki sektor ekonomi kreatif yang berpendidikan SMA sederajat sebesar 37,24 persen, sedangkan tenaga kerja perempuan berpendidikan SMA sederajat sebesar 31,72 persen. Tenaga kerja ekonomi kreatif berpendidikan Diploma ke atas sebesar 8,22 persen pada laki-laki dan 5,66 persen pada perempuan. Pada tingkat pendidikan SMP ke bawah, tenaga kerja perempuan sebesar 62,62 persen, sedangkan laki-laki hanya 54,54 persen. Hal ini agak berbeda dengan pola nasional pada tahun 2016, proporsi tenaga kerja perempuan berpendidikan diploma ke atas lebih tinggi daripada proporsi tenaga kerja laki-laki pada jenjang pendidikan yang sama. Sebagai gambaran, penduduk bekerja perempuan yang berpendidikan Diploma ke atas sebesar 15,29 persen, sedangkan laki-laki hanya 10,35 persen.
Gambar 3.14. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan dan
Daerah Tempat Tinggal, 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Gambar 3.14 menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja ekonomi kreatif di perkotaan pada tahun 2015 didominasi oleh mereka yang berpendidikan SMP ke bawah yakni 52,82 persen, disusul pendidikan SMA sederajat (38,64 persen) dan pendidikan tinggi sebesar 8,54 persen. Pola yang sama juga terjadi di perdesaan, dimana lebih didominasi oleh tenaga kerja berpendidikan SMP ke bawah sebesar 77,02 persen, selanjutnya pendidikan SMA sederajat yakni 21,20 persen dan yang berpendidikan Diploma ke atas yang hanya 1,78 persen.
£Tenaga kerja
Ekonomi Kreatif baik di perkotaan
maupun perdesaan didominasi oleh
mereka yang berpendidikan SMP
ke bawah
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201634
Berdasarkan Gambar 3.15, pada tahun 2016 di perkotaan menunjukkan pola yang sama dengan tahun 2015, dimana penyerapan tenaga kerja ekonomi kreatif didominasi oleh mereka yang berpendidikan SMP ke bawah (53,27 persen), kemudian pendidikan SMA sederajat (38,03 persen), dan Diploma ke atas sebesar 8,70 persen. Di perdesaan juga didominasi oleh tenaga kerja ekonomi kreatif berpendidikan SMP ke bawah yaitu sebesar 72,71 persen, sedangkan yang berpendidikan Diploma ke atas hanya sebesar 2,28 persen. Pola ini sama dengan level nasional dimana penduduk bekerja yang ada di perkotaan didominasi oleh mereka yang berpendidikan SMP ke bawah yaitu sebesar 47,17 persen, selanjutnya SMA sederajat (35,10 persen), dan yang berpendidikan Diploma ke atas hanya 17,73 persen. Di perdesaan juga didominasi oleh tenaga kerja ekonomi kreatif berpendidikan SMP ke bawah yaitu sebesar 74,35 persen, sedangkan yang berpendidikan Diploma ke atas sebesar 6,33 persen.
Gambar 3. 15. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama Menurut Tingkat Pendidikan dan Daerah Tempat
Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Seperti yang telah disebutkan di atas, pada tahun 2015 dan 2016 subsektor ekonomi kreatif didominasi oleh tenaga kerja berpendidikan SMP ke bawah. Jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan untuk setiap sub sektor ekonomi kreatif, pada tahun 2016, tenaga kerja yang berpendidikan SMP ke bawah paling banyak berkecimpung di Subsektor Kuliner yaitu 65,70 persen, disusul Subsektor Kriya (63,78 persen), kemudian Subsektor Fashion (54,14 persen). Pekerja berpendidikan SMA sederajat, lebih banyak mendominasi Subsektor Film, Animasi, dan Video (57,88 persen), selanjutnya Subsektor Penerbitan (54,63 persen) dan Fotografi (52,15 persen). Sedangkan pada pekerja berpendidikan Diploma ke atas lebih banyak berkecimpung di bidang Arsitektur (75,80 persen), kemudian Aplikasi dan Game Developer (73,07 persen), dan Periklanan (49,53 persen).
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 35
Tabel 3.6. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan
Tingkatan Pendidikan, 2015-2016
SUB-SEKTOR2015 2016
SMP Ke Bawah
SMA Sederajat
Diploma Ke Atas
SMP Ke Bawah
SMA Sederajat
Diploma Ke Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 0,00 0,23 3,72 0,00 0,26 3,38
Desain 0,04 0,14 1,00 0,05 0,18 0,73
Film, Animasi, dan Video
0,07 0,40 0,89 0,11 0,19 1,58
Fotografi 0,18 0,65 1,40 0,19 0,65 1,15
Kriya 24,44 21,26 16,10 24,30 19,03 16,72
Kuliner 51,25 41,64 27,76 50,14 44,99 32,88
Musik 0,20 0,43 1,12 0,22 0,40 1,02
Fashion 21,97 28,17 23,36 22,98 27,56 21,17
Aplikasi dan Game Developer 0,03 0,14 2,70 0,06 0,25 1,75
Penerbitan 0,99 4,67 10,82 1,16 4,11 9,70
Periklanan 0,05 0,28 1,82 0,01 0,14 2,77
Televisi dan Radio 0,04 0,62 3,06 0,05 0,57 2,93
Seni Pertunjukan 0,65 1,07 4,77 0,58 1,29 3,36
Seni Rupa 0,09 0,30 1,48 0,15 0,38 0,86
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Pada tahun 2015 maupun 2016, tenaga kerja berpendidikan SMP ke bawah paling banyak pada Subsektor Kuliner, Kriya dan Fashion. Untuk tenaga kerja yang berpendidikan SMA sederajat maupun tenga kerja berpendidikan diploma ke atas, Subsektor dengan proporsi terbanyak adalah Subsektor Kuliner, Subsektor Fashion, dan Subsektor Kriya.
3. Lapangan Pekerjaan Ekonomi Kreatif (17 Kategori)Lapangan pekerjaan adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja. Kategori lapangan pekerjaan dalam bahasan ini digunakan 17 kategori lapangan usaha yaitu A. Pertanian, kehutanan dan perikanan; B. Pertambangan dan penggalian; C. Industri pengolahan; D. Pengadaan listrik dan gas; E. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang; F. Konstruksi; G. Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil; H. Transportasi dan pergudangan; I. Penyediaan akomodasi dan makan minum; J. Informasi dan komunikasi; K. Jasa keuangan dan asuransi; L. Real estate; M,N. Jasa perusahaan; O. Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial; P. Jasa pendidikan; Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial; R, S, T, U. Jasa lainnya.
£Tenaga kerja
berpendidikan SMP ke bawah
paling banyak pada Subsektor Kuliner, Kriya dan Fashion
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201636
Namun untuk kategori A (Pertanian, kehutanan dan perikanan), B(Pertambangan dan penggalian), D (Pengadaan listrik dan gas), E (Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang), F(Konstruksi), H (Transportasi dan pergudangan), K (Jasa keuangan dan asuransi), L (Real estate), O (Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial) dan Q (Jasa kesehatan dan kegiatan sosial) tidak memberikan share apapun atau sebesar 0,00 persen. Pada Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa sektor ekonomi kreatif mempunyai share terbesar pada kategori I (Penyediaan akomodasi dan makan minum) sekitar 82 persen sampai dengan 89 persen berfluktuatif sepanjang tahun 2011-2016. Pada tahun 2016, share ekonomi kreatif di kategori I sebesar 82,06 persen hal ini berarti dari 100 orang yang bekerja di penyediaan akomodasi dan makan minum sebanyak 82 orang bekerja pada ekonomi kreatif.Pada kategori lapangan C (Industri pengolahan), tenaga kerja ekonomi kreatif tahun 2011 sebesar 46,52 persen. Angka ini bergerak secara fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, persentase tenaga kerja ekonomi kreatif pada ketegori ini sebesar 50,81 persen.Jika dilihat tahun 2011 pada kategori G (Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil), persentase tenaga kerja ekonomi kreatif sebesar 13,95 persen. Pada periode 2011-2016, angkanya bergerak fluktuatif. Pada tahun 2016 mencapai angka 13,90 persen.Persentase tenaga kerja ekonomi kreatif pada kategori J (Informasi dan komunikasi) pada tahun 2011 sebesar 34,71 persen, kemudian berfluktuasi hingga hanya sebesar 29,74 persen di tahun 2016. Jika dilihat pada kategori M dan N (Jasa perusahaan), pada tahun 2011 hingga 2013, turun dari 17,47 persen hingga 16,14 persen pada tahun 2013. Pada tahun berikutnya terus naik hingga mencapai 17,84 persen pada tahun 2016.Pada kategori P (jasa pendidikan), persentase tenaga kerja ekonomi kreatif sebesar 2,88 persen pada tahun 2011. Angka ini terus berfluktuasi hingga mencapai 2,53 persen pada tahun 2016.Jika dilihat pada kategori R, S, T, dan U (jasa lainnya) pada tahun 2011 dan 2012, turun dari 2,63 persen menjadi 2,39 persen. Pada tahun 2013 dan 2014, persentase tenaga kerja ekonomi kreatif di kategori ini kembali naik 2,86 persen dan 2,88 persen. Angkanya menurun tajam hingga mencapai 2,12 persen pada tahun 2016.
£Sektor Ekonomi Kreatif mempunyai share terbesar pada kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
£Share tenaga kerja Ekonomi Kreatif di setiap sektor lapangan usaha berfluktuasi
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 37
Tabel 3.7. Share Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Lapangan Usaha,
2011-2016
LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
B. Pertambangan dan Penggalian
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
C. Industri Pengolahan 46,52 47,44 47,27 46,00 48,27 50,81
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
F. Konstruksi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
13,95 13,59 13,78 13,91 14,31 13,90
H. Transportasi dan Pergudangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 87,69 87,78 88,52 88,72 88,84 82,06
J. Informasi dan Komunikasi 34,71 35,10 35,68 33,40 36,36 29,74
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
L. Real Estate 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
M,N. Jasa Perusahaan 17,47 16,83 16,14 17,14 17,40 17,84
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
P. Jasa Pendidikan 2,88 3,67 3,15 3,71 2,92 2,53Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
R, S, T, U. Jasa Lainnya 2,63 2,39 2,86 2,88 2,82 2,12
Total 12,52 12,88 13,07 13,23 13,90 14,28Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016 .
4. Status Pekerjaan Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang sebagai pelaku pekerjaan pada suatu unit usaha. Hal tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara wirausaha/berusaha sendiri, pemberi kerja, dan pekerja yang dibayar. Pengelompokan status pekerjaan di Sakernas merupakan penyesuaian dari International Classification of Status in Employment (ICSE-93), yang merupakan standar internasional dalam statistik terkait hubungan kerja. Pembentukan klasifikasi tersebut mengacu pada karakteristik pekerjaan menurut perjanjian kerja, baik tertulis maupun tak tertulis, antara pekerja dan tempat bekerjanya. Perjanjian kerja tersebut ditentukan oleh penanggungan risiko secara ekonomi dan tingkat kewenangan serta tanggung jawab atas usaha dan atas pekerja lain dalam suatu unit usaha.
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201638
Data status pekerjaan yang disajikan dalam publikasi ini sesuai dengan pengelompokan status pekerjaan yang digunakan dalam kuesioner Sakernas, yaitu: Berusaha sendiri, Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar, Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar; Buruh/karyawan/pegawai; Pekerja bebas di pertanian; Pekerja bebas di nonpertanian; dan Pekerja keluarga/tak dibayar. Berusaha sendiri menggambarkan pekerja yang menjadi pemberi kerja untuk dirinya sendiri, tidak menggunakan pekerja dan bekerja sendiri, serta menanggung resiko ekonomi sendiri. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar adalah pemberi kerja untuk orang lain/bekerja dibantu buruh/pekerja tak dibayar atau buruh/pekerja tidak tetap dan mempunyai kewenangan dan kuasa atas pekerjanya, serta bertindak sebagai penanggung risiko ekonomi. Perbedaan status tersebut dengan Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar adalah status ini mempekerjakan minimal satu orang buruh/pekerja tetap yang dibayar. Buruh/karyawan/pegawai merupakan pekerja yang dibayar, yang menerima upah/gaji berupa uang/barang secara berkala menurut periode waktu tertentu. Pekerja bebas juga merupakan merupakan pekerja yang dibayar, namun bekerja pada pemberi kerja yang tidak tetap/berbeda dalam sebulan terakhir. Lapangan pekerjaan dari pekerja bebas menentukan apakah pekerja tersebut termasuk ke Pekerja bebas pertanian maupun Pekerja bebas nonpertanian. Terakhir, Pekerja keluarga/tidak dibayar adalah seseorang yang bekerja pada pemberi kerja, namun tidak mendapatkan upah/gaji, baik berupa uang maupun barang.Berdasarkan Tabel 3.8, sektor ekonomi kreatif pada tahun 2016 didominasi oleh Buruh/Karyawan/ Pegawai, yang mencapai 41,69 persen dari total pekerja ekonomi kreatif, diikuti dengan Berusaha Sendiri yaitu sebesar 24,13 persen. Persentase terkecil adalah pekerja bebas yaitu 2,54 persen.
Tabel 3.8. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan,
2011-2016
STATUS PEKERJAAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016 (NASIONAL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Berusaha Sendiri 22,45 20,73 22,36 24,79 23,71 24,13 16,90
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar
16,56 13,36 13,66 12,56 13,11 14,24 16,43
Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar
4,91 5,10 4,87 5,32 5,12 5,71 3,70
Buruh/Karyawan/ Pegawai
41,98 45,83 44,39 43,39 43,44 41,69 38,70
Pekerja Bebas 3,23 3,18 2,74 2,96 3,41 2,54 10,53
Pekerja keluarga/tidak dibayar
10,88 11,80 11,99 10,98 11,22 11,70 13,74
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
£Sektor Ekonomi Kreatif didominasi oleh buruh/karyawan/pegawai baik pada periode 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 39
Berdasarkan perkembangan dari 2011-2016, gambaran umum pekerja ekonomi kreatif menunjukkan sebaran status pekerjaan utama yang sama dengan tahun 2016. Buruh/karyawan/pegawai merupakan status pekerjaan yang tetap dominan pada sektor ekonomi kreatif dan berada pada persentase tertinggi pada tahun 2012, yaitu mencapai 45,83 persen. Sementara itu pada 2016, sebaran status pekerjaan utama untuk keseluruhan sektor pekerjaan menunjukkan pola yang sama dengan sektor ekonomi kreatif, yaitu buruh/karyawan/pegawai merupakan pekerja dengan sebaran terbesar. Namun begitu, berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar merupakan pekerja dengan persentase terkecil pada status pekerjaan semua sektor, berbeda dengan yang ditunjukkan oleh pekerja ekonomi kreatif.
Gambar 3.16. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan Utama
dan Jenis Kelamin, 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Jika dirinci menurut jenis kelamin, pada sektor ekonomi kreatif, baik laki-laki maupun perempuan paling banyak bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai. Persentase laki-laki yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai adalah 49,62 persen pada tahun 2015 dan mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 49,08 persen. Sementara itu, persentase perempuan berstatus buruh/karyawan/pegawai sebesar 38,11 persen pada tahun 2015 dan mengalami kenaikan pada tahun 2016 menjadi 41,69 persen. Hal yang menarik di sini adalah meningkatnya partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi kreatif yang menunjukkan peningkatan peran perempuan sebagai pekerja penerima upah yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.Selain sebagai buruh/karyawan/pegawai status pekerjaan kedua yang paling banyak ditempati laki-laki adalah berusaha sendiri yaitu sebesar 19,28 persen pada tahun 2015 dan turun menjadi 18,49 persen pada tahun 2016. Hal yang sama terjadi pada perempuan, dimana status pekerjaan terbanyak kedua adalah sebagai berusaha sendiri yaitu sebesar 27,53 persen pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 28,60 persen pada tahun 2016.
£Tenaga kerja
Ekonomi Kreatif, baik laki-laki maupun
perempuan paling banyak sebagai
buruh/karya-wan/pegawai
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201640
Gambar 3.17. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Pada tahun 2016, selain sebagai buruh/karyawan/ pegawai status pekerjaan kedua yang paling banyak ditempati laki-laki di sektor ekonomi kreatif adalah berusaha sendiri yaitu sebesar 18,49 persen. Berbeda halnya dengan kondisi nasional, dimana status pekerjaan laki-laki terbanyak kedua adalah sebagai berusaha dibantu buruh tidak tetap yaitu sebesar 18,93 persen. Pada tenaga kerja perempuan, status pekerjaan kedua yang paling banyak di sektor ekonomi kreatif adalah berusaha sendiri yaitu sebesar 28,60 persen. Namun pada kondisi nasional, status pekerjaan tenaga kerja perempuan terbanyak kedua adalah sebagai pekerja keluarga dengan persentase sebesar 26,17 persen.
Gambar 3.18. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan Utama
dan Daerah Tempat Tinggal, 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
£Baik pada laki-laki maupun perempuan, status pekerjaan terbanyak kedua di sektor Ekonomi Kreatif adalah berusaha sendiri
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 41
Sama halnya dengan pengelompokan menurut jenis kelamin, penduduk yang bekerja pada sektor ekonomi kreatif baik di perkotaan maupun di perdesaan sebagian besar sebagai buruh/karyawan/ pegawai namun persentase perkotaan jauh lebih besar yaitu sebesar 48,07 persen pada tahun 2015 namun mengalami penurunan sebesar 2,60 persen poin di tahun 2016. Sementara itu persentase buruh/karyawan/pegawai Ekonomi Kreatif di perdesaan sebesar 31,37 persen dan mengalami peningkatan 1,38 persen poin di tahun 2016. Penyumbang terbesar kedua di daerah perdesaan adalah mereka yang berusaha sendiri sebesar 30,89 persen pada tahun 2015 dan 29,99 persen pada tahun 2016. Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah adanya perbedaan kontribusi pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar dan pekerja bebas di daerah perkotaan dan perdesaan dimana di daerah perdesaan pekerja keluarga lebih tinggi dibandingkan dengan perkotaan. Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, penduduk yang bekerja di sektor ekonomi kreatif maupun secara nasional (semua sektor), baik di perkotaan dan di perdesaan sebagian besar sebagai buruh/karyawan/ pegawai. Di perkotaan, status pekerja terbanyak kedua adalah sebagai berusaha sendiri yaitu sebesar 21,64 persen, lebih tinggi dibandingkan kondisi nasional yang sebesar 17,11 persen. Pada daerah perdesaan, status pekerja sebagai berusaha sendiri juga merupakan yang terbanyak kedua di sektor ekonomi kreatif. Berbeda halnya pada kondisi nasional, dimana status pekerja terbanyak kedua adalah sebagai berusaha dibantu buruh tidak tetap.
Gambar 3.19. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama Menurut Status Pekerjaan Utama dan Daerah Tempat Tinggal (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif,
Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
£Baik di perkotaan
maupun di perdesaan,
mayoritas penduduk yang bekerja pada
sektor Ekonomi Kreatif adalah
buruh/kaya-wan/pegawai
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201642
5. Kegiatan Formal/InformalStatus pekerjaan juga merupakan tolok ukur yang relevan untuk menggambarkan sektor informal. Sektor informal sendiri identik dengan ketidakpastian tentang stabilnya pendapatan, serta kurangnya perlindungan dan jaminan sosial. Pendefinisian pekerjaan informal berkaitan erat dengan status usaha, dan juga kesepakatan hak dan kewajiban kerja antara pemberi kerja dan pekerjanya.Penentuan kegiatan formal/informal secara sederhana bisa didekati dengan pengelompokan menurut status pekerjaan. Tenaga kerja berstatus Berusaha dibantu Buruh tetap/Buruh dibayar dan Buruh/Karyawan/Pegawai masuk kategori formal, sedangkan kategori informal meliputi status pekerjaan lainnya (Berusaha Sendiri, Berusaha dibantu Buruh tidak Tetap/Buruh tidak dibayar, Pekerja Bebas, dan Pekerja Keluarga/Tak dibayar).
Tabel 3.9. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal,
Tahun 2011-2016
KATEGORI KEGIATAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016
(NASIONAL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Formal 46,88 50,93 49,26 48,71 48,56 47,40 42,40
Informal 53,12 49,07 50,74 51,29 51,44 52,60 57,60
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Hasil Sakernas tahun 2016 menunjukkan bahwa dari 16,91 juta orang yang bekerja pada ekonomi kreatif, sebesar 52,60 persen bekerja pada kegiatan informal dan 47,40 persen pada kegiatan formal.Berdasarkan perkembangan dari tahun 2011-2016, persentase tenaga informal ekonomi kreatif hampir selalu lebih besar dari tenaga kerja formalnya, dengan sebaran 53,12 persen pada pada tahun 2011. Besaran tersebut menurun pada tahun 2012 menjadi 49,07 persen, namun kemudian secara perlahan meningkat hingga mencapai 52,60 persen pada tahun 2016.Pada level nasional (sektor lapangan usaha keseluruhan), polanya mirip dengan ekonomi kreatif dimana tenaga kerja informal lebih tinggi dari tenaga kerja formal. Pada tahun 2016, persentase tenaga kerja pada kegiatan informal sebesar 57,60 persen sementara yang bergerak pada kegiatan formal sebesar 42,40 persen.Gambar 3.20 menunjukkan bahwa pada tahun 2015 dan 2016 pada ekonomi kreatif, perempuan lebih banyak bekerja di kegiatan informal, sedangkan laki-laki lebih banyak bekerja di kegiatan formal. Hal tersebut tidak secara langsung menunjukkan dominasi gender pada kegiatan formal maupun informal, tetapi lebih menunjukkan sebaran status pekerjaan pada masing-masing jenis kelamin.
£Pada tahun 2016, sekitar 53 dari 100 orang tenaga kerja Ekonomi Kreatif bergerak pada Kegiatan Informal
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 43
Gambar 3.20. Persentase Tenaga Kerja di Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan
Formal/Informal dan Jenis Kelamin, Tahun 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Pada ekonomi kreatif tahun 2015, tenaga kerja laki-laki pada kegiatan formal sebesar 57,04 persen dari total tenaga kerja laki-laki. Pada tahun yang sama, 58,75 persen perempuan bekerja di kegiatan informal dari total tenaga kerja perempuan. Hal yang tidak jauh berbeda terjadi pada tahun 2016, dengan 57,75 persen laki laki berstatus tenaga kerja formal, dan 60,82 persen tenaga kerja perempuan lebih banyak bekerja di kegiatan informal dibanding formal.
Gambar 3.21. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Jenis
Kelamin (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Gambar 3.21 menunjukkan perbandingan formal/informal antara tenaga kerja di seluruh sektor (nasional) dan tenaga kerja ekonomi kreatif pada tahun 2016. Pada sektor ekonomi kreatif, tenaga kerja laki-laki lebih
£Laki-laki yang
bekerja di sektor Ekonomi Kreatif
mayoritas pekerja formal, sedangkan
perempuan mayoritas pekerja
informal
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201644
banyak bergelut pada kegiatan formal yaitu mencapai 57,75 persen. Sementara pada kondisi nasional tenaga kerja laki-laki pada kegiatan formal hanya sebesar 45,05 persen.Perbedaan bahwa lebih banyak laki-laki yang bekerja di kegiatan formal tersebut tidak terlihat pada sebaran tenaga kerja di lapangan usaha secara keseluruhan (nasional). Tenaga kerja semua sektor (nasional) secara umum lebih banyak bekerja di kegiatan informal, baik laki-laki maupun perempuan. Perbedaan pola dengan tenaga kerja ekonomi kreatif tersebut bukan merupakan hal baru, karena secara umum tenaga kerja di Indonesia memang lebih banyak bekerja di kegiatan informal, baik laki-laki maupun perempuan.
Gambar 3. 22. Persentase Tenaga Kerja di Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Daerah Tempat Tinggal,
Tahun 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Jika dirinci berdasarkan daerah tempat tinggal, penduduk yang bekerja pada sektor ekonomi kreatif di perkotaan sebagian besar bekerja pada kegiatan formal yaitu sebesar 53,86 persen pada tahun 2015 dan turun menjadi 52,06 persen pada tahun 2016. Hal berbeda terjadi di wilayah pedesaan, dimana sebagian besar tenaga kerja berstatus sebagai tenaga kerja informal yaitu sebesar 65,25 persen pada tahun 2015 dan turun menjadi 63,62 persen pada tahun 2016.Perbedaan kondisi antara perkotaan dan pedesaan tersebut disebabkan oleh ketersediaan lapangan kerja formal yang lebih luas di wilayah perkotaan dibanding wilayah pedesaan. Hal menarik lainnya yang dapat diperoleh dari Gambar 3.22 adalah selama 2015-2016 terjadi peningkatan sebesar 1,80 poin pada kegiatan informal di wilayah perkotaan dan penurunan sebesar 1,63 poin pada pekerja informal di wilayah pedesaan.
£Tenaga kerja di semua sektor lebih banyak bekerja di kegiatan informal baik laki-laki maupun perempuan
£Pada Ekonomi Kreatif, perkotaan mayoritas di Kegiatan Formal, sedangkan perdesaan mayoritas di Kegiatan Informal
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 45
Gambar 3. 23. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Daerah
Tempat Tinggal (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Berdasarkan Gambar 3.23 diperoleh informasi bahwa jika dirinci berdasarkan daerah tempat tinggal baik secara nasional (semua sektor) maupun di sektor ekonomi kreatif, kondisi di daerah perkotaan berbeda dengan kondisi di daerah perdesaan. Pada tahun 2016, tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif pada daerah perdesaan didominasi oleh kegiatan informal, yaitu sebesar 63,62 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan kondisi nasional yang mencapai 72,62 persen.Berbeda halnya dengan kondisi tenaga kerja di daerah perkotaan. Tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif didominasi oleh kegiatan formal yaitu sebesar 52,06 persen. Demikian pula kondisi tenaga kerja pada semua sektor (nasional) didominasi oleh kegiatan formal, dengan persentase yang lebih tinggi 4,25 poin dibandingkan sektor ekonomi kreatif. Perbedaan kondisi antara perkotaan dan pedesaan tersebut disebabkan oleh ketersediaan lapangan kerja formal yang lebih luas di wilayah perkotaan dibanding wilayah pedesaan. Sejak tahun 2011, ekonomi kreatif secara umum merupakan sektor yang lebih banyak dilakukan oleh tenaga kerja berstatus informal. Namun jika ditelaah lebih lanjut untuk setidaknya dalam jangka waktu 2 tahun terakhir, hanya subsektor kuliner saja yang secara konstan didominasi oleh tenaga kerja dengan status informal, sedangkan subsektor lain lebih banyak dilakukan oleh tenaga kerja dengan status formal. Pada tahun 2015, tenaga kerja informal di subsektor Kuliner mencapai 69,83 persen dari total tenaga kerja subsektor yang sama. Sementara subsektor lainnya didominasi oleh tenaga kerja formal, utamanya di subsektor Televisi dan Radio dengan persentase mencapai 96.20 persen. Sebaran yang sama juga terlihat pada tahun 2016, dengan subsektor selain Kuliner masih didominasi oleh tenaga kerja formal dan Kuliner masih juga didominasi oleh tenaga kerja informal.
£Di perdesaan,
tenaga kerja di sektor Ekonomi Kreatif maupun secara nasional didominasi oleh
pekerja informal. Di perkotaan
didominasi oleh pekerja formal
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201646
Tabel 3.10. Persentase Tenaga Kerja di Ekonomi Kreatif menurut Kegiatan Formal/Informal per subsektor, 2015-2016
SUBSEKTOR2015 2016
Formal Informal Total Formal Informal Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 82,27 17,73 100,00 82,31 17,69 100,00
Desain 78,47 21,53 100,00 93,78 6,22 100,00Film, Animasi, dan Video
90,44 9,56 100,00 85,73 14,27 100,00
Fotografi 58,74 41,26 100,00 56,94 43,06 100,00
Kriya 56,48 43,52 100,00 53,52 46,48 100,00
Kuliner 30,17 69,83 100,00 31,23 68,77 100,00
Musik 56,34 43,66 100,00 53,77 46,23 100,00
Fashion 68,85 31,15 100,00 65,25 34,75 100,00
Aplikasi dan Game Developer 77,99 22,01 100,00 68,84 31,16 100,00
Penerbitan 81,61 18,39 100,00 79,46 20,54 100,00
Periklanan 86,14 13,86 100,00 87,40 12,60 100,00
Televisi dan Radio 96,20 3,80 100,00 97,14 2,86 100,00
Seni Pertunjukan 62,63 37,37 100,00 74,66 25,34 100,00
Seni Rupa 63,78 36,22 100,00 79,32 20,68 100,00
Total 48,56 51,44 100,00 47,40 52,60 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2014-2015
Berdasar perkembangan dari tahun 2011-2016, Fotografi, Kriya, Seni Pertunjukan, dan Seni Rupa yang pada 2011 banyak dilakukan oleh tenaga kerja informal, sejak tahun 2015 lebih banyak dilakukan oleh pekerja formal. Sementara itu, di subsektor Desain menunjukkan perkembangan pekerja formal cepat, yaitu dari sebanyak 66,98 persen menjadi 93,78 persen dari total seluruh pekerja di subsektor tersebut (Lampiran 5.10 dan Lampiran 5.11).
6. Jenis PekerjaanJenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak bekerja. Jenis pekerjaan pada publikasi ini didasarkan atas Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI) 2002 yang mengacu kepada International Standard Classification of Occupations (ISCO) Tahun 1988. Pada tahun 2016, penduduk yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif dominan bekerja pada jenis pekerjaan tenaga produksi operator alat angkutan dan pekerja kasar yaitu sebesar 53,93 persen. Terbesar kedua adalah jenis pekerjaan tenaga usaha penjualan dengan persentase
£Hanya Subsektor Kuliner yang konstan didominasi oleh pekerja informal selama dua tahun terakhir
£Penduduk yang bekerja di sektor ekonomi kreatif mayoritas bekerja sebagai tenaga produksi operator alat angkutan dan pekerja kasar
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 47
sebesar 30,15 persen. Sedangkan jenis pekerjaan dengan persentase terkecil adalah jenis pekerjaan lainnya yaitu sebesar 0,50 persen. Pola yang sama juga terlihat pada periode 2011-2015.Gambaran tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif menurut jenis pekerjaan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11. Persentase Tenaga Kerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan, 2011-2016
Jenis Pekerjaan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016 (NASIONAL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Tenaga Profesional, Teknisi dan Tenaga Lain Ybdi
3,10 2,90 3,17 3,21 3,13 2,38 7,02
Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan
1,33 0,91 1,18 0,89 1,10 0,74 1,18
Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha dan Tenaga Ybdi
3,24 3,48 3,29 3,31 3,59 3,79 6,78
Tenaga Usaha Penjualan
33,21 31,94 33,55 35,73 35,53 30,15 17,91
Tenaga Usaha Jasa 6,10 6,15 6,45 6,85 7,28 8,51 5,05
Tenaga Produksi Op Alat Angkutan dan Pekerja Kasar
53,02 54,62 52,37 50,00 49,37 53,93 31,28
Lainnya*) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,50 29,04
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Jika dilihat trennya, persentase tenaga produksi operator alat angkutan dan pekerja kasar dari tahun 2011 hingga 2016 memiliki pola yang berfluktuatif walaupun pada tahun 2016 lebih besar dibandingkan tahun 2011 yaitu 53,02 persen menjadi 53,93 persen. Hal ini juga terjadi pada penduduk yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif dengan jenis pekerjaan tenaga usaha penjualan walaupun pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami penurunan yaitu 33,21 persen menjadi 30,15 persen. Berdasarkan Tabel 3.11, apabila dibandingkan, maka terdapat perbedaan distribusi antara keadaan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif dengan keadaan tenaga kerja secara Nasional menurut jenis pekerjaan. Secara Nasional mayoritas tenaga kerja berada pada jenis pekerjaan Lainnya yaitu Kategori Tenaga Usaha Pertanian, Perkebunan, Peternakan,
£Secara nasional,
penduduk bekerja paling banyak
sebagai tenaga usha pertanian serta
lainnya, sedangkan di sektor Ekonomi
Kreatif paling banyak sebagai tenaga
produksi
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201648
Perikanan, Perhutanan dan Perburuan serta Lainnya. Kondisi ini sejalan dengan kondisi Indonesia dimana sebagian besar tenaga kerja di Indonesia bekerja di sektor pertanian. Jika diurutkan berdasarkan jenis pekerjaan maka persentase tenaga kerja pada tingkat Nasional dari yang terbesar adalah pada jenis pekerjaan tenaga produksi operasional alat angkutan dan pekerja kasar yaitu sebesar 31,28 persen, jenis pekerjaan Lainnya sebesar 29,04 persen, dan tenaga usaha penjualan sebesar 17,91 persen. Sementara itu di sektor ekonomi kreatif mayoritas tenaga kerja adalah pada jenis pekerjaan tenaga produksi operasional alat angkutan dan pekerja kasar, tenaga usaha penjualan, dan tenaga usaha jasa.
7. Kategori White/Blue CollarPenentuan seorang penduduk yang bekerja sebagai white/blue collar dilihat berdasarkan kategori-kategori pada jenis pekerjaan. Kategori white collar terdiri dari jenis pekerjaan: 1). Tenaga profesional, teknisi, dan tenaga lain yang berhubungan dengan itu; 2). Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan; dan 3). Pejabat pelaksana, tenaga tata usaha, dan tenaga yang berhubungan dengan itu. Selain dari ketiga jenis pekerjaan tersebut, maka termasuk pada kategori blue collar.Berdasarkan Tabel 3.12 maka dapat diketahui bahwa di tahun 2016, sebagian besar penduduk yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif berada pada kategori blue collar dengan persentase sebesar 93,09 persen. Sementara yang bekerja pada jenis pekerjaan white collar hanya sebesar 6,91 persen. Pola tersebut juga terjadi selama tahun 2011-2015, dengan persentase tenaga kerja di jenis pekerjaan blue collar berada pada kisaran 92 hingga 93 persen, sedangkan white collar berada pada kisaran 6 sampai 8 persen. Sementara itu angka nasional (seluruh sektor) menunjukkan bahwa penduduk bekerja yang masuk ketegori blue collar jauh lebih tinggi dibanding white collar. Akan tetapi proporsi pekerja white collar pada level nasional dua kali lipat lebih tinggi dibanding pada ekonomi kreatif yaitu mencapai 14,98 persen.
Tabel 3.12. Persentase Tenaga Kerja di Sektor Ekonomi Kreatif menurut kategori White/Blue Collar, 2011-2016
Kategori White/ Blue
Collar2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016
(NASIONAL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
White Collar 7,67 7,29 7,64 7,41 7,81 6,91 14,98
Blue Collar 92,33 92,71 92,36 92,59 92,19 93,09 85,02
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
£Pada tahun 2010-2016, penduduk bekerja di sektor Ekonomi kKeatif didominasi oleh kategori Blue Collar
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 49
Gambar 3.24. Persentase Tenaga Kerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori White/Blue Collar dan Jenis Kelamin, 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Berdasarkan Gambar 3.24, dapat diketahui bahwa penduduk bekerja yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif pada tahun 2015 dan 2016 didominasi oleh tenaga kerja yang bekerja sebagai blue collar baik laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2015, tenaga kerja laki-laki dengan jenis perkerjaan blue collar sebesar 89,84 persen dan white collar sebesar 10,16 persen. Tenaga kerja perempuan dengan jenis pekerjaan blue collar yaitu sebesar 94,22 persen dan white collar sebesar 5,78 persen.Pada tahun 2016, tenaga kerja laki-laki dengan jenis pekerjaan blue collar sebesar 91,22 persen dan white collar sebesar 8,78 persen. Tenaga kerja perempuan dengan jenis pekerjaan blue collar yaitu sebesar 94,58 persen dan white collar sebesar 5,42 persen.
Gambar 3.25. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama Menurut Kategori White/Blue Collar dan Jenis
Kelamin (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
£Penduduk laki-laki
maupun perempuan yang bekerja pada
sektor Ekonomi Kreatif ataupun
secara nasional, didominasi oleh Blue
Collar
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201650
Berdasarkan Gambar 3.25, dapat diketahui bahwa baik secara nasional (semua sektor) maupun sektor ekonomi kreatif, penduduk bekerja didominasi oleh pekerja yang pekerjaan utamanya bekerja sebagai blue collar. Kondisi ini terjadi pada tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Pada tahun 2016, tenaga kerja laki-laki di sektor ekonomi kreatif dengan jenis perkerjaan blue collar sebesar 91,22 persen, lebih tinggi dibandingkan kondisi nasional (semua sektor) yang sebesar 87,25 persen. Sedangkan tenaga kerja perempuan di sektor ekonomi kreatif dengan jenis pekerjaan white collar sebesar 5,42 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibanding angka nasional (semua sektor), dimana tenaga kerja dengan jenis pekerjaan white collar mencapai 18,57 persen.
Gambar 3.26. Persentase Tenaga Kerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori White/Blue Collar dan Daerah Tempat Tinggal,
2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Berdasarkan Gambar 3.26, dapat diketahui bahwa baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan, penduduk bekerja yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif pada tahun 2015 dan 2016 didominasi oleh tenaga kerja yang bekerja sebagai blue collar. Pada tahun 2015, pekerja di wilayah perkotaan dengan jenis perkerjaan blue collar sebesar 90,52 persen dan white collar sebesar 9,48 persen. Pada tahun berikutnya, pekerja dengan jenis pekerjaan blue collar yaitu sebesar 92,10 persen dan white collar sebesar 7,90 persen.
£Pada tahun 2015-2016, penduduk yang bekerja di sektor Ekonomi Kreatif baik laki-laki maupun perempuan, di perkotaan maupun perdesaan, didominasi oleh kategori Blue Collar
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 51
Gambar 3.27. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama Menurut Kategori White/Blue Collar dan Daerah
Tempat Tinggal (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Berdasarkan Gambar 3.27, dapat diketahui bahwa baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan, penduduk bekerja yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif maupun di semua sektor (nasional) didominasi oleh tenaga kerja yang bekerja sebagai blue collar. Pada tahun 2016, pekerja pada sektor ekonomi kreatif di wilayah perkotaan dengan jenis perkerjaan white collar sebesar 7,90 persen, jauh lebih rendah dibandingkan kondisi nasional yang memiliki pekerja dengan jenis pekerjaan white collar sebesar 20,79 persen. Tenaga kerja di wilayah perdesaan dengan jenis pekerjaan blue collar yaitu sebesar 95,45 persen pada sektor ekonomi kreatif. Sementara pada semua sektor (nasional), sebesar 91,28 persen.Pada tahun 2016, penduduk bekerja yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif yang termasuk kategori blue collar terbesar ada pada subsektor kuliner (49,36 persen), fashion (24,89 persen), dan kriya (22,27 persen) begitu pula pada tahun 2015 yaitu kuliner (48,84 persen), fashion (23,99 persen), dan kriya (23,43 persen). Sementara itu, yang terkecil ada pada subsektor periklanan (0,03 persen); desain interior, desain komunikasi visual, dan desain produk (0,06 persen); dan arsitektur (0,06) pada tahun 2016. Kondisi ini berbeda dengan tahun 2015 dari yang terkecil berturut-turut yaitu subsektor arsitektur (0.01 persen), aplikasi dan game developer (0,03 persen), dan periklanan (0,07 persen). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.13.
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201652
Tabel 3. 13. Persentase Tenaga Kerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor dan Kategori White/Blue Collar, 2015-2016
Subsektor2015 2016
White collar Blue collar
White collar
Blue collar
(1) (2) (3) (4) (5)
Arsitektur 4,02 0,01 3,74 0,06
Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, dan Desain Produk
0,74 0,09 1,18 0,06
Film, Animasi, dan Video 0,97 0,17 2,24 0,08
Fotografi 1,79 0,31 2,01 0,29
Kriya 15,45 23,43 18,13 22,27
Kuliner 18,04 48,84 18,27 49,36
Musik 2,18 0,18 1,99 0,21
Fashion 26,18 23,99 18,08 24,89
Aplikasi dan Game Developer 2,84 0,03 2,62 0,07
Penerbitan 10,80 2,22 12,51 2,02
Periklanan 2,29 0,07 3,14 0,03
Televisi dan Radio 4,13 0,12 2,94 0,23
Seni Pertunjukan 9,14 0,38 11,13 0,26
Seni Rupa 1,43 0,15 2,01 0,15
Total 46,32 53,68 44,26 55,74
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Sementara itu pada kategori white collar, tahun 2016 penduduk bekerja yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif yang termasuk kategori white collar terbesar pada subsektor kuliner (18,27 persen), kriya (18,13 persen), dan fashion (18,08 persen). Kondisi ini berbeda dengan tahun 2015 yang mana terbesar berturut-turut adalah subsektor fashion (26,18 persen), kuliner (18,04 persen), dan kriya (15,45 persen). Apabila dilihat dari persentase terkecil, maka tahun 2016 kategori white collar yang terkecil ada pada subsektor desain interior, desain komunikasi visual, dan desain produk (1,18 persen); musik (1,99 persen); fotografi (2,01 persen); dan seni rupa (2,01 persen). Kondisi ini berbeda dengan tahun 2015 yang mana terkecil berturut-turut adalah subsektor desain interior, desain komunikasi visual, dan desain produk (0,74 persen); film, animasi, dan video (0,97 persen); dan seni rupa (1,43 persen).
8. Jam KerjaKonsep jam kerja yang digunakan dalam publikasi ini mengacu pada konsep yang digunakan pada Sakernas, yaitu jumlah jam kerja utama dalam seminggu. Jumlah jam kerja utama dalam seminggu adalah waktu yang dinyatakan dalam jam yang dipergunakan untuk bekerja pada pekerjaan utama selama seminggu yang lalu. Jam kerja menjadi bagian penting dari pekerjaan karena mempengaruhi keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Jam kerja dapat menunjukkan layak atau tidaknya pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang.
£Penduduk bekerja di sektor Ekonomi Kreatif kategori Blue Collar terbesar pada Subsektor Kuliner, Fashion dan Kriya
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 53
Jam kerja yang layak tidak boleh lebih atau kurang. Jam kerja yang berlebihan seringkali menjadi tanda upah per jam yang tidak memadai, serta berdampak kurang baik terhadap kesehatan fisik dan mental pekerja. Selain itu, jam kerja yang berlebihan akan mengurangi produktivitas pekerja, serta mengganggu kehidupan pribadi dan hubungan dengan keluarga. Sementara jam kerja yang kurang menunjukkan under-employment, atau kemampuan pekerja yang belum dimanfaatkan secara optimal dalam pekerjaan dan tidak maksimalnya pendapatan yang diterima oleh pekerja, terutama jika upah dibayarkan berdasarkan jam kerja.
Tabel 3.14. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja, Tahun 2011-2016Jam Kerja 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016
(NASIONAL)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
0 Jam *) 3,14 3,60 8,75 3,09 1,57 2,22 1,87
1-14 Jam 3,62 3,76 5,15 3,98 3,90 4,68 6,54
15-34 jam 15,34 15,82 17,9 16,82 16,83 16,02 25,04
Pekerja Tidak Penuh (1-34 Jam)
18,96 19,58 23,05 20,80 20,73 20,70 31,58
35-48 Jam 44,92 45,79 41,15 44,09 45,72 43,41 41,26
Lebih dari 48 Jam
32,98 31,03 27,05 32,02 31,98 33,67 25,29
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerjaSumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Berdasarkan Tabel 3.14 terlihat bahwa pada tahun 2011-2016 pada ekonomi kreatif, persentase terbesar adalah pada kelompok yang bekerja selama 35-48 jam seminggu, dengan persentase antara 41 sampai 46 persen. Posisi kedua ditempati oleh mereka yang bekerja dengan jam kerja lebih dari 48 jam yaitu antara 27 persen hingga 34 persen. Bila dilihat dari indikator pekerja tidak penuh (pekerja dengan jam kerja 1-34 jam seminggu), pada tahun 2016 di ekonomi kreatif, pekerja tidak penuh mencapai 20,70 persen. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2016 diantara 100 penduduk bekerja dengan pekerjaan utama di sektor ekonomi kreatif, terdapat sekitar 21 orang pekerja tidak penuh. Sementara untuk level nasional, di tahun yang sama dari 100 orang penduduk bekerja (di semua sektor) ada sekitar 32 orang yang masuk kategori pekerja tidak penuh.Jika dilihat trennya, persentase pekerja tidak penuh di sektor ekonomi kreatif mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011 hingga 2013, persentase pekerja tidak penuh di sektor ekonomi kreatif cenderung meningkat dari sebesar 18,96 persen pada 2011 menjadi 23,05 persen pada tahun 2013. Akan tetapi persentase pekerja tidak penuh terus menurun sejak tahun 2014 hingga 2016.
£Pekerja tidak penuh
di sektor Ekonomi Kreatif dari tahun ke
tahun mengalami fluktuasi
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201654
Gambar 3.28. Persentase Penduduk Bekerja dengan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja dan Jenis
Kelamin, Tahun 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Dapat dicermati pada Gambar 3.28, secara umum baik pekerja perempuan maupun laki-laki dengan pekerjaan utama di sektor ekonomi kreatif mayoritas bekerja 35 jam atau lebih. Jika dilihat dari indikator pekerja tidak penuh berdasarkan jenis kelamin, pekerja tidak penuh perempuan lebih banyak dibanding pekerja tidak penuh laki-laki. Hal menarik lainnya yaitu proporsi pekerja laki-laki dengan jumlah jam kerja di atas 35 jam dalam seminggu lebih besar dibanding pekerja perempuan baik tahun 2015 maupun 2016.
Gambar 3.29. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja (Pekerjaan Utama) Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin Secara
Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
£Pekerja tidak penuh di sektor Ekonomi Kreatif lebih rendah dibandingkan kondisi nasional
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 55
Gambar 3.29 menunjukkan perbandingan persentase penduduk bekerja menurut jam kerja dan jenis kelamin antara penduduk bekerja secara nasional (di semua sektor) dan penduduk yang bekerja di sektor ekonomi kreatif. Pada tahun 2016 secara nasional, persentase terbesar pada penduduk laki-laki bekerja adalah penduduk bekerja dengan jam kerja 35-48 jam. Sedangkan pada penduduk perempuan nekerja, persentase terbesar adalah pada penduduk permepua bekerja dengan jam kerja lebih dari 48 jam. Sementara persentase penduduk bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih di sektor ekonomi kreatif lebih tinggi dibandingkan kondisi nasional, baik pada laki-laki maupun perempuan.
Gambar 3.30. Persentase Penduduk Bekerja dangan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja dan Tempat
Tinggal, Tahun 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, pekerja pada sektor ekonomi kreatif baik di daerah perkotaan maupun perdesaan mayoritas bekerja 35-48 jam dalam seminggu. Akan tetapi proporsi tenaga kerja dengan jumlah jam kerja di atas 35-48 jam dalam seminggu di perkotaan lebih besar dibanding perdesaan. Hal ini terjadi baik tahun 2015 maupun 2016. Akan tetapi, pada tahun 2016, pekerja pada sektor ekonomi kreatif di wilayah pedesaan dengan jumlah jam kerja di atas 35 jam ke atas lebih tinggi dibanding pekerja pada sektor ekonomi kreatif di wilayah perdesaan, yaitu 80,34 persen dibanding 79,92 persen.Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, pada tahun 2016, persentase pekerja tidak penuh di sektor ekonomi kreatif baik di perkotaan maupun perdesaan lebih rendah dibandingkan kondisi nasional. Secara nasional, persentase pekerja tidak penuh di perkotaan sebesar 21,46 persen dan di perdesaan sebesar 42,50 persen. Sementara di sektor ekonomi kreatif, pekerja tidak penuh di perkotaan sebesar 18,21 persen dan di perdesaan 26,61 persen. Selain itu, persentase penduduk bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih di sektor ekonomi kreatif baik di perkotaan maupun perdesaan juga lebih tinggi dibandingkan kondisi nasional.
£Baik di perkotaan
maupun perdesaan, penduduk yang
bekerja di sektor Ekonomi Kreatif
paling banyak bekerja selama
35-48 jam seminggu
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201656
Gambar 3.31. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja (Pekerjaan Utama) Menurut Jam Kerja dan Tempat Tinggal Secara
Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
9. Jam Kerja Berlebih (Excessive Hour)Batas jam kerja normal yang ditetapkan oleh ILO adalah 48 jam dalam seminggu, sehingga seseorang yang bekerja di atas 48 jam dalam seminggu dikategorikan sebagai seseorang dengan jam kerja berlebih (excessive hours). ILO menetapkan bahwa pekerjaan dengan jam kerja berlebih termasuk pekerjaan yang tidak layak. Hal tersebut dikarenakan jam kerja yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terhadap cedera dan penyakit, serta menurunkan moral dan produktivitas pekerja yang berujung pada menurunnya tingkat kesejahteraan.
Tabel 3.15. Persentase Penduduk Bekerja dangan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Excessive Hours, 2011-2016
Excessive Hours 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016
(NASIONAL)
(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Ya 32,97 31,02 27,03 32,02 31,98 33,67 30,07
Tidak 67,03 68,98 72,97 67,98 68,02 66,33 69,93
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Berdasarkan Tabel 3.15, terlihat bahwa pada tahun 2016, penduduk bekerja dengan pekerjaan utama di sektor ekonomi kreatif dengan jam kerja berlebih (excessive hours) sebesar 33,67 persen. Artinya sekitar
£Pada tahun 2016, 1 dari 3 penduduk bekerja di sektor Ekonomi Kreatif bekerja dengan jam kerja berlebih
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 57
satu dari tiga tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif bekerja dengan jam kerja berlebih. Sementara untuk level nasional lebih rendah yaitu 30,07 persen. Hal tersebut mengkhawatirkan karena cukup banyak tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif terlibat dalam pekerjaan yang tidak layak. Jika dibandingkan dengan tahun 2011, kondisi tahun 2016 ini tidak lebih baik. Pada tahun 2011 sekitar 32,97 persen tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif bekerja dengan jam kerja berlebih, berfluktuatif tetapi cenderung naik hingga sebesar 33,67 persen pada 2016.
Gambar 3.32. Persentase Penduduk Bekerja dangan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Excessive Hours dan Jenis
Kelamin, Tahun 2015-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
Apabila dicermati menurut jenis kelamin, pada sektor ekonomi kreatif, persentase penduduk bekerja laki-laki yang terlibat dalam pekerjaan dengan excessive hours lebih besar dibanding perempuan. Hal tersebut terjadi baik tahun 2015 maupun tahun 2016. Sebagai gambaran, pada 2016, proporsi pekerja laki-laki yang bekerja dengan excessive hours sebesar 38,40 persen, sementara perempuan hanya 29,91 persen.Gambar 3.33 menunjukkan perbandingan persentase penduduk bekerja menurut kategori excessive hours dan jenis kelamin antara penduduk bekerja secara nasional (di semua sektor) dan penduduk yang bekerja di sektor ekonomi kreatif. Pada tahun 2016, persentase pekerja dengan excessive hours di sektor ekonomi kreatif sebesar 33,67 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kondisi nasional yang sebesar 30,07 persen. Kondisi ini terlihat baik pada laki-laki maupun perempuan.
£Laki-laki lebih banyak
bekerja dengan jam kerja berlebih
daripada perempuan
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201658
Gambar 3.33. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja (Pekerjaan Utama) Menurut Kategori Excessive Hours dan Jenis
Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Lebih lanjut apabila dibedakan menurut daerah tempat tinggal (Gambar 3.34), penduduk bekerja di sektor ekonomi kreatif dengan excessive hours di perkotaan lebih banyak dibanding di perdesaan. Pada tahun 2016, di daerah perkotaan persentase pekerja dengan jam kerja berlebih sebesar 33,16 persen, sementara di daerah perdesaan sebesar 32,50 persen.
Gambar 3.34. Persentase Penduduk Bekerja dangan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Excessive Hours dan
Tempat Tinggal, Tahun 2011-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2015-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 59
Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal (Gambar 3.35), pada tahun 2016, persentase penduduk bekerja dengan excessive hours di sektor ekonomi kreatif baik di perkotaan maupun perdesaan lebih tinggi dibandingkan kondisi nasional. Secara nasional, persentase penduduk bekerja dengan excessive hours di perkotaan sebesar 33,54 persen dan di perdesaan sebesar 26,33 persen. Sementara di sektor ekonomi kreatif, penduduk bekerja dengan excessive hours di perkotaan mencapai 34,16 persen dan di perdesaan mencapai 32,50 persen.
Gambar 3.35. Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja (Pekerjaan Utama) Menurut Kategori Excessive Hours dan Tempat
Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Tabel 3.16 menunjukkan persentase penduduk bekerja dengan jam kerja berlebih pada setiap subsektor ekonomi kreatif. Pada tahun 2016, persentase pekerja dengan jam kerja berlebih tertinggi pada subsektor film, animasi dan video; seni pertunjukan; serta arsitektur. Sementara subsektor dengan persentase pekerja dengan jam kerja berlebih terendah adalah kuliner; televisi dan radio; serta musik. Jika dilihat trennya, persentase penduduk dengan jam kerja berlebih di setiap suksektor mengalami fluktuasi yang beragam dari tahun 2011 hingga 2016.
£Baik laki-laki,
perempuan, di perkotaan, maupun
di perdesaan, penduduk bekerja dengan jam kerja berlebih di sektor
Ekonomi Kreatif lebih tinggi dari kondisi
nasional
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201660
Tabel 3.16. Persentase Penduduk Bekerja dangan Pekerjaan Utama di Sektor Ekonomi Kreatif dengan Excessive Hours Menurut
Subsektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2011-2016
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 86,71 76,49 81,26 76,73 86,98 82,12
Desain 75,42 79,18 76,01 89,04 71,11 75,04
Film, Animasi, dan Video 71,94 72,39 69,63 72,39 78,41 87,85
Fotografi 79,01 70,65 74,30 76,21 73,93 69,66
Kriya 73,41 75,07 79,64 76,67 77,62 76,84
Kuliner 60,30 62,61 64,59 58,27 59,40 58,54
Musik 70,31 67,21 70,46 72,32 63,95 69,24
Fashion 69,32 71,39 79,79 74,80 72,85 69,35
Aplikasi dan Game Developer 81,19 83,68 84,78 77,87 86,40 75,03
Penerbitan 72,86 74,37 76,99 78,48 79,22 73,46
Periklanan 74,62 68,76 81,25 93,12 70,04 80,72
Televisi dan Radio 69,13 77,80 77,03 74,72 82,86 67,13
Seni Pertunjukan 86,57 80,53 71,17 80,08 78,74 87,51
Seni Rupa 68,41 67,32 77,88 78,37 63,59 76,14
Total 67,03 68,98 72,97 67,98 68,02 66,33
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
10. Setengah PenganggurPenduduk yang dikategorikan sebagai setengah penganggur adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam dalam seminggu), dan masih mencari atau menerima pekerjaan atau mempersiapkan usaha baru. Menurut hasil Sakernas 2016, setengah penganggur tenaga kerja ekonomi kreatif adalah sebesar 4,60 persen dari total tenaga kerja ekonomi kreatif. Dengan kata lain, dari 100 orang tenaga kerja ekonomi kreatif, sekitar 5 orang diantaranya adalah setengah penganggur. Sedangkan untuk tenaga kerja di semua sektor (level nasonal) dari 100 orang sekitar 8 diantaranya masuk kategori setengah penganggur.
£5 dari 100 orang tenaga kerja Ekonomi Kreatif adalah setengah penganggur
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 61
Tabel 3.17. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Setengah Penganggur, 2011-2016
KATEGORI 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016 (NASIONAL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Setengah Penganggur
7,26 6,84 5,71 4,40 4,84 4,60 7,58
Bukan Setengah Penganggur
92,74 93,16 94,29 95,60 95,16 95,40 92,42
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Berdasarkan data tahun 2011-2016, persentase setengah penganggur tenaga kerja Ekonomi Kreatif berfluktuasi dengan kecenderungan menurun. Pada tahun 2011, setengah penganggur mencapai 7,26 persen dari total tenaga kerja Ekonomi Kreatif dan menurun hingga mencapai 4,40 persen pada 2014. Selanjutnya naik kembali menjadi 4,84 persen di tahun 2015, dan kemudian turun menjadi 4,60 persen di tahun 2016. Komposisi proporsi setengah penganggur perempuan lebih besar dibanding laki-laki tidak berubah sejak tahun 2011. Bahkan, pada tahun 2012 setengah penganggur perempuan berada di proporsi tertinggi, sebesar 67,40 persen dibanding laki-laki yang hanya 32,60 persen.
Gambar 3.36. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur Menurut Jenis Kelamin, 2011-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Gambar 3.36 menunjukkan komposisi setengah penganggur tenaga kerja Ekonomi Kreatif menurut jenis kelamin. Gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar setengah penganggur ekonomi kreatif berjenis kelamin perempuan. Pada tahun 2016, setengah penganggur perempuan mencapai 62,67 persen dan untuk laki-laki hanya 37,33 persen.
£Proporsi setengah
penganggur perempuan di sektor
ekonomi kreatif lebih besar daripada
laki-laki
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201662
Gambar 3.37. Perbandingan Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur Menurut Jenis
Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Berdasarkan Gambar 3.37 pada semua sektor (nasional), tenaga kerja pada kategori setengah penganggur didominasi oleh tenaga kerja laki-laki yaitu sebesar 61,99 persen. Sementara di sektor ekonomi kreatif, tenaga kerja perempuan mendominasi tenaga kerja yang masuk kategori setengah penganggur, yaitu sebesar 62,67 persen. Komposisi setengah penganggur tenaga kerja Ekonomi Kreatif menurut daerah tempat tinggal dapat dicermati pada Gambar 3.38. Pada tahun 2016, sebanyak 61,52 persen setengah penganggur sektor Ekonomi Kreatif tinggal di daerah perkotaan, sisanya (38,48 persen) tinggal di perdesaan.Komposisi proporsi setengah penganggur di perkotaan lebih besar dibanding perdesaan tidak berubah sejak tahun 2011. Dimana pada tahun 2011 setengah penganggur perkotaan berada di proporsi tertinggi, sebesar 65,17 persen dibanding perdesaan sebesar 34,83 persen.
Gambar 3.38. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur Menurut Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
£Prporsi setengah penganggur di sektor Ekonomi Kreatif yang tinggal di daerah perkotaan lebih besar daripada di daerah perdesaan
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 63
Gambar 3.39. Perbandingan Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur Menurut
Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Gambar 3.39 menunjukkan perbedaaan antara keadaan tenaga kerja setengah penganggur di sektor ekonomi kreatif dan secara nasional (semua sektor). Pada semua sektor, tenaga kerja setengah penganggur sebesar 65,20 persen tinggal di daerah perdesaan. Sedangkan pada sektor ekonomi kreatif, tenaga kerja setengah penganggur yang tinggal di daerah perdesaaan hanya sebesar 38,48 persen.
Gambar 3.40. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur Menurut Kelompok Umur, 2011-
2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Faktor umur menentukan status ketenagakerjaan seseorang. Publikasi ini mengelompokkan umur menjadi kategori umur 15-24 tahun (umur muda), umur 25-59 tahun dan umur 60 tahun ke atas (lanjut usia). Mencermati distribusi umur dari setengah penganggur Ekonomi Kreatif (Gambar 3.40), setengah penganggur pada tahun 2016 didominasi oleh umur 25-40 tahun sebesar 41,84 persen, dan selanjutnya adalah kelompok umur muda sebesar 33,30 persen. Pada kategori lansia, masih terdapat orang yang bekerja di bawah jam kerja normal, dan masih
£Proporsi setengah
penganggur di sektor Ekonomi
Kreatif lebih banyak tinggal di
daerah perkotaan, sedangkan setengah
penganggursecara nasional lebih
banyak tinggal di daerah perdesaan
£Proporsi setengah
penganggur terbanyak, baik di
sektor Ekonomi Kreatif maupun secara nasional
adalah kelompok umur 25-40 tahun
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201664
mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan usaha baru, dengan persentase sebesar 2,27 persen. Sebaran proporsi setengah penganggur menurut kelompok umur ini tidak mengalami perubahan dari tahun 2011-2016.
Gambar 3.41. Perbandingan Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur Menurut
Kelompok Umur Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
Jika dibandingkan dengan angka nasional, baik secara nasional (semua sektor) maupun sektor ekonomi kreatif, tenaga kerja yang masuk kategori setengah penganggur terbanyak adalah tenaga kerja pada kelompok umur 25-40 tahun dengan persentase di nasional dan ekonomi kreatif masing-masing sebesar 40,83 persen dan 41,84 persen. Pada angka nasional, kelompok umur dewasa (41-59 tahun) merupakan tenaga kerja terbanyak kedua yang masuk kategori setengah penganggur yaitu sebesar 28,36 persen. Berbeda halnya jika dilihat dari sektor ekonomi kreatif saja, persentase tenaga kerja setengah penganggur terbanyak kedua adalah tenaga kerja pada kelompok umur muda (15-24 tahun). Sementara persentase terkecil adalah pada kelompok umur (60 tahun ke atas), baik secara nasional maupun sektor ekonomi kreatif yang masing-masing sebesar 4,39 persen da 2,27 persen.Hasil Sakernas 2016 pada Gambar 3.42 menunjukkan bahwa setengah penganggur paling tinggi terdapat pada tingkat pendidikan rendah (SMP ke bawah) yaitu sebesar 53,60 persen. Hal ini dapat diartikan bahwa dari 100 orang setengah penganggur tenaga kerja ekonomi kreatif, sekitar 55 orang diantaranya berpendidikan SMP ke bawah. Sementara itu, setengah penganggur berpendidikan menengah (SMA) dan tinggi (Diploma ke atas) masing-masing sebesar 36,04 persen dan 10,36 persen. Pada periode 2011-2016, setengah penganggur ekonomi kreatif berpendidikan rendah terus menurun dari 69,38 persen menjadi 53,60 persen. Pada pendidikan menengah, setengah penganggur terus naik dari 26,90 persen menjadi 36,04 persen. Sementara itu, setengah penganggur berpendidikan tinggi berfluktuasi, dengan tren kenaikan dari 3,72 persen pada tahun 2011 menjadi 5,01 persen pada 2012, turun pada 2013 menjadi sebesar 4,89 persen, dan selanjutnya naik hingga mencapai 10,36 persen pada tahun 2016.
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 65
Gambar 3.42. Persentase Tenaga Kerja Ekonomi kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur Menurut Tingkat Pendidikan,
2011-2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Gambar 3.43 menunjukkan bahwa keadaan tenaga kerja setengah penganggur, jika ditinjau dari tingkat pendidikan, baik secara nasional (semua sektor) maupun pada sektor ekonomi kreatif tidaklah berbeda. Pada sektor ekonomi kreatif tenaga kerja yang masuk kategori setengah penganggur dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah sebesar 53,60 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan kondisi tenaga kerja secara nasional, yaitu sebesar 65,94 persen. Persentase tenaga kerja yang masuk kategori setengah penganggur terendah adalah tenaga kerja dengan tingkat pendidikan diploma ke atas, dengan persentase pada sektor ekonomi kreatif dan secara nasional (semua sektor) masing-masing sebesar 10,36 persen dan 8,92 persen.
Gambar 3.43. Perbandingan Persentase Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif yang Masuk Kategori Setengah Penganggur Menurut
Tingkat Pendidikan Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
Sumber: BPS RI, Sakernas 2016
£Proporsi setengah
penganggur di sektor ekonomi
kreatif paling banyak berada pada
tingkat pendididkan SMP ke bawah
£Proporsi setengah
penganggur baik di sektor Ekonomi
Kreatif maupun secara nasional didominasi oleh
tenaga kerja SMP ke bawah
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201666
Tabel 3. 18. Distribusi Setengah Penganggur Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif, 2011-2016
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 0,33 0,18 0,24 0,14 0,10 0,11
Desain 0,11 0,05 0,18 0,18 0,42 0,88
Film, Animasi, dan Video
0,19 0,04 0,15 0,24 0,01 1,04
Fotografi 0,63 0,48 0,89 1,32 1,70 2,24
Kriya 25,44 26,23 28,69 22,37 21,54 18,62
Kuliner 47,66 47,05 41,90 48,52 50,28 55,56
Musik 0,49 0,49 0,72 0,63 0,59 0,00
Fashion 19,22 21,92 20,32 19,27 17,82 16,05
Aplikasi dan Game Developer 0,24 0,20 0,34 0,40 0,25 0,10
Penerbitan 2,85 1,61 2,45 1,42 1,94 1,70
Periklanan 0,19 0,09 0,53 0,01 0,38 0,00
Televisi dan Radio 0,13 0,25 0,28 0,27 0,62 0,25
Seni Pertunjukan 2,25 1,35 3,07 4,84 4,00 3,08
Seni Rupa 0,27 0,06 0,24 0,39 0,35 0,37
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Persentase setengah penganggur tenaga kerja Ekonomi Kreatif dari tahun 2011 sampai tahun 2016 menurut Subsektor dapat dilihat pada Tabel 3.18. Pada tahun 2016, urutan subsektor berdasarkan proporsi setengah penganggur terbesar adalah Subsektor Kuliner (55,56 persen), Subsektor Kriya (18,62 persen) dan Subsektor Fashion (16,05 persen). Pola yang sama terjadi pada tahun 2011-2015 dimana proporsi setengah penganggur terbesar pada Subsektor Kuliner, Subsektor Kriya, dan Subsektor Fashion
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
PENUTUP
4
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 69
BAB IV PENUTUPBerdasarkan hasil Sakernas tahun 2011-2016, jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif cenderung mengalami peningkatan, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,69 persen per tahun. Share tenaga kerja ekonomi kreatif pada tahun 2016 sebesar 14,28 persen, yang berarti dari 100 orang penduduk bekerja sekitar 14 sampai 15 orang bekerja pada ekonomi kreatif. Apabila melihat dari trennya, maka share tenaga kerja ekonomi kreatif dari tahun 2011 ke 2016 cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2016, urutan subsektor berdasarkan persentase terbesar adalah Subsektor Kuliner (47,21 persen), Subsektor Fashion (24,42 persen), dan Subsektor Kriya (21,99 persen). Pola yang sama terjadi pada tahun 2011-2015 dimana proporsi terbesar terdapat pada Subsektor Kuliner, Fashion, dan Kriya.Karakteristik tenaga kerja ekonomi kreatif diidentifikasi dari umur, tingkat pendidikan, lapangan usaha, status pekerjaan, jenis pekerjaan, jam kerja, dan dilihat dari setengah penganggur. Tenaga kerja ekonomi kreatif pada tahun 2016 didominasi oleh kelompok umur 25-34 tahun. Apabila dilihat dari jenis kelaminnya, pada tahun 2016, persentase perempuan yang bekerja di ekonomi kreatif lebih besar daripada laki-laki. Penyerapan tenaga kerja pada pekerjaan utama di sektor ekonomi kreatif tahun 2016 di daerah perkotaan lebih besar dibanding di perdesaan. Pada tahun 2016, sektor ekonomi kreatif paling banyak menyerap tenaga kerja berpendidikan SMP ke Bawah. Namun, selama tahun 2011-2016, persentase tenaga kerja ekonomi kreatif berpendidikan SMP ke bawah terus mengalami penurunan sedangkan persentase tenaga kerja ekonomi kreatif berpendidikan Diploma ke atas cenderung mengalami peningkatan.Perkembangan ekonomi kreatif beranjak ke arah kemajuan selama periode 2011-2016. Hal tersebut didukung dengan peningkatan tenaga kerja ekonomi kreatif di sebagian besar kategori lapangan usaha, terutama pada Kategori I (Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minum), Kategori C (Industri Pengolahan), dan Kategori G (Perdagangan). Apabila dilihat dari status pekerjaan utama, penduduk yang bekerja di sektor ekonomi kreatif paling banyak sebagai buruh/karyawan/pegawai dan berusaha sendiri. Hasil Sakernas tahun 2016 menunjukkan bahwa dari 16,91 juta orang yang bekerja pada ekonomi kreatif, sebesar 52,60 persen bekerja dengan status pekerjaan informal dan 47,40 persen bekerja sebagai pekerja sektor formal. Pada tahun 2016, penduduk yang pekerjaan utamanya
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201670
di sektor ekonomi kreatif dominan bekerja pada jenis pekerjaan tenaga produksi operator alat angkutan dan pekerja kasar, selanjutnya adalah jenis pekerjaan tenaga usaha penjualan. Pola yang sama juga terlihat pada periode 2011-2015.Pada tahun 2016, sebagian besar penduduk bekerja yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif berada pada kategori blue collar dengan persentase sebesar 93,09 persen. Sementara yang bekerja pada jenis pekerjaan white collar hanya sebesar 6,91 persen. Pola tersebut juga terjadi selama tahun 2011 – 2015, dengan persentase tenaga kerja di jenis pekerjaan blue collar berada pada kisaran 92 hingga 93 persen, sedangkan white collar berada pada kisaran 6 sampai 8 persen. Penduduk bekerja yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif pada tahun 2015 dan 2016 didominasi oleh tenaga kerja yang bekerja sebagai blue collar baik laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2016, penduduk bekerja yang pekerjaan utamanya di sektor ekonomi kreatif yang termasuk kategori blue collar terbesar ada pada subsektor kuliner, fashion, dan kriya. Dilihat dari jumlah jam kerja pada tahun 2011- 2016, persentase terbesar adalah pada kelompok yang bekerja selama 35-48 jam seminggu. Pada tahun 2016, penduduk bekerja dengan pekerjaan utama di sektor ekonomi kreatif dengan jam kerja berlebih (excessive hours) sebesar 33,67 persen. Artinya sekitar 1 dari 3 pekerja di sektor ekonomi kreatif bekerja dengan jam kerja berlebih. Pada tahun 2015 dan 2016, di sektor ekonomi kreatif, persentase penduduk bekerja laki-laki yang terlibat dalam pekerjaan dengan excessive hours lebih besar dibanding perempuan. Penduduk yang dikategorikan sebagai setengah penganggur (underemployment) adalah mereka yang jam kerjanya di bawah ambang batas jam kerja normal (kurang dari 35 jam dalam seminggu), dan mereka masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan. Menurut data Sakernas 2016, dari 100 orang tenaga kerja ekonomi kreatif, terdapat sekitar 5 orang yang tergolong setengah penganggur. Jika dilihat trennya pada tahun 2011-2016, persentase setengah penganggur tenaga kerja maritim berfluktuasi dengan kecenderungan menurun.Kelebihan dari ekonomi kreatif adalah menawarkan pembangunan yang berkelanjutan yaitu iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki sumber daya yang terbarukan. Ekonomi kreatif merupakan peluang besar baik bagi negara maju maupun negara berkembang untuk terus mengembangkan perekonomiannya, karena sumber daya utama dari ekonomi ini adalah ide, talenta, dan kreatifitas. Tiga hal tersebut merupakan cadangan sumber daya yang selalu terbarukan dan tidak terbatas. Sehingga kajian-kajian mengenai ekonomi kreatif menjadi penting dan selalu menarik untuk dikembangkan. Dalam penghitungan indikator tenaga kerja ekonomi kreatif 2011-2016, ditemui beberapa kendala antara lain:1. Untuk menghitung banyaknya orang yang bekerja di Sektor
Ekonomi Kreatif selama periode 2011 – 2016 maka KBLI 2009 harus disesuaikan (bridging) dengan KBLI 2015. Selama proses bridging terdapat beberapa kode dari KBLI 2009 yang tidak terdistrisbusi ke satu kode ataupun sebaliknya sehingga harus dilakukan pemecahan
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 71
secara manual. Proses ini tentu saja memberikan akibat tidak langsung terhadap besaran angka Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2011 – 2016.
2. Ekonomi kreatif terdiri dari 16 subsektor yang dibentuk dari 223 kode KBLI 2015. Dalam 223 kode KBLI ini sebenarnya ada beberapa golongan pokok yang masih tercampur antara ekonomi kreatif dan non ekonomi kreatif. Untuk mendapatkan data ekonomi kreatif yang lebih akurat, ke depannya perlu dilakukan pemilahan golongan pokok ekonomi kreatif tersebut.
3. Data yang digunakan dalam penghitungan tenaga kerja adalah Sakernas, dengan keterbatasan antara lain:a. Sakernas tidak dirancang khusus untuk mengukur tenaga kerja
ekonomi kreatif.b. Sampel size tidak mencukupi (level estimasi nasional) untuk
estimasi tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota pada tenaga kerja ekonomi kreatif.
c. Keterbatasan sampel mengakibatkan hanya dapat menyajikan 14 subsektor ekonomi kreatif dan tidak dapat menyajikan indikator ketenagakerjaan secara lebih komprehensif dan mendalam (hanya indikator utama dan bersifat nasional).
Rekomendasi dalam penghitungan indikator tenaga kerja ekonomi kreatif:• Resize sampel Sakernas, hal ini penting untuk meningkatkan akurasi
data. • Memperbanyak studi literatur, kajian, dan diskusi-diskusi mendalam
kepada stakeholder yang kompeten di bidang ekonomi kreatif (baik di pusat maupun daerah).
• Survei khusus tenaga kerja ekonomi kreatif untuk memperoleh tenaga kerja ekonomi kreatif yang lebih akurat, selain itu juga bisa digunakan sebagai salah satu faktor koreksi terhadap indikator tenaga kerja yang telah dihasilkan.
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
TENA
GA
KER
JA EK
ON
OM
I KR
EATIF 2010-2016
TENAGA KERJAEKONOMI KREATIF2010-2016
BADAN PUSAT STATISTIKJl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax (021) 3857046 bpshq@bps.go.id www.bps.go.id
BADAN EKONOMI KREATIFGedung Kementerian BUMN Lt. 15.17.18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 info@bekraf.go.id www.bekraf.go.id
LAMPIRAN
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 75
Lampiran 1.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif, 2011-2016
SubSektor 2011 2012 2013 2014 2015 2016 r(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Arsitektur 46.090 52.209 52.776 52.038 52.210 53.844 3,16
Desain 19.947 22.223 22.682 22.049 22.483 23.967 3,74
Film, Animasi, dan Video
34.146 34.633 35.148 36.288 37.359 39.546 2,98
Fotografi 60.431 65.293 65.900 66.218 67.351 69.826 2,93
Kriya 3.368.235 3.551.875 3.380.110 3.386.739 3.640.198 3.717.479 1,99
Kuliner 5.596.084 5.846.779 6.324.268 6.859.828 7.410.733 7.983.259 7,36
Musik 50.789 51.769 53.191 53.364 54.235 56.891 2,30
Fashion 3.553.523 4.121.796 4.015.768 3.905.429 3.855.457 4.129.344 3,05
Aplikasi dan Game Developer
33.131 34.692 36.044 36.879 39.304 41.065 4,39
Penerbitan 440.519 452.514 455.039 454.254 461.274 464.579 1,07
Periklanan 33.128 34.000 35.290 35.155 39.041 40.990 4,35
Televisi dan Radio
52.609 58.160 61.188 61.137 69.741 71.294 6,27
Seni Pertunjukan
125.364 129.405 159.426 160.054 169.884 170.994 6,40
Seni Rupa 33.188 36.078 38.119 38.141 40.320 46.612 7,03
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690 4,69
Total Bekerja
107.416.309 112.504.868 112.761.072 114.628.026 114.819.199 118.411.973
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201676
Lampiran 1. 2. Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Provinsi, 2011-2016
Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sharetenaga
kerjaekraftahun 2016
(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 133.923 120.492 148.690 169.702 171.075 211.174 1,25Sumatera Utara
537.354 573.722 558.982 576.553 606.119 543.179 3,21Sumatera Barat
233.237 245.367 225.396 263.696 273.733 314.356 1,86
Riau 201.400 195.526 184.735 218.939 214.185 229.741 1,36
Jambi 73.545 79.094 77.645 88.568 97.955 121.924 0,72Sumatera Selatan
202.114 189.153 217.046 263.438 263.329 342.767 2,03
Bengkulu 49.119 54.295 45.263 48.019 51.248 78.847 0,47
Lampung 213.028 231.098 230.923 251.645 293.688 326.743 1,93Bangka-Belitung
37.563 42.049 40.342 45.697 52.702 65.068 0,38Kepulauan Riau
91.217 117.513 116.897 101.447 91.628 111.117 0,66
DKI Jakarta 1.029.764 1.071.288 1.022.176 1.083.947 1.052.403 1.003.698 5,94
Jawa Barat 3.246.963 3.341.807 3.504.153 3.433.087 3.722.822 3.808.368 22,52
Jawa Tengah 2.463.839 2.811.422 2.853.360 2.880.915 3.050.542 3.146.702 18,61
D I Y 325.375 344.131 363.212 373.257 356.208 391.044 2,31
Jawa Timur 2.070.657 2.428.465 2.437.676 2.459.741 2.615.857 2.752.814 16,28
Banten 922.160 937.643 965.046 1.014.690 993.698 957.465 5,66
Bali 365.112 377.878 420.688 436.931 465.265 557.126 3,29Nusa Tenggara Barat
154.002 173.410 156.490 183.563 198.101 210.120 1,24
Nusa Tenggara Timur
100.182 142.123 136.667 149.067 134.428 144.554 0,85
Kalimantan Barat
93.308 90.039 109.651 121.214 131.815 184.351 1,09Kalimantan Tengah
53.820 44.026 52.473 53.406 75.023 85.957 0,51Kalimantan Selatan
172.815 177.889 205.036 209.449 223.196 266.319 1,57Kalimantan Timur
122.702 133.461 116.589 121.799 132.812 167.014 0,99Kalimantan Utara
- - - - 17070 27061 0,16Sulawesi Utara
69.605 75.845 72.495 71.843 71.957 94.117 0,56Sulawesi Tengah
64.408 64.250 54.555 75.738 87.769 93.759 0,55Sulawesi Selatan
217.704 217.333 218.343 252.156 268.325 350.207 2,07Sulawesi Tenggara
58.737 62.182 61.284 58.752 62.536 98.975 0,59
Gorontalo 32.749 37.367 35.125 38.908 48.788 50.974 0,30Sulawesi Barat
16.840 24.282 24.116 27.798 25.433 23.482 0,14
Maluku 33.300 32.383 23.857 22.537 33.491 50.191 0,30
Maluku Utara 14.791 14.689 15.869 15.900 18.830 35.713 0,21
Papua Barat 14.470 16.134 15.301 19.619 22.662 21.878 0,13
Papua 31.381 25.070 24.868 35.552 34.897 42.885 0,25
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690 2,78
Total Bekerja 107.416.309 112.504.868 112.761.072 114.628.026 114.819.199 118.411.973
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 77
Lampiran 2.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur, 2011-2016
KELOMPOK UMUR (tahun) 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
15-24 2.801.565 3.014.645 2.886.106 2.771.441 2.839.221 3.216.794
25-34 3.947.636 4.148.806 4.101.531 4.249.642 4.307.043 4.449.442
35-44 3.338.059 3.673.999 3.762.782 3.860.192 4.125.277 4.223.244
45-54 2.088.435 2.253.962 2.449.611 2.629.460 2.753.401 2.947.457
55-64 906.969 988.507 1.117.499 1.234.338 1.409.100 1.510.844
≥65 364.520 411.507 417.420 422.500 525.548 561.909
Laki-laki 6.410.579 6.680.472 6.875.742 6.980.355 7.392.808 7.483.716
15-24 1.238.283 1.283.380 1.259.165 1.267.823 1.251.715 1.353.612
25-34 2.044.916 2.059.096 2.102.718 2.099.460 2.163.308 2.122.090
35-44 1.597.881 1.711.901 1.755.179 1.761.656 1.930.741 1.847.159
45-54 949.966 1.015.441 1.097.979 1.138.174 1.226.684 1.310.045
55-64 429.863 431.546 483.546 537.616 592.622 603.043
≥65 149.670 179.108 177.155 175.626 227.738 247.767
Perempuan 7.036.605 7.810.954 7.859.207 8.187.218 8.566.782 9.425.974
15-24 1.563.282 1.731.265 1.626.941 1.503.618 1.587.506 1.863.182
25-34 1.902.720 2.089.710 1.998.813 2.150.182 2.143.735 2.327.352
35-44 1.740.178 1.962.098 2.007.603 2.098.536 2.194.536 2.376.085
45-54 1.138.469 1.238.521 1.351.632 1.491.286 1.526.717 1.637.412
55-64 477.106 556.961 633.953 696.722 816.478 907.801
≥65 214.850 232.399 240.265 246.874 297.810 314.142
Perkotaan 9.730.939 10.181.525 10.387.386 10.713.372 11.532.887 11.883.481
15-24 2.039.076 2.080.248 2.051.972 1.948.328 2.011.109 2.250.932
25-34 2.934.773 3.003.611 2.961.574 3.065.467 3.137.841 3.227.598
35-44 2.416.730 2.592.160 2.596.041 2.708.538 3.020.349 2.901.555
45-54 1.487.171 1.578.930 1.711.675 1.866.884 2.009.527 2.075.014
55-64 634.104 673.855 789.056 858.265 1.006.453 1.070.207
≥65 219.085 252.721 277.068 265.890 347.608 358.175
Perdesaan 3.716.245 4.309.901 4.347.563 4.454.201 4.426.703 5.026.209
15-24 762.489 934.397 834.134 823.113 828.112 965.862
25-34 1.012.863 1.145.195 1.139.957 1.184.175 1.169.202 1.221.844
35-44 921.329 1.081.839 1.166.741 1.151.654 1.104.928 1.321.689
45-54 601.264 675.032 737.936 762.576 743.874 872.443
55-64 272.865 314.652 328.443 376.073 402.647 440.637
≥65 145.435 158.786 140.352 156.610 177.940 203.734
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201678
Lampiran 2.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2011-2016KELOMPOK
UMUR (tahun)
2011 2012
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 44,20 55,80 100,00 42,57 57,43 100,00
25-34 51,80 48,20 100,00 49,63 50,37 100,00
35-44 47,87 52,13 100,00 46,60 53,40 100,00
45-54 45,49 54,51 100,00 45,05 54,95 100,00
55-64 47,40 52,60 100,00 43,66 56,34 100,00
65+ 41,06 58,94 100,00 43,52 56,48 100,00
Total 47,67 52,33 100,00 46,10 53,90 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 2.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2011-2016
(Lanjutan)KELOMPOK
UMUR (tahun)
2013 2014
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 43,63 56,37 100,00 45,75 54,25 100,00
25-34 51,27 48,73 100,00 49,40 50,60 100,00
35-44 46,65 53,35 100,00 45,64 54,36 100,00
45-54 44,82 55,18 100,00 43,29 56,71 100,00
55-64 43,27 56,73 100,00 43,56 56,44 100,00
65+ 42,44 57,56 100,00 41,57 58,43 100,00
Total 46,66 53,34 100,00 46,02 53,98 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 2.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2011-2016
(Lanjutan)KELOMPOK
UMUR (tahun)
2015 2016
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 44,09 55,91 100,00 42,08 57,92 100,00
25-34 50,23 49,77 100,00 47,69 52,31 100,00
35-44 46,80 53,20 100,00 43,74 56,26 100,00
45-54 44,55 55,45 100,00 44,45 55,55 100,00
55-64 42,06 57,94 100,00 39,91 60,09 100,00
65+ 43,33 56,67 100,00 44,09 55,91 100,00
Total 46,32 53,68 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 79
Lampiran 2.3 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor)
dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016KELOMPOK
UMUR (tahun)
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 60,49 39,51 100,00 42,08 57,92 100,00
25-34 63,52 36,48 100,00 47,69 52,31 100,00
35-44 61,17 38,83 100,00 43,74 56,26 100,00
45-54 60,46 39,54 100,00 44,45 55,55 100,00
55-64 60,81 39,19 100,00 39,91 60,09 100,00
65+ 63,93 36,07 100,00 44,09 55,91 100,00
Total 61,60 38,40 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 2.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016KELOMPOK
UMUR (tahun)
2011 2012
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 72,78 27,22 100,00 69,00 31,00 100,00
25-34 74,34 25,66 100,00 72,40 27,60 100,00
35-44 72,40 27,60 100,00 70,55 29,45 100,00
45-54 71,21 28,79 100,00 70,05 29,95 100,00
55-64 69,91 30,09 100,00 68,17 31,83 100,00
65+ 60,10 39,90 100,00 61,41 38,59 100,00
Total 72,36 27,64 100,00 70,26 29,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 2.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 (Lanjutan)KELOMPOK
UMUR (tahun)
2013 2014
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 71,10 28,90 100,00 70,30 29,70 100,00
25-34 72,21 27,79 100,00 72,13 27,87 100,00
35-44 68,99 31,01 100,00 70,17 29,83 100,00
45-54 69,88 30,12 100,00 71,00 29,00 100,00
55-64 70,61 29,39 100,00 69,53 30,47 100,00
65+ 66,38 33,62 100,00 62,93 37,07 100,00
Total 70,49 29,51 100,00 70,63 29,37 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201680
Lampiran 2.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kelompok Umur dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 (Lanjutan)KELOMPOK
UMUR (tahun)
2015 2016
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 70,83 29,17 100,00 69,97 30,03 100,00
25-34 72,85 27,15 100,00 72,54 27,46 100,00
35-44 73,22 26,78 100,00 68,70 31,30 100,00
45-54 72,98 27,02 100,00 70,40 29,60 100,00
55-64 71,43 28,57 100,00 70,84 29,16 100,00
65+ 66,14 33,86 100,00 63,74 36,26 100,00
Total 72,26 27,74 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 2.5 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kelompok Umur dan Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional
(Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016KELOMPOK
UMUR (tahun)
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 52,64 47,36 100,00 69,97 30,03 100,00
25-34 55,56 44,44 100,00 72,54 27,46 100,00
35-44 52,97 47,03 100,00 68,70 31,30 100,00
45-54 51,11 48,89 100,00 70,40 29,60 100,00
55-64 47,08 52,92 100,00 70,84 29,16 100,00
65+ 40,35 59,65 100,00 63,74 36,26 100,00
Total 51,92 48,08 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 81
Lampiran 2.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur, 2011-2016
KELOMPOK UMUR (tahun) 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
15-24 2.801.565 3.014.645 2.886.106 2.771.441 2.839.221 3.216.794
25-40 6.129.609 6.456.534 6.378.057 6.604.742 6.886.154 7.108.226
41-59 3.840.422 4.246.566 4.610.126 4.889.353 5.159.201 5.471.088
60+ 675.588 773.681 860.660 902.037 1.075.014 1.113.582
Laki-laki 6.410.579 6.680.472 6.875.742 6.980.355 7.392.808 7.483.716
15-24 1.238.283 1.283.380 1.259.165 1.267.823 1.251.715 1.353.612
25-40 3.108.693 3.128.638 3.172.604 3.155.504 3.371.242 3.268.881
41-59 1.773.502 1.922.614 2.072.729 2.181.288 2.310.326 2.392.087
60+ 290.101 345.840 371.244 375.740 459.525 469.136
Perempuan 7.036.605 7.810.954 7.859.207 8.187.218 8.566.782 9.425.974
15-24 1.563.282 1.731.265 1.626.941 1.503.618 1.587.506 1.863.182
25-40 3.020.916 3.327.896 3.205.453 3.449.238 3.514.912 3.839.345
41-59 2.066.920 2.323.952 2.537.397 2.708.065 2.848.875 3.079.001
60+ 385.487 427.841 489.416 526.297 615.489 644.446
Perkotaan 9.730.939 10.181.525 10.387.386 10.713.372 11.532.887 11.883.481
15-24 2.039.076 2.080.248 2.051.972 1.948.328 2.011.109 2.250.932
25-40 4.520.792 4.626.965 4.516.011 4.718.802 5.015.020 5.061.277
41-59 2.743.709 2.984.631 3.232.182 3.463.542 3.779.101 3.844.425
60+ 427.362 489.681 587.221 582.700 727.657 726.847
Perdesaan 3.716.245 4.309.901 4.347.563 4.454.201 4.426.703 5.026.209
15-24 762.489 934.397 834.134 823.113 828.112 965.862
25-40 1.608.817 1.829.569 1.862.046 1.885.940 1.871.134 2.046.949
41-59 1.096.713 1.261.935 1.377.944 1.425.811 1.380.100 1.626.663
60+ 248.226 284.000 273.439 319.337 347.357 386.735
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201682
Lampiran 2.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2011-2016
KELOMPOK UMUR
2011 2012
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 44,20 55,80 100,00 42,57 57,43 100,00
25-40 50,72 49,28 100,00 48,46 51,54 100,00
41-59 46,18 53,82 100,00 45,27 54,73 100,00
60+ 42,94 57,06 100,00 44,70 55,30 100,00
Total 47,67 52,33 100,00 46,10 53,90 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 2.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2011-2016
(Lanjutan)
KELOMPOK UMUR
2013 2014
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 43,63 56,37 100,00 45,75 54,25 100,00
25-40 49,74 50,26 100,00 47,78 52,22 100,00
41-59 44,96 55,04 100,00 44,61 55,39 100,00
60+ 43,13 56,87 100,00 41,65 58,35 100,00
Total 46,66 53,34 100,00 46,02 53,98 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 2.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2011-2016
(Lanjutan)
KELOMPOK UMUR
2015 2016
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 44,09 55,91 100,00 42,08 57,92 100,00
25-40 48,96 51,04 100,00 45,99 54,01 100,00
41-59 44,78 55,22 100,00 43,72 56,28 100,00
60+ 42,75 57,25 100,00 42,13 57,87 100,00
Total 46,32 53,68 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 83
Lampiran 2.8 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut 4 Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
KELOMPOK UMUR
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 60,49 39,51 100,00 42,08 57,92 100,00
25-40 62,65 37,35 100,00 45,99 54,01 100,00
41-59 60,54 39,46 100,00 43,72 56,28 100,00
60+ 63,01 36,99 100,00 42,13 57,87 100,00
Total 61,60 38,40 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 2.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016
KELOMPOK UMUR
2011 2012
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 72,78 27,22 100,00 69,00 31,00 100,00
25-40 73,75 26,25 100,00 71,66 28,34 100,00
41-59 71,44 28,56 100,00 70,28 29,72 100,00
60+ 63,26 36,74 100,00 63,29 36,71 100,00
Total 72,36 27,64 100,00 70,26 29,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 2.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 (Lanjutan)
KELOMPOK UMUR
2013 2014
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 71,10 28,90 100,00 70,30 29,70 100,00
25-40 70,81 29,19 100,00 71,45 28,55 100,00
41-59 70,11 29,89 100,00 70,84 29,16 100,00
60+ 68,23 31,77 100,00 64,60 35,40 100,00
Total 70,49 29,51 100,00 70,63 29,37 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201684
Lampiran 2.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut 4 Kelompok Umur dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 (Lanjutan)
KELOMPOK UMUR
2015 2016
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 70,83 29,17 100,00 69,97 30,03 100,00
25-40 72,83 27,17 100,00 71,20 28,80 100,00
41-59 73,25 26,75 100,00 70,27 29,73 100,00
60+ 67,69 32,31 100,00 65,27 34,73 100,00
Total 72,26 27,74 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 2.10 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut 4 Kelompok Umur dan Daerah Tempat Tinggal Secara
Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
KELOMPOK UMUR
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 52,64 47,36 100,00 69,97 30,03 100,00
25-40 54,68 45,32 100,00 71,20 28,80 100,00
41-59 51,07 48,93 100,00 70,27 29,73 100,00
60+ 42,17 57,83 100,00 65,27 34,73 100,00
Total 51,92 48,08 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 85
Lampiran 2.11 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan 4 Kelompok Umur, 2011-
2016
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15-24 2.801.565 3.014.645 2.886.106 2.771.441 2.839.221 3.216.794
Arsitektur 8.435 2.988 4.387 8.740 7.598 2.588
Desain 1.579 2.392 4.000 6.602 5.972 4.470 Film, Animasi, dan Video
6.569 4.133 4.291 8.121 10.807 10.272
Fotografi 11.576 12.524 15.075 11.014 12.082 23.569
Kriya 724.955 736.926 649.223 612.425 651.604 649.215
Kuliner 928.677 945.311 934.076 972.311 1.058.211 1.320.651
Musik 8.582 12.743 10.524 12.726 10.135 9.086
Fashion 972.342 1.145.308 1.100.408 966.919 943.378 1.042.710Aplikasi dan Game Developer
6.048 4.925 5.435 10.372 6.271 10.869
Penerbitan 83.752 93.765 97.887 94.733 84.426 96.296
Periklanan 2.297 4.881 6.133 5.671 2.428 0Televisi dan Radio
11.829 9.017 10.897 9.172 12.711 13.655Seni Pertunjukan
31.044 28.894 34.616 46.829 28.852 28.296
Seni Rupa 3.880 10.838 9.154 5.806 4.746 5.117
25-40 6.129.609 6.456.534 6.378.057 6.604.742 6.886.154 7.108.226
Arsitektur 21.870 23.216 30.567 25.194 29.511 28.949
Desain 14.299 11.173 9.924 8.867 8.866 13.602 Film, Animasi, dan Video
19.786 17.306 25.021 22.821 22.178 20.809
Fotografi 34.496 37.883 27.488 37.495 34.992 37.738
Kriya 1.535.084 1.601.753 1.504.723 1.475.847 1.587.795 1.533.165
Kuliner 2.295.422 2.331.084 2.478.250 2.682.110 2.885.720 3.058.686
Musik 31.332 27.092 33.352 26.406 26.433 28.174
Fashion 1.777.901 2.002.850 1.879.686 1.945.314 1.850.904 1.949.378Aplikasi dan Game Developer
23.543 22.378 23.927 20.468 23.346 22.448
Penerbitan 236.904 243.139 226.104 222.604 242.086 229.007
Periklanan 22.033 22.990 17.031 18.312 24.977 28.797Televisi dan Radio
29.891 40.526 34.374 38.097 39.433 48.836Seni Pertunjukan
67.601 62.730 73.492 68.122 93.209 89.989
Seni Rupa 19.447 12.414 14.118 13.085 16.704 18.648
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201686
Lampiran 2.11 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan 4 Kelompok Umur, 2011-
2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
41-59 3.840.422 4.246.566 4.610.126 4.889.353 5.159.201 5.471.088
Arsitektur 14.762 23.625 17.822 15.490 11.534 21.126
Desain 4.002 7.320 5.365 5.361 7.645 5.895 Film, Animasi, dan Video
7.185 13.194 4.960 5.157 4.176 6.489
Fotografi 12.280 11.792 20.966 15.921 18.600 6.675
Kriya 877.040 966.322 979.402 1.036.787 1.102.425 1.225.882
Kuliner 2.013.182 2.161.122 2.423.721 2.684.116 2.854.885 2.973.169
Musik 7.569 11.484 8.718 13.519 15.837 18.214
Fashion 736.631 880.217 940.404 896.574 923.168 997.134Aplikasi dan Game Developer
3.067 6.478 6.596 6.039 8.645 7.748
Penerbitan 114.211 108.608 117.103 127.111 123.915 122.482
Periklanan 7.504 6.129 11.816 11.172 10.306 12.193
Televisi dan Radio
10.834 7.473 15.917 13.363 17.452 7.905
Seni Pertunjukan
22.657 33.253 44.333 41.857 43.211 48.233
Seni Rupa 9.498 9.549 13.003 16.886 17.402 17.943
60+ 675.588 773.681 860.660 902.037 1.075.014 1.113.582
Arsitektur 1.023 2.380 0 2.614 3.567 1.181
Desain 67 1.338 3.393 1.219 0 0 Film, Animasi, dan Video
606 0 876 189 198 1.976
Fotografi 2.079 3.094 2.371 1.788 1.677 1.844
Kriya 231.156 246.874 246.762 261.680 298.374 309.217
Kuliner 358.803 409.262 488.221 521.291 611.917 630.753
Musik 3.306 450 597 713 1.830 1.417
Fashion 66.649 93.421 95.270 96.622 138.007 140.122Aplikasi dan Game Developer
473 911 86 0 1.042 0
Penerbitan 5.652 7.002 13.945 9.806 10.847 16.794
Periklanan 1.294 0 310 0 1.330 0
Televisi dan Radio
55 1.144 0 505 145 898
Seni Pertunjukan
4.062 4.528 6.985 3.246 4.612 4.476
Seni Rupa 363 3.277 1.844 2.364 1.468 4.904
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 87
Lampiran 2.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan 4 Kelompok Umur,
2011-2016
SUBSEKTOR2011 2012
15-24 25-40 41-59 60+ Total 15-24 25-40 41-59 60+ Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Arsitektur 18,30 47,45 32,03 2,22 100,00 5,72 44,47 45,25 4,56 100,00
Desain 7,92 71,68 20,06 0,34 100,00 10,76 50,28 32,94 6,02 100,00
Film, Animasi, dan Video
19,24 57,95 21,04 1,77 100,00 11,93 49,97 38,10 0,00 100,00
Fotografi 19,16 57,08 20,32 3,44 100,00 19,18 58,02 18,06 4,74 100,00
Kriya 21,52 45,58 26,04 6,86 100,00 20,75 45,10 27,21 6,95 100,00
Kuliner 16,60 41,02 35,97 6,41 100,00 16,17 39,87 36,96 7,00 100,00
Musik 16,90 61,69 14,90 6,51 100,00 24,62 52,33 22,18 0,87 100,00
Fashion 27,36 50,03 20,73 1,88 100,00 27,79 48,59 21,36 2,27 100,00
Aplikasi dan Game Developer
18,25 71,06 9,26 1,43 100,00 14,20 64,50 18,67 2,63 100,00
Penerbitan 19,01 53,78 25,93 1,28 100,00 20,72 53,73 24,00 1,55 100,00
Periklanan 6,93 66,51 22,65 3,91 100,00 14,36 67,62 18,03 0,00 100,00
Televisi dan Radio
22,48 56,82 20,59 0,10 100,00 15,50 69,68 12,85 1,97 100,00
Seni Pertunjukan
24,76 53,92 18,07 3,24 100,00 22,33 48,48 25,70 3,50 100,00
Seni Rupa 11,69 58,60 28,62 1,09 100,00 30,04 34,41 26,47 9,08 100,00
Total 20,83 45,58 28,56 5,02 100,00 20,80 44,55 29,30 5,34 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201688
Lampiran 2.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan 4 Kelompok Umur,
2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR2013 2014
15-24 25-40 41-59 60+ Total 15-24 25-40 41-59 60+ Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Arsitektur 8,31 57,92 33,77 0,00 100,00
16,8048,41 29,77
5,02
100,00
Desain 17,64 43,75 23,65 14,96 100,00 29,94 40,21 24,31 5,53 100,00
Film, Animasi, dan Video
12,21 71,19 14,11 2,49 100,00 22,38 62,89 14,21 0,52 100,00
Fotografi 22,88 41,71 31,81 3,60 100,00 16,63 56,62 24,04 2,70 100,00
Kriya 19,21 44,52 28,98 7,30 100,00 18,08 43,58 30,61 7,73 100,00
Kuliner 14,77 39,19 38,32 7,72 100,00 14,17 39,10 39,13 7,60 100,00
Musik 19,79 62,70 16,39 1,12 100,00 23,85 49,48 25,33 1,34 100,00
Fashion 27,40 46,81 23,42 2,37 100,00 24,76 49,81 22,96 2,47 100,00
Aplikasi dan Game Developer
15,08 66,38 18,30 0,24 100,00 28,12 55,50 16,38 0,00 100,00
Penerbitan 21,51 49,69 25,73 3,06 100,00 20,85 49,00 27,98 2,16 100,00
Periklanan 17,38 48,26 33,48 0,88 100,00 16,13 52,09 31,78 0,00 100,00
Televisi dan Radio
17,81 56,18 26,01 0,00 100,00 15,00 62,31 21,86 0,83 100,00
Seni Pertunjukan
21,71 46,10 27,81 4,38 100,00 29,26 42,56 26,15 2,03 100,00
Seni Rupa 24,01 37,04 34,11 4,84 100,00 15,22 34,31 44,27 6,20 100,00
Total 19,59 43,29 31,29 5,84 100,00 18,27 43,55 32,24 5,95 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 89
Lampiran 2.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan 4 Kelompok Umur, 2011-2016
(Lanjutan)
SUBSEKTOR2015 2016
15-24 25-40 41-59 60+ Total 15-24 25-40 41-59 60+ Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Arsitektur 14,55 56,52 22,09 6,83 100,00 4,81 53,76 39,24 2,19 100,00
Desain 26,56 39,43 34,00 0,00 100,00 18,65 56,75 24,60 0,00 100,00
Film, Animasi, dan Video
28,93 59,36 11,18 0,53 100,00 25,97 52,62 16,41 5,00 100,00
Fotografi 17,94 51,95 27,62 2,49 100,00 33,75 54,05 9,56 2,64 100,00
Kriya 17,90 43,62 30,28 8,20 100,00 17,46 41,24 32,98 8,32 100,00
Kuliner 14,28 38,94 38,52 8,26 100,00 16,54 38,31 37,24 7,90 100,00
Musik 18,69 48,74 29,20 3,37 100,00 15,97 49,52 32,02 2,49 100,00
Fashion 24,47 48,01 23,94 3,58 100,00 25,25 47,21 24,15 3,39 100,00
Aplikasi dan Game Developer
15,96 59,40 22,00 2,65 100,00 26,47 54,66 18,87 0,00 100,00
Penerbitan 18,30 52,48 26,86 2,35 100,00 20,73 49,29 26,36 3,61 100,00
Periklanan 6,22 63,98 26,40 3,41 100,00 0,00 70,25 29,75 0,00 100,00
Televisi dan Radio
18,23 56,54 25,02 0,21 100,00 19,15 68,50 11,09 1,26 100,00
Seni Pertunjukan
16,98 54,87 25,44 2,71 100,00 16,55 52,63 28,21 2,62 100,00
Seni Rupa 11,77 41,43 43,16 3,64 100,00 10,98 40,01 38,49 10,52 100,00
Total 17,79 43,15 32,33 6,74 100,00 19,02 42,04 32,35 6,59 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201690
Lampiran 3.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi), 2011-
2016
KELOMPOK UMUR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
Rendah 8.546.764 9.001.104 9.156.633 9.095.227 9.500.883 9.984.333
Menengah 4.336.657 4.723.380 4.771.188 5.207.037 5.394.997 5.776.625
Tinggi 563.763 766.942 807.128 865.309 1.063.710 1.148.732
Laki-laki 6.410.579 6.680.472 6.875.742 6.980.355 7.392.808 7.483.716
Rendah 3.736.402 3.758.837 3.867.650 3.793.382 3.981.138 4.081.654
Menengah 2.325.707 2.465.077 2.508.892 2.719.451 2.824.751 2.786.594
Tinggi 348.470 456.558 499.200 467.522 586.919 615.468
Perempuan 7.036.605 7.810.954 7.859.207 8.187.218 8.566.782 9.425.974
Rendah 4.810.362 5.242.267 5.288.983 5.301.845 5.519.745 5.902.679
Menengah 2.010.950 2.258.303 2.262.296 2.487.586 2.570.246 2.990.031
Tinggi 215.293 310.384 307.928 397.787 476.791 533.264
Perkotaan 9.730.939 10.181.525 10.387.386 10.713.372 11.532.887 11.883.481
Rendah 5.538.743 5.542.712 5.679.021 5.626.949 6.091.364 6.329.781
Menengah 3.672.640 3.931.228 3.971.231 4.299.220 4.456.625 4.519.528
Tinggi 519.556 707.585 737.134 787.203 984.898 1.034.172
Perdesaan 3.716.245 4.309.901 4.347.563 4.454.201 4.426.703 5.026.209
Rendah 3.008.021 3.458.392 3.477.612 3.468.278 3.409.519 3.654.552
Menengah 664.017 792.152 799.957 907.817 938.372 1.257.097
Tinggi 44.207 59.357 69.994 78.106 78.812 114.560
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 91
Lampiran 3.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi)
dan Jenis Kelamin, 2011-2016
TINGKAT PENDIDIKAN
2011 2012
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendah 43,72 56,28 100,00 41,76 58,24 100,00
Menengah 53,63 46,37 100,00 52,19 47,81 100,00
Tinggi 61,81 38,19 100,00 59,53 40,47 100,00
Total 47,67 52,33 100,00 46,10 53,90 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 3.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi)
dan Jenis Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan)
TINGKAT PENDIDIKAN
2013 2014
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendah 42,24 57,76 100,00 41,71 58,29 100,00
Menengah 52,58 47,42 100,00 52,23 47,77 100,00
Tinggi 61,85 38,15 100,00 54,03 45,97 100,00
Total 46,66 53,34 100,00 46,02 53,98 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 3.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi)
dan Jenis Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan)
TINGKAT PENDIDIKAN
2015 2016
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendah 41,90 58,10 100,00 40,88 59,12 100,00
Menengah 52,36 47,64 100,00 48,24 51,76 100,00
Tinggi 55,18 44,82 100,00 53,58 46,42 100,00
Total 46,32 53,68 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201692
Lampiran 3.3 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi) dan Jenis Kelamin
Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
TINGKAT PENDIDIKAN
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendah 60,93 39,07 100,00 40,88 59,12 100,00
Menengah 67,32 32,68 100,00 48,24 51,76 100,00
Tinggi 52,07 47,93 100,00 53,58 46,42 100,00
Total 61,60 38,40 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 3.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi)
dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016
TINGKAT PENDIDIKAN
2011 2012
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendah 64,81 35,19 100,00 61,58 38,42 100,00
Menengah 84,69 15,31 100,00 83,23 16,77 100,00
Tinggi 92,16 7,84 100,00 92,26 7,74 100,00
Total 72,36 27,64 100,00 70,26 29,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 3.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi)
dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan)
TINGKAT PENDIDIKAN
2013 2014
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendah 62,02 37,98 100,00 61,87 38,13 100,00
Menengah 83,23 16,77 100,00 82,57 17,43 100,00
Tinggi 91,33 8,67 100,00 90,97 9,03 100,00
Total 70,49 29,51 100,00 70,63 29,37 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 93
Lampiran 3.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi)
dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan)
TINGKAT PENDIDIKAN
2015 2016
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendah 64,11 35,89 100,00 63,40 36,60 100,00
Menengah 82,61 17,39 100,00 78,24 21,76 100,00
Tinggi 92,59 7,41 100,00 90,03 9,97 100,00
Total 72,26 27,74 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 3.5 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan (Rendah, Menengah, Tinggi) dan Daerah
Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
TINGKAT PENDIDIKAN
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendah 40,66 59,34 100,00 63,40 36,60 100,00
Menengah 66,23 33,77 100,00 78,24 21,76 100,00
Tinggi 75,17 24,83 100,00 90,03 9,97 100,00
Total 51,92 48,08 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201694
Lampiran 3.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Tingkat Pendidikan
(Rendah, Menengah, Tinggi), 2011-2016
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendah 8.546.764 9.001.104 9.156.633 9.095.227 9.500.883 9.984.333
Arsitektur 3.887 1.241 1.465 1.879 389 0
Desain 6.500 10.236 8.795 9.392 4.253 5.069
Film, Animasi, dan Video
7.664 2.576 960 4.066 6.325 10.609
Fotografi 16.301 16.754 22.924 22.910 17.313 19.051
Kriya 2.286.668 2.377.183 2.256.964 2.163.827 2.321.764 2.426.188
Kuliner 3.915.813 4.014.589 4.303.171 4.525.397 4.868.775 5.006.511
Musik 16.078 20.310 21.385 24.377 19.402 21.980
Fashion 2.075.613 2.364.520 2.323.026 2.128.423 2.087.384 2.294.166
Aplikasi dan Game Developer
4.618 3.611 1.549 1.907 3.239 6.331
Penerbitan 132.667 121.515 130.057 112.855 94.202 115.896
Periklanan 9.562 1.850 7.586 3.248 4.561 734
Televisi dan Radio
7.979 5.828 5.028 3.905 3.577 4.868
Seni Pertunjukan
50.979 49.499 67.505 78.305 61.484 58.051
Seni Rupa 12.435 11.392 6.218 14.736 8.215 14.879
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 95
Lampiran 3.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Tingkat Pendidikan
(Rendah, Menengah, Tinggi), 2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Menengah 4.336.657 4.723.380 4.771.188 5.207.037 5.394.997 5.776.625
Arsitektur 16.766 19.149 15.552 13.482 12.244 0
Desain 7.194 9.264 5.833 7.382 7.629 5.069
Film, Animasi, dan Video
11.567 17.809 14.202 19.857 21.625 10.609
Fotografi 34.226 38.764 34.964 29.585 35.123 19.051
Kriya 977.517 1.026.192 990.564 1.096.319 1.147.160 2.426.188
Kuliner 1.553.929 1.640.429 1.808.780 2.100.545 2.246.669 5.006.511
Musik 24.370 23.778 22.930 18.771 22.928 21.980
Fashion 1.346.905 1.575.028 1.500.163 1.554.319 1.519.571 2.294.166
Aplikasi dan Game Developer
10.939 8.288 6.493 8.805 7.344 6.331
Penerbitan 244.869 251.198 240.722 237.671 251.972 115.896
Periklanan 10.418 16.815 17.394 14.722 15.142 734
Televisi dan Radio
27.521 25.476 30.989 27.695 33.593 4.868
Seni Pertunjukan
54.240 53.134 65.588 63.538 57.660 58.051
Seni Rupa 16.196 18.056 17.014 14.346 16.337 14.879
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201696
Lampiran 3.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Tingkat Pendidikan
(Rendah, Menengah, Tinggi), 2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tinggi 563.763 766.942 807.128 865.309 1.063.710 1.148.732
Arsitektur 25.437 31.819 35.759 36.677 39.577 38.809
Desain 6.253 2.723 8.054 5.275 10.601 8.374
Film, Animasi, dan Video
14.915 14.248 19.986 12.365 9.409 18.209
Fotografi 9.904 9.775 8.012 13.723 14.915 13.180
Kriya 104.050 148.500 132.582 126.593 171.274 192.013
Kuliner 126.342 191.761 212.317 233.886 295.289 377.726
Musik 10.341 7.681 8.876 10.216 11.905 11.758
Fashion 131.005 182.248 192.579 222.687 248.502 243.169
Aplikasi dan Game Developer
17.574 22.793 28.002 26.167 28.721 20.148
Penerbitan 62.983 79.801 84.260 103.728 115.100 111.391
Periklanan 13.148 15.335 10.310 17.185 19.338 31.877
Televisi dan Radio
17.109 26.856 25.171 29.537 32.571 33.636
Seni Pertunjukan
20.145 26.772 26.333 18.211 50.740 38.546
Seni Rupa 4.557 6.630 14.887 9.059 15.768 9.896
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 97
Lampiran 3.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Tingkat Pendidikan
(Rendah, Menengah, Tinggi), 2011-2016
SUBSEKTOR
2011 2012
Rendah Menengah Tinggi Total Rendah Menengah Tinggi Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Arsitektur 22,12 30,22 47,65 100,00 8,43 36,38 55,19 100,00
Desain Produk 32,59 36,07 31,35 100,00 46,06 41,69 12,25 100,00
Film, Animasi, dan Video
23,05 59,32 17,62 100,00 22,44 33,88 43,68 100,00
Fotografi 38,07 48,86 13,07 100,00 26,97 56,64 16,39 100,00
Kriya 68,47 27,99 3,54 100,00 67,89 29,02 3,09 100,00
Kuliner 73,61 24,04 2,36 100,00 69,97 27,77 2,26 100,00
Musik 35,67 53,88 10,45 100,00 31,66 47,98 20,36 100,00
Fashion 59,33 36,46 4,21 100,00 58,41 37,90 3,69 100,00
Aplikasi dan Game Developer 25,25 25,06 49,68 100,00 13,94 33,02 53,04 100,00
Penerbitan 27,04 54,91 18,05 100,00 30,12 55,59 14,30 100,00
Periklanan 7,97 54,03 38,00 100,00 28,86 31,45 39,69 100,00
Televisi dan Radio 11,56 40,49 47,95 100,00 15,17 52,31 32,52 100,00
Seni Pertunjukan 41,65 39,03 19,32 100,00 40,66 43,27 16,07 100,00
Seni Rupa 29,57 50,78 19,65 100,00 37,47 48,80 13,73 100,00
Total 65,60 29,83 4,57 100,00 63,56 32,25 4,19 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-201698
Lampiran 3.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Tingkat Pendidikan
(Rendah, Menengah, Tinggi), 2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR
2013 2014
Rendah Menengah Tinggi Total Rendah Menengah Tinggi Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Arsitektur 2,38 36,68 60,95 100,00 2,78 29,47 67,76 100,00
Desain 38,78 25,72 35,51 100,00 42,60 33,48 23,92 100,00
Film, Animasi, dan Video
7,44 51,42 41,14 100,00 2,73 40,41 56,86 100,00
Fotografi 25,66 59,37 14,97 100,00 34,79 53,06 12,16 100,00
Kriya 66,93 28,89 4,18 100,00 66,77 29,31 3,92 100,00
Kuliner 68,66 28,06 3,28 100,00 68,04 28,60 3,36 100,00
Musik 39,23 45,93 14,84 100,00 40,20 43,11 16,69 100,00
Fashion 57,37 38,21 4,42 100,00 57,85 37,36 4,80 100,00
Aplikasi dan Game Developer
10,41 23,89 65,70 100,00 4,30 18,01 77,69 100,00
Penerbitan 26,85 55,51 17,64 100,00 28,58 52,90 18,52 100,00
Periklanan 5,44 49,46 45,10 100,00 21,50 49,29 29,22 100,00
Televisi dan Radio
10,02 43,80 46,18 100,00 8,22 50,65 41,14 100,00
Seni Pertunjukan
38,25 41,06 20,69 100,00 42,34 41,14 16,52 100,00
Seni Rupa 31,58 50,05 18,38 100,00 16,31 44,63 39,05 100,00
Total 62,11 32,59 5,29 100,00 62,14 32,38 5,48 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 99
Lampiran 3.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Tingkat Pendidikan
(Rendah, Menengah, Tinggi), 2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR
2015 2016
Rendah Menengah Tinggi Total Rendah Menengah Tinggi Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Arsitektur 3,61 25,91 70,48 100,00 0,75 23,45 75,80 100,00
Desain 18,92 33,93 47,15 100,00 21,15 43,91 34,94 100,00
Film, Animasi, dan Video
11,20 54,72 34,07 100,00 16,93 57,88 25,19 100,00
Fotografi 34,60 44,68 20,72 100,00 25,71 52,15 22,15 100,00
Kriya 63,89 32,37 3,74 100,00 63,78 31,51 4,71 100,00
Kuliner 65,97 30,62 3,41 100,00 65,70 30,32 3,98 100,00
Musik 45,68 35,18 19,14 100,00 35,77 42,28 21,95 100,00
Fashion 54,50 39,80 5,70 100,00 54,14 39,41 6,45 100,00
Aplikasi dan Game Developer
5,17 23,88 70,95 100,00 8,24 18,69 73,07 100,00
Penerbitan 24,84 52,32 22,83 100,00 20,42 54,63 24,95 100,00
Periklanan 9,24 41,88 48,88 100,00 11,68 38,78 49,53 100,00
Televisi dan Radio
6,39 45,30 48,31 100,00 5,13 48,17 46,70 100,00
Seni Pertunjukan
48,92 39,70 11,38 100,00 36,19 33,94 29,87 100,00
Seni Rupa 38,64 37,61 23,75 100,00 20,37 40,52 39,11 100,00
Total 59,96 34,33 5,70 100,00 59,53 33,80 6,67 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016100
Lampiran 4.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Lapangan Usaha, 2011-2016
LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
0 0 0 0 0 0
B. Pertambangan dan Penggalian
0 0 0 0 0 0
C. Industri Pengolahan 6.900.669 7.656.584 7.350.301 7.184.876 7.500.541 8.065.318
D. Pengadaan Listrik dan Gas
0 0 0 0 0 0
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang
0 0 0 0 0 0
F. Konstruksi 0 0 0 0 0 0
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
2.712.522 2.816.875 2.890.668 2.911.876 3.055.776 2.995.062
H. Transportasi dan Pergudangan
0 0 0 0 0 0
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
3.168.543 3.318.863 3.756.650 4.274.371 4.653.677 5.129.954
J. Informasi dan Komunikasi
195.009 188.320 192.076 190.459 196.842 203.254
K. Jasa Keuangan dan Asuransi
0 0 0 0 0 0
L. Real Estate 0 0 0 0 0 0
M,N. Jasa Perusahaan 202.451 189.280 198.964 217.910 237.589 256.416
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
0 0 0 0 0 0
P. Jasa Pendidikan 137.005 185.204 159.188 201.382 163.693 153.774
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0 0 0 0 0 0
R, S, T, U. Jasa Lainnya 130.985 136.300 187.102 186.699 151.472 105.912
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 101
Lampiran 4.2 Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Menurut Kategori Lapangan Usaha Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor
Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
LAPANGAN USAHA Semua sektor Sektor ekonomi kreatif
(1) (2) (3)
A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 37.773.525 0
B. Pertambangan dan Penggalian 1.469.846 0
C. Industri Pengolahan 15.874.689 8.065.318
D. Pengadaan Listrik dan Gas 259.638 0
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang
241.758 0
F. Konstruksi 7.978.567 0
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
21.554.455 2.995.062
H. Transportasi dan Pergudangan 4.970.325 0
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.251.527 5.129.954
J. Informasi dan Komunikasi 683.504 203.254
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1.730.759 0
L. Real Estate 355.746 0
M,N. Jasa Perusahaan 1.437.413 256.416
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
4.986.503 0
P. Jasa Pendidikan 6.085.285 153.774
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.753.332 0
R, S, T, U. Jasa Lainnya 5.005.101 105.912
Total 118.411.973 16.909.690
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016102
Lampiran 5.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan, 2011-2016
STATUS PEKERJAAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
Berusaha sendiri 3.018.311 3.004.249 3.294.183 3.759.756 3.783.533 4.079.481
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 2.226.754 1.936.279 2.012.275 1.905.003 2.091.948 2.408.352
Berusaha dibantu buruh tetap 660.030 738.670 717.629 806.527 817.571 966.151
Buruh/karyawan/ pegawai 5.644.604 6.641.187 6.540.117 6.580.912 6.932.758 7.049.077
Pekerja bebas 434.415 461.107 403.669 449.446 543.678 428.763
Pekerja keluarga 1.463.070 1.709.934 1.767.076 1.665.929 1.790.102 1.977.866
Laki-laki 6.410.579 6.680.472 6.875.742 6.980.355 7.392.808 7.483.716
Berusaha sendiri 1.239.292 1.119.568 1.195.877 1.361.155 1.425.465 1.384.094
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 1.150.498 992.226 1.051.392 1.025.917 1.100.617 1.113.491
Berusaha dibantu buruh tetap 450.991 505.816 497.844 521.313 548.434 648.568
Buruh/karyawan/ pegawai 3.063.278 3.491.149 3.515.652 3.493.785 3.668.350 3.673.143
Pekerja bebas 178.849 182.912 188.842 195.747 257.996 183.752
Pekerja keluarga 327.671 388.801 426.135 382.438 391.946 480.668
Perempuan 7.036.605 7.810.954 7.859.207 8.187.218 8.566.782 9.425.974
Berusaha sendiri 1.779.019 1.884.681 2.098.306 2.398.601 2.358.068 2.695.387
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 1.076.256 944.053 960.883 879.086 991.331 1.294.861
Berusaha dibantu buruh tetap 209.039 232.854 219.785 285.214 269.137 317.583
Buruh/karyawan/ pegawai 2.581.326 3.150.038 3.024.465 3.087.127 3.264.408 3.375.934
Pekerja bebas 255.566 278.195 214.827 253.699 285.682 245.011
Pekerja keluarga 1.135.399 1.321.133 1.340.941 1.283.491 1.398.156 1.497.198
Perkotaan 9.730.939 10.181.525 10.387.386 10.713.372 11.532.887 11.883.481
Berusaha sendiri 1.940.373 1.830.235 1.995.081 2.284.099 2.416.280 2.572.133
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 1.534.019 1.146.796 1.291.061 1.243.101 1.367.531 1.495.742
Berusaha dibantu buruh tetap 520.561 593.083 564.732 644.411 667.968 783.468
Buruh/karyawan/ pegawai 4.519.814 5.286.168 5.220.714 5.189.086 5.543.966 5.402.992
Pekerja bebas 249.614 263.863 241.285 221.167 303.038 265.465
Pekerja keluarga 966.558 1.061.380 1.074.513 1.131.508 1.234.104 1.363.681
Perdesaan 3.716.245 4.309.901 4.347.563 4.454.201 4.426.703 5.026.209
Berusaha sendiri 1.077.938 1.174.014 1.299.102 1.475.657 1.367.253 1.507.348
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 692.735 789.483 721.214 661.902 724.417 912.610
Berusaha dibantu buruh tetap 139.469 145.587 152.897 162.116 149.603 182.683
Buruh/karyawan/ pegawai 1.124.790 1.355.019 1.319.403 1.391.826 1.388.792 1.646.085
Pekerja bebas 184.801 197.244 162.384 228.279 240.640 163.298
Pekerja keluarga 496.512 648.554 692.563 534.421 555.998 614.185
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 103
Lampiran 5.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan, 2011-2016
STATUS PEKERJAAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
Berusaha sendiri 3.018.311 3.004.249 3.294.183 3.759.756 3.783.533 4.079.481Berusaha dibantu buruh tidak tetap 2.226.754 1.936.279 2.012.275 1.905.003 2.091.948 2.408.352Berusaha dibantu buruh tetap 660.030 738.670 717.629 806.527 817.571 966.151Buruh/karyawan/ pegawai 5.644.604 6.641.187 6.540.117 6.580.912 6.932.758 7.049.077
Pekerja bebas 434.415 461.107 403.669 449.446 543.678 428.763
Pekerja keluarga 1.463.070 1.709.934 1.767.076 1.665.929 1.790.102 1.977.866
Laki-laki 6.410.579 6.680.472 6.875.742 6.980.355 7.392.808 7.483.716
Berusaha sendiri 1.239.292 1.119.568 1.195.877 1.361.155 1.425.465 1.384.094Berusaha dibantu buruh tidak tetap 1.150.498 992.226 1.051.392 1.025.917 1.100.617 1.113.491Berusaha dibantu buruh tetap 450.991 505.816 497.844 521.313 548.434 648.568Buruh/karyawan/ pegawai 3.063.278 3.491.149 3.515.652 3.493.785 3.668.350 3.673.143
Pekerja bebas 178.849 182.912 188.842 195.747 257.996 183.752
Pekerja keluarga 327.671 388.801 426.135 382.438 391.946 480.668
Perempuan 7.036.605 7.810.954 7.859.207 8.187.218 8.566.782 9.425.974
Berusaha sendiri 1.779.019 1.884.681 2.098.306 2.398.601 2.358.068 2.695.387Berusaha dibantu buruh tidak tetap 1.076.256 944.053 960.883 879.086 991.331 1.294.861Berusaha dibantu buruh tetap 209.039 232.854 219.785 285.214 269.137 317.583Buruh/karyawan/ pegawai 2.581.326 3.150.038 3.024.465 3.087.127 3.264.408 3.375.934
Pekerja bebas 255.566 278.195 214.827 253.699 285.682 245.011
Pekerja keluarga 1.135.399 1.321.133 1.340.941 1.283.491 1.398.156 1.497.198
Perkotaan 9.730.939 10.181.525 10.387.386 10.713.372 11.532.887 11.883.481
Berusaha sendiri 1.940.373 1.830.235 1.995.081 2.284.099 2.416.280 2.572.133Berusaha dibantu buruh tidak tetap 1.534.019 1.146.796 1.291.061 1.243.101 1.367.531 1.495.742Berusaha dibantu buruh tetap 520.561 593.083 564.732 644.411 667.968 783.468Buruh/karyawan/ pegawai 4.519.814 5.286.168 5.220.714 5.189.086 5.543.966 5.402.992
Pekerja bebas 249.614 263.863 241.285 221.167 303.038 265.465
Pekerja keluarga 966.558 1.061.380 1.074.513 1.131.508 1.234.104 1.363.681
Perdesaan 3.716.245 4.309.901 4.347.563 4.454.201 4.426.703 5.026.209
Berusaha sendiri 1.077.938 1.174.014 1.299.102 1.475.657 1.367.253 1.507.348Berusaha dibantu buruh tidak tetap 692.735 789.483 721.214 661.902 724.417 912.610Berusaha dibantu buruh tetap 139.469 145.587 152.897 162.116 149.603 182.683Buruh/karyawan/ pegawai 1.124.790 1.355.019 1.319.403 1.391.826 1.388.792 1.646.085
Pekerja bebas 184.801 197.244 162.384 228.279 240.640 163.298
Pekerja keluarga 496.512 648.554 692.563 534.421 555.998 614.185
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016104
Lampiran 5.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin, 2011-2016
STATUS PEKERJAAN
2011 2012
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Berusaha sendiri 41,06 58,94 100,00 37,27 62,73 100,00
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
51,67 48,33 100,00 51,24 48,76 100,00
Berusaha dibantu buruh tetap
68,33 31,67 100,00 68,48 31,52 100,00
Buruh/karyawan/pegawai
54,27 45,73 100,00 52,57 47,43 100,00
Pekerja bebas 41,17 58,83 100,00 39,67 60,33 100,00Pekerja keluarga
22,40 77,60 100,00 22,74 77,26 100,00
Total 47,67 52,33 100,00 46,10 53,90 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin, 2011-2016
(Lanjutan)
STATUS PEKERJAAN2013 2014
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Berusaha sendiri 36,30 63,70 100,00 36,20 63,80 100,00
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 52,25 47,75 100,00 53,85 46,15 100,00
Berusaha dibantu buruh tetap 69,37 30,63 100,00 64,64 35,36 100,00
Buruh/karyawan/pegawai 53,76 46,24 100,00 53,09 46,91 100,00
Pekerja bebas 46,78 53,22 100,00 43,55 56,45 100,00
Pekerja keluarga 24,12 75,88 100,00 22,96 77,04 100,00
Total 46,66 53,34 100,00 46,02 53,98 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin, 2011-2016
(Lanjutan)
STATUS PEKERJAAN2015 2016
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Berusaha sendiri 37,68 62,32 100,00 33,93 66,07 100,00
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 52,61 47,39 100,00 46,23 53,77 100,00
Berusaha dibantu buruh tetap 67,08 32,92 100,00 67,13 32,87 100,00
Buruh/karyawan/pegawai 52,91 47,09 100,00 52,11 47,89 100,00
Pekerja bebas 47,45 52,55 100,00 42,86 57,14 100,00
Pekerja keluarga 21,90 78,10 100,00 24,30 75,70 100,00
Total 46,32 53,68 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 105
Lampiran 5.3 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor)
dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
STATUS PEKERJAAN
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)Berusaha sendiri 61,05 38,95 100,00 33,93 66,07 100,00
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
70,98 29,02 100,00 46,23 53,77 100,00
Berusaha dibantu buruh tetap
80,32 19,68 100,00 67,13 32,87 100,00
Buruh/karyawan/pegawai
64,03 35,97 100,00 52,11 47,89 100,00
Pekerja bebas 77,70 22,30 100,00 42,86 57,14 100,00
Pekerja keluarga 26,87 73,13 100,00 24,30 75,70 100,00
Total 61,60 38,40 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016
STATUS PEKERJAAN
2011 2012
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Berusaha sendiri 64,29 35,71 100,00 60,92 39,08 100,00
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
68,89 31,11 100,00 59,23 40,77 100,00
Berusaha dibantu buruh tetap
78,87 21,13 100,00 80,29 19,71 100,00
Buruh/karyawan/pegawai
80,07 19,93 100,00 79,60 20,40 100,00
Pekerja bebas 57,46 42,54 100,00 57,22 42,78 100,00
Pekerja keluarga 66,06 33,94 100,00 62,07 37,93 100,00
Total 72,36 27,64 100,00 70,26 29,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 (Lanjutan)STATUS
PEKERJAAN2013 2014
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Berusaha sendiri 60,56 39,44 100,00 60,75 39,25 100,00
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 64,16 35,84 100,00 65,25 34,75 100,00
Berusaha dibantu buruh tetap 78,69 21,31 100,00 79,90 20,10 100,00
Buruh/karyawan/pegawai 79,83 20,17 100,00 78,85 21,15 100,00
Pekerja bebas 59,77 40,23 100,00 49,21 50,79 100,00
Pekerja keluarga 60,81 39,19 100,00 67,92 32,08 100,00
Total 70,49 29,51 100,00 70,63 29,37 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016106
Lampiran 5.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Status Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal,
2011-2016 (Lanjutan)
STATUS PEKERJAAN
2015 2016
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Berusaha sendiri 63,86 36,14 100,00 63,05 36,95 100,00
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 65,37 34,63 100,00 62,11 37,89 100,00
Berusaha dibantu buruh tetap 81,70 18,30 100,00 81,09 18,91 100,00
Buruh/karyawan/pegawai 79,97 20,03 100,00 76,65 23,35 100,00
Pekerja bebas 55,74 44,26 100,00 61,91 38,09 100,00
Pekerja keluarga 68,94 31,06 100,00 68,95 31,05 100,00
Total 72,26 27,74 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.5 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kelompok Umur dan Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional
(Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016STATUS
PEKERJAANSemua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Berusaha sendiri 52,55 47,45 100,00 63,05 36,95 100,00
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 31,67 68,33 100,00 62,11 37,89 100,00
Berusaha dibantu buruh tetap 63,09 36,91 100,00 81,09 18,91 100,00
Buruh/karyawan/pegawai 69,51 30,49 100,00 76,65 23,35 100,00
Pekerja bebas 41,27 58,73 100,00 61,91 38,09 100,00
Pekerja keluarga 30,98 69,02 100,00 68,95 31,05 100,00
Total 51,92 48,08 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 107
Lampiran 5.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal, 2011-2016
KEGIATAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
Formal 6.304.634 7.379.857 7.257.746 7.387.439 7.750.329 8.015.228
Informal 7.142.550 7.111.569 7.477.203 7.780.134 8.209.261 8.894.462
Laki-laki 6.410.579 6.680.472 6.875.742 6.980.355 7.392.808 7.483.716
Formal 3.514.269 3.996.965 4.013.496 4.015.098 4.216.784 4.321.711
Informal 2.896.310 2.683.507 2.862.246 2.965.257 3.176.024 3.162.005
Perempuan 7.036.605 7.810.954 7.859.207 8.187.218 8.566.782 9.425.974
Formal 2.790.365 3.382.892 3.244.250 3.372.341 3.533.545 3.693.517
Informal 4.246.240 4.428.062 4.614.957 4.814.877 5.033.237 5.732.457
Perkotaan 9.730.939 10.181.525 10.387.386 10.713.372 11.532.887 11.883.481
Formal 5.040.375 5.879.251 5.785.446 5.833.497 6.211.934 6.186.460
Informal 4.690.564 4.302.274 4.601.940 4.879.875 5.320.953 5.697.021
Perdesaan 3.716.245 4.309.901 4.347.563 4.454.201 4.426.703 5.026.209
Formal 1.264.259 1.500.606 1.472.300 1.553.942 1.538.395 1.828.768
Informal 2.451.986 2.809.295 2.875.263 2.900.259 2.888.308 3.197.441
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016108
Lampiran 5.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Jenis Kelamin,
2011-2016
KEGIATAN2011 2012
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Formal 55,74 44,26 100,00 54,16 45,84 100,00
Informal 40,55 59,45 100,00 37,73 62,27 100,00
Total 47,67 52,33 100,00 46,10 53,90 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan)
KEGIATAN2013 2014
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Formal 55,30 44,70 100,00 54,35 45,65 100,00
Informal 38,28 61,72 100,00 38,11 61,89 100,00
Total 46,66 53,34 100,00 46,02 53,98 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan)
KEGIATAN2015 2016
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Formal 54,41 45,59 100,00 53,92 46,08 100,00
Informal 38,69 61,31 100,00 35,55 64,45 100,00
Total 46,32 53,68 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 109
Lampiran 5.8 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Jenis Kelamin Secara Nasional
(Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
KEGIATANSemua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Formal 65,45 34,55 100,00 53,92 46,08 100,00
Informal 58,77 41,23 100,00 35,55 64,45 100,00
Total 61,60 38,40 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Daerah Tempat
Tinggal, 2011-2016
KEGIATAN2011 2012
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Formal 79,95 20,05 100,00 79,67 20,33 100,00
Informal 65,67 34,33 100,00 60,50 39,50 100,00
Total 72,36 27,64 100,00 70,26 29,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Jenis Kelamin dan
Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan)
KEGIATAN2013 2014
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Formal 79,71 20,29 100,00 78,97 21,03 100,00
Informal 61,55 38,45 100,00 62,72 37,28 100,00
Total 70,49 29,51 100,00 70,63 29,37 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Jenis Kelamin dan
Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan)
KEGIATAN2015 2016
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Formal 80,15 19,85 100,00 77,18 22,82 100,00
Informal 64,82 35,18 100,00 64,05 35,95 100,00
Total 72,26 27,74 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016110
Lampiran 5.10 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal dan Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif,
Tahun 2016
KEGIATANSemua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Formal 68,95 31,05 100,00 77,18 22,82 100,00
Informal 39,39 60,61 100,00 64,05 35,95 100,00
Total 51,92 48,08 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 5.11 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Sub Sektor Ekonomi Kreatif dan Kegiatan Formal/
Informal, 2011-2016
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Formal 6.304.634 7.379.857 7.257.746 7.387.439 7.750.329 8.015.228
Arsitektur 38.709 47.477 42.340 40.486 42.954 44.317
Desain 16.722 15.638 10.533 15.038 17.642 22.477
Film, Animasi, dan Video
31.166 32.748 32.516 31.089 33.789 33.902
Fotografi 29.796 34.603 30.419 33.015 39.565 39.758
Kriya 1.818.312 2.066.691 1.993.945 1.979.599 2.055.928 1.989.760
Kuliner 1.623.823 1.823.224 1.887.737 1.971.141 2.235.642 2.492.988
Musik 28.232 27.493 25.888 26.519 30.557 30.590
Fashion 2.184.287 2.734.620 2.631.231 2.686.306 2.654.319 2.694.289
Aplikasi dan Game Developer
28.385 26.461 29.328 32.071 30.652 28.270
Penerbitan 332.590 381.290 370.490 379.130 376.446 369.158
Periklanan 30.197 30.822 29.813 30.428 33.631 35.824
Televisi dan Radio 47.867 58.030 59.963 60.409 67.091 69.255
Seni Pertunjukan 74.915 75.754 91.960 85.623 106.398 127.666
Seni Rupa 19.633 25.006 21.583 16.585 25.715 36.974
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 111
Lampiran 5.11 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Sub Sektor Ekonomi Kreatif dan Kegiatan Formal/Informal, 2011-
2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Informal 7.142.550 7.111.569 7.477.203 7.780.134 8.209.261 8.894.462
Arsitektur 7.381 4.732 10.436 11.552 9.256 9.527
Desain 3.225 6.585 12.149 7.011 4.841 1.490
Film, Animasi, dan Video
2.980 1.885 2.632 5.199 3.570 5.644
Fotografi 30.635 30.690 35.481 33.203 27.786 30.068
Kriya 1.549.923 1.485.184 1.386.165 1.407.140 1.584.270 1.727.719
Kuliner 3.972.261 4.023.555 4.436.531 4.888.687 5.175.091 5.490.271
Musik 22.557 24.276 27.303 26.845 23.678 26.301
Fashion 1.369.236 1.387.176 1.384.537 1.219.123 1.201.138 1.435.055
Aplikasi dan Game Developer
4.746 8.231 6.716 4.808 8.652 12.795
Penerbitan 107.929 71.224 84.549 75.124 84.828 95.421
Periklanan 2.931 3.178 5.477 4.727 5.410 5.166
Televisi dan Radio
4.742 130 1.225 728 2.650 2.039
Seni Pertunjukan 50.449 53.651 67.466 74.431 63.486 43.328
Seni Rupa 13.555 11.072 16.536 21.556 14.605 9.638
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016112
Lampiran 5.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kegiatan Formal/
Informal, 2011-2016
SUBSEKTOR2011 2012
Formal Informal Total Formal Informal Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 83,99 16,01 100,00 90,94 9,06 100,00
Desain 83,83 16,17 100,00 70,37 29,63 100,00Film, Animasi, dan Video
91,27 8,73 100,00 94,56 5,44 100,00
Fotografi 49,31 50,69 100,00 53,00 47,00 100,00
Kriya 53,98 46,02 100,00 58,19 41,81 100,00
Kuliner 29,02 70,98 100,00 31,18 68,82 100,00
Musik 55,59 44,41 100,00 53,11 46,89 100,00
Fashion 61,47 38,53 100,00 66,35 33,65 100,00
Aplikasi dan Game Developer 85,68 14,32 100,00 76,27 23,73 100,00
Penerbitan 75,50 24,50 100,00 84,26 15,74 100,00
Periklanan 91,15 8,85 100,00 90,65 9,35 100,00
Televisi dan Radio 90,99 9,01 100,00 99,78 0,22 100,00
Seni Pertunjukan 59,76 40,24 100,00 58,54 41,46 100,00
Seni Rupa 59,16 40,84 100,00 69,31 30,69 100,00
Total 46,88 53,12 100,00 50,93 49,07 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 113
Lampiran 5.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kegiatan Formal/
Informal, 2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR2013 2014
Formal Informal Total Formal Informal Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 80,23 19,77 100,00 77,80 22,20 100,00
Desain 46,44 53,56 100,00 68,20 31,80 100,00Film, Animasi, dan Video
92,51 7,49 100,00 85,67 14,33 100,00
Fotografi 46,16 53,84 100,00 49,86 50,14 100,00
Kriya 58,99 41,01 100,00 58,45 41,55 100,00
Kuliner 29,85 70,15 100,00 28,73 71,27 100,00
Musik 48,67 51,33 100,00 49,69 50,31 100,00
Fashion 65,52 34,48 100,00 68,78 31,22 100,00
Aplikasi dan Game Developer 81,37 18,63 100,00 86,96 13,04 100,00
Penerbitan 81,42 18,58 100,00 83,46 16,54 100,00
Periklanan 84,48 15,52 100,00 86,55 13,45 100,00
Televisi dan Radio
98,00 2,00 100,00 98,81 1,19 100,00
Seni Pertunjukan
57,68 42,32 100,00 53,50 46,50 100,00
Seni Rupa 56,62 43,38 100,00 43,48 56,52 100,00
Total 49,26 50,74 100,00 48,71 51,29 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016114
Lampiran 5.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kegiatan Formal/
Informal, 2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR2015 2016
Formal Informal Total Formal Informal Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 82,27 17,73 100,00 82,31 17,69 100,00
Desain 78,47 21,53 100,00 93,78 6,22 100,00Film, Animasi, dan Video
90,44 9,56 100,00 85,73 14,27 100,00
Fotografi 58,74 41,26 100,00 56,94 43,06 100,00
Kriya 56,48 43,52 100,00 53,52 46,48 100,00
Kuliner 30,17 69,83 100,00 31,23 68,77 100,00
Musik 56,34 43,66 100,00 53,77 46,23 100,00
Fashion 68,85 31,15 100,00 65,25 34,75 100,00
Aplikasi dan Game Developer 77,99 22,01 100,00 68,84 31,16 100,00
Penerbitan 81,61 18,39 100,00 79,46 20,54 100,00
Periklanan 86,14 13,86 100,00 87,40 12,60 100,00
Televisi dan Radio
96,20 3,80 100,00 97,14 2,86 100,00
Seni Pertunjukan
62,63 37,37 100,00 74,66 25,34 100,00
Seni Rupa 63,78 36,22 100,00 79,32 20,68 100,00
Total 48,56 51,44 100,00 47,40 52,60 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 115
Lampiran 6.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan, 2011-2016
JENIS PEKERJAAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
416.525 419.916 467.350 487.319 498.980 402.040
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
179.456 131.858 173.303 134.920 175.424 125.432
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
435.337 504.504 485.486 501.917 572.180 640.222
4. Tenaga Usaha Penjualan
4.466.290 4.628.787 4.942.914 5.419.967 5.670.907 5.099.031
5. Tenaga Usaha Jasa 820.464 891.452 949.881 1.039.122 1.162.101 1.439.582
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
0 0 0 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
7.129.112 7.914.909 7.716.015 7.584.328 7.879.998 9.119.245
X/00. Lainnya 0 0 0 0 0 84.138
TOTAL 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016116
Lampiran 6.2 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin, 2011-2016
JENIS PEKERJAAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Laki-Laki 6.410.579 6.680.472 6.875.742 6.980.355 7.392.808 7.483.716
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
299.303 269.521 349.623 345.116 356.932 273.475
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
129.565 107.758 131.963 100.843 130.385 93.909
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
202.917 247.163 226.452 218.603 263.853 289.629
4. Tenaga Usaha Penjualan 1.983.521 2.004.942 2.101.814 2.250.178 2.421.937 2.190.770
5. Tenaga Usaha Jasa 435.320 462.572 489.754 547.068 605.628 626.294
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
0 0 0 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
3.359.953 3.588.516 3.576.136 3.518.547 3.614.073 3.931.597
X/00. Lainnya 0 0 0 0 0 78.042
Perempuan 7.036.605 7.810.954 7.859.207 8.187.218 8.566.782 9.425.974
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
117.222 150.395 117.727 142.203 142.048 128.565
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
49.891 24.100 41.340 34.077 45.039 31.523
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
232.420 257.341 259.034 283.314 308.327 350.593
4. Tenaga Usaha Penjualan 2.482.769 2.623.845 2.841.100 3.169.789 3.248.970 2.908.261
5. Tenaga Usaha Jasa 385.144 428.880 460.127 492.054 556.473 813.288
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
0 0 0 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
3.769.159 4.326.393 4.139.879 4.065.781 4.265.925 5.187.648
X/00. Lainnya 0 0 0 0 0 6.096
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 117
Lampiran 6.3 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016
JENIS PEKERJAAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perkotaan 9.730.939 10.181.525 10.387.386 10.713.372 11.532.887 11.883.481
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
349.257 311.534 380.941 371.792 397.417 298.343
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
165.043 118.422 146.585 122.968 156.397 117.359
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
412.365 475.274 457.475 477.574 539.831 523.447
4. Tenaga Usaha Penjualan 3.270.796 3.331.081 3.536.598 3.912.378 4.194.211 3.673.498
5. Tenaga Usaha Jasa 655.700 696.239 736.397 817.882 923.670 1.066.743
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
0 0 0 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
4.877.778 5.248.975 5.129.390 5.010.778 5.321.361 6.135.121
X/00. Lainnya 0 0 0 0 0 68.970
Perdesaan 3.716.245 4.309.901 4.347.563 4.454.201 4.426.703 5.026.209
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
67.268 108.382 86.409 115.527 101.563 103.697
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
14.413 13.436 26.718 11.952 19.027 8.073
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
22.972 29.230 28.011 24.343 32.349 116.775
4. Tenaga Usaha Penjualan 1.195.494 1.297.706 1.406.316 1.507.589 1.476.696 1.425.533
5. Tenaga Usaha Jasa 164.764 195.213 213.484 221.240 238.431 372.839
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
0 0 0 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
2.251.334 2.665.934 2.586.625 2.573.550 2.558.637 2.984.124
X/00. Lainnya 0 0 0 0 0 15.168
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016118
Lampiran 6.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin, 2011-2016
JENIS PEKERJAAN2011 2012
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
71,86 28,14 100,00 64,18 35,82 100,00
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan 72,20 27,80 100,00 81,72 18,28 100,00
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
46,61 53,39 100,00 48,99 51,01 100,00
4. Tenaga Usaha Penjualan 44,41 55,59 100,00 43,31 56,69 100,00
5. Tenaga Usaha Jasa 53,06 46,94 100,00 51,89 48,11 100,00
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
0 0 0 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
47,13 52,87 100,00 45,34 54,66 100,00
X/00. Lainnya 0 0 0 0 0 0
Total 47,67 52,33 100,00 46,10 53,90 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin, 2011-2016
(Lanjutan)
JENIS PEKERJAAN2013 2014
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
74,81 25,19 100,00 70,82 29,18 100,00
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
76,15 23,85 100,00 74,74 25,26 100,00
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
46,64 53,36 100,00 43,55 56,45 100,00
4. Tenaga Usaha Penjualan 42,52 57,48 100,00 41,52 58,48 100,00
5. Tenaga Usaha Jasa 51,56 48,44 100,00 52,65 47,35 100,00
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
0 0 0 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
46,35 53,65 100,00 46,39 53,61 100,00
X/00. Lainnya 0 0 0 0 0 0
Total 46,66 53,34 100,00 46,02 53,98 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 119
Lampiran 6.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin, 2011-2016
(Lanjutan)
JENIS PEKERJAAN2015 2016
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
71,53 28,47 100,00 68,02 31,98 100,00
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
74,33 25,67 100,00 74,87 25,13 100,00
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
46,11 53,89 100,00 45,24 54,76 100,00
4. Tenaga Usaha Penjualan 42,71 57,29 100,00 42,96 57,04 100,00
5. Tenaga Usaha Jasa 52,11 47,89 100,00 43,51 56,49 100,00
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
0 0 0 92,75 7,25 100,00
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
45,86 54,14 100,00 43,11 56,89 100,00
X/00. Lainnya 0 0 0 0 0 0
Total 46,32 53,68 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.5 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor)
dan di Sektor Ekonomi Kreatif Tahun 2016
JENIS PEKERJAANSemua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
43,87 56,13 100,00 68,02 31,98 100,00
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
83,00 17,00 100,00 74,87 25,13 100,00
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
55,92 44,08 100,00 45,24 54,76 100,00
4. Tenaga Usaha Penjualan 47,66 52,34 100,00 42,96 57,04 100,00
5. Tenaga Usaha Jasa 38,58 61,42 100,00 43,51 56,49 100,00
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
63,29 36,71 100,00 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
75,04 24,96 100,00 43,11 56,89 100,00
X/00. Lainnya 96,61 3,39 100,00 92,75 7,25 100,00
Total 61,60 38,40 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016120
Lampiran 6.6 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-
2016
JENIS PEKERJAAN2011 2012
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
83,85 16,15 100,00 74,19 25,81 100,00
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
91,97 8,03 100,00 89,81 10,19 100,00
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
94,72 5,28 100,00 94,21 5,79 100,00
4. Tenaga Usaha Penjualan 73,23 26,77 100,00 71,96 28,04 100,00
5. Tenaga Usaha Jasa 79,92 20,08 100,00 78,10 21,90 100,00
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
0 0 0 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
68,42 31,58 100,00 66,32 33,68 100,00
X/00. Lainnya 0 0 0 0 0 0
Total 72,36 27,64 100,00 70,26 29,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.6 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-
2016 (Lanjutan)
JENIS PEKERJAAN2013 2014
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
81,51 18,49 100,00 76,29 23,71 100,00
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
84,58 15,42 100,00 91,14 8,86 100,00
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
94,23 5,77 100,00 95,15 4,85 100,00
4. Tenaga Usaha Penjualan 71,55 28,45 100,00 72,18 27,82 100,00
5. Tenaga Usaha Jasa 77,53 22,47 100,00 78,71 21,29 100,00
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutan Dan Perburuan
0 0 0 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
66,48 33,52 100,00 66,07 33,93 100,00
X/00. Lainnya 0 0 0 0 0 0
Total 70,49 29,51 100,00 70,63 29,37 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 121
Lampiran 6.6 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jenis Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-
2016 (Lanjutan)
JENIS PEKERJAAN2015 2016
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
79,65 20,35 100,00 74,21 25,79 100,00
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
89,15 10,85 100,00 93,56 6,44 100,00
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
94,35 5,65 100,00 81,76 18,24 100,00
4. Tenaga Usaha Penjualan 73,96 26,04 100,00 72,04 27,96 100,00
5. Tenaga Usaha Jasa 79,48 20,52 100,00 74,10 25,90 100,00
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutann Dan Perburuan
0 0 0 81,97 18,03 100,00
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
67,53 32,47 100,00 67,28 32,72 100,00
X/00. Lainnya 0 0 0 81,97 18,03 100,00
Total 72,26 27,74 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.7 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
JENIS PEKERJAANSemua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tenaga Profesional, Teknisi Dan Tenaga Lain Ybdi
66,55 33,45 100,00 74,21 25,79 100,00
2. Tenaga Kepemimpinan Dan Ketatalaksanaan
73,14 26,86 100,00 93,56 6,44 100,00
3. Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha Dan Tenaga Ybdi
77,52 22,48 100,00 81,76 18,24 100,00
4. Tenaga Usaha Penjualan 67,23 32,77 100,00 72,04 27,96 100,00
5. Tenaga Usaha Jasa 75,02 24,98 100,00 74,10 25,90 100,00
6. T U Tani, Kebun, Ternak2, Ikan, Hutann Dan Perburuan
19,95 80,05 100,00 0 0 0
7/8/9. Tenaga Produksi Op Alat Angkutan Dan Pekerja Kasar
61,10 38,90 100,00 67,28 32,72 100,00
X/00. Lainnya 75,84 24,16 100,00 81,97 18,03 100,00
Total 51,92 48,08 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016122
Lampiran 6.8 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori White/Blue Collar, 2011-2016
WHITE/BLUE COLLAR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
White Collar 1.031.318 1.056.278 1.126.139 1.124.156 1.246.584 1.167.694
Blue Collar 12.415.866 13.435.148 13.608.810 14.043.417 14.713.006 15.741.996
Laki-laki 6.410.579 6.680.472 6.875.742 6.980.355 7.392.808 7.483.716
White Collar 631.785 624.442 708.038 664.562 751.170 657.013
Blue Collar 5.778.794 6.056.030 6.167.704 6.315.793 6.641.638 6.826.703
Perempuan 7.036.605 7.810.954 7.859.207 8.187.218 8.566.782 9.425.974
White Collar 399.533 431.836 418.101 459.594 495.414 510.681
Blue Collar 6.637.072 7.379.118 7.441.106 7.727.624 8.071.368 8.915.293
Perkotaan 9.730.939 10.181.525 10.387.386 10.713.372 11.532.887 11.883.481
White Collar 926.665 905.230 985.001 972.334 1.093.645 939.149
Blue Collar 8.804.274 9.276.295 9.402.385 9.741.038 10.439.242 10.944.332
Perdesaan 3.716.245 4.309.901 4.347.563 4.454.201 4.426.703 5.026.209
White Collar 104.653 151.048 141.138 151.822 152.939 228.545
Blue Collar 3.611.592 4.158.853 4.206.425 4.302.379 4.273.764 4.797.664
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 123
Lampiran 6.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori White/Blue Collar dan Jenis Kelamin,
2011-2016
WHITE/BLUE COLLAR
2011 2012
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
White Collar 61,26 38,74 100,00 59,12 40,88 100,00
Blue Collar 46,54 53,46 100,00 45,08 54,92 100,00
Total 47,67 52,33 100,00 46,10 53,90 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori White/Blue Collar dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan)
WHITE/BLUE COLLAR
2013 2014
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
White Collar 62,87 37,13 100,00 59,12 40,88 100,00
Blue Collar 45,32 54,68 100,00 44,97 55,03 100,00
Total 46,66 53,34 100,00 46,02 53,98 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori White/Blue Collar dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan)
WHITE/BLUE COLLAR
2015 2016
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
White Collar 60,26 39,74 100,00 56,27 43,73 100,00
Blue Collar 45,14 54,86 100,00 43,37 56,63 100,00
Total 46,32 53,68 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.10 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Menurut Kategori White/Blue Collar dan Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif
Tahun 2016
WHITE/BLUE COLLAR
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
White Collar 52,41 47,59 100,00 56,27 43,73 100,00
Blue Collar 63,22 36,78 100,00 43,37 56,63 100,00
Total 61,60 38,40 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016124
Lampiran 6.11 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori White/Blue Collar dan Daerah Tempat
Tinggal, 2011-2016
WHITE/BLUE COLLAR
2011 2012
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
White Collar 89,85 10,15 100,00 85,70 14,30 100,00
Blue Collar 70,91 29,09 100,00 69,04 30,96 100,00
Total 72,36 27,64 100,00 70,26 29,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.11 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori White/Blue Collar dan Daerah Tempat
Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan)
WHITE/BLUE COLLAR
2013 2014
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
White Collar 87,47 12,53 100,00 86,49 13,51 100,00
Blue Collar 69,09 30,91 100,00 69,36 30,64 100,00
Total 70,49 29,51 100,00 70,63 29,37 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.11 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori White/Blue Collar dan Daerah Tempat
Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan)
WHITE/BLUE COLLAR
2015 2016
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)White Collar 87,73 12,27 100,00 80,43 19,57 100,00
Blue Collar 70,95 29,05 100,00 69,52 30,48 100,00
Total 72,26 27,74 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.12 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Menurut Kategori White/Blue Collar dan Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi
Kreatif, Tahun 2016
WHITE/BLUE COLLAR
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
White Collar 72,04 27,96 100,00 80,43 19,57 100,00
Blue Collar 48,38 51,62 100,00 69,52 30,48 100,00
Total 51,92 48,08 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 125
Lampiran 6.13 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori White/Blue Collar,
2011-2016SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
White Collar 1.031.318 1.056.278 1.126.139 1.124.156 1.246.584 1.167.694
Arsitektur 40.291 44.722 44.276 45.563 50.106 43.690
Desain 10.588 4.718 6.704 7.990 9.238 13.801Film, Animasi, dan Video
20.399 19.366 20.313 15.787 12.051 26.168
Fotografi 17.163 17.799 14.228 13.765 22.375 23.529
Kriya 161.197 189.663 190.384 167.348 192.546 211.705
Kuliner 173.503 169.339 208.761 183.815 224.864 213.386
Musik 30.770 14.758 32.434 14.034 27.222 23.275
Fashion 279.215 300.401 301.197 324.009 326.297 211.102Aplikasi dan Game Developer 27.313 30.150 30.094 31.380 35.442 30.621
Penerbitan 102.702 115.434 120.813 128.645 134.657 146.048
Periklanan 25.365 21.499 17.218 24.548 28.521 36.667
Televisi dan Radio 38.850 36.944 37.479 43.268 51.543 34.315
Seni Pertunjukan 92.353 79.451 89.395 103.562 113.936 129.913
Seni Rupa 11.609 12.034 12.843 20.442 17.786 23.474
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.13 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori White/Blue Collar,
2011-2016 (Lanjutan)SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Blue Collar 12.415.866 13.435.148 13.608.810 14.043.417 14.713.006 15.741.996
Arsitektur 5.799 7.487 8.500 6.475 2.104 10.154
Desain 9.359 17.505 15.978 14.059 13.245 10.166
Film, Animasi, dan Video
13.747 15.267 14.835 20.501 25.308 13.378
Fotografi 43.268 47.494 51.672 52.453 44.976 46.297
Kriya 3.207.038 3.362.212 3.189.726 3.219.391 3.447.652 3.505.774
Kuliner 5.422.581 5.677.440 6.115.507 6.676.013 7.185.869 7.769.873
Musik 20.019 37.011 20.757 39.330 27.013 33.616
Fashion 3.274.308 3.821.395 3.714.571 3.581.420 3.529.160 3.918.242
Aplikasi dan Game Developer 5.818 4.542 5.950 5.499 3.862 10.444
Penerbitan 337.817 337.080 334.226 325.609 326.617 318.531
Periklanan 7.763 12.501 18.072 10.607 10.520 4.323
Televisi dan Radio 13.759 21.216 23.709 17.869 18.198 36.979
Seni Pertunjukan 33.011 49.954 70.031 56.492 55.948 41.081
Seni Rupa 21.579 24.044 25.276 17.699 22.534 23.138
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016126
Lampiran 6.14 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori White/
Blue Collar, 2011-2016
SUBSEKTOR2011 2012
White Collar
Blue Collar Total White
CollarBlue
Collar Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)Arsitektur 87,42 12,58 100,00 85,66 14,34 100,00
Desain 53,08 46,92 100,00 21,23 78,77 100,00
Film, Animasi, dan Video 59,74 40,26 100,00 55,92 44,08 100,00
Fotografi 28,40 71,60 100,00 27,26 72,74 100,00
Kriya 4,79 95,21 100,00 5,34 94,66 100,00
Kuliner 3,10 96,90 100,00 2,90 97,10 100,00
Musik 60,58 39,42 100,00 28,51 71,49 100,00
Fashion 7,86 92,14 100,00 7,29 92,71 100,00
Aplikasi dan Game Developer 82,44 17,56 100,00 86,91 13,09 100,00
Penerbitan 23,31 76,69 100,00 25,51 74,49 100,00
Arsitektur 76,57 23,43 100,00 63,23 36,77 100,00
Desain Interior 73,85 26,15 100,00 63,52 36,48 100,00
Desain Komunikasi Visual 73,67 26,33 100,00 61,40 38,60 100,00
Desain Produk 34,98 65,02 100,00 33,36 66,64 100,00
Film, Animasi, dan Video 7,67 92,33 100,00 7,29 92,71 100,00
Fotografi 87,42 12,58 100,00 85,66 14,34 100,00
Total 7,67 92,33 100,00 7,29 02,71 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 6.14 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori White/
Blue Collar, 2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR2013 2014
White Collar
Blue Collar Total White
CollarBlue
Collar Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)Arsitektur 83,89 16,11 100,00 87,56 12,44 100,00
Desain 29,56 70,44 100,00 36,24 63,76 100,00
Film, Animasi, dan Video 57,79 42,21 100,00 43,50 56,50 100,00
Fotografi 21,59 78,41 100,00 20,79 79,21 100,00
Kriya 5,63 94,37 100,00 4,94 95,06 100,00
Kuliner 3,30 96,70 100,00 2,68 97,32 100,00
Musik 60,98 39,02 100,00 26,30 73,70 100,00
Fashion 7,50 92,50 100,00 8,30 91,70 100,00
Aplikasi dan Game Developer 83,49 16,51 100,00 85,09 14,91 100,00
Penerbitan 26,55 73,45 100,00 28,32 71,68 100,00
Arsitektur 48,79 51,21 100,00 69,83 30,17 100,00
Desain Interior 61,25 38,75 100,00 70,77 29,23 100,00
Desain Komunikasi Visual 56,07 43,93 100,00 64,70 35,30 100,00
Desain Produk 33,69 66,31 100,00 53,60 46,40 100,00
Film, Animasi, dan Video 7,64 92,36 100,00 7,41 92,59 100,00
Fotografi 83,89 16,11 100,00 87,56 12,44 100,00
Total 7,64 92,36 100,00 7,41 92,59 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 127
Lampiran 6.14 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori White/
Blue Collar, 2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR2015 2016
White Collar
Blue Collar Total White
CollarBlue
Collar Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 95,97 4,03 100,00 81,14 18,86 100,00
Desain 41,09 58,91 100,00 57,58 42,42 100,00
Film, Animasi, dan Video 32,26 67,74 100,00 66,17 33,83 100,00
Fotografi 33,22 66,78 100,00 33,70 66,30 100,00
Kriya 5,29 94,71 100,00 5,69 94,31 100,00
Kuliner 3,03 96,97 100,00 2,67 97,33 100,00
Musik 50,19 49,81 100,00 40,91 59,09 100,00
Fashion 8,46 91,54 100,00 5,11 94,89 100,00
Aplikasi dan Game Developer 90,17 9,83 100,00 74,57 25,43 100,00
Penerbitan 29,19 70,81 100,00 31,44 68,56 100,00
Arsitektur 73,05 26,95 100,00 89,45 10,55 100,00
Desain Interior 73,91 26,09 100,00 48,13 51,87 100,00
Desain Komunikasi Visual 67,07 32,93 100,00 75,98 24,02 100,00
Desain Produk 44,11 55,89 100,00 50,36 49,64 100,00
Film, Animasi, dan Video 7,81 92,19 100,00 6,91 93,09 100,00
Fotografi 95,97 4,03 100,00 81,14 18,86 100,00
Total 7,81 92,19 100,00 6,91 93,09 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016128
Lampiran 7.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja, 2011-2016
JAM KERJA 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
0 Jam *) 422.879 521.748 1.290.041 468.015 250.201 375.6521-14 Jam 487.295 545.445 759.389 603.851 621.706 790.86715-34 Jam 2.063.383 2.292.287 2.638.191 2.551.790 2.686.405 2.709.86135-48 Jam 6.040.017 6.636.414 6.063.862 6.687.884 7.296.749 7.340.110Lebih dari 48 Jam 4.433.610 4.495.532 3.983.466 4.856.033 5.104.529 5.693.200
Laki-laki 6.410.579 6.680.472 6.875.742 6.980.355 7.392.808 7.483.716
0 Jam *) 169.568 193.673 608.088 214.020 109.355 146.6791-14 Jam 141.264 136.617 221.715 149.820 155.680 219.97915-34 Jam 648.260 693.047 964.894 789.580 767.658 735.79335-48 Jam 3.021.172 3.243.610 2.979.544 3.317.992 3.637.379 3.507.780Lebih dari 48 Jam 2.430.315 2.413.525 2.101.501 2.508.943 2.722.736 2.873.485
Perempuan 7.036.605 7.810.954 7.859.207 8.187.218 8.566.782 9.425.974
0 Jam *) 253.311 328.075 681.953 253.995 140.846 228.9731-14 Jam 346.031 408.828 537.674 454.031 466.026 570.88815-34 Jam 1.415.123 1.599.240 1.673.297 1.762.210 1.918.747 1.974.06835-48 Jam 3.018.845 3.392.804 3.084.318 3.369.892 3.659.370 3.832.330Lebih dari 48 Jam 2.003.295 2.082.007 1.881.965 2.347.090 2.381.793 2.819.715
Perkotaan 9.730.939 10.181.525 10.387.386 10.713.372 11.532.887 11.883.481
0 Jam *) 273.267 314.355 836.891 297.893 168.148 222.5941-14 Jam 288.934 325.525 449.020 386.495 388.572 503.21015-34 Jam 1.212.527 1.315.331 1.532.369 1.485.700 1.626.874 1.659.70035-48 Jam 4.593.137 4.867.712 4.546.467 4.999.475 5.606.368 5.438.064Lebih dari 48 Jam 3.363.074 3.358.602 3.022.639 3.543.809 3.742.925 4.059.913
Perdesaan 3.716.245 4.309.901 4.347.563 4.454.201 4.426.703 5.026.209
0 Jam *) 149.612 207.393 453.150 170.122 82.053 153.0581-14 Jam 198.361 219.920 310.369 217.356 233.134 287.65715-34 Jam 850.856 976.956 1.105.822 1.066.090 1.059.531 1.050.16135-48 Jam 1.446.880 1.768.702 1.517.395 1.688.409 1.690.381 1.902.046Lebih dari 48 Jam 1.070.536 1.136.930 960.827 1.312.224 1.361.604 1.633.287
Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerjaSumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 129
Lampiran 7.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin, 2011-2016
JAM KERJA2011 2012
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 *) 40,10 59,90 100,00 37,12 62,88 100,00
1-14 28,99 71,01 100,00 25,05 74,95 100,00
15-34 31,42 68,58 100,00 30,23 69,77 100,00
35-48 50,02 49,98 100,00 48,88 51,12 100,00
49+ 54,82 45,18 100,00 53,69 46,31 100,00
Total 47,67 52,33 100,00 46,10 53,90 100,00
Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerja Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan)
JAM KERJA2013 2014
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 *) 47,14 52,86 100,00 45,73 54,27 100,00
1-14 29,20 70,80 100,00 24,81 75,19 100,00
15-34 36,57 63,43 100,00 30,94 69,06 100,00
35-48 49,14 50,86 100,00 49,61 50,39 100,00
49+ 52,76 47,24 100,00 51,67 48,33 100,00
Total 46,66 53,34 100,00 46,02 53,98 100,00
Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerjaSumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.2 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin, 2011-2016 (Lanjutan)
JAM KERJA2015 2016
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 *) 43,71 56,29 100,00 39,05 60,95 100,00
1-14 25,04 74,96 100,00 27,81 72,19 100,00
15-34 28,58 71,42 100,00 27,15 72,85 100,00
35-48 49,85 50,15 100,00 47,79 52,21 100,00
49+ 53,34 46,66 100,00 50,47 49,53 100,00
Total 46,32 53,68 100,00 44,26 55,74 100,00
Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerjaSumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016130
Lampiran 7.3 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua Sektor) dan di
Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
JAM KERJASemua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 *) 63,28 36,72 100,00 39,05 60,95 100,00
1-14 41,63 58,37 100,00 27,81 72,19 100,00
15-34 52,76 47,24 100,00 27,15 72,85 100,00
35-48 66,62 33,38 100,00 47,79 52,21 100,00
49+ 67,20 32,80 100,00 50,47 49,53 100,00
Total 61,60 38,40 100,00 44,26 55,74 100,00
Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerjaSumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016
JAM KERJA2011 2012
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 *) 52,25 47,75 100,00 50,53 49,47 100,00
1-14 33,35 66,65 100,00 33,88 66,12 100,00
15-34 30,43 69,57 100,00 34,31 65,69 100,00
35-48 54,16 45,84 100,00 53,10 46,90 100,00
49+ 56,70 43,30 100,00 58,76 41,24 100,00
Total 48,63 51,37 100,00 49,85 50,15 100,00
Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerjaSumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016
(Lanjutan)
JAM KERJA2013 2014
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 *) 48,51 51,49 100,00 54,61 45,39 100,00
1-14 39,18 60,82 100,00 39,03 60,97 100,00
15-34 34,33 65,67 100,00 32,09 67,91 100,00
35-48 58,62 41,38 100,00 56,62 43,38 100,00
49+ 59,88 40,12 100,00 56,71 43,29 100,00
Total 52,03 47,97 100,00 50,63 49,37 100,00
Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerjaSumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 131
Lampiran 7.4 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Jam Kerja dan Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016
(Lanjutan)
JAM KERJA2015 2016
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 *) 56,26 43,74 100,00 63,13 36,87 100,00
1-14 46,45 53,55 100,00 50,07 49,93 100,00
15-34 39,61 60,39 100,00 51,45 48,55 100,00
35-48 62,53 37,47 100,00 62,81 37,19 100,00
49+ 61,49 38,51 100,00 63,87 36,13 100,00
Total 56,65 43,35 100,00 60,92 39,08 100,00
Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerjaSumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.5 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja dan Daerah Tempat Tinggal Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
JAM KERJASemua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 *) 48,20 51,80 100,00 59,26 40,74 100,00
1-14 36,51 63,49 100,00 63,63 36,37 100,00
15-34 34,97 65,03 100,00 61,25 38,75 100,00
35-48 58,74 41,26 100,00 74,09 25,91 100,00
49+ 61,84 38,16 100,00 71,31 28,69 100,00
Total 51,92 48,08 100,00 70,28 29,72 100,00
Ket: *) Termasuk sementara tidak bekerjaSumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016132
Lampiran 7.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours, 2011-2016
EXCESSIVE HOURS 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
Ya 4.433.610 4.495.532 3.983.466 4.856.033 5.104.529 5.693.200
Tidak 9.013.574 9.995.894 10.751.483 10.311.540 10.855.061 11.216.490
Laki-laki 6.410.579 6.680.472 6.875.742 6.980.355 7.392.808 7.483.716
Ya 2.430.315 2.413.525 2.101.501 2.508.943 2.722.736 2.873.485
Tidak 3.980.264 4.266.947 4.774.241 4.471.412 4.670.072 4.610.231
Perempuan 7.036.605 7.810.954 7.859.207 8.187.218 8.566.782 9.425.974
Ya 2.003.295 2.082.007 1.881.965 2.347.090 2.381.793 2.819.715
Tidak 5.033.310 5.728.947 5.977.242 5.840.128 6.184.989 6.606.259
Perkotaan 9.730.939 10.181.525 10.387.386 10.713.372 11.532.887 11.883.481
Ya 3.363.074 3.358.602 3.022.639 3.543.809 3.742.925 4.059.913
Tidak 6.367.865 6.822.923 7.364.747 7.169.563 7.789.962 7.823.568
Perdesaan 3.716.245 4.309.901 4.347.563 4.454.201 4.426.703 5.026.209
Ya 1.070.536 1.136.930 960.827 1.312.224 1.361.604 1.633.287
Tidak 2.645.709 3.172.971 3.386.736 3.141.977 3.065.099 3.392.922
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan Jenis Kelamin,
2011-2016
EXCESSIVE HOURS
2011 2012
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ya 54,82 45,18 100,00 53,69 46,31 100,00
Tidak 44,16 55,84 100,00 42,69 57,31 100,00
Total 47,67 52,33 100,00 46,10 53,90 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan)
EXCESSIVE HOURS
2013 2014
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ya 52,76 47,24 100,00 51,67 48,33 100,00
Tidak 44,41 55,59 100,00 43,36 56,64 100,00
Total 46,66 53,34 100,00 46,02 53,98 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 133
Lampiran 7.7 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan Jenis Kelamin,
2011-2016 (Lanjutan)
EXCESSIVE HOURS
2015 2016
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ya 53,34 46,66 100,00 50,47 49,53 100,00
Tidak 43,02 56,98 100,00 41,10 58,90 100,00
Total 46,32 53,68 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.8 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kategori Excessive Hours dan Jenis Kelamin Secara Nasional (Semua
Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
EXCESSIVE HOURS
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ya 68,62 31,38 100,00 50,47 49,53 100,00
Tidak 58,58 41,42 100,00 41,10 58,90 100,00
Total 61,60 38,40 100,00 44,26 55,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan Daerah Tempat
Tinggal, 2011-2016
EXCESSIVE HOURS
2011 2012
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ya 75,85 24,15 100,00 74,71 25,29 100,00
Tidak 70,65 29,35 100,00 68,26 31,74 100,00
Total 72,36 27,64 100,00 70,26 29,74 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan Daerah Tempat
Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan)
EXCESSIVE HOURS
2013 2014
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ya 75,88 24,12 100,00 72,98 27,02 100,00
Tidak 68,50 31,50 100,00 69,53 30,47 100,00
Total 70,49 29,51 100,00 70,63 29,37 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016134
Lampiran 7.9 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Excessive Hours dan Daerah Tempat
Tinggal, 2011-2016 (Lanjutan)
EXCESSIVE HOURS
2015 2016
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ya 73,33 26,67 100,00 71,31 28,69 100,00
Tidak 71,76 28,24 100,00 69,75 30,25 100,00
Total 72,26 27,74 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.10 Perbandingan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kategori Excessive Hours dan Daerah Tempat Tinggal
Secara Nasional (Semua Sektor) dan di Sektor Ekonomi Kreatif, Tahun 2016
EXCESSIVE HOURS
Semua Sektor Sektor Ekonomi Kreatif
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ya 57,91 42,09 100,00 71,31 28,69 100,00
Tidak 49,35 50,65 100,00 69,75 30,25 100,00
Total 51,92 48,08 100,00 70,28 29,72 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.11 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori Excessive Hours,
2011-2016
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Excessive Hours 4.433.610 4.495.532 3.983.466 4.856.033 5.104.529 5.693.200
Arsitektur 6.124 12.276 9.891 12.107 6.800 9.628
Desain 4.903 4.626 5.442 2.417 6.495 5.982
Film, Animasi, dan Video 9.580 9.561 10.676 10.018 8.064 4.805
Fotografi 12.683 19.165 16.938 15.750 17.559 21.186
Kriya 895.652 885.411 688.271 790.193 814.539 861.039
Kuliner 2.221.769 2.186.271 2.239.683 2.862.837 3.009.117 3.309.839
Musik 15.077 16.973 15.712 14.770 19.552 17.498
Fashion 1.090.082 1.179.086 811.582 984.033 1.046.748 1.265.848Aplikasi dan Game Developer 6.231 5.663 5.487 8.160 5.345 10.253
Penerbitan 119.538 115.981 104.725 97.739 95.859 123.306
Periklanan 8.407 10.620 6.618 2.418 11.697 7.903
Televisi dan Radio 16.240 12.914 14.052 15.454 11.954 23.437
Seni Pertunjukan 16.841 25.194 45.958 31.889 36.119 21.355
Seni Rupa 10.483 11.791 8.431 8.248 14.681 11.121
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 135
Lampiran 7.11 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori Excessive Hours,
2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Non Excessive Hours 9.013.574 9.995.894 10.751.483 10.311.540 10.855.061 11.216.490
Arsitektur 39.966 39.933 42.885 39.931 45.410 44.216
Desain 15.044 17.597 17.240 19.632 15.988 17.985
Film, Animasi, dan Video 24.566 25.072 24.472 26.270 29.295 34.741
Fotografi 47.748 46.128 48.962 50.468 49.792 48.640
Kriya 2.472.583 2.666.464 2.691.839 2.596.546 2.825.659 2.856.440
Kuliner 3.374.315 3.660.508 4.084.585 3.996.991 4.401.616 4.673.420
Musik 35.712 34.796 37.479 38.594 34.683 39.393
Fashion 2.463.441 2.942.710 3.204.186 2.921.396 2.808.709 2.863.496Aplikasi dan Game Developer 26.900 29.029 30.557 28.719 33.959 30.812
Penerbitan 320.981 336.533 350.314 356.515 365.415 341.273
Periklanan 24.721 23.380 28.672 32.737 27.344 33.087
Televisi dan Radio 36.369 45.246 47.136 45.683 57.787 47.857
Seni Pertunjukan 108.523 104.211 113.468 128.165 133.765 149.639
Seni Rupa 22.705 24.287 29.688 29.893 25.639 35.491
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori Excessive
Hours, 2011-2016
SUBSEKTOR
2011 2012
Excessive Hours
Non Excessive
HoursTotal Excessive
Hours
Non Excessive
HoursTotal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 13,29 86,71 100,00 23,51 76,49 100,00
Desain 24,58 75,42 100,00 20,82 79,18 100,00
Film, Animasi, dan Video 28,06 71,94 100,00 27,61 72,39 100,00
Fotografi 20,99 79,01 100,00 29,35 70,65 100,00
Kriya 26,59 73,41 100,00 24,93 75,07 100,00
Kuliner 39,70 60,30 100,00 37,39 62,61 100,00
Musik 29,69 70,31 100,00 32,79 67,21 100,00
Fashion 30,68 69,32 100,00 28,61 71,39 100,00Aplikasi dan Game Developer 18,81 81,19 100,00 16,32 83,68 100,00
Penerbitan 27,14 72,86 100,00 25,63 74,37 100,00
Periklanan 25,38 74,62 100,00 31,24 68,76 100,00
Televisi dan Radio 30,87 69,13 100,00 22,20 77,80 100,00
Seni Pertunjukan 13,43 86,57 100,00 19,47 80,53 100,00
Seni Rupa 31,59 68,41 100,00 32,68 67,32 100,00
Total 13,29 86,71 100,00 23,51 76,49 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016136
Lampiran 7.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kategori Excessive
Hours, 2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR
2013 2014
Excessive Hours
Non Excessive
HoursTotal Excessive
Hours
Non Excessive
HoursTotal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 18,74 81,26 100,00 23,27 76,73 100,00
Desain 23,99 76,01 100,00 10,96 89,04 100,00
Film, Animasi, dan Video 30,37 69,63 100,00 27,61 72,39 100,00
Fotografi 25,70 74,30 100,00 23,79 76,21 100,00
Kriya 20,36 79,64 100,00 23,33 76,67 100,00
Kuliner 35,41 64,59 100,00 41,73 58,27 100,00
Musik 29,54 70,46 100,00 27,68 72,32 100,00
Fashion 20,21 79,79 100,00 25,20 74,80 100,00
Aplikasi dan Game Developer 15,22 84,78 100,00 22,13 77,87 100,00
Penerbitan 23,01 76,99 100,00 21,52 78,48 100,00
Periklanan 18,75 81,25 100,00 6,88 93,12 100,00
Televisi dan Radio 22,97 77,03 100,00 25,28 74,72 100,00
Seni Pertunjukan 28,83 71,17 100,00 19,92 80,08 100,00
Seni Rupa 22,12 77,88 100,00 21,63 78,37 100,00
Total 18,74 81,26 100,00 23,27 76,73 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 7.12 Persentase Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif dan Kegiatan Kategori
Excessive Hours, 2011-2016 (Lanjutan)
SUBSEKTOR
2015 2016
Excessive Hours
Non Excessive
HoursTotal Excessive
Hours
Non Excessive
HoursTotal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 13,02 86,98 100,00 17,88 82,12 100,00
Desain 28,89 71,11 100,00 24,96 75,04 100,00
Film, Animasi, dan Video 21,59 78,41 100,00 12,15 87,85 100,00
Fotografi 26,07 73,93 100,00 30,34 69,66 100,00
Kriya 22,38 77,62 100,00 23,16 76,84 100,00
Kuliner 40,60 59,40 100,00 41,46 58,54 100,00
Musik 36,05 63,95 100,00 30,76 69,24 100,00
Fashion 27,15 72,85 100,00 30,65 69,35 100,00Aplikasi dan Game Developer 13,60 86,40 100,00 24,97 75,03 100,00
Penerbitan 20,78 79,22 100,00 26,54 73,46 100,00
Periklanan 29,96 70,04 100,00 19,28 80,72 100,00
Televisi dan Radio 17,14 82,86 100,00 32,87 67,13 100,00
Seni Pertunjukan 21,26 78,74 100,00 12,49 87,51 100,00
Seni Rupa 36,41 63,59 100,00 23,86 76,14 100,00
Total 13,02 86,98 100,00 17,88 82,12 100,00
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 137
Lampiran 8.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Menurut Kategori Setengah Penganggura, 2011-2016
KATEGORI SETENGAH
PENGANGGURAN2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Setengah Pengangguran
976.475 990.514 841.400 667.918 772.553 777.875
Bukan Setengah Pengangguran
12.470.709 13.500.912 13.893.549 14.499.655 15.187.037 16.131.815
Total 13.447.184 14.491.426 14.734.949 15.167.573 15.959.590 16.909.690
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 8.2 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif yang Termasuk ke dalam Kategori Setengah Pengangguran
Menurut Jenis Kelamin, 2011-2016
JENIS KELAMIN 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Laki-Laki 365.287 322.912 388.274 269.605 300.899 290.370
Perempuan 611.188 667.602 453.126 398.313 471.654 487.505
Total 976.475 990.514 841.400 667.918 772.553 777.875
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 8.3 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif yang Termasuk ke dalam Kategori Setengah Pengangguran
Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2011-2016DAERAH TEMPAT
TINGGAL 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perkotaan 636.414 569.857 501.186 391.977 454.195 478.517
Perdesaan 340.061 420.657 340.214 275.941 318.358 299.358
Total 976.475 990.514 841.400 667.918 772.553 777.875
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016138
Lampiran 8.4 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif yang Termasuk ke dalam Kategori Setengah Pengangguran
Menurut Kelompok Umur, 2011-2016JENIS PEKERJAAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Muda (15-24) 208.318 226.701 243.992 185.039 203.025 259.053
Dewasa (25-59) 697.604 735.931 573.332 459.326 543.295 501.160
Lansia (60+) 70.553 27.882 24.076 23.553 26.233 17.662
Total 976.475 990.514 841.400 667.918 772.553 777.875
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Lampiran 8.5 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif yang Termasuk ke dalam Kategori Setengah Pengangguran
Menurut Tingkat Pendidikan, 2011-2016JENIS PEKERJAAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendah SMP Ke Bawah) 677.497 657.014 549.985 403.502 469.738 416.935
Menengah(SMA Sederajat) 262.677 283.876 250.268 224.443 232.705 280.391
Tinggi(Diploma Ke Atas) 36.301 49.624 41.147 39.973 70.110 80.549
Total 976.475 990.514 841.400 667.918 772.553 777.875
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF 2011-2016 139
Lampiran 8.6 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif yang Termasuk ke dalam Kategori Setengah Pengangguran
Menurut Subsektor, 2011-2016SUBSEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Arsitektur 3.183 1.807 2.021 914 808 832
Desain 1.122 453 1.520 1.219 3.220 6.820
Film, Animasi, dan Video
1.807 435 1.284 1.569 113 8.068
Fotografi 6.157 4.749 7.480 8.829 13.167 17.420
Kriya 248.443 259.759 241.380 149.439 166.385 144.877
Kuliner 465.399 466.039 352.528 324.070 388.401 432.192
Musik 4.773 4.872 6.070 4.186 4.530 0
Fashion 187.732 217.106 170.959 128.734 137.635 124.864
Aplikasi dan Game Developer 2.305 1.988 2.901 2.640 1.914 779
Penerbitan 27.881 15.955 20.606 9.454 14.989 13.244
Periklanan 1.877 840 4.493 96 2.971 0
Televisi dan Radio 1.257 2.471 2.351 1.799 4.782 1.947
Seni Pertunjukan 21.946 13.414 25.789 32.335 30.912 23.960
Seni Rupa 2.593 626 2.018 2.634 2.726 2.872
Total 976.475 990.514 841.400 667.918 772.553 777.875
Sumber: BPS RI, Sakernas 2011-2016
Recommended