View
120
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
PENUGASAN BLOK UROPOETIKA
ANALISIS JURNAL
‘Thyroid dysfunction and kidney disease’
Disusun oleh :
Nama : Eriet Hidayat
NIM : 10711097
Tutor : dr Dewi P
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
2012
Disfungsi Tiroid dan Penyakit Ginjal
P Iglesias dan JJ Díez
Departemen Endokrinologi, RumahSakit Ramón y Cajal, Carretera de Colmenar, Km
9100, 28034 Madrid, Spanyol
(Korespondensi harus ditujukan kepada P Iglesias; Email: piglo65 @ gmail.com)
ABSTRAK
Hormon tiroid penting untuk pertumbuhan dan perkembangan ginjal. Sebaliknya ginjal tidak
hanya untuk metabolisme dan eliminasi hormon tiroid, tetapi juga target beberapa organ dari
aksi iodothyronines. Disfungsi tiroid menyebabkan perubahan luar biasa dalam glomerulus,
fungsi tubulus, dan keseimbangan air dan elektrolit. Hipotiodisme disertai dengan penurunan
laju filtrasi glomerulus, hiponatremia dan perubahan kemampuan untuk ekskresi air. Hormon
tiroid yang berlebihan menghasilkan peningkatan laju filtrasi glomerulus dan aliran darah
ginjal. Pada penyakit ginjal menyebabkan perubahan yang signifikan dalam fungsi tiroid.
Berhubungan dengan dari berbagai jenis glomerulopati antara hipertiroid dan hipotiroid telsh
dilaporkan. Lebih jarang, penyakit tubolo interstitial dikaitkan dengan gangguan fungsional
tiroid. Perubahan konsentrasi hormon tiroid disertai sindrom nefrotik terutama karena
hilangnya protein dalam urin. Gangguan ginjal dan penyakit ginjal kronis disertai efek
penting pada hipotalamus-hipofisis-tiroid. Sekresi pituitari thyrotropin (TSH) terganggu pada
uremia. Bertentangan dengan non-tiroidal penyakit kronis, pada pasien uremik tidak biasa
untuk mengamati sakit sindrom eutiroid dengan serum triodothyronine rendah (T3), tanpa
elevasi T terbalik 3 (RT 3).. Beberapa penulis telah melaporkan hubungan antara kanker
tiroid dan tumor ginjal dan masing-masing organ dapat mengembangkan metastasis ke yang
lain. Akhirnya, data dari penelitian baru menunjukkan bahwa hormon tiroid, terutam T3
dapat dianggap sebagai penanda untuk kelangsunagan hidup pada pasien denagan penyakit
ginjal.
Korelasi Jurnal dengan Kasus
Hormon tiroid diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan ginjal,
keseimbangan air dan keseimbangan elektrolit. Efek hormon tiroid pada ginjal adalah
meningkatkan reabsorbsi natrium di tubular, merangsang pengeluaran renin, dan
meningkatkan reabsorbsi kalsium di tubular. Hormon tiroid akan menstranportasi natrium di
tubular melalui pompa natrium-kalium ATPase dan permeabilitas kalium di membran tubulus
proksimal. Pengaruh hipotiroid pada ginjal menyebabkan penurunan aliran darah ginjal,
penurunan laju filtrasi glomerulus, peningkatan serum kreatinin, penurunan kemampuan
ginjal untuk mengeluarkan urin, penurunan reabsorbsi natrium dan hiponatremia.
Peningkatan serum kreatinin berhubungan dengan hipotiroidisme subklinis. Disebut
hipotiriodisme subklinis kalau TSH naik dan kadar hormon tiroid dalam batas normal. Ini
terjadi karena akibat jangka panjang hiperkolesterolemia dan menurunnya fungsi jantung.
Hipotiroid primer juga berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus dan
penurunan aliran darah ginjal. Hipotiroid pada penyakit ginjal sangat berkaitan dengan
penurunan kadar hormon tiroid. Yang terlibat dalam hipotiroid akibat penyakit ginjal adalah
efek langsung hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler yang menyebabkan resistensi
meningkat dan penurunan kontraktilitas miokard dan stroke volume. Dengan pemberian
levothyroxine kembali menjadi normal. Hiponatremia adalah kekacauan elektrolit yang
paling umum pada pasien hipotiroid. Hiponatremia muncul dengan 45 % pasien hipotiroid
yang memiliki kadar serum kreatinin, namun ada juga dalam waktu kurang dari seperempat
(21%) dari mereka dengan kadar kreatinin normal. Hal ini terjadi disebabkan oleh penurunan
pada laju filtrasi glomerulus menyebabkan penyaluran air berkurang pada tubulus distal.
Dengan demikian beban air akan di tekan oleh ADH.
Recommended